PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KAJIAN PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) PADA LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH Studi Kasus Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga Banguntapan SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Robertus Setio Widianto NIM : 032114096 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang” Skripsi ini aku persembahkan untuk: Allah SWT yang selalu menuntun langkah ku Keluarga ku Simbah Joyo, Bapak Ag Suhardi, Ibu Kamsirah, Bulik-Om Sarnyata, Mas Handoko, Mbak YaniMas Setyo, Johan, Candra yang selalu mendoakan aku iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul : “KAJIAN PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) PADA LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH” dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 21 Mei 2008 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengekuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik secara sengaja maupaun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Yogyakarta, 31 Mei 2008 Yang membuat pernyataan R.Setio Widianto v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Robertus Setio Widianto Nomor Mahasiswa : 032114096 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Kajian Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Pada Laporan Keuangan Bank Syariah beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 31 Mei 2008 Yang menyatakan (Robertus Setio Widianto) vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Ak untansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada : a. Rama Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan menge mbangkan kepribadian pada penulis. b. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Akt selaku Dosen Pembimbing I yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. c. E.Maryarsanto P.,S.E., Akt selaku Dosen Pembimbing II, yang sabar dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan skipsi ini. d. Dosen-dosen dan seluruh staf sekretariat FE yang telah memberikan pelayanan yang baik sehingga dapat memperlancar penulisan skipsi ini. e. Pimpinan dan seluruh karyawan PT.BPRS Bangun Drajat Warga yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian. f. Orang tuaku, kakek, nenek, om, bulik, kakak-kakakku, adik-adikku yang memberikan dorongan semangat dan doa sehingga skripsi ini dapat selesai. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI g. Teman Akuntansi C terutama Riky, Dewo, Angga, Ririn, Wulan, Tata, Titi, Lia, Fita terima kasih atas dukungannya, senang dapat mengenal pribadipribadi seperti kalian. h. Teman KKP angkatan XIII khususnya kelompok 36 Wita, Niken, Siska terima kasih atas persahabatan yang indah. i. Sahabat-sahabat terutama buat Teguh, Sudarmadi, Jadi, Afid, Adi, Rani, Ana, Asri, Dian terima kasih telah menemaniku selama ini. j. Sahabat-sahabat FKM Budi Utama terutama Bagus, Arif, Muji, Kuncoro, Adi, Topik, Anto, Ida, Tiwi terima kasih telah membuatku lebih religius. k. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Yogyakarta, 31 Mei 2008 R. Setio Widianto viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ………………………………………………………..... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………. ii HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………… iii HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………. iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ………………... v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………………. vi HALAMAN KATA PENGANTAR …………………………………………... vii DAFTAR ISI ………………………………………………………………. …. ix DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… xii DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………… xiii ABSTRAK ………………………………………………………….................. xiv ABSTRACT …………………………………………………………………… xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masala h ……………………………………… 1 B. Rumusan Masalah …………………………………………… 2 C. Batasan Masalah ……………………………………………... 2 D. Tujuan Penelitian …………………………………………….. 2 E. Manfaat Penelitian …………………………………………… 3 F. Sistematika Penulisan ………………………………………... 3 BAB II LANDASAN TEORI A. Arti Penting Standar Akuntansi ……………………………… 5 B. Tujuan Standar Akuntansi …………………………………… 5 C. Sifat-sifat Standar Akuntansi ………………………………… 6 D. Arti Penting Laporan Keuangan ……………………………… 6 E. Karasteristik Laporan Keuangan …………………………….. 7 F. Pengertian Bank dan Bank Syariah ………………………….. 7 G. Prinsip-Prinsip Dasar Bank Syariah …………………………. 8 H. Riba ………………………………………………………….. 11 I. Laporan Keuangan Bank Syariah Menurut PSAK ……………. 12 ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI J. Penelitian Sebelumnya ………………………………………. 29 K. Model Penelitian …………………………………………….. 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pene litian ………………………………………………. 32 B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………….. 32 C. Subjek dan Objek Penelitian ………………………………… 32 BAB IV D. Data yang Diperlukan ………………………………………. 32 E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………….. 33 F. Teknik Analisa Data ………………………………………… 34 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ……………………………… 36 B. Pendiri Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga ………………………………………………… 38 BAB V C. Visi, Misi dan Budaya Kerja………………………………… 39 D. Landasan Operasional ……………………………………… 40 E. Produk ………………………………………………………. 40 F. Struktur Organisasi …………………………………………. 44 ANALISIS DATA A. Deskripsi Data ………………………………………………. 48 B. Perbandingan Laporan Keuangan Menurut PSAK dengan Laporan Keuangan BPRS Bangun Drajat Warga …………… 55 1. Perbandingan Neraca Triwulan I dan II denga n PSAK…………………………………………………….. 55 2. Perbandingan Neraca Triwulan III dan IV dengan PSAK …….……………………………………………… 80 3. Perbandingan Laba Rugi Triwulan I dan II dengan PSAK …….……………………………………………… 100 4. Perbandingan Laba Rugi Triwulan III dan IV dengan PSAK ……...………………………………………………107 x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………… 114 B. Keterbatasan ………………………………………….. 117 C. Saran ………………………………………………….. 117 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Tabel Perbedaan Bunga dengan Bagi Hasil ………….. 12 Tabel 2 Tabel Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan Maret dan Juni ….…………………………………….. 72 Tabel 3 Tabel Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan September dan Desember …………………….............. 94 Tabel 4 Tabel Perbandingan Laba Rugi bulan Maret dan Juni dengan PSAK ………………………………………… 106 Tabel 5 Tabel Perbandingan Laba Rugi bulan September dan Desember dengan PSAK ……………………………... 112 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar I Gambar Model Penelitian ………………………………... 31 Gambar II Gambar Struktur Organisasi BPRS Bangun Drajat Warga. 44 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK KAJIAN PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) PADA LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH Studi Kasus Pada PT.BPRS Bangun Drajat Warga Robertus. Setio Widianto Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008 Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui apakah penyajian laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga periode 2006 sesuai dengan PSAK, (2) mengetahui penyebab perbedaan penyajian laporan keuangan antara BPRS Bangun Drajat Warga dengan PSAK. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, wawancara, dan observasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dengan langkah- langkah sebagai berikut (1) memaparkan penyajian nama akun, letak akun laporan keuangan (Neraca, Laporan Laba Rugi) BPRS Bangun Drajat Warga periode 2006, (2) membandingkan penyajian nama akun, letak akun, mencari perbedaan dan persamaan laporan keuangan yang disajikan oleh BPRS Bangun Drajat Warga periode 2006 dengan PSAK, (3) menganalisis perbedaan untuk menemukan penyebab perbedaan dan analisis persamaan antara laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga periode 2006 dengan PSAK, (4) menarik kesimpulan apakah laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga sesuai dengan ketentuan PSAK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) laporan keuangan khusunya Neraca dan laporan Laba Rugi BPRS Bangun Drajat Warga telah sesuai pada PSAK yaitu sebagian besar akun-akun telah disajikan sesuai aturan dalam PSAK, (2) terdapat beberapa perbedaan istilah dan perbedaan tempat penyajian antara laporan keuangan bank dengan PSAK, (3) secara umum penyebab perbedaan karena bank menyesuaikan dengan kondisi pemakai laporan keuangan, selain itu penyusunan laporan keuangan dipenga ruhi oleh peraturan lain baik itu dari pemerintah maupun dari Bank Indonesia. xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT A REVIEW OF THE APPLICATION OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD (PSAK) ON SYARIAH BANK’S FINANCIAL STATEMENT A Case Study at PT. BPRS Bangun Drajat Warga Robertus Setio Widianto Sanata Dharma University Yogyakarta 2008 The objectives of this research were (1) identifying whether the financial statement of BPRS Bangun Drajat Warga for the period of 2006 was already in accordance with PSAK, (2) identifying all sorts of reason for the differences in financial report between BPRS Bangun Drajat Warga and PSAK. The data collecting techniques used were documentation, interview, and observation. The data analysis technique used descriptive analysis technique with the following steps (1) describing the account name, position of financial account report of (balance sheet, income statement) BPRS Bangun Drajat Warga for the period of 2006, (2) comparing the presentation of account, account position, finding differences and similarities in financial report based on BPRS Bangun Drajat Warga for the period of 2006 and PSAK, (3) analyzing the differences to find its cause and analyzing the similarities in financial report based on BPRS Bangun Drajat Warga for the period of 2006 and PSAK, (4) concluding whether the financial report of BPRS Bangun Drajat Warga was suitable with PSAK. The result showed that (1) the financial report especially the balance sheet and income statement of BPRS Bangun Drajat Warga was already suitable with PSAK, (2) there were differences in term and the term of place between the bank’s financial report and PSAK, (3) generally, it happened because adjusted with the the financial report user. Beside of that it was also influenced by another rule either from government or Bank Indonesia. xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Antonio (2001: 19) opini mengenai bank syariah mulai dibahas pada tahun 1970, saat itu negara Mesir mengajukan proposal untuk mendirikan bank syariah pada Sidang Menteri Luar Negeri Negara-Negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Karachi, Pakistan. Sejak pertemuan itu bank syariah mulai menjadi agenda dalam setiap Sidang Menteri Luar Negeri OKI . Perkembangan bank syariah di negara-negara Islam berpengaruh ke Indonesia, ini ditunjukkan dengan munculnya Ba nk Muamalat Indonesia pada tanggal 1 November 1991 sebagai bank syariah pertama di Indonesia. Keandalan Bank Syariah mulai terlihat pada saat Indonesia mengalami krisis moneter dimana banyak bank konvensional dilikuidasi, karena bank tersebut berkewajiban membayar bunga yang sangat besar pada saat itu, hal ini membuat bank konvensional gulung tikar. Kenyataan ini membuktikan bahwa kelangsungan hidup bank konvensional selalu terganggu oleh gejolak naik turunnya suku bunga. Menurut Andi (2005: ) kebutuhan akan adanya suatu sistem perbankan yang tidak berbasis bunga muncul dari masalah diatas sehingga muncul sistem perbankan syariah yang berbasis bagi hasil yang di pelopori oleh Bank Muamalat yang mampu melewati masa krisis ekonomi karena tidak terpengaruh gejolak naik turunnya suku bunga perbankan. 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Seiring pertumbuhan bank-bank syariah pada dunia perbankan di Indonesia, yang mempunyai karakteristik berbeda dengan bank konvensional, maka pelaporan keuangan yang akan dilaporkan juga akan berbeda dengan laporan keuangan bank konvensional. PSAK No.59 dibuat sebagai pedoman dalam penyusunan laporan keuangan pada bank syariah maka diharapkan bisa membantu para pemakai laporan keuangan untuk dapat mengambil keputusan dalam berinvestasi pada perbankan syariah atau tidak. Laporan keuangan menjadi sangat penting dan mempengaruhi keputusan para pemakai. B. Rumusan Masalah Apakah penyajian Laporan Keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga periode 2006 sesuai pada PSAK dan apa penyebab perbedaan penyajian laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga dengan PSAK? C. Batasan Masalah Penulis ingin meneliti secara khusus pada penyajian laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga periode 2006 yang terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi. D. Tujuan Penelitian 1. Peneliti ingin mengetahui apakah penyajian Laporan Keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga periode 2006 sesuai pada PSAK. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 2. Peneliti ingin mengetahui penyebab perbedaan penyajian laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga dengan PSAK. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bagi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun laporan keuangan periode-periode selanjutnya sehingga mutu laporan keuangan dapat meningkat. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Penulis dapat menambah pustaka bacaan dan referensi skripsi yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. 3. Bagi Penulis Bagi penulis penelitian ini merupakan sebuah sarana untuk menerapkan teori yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam dunia praktek. F. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Dalam bab ini berisi tentang uraian mengenai latar belakang masalah yang menerangkan dasar dipilihnya masalah yang hendak diteliti, rumusan masalah yang berisi masalah utama yang dihadapi, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 Bab II Landasan Teori Dalam bab ini berisi tentang teori- teori yang menjadi dasar dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang diteliti. Bab III Metoda Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, obyek dan subyek penelitian, dan teknik analisis data. Bab IV Gambaran Umum Perusahaan Dalam bab ini berisi paparan mengenai sejarah dan profile bank yang menjadi sampel. Bab V Analisis Data Dalam bab ini berisi mengenai deskripsi data, hasil analisis perbandingan PSAK dengan laporan keuangan bank. Bab VI Penutup Dalam bab ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI A. Arti Penting Standar Akuntansi Menurut PSAK No:1,1 (2002 : ) pemahaman dan dapat diperbandingkan laporan keuangan dengan perusahaan lain akan meningkat bila laporan keuangan disajikan dalam format yang sama dan menggunakan deskripsi yang sama untuk pos yang sejenis. Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan PSAK melalui : a ) Penerapan persyaratan dalam PSAK termasuk persyaratan pengungkapan. b ) Pemberian pedoman struktur laporan keuangan termasuk minimum dari setiap komponen utama laporan, kebijakan akuntansi dan catatan atas laporan keuangan. c ) Penetapan persyaratan praktis untuk masalah-masalah yang berkaitan dengan materialitas, kelangsungan hidup usaha, pemilihan kebijakan akuntansi dalam hal tidak ada pengaturan oleh PSAK, konsistensi dan penyajian informasi komparatif. B. Tujuan Standar Akuntansi Tujuan standar akuntansi adalah menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum (General Purpose Financial Statement ) yang selanjutnya disebut Laporan Keuangan agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan perusahaan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan perusahaan lain ( PSAK No:1,1 2002 : ) 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 C. Sifat-sifat Standar Akuntansi Standar akuntansi mendominasi tugas-tugas akuntan. Standar akuntansi menyajikan petunjuk yang praktis dan mudah terkait dengan tugas-tugas akuntansi. Standar akuntansi secara umum diterima sebagai aturan perusahaan, yang diikuti dengan sanksi dan kepatuhan. Edey membedakan persyaratan standar dalam 4 tipe ( Marwata dkk 2000 : 88 ) yaitu : 1. Menyatakan bahwa akuntan harus melaporkan pada masyarakat tentang apa yang mereka lakukan dengan pengungkapan metode- metode serta asumsiasumsi (kebijakan akuntansi yang digunakan). 2. Mengarah pada pencapaian keseragaman penyajian laporan keuangan. 3. Melakukan pengungkapan terhadap hal-hal khusus dimana para pengguna diminta untuk melakukan pengujian terhadap kebijakan yang dibuat. 4. Memerlukan pembuatan keputusan baik secara eksplisit maupun implisit tentang persetujuan penilaian asset dan penetapan income. D. Arti Penting Laporan Keuangan Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan bersangkutan sebagai dasar pengambilan keputusan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan meliputi pemilik perusahaan, manajer, investor sekarang maupun investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, dan kreditor lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga- lembaga dan (Munawir, 1983: 1-5). masyarakat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 E. Karakteristik Laporan Keuangan Menurut Chairi dan Ghozali (2001: 126-129) laporan keuangan harus memenuhi karakteristik kualitatif pokok berikut ini: 1. Dapat dipahami Pemakai diasumsikan mempunyai pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis akuntansi, kemauan mempelajari informasi dengan ketentuan yang wajar. 2. Relevan Informasi yang relevan dapat mempengaruhi keputusan pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. 3. Keandalan Informasi dikatakan andal jika bebas dari pengertian menyesatkan, kesalahan material. Dapat diandalkan oleh pemakai sebagai penyajian yang tulus dan jujur (faithfull representation) dari yang seharusnya disajikan atau secara wajar diharapkan dapat disajikan. 4. Dapat dibandingkan Para pemakai dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan perperiode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja. F. Pengertian Bank dan Bank Syariah Pengertian bank menurut Undang-Undang RI No:10/1998: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 Pengertian syariah menurut Makhlul Ilmi SM dalam bukunya Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, menyimpulkan bahwa seperangkat aturan hukum dapat disebut syariah bila terkandung didalamnya minimal 4 unsur penting sebagai berikut : 1. Aturan itu datangnya dari Allah SWT 2. Ditujukan pada seluruh orang mukallaf (semua umat manusia) 3. Disampaikan pada manusia lewat nabi 4. Aturan itu mengenai aqidah dan amal perbuatan manusia. Pengertian bank syariah menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (2002 : 1): Bank syariah adalah bank yang berasaskan antara lain pada asas kemitraan, transparansi, dan universal serta melakukan kegiatan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah. Sedangkan, Menurut Muhammad (2002: 13) pengertian bank syariah adalah Lembaga keuangan atau perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist, atau dengan kata lain lembaga keuangan yang usaha pokoknya me mberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariah Islam. G. Prinsip-Prinsip Dasar Bank Syariah 1. Prinsip Titipan (Simpanan / Al-Wadi’ah) Menurut Antonio (2001: 85) pengertian Al-Wadi’ah yaitu titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip mengkendaki. Pihak bank yang dititipi boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan Pihak bank dalam hal ini akan mendapatkan bagi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 hasil dari pemakai dana, sehingga dapat memberikan insentif pada penitip dalam bentuk bonus. 2. Bagi Hasil Menurut Antonio (2001: 90-100) pada prinsipnya bagi hasil dapat dilakukan dalam 4 akad utama, yaitu al-musyarakah, al-mudharabah, almuzara’ah, dan al-musaqah. a) Al-musyarakah yaitu akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk usaha tertentu dimana masing- masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan. b) Al-mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama menyediakan seluruh modal, dan pihak kedua hanya sebagai pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama bukan kelalaian pengelola. c) Al-muzara’ah adalah kerja sama pengelolaan pertanian antara pemilik lahan dengan penggarap untuk menanami dan memelihara lahan pertanian dengan benih dari pemilik lahan dengan imbalan bagian tertentu (persentase) dari hasil panen. d) Al-musaqah adalah bentuk sederhana dari al- muzara’ah dimana penggarap hanya berkewajiban memelihara dan imbalannya berdasar nisbah tertentu dari hasil panen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 3. Jual Beli Menurut Antonio (2001: 101-116) jual beli ada 4 yaitu: a) Bai’al-murabahah adalah jual beli pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. b) Bai’as-salam adalah pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari dengan pembayaran dilakukan dimuka. c) Bai’al-istishna adalah bentuk kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang dimana pembuat barang mendapat pesanan dari pembeli. Pembuat barang berusaha membuat atau berusaha melalui orang lain untuk memenuhi pesanan pembeli. 4. Sewa Menurut Antonio (2001: 117-119) sewa ada 2 jenis yaitu: a) Al-Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang tersebut. b) Al-Ijarah Al Muntahiabit Tamlik adalah perpadua n antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang ke penyewa. 5. Jasa Menurut Antonio (2001: 101-116) jasa ada 5 jenis yaitu : a) Al-Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh seseorang pada pihak lain dalam hal yang diwakilkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 b) Al-Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. c) Al-Hawalah adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. d) Ar-Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. e) Al-Qard adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan. H. Riba Pengertian riba berdasarkan surat Ar Rum 39 yaitu nilai atau harga yang ditambahkan pada harta atau uang yang dipinjamkan pada orang lain. Riba berasal dari bahasa Arab yang berarti tambahan (al-zijadah), berkembang (an-numuw), meningkat (al-irtifa’) dan membesar (al-uluw) sehingga riba dapat diartikan sebagai pengambilan tambahan dalam transaksi pinjam meminjam bahkan tambahan dalam jual beli yang dilakukan secara batil. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 Tabel 1. Perbedaan Bunga dengan Bagi Hasil Bunga/Riba Bagi Hasil a. Penentuan bunga dibuat waktu a. Penentuan besarnya rasio/nisbah akad dengan asumsi harus bagi hasil dibuat pada waktu selalu untung. akad dengan pedoman pada kemungkinan untung dan rugi. b. Besarnya prosentase b. Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah uang berdasarkan pada jumlah (modal) yang dipinjamkan. keuntungan yang diperoleh. c. Pembayaran bunga tetap seperti c. Bagi hasil tergantung pada yang dijanjikan tanpa keuntungan proyek yang mempertimbangkan apakah dijalankan. Bila usaha merugi, proyek yang dijalankan rugi kerugian ditanggung bersama atau untung. oleh kedua belah pihak. d. Jumlah pembayaran bunga d. Jumlah pembagian laba tidak meningkat sekalipun meningkat sesuai dengan jumlah keuntungan berlipat. peningkatan jumlah pendapatan. e. Eksistensi bunga di ragukan e. Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil. Sumber: Jurnal Wahana Akuntansi Vol.1,No:1 2006 I. Laporan Keuangan Bank Syariah Menurut PSAK Penyajian Laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut (PSAK No:59,152) : 1. Neraca 2. Laporan laba rugi 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan perubahan dana investasi terikat 5. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah 6. Laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan 7. Catatan atas laporan keuangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 1. Neraca Unsur-unsur neraca meliputi aktiva, kewajiban, investasi tidak terikat, dan ekuitas (PSAK No:59, 153). Suatu aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, jika aktiva tersebut (PSAK No:1, 42) : a) Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi Normal perusahaan; atau b) Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan akan direalisisr dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca; atau c) Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi; Aktiva yang tidak termasuk kategori tersebut diatas diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar. Siklus operasi perusahaan merupakan rata- rata jangka waktu antara perolehan bahan baku memasuki proses dan realisasinya menjadi kas atau instrument yang siap dijadikan kas. Aktiva lancar termasuk persediaan dan piutang dagang yang dijual, dikonsumsi dan direalisasi sebagai bagian dari siklus Normal operasi perusahaan walaupun aktiva tersebut tidak diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca. Surat berharga diklasifikasikan sebagai aktiva lancar apabila surat berharga tersebut diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca dan jika lebih dari dua belas bulan diklasifikasikan sebagai aktiva PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 tidak lancar. Untuk tujuan pengklasifikasian ini, siklus operasi diasumsikan satu tahun kecuali untuk kegiatan atau industri tertentu dimana jangka waktu yang lebih panjang jelas lebih layak (PSAK No:1, 43). Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek, jika (PSAK No:1, 44): a) Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan; atau b) Jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca. Semua kewajiban lainnya harus diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang. Persediaan meliputi barang yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali, misalnya, barang yang dagangan yang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan property lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakupi barang jadi yang diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi, oleh entitas serta termasuk bahan perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi. Bagi perusahaan jasa, persediaan meliputi biaya jasa seperti diuraikan dalam paragraph 18, dimana entitas belum mengakui pendapatan yang terkait (PSAK No:14, 7). Sepanjang pemberi jasa memiliki persediaan, mereka mengukur persediaan tersebut pada biaya produksinya. Biaya persediaan tersebut terutama meliputi biaya tenaga kerja dan biaya personalia lainnya yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 secara langsung menangani pemberian jasa, termasuk personalia penyelia, dan overhead yang dapat diatribusikan. Biaya tenaga kerja dan biaya lainnya yang terkait dengan personalia penjualan dan administrasi umum tidak termasuk sebagai biaya persediaan tetapi diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Biaya persediaan pemberi jasa tidak termasuk marjin laba atau overhead yang tidak dapat diatribusikan yang sering merupakan factor pembebanan harga oleh pemberi jasa (PSAK No:14, 18). Penyisihan kerugian aktiva produktif yang dibentuk dan disajikan sebagai pengurang (offsetting account) dari setiap jenis aktiva produktif yang bersangkutan (PSAK No:31, 88) Penyajian aktiva pada neraca atau pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan atas aktiva yang dibiayai oleh bank sendiri dan aktiva yang dibiayai oleh bank bersama pemilik dana investasi tidak terikat, dilakukan secara terpisah. Penyajian dalam neraca juga memperhatikan ketentuan PSAK lainnya sehingga tidak terbatas pada pos-pos aktiva berikut (PSAK No:59, 154) : a) Kas b) Penempatan pada Bank Indonesia c) Giro pada bank lain d) Penempatan pada bank lain e) Efek-efek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 f) Piutang (piutang mudharabah, piutang salam, piutang istishna, piutang pendapatan ijarah) g) Pembiayaan mudharabah h) Pembiayaan musyarakah i) Persediaan (aktiva yang dibeli untuk dijual kembali kepada klien) j) Aktiva yang diperoleh untuk ijarah k) Aktiva istishna dalam penyelesaian (setelah dikurangi termin istishna) l) Penyertaan m) Investasi lain n) Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan o) Aktiva lain Penyajian pada neraca atau pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan juga memperhatikan ketentuan PSAK lainnya sehingga tidak terbatas pada pos-pos kewajiban, investasi tidak terikat, dan ekuitas berikut (PSAK No:59, 155) : a) Kewajiban 1 ) Kewajiban segera 2 ) Simpanan (giro wadiah, tabungan wadiah) 3 ) Simpanan pada bank lain (giro wadiah, tabungan wadiah) 4 ) Kewajiban lain (utang salam, utang istishna) 5 ) Kewajiban pada bank lain 6 ) Pembiayaan yang diterima 7 ) Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 8 ) Utang pajak 9 ) Utang lainnya 10 ) Pinjaman subordinasi b) Investasi Tidak Terikat 1 ) Investasi tidak terikat dari bukan bank (tabungan mudharabah, deposito mudharabah) 2 ) Investasi tidak terikat dari bank (tabungan mudharabah, deposito mudharabah) c) Ekuitas 1 ) Modal disetor 2 ) Tambahan modal disetor 3 ) Saldo laba (rugi) Penilaiaan kembali atau revaluasi aktiva tetap pada umumnya tidak diperkenankan karena Standar Akuntansi Keuangan menganut penilaiaan aktiva berdasarkan harga perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentua n pemerintah. Dalam hal ini laporan keuangan harus menjelaskan mengenai penyimpangan dari konsep harga perolehan di dalam penyajian aktiva tetap serta pengaruh dari pada penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan perusahaan. Selisih antara nilai reva luasi dengan nilai buku (nilai tercatat) aktiva tetap dibukukan dalam akun modal dengan nama Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap (PSAK No:16, 66). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui sebagai kewajiban. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periodeperiode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periodeperiode tersebut, maka selisihnya diakui sebagai aktiva (PSAK No: 46, 13). Aktiva pajak dan kewajiban pajak harus disajikan terpiash dari aktiva dan kewajiban lainnya dalam neraca. Aktiva pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan harus dibedakan dari aktiva pajak kini dan kewajiban pajak kini (PSAK No: 46, 75). Aktiva dan kewajiban tidak boleh disalinghapuskan kecuali ketentuan syariah dan hukum memperkenankan terjadinya saling hapus. Pembiayaan mudharabah mutlaqah yang diterima bank syariah disajikan dalam neraca pada unsur investasi tidak terikat di antara unsur kewajiban dan ekuitas (PSAK No:59, 156-157). Investasi tidak terikat adalah dana yang diterima oleh bank dengan kriteria sebagai berikut (PSAK No:59, 158): a ) Bank mempunyai hak untuk menggunakan dan menginvestasikan dana, termasuk hak untuk mencampur dana dimaksud dengan dana lainnya. b ) Keuntungan dibagikan sesuai dengan nisbah yang disepakati. c ) Bank tidak memiliki kewajiban secara mutlak untuk mengembalikan dana tersebut jika mengalami kerugian. Penyajian pos-pos yang terikat dengan transaksi istishna adalah sebagai berikut (PSAK No:59, 159): PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 a) Termin istishna yang sudah ditagih disajikan sebagai pos pengurang istishna dalam penyelesaian. b) Selisih lebih antara istishna dalam penyelesaian dan termin istishna yang sudah ditagih disajikan sebagai aktiva, sedangkan selisih kurang antara istishna dalam penyelesaian dan termin istishna yang sudah ditagih disajikan sebagai kewajiban. c) Aktiva istishna dalam penyelesaian yang telah selesai dibuat disajikan sebagai persediaan sebesar harga jual istishna kepada pembeli akhir. d) Dalam istishna pararel, piutang istishna dan utang istishna tidak boleh saling hapus. Dana wadiah yad-dhamanah disajikan sebagai kewajiban. Qardh yang sumber dananya dari intern bank (modal bank) disajikan pada aktiva lainnya sebagai pinjaman qardh. Sedangkan qardh yang sumber dananya dari ekstern (dana kebajikan yang diterima oleh bank) disajikan dalam laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan (PSAK No:59, 160-161). 2. Laporan Laba Rugi Dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK lainnya penyajian dalam laporan laba rugi mencakup, tetapi tidak terbatas pada pos-pos pendapatan dan beban berikut (PSAK No:59, 162) : a) Pendapatan dari operasi utama: 1 ) Pendapatan dari jual beli (pendapatan marjin mudharabah, pendapatan bersih salam pararel, pendapatan bersih istishna pararel) 2 ) Pendapatan dari sewa (pendapatan bersih ijarah) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 3 ) Pendapatan dari bagi hasil (pendapatan bagi hasil mudharabah, pendapatan bagi hasil musyarakah) 4 ) Pendapatan operasi utama lainnya; b) Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat; c) Pendapatan operasi lainnya; d) Beban operasi lainnya; e) Pendapatan No:n-operasi; f) Beban Non-operasi; g) Zakat; dan h) Pajak. Pada akhir setiap periode interim, perusahaan harus membuat taksiran pajak penghasilan untuk dibebankan pada periode interim. Perhitungan pajak penghasilan periode interim harus sesuai dengan kebijakan akuntansi tentang pajak penghasilan yang dianut pada akhir tahun (PSAK No:3, 8) Beban (Penghasilan) pajak yang berhubungan dengan laba dan rugi dari aktivitas normal harus diajikan tersendiri pada laporan laba rugi (PSAK No: 6, 78). 3. Laporan Arus Kas Disajikan sesuai dengan PSAK 2 Laporan Arus Kas dan PSAK 31 Akuntansi Perbankan (PSAK No:59, 163). Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan (PSAK No: 2, 49). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut ini (PSAK No: 2, 50) : a) Metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan. b) Metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dimasa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Perusahaan harus melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan (PSAK No: 2, 51). Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan berikut ini dapat disajikan menurut arus kas bersih (PSAK No: 2, 52): a) Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan para pelanggan apabila arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan dari pada aktivitas perusahaan. b) Penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, dengan volume transaksi yang besar dan jangka waktu singkat. Arus kas yang berasal dari aktivitas suatu lembaga keuangan berikut ini dapat dilaporkan dengan dasar arus kas bersih (PSAK No: 2, 53): a) Penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan deposito berjangka waktu tetap. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 b) Penempatan dan penarikan deposito pada lembaga keuangan lainya. c) Pemberian dan pelunasan kredit. Arus kas yang berasal dari transaksi dalam valuta asing harus dibukukan dalam mata uang yang digunakan dalam pelaporan keuangan dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs pada tanggal transaksi arus kas . Arus kas anak perusahaan di luar negeri dijabarkan berdasarkan kurs transaksi pada tanggal arus kas (PSAK No: 2, 54-55). Arus kas sehubungan dengan pos luar biasa harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan sesuai dengan sifat transaksi dan diungkapkan secara terpisah . Arus kas dari bungan dan deviden yang diterima dan dibayarkan, masing- masing harus diungkapkan tersendiri masing- masing harus diklasifikasikan secara konsisten antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan (PSAK No: 2, 56-57). Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan harus diungkapkan tersendiri dan diklasifikasikan sebagai arus kas aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik dapat diidentifikasi sebagai aktivitas pendanaan dan investasi . Keseluruhan arus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan anak perusahaan atau unit bisnis lainnya harus diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi (PSAK No: 2, 58-59). Perusahaan harus mengungkapan hal- hal berikut secara keseluruhan, sehubungan dengan perolehan dan pelepasan anak perusahaan dan unit bisnis lainnya selama satu periode (PSAK No: 2, 60) : a) Jumlah harga perolehan atau pelepasan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 b) Bagian nilai perolehan atau pelepasan yang dibayarkan dengan kas atau setara kas. c) Jumlah kas dan setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau dilepaskan. d) Jumlah aktiva dan kewajiban selain kas atau setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau dilepaskan, diikhtisarkan berdasarkan kategori utamanya. Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas atau setara kas harus dikeluarkan dari laporan arus kas. Transaksi semacam ini harus diungkapkan sedemikian rupa pada catatan atas laporan keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut .Perusahaan harus mengungkapkan komponen kas dan setara kas dan harus menyajikan rekonsiliasi jumlah tersebut dalam laporan arus kas dengan pos yang sama yang disajikan di neraca . Perusahaan harus mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan yang tidak dapat digunakan dengan bebas, oleh perusahaan atau grup usaha tersebut (PSAK No: 2, 61-63). Laporan arus kas disajikan sesuai dengan PSAK 2: Laporan Arus Kas dan harus disusun berdasarkan kas selama periode laporan (PSAK No:31, 102) Kas dan setara kas terdiri atas (PSAK No:31, 103) : a) kas, b) giro pada BI c) giro pada bank lain PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 Mengingat bank mempunyai likuiditas yang sangat ketat dibandingkan dengan perusahaan pada umumnya maka penempatan yang segera akan jatuh tempo dalam waktu 3 bulan akan kurang dari tanggal perolehannya tidak termasuk dalam perhitungannya (PSAK No: 31, 104).. 4. Laporan Perubahan Ekuitas Disajikan sesuai PSAK 1 : Penyajian Laporan Keuangan (PSAK No:59, 164). Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan keuangan yang menunjukkan (PSAK No: 1, 66) : a) Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan. b) Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam ekuitas. c) Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait. d) Transaksi modal pemilik dan distribusi kepada pemilik. e) Saldo akumulasian laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahannya. f) Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing- masing jenis modal saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan. Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang harus diungkapkan dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 laporan keuangan. Laporan perubahan ekuitas kecuali untuk perubahan yang berasal dari transaksi dengan pemegang saham seperti setoran modal dan pembayaran deviden, menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan perusahaan selama periode yang bersangkutan (PSAK No:1, 67). 5. Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat Laporan perubahan dana investasi terikat memisahkan dana investasi terikat berdasarkan sumber dana dan memisahkan investasi berdasarkan jenisnya (PSAK No:59, 165). Bank syariah menyajikan laporan dana investasi terikat sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan (PSAK No:59, 166): a) Saldo awal dana investasi terikat; b) Jumlah unit investasi pada setiap jenis investasi dan nilai per unit pada awal periode; c) Dana investasi yang diterima dan unit investasi yang diterbitkan bank syariah selama periode laporan; d) Penarikan atau pembelian kembali unit investasi selama periode laporan; e) Keuntungan atau kerugian dana investasi terikat; f) Bagian bagi hasil milik bank dari keuntungan investasi terikat jika bank syariah berperan sebagai pengelola dana atau imbalan bank syariah berperan sebagai agen investasi; g) Beban administrasi dan beban tidak langsung lainnya yang dialokasikan oleh bank ke dana investasi terikat; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 h) Saldo akhir dana investasi terikat; dan i) Jumlah unit investasi pada setiap jenis investasi dan nilai per unit pada akhir periode. Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola bank sebagai manajer investasi berdasarkan mudharabah muqayyadah atau sebagai agen investasi. Investasi terikat bukan aktiva maupun kewajiban bank karena bank tidak berhak untuk menggunakan dan tidak berkewajiban mengembalikan atau menanggung risiko investasi (PSAK No:59, 167). Dana yang diserahkan oleh pemilik investasi terikat dan sejenisnya adalah dana yang diterima bank sebagai manajer investasi atau agen investasi yang disepakati untuk diinvestasikan oleh bank baik sebagai pengelola dana maupun sebagai agen investasi. Dana yang ditarik oleh pemilik investasi terikat adalah dana yang diambil atau dipindahkan sesuai dengan permintaan pemilik dana. Keuntungan atau kerugian investasi terik at sebelum dikurangi bagian keuntungan manajer investasi adalah jumlah kenaikan atau penurunan bersih nilai investasi terikat selain kenaikan yang berasal dari penyetoran atau penurunan yang berasal dari penarikan (PSAK No:59, 168-169). 6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, Infak, dan Shadaqah Bank syariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan zakat, infak dan shadaqah sebagai komponen utama laporan keuangan yang menunjukkan (PSAK No:59, 172) : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 a) Sumber dana zakat, infak dan shadaqah yang berasal dari penerimaan zakat dari bank syariah, zakat dari pihak luar bank syariah, infak, shadaqah. b) Penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah untuk (fakir, miskin, hamba sahaya, orang yang terlilit utang, orang yang baru masuk Islam, orang yang berjihad, orang yang dalam perjalanan, amil). c) Kenaikan atau penurunan sumber dana zakat, infak, dan shadaqah; d) Saldo awal dana penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah; dan e) Saldo akhir dana penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah. Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh muzaki (pembayar zakat) untuk diserahkan kepada mustahiq (penerima zakat). Pembayaran zakat dilakukan bila nisab dan haul- nya terpenuhi dari harta yang memenuhi kriteria wajib zakat. Pada prinsipnya wajib zakat adalah shahibul mal. Bank dapat bertindak sebagai amil zakat (PSAK No:59, 173). Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah meliputi sumber dana, penggunaan dana selama suatu jangka waktu, serta saldo dana zakat, infak, dan shadaqah pada tanggal tertentu. Sumber dana zakat, infak, dan shadaqah berasal dari bank dan pihak lain yang diterima bank untuk disalurkan kepada yang berhak (PSAK No:59, 174-175). Penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah berupa penyaluran kepada yang berhak sesuai dengan prinsip syariah. Saldo dana zakat, infak, dan shadaqah adalah dana zakat, infak, dan shadaqah yang belum dibagikan pada tanggal tertentu (PSAK No:59, 176-177). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 7. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan Bank syariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan sebagai komponen utama laporan keuangan yang menunjukkan (PSAK No:59, 178) : a) Sumber dana qardhul hasan yang berasal dari penerimaan (infak, shadaqah, denda, pendapatan No:n-halal). b) Penggunaan dana qardhul hasan untuk pinjaman dan sumbanga n. c) Kenaikan atau penurunan sumber dana qardhul hasan; d) Saldo awal dana penggunaan dana qardhul hasan; dan e) Saldo akhir dana penggunaan dana qardhul hasan. Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan meliputi sumber, penggunaan dan qardhul ha san selama jangka waktu tertentu, saldo dana qardhul hasan pada tanggal tertentu. Sumber dana qardhul hasan berasal dari bank atau dari luar bank. Sumber dana qardhul hasan dari luar berasal dari infak dan shadaqah dari pemilik, nasabah, atau pihak lainnya (PSAK No:59, 179-180). Penggunaan dana qardhul hasan meliputi pemberian pinjaman baru selama jangka waktu tertentu dan pengembalian dana qardhul hasan temporer yang disediakan pihak lain. Saldo dana qardhul hasan adalah dana qarhul hasan yang belum disalurkan pada tanggal tertentu (PSAK No:59, 181-182). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 J. Penelitian Sebelumnya Sofie (2005), dalam penelitiannya mencoba merumuskan tujuan laporan keuangan bank syariah yang sebelumnya merumuskan tujuan laporan keuangan akuntansi Islam yang berbeda dengan tujuan laporan keuangan akuntansi konvensional. Perbedaan prinsip antara bank konvensional dengan bank syariah menyebabkan perbedaan akuntansinya, sehingga tujuan akuntansi dan tujuan laporan keuangan juga berbeda. Sofie merumuskan tujuan laporan keuangan bank syariah ditinjau dari dua segi yaitu segi proses dan segi hasil. Proses yaitu tujuan laporan keuangan harus mampu memberikan gambaran proses yang terjadi dalam kegaiatan perbankan syariah yang juga terkandung pertanggung jawaban yang utama pada Allah SWT, karena pengelolaan bank itu adalah sebuah amanat. Aspek hasil yaitu tujuan laporan keuangan adalah menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan oleh pengguna untuk melihat hasil operasi bank syariah dalam bentuk laporan laba rugi, sehingga pengguna yakin bahwa laba atau rugi itu berasal dari transaksi yang sesuai dengan syariat Islam. Latifah (2006), dalam penelitiannya mencoba mencari akuntabilitas antara akuntansi konvensional dan syariah. Akuntansi modern yang bersifat bebas nilai hanya berpihak pada sebagian kecil dari pelaku ekoNo:mi. Pengaruh pemilik modal sangat kuat sehingga laporan keuangan banyak ditujukan bagi kepentingan mereka sehingga mengabaikan tujuan dasar dari akuntansi sendiri yaitu memberikan informasi pada publik sebagai objek ya ng juga berhak. Penelitian ini menyimpulkan tujuan dasar akuntansi yaitu sebagai alat penyampai informasi dan akuntabilitas akan tercapai bila akuntansi dan para PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 akuntan diikat oleh seperangkat aturan yang punya nilai lebih dari sekedar dari ciptaan manus ia. Sulistyowati (2004), dalam penelitiannya mencoba meneliti sebuah laporan keuangan BPRS dengan melihat apakah laporan keuangan tersebut telah disusun berdasarkan PSAK 59 atau belum. Penelitian memberikan kesimpulan bahwa BPRS yang diteliti belum menerapkan PSAK 59 dalam menyusun laporan keuangannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 K. Model Penelitian Laporan Keuangan BPR Syariah BDW periode 2006 PSAK tahun 2002 Unsur-unsur laporan (Neraca, lap R/L, lap Arus Kas) yang ada pada lap. keuangan Bank periode 2006 Unsur-unsur laporan untuk menyusun laporan berdasarkan PSAK tahun 2002 Membandingkan unsur-unsur, penyajian(Neraca, lap R/L, lap Arus Kas) laporan keuangan dengan PSAK Persamaan Perbedaan Penyebab perbedaan Kesimpulan Sesuai / Tidak dengan PSAK Gambar I. Model Penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah studi kasus dimana penelitian dilakukan terhadap suatu objek tertentu yang pengumpulan datanya menggunakan beberapa elemen kemudian masing- masing dievaluasi. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat : Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPR) Bangun Drajat Warga Banguntapan 2. Waktu : Penelitian dilakukan selama 3 bulan dari bulan Desember 2007- Februari 2008 C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian : a) Pimpinan BPRS Bangun Drajat Warga b) Kepala Bagian Akuntansi BPRS Bangun Drajat Warga c) Kepala Administrasi BPRS Bangun Drajat Warga 2. Objek Penelitian : a) Neraca periode 2006 b) Laporan Laba Rugi periode 2006 D. Data yang diperlukan 1. Data gambaran umum BPRS Bangun Drajat Warga yang meliputi : a) Sejarah berdiri BPRS Bangun Drajat Warga b) Visi dan misi BPRS Bangun Drajat Warga 32 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 c) Kegiatan usaha BPRS Bangun Drajat Warga d) Struktur organisasi BPRS Bangun Drajat Warga 2. Data keuangan BPRS Bangun Drajat Warga yang meliputi: a) Neraca periode 2006 b) Laporan Laba Rugi periode 2006 E. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Dokumentasi Metode pengumpulan data dengan cara mengutip data Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga, metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang gambaran umum dan laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga. 2. Wawancara Metode pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung untuk memperoleh data mengenai gambaran umum dan hambatan yang dihadapi oleh Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga dalam menerapkan PSAK. 3. Observasi Metode pengumpulan data dengan melalui pengamatan secara langsung terhadap objek dan keadaan serta kegiatan yang dilakukan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga. Metode ini dilakukan untuk menambah keyakinan dan kejelasan data yang diperoleh dari metode pengumpulan data yang lainnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 F. Teknik Analisa Data Teknik analisis deskriptif yaitu diungkapkan konsep teoritis dan gambaran mengenai objek penelitian serta penyajian data dari hasil penelitian. Teknik analisis data untuk menjawab rumusan masalah yaitu : 1. Memaparkan penyajian nama akun, letak akun laporan keuangan (Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Laba Rugi) Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga periode 2006. 2. Membandingkan penyajian nama akun, letak akun, mencari perbedaan laporan keuangan yang disajikan oleh Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga periode 2006 dengan PSAK. 3. Menganalisis perbedaan untuk menemukan penyebab perbedaan antara laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga periode 2006 dengan PSAK. 4. Menarik kesimpulan apakah penyajian akun dalam laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga sesuai (letak, nama/istilah) dengan ketentuan PSAK. Setelah melakukan analisis setiap akun yang dilaporkan dalam laporan keuangan bank, langkah selanjutnya yaitu menarik kesimpulan secara umum apakah laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga sesuai dengan ketentuan PSAK dengan kreteria: 1. Laporan keuangan dikatakan sesuai pada PSAK bila dalam laporan keuangan tersebut ketidak sesuaian dengan PSAK kurang atau sama dengan 0,2 dari total akun yang dibandingkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 2. Laporan keuangan dikatakan tidak sesuai pada PSAK bila dalam laporan keuangan tersebut ketidak sesuaian dengan PSAK lebih dari 0,2 dari total akun yang dibandingkan . . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah berdirinya perusahaan PT.Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga didirikan dengan maksud dan tujuan menjalan kan usaha dalam bidang usaha sebagai Bank Perkreditan Rakyat yang semata- mata akan beroperasi dengan system bagi hasil, baik terhadap debitur maupun krediturnya, menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk deposito berjangka dan tabungan, memberikan pembiayaan bagi pengusaha kecil dan atau masyarakat pedesaaan pada tahun 2003 oleh 42 orang pendiri. Berdirinya Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga telah dicatatkan pada notaris berasarkan akte notaris Muhammad Agus Hanafi, SH No.33 tanggal 24 Februari 1993, dengan Akte perubahan No.18 tanggal 15 Mei 1993, dari notaris yang sama. Kedud ukan Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga sebagai perseroan yang badan hukum telah disyahkan dengan SK Menteri Kehakiman Nomor C2-4457.HT.01.01.th.1993 tanggal 10 Juni 1993 dan dimuat dalam tambahan Berita Negara No.95 tanggal 26 November 1993, selain itu pada tanggal 7 Desember 1993 izin prinsip yaitu Izin Operasional dari Menteri Keuangan dengan nomor : 275/KM17/1993 turun dan telah melengkapi persyaratan yang telah ditentukan pada tanggal 30 November 1993. Bank Perkreditan Rakyat Syari’ ah Bangun Drajat Warga baru diresmikan pada hari Rabu tanggal 2 Februari 1994 oleh Ketua PP Muhammadiyah Bapak 36 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 KH.Akhmad Azhar Basyir, MA. Pada awal berdirinya Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga dipimpin oleh tiga direksi yaitu, H.Ramli Sabar, Drs HM Murwan Hudi dan Muhammad Saleh. Komisaris yang terdiri dari bapak Drs H Ali Warsito, H AR Iskandar, H Lanang Supriyadi, Hartoyo dan Herry Yudianto, SE Akt. Dewan Pengawas Syari’ah terdiri dari H.AR Fachrudin, Prof Drs Husein Yusuf dan H. Suprapto Ibnu Djureimi. Kepengurusan ini telah berubah dan dibetulkan dihadapan Notaris Muhammad Agus Hanafi masingmasing dengan akta tertanggal 30 Mei 1997 nomor 57 dan akta tertanggal 15 april 1999 nomor 22 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan HAM nomor C-1068 HT.01.04 tahun 2001 tertanggal 9 Oktober 2001. Pada tahun 2001 Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga dipimpin oleh Muhammad Saleh dan Edi Sunarto yang masing- masing sebagai Direktur utama dan Direktur, Drs Ali Warsito sebagai Komisaris Utama, Hartoyo sebagai Komisaris. Anggota Dewan Pengawas Syari’ah antara lain Prof Drs H Asymuni Abdurrahman, Drs H Syamsul Anwar, MA dan Drs H Zainul Muttaqin. Kepengurusan tersebut didasarkan pada hasil keputusan RUPS. Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga pada tahun 2003 meresmikan kantor baru di Jalan Gedong Kuning 131 Yogyakarta sekaligus telah dibuka kantor pelayanan kas di Baturetno Banguntapan Bantul oleh Pimpinan Bank Indonesia Yogyakarta Bapak Amril Saleh dan Ketua PP Muhammadiyah Prof Drs H Asymuni Abdurrahman. Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga pada tahun 2005 mengadakan RUPS Luar Biasa dengan agenda pokok pergantian pengurus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 periode 2001-2005. Pengurus terpilih untuk periode 20005-2010 adalah Muhammad Saleh, SE dan Dana Suswati, SE masing- masing sebagai Direktur Utama dan Direktur. A.R Iskandar dan Drs H Sukriyanto, M.Hum masingmasing sebagai Komisaris Utama dan Komisaris sedangkan Dewan Syari’ah diamanhkan kepada Prof Drs H Asymuni Abdurrahman sebagai ketua dan Prof Dr H Syamsul Anwar sebagai anggota. Kepengurusan periode 2005-2010 ini telah dicatatakan dihadapan notaries pada tanggal 26 April 2006 dengan Akta Notaris Pandam Nurwulan, SH, MH Nomor 19. B. Pendiri Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga 1. H.A.R Facrudin 22. M.Sulistyanto, SE 2. H. Ismail 23. H Mudjono 3. H.As’ad Humam 24. H.M Wachid Achmadi 4. Ir .Dasron Hamid 25. H.Ramli Sabar 5. Hartoyo 26. Drs.H Achmad Ma’ali Machfud 6. Drs.H.Ali Warsito 27. H.Muh Budiharjo 7. A.R Iskandar 28. Ir.Fuad Abdullah 8. Drs.H.M Jami’an 29. H Albani 9. H.Ismet Wibowo 30. Mashari Makhasi, SH 10. H.Lanang Supriyadi 31. Drs.h Sagirun 11. Drs. H. Djamroni 32. H.M Djurjani 12. Muh Saleh 33. Letkol Drs H Bartuni 13. H.Muh Kastolani 34. H.Harto Suharjo 14. H.Sutarjo 35. H.Suharto Prawiro 15. Drs.H.Muh Bachrum 36. H.Hasyim Rosyidi 16. H.Ibrahim 37. H.Herry Zudianto, SE, Akt 17. dr.H Adam Suyadi 38. H.Paikun 18. Nurudin Haniem, SE 39. H.Muh Warsito Donosaroyo 19. Ali Arifin, BA 40. H.Ridwan Kadir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 20. Drs. H.M Murwan Hudi 41. H.Pedro Sujono 21. H Dwijo Suwarno 42. H.S Projokusumo C. Visi, Misi dan Budaya Kerja 1. Visi Menjadikan BPR Syari’ah Bangun Drajat Warga sebagai lembaga keuangan syari’ah yang unggul dan terpercaya. 2. Misi a) Mengembangkan dan mensosialisasikan pola, system dan konsep perbankan syari’ah b) Memajukan Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga dengan prinsip bagi hasil yang saling menguntungkan antara nasabah dan Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga dalam kerangka amar ma’ruf nahi munkar c) Mendapatkan profit sesaui dengan target yang ditetapkan d) Memberikan kesejahteraan kepada pengguna jasa, pemilik, pengurus dan pengelola Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga secara layak. 3. Budaya Kerja a) Mengutamakan pelayanan kepada nasabah dengan sopan, ramah, simpatik dan memuaskan baik kepada nasabah penabung maupun nasabah pembiayaan. b) Pelayanan memuaskan dengan proses analisa maksimal 1 minggu. c) Bekerja jujur, teliti, serius, bersemangat serta cepat dalam membuat analisa dan proses. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 d) Menciptakan suasana ukhuwah islamiyah dilingkungan perusahaan. e) Taat pada peraturan dan pimpinan tanpa mengurangi kreatifitas yang positif. f) Kompak dan saling menghormati dalam team work yang utuh. D. Landasan Operasional 1. Al Qur’an dan Sunnah 2. UU No 7 tahun 1992 yang telah diubah dengan UU No 10 tahun 1998 tentang perbankan. 3. Peraturan Bank Indonesia tentang Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan prinsip syari’ah serta ketentuan perbankan syari’ah lainnya. 4. Fatwa- fatwa Dewan Syaria’ah Nasional. E. Produk 1. Jual Beli/Tijaroh a. Murabahah Jual beli murabahah adalah jual beli barang dengan harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. b. Bai’u Salam Jual beli bai’u salam yaitu jual beli barang dengan pembayaran dilakukan dimuka dan barang baru diserahkan di waktu lain yang disepakati. c. Ijarah/Sewa Menyewa Akad sewa menyewa barang antara bank dengan penyewa dimana setelah masa sewa berakhir barang sewaan akan dikembalikan pada bank. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 2. Pembiayaan a. Pembiayaan Musyarakah/MSA (Modal Kerja Patungan) Musyarakah adalah akad kerja sama antara bank dengan nasabah untuk mengikatkan diri dalam perserikatan modal dalam jumlah yang sama atau berbeda sesuai kesepakatan, untuk mengelola usaha sesuai prinsip syariah dengan bagi hasil keuntungan sesuai nisbah yang disepakati dalam akad. b. Pembiayaan Murabahah Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual menyebutkan dengan jelas barang yang diperjual belikan termasuk harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan atasnya laba/ keuntungan dalam jumlah tertentu. Transaksi jual beli murabahah akan dicairkan setelah akad perjanjian jual beli murabahah di tanda tangani dan bank telah menerima dokumen bukti transaksi dan penyerahan barang dari supplier.Bank membayar ke supplier harga pembelian tersebut secara langsung, pembeli menandatangani tanda terima barang yang dibeli dari bank secara angsuran. c. Pembiayaan Istishna Pembiayaan istishna adalah system pembayaran syariah dimana bank akan memesankan barang atau membangunkan rumah sesuai dengan pesanan dan pembayaran dilakukan secara tangguh dan angsuran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 d. Pembiayaan Mudharabah/MDA (Modal Kerja 100% dari bank) Akad mudharabah yaitu akad kerja sama antara bank selaku pemilik seluruh modal dengan nasabah yang mempunyai ketrampilan atau keahlian untuk mengelola usaha yang produktif dan halal. 3. Pembiayaan Kebajikan a. Qord Pembiayaan qard adalah pinjaman uang ke bank oleh pihak tertentu yang pengembaliannya sesuai besarnya pinjaman, disini bank boleh meminta jaminan dan pengembailian pinjaman dapat dilakukan dengan system tangguh ataupun angsuran. 4. Tabungan a. Wadi’ah Tabungan wadiah adalah simpanan pihak ketiga pada bank (perorangan, badan hukum, dalam mata uang rupiah) yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan menggunakan media slip penarikan atau pemindah bukuan lainnya. Tabungan wadiah dibagi jenis : 1) Tabungan Iqwam 2) Tabungan ONH b. Mudhrabah Tabungan mudharabah adalah tabungan yang dikelola dengan akad mudhrabah mutlaqah (investasi tidak terikat) yaitu akad kerja sama antara pemilik dana dengan pengelola dana untuk mencari keuntungan atau hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 usaha, dengan pembagian hasil usaha sesuai porsi (nisbah) yang disepakati pada awal akad. Jenis tabungan yang ada dalam bank : 1) Tabungan Ummah Mudharabah 2) Tabungan Usaha Mudharabah 3) Tabungan Pendidikan Mudharabah 5. Deposito a. Mudharabah Mutlaqah Deposito mudharabah mutlaqah adalah jenis simpanan berjangka dengan akad bagi hasil dalam mata uang rupiah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang disepakati. 6. Zakat, Infak dan Shodaqah Zakat adalah sebagian harta yang wajib dikeluarkan oleh pemilik harta untuk diserahkan kepada penerima zakat. Pembayaran zakat dilakukan bila nisab atau haulnya terpenuhi dari harta yang memenuhi kriteria wajib zakat. Infak adalah pemberian sesuatu yang akan digunakan untuk kemasyalahatan umat. Shodaqah adalah pemberian sesuatu kepada orang lain dengan mengharap ridho Allah semata. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 F. Struktur Organisasi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya telah dibagi dalam tugas dan tanggung jawab baik dari lini atas sampai lini bawah, berikut ini adalah struktur organisasi BPRS Bangun Drajat Warga.. RUPS KOMISARIS Dewan Pengawas Syari’ah DIREKSI INTERNAL AUDITOR MARKETING OPERASIONAL UMUM ADMP/LEGAL TABUNGAN & DEPOSITO KEAMANAN ACCOUNT OFFICER TELLER KERUMAH TANGGAAN PEMBUKUAN KANTOR KAS Gambar II. Struktur Organisasi BPRS Bangun Drajat Warga Sumber : BPRS Bangun Drajat Warga Job description dari fungsi- fungsi diatas adalah sebagai berikut: 1. RUPS Rapat umum pemegang saham bertanggung jawab atas semua aktivitas operasional perusahaan, dan menilai kinerja direksi dengan dibantu oleh dewan pengawas sya riah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 2. Dewan Pengawas Syariah Dewan pengawas syariah berfungsi memberikan Fatwa Agama berkaitan dengan produk-produk yang ada dalam bank dan kemudian bersama dengan dewan komisaris melakukan pengawasan terhadap kegiatan operasionalnya. 3. Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi serta mengarahkan pelaksanaan-pelaksanaan yang dijalankan oleh Direksi agar tetap mengikuti kebijakan perseroan. 4. Internal Auditor Internal auditor bertugas mengawasi kegiatan operasional perusahaan, dan memeriksa laporan keuangan agar tidak menyimpang dari ketentuan perusahaan sehingga laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai kinerja direksi dan untuk mengambil keputusan. 5. Direksi Direksi memimpin dan mengawasi kegiatan bank sehari- hari dengan kebijaksanaan umum yang telah disetujui Dewan Komisaris dalam rapat para pemegang sahm guna mencapai tujuan perseroan. 6. Kepala Bidang Marketing Membantu Direksi dalam menangani tugas-tugas khusus yang menyangkut bidang marketing dan pembiayaan. Fungsi ini meliputi pula aspek-aspek kuantitatif maupun kwalitatif secara efisien dalam rangka pelaksanaan dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 pengamanan usaha pembiayaan bank secara optimal.Melaksanakan fungsi supervise dan pekerjaan lain sesuai dengan ketentuan/policy management. 7. Account Officer Account Officer bertugas menangani dan memproses pemberian pembiayaan, serta melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kredit-kredit yang telah diberikan berdasarkan kelayakan suatu pemberian kredit yang wajar. 8. Admp/Legal Admp/Legal adalah staf dibawah koordinaor marketing yang bertugas untuk memberikan legalisasi pembiayaan, kredit bersama dengan direksi. 9. Koordinator Operasional Bertugas membantu direksi dalam melaksanakan kegiatan operasional utama perusahaan berdasarkan system dan prosedur yang telah dibuat oleh bank.Koordinator operasional membawahi teller, pembukuan dan juga kantor kas. 10. Teller Teller adalah staf yang ditugaskan oleh manajemen untuk melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan penerimaan, penarikan dan pembayaran uang oleh dan kepada nasabah sesuai ketentuan ya ng telah ditetapkan. Fungsi ini meliputi juga pengaturan, pemeliharaan saldo/posisi uang kas yang ada dalam ruang/tempat khasanah bank. 11. Pembukuan Staf pembukuan adalah karyawan bank yang bertugas untuk menangani pembukuan semua transaksi di bank atas suatu laporan yang dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 dipertanggung jawabkan kebenarannya, melakukan monitoring posisi keuangan perusahaan secara keseluruhan. 12. Koordinator Umum Koordinator umum bertugas memberikan pelayanan penunjang kepada semua staf agar kegiatan operasional dapat berjala n dengan lancer. Koordinator umum membawahi bagian keamanan dan kerumah tanggaan, 13. Keamanan Keamanan ditugaskan untuk menangani masalah keamanan situasi dan asset perusahaan baik saat jam kerja atau diluar jam kerja. 14. Kerumah Tanggaan Kerumah tanggaan bertugas untuk menyediakan sarana kerumah tanggaan seperti minuman para karyawan, kebersihan lingkungan kantor. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Analisis data dilakukan dengan mengambil data laporan keuangan dari Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga yang berlokasi di Jl Gedongkuning Selatan No 131 Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan penyajian laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga dengan PSAK No 59 serta mengetahui penyebab perbedaan. Data yang menjadi dasar penelitian ini adalah laporan keuangan triwulan selama tahun 2006 yang terdiri atas neraca dan laporan laba rugi. Laporan keuangan ini digunakan sebagai pembanding dengan laporan keuangan menurut PSAK No 59, dan laporan keuangan bank tersebut akan digunakan untuk menjawab semua permasalahan. Perbedaan penyajian laporan keuangan antara laporan keuangan bank dengan laporan keuangan menurut PSAK No 59 adalah perbedaan nama akun, letak penyajian akun yang disajikan antara laporan keuangan bank dengan PSAK No 59. Persamaan penyajian laporan keuangan antara laporan keuangan bank dengan laporan keuangan menurut PSAK No 59 adalah persamaan nama akun, letak penyajian akun yang disajikan antara laporan keuangan bank dengan PSAK No 59. Berikut ini laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga : 48 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN KEUANGAN NERACA Tanggal 31 Maret dan 30 Juni 2006 (Dalam ribuan rupiah) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Aktiva Kas Penempatan pada BI Penempatan pada bank lain 03) Piutang a.Piutang Murabahah 04) b.Pend.Margin Murabahah yang ditangguhkan -/c.Piutang Salam 05) d.Piutang Istishna 06) e.Pend.Margin Istishna yang ditangguhkan -/Pembiayaan a.Pembiayaan Mudharabah 07) b.Pembiayaan Musyarakah 07) Ijarah a.Aktiva Ijarah 08) b.Aktiva Penyusutan Amrts Aktiva Ijarah -/ Qard 09) Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif -/Aktiva Istishna dalam penghapusan 10) Termin Istishna-/- 10) Persediaaan Aktiva dalam Valuta asing Aktiva tetap dan inventaris -/a.Tanah dan Gedung b.Akum Penyusut Gedung -/c.Inventaris d.Akum Penyusut Inventaris -/Antar kantor aktiva Rupa-rupa Aktiva Total Aktiva Sandi 100 120 130 Th 2006 Maret Juni 189,819 189,069 0 0 2,324,595 2,580,266 150 151 152 153 154 2,560,089 -843,084 0 147,460 -55,595 2,666,898 -906,056 0 112,184 -44,952 160 161 3,697,501 618,388 3,612,774 454,955 180 185 190 200 201 202 203 212 242,961 -134,187 47,897 -178,112 0 0 0 0 255,961 -138,607 46,059 -165,548 0 0 0 0 213 214 215 216 220 230 290 634,632 -67,843 265,094 -182,375 0 103,605 9,370,845 634,632 -75,381 274,348 -192,552 0 107,994 9,385,044 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN KEUANGAN NERACA Tanggal 31 Maret dan 30 Juni 2006 (Dalam ribuan rupiah) lanjutan Th 2006 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Pasiva Tabungan Wadiah 12) Dana Investasitidak terikat a.Tabungan Mudharabah 13) b.Deposito mudharabah 14) Kewajiban Pada BI Kewajiban pada bank lain 15) Kewajiban lainnya 16) Pembiayaan/pinjaman yang diterima Pinjaman Subordinasi Antar kantor Pasiva Rupa-rupa pasiva 17) Modal Pinjaman Modal disetor a.Modal Dasar b.Modal yang belum disetor Tambahan Modal Disetor a.Agio b.Disagio c.Modal Sumbangan d.Dana Setoran Modal Selisih Penilaiaan Kembali Aktiva Tetap Cadangan a.Cadangan Umum b.Cadangan Tujuan Laba Rugi a.Tahun-tahun lalu i.Laba ii.Rugi b.Tahun Berjalan i.Laba 02) ii.Rugi -/- 02) Total Pasiva Sumber : BPRS Bangun Drajat Warga Sandi 302 Maret 295,089 Juni 334,366 321 322 340 350 365 366 368 390 400 410 4,873,423 2,442,950 0 0 199,362 0 0 0 49,592 0 5,042,690 2,014,950 0 0 264,412 0 0 0 40,293 0 421 422 1,000,000 0 5,000,000 -3,750,000 431 432 433 434 445 0 0 0 64,800 0 0 0 0 0 0 451 452 262,213 178,520 262,212 118,310 461 462 0 0 0 0 465 466 490 4,896 0 9,370,845 57,811 0 9,385,044 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN KEUANGAN NERACA Tanggal 30 September dan 31 Desember 2006 (Dalam ribuan rupiah) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pos-pos L/K Publikasi Aktiva Kas Penempatan Pada Bank Indonesia Penempatan pada bank lain Piutang Murabahah Piutang Salam Piutang Istishna Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan Musyarakah Ijarah Qardh Penyisihan penghapusan aktiva produktif -/ Aktiva istishna Persediaan Aktiva tetap dan Inventaris Akumulasi penghapusan aktiva tetap -/Aktiva lain-lain Jumlah Pasiva Kewajiban segera Tabungan Wadiah Kewajiban kepada Bank Indonesia Kewajiban lain-lain Pinjaman yang diterima Pinjaman Subordinasi Modal Pinjaman Dana Investasi tidak terikat a. Tabungan Mudharabah b. Deposito Mudharabah Ekuitas a. Modal disetor b. Tambahan modal disetor c. Selisih Penilaian kembali aktiva tetap d. Cadangan e. Saldo Laba/Rugi Jumlah Sumber : BPRS Bangun Drajat Warga Tahun 2006 September Desember 204,565 0 2,683,663 1,884,283 0 53,835 3,753,520 420,285 76,682 41,628 -137,109 0 0 916,184 -287,281 116,764 9,727,019 326,134 0 3,242,209 1,865,237 0 29,788 3,939,679 235,109 72,231 38,884 -127,873 0 0 895,505 -285,639 136,347 10,367,611 0 358,411 0 310,790 0 0 0 139,912 383,766 0 83,223 0 0 0 5,111,240 2,143,450 5,777,941 1,953,950 1,250,000 0 0 380,522 172,606 9,727,019 1,250,000 96,660 0 380,522 301,637 10,367,611 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN LABA RUGI 31 Maret dan 30 Juni 2006 (Dalam ribuan rupiah) Th.2006 No 1 2 3 4 5 Maret Pendapat Operasi Utama Pendapatan dari Jual Beli a. Pendapatan margin mudarabah b. Pendapatan salam paralel c. Pendapatan istishna pararel i. Pendapatan istishna ii.Harga pokok istishna Pendapatan Bersih Istishna Pararel Pendapatan dari Ijarah (sewa) a. Pendapatan Ijarah (sewa) b. Keuntungan pelepasan aktiva ijarah c. Keuntungan lainnya Total Pendapatan Ijarah (Sewa) d. Beban penyusutan aktiva ijarah e. Beban pemeliharaan aktiva ijarah f. Beban sewa aktiva ijarah g. Rugi pelepasan aktiva ijarah Total Beban Ijarah (Sewa) Pendapatan Bersih Ijarah (Sewa) Pendapatan dari bagi hasil a. Pendapatan bagi hasil mudharabah b. Pendapatan bagi hasil musyarakah Total Pendapatan Bagi Hasil Pendapatan Operasional Utama lainnya a. Pendapatan bonus SWBI b. Bagi hasil Sertifikat IMA c. Surat Berharga Syariah lainnya d. Pendapatan Bonus dari bank syariah Total Pendapatan Operasi Utama lainnya Total Pendapatan Operasi Utama Hak Pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat a. Tabungan Mudharabah b. deposito Mudharabah c. Beban Bonus Wadiah d. Lainnya e. Lainnya (Bank lain) Pendapatan Bank sebagai Mudharib Juni 72,331 0 166,313 0 12,346 0 22,494 0 12,346 39,190 0 0 22,494 79,505 0 0 39,190 79,505 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 39,190 230,669 37,343 79,505 349,849 68,469 268,012 0 0 0 0 418,318 0 0 0 74,417 0 74,417 391,879 761,047 80,662 58,867 0 0 0 163,394 110,247 0 0 0 139,529 252,350 273,641 487,406 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN LABA RUGI 31 Maret 2006 dan 2005 (Dalam ribuan rupiah) lanjutan Tahun 2006 No 6 7 Maret Pendapatan Operasi lainnya a. Pendapatan Fee Hawalah b. Pendapatan Rahn c. Pendapatan Kafalah d. Pendapatan Wakalah e. Pendapatan Investasi Terikat f. Penerimaan kelebihan Qard g. Pendapatan administrasi h. Pendapatan transaksi valuta asing i. Lainnya Total Pendapatan Operasi lainnya Beban Operasi lainnya a. Beban bonus wadiah b. Beban bagi hasil sertifikat Ima c. Kerugian penurunan aktiva d. Beban kerugian penyisihan aktiva produktif e. Beban penyusutan aktiva tetap f. Beban penyusutan aktiva ijarah g. Beban transaksi valuta asing h. Beban premi dalam angka penjaminan i. Beban sewa j. Beban promosi k. Beban personalia l. Beban pendidikan dan penelitian m. Beban pajak-pajak non PPh n. Beban Barang dan jasa o. Pemeliharaan dan perbaikan AT dan Investasi p. Beban Administrasi dan Umum Total Beban Operasi lainnya 8 Pendapatan Non Operasi 9 Beban Non Operasi 10 11 Zakat Laba / Rugi Sebelum pajak Pajak L/R setelah pajak Sumber : BPRS Bangun Drajat Warga Juni 0 0 0 0 0 512 15,886 0 641 0 0 0 0 0 771 24,972 0 659 17,039 26,402 3,236 0 0 7,355 0 0 45,218 32,368 30,066 0 4,099 1,000 4,881 88,997 2,645 5,544 17,698 36,143 50,083 62,630 0 4,099 2,000 10,167 180,298 8,667 5,959 36,801 2,822 4,486 18,114 9,538 243,060 431,854 998 1,082 -19,361 -21,665 0 7,966 -3,070 4,896 0 61,371 -3,560 57,811 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN LABA RUGI 30 September dan 31 Desember 2006 (Dalam ribuan rupiah) I II III IV V VI VII VIII IX XI XI Pos-pos L/K Publikasi Pendapatan Operasional 1 Pendapatan operasional dari penyaluran dana a. Pendapatan dari pihak ketiga bukan bank b. Pendapatan dari Bank Indonesia c. Pendapatan dari bank lain 2 Pendapatan Operasional lainnya Bagi Hasil Kepada Pemilik Dana -/1 Pihak ketiga bukan bank a. Tabungan Mudharabah b. Deposito Mudharabah c. Lainnya 2 Bank Indonesia 3 Bank-bank lain Pendapatan operasional setelah distribusi bagi hasil Beban Operasional 1 Bonus titipan wadiah 2 Beban Administrasi dan Umum 3 Beban Personalia 4 Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif 5 Lainnya Laba (Rugi) Pendapatan Non Operasional Beban Non Operasional Laba (Rugi) Sebelum Pajak Zakat Taksiran Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Tahun Berjalan Sumber : BPRS Bangun Drajat Warga Tahun 2006 September Desember 1.194.710 1,712,519 0 1.150.953 1,498,204 1.032.960 0 0 151,382 117,993 62,933 43,757 409,561 572,841 361,748 211,093 0 0 0 253,806 155,755 0 0 0 785,149 587,603 16,718 182,934 406,248 190,020 1,534 197,546 1,429 22,192 176,783 0 4,177 172,606 1,139,678 797,454 11,412 201,745 279,658 93,670 1,118 342,224 31,484 23,930 349,778 8,747 39,394 301,637 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 B. Perbandingan Laporan Keuangan Menurut PSAK dengan Laporan Keuangan BPRS Bangun Drajat Warga Komponen laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga terdiri atas neraca dan laporan laba rugi. Komponen laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga belum sesuai dengan PSAK No 59. Komponen laporan keuangan bank syariah menurut PSAK No 59 terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan dana investasi terikat, laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah, laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan, dan catatan laporan keuangan. 1. Perbandingan Neraca Tri wulan I dan II dengan PSAK Aktiva dalam laporan keuangan bank secara umum telah disajikan sesuai dengan PSAK karena telah disajikan berurutan dari yang paling lancar (liquid). a. Kas Kas menurut PSAK adalah mata uang kertas dan logam, baik rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Kas pada laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga disajikan pada aktiva sebesar Rp189.819.000,00 pada bulan Maret dan Rp189.069.000,00 pada bulan Juni. Penyajian kas menurut PSAK No.59 dan penyajian kas dalam bank sama yaitu disajikan dalam aktiva. Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan penyajian kas oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 b. Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia adalah penanaman dana Bank Indonesia baik dalam bentuk interbank call money, tabungan, deposito berjangka, dan lain- lainnya yang sejenis yang dimaksudkan untuk memperoleh pendapatan. Penempatan pada Bank Indonesia dalam PSAK No.59 disajikan dalam aktiva. Penempatan pada BI dalam laporan bank disajikan pada aktiva sebesar Rp0 baik pada bulan Maret maupun bulan Juli. Penempatan pada Bank Indonesia pada PSAK No.59 dan dalam laporan bank sama-sama disajikan dalam pos aktiva. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan penyajian penempatan pada Bank Indonesia telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154. c. Giro pada bank lain Giro pada bank lain tidak disajikan pada laporan keuangan bank karena bank tidak menanamkan dananya dalam bentuk giro pada bank lain. d. Penempatan pada bank lain Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana bank pada bank lain, baik dalam negeri maupun luar negeri, dalam bentuk intercall money, deposito berjangka, dan lainnya yang sejenis. Penempatan pada bank lain dalam PSAK No.59 disajikan pada pos aktiva. Penempatan pada bank lain oleh bank disajikan pada pos aktiva yaitu sebesar Rp2.324.595.000,00 pada bulan Maret dan Rp2.580.266.000,00 pada bulan Juni. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 Penyajian penempatan pada bank lain dalam PSAK No.59 dan dalam laporan bank sama-sama disajikan pada aktiva. Jadi bisa disimpulkan penyajian penempatan pada bank lain pada laporan bank telah sesuai dengan PSAK No 59 paragraf 154. e. Efek-efek Efek-efek tidak disajikan pada laporan bank karena bank tidak menanamkan dananya dalam bentuk surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka, dan setiap derivatif dari efek pada pihak manapun. f. Piutang Penyajian piutang dalam PSAK No.59 pada aktiva lancar terdiri atas piutang mudharabah, piutang salam, piutang istishna, piutang pendapatan ijarah. Piutang oleh bank disajikan pada sisi aktiva terdiri dari piutang mudharabah, piutang salam, piutang istishna, pendapatan margin mudharabah yang ditangguhkan, dan pendapatan margin istishna yang ditangguhkan. Penyajian piutang oleh bank dan dalam PSAK No.59 sama-sama disajikan dalam aktiva . Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian piutang oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154. g. Pembiayaan mudharabah Pembiayaan mudhrabah dalam PSAK No.59 disajikan pada pos aktiva. Penyajian pembiayaan mudharabah oleh pihak bank disajikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 dalam golongan aktiva sebesar Rp3.697.501.000,00 pada bulan Maret dan Rp3.612.774.000,00 pada bulan Juni. Penyajian pembiayaan mudharabah oleh bank dan menurut PSAK No.59 sama-sama disajikan dalam pos aktiva. Jadi bisa disimpulkan penyajian pembia yaan mudharabah oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154. h. Pembiayaan musyarakah Pembiayaan musyarakah dalam PSAK No.59 disajikan pada sisi aktiva. Pada laporan bank pembiayaan musyarakah disajikan dalam aktiva yaitu sebesar Rp618.388.000,00 pada bulan Maret dan Rp454.955.000,00 pada bulan Juni. Penyajian pembiayaan musyarakah oleh bank dan menurut PSAK No.59 sama-sama disajikan dalam pos aktiva. Jadi bisa disimpulkan penyajian pembiayaan musyarakah oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154. i. Persediaan Persediaan menurut PSAK No.14 adalah aktiva yang dibeli untuk dijual kembali, sementara dalam PSAK No.59 persediaan dilaporkan pada neraca sebagai aktiva. Laporan keuangan bank menyajikan akun persediaan dalam pos aktiva dengan saldo Rp0 baik pada bulan Maret maupun bulan Juni. Akun persediaan dalam laporan keuangan bank maupun dalam PSAK No.59 sama-sama disajikan sebagai aktiva . Penyajian akun persediaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154 namun bila tidak terdapat persediaan sebaiknya tidak dilaporkan. j. Aktiva yang diperoleh untuk ijarah PSAK No.59 menyajikan aktiva yang berkaitan dengan ijarah dengan istilah aktiva yang diperoleh untuk ijarah dan disajikan dalam pos aktiva. Laporan keuangan bank menyajikan aktiva yang berkaitan dengan ijarah dengan istilah ijarah dan disajikan dalam pos aktiva dan dikurangi dengan penyusutan. Bank menyajikan ijarah sebesar Rp108.774.000,00 pada bulan Maret dan Rp117.354.000,00 pada bulan Juni. Terdapat perbedaan istilah dalam penyajian aktiva yang berkaitan dengan ijarah. Perbedaan istilah ini terjadi karena pihak bank menganggap istilah aktiva yang diperoleh untuk ijarah terlalu panjang sehingga tidak simple sehingga bank memakai istilah ijarah agar lebih mudah dan simple. Walaup un terdapat istilah yang digunakan sedikit berbeda namun penyajian aktiva ijarah oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154. k. Aktiva istishna dalam penyelesaian PSAK No.59 menyajikan aktiva yang berkaitan dengan istishna dengan istilah aktiva istishna dalam penyelesaian dan disajikan dalam pos aktiva dan dikurangi dengan termin istshna. Laporan bank menyajikan aktiva yang berkaitan dengan istishna dengan istilah aktiva istishna dalam penghapusan dan disajikan dalam pos aktiva dan dikurangi dengan termin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 istshna. Bank menyajikan ijarah sebesar Rp0 baik pada bulan Maret maupun bulan Juni. Terdapat perbedaan istilah dalam penyajian aktiva yang berkaitan dengan istishna. Perbedaan istilah ini terjadi karena pihak bank telah terbiasa dan lebih familiar dengan istilah aktiva istishna dalam penghapusan sehingga pemakaian istilah itu dianggap lebih mudah dan dapat cepat dimengerti. Walaupun terdapat istilah yang digunakan sedikit berbeda namun penyajian aktiva istishna dalam penghapusan oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154. l. Penyertaan Penyertaan adalah sejumlah dana bank yang dititipkan ke pihak lain selain Bank Indonesia maupun bank swasta lainnya. Penyertaaan dilakukan dalam suatu investasi pada badan tertentu. Laporan keuangan bank tidak menyajikan penyertaan karena bank dalam kegiatan operasionalnya tidak melakukan penyertaan pada pihak manapun. m. Investasi lain Investasi lain adalah investasi selain penyertaan pada badan tertentu. Investasi lain tidak disajikan pada laporan keuangan bank karena bank tidak menanamkan dananya dalam bentuk investasi lainnya. n. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Penyisihan penghapusan aktiva produktif adalah penyisihan yang dibentuk untuk menutup kerugian yang timbul sebagai akibat tidak dapat diterimanya kembali sebagian atau seluruh kredit, pembiayaan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 diberikan maupun dana yang ditempatkan pada bank lain. Penyisihan penghapusan aktiva produktif dibentuk sebesar estimasi kerugian aktiva produktif dan piutang tidak dapat ditagih sesuai dengan denominasi mata uang aktiva produktif dan piutang yang diberikan. Penyisihan penghapusan aktiva produktif ini sejalan dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR tanggal 29 agustus 1995 dan PSAK No.31. Bank menyajikan penyisihan penghapusan aktiva produktif dalam pos aktiva lancar sebesar Rp178.112.000,00 pada bulan Maret dan Rp165.548.000,00 pada bulan Juni. Penyajian penyisihan penghapusan aktiva produktif disajikan dalam PSAK No.31 dalam pos aktiva. Jadi bisa disimpulkan penyajian penyisihan penghapusan aktiva produktif oleh bank sesuai dengan PSAK No.31 paragraf 88. o. Aktiva dalam valuta asing Aktiva dalam valuta asing adalah mata uang kertas asing, uang logam asing bukan emas, traveller cheque yang masih berlaku. Pos aktiva dalam valuta asing dilaporkan bila bank memperoleh ijin dari Bank Indonesia untuk melakukan kegiatan money changer. Aktiva dalam valuta asing tidak disajikan dalam PSAK No.59 namun penyajian aktiva dalam valuta asing tidak bertentangan dengan PSAK karena terdapat aturan khusus dari Bank Indonesia. Aktiva dalam valuta asing dalam laporan keuangan bank disajikan pada sisi aktiva dengan saldo nol (Rp0). Penyajian aktiva dalam valuta asing tidak bertentangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 dengan PSAK No.59 namun bila dilihat dari operasionalnya bank tidak melakukan kegiatan money changer jadi sebaiknya akun ini tidak dilaporkan. p. Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan Aktiva yang berkaitan dengan aktiva tetap dalam PSAK No.59 disajikan dengan istilah aktiva tetap dan akumulasi penyusutan pada pos aktiva. Laporan keuangan bank menyajikan aktiva yang berkaitan dengan aktiva tetap dengan istilah aktiva tetap dan inventaris yang terdiri dari pos tanah dan gedung, dan inventaris, dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tetap dan inventaris yang disajikan oleh bank yaitu sebesar Rp649.526.000,00 pada bulan Maret dan Rp641.047.000,00 pada bulan Juni. Penyajian aktiva tetap dan inventaris sudah sesuai dengan PSAK No 59 paragraf 154 karena diletakkan dalam pos aktiva. q. Antar Kantor Aktiva Antar kantor aktiva adalah semua tagihan bank terhadap kantor-kantor yang lain, yaitu kantor pusat atau kantor cabang. Peraturan dalam PSAK tidak menyajikan akun antar kantor aktiva. Bila dilihat dari pengertian antar kantor aktiva yang dijelaskan diatas maka bisa ditarik kesimpulan akun antar kantor aktiva adalah sebuah asset yang dimiliki bank. Bank menyajikan akun antar kantor aktiva pada pos aktiva sebesar Rp0 baik pada bulan Maret maupun bulan Juni. Penyajian antar kantor aktiva dalam laporan keuangan bank dalam pos aktiva tidak bertentangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 dengan PSAK namun bila tidak ada transaksinya sebaiknya tidak dilaporkan. r. Aktiva lain Aktiva lain menurut PSAK No.59 disajikan sisi aktiva. Laporan keuangan bank menyajikan aktiva lain dengan istilah rupa-rupa aktiva dan diletakkan pada urutan terakhir pos aktiva dengan saldo Rp103.605.000,00 pada bulan Maret danRp107.994.000,00 pada bulan Juni. Terdapat perbedaan istilah dalam menyajikan akun aktiva lain oleh bank dengan PSAK No.59, perbedaan ini terjadi karena bank masih terpengaruh format laporan menurut SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR tanggal 29 agustus 1995. Walaupun terdapat perbedaan istilah namun secara umum penyajian rupa-rupa aktiva sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154. s. Qard Berdasarkan PSAK No.59 dana qard yang berasal dari intern bank disajikan pada aktiva lainnya. Laporan keuangan bank menyajikan akun qard sebagai pos dari aktiva lancar dengan saldo Rp47.897.000,00 pada bulan Maret dan Rp46.059.000,00 pada bulan Juni. Terdapat perbedaan letak penyajian akun qard menurut PSAK disajikan dalam akun aktiva lain namun oleh pihak bank disajikan sebagai pos dari aktiva lancar. Berdasarkan pemaparan diatas dapat diambil kesimpulan penyajian qard tidak sesuai dengan PSAK No.59. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 Pasiva dalam laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga secara umum sudah sesuai dengan PSAK No.59 yang terdiri atas pos kewajiban, investasi tidak terikat, dan ekuitas. Akun-akun dalam pasiva disusun berurutan dari yang paling lancar atau dari yang paling pendek jatuh temponya. a. Kewajiban segera Kewajiban segera adalah kewajiban bank pada pihak lain yang sifatnya segera dibayarkan sesuai dengan perintah amanat atau perjanjian sebelumnya. Kewajiban segera dalam laporan keuangan bank tidak disajikan . b. Simpanan Simpanan menurut PSAK No.59 disajikan pada pos kewajiban lancar yang terdiri dari giro wadiah dan tabungan wadiah. Bank menyajikan simpanan pada pos kewajiban lancar dengan istilah tabungan wadiah sebesar Rp295.089.000,00 pada bulan Maret dan Rp334.366.000,00 pada bulan Juni. Bank menyajikan simpanan dengan istilah tabungan wadiah sementara dalam PSAK tabungan wadiah merupakan bagian dari simpanan. Perbedaan ini terjadi karena bank tidak menerima dana dalam bentuk giro wadiah sehingga bank mengambil kebijakan hanya melaporkan tabungan wadiah. Meski terdapat perbedaan namun dapat disimpulkan penya jian tabungan wadiah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 c. Simpanan bank lain Simpanan pada bank lain tidak disajikan dalam laporan keuangan bank karena pihak bank tidak menerima dana yang berbentuk simpanan dari bank lain. d. Kewajiban lain Kewajiban lainnya dalam PSAK No.59 dilaporkan pada pos kewajiban. Kewajiban lain disajikan oleh bank dalam pos kewajiban sebesar Rp199.362.000,00 pada bulan Maret dan Rp264.412.000,00 pada bulan Juni. Berdasarkan penjelasan diatas dapat dinyatakan penyajian kewajiban lain sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155. e. Rupa-rupa Pasiva Rupa-rupa pasiva dalam PSAK No.59 tidak disajikan. Laporan Bank menyajikan rupa-rupa pasiva dalam pos kewajiban yaitu sebesar Rp49.592.000,00 pada bulan Maret dan Rp40.293.000,00 pada bulan Juni. Bank melaporkan rupa-rupa pasiva untuk melaporkan kewajiban yang tidak dapat dikategorikan sebagai pos a sampai c dan f sampai o. Berdasarkan penjelasan diatas bisa dikatakan rupa-rupa pasiva sama artinya dengan kewajiban lain. Bank melaporkan rupa-rupa pasiva dan juga melaporkan kewajiban lain sementara PSAK No.59 tidak menyajikannya rupa-rupa pasiva hanya melaporkan kewajiban lain. Secara umum penyajian rupa-rupa pasiva dalam laporan bank tidak sesuai dengan PSAK No.59 karena bisa membuat kewajiban lain dilaporkan dua kali. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 f. Kewajiban kepada bank lain Kewajiban kepada bank lain menurut PSAK No.59 disajikan dalam pos kewajiban. Kewajiban pada bank lain yang disajikan oleh bank yaitu kewajiban kepada bank lain (selain BI) dan kewajiban pada Bank Indonesia. Kedua-duanya baik kewajiban kepada bank lain (selain BI) dan kewajiban pada BI disajikan dengan saldo nol (Rp0) baik pada bulan Maret maupun bulan Juni. Penyajian kewajiban kepada bank lain baik menurut PSAK maupun menurut bank sama-sama disajikan pada pos kewajiban. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian kewajiban pada bank lain dan kewajiban pada BI sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155 namun bila tidak ada transaksinya sebaiknya tidak dilaporkan. g. Pembiayaan yang diterima PSAK No.59 menyajikan segala hal yang berkaitan dengan dana yang diterima sebagai pembiayaan dengan istilah pembiayaan yang diterima dan dimasukan dalam pada pos kewajiban. Pihak bank menyajikan segala hal yang yang berkaitan dengan dana yang diterima sebagai pembiayaan dengan istilah pembiayaan / pinjaman yang diterima dan dimasukkan dalam pos kewajiban dengan saldo nol (Rp0) baik bulan Maret maupun Juni. Penyajian pembiayaan yang diterima menurut PSAK No.59 disajikan dengan istilah yang agak berbeda yaitu pembiayaan/pinjaman yang diterima namun sama-sama diletakkan sebagai pos dari kewajiban. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian pembiayaan yang diterima sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155 namun bila tidak ada transaksinya sebaiknya tidak perlu dilaporkan. h. Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan tidak disajikan dalam laporan keuangan bank karena bank bila memperoleh keuntungan langsung dibagi sesuai dengan kesepakatan yang ada. i. Utang pajak Utang pajak oleh bank tidak disajikan karena bank menyajikan kewajiban pajak dalam pos kewajiban lain- lain. Penyajian utang pajak dalam kewajiban lain tidak sesuai dengan PSAK. j. Utang lainnya Utang lainnya dalam laporan keuangan bank tidak disajikan karena bank tidak memiliki utang lainnya kepada pihak manapun. k. Antar kantor pasiva Antar kantor pasiva adalah semua kewajiban bank terhadap kantorkantor yang lain, yaitu kantor pusat atau kantor cabang. Laporan keuangan menurut PSAK tidak menyajikan akun antar kantor pasiva. Laporan keuangan bank menyajikan akun antar kantor pasiva pada pos kewajiban sebesar Rp0 (nol) baik pada bulan Maret maupun Juni. Laporan keuangan bank menyajikan akun antar kantor pasiva sedangkan dalam PSAK tidak disajikan. Perbedaan ini terjadi karena bank masih terpengaruh laporan keuangan menurut SK Direksi BI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 No.28/58/KEP/DIR tanggal 29 agustus 1995. Meskipun terdapat perbedaan namun penyajian antar kantor pasiva tidak menyimpang dari PSAK karena dimasukkan dalam pos kewajiban, namun bila tidak ada transaksinya sebaiknya tidak dilaporkan. l. Pinjaman subordinasi Pinjaman subordinasi adalah pinjaman yang berdasarkan perjanjian yang hanya dapat dilunasi apabila bank telah memenuhi kewajiban tertentu dalam hal terjadi likuidasi hak tagihnya berlaku paling akhir dari semua simpanan dan pinjaman yang diterima. Pinjaman subordinasi menurut PSAK No.59 disajikan pada pos kewajiban. Pinjaman subordinasi oleh bank disajikan pada pos kewajiban dengan saldo nol (Rp0) baik dalam bulan Maret maupun Juni karena pihak bank tidak menerima dana pinjaman subordinasi. Penyajian akun pinjaman subordinasi oleh bank sama dengan penyajian pinjaman subordinasi menur ut PSAK No.59. Jadi dapat disimpulkan penyajian pinjaman subordinasi dalam pos kewajiban sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155. m. Investasi tidak terikat dari bukan bank Laporan keuangan menurut PSAK No.59 menyajikan dana investasi tidak terikat yang diterima oleh bank dari berbagai pihak bukan bank sebagai pos dalam sisi pasiva. Pihak bank menyajikan investasi tidak teikat dari bukan bank dengan istilah dana investasi tidak terikat dan dimasukkan dalam pos kewajiban yaitu dengan total saldo PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 Rp7.226.373.000,00 pada bulan Maret dan Rp7.057640.000,00 pada bulan Juni. Penyajian dana investasi tidak terikat oleh bank disajikan dalam kewajiban sedangkan dalam PSAK No.59 disajikan setelah pos kewajiban. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian dana investasi tidak terikat dalam laporan keuangan bank tidak sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155. n. Investasi tidak terikat dari bank Investasi tidak terikat dari bank tidak disajikan oleh bank karena bank tidak menyediakan fasilitas investasi tidak terikat dari bank pada kegiatan operasionalnya. o. Modal Pinjaman Modal pinjaman adalah modal atau pinjaman yang didukung oleh instrument atau warkat yang memiliki sifat seperti modal atau utang. Modal pinjaman menurut PSAK No.59 tidak disajikan dalam laporan keuangan. Modal pinjaman dalam laporan keuangan bank disajikan pada pos kewajiban pada urutan terakhir dengan saldo Rp0 baik pada bulan Maret maupun bulan Juni. Bank menyajikan akun modal pinjaman sedangkan menurut PSAK No.59 tidak disajikan. Perbedaan ini terjadi karena bank terpengaruh pada peraturan lain selain PSAK No.59. Meski terdapat perbedaan namun penyajian akun modal pinjaman oleh bank tidak menyimpang dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 peraturan PSAK No.59, namun bila tidak ada transaksinya sebaiknya akun modal pinjaman tidak dilaporkan. p. Modal Disetor Modal disetor menurut PSAK No.59 dalam laporan keuangan disajikan pada pos ekuitas pada urutan pertama. Modal disetor dalam laporan keuangan bank disajikan pada urutan pertama dalam pos ekuitas dengan total saldo Rp1.000.000.000,00 pada bulan Maret dan Rp1.250.000.000,00 pada bulan Juni.. Penyajian modal disetor dalam PSAK No.59 sama dengan penyajian dalam laporan keuangan bank. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan penyajian modal disetor oleh bank sesuai dengan PSAK No.59. q. Tambahan Modal Disetor Tambahan modal disetor menurut PSAK No.59 disajikan sebagai pos dari ekuitas. Tambahan modal disetor pada laporan keuangan bank disajikan dalam pos ekuitas yaitu dengan total saldo Rp64.800.000,00 pada bulan Maret dan Rp0 pada bulan Juni. Penyajian akun tambahan modal disetor oleh bank dan menurut PSAK No.59 sama-sama disajikan dalam pos ekuitas. Jadi dapat diambil kesimpulan penyajian akun tambahan modal disetor oleh bank sesuai dengan PSAK No.59. r. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Akun selisih penilaian kembali aktiva tetap dalam PSAK No.16 adalah selisih antara nilai revaluasi dengan nilai buku (nilai tercatat) aktiva tetap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 dibukukan dalam akun modal. Selisih penilaian kembali aktiva tetap dalam laporan keuangan bank disajikan pada pos ekuitas dengan saldo sebesar Rp0 baik pada bulan Maret maupun bulan Juni. Bank dan PSAK menyajikan akun selisih penilaian kembali aktiva tetap sama-sama disajikan dalam akun modal. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian selisih penilaian kembali aktiva tetap sesuai dengan PSAK No.16 paragraf 66. s. Cadangan Akun cadangan dalam laporan keuangan bank disajikan sebagai pos dari ekuitas dengan total saldo Rp440.733.000,00 pada bulan Maret dan Rp380.522.000,00 pada bulan Juni. Cadangan ini dibentuk menurut ketentuan anggaran dasar dan atau keputusan rapat pemegang saham. Akun cadangan dalam PSAK tidak disajikan pada laporan keuangan. Bank menyajikan akun cadangan sementara PSAK tidak disajikan pada laporan keuangannya. Perbedaan ini terjadi karena dana cadangan dibentuk sesuai keputusan rapat pemegang saham selain itu bank terpengaruh oleh peraturan lain. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian akun cadangan dalam laporan keuangan bank tidak menyimpang dari PSAK. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 Tabel 2. Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan Maret dan Juni No 1 10 Piutang • Disajikan pada aktiva Pembiayaan Mudharabah • Disajikan pada aktiva Pembiayaan Musyarakah • Disajikan pada aktiva Persediaan • Disajikan sebagai pos dari aktiva Aktiva yang diperoleh untuk ijarah BPRS BDW Kas • Disajikan sebagai pos dari aktiva Penempatan pd BI • Disajikan sebagai pos dari aktiva Giro pada bank lain • Tidak disajikan dalam laporan keuangan karena tidak mempunyai giro pada bank lain Penempatan pada bank lain • Disajikan sebagai pos dari aktiva Efek-efek • Tidak disajikan karena bank tidak menempatkan dananya dalam bentuk efek Piutang • Disajikan pada aktiva Pembiayaan Mudharabah • Disajikan pada aktiva Pembiayaan Musyarakah • Disajikan pada aktiva Persediaan • Disajikan sebagai pos dari aktiva Ijarah 11 • Disajikan dalam pos aktiva dan dikurangi dengan penyusutan Aktiva istishna dalam penyelesaian • Disajikan dalam pos aktiva dan dikurangi dengan penyusutan Aktiva istishna • Disajikan dalam pos aktiva lancar dan dikurangi dengan termin istshna Penyertaan • Disajikan dalam pos aktiva • Disajikan dalam pos aktiva lancar dan dikurangi dengan termin istshna Penyertaan • Tidak disajikan dalam laporan keuangan karena bank tidak melakukan aktivitas penyertaan 13 Investasi yang lain • Disajikan dalam pos aktiva 14 Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan Investasi yang lain • Tidak disajikan dalam laporan keuangan karena bank tidak menanamkan dananya dalam investasi Aktiva tetap dan inventaris 2 3 4 5 6 7 8 9 12 15 16 PSAK Kas • Disajikan sebagai pos dari aktiva Penempatan pd BI • Disajikan sebagai pos dari aktiva Giro pada bank lain • Disajikan sebagai pos dari aktiva Penempatan pada bank lain • Disajikan sebagai pos dari aktiva Efek-efek • Disajikan sebagai pos dari aktiva • Disajikan pada pos aktiva tetap dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva lain • Disajikan pada pos aktiva tetap dikurangi akumulasi penyusutan. Rupa-rupa Aktiva • Disajikan pada sisi aktiva Qard • Dimasukkan dalam akun aktiva lain • Disajikan pada sisi aktiva Qard • Disajikan sebagi pos dari aktiva lancar KETERANGAN Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai Tidak Sesuai PSAK 59 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 Tabel 2. Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan Maret dan Juni (lanjutan) No 17 PSAK Penyisihan kerugian aktiva produktif 18 • Disajikan dalam pos aktiva Aktiva dalam valuta asing • Tidak disajikan dalam laporan keuangan BPRS BDW Penyisihan penghapusan aktiva produktif • Disajikan dalam pos aktiva Aktiva dalam valuta asing • Disajikan dalam pos aktiva 19 Antar kantor aktiva • Tidak disajikan dalam laporan keuangan Antar kantor aktiva • Disajikan dalam pos aktiva 20 Kewajiban segera • Disajikan dalam pos kewajiban 21 Simpanan • Giro wadiah Disajikan dalam kewajiban lancar sebagai pos dari akun simpanan Kewajiban segera • Tidak disajikan dalam laporan keuangan karena bank tidak mempunyai kewajiban segera Simpanan • Giro wadiah Tidak disajikan, karena bank tidak menerima simpanan dalam bentuk giro wadiah • Tabungan wadiah Disajikan dalam kewajiban lancar sebagai pos dari akun simpanan. Simpanan Bank lain • Tidak disajikan dalam laporan keuangan karena bank tidak menerima simpanan dari bank lain Kewajiban lain • Disajikan pada pos kewajiban lancar Kewajiban pada bank lain • Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban Pembiayaan / pinjaman yang diterima 22 23 24 25 • Tabungan wadiah Disajikan dalam kewajiban lancar sebagai pos dari akun simpanan. Simpanan Bank lain • Disajikan sebagai akun dalam kewajiban Kewajiban lain • Disajikan pada pos kewajiban lancar Kewajiban pada bank lain • Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban Pembiayaan yang diterima • 26 27 Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan • Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban Utang Pajak • Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban • Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan • Tidak disajikan, karena semua keuntungan langsung dibagikan Utang Pajak • Tidak ada dalam laporan keuangan, karena pajak disajikan pada kewajiban lain KETERANGAN Sesuai PSAK 31 Dalam PSAK No.59 tidak disajikan namun tidak bertentangan dengan PSAK Dalam PSAK No.59 tidak disajikan namun tidak bertentangan dengan PSAK Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai Tidak Sesuai PSAK PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 Tabel 2. Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan Maret dan Juni (lanjutan) No 28 PSAK Utang lainnya • Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban Pinjaman subordinasi • Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban Kewajiban pada BI • Tidak disajikan dalam laporan keuangan BPRS BDW Utang lainnya • Tidak disajikan, karena bank tidak mempunyai utang-utang lainnya Pinjaman subordinasi • Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban Kewajiban pada BI • Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban 31 Antar kantor pasiva • Tidak disajikan dalam laporan keuangan Antar kantor pasiva • Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban 32 Rupa-rupa pasiva • Tidak disajikan dalam laporan keuangan Rupa-rupa pasiva • Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban 33 Investasi Tidak Terikat • Investasi tidak terikat dari bukan bank ü Disajikan pada pos investasi tidak terikat Investasi Tidak Terikat • Investasi tidak terikat dari bank ü Disajikan pada pos investasi tidak terikat Dana Investasi Tidak Terikat • Investasi tidak terikat dari bukan bank ü Disajikan pada pos kewajiban 29 30 34 35 Modal pinjaman • Tidak disajikan dalam laporan Dana Investasi Tidak Terikat • Investasi tidak terikat dari bank ü Tidak disajikan karena bank tidak menerima dana investasi tidak terikat dari bank Modal pinjaman • Disajikan dalam pos kewajiban 36 Ekuitas • Modal disetor ü Disajikan pada pos ekuitas pada urutan pertama Ekuitas • Tambahan modal disetor ü Disajikan pada pos ekuitas Ekuitas • Selisih penilaian kembali aktiva tetap ü Disajikan dalam pos ekuitas Ekuitas • Modal disetor ü Disajikan pada pos ekuitas pada urutan pertama Ekuitas • Tambahan modal disetor ü Disajikan pada pos ekuitas Ekuitas • Selisih penilaian kembali aktiva tetap ü Disajikan dalam pos ekuitas 37 38 KETERANGAN Sesuai PSAK 59 Dalam PSAK No.59 tidak disajikan namun tidak bertentangan dengan PSAK Dalam PSAK No.59 tidak disajikan namun tidak bertentangan dengan PSAK Tidak sesuai karena bank telah melaporkan akun kewajiban lain Tidak sesuai Dalam PSAK No.59 tidak disajikan namun tidak bertentangan dengan PSAK Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 16 Sesuai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 Tabel 2. Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan Maret dan Juni (lanjutan) No 39 PSAK Ekuitas • Cadangan ü Tidak disajikan dalam laporan keuangan BPRS BDW Ekuitas • Cadangan ü Disajikan dalam pos ekuitas KETERANGAN Dalam PSAK tidak disajikan namun tidak bertentangan dengan PSAK Berdasarkan pemaparan diatas dapat dilihat dalam neraca Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga bulan Maret dan Juni 2006 ditemukan banyak persamaan dengan PSAK. Persamaan itu antara lain persamaan penggunaan istilah dan persamaan letak penyajian. Dalam laporan keuangan bank juga terdapat perbedaan dengan peraturan yang ada dalam PSAK. Perbedaan itu antara lain perbedaan istilah dan perbedaan letak penyajian. Adapun perbedaan itu terletak pada akun sebagai berikut : a. Aktiva yang diperoleh untuk ijarah Aktiva yang diperoleh untuk ijarah oleh pihak bank disajikan dengan istilah yang berbeda yaitu dengan nama ijarah. Perbedaan ini terjadi karena bank merasa tidak simple untuk menyebut sesuai dengan PSAK No.59 maka pihak bank menggunakan istilah ijarah yang di anggap lebih mudah di mengerti oleh karyawan maupun pemakai laporan keungan. b. Aktiva istishna dalam penyelesaian Aktiva istishna dalam penyelesaian oleh pihak bank disajikan dengan istilah yang berbeda yaitu dengan nama aktiva istishna. Perbedaan ini terjadi karena bank merasa tidak simple untuk menyebut sesuai dengan PSAK No.59 maka pihak bank menggunakan istilah aktiva istishna yang lebih mudah dimengerti. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 c. Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan oleh bank disajikan dengan istilah aktiva tetap dan inventaris. Penyajian aktiva tetap dan inventaris dalam laporan keuangan bank ini sesuai dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR tanggal 29 agustus 1995. Jadi dapat disimpulkan perbedaan istilah dalam penyajian aktiva tetap dan akumulasi penyusutan ini terjadi karena laporan bank juga dipengaruhi peratutan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. d. Aktiva lain Aktiva lain oleh bank disajikan dengan istilah rupa-rupa aktiva. Penyajian rupa-rupa aktiva dalam laporan keuangan bank ini sesuai dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR tanggal 29 agustus 1995. Jadi dapat disimpulkan perbedaan istilah dalam penyajian aktiva lain ini terjadi karena bank juga terpengaruh peratutan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. e. Qard Qard dalam laporan keuangan bank disajikan sebagai akun dalam pos aktiva lancar, sementara dalam PSAK No.59 qard yang berasal dari intern disajikan pada aktiva lain sebagai pinjaman qard. Perbedaan ini terjadi karena bank mencoba melaporkan dana qard secara terbuka maka oleh bank qard yang berasal dari intern disajikan secara khusus terpisah dari aktiva lain. f. Aktiva dalam valuta asing Aktiva dalam valuta asing dalam PSAK No.59 tidak disajikan sementara dalam laporan keuangan bank disajikan dalam pos aktiva. Penyajian aktiva dalam valuta asing ini sesuai dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR tanggal 29 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 agustus 1995. Jadi dapat disimpulkan perbedaan penyajian aktiva dalam valuta asing ini terjadi karena bank juga terpengaruh peraturan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. g. Antar kantor aktiva Antar kantor aktiva dalam PSAK tidak disajikan sementara dalam laporan keuangan bank disajikan dalam pos aktiva. Penyajian antar kantor aktiva ini sesuai dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR tanggal 29 agustus 1995. Jadi dapat disimpulkan perbedaan penyajian antar kantor aktiva ini terjadi karena bank juga terpengaruh peraturan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. h. Pembiayaan yang diterima Pembiayaan yang diterima pihak bank disajikan dengan istilah yang agak berbeda yaitu dengan nama pembiayaan/pinjaman yang diterima. Perbedaan ini terjadi karena pihak bank telah terbiasa menggunakan istilah pinjaman yang diterima yang sesuai SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. Setelah bank mulai menggunakan PSAK No.59 kebiasaan ini masih melekat sehingga pembiayaan yang diterima disajikan dengan pembiayaan/pinjaman yang diterima. i. Utang Pajak Utang pajak dalam laporan keuangan bank dimasukkan dalam kewajiban lain, ini tidak sesuai dengan PSAK No.59. Perbedaan ini terjadi karena bank beralasan dengan utang pajak dimasukkan dalam kewajiban lain- lain laporan keuangan menjadi lebih ringkas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 j. Kewajiban pada BI Kewajiban pada BI dalam PSAK tidak disajikan namun dalam laporan keuangan bank disajikan pada pos kewajiban. Penyajian kewajiban pada BI ini sesuai dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. Perbedaan penyajian kewajiban pada BI ini terjadi karena pihak bank dalam menyusun laporan keuangan juga dipengaruhi oleh SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. k. Antar kantor pasiva Antar kantor pasiva dalam laporan keuangan menurut PSAK tidak disajikan, sementara pihak bank melaporkannya pada pos kewajiban. Penyajian antar kantor pasiva ini sesuai dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. Perbedaan penyajian antar kantor pasiva ini terjadi karena pihak bank dalam menyusun laporan keuangan juga dipengaruhi oleh SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. l. Rupa-rupa pasiva Rupa-rupa pasiva dalam PSAK tidak disajikan dalam laporan keuangan. Bank melaporkan rupa-rupa pasiva dalam pos kewajiban sesuai dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. Perbedaan penyajian rupa-rupa pasiva ini terjadi karena bank dalam menyusun laporan keuangan juga dipengaruhi oleh SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. Penyajian rupa-rupa pasiva dalam laporan bank ini tidak sesuai dengan PSAK No.59 karena bank juga melaporkan kewajiban lain. m. Investasi tidak terikat dari bukan bank Investasi tidak terikat dari bukan bank dalam laporan keuangan bank disajikan dengan istilah yang berbeda yaitu dengan dana investasi tidak terikat. Perbedaan ini terjadi karena bank telah terbiasa menggunakan istilah dana PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 investasi tidak terikat untuk menyebut investasi tidak terikat dari bukan bank. Istilah ini tidak akan rancu dengan investasi tidak terikat dari bank karena bank tidak menerima dana investasi tidak terikat dari bank. Investasi tidak terikat dalam PSAK disajikan terpisah dari kewajiban, namun pihak bank menyajikan dana investasi tidak terikat dalam pos kewajiban. Perbedaan ini terjadi karena kurang pemahaman pihak bank pada peraturan PSAK No.59. n. Modal pinjaman Modal pinjaman dalam PSAK No.59 tidak disajikan namun pihak bank melaporkannya pada pos kewajiban. Penyajian modal pinjaman ini sesuai dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. Jadi perbedaan penyajian modal pinjaman ini terjadi karena bank dalam menyusun laporan juga dipengaruhi oleh SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. o. Cadangan Cadangan dalam PSAK tidak disajikan dalam laporan keuangan, namun pihak bank menyajikannya pada pos ekuitas. Penyajian cadangan ini sesuai dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. Jadi perbedaan penyajian cadangan ini terjadi karena bank dalam menyusun laporan juga dipengaruhi oleh SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 2. Perbandingan Neraca Triwulan III dan IV dengan PSAK Aktiva dalam laporan keuangan bank secara umum telah disajikan sesuai dengan PSAK karena telah disajikan berurutan dari yang paling lancar (liquid). a. Kas Kas menurut PSAK adalah mata uang kertas dan logam, baik rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah, yang disajikan sebagai aktiva lancar. Kas pada laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga disajikan pada aktiva lancar sebesar Rp204.565.000,00 pada bulan September dan Rp326.134.000,00 pada bulan Desember sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu. Penyajian kas menurut PSAK dan penyajian kas dalam bank sama yaitu disajikan dalam aktiva lancar. Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan penyajian kas oleh bank telah sesuai dengan PSAK 59 paragraf 154. b. Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia adalah penanaman dana Bank Indonesia baik dalam bentuk interbank call money, tabungan, deposito berjangka, dan lain- lainnya yang sejenis yang dimaksudkan untuk memperoleh pendapatan. Penempatan pada Bank Indonesia dalam PSAK disajikan dalam aktiva lancar. Penempatan pada BI dalam laporan bank disajikan pada aktiva lancar sebesar Rp0 baik pada bulan September maupun bulan Juli.. Bank menyajikan penempatan pada BI dengan saldo Rp0 karena bank tidak menempatkan dananya pada Bank Indonesia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 Penempatan pada Bank Indonesia pada PSAK No.59 dan dalam laporan bank sama-sama disajikan dalam pos aktiva lancar. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan penyajian penempatan pada Bank Indonesia telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154 namun bila tidak transaksinya sebaiknya tidak perlu dilaporkan. c. Giro pada bank lain Giro pada bank lain tidak disajikan pada laporan keuangan bank karena bank tidak menanamkan dananya dalam bentuk giro pada bank lain. d. Penempatan pada bank lain Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana bank pada bank lain, baik dalam negeri maupun luar negeri, dalam bentuk intercall money, deposito berjangka, dan lainnya ya ng sejenis. Penempatan pada bank lain dalam PSAK No.59 disajikan pada pos aktiva. Penempatan pada bank lain oleh bank disajikan pada pos aktiva sebesar Rp2.683.663.000,00 pada bulan September dan Rp3.242.209.000,00 pada bulan Desember. Penyajian penempatan pada bank lain dalam PSAK No.59 dan dalam laporan bank sama-sama disajikan pada aktiva lancar. Jadi bisa disimpulkan penyajian penempatan pada bank lain pada laporan bank telah sesuai dengan PSAK No 59 paragraf 154. e. Efek-efek Efek-efek tidak disajikan pada laporan bank karena bank tidak menanamkan dananya dalam bentuk surat berharga komersial, saham, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka, dan setiap derivatif dari efek.pada pihak manapun. f. Piutang Penyajian piutang dalam PSAK No.59 pada aktiva lancar terdiri atas piutang mudharabah, piutang salam, piutang istishna, piutang pendapatan ijarah. Piutang oleh bank disajikan pada sisi aktiva lancar terdiri dari piutang mudharabah, piutang salam, piutang istishna, pendapatan margin mudharabah yang ditangguhkan, dan pendapatan margin istishna yang ditangguhkan. Penyajian piutang oleh bank dan dalam PSAK No.59 sama-sama disajikan dalam aktiva lancar. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian piutang oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154. g. Pembiayaan mudharabah Pembiayaan mudhrabah dalam PSAK No.59 disajikan pada pos aktiva. Penyajian pembiayaan mudharabah oleh pihak bank disajikan dalam golongan aktiva sebesar Rp3.753.520.000,00 pada bulan September dan Rp3.939.679.000,00 pada bulan Desember. Penyajian pembiayaan mudharabah oleh bank dan menurut PSAK No.59 sama-sama disajikan dalam pos aktiva. Jadi bisa disimpulkan penyajian pembiayaan mudharabah oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragaf 154. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 h. Pembiayaan musyarakah Pembiayaan musyarakah dalam PSAK No.59 disajikan pada sisi aktiva. Pada laporan bank pembiayaan musyarakah disajikan dalam aktiva sebesar Rp420.285.000,00 pada bulan September dan Rp325.109.000,00 pada bulan Desember. Penyajian pembiayaan musyarakah oleh bank dan menurut PSAK No.59 sama-sama disajikan dalam pos aktiva. Jadi bisa disimpulkan penyajian pembiayaan musyarakah oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154. i. Persediaan Persediaan menurut PSAK No.59 adalah aktiva yang dibeli untuk dijual kembali pada klien yang dilaporkan pada neraca sebagai aktiva lancar. Laporan keuangan bank menyajikan akun persediaan dalam pos aktiva lancar dengan saldo Rp0 baik pada bulan September maupun bulan Desember. Akun persediaan dalam laporan keuangan bank maupun dalam PSAK No.59 sama-sama disajikan sebagai aktiva lancar. Penyajian akun persediaan oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 namun bila tidak terdapat persediaan sebaiknya tidak dilaporkan. j. Aktiva yang diperoleh untuk ijarah PSAK No.59 menyajikan aktiva yang berkaitan dengan ijarah dengan istilah aktiva yang diperoleh untuk ijarah dan disajikan dalam pos aktiva dan dikurangi dengan penyusutan. Laporan keuangan bank menyajikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 aktiva yang berkaitan dengan ijarah dengan istilah ijarah dan disajikan dalam pos aktiva lancar dan dikurangi dengan penyusutan. Bank menyajikan ijarah sebesar Rp76.628.000,00 pada bulan September dan Rp72.231.000,00 pada bulan Desember. Terdapat perbedaan istilah dalam penyajian aktiva yang berkaitan dengan ijarah. Perbedaan istilah ini terjadi karena pihak bank menganggap istilah aktiva yang diperoleh untuk ijarah terlalu panjang sehingga tidak simple sehingga bank memakai istilah ijarah agar lebih mudah dan simple. Walaupun terdapat istilah yang digunakan sedikit berbeda namun penyajian aktiva ijarah oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154. k. Aktiva istishna dalam penyelesaian PSAK No.59 menyajikan aktiva yang berkaitan dengan istishna dengan istilah aktiva istishna dalam penyelesaian dan disajikan dalam pos aktiva dan dikurangi dengan termin istshna. Laporan bank menyajikan aktiva yang berkaitan dengan istishna dengan istilah aktiva istishna dan disajikan dalam pos aktiva dan dikurangi dengan termin istishna. Bank menyajikan ijarah sebesar Rp0 baik pada bulan September maupun bulan Desember. Terdapat perbedaan istilah dalam penyajian aktiva yang berkaitan dengan istishna. Perbedaan istilah ini terjadi karena pihak bank telah terbiasa dan lebih familiar dengan istilah aktiva istishna dalam penghapusan sehingga pemakaian istilah itu dianggap lebih mudah dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 dapat cepat dimengerti. Walaupun terdapat istilah yang digunakan sedikit berbeda namun penyajian aktiva istishna dalam penghapusan oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154 namun apabila tidak ada transaksinya sebaiknya tidak dilaporkan. l. Penyertaan Penyertaan adalah sejumlah dana bank yang dititipkan ke pihak lain selain Bank Indonesia maupun bank swasta lainnya. Penyertaaan dilakukan dalam suatu investasi pada badan tertentu. Laporan keuangan bank tidak menyajikan penyertaan karena bank dalam kegiatan operasionalnya tidak melakukan penyertaan pada pihak manapun. m. Investasi lain Investasi lain adalah investasi selain penyertaan pada badan tertentu. Investasi lain tidak disajikan pada laporan keuangan bank karena bank tidak menanamkan dananya dalam bentuk investasi lainnya. n. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Penyisihan penghapusan aktiva produktif adalah penyisihan yang dibentuk untuk menutup kerugian yang timbul sebagai akibat tidak dapat diterimanya kembali sebagian atau seluruh kredit, pembiayaan yang diberikan maupun dana yang ditempatkan pada bank lain. Penyisihan penghapusan aktiva produktif dibentuk sebesar estimasi kerugian aktiva produktif dan piutang tidak dapat ditagih sesuai dengan denominasi mata uang aktiva produktif dan piutang yang diberikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 Penyisihan penghapusan aktiva produktif ini sejalan dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR tanggal 29 agustus 1995 dan PSAK 31. Bank menyajikan penyisihan penghapusan aktiva produktif dalam pos aktiva sebesar Rp137.109.000,00 pada bulan September dan Rp127.837.000,00 pada bulan Desember. Penyajian penyisihan penghapusan aktiva produktif disajikan dalam PSAK No.31 pada po aktiva. Jadi bisa disimpulkan penyajian penyisihan penghapusan aktiva produktif oleh bank sesuai dengan PSAK No.31 paragraf 88. o. Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan Aktiva yang berkaitan dengan aktiva tetap dalam PSAK No.59 disajikan dengan istilah aktiva tetap dan akumulasi penyusutan. Laporan keuangan bank menyajikan aktiva yang berkaitan dengan aktiva tetap dengan istilah aktiva tetap dan inventaris dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tetap dan inventaris yang disajikan oleh bank yaitu sebesar Rp916.184.000,00 pada bulan September dan Rp895.505.000,00 pada bulan Desember dan akumulasi penghapusan aktiva tetap disajikan sebesar Rp287.281.000,00 pada bulan September dan Rp285.639.000,00 pada bulan Desember. Penyajian aktiva tetap dan inventaris sudah sesuai dengan PSAK No 59 paragraf 154 karena diletakkan pada pos aktiva. p. Aktiva lain Aktiva lain menurut PSAK No.59 disajikan pada urutan terakhir pada sisi aktiva. Laporan keuangan bank menyajikan aktiva lain pada urutan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 terakhir pos aktiva dengan saldo Rp116.764.000,00 pada bulan September danRp136.347.000,00 pada bulan Desember. Penyajian akiva lain dalam laporan keuangan bank sama dengan penyajian dalam PSAK No.59. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian aktiva lain dalam laporan bank sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154. q. Qard Berdasarkan PSAK No.59 dana qard yang berasal dari intern bank disajikan pada aktiva lainnya. Laporan keuangan bank menyajikan akun qard sebagai pos dari aktiva lancar dengan saldo Rp41.628.000,00 pada bulan September dan Rp38.884.000,00 pada bulan Desember. Terdapat perbedaan letak penyajian akun qard menurut PSAK disajikan dalam akun aktiva lain namun oleh pihak bank disajikan sebagai pos dari aktiva lancar. Berdasarkan pemaparan diatas dapat diambil kesimpulan penyajian qard tidak sesuai dengan PSAK No.59. Pasiva dalam laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga secara umum sudah sesuai dengan PSAK yang terdiri atas pos kewajiban, investasi tidak terikat, dan ekuitas. Akun-akun dalam pasiva disusun berurutan dari yang paling lancar atau dari yang paling pendek jatuh temponya. a. Kewajiban segera Kewajiban segera adalah kewajiban bank pada pihak lain yang sifatnya segera dibayarkan sesuai dengan perintah amanat atau perjanjian sebelumnya. Kewajiban segera dalam laporan keuangan bank disajikan pada pos kewajiban lancar dengan saldo Rp0 pada bulan September dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 Rp139.912.000,00 pada bulan Desember. Penyajian kewajiban segera pada laporan keuangan bank sama-sama disajikan pada pos kewajiban sesuai dengan PSAK No.59. Jadi dapat disimpulkan penyajian kewajiban segera dalam laporan bank telah sesuai dengan PSAK No.59. b. Simpanan Simpanan menurut PSAK No.59 disajikan pada pos kewajiban lancar yang terdiri dari giro wadiah dan tabungan wadiah. Bank menyajikan simpanan pada pos kewajiban lancar dengan istilah tabungan wadiah sebesar Rp359.441.000,00 pada bulan September dan Rp383.766.000,00 pada bulan Desember. Bank menyajikan simpanan dengan istilah tabungan wadiah sementara dalam PSAK tabungan wadiah merupakan bagian dari simpanan. Perbedaan ini terjadi karena bank tidak menerima dana dalam bentuk giro wadiah sehingga bank mengambil kebijakan hanya melaporkan tabungan wadiah. Meski terdapat perbedaan namun dapat disimpulkan penyajian tabungan wadiah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155. c. Simpanan bank lain Simpanan pada bank lain tidak disajikan dalam laporan keuangan bank karena pihak bank tidak menerima dana yang berbentuk simpanan dari bank lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 d. Kewajiban lain Kewajiban lainnya dalam PSAK No.59 dilaporkan pada pos kewajiban lancar. Kewajiban lain disajikan oleh bank dalam kewajiban lancar sebesar Rp310.790.000,00 pada bulan September dan Rp83.223.000,00 pada bulan Desember. Kewajiban lainnya oleh bank dan dalam PSAK No.59 dimasukkan dalam kategori kewajiban lancar. Berdasarkan penjelasan diatas dapat dinyatakan penyajian kewajiban lain sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155. e. Kewajiban kepada bank lain Kewajiban kepada bank lain menurut PSAK No.59 disajikan dalam pos kewajiban. Kewajiban pada bank lain yang disajikan oleh bank yaitu kewajiban pada Bank Indonesia dengan saldo nol (Rp0) baik pada bulan September maupun bulan Desember. Penyajian kewajiban kepada bank lain baik menurut PSAK No.59 maupun menurut bank sama-sama disajikan pada pos kewajiban. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian kewajiban pada bank lain dan kewajiban pada BI sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155. f. Pembiayaan yang diterima PSAK No.59 menyajikan segala hal yang berkaitan dengan dana yang diterima sebagai pembiayaan dengan istilah pembiayaan yang diterima dan dimasukan dalam pada pos kewajiban. Pihak bank menyajikan segala hal yang yang berkaitan dengan dana yang diterima sebagai pembiayaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 dengan istilah pinjaman yang diterima dan dimasukkan dalam pos kewajiban dengan saldo nol (Rp0) baik bulan September maupun Desember. Penyajian pembiayaan yang diterima menurut PSAK No.59 disajikan dengan istilah yang agak berbeda yaitu pinjaman yang diterima namun sama-sama diletakkan sebagai pos dari kewajiban. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian pembiayaan yang diterima sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155 namun bila tidak ada transaksinya sebaiknya tidak perlu dilaporkan. g. Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan tidak disajikan dalam laporan keuangan bank karena bank bila memperoleh keuntungan langsung dibagi sesuai dengan kesepakatan yang ada. h. Utang pajak Utang pajak oleh bank tidak disajikan karena bank menyajikan kewajiban pajak dalam akun kewajiban lain- lain. Penyajian utang pajak dalam akun kewajiban lain- lain tidak sesuai dengan PSAK. i. Utang lainnya Utang lainnya dalam laporan keuangan bank tidak disajikan karena bank tidak memiliki utang lainnya kepada pihak manapun. j. Pinjaman subordinasi Pinjaman subordinasi adalah pinjaman yang berdasarkan perjanjian yang hanya dapat dilunasi apabila bank telah memenuhi kewajiban PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 tertentu dalam hal terjadi likuidasi hak tagihnya berlaku paling akhir dari semua simpanan dan pinjaman yang diterima. Pinjaman subordinasi menurut PSAK No.59 disajikan pada pos kewajiban. Pinjaman subordinasi oleh bank disajikan pada pos kewajiban dengan saldo nol (Rp0) baik dalam bulan September maupun Desember karena pihak bank tidak menerima dana pinjaman subordinasi. Penyajian akun pinjaman subordinasi oleh bank sama dengan penyajian pinjaman subordinasi menurut PSAK No.59. Jadi dapat disimpulkan penyajian pinjaman subordinasi dalam pos kewajiban sesuai dengan PSAK No.59. k. Investasi tidak terikat dari bukan bank Laporan keuangan menurut PSAK No.59 menyajikan dana investasi tidak terikat yang diterima oleh bank dari berbagai pihak bukan bank sebagai pos dalam sisi pasiva. Pihak bank menyajikan investasi tidak teikat dari bukan bank dengan istilah dana investasi tidak terikat dan dimasukkan dalam pos investasi tidak terikat setelah pos kewajiban yaitu dengan total saldo Rp7.254.690.000,00 pada bulan September dan Rp7.731.891.000,00 pada bulan Desember. Penyajian dana investasi tidak terikat oleh bank disajikan dalam pos investasi dana terikat setelah pos kewajiban sama dengan peraturan dalam PSAK No.59. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian dana investasi tidak terikat dalam laporan keuangan bank sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 l. Investasi tidak terikat dari bank Investasi tidak terikat dari bank tidak disajikan oleh bank karena bank tidak menyediakan fasilitas investasi tidak terikat dari bank pada kegiatan operasionalnya. m. Modal Pinjaman Modal pinjaman adalah modal atau pinjaman yang didukung oleh instrumen atau warkat yang memiliki sifat seperti modal atau utang. Modal pinjaman menurut PSAK No.59 tidak disajikan dalam laporan keuangan. Modal pinjaman dalam laporan keuangan bank disajikan pada pos kewajiban pada urutan terakhir dengan saldo Rp0 baik pada bulan September maupun bulan Desember. Bank menyajikan akun modal pinjaman sedangkan menurut PSAK No.59 tidak disajikan. Perbedaan ini terjadi karena bank terpengaruh pada peraturan lain selain PSAK No.59. Meski terdapat perbedaan namun penyajian akun modal pinjaman oleh bank tidak menyimpang dari peraturan PSAK No.59, namun bila tidak ada transaksinya sebaiknya akun modal pinjaman tidak dilaporkan. n. Modal Disetor Modal disetor menurut PSAK No.59 dalam laporan keuangan disajikan pada pos ekuitas pada urutan pertama. Modal disetor dalam laporan keuangan bank disajikan pada urutan pertama dalam pos ekuitas dengan total saldo Rp1.250.000.000,00 pada bulan September dan Rp1.250.000.000,00 pada bulan Desember.. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 Penyajian modal disetor dalam PSAK No.59 sama dengan penyajian dalam laporan keuangan bank. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan penyajian modal disetor oleh bank sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155. o. Tambahan Modal Disetor Tambahan modal disetor menurut PSAK No.59 disajikan sebagai pos dari ekuitas. Tambahan modal disetor pada laporan keuangan bank disajikan dalam pos ekuitas yaitu dengan total saldo Rp0 pada bulan September dan Rp96.660.000,00 pada bulan Desember. Penyajian akun tambahan modal disetor oleh bank dan menurut PSAK No.59 sama-sama disajikan dalam pos ekuitas. Jadi dapat diambil kesimpulan penyajian akun tambahan modal disetor oleh bank sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155. p. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Akun selisih penilaian kembali aktiva tetap disajikan dalam PSAK No.16 adalah selisih antara nilai revaluasi dengan nilai buku (nilai tercatat) aktiva tetap dibukukan dalam akun modal. Selisih penilaian kembali aktiva tetap dalam laporan keuangan bank disajikan pada pos ekuitas dengan saldo sebesar Rp0 baik pada bulan September maupun bulan Desember. Bank dan PSAK sama-sama menyajikan akun selisih penilaian kembali aktiva tetap dalam pos ekuitas. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian selisih penilaian kembali aktiva tetap sesuai dengan PSAK No.16 paragraf 66. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 q. Cadangan Akun cadangan dalam laporan keuangan bank disajikan sebagai pos dari ekuitas dengan total saldo Rp380.522.000,00 pada bulan September dan Rp380.522.000,00 pada bulan Desember. Cadangan ini dibentuk menurut ketentuan anggaran dasar dan atau keputusan rapat pemegang saham. Akun cadangan dalam PSAK tidak disajikan pada laporan keuangan. Bank menyajik an akun cadangan sementara PSAK tidak disajikan pada laporan keuangannya. Perbedaan ini terjadi karena dana cadangan dibentuk sesuai keputusan rapat pemegang saham selain itu bank terpengaruh oleh peraturan lain. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian akun cadangan dalam laporan keuangan bank tidak menyimpang dari PSAK . Tabel 3. Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan September dan Desember No 1 2 3 4 5 6 7 PSAK Kas • Disajikan sebagai pos dari aktiva Penempatan pd BI • Disajikan sebagai pos dari aktiva Giro pada bank lain • Disajikan sebagai pos dari aktiva BPRS BDW Kas • Disajikan sebagai pos dari aktiva Penempatan pd BI • Disajikan sebagai pos dari aktiva Giro pada bank lain • Tidak disajikan dalam laporan keuangan karena tidak mempunyai giro pada bank lain Penempatan pada bank lain • Disajikan sebagai pos dari aktiva lancar Efek-efek • Disajikan sebagai pos dari aktiva lancar Penempatan pada bank lain • Disajikan sebagai pos dari aktiva lancar Efek-efek • Tidak disajikan karena bank tidak menempatkan dananya dalam bentuk efek Piutang • Disajikan pada aktiva Pembiayaan Mudharabah • Disajikan pada aktiva Piutang • Disajikan pada aktiva Pembiayaan Mudharabah • Disajikan pada aktiva KETERANGAN Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 Tabel 3. Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan September dan Desember (lanjutan) No 8 10 PSAK Pembiayaan Musyarakah • Disajikan pada aktiva Persediaan • Disajikan sebagai pos dari aktiva Aktiva yang diperoleh untuk ijarah BPRS BDW Pembiayaan Musyarakah • Disajikan pada aktiva Persediaan • Disajikan sebagai pos dari aktiva Ijarah 11 • Disajikan dalam pos aktiva dan dikurangi dengan penyusutan. Aktiva istishna dalam penyelesaian • Disajikan dalam pos aktiva dan dikurangi dengan penyusutan. Aktiva istishna • Disajikan dalam pos aktiva lancar dan dikurangi dengan termin istshna Penyertaan • Disajikan dalam pos aktiva lancar • Disajikan dalam pos aktiva lancar dan dikurangi dengan termin istshna Penyertaan • Tidak disajikan dalam laporan keuangan karena bank tidak melakukan aktivitas penyertaan Investasi yang lain • Tidak disajikan dalam laporan keuangan karena bank tidak menanamkan dananya dalam investasi Aktiva tetap dan inventaris 9 12 13 Investasi yang lain • Disajikan dalam pos aktiva lancar 14 Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan 15 16 17 18 19 • Disajikan pada pos aktiva dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva lain • Disajikan pada sisi aktiva Qard • Dimasukkan dalam akun aktiva lain Penyisihan penghapusan aktiva produktif • Disajikan dalam pos aktiva Kewajiban segera • Disajikan dalam pos kewajiban Simpanan • Giro wadiah ü Disajikan dalam kewajiban lancar sebagai pos dari akun simpanan • Tabungan wadiah ü Disajikan dalam kewajiban lancar sebagai pos dari akun simpanan • Disajikan pada pos aktiva dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva lain-lain • Disajikan pada sisi aktiva Qard • Disajikan sebagi pos dari aktiva lancar Penyisihan penghapusan aktiva produktif • Disajikan dalam pos aktiva Kewajiban segera • Disajikan dalam pos kewajiban Simpanan • Giro wadiah ü Disajikan dalam kewajiban lancar sebagai pos dari akun simpanan • Tabungan wadiah ü Disajikan dalam kewajiban lancar sebagai pos dari akun simpanan KETERANGAN Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai Sesuai Tidak Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 31 Sesuai Sesuai Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 Tabel 3. Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan September dan Desember (lanjutan) No 20 PSAK Simpanan Bank lain • Disajikan sebagai akun dalam kewajiban 21 Kewajiban lain • Disajikan pada pos kewajiban Kewajiban pada bank lain • Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban Pembiayaan yang diterima BPRS BDW Simpanan Bank lain • Tidak disajikan dalam laporan keuangan karena bank tidak menerima simpanan dari bank lain Kewajiban lain • Disajikan pada pos kewajiban Kewajiban pada Bank Indonesia • Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban Pinjaman yang diterima • Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban • Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan • Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban Utang Pajak • Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan • Tidak disajikan, karena semua keuntungan langsung dibagikan Utang Pajak • Tidak disajikan, karena pajak oleh bank disajikan pada kewajiban lain-lain Utang lainnya • Tidak disajikan, karena bank tidak mempunyai utang-utang lainnya Pinjaman subordinasi • Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban Dana Investasi Tidak Terikat • Investasi tidak terikat dari bukan bank ü Disajikan pada pos investasi tidak terikat 22 23 24 25 26 27 28 Utang lainnya • Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban Pinjaman subordinasi • Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban Investasi Tidak Terikat • Investasi tidak terikat dari bukan bank ü Disajikan pada pos investasi tidak terikat 29 Investasi Tidak Terikat • Investasi tidak terikat dari bank ü Disajikan pada pos investasi tidak terikat 30 Modal pinjaman • Tidak disajikan dalam laporan Dana Investasi Tidak Terikat • Investasi tidak terikat dari bank ü Tidak disajikan karena bank tidak menerima dana investasi tidak terikat dari bank Modal pinjaman • Disajikan dalam pos kewajiban 31 Ekuitas • Modal disetor ü Disajikan pada pos ekuitas pada urutan pertama Ekuitas • Modal disetor ü Disajikan pada pos ekuitas pada urutan pertama KETERANGAN Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai Tidak Sesuai Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Dalam PSAK No.59 tidak disajikan namun tidak bertentangan dengan PSAK Sesuai PSAK 59 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 Tabel 3. Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan September dan Desember (lanjutan) No 32 33 34 PSAK Ekuitas • Tambahan modal disetor ü Disajikan pada pos ekuitas Ekuitas • Selisih penilaian kembali aktiva tetap ü Disajikan dalam pos ekuitas Ekuitas • Cadangan ü Tidak disajikan dalam laporan keuangan BPRS BDW Ekuitas • Tambahan modal disetor ü Disajikan pada pos ekuitas Ekuitas • Selisih penilaian kembali aktiva tetap ü Disajikan dalam pos ekuitas Ekuitas • Cadangan ü Disajikan dalam pos ekuitas KETERANGAN Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 16 Sesuai Dalam PSAK tidak disajikan namun tidak bertentangan dengan PSAK Berdasarkan pemaparan diatas dapat dilihat dalam neraca Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga bulan September dan Desember 2006 ditemuk an banyak persamaan dengan PSAK. Persamaan itu antara lain persamaan penggunaan istilah dan persamaan letak penyajian. Dalam laporan keuangan bank juga terdapat perbedaan dengan peraturan yang ada dalam PSAK. Perbedaan itu antara lain perbedaan istilah dan perbedaan letak penyajian. Adapun perbedaan itu terletak pada akun sebagai berikut : a. Aktiva yang diperoleh untuk ijarah Aktiva yang diperoleh untuk ijarah oleh pihak bank disajikan dengan istilah yang berbeda yaitu dengan nama ijarah. Perbedaan ini terjadi karena bank merasa tidak simple untuk menyebut sesuai dengan PSAK No.59 maka pihak bank menggunakan istilah ijarah yang di anggap lebih mudah di mengerti oleh karyawan maupun pemakai laporan keungan. b. Aktiva istishna dalam penyelesaian Aktiva istishna dalam penyelesaian oleh pihak bank disajikan dengan istilah yang berbeda yaitu dengan nama aktiva istishna. Perbedaan ini terjadi karena PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98 bank merasa tidak simple untuk menyebut sesuai dengan PSAK No.59 maka pihak bank menggunakan istilah aktiva istishna yang lebih mudah dimengerti. c. Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan oleh bank disajikan dengan istilah aktiva tetap dan inventaris. Penyajian aktiva tetap dan inventaris dalam laporan keuangan bank ini sesuai dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR tanggal 29 agustus 1995. Jadi dapat disimpulkan perbedaan istilah dalam penyajian aktiva tetap dan akumulasi penyusutan ini terjadi karena laporan bank juga dipengaruhi peratutan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. d. Qard Qard dalam laporan keuangan bank disajikan sebagai akun dalam pos aktiva lancar, sementara dalam PSAK No.59 qard yang berasal dari intern disajikan pada aktiva lain sebagai pinjaman qard. Perbedaan ini terjadi karena bank mencoba melaporkan dana qard secara terbuka maka oleh bank qard yang berasal dari intern disajikan secara khusus terpisah dari aktiva lain. e. Pembiayaan yang diterima Pembiayaan yang diterima pihak bank disajikan dengan istilah yang agak berbeda yaitu dengan nama pembiayaan/pinjaman yang diterima. Perbedaan ini terjadi karena pihak bank telah terbiasa menggunakan istilah pinjaman yang diterima yang sesuai SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. Setelah bank mulai menggunakan PSAK No.59 kebiasaan ini masih melekat sehingga pembiayaan yang diterima disajikan dengan pembiayaan/pinjaman yang diterima. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 f. Utang Pajak Utang pajak dalam laporan keuangan bank dimasukkan dalam kewajiban lain, ini tidak sesuai dengan PSAK No.59. Perbedaan ini terjadi karena bank beralasan dengan utang pajak dimasukkan dalam kewajiban lain- lain laporan keuangan menjadi lebih ringkas. g. Investasi tidak terikat dari bukan bank Investasi tidak terikat dari bukan bank dalam laporan keuangan bank disajikan dengan istilah yang berbeda yaitu dengan dana investasi tidak terikat. Perbedaan ini terjadi karena bank telah terbiasa menggunakan istilah dana investasi tidak terikat untuk menyebut investasi tidak terikat dari bukan bank. Istilah ini tidak akan rancu dengan investasi tidak terikat dari bank karena bank tidak menerima dana investasi tidak terikat dari bank. h. Modal pinjaman Modal pinjaman dalam PSAK No.59 tidak disajikan namun pihak bank melaporkannya pada pos kewajiban. Penyajian modal pinjaman ini sesuai dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. Jadi perbedaan penyajian modal pinjaman ini terjadi karena bank dalam menyusun laporan juga dipengaruhi oleh SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. i. Cadangan Cadangan dalam PSAK No.59 tidak disajikan dalam laporan keuangan, namun pihak bank menyajikannya pada pos ekuitas. Penyajian cadangan ini sesuai dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. Jadi perbedaan penyajian cadangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 ini terjadi karena bank dalam menyusun laporan juga dipengaruhi oleh SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. 3. Perbandingan Laba Rugi Triwulan I dan II dengan PSAK Laporan laba rugi triwulan I dan II secara umum telah disajikan sesuai dengan PSAK ya itu terdiri dari pos pendapatan dan beban. a) Pendapatan dari operasi utama Pendapatan dari operasi utama adalah pendapatan yang timbul dari kegiatan utama perusahaan dalam mencapai tujuannya. 1 ) Pendapatan dari jual beli Pendapatan dari jual beli menurut PSAK No.59 disajikan pada pos pendapatan operasi utama yang terdiri dari pendapatan marjin mudharabah, pendapatan bersih salam pararel, pendapatan bersih istishna pararel. Pendapatan dari jual beli oleh bank disajikan pada pos pendapatan operasi utama yang terdiri dari pendapatan marjin mudharabah, pendapatan bersih salam pararel, pendapatan bersih istishna pararel, yang sesuai dengan PSAK No.59. Total saldo dari pendapatan jual beli yang dilaporkan bank adalah Rp84.677.000,00 pada bulan Maret dan Rp188.807.000,00 pada bulan Juni. Penyajian pendapatan dari jual beli oleh bank sama dengan penyajian menurut PSAK No.59 yaitu disajikan pada pos pendapatan operasi utama. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian pendapatan dari jual beli dalam laporan bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 2 ) Pendapatan dari sewa Pendapatan dari sewa dalam PSAK No.59 disajikan pada pos pendapatan operasi utama pada nilai bersih. Pendapatan dari sewa oleh bank disajikan dalam pos pendapatan operasi utama pada nilai bersih setelah dikurangi beban sewa, penyusutan aktiva ijarah, beban pemeliharaan dan rugi pelepasan aktiva ijarah. Saldo pendapatan dari sewa dalam laporan bank yaitu sebesar Rp39.190.000,00 pada bulan Maret dan Rp79.505.000,00 pada bulan Juni. Penyajian pendapatan sewa dalam laporan keuangan bank sama dengan PSAK No.59 yaitu disajikan pada nilai bersih pada pos pendapatan operasi utama. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian pendapatan dari sewa sudah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162. 3 ) Pendapatan dari bagi hasil Pendapatan bagi hasil dalam PSAK No.59 disajikan dalam pos pendapatan operasi utama yang terdiri dari pendapatan bagi hasil mudharabah dan pendapatan bagi hasil musyarakah. Bank menyajikan pendapatan bagi hasil mudharabah dan pendapatan bagi hasil musyarakah dalam pos pendapatan operasi utama. Saldo total pendapatan dari bagi hasil dalam laporan bank yaitu sebesar Rp268.012.000,00 pada bulan Maret dan Rp418.318.000,00 pada bulan Juni. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 Penyajian pendapatan dari bagi hasil dalam laporan bank sama dengan PSAK No.59 yaitu disajikan pada pos pendapatan operasi utama. Berdasarkan pejelasan diatas dapat disimpulkan penyajian pendapatan dari bagi hasil dalam laporan bank telah sesuai dengan PSAK No.59 pargraf 162. 4 ) Pendapatan operasi utama lainnya Penyajian pendapatan operasi utama lainnya menurut PSAK No.59 disajikan pada pos pendapan operasi utama pada nilai bersih. Bank menyajikan pendapatan operasi utama lainnya pada pos pendapatan operasi utama pada nilai bersih yaitu sebeasar Rp0 pada bulan Maret dan Rp74.417.000,00 pada bulan Juni. Penyajian pendapatan operasi utama lainnya pada laporan bank sama dengan PSAK No.59 yaitu disajikan pada nilai bersih pada pos pendapatan operasi utama. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian pendapatan operasi utama lainnya sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162. b) Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat Penyajian hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat menurut PSAK No.59 disajikan pada pos pendapatan. Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat oleh bank disajikan dalam pos pendapatan. Saldo hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat dalam laporan bank yaitu sebesar Rp139.529.000,00 pada bulan Maret dan Rp273.641.000,00 pada bulan Juni. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 Penyajian hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat dalam laporan bank sama dengan PSAK No.59 yaitu disajikan pada pos pendapatan. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat dalam laporan bank sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162. c) Pendapatan operasi lainnya Pendapatan operasi lainnya adalah pendapatan yang diperoleh dari aktivitas operasional bank selain operasional utama. Pendapatan opearasi lainya dalam PSAK No.59 disajikan pada pos pendapatan. Penyajian pendapatan operasi lainnya dalam laporan bank disajikan pada pos pendapatan sebesar Rp17.039.000,00 pada bulan Maret dan Rp26.402.000,00 pada bulan Juni. Penyajian pendapatan operasi lainnya dalam laporan bank sama dengan PSAK No.59 yaitu disajikan pada pos pendapatan. Jadi dapat disimpulkan penyajian pendapatan operasi lainnya dalam laporan bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162. d) Beban operasi lainnya Beban operasi lainnya adalah beban yang timbul berkaitan langsung dengan kegiatan operasi utama perusahaan. Penyajian beban operasi lainnya dalam PSAK No.59 disajikan pada pos beban. Penyajian beban operasi lainnya dalam bank disajikan pada pos beban sebesar Rp243.060.000,00 pada bulan Maret dan Rp431.854.000,00 pada bulan Juni. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 Penyajian beban operasi lainnya oleh bank sama dengan PSAK No.59 yaitu disajikan dalam pos beban. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian beban operasi lainnya oleh bank sudah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162. e) Pendapatan non-operasi Pendapatan non-operasi adalah pendapatan yang diperoleh selain dari kegiatan utama bank dan sifatnya insidentil atau yang secara tidak langsung berkaitan dengan kegiatan operasional bank. Pendapatan nonoperasi menurut PSAK No.59 disajikan terpisah dari pendapatan operasi utama. Pendapatan non-operasional dalam laporan bank disajikan terpisah dari pendapatan operasi utama sebesar Rp998.000,00 pada bulan Maret dan Rp1.082.000,00 pada bulan Juni. Penyajian pendapatan non-operasi oleh bank sama dengan PSAK No.59 yaitu disajikan terpisah dari pendapatan operasi utama. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian pendapatan non-operasi dalam laporan bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162. f) Beban non-operasi Beban non-operasi adalah beban selain yang timbul dari kegiatan utama bank dan sifatnya insid entil atau yang secara tidak langsung berkaitan dengan kegiatan operasional bank. Beban non-operasi menurut PSAK No.59 disajikan terpisah dari beban operasi. Beban non-operasi dalam laporan bank disajikan terpisah dari beban operasi. Saldo beban PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 non-operasi dalam laporan bank yaitu sebesar Rp19.361.000,00 pada bulan Maret dan Rp21.665.000,00 pada bulan Juni. Penyajian beban non-operasi oleh bank sama dengan PSAK No.59 yaitu disajikan terpisah dari beban operasi. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian beban non-operasi dalam laporan bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162. g) Zakat Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh pembayar zakat untuk diserahkan kepada penerima zakat. Penyajian zakat dalam PSAK No.59 disajikan setelah akun beban. Penyajian zakat dalam laporan bank disajikan setelah akun beban yaitu sebesar Rp 0 baik pada bulan Maret maupun bulan Juni. Penyajian zakat dalam laporan bank sama dengan PSAK No.59 yaitu disajikan setelah akun beban. Jadi bisa dis impulkan penyajian zakat oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162, namun bila tidak ada pengeluaran dana zakat sebaiknya tidak dilaporkan. h) Pajak Penyajian pajak menurut PSAK No.59 disajikan pada urutan terakhir laporan laba rugi. Penyajian pajak dalam laporan bank disajikan pada urutan terakhir laporan laba rugi sebesar Rp3.070.000,00 pada bulan Maret dan Rp3.560.000,00 pada bulan Juni. Penyajian pajak dalam laporan bank sama dengan PSAK No.59 yaitu disajikan pada urutan terakhir laporan laba rugi . Berdasarkan penjelasan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 diatas dapat disimpulkan penyajian pajak oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162. Tabel 4 Perbandingan Laba Rugi bulan Maret dan Juni dengan PSAK No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 PSAK Pendapatan Operasi Utama Pendapatan dari Jual Beli ü Pendapatan marjin Murabahah ü Pendapatan bersih salam Pararel ü Pendapatan bersih istishna pararel ü Disajikan pada nilai nominal ü Disajikan pada pos pendapatan operasi utama BPRS BDW Pendapatan dari Jual Beli ü Pendapatan marjin Murabahah ü Pendapatan bersih salam Pararel ü Pendapatan bersih istishna pararel ü Disajikan pada nilai nominal ü Disajikan pada pos pendapatan operasi utama Pendapatan dari sewa ü Disajikan pada pos pendapatan operasi utama ü Disajikan pada nilai bersih Pendapatan dari bagi hasil ü Pendapatan bagi hasil mudharabah ü Pendapatn bagi hasil Musyarakah ü Disajikan pada pos pendapatan operasi utama Pendapatan operasi utama lainnya. ü Disajikan pada pos pendapatan operasi utama ü Disajikan pada nilai bersih Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat ü Disajikan pada pos pendapatan Pendapatan operasi lainnya ü Disajikan pada pos pendapatan Beban operasi lainnya ü Disajikan pada pos bebanl Pendapatan Non Operasi ü Disajikan terpisah dari pendapatan operasi utama Beban non operasi ü Disajikan terpisah dari beban operasi Zakat ü Disajikan setelah akun beban Pajak ü Disajikan pada urutan terakhir laporan laba rugi Pendapatan dari sewa ü Disajikan pada pos pendapatan operasi utama ü Disajikan pada nilai bersih Pendapatan dari bagi hasil ü Pendapatan bagi hasil mudharabah ü Pendapatn bagi hasil Musyarakah ü Disajikan pada pos pendapatan operasi utama Pendapatan operasi utama lainnya. ü Disajikan pada pos pendapatan operasi utama ü Disajikan pada nilai bersih Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat ü Disajikan pada pos pendapatan Pendapatan operasi lainnya ü Disajikan pada pos pendapatan Beban operasi lainnya ü Disajikan pada pos beban Pendapatan Non Operasi ü Disajikan terpisah dari pendapatan operasi utama Beban non operasi ü Disajikan terpisah dari beban operasi Zakat ü Disajikan setelah akun beban Pajak ü Disajikan pada urutan terakhir laporan laba rugi Keterangan Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 Berdasarkan pemaparan diatas dapat dilihat dalam laporan laba rugi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga bulan Maret dan bulan Juni 2006 semua akun-akunnya telah disusun sama dengan PSAK No.59 dan tidak ditemukan perbedaan. Jadi bisa diambil kesimpulan penyajian laporan laba rugi bulan Maret dan Juni 2006 telah sesuai dengan PSAK No.59. 4. Perbandingan Laba Rugi Triwulan III dan IV dengan PSAK Laporan laba rugi triwulan III dan IV secara umum telah disajikan sesuai dengan PSAK No.59 yaitu terdiri dari pos pendapatan dan beban. a) Pendapatan dari operasi utama Pendapatan dari operasi utama adalah pendapatan yang timbul dari kegiatan utama perusahaan dalam mencapai tujuannya. Pendapatan operasi utama dalam PSAK No.59 terdiri dari pendapatan dari jual beli, pendapatan dari sewa, pendapatan dari bagi hasil, dan pendapatan operasi utama lainnya. Pendapatan dari operasi utama oleh bank disajikan dengan istilah yang berbeda yaitu dengan pendapatan operasional. Pendapatan operasional dalam laporan bank terdiri dari pendapatan operasional penyaluran dana dan pendapatan operasional lainnya. Total saldo pendapatan operasional dalam laporan bank yaitu sebesar Rp1.194.710.000,00 pada bulan September dan Rp1.712.519.000,00 pada bulan Desember. Pendapatan dari operasi utama dalam PSAK No.59 dalam laporan bank disajikan dengan pendapatan operasional, dan akun-akun dalam pos PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 pendapatan operasional bank berbeda dengan akun-akun dalam pos pendapatan operasi utama menurut PSAK No.59. Perbedaan ini tejadi karena PSAK No.59 melaporkan dengan melihat berdasarkan produk/layanan bank, sementara bank BPRS Bangun Drajat Warga melaporkan pendapatan operasional dengan melihat asal dari pendapatan. Berdasarkan penjelasan diatas penyajian pendapatan operasi utama oleh bank tidak sesuai PSAK No.59. b) Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat Penyajian hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat menurut PSAK No.59 disajikan pada pos pendapatan. Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat oleh bank disajikan dengan istilah bagi hasil kepada pemilik dana. Bagi hasil kepada pemilik dana dalam laporan bank disajikan dalam pos pendapatan. Saldo bagi hasil pada pemilik dana dalam laporan bank yaitu sebesar Rp409.561.000,00 pada bulan September dan Rp572.841.000,00 pada bulan Desember. Bank menyajikan bagi hasil pada pemilik dana sedangkan PSAK No.59 menyajikan hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat, ini berarti terdapat perbedaan istilah. Perbedaan ini karena pihak bank merasa lebih simple menggunakan istilah bagi hasil pada pemilik dana dari pada dengan istilah hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat. Meski terdapat perbedaan istilah namun penyajian bagi hasil pada pemilik dana oleh bank sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162 karena disajikan pada pos pendapatan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 c) Pendapatan operasi lainnya Pendapatan operasi lainnya adalah pendapatan yang diperoleh dari aktivitas operasional bank selain operasional utama. Pendapatan operasi lainya dalam PSAK No.59 disajikan pada pos. Penyajian pendapatan operasi lainnya dalam laporan bank disajikan pada pos pendapatan operasional sebesar Rp62.933.000,00 pada bulan September dan Rp43.757.000,00 pada bulan Desember. Penyajian pendapatan operasi lainnya dalam laporan bank sama dengan PSAK No.59 yaitu disajikan pada pos pendapatan. Jadi dapat disimpulkan penyajian pendapatan operasi lainnya dalam laporan bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162. d) Beban operasi lainnya Beban operasi lainnya adalah beban yang timbul berkaitan langsung dengan kegiatan operasi utama perusahaan. Penyajian beban operasi lainnya dalam PSAK No.59 disajikan pada pos beban. Beban operasi lainnya dalam bank disajikan dengan istilah beban operasional dan disajikan dalam pos beban yaitu sebesar Rp587.603.000,00 pada bulan September dan Rp797.454.000,00 pada bulan Desember. Penyajian beban operasi lainnya oleh bank berbeda dengan PSAK No.59 karena PSAK No.59 menyajikannya dengan nama beban operasi lainnya oleh bank disajikan dengan beban operasional. Meski terdapat perbedaan istilah namun penyajian beban operasional oleh bank sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162 karena disajikan dalam pos beban. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 e) Pendapatan non-operasi Pendapatan non-operasi adalah pendapatan yang diperoleh selain dari kegiatan utama bank dan sifatnya insidentil atau yang secara tidak langsung berkaitan dengan kegiatan operasional bank. Pendapatan nonoperasi menurut PSAK No.59 disajikan terpisah dari pendapatan operasi utama. Pendapatan non-operasional dalam laporan bank disajikan terpisah dari pendapatan operasi utama. Saldo pendapatan non-operasi dalam laporan bank yaitu sebesar Rp1.429.000,00 pada bulan September dan Rp31.484.000,00 pada bulan Desember. Penyajian pendapatan non-operasi oleh bank sama dengan PSAK No.59 yaitu disajikan terpisah dari pendapatan operasi utama. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajia n pendapatan non-operasi dalam laporan bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162. f) Beban non-operasi Beban non-operasi adalah beban selain yang timbul dari kegiatan utama bank dan sifatnya insidentil atau yang secara tidak langsung berkaitan dengan kegiatan operasional bank. Beban non-operasi menurut PSAK No.59 disajikan terpisah dari beban operasi. Beban non-operasi dalam laporan bank disajikan terpisah dari beban operasi. Saldo beban non-operasi dalam laporan bank yaitu sebesar Rp22.192.000,00 pada bulan September dan Rp23.930.000,00 pada bulan Desember. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 Penyajian beban non-operasi oleh bank sama dengan PSAK No.59 yaitu disajikan terpisah dari beban operasi. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian beban non-operasi dalam laporan bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162. g) Zakat Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh pembayar zakat untuk diserahkan kepada penerima zakat. Penyajian zakat dalam PSAK No.59 disajikan setelah akun beban. Penyajian zakat dalam laporan bank disajikan setelah akun beban yaitu sebesar Rp 0 pada bulan September dan Rp8.747.000,00 pada bulan Desember. Penyajian zakat dalam laporan bank sama dengan PSAK No.59 yaitu disajikan setelah akun beban . Jadi bisa disimpulkan penyajian zakat oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162. h) Pajak Penyajian pajak menurut PSAK No.3 disajikan pada urutan terakhir laporan laba rugi . Penyajian pajak dalam laporan bank disajikan dengan istilah taksiran pajak penghasilan yang disajikan pada urutan terakhir laporan laba rugi yaitu sebesar Rp4.177.000,00 pada bulan September dan Rp39.394.000,00 pada bulan Desember. Peraturan dalam PSAK No.3 menyajikan taksiran pajak penghasilan pada urutan terakhir laporan laba rugi. Jadi penyajian taksiran pajak penghasilan oleh bank sesuai dengan PSAK No.3 paragraf 8 karena disajikan urutan terakhir laporan laba rugi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 Tabel 5. Perbandingan Laba Rugi bulan September dan Desember dengan PSAK No 1 PSAK Pendapatan Operasi Utama ü ü ü ü 2 3 4 5 6 7 8 Pendapatan dari Jual Beli Pendapatan dari sewa Pendapatan dari bagi hasil Pendapatan operasi utama lainnya. Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat ü Disajikan pada pos pendapatan Pendapatan operasi lainnya ü Disajikan pada pos pendapatan Beban operasi lainnya ü Disajikan pada pos beban Pendapatan Non Operasi ü Disajikan terpisah dari pendapatan operasi utama Beban non operasi ü Disajikan terpisah dari beban operasi Zakat ü Disajikan setelah akun beban Taksiran Pajak Penghasilan ü Disajikan pada urutan terakhir laporan laba rugi BPRS BDW Pendapatan Operasional dari Penyaluran Dana ü Pendapatan dari pihak ketiga bukan bank ü Pendapatan dari BI ü Pendapatan dari bank lain Bagi Hasil Pada Pemilik Dana ü Disajikan pada pos pendapatan Pendapatan operasi lainnya ü Disajikan pada pos pendapatan Beban operasi lainnya ü Disajikan pada pos beban Pendapatan Non Operasi ü Disajikan terpisah dari pendapatan operasi utama Beban non operasi ü Disajikan terpisah dari beban operasi Zakat ü Disajikan setelah akun beban Taksiran Pajak Penghasilan ü Disajikan pada urutan terakhir laporan laba rugi Keterangan Tidak Sesuai Tidak Tidak Tidak Tidak Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 3 Berdasarkan pemaparan diatas dapat dilihat dalam laba rugi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga bulan September dan Desember 2006 ditemukan banyak persamaan dengan PSAK No.59. Persamaan itu antara lain persamaan penggunaan istilah dan persamaan letak penyajian. Dalam laporan keuangan bank juga terdapat perbedaan dengan peraturan yang ada dalam PSAK No.59. Perbedaan itu antara lain perbedaan istilah dan perbedaan letak penyajian. Adapun perbedaan itu terletak pada akun sebagai berikut : a. Pendapatan operasi utama Pendapatan operasi utama dalam PSAK No.59 dalam laporan keuangan bank disajikan dengan pendapatan operasional dari penyaluran dana. Pendapatan operasi utama dalam PSAK No.59 terdiri dari Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai pendapatan dari jual beli, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 pendapatan dari sewa, pendapatan dari bagi hasil, pendapatan operasi utama lainnya. Pendapatan operasional dari penyaluran dana dalam laporan bank terdiri pendapatan dari pihak ketiga bukan bank, pendapatan dari Bank Indonesia, pendapatan dari bank lain. Perbedaan ini terjadi karena sudut pandang yang berbeda antara bank dengan peraturan PSAK No.59. Bank melaporkan pendapatan berdasarkan asal pendapatan, sementara peraturan PSAK No.59 melaporkan pendapatan dengan melihat berdasarkan produk/layanan yang ada dalam bank syariah. b. Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat oleh bank disajikan dengan istilah bagi hasil pada pemilik dana. Perbedaan penggunaan istilah ini terjadi karena bank merasa lebih simple menggunakan istilah bagi hasil pada pemilik dana dari pada dengan istilah hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat yang dianggap terlalu panjang. Penggunaan istilah bagi hasil pada pemilik dana ini dimasudkan agar mudah dimengerti oleh pembaca laporan, karena pembaca laporan belum tentu mengerti dengan istilah investasi tidak terikat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB VI PENUTUP A . Kesimpulan Setelah melakukan penelitian terhadap PT. BPRS Bangun Drajat Warga mengenai penerapan PSAK dengan teknik analisis deskriptif maka penulis menarik kesimpulan secara garis besar adalah sebagai berikut : 1. Laporan keuangan neraca bulan Maret dan Juni 2006 BPRS Bangun Drajat Warga secara umum sudah sesuai pada PSAK karena dalam laporan keuangannya terdapat 0,103 ketidak sesuaian yaitu 4 akun dari 39 akun yang dibandingkan. 2. Laporan keuangan neraca bulan September dan Desember 2006 BPRS Bangun Drajat Warga secara umum sudah sesuai pada PSAK karena dalam laporan keuangannya terdapat 0,06 ketidak sesuaian yaitu 2 akun dari 34 akun yang dibandingkan. 3. Laporan keuangan laba rugi bulan Maret dan Juni 2006 BPRS Bangun Drajat Warga sudah sesuai pada PSAK karena dalam laporan keuangannya tidak terdapat ketidak sesuaian. 4. Laporan keuangan laba rugi bulan September dan Desember 2006 BPRS Bangun Drajat Warga secara umum sudah sesuai pada PSAK karena dalam laporan keuangannya terdapat 0,125 ketidak sesuaian yaitu 1 akun dari 8 akun yang dibandingkan. 5. Kesesuaian antara neraca bulan Maret dan Juni dengan PSAK antara lain terletak pada akun kas, penempatan pada BI, penempatan pada bank lain, 114 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 piutang, pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, persediaan, aktiva yang diperoleh untuk ijarah, aktiva istishna, penyisihan penghapusan aktiva produktif, aktiva dalam valas, aktiva tetap dan inventaris, antar kantor aktiva, rupa-rupa aktiva, tabungan wadiah, kewajiban lain, kewajiban pada bank lain, pembiayaan yang diterima, antar kantor pasiva, pinjaman subordinasi, modal disetor, tambahan modal disetor, selisih penilaian kembali aktiva tetap, cadangan. 6. Kesesuaian antara neraca bulan September dan Desember dengan PSAK antara lain terletak pada akun kas, penempatan pada BI, penempatan pada bank lain, piutang, pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, persediaan, aktiva yang diperoleh untuk ijarah, aktiva istishna, aktiva tetap dan inventaris, aktiva lain, kewajiban segera, tabungan wadiah, kewajiban lain, kewajiban pada bank lain, pembiayaan yang diterima, pinjaman subordinasi, dana investasi tidak terikat, modal pinjaman, modal disetor, tambahan modal disetor, selisih penilaian kembali aktiva tetap, cadangan. 7. Kesesuaian antara laba rugi bank bulan Maret dan Juni dengan PSAK antara lain terletak pada pendapatan dari jual beli, pendapatan sewa, pendapatan dari bagi hasil, pendapatan operasi utama lainnya, hak pihak ketiga atas investasi tidak terikat, pendapatan dari operasi lainnya, beban operasi lainnya, pendapatan non-operasi, beban non-operasi, zakat, pajak. 8. Kesesuaian antara laba rugi bank bulan September dan Desember dengan PSAK antara lain terletak pada bagi hasil pada pemilik dana, pendapatan dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116 operasi lainnya, beban operasi lainnya, pendapatan non-operasi, beban nonoperasi, zakat, taksiran pajak penghasilan. 9. Penyebab perbedaan antara laporan keuangan bank dengan PSAK secara umum karena bank terpengaruh oleh peraturan lain, dan istilah/nama akun disesuaikan dengan pendidikan para pemakai laporan keuangan. a. Perbedaan istilah dalam neraca untuk akun ijarah, aktiva istishna, aktiva tetap dan inventaris, rupa-rupa aktiva, pembiayaan/pinjaman yang diterima ini terjadi karena bank terpengaruh pada peraturan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR tanggal 29 agustus 1995. b. Penyajian akun penyisihan penghapusan aktiva produktif, aktiva dalam valuta asing, antar kantor aktiva, kewajiban pada BI, antar kantor pasiva, modal pinjaman, selisih penilaian kembali aktiva tetap, cadangan dalam laporan bank yang tidak terdapat pada PSAK No.59 ini terjadi karena bank terpengaruh SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR tanggal 29 agustus 1995. c. Bank tidak menyajikan akun giro pada bank lain, efek-efek, penyertaan, investasi yang lain, simpanan bank lain, keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan, utang pajak, utang lainnya, investasi tidak terikat dari bank, perbedaan ini disebabkan bank tidak melakukan aktivitas, transaksi selama periode laporan keuangan. d. Perbedaan dalam laporan laba rugi pada pendapatan operasional dari penyaluran dana dalam laporan bank terdiri pendapatan dari pihak ketiga bukan bank, pendapatan dari Bank Indonesia, pendapatan dari bank lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 Perbedaan ini terjadi karena sudut pandang yang berbeda antara bank dengan peraturan PSAK. Bank melaporkan pendapatan berdasarkan asal pendapatan, sementara peraturan PSAK melaporkan pendapatan dengan melihat berdasarkan produk/layanan yang ada dalam bank syariah. e. Perbedaan istilah dalam laba rugi bulan September dan Desember yaitu pada taksiran pajak penghasilan dan hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat yang berbeda dengan PSAK No.59, hal ini disebabkan bank menyesuaikan istilah dalam laporan laba rugi dengan pemakai laporan keuangan. B . Keterbatasan Penulis dalam meneliti BPRS Bangun Drajat Warga mengalami beberapa kendala dan keterbatasan. Keterbatasan yang dialami oleh penulis yaitu tidak adanya penjelasan atau catatan atas laporan keuangan. Kendala dalam penelitian itu adalah peneliti tidak bisa melakukan wawancara dalam mencari informasi yang dibutuhkan karena kesibukan para staf membuat peneliti terbatas dalam mencari informasi. C . Saran 1. Bagi Bank a. Bank sebaiknya menggunakan istilah yang sama pada laporan neraca dengan PSAK No.59 pada akun ijarah, aktiva istishna, aktiva tetap dan inventaris, rupa-rupa aktiva, dana investasi tidak terikat, pembiayaan / pinjaman yang diterima, pendapatan operasional, bagi hasil pada pemilik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118 dana. Akun qard yang disajikan sendiri sebagai akun, sebaiknya dimasukkan dalam pos aktiva lain sesuai dengan PSAK No.59. b. Sebaiknya BPRS Bangun Drajat Warga menggunakan kembali format laporan laba rugi bulan Maret dan Juni karena laporan pada periode tersebut sudah sesuai dengan PSAK No 59. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini hanya terbatas pada letak dan nama/istilah yang digunakan, akan lebih baik bila peneliti selanjutnya meneliti secara lebih dalam mengenai penyajian dan pengungkapan akun-akun laporan keuangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119 Daftar Pustaka Adnan, M Akhyar .2002. Akuntansi Syariah Arah Prospek dan Tantangan: UII Press. Affandi, M.Imron. 2003. Evaluasi Penerapan PSAK No 59 Pada Perjanjian Pembiayaan Murabahah: Universitas Sebelas Maret. Al-Amin, Budi .2004. Evaluasi Penerapan PSAK No 59 Pada Perjanjian Pembiayaan Mudharabah: Univervitas Sebelas Maret. Antonio, Muhammad Syafi’I . 2001. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta: Gema Insani Press. Arisyana .1997, Penerapan PSAK No 27 Terhadap Laporan Keuangan Koperasi Studi Kasus Pada KUD Tempel, KUD Sleman, KUD Mlati, KUD Depok Tahun 1997: Universitas Sanata Dharma. Ikatan Akuntan Indonesia..2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 1, Jakarta: Salemba Empat Ikatan Akuntan Indonesia..2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 2, Jakarta: Salemba Empat Ikatan Akuntan Indonesia..2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 31, Jakarta: Salemba Empat Ikatan Akuntan Indonesia..2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 59, Jakarta: Salemba Empat Ikatan Akuntan Indonesia..2002. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, Jakarta: Salemba Empat Latifah, Leti .2006, Akuntabilitas Antara Akuntansi Konvensional dan Syariah: Wahana Akuntansi Jurnal Ilmiah Vol 1, No 1 2006 hal 26-34: Universitas Negeri Jakarta. Muhammad. 2002, Manajemen Bank Syariah Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Noormila . 2006, Evaluasi Penerapan PAPSI Pada Piutang Murabahah: Universitas Sebelas Maret. Sofie . 2005, Merumuskan Tujuan Laporan Keuangan Bank Syariah : Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi Vol 5 No 1 April 2005 hal 41-58: Universitas Trisakti. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120 Sulistyowati, Tatik Tri . 2004, Evaluasi Penyajian Laporan Keuangan BPR Syariah Berdasarkan PSAK No 59 Studi Kasus Pada PT.BPRS Margirizki Bahagia: Universitas Sanata Dharma. Suwardjono . 2002, Akuntansi Pengantar 1: BPFE Yogyakarta Tina . 1997, Penerapan PSAK No 32 Pada Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan Pemegang Hak Penguasahaan Hutan Studi Kasus Pada PT.Benua Indah: Universitas Sanata Dharma. Triyuwono, Iwan . 2000, Shari’ate Accounting An Ethical Contruction of Discipline: Gajah Mada International Journal of Business May 2000 Vol 2 No 2 pp 233-251 :Universitas Gajah Mada. Tyas W.S, Maha Putri. 2004, Evaluasi Penerapan Akuntansi Pada Koperasi Simpan Pinjam Berdasarkan PSAK No.27 Studi Kasus Pada Koperasi Wanita LEPMM “Kartini”: Universitas Sanata Dharma Wiyono, Slamet. Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syariah: Grasindo. Yaza, Rizal . 2001, From Convensional To Islamic Accounting Does It Need A Slight Or An Extensive Overhaul: JAAI Vol 5 No 2 Desember 2001: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121 LAMPIRAN A Laporan Keuangan BPRS Bangun Drajat Warga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 LAPORAN KEUANGAN NERACA Tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 (Dalam ribuan rupiah) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Aktiva Kas Penempatan pada BI Penempatan pada bank lain 03) Piutang a.Piutang Murabahah 04) b.Pend.Margin Murabahah yang ditangguhkan -/c.Piutang Salam 05) d.Piutang Istishna 06) e.Pend.Margin Istishna yang ditangguhkan -/Pembiayaan a.Pembiayaan Mudharabah 07) b.Pembiayaan Musyarakah 07) Ijarah a.Aktiva Ijarah 08) b.Aktiva Penyusutan Amrts Aktiva Ijarah -/Qard 09) Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif -/Aktiva Istishna dalam penghapusan 10) Termin Istishna-/- 10) Persediaaan Aktiva dalam Valuta asing Aktiva tetap dan inventaris -/a.Tanah dan Gedung b.Akum Penyusut Gedung -/c.Inventaris d.Akum Penyusut Inventaris -/Antar kantor aktiva Rupa-rupa Aktiva Total Aktiva Sandi 100 120 130 Th 2006 189,819 0 2,324,595 Th 2005 237,508 0 1,774,636 No 1 2 150 151 152 153 154 2,560,089 -843,084 0 147,460 -55,595 2,193,066 -671,355 0 317,766 -115,656 160 161 3,697,501 618,388 2,979,455 806,583 3 4 5 6 7 8 9 10 11 180 185 190 200 201 202 203 212 242,961 -134,187 47,897 -178,112 0 0 0 0 307,850 -98,703 119,985 -107,488 0 0 0 0 213 214 215 216 220 230 634,632 -67,843 265,094 -182,375 0 103,605 634,632 -32,994 277,788 -187,519 0 48,915 290 9,370,845 8,484,469 12 13 14 15 Pasiva Tabungan Wadiah 12) Dana Investasitidak terikat a.Tabungan Mudharabah 13) b.Deposito mudharabah 14) Kewajiban Pada BI Kewajiban pada bank lain 15) Kewajiban lainnya 16) Pembiayaan/pinjaman yang diterima Pinjaman Subordinasi Antar kantor Pasiva Rupa-rupa pasiva 17) Modal Pinjaman Modal disetor a.Modal Dasar b.Modal yang belum disetor Tambahan Modal Disetor a.Agio b.Disagio c.Modal Sumbangan d.Dana Setoran Modal Selisih Penilaiaan Kembali Aktiva Tetap Cadangan a.Cadangan Umum b.Cadangan Tujuan Laba Rugi a.Tahun-tahun lalu i.Laba ii.Rugi b.Tahun Berjalan i.Laba 02) ii.Rugi -/- 02) Total Pasiva Sandi 302 Th 2006 295,089 Th 2005 295,443 321 322 340 350 365 366 368 390 400 410 4,873,423 2,442,950 0 0 199,362 0 0 0 49,592 0 3,964,519 2,417,061 0 0 48,065 0 0 0 152,170 0 421 422 1,000,000 0 1,000,000 -297,120 431 432 433 434 445 0 0 0 64,800 0 0 0 0 361,920 0 451 452 262,213 178,520 159,763 102,664 461 462 0 0 250,919 0 465 466 490 4,896 0 9,370,845 29,065 0 8,484,469 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN KEUANGAN NERACA Tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 (Dalam ribuan rupiah) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Aktiva Kas Penempatan pada BI Penempatan pada bank lain 03) Piutang a.Piutang Murabahah 04) b.Pend.Margin Murabahah yang ditangguhkan -/c.Piutang Salam 05) d.Piutang Istishna 06) e.Pend.Margin Istishna yang ditangguhkan -/Pembiayaan a.Pembiayaan Mudharabah 07) b.Pembiayaan Musyarakah 07) Ijarah a.Aktiva Ijarah 08) b.Aktiva Penyusutan Amrts Aktiva Ijarah -/Qard 09) Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif -/Aktiva Istishna dalam penghapusan 10) Termin Istishna-/- 10) Persediaaan Aktiva dalam Valuta asing Aktiva tetap dan inventaris -/a.Tanah dan Gedung b.Akum Penyusut Gedung -/c.Inventaris d.Akum Penyusut Inventaris -/Antar kantor aktiva Rupa-rupa Aktiva Total Aktiva Sandi 100 120 130 Th 2006 189,069 0 2,580,266 Th 2005 140,022 0 1,990,726 No 1 2 150 151 152 153 154 2,666,898 -905,056 0 112,184 -42,952 2,216,377 -655,781 0 278,539 -102,975 160 161 3,612,774 454,955 2,639,583 1,471,044 3 4 5 6 7 8 9 10 11 180 185 190 200 201 202 203 212 255,961 -138,607 46,059 -165,548 0 0 0 0 283,900 -105,086 105,083 -109,343 0 0 0 0 213 214 215 216 220 230 634,632 -75,381 274,348 -192,552 0 107,994 634,632 -35,481 293,553 -191,125 0 81,389 290 9,385,044 8,935,037 12 13 14 15 Pasiva Tabungan Wadiah 12) Dana Investasitidak terikat a.Tabungan Mudharabah 13) b.Deposito mudharabah 14) Kewajiban Pada BI Kewajiban pada bank lain 15) Kewajiban lainnya 16) Pembiayaan/pinjaman yang diterima Pinjaman Subordinasi Antar kantor Pasiva Rupa-rupa pasiva 17) Modal Pinjaman Modal disetor a.Modal Dasar b.Modal yang belum disetor Tambahan Modal Disetor a.Agio b.Disagio c.Modal Sumbangan d.Dana Setoran Modal Selisih Penilaiaan Kembali Aktiva Tetap Cadangan a.Cadangan Umum b.Cadangan Tujuan Laba Rugi a.Tahun-tahun lalu i.Laba ii.Rugi b.Tahun Berjalan i.Laba 02) ii.Rugi -/- 02) Total Pasiva Sandi 302 Th 2006 334,366 Th 2005 220,995 321 322 340 350 365 366 368 390 400 410 5,042,690 2,014,950 0 0 264,412 0 0 0 40,293 0 4,222,373 2,642,450 0 0 146,068 0 0 0 95,439 0 421 422 5,000,000 -3,750,000 1,000,000 -297,120 431 432 433 434 445 0 0 0 0 0 0 0 0 361,920 0 451 452 262,212 118,310 209,947 139,721 461 462 0 0 0 0 465 466 490 57,811 0 9,385,044 133,244 0 8,935,037 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN KEUANGAN NERACA Tanggal 30 September 2006 dan 2005 (Dalam ribuan rupiah) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pos-pos L/K Publikasi Aktiva Kas Penempatan Pada Bank Indonesia Penempatan pada bank lain Piutang Murabahah Piutang Salam Piutang Istishna Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan Musyarakah Ijarah Qardh Penyisihan penghapusan aktiva produktif -/ Aktiva istishna Persediaan Aktiva tetap dan Investasi Akumulasi penghapusan aktiva tetap -/Aktiva lain-lain Jumlah Pasiva Kewajiban segera Tabungan Wadiah Kewajiban kepada Bank Indonesia Kewajiban lain-lain Pinjaman yang diterima Pinjaman Subordinasi Modal Pinjaman Dana Investasi tidak terikat a. Tabungan Mudharabah b. Deposito Mudharabah Ekuitas a. Modal disetor b. Tambahan modal disetor c. Selisih Penilaian kembali aktiva tetap d. Cadangan e. Saldo Laba/Rugi Jumlah September Tahun 2006 September Tahun 2005 204,565 0 2,683,663 1,884,283 0 53,835 3,753,520 420,285 76,682 41,628 -137,109 0 0 916,184 -287,281 116,764 9,727,019 202,987 0 2,266,671 1,687,711 0 153,512 2,955,750 919,564 147,352 78,338 -126,631 0 0 928,185 -237,177 100,714 9,076,976 0 358,411 0 310,790 0 0 0 0 280,502 0 197,672 0 0 0 5,111,240 2,143,450 4,401,789 2,587,450 1,250,000 0 0 380,522 172,606 9,727,019 720,880 361,920 0 349,643 187,120 9,076,976 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125 PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN KEUANGAN NERACA Tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam ribuan rupiah) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pos-pos L/K Publikasi Aktiva Kas Penempatan Pada Bank Indonesia Penempatan pada bank lain Piutang Murabahah Piutang Salam Piutang Istishna Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan Musyarakah Ijarah Qardh Penyisihan penghapusan aktiva produktif -/ Aktiva istishna Persediaan Aktiva tetap dan Investasi Akumulasi penghapusan aktiva tetap -/Aktiva lain-lain Jumlah Pasiva Kewajiban segera Tabungan Wadiah Kewajiban kepada Bank Indonesia Kewajiban lain-lain Pinjaman yang diterima Pinjaman Subordinasi Modal Pinjaman Dana Investasi tidak terikat a. Tabungan Mudharabah b. Deposito Mudharabah Ekuitas a. Modal disetor b. Tambahan modal disetor c. Selisih Penilaian kembali aktiva tetap d. Cadangan e. Saldo Laba/Rugi Jumlah Desember Tahun 2006 Desember Tahun 2005 326,134 0 3,242,209 1,865,237 0 29,788 3,939,679 235,109 72,231 38,884 -127,873 0 0 895,505 -285,639 136,347 10,367,611 164,093 0 2,200,457 1,566,179 0 121,637 3,762,113 711,190 125,924 69,738 -134,470 0 0 928,185 -247,708 143,706 9,411,044 139,912 383,766 0 83,223 0 0 0 133,016 266,991 0 94,798 0 0 0 5,777,941 1,953,950 4,609,820 2,630,250 1,250,000 96,660 0 380,522 301,637 10,367,611 702,880 361,920 0 349,543 261,826 9,411,044 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126 PT. BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN LABA RUGI 31 Maret 2006 dan 2005 (Dalam ribuan rupiah) No Pendapat Operasi Utama 1 Pendapatan dari Jual Beli a. Pendapatan margin mudarabah b. Pendapatan salam paralel c. Pendapatan istishna pararel i. Pendapatan istishna ii.Harga pokok istishna Pendapatan Bersih Istishna Pararel 2 Pendapatan dari Ijarah (sewa) a. Pendapatan Ijarah (sewa) b. Keuntungan pelepasan aktiva ijarah c. Keuntungan lainnya Total Pendapatan Ijarah (Sewa) d. Beban penyusutan aktiva ijarah e. Beban pemeliharaan aktiva ijarah f. Beban sewa aktiva ijarah g. Rugi pelepasan aktiva ijarah Total Beban Ijarah (Sewa) 3 4 Pendapatan Bersih Ijarah (Sewa) Pendapatan dari bagi hasil a. Pendapatan bagi hasil mudharabah b. Pendapatan bagi hasil musyarakah Total Pendapatan Bagi Hasil Pendapatan Operasional Utama lainnya a. Pendapatan bonus SWBI b. Bagi hasil Sertifikat IMA c. Surat Berharga Syariah lainnya d. Pendapatan Bonus dari bank syariah th.2006 72,331 0 5 Pendapatan Bank sebagai Mudharib 71,722 0 12,346 0 22,207 0 12,346 39,190 0 0 22,207 0 0 0 39,190 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 39,190 230,669 37,343 0 165,413 43,574 268,012 0 0 0 0 Total Pendapatan Operasi Utama lainnya Total Pendapatan Operasi Utama Hak Pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat a. Tabungan Mudharabah b. deposito Mudharabah c. Beban Bonus Wadiah d. Lainnya e. Lainnya (Bank lain) th2005 208,987 0 0 0 26,852 0 26,852 391,879 329,768 80,662 58,867 0 0 0 74,978 61,131 0 0 0 139,529 252,350 136,109 193,659 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127 6 7 Pendapatan Operasi lainnya a. Pendapatan Fee Hawalah b. Pendapatan Rahn c. Pendapatan Kafalah d. Pendapatan Wakalah e. Pendapatan Investasi Terikat f. Penerimaan kelebihan Qard g. Pendapatan administrasi h. Pendapatan transaksi valuta asing i. Lainnya Total Pendapatan Operasi lainnya Beban Operasi lainnya a. Beban bonus wadiah b. Beban bagi hasil sertifikat Ima c. Kerugian penurunan aktiva d. Beban kerugian penyisihan aktiva produktif e. Beban penyusutan aktiva tetap f. Beban penyusutan aktiva ijarah g. Beban transaksi valuta asing h. Beban premi dalam angka penjaminan i. Beban sewa j. Beban promosi k. Beban personalia l. Beban pendidikan dan penelitian m. Beban pajak-pajak non PPh n. Beban Barang dan jasa o. Pemeliharaan dan perbaikan AT dan Investasi p. Beban Administrasi dan Umum Total Beban Operasi lainnya 8 Pendapatan Non Operasi 9 Beban Non Operasi 10 11 Zakat Laba / Rugi Sebelum pajak Pajak L/R setelah pajak 0 0 0 0 0 512 15,886 0 641 0 0 0 0 0 0 24,357 0 0 17,039 3,236 0 0 45,218 32,368 30,066 0 4,099 1,000 4,881 88,997 2,645 5,544 17,698 2,822 4,486 24,357 4,539 0 0 0 5,207 0 0 2,252 0 8,631 79,596 4,456 2,828 17,532 5,207 22,049 243,060 152,299 998 303 -19,361 -19,963 0 7,966 -3,070 0 46,057 16,992 4,896 29,065 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128 PT. BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN LABA RUGI 30 Juni 2006 dan 2005 (Dalam ribuan rupiah) No 1 2 th.2006 Pendapat Operasi Utama Pendapatan dari Jual Beli a. Pendapatan margin mudarabah b. Pendapatan salam paralel c. Pendapatan istishna pararel i. Pendapatan istishna ii.Harga pokok istishna Pendapatan Bersih Istishna Pararel Pendapatan dari Ijarah (sewa) a. Pendapatan Ijarah (sewa) b. Keuntungan pelepasan aktiva ijarah c. Keuntungan lainnya Total Pendapatan Ijarah (Sewa) d. Beban penyusutan aktiva ijarah e. Beban pemeliharaan aktiva ijarah f. Beban sewa aktiva ijarah g. Rugi pelepasan aktiva ijarah Total Beban Ijarah (Sewa) 3 4 5 Pendapatan Bersih Ijarah (Sewa) Pendapatan dari bagi hasil a. Pendapatan bagi hasil mudharabah b. Pendapatan bagi hasil musyarakah Total Pendapatan Bagi Hasil Pendapatan Operasional Utama lainnya a. Pendapatan bonus SWBI b. Bagi hasil Sertifikat IMA c. Surat Berharga Syariah lainnya d. Pendapatan Bonus dari bank syariah Total Pendapatan Operasi Utama lainnya Total Pendapatan Operasi Utama Hak Pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat a. Tabungan Mudharabah b. deposito Mudharabah c. Beban Bonus Wadiah d. Lainnya e. Lainnya (Bank lain) Pendapatan Bank sebagai Mudharib th2005 166,313 0 147,446 0 22,494 0 40,739 0 22,494 79,505 0 0 40,739 137,208 0 0 79,505 137,208 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 79,505 349,849 68,469 137,208 315,305 109,235 418,318 0 0 0 74,417 424,540 0 0 0 50,388 74,417 50,388 761,047 800,321 163,394 110,247 0 0 0 154,197 130,016 0 0 0 273,641 487,406 248,213 552,108 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129 6 Pendapatan Operasi lainnya a. Pendapatan Fee Hawalah b. Pendapatan Rahn c. Pendapatan Kafalah d. Pendapatan Wakalah e. Pendapatan Investasi Terikat f. Penerimaan kelebihan Qard g. Pendapatan administrasi h. Pendapatan transaksi valuta asing i. Lainnya 0 0 0 0 0 771 24,972 0 659 Total Pendapatan Operasi lainnya 7 Beban Operasi lainnya a. Beban bonus wadiah b. Beban bagi hasil sertifikat Ima c. Kerugian penurunan aktiva d. Beban kerugian penyisihan aktiva produktif e. Beban penyusutan aktiva tetap f. Beban penyusutan aktiva ijarah g. Beban transaksi valuta asing h. Beban premi dalam angka penjaminan i. Beban sewa j. Beban promosi k. Beban personalia l. Beban pendidikan dan penelitian m. Beban pajak-pajak non PPh n. Beban Barang dan jasa o. Pemeliharaan dan perbaikan AT dan Investasi p. Beban Administrasi dan Umum Total Beban Operas i lainnya 8 Pendapatan Non Operasi 9 Beban Non Operasi 1,540 0 0 0 0 488 41,478 0 431 26,402 43,937 7,355 0 0 8,621 0 0 36,143 50,083 62,630 0 4,099 2,000 10,167 180,298 8,667 5,959 36,801 6,424 8,813 108,083 0 13,357 2,000 13,040 164,209 8,138 3,348 37,201 18,114 9,538 9,267 2,599 -431,854 -385,100 1,082 412 -21,665 -20,944 10 Zakat 0 0 11 Laba / Rugi Sebelum pajak Pajak 61,371 -3,560 190,413 21,169 L/R setelah pajak 57,811 169,244 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130 PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN LABA RUGI PUBLIKASI Tanggal 30 September 2006 dan 2005 I II III IV V VI VII VIII IX XI XI Pos-pos L/K Publikasi Pendapatan Operasional 1 Pendapatan operasional dari penyaluran dana a. Pendapatan dari pihak ketiga bukan bank b. Pendapatan dari Bank Indonesia c. Pendapatan dari bank lain 2 Pendapatan Operasional lainnya Bagi Hasil Kepada Pemilik Dana -/1 Pihak ketiga bukan bank a. Tabungan Mudharabah b. Deposito Mudharabah c. Lainnya 2 Bank Indonesia 3 Bank-bank lain Pendapatan operasional setelah distribusi bagi hasil Beban Operasional 1 Bonus titipan wadiah 2 Beban Administrasi dan Umum 3 Beban Personalia 4 Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif 5 Lainnya Laba (Rugi) Pendapatan Non Operasional Beban Non Operasional Laba (Rugi) Sebelum Pajak Zakat Taksiran Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Tahun Berjalan September Tahun 2006 1.194.710 1.150.953 1.032.960 0 117,993 43,757 409,561 September Tahun 2005 1.242.990 1.187.449 1.104.832 0 82.617 55.543 433.392 253,806 155,755 0 0 0 785,149 587,603 11,412 201,745 279,658 93,670 1,118 197,546 1,429 22,192 176,783 0 4,177 172,606 237,733 195,659 0 0 0 809,600 560,765 12,296 133,940 252,290 159,540 2,699 248,835 546 21,274 228,107 0 40,987 187,120 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131 PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN LABA RUGI PUBLIKASI Tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 I II III IV V VI VII VIII IX XI XI Pos-pos L/K Publikasi Pendapatan Operasional 1 Pendapatan operasional dari penyaluran dana a. Pendapatan dari pihak ketiga bukan bank b. Pendapatan dari Bank Indonesia c. Pendapatan dari bank lain 2 Pendapatan Operasional lainnya Bagi Hasil Kepada Pemilik Dana -/1 Pihak ketiga bukan bank a. Tabungan Mudharabah b. Deposito Mudharabah c. Lainnya 2 Bank Indonesia 3 Bank-bank lain Pendapatan operasional setelah distribusi bagi hasil Beban Operasional 1 Bonus titipan wadiah 2 Beban Administrasi dan Umum 3 Beban Personalia 4 Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif 5 Lainnya Laba (Rugi) Pendapatan Non Operasional Beban Non Operasional Laba (Rugi) Sebelum Pajak Zakat Taksiran Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Tahun Berjalan Desember Tahun 2006 1,712,519 0 1,498,204 0 151,382 62,933 572,841 Desember Tahun 2005 1,712,609 0 1,526,135 0 112,309 74,165 606,890 361,748 211,093 0 0 0 1,139,678 797,454 16,718 182,934 406,248 190,020 1,534 342,224 31,184 23,930 349,778 8,747 39,394 301,637 337,609 269,281 0 0 0 1,105,719 763,531 16,468 164,181 357,910 222,073 2,899 342,188 687 26,783 306,092 7,902 46,363 261,827 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132 LAMPIRAN B Peraturan Bank Indonesia PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151