pengaruh jenis industri, kepemilikan asing dan profitabilitas

advertisement
PENGARUH JENIS INDUSTRI, KEPEMILIKAN ASING DAN
PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
(Studi empiris pada perusahaan non-keuangan yang listing di
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013)
Yoga Alfadira Stepa1, Dwi Fitri Puspa1, Yunilma1
Jurusan Akuntasi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta
E-mail : [email protected]
1
Abstrak
This research aims to test the effect of type of industry, foreign ownership and
profitability of Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD). The population in this
research is non-financial companies in Indonesia Stock Exchange (IDX) for period 20112013. Sample chosen uses a purposive sampling. The total sample as many as 106
companies. Data obtained from the annual report of companies non-financial listed in
Indonesia (IDX) for period 2011-2013.
Hypotesis tasted by a multiple regression models. Regression analysis was done
using SPSS 16.0 and Eviews3. The result showed that a variable foreign ownership and
profitability has no effect significant against the disclosure of Corporate Social
Responsibility (CSR). While the variable type of industry of significant Corporate Social
Responsibility Disclosure (CSRD).
Keywords : Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD), type of industry, foreign
ownership, profitability, non-financial companies.
(corporate value) yang menggambarkan
PENDAHULUAN
perusahaan
1. Latar Belakang
Global Reporting Initiative (GRI)
menyatakan
Pengungkapan
tanggung
jawab sosial atau disebut Corporate Social
Responsibility
mencari
dan
menghasilkan laba (kondisi keuangan)
yang merupakan tujuan utama.
Pada saat ini perusahaan tidak lagi
(CSRD)
berfokus pada kepentingan pribadi, namun
yang
juga harus peduli kepada lingkungan
menghadapkan perusahaan pada triple
sekitar yaitu lingkungan alam dan sosial
bottom
melakukan
(masyarakat). Pada umumnya perusahaan
aktivitas, perusahaan juga harus peduli
di Indonesia merupakan perusahaan yang
terhadap lingkungan dan sosial di sekitar
bergerak
perusahaan, tidak hanya
single
lingkungan alam baik secara langsung
perusahaan
maupun tidak langsung, hal ini dapat
merupakan
bottom
line
line
Disclosure
hanya
sebuah
yaitu
yaitu
konsep
selain
nilai
pada
pada
sektor
pemanfaatan
menimbulkan
masalah
terhadap
Berkaitan dengan pengungkapan
lingkungan, seperti polusi, pencemaran,
tanggung jawab sosial, perusahaan dengan
keamanan produk dan sebagainya. Oleh
jenis
sebab itu, perusahaan dituntut untuk
pengungkapan
melakukan pengungkapan tanggung jawab
dibandingkan perusahaan dengan jenis
sosial perusahaan (Nur, 2012).
industri low-profile.
industri
high-profile
yang
melakukan
lebih
luas
The World Bussines Council of
Selain jenis industri, kepemilikan
Corporate Development juga menjelaskan
asing juga mempengaruhi pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR)
tanggung
sebagai “the commitment by busines to
Barkemeyer (2007) menjelaskan apabila
behave
to
perusahaan memiliki kontak dengan pihak
economic development while improving the
asing baik dalam kepemilikan dan trade,
quality of life of the workforce and their
maka
familiesas well as the local community and
melakukan pengungkapan yang lebih luas.
ethically
and
contribute
society at large”. Pandangan tradisional
dunia usaha telah mengalami perubahan,
perusahaan juga harus berkontribusi dalam
bentuk tanggung jawab sosial dalam
aktifitasnya tidak hanya bertujuan mencari
laba semata.
Beberapa
mempengaruhi
jawab
sosial
perusahaan
perusahaan.
terdorong
untuk
Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) juga dipengaruhi oleh
profitabilitas
perusahaan.
Profitabilitas
merupakan kemampuan perusahaan untuk
memperoleh laba dengan menggunakan
total aset yang telah disesuaikan dengan
faktor
yang
perusahaan
dapat
biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut
dalam
(Darmayanti, 2008). Berkaitan dengan
melakukan pengungkapan tersebut adalah
pengungkapan
jenis industri, kepemilikan asing dan
perusahaan, apabila tingkat profitabilitas
profitabilitas. Hackston dan Milne (1996)
suatu perusahaan tinggi, maka perusahaan
mengungkapkan jenis industri merupakan
tersebut termotivasi untuk melaksanakan
suatu
yang
pengungkapan
menunjukkan bidang atau bentuk usaha
Responsibility
yang dilakukan oleh perusahaan. Jenis
legitimasi dan nilai lebih dari stakeholder
industri dikelompokkan kepada industri
(Sanjaya, et al, 2014).
karakteristik
perusahaan
high-profile dan low-profile.
tanggung
jawab
Corporate
untuk
sosial
Social
mendapatkan
Perusahaan bisnis di Indonesia saat
ini sebagian besar pada sektor pemanfaatan
sumber
daya
alam
masih
banyak
kreditur,
konsumen,
pemerintah,
melakukan kerusakan lingkungan akibat
masyarakat dan lainnya). Dukungan dari
aktivitas
stakeholder
perusahaan.
Kasus
tersebut
sangat
diperlukan
demi
diantaranya pencemaran sungai dan sawah
kelangsungan
di Kabupaten Bandung dan Sumedang oleh
mendapatkan dukungan tersebut pihak
PT. KHT-II, PT. ISIT dan PT. FST.
manajemen dituntut melakukan pelaporan
“Daftar hitam” dalam kasus pencemaran
informasi secara lengkap dan transparan.
lingkungan yaitu PT. Platinum Keramik
Industri, PT. Kertas Basuki Rahman, PT.
Ultra Jaya Milk Industri, PT. Pertamina
Golden Spike dan PTP Pabrik Gula. Selain
itu, PT. Newmont Raha kasus pencemaran
teluk buyat, dan PT. Freeport Indonesia
yang mengakibatkan mencairnya salju di
puncak tertinggi pegunungan Jaya Wijaya.
Hal ini tidak sesuai dengan UU RI
perusahaan,
untuk
Teori Legitimasi
Teori
legitimasi
merupakan
“kontrak sosial” yang dilakukan oleh
perusahaan
terhadap
disekitarnya
yang
individual,
organisasi
lingkungan
terkait
dan
dengan
masyarakat
(Deegan, 2000). Perusahaan merupakan
bagian
dari
melakukan
masyarakat
aktifitas
tentunya
operasional
yang
No. 40/2007 pasal 74 tentang perseroan
berpengaruh terhadap masyarakat serta
terbatas,
lingkungan sekitar. Laporan tahunan yang
yang
menyatakan
bahwa
persoroan yang yang menjalankan kegiatan
diterbitkan
usaha dalam bidang sumber daya alam
pelaporan sosial akan memberikan kesan
wajib melakukan tanggung jawab sosial
yang baik kepada masyarakat, sehingga
lingkungan.
keberadaan perusahaan mudah diterima
2. Landasan Teori dan Pengembangan
Hipotesis
ini mengungkapkan bahwa perusahaan
beraktifitas
untuk
kepentingannya sendiri, disamping tujuan
mencari
laba
termasuk
oleh masyarakat (Deegan, 2000).
Menurut
Deegan (2000) menyatakan Teori
hanya
dan
Teori Agency
Teori Stakeholder
tidak
perusahaan
perusahaan
juga
harus
memberikan
kontribusi
bagi
stakeholdernya
(pemegang
saham,
Jensen
dan Meckling
(1976) teori keagenan menjelaskan bahwa
potensi timbulnya konflik kepentingan
antara pihak pemegang saham dengan
manajemen akan menimbulkan agency cost
yang disebabkan oleh asimetri informasi.
Untuk
meminimalisir
konflik
tersebut
maka dilakukan pengawasan antara pihak
pemegang saham dengan manajer, yang
disebut
dengan
mekanisme
corporate
governace.
dilakukan
Corporate Social Responsibility (CSR)
World
aktifitas tanggung jawab sosial yang telah
Bank
mendefinisikan
tanggung jawab sosial sebagai “CSR is
commitment of bussiness to contribute to
sustainable economic development working
with eployees and their reppresentatives,
the local community and society at large to
perusahaan
baik
berkaitan
dengan perhatian masalah dampak sosial
maupun lingkungan. Selain itu, Global
Reporting Initiative (GRI) pengungkapan
tanggung jawab sosial terdiri atas beberapa
tema yaitu economic, environment, human
rights,
labor
practices,
product
responsibility dan society.
improve quality of live, in ways that are
GRI merupakan jaringan berbasis
both good for business and good for
organisasi
sustainaibility development”. Komitmen
perkembangan
bisnis
terhadap
pengungkapan dan kerangka pelaporan
pembangunan perekonomian berkelanjutan
berkelanjutan. Konsep dari GRI ini umum
dengan melibatkan masyarakat secara luas
digunakan perusahaan sebagai pedoman
untuk kesejahteraan dan kualitas hidup
dalam penyusunan laporan tanggung jawab
yang akan bermanfaat bagi bisnis maupun
sosial.
yang
berkontribusi
perkembangan.
Pengungkapan
yang
telah
mempelopori
dunia
dalam
segi
Jenis Industri
Corporate
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Social
(KBBI) mendefinisikan industri merupakan
Responsibility (CSR)
Informasi dalam laporan keuangan
kegiatan memproses atau mengolah barang
ada bersifat wajib (mandatory), yaitu
dengan menggunakan sarana dan peralatan.
pengungkapan
wajib
Hackston dan Milne (1996) membagi
dilakukan perusahaan yang didasarkan
industri kedalam dua jenis, yaitu high-
pada peraturan atau standar tertentu, dan
profile dan low-profile.
informasi
yang
sukarela (voluntary), yaitu pengungkapan
informasi melebihi persyaratan minimum
dari peraturan yang berlaku (Hendriksen,
2002). Pengungkapan tanggung jawab
sosial merupakan pengungkapan sukarela.
Hadi
(2011)
mengungkapan
tanggung jawab sosial merupakan laporan
Industri
industri yang
konsumen,
high-profile
merupakan
memiliki
visibilitas
risiko
politis
tinggi
atau
persaingan yang tinggi. Perusahaan yang
tergolong high-profile adalah perminyakan
dan
pertambangan,
hutan,
kimia,
penerbangan, agribisnis, kertas, otomotif,
tembakau dan rokok, produk makanan dan
kepemilikan luas, karyawan, koperasi atau
minuman, media dan komunikasi, energi
investor asing.
(listrik),
kesehatan,
enggering
serta
transportasi dan pariwisata (Hackston dan
Milne, 1996).
oleh Melati (2014) dan Rustiarini (2011)
menunjukkan
Industri
industri
Hasil penelitian yang dilakukan
low-profile
yang
tidak
merupakan
menjadi
kepemilikan
asing
berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.
sorotan
Penelitian yang dilakukan oleh Oktariani
masyarakat manakala terjadi kelalaian atau
dan Mimba (2014) dan Anggraini (2011)
kesalahan
menemukan
dalam
operasionalnya.
kepemilikan
asing
tidak
Perusahaan yang tergolong low-profile
berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.
adalah perbankan, bangunan, properti,
Oleh sebab itu hipotesis dalam penelitian
supplier,
ini adalah :
peralatan
medis,
asuransi,
retailer, produk rumah tangga, produk
personal, dan tekstil (Hackston dan Milne,
1996).
H2 : Kepemilikan
asing
berpengaruh
terhadap pengungkapan CSR.
Profitabilitas
Penelitian yang dilakukan oleh
Erdanu
(2010)
dan
Mahatma
Sartono
(2001)
menjelaskan
(2010)
profitabilitas
dapat
menemukan jenis industri berpengaruh
kemampuan
perusahaan
terhadap pengungkapan CSR. Sedangkan
menghasilkan laba melalui penjualan, total
hasil penelitian Nurkhin (2009) tidak
aktiva
menemukan
Semakin tinggi profitabilitas perusahaan
pengaruh
jenis
industri
dan
itu hipotesis dalam penelitian ini adalah :
perusahaan dalam memaksimalkan fasilitas
H1 : Jenis industri berpengaruh terhadap
perusahaan. Profitabilitas dapat diukur
efisiensi
menggunakan Return On Equity (ROE),
Return On Asset (ROA), Earning Per
Kepemilikan Asing
Porter (1990) menyatakan bahwa
tujuan perusahaan sangat ditentukan oleh
struktur kepemilikan. La Porta, et al (1999)
mengungkapkan bahwa pemegang kendali
pada perusahaan dapat berupa pemerintah,
institusi
tinggi
sendiri).
maka
keluarga,
semakin
(modal
dalam
terhadap pengungkapan CSR. Oleh sebab
pengungkapan CSR.
akan
ekuitas
menunjukkan
keuangan
dengan
Share (EPS), Net Profit Margin (NPM)
dan Operating ratio (Darmayanti, 2008).
Pada penelitian ini profitabilitas diukur
menggunakan ROA.
Penelitian yang dilakukan oleh
Anggono dan Handoko (2009), Sembiring
(2005) dan „Amal (2011) membuktikan
profitabilitas
berpengaruh
pengungkapan
CSR.
terhadap
Namun,
hasil
Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah pengungkapan Corporate Social
Responsibility
(CSR).
penelitian yang dilakukan oleh Untoro
dilakukan
(2013) dan Sudarmadji (2007) menyatakan
menggunakan indikator pengungkapan dari
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
Global Reporting Initiative (GRI) yang
pengungkapan
berjumlah 79 item. Apabila indikator
CSR.
Oleh
sebab
itu
dengan
Pengukuran
content
analysis
hipotesis dalam penelitian ini adalah :
diungkapkan maka diberi skor 1 dan jika
H3 : Profitabilitas berpengaruh terhadap
tidak diungkapkan diberi skor 0, dengan
pengungkapan CSR.
rumus sebagai berikut.
METODOLOGI PENELITIAN
Populasi
adalah
dalam
perusahaan
penelitian
yang
listing
ini
di
Indonesia Stock Exchange (IDX) tahun
2011-2013.
Jumlah
sampel
dalam
penelitian ini sebanyak 106 perusahaan.
CSRDI = ∑Xi
ni
Keterangan :
CSRI = Corporate Social Responsibility
Disclosure Index
∑Xi = Jumlah item GRI yang
diungkapkan perusahaan
ni
= Total pengungkapan
Variabel
Pemilihan sampel menggunakan metode
puposive sampling dengan kriteria-kriteria
penelitian
sebagai berikut :
kepemilikan
ini
independen
adalah
asing
dan
jenis
dalam
industri,
profitabilitas.
Variabel jenis industri merupakan variabel
1. Perusahaan
non-keuangan
yang
listing di Indonesia Stock Exchange
(IDX) tahun 2011-2013.
2. Perusahaan
dummy yang diukur menggunakan kategori
high-profile, diberi skor 1 dan low-profile,
diberi skor 0.
tersebut
mempublikasikan laporan tahunan
Variabel kepemilikan asing juga
berturut-turut dari tahun 2011-
merupakan variabel dummy yang merujuk
2013.
pada
3. Perusahaan
penelitian
pengukuran
Hidayati
berdasarkan
(2013),
kepemilikan
tersebut
memiliki
asing,
dengan
saham asing ≥ 20% diberi skor 1 dan <
persentase besar sama dengan 20%
20% diberi skor 0. Batas 20% ini
dan kurang dari 20%.
berdasarkan UURI No. 8/1995 tentang
kepemilikan
4. Laporan perusahaan berakhir pada
31 Desember.
Pasar Modal yang menyatakan seseorang
yang
secara
langsung
maupun
tidak
langsung memegang saham minimal 20%
disebut
sebagai
pemegang
saham
substansial (penting).
Statistik Deskriptif
Variabel profitabilitas diproksikan
dengan Return On Assets (ROA), dengan
rumus sebagai berikut (Darmayanti, 2008):
dalam
penelitian
ini
merupakan data sekunder. Data diperoleh
dari laporan tahunan perusahaan yang
diambil dari Indonesia Stock Exchange
(IDX)
www.idx.co.id
dan
Hasil pengujian statistik deskriptif
dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1
Statistik deskriptif variabel penelitian
ROA = Laba bersih setelah pajak
Total aset
Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Var
N
Min
Max
Mean
Std.
Dev
CSR
318
0,0505
0,4557
0,151
0,071
JINS
318
0
1
0,56
0,494
KA
318
0
1
0,75
0,431
ROA
318
-111,00
74,84
5,323
15,062
Indonesian
Capital Market Directory (ICMD). Metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu
Valid N 318
Sumber:pengolahan data Eviews3
metode dokumentasi.
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat
Metode Analisis
dilihat bahwa variabel CSR (Y) memiliki
Pengujian
menggunakan
berganda
dilakukan
analisis
bertujuan
pengaruh
antara
terhadap
variabel
dengan
nilai minimum sebesar 0,0505 dengan nilai
linear
maksimum sebesar 0,4557 dan nilai rata-
melihat
rata sebesar 0,151 dengan std. Deviasi
regresi
untuk
variabel
independen
dependen,
persamaan regresi sebagai berikut:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Keterangan :
Y
= CSRI
β0
= konstanta
X1
= jenis industri
X2
= kepemilikan asing
X3
= profitabilitas
β1 – β3 = koefisien regresi
e
= error
sebesar 0,071.
dengan
Variabel JINS merupakan variabel
dummy dengan nilai maksimum sebesar 1
dan nilai minimum sebesar 0. Sedangkan
nilai rata-rata diperoleh sebesar 0,56
dengan std. Deviasi 0,496. Hal ini berarti
56% perusahaan tergolong pada industri
high-profile dan sisanya 44% perusahaan
low-profile.
Variabel
KA
juga
merupakan
variabel dummy dimana nilai maksimum
sebesar 1 dan nilai minimum sebesar 0.
Sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh
lain yang tidak termasuk dalam penelitian
sebesar 0,75 dengan std. Deviasi sebesar
ini.
0,431. Hal ini berarti 75% perusahaan
memiliki
kepemilikan
saham
Hasil pengujian juga menunjukkan
asing
nilai probability (F. Statistic) sebesar 0,039
substansial (penting) dan sisanya 25%
< alpha 0,05 maka dapat dikatakan model
perusahaan dengan kepemilikan asing non-
regresi dalam penelitian ini layak atau fit.
subtansial.
Berdasarkan tabel 2 tersebut dapat
Variabel
profitabilitas
yang
diproksikan dengan ROA memiliki nilai
maksimum sebesar 74,84 dengan nilai
dibuat persamaan regresi berganda sebagai
berikut :
Y = 0,193+0,018X1–0,0006X2–6,89X3+e
Berdasarkan
minimum sebesar -111,00 dan nilai rata-
persamaan
diatas dapat
regresi
rata sebesar 5,323 dengan std. Deviasi
berganda
dianalisi
hasil
sebesar 15,062.
pengujian hipotesis yang telah dilakukan.
Hipotesis yang diturunkan adalah jenis
Hasil Uji Hipotesis
industri,
Hasil pengujian hipotesis dapat
kepemilikan
asing
dan
profitabilitas.
dilihat pada tabel 6.
Pengaruh
Tabel 2
Hasil Uji Regresi
Ket
c
JINS
KA
ROA
R-square
Prob.(F.
Statistic)
Koefisien
regresi
0,193
0,018
Prob.
0,000
0,037
-0,0006
0,957
-6,89
0,894
Kesimpulan
Sig
Tdk
sig
Tdk
sig
Jenis
Pengungkapan
Hipotesis
Industri
terhadap
Corporate
Social
Responsibility (CSR)
Berdasarkan
hasil
pengujian
Diterima
hipotesis pertama pada tabel 6 variabel
Ditolak
jenis industri memiliki nilai koefisien
Ditolak
bertanda positif sebesar 0,018 dengan nilai
0,106
probability
0,039
menggunakan tingkat kesalah sebesar 0,05.
Sumber:pengolahan data Eviews3
sebesar
0,037
dengan
Nilai probability 0,037 < alpha 0,05 maka
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat
dapat diputuskan hipotesis pertama (H1)
dilihat bahwa nilai R-square sebesar 0,106
diterima. Jadi, disimpulkan bahwa jenis
atau 10,6%. Hal ini berarti bahwa 10,6%
industri berpengaruh positif signifikan
variabel CSR dipengaruhi oleh variabel
terhadap pengungkapan Corporate Social
jenis industri, kepemilikan asing dan
Responsibility (CSR). Hal ini menunjukkan
profitabilitas. Sedangkan sisanya 89,4%
bahwa
variabel CSR dipengaruhi oleh variabel
melakukan pengungkapan tanggung jawab
perusahaan
yang
high-profile
sosial lebih luas dibandingkan perusahaan
yang low-profile dalam laporan tahunan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
hasil
penelitian yang dilakukan oleh
Erdanu (2010) dan Waryanti (2009) yang
membuktikan
bahwa
jenis
Investor asing di Indonesia secara
umum
belum
memperhatikan
memperdulikan masalah lingkungan dan
sosial sebagai isu kritis yang diungkapkan
dalam laporan tahunan.
industri
Hasil penelitian ini sejalan dengan
mempengaruhi pengungkapan CSR. Hasil
hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan hasil
Oktariani
dan
penelitian
penelitian yang dilakukan oleh
(2011)
Nurkhin
(2009)
yang
Anggraini
jenis
industri
tidak
bahwa
mengatakan
mempengaruhi pengungkapan CSR.
Corporate
Social
Responsibility (CSR)
Berdasarkan
hasil
Mimba
(2014)
yang
kepemilikan
dan
membuktikan
asing
tidak
berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.
Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap
Pengungkapan
atau
pengujian
hipotesis kedua pada tabel 6 variabel
kepemilikan asing memiliki nilai koefisien
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Melati
(2014)
dan
Rustiarini
(2011)
yang
menunjukkan kepemilikan asing memiliki
pengaruh
terhadap
pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan.
bertanda negatif sebesar -0,0006 dengan
Pengaruh
nilai probability sebesar 0,957 dengan
Pengungkapan
menggunakan tingkat kesalahan sebesar
Responsibility (CSR)
0,05. Nilai probability 0,957 > alpha 0,05
Profitabilitas
terhadap
Corporate
Berdasarkan
hasil
Social
pengujian
maka dapat diputuskan hipotesis kedua
hipotesis ketiga pada tabel 6 variabel
(H2) ditolak. Jadi, disimpulkan bahwa
profitabilitas yang diproksikan dengan
kepemilikan
berpengaruh
ROA memiliki nilai koefisien bertanda
terhadap pengungkapan Corporate Social
negatif sebesar -6,89 dan nilai probability
Responsibility (CSR). Hal ini menunjukkan
sebesar
bahwa pihak asing pada perusahaan di
tingkat kesalahan sebesar 0,05. Nilai
Indonesia
bahwa
probability 0,894 > alpha 0,05 maka dapat
sebagai
diputuskan hipotesis ketiga (H3) ditolak.
laporan yang bersifat sukarela (voluntary)
Jadi, disimpulkan bahwa profitabilitas
sehingga
tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
asing
masih
tidak
menganggap
laporan tanggungjawab
tidak
(Mahatma, 2010).
perlu
sosial
diungkapkan
0,894
dengan
menggunakan
Corporate Social responsibility (CSR). Hal
ini sesuai dengan teori legitimasi yang
menyatakan pada tingkat profitabilitas
tanggung jawab sosial dan kepedulian pada
tinggi,
perlu
lingkungan dan sosial terutama perusahaan
dapat
non-keuangan di Indonesia. Bagi investor,
mengenai
penelitian ini dapat menambah informasi
perusahaan
mempublikasikan
mengganggu
tidak
hal-hal
yang
informasi
keberhasilan perusahaan dan pada tingkat
dalam
profitabilitas rendah, perusahaan berharap
keuangan terkait keputusan investasi. Bagi
para pengguna laporan keuangan dapat
pemerintah,
membaca “good news” kinerja perusahaan
memberikan
(Wijaya, 2012). Tingkat profitabilitas tidak
pengungkapan
menghambat
mempertimbangkan
perusahaan
mengungkapkan
(voluntary)
laporan
dengan
dalam
sukarela
tujuan
untuk
memperlihatkan transparansi manajemen
perusahaan dalam melakukan pelaporan
(Aniroh, 2012).
hasil
melakukan
analisa
penelitian
ini
gambaran
CSR,
dapat
tentang
sehingga
suatu
dapat
standar
pelaporan CSR yang sesuai dengan kondisi
di Indonesia.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
analisis
dan
pembahasan, dapat diperoleh kesimpulan
Hasil penelitian didukung oleh
sebagai berikut :
penelitian
1. Jenis industri berpengaruh terhadap
Untoro
(2013)
dan
Sudarmadji (2007) yang tidak menemukan
pengungkapan
pengaruh
Responsibility (CSR).
profitabilitas
terhadap
pengungkapan CSR. Hasil penelitian ini
Corporate
terhadap
dilakukan oleh Anggono dan Handoko
Social Responsibility (CSR).
(2009), „Amal (2011) dan Sembiring
yang
profitabilitas
menemukan
terhadap
pengaruh
pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR).
Hasil
dalam
penelitian
pengungkapan
3. Profitabilitas
terhadap
tidak
ini
Pada penelitian ini masih terdapat
keterbatasan sebagai berikut :
mengenai
Corporate
Keterbatasan dan Saran
pada
manajemen
berpengaruh
Social responsibility (CSR).
kelemahan
ilmu
Corporate
pengungkapan
diharapkan dapat memberikan kontribusi
pengembangan
Social
2. Kepemilikan asing tidak berpengaruh
tidak sejalan dengan hasil penelitian yang
(2005)
laporan
akuntansi
dan
kekurangan
dengan
praktik
1. Penelitian ini hanya mengunakan
pengungkapan CSR. Bagi perusahaan,
jangka waktu pengamatan selama
hasil penelitian ini dapat memberikan
tiga tahun. Disarankan penelitian
wacana tentang pentingnya pengungkapan
mendatang memperpanjang jangka
waktu
pengamatan
untuk
mengetahui variasi yang lebih tepat
dan akurat.
2. Penelitian ini hanya menggunakan
variabel independen jenis industri,
kepemilikan
asing
dan
profitabilitas. Disarankan penelitian
mendatang menggunakan variabel
lain diluar penelitian ini.
3. Penelitian
hanya
menggunakan
perusahaan non-keuangan sebagai
objek
penelitian.
Disarankan
penelitian mendatang memperluas
objek
penelitian,
atau
bahkan
meneliti seluruh perusahaan yang
ada di Indonesia sebagai objek
penelitian.
UCAPAN TERIMA KASIH
Peneliti mengucapkan terima kasih
kepada
dosen
pembimbing
selama
pelaksanaan penelitian ini dan kepada
orang-orang yang telah membantu.
DAFTAR PUSTAKA
„Amal,
Muhammad Ihlashul, 2011:
Pengaruh
Manajemen
Laba,
Kepemilikan Manajerial, Ukuran
Perusahaan
dan
Profitabilitas
terhadap Pengungkapan Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan
(Studi Empiris pada Perusahaan
manufaktur yang Terdaftra di Bursa
Efek Indonesia tahun 2008-2009),
Skripsi, Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Diponegoro.
Anggono, R, I dan Handoko, Jesica, 2009:
Pengaruh
Profitabilitas,
Kepemilikan Institusional dan
Kepemilikan
Asing
Terhadap
Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial
pada
Perusahaan
Pertambangan di Bursa Efek
Indonesia,
Jurnal
Akuntansi
Kontemporer. Vol. 1, No. 2.
Anggraini, R, D, 2011: Pengaruh
Kepemilikan Institusional dan
Kepemilikan
Asing
terhadap
Pengungkapan
Pertanggungjawaban
Sosial
Perusahaan dalam Annual Report
(Studi Empiris pada Perusahaan
Non Keuangan yang tercatat di BEI
tahun 2008-2009), Skripsi, Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro.
Aniroh, Sulung, 2012: Pengaruh Struktur
Kepemilikan dan Karakteristik
Dewan
Komisaris
terhadap
Pengungkapan
Sukarela
pada
Perusahaan di Indonesia yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI), Jurnal, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas Brawijaya.
Barkemeyer, Ralf, 2007: “Legitimacy as a
Key Driver and Determinant of
CSR in Developing Countries”,
Paper for the 2007 Marie Curie
Summer School on Earth System
Governance. Univercity of St.
Andrews School of Management,
28 May-06 June 2007, Scotland.
Darmayanti, Yeasy, 2008: Analisis
Laporan Keuangan, Buku 1, Badan
penerbit Bung Hatta University
Press, Padang.
Deegan, C, 2000: Financial Accounting
Theory, NWS : McGraw-Hill,
Australia.
Erdanu, Yudho, 2010: Pengaruh Jenis
Industri
terhadap
Luas
Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial (CSR Disclosure) pada
Laporan
Tahunan
Perusahaan
(Studi Empiris pada Perusahaan
Publik yang Tercatat di Bursa Efek
Indonesia tahun 2009), Skripsi,
Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro.
Ghozali, Imam, 2011: Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program IBM
SPSS 19, Edisi ke-5, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang.
GRI,
2000: Sustainbility
Guidelines.
Reporting
Hackston, David and Milne, M, J, 1996:
“Some Determinant of Social and
Environmental Disclosure in New
Zealand Companies”, Accounting,
Auditing
and
Accountability
Journal, Vol. 9, No. 1, 77-108.
Hadi,
Nor, 2011: Corporate
Responsibility,
Graha
Yogyakarta.
Social
Ilmu,
Hendriksen, S, E and Michael, V, F, 2002:
Teori Akuntansi, Edisi ke-5, Buku
dua, Interaksa, Batam.
Hidayati,
Ulfah,
2013:
Struktur
Kepemilikan dan Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(Studi pada Perusahaan Go Publik
di Indonesia), Jurnal JABPI, Vol.
21, No. 1.
Jensen, M, C, and Meckling, W, H, 1976:
Theory of the Firm : Managerial
Behavior, Agency Cost ang
Ownership Structure, Journal of
Financial Economics, Vol. 3, No.
4, 305-360.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
online,
2012-2014:
http://kbbi.web.id/industri, diakses
pada 12 November 2014.
La Porta, R., Lopez-de-Silanes, F., and
Shleifer, A, 1999: “Corporate
Ownership Around the World”,
Journal of Finance, 54, 471-517.
Mahatma, Angling, 2010: Pengaruh
Karakteristik
Perusahaan
dan
Regulasi Pemerintah Terhadap
Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) pada Laporan
Tahunan di Indonesia, Skripsi,
Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro.
Melati, Putri, 2014: Faktor-Faktor yang
mempengaruhi
Pengungkapan
Corporate Social Responsibility
(CSR) (Studi Empiris pada
Perusahaan Industri Dasar dan
Kimia yang Terdaftar di BEI
Periode
2010-2012),
Paper,
Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Nachrowi, D, N, dan Hardius Usman,
2006: Pendekatan Populer dan
Praktis
Ekonometrika
untuk
Analisis Ekonomi dan Keuangan,
Lembaga
Penerbit
Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
Nur, Marzully, 2012: Analisis FaktorFaktor
yang
Mempengaruhi
Pengungkapan Corporate Social
Responsibility di Indonesia (Studi
Empiris pada Perusahaan yang
berkategori high Profile yang
listing di Bursa Efek Indonesia),
Jurnal Nominal, Vol. 1, No. 1.
Nurkhin, Ahmad, 2009: Corporate
Governance dan Profitabilitas,
Pengaruhnya
terhadap
Pengungkapan
CSR
Sosial
Perusahaan,
Jurnal
Dinamika
Akuntansi, Vol. 2, No. 1. 46-55.
Oktariani, N, W, dan Mimba, N, P, S, H,
2014:
Pengaruh
Karakteristik
Perusahaan dan Tanggung Jawab
Lingkungan pada Pengungkapan
Tanggung
Jawab
Sosial
Perusahaan, E-jurnal Akuntansi
Universitas Udayana 6.3. 402-418.
Porter, M, E, 1990: The Competitive
Advantage of Nations, Free Press,
New York.
Rustiarini, N, W, 2011: Pengaruh Struktur
Kepemilikan
Saham
pada
Pengungkapan Corporate Social
Responsibility, Jurnal, Jurusan
Akuntansi
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Mahasaraswati
Denpasar.
Sanjaya, Oi., Taufik, T, dan L Azhar Al,
2014: Pengaruh Good Corporate
Governance, Profitabilitas, dan
Ukuran
Perusahaan
terhadap
Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan pada Perusahaan
Real Estate dan Property yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(2010-2011),
Jurnal
Online
Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Riau, Vol. 1, No. 1.
Sartono,
Agus,
2001:
Manajemen
Keuangan : Teori dan Aplikasi,
Edisi
ke-4,
BPEFYOGYAKARTA, Yogyakarta.
Sembiring, E, R, 2005: Karakteristik
Perusahaan dan Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
yang Tercatat di Bursa Efek
Jakarta,
Simposium
Nasional
Akuntansi VIII Solo.
Sudarmadji, A, M dan Sularto, Lana, 2007:
Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage, dan Tipe
Kepemilikan Perusahaan terhadap
Luas Voluntary Disclosure Laporan
Keuangan Tahunan, Proceeding
PESAT
(Psikologi,
Ekonomi,
Sastra, Arsitek & Sipil), Vol. 2.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 8
tahun 1995 Tentang Pasar Modal
______________________________No.
40 Tahun 2007 tentang Perseroan
terbatas
Untoro, Dwi Arini, 2013: Pengaruh
Karakteristik Good Corporate
Governance (GCG) terhadap Luas
Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) di Indonesia
(Studi Empiris pada Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di BEI
tahun 2008-2011), Skripsi, Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro.
Waryanti, 2009: Pengaruh Karakteristik
Perusahaan terhadap Pengungkapan
Sosial pada Perusahaan Manufaktur
di Bursa Efek Indonesia, Skripsi,
Jurusan
Akuntansi
Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro.
Wijaya, Maria, 2012: Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi
Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial pada
Perusahaan
Manufaktur
yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
Jurnal
ilmiah
mahasiswa
akuntansi, Vol. 1, No. 1.
World Bank Group, 2014: Corporate
Social
Responsibility,
http://www.worldbank.org/, diakses
pada 2 November 2014.
World Business Council for Sustainable
Development, 2014: Corporate
Social
responsibility
(CSR),
http://www.wbcsd.org/workprogram/business-role/previouswork/corporate-socialresponsibility.aspx, diakses pada 2
November 2014.
Download