Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer Pengaruh Penggunaan Filtrasi Zeolit dan Arang Aktif terhadap Penurunan Logam Berat Timbal (Pb) Air Tambak Kecamatan Jabon, Sidoarjo Influence of Zeolites and Carbon Filtration to decline Heavy Metal Lead (Pb) in Water Fish Pound Jabon subdistrict, Sidoarjo Mahestra Putra Utama 1*, Rahayu Kusdarwati2, danAdriana Monica Sahidu3 1 Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga, Surabaya 60115 Departemen Manajemen Kesehatan Ikan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga, Surabaya 60115 3 Departemen Kelautan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga, Surabaya 60115 *[email protected] 2 Abstrak Kali Porong mulai mengalami perubahan lingkungan yang disebabkan oleh limbah pabrik dan PT. Lapindo Brantas yang berupaya membuang semburan lumpur ke laut melalui sungai Porong di Selat Madura. Air sungai Porong tersebut mengaliri sungai-sungai kecil di sekitar laut, salah satunya adalah sungai sepanjang Kecamatan Jabon yang berpotensi membawa logam berat timbal (Samsundari dan Perwira, 2011).Media filtrasi yang dapat digunakan untuk mengolah air adalah dengan zeolit dan arang aktifyang merupakan kombinasi yang bagus untuk melakukan filtrasi (Nugroho dan Setyo, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh filtrasi zeolit dan arang aktif dalam menurunkan konsentrasi timbal (Pb) pada sampel air tambak. Percobaan terdiri dari lima perlakuan dan empat ulangan, P1 (tanpa zeolit dan arang aktif), P2 (125 gram zeolit dan 25 gram arang aktif), P3 (100 gram zeolit dan 25 gram arang aktif), P4 (75 gram zeolit dan 25 gram arang aktif) dan P5 (50 gram zeolit dan 25 gram arang aktif) l (Pb).Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi zeolit dan arang aktif berbeda nyata terhadap penurunan konsentrasi logam berat timbal. Penurunan konsentrasi timbal yang paling optimal ditunjukkan pada perlakuan P4 (75 gram zeolit dan 25 gram arang aktif) sebesar 69,48%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zeolit dapat dimanfaatkan sebagai baha untuk filter timbal. Kata Kunci :Perubahan lingkungan, pencemaran sungai porong, pengolahan air, adsorbsi. Abstract Porong River began to experience changes in the environment caused by industrial waste and PT. Lapindo Brantas mudflow that seeks to throw into the sea via the Porong river in the Madura Strait. The Porong river water flowing creeks around the sea, one of which is a long river Jabon subdistrict potentially bring heavy metal lead (Samsundari and Perwira, 2011). Filtration media that can be used to treat water is with zeolite and activated charcoal is a good combination to perform filtration (and Setyo Nugroho, 2013). This study aims to determine the effect of zeolite and activated charcoal filtration in lowering the concentration of lead (Pb) on a sample of pond water. The experiment consisted of five treatments and four replications, P1 (without zeolite and activated charcoal), P2 (125 grams of zeolite and 25 grams of activated charcoal), P3 (100 grams of zeolite and 25 grams of activated charcoal), P4 (75 grams of zeolite and 25 grams activated charcoal) and P5 (50 grams of zeolite and 25 grams of activated charcoal) l (Pb). The results showed that the difference in concentrations of zeolite and activated charcoal significantly different to the decline of heavy metal concentrations of lead. The decline in the most optimal concentration of lead is indicated in treatment P4 (75 grams of zeolite and 25 grams of activated charcoal) amounted to 69.48%. This study indicated that zeolite can be applied as filter filler for reducing cadmium. Keywords :Environmental changes, porong river pollution, water treatmen, adsorbsi 19 Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017 Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer PENDAHULUAN nyebabkan LatarBelakang tambak Tahun 2006 seiring dengan menurunnya budidaya, hal produktivitas tersebut di indikasikan karena adanya pengaruh munculnya kejadian luapan lumpur PT. luapan Lapindo Brantas di Kecamatan Porong berbagai macam unsur dan zat kimia Sidoarjo wilayah pesisir di sekitar muara seperti logam berat. Logam berat yang Kali Porong mulai mengalami ada per- lumpur dalam yang lumpur ubahan lingkungan. Perubahan lingku- Timbal (Pb), ngan wilayah pesisir tersebut dise- Kadmium (Cd). mengandung lapindo Merkuri (Hg) adalah dan babkan oleh pencemaran Kali Porong Keberadaan logam-logam berat oleh limbah pabrik yang berada di dilingkungan harus selalu diperhatikan sekitar Kabupaten Sidoarjo dan PT. agar Lapindo berupaya alam maupunkehidupan. Usaha pena- membuang semburan lumpur ke laut nganan limbah yangmengandung ion- melalui Kali Porong di Selat Madura. ion logam berat telah banyakdilakukan Pencemaran Kali Porong tersebut telah dan perlu dikembangkan. Pendekatan menimbulkan berbagai permasalahan, yang telah banyak dilakukan untuk baik dalam segi fisik, sosial maupun mengatasihal tersebut adalah melalui ekonomi bagi wilayah pesisir Kecamatan teknik Jabon (Yuniar dkk., 2010). gunakan Air Brantas yang yang berasaldari tidakmengganggu keseimbangan pengendapan maupun mengadsorben (zat penyerap) (Suardana, 2008) sungai Porong mengaliri sungai-sungai kecil di Zeolit merupakan mineral yang sekitar laut, salah satunya adalah di memiliki rongga atau pori yang selektif sungai-sungai dalam melakukan filtrasi. Arang me- sepanjang Kecamatan Jabon. Air Sungai Lapindo yang me- miliki ngandung timbal akibat limbah industri daripada zeolit. Hal ini menyebabkan baik langsung maupun tidak langsung arang dapat melakukan filtrasi terhadap akan terbawa oleh aliran sungai yang molekul yang bersifat nonpolar. Pori- melewati daerah tambak dan masuk ke pori yang dimiliki zeolit lebih kecil dalam perairan(Warlina, 2004). sehingga dapat melakukan filtrasi terhadap Samsundari dan Perwira (2011) pori-pori molekul yang polar. lebih Kedua besar sifat yang mineral dan mineraloid yang cenderung tercemar lumpur lapindo dapat me- berbeda ini merupakan kombinasi yang mengatakan bahwa perairan 20 Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017 Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer bagus untuk melakukan filtrasi terhadap zeolit dan arang aktif, perangkat filter air (Pamuji dkk., 2014). zeolit dan arang aktif. Bahan yang digunakan dalam METODOLOGI PENELITIAN TempatdanWaktuPenelitian Pengambilan sampel air dila- mendukung penelitian sampel dan air, es ini adalah batu. Bahan kukan di Desa Tegal Sari, Kecamatan penelitian untuk proses filtrasi yaitu 1 kg Jabon, Kabupaten Sidoarjo pada bulan zeolit, 1 kg arang aktif, waring. Agustus 2016. Proses filtrasi air Prosedur kerja dengan filter zeolit dan arang aktif dilaksanakan di Labo-ratorium Basah lt. Pengambilan sampel air di la- 1 Fakultas Perikanan dan Kelautan kukan di pertambakan warga Desa Universitas Airlangga. Uji kandungan Tanjungsari, Kecamatan Jabon. Jarak logam berat timbal (Pb) pada air antara muara sungai dengan pertambakan dilakukan di Balai Riset dan Stan- tersebut sekitar 3 km. Dari darisasi Industri Surabaya (Baristand). tersebut air akan masuk melalui anak muara sungai dari sungai porong yaitu Sungai Geluo yang digunakan untuk mengisi Alat dan Bahan Peralatan penelitian pertambakan warga. Pengambilan sam- yang pel air dilakukan survey pendahuluan digunakan di lapangan antara lain kapal, untuk mengetahui pada tambak ter- alat water sampler, jirigen 25 L, botol sebut kaca 500 ml, refraktometer, termo- grafis analisis logam berat timbal pada sampel Pengambilan Absorption (AAS). 20x20x25 cm, air dengan pompa air, sampel air di lima titik yaitu pada setiap sudut dan titik tengah kolam menggunakan botol filtrasi adalah wadah Akuarium/toples media Positioning System kolam (pertambakan) warga melalui Peralatan penelitian yang digunakan dalam proses sebagai meng- 0.49”LS-112º 51º 18.24” BT). takar 50 ml, mikropipet, dan satu Spectrophotometry Global sampel (GPS) yaitu pada titik koordinat (7º 32º 0,0001 g), beker glass 50 ml, labu Atomic pengambilan gunakan air adalah timbangan analitik (ketelitian alat logam berat timbal (Pb).Penentuan koordinat geo- meter dan pH pen. Peralatan untuk perangkat apakah terdapat jirigen pada 30 cm di bawah permukaan ukuran air sebanyak ± 30 L pada setiap titik. selang Air dalam lima botol (jirigen) tersebut aquarium, timbangan untuk menimbang 21 Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017 Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer nantinya akan dijadikan satu ke dalam acak sederhana dari populasi se- bak penampungan agar sampel yang demikian rupa sehingga setiap anggota digunakan homogen atau sama untuk populasi berpeluang sama untuk terpilih digunakan dalam perlakuan. menjadi anggota sampel. Metode pengambil sampel yang digunakan yaitu dengan menggunakan Metode metode random sampel Timbal pada Air (simple random sample). sederhana Gambar pada Gambar 1. Kusriningrum (2012) mebahwa random Logam sampel air dan sedimen menggunakan metode Atomic Absor- sampel ption Spectrophotometry (AAS) yaitu sederhana adalah pengambilan secara inlet outlet Gambar 1. Titik Pengambilan Sampel Air Tambak 2 Berat Pengujian logam berat timbal pengambilan sampel dapat dilihat pada ngatakan Pengujian 3 4 1 Keterangan : 1. Pompa air 2. Zeolit 3. Arang aktif 4. Selang aquarium Gambar 2. Gambaran proses filtrasi 22 Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017 Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer dengan menggunakan ber- dan arang aktif sebanyak 20 buah. dasarkan Hukum Lambert-Beert yaitu Akuarium dan filter air tersebut dibagi banyaknya diserap menjadi 5 perlakuan dan 4 ulangan. berbanding lurus dengan kadar zat. Perlakuan 1 digunakan sebagai kontrol. sinar prinsip yang Pb2+ Pb2+ Gambar 2. Interkasi Kimia antara Al pada Zeolit dengan Timbal (Pb) melalui Ikatan Ionik Gambar 3. Diagram Penyerapan Konsentrasi Logam Berat Timbal Setiap Harinya Kondisi optimum analisis unsur timbal Perlakuan ini melakukan filtrasi tanpa pada dengan menggunakan zeolit dan arang aktif. panjang Perlakuan 2 sebanyak 125 gram zeolit alat mengukur AAS diperoleh serapan pada gelombang 283,3 nm. dan 25 gram arang aktif . Perlakuan 3 masing-masing diisi 100 gram zeolit Persiapan Penelitian Persiapan dan 25 gram arang aktif. Perlakuan 4 pertama yang masing-masing diisi 75 gram zeolit dan dilakukan adalah menyiapkan akuarium 25 gram arang aktif. Perlakuan 5 sebanyak 20 buah. Dicuci dengan air bersih dan dijemur hingga masing-masing diisi 50 gram zeolit dan kering. 25 gram arang aktif. Setiap akuarium Menyiapkan perangkat filter air zeolit diberi label 23 Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017 sesuai perlakuan dan Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer ulangan yang telah dibuat, kemudian HASIL DAN PEMBAHASAN diacak Gambaran Umum Lokasi sesuai denah penempatan perlakuan penelitiaan. Perlakuan filtrasi Pengambilan sampel air tambak selama 2 hari dan diambil sampel air dilakukan di Desa Tanjungsari, Kec. setiap harinya untuk diujikan. Jabon, Sidoarjo pada pukul 06.00 WIB dengan keadaan cuaca cerah. Parameter Penelitian Parameter Jarak muara sungai Porong dengan penelitian yang pemukiman warga yaitu 2,5 km. sebelum dila- berdasarkan hasil diamati meliputi parameter utama dan Pengambilan parameter penunjang. Parameter utama kukan dalam penelitian ini adalah penurunan penelitian pendahuluan dan didapatkan kadar (Pb), data kandungan logam berat timbal sedangkan parameter penunjang pene- pada pertambakan warga tertinggi yaitu litian ini adalah kualitas air yaitu pH, 0,281 ppm dengan jarak 2.5 km dari DO, suhu, dan salinitas. muara sungai Porong atau sekitar 500 logam berat timbal sampel perlakuan meter dari pemukiman warga Desa Gambaran Filter Air Zeolit dan Arang Aktif Jabon. Bentuk filter air zeolit dan arang aktif dapat dilihat pada gambar2. Analisis Konsntrasi Logam Berat Hasil Analisis Data Anova Rancangan yang digunakan da- uji analisis statistika menunjukkan bahwa lam penelitian ini adalah Rancangan perbedaan Acak Lengkap (RAL) yang dilakukan kemudian untuk mengetahui perbedaan secara ini setiap perlakuannya dilanjutkan pada perlakuan dengan uji Duncan. Data analisis logam berat eksperimental. terdiri dari lima Penelitian dianalisis menggunakan Analysis of (ANOVA) dengan uji lanjutan dan nyata (p<0,05), timbal dapat dilihat pada Tabel 1. empat kali ulangan. Data penelitian Varian yang adanya dilanjutkan dengan meng- gunakan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan yang satu dengan perlakuan yang lainnya. 24 Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017 Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer Tabel 1. Data analisis nilai knsentrasi logam berat timbal Perlakuan Konsentrasi Timbal Sebelum Perlakuan P1 P2 P3 P4 P5 Hasil Uji Pb (ppm) ± SD Hari ke-1 0.1231c ± 0.1096 0.0053a ± 0.0028 0.0111a ± 0.0059 0.0136a ± 0.0044 0.0421b ± 0.0160 0.1379 Hasil Uji Pb (ppm) Hari ke-2 0.1 < 0.0012 < 0.0012 < 0.0012 < 0.0012 Keterangan :P1 : Tanpa Zeolit dan Arang Aktif (Kontrol), P2 : Zeolit 125 gram dan Arang Aktif 25 gram, P3 : Zeolit 100 gram dan Arang Aktif 25 gram, P4 : Zeolit 75 gram dan Arang Aktif 25 gram, P5 : Zeolit 50 gram dan Arang Aktif 25 gram. Tabel 2. Persentase Penyerapan Konsentrasi Logam Berat Timbal Perlakuan P1 P2 P3 P4 P5 Penyerapan Konsentrasi Timbal (%) Hari ke-1 10.76 96.27 91.98 90.13 69.48 Penyerapan Konsentrasi Timbal (%) Hari ke-2 27.48 100 100 100 100 Keterangan :P1 : Tanpa Zeolit dan Arang Aktif (Kontrol), P2 : Zeolit 125 gram dan Arang Aktif 25 gram, P3 : Zeolit 100 gram dan Arang Aktif 25 gram, P4 : Zeolit 75 gram dan Arang Aktif 25 gram, P5 : Zeolit 50 gram dan Arang Aktif 25 gram Tabel 3.Kisaran Parameter Kualitas Air Selama Perlakuan Perlakuan P2 P3 P4 P5 DO (mg/l) 6-6.97 6.19-6.89 5.88-6.96 6.28-6.97 6.02-6.81 Parameter Kualitas Air pH Salinitas (ppt) Suhu C ͦ 27-27.9 8-8.3 20 27.4-28.9 7.9-28,8 20 27.5-28.9 7.9-8.5 20 27.6-28.8 8-8.5 20 27.6-28.8 7.9-8.5 20 Keterangan :P1 : Tanpa Zeolit dan Arang Aktif (Kontrol), P2 : Zeolit 125 gram dan Arang Aktif 25 gram, P3 : Zeolit 100 gram dan Arang Aktif 25 gram, P4 : Zeolit 75 gram dan Arang Aktif 25 gram, P5 : Zeolit 50 gram dan Arang Aktif 25 gram. Tabel 1. terlihat bahwa P2, P3 perlakuan P2 dengan kandungan logam dan P4 tidak berbeda nyata tetapi berat terendah yaitu 0.0053 ppm. Hal berbeda nyata dengan P5 dan P1. ini sependapat dengan penelitian yang Perlakuan dilakukan oleh Nugroho dan Setyo terbaik ditunjukkan pada 25 Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017 Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer (2013) yang menyatakan bahwa variasi pada perlakuan P4 yaitu 75 gram zeolit 75% aktif dan 25 gram arang aktif. Hal ini mempunyai efisiensi penurunan yang dikarekanan pada dosis zeolit dan arang paling pencemar aktif terkecil mampu menurunkan logam Saryati berat sampai pada batas baku mutu dkk.(2009), menyatakan efisiensi zeolit standart perairan yang ditentukan yaitu tanpa aktifasi dalam menyerap ion <0.03 ppm (Samsundari dkk., 2011). logam berat dalam air sampai diatas Hari ke-2 proses filtrasi logam timbal 80% untuk Cd, Pb, Cu dan Fe, 44% sudah tidak terdeteksi atau telah habis. untuk Zn dan 21% untuk Mn. Data zeolit dan tinggi khususnya 25% arang terhadap logam berat. Tabel 1. terlihat bahwa P2, P3 konsentrasi timbal dapat dilihat pada dan P4 tidak berbeda nyata tetapi berbeda nyata dengan Perlakuan terbaik Tabel2. P5 dan P1. ditunjukkan rata-rata persentase penurunan Berdasarkan Tabel 2, menun- pada jukkan bahwa dari hari ke hari proses perlakuan P2 dengan kandungan logam penyerapan timbal berat terendah yaitu 0.0053 ppm. Hal arang aktif menunjukkan penurunan. ini sependapat dengan penelitian yang Perlakuan P1 (Kontrol) menunjukkan dilakukan oleh Nugroho dan Setyo adanya penurunan konsentrasi logam (2013) yang menyatakan bahwa variasi berat timbal dikarenakan logam berat 75% tersebut mengendap ataupun menempel zeolit dan 25% arang aktif mempunyai efisiensi penurunan yang pada paling (Kontrol) tinggi khususnya terhadap logam pencemar berat. oleh zeolit dan dinding-dinding aquarium. mengalami P1 penurunan Saryati konsentrasi logam berat timbal pada dkk.(2009), menyatakan efisiensi zeolit hari pertama yaitu 10.279 % dan pada tanpa aktifasi dalam menyerap ion hari ke-2 sebesar 27.48%, hal ini di logam berat dalam air sampai diatas karenakan 80% untuk Cd, Pb, Cu dan Fe, 44% mengendap pada dasar perairan. untuk Zn dan 21% untuk Mn. . logam (Hutagalung berat (1991), timbal menyatakan Pada hari ke-2 didapatkan hasil bahwa logam berat mempunyai sifat yang tidak menunjukkan perbedaan pada yang mudah mengikat dan mengendap setiap perlakuannya yaitu < 0,0012 di dasar perairan dan bersatu dengan ppm yaitu sedimen, pengendapan logam berat di ditunjukkan suatu perairan terjadi karena adanya kecuali 0.1.Penyerapan P1 (Kontrol) optimal 26 Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017 Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer anion karbonat dan ke dalam golongan mineral tektosilikat, klorida.Penyerapan yang paling tinggi yaitu senyawa silikat yang strukturnya pada oleh merupakan alumina silikat, dimana atom- perlakuan P2 diikuti oleh perlakuan P3 atom oksigen yang mengelilingi baik dan P4 serta penyerapan yang terendah atom Al ataupun atom Si membentuk ditunjukkan oleh perlakuan P5. jaringan tiga dimensi (Mumpton, 1984). hari ke-1 Hari ditunjukkan ke-2 menunjukkan timbal hidroksil persentase secara konsentrasi proses filtrasi maksimal timbal Karbon aktif dalam perlakuan penyerapan digunakan sebagai pelengkap karena sehingga sudah dapat tidak aplikasi terdeteksi atau telah habis. Hal ini kemungkinan kandungan disebabkan timbal yang Grafik banyak zeolit dalam proses penanganan limbah (Wu, 2004). (2015), menyatakan merupakan arang aktif yaitu secara fisik pada mineral permukaan tektosilikat yang tersusun dari molekul zeolit memiliki dalam perairan zeolit tersebut menjerat adsorbat menyerap pada dan sisi-sisi waktu adsorben bisa menjadi jenuh dan positif tidak sehingga akan terjadi penukaran ion. Mekanisme Adsorben dinding adsorben sehingga pada suatu berada dalam perairan dalam bentuk muatan aktif mengadsorbsi berbagai macam polutan. akan berikatan dengan ion-ion yang memiliki Karbon rongga-rongga yang digunakan untuk muatan negatif pada seluruh permukaan struktur Timbal adsorben. memiliki banyak sisi adsorben berupa air dan logam alkali dan alkali tanah Pb2+ dan baik proses Mekanisme penyerapan dengan Istichori molekulnya. air dalam produksi air minum maupun dalam Gambar 3. sehingga digunakan pemurnian penurunan konsentrasi timbal dapat dilihat pada bahwa penghilang menjadi lebih baik. Selain itu juga zeolit dan arang aktif yang diberikan besar. sebagai berbagai sehingga memungkinkan kualitas air di tambak terlalu kecil ataupun konsentrasi terlalu yaitu untuk warna, penghilang rasa, penghilang bau oleh berada digunakan dapat mengadsorbsi polutan (Nugroho dan Setyo, 2013). dalam Kualitas Air saat Penelitian Berlangsung menyerap ion Pb melalui ikatan ion yang terjadi di dalam proses pertukaran Data kualitas air saat penelitian kation-kation. Mineral zeolit termasuk berlangsung dilakukan mulai dari awal 27 Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017 Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer pengambilan sampel di lokasi tambak dengan dan saat proses filtrasinya. Pengukuran berbanding terbalik. Semakin tinggi kualitas air saat filtrasi dilakukan pada suhu perairan maka kadar oksigen pagi dan sore hari selama 2 hari. terlarut Parameter yang diukur meliputi DO, menurun. Setelah dilakukan filtrasi suhu pH, suhu, dan salinitas. Data kisaran saat penelitian parameter kualitas air dapat dilihat pada 26,9 – 29,1 C ̊ .Nilai ini sesuai dengan Tabel .3 Peraturan Pemerintah No. 82 tahun Kadar timbal awal yang kelarutan oksigen perairan 2001 tentang tersebut adalah semakin berlangsung pengelolaan berkisar kualitas dianalisis pada air tambak yaitu 0,1379 pengendalian pencemaran yaitu 26 C ̊ – ppm, hal ini berarti melebihi ambang 30 C ̊ . batas baku mutu yang ditetapkan PP RI penelitian ini juga telah memenuhi No.82/2001 yaitu 0.03 ppm. Kualitas air kebutuhan yang dianjurkan baku mutu saat pengambilan sampel air yaitu pH yaitu 4-8 ppm. Tingginya suhu pada 8.6, suhu 29.1̊ C dan salinitas 20 ppt. saat yang tambakan digunakan mengisi per- warga sekitar Desa di pengambilan sampel 29,1 C ̊ mempengaruhi kandungan DO dalam Hasil tersebut disebabkan karena air Oksigen terlarut (DO) dalam perairan. Hal ini dimungkinkan karena banyak bahan pencemar organik Tanjungsari, Kecamatan Jabon berasal maupun inorganik yang masuk dalam dari muara sungai Porong, sedangkan air perairan tersebut telah tercemar oleh limbah organik akan mengalami degradasi dan industri dekomposisi oleh bakteri aerob yang dari khususnya berbagai lumpur daerah Lapindo dan akan yang diperkirakan akan mempengaruhi per- terlarut ubahan pada kualitas air. Peningkatan 2001). tertentu akan sehingga menyebabkan akan kadar berkurang limbah oksigen (Darmono, Kadar pH (derajat keasaman) konsentrasi logam berat yang melebihi batas tersebut mengalami penurunan setelah dilakukan mempengaruhi parameter kualitas air yang lain seperti filtrasi. Nilai pH awal saat pH, suhu dan DO (Parawita dkk., 2009). pengambilan yaitu 8,6 dan mengalami Parameter kualitas air ditinjau penurunan dari hari ke hari selama dari suhu dan oksigen terlarut (DO) proses filtrasi hingga 7,9. Hal ini mempunyai hubungan keterkaitan satu menunjukkan dengan yang lainnya.Hubungan suhu menjadi 28 Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017 bahwa semakin kualitas baik air karena Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer mendekati (1994), pH netral. menjelaskan Hutagalung bahwa waktu logam yang optimal dalam proses penyerapan dan jika ingin diaplikasikan berat dengan nilai pH yang bersifat pada tambak budidaya. basa logam tersebut sukar larut dan akan mengendap ke dasar perairan. Secara DAFTAR PUSTAKA Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran: Hubungan dengan Toksikologi Senyawa Logam. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. Hlm 140 – 147. Hutagalung, H. P. 1994. Logam Berat dalam Lingkungan. Oseana, Volume IX, I : 11-20. Istichori. E. 2015. Kemampuan Zeolit Untuk Menurunkan Konsentrasi Besi dan Mangan Dalam Limbah Cair Tambang. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. 7 hal. Percobaan. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya. hal. 1 dan 43. Makmur, A. I. J. Assad., A. Mustafa., E. A. Hendrajat dan Hasnawi. Karakteristik Kualitas Perairan Tambak Di Kabupaten Pontianak. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Sulwesi Selatan. Hal 1169. Mumpton, E,A 1984, “The Role of Natural Zeoiltes in Agriculture andAquaculture”, In W,G Pond and E,A, Mumpton (ed) ZeoAgriculture Boulder: West View Press. 17 hal Novotny, V. and Olem, H. 1994. Water Quality, Prevention, Identification and Management of Diffuse Pollution. New York: Van Nostrans Reinhold. Nugroho, W. dan S. Purwoto. 2013. Removal Klorida, TDS dan Besi Pada Air Payau Melalui Penukar Ion dan Filtrasi Campuran Zeolit dengan Karbon Aktif. Jurnal Teknik Waktu. XI (1). 13 hal. Pamuji, T. D., E. Addharu, E. Mattanzi, A. K. Kurniawan dan I. N. umum logam berat akan meningkat toksisitasnya pada pH asam dan akan mengalami pengendapan pada pH basa (Novotny dan Olem, 1994). Salinitas air tambak pada saat pengambilan dan pada saat penelitian tidak terjadi perubahan yaitu 20 ppt. dianggap Hal tersebut masih normal jika dibandingkan standar baku mutu yaitu 10-30 ppt (Makmur, dkk., 2010) KESIMPULAN DAN SARAN Filtrasi menggunakan zeolit dan arang aktif terhadap penurunan kandungan logam berat timbal pada air yang tambak nyata memberikan perbedaan pada perlakuan. setiap Filtrasi menggunakan zeolit dan arang aktif terhadap penurunan kandungan logam berat timbal pada air tambak menunjukkan proses penyerapan yang paling optimal yaitu 75 gram zeolit dan 25 gram arang aktif dengan penyerapan sebesar 69,48 %. Saran pembahasan yang diperoleh dari diatas adalah Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan waktu yang berbeda untuk mengetahui 29 Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017 Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer Maslahah. 2014. Optimalisasi Penggunaan Sinar UV, Mineral Zeolit, dan Mineraloid Arang Untuk Memperoleh Air Layak. Laporan Akhir PKM-P. Institut Pertanian Bogor. 26 hal Parawita, D., Insafitri dan A. W. Nugraha. 2009. Analisis Konsentrasi Logam Berat Timbal (Pb) Di Muara Sungai Porong. Juranal Kelautan, 2(2): 34-41. Peraturan Pemerintah No. 82. 2001. Pengelolaan Kualitas air dan Pengendalian Pencemaran Air. Jakarta. Hal 1-3. Samsundari, S. dan I. Y. Perwira. 2011. Kajian Dampak Pencemaran Logam Berat di Daerah Pesisir Sekitar Luapan Lumpur Sidoarjo terhadap Kualitas Air dan Budidaya Perikanan. GAMMA. VI (2) : 129-136 Saryati, Sumardji, Sutisna A. Handayani dan S. Suprapti. 2001. Karakteristik Arang Pasaran Untuk Pemurnian Air. Jurnal Sains Materi Indonesia. III (1). Hal. 20-26. Suardana, I N. 2008. Optimalisasi Daya Adsorbsi Zeolit Terhadap Ion Kromium (III). Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sain dan Humanoira. Vol.2(1), 17-33. Warlina, L. 2004. Pencemaran Air : Sumber, Dampak, dan Penanggulangannya. Pengantar ke Falsafah Sains (PPS702). Institut Pertanian Bogor. 1-26 Wu J. 2004. Modeling Adsorption of Organic Compounds on Activated Carbon. Multivariate Approach. Unema University. Sweden. Page 27. Yuniar, D. W., T. W. Suharso., G. Priyanto. 2010. Arahan Pemanfaatan Ruang Pesisir Terkait Pencemaran Kali Porong. Jurnal Tata Kota dan Daerah. II (2). 63-73. 30 Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017