11 BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

advertisement
11
BAB IV
KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1. Keadaan geografis
Kabupaten Majalengka merupakan bagian dari wilayah administrasi
Provinsi Jawa Barat yang memiliki luas wilayah 120.424 hektar yang terdiri atas
26 kecamatan, 13 kelurahan dan 321 desa. Secara geografis, Kabupaten
Majalengka terletak pada koordinat 60 32’16,39” sampai dengan 70 4’ 24,75”
Lintang Selatan dan 1080 2’ 30,87” sampai dengan 1080 24’ 32,84” Bujur Timur.
Tepatnya, lokasi penelitian berada di Kecamatan Majalengka yang terletak pada
koordinat 60 45’ sampai dengan 60 56’ Lintang Selatan dan 1080 10’ sampai
dengan 1080 17’ Bujur Timur.
Jarak dari Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten berkisar antara 0 – 37
kilometer, dan jarak dari Ibukota Kabupaten ke Ibukota Provinsi Jawa Barat
adalah ± 91 kilometer serta jarak dari Ibukota Kabupaten ke Ibukota Negara
adalah ± 200 kilometer. Batas wilayah administrasi, Kabupaten Majalengka
sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Indramayu, sebelah Selatan dengan
Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya, sebelah Barat dengan Kabupaten
Sumedang, dan Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kuningan dan
Kabupaten Cirebon.
Berdasarkan
klasifikasi
kemiringan
lahan,
Kabupaten
Majalengka
diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) kelas yaitu landai atau dataran rendah (0 – 15
persen), berbukit bergelombang (15 – 40 persen) dan perbukitan terjal (>40
persen). Sebesar 13,21 persen dari luas wilayah Kabupaten Majalengka berada
pada kemiringan lahan di atas 40 persen, 18,53 persen berada dalam kelas
kemiringan lahan 15 - 40 persen, dan 68,26 persen berada pada kelas kemiringan
lahan 0 - 15 persen. Lokasi penelitian itu sendiri tepatnya berada pada kelas
kemiringan lahan 0 - 15 persen.
Sedangkan berdasarkan ketinggian, wilayah Kabupaten Majalengka
diklasifikasikan dalam 3 (tiga) klasifikasi utama yaitu dataran rendah (0 - 100 m
dpl), dataran sedang (>100 - 500 m dpl) dan dataran tinggi (> 500 m dpl). Dataran
rendah sebesar 42,21 persen dari luas wilayah, berada di Wilayah Utara
Kabupaten Majalengka, dataran sedang sebesar 20,82 persen dari luas wilayah,
12
umumnya berada di Wilayah Tengah, dan dataran tinggi sebesar 36,97 persen dari
luas wilayah, mendominasi Wilayah Selatan Kabupaten Majalengka, termasuk di
dalamnya wilayah yang berada pada ketinggian di atas 2.000 m dpl yaitu terletak
di sekitar kawasan kaki Gunung Ciremai. Untuk lokasi penelitian termasuk
klasifikasi dataran rendah dengan ketinggian 0 - 100 m dpl.
4.2. Kondisi Iklim
Kabupaten Majalengka beriklim tropis, dengan suhu rata-rata berkisar
antara 23 – 33,1ºC dan kelembaban udara antara 77 – 86 persen dengan kecepatan
angin rata-rata sebesar 3,75 knot. Data Statistik Meteorologi menunjukkan jumlah
hari hujan pada tahun 2010 mencapai 245 hari dengan curah hujan berkisar antara
89 hingga 586 mm, sedangkan pada tahun 2009 turun hujan selama 156 hari
dengan curah hujan antara 60 hingga 419 mm. Selama tahun 2010, hujan turun
pada setiap bulannya. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret yang
mencapai 586 mm dan terendah terjadi pada bulan Juli dengan curah hujan
mencapai 89 mm.
4.3. Permasalahan Sampah
Berdasarkan data dari Pemerintah Kabupaten Majalengka, di Kabupaten
Majalengka terdapat 2 Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) yaitu TPA Heuleut dan
TPA Talaga. Sampah di Kabupaten Majalengka berasal dari berbagai sumber
seperti dari perumahan, pasar, rumah sakit, tempat-tempat umum, dan industri.
Sampah organik dan rumah tangga mendominasi komposisi sampah yang
dihasilkan di Kabupaten Majalengka.
Berdasarkan data tahun 2008, dari 7 kecamatan terlayani meliputi 6
kelurahan dan 22 desa dengan jumlah penduduk 163.745 jiwa. Rata-rata volume
sampah terangkut setiap harinya sebesar 142,00 meter kubik dan dalam sebulan
mencapai 4.260,00 meter kubik. Sementara potensi timbunan sampah di seluruh
wilayah Kabupaten Majalengka saat ini setiap harinya mencapai 2.995,43 meter
kubik, yang berarti hanya 4,20 persen saja sampah di Kabupaten Majalengka yang
terangkut.
Wilayah yang telah terlayani pelayanan persampahan sampai dengan tahun
2008 yaitu Kecamatan Majalengka, Kecamatan Panyingkiran, Kecamatan
13
Kadipaten, Kecamatan Cigasong, Kecamatan Rajagaluh, Kecamatan Cikijing,
Kecamatan Talaga, sebagian Kecamatan Dawuan, dan sebagian Kecamatan
Jatiwangi. Hal tersebut tentunya menjadi masalah karena baru 7 kecamatan yang
telah terlayani dari 26 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Majalengka.
Download