Numbers 15:37-41 By Pdt. Adri Laatung, STh. Sunday, 30 August 2009 00:00 Saudara-saudara …..2000 tahun lebih nama Yesus terus-menerus dibicarakan, dituliskan, diperbincangkan, dikhotbahkan, diperdebarkan. Dll. Sekarang sudah tahun 2009 dan kita menghitungnya sejak dari kelahiran Yesus. Kita tidak bisa melihat suatu kalender misalnya dengan tanpa diingatkan oleh peristiwa-peristiwa yang dipengaruhi oleh Yesus. Banyak buku-buku yang ditulis, dan best seller, setiap tahun diterbitkan padahal tidak akurat. Yang akurat adalah bahwa setiap tahun buku yang paling banyak dicetak dan diterbirkan adalah Alkitab. Belum ada didunia ini yang menyamai penebitan Alkitab. Buku selaris apapun tidak bisa melewati cetakan Alkitab disepanjang masa. The best selling book in the world is Bible. Library of congress memiliki 17.239 buku berbeda yang didedikasikan kepada Yesus. Menurtu seorang penulis Philip Yancey, buku yang ditulis tentang Yesus masih lebih banyak ditulis 30 tahun belakangan ini dibangdingkan dengan 19 abad yang lalu. Yesus dilahirkan dari sepasang orang desa 20 abad yang lalu, tapi masih dibicara-birakan sampai dengan saat ini, hanya beberapa ratus orang yang bertemu muka denganNya selama Ia hidup, beberapa ribu orang mendengar tentang Dia berbicara, Dia tidak pernah melakukan perjalanan keluar jauh dari negriNya sendiri, Dia tidak pernah menulis buku, Dia tidak pernah memimpin tentara, Dia tidak pernah memimpin pemerintahan Negara, dia bahkan oleh Alkitab disebutkan tidak punya rumah sendiri. Pemerintah Roma tidak menganggap Dia sebagai orang penting dan karena itu mereka tidak mencatatnya dalam buku sejarah mereka ketika Dia disalibkan. Dua ribu tahun kemudian, nama itu bahkan memberi inspirasi kepada banyak pendiri sekolah dan Universitas dan Rumah Sakit, dan kota-kota besar, luksian-lukisan berharga, lagu-lagu,bahkan difacebook nama Yesus masih tetap menggerakkan orang untuk mengorbankan harta kekayaan demi pelayanan, banyak orang yang mengorbarkan karir mereka, hidup mereka. Pelyananan atau pergerakkan yang Yesus mulaikan itu bukan saja hanya untuk diingat, tapi bertumbuh sampai dengan saat ini. Jadi siapa kah Yesus ini, siapakah manusia ini? Adalah seorang ibu yang marah karena melihat anaknya pergi dengan anak-anak yang lain di bible study yang ada diback yard seorang teman anaknya. Dia tidak mau anaknya jadi orang Kristen karena bagi di orang jadi orang Kristen itu aneh. Tapi kemudian anaknya mengalami perubahan yang besar sekali, tidak nakal lagi, dan suka membantu mamanya dalam banyak hal. Mamanya menjadi heran akan perubahan itu dan memutuskan untuk membaca Alkitab. Pertama kali membuka Alkitab dia melihat ada dua bagian yaitu perjanjian lama dan perjanjian baru, dia berpikir bahwa mungkin perjanjian baru adalah bagian yang telah diupgrade jadi dia mulai membaca perjanjian barunya lebih dulu. Dari sore sampai malam dan malam jadi subuh, mulai dari Matius, Markus, Lukas dan akhirnya Yohanes dia membaca 4 Injil itu dalam satu malam dan akhirnya dia jatuh cinta dengan dengan Alkitab dan akhirnya berkata apa yang dilakukan oleh para murid akan juga dia lakukan. Siapa manusia Yesus ini? Saudara-saudara dalam perenungan ini kita akan memulai dengan orientasi awal untuk mendapatkan makna yang sesungguhnya mengenai Yesus ini, dan apa artinya Yesus buat saudara dan saya. Goal kita ialah supaya kita boleh mengenal Dia lebih dekat lagi, supaya kita boleh bersama dengan Dia dan menjadi serupa dengan Dia. Untuk hari ini kita akan melihat 1/5 Numbers 15:37-41 By Pdt. Adri Laatung, STh. Sunday, 30 August 2009 00:00 mengapa Yesus ini begitu sangat banyak memberi ajaran dan nasehat? Ini adalah karena Yesus itu seorang Rabbi. 14 kali dalam perjanjian baru Yesus disebut sebagai Rabi, 40 kali disebut sebagai Guru. Dijaman itu tidak sembarang orang bisa dipanggil Rabi atau guru. Ini merupakan profesi yang berstandar tinggi. Untuk dapat disebut Rabi dan guru seseorang itu harus melalui sekolah yang panjang dan melelahkan. Bukan Cuma 3 atau 6 bulan. Menjadi Rabi dijaman itu mungkin dapat disejajarkan dengan mau menjadi pendeta digereja prostestant. Harus mampu melakukan banyak penyelidikan dan penulisan, tanpa kemampuan itu seseorang tidak bisa diordained jadi pendeta. Dijaman Yesus menjadi Rabi itu adalah impian setiap anak. Langkah awal yang yang harus diketahui oleh anak orang Israel adalah Torah, khususnya 5 buku pertama dari perjanjian lama, kejadian sampai ulangan. Orang Israel itu bukan dikenal oleh karena kehebatan tentaranya atau karena kekayaannya, atau karena negaranya. Mereka dikenal oleh karena kedekatan mereka dengan Allah. Mereka mengenal Allah, itulah mereka. Jadi mengenal dan melakukan Torah adalah syarat utama untuk menjadi Rabi. Salah satu perdebatan yang sering mereka lakukan adalah mengenai berapa usia untuk memulai pengajaran Torah kepada seorang anak? Mereka memutuskan untuk memulainya pada usia 6 tahun. Seorang anak laki-laki sudah harus memulai sekolahnya dan masuk kedalam sekolah yang mereka sebut Bet Sefer yang secara harafiah berarti rumah buku dan buku yang mereka pelajari itu ialah Torah. Sejak umur 6 samapi 10 tahun seorang anak itu harus duduk didepan kaki seorang guru, dari pagi sampai sore mereka harus menghafal Torah. Kadang seorang Rabi harus meneteskan madu kedalam mulut anak didiknya karena seorang guru mau supaya anak-anak dapat mengenal torah yang adalah Firman Allah dirasa manis seperti madu. Begitu sangat sentralnya ini buat orang Israel sehingga semua rencana untuk menhancurkan bangsa ini gagal karena satu alasan tadi, sejak dari anak-anak mereka telah mengajarkan torah buat generasi mereka. Mereka kuat karena Torah. Anak-anak dalam kelas harus mengulangi setiap kata yang diucapkan oleh guru mereka, karena tidak ada foto copy waktu itu, hari demi hari, minggu demi minggu, tahun demi tahun anak-anak menghafal torah dari Rabi mereka. Ketika mereka mencapai umur 10 tahun hampir semua anak telah mengahafal Torah, setelah itu mereka diberi kesempatan untuk masuk pada level yang berikut yaitu apa yang disebut Bet Talmud yang berarti rumah belajar. Ini akan berkelanjutan sampai mereka berumur 14 tahun, dalam masa ini guru mereka bertanya banyak hal kepada murid-murid, pertanyaan-petanyaan yang menyangkut hubungan torah dan kehidupan sehari-hari. Seperti apakah bekerja diperbolehkan pada hari sabat? Bagaimana menghormati ayah dan ibu? Semua itu mereka hafal hari demi hari dan tahun demi tahun. Ketika mencapai umur 14 seorang anak dalam Bet Talmud sudah menghafal Kejadian sampai Maleaki. Seluruh perjanian lama sudah harus dihafal disaat mencapai umur 14 tahun. Setelah masa ini mereka yang terbaik dari kelasnya akan melanjutkan kejenjang yang berikut yaitu mencari Rabi yang mereka hormati, mereka harus mengajukan pertanyaan ini ‘ bolehkah saya menjadi salah satu Talmidim mu? Salah satu dari muridmu? Dan seorang Rabi biasanya memberikan suatu test, dan kalau mereka lulus maka Rabi itu akan menerima dia sebagai salah satu dari Talmidim nya. Dan dari sana mereka akan dibawa ke apa yang disebut Bet Midrash yang berarti Rumah untuk belajar. Harus diigat disini bahwa seorang Rabi tidak pernah mencari atau merecruit murid, Rabi tidak kesana kemari mencari murid, ini akan menjadi semacam menurunkan harga diri kalau hal seperti itu terjadi. Muridlah yang datang 2/5 Numbers 15:37-41 By Pdt. Adri Laatung, STh. Sunday, 30 August 2009 00:00 menghampiri Rabi, bermohon, dan kalau mereka pintar barulah diterima sebagai murid. Tapi kebanyakan hanya sedikit saja yang diterima sebagai murid, banyak yang tidak bisa menjawab test dari rabi dan karena itu ditolak. Karena itu banyak kali seorang Rabi hanya memberi nasehat supaya pulang saja, cari pacar dan kawin, bangun keluargamu, kamu memang mengasihi Allah, dan ini adalah hal yang baik tapi kamu tidak bisa menjadi salah satu muridku. Begitulah keadaan kalau seorang Rabi mau menerima seorang murid. Kalau dimasa sekarang ini layaknya mau masuk ke Harvard atau Princeton atau oxford atau Berkeley yang tidak kalah hebat juga dengan UKIT Tomohon.(just kidding). Seorang murid akan meninggalkan segalanya, ini adalah kesempatan sekali dalam seumur hidup kalau mereka bisa mendapatkan Rabi, goal mereka adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya dari seorang Rabi, dan berharap supaya bisa bersama dengan Rabi mereka dan menjadi serupa dengan Rabi mereka. Ini berarti dapat mengenal Allah, dan hidup seturut kemauan Allah. Tuhan Yesus merefleksikan ini dalam Lukas 6:40 ‘seorang murid (talmidim) tidak lebih dari pada gurunya. , tetapi barang siapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya’. Murid akan mengikuti Rabi mereka kemana pun pergi, karena bagi seorang murid, setiap saat bersama dengan Rabinya merupakan kesempatan yang berharga, mereka bahkan tidak mau melepaskan pandangan mereka dari Rabi mereka, mereka mau mendengar apa saja yang dikatakan oleh Rabi mereka, bagi mereka setiap saat adalah kesempatan berharga untuk mengikuti kehendak Allah, hidup bersama Allah melalui kehadiran Rabi mereka. Dimasa Yesus untuk mengenal Torah, untuk melakukan Torah, untuk membawa Torah kedalam setiap bagian kehidupan saya, setiap bagian tubuh saya, setiap aktivitas, setiap kesempatan, sedang berjalan, berbaring, semuanya adalah Torah. Itulah dunia Yesus, dan kita tahu bahwa Yesus adalah seorang Rabi, tapi Dia bukan sekedar Rabi, Dia bukan sekedar mengajar. Dia memulai dengan melakukan dan menindakkan Firman, dan kuasa yang Dia miliki itu mulai tersebar, tidak ada seorang Rabi yang punya kuasa seperti yang dimiliki oleh Yesus. Didalam Taurat Tuhan memberi perintah kepada Musa mengenai doa di Bilangan 15:38-39’ berbicaralah kepada orang Israel dan katakana kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun –temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan. Maka jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu mengingatnya, kepada segala perintah Tuhan, sehingga kamu melakukannya dan tidak lagi menuruti hatimu atau matamu sendiri, seperti biasa kamu perbuat dalam ketidak setiaanmu terhadap Tuhan. Jadi orang Israel diingatkan secara terus-menerus mengenai Taurat, mengenai kehadiran Allah dan mengenai Firman Tuhan. Masa sekarang ini kita memahami pendidikan itu semacam informasi saja untuk otak kita. Tetapi dimasa Yesus pendidikan melibatkan semua indra dan pengertian dan bunyi-bunyian, perasaan dan semuanya mereka lakukan untuk Allah dan untuk 3/5 Numbers 15:37-41 By Pdt. Adri Laatung, STh. Sunday, 30 August 2009 00:00 kebaikan manusia. Mereka menghafal Taurat, terutama para rabi dan meggantungkan jumbai pada baju mereka, bahasa ibrani ini disebut kinof. Untuk waktu yang panjang kinof ini dipercayai sebagai memiliki kekuatan. Di Maleaki 4:2 dikatakan ‘ Di Maleaki 4:2 dikatakan ‘tetapi kamu yang takut akan namaKu, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya, kamu akan keluar berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas dari kandangnya. Kata sayap dalam ayat ini menggunakan kata kinof dalam bahasa Ibrani, kata yang sama digunakan didalam kitab Bilangan. Jadi untuk waktu yang lama orang Israel tiba pada satu kepercayaan bawah ketika Messias datang, maka Ia akam memiliki kuasa menyembuhkan pada sayapnya, kinofNya, jumbaiNya. Saudara kalau saudara membukan perjanjian baru….ada suatu cerita mengenai Yesus yang sedang mengajar dan ada banyak orang yang mengikuti Dia, tetapi ada seorang wanita ditengah-tengah kerumunan orang banyak orang itu, dia menderita suatu penyakit dan sudah 12 tahun menderita. Dia melihat Yesus dan berkata ‘kalau saja aku dapat menyentuh jumbaiNya, kinofNya, maka aku akan sembuh. Apa sebenarnya yang mau ditekankan oleh wanita ini adalah bahwa Yesus inilah Messias, yang berkuasa menyembuhkan , Dialah yang ditunggu-tunggu itu. Akhirnya perempuan itu sembuh dan Yesus berkata siapa yang menjamah Aku? ( Lukas 8:45) Yesus kemudian berkata kepada perempuan itu Imanmu telah menyembuhkan engkau. Saudara untuk dua ribu tahun lamanya kuasa Yesus masih berlaku dan dirasakan oleh semua orang. Mereka yang patah hati, mereka yang sakit, mereka yang sendirian, mereka yang berdosa datang kepada Yesus dan disentuh oleh kasihNya dan menjadi sembuh. Ini bisa terjadi pada saudara dan saya kalau kita mau datang kepadNya dengan sungguh-sungguh. Dan karena itu Yesus bukan sekedar Rabi saja, Dialah yang ditungguh-tungguh itu, guru kehidupan semua manusia. Hal lain mengenai Rabi Yesus ini ialah, ketika Ia berbicara mengenai Allah, orang yang mendengar menjadi terharu,karena Yesus mengetahui sesuatu tentang Allah itu, Yesus mengerti siapa Allah, Dia hidup dalam hubungan yang intim dengan Allah dan ketika Dia berbicara, Dia menjelaskan Allah yang penuh kasih itu dan banyak orang mulai mengikuti Dia, Yesus menjelaskan bahwa kita adalah keluarga Allah, anak-anak pengasihan Allah, dan Allah ini menurut Yesus dapat kita panggi Abba yang dalam bahasa sekarang dapat diterjemahakan dengan Daddy. Yesus datang kepada mereka yang tertekan dalam hidup ini dan mengatakan bahwa kita dapat memanggil Allah itu sebagai Bapa kita. Hal yang harus kita ketahui juga adalah bagaimana Yesus mendapatkan murid-muridNya? TalmidinNya? Pernahkan kita memperhatikan didalam perjanjian baru bagaimana Yesus memanggil murid-muridNya? Kelihatannya seperti asal-asalan saja. Yesus berjalan-jalan dan bertemu dengan beberapa orang Yahudi yang tidak terdidik dan mengatakan kepada mereka 4/5 Numbers 15:37-41 By Pdt. Adri Laatung, STh. Sunday, 30 August 2009 00:00 mari ikutlah Aku dan mereka melepaskan segala sesuatunya dan mengikut Yesus. Apa yang salah disini? Ingat dimasa Yesus tidak ada satupun Rabi yang merecruit atau mencari murid, tetapi muridlah yang datang mencari Rabi. Hanya Yesus yang datang mencari murid padahal dimasanya Yesus hanya mereka yang pinter yang bisa menjadi murid. Tapi Yesus bertemu dengan Yakobus, Yohanes, Petrus, dan apa yang mereka lakukan ketika Yesus bertemu mereka….ada yang tahu?….menangkap ikan. Apa artinya ini, artinya bawha mereka telah dipecat dari sekolah Rabi, artinya mereka bukalah murid yang pinter, mereka tidak cukup rohani, mereka tidak punya mimpi untuk menjadi talmidin, mereka tidak punya kemampuan untuk menhafal torah, jadi sudah lama mereka tidak punya sangkut pautnya lagi dengan hal yang rohani. Tapi tiba-tiba seorang rabi muncul ….nah saudara kita harus mengerti ini karena ini bisa terjadi pada diri saudara….seorang rabi datang, dan bukan sekedar seorang rabi, tetapi rabi yang punya kuasa, rabi yang punya kuasa menyembuhkan dijumbaiNya, seorang Rabi yang berbicara tentang Allah yang dapat dipanggil Bapa. Dia datang kepada orang-orang yang drop out dari sekolah rabi, yang ditolak dan berkata kepada mereka, kamu, kamu dan kamu mari ikutlah Aku. Kalian akan menjadi talmidin saya. Aku akan mengajar kalian, dan apa yang Aku lakukan harus juga kamu lakukan. Murid-murid ini kemudian meninggalkan pekerjaan mereka dan mengikuti Yesus. Sekarang ini saudara…Yesus tetap datang kepada kita dan mau berkata kepada kita, mari ikutlah Aku. Sekarang kita punya pilihan, maukah kita meninggalkan segala yang menyesatkan kita, segala membebani hidup kita, segala sesuatu yang mengkuatirkan kita, maukah kita melepaskan semuanya itu dan mengikut Yesus? Maukah kita menjadi talmidimnya Yesus. Ini berarti bahwa kita harus membuat goal utama dalam hidup kita ialah mengikuti setiap pergerakkan Yesus, belajar untuk menjadi serupa dengan Dia, hidup dibawah kasih Allah. Mungkin ada diantara kita yang masih belum percaya akan kuasaNya, tapi ingatYesus percaya kepada kita, Dia tahu bahwa kita mempunyai sesuatu yang dapat berguna untuk kehidupan ini. Karena itu dengan segala kemampuan yang ada pada kita marilah kita menjadi pengikut dan murid Yesus yang setia, yang selalu dekat dengan FirmanNya, setiap saat dalam hidup ini mari kita serahkan segala diri dan kehidupan kita untuk mengenal dan belajar dari Rabi Yesus, dan setelah itu mari kita laksanakan dan lakukan tugas kita mencari murid, mengumpulkan mereka dan mengajar mereka tentang Allah yang penuh kasih itu. Amin. 5/5