BUKU PEDOMAN UMUM PRAKTEK PROFESI NERS PROGRAM PROFESI NERS STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN 2016-2017 i Team Penyusun : Safrudin Agus Nursalim, M.Kep Isma Yuniar, M.Kep Cahyu Septiwi, M. Kep.,Sp. KMB Ike Mardiyati, M.Kep Eka Novyriana, S.SiT,MPH Podo Yuwono, M.Kep.CWCS Dadi Santoso,M.Kep Saptono Susilo, S.Kep. Ns M. Madkhan Anis, S.Kep. Ns Team Pengembang Kurikulum STIKES Muhammadiyah Gombong ii VISI, MISI DAN TUJUAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG VISI Menjadi Lembaga Pendidikan Kesehatan Yang Unggul, Modern dan Islami MISI 1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Kesehatan Berbasis Riset dan Teknologi Informasi 2. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sebagai Dakwah Islamiyah Untuk Kemaslahatan Umat TUJUAN 1. Mewujudkan tenaga kesehatan yang Islami dan kompeten dibidangnya 2. Menghasilkan karya ilmiah bagi kemaslahatan umat 3. Mewujudkan kader persyarikatan Muhammadiyah iii VISI DAN MISI PRODI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG Visi Program Studi Mewujudkan Sarjana Keperawatan dan Ners profesional yang unggul dalam kegawatdaruratan, mampu bersaing di era global dan berperilaku islami Misi Program Studi 1. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran berbasis kompetensi sesuai tuntutan pasar dan era global. 2. Menyelenggarakan kegiatan riset dalam bidang keperawatan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan pengembangan ilmu keperawatan. 3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam rangka mengaplikasikan hasil penelitian untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tujuan 1. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran berbasis kompetensi sesuai standar KKNI 1.1 Menerapkan kurikulum berbasis kompetensi dengan learning outcome yang unggul dalam bidang keperawatan kegawatdaruratan. 1.2 Melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan Student Center Learning yang sesuai tuntutan pasar dan era global untuk menjawab kebutuhan pengguna (user) berdasarkan nilai-nilai islami. 1.3 Mengembangkan kerjasama dengan pihak luar untuk pencapaian kompetensi mahasiswa 1.4 Meningkatkan kualitas lulusan sesuai dengan standar KKNI level VII (Profesi) 2. Menyelenggarakan kegiatan riset dalam bidang keperawatan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan pengembangan ilmu keperawatan. 2.1 Meningkatkan pemahaman civitas akademik dalam bidang penelitian iv 2.2 Meningkatkan dana penelitian untuk pembiayaan kegiatan penelitian civitas akademika. 2.3 Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk penelitian civitas akademika. 2.4 Meningkatkan artikel ilmiah civitas akademika yang dipublikasikan melalui jurnal tingkat nasional dan internasional 2.5 Mengembangkan kerjasama dengan pihak luar untuk kegiatan penelitian civitas akademika. 3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam rangka mengaplikasikan hasil penelitian untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 3.1 Meningkatkan pemahaman civitas akademika dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. 3.2 Meningkatkan dana untuk pembiayaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat civitas akademika. 3.3 Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pengabdian kepada masyarakat civitas akademika. 3.4 Meningkatkan hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang di publikasikan 3.5 Mengembangkan kerjasama dengan pihak luar untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat civitas akademika. v Nomor SEKOLAH TINGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG Revisi ke 3 Tanggal Berlaku LEMBAR PENGESAHAN BUKU PANDUAN PROFESI NERS STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN AJARAN 2016/2017 Diusulkan Diperiksa Disetujui Koordinator Profesi Ners Ka. Prodi S1 Keperawatan Waka I Bidang Akademik Dadi Santoso,M.Kep Isma Yuniar,M.Kep vi Herniyatun, M.Kep,Sp.Mat DAFTAR ISI Judul .......................................................................... i Team Penyusun .......................................................................... ii Visi, Misi, Tujuan Institusi Stikes .......................................................................... iii Visi, Misi, Tujuan Prodi S1 Keperawatan Lembar Pengesahan .......................................................................... iv .......................................................................... vi Daftar Isi .......................................................................... vii Mutiara Hikmah .......................................................................... viii Kata Pengantar .......................................................................... ix A. Pendahuluan .......................................................................... 1 B. Profil Lulusa .......................................................................... 2 C. Jenjang Kualifikasi KKNI .......................................................................... 3 BAB II. Kompetensi Pembelajaran Klinik A. Kompetensi Dasar Perawat ......................................................................... 4 B. Struktur Mata Kuliah .......................................................................... 5 C. Metode Pembelajaran Klinik .......................................................................... 6 D. Metode Penilaian .......................................................................... 9 E. Standar Kelulusan ......................................................................... 10 F. Target Capaian Pembelajaran ......................................................................... 12 BAB I. Gambaran Program Profesi Klinik BAB III. Diskripsi Mata Kuliah Dan Indikator Hasil Belajar A. Keperawatan Medikal Bedah ......................................................................... B. Keperawatan Anak .......................................................................... C. Keperawatan Maternitas .......................................................................... D. Keperawatan Komunitas .......................................................................... E. Keperawatan Gerontik ......................................................................... vii F. Keperawatan Jiwa .......................................................................... G. Manajemen Keperawatan .......................................................................... H. Keperawatan gadar .......................................................................... I. .......................................................................... Keperawatan Khusus BAB IV. Pelakasanaan Profesi Ners A. Kalender Akademik .......................................................................... B. Proses Pembelajaran .......................................................................... C. Lahan Praktik .......................................................................... D. Pembimbing .......................................................................... BAB V. Tata Tertib A. Tata Tertib .......................................................................... B. Peraturan Disiplin .......................................................................... MUTIARA HIKMAH Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Q.S Al-Baqarah 216) Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (Q.S Al-Insyirah 6-7) viii Kata Pengantar Alhamdulillah, Buku Pedoman Umum Profesi Ners STIKES Muhammadiyah Gombong dapat tersusun untuk pedoman pembelajaran klinik Mahasiswa Ners. Buku ini disusun sebagai pengembangan dan pembaharuan dari pedoman-pedoman sebelumnya. Sebagai Pedoman Umum karena buku ini sebagai study guide seluruh mata kuliah/ stase pembelajaran klinik dalam Program Profesi Ners STIKES Muhammadiyah Gombong sehingga memiliki pola umum yang sama dalam mewujudkan ners yang kompeten dan menang bersaing dengan memiliki nilai Islami. Beberapa kebijakan penting menyertai buku pedoman ini diantaranya adalah : Pertama, Kompetensi Dasar Perawat menjadi capaian pembelajaran klinik (learning outcome) mahasiswa dalam mengikuti program profesi Ners. Capaian pembelajaran ini harus termonitor dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga perkembangan kompetensi mahasiswa dapat terpantau dan terjamin. Kedua, Metode Pembelajaran dan Metode Evaluasi dipilih dan dilaksanakan secara terintegrasi dengan model yang standar, transparan dan akuntabel terhadap mahasiswa Ners. Metode-metode tersebut disusun dengan menempatkan mahasiswa sebagai pembelajar dan Pendidik Klinik sebagai perseptorship yang memfasilitasi, memotivasi dan mendampingi ix sekaligus sebagai role model atau pemberi contoh kepada mahasiswa sehingga dapat mengembangkan diri sebagai Ners yang kompetens. Ketiga, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Klinik (RPPK) menjadi kewajiban Pendidik Klinik untuk menyiapkannya. Dalam penyusunannya menjadi tanggungjawab bersama antara Pendidik Klinik Tempat Praktek dan Pendidik Klinik Institusi Pendidikan. RPPK ini menjadi alat komunikasi antara Pendidik Klinik dan Mahasiswa Ners sehingga menjamin proses pembelajaran klinik dapat berjalan dengan baik. Kami mengucapkan terima kasih kepada Team Pengembang Kurikulum, Program Profesi Ners dan Program Studi S1 Keperawatan yang telah berkontribusi dalam penyusunan Buku Pedoman Umum dengan dilengkapi Buku Monitoring Capaian Pembelajaran, Buku Penilaian Stase Mata Kuliah dan Buku Pendukung Stase Mata Kuliah. Mudah-mudah amal baik mereka mendapat balasan dari Allah SWT. Amin. Penyusun BAB I GAMBARAN UMUM PROGRAM PROFESI NERS A. PENDAHULUAN Program Studi Profesi Ners Stikes Muhammadiyah Gombong merupakan program pendidikan keperawatan yang menyelenggarakan pendidikan keprofesian pada salah satu tahapan pendidikannya. Mahasiswa pada tahap pendidikan ini diberi pengalaman belajar yang dapat mengembangkan keterampilan teknikal dan pemecahan masalah, keterampilan intelektual, dan keterampilan interpersonalnya. Program profesi ners dilaksanakan dalam 2 semester. Peserta didik yang telah menjalani proses pembelajaran tahap profesi ini akan mendapat gelar Ners (Ns). Lulusan ners dihasilkan adalah lulusan yang mampu memberikan pelayanan keperawatan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, serta menggunakan metodologi keperawatan berlandaskan etika keperawatan. Proses pembelajaran menunjukkan adanya kontinuitas antara teori dan praktik yang didapatkan melalui pengalaman belajar di lahan praktik yang mendukung pertumbuhan dan pembinaan kemampuan profesional. x Kurikulum Pendidikan profesi ners terdiri dari kurikulum tahap akademik dan kurikulum profesi yang menyatu sebagai kesatuan utuh. Untuk mewujudkan sasaran tersebut dilakukan perubahan mendasar dalam penyelenggaranan program pendidikan profesi ners dengan mengacu kepada SK Mendiknas No. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002 yaitu kurikulum berbasis kompetensi. Dengan perubahan pola mendasar ini secara keseluruhan diharapkan peserta program pendidikan profesi Ners Stikes Muhammadiyah Gombong dapat memenuhi Kompetensi menjadi perawat yang professional, bertindak cerdas, penuh tangungjawab sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan perawat. Tempat pengembangan kompetensi yang dipergunakan pada tahap profesi ini meliputi berbagai bentuk dan tingkat tatanan pelayanan kesehatan nyata yang memenuhi persyaratan pendidikan sebagai Tempat Pengembangan Ketrampilan Kompetensi Keperawatan Klinik. Kegiatan belajar mengajar dalam profesi dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik mendapatkan pengalaman melaksanakan praktek secara benar, terarah, dan terencana sesuai dengan prinsip dan etika keperawatan. Untuk itu metode pembelajaran yang dilaksanakan harus dapat memberi dampak positif pada perkembangan kemampuan peserta didik baik dalam aspek kognitif dan psikomotor B. PROFIL LULUSAN Profil lulusan merupakan langkah dasar dalam menyusun kurikulum yang berbasis kompetensi. Profil lulusan ners Stikes Muhammadiyah Gombong adalah sebagai berikut : 1. Pemberi Asuhan (care provider): Lulusan program ners merupakan perawat profesional yang cerdas dan terampil dalam memberikan asuhan keperawatan berkualitas kepada klien; individu, keluarga, dan komunitas. Asuhan keperawatan yang diberikan didasari oleh ilmu dasar keperawatan, ilmu keperawatan dasar dan ilmu keperawatan dalam rentang kehidupan manusia dan di berbagai setting pelayanan keperawatan. Lulusan harus mampu mengembangkan rencana asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana tindakan) memberikan terapi keperawatan, mengevaluasi dampak terapi keperawatan secara mandiri, dan atau melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya. Lulusan harus mampu memberikan edukasi keperawatan berdasarkan rancangan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan xi klien. Seorang lulusan program pendidikan ners juga harus mampu mendokumentaskan semua asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien. 2. Pendidik (Educator) Perawat profesional lulusan program pendidikan ners juga mampu menjadi pendidik yang handal bagi kelompoknya. Kemampuan ini diperoleh melalui kegiatan transfer ilmu dalam kelompok mahasiswa, perawat, maupun dengan kelompok kebutuhan tertentu. Dalam perannya sebagai pendidik , lulusan mampu sebagai model peran untuk menstimulasi, memotivasi, mengajar, dan menerima umpan balik. 3. Peneliti (Researcher) Peneliti adalah profil lulusan perawat program pendidikan ners yaitu dengan melakukan penelitian sederhana untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan. Ners harus mampu mengidentifikasi kesenjangan antara teori asuhan keperawatan dengan praktek profesi yang diberikan, merumuskan masalah dan mengidentifikasi alternatif pemecahan masalah berdasarkan evidance based nursing. Pemilihan alternatif pemecahan masalah diperoleh melalui aktivitas studi kepustakaan, diskusi dengan pakar, menggunakan hasil riset keperawatan yang telah ada. Kegiatan penelitian dibutuhkan dalam rangka mengarahkan praktik keperawatan berbasis pembuktian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan spesifik keperawatan. 4. Manager dan Leader Perawat profesional melakukan koordinasi dan kolaborasi dalam rangka mengelola tim dan pelayanan keperawatan. Kompetensi mencerminkan kemampuan perawat untuk melakukan komunikasi dalam struktur organisasi, menginisiasi, memonitor dan mengatur efisiensi dan efektifitas pemberian asuhan keperawatan bagi individu, keluarga, dan komunitas. Kemampuan ini juga meliputi pengembangan standar, kebijakan, dan kualitas yang spesifik bagi klien. C. JENJANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA Tingkat KKNI untuk lulusan Program Pendidikan Profesi Ners adalah level 7 (tujuh), dengan rincian learning outcome (capaian pembelajaran) Program Pendidikan Ners sebagai berikut : 1. Sikap a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius. xii b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika. c. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik. d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa. e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain. f. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan pancasila. g. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan. h. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. i. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan. j. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri. k. Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan perundangan. l. Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia. m. Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya. 2. Penguasaan Pengetahuan a. Menguasai teori keperawatan, khususnya konseptual model dan middle range theories. b. Menguasai konsep teoritis ilmu biomedik. c. Menguasai nilai-nilai kemanusiaan (humanity values). xiii d. Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok , pada bidang keilmuan keperawatan dasar, keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa dan keperawatan komunitas. e. Menguasai konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan keperawatan. f. Menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik. g. Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer,sekunder dan tertier. h. Menguasai prinsip dan prosedur bantuan hidup lanjut (advance life support) dan penanganan trauma (basic trauma cardiac life support/BTCLS) pada kondisi kegawatdaruratan dan bencana. i. Menguasai konsep dan prinsip manajemen dalam pengelolaan asuhan keperawatan kepada klien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Menguasai pengetahuan faktual tentang sistem informasi asuhan keperawatan dan kesehatan j. Menguasai prinsip-prinsip K3, hak dan perlindungan kerja ners. k. Menguasai metode penelitian ilmiah. 3. Ketrampilan a. Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia. b. Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa atau keperawatan komunitas) sesuai dengan delegasi dari ners spesialis. c. Mampu melaksanakan prosedur penanganan trauma dasar dan jantung (basic trauma and cardiac life support/BTCLS) pada situasi gawat darurat/bencana sesuai standar dan kewenangannya. d. Mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan. e. Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan. xiv f. Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat, yang peka budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan faktor lain dari klien individu, keluarga dan masyarakat. g. Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien yang tidak diharapkan secara cepat dan tepat dan melaporkan kondisi dan tindakan asuhan kepada penanggung jawab perawatan. h. Mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan lain. i. Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga/pendamping/penasehat utnuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya. j. Mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah kritis, dan evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan yang dilaksanakannya. k. Mampu melaksanakan penanganan bencana sesuai SOP. l. Mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam praktik asuhan keperawatan. m. Mampu mengelola sistem pelayanan keperawatan dalam satu unit ruang rawat dalam lingkup tanggungjawabnya. n. Mampu melakukan penelitian dalam bidang keperawatan untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi. o. Mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan, melalui kerjasama dengan sesama perawat, profesional lain serta kelompok masyarakat untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang sehat. xv BAB II KOMPETENSI PEMBELAJARAN KLINIK A. KOMPETENSI DASAR PERAWAT Program Pendidikan Tahap Profesi Ners adalah pendidikan profesi yang bertujuan menghasilkan Ners yang memiliki kemampuan sebagai perawat profesional jenjang pertama (first professional degree) yaitu mampu memberikan keperawatan dasar, memberikan asuhan keperawatan dengan bimbingan dari perawat klinik, melakukan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga, melakukan dokumentasi asuhan keperawatan dan melakukan kolaborasi dengan profesi lain. Kompetensi Dasar Perawat yang harus dimiliki oleh setiap perawat yaitu : 1. Menerapkan prinsip etik dalam keperawatan. 2. Melakukan komunikasi interpersonal dalam Asuhan Keperawatan. 3. Mewujudkan dan memelihara lingkungan keperawatan yang aman melalui jaminan kualitas dan manajemen risiko. 4. Menerapkan prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi yang diperoleh dari RS. 5. Melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah cedera pada klien. 6. Memfasilitasi kebutuhan oksigen. 7. Memfasilitasi kebutuhan elektrolit dan cairan. 8. Mengukur tanda-tanda vital 9. Menganalisis, menginterprestasikan, mendokumentasikan data secara akurat. xvi 10. Melakukan perawatan luka 11. Memberikan obat dengan aman dan benar. 12. Mengelola pemberian darah dengan aman. B. STRUKTUR MATA KULIAH Struktur Mata Kuliah Pada tahap proses pembelajaran klinik mahasiswa akan mengaplikasikan ilmu yang telah mereka dapat pada tahap akademik. Besar beban studi tahap profesi adalah 40 SKS yang dijabarkan sebagai berikut : No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Kode MK MKB 155 MKB 148 MKB 111 MKB 156 MKB 165 MKB 152 MKB 157 MKB 150 MKB 402 Mata Kuliah Managemen Keperawatan Keperawatan Gawat Darurat Keperawatan Maternitas Keperawatan Anak Keperawatan Medikal Bedah Keperawatan Gerontik Keperawatan Jiwa Keperawatan Komunitas Keperawatan Khusus Jumlah SKS 3 6 3 3 6 2 3 5 9 40 Minggu 4 8 4 4 8 2 4 6 12 52 Mata Kuliah Keperawatan Maternitas Keperawatan Anak Keperawatan Medikal Bedah Keperawatan Gerontik Keperawatan Komunitas Jumlah SKS 3 3 6 2 5 19 MINGGU 4 4 8 2 6 24 Mata Kuliah Managemen Keperawatan Keperawatan Gawat Darurat Keperawatan Jiwa Keperawatan Khusus Jumlah SKS 3 6 3 9 21 MINGGU 4 8 4 12 28 Distribusi mata kuliah profesi ners 1. Semester I No. 1. 2. 3. 4. 5. Kode MK MKB 111 MKB 156 MKB 165 MKB 152 MKB 150 2. Semester II No. 1. 2. 3. 4. Kode MK MKB 155 MKB 148 MKB 157 MKB 402 xvii C. METODE PEMBELAJARAN KLINIK 1. Bed Side Teaching (BST) Metode ini dilaksanakan antara mahasiswa praktikan, pendidik klinik dengan pasien agar mahasiswa praktikan dapat mencontoh model peran dari perawat pendidik klinik. Metode ini sebagai inti proses pembelajaran klinik sehingga mahasiswa praktikan dapat dijamin capaian pembelajaran klinik dari mencontoh, melaksanakan sendiri dengan bantuan sampai dengan melaksanakan secara mandiri dibawah bimbingan pendidik klinik. Apabila mahasiswa praktikan telah mampu melaksanakan secara mandiri maka mahasiswa berhak mendapat penilaian dari pendidik klinik. Sebagai bukti proses pembelajaran ini digunakan daftar hadir mahasiswa praktikan dan pendidik klinik disertai dengan learning outcome sebagai capaian pembelajaran klinik yang telah dilaksanakan. Tahapan Bed Site Teaching : Pra Secara teknis pelaksanaan BST dilakukan melalui 3 tahap : a. Pre rounds (tahap sebelum visit atau berinteraksi langsung dengan pasien) : pada tahap ini pendidik klinik menjelaskan tujuan pembelajaran dengan BST, perencanaan dan orientasi kasus pada mahasiswa praktikan. b. Rounds (tahap berinteraksi langsung dengan pasien) : pada tahap ini pendidik klinik melakukan pengelolaan pasien dari kegiatan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, analisa data, dan membuat rencana tindakan yang dilakukan kepada pasien. BST pada minggu awal, mahasiswa praktikan masih mengobservasi PK dalam mengelola pasien. BST pada minggu selanjutnya, PK dapat meminta mahasiswa praktikan yang melakukan pengelolaan terhadap pasien dengan supervisi PK. c. Post Rounds (tahap setelah bertinteraksi dengan pasien) : pada tahap ini dilakukan diskusi tentang kasus, fedback dan refleksi kasus. 2. Tutorial Klinik Tutorial Klinik merupakan kegiatan pembelajaran klinik berupa diskusi kelompok yang difasilitasi oleh Pendidik Klinik di rumah sakit yang berorientasi pada masalah pasien. Tutorial ini sama seperti tutorial pada saat pembelajaran blok dikelas perbedaanya adalah pada saat dikelas menggunakan case fiktif sedangkan ini menggunakan kasus nyata diruangan. Tutorial klinik ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penalaran klinik xviii dan dapat menghubungkan ilmu yang didapat saat tahap pendidikan sarjana maupun dari referensi (evidence based nursing practice) dengan kondisi klinis yang ditemui pada pasien. Tutorial klinik ini diharapkan dapat melatih mahasiswa praktikan untuk melakukan penalaran klinis dalam memahami perjalanan penyakit pasien, menangani pasien secara komprehensif berdasarkan bukti ilmiah terkini yang sesuai serta tanggap terhadap berbagai masalah yang mempengaruhi penanganan pasien. Tutorial Klinik dilakukan dalam 3 tahap, yaitu : a. Tahap pertama mahasiswa praktikan melakukan identifikasi kasus dan melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan penunjang yang sesuai kasus dengan supervisi PK. Kegiatan ini dapat merupakan bagian dari kegiatan BST. b. Tahap kedua adalah pelaksanaan tutorial klinik sebagai pertemuan pertama untuk membahas kasus yang telah dipilih pada tahap pertama. Pencapaian yang diharapkan tercapai dalam tahap ini adalah mahasiswa praktikan dapat menentukan diagnosa serta membuat tujuan pembelajaran klinik. Hasil dari tutorial klinik ini akan menjadi dasar bagi mahasiswa praktikan untuk melakukan follow up serta belajar mandiri. Belajar mandiri dapat dilakukan dalam bentuk diskusi dengan Pendidik Klinik dari Institusi Pendidikan, belajar dari referensi-referensi ilmiah atau dari journal/ laporan penelitian. Dalam kegiatan belajar mandiri ini masing-masing mahasiswa diwajibkan mencari satu journal yang relevan dengan kasus pasien untuk kemudian menjadi bahan diskusi pada pertemuan ke-2 (dua). c. Tahap ketiga adalah pertemuan ke dua dengan kegiatan mendiskusikan hasil dari follow up pasien dan belajar mandiri. Pencapaian yang diharapkan pada pertemuan kedua ini adalah mahasiswa praktikan mempunyai kefahaman yang komprehensif tentang penyakit/ kasus yang dipilih tersebut. 3. Refleksi Kasus Refleksi kasus merupakan suatu kegiatan pembelajaran klinik yang dilaksanakan untuk mencapai kompetensi aspek etika dan legal keperawatan, pasien safety dan Ke-Islaman. Kegiatan pembelajaran klinik ini dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut : xix a. Pemilihan kasus yang dianggap menarik dari aspek etika / legal keperawatan, pasien safety (keselamatan pasien) dan atau Ke-Islaman dengan persetujuan Pendidik Klinik Tempat Praktek. b. Menuliskan refleksi kasus dalam form yang telah disediakan dengan urutan latar belakang pemilihan kasus, ringkasan kasus, refleksi kasus dan solusi atau tindak lanjut. c. Melaporkan dan mendiskusikan dengan Pendidik Klinik bersamaan dengan Penilaian OSLER. 4. Managemen Kasus Metode pembelajaran ini dalam pelaksanaannya diintegrasikan dengan studi kasus sehingga mahasiswa praktikan mendapatkan pengalaman pembelajaran klinik secara komprehensif. Metode mengkoordinasikan ini asuhan dilaksanakan agar keperawatan klien mahasiswa dalam praktikan kelompok mampu mahasiswa, mengkolaborasikan kerja tim (team work) dengan tim kesehatan lain, melakukan komunikasi dalam struktur organisasi dan menginisiasi, memotivasi, memonitor dan mengatur efisiensi dan efektifitas pemberian asuhan keperawatan dalam kelompok mahasiswa. Sebagai bukti proses pembelajaran ini mahasiswa praktik membuat laporan kasus (Case Report ) secara tertulis sesuai aturan yang ditentukan. Kemudian laporan kasus tersebut dipresentasikan sesuai dengan aturan yang ditentukan. Pengelolaan kasus yang baik menggambarkan secara utuh pasien dalam 24 jam dari pasien datang sampai dengan pulang. Untuk mendapatkan data yang lengkap mahasiswa tidak hanya menggunakan data yang diperoleh saat mahasiswa dinas/ masuk praktek, akan tetapi mahasiswa dapat menggunakan data sekunder dari catatan keperawatan yang ada. Metode managemen kasus ini dapat dilaksanakan dengan cara mahasiswa dibuat kelompok dalam satu ruang tempat praktek. Kemudian kelompok mahasiswa mendapat tugas melakukan asuhan kepada pasien yang sama sehingga pengelolaan pasien menjadi tanggung jawab bersama dan berkesinambungan antara dinas pagi, sore dan malam. Metode ini juga dapat sekaligus melatih mahasiswa bekerja dalam kelompok (team work) dan berkomunikasi melalui operan jaga (hand over) antar mahasiswa tersebut. 5. Kajian Klinik Ke-Islaman (KKI) xx Kajian Ke-Islaman merupakan pembelajaran mahasiswa Ners dalam membahas masalah klinik berdasarkan nilai-nilai Ke-Islaman. Setiap mahasiswa wajib melaksanakan kegiatan Kajian Klinik Ke-Islaman. Kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelompok yaitu mengikuti Kajian Ke-Islaman dengan tema tentang masalah-masalah klinik dan dibahas menggunakan dasar-dasar Ke-Islaman. Mahasiswa membuat laporan secara tertulis pada form yang telah disediakan. 6. Presentasi Kasus Presentasi kasus bertujuan untuk : 1. Mengevaluasi keefektifan intervensi keperawatan melalui lintas disiplin 2. Berbagi pengetahuan klinik kepada sesama mahasiswa dan mengidentifikasi adanya gap pemahaman 3. Mendapatkan perspektif baru dalam perawatan 4. Mendapatkan pandangan lain untuk mencapai kebutuhan pasien 5. Berfikir kritis tentang perawatan yang mereka lakukan 6. Mengidentifikasi masalah pasien dan issue-issue di keperawatan 7. Berdialog tentang perawatan pasien, perubahan di praktek keperawatan bersama teman dan expert yang ada bersama mereka. D. Metode Penilaian a. Target Klinik 1. Log book Log book merupakan buku yang berisi catatan tentang seluruh aktivitas yang dilakukan mahasiswa peserta program pendidikan profesi Ners selama bekerja dalam 1 (satu) shift di lahan praktik. 2. Performance Skill (PS) Metode ini dilakukan untuk menilai penampilan mahasiswa selama mengikuti pembelajaran klinik. Penilaian dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga perkembangan kedisiplinan, kemampuan komunikasi, dan kerjasama mahasiswa dapat terpantau dan dapat ditingkatkan dengan lebih baik. Peran pembimbing klinik xxi memberikan feedback menjadi penting agar mahasiswa mendapat evaluasi untuk meningkatkan penampilan klinik secara terus menerus. 3. Mini-CEX (Mini Clinical Evaluation Exercise) Metode ini dilakukan untuk menilai kemampuan mahasiswa praktikan melaksanakan secara mandiri tindakan-tindakan klinik. Penilaian dapat sebagian atau seluruhnya dari tahapan proses keperawatan yaitu pengkajian, analisa data, intervensi dan tindakan keperawatan serta evaluasi keperawatan. Penilaian MiniCex dilaksanakan sebagai rangkaian dari metode BST yaitu bila mahasiswa mampu melakukan tindakan BST secara mandiri (terobservasi oleh pendidik klinik). 4. DOPS (Direct Observation Prosedur Skill) Kegiatan ini dilakukan secara langsung untuk menilai ketrampilan klinis/ skill mahasiswa Ners setiap melaksanakan tindakan pada pasien sesuai dengan standar kompetensi dasar perawat (minimal tingkat kemampuan ketrampilan klinis). 5. Presentasi Kasus/ Jurnal Metode ini dilakukan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tertulis secara ilmiah yaitu dengan mempresentasikan kasus yang telah ditentukan (laporan managemen kasus) atau mempresentasikan jurnal sesuai dengan kasus yang ditentukan. Presentasi ini dapat dilakukan secara berkelompok yaitu satu kelompok mahasiswa dibagi menjadi kelompok presenter dan audience. Untuk penilaian pendidik klinik menggunakan format yang telah disediakan. 6. OSLER (Objective Structured Long Examination Record) Penilaian OSLER dilaksanakan sebagai penilaian akhir stase/ mata kuliah untuk mengukur capaian kompetensi secara komprehensif. Aspek yang dinilai meliputi kemampuan pengkajian, analisa data, perencanaan dan implementasi keperawatan, evaluasi serta performance skill mahasiswa ners. Pelaksanaan OSLER ini diawali dengan pemilihan kasus dengan persetujuan pendidik klinik tempat praktek, kemudian mahasiswa melaksanakan asuhan keperawatan dibawah observasi pendidik klinik tempat praktek dan STIKES Muhammadiyah Gombong. 7. Uji Kompetensi xxii Ujian Kompetensi dilaksanakan dengan metode ujian tulis yaitu untuk menilai capaian pembelajaran atau kompetensi setiap mata kuliah/ stase. Metode ini dilaksanakan juga untuk mempersiapkan mahasiswa mengikuti uji kompetensi secara nasional, sehingga mahasiswa ners secara terus menerus antar stase dapat mengenal model uji tulis kompetensi yang akan diselenggarakan oleh MTKI (Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia). Soal uji kompetensi dibuatkan dengan berpedoman pada 12 (dua belas) kompetensi perawat. b. Target Luaran Diakhir profesi, mahasiswa profesi ners membuat Karya Tulis Akhir Profesi, yang pengambilan kasusnya di ambil dari salah satu stase yang di jalani selama program profesi. Pengambilan kasus akan dibimbing oleh perceptorship dan pendidik Akademik. Dan diakhir program, Karya Tulis Akhir Profesi akan diujikan sebagai bentuk tanggung jawab dan kesempurnaan dalam penulisan karya Tulis Akhir yang merupakan produk ilmiah. E. Standar Kelulusan Mahasiswa program profesi Ners dapat di nyatakan lulus apabila nilai yang di dapat sudah memenuhi standart nilai yang sudah ditetapkan. Sedangkan Formula Nilai Akhir Program Profesi Ners di ambil dari penilaian capaian Klinik dan target lauran. NILAI AKHIR = TARGET KLINIK ( 70%) + TARGET LUARAN ( 30% ) Mahasiswa profesi ners dinyatakan lulus apabila nilai akhir dari masing-masing stase adalah minimal 70 atau B. No. 1. Nilai ≥ 80 Huruf A Bobot 4 Keterangan Lulus 2. 3. 4. 5. 75 – 79 70 – 74 65 – 69 60 – 64 B+ B C+ C 3.5 3 2.5 2 Lulus Lulus Mengulang ujian dan penugasan Mengulang ujian dan penugasan xxiii 6. 7. 40 – 59 < 40 D E 1 0 xxiv Mengulang stase Mengulang stase` F. Target Capaian Pembelajaran Klinik No. Mata Kuliah Lama Praktek 1. Keperawatan Medikal Bedah 8 2. Keperawatan Maternitas 4 3. Keperawatan Anak 4 4. Keperawatan Gawat Darurat 8 5. Keperawatan Jiwa 4 6. Keperawatan Komunitas 8 7. Keperawatan Lansia 2 8. Managemen Keperawatan 4 9. Keperawatan Pilihan 4 PS BST TK MK PK RK OSLER KI Uji Tulis 10 % 2 10 % 1 10 % 1 10 % 2 10 % 2 10 % 2 10 % 1 10 % 1 10 % 1 20 % 4 20 % 2 20 % 2 20 % 6 20 % 2 20 % 2 20 % 1 20 % 2 20 % 1 5% 2 5% 1 5% 1 5% 2 5% 1 5% 1 5% 1 5% 1 5% 1 15 % 8 15 % 4 20 % 4 15 % 2 15 % 2 15 % 3 15 % 1 15 % 1 15 % 1 15 % 1 15 % 1 15 % 1 15 % 1 15 % 2 (Klp) 15 % 2 (Klp) 15 % 1 15 % 2 (Klp) 15 % 1 5% 1 10 % 1 5% 1 5% 1 5% 2 5% 1 5% 1 5% 1 5% 1 15 % 1 15 % 1 15 % 1 15 % 1 15 % 2 15 % 2 15 % 1 15 % 1 15 % 1 5% 1 5% 1 5% 1 5% 1 5% 1 5% 1 5% 1 5% 1 5% 1 10 % 1 10 % 1 10 % 1 10 % 1 10 % 1 10 % 1 10 % 1 10 % 1 10 % 1 Keterangan : PS : Performance Skill; BST : Bedside Teaching; TK : Tutorial Klinik; MK : Managemen Kasus; PK : Presentasi Kasus, RK : Refleksi Kasus OSCLER : KKI : Kajian Klinik Islami; UT : Ujian Tulis 25 BAB III DISKRIPSI MATA KULIAH DAN INDIKATOR HASIL BELAJAR A. KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH ( KMB ) Diskripsi Mata Kuliah Fokus mata kuliah tahap profesi Keperawatan Medikal Bedah(KMB) merupakan penerapan dari konsep dan prinsip pelayanan asuhan keperawatan klien dewasa yang mengalami dan atau cenderung mengalami perubahan fisiologis serta dengan atau gangguan struktur anatomi tubuh akibat trauma atau penyakityang sering terjadi. Asuhan keperawatan yang diberikan berdasarkan pada pendekatan proses keperawatan: pengkajian,perumusan diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan yang komprehensif (bio-psiko-sosio-spiritual) dan berlandaskan pada aspek etik dan legal keperawatan. Kompetensi Mata Kuliah Setelah menyelesaikan praktik keperawatan medikal bedah mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan medikal bedah dan mengelola pemberian asuhan keperawatan pada klien dewasa yang mengalami masalah kesehatan dan perubahan fungsisistem tubuh di berbagai tatanan pelayanan kesehatan menggunakan proses keperawatan Indikator Hasil Belajar 1. Mahasiswa mampu menyebutkan definisi diagnosis medik dari kasus yang dikelola. 2. Mahasiswa mampu menyebutkan etiologi kasus klien yang dikelola. 3. Mahasiswa mampu menyebutkan faktor risiko penyebab kasus klien yang dikelola. 4. Mahasiswa mampu mengenal tanda dan gejala penyakit yang diderita klien. 5. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian dan menemukan data tanda dan gejala yang merupakan masalah yang timbul pada sistem tubuh yang lain akibat penyakit yang diderita oleh klien tersebut. 6. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian fisik dengan teknik yang benar. 7. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tes diagnostik yang perlu dilakukan terhadap klien kelolaan (mengusulkan tindakan kolaborasi) dengan tepat. 26 8. Mahasiswa mampu menganalisis hasil pemeriksaan diagnostik yang abnormal dengan membandingkannya dengan indikator yang normal. 9. Mahasiswa mampu menulis rencana tindakan keperawatan mandiri dan atau kolaborasi yang relevan untuk mengatasi masalah yang timbul berdasarkan acuan pada hasil tes diagnostik yang abnormal tersebut. 10. Mahasiswa mampu mengimplementasikan rencana tindakan keperawatan yang sudah ditulis tersebut dengan tepat. 11. Mahasiswa mampu melakukan persiapan klien sebelum dilakukan prosedur diagnostik dan merawat klien sesudah prosedur tersebut selesai dilakukan. 12. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan melakukan tindakan perawatan kolaboratif: pemberian obat-obatan sesuai instruksi dokter dengan teknik yang tepat (nama klien, nama obat, dosis obat, waktu pemberian, cara pemberian). 13. Mahasiswa mampu memantau keefektifan fungsi dari obat dengan melakukan sebagai bentuk tiap data menulis dalam bentuk skema. 14. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosis keperawatan actual (PES) dan atau risiko (PE) berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan. 15. Mahasiswa mampu membuat urutan prioritas diagnosis keperawatan yang telah dirumuskan mengacu pada tingkat kebutuhan menurut Hierarki Maslow. 16. Mahasiswa mampu merumuskan rencana tujuan keperawatan: tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. 17. Mahasiswa mampu menentukan kriteria evaluasi rencana tujuan keperawatan tersebut. 18. Mahasiswa mampu merumuskan rencana tindakan keperawatan mandiri dan kolaborasi yang relevan untuk pemantauan terhadap tanda dan gejala dan membandingkannya dengan hasil pengkajian tanda dan gejala pada awal sebelum klien diberi terapi obat-obatan. 19. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tanda dan gejala kemungkinan telah terjadi efek samping dari terapi obatobatan yang telah didapatkan oleh klien. 20. Mahasiswa mampu mempersiapkan perawatan klien perioperatif. 27 21. Mahasiswa mampu melakukan analisis data: klasifikasi data subjektif, data objektif, dan melengkapi PQRST uengatasi masalah klien sesuai diagnosis keperawatan yaitu: preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitasi. 22. Mahasiswa mampu menuliskan rasional yang tepat dari tindakan keperawatan tersebut. 23. Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan urutan prosedur yang benar. 24. Mahasiswa mampu menemukan masalah pendidikan kesehatan klien dan memberikan pendidikan kesehatan (komunikasi): rencana pengajaran tertulis (materi). 25. Mahasiswa mampu mengaplikasikan sikap profesional: mengawali/mengakhiri pertemuan dengan kontrak,memelihara komunikasi selama berinteraksi dengan klien/keluarga terutama saat melakukan prosedur tindakan keperawatan. 26. Mahasiswa mampu melakukan berbagai keterampilan klinik untuk mengatasi masalah keperawatan pada kasus keperawataan medikal bedah B. KEPERAWATAN ANAK Diskripsi Mata Kuliah Fokus mata kuliah keperawatan anak tingkat profesi merupakan pencapaian berbagai konsep, prinsip, teori, dan model keperawatan anak dalam berbagai tatanan pelayanan kesehata ndengan mengintegrasikan berbagai ilmu dasar keperawatan terkait lainnya, ilmu bedah anak, dan ilmu kesehatan anak. Fokus pada masalah perawatan anak yang sakit akut, sakit kronis, dan sakit yang mengancam kehidupan. Kompetensi Mata Kuliah Setelah menyelesaikan praktik keperawatan anak tingkat profesi,mahasiswa akan dapat merawat anak dari berbagai tingkat usia(bayi, balita, prasekolah, dan remaja) yang sakit akut, sakit kronis,ataupun sakit yang mengancam kehidupan anak di berbagai tatanan pelayanan kesehatan menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan, dengan mengintegrasikan bermain terapeutik sebagai strategi intervensi perawatan atraumatik. Indikator Hasil Belajar 1. Menggunakan proses keperawatan dalam merawat anak sakit sesuai dengan tahapan tumbuh kembangnya. 28 2. Mengintegrasikan konsep bermain dalam intervensikeperawatan. 3. Menampilkan teknik komunikasi terapeutik pada anak dankeluarga. 4. Menerapkan konsep perawatan anak yang sedang dirawat dankeluarganya. 5. Menerapkan konsep perawatan atraumatik dalam melakukan intervensi khusus anak 6. Memberikan pendidikan kesehatan pada anak dan keluarga. C. KEPERAWATAN MATERNITAS Diskripsi Mata Kuliah Fokus mata Kuliah keperawatan maternitas adalah mengaplikasikan konsep-konsep dan teori keperawatan yang terkait dengan kesehatan wanita dengan atau tanpa masalah kesehatan reproduksi yang telah dipelajari pada perkuliahan tahap program akademik.Fokus asuhan keperawatan diberikan kepada wanita dalam masa childbearing yaitu ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, dan bayibaru lahir (BBL) sampai usia 40 hari beserta keluarganya baik dalam kondisi normal maupun risiko tinggi (komplikasi). Kompetensi Mata Kuliah Pada akhir pembelajaran mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan dalam periode childbearing, yaitu ibu hamil, ibu melahirkan, ibu setelah melahirkan, dan bayinya sampai denganumur 40 hari pada kondisi normal dan berisiko serta kepada keluarganya. Asuhan keperawatan juga diberikan kepada ibu dalam periode di luar childbearing, yaitu remaja/pubertas dan masa klimakterium/menopause dalam upaya meningkatkan kesehatannya sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah dalam upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak. Indikator Hasil Belajar 1. Mahasiswa mampu menjalankan peran dan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan berkenaan dengan masalah seksualitas dengan menggunakan konsep anatomi dan fisiologi sistem reproduksi. 2. Mahasiswa mampu menyebutkan proses pengaturan reproduksi yang teridentifikasi berdasarkan konsep sistem pengaturan reproduksi. 3. Mahasiswa mampu menerapkan pengelolaan asuhan keperawatan bagi ibu dan keluarga dalam masa prenatal pada kondisi normal dan atau dengan komplikasi/patologis. 4. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan yang holistik pada ibu yang sedang melahirkan serta bayinya dankeluarganya pada kondisi normal dan atau dengan komplikasi dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan sesuai dengan kondisi ibu dan bayinya. 29 5. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan yang holistik pada bayi segera setelah lahir sampai usia 40 hari, dalam kondisi normal atau komplikasi/patologis dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan sesuai kondisi bayi. 6. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan post natal normal dan atau dengan komplikasi/patologis dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan berfokus pada adaptasi fisik dan psikososial post natal. D. KEPERAWATAN KOMUNITAS Diskripsi Mata Kuliah Fokus mata kuliah praktik profesi keperawatan komunitas menerapkan asuhan keperawatan komunitas di wilayah binaan masyarakat, puskesmas, sekolah, dan posyandu, melalui pelayanan keperawatan dari masalah sederhana sampai yang kompleks secara tuntas dan komprehensif berdasarkan konsep dasar kesehatan dan keperawatan masyarakat, dan program kesehatan/kebijakan pemerintah dalam menanggulangi masalah kesehatan utama di Indonesia, khususnya isu kecenderungan masalah kesehatan dalam konteks pelayanan kesehatan utama dengan penekanan upaya promotif, dan preventif dengan tidak mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif Kompetensi Mata Kuliah Setelah menyelesaikan praktik program profesi (ners) keperawatan komunitas mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan komunitas melalui tahap proses keperawatan: pengkajian,perumusan diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan, dengan fokus klien individu, keluarga, kelompok,masyarakat. Indikator Hasil Belajar Mahasiswa memiliki kemampuan profesional dalam hal: 1. Melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat berdasarkan konsep dasar keperawatan kesehatan masyarakat, melalui proses keperawatan di komunitas. 2. Mengidentifikasi kebijakan dan program-program pokok keperawatan kesehatan masyarakat di era otonomi daerah. 3. Mengintegrasikan kebijakan/program-program pokok kesehatan masyarakat dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas. 4. Melaksanakan praktik keperawatan komunitas secara profesional berlandaskan pada etika profesi keperawatan Indonesia. 30 5. Mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan asuhankeperawatan komunitas. E. KEPERAWATAN GERONTIK Diskripsi Mata Kuliah Fokus mata kuliah praktik profesi keperawatan gerontik adalah menerapkan pelayanan asuhan keperawatan lanjut usia di berbagai tatanan pelayanan kesehatan khususnya di keluarga, pada masyarakat secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan penekanan pada upaya pemeliharaan kesehatan,peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit lanjut usia. Kompetensi Mata Kuliah Pada akhir pengajaran dan praktik profesi keperawatan gerontik peserta didik mampu memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan gerontik pada lanjut usia di keluarga secara komprehensif. Indikator Hasil Belajar Mahasiswa memiliki kemampuan profesional dalam hal: 1. Menerapkan konsep dasar gerontik, teori bio-psiko sosial/kultural dan spiritual pada keperawatan dasar lansia di keluarga dan masyarakat. 2. Mengintegrasikan konsep dasar keperawatan gerontik, teori biopsikososiokultural dan spiritual pada proses penuaan dalam memberikan pelayanan/asuhan keperawatan gerontik. 3. Mengembangkan rasa percaya diri mahasiswa dalam melakukan asuhan keperawatan gerontik diberbagai tatanan pelayanan kesehatan lanjut usia. F. KEPERAWATAN JIWA Diskripsi Mata Kuliah Fokus mata kuliah praktik profesi keperawatan jiwa ditujukan pada upaya pemberian asuhan keperawatan untuk usaha preventif primer, sekunder, dan tersier terhadap klien dengan masalah biopsiko-sosial-spritual dan gangguan kesehatan jiwa. Pelaksanaan hubungan terapeutik akan dilakukan secara individu dan melibatkan peran serta keluarga dalam perawatan klien serta melaksanakan terapi modalitas keperawatan. Kompetensi Mata Kuliah Tujuan pendidikan tahap profesi adalah mempersiapkan mahasiswa melalui penyesuaian profesional dalam bentukpengalaman belajar klinik secara komprehensif, sehingga mahasiswa 31 memiliki kemampuan profesional dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien gangguan jiwa dan keluargamelalui penyesuaian profesional dalam bentuk pengalaman belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan secara komprehensif. Indikator Hasil Belajar Mahasiswa memiliki kemampuan profesional dalam hal: 1. Menerapkan komunikasi terapeutik dalam membina dan memelihara hubungan interpersonal dengan klien. 2. Mengidentifikasi perasaan dan reaksi diri sendiri dan bagaimana pengaruh perasaan dan reaksi tersebut terhadap individu, keluarga dan kelompok, sehingga memungkinkan penggunaan diri sendiri secara terapeutik ketika berhubungan dengan klien. 3. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan klien. 4. Merumuskan rencana keperawatan (diagnosis keperawatan, tujuan, kriteria evaluasi, tindakan) dalam meningkatkan kesehatan jiwa individu dan keluarga. 5. Melaksanakan tindakan keperawatan dan berbagai terapi modalitas keperawatan. 6. Menggunakan usaha prevensi primer, prevensi sekunder, dan prevensi tertier modalitas dalam tindakan keperawatan. 7. Menggunakan berbagai sumber daya: kerjasama interdisiplin dan kemampuan keluarga dalam melaksanakan tindakan keperawatan. 8. Mengevaluasi proses, hasil implementasi keperawatan serta melakukan tindak lanjut. 9. Mencatat dan melaporkan proses keperawatan yang dilakukan. G. MANJEMEN KEPERAWATAN Diskripsi Mata Kuliah Fokus mata kuliah manajemen keperawatan pada pengelolaan praktik klinik kepemimpinan dan manajemen keperawatan diruang rawat untuk memenuhi pencapaian kompetensi melalui aplikasi mengintegrasikan fungsi-fungsi kepemimpinan dan manajemen pada lingkup manajemen pelayanan dan manajemen asuhan keperawatan pada ruang rawat yang merupakan tatanan pelayanan kesehatan yang nyata. Kompetensi Mata Kuliah Mahasiswa mampu mengelola manajemen asuhan dan manajemen pelayanan keperawatan tingkat dasar secara profesional dengan pengintegrasian kemampuan kepemimpinan secara efektif. Indikator Hasil Belajar 32 Setelah menyelesaikan kegiatan praktik klinik kepemimpinan danmanajemen keperawatan, mahasiswa mampu: 1. Menerapkan konsep, teori dan prinsip-prinsip manajemen keperawatan, dan mengintegrasikan konsep kepemimpinan dalam pengelolaan manajemen pelayanan tingkat dasar dengan menjadi agen pembaharu dengan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik pada ruang rawat dengan berdasarkan situasi nyata yang dimulai dari: a. Pengkajian pada situasi nyata ruang rawat. b. Merumuskan hasil pengkajian ke dalam analisis SWOT (Strengh, Weakness, Opportunity, Threat). c. Merumuskan masalah sesuai dengan hasil pengkajian. d. Menyusun rencana tindakan berdasarkan konsep dan teori yang telah dipelajari. e. Mengaplikasikan rencana penyelesaian masalah yang telah disusun di ruang rawat. f. Mengevaluasi hasil aplikasi yang telah dilakukan. g. Menyusun rencana tindak lanjut (Planning of Action), berdasarkan evaluasi tindakan (hasil implementasi pada ruang rawat) yang telah dilakukan agar dapat dilanjutkan oleh manajer pada ruang rawat yang dilakukan pembaharuan. 2. Menerapkan konsep, teori dan prinsip-prinsip manajemen keperawatan, dan mengintegrasikan konsep kepemimpinan dalam pengelolaan manajemen asuhan keperawatan pada klien di ruang rawat di suatu tatanan pelayanan kesehatan secara profesional dengan menjalankan peran (role play) sebagai kepala ruangan, ketua tim atau perawat pelaksana sehingga mampu melakukan kegiatan-kegiatan: a. Timbang terima (operan) pasien dengan perawat antarshift. b. Melaksanakan pre dan post conference asuhankeperawatan dengan sesama perawat. c. Melaksanakan ronde keperawatan dengan anggota tim. d. Menjalankan asuhan keperawatan sesuai dengan peran pada role play pada klien kelolan. H. KEPERAWATAN GADAR Diskripsi Mata Kuliah Fokus mata kuliah keperawatan gawat darurat ditujukan pada pemberian pelayanan asuhan keperawatan pasien yang mempunyai masalah aktual dan potensial yang mengancam kehidupan tanpa atau terjadinya secara mendadak atau tidak dapat diprakirakan dan tanpa atau disertai lingkungan yang tidak dapat dikendalikan. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dan 33 dikembangkan untuk mencegah kematian atau cacat yang mungkin terjadi menggunakan pendekatan sistem, holistik dan penggunaan teknologi maju. Kompetensi Mata Kuliah Setelah menyelesaikan praktik profesi ini mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan kondisi kedaruratan dan kegawatdaruratan dengan menggunakan peralatan khusus untuk melakukan tindakan yang spesifik pada pengelolaan kasus kegawatan berdasarkan inti keilmuan keperawatan gawat darurat. Indikator Hasil Belajar Bila dihadapkan pada klien dengan kondisi kegawatdaruratan mahasiswa mampu: 1. Melakukan primary assessment dan secondary assessment. 2. Melaksanakan resusitasi jantung paru (RJP). 3. Melakukan triase pada kasus-kasus gawat darurat. 4. Melakukan prosedur diagnostik. 5. Melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan tahap-tahap proses keperawatan pada beberapa kasus kegawatdaruratan. 6. Menerapkan tindakan universal precaution dan pencegahan risiko penyebaran infeksi nosokomial di rumah sakit. I. KEPERAWATAN KHUSUS Diskripsi Mata Kuliah Fokus mata kuliah Keperawatan khusus berbentuk Praktek Keperawatan Klinik yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk melaksanakan praktek asuhan keperawatan pada tatanan Klinik, khususnya di Ruang Intensive, Hemodialisa,Kamar bedah dan Instalasi Gawat Darurat. Mahasiswa diberikan kesempatan yang luas untuk mengaplikasikan teori yang didapat pada perkuliahan , yaitu melaksanakan asuhan keperawatan kritis, perihemodialisa dan perioperati dengan menggunakan pendekatan asuhan keperawatan kritis. Kompetensi Mata Kuliah Setelah menyelesaikan praktik profesi ini mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan kondisi kritis, perihemodialisa, dan perioperatif dengan peralatan khusus untuk melakukan tindakan yang spesifik pada pengelolaan kasus kritis, perihemodialisa dan perioperatif 34 dan kegawatdaruratan berdasarkan inti keilmuan keperawatan. Bentuk kegiatan dalan keperawatan khusus ini dapat berupa fieldstrip atau pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa sehingga diharapakan ilmu yang didapatkan selama kegiatan ini berguna bagi tempat kerja mahaiswa berasal. Indikator Hasil Belajar 1. Mampu komunikasi interpersonal dalam Asuhan Keperawatan Kritis di ICU, Peri hemodialisa di Ruang HD, perioperatif di Kamar Bedah dan kegawatdaruratan di IGD. 2. Menerapkan prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi di ICU, HD, OK dan IGD 3. Melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah cedera pada pasien kritis, hemodialisa, operasi dan gawat darurat. 4. Mampu melakukan pengkajian (anamnesa dan pemeriksaan fisik) pada kondisi kritis, hemodialisa, Operatif dan gawat darurat. 5. Melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan tahap-tahap proses keperawatan pada beberapa kasus kritis, hemodialisa, operatif dan gawat darurat. 6. Mampu mengevaluasi dan mendokumentasikan tahapan proses keperawatan pada kondisi kritis, hemodialisa, operatif dan gawat darurat. 7. Mampu menggunakan teknologi terkini pada pasien kritis, hemodialisa, operatif dan gawat darurat. 8. Mampu menjalankan advokasi untuk mempertahankan hak klien agar mengambil keputusan untuk dirinya. 35 BAB IV PELAKSANAAN PROFESI NERS A. KALENDER AKADEMIK Kalender Akademik Program Pendidikan Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong disusun dengan mengacu kepada Kalender Akademik Stikes Muhammadiyah Gombong Tahun Akademik 2016/2017. NO KEGIATAN AKADEMIK JADWAL 1. Registrasi Profesi Ners Semester 1 ( Termin I ) 4 – 23 Juli 2016 2. Praktek Profesi Ners semester I 29 Agustus 2016 3. Pembayaran Profesi Ners ( Termin II ) 14 – 19 November 2016 4. Libur Semester I 16 - 21 Januari 2017 5. Rapat Evaluasi Smtr 1 ( PA dan PK ) 16 – 20 Januari 2017 6. Yudisium Semester I 21 Januari 2017 7. Registrasi Semester II ( Termin III ) 16 – 21 Januari 2017 8. Praktek Profesi Ners Smtr II 23 Januari 2017 9. Pembayaran Profesi Ners ( Termin IV ) 3 – 8 April 2017 10. Rapat Evaluasi Semester II 3 – 8 Juli 2017 11. Yudisium Semester II 22 Juli 2017 12. Sumpah Profesi 26 September 2017 B. PROSES PEMBELAJARAN 36 Pada pembelajaran jenjang profesi ini, Program Profesi Ners Stikes Muhammadiyah Gombong melaksanakan pembelajaran klinik di beberapa rumah sakit umum, dan rumah sakit jiwa. Sedangkan untuk pembelajaran lapangan/komunitas dilaksanakan di Puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Cilacap. Dengan tujuan untuk mengoptimalkan pembelajaran praktik program jenjang pendidikan profesi ners maka disusun buku pedoman umum tentang ketentuan dan mekanisme praktik profesi ners dan secara khusus disusun buku panduan praktik profesi dari masing-masing bagian keperawatan (ada 9 bagian). Pada akhir pembelajaran setelah melalui semester I dan semester II pada jenjang profesi ners ini, mahasiswa diwajibkan untuk menyususun laporan akhir. Pelaksanaan program profesi ners berlangsung selama II semester,yaitu: 1. Semeseter I selama 24 minggu yaitu: Keperawatan Medikal bedah , Keperawatan Maternitas, Keperawatan Anak, Keperawatan Komunitas dan Gerontik. 2. Semester II selama 28 minggu yaitu : Keperawatan Gadar, Keperawatan Jiwa, Manajemen Keperawatan dan Keperawatan Khusus. C. LAHAN PRAKTEK Penetapan lahan praktik profesi di berdasarkan kebutuhan pencapaian tujuan pembelajaran dan kompetensi mahasiswa dengan kriteria institusi lahan praktik sebagai berikut: 1. Terdaftar dan diakui pemerintah sebagai institusi pelayanan kesehatan. 2. Memberi pelayanan diagnostik, pencegahan, pengobatan danrehabilitasi. 3. Mempunyai jumlah kunjungan pasien yang cukup termasuk jenispenyakit pasien untuk memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa. 4. Memiliki fasilitas (fisik dan alat) yang memadai dan memenuhistandar untuk kebutuhan belajar klinik mahasiswa. 5. Staf di lahan praktik memiliki kemampuan yang cukup untukmelaksanakan asuhan keperawatan dalam pembelajaran klinik. 6. Lingkungan lahan praktik yang kondusif dan mendukung prosesbelajar sesuai dengan falsafah dan tujuan institusi pendidikan. 7. Memiliki manajemen pelayanan medis keperawatan yang mendukung kegiatan pengembangan belajar klinik. 37 8. Jumlah pasien dan variasi masalah (kasus) keperawatan yang memadai dalam pencapaian tujuan belajar klinik/lapangan. Distribusi Lahan Praktek Profesi Ners No 1. Mata Kuliah Ruang Praktik Keperawatan Medikal Bedah 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. R. Barokah R. Inayah R. Hidayah R. Husna R. Cempaka R. Bougenville R. Cempaka R. Teratai R. Bougenvile R. Cempaka 2. Keperawatan Maternitas 3. Keperawatan Anak 4. Keperawatan Komunitas 1. R. Flamboyan 2. R. VK 3. R. Poli 1. R. Aster 2. R. Melati Masyarakat 5. Keperawatan Gerontik Masyarakat 6. Keperawatan Gadar 1. R. IGD 2. R. HCU 3. R. ICU/ICCU 7. Keperawatan Jiwa 8. Manajemen Keperawatan 9. Keperawatan Khusus 1. R. Rawat Inap 2. R. Rawat Jalan Nama Institusi RS PKU Muhammadiyah Gombong. RSUD dr Soedirman Kebumen RSUD Cilacap Puskesmas wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kab. Kebumen Puskesmas wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kab. Kebumen RS PKU Muhammadiyah Gombong, RSUD Cilacap, RSUD dr Sudirman Cilacap RS PKU Muhammadiyah Gombong, RSUD Cilacap, RSUD dr Sudirman Cilacap dan Puskesmas wilayah kerja Dinkes Kab Kebumen dan Cilacap RS PKU Muhammadiyah Gombong, RSUD Cilacap, RSUD dr Sudirman Cilacap RS PKU Muhammadiyah Gombong, RSUD Cilacap, RSUD dr Sudirman Cilacap D. PEMBIMBING AKADEMIK DAN PRESEPTOR KLINIK 38 No Mata kuliah Pembimbing Akademik Preseptor Klinik Dadi Santoso,M.Kep Bambang Utoyo,M.Kep Nurlaila,M.Kep Ning Iswati,M.Kep Herniyatun,M.Kep,Sp.Mat Eka Riyanti, M.Kep,Sp.Mat Marsito,M.Kep,Sp.Kom Sarwono,SKM Ernawati,M.Kep Rina Saraswati,M.Kep Hendri Tamara Y,M.Kep Podo Yuwono,M.Kep Keperawatan Gadar 7. Manajemen Keperawatan Eka Riyanti,M.Kep,Sp.Mat 8. Keperawatan Jiwa Arnika Dwi Asti,M.Kep Ike Mardiati,M.Kep,Sp. Jiwa Tri Sumarsih,MNs 9. Keperawatan Khusus a. ICU 1. Kep. Medikal Bedah 2. Keperawatan Anak 3. Keperawatan Maternitas 4. Keperawatan Komunitas 5. Keperawatan Gerontik 6. b. c. d. e. Hemodialisa OK IGD Pelatihan / Fieldstrip Isma Yuniar,M.Kep Dadi Santoso,M.Kep Basirun Al Ummah,S.P.,M.Kes E. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB No Tugas & Tanggung Jawab Pembimbing Akademik 3. Membagi/ mencarikan kasus sesuai dengan kompetensi mata ajar Mengoreksi dan memberikan masukan tentang laporan pendahuluan Mengoreksi Laporan Asuhan Keperawatan 4. Melakukan pre dan post confrence 4. Melakukan bedside teaching 4. Memberikan penilaian sikap ( Performance Skill ) 5. Melakukan Tutorial Klinik √ 6. Menilai refleksi kasus √ 7. Menilai Kajian keIslaman √ 1. 2. Preseptor Klinik √ √ √ √ √ √ 39 √ √ √ 8. Mmenilai Presentasi kasus √ √ 9. Osler √ √ 10. Memonitor Capaian Kompetensi √ √ 11. Memonitor logbook √ √ 40 BAB V TATA TERTIB A. Tata Tertib Pembelajaran Klinik 1. Syarat-syarat mengikuti praktik profesi ners a. Mahasiswa sudah melakukan registrasi tahap profesi Ners. b. Mahasiswa wajib mengikuti penjelasan praktek profesi Ners c. Mahasiswa wajib mengikuti acara penyerahan dan orientasi di tempat praktik. d. Sudah membayar biaya pendidikan program profesi ners sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Tata Tertib a. Selama praktik di lahan klinik memakai pakaian seragam lengkap dengan atribut yang telah ditentukan oleh institusi pendidikan atau ketentuan institusi tempat praktik. b. Sepatu hitam dan berkaos kaki putih. c. Tidak diperbolehkan memakai perhiasan berlebihan kecuali jam tangan. d. Kuku dipotong pendek, khusus laki-laki rambut harus rapi, tidak menutupi telinga dan panjang tidak melebihi krah baju. e. Baju seragam 1. Laki-laki : a) Baju atasan dan bawahan tidak ketat. b) Papan nama dipakai di dada kanan atas. 2. Perempuan Baju dan celana model biasa rapih dan tidak ketat. 41 Kerudung menutup dada, tidak trsansparan. Papan nama dipakai di kerudung f. Mahasiswa datang tepat waktunya untuk setiap kegiatan : Shif pagi jam 08.00 – 13.00 dan shif sore jam 13.00 – 18.00. e. Mahasiswa diwajibkan melakukan Presensi di ruangan dan presensi Pembimbing Klinik dengan menggunakan format presensi yang telah disiapkan. f. Presensi tersebut harus dilengkapi dengan tanda tangan penanggung jawab ruangan tersebut g. Mahasiswa yang tidak hadir tepat waktu akan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. h. Jumlah kehadiran praktik harus 100%, apabila tidak hadir 1) Karena Alasan Selain Sakit Mahasiswa harus meminta ijin secara tertulis kepada koordinator stase yang bersangkutan dan menyampaikan surat ijin kepada penanggung jawab ruangan. Mahasiswa mengganti sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan, 2) Karena Alasan Sakit Mahasiswa harus menyampaikan surat ijin tertulis kepada penanggung jawab ruangan dengan dilampiri surat keterangan sakit dari dokter dan menginformasikan hal tersebut kapada koordinator stase. Mahasiswa mengganti sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan 3) Tanpa Keterangan yang jelas Tidak ada pemberitahuan kepada koordinator stase ataupun penanggung jawab ruangan, mahasiswa mengganti 2 kali ketidakhadirannya dan akan mendapat surat peringatan dari program studi. ( Bagi mahasiswa yang tidak berangkat selama 1 minggu tanpa keterangan, tidak lulus stase. ) i. Mahasiswa lebih dari 2 minggu hanya dapat diganti pada akhir seluruh stase, dan dianggap cuti j. Mahasiswa yang mengajukan surat permohonan cuti untuk mahasiswa yang mempunyai keperluan libur/cuti disesuaikan dengan prosdur dan format yang berlaku k. Berpakaian praktik lengkap dan rapi sesuai ketentuan yang berlaku pada lahan praktik. 42 l. Membawa peralatan standar perawat / nursing kit: stetoskop, midline, lampu baterai, thermometer, gunting, palu reflek, tensimeter. m. Hari libur nasional, kegiatan tahap profesi tetap berjalan sesuai jadwal. B. Peraturan Disiplin. 1. Larangan a. Membawa , menyimpan, atau menggunakan suatu benda atau barang yang patutdisadari dan atau diketahui dapat membahayakan diri dan atau orang lain. b. Melakukan suatu tindakan yang patut disadari dan setidak-tidaknya patut diketahui bahwa tindakan itu membayakan dirinya atau orang lain. c. Terlibat langsung atau tidak langsung dalam pencurian harta benda milik Stikes Muhammadiyah Gombong, atau milik orang lain di dalam atau milik orang lain di dalam atau di diluar kampus. d. Terlibat langsung atau tidak langsung merusak atau menghancurkan harta benda atau fasilitas milik Stikes Muhammadiyah Gombong atau orang lain atau lembaga lain, didalam atau diluar kampus sehingga benda atau fasilitas itu menjadi rusak atau berubah dan atau tidak berfungsi lagi atau tidak dapat dipakai lagi. e. Terlibat langsung atau tidak langsung merampas, mencuri atau merampok harta benda orang lain atau lembaga lain baik didalam atau diluar kampus. f. Terlibat langsung atau tidak langsung melakukan pemerasan atau mengancam sesama mahasiswa atau orang lain di dalam maupun diluar kampus. g. Menganiaya sesama mahasiswa atau orang lain baik didalam atau diluar kampus. h. Terlibat perkelahian di dalam dan luar kampus. i.Membawa atau merokok di dalam atau diluar kampus. j.Membawa , mengkonsumsi, menggunakan, membagi-bagikan, memperdagangkan, memproduksi minuman keras, narkotik, dan obat-obatan (Nafza) di dalam atau diluar kampus. k. Mengucapkan kata-kata tidak senonoh atau berbuat cabul terhadap lawan atau sesama jenis yang bertentangan dengan nilai-nilai kepatutan , peraturan dan ajaran Islam. l.Terlibat langsung atau tidak terhadap perbuatan sexual (zina). 43 m. Memperdagangkan, menyebarkan, memproduksi atau mempertontonkan gambar, tulisan, barang yang bersifat pornografi. n. Mengikuti atau berperan serta dalam kegiatan perjudian. Menghina dan atau mencemarkan nama baik sesama mahasiwa atau orang lain didalam maupun diluar kampus. 2. Sanksi a. Sanksi yang diberikan ke mahasiswa antara lain dapat berupa teguran lisan atau tertulis, kerja sosial,skorsing , diberhentikan sebagai mahasiswa. b. Pemberian sanksi diberikan kepada mahasiswa diatur dalam peraturan Disiplin Mahasiswa yang berlaku di Stikes Muhammadiyah Gombong. c. Hal-hal yang belum diatur, akan diatur kemudian. 44 C. Kalender Pendidikan 45 FORM PERGANTIAN JADWAL DINAS Saya yang bertandatangan dibawah ini : Nama : NIM : Mengajukan pergantian jadwal dinas pada : Hari / Tanggal : Selama : Keterangan : Shift jaga (Pagi, sore, Malam hari) Dengan alasan 1. Sakit (surat dokter terlampir) 2. Lain-lain ……………………......... Jadwal dinas tersebut akan diganti pada : ……………………………………………………………................................................................ ............................................................................................................................................................ ... Mengetahui, Pembimbing Klinik / Karu ( ……………………............... ) 46 FORM BUKTI PENGGANTIAN JADWAL DINAS Bukti telah mengganti jadwal dinas Dengan ini saya, Nama : ……………… NIM : ……………… Selaku sisten pembimbing/perawat yang ditunjuk membimbing mahasiswa menyatakan bahwa mahasiswa yang bersangkutan di atas telah menganti jadwal dinas sesuai dengan jadwal yang telah diajukan oleh mahasiswa tersebut .......................,………………….20 Hormat kami, ………………………………… NIP : 47 SURAT PERMOHONAN CUTI Kepada Yth : Ketua Prodi SI Keperawatan STIKES Muhammadiyah – Gombong Dengan hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama mahasiswa : ………………… No Mahasiswa : ………………… Dengan ini mengajukan permohonan CUTI pada tahap profesi kepada Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong, lama cuti, ………hari, terhitung tanggal …………... s.d …………… Tempat profesi : …………………. Alasan cuti : ………………………………………………………………………….................................. ………………………………………………………………………….................................. Saya bersedia mengganti cuti sesuai dengan yang tersebut diatas pada tanggal ………………………….. s.d ……………………………….................................................. Segala konsekuensi yang terjadi akibat dari permohonan ini akan manjadi tanggung jawab saya secara pribadi, dan saya akan mentaati peraturan yang berlaku di institusi pendidikan dan pelayanan. Demikian permohonan ini saya buat dengan sesungguhnya. Gombong, …………………..20 Mengetahui, Mahasiswa yang bersangkutan Kordinator stase akademik .......................................... ..................................................... NIDN : NIM : 48 LAMPIRAN FORMAT PENYUSUNAN LAPORAN KASUS A. Petunjuk Laporan a. Mahasiswa profesi membuat laporan kasus setiap setiap minggu b. Kasus yang digunakan sebagai laporan kasus setiap minggunya berbeda dan antar mahasiwa tidak boleh sama c. Laporan kasus di buat di lembar Folio, boleh ditulis tangan, boleh diketik komputer. B. Sistematika Laporan a. Judul Judul laporan Kasus menggambarkan masalah prioritas pertama masalah keperawatan utama yang muncul. b. Lembar Pengesahan c. Daftar Isi d. BAB I : Laporan Pendahuluan 1. Pengertian Berisi tentang pengertian masalah keperawatan utama 2. Etiologi Berisi tentang faktor yang berhubungan atau penyebab dari masalah keperawatan utama. 3. Batasan karakteristik Berisi tentang tanda dan gejala yang mendukung masalah keperawatan dan etiologi 4. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan Berisi tentang narasi penyakit : penyebab penyakit, proses penyakit dan munculnya tanda gejala, sampai dengan masalah keperawatan yang muncul dengan dilengkapi pathway keperawatan berupa diagaram alir proses penyakit tersebut. 5. Masalah Keperawatan Lain yang muncul 6. Intervensi Keperawatan 49 Berisi tentang rencana tindakan keperawatan beserta rasionalisasinya di dasarkan pada Nanda NOC NIC. e. BAB II TINJAUAN KASUS Dokumentasi asuhan keperawatan Proses Asuhan keperawatan lengkap dari Proses pengkajian s/d evaluasi. f. BAB III PEMBAHASAN Berisi tentang kajian kasus berdasarkan tinjauan pustaka, pembahasan minimal harus bisa menjawab mengapa diagnosa keperawatan itu muncul, mengapa diperlukan tindakan keperawatan pada kasus tersebut, efesiensi dan efektifitas tindakan keperawatan. Dalam melakukan pembahasan mahasiswa ners wajiab menggunakan literatur dan jurnal. g. DAFTAR PUSTAKA Berisi minimal 5 daftar pustaka yang minimal 5 tahun terakhir, tidak diperkenankan mengambil dari Blog. Menggunakan jurnal dari dalam maupun dari luar negeri. 50