Panduan Umum Profesi Ners 2016-2017

advertisement
BUKU PEDOMAN UMUM
PRAKTEK PROFESI NERS
PROGRAM PROFESI NERS
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN 2016-2017
i
Team Penyusun :
Safrudin Agus Nursalim, M.Kep
Isma Yuniar, M.Kep
Cahyu Septiwi, M. Kep.,Sp. KMB
Ike Mardiyati, M.Kep
Eka Novyriana, S.SiT,MPH
Podo Yuwono, M.Kep.CWCS
Dadi Santoso,M.Kep
Saptono Susilo, S.Kep. Ns
M. Madkhan Anis, S.Kep. Ns
Team Pengembang Kurikulum
STIKES Muhammadiyah Gombong
ii
VISI, MISI DAN TUJUAN
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
VISI
Menjadi Lembaga Pendidikan Kesehatan Yang Unggul, Modern dan Islami
MISI
1.
Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Kesehatan Berbasis Riset dan Teknologi Informasi
2.
Menyelenggarakan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sebagai Dakwah Islamiyah
Untuk Kemaslahatan Umat
TUJUAN
1.
Mewujudkan tenaga kesehatan yang Islami dan kompeten dibidangnya
2.
Menghasilkan karya ilmiah bagi kemaslahatan umat
3.
Mewujudkan kader persyarikatan Muhammadiyah
iii
VISI DAN MISI PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Visi Program Studi
Mewujudkan Sarjana Keperawatan dan Ners profesional yang unggul dalam kegawatdaruratan,
mampu bersaing di era global dan berperilaku islami
Misi Program Studi
1. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran berbasis kompetensi sesuai tuntutan pasar dan era
global.
2. Menyelenggarakan kegiatan riset dalam bidang keperawatan untuk meningkatkan mutu
pelayanan dan pengembangan ilmu keperawatan.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam rangka mengaplikasikan hasil
penelitian untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Tujuan
1. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran berbasis kompetensi sesuai standar KKNI
1.1 Menerapkan kurikulum berbasis kompetensi dengan learning outcome yang unggul
dalam bidang keperawatan kegawatdaruratan.
1.2 Melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan Student Center Learning yang sesuai
tuntutan pasar dan era global untuk menjawab kebutuhan pengguna (user) berdasarkan
nilai-nilai islami.
1.3 Mengembangkan kerjasama dengan pihak luar untuk pencapaian kompetensi mahasiswa
1.4 Meningkatkan kualitas lulusan sesuai dengan standar KKNI level VII (Profesi)
2. Menyelenggarakan kegiatan riset dalam bidang keperawatan untuk meningkatkan mutu
pelayanan dan pengembangan ilmu keperawatan.
2.1 Meningkatkan pemahaman civitas akademik dalam bidang penelitian
iv
2.2 Meningkatkan dana penelitian untuk pembiayaan kegiatan penelitian civitas akademika.
2.3 Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk penelitian civitas akademika.
2.4 Meningkatkan artikel ilmiah civitas akademika yang dipublikasikan melalui jurnal
tingkat nasional dan internasional
2.5 Mengembangkan kerjasama dengan pihak luar untuk kegiatan penelitian civitas
akademika.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam rangka mengaplikasikan hasil
penelitian untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3.1 Meningkatkan pemahaman civitas akademika dalam bidang pengabdian kepada
masyarakat.
3.2 Meningkatkan dana untuk pembiayaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat civitas
akademika.
3.3 Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pengabdian kepada masyarakat civitas
akademika.
3.4 Meningkatkan hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang di publikasikan
3.5 Mengembangkan kerjasama dengan pihak luar untuk kegiatan pengabdian kepada
masyarakat civitas akademika.
v
Nomor
SEKOLAH TINGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
Revisi ke
3
Tanggal Berlaku
LEMBAR PENGESAHAN
BUKU PANDUAN PROFESI NERS
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN AJARAN 2016/2017
Diusulkan
Diperiksa
Disetujui
Koordinator Profesi Ners
Ka. Prodi S1 Keperawatan
Waka I Bidang Akademik
Dadi Santoso,M.Kep
Isma Yuniar,M.Kep
vi
Herniyatun, M.Kep,Sp.Mat
DAFTAR ISI
Judul
..........................................................................
i
Team Penyusun
..........................................................................
ii
Visi, Misi, Tujuan Institusi Stikes
..........................................................................
iii
Visi, Misi, Tujuan Prodi S1
Keperawatan
Lembar Pengesahan
..........................................................................
iv
..........................................................................
vi
Daftar Isi
..........................................................................
vii
Mutiara Hikmah
..........................................................................
viii
Kata Pengantar
..........................................................................
ix
A. Pendahuluan
..........................................................................
1
B. Profil Lulusa
..........................................................................
2
C. Jenjang Kualifikasi KKNI
..........................................................................
3
BAB II. Kompetensi Pembelajaran
Klinik
A. Kompetensi Dasar Perawat
.........................................................................
4
B. Struktur Mata Kuliah
..........................................................................
5
C. Metode Pembelajaran Klinik
..........................................................................
6
D. Metode Penilaian
..........................................................................
9
E. Standar Kelulusan
.........................................................................
10
F. Target Capaian Pembelajaran
.........................................................................
12
BAB I. Gambaran Program Profesi
Klinik
BAB III. Diskripsi Mata Kuliah Dan
Indikator Hasil Belajar
A. Keperawatan Medikal Bedah
.........................................................................
B. Keperawatan Anak
..........................................................................
C. Keperawatan Maternitas
..........................................................................
D. Keperawatan Komunitas
..........................................................................
E. Keperawatan Gerontik
.........................................................................
vii
F. Keperawatan Jiwa
..........................................................................
G. Manajemen Keperawatan
..........................................................................
H. Keperawatan gadar
..........................................................................
I.
..........................................................................
Keperawatan Khusus
BAB IV. Pelakasanaan Profesi Ners
A. Kalender Akademik
..........................................................................
B. Proses Pembelajaran
..........................................................................
C. Lahan Praktik
..........................................................................
D. Pembimbing
..........................................................................
BAB V. Tata Tertib
A. Tata Tertib
..........................................................................
B. Peraturan Disiplin
..........................................................................
MUTIARA HIKMAH
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui.
(Q.S Al-Baqarah 216)
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari
suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.
(Q.S Al-Insyirah 6-7)
viii
Kata Pengantar
Alhamdulillah, Buku Pedoman Umum Profesi Ners STIKES Muhammadiyah Gombong
dapat tersusun untuk pedoman pembelajaran klinik Mahasiswa Ners. Buku ini disusun sebagai
pengembangan dan pembaharuan dari pedoman-pedoman sebelumnya. Sebagai Pedoman Umum
karena buku ini sebagai study guide seluruh mata kuliah/ stase pembelajaran klinik dalam Program
Profesi Ners STIKES Muhammadiyah Gombong sehingga memiliki pola umum yang sama dalam
mewujudkan ners yang kompeten dan menang bersaing dengan memiliki nilai Islami.
Beberapa kebijakan penting menyertai buku pedoman ini diantaranya adalah : Pertama,
Kompetensi Dasar Perawat menjadi capaian pembelajaran klinik (learning outcome) mahasiswa
dalam mengikuti program profesi Ners. Capaian pembelajaran ini harus termonitor dalam
pelaksanaan pembelajaran sehingga perkembangan kompetensi mahasiswa dapat terpantau dan
terjamin. Kedua, Metode Pembelajaran dan Metode Evaluasi dipilih dan dilaksanakan secara
terintegrasi dengan model yang standar, transparan dan akuntabel terhadap mahasiswa Ners.
Metode-metode tersebut disusun dengan menempatkan mahasiswa sebagai pembelajar dan
Pendidik Klinik sebagai perseptorship yang memfasilitasi, memotivasi dan mendampingi
ix
sekaligus sebagai role model atau pemberi contoh kepada mahasiswa sehingga dapat
mengembangkan diri sebagai Ners yang kompetens. Ketiga, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Klinik (RPPK) menjadi kewajiban Pendidik Klinik untuk menyiapkannya. Dalam penyusunannya
menjadi tanggungjawab bersama antara Pendidik Klinik Tempat Praktek dan Pendidik Klinik
Institusi Pendidikan. RPPK ini menjadi alat komunikasi antara Pendidik Klinik dan Mahasiswa
Ners sehingga menjamin proses pembelajaran klinik dapat berjalan dengan baik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Team Pengembang Kurikulum, Program Profesi
Ners dan Program Studi S1 Keperawatan yang telah berkontribusi dalam penyusunan Buku
Pedoman Umum dengan dilengkapi Buku Monitoring Capaian Pembelajaran, Buku Penilaian
Stase Mata Kuliah dan Buku Pendukung Stase Mata Kuliah. Mudah-mudah amal baik mereka
mendapat balasan dari Allah SWT. Amin.
Penyusun
BAB I
GAMBARAN UMUM PROGRAM PROFESI NERS
A. PENDAHULUAN
Program Studi Profesi Ners Stikes Muhammadiyah Gombong merupakan program
pendidikan keperawatan yang menyelenggarakan pendidikan keprofesian pada salah satu
tahapan pendidikannya. Mahasiswa pada tahap pendidikan ini diberi pengalaman belajar yang
dapat mengembangkan keterampilan teknikal dan pemecahan masalah, keterampilan
intelektual, dan keterampilan interpersonalnya. Program profesi ners dilaksanakan dalam 2
semester. Peserta didik yang telah menjalani proses pembelajaran tahap profesi ini akan
mendapat gelar Ners (Ns). Lulusan ners dihasilkan adalah lulusan yang mampu memberikan
pelayanan keperawatan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, serta
menggunakan metodologi keperawatan berlandaskan etika keperawatan. Proses pembelajaran
menunjukkan adanya kontinuitas antara teori dan praktik yang didapatkan melalui
pengalaman belajar di lahan praktik yang mendukung pertumbuhan dan pembinaan
kemampuan profesional.
x
Kurikulum Pendidikan profesi ners terdiri dari kurikulum tahap akademik dan
kurikulum profesi yang menyatu sebagai kesatuan utuh. Untuk mewujudkan sasaran tersebut
dilakukan perubahan mendasar dalam penyelenggaranan program pendidikan profesi ners
dengan mengacu kepada SK Mendiknas No. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002 yaitu kurikulum
berbasis kompetensi. Dengan perubahan pola mendasar ini secara keseluruhan diharapkan
peserta program pendidikan profesi Ners Stikes Muhammadiyah Gombong dapat memenuhi
Kompetensi menjadi perawat yang professional, bertindak cerdas, penuh tangungjawab
sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan perawat. Tempat
pengembangan kompetensi yang dipergunakan pada tahap profesi ini meliputi berbagai
bentuk dan tingkat tatanan pelayanan kesehatan nyata yang memenuhi
persyaratan
pendidikan sebagai Tempat Pengembangan Ketrampilan Kompetensi Keperawatan Klinik.
Kegiatan belajar mengajar dalam profesi dirancang sedemikian rupa sehingga peserta
didik mendapatkan pengalaman melaksanakan praktek secara benar, terarah, dan terencana
sesuai dengan prinsip dan etika keperawatan. Untuk itu metode pembelajaran yang
dilaksanakan harus dapat memberi dampak positif pada perkembangan kemampuan peserta
didik baik dalam aspek kognitif dan psikomotor
B. PROFIL LULUSAN
Profil lulusan merupakan langkah dasar dalam menyusun kurikulum yang berbasis kompetensi. Profil
lulusan ners Stikes Muhammadiyah Gombong adalah sebagai berikut :
1. Pemberi Asuhan (care provider):
Lulusan program ners merupakan perawat profesional yang cerdas dan terampil dalam
memberikan asuhan keperawatan berkualitas kepada klien; individu, keluarga, dan
komunitas. Asuhan keperawatan yang diberikan didasari oleh ilmu dasar keperawatan,
ilmu keperawatan dasar dan ilmu keperawatan dalam rentang kehidupan manusia dan di
berbagai setting pelayanan keperawatan. Lulusan harus mampu mengembangkan rencana
asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana tindakan) memberikan
terapi keperawatan, mengevaluasi dampak terapi keperawatan secara mandiri, dan atau
melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya. Lulusan harus mampu memberikan
edukasi keperawatan berdasarkan rancangan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan
xi
klien. Seorang lulusan program pendidikan ners juga harus mampu mendokumentaskan
semua asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.
2. Pendidik (Educator)
Perawat profesional lulusan program pendidikan ners juga mampu menjadi pendidik yang
handal bagi kelompoknya. Kemampuan ini diperoleh melalui kegiatan transfer ilmu
dalam kelompok mahasiswa, perawat, maupun dengan kelompok kebutuhan tertentu.
Dalam perannya sebagai pendidik , lulusan mampu sebagai model peran untuk
menstimulasi, memotivasi, mengajar, dan menerima umpan balik.
3. Peneliti (Researcher)
Peneliti adalah profil lulusan perawat program pendidikan ners yaitu dengan melakukan
penelitian sederhana untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan.
Ners harus mampu mengidentifikasi kesenjangan antara teori asuhan keperawatan dengan
praktek profesi yang diberikan, merumuskan masalah dan mengidentifikasi alternatif
pemecahan masalah berdasarkan evidance based nursing. Pemilihan alternatif pemecahan
masalah diperoleh melalui aktivitas studi kepustakaan, diskusi dengan pakar,
menggunakan hasil riset keperawatan yang telah ada. Kegiatan penelitian dibutuhkan
dalam rangka mengarahkan praktik keperawatan berbasis pembuktian dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan keterampilan spesifik keperawatan.
4. Manager dan Leader
Perawat profesional melakukan koordinasi dan kolaborasi dalam rangka mengelola tim
dan pelayanan keperawatan. Kompetensi mencerminkan kemampuan perawat untuk
melakukan komunikasi dalam struktur organisasi, menginisiasi, memonitor dan mengatur
efisiensi dan efektifitas pemberian asuhan keperawatan bagi individu, keluarga, dan
komunitas. Kemampuan ini juga meliputi pengembangan standar, kebijakan, dan kualitas
yang spesifik bagi klien.
C. JENJANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA
Tingkat KKNI untuk lulusan Program Pendidikan Profesi Ners adalah level 7 (tujuh), dengan
rincian learning outcome (capaian pembelajaran) Program Pendidikan Ners sebagai berikut :
1. Sikap
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius.
xii
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral, dan etika.
c. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik.
d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa.
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain.
f. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan pancasila.
g. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan.
h. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
i. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
j. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara
mandiri.
k. Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan
menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan
lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan perundangan.
l. Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya
sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia.
m. Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien,
menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan
dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasiaan dan
keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas
sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya.
2. Penguasaan Pengetahuan
a. Menguasai teori keperawatan, khususnya konseptual model dan middle range
theories.
b. Menguasai konsep teoritis ilmu biomedik.
c. Menguasai nilai-nilai kemanusiaan (humanity values).
xiii
d. Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan
yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok , pada bidang keilmuan keperawatan
dasar, keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas,
keperawatan jiwa dan keperawatan komunitas.
e. Menguasai konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan keperawatan.
f. Menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik.
g. Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari
upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer,sekunder dan tertier.
h. Menguasai prinsip dan prosedur bantuan hidup lanjut (advance life support) dan
penanganan trauma (basic trauma cardiac life support/BTCLS) pada kondisi
kegawatdaruratan dan bencana.
i. Menguasai konsep dan prinsip manajemen dalam pengelolaan asuhan keperawatan
kepada klien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Menguasai pengetahuan faktual
tentang sistem informasi asuhan keperawatan dan kesehatan
j. Menguasai prinsip-prinsip K3, hak dan perlindungan kerja ners.
k. Menguasai metode penelitian ilmiah.
3. Ketrampilan
a. Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang
menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan
berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia.
b. Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan medikal
bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa atau
keperawatan komunitas) sesuai dengan delegasi dari ners spesialis.
c. Mampu melaksanakan prosedur penanganan trauma dasar dan jantung (basic trauma
and cardiac life support/BTCLS) pada situasi gawat darurat/bencana sesuai standar
dan kewenangannya.
d. Mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan
supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan.
e. Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas
berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai sumber untuk
menetapkan prioritas asuhan keperawatan.
xiv
f. Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan keperawatan
sesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat, yang peka budaya,
menghargai keragaman etnik, agama dan faktor lain dari klien individu, keluarga dan
masyarakat.
g. Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien yang
tidak diharapkan secara cepat dan tepat dan melaporkan kondisi dan tindakan asuhan
kepada penanggung jawab perawatan.
h. Mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara reguler
dengan/atau tanpa tim kesehatan lain.
i. Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi
yang
akurat
kepada
klien
dan/atau
keluarga/pendamping/penasehat
utnuk
mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya.
j. Mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah kritis, dan
evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan yang dilaksanakannya.
k. Mampu melaksanakan penanganan bencana sesuai SOP.
l. Mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam praktik asuhan
keperawatan.
m. Mampu mengelola sistem pelayanan keperawatan dalam satu unit ruang rawat dalam
lingkup tanggungjawabnya.
n. Mampu melakukan penelitian dalam bidang keperawatan untuk menghasilkan
langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.
o. Mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan,
melalui kerjasama dengan sesama perawat, profesional lain serta kelompok
masyarakat untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan
lingkungan yang sehat.
xv
BAB II
KOMPETENSI PEMBELAJARAN KLINIK
A. KOMPETENSI DASAR PERAWAT
Program Pendidikan Tahap Profesi Ners adalah pendidikan profesi yang bertujuan
menghasilkan Ners yang memiliki kemampuan sebagai perawat profesional jenjang pertama
(first professional degree) yaitu mampu memberikan keperawatan dasar, memberikan asuhan
keperawatan dengan bimbingan dari perawat klinik, melakukan pendidikan kesehatan pada
klien dan keluarga, melakukan dokumentasi asuhan keperawatan dan melakukan kolaborasi
dengan profesi lain.
Kompetensi Dasar Perawat yang harus dimiliki oleh setiap perawat yaitu :
1. Menerapkan prinsip etik dalam keperawatan.
2. Melakukan komunikasi interpersonal dalam Asuhan Keperawatan.
3. Mewujudkan dan memelihara lingkungan keperawatan yang aman melalui jaminan
kualitas dan manajemen risiko.
4. Menerapkan prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi yang diperoleh dari RS.
5. Melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah cedera pada klien.
6. Memfasilitasi kebutuhan oksigen.
7. Memfasilitasi kebutuhan elektrolit dan cairan.
8. Mengukur tanda-tanda vital
9. Menganalisis, menginterprestasikan, mendokumentasikan data secara akurat.
xvi
10. Melakukan perawatan luka
11. Memberikan obat dengan aman dan benar.
12. Mengelola pemberian darah dengan aman.
B. STRUKTUR MATA KULIAH Struktur Mata Kuliah
Pada tahap proses pembelajaran klinik mahasiswa akan mengaplikasikan ilmu yang telah
mereka dapat pada tahap akademik. Besar beban studi tahap profesi adalah 40 SKS yang
dijabarkan sebagai berikut :
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kode MK
MKB 155
MKB 148
MKB 111
MKB 156
MKB 165
MKB 152
MKB 157
MKB 150
MKB 402
Mata Kuliah
Managemen Keperawatan
Keperawatan Gawat Darurat
Keperawatan Maternitas
Keperawatan Anak
Keperawatan Medikal Bedah
Keperawatan Gerontik
Keperawatan Jiwa
Keperawatan Komunitas
Keperawatan Khusus
Jumlah
SKS
3
6
3
3
6
2
3
5
9
40
Minggu
4
8
4
4
8
2
4
6
12
52
Mata Kuliah
Keperawatan Maternitas
Keperawatan Anak
Keperawatan Medikal Bedah
Keperawatan Gerontik
Keperawatan Komunitas
Jumlah
SKS
3
3
6
2
5
19
MINGGU
4
4
8
2
6
24
Mata Kuliah
Managemen Keperawatan
Keperawatan Gawat Darurat
Keperawatan Jiwa
Keperawatan Khusus
Jumlah
SKS
3
6
3
9
21
MINGGU
4
8
4
12
28
Distribusi mata kuliah profesi ners
1. Semester I
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Kode MK
MKB 111
MKB 156
MKB 165
MKB 152
MKB 150
2. Semester II
No.
1.
2.
3.
4.
Kode MK
MKB 155
MKB 148
MKB 157
MKB 402
xvii
C. METODE PEMBELAJARAN KLINIK
1. Bed Side Teaching (BST)
Metode ini dilaksanakan antara mahasiswa praktikan, pendidik klinik dengan pasien agar
mahasiswa praktikan dapat mencontoh model peran dari perawat pendidik klinik. Metode
ini sebagai inti proses pembelajaran klinik sehingga mahasiswa praktikan dapat dijamin
capaian pembelajaran klinik dari mencontoh, melaksanakan sendiri dengan bantuan
sampai dengan melaksanakan secara mandiri dibawah bimbingan pendidik klinik. Apabila
mahasiswa praktikan telah mampu melaksanakan secara mandiri maka mahasiswa berhak
mendapat penilaian dari pendidik klinik. Sebagai bukti proses pembelajaran ini digunakan
daftar hadir mahasiswa praktikan dan pendidik klinik disertai dengan learning outcome
sebagai capaian pembelajaran klinik yang telah dilaksanakan.
Tahapan Bed Site Teaching :
Pra Secara teknis pelaksanaan BST dilakukan melalui 3 tahap :
a. Pre rounds (tahap sebelum visit atau berinteraksi langsung dengan pasien) : pada tahap
ini pendidik klinik menjelaskan tujuan pembelajaran dengan BST, perencanaan dan
orientasi kasus pada mahasiswa praktikan.
b. Rounds (tahap berinteraksi langsung dengan pasien) : pada tahap ini pendidik klinik
melakukan pengelolaan pasien dari kegiatan anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, analisa data, dan membuat rencana tindakan yang dilakukan
kepada pasien. BST pada minggu awal, mahasiswa praktikan masih mengobservasi
PK dalam mengelola pasien. BST pada minggu selanjutnya, PK dapat meminta
mahasiswa praktikan yang melakukan pengelolaan terhadap pasien dengan supervisi
PK.
c. Post Rounds (tahap setelah bertinteraksi dengan pasien) : pada tahap ini dilakukan
diskusi tentang kasus, fedback dan refleksi kasus.
2. Tutorial Klinik
Tutorial Klinik merupakan kegiatan pembelajaran klinik berupa diskusi kelompok yang
difasilitasi oleh Pendidik Klinik di rumah sakit yang berorientasi pada masalah pasien.
Tutorial ini sama seperti tutorial pada saat pembelajaran blok dikelas perbedaanya adalah
pada saat dikelas menggunakan case fiktif sedangkan ini menggunakan kasus nyata
diruangan. Tutorial klinik ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penalaran klinik
xviii
dan dapat menghubungkan ilmu yang didapat saat tahap pendidikan sarjana maupun dari
referensi (evidence based nursing practice) dengan kondisi klinis yang ditemui pada
pasien. Tutorial klinik ini diharapkan dapat melatih mahasiswa praktikan untuk
melakukan penalaran klinis dalam memahami perjalanan penyakit pasien, menangani
pasien secara komprehensif berdasarkan bukti ilmiah terkini yang sesuai serta tanggap
terhadap berbagai masalah yang mempengaruhi penanganan pasien. Tutorial Klinik
dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :
a. Tahap pertama mahasiswa praktikan melakukan identifikasi kasus dan melakukan
anamnesa, pemeriksaan fisik dan penunjang yang sesuai kasus dengan supervisi PK.
Kegiatan ini dapat merupakan bagian dari kegiatan BST.
b. Tahap kedua adalah pelaksanaan tutorial klinik sebagai pertemuan pertama untuk
membahas kasus yang telah dipilih pada tahap pertama. Pencapaian yang diharapkan
tercapai dalam tahap ini adalah mahasiswa praktikan dapat menentukan diagnosa serta
membuat tujuan pembelajaran klinik. Hasil dari tutorial klinik ini akan menjadi dasar
bagi mahasiswa praktikan untuk melakukan follow up serta belajar mandiri. Belajar
mandiri dapat dilakukan dalam bentuk diskusi dengan Pendidik Klinik dari Institusi
Pendidikan, belajar dari referensi-referensi ilmiah atau dari journal/ laporan penelitian.
Dalam kegiatan belajar mandiri ini masing-masing mahasiswa diwajibkan mencari
satu journal yang relevan dengan kasus pasien untuk kemudian menjadi bahan diskusi
pada pertemuan ke-2 (dua).
c. Tahap ketiga adalah pertemuan ke dua dengan kegiatan mendiskusikan hasil dari
follow up pasien dan belajar mandiri. Pencapaian yang diharapkan pada pertemuan
kedua ini adalah mahasiswa praktikan mempunyai kefahaman yang komprehensif
tentang penyakit/ kasus yang dipilih tersebut.
3. Refleksi Kasus
Refleksi kasus merupakan suatu kegiatan pembelajaran klinik yang dilaksanakan untuk
mencapai kompetensi aspek etika dan legal keperawatan, pasien safety dan Ke-Islaman.
Kegiatan pembelajaran klinik ini dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :
xix
a. Pemilihan kasus yang dianggap menarik dari aspek etika / legal keperawatan, pasien
safety (keselamatan pasien) dan atau Ke-Islaman dengan persetujuan Pendidik Klinik
Tempat Praktek.
b. Menuliskan refleksi kasus dalam form yang telah disediakan dengan urutan latar
belakang pemilihan kasus, ringkasan kasus, refleksi kasus dan solusi atau tindak
lanjut.
c. Melaporkan dan mendiskusikan dengan Pendidik Klinik bersamaan dengan Penilaian
OSLER.
4. Managemen Kasus
Metode pembelajaran ini dalam pelaksanaannya diintegrasikan dengan studi kasus
sehingga mahasiswa praktikan mendapatkan pengalaman pembelajaran klinik secara
komprehensif.
Metode
mengkoordinasikan
ini
asuhan
dilaksanakan
agar
keperawatan
klien
mahasiswa
dalam
praktikan
kelompok
mampu
mahasiswa,
mengkolaborasikan kerja tim (team work) dengan tim kesehatan lain, melakukan
komunikasi dalam struktur organisasi dan menginisiasi, memotivasi, memonitor dan
mengatur efisiensi dan efektifitas pemberian asuhan keperawatan dalam kelompok
mahasiswa. Sebagai bukti proses pembelajaran ini mahasiswa praktik membuat laporan
kasus (Case Report ) secara tertulis sesuai aturan yang ditentukan. Kemudian laporan
kasus tersebut dipresentasikan sesuai dengan aturan yang ditentukan. Pengelolaan kasus
yang baik menggambarkan secara utuh pasien dalam 24 jam dari pasien datang sampai
dengan pulang. Untuk mendapatkan data yang lengkap mahasiswa tidak hanya
menggunakan data yang diperoleh saat mahasiswa dinas/ masuk praktek, akan tetapi
mahasiswa dapat menggunakan data sekunder dari catatan keperawatan yang ada.
Metode managemen kasus ini dapat dilaksanakan dengan cara mahasiswa dibuat
kelompok dalam satu ruang tempat praktek. Kemudian kelompok mahasiswa mendapat
tugas melakukan asuhan kepada pasien yang sama sehingga pengelolaan pasien menjadi
tanggung jawab bersama dan berkesinambungan antara dinas pagi, sore dan malam.
Metode ini juga dapat sekaligus melatih mahasiswa bekerja dalam kelompok (team work)
dan berkomunikasi melalui operan jaga (hand over) antar mahasiswa tersebut.
5. Kajian Klinik Ke-Islaman (KKI)
xx
Kajian Ke-Islaman merupakan pembelajaran mahasiswa Ners dalam membahas masalah
klinik berdasarkan nilai-nilai Ke-Islaman. Setiap mahasiswa wajib melaksanakan kegiatan
Kajian Klinik Ke-Islaman. Kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelompok yaitu
mengikuti Kajian Ke-Islaman dengan tema tentang masalah-masalah klinik dan dibahas
menggunakan dasar-dasar Ke-Islaman. Mahasiswa membuat laporan secara tertulis pada
form yang telah disediakan.
6. Presentasi Kasus
Presentasi kasus bertujuan untuk :
1. Mengevaluasi keefektifan intervensi keperawatan melalui lintas disiplin
2. Berbagi pengetahuan klinik kepada sesama mahasiswa dan mengidentifikasi adanya gap
pemahaman
3. Mendapatkan perspektif baru dalam perawatan
4. Mendapatkan pandangan lain untuk mencapai kebutuhan pasien
5. Berfikir kritis tentang perawatan yang mereka lakukan
6. Mengidentifikasi masalah pasien dan issue-issue di keperawatan
7. Berdialog tentang perawatan pasien, perubahan di praktek keperawatan bersama teman
dan expert yang ada bersama mereka.
D. Metode Penilaian
a. Target Klinik
1.
Log book
Log book merupakan buku yang berisi catatan tentang seluruh aktivitas yang
dilakukan mahasiswa peserta program pendidikan profesi Ners selama bekerja
dalam 1 (satu) shift di lahan praktik.
2.
Performance Skill (PS)
Metode ini dilakukan untuk menilai penampilan mahasiswa selama mengikuti
pembelajaran klinik. Penilaian dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga
perkembangan kedisiplinan, kemampuan komunikasi, dan kerjasama mahasiswa
dapat terpantau dan dapat ditingkatkan dengan lebih baik. Peran pembimbing klinik
xxi
memberikan feedback menjadi penting agar mahasiswa mendapat evaluasi untuk
meningkatkan penampilan klinik secara terus menerus.
3.
Mini-CEX (Mini Clinical Evaluation Exercise)
Metode ini dilakukan untuk menilai kemampuan mahasiswa praktikan
melaksanakan secara mandiri tindakan-tindakan klinik. Penilaian dapat sebagian
atau seluruhnya dari tahapan proses keperawatan yaitu pengkajian, analisa data,
intervensi dan tindakan keperawatan serta evaluasi keperawatan. Penilaian MiniCex dilaksanakan sebagai rangkaian dari metode BST yaitu bila mahasiswa mampu
melakukan tindakan BST secara mandiri (terobservasi oleh pendidik klinik).
4.
DOPS (Direct Observation Prosedur Skill)
Kegiatan ini dilakukan secara langsung untuk menilai ketrampilan klinis/ skill
mahasiswa Ners setiap melaksanakan tindakan pada pasien sesuai dengan standar
kompetensi dasar perawat (minimal tingkat kemampuan ketrampilan klinis).
5.
Presentasi Kasus/ Jurnal
Metode ini dilakukan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi
secara lisan maupun tertulis secara ilmiah yaitu dengan mempresentasikan kasus
yang telah ditentukan (laporan managemen kasus) atau mempresentasikan jurnal
sesuai dengan kasus yang ditentukan. Presentasi ini dapat dilakukan secara
berkelompok yaitu satu kelompok mahasiswa dibagi menjadi kelompok presenter
dan audience. Untuk penilaian pendidik klinik menggunakan format yang telah
disediakan.
6.
OSLER (Objective Structured Long Examination Record)
Penilaian OSLER dilaksanakan sebagai penilaian akhir stase/ mata kuliah untuk
mengukur capaian kompetensi secara komprehensif. Aspek yang dinilai meliputi
kemampuan pengkajian, analisa data, perencanaan dan implementasi keperawatan,
evaluasi serta performance skill mahasiswa ners. Pelaksanaan OSLER ini diawali
dengan pemilihan kasus dengan persetujuan pendidik klinik tempat praktek,
kemudian mahasiswa melaksanakan asuhan keperawatan dibawah observasi
pendidik klinik tempat praktek dan STIKES Muhammadiyah Gombong.
7.
Uji Kompetensi
xxii
Ujian Kompetensi dilaksanakan dengan metode ujian tulis yaitu untuk menilai
capaian pembelajaran atau kompetensi setiap mata kuliah/ stase. Metode ini
dilaksanakan juga untuk mempersiapkan mahasiswa mengikuti uji kompetensi
secara nasional, sehingga mahasiswa ners secara terus menerus antar stase dapat
mengenal model uji tulis kompetensi yang akan diselenggarakan oleh MTKI
(Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia). Soal uji kompetensi dibuatkan dengan
berpedoman pada 12 (dua belas) kompetensi perawat.
b. Target Luaran
Diakhir profesi, mahasiswa profesi ners membuat Karya Tulis Akhir Profesi, yang
pengambilan kasusnya di ambil dari salah satu stase yang di jalani selama program
profesi. Pengambilan kasus akan dibimbing oleh perceptorship dan pendidik
Akademik. Dan diakhir program, Karya Tulis Akhir Profesi akan diujikan sebagai
bentuk tanggung jawab dan kesempurnaan dalam penulisan karya Tulis Akhir yang
merupakan produk ilmiah.
E. Standar Kelulusan
Mahasiswa program profesi Ners dapat di nyatakan lulus apabila nilai yang di dapat sudah
memenuhi standart nilai yang sudah ditetapkan. Sedangkan Formula Nilai Akhir Program
Profesi Ners di ambil dari penilaian capaian Klinik dan target lauran.
NILAI AKHIR = TARGET KLINIK ( 70%) + TARGET LUARAN ( 30% )
Mahasiswa profesi ners dinyatakan lulus apabila nilai akhir dari masing-masing stase adalah
minimal 70 atau B.
No.
1.
Nilai
≥ 80
Huruf
A
Bobot
4
Keterangan
Lulus
2.
3.
4.
5.
75 – 79
70 – 74
65 – 69
60 – 64
B+
B
C+
C
3.5
3
2.5
2
Lulus
Lulus
Mengulang ujian dan penugasan
Mengulang ujian dan penugasan
xxiii
6.
7.
40 – 59
< 40
D
E
1
0
xxiv
Mengulang stase
Mengulang stase`
F. Target Capaian Pembelajaran Klinik
No.
Mata Kuliah
Lama
Praktek
1.
Keperawatan Medikal Bedah
8
2.
Keperawatan Maternitas
4
3.
Keperawatan Anak
4
4.
Keperawatan Gawat Darurat
8
5.
Keperawatan Jiwa
4
6.
Keperawatan Komunitas
8
7.
Keperawatan Lansia
2
8.
Managemen Keperawatan
4
9.
Keperawatan Pilihan
4
PS
BST
TK
MK
PK
RK
OSLER
KI
Uji Tulis
10 %
2
10 %
1
10 %
1
10 %
2
10 %
2
10 %
2
10 %
1
10 %
1
10 %
1
20 %
4
20 %
2
20 %
2
20 %
6
20 %
2
20 %
2
20 %
1
20 %
2
20 %
1
5%
2
5%
1
5%
1
5%
2
5%
1
5%
1
5%
1
5%
1
5%
1
15 %
8
15 %
4
20 %
4
15 %
2
15 %
2
15 %
3
15 %
1
15 %
1
15 %
1
15 %
1
15 %
1
15 %
1
15 %
1
15 %
2 (Klp)
15 %
2 (Klp)
15 %
1
15 %
2 (Klp)
15 %
1
5%
1
10 %
1
5%
1
5%
1
5%
2
5%
1
5%
1
5%
1
5%
1
15 %
1
15 %
1
15 %
1
15 %
1
15 %
2
15 %
2
15 %
1
15 %
1
15 %
1
5%
1
5%
1
5%
1
5%
1
5%
1
5%
1
5%
1
5%
1
5%
1
10 %
1
10 %
1
10 %
1
10 %
1
10 %
1
10 %
1
10 %
1
10 %
1
10 %
1
Keterangan :
PS : Performance Skill; BST : Bedside Teaching; TK : Tutorial Klinik; MK : Managemen Kasus; PK : Presentasi Kasus, RK : Refleksi Kasus
OSCLER : KKI : Kajian Klinik Islami; UT : Ujian Tulis
25
BAB III
DISKRIPSI MATA KULIAH DAN INDIKATOR HASIL BELAJAR
A. KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH ( KMB )
Diskripsi Mata Kuliah
Fokus mata kuliah tahap profesi Keperawatan Medikal Bedah(KMB) merupakan penerapan dari
konsep dan prinsip pelayanan asuhan keperawatan klien dewasa yang mengalami dan atau
cenderung mengalami perubahan fisiologis serta dengan atau gangguan struktur anatomi tubuh
akibat trauma atau penyakityang sering terjadi. Asuhan keperawatan yang diberikan berdasarkan
pada
pendekatan
proses
keperawatan:
pengkajian,perumusan
diagnosis,
perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan yang komprehensif (bio-psiko-sosio-spiritual) dan
berlandaskan pada aspek etik dan legal keperawatan.
Kompetensi Mata Kuliah
Setelah menyelesaikan praktik keperawatan medikal bedah mahasiswa mampu
menerapkan asuhan keperawatan medikal bedah dan mengelola pemberian asuhan
keperawatan pada klien dewasa yang mengalami masalah kesehatan dan perubahan
fungsisistem tubuh di berbagai tatanan pelayanan kesehatan menggunakan proses
keperawatan
Indikator Hasil Belajar
1. Mahasiswa mampu menyebutkan definisi diagnosis medik dari kasus yang dikelola.
2. Mahasiswa mampu menyebutkan etiologi kasus klien yang dikelola.
3. Mahasiswa mampu menyebutkan faktor risiko penyebab kasus klien yang dikelola.
4. Mahasiswa mampu mengenal tanda dan gejala penyakit yang diderita klien.
5. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian dan menemukan data tanda dan gejala yang
merupakan masalah yang timbul pada sistem tubuh yang lain akibat penyakit yang
diderita oleh klien tersebut.
6. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian fisik dengan teknik yang benar.
7. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tes diagnostik yang perlu dilakukan terhadap
klien kelolaan (mengusulkan tindakan kolaborasi) dengan tepat.
26
8. Mahasiswa mampu menganalisis hasil pemeriksaan diagnostik yang abnormal dengan
membandingkannya dengan indikator yang normal.
9. Mahasiswa mampu menulis rencana tindakan keperawatan mandiri dan atau kolaborasi
yang relevan untuk mengatasi masalah yang timbul berdasarkan acuan pada hasil tes
diagnostik yang abnormal tersebut.
10. Mahasiswa mampu mengimplementasikan rencana tindakan keperawatan yang sudah
ditulis tersebut dengan tepat.
11. Mahasiswa mampu melakukan persiapan klien sebelum dilakukan prosedur diagnostik
dan merawat klien sesudah prosedur tersebut selesai dilakukan.
12. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan melakukan tindakan perawatan kolaboratif:
pemberian obat-obatan sesuai instruksi dokter dengan teknik yang tepat (nama klien,
nama obat, dosis obat, waktu pemberian, cara pemberian).
13. Mahasiswa mampu memantau keefektifan fungsi dari obat dengan melakukan sebagai
bentuk tiap data menulis dalam bentuk skema.
14. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosis keperawatan actual (PES) dan atau risiko
(PE) berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan.
15. Mahasiswa mampu membuat urutan prioritas diagnosis keperawatan yang telah
dirumuskan mengacu pada tingkat kebutuhan menurut Hierarki Maslow.
16. Mahasiswa mampu merumuskan rencana tujuan keperawatan: tujuan jangka panjang
dan tujuan jangka pendek.
17. Mahasiswa mampu menentukan kriteria evaluasi rencana tujuan keperawatan
tersebut.
18. Mahasiswa mampu merumuskan rencana tindakan keperawatan mandiri dan
kolaborasi yang relevan untuk pemantauan terhadap tanda dan gejala dan
membandingkannya dengan hasil pengkajian tanda dan gejala pada awal sebelum klien
diberi terapi obat-obatan.
19. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tanda dan gejala kemungkinan telah terjadi efek
samping dari terapi obatobatan yang telah didapatkan oleh klien.
20. Mahasiswa mampu mempersiapkan perawatan klien perioperatif.
27
21. Mahasiswa mampu melakukan analisis data: klasifikasi data subjektif, data objektif,
dan melengkapi PQRST uengatasi masalah klien sesuai diagnosis keperawatan yaitu:
preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitasi.
22. Mahasiswa mampu menuliskan rasional yang tepat dari tindakan keperawatan
tersebut.
23. Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan urutan prosedur
yang benar.
24. Mahasiswa mampu menemukan masalah pendidikan kesehatan klien dan memberikan
pendidikan kesehatan (komunikasi): rencana pengajaran tertulis (materi).
25. Mahasiswa mampu mengaplikasikan sikap profesional: mengawali/mengakhiri pertemuan
dengan kontrak,memelihara komunikasi selama berinteraksi dengan klien/keluarga terutama
saat melakukan prosedur tindakan keperawatan.
26. Mahasiswa mampu melakukan berbagai keterampilan klinik untuk mengatasi masalah
keperawatan pada kasus keperawataan medikal bedah
B. KEPERAWATAN ANAK
Diskripsi Mata Kuliah
Fokus mata kuliah keperawatan anak tingkat profesi merupakan pencapaian berbagai konsep,
prinsip, teori, dan model keperawatan anak dalam berbagai tatanan pelayanan kesehata ndengan
mengintegrasikan berbagai ilmu dasar keperawatan terkait lainnya, ilmu bedah anak, dan ilmu
kesehatan anak. Fokus pada masalah perawatan anak yang sakit akut, sakit kronis, dan sakit yang
mengancam kehidupan.
Kompetensi Mata Kuliah
Setelah menyelesaikan praktik keperawatan anak tingkat profesi,mahasiswa akan dapat merawat
anak dari berbagai tingkat usia(bayi, balita, prasekolah, dan remaja) yang sakit akut, sakit
kronis,ataupun sakit yang mengancam kehidupan anak di berbagai tatanan pelayanan kesehatan
menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan, dengan mengintegrasikan bermain
terapeutik sebagai strategi intervensi perawatan atraumatik.
Indikator Hasil Belajar
1. Menggunakan proses keperawatan dalam merawat anak sakit sesuai dengan tahapan tumbuh
kembangnya.
28
2. Mengintegrasikan konsep bermain dalam intervensikeperawatan.
3. Menampilkan teknik komunikasi terapeutik pada anak dankeluarga.
4. Menerapkan konsep perawatan anak yang sedang dirawat dankeluarganya.
5. Menerapkan konsep perawatan atraumatik dalam melakukan intervensi khusus anak
6. Memberikan pendidikan kesehatan pada anak dan keluarga.
C. KEPERAWATAN MATERNITAS
Diskripsi Mata Kuliah
Fokus mata Kuliah keperawatan maternitas adalah mengaplikasikan konsep-konsep dan teori
keperawatan yang terkait dengan kesehatan wanita dengan atau tanpa masalah kesehatan
reproduksi yang telah dipelajari pada perkuliahan tahap program akademik.Fokus asuhan
keperawatan diberikan kepada wanita dalam masa childbearing yaitu ibu hamil, ibu melahirkan,
ibu nifas, dan bayibaru lahir (BBL) sampai usia 40 hari beserta keluarganya baik dalam kondisi
normal maupun risiko tinggi (komplikasi).
Kompetensi Mata Kuliah
Pada akhir pembelajaran mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan dalam periode
childbearing, yaitu ibu hamil, ibu melahirkan, ibu setelah melahirkan, dan bayinya sampai
denganumur 40 hari pada kondisi normal dan berisiko serta kepada keluarganya. Asuhan
keperawatan juga diberikan kepada ibu dalam periode di luar childbearing, yaitu remaja/pubertas
dan masa klimakterium/menopause dalam upaya meningkatkan kesehatannya sesuai dengan
kebijaksanaan pemerintah dalam upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak.
Indikator Hasil Belajar
1. Mahasiswa mampu menjalankan peran dan fungsi perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan berkenaan dengan masalah seksualitas dengan menggunakan konsep anatomi dan
fisiologi sistem reproduksi.
2. Mahasiswa mampu menyebutkan proses pengaturan reproduksi yang teridentifikasi
berdasarkan konsep sistem pengaturan reproduksi.
3. Mahasiswa mampu menerapkan pengelolaan asuhan keperawatan bagi ibu dan keluarga dalam
masa prenatal pada kondisi normal dan atau dengan komplikasi/patologis.
4. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan yang holistik pada ibu yang sedang
melahirkan serta bayinya dankeluarganya pada kondisi normal dan atau dengan komplikasi
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan sesuai dengan kondisi ibu dan bayinya.
29
5. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan yang holistik pada bayi segera setelah
lahir sampai usia 40 hari, dalam kondisi normal atau komplikasi/patologis dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan sesuai kondisi bayi.
6. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan post natal normal dan atau dengan
komplikasi/patologis dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan berfokus pada
adaptasi fisik dan psikososial post natal.
D. KEPERAWATAN KOMUNITAS
Diskripsi Mata Kuliah
Fokus mata kuliah praktik profesi keperawatan komunitas menerapkan asuhan keperawatan
komunitas di wilayah binaan masyarakat, puskesmas, sekolah, dan posyandu, melalui pelayanan
keperawatan dari masalah sederhana sampai yang kompleks secara tuntas dan komprehensif
berdasarkan
konsep
dasar
kesehatan
dan
keperawatan
masyarakat,
dan
program
kesehatan/kebijakan pemerintah dalam menanggulangi masalah kesehatan utama di Indonesia,
khususnya isu kecenderungan masalah kesehatan dalam konteks pelayanan kesehatan utama
dengan penekanan upaya promotif, dan preventif dengan tidak mengabaikan aspek kuratif dan
rehabilitatif
Kompetensi Mata Kuliah
Setelah menyelesaikan praktik program profesi (ners) keperawatan komunitas mahasiswa mampu
melaksanakan
asuhan
keperawatan
komunitas
melalui
tahap
proses
keperawatan:
pengkajian,perumusan diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan, dengan
fokus klien individu, keluarga, kelompok,masyarakat.
Indikator Hasil Belajar
Mahasiswa memiliki kemampuan profesional dalam hal:
1. Melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat berdasarkan konsep dasar
keperawatan kesehatan masyarakat, melalui proses keperawatan di komunitas.
2. Mengidentifikasi kebijakan dan program-program pokok keperawatan kesehatan masyarakat
di era otonomi daerah.
3. Mengintegrasikan
kebijakan/program-program
pokok
kesehatan
masyarakat
dalam
memberikan asuhan keperawatan komunitas.
4. Melaksanakan praktik keperawatan komunitas secara profesional berlandaskan pada etika
profesi keperawatan Indonesia.
30
5. Mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan asuhankeperawatan komunitas.
E. KEPERAWATAN GERONTIK
Diskripsi Mata Kuliah
Fokus mata kuliah praktik profesi keperawatan gerontik adalah menerapkan pelayanan asuhan
keperawatan lanjut usia di berbagai tatanan pelayanan kesehatan khususnya di keluarga, pada
masyarakat secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan penekanan pada upaya
pemeliharaan kesehatan,peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit lanjut usia.
Kompetensi Mata Kuliah
Pada akhir pengajaran dan praktik profesi keperawatan gerontik peserta didik mampu memberikan
pelayanan dan asuhan keperawatan gerontik pada lanjut usia di keluarga secara komprehensif.
Indikator Hasil Belajar
Mahasiswa memiliki kemampuan profesional dalam hal:
1. Menerapkan konsep dasar gerontik, teori bio-psiko sosial/kultural dan spiritual pada
keperawatan dasar lansia di keluarga dan masyarakat.
2. Mengintegrasikan konsep dasar keperawatan gerontik, teori biopsikososiokultural dan
spiritual pada proses penuaan dalam memberikan pelayanan/asuhan keperawatan
gerontik.
3.
Mengembangkan rasa percaya diri mahasiswa dalam melakukan asuhan keperawatan
gerontik diberbagai tatanan pelayanan kesehatan lanjut usia.
F. KEPERAWATAN JIWA
Diskripsi Mata Kuliah
Fokus mata kuliah praktik profesi keperawatan jiwa ditujukan pada upaya pemberian asuhan
keperawatan untuk usaha preventif primer, sekunder, dan tersier terhadap klien dengan masalah
biopsiko-sosial-spritual dan gangguan kesehatan jiwa. Pelaksanaan hubungan terapeutik akan
dilakukan secara individu dan melibatkan peran serta keluarga dalam perawatan klien serta
melaksanakan terapi modalitas keperawatan.
Kompetensi Mata Kuliah
Tujuan pendidikan tahap profesi adalah mempersiapkan mahasiswa melalui penyesuaian
profesional dalam bentukpengalaman belajar klinik secara komprehensif, sehingga mahasiswa
31
memiliki kemampuan profesional dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien gangguan
jiwa dan keluargamelalui penyesuaian profesional dalam bentuk pengalaman belajar klinik dan
pengalaman belajar lapangan secara komprehensif.
Indikator Hasil Belajar
Mahasiswa memiliki kemampuan profesional dalam hal:
1. Menerapkan komunikasi terapeutik dalam membina dan memelihara hubungan interpersonal
dengan klien.
2. Mengidentifikasi perasaan dan reaksi diri sendiri dan bagaimana pengaruh perasaan dan reaksi
tersebut terhadap individu, keluarga dan kelompok, sehingga memungkinkan penggunaan diri
sendiri secara terapeutik ketika berhubungan dengan klien.
3. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan klien.
4. Merumuskan rencana keperawatan (diagnosis keperawatan, tujuan, kriteria evaluasi, tindakan)
dalam meningkatkan kesehatan jiwa individu dan keluarga.
5. Melaksanakan tindakan keperawatan dan berbagai terapi modalitas keperawatan.
6. Menggunakan usaha prevensi primer, prevensi sekunder, dan prevensi tertier modalitas dalam
tindakan keperawatan.
7. Menggunakan berbagai sumber daya: kerjasama interdisiplin dan kemampuan keluarga dalam
melaksanakan tindakan keperawatan.
8. Mengevaluasi proses, hasil implementasi keperawatan serta melakukan tindak lanjut.
9. Mencatat dan melaporkan proses keperawatan yang dilakukan.
G. MANJEMEN KEPERAWATAN
Diskripsi Mata Kuliah
Fokus mata kuliah manajemen keperawatan pada pengelolaan praktik klinik kepemimpinan dan
manajemen keperawatan diruang rawat untuk memenuhi pencapaian kompetensi melalui aplikasi
mengintegrasikan fungsi-fungsi kepemimpinan dan manajemen pada lingkup manajemen
pelayanan dan manajemen asuhan keperawatan pada ruang rawat yang merupakan tatanan
pelayanan kesehatan yang nyata.
Kompetensi Mata Kuliah
Mahasiswa mampu mengelola manajemen asuhan dan manajemen pelayanan keperawatan tingkat
dasar secara profesional dengan pengintegrasian kemampuan kepemimpinan secara efektif.
Indikator Hasil Belajar
32
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik klinik kepemimpinan danmanajemen keperawatan,
mahasiswa mampu:
1. Menerapkan konsep, teori dan prinsip-prinsip manajemen keperawatan, dan mengintegrasikan
konsep kepemimpinan dalam pengelolaan manajemen pelayanan tingkat dasar dengan menjadi
agen pembaharu dengan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik pada ruang rawat
dengan berdasarkan situasi nyata yang dimulai dari:
a. Pengkajian pada situasi nyata ruang rawat.
b. Merumuskan hasil pengkajian ke dalam analisis SWOT (Strengh, Weakness, Opportunity,
Threat).
c. Merumuskan masalah sesuai dengan hasil pengkajian.
d. Menyusun rencana tindakan berdasarkan konsep dan teori yang telah dipelajari.
e. Mengaplikasikan rencana penyelesaian masalah yang telah disusun di ruang rawat.
f. Mengevaluasi hasil aplikasi yang telah dilakukan.
g. Menyusun rencana tindak lanjut (Planning of Action), berdasarkan evaluasi tindakan (hasil
implementasi pada ruang rawat) yang telah dilakukan agar dapat dilanjutkan oleh manajer
pada ruang rawat yang dilakukan pembaharuan.
2. Menerapkan konsep, teori dan prinsip-prinsip manajemen keperawatan, dan mengintegrasikan
konsep kepemimpinan dalam pengelolaan manajemen asuhan keperawatan pada klien di ruang
rawat di suatu tatanan pelayanan kesehatan secara profesional dengan menjalankan peran (role
play) sebagai kepala ruangan, ketua tim atau perawat pelaksana sehingga mampu melakukan
kegiatan-kegiatan:
a. Timbang terima (operan) pasien dengan perawat antarshift.
b. Melaksanakan pre dan post conference asuhankeperawatan dengan sesama perawat.
c. Melaksanakan ronde keperawatan dengan anggota tim.
d. Menjalankan asuhan keperawatan sesuai dengan peran pada role play pada klien kelolan.
H. KEPERAWATAN GADAR
Diskripsi Mata Kuliah
Fokus mata kuliah keperawatan gawat darurat ditujukan pada pemberian pelayanan asuhan
keperawatan pasien yang mempunyai masalah aktual dan potensial yang mengancam kehidupan
tanpa atau terjadinya secara mendadak atau tidak dapat diprakirakan dan tanpa atau disertai
lingkungan yang tidak dapat dikendalikan. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dan
33
dikembangkan untuk mencegah kematian atau cacat yang mungkin terjadi menggunakan
pendekatan sistem, holistik dan penggunaan teknologi maju.
Kompetensi Mata Kuliah
Setelah menyelesaikan praktik profesi ini mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan
pada klien dengan kondisi kedaruratan dan kegawatdaruratan dengan menggunakan peralatan
khusus untuk melakukan tindakan yang spesifik pada pengelolaan kasus kegawatan berdasarkan
inti keilmuan keperawatan gawat darurat.
Indikator Hasil Belajar
Bila dihadapkan pada klien dengan kondisi kegawatdaruratan mahasiswa mampu:
1. Melakukan primary assessment dan secondary assessment.
2. Melaksanakan resusitasi jantung paru (RJP).
3. Melakukan triase pada kasus-kasus gawat darurat.
4. Melakukan prosedur diagnostik.
5. Melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan tahap-tahap proses keperawatan pada beberapa
kasus kegawatdaruratan.
6. Menerapkan tindakan universal precaution dan pencegahan risiko penyebaran infeksi
nosokomial di rumah sakit.
I.
KEPERAWATAN KHUSUS
Diskripsi Mata Kuliah
Fokus mata kuliah Keperawatan khusus berbentuk Praktek Keperawatan Klinik yang
memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk melaksanakan praktek
asuhan
keperawatan
pada
tatanan
Klinik,
khususnya
di
Ruang
Intensive,
Hemodialisa,Kamar bedah dan Instalasi Gawat Darurat. Mahasiswa diberikan kesempatan
yang luas untuk mengaplikasikan teori yang didapat pada perkuliahan , yaitu
melaksanakan asuhan keperawatan kritis, perihemodialisa dan perioperati dengan
menggunakan pendekatan asuhan keperawatan kritis.
Kompetensi Mata Kuliah
Setelah menyelesaikan praktik profesi ini mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan
pada klien dengan kondisi kritis, perihemodialisa, dan perioperatif dengan peralatan khusus untuk
melakukan tindakan yang spesifik pada pengelolaan kasus kritis, perihemodialisa dan perioperatif
34
dan kegawatdaruratan berdasarkan inti keilmuan keperawatan. Bentuk kegiatan dalan keperawatan
khusus ini dapat berupa fieldstrip atau pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
mahasiswa sehingga diharapakan ilmu yang didapatkan selama kegiatan ini berguna bagi tempat
kerja mahaiswa berasal.
Indikator Hasil Belajar
1. Mampu komunikasi interpersonal dalam Asuhan Keperawatan Kritis di ICU, Peri hemodialisa
di Ruang HD, perioperatif di Kamar Bedah dan kegawatdaruratan di IGD.
2. Menerapkan prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi di ICU, HD, OK dan IGD
3. Melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah cedera pada pasien kritis, hemodialisa, operasi
dan gawat darurat.
4. Mampu melakukan pengkajian (anamnesa dan pemeriksaan fisik) pada kondisi kritis,
hemodialisa, Operatif dan gawat darurat.
5. Melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan tahap-tahap proses keperawatan pada beberapa
kasus kritis, hemodialisa, operatif dan gawat darurat.
6. Mampu mengevaluasi dan mendokumentasikan tahapan proses keperawatan pada kondisi
kritis, hemodialisa, operatif dan gawat darurat.
7. Mampu menggunakan teknologi terkini pada pasien kritis, hemodialisa, operatif dan gawat
darurat.
8. Mampu menjalankan advokasi untuk mempertahankan hak klien agar mengambil keputusan
untuk dirinya.
35
BAB IV
PELAKSANAAN PROFESI NERS
A. KALENDER AKADEMIK
Kalender Akademik Program Pendidikan Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong disusun dengan mengacu kepada Kalender Akademik Stikes
Muhammadiyah Gombong Tahun Akademik 2016/2017.
NO
KEGIATAN AKADEMIK
JADWAL
1.
Registrasi Profesi Ners Semester 1 ( Termin I )
4 – 23 Juli 2016
2.
Praktek Profesi Ners semester I
29 Agustus 2016
3.
Pembayaran Profesi Ners ( Termin II )
14 – 19 November 2016
4.
Libur Semester I
16 - 21 Januari 2017
5.
Rapat Evaluasi Smtr 1 ( PA dan PK )
16 – 20 Januari 2017
6.
Yudisium Semester I
21 Januari 2017
7.
Registrasi Semester II ( Termin III )
16 – 21 Januari 2017
8.
Praktek Profesi Ners Smtr II
23 Januari 2017
9.
Pembayaran Profesi Ners ( Termin IV )
3 – 8 April 2017
10.
Rapat Evaluasi Semester II
3 – 8 Juli 2017
11.
Yudisium Semester II
22 Juli 2017
12.
Sumpah Profesi
26 September 2017
B. PROSES PEMBELAJARAN
36
Pada pembelajaran jenjang profesi ini, Program Profesi Ners Stikes Muhammadiyah
Gombong melaksanakan pembelajaran klinik di beberapa rumah sakit umum, dan rumah sakit
jiwa. Sedangkan untuk pembelajaran lapangan/komunitas dilaksanakan di Puskesmas di
wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Cilacap. Dengan tujuan
untuk mengoptimalkan pembelajaran praktik program jenjang pendidikan profesi ners maka
disusun buku pedoman umum tentang ketentuan dan mekanisme praktik profesi ners dan
secara khusus disusun buku panduan praktik profesi dari masing-masing bagian keperawatan
(ada 9 bagian). Pada akhir pembelajaran setelah melalui semester I dan semester II pada
jenjang profesi ners ini, mahasiswa diwajibkan untuk menyususun laporan akhir. Pelaksanaan
program profesi ners berlangsung selama II semester,yaitu:
1. Semeseter I selama 24 minggu yaitu: Keperawatan Medikal bedah
, Keperawatan
Maternitas, Keperawatan Anak, Keperawatan Komunitas dan Gerontik.
2. Semester II selama 28 minggu yaitu : Keperawatan Gadar, Keperawatan Jiwa, Manajemen
Keperawatan dan Keperawatan Khusus.
C. LAHAN PRAKTEK
Penetapan lahan praktik profesi di berdasarkan kebutuhan pencapaian tujuan pembelajaran
dan kompetensi mahasiswa dengan kriteria institusi lahan praktik sebagai berikut:
1.
Terdaftar dan diakui pemerintah sebagai institusi pelayanan kesehatan.
2.
Memberi pelayanan diagnostik, pencegahan, pengobatan danrehabilitasi.
3. Mempunyai jumlah kunjungan pasien yang cukup termasuk jenispenyakit pasien untuk
memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa.
4. Memiliki fasilitas (fisik dan alat) yang memadai dan memenuhistandar untuk kebutuhan
belajar klinik mahasiswa.
5. Staf di lahan praktik memiliki kemampuan yang cukup untukmelaksanakan asuhan
keperawatan dalam pembelajaran klinik.
6. Lingkungan lahan praktik yang kondusif dan mendukung prosesbelajar sesuai dengan
falsafah dan tujuan institusi pendidikan.
7. Memiliki manajemen pelayanan medis keperawatan yang mendukung kegiatan
pengembangan belajar klinik.
37
8. Jumlah pasien dan variasi masalah (kasus) keperawatan yang memadai dalam pencapaian
tujuan belajar klinik/lapangan.
Distribusi Lahan Praktek Profesi Ners
No
1.
Mata Kuliah
Ruang Praktik
Keperawatan Medikal Bedah 1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
R. Barokah
R. Inayah
R. Hidayah
R. Husna
R. Cempaka
R. Bougenville
R. Cempaka
R. Teratai
R. Bougenvile
R. Cempaka
2.
Keperawatan Maternitas
3.
Keperawatan Anak
4.
Keperawatan Komunitas
1. R. Flamboyan
2. R. VK
3. R. Poli
1. R. Aster
2. R. Melati
Masyarakat
5.
Keperawatan Gerontik
Masyarakat
6.
Keperawatan Gadar
1. R. IGD
2. R. HCU
3. R. ICU/ICCU
7.
Keperawatan Jiwa
8.
Manajemen Keperawatan
9.
Keperawatan Khusus
1. R. Rawat Inap
2. R. Rawat Jalan
Nama Institusi
RS PKU Muhammadiyah
Gombong.
RSUD dr Soedirman
Kebumen
RSUD Cilacap
Puskesmas wilayah Kerja
Dinas Kesehatan Kab.
Kebumen
Puskesmas wilayah Kerja
Dinas Kesehatan Kab.
Kebumen
RS PKU Muhammadiyah
Gombong, RSUD Cilacap,
RSUD dr Sudirman Cilacap
RS PKU Muhammadiyah
Gombong, RSUD Cilacap,
RSUD dr Sudirman Cilacap
dan Puskesmas wilayah
kerja Dinkes Kab Kebumen
dan Cilacap
RS PKU Muhammadiyah
Gombong, RSUD Cilacap,
RSUD dr Sudirman Cilacap
RS PKU Muhammadiyah
Gombong, RSUD Cilacap,
RSUD dr Sudirman Cilacap
D. PEMBIMBING AKADEMIK DAN PRESEPTOR KLINIK
38
No
Mata kuliah
Pembimbing Akademik
Preseptor Klinik
Dadi Santoso,M.Kep
Bambang Utoyo,M.Kep
Nurlaila,M.Kep
Ning Iswati,M.Kep
Herniyatun,M.Kep,Sp.Mat
Eka Riyanti, M.Kep,Sp.Mat
Marsito,M.Kep,Sp.Kom
Sarwono,SKM
Ernawati,M.Kep
Rina Saraswati,M.Kep
Hendri Tamara Y,M.Kep
Podo Yuwono,M.Kep

Keperawatan Gadar












7.
Manajemen Keperawatan
 Eka Riyanti,M.Kep,Sp.Mat

8.
Keperawatan Jiwa
 Arnika Dwi Asti,M.Kep
 Ike Mardiati,M.Kep,Sp.
Jiwa
 Tri Sumarsih,MNs
9.
Keperawatan Khusus
a. ICU
1.
Kep. Medikal Bedah
2.
Keperawatan Anak
3.
Keperawatan Maternitas
4.
Keperawatan Komunitas
5.
Keperawatan Gerontik
6.
b.
c.
d.
e.
Hemodialisa
OK
IGD
Pelatihan / Fieldstrip




 Isma Yuniar,M.Kep
 Dadi Santoso,M.Kep
 Basirun Al
Ummah,S.P.,M.Kes
E. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
No
Tugas & Tanggung Jawab
Pembimbing
Akademik
3.
Membagi/ mencarikan kasus sesuai dengan
kompetensi mata ajar
Mengoreksi dan memberikan masukan tentang
laporan pendahuluan
Mengoreksi Laporan Asuhan Keperawatan
4.
Melakukan pre dan post confrence
4.
Melakukan bedside teaching
4.
Memberikan penilaian sikap ( Performance Skill )
5.
Melakukan Tutorial Klinik
√
6.
Menilai refleksi kasus
√
7.
Menilai Kajian keIslaman
√
1.
2.
Preseptor
Klinik
√
√
√
√
√
√
39
√
√
√
8.
Mmenilai Presentasi kasus
√
√
9.
Osler
√
√
10. Memonitor Capaian Kompetensi
√
√
11. Memonitor logbook
√
√
40
BAB V
TATA TERTIB
A. Tata Tertib Pembelajaran Klinik
1. Syarat-syarat mengikuti praktik profesi ners
a. Mahasiswa sudah melakukan registrasi tahap profesi Ners.
b. Mahasiswa wajib mengikuti penjelasan praktek profesi Ners
c. Mahasiswa wajib mengikuti acara penyerahan dan orientasi di tempat praktik.
d. Sudah membayar biaya pendidikan program profesi ners sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2. Tata Tertib
a. Selama praktik di lahan klinik memakai pakaian seragam lengkap dengan atribut yang
telah ditentukan oleh institusi pendidikan atau ketentuan institusi tempat praktik.
b. Sepatu hitam dan berkaos kaki putih.
c. Tidak diperbolehkan memakai perhiasan berlebihan kecuali jam tangan.
d. Kuku dipotong pendek, khusus laki-laki rambut harus rapi, tidak menutupi telinga dan
panjang tidak melebihi krah baju.
e. Baju seragam
1.
Laki-laki :
a) Baju atasan dan bawahan tidak ketat.
b) Papan nama dipakai di dada kanan atas.
2.
Perempuan
 Baju dan celana model biasa rapih dan tidak ketat.
41
 Kerudung menutup dada, tidak trsansparan.
 Papan nama dipakai di kerudung
f. Mahasiswa datang tepat waktunya untuk setiap kegiatan : Shif pagi jam 08.00 – 13.00
dan shif sore jam 13.00 – 18.00.
e. Mahasiswa diwajibkan melakukan Presensi di ruangan dan presensi Pembimbing
Klinik dengan menggunakan format presensi yang telah disiapkan.
f. Presensi tersebut harus dilengkapi dengan tanda tangan penanggung jawab ruangan
tersebut
g. Mahasiswa yang tidak hadir tepat waktu akan diproses sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
h. Jumlah kehadiran praktik harus 100%, apabila tidak hadir
1)
Karena Alasan Selain Sakit
Mahasiswa harus meminta ijin secara tertulis kepada koordinator stase yang
bersangkutan dan menyampaikan surat ijin kepada penanggung jawab ruangan.
Mahasiswa mengganti sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan,
2)
Karena Alasan Sakit
Mahasiswa harus menyampaikan surat ijin tertulis kepada penanggung jawab
ruangan dengan dilampiri surat keterangan sakit dari dokter dan menginformasikan
hal tersebut kapada koordinator stase. Mahasiswa mengganti sesuai dengan
jumlah hari yang ditinggalkan
3)
Tanpa Keterangan yang jelas
Tidak ada pemberitahuan kepada koordinator stase ataupun penanggung jawab
ruangan, mahasiswa mengganti 2 kali ketidakhadirannya dan akan mendapat surat
peringatan dari program studi. ( Bagi mahasiswa yang tidak berangkat selama 1
minggu tanpa keterangan, tidak lulus stase. )
i. Mahasiswa lebih dari 2 minggu hanya dapat diganti pada akhir seluruh stase, dan
dianggap cuti
j. Mahasiswa yang mengajukan surat permohonan cuti untuk mahasiswa yang mempunyai
keperluan libur/cuti disesuaikan dengan prosdur dan format yang berlaku
k. Berpakaian praktik lengkap dan rapi sesuai ketentuan yang berlaku pada lahan praktik.
42
l. Membawa peralatan standar perawat / nursing kit: stetoskop, midline, lampu baterai,
thermometer, gunting, palu reflek, tensimeter.
m. Hari libur nasional, kegiatan tahap profesi tetap berjalan sesuai jadwal.
B. Peraturan Disiplin.
1.
Larangan
a. Membawa , menyimpan, atau menggunakan suatu benda atau barang yang patutdisadari
dan atau diketahui dapat membahayakan diri dan atau orang lain.
b. Melakukan suatu tindakan yang patut disadari dan setidak-tidaknya patut diketahui
bahwa tindakan itu membayakan dirinya atau orang lain.
c. Terlibat langsung atau tidak langsung dalam pencurian harta benda milik Stikes
Muhammadiyah Gombong, atau milik orang lain di dalam atau milik orang lain di
dalam atau di diluar kampus.
d. Terlibat langsung atau tidak langsung merusak atau menghancurkan harta benda atau
fasilitas milik Stikes Muhammadiyah Gombong atau orang lain atau lembaga lain,
didalam atau diluar kampus sehingga benda atau fasilitas itu menjadi rusak atau berubah
dan atau tidak berfungsi lagi atau tidak dapat dipakai lagi.
e. Terlibat langsung atau tidak langsung merampas, mencuri atau merampok harta benda
orang lain atau lembaga lain baik didalam atau diluar kampus.
f. Terlibat langsung atau tidak langsung melakukan pemerasan atau mengancam sesama
mahasiswa atau orang lain di dalam maupun diluar kampus.
g. Menganiaya sesama mahasiswa atau orang lain baik didalam atau diluar kampus.
h. Terlibat perkelahian di dalam dan luar kampus.
i.Membawa atau merokok di dalam atau diluar kampus.
j.Membawa , mengkonsumsi, menggunakan, membagi-bagikan, memperdagangkan,
memproduksi minuman keras, narkotik, dan obat-obatan (Nafza) di dalam atau diluar
kampus.
k. Mengucapkan kata-kata tidak senonoh atau berbuat cabul terhadap lawan atau sesama
jenis yang bertentangan dengan nilai-nilai kepatutan , peraturan dan ajaran Islam.
l.Terlibat langsung atau tidak terhadap perbuatan sexual (zina).
43
m. Memperdagangkan, menyebarkan, memproduksi atau mempertontonkan gambar,
tulisan, barang yang bersifat pornografi.
n. Mengikuti atau berperan serta dalam kegiatan perjudian. Menghina dan atau
mencemarkan nama baik sesama mahasiwa atau orang lain didalam maupun diluar
kampus.
2. Sanksi
a. Sanksi yang diberikan ke mahasiswa antara lain dapat berupa teguran lisan atau tertulis,
kerja sosial,skorsing , diberhentikan sebagai mahasiswa.
b. Pemberian sanksi diberikan kepada mahasiswa diatur dalam peraturan Disiplin
Mahasiswa yang berlaku di Stikes Muhammadiyah Gombong.
c. Hal-hal yang belum diatur, akan diatur kemudian.
44
C. Kalender Pendidikan
45
FORM PERGANTIAN JADWAL DINAS
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama
:
NIM
:
Mengajukan pergantian jadwal dinas pada :
Hari / Tanggal :
Selama
:
Keterangan : Shift jaga (Pagi, sore, Malam hari)
Dengan alasan
1. Sakit (surat dokter terlampir)
2. Lain-lain …………………….........
Jadwal dinas tersebut akan diganti pada :
……………………………………………………………................................................................
............................................................................................................................................................
...
Mengetahui,
Pembimbing Klinik / Karu
( ……………………............... )
46
FORM BUKTI PENGGANTIAN JADWAL DINAS
Bukti telah mengganti jadwal dinas
Dengan ini saya,
Nama
: ………………
NIM
: ………………
Selaku sisten pembimbing/perawat yang ditunjuk membimbing mahasiswa menyatakan bahwa
mahasiswa yang bersangkutan di atas telah menganti jadwal dinas sesuai dengan jadwal yang telah
diajukan oleh mahasiswa tersebut
.......................,………………….20
Hormat kami,
…………………………………
NIP :
47
SURAT PERMOHONAN CUTI
Kepada Yth :
Ketua Prodi SI Keperawatan
STIKES Muhammadiyah – Gombong
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama mahasiswa
: …………………
No Mahasiswa
: …………………
Dengan ini mengajukan permohonan CUTI pada tahap profesi kepada Ketua Prodi S1
Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong, lama cuti, ………hari, terhitung tanggal
…………... s.d …………… Tempat profesi : ………………….
Alasan cuti :
…………………………………………………………………………..................................
…………………………………………………………………………..................................
Saya bersedia mengganti cuti sesuai dengan yang tersebut diatas pada tanggal
………………………….. s.d ………………………………..................................................
Segala konsekuensi yang terjadi akibat dari permohonan ini akan manjadi tanggung jawab saya
secara pribadi, dan saya akan mentaati peraturan yang berlaku di institusi pendidikan dan
pelayanan.
Demikian permohonan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Gombong, …………………..20
Mengetahui,
Mahasiswa yang bersangkutan
Kordinator stase akademik
..........................................
.....................................................
NIDN :
NIM :
48
LAMPIRAN
FORMAT PENYUSUNAN LAPORAN KASUS
A. Petunjuk Laporan
a. Mahasiswa profesi membuat laporan kasus setiap setiap minggu
b. Kasus yang digunakan sebagai laporan kasus setiap minggunya berbeda dan antar
mahasiwa tidak boleh sama
c. Laporan kasus di buat di lembar Folio, boleh ditulis tangan, boleh diketik
komputer.
B. Sistematika Laporan
a. Judul
Judul laporan Kasus menggambarkan masalah prioritas pertama masalah keperawatan
utama yang muncul.
b. Lembar Pengesahan
c. Daftar Isi
d. BAB I : Laporan Pendahuluan
1. Pengertian
Berisi tentang pengertian masalah keperawatan utama
2. Etiologi
Berisi tentang faktor yang berhubungan atau penyebab dari masalah
keperawatan utama.
3. Batasan karakteristik
Berisi tentang tanda dan gejala yang mendukung masalah keperawatan dan etiologi
4. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan
Berisi tentang narasi penyakit : penyebab penyakit, proses penyakit dan munculnya
tanda gejala, sampai dengan masalah keperawatan yang muncul dengan dilengkapi
pathway keperawatan berupa diagaram alir proses penyakit tersebut.
5. Masalah Keperawatan Lain yang muncul
6. Intervensi Keperawatan
49
Berisi tentang rencana tindakan keperawatan beserta rasionalisasinya di dasarkan
pada Nanda NOC NIC.
e. BAB II TINJAUAN KASUS
Dokumentasi asuhan keperawatan
Proses Asuhan keperawatan lengkap dari Proses pengkajian s/d evaluasi.
f. BAB III PEMBAHASAN
Berisi tentang kajian kasus berdasarkan tinjauan pustaka, pembahasan minimal harus
bisa menjawab mengapa diagnosa keperawatan itu muncul, mengapa diperlukan
tindakan keperawatan pada kasus tersebut, efesiensi dan efektifitas tindakan
keperawatan.
Dalam melakukan pembahasan mahasiswa ners wajiab menggunakan literatur dan
jurnal.
g. DAFTAR PUSTAKA
Berisi minimal 5 daftar pustaka yang minimal 5 tahun terakhir, tidak diperkenankan
mengambil dari Blog. Menggunakan jurnal dari dalam maupun dari luar negeri.
50
Download