BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Sesuai dengan rumusan masalah yang sudah dibahas pada bab 1 ,disni penulis
dapat menarik kesimpulan bahwa dalam penerapan koreksi fiskal positif dan
negatif sangat berpengaruh pada laporan keuangan komersial.
b. Pengaruhnya penerapan koreksi fiskal positif dan negatif terutama tentang
laporan keuangannya terdapat perbedaan ketentuan antara Laporan Keuangan
Komersial dan Laporan Keuangan Pajak dalam pengakuan pendapatan dan
biaya, yang disebabkan adanya perbedaan waktu dan perbedaan tetap.
c. Untuk akun – akun yang harus dikoreksi dalam laporan keuangan fiskal adlah
sebagai berikut : dalam Perbedaan tetap disebabkan adanya beberapa
komponen biaya yang tidak diakui dalam perpajakan sehingga harus
dikeluarkan dalam perhitungan penghasilan kena pajak, yaitu Biaya Lain –
Lain sebesar Rp. 5.384.600,00 , Biaya Perjalanan Dinas Rp. 4.500.000,00.
Sedangkan perbedaan waktu disebabkan karena adanya perbedaan tarif
penyusutan aktiva tetap, yaitu Biaya Penyusutan Kendaraan sebelumnya
sebesar
Rp.
5.000.000,00
setelah
77
dikoreksi
fiskal
menjadi
sebesar
78
Rp.6.250.000,00 dan Biaya Penyusutan Inventaris sebelumnya sebesar Rp.
8.040.000,00 menjadi sebesar Rp.10.050.000,00, sedangkan Akibat yang
timbul dari perbedaan tetap tersebut menghasilkan laba yang berbeda yaitu
laba komersial sebesar Rp. 773.314.989,- sedangkan laba fiskal sebesar Rp.
778.322.262,- sehingga terdapat selisih laba sebelum pajak sebesar Rp.
5.007.273,- disamping itu, laporan rugi laba mengalami perubahan
penempatan akun yaitu akun pendapatan jasa giro sebesar Rp. 1.617.327,secara komersial penambahan hasilnya diikutkan pada perhitungan pajak
terutang, yang seharusnya secara fiskal pendapatan jasa giro penambahannya
tidak diikutkan pada perhitungan pajak terutang tetapi menjadi penambah laba
usaha setelah pajak. Sehingga laporan laba rugi, laporan perubahan modal
mengalami perubahan besarnya modal akhir secara komersial sebesar Rp.
1.349.790.478,- menjadi sebesar Rp. 1.348.943.381,- setelah dikoreksi fiskal.
Sehingga di neraca akun laba tahun 2011 yang diperoleh perusahaan akan
berpengaruh terhadap besarnya perhitungan pajak penghasilan secara
komersial kurang bayar tahun 2011 sebesar Rp. 83.269.917,- menjadi sebesar
Rp. 84.117.014,-
Kesalahan perhitungan Pajak Terhutang dan kesalahan
dalam pencatatan di Neraca, dan Laba Rugi, berakibat Laporan Perubahan
Modal ( Ekuitas ) tidak dapat dipertanggung jawabkan. Jadi untuk menghitung
besarnya pajak penghasilan suatu perusahaan, dalam hal ini perhitungan
79
berasal dari laba bersih sebelum pajak berdasarkan PPh Pasal 17 dan Pasal
31E.
5.2 Saran
Berikut ini saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh PT.
Masa Manunggal Mandiri dalam melaksanakan kegiatan usahanya :
a. Mengingat bahwa Laporan Keuangan yang yang dihasilkan antara Laporan
Keuangan Komersial dan Laporan Keuangan Pajak adalah berbeda, maka
hendaknya perusahaan perlu membuat koreksi fiskal agar laporan yang
dihasilkan tidak merugikan perusahaan.
b. Bagi
Penyusunan
Laporan
Keuangan
hendaknya
selalu
mengikuti
perkembangan mengenai ketentuan – ketentuan dalam Undang – Undang
Perpajakan yang sering mengalami perubahan. Hal ini dapat dilakukan
dengan memperbanyak berkonsultasi dengan pihak fiskus baik pada KPP
maupun kantor penyuluhan pajak dan atau sebagai mitra kerja fiskus atau
pemerintah. Dan hal ini dilakukan supaya lebih menghemat biaya dan
terjaminnya kebenaran pembuatan Laporan Keuangan Fiskal
c. Lebih perhatian dalam menyusun laporan keuangan selain berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan ( SAK ) juga sebisa mungkin menyesuaikan
dengan Undang – Undang Perpajakan Nomor 36 Tahun 2008.
Download