phi 6 - komponen dalam sistem hukum positif indonesia 3

advertisement
HUKUM KEBIASAAN &
HUKUM ADAT
Komponen ketiga dalam sistem Hukum
Indonesia
Adalah hukum yang diciptakan dari
kebiasaan yang terjadi di masyarakat
Terdapat 2 macam kebiasaan:
1. Hukum adat
2. Hukum kebiasaan
(1). HUKUM ADAT
Merupakan bagian dari adat istiadat
Adat istiadat: himpunan kaidah-kaidah sosial yang
sejak lama ada, telah merupakan tradisi dalam
masyarakat bumi putra, dan dimaksudkan untuk
mengatur tata tertib masyarakat bumi putra, dan
ditaati oleh anggota berbagai persekutuan hukum di
wilayah Indonesia (Batak karo, Jawa Tengah, Madura
dll)
Jenis Adat istiadat:
1. Bersanksi: HUKUM ADAT
2. Tidak bersanksi
TER HAAR
TEORI KEPUTUSAN
(BESLISSINGENLEER)
Hukum adat adalah adat istiadat yang hidup dalam
masyarakat Indonesia dan memiliki sanksi
Sanksi dalam hukum adat dapat ditemui dari
putusan-putusan penguasa dalam persekutuan adat
mengenai masalah/soal sosial yang pernah terjadi
dalam persekutuan hukum adat tersebut dan
diselesaikan oleh penguasa adat (diambil melalui
rapat desa, kepala desa, lurah dll)
Keputusan tersebut dipertahankan penguasa adat
karena membuat ketertiban di masyarakat adat
HUKUM ADAT IALAH YANG TERCANTUM
DALAM KEPUTUSAN ADAT DAN
DIPERTAHANKAN UNTUK KETERTIBAN
MASYARAKAT
Nilai universal sebagai pedoman :
Gotong royong
Fungsi sosial
Musyawarah
Perwakilan
VAN VOLLENHOVEN
BAPAK HUKUM ADAT DI INDONESIA
Membagi wilayah hukum adat Indonesia
menjadi 19 wilayah hukum
19 wilayah hukum adat memiliki perbedaan
lingkungan hukum yang berbeda
•
•
•
•
•
•
•
Aceh
Tanah Alas
Tanah Batak
Sumatra selatan
Wilayah melayu
Bangka Belitung
Kalimantan
•
•
•
•
•
•
•
Minahasa
Gorontalo
Wilayah Toraja
Sulawesi Selatan
Kep. Ternate
Maluku Ambon
Irian
•
•
•
•
•
Kepulauan Timor
Bali dan Lombok
Jateng, Jatim dan
Madura
Wil. Kerajaan di
Jawa
Jawa Barat
DASAR HUKUM BERLAKUNYA
HUKUM ADAT DI INDONESIA
PASAL 75 REGERINGS REGLEMEN (RR):
AYAT (3): Jika hakim yang diperuntukkan bagi golongan
bumi putra mengadili golongan bumi putra, maka ia harus
menjalankan hukum adatnya
AYAT (4): Pada dasarnya atau pada azasnya hukum perdata
yang berlaku bagi golongan Timur Asing adalah hukum
adatnya
Hukum adat hanya dalam lapangan perdata
dan merupakan hukum positif Indonesia
Hukum adat tidak meliputi lapangan pidana
semenjak berlakunya KUHPidana
KUHPidana (pasal 1 ayat 1) berazas
NULLUM DELICTUM (hakim tidak dapat
menjatuhkan hukuman pidana kecuali sudah
termuat dalam UU)
(2). HUKUM KEBIASAAN
Merupakan hukum yang diciptakan melalui
kebiasaan
MR. BELLEFROID
Hukum kebiasaan ini juga dinamakan “kebiasaan”
saja, meliputi semua peraturan-peraturan yang
walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah,
tetapi ditaati seluruh rakyat, karena mereka
yakin bahwa peraturan itu berlaku sebagai
hukum
HUKUM KEBIASAAN SEBAGAI
SUMBER HUKUM
SYARAT:
1. Perbuatan atau tindakan yang semacam
dalam keadaan yang sama dan harus diikuti
oleh umum (tidak harus seluruh masyarakat)
2. Adanya keyakinan hukum (opinio juris
seuneccessitatis) dari orang yang
berkepentingan:
a. Keyakinan hukum dalam arti material
b. Keyakinan hukum dalam arti formil
CONTOH HUKUM KEBIASAAN
FEO:
1.
◦
Kebutuhan kredit dengan jaminan benda
bergerak tanpa harus menyerahkan barang
jaminan
SEWA BELI (HUURKOOP)
2.
◦
Kebutuhan pihak berpiutang untuk mendapat
jaminan yang lebih kuat atas jual beli secara
angsuran
PERSAMAAN HUKUM ADAT DAN
KEBIASAAN
◦ Hukum tidak tertulis belum dituangkan dalam
per-UU-an
◦ Hidup dan terjadi dalam kehidupan nyata
masyarakat
PERBEDAAN HUKUM ADAT DAN
KEBIASAAN
HUKUM ADAT
KEBIASAAN
Hukum adat berasal dari tradisi Kebiasaan berasal dari hukum
nenek moyang turun temurun asing
di Indonesia
Hukum adat pada lingkup
hukum perdata
Kebiasaan pada lingkup hukum
perjanjian (dengan dasar 1338
KUHPerdata)
Peranan putusan
ketua/penguasa adat
-
BAGAIMANA
KEDUDUKAN NORMA
AGAMA, KESOPANAN
DAN KESUSILAAN
DALAM SISTEM HUKUM
INDONESIA?
Download