PENGARUH JENIS INDUSTRI, KEPEMILIKAN ASING DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi empiris pada perusahaan non-keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013) Yoga Alfadira Stepa1, Dwi Fitri Puspa1, Yunilma1 Jurusan Akuntasi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta E-mail : [email protected] 1 Abstrak This research aims to test the effect of type of industry, foreign ownership and profitability of Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD). The population in this research is non-financial companies in Indonesia Stock Exchange (IDX) for period 20112013. Sample chosen uses a purposive sampling. The total sample as many as 106 companies. Data obtained from the annual report of companies non-financial listed in Indonesia (IDX) for period 2011-2013. Hypotesis tasted by a multiple regression models. Regression analysis was done using SPSS 16.0 and Eviews3. The result showed that a variable foreign ownership and profitability has no effect significant against the disclosure of Corporate Social Responsibility (CSR). While the variable type of industry of significant Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD). Keywords : Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD), type of industry, foreign ownership, profitability, non-financial companies. (corporate value) yang menggambarkan PENDAHULUAN perusahaan 1. Latar Belakang Global Reporting Initiative (GRI) menyatakan Pengungkapan tanggung jawab sosial atau disebut Corporate Social Responsibility mencari dan menghasilkan laba (kondisi keuangan) yang merupakan tujuan utama. Pada saat ini perusahaan tidak lagi (CSRD) berfokus pada kepentingan pribadi, namun yang juga harus peduli kepada lingkungan menghadapkan perusahaan pada triple sekitar yaitu lingkungan alam dan sosial bottom melakukan (masyarakat). Pada umumnya perusahaan aktivitas, perusahaan juga harus peduli di Indonesia merupakan perusahaan yang terhadap lingkungan dan sosial di sekitar bergerak perusahaan, tidak hanya single lingkungan alam baik secara langsung perusahaan maupun tidak langsung, hal ini dapat merupakan bottom line line Disclosure hanya sebuah yaitu yaitu konsep selain nilai pada pada sektor pemanfaatan menimbulkan masalah terhadap Berkaitan dengan pengungkapan lingkungan, seperti polusi, pencemaran, tanggung jawab sosial, perusahaan dengan keamanan produk dan sebagainya. Oleh jenis sebab itu, perusahaan dituntut untuk pengungkapan melakukan pengungkapan tanggung jawab dibandingkan perusahaan dengan jenis sosial perusahaan (Nur, 2012). industri low-profile. industri high-profile yang melakukan lebih luas The World Bussines Council of Selain jenis industri, kepemilikan Corporate Development juga menjelaskan asing juga mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) tanggung sebagai “the commitment by busines to Barkemeyer (2007) menjelaskan apabila behave to perusahaan memiliki kontak dengan pihak economic development while improving the asing baik dalam kepemilikan dan trade, quality of life of the workforce and their maka familiesas well as the local community and melakukan pengungkapan yang lebih luas. ethically and contribute society at large”. Pandangan tradisional dunia usaha telah mengalami perubahan, perusahaan juga harus berkontribusi dalam bentuk tanggung jawab sosial dalam aktifitasnya tidak hanya bertujuan mencari laba semata. Beberapa mempengaruhi jawab sosial perusahaan perusahaan. terdorong untuk Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) juga dipengaruhi oleh profitabilitas perusahaan. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dengan menggunakan total aset yang telah disesuaikan dengan faktor yang perusahaan dapat biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut dalam (Darmayanti, 2008). Berkaitan dengan melakukan pengungkapan tersebut adalah pengungkapan jenis industri, kepemilikan asing dan perusahaan, apabila tingkat profitabilitas profitabilitas. Hackston dan Milne (1996) suatu perusahaan tinggi, maka perusahaan mengungkapkan jenis industri merupakan tersebut termotivasi untuk melaksanakan suatu yang pengungkapan menunjukkan bidang atau bentuk usaha Responsibility yang dilakukan oleh perusahaan. Jenis legitimasi dan nilai lebih dari stakeholder industri dikelompokkan kepada industri (Sanjaya, et al, 2014). karakteristik perusahaan high-profile dan low-profile. tanggung jawab Corporate untuk sosial Social mendapatkan Perusahaan bisnis di Indonesia saat ini sebagian besar pada sektor pemanfaatan sumber daya alam masih banyak kreditur, konsumen, pemerintah, melakukan kerusakan lingkungan akibat masyarakat dan lainnya). Dukungan dari aktivitas stakeholder perusahaan. Kasus tersebut sangat diperlukan demi diantaranya pencemaran sungai dan sawah kelangsungan di Kabupaten Bandung dan Sumedang oleh mendapatkan dukungan tersebut pihak PT. KHT-II, PT. ISIT dan PT. FST. manajemen dituntut melakukan pelaporan “Daftar hitam” dalam kasus pencemaran informasi secara lengkap dan transparan. lingkungan yaitu PT. Platinum Keramik Industri, PT. Kertas Basuki Rahman, PT. Ultra Jaya Milk Industri, PT. Pertamina Golden Spike dan PTP Pabrik Gula. Selain itu, PT. Newmont Raha kasus pencemaran teluk buyat, dan PT. Freeport Indonesia yang mengakibatkan mencairnya salju di puncak tertinggi pegunungan Jaya Wijaya. Hal ini tidak sesuai dengan UU RI perusahaan, untuk Teori Legitimasi Teori legitimasi merupakan “kontrak sosial” yang dilakukan oleh perusahaan terhadap disekitarnya yang individual, organisasi lingkungan terkait dan dengan masyarakat (Deegan, 2000). Perusahaan merupakan bagian dari melakukan masyarakat aktifitas tentunya operasional yang No. 40/2007 pasal 74 tentang perseroan berpengaruh terhadap masyarakat serta terbatas, lingkungan sekitar. Laporan tahunan yang yang menyatakan bahwa persoroan yang yang menjalankan kegiatan diterbitkan usaha dalam bidang sumber daya alam pelaporan sosial akan memberikan kesan wajib melakukan tanggung jawab sosial yang baik kepada masyarakat, sehingga lingkungan. keberadaan perusahaan mudah diterima 2. Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis ini mengungkapkan bahwa perusahaan beraktifitas untuk kepentingannya sendiri, disamping tujuan mencari laba termasuk oleh masyarakat (Deegan, 2000). Menurut Deegan (2000) menyatakan Teori hanya dan Teori Agency Teori Stakeholder tidak perusahaan perusahaan juga harus memberikan kontribusi bagi stakeholdernya (pemegang saham, Jensen dan Meckling (1976) teori keagenan menjelaskan bahwa potensi timbulnya konflik kepentingan antara pihak pemegang saham dengan manajemen akan menimbulkan agency cost yang disebabkan oleh asimetri informasi. Untuk meminimalisir konflik tersebut maka dilakukan pengawasan antara pihak pemegang saham dengan manajer, yang disebut dengan mekanisme corporate governace. dilakukan Corporate Social Responsibility (CSR) World aktifitas tanggung jawab sosial yang telah Bank mendefinisikan tanggung jawab sosial sebagai “CSR is commitment of bussiness to contribute to sustainable economic development working with eployees and their reppresentatives, the local community and society at large to perusahaan baik berkaitan dengan perhatian masalah dampak sosial maupun lingkungan. Selain itu, Global Reporting Initiative (GRI) pengungkapan tanggung jawab sosial terdiri atas beberapa tema yaitu economic, environment, human rights, labor practices, product responsibility dan society. improve quality of live, in ways that are GRI merupakan jaringan berbasis both good for business and good for organisasi sustainaibility development”. Komitmen perkembangan bisnis terhadap pengungkapan dan kerangka pelaporan pembangunan perekonomian berkelanjutan berkelanjutan. Konsep dari GRI ini umum dengan melibatkan masyarakat secara luas digunakan perusahaan sebagai pedoman untuk kesejahteraan dan kualitas hidup dalam penyusunan laporan tanggung jawab yang akan bermanfaat bagi bisnis maupun sosial. yang berkontribusi perkembangan. Pengungkapan yang telah mempelopori dunia dalam segi Jenis Industri Corporate Kamus Besar Bahasa Indonesia Social (KBBI) mendefinisikan industri merupakan Responsibility (CSR) Informasi dalam laporan keuangan kegiatan memproses atau mengolah barang ada bersifat wajib (mandatory), yaitu dengan menggunakan sarana dan peralatan. pengungkapan wajib Hackston dan Milne (1996) membagi dilakukan perusahaan yang didasarkan industri kedalam dua jenis, yaitu high- pada peraturan atau standar tertentu, dan profile dan low-profile. informasi yang sukarela (voluntary), yaitu pengungkapan informasi melebihi persyaratan minimum dari peraturan yang berlaku (Hendriksen, 2002). Pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan pengungkapan sukarela. Hadi (2011) mengungkapan tanggung jawab sosial merupakan laporan Industri industri yang konsumen, high-profile merupakan memiliki visibilitas risiko politis tinggi atau persaingan yang tinggi. Perusahaan yang tergolong high-profile adalah perminyakan dan pertambangan, hutan, kimia, penerbangan, agribisnis, kertas, otomotif, tembakau dan rokok, produk makanan dan kepemilikan luas, karyawan, koperasi atau minuman, media dan komunikasi, energi investor asing. (listrik), kesehatan, enggering serta transportasi dan pariwisata (Hackston dan Milne, 1996). oleh Melati (2014) dan Rustiarini (2011) menunjukkan Industri industri Hasil penelitian yang dilakukan low-profile yang tidak merupakan menjadi kepemilikan asing berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. sorotan Penelitian yang dilakukan oleh Oktariani masyarakat manakala terjadi kelalaian atau dan Mimba (2014) dan Anggraini (2011) kesalahan menemukan dalam operasionalnya. kepemilikan asing tidak Perusahaan yang tergolong low-profile berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. adalah perbankan, bangunan, properti, Oleh sebab itu hipotesis dalam penelitian supplier, ini adalah : peralatan medis, asuransi, retailer, produk rumah tangga, produk personal, dan tekstil (Hackston dan Milne, 1996). H2 : Kepemilikan asing berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Profitabilitas Penelitian yang dilakukan oleh Erdanu (2010) dan Mahatma Sartono (2001) menjelaskan (2010) profitabilitas dapat menemukan jenis industri berpengaruh kemampuan perusahaan terhadap pengungkapan CSR. Sedangkan menghasilkan laba melalui penjualan, total hasil penelitian Nurkhin (2009) tidak aktiva menemukan Semakin tinggi profitabilitas perusahaan pengaruh jenis industri dan itu hipotesis dalam penelitian ini adalah : perusahaan dalam memaksimalkan fasilitas H1 : Jenis industri berpengaruh terhadap perusahaan. Profitabilitas dapat diukur efisiensi menggunakan Return On Equity (ROE), Return On Asset (ROA), Earning Per Kepemilikan Asing Porter (1990) menyatakan bahwa tujuan perusahaan sangat ditentukan oleh struktur kepemilikan. La Porta, et al (1999) mengungkapkan bahwa pemegang kendali pada perusahaan dapat berupa pemerintah, institusi tinggi sendiri). maka keluarga, semakin (modal dalam terhadap pengungkapan CSR. Oleh sebab pengungkapan CSR. akan ekuitas menunjukkan keuangan dengan Share (EPS), Net Profit Margin (NPM) dan Operating ratio (Darmayanti, 2008). Pada penelitian ini profitabilitas diukur menggunakan ROA. Penelitian yang dilakukan oleh Anggono dan Handoko (2009), Sembiring (2005) dan „Amal (2011) membuktikan profitabilitas berpengaruh pengungkapan CSR. terhadap Namun, hasil Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). penelitian yang dilakukan oleh Untoro dilakukan (2013) dan Sudarmadji (2007) menyatakan menggunakan indikator pengungkapan dari profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Global Reporting Initiative (GRI) yang pengungkapan berjumlah 79 item. Apabila indikator CSR. Oleh sebab itu dengan Pengukuran content analysis hipotesis dalam penelitian ini adalah : diungkapkan maka diberi skor 1 dan jika H3 : Profitabilitas berpengaruh terhadap tidak diungkapkan diberi skor 0, dengan pengungkapan CSR. rumus sebagai berikut. METODOLOGI PENELITIAN Populasi adalah dalam perusahaan penelitian yang listing ini di Indonesia Stock Exchange (IDX) tahun 2011-2013. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 106 perusahaan. CSRDI = ∑Xi ni Keterangan : CSRI = Corporate Social Responsibility Disclosure Index ∑Xi = Jumlah item GRI yang diungkapkan perusahaan ni = Total pengungkapan Variabel Pemilihan sampel menggunakan metode puposive sampling dengan kriteria-kriteria penelitian sebagai berikut : kepemilikan ini independen adalah asing dan jenis dalam industri, profitabilitas. Variabel jenis industri merupakan variabel 1. Perusahaan non-keuangan yang listing di Indonesia Stock Exchange (IDX) tahun 2011-2013. 2. Perusahaan dummy yang diukur menggunakan kategori high-profile, diberi skor 1 dan low-profile, diberi skor 0. tersebut mempublikasikan laporan tahunan Variabel kepemilikan asing juga berturut-turut dari tahun 2011- merupakan variabel dummy yang merujuk 2013. pada 3. Perusahaan penelitian pengukuran Hidayati berdasarkan (2013), kepemilikan tersebut memiliki asing, dengan saham asing ≥ 20% diberi skor 1 dan < persentase besar sama dengan 20% 20% diberi skor 0. Batas 20% ini dan kurang dari 20%. berdasarkan UURI No. 8/1995 tentang kepemilikan 4. Laporan perusahaan berakhir pada 31 Desember. Pasar Modal yang menyatakan seseorang yang secara langsung maupun tidak langsung memegang saham minimal 20% disebut sebagai pemegang saham substansial (penting). Statistik Deskriptif Variabel profitabilitas diproksikan dengan Return On Assets (ROA), dengan rumus sebagai berikut (Darmayanti, 2008): dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data diperoleh dari laporan tahunan perusahaan yang diambil dari Indonesia Stock Exchange (IDX) www.idx.co.id dan Hasil pengujian statistik deskriptif dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Statistik deskriptif variabel penelitian ROA = Laba bersih setelah pajak Total aset Data HASIL DAN PEMBAHASAN Var N Min Max Mean Std. Dev CSR 318 0,0505 0,4557 0,151 0,071 JINS 318 0 1 0,56 0,494 KA 318 0 1 0,75 0,431 ROA 318 -111,00 74,84 5,323 15,062 Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu Valid N 318 Sumber:pengolahan data Eviews3 metode dokumentasi. Berdasarkan tabel 1 diatas dapat Metode Analisis dilihat bahwa variabel CSR (Y) memiliki Pengujian menggunakan berganda dilakukan analisis bertujuan pengaruh antara terhadap variabel dengan nilai minimum sebesar 0,0505 dengan nilai linear maksimum sebesar 0,4557 dan nilai rata- melihat rata sebesar 0,151 dengan std. Deviasi regresi untuk variabel independen dependen, persamaan regresi sebagai berikut: Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Keterangan : Y = CSRI β0 = konstanta X1 = jenis industri X2 = kepemilikan asing X3 = profitabilitas β1 – β3 = koefisien regresi e = error sebesar 0,071. dengan Variabel JINS merupakan variabel dummy dengan nilai maksimum sebesar 1 dan nilai minimum sebesar 0. Sedangkan nilai rata-rata diperoleh sebesar 0,56 dengan std. Deviasi 0,496. Hal ini berarti 56% perusahaan tergolong pada industri high-profile dan sisanya 44% perusahaan low-profile. Variabel KA juga merupakan variabel dummy dimana nilai maksimum sebesar 1 dan nilai minimum sebesar 0. Sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh lain yang tidak termasuk dalam penelitian sebesar 0,75 dengan std. Deviasi sebesar ini. 0,431. Hal ini berarti 75% perusahaan memiliki kepemilikan saham Hasil pengujian juga menunjukkan asing nilai probability (F. Statistic) sebesar 0,039 substansial (penting) dan sisanya 25% < alpha 0,05 maka dapat dikatakan model perusahaan dengan kepemilikan asing non- regresi dalam penelitian ini layak atau fit. subtansial. Berdasarkan tabel 2 tersebut dapat Variabel profitabilitas yang diproksikan dengan ROA memiliki nilai maksimum sebesar 74,84 dengan nilai dibuat persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y = 0,193+0,018X1–0,0006X2–6,89X3+e Berdasarkan minimum sebesar -111,00 dan nilai rata- persamaan diatas dapat regresi rata sebesar 5,323 dengan std. Deviasi berganda dianalisi hasil sebesar 15,062. pengujian hipotesis yang telah dilakukan. Hipotesis yang diturunkan adalah jenis Hasil Uji Hipotesis industri, Hasil pengujian hipotesis dapat kepemilikan asing dan profitabilitas. dilihat pada tabel 6. Pengaruh Tabel 2 Hasil Uji Regresi Ket c JINS KA ROA R-square Prob.(F. Statistic) Koefisien regresi 0,193 0,018 Prob. 0,000 0,037 -0,0006 0,957 -6,89 0,894 Kesimpulan Sig Tdk sig Tdk sig Jenis Pengungkapan Hipotesis Industri terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) Berdasarkan hasil pengujian Diterima hipotesis pertama pada tabel 6 variabel Ditolak jenis industri memiliki nilai koefisien Ditolak bertanda positif sebesar 0,018 dengan nilai 0,106 probability 0,039 menggunakan tingkat kesalah sebesar 0,05. Sumber:pengolahan data Eviews3 sebesar 0,037 dengan Nilai probability 0,037 < alpha 0,05 maka Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dapat diputuskan hipotesis pertama (H1) dilihat bahwa nilai R-square sebesar 0,106 diterima. Jadi, disimpulkan bahwa jenis atau 10,6%. Hal ini berarti bahwa 10,6% industri berpengaruh positif signifikan variabel CSR dipengaruhi oleh variabel terhadap pengungkapan Corporate Social jenis industri, kepemilikan asing dan Responsibility (CSR). Hal ini menunjukkan profitabilitas. Sedangkan sisanya 89,4% bahwa variabel CSR dipengaruhi oleh variabel melakukan pengungkapan tanggung jawab perusahaan yang high-profile sosial lebih luas dibandingkan perusahaan yang low-profile dalam laporan tahunan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Erdanu (2010) dan Waryanti (2009) yang membuktikan bahwa jenis Investor asing di Indonesia secara umum belum memperhatikan memperdulikan masalah lingkungan dan sosial sebagai isu kritis yang diungkapkan dalam laporan tahunan. industri Hasil penelitian ini sejalan dengan mempengaruhi pengungkapan CSR. Hasil hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil Oktariani dan penelitian penelitian yang dilakukan oleh (2011) Nurkhin (2009) yang Anggraini jenis industri tidak bahwa mengatakan mempengaruhi pengungkapan CSR. Corporate Social Responsibility (CSR) Berdasarkan hasil Mimba (2014) yang kepemilikan dan membuktikan asing tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Pengungkapan atau pengujian hipotesis kedua pada tabel 6 variabel kepemilikan asing memiliki nilai koefisien Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Melati (2014) dan Rustiarini (2011) yang menunjukkan kepemilikan asing memiliki pengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. bertanda negatif sebesar -0,0006 dengan Pengaruh nilai probability sebesar 0,957 dengan Pengungkapan menggunakan tingkat kesalahan sebesar Responsibility (CSR) 0,05. Nilai probability 0,957 > alpha 0,05 Profitabilitas terhadap Corporate Berdasarkan hasil Social pengujian maka dapat diputuskan hipotesis kedua hipotesis ketiga pada tabel 6 variabel (H2) ditolak. Jadi, disimpulkan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan kepemilikan berpengaruh ROA memiliki nilai koefisien bertanda terhadap pengungkapan Corporate Social negatif sebesar -6,89 dan nilai probability Responsibility (CSR). Hal ini menunjukkan sebesar bahwa pihak asing pada perusahaan di tingkat kesalahan sebesar 0,05. Nilai Indonesia bahwa probability 0,894 > alpha 0,05 maka dapat sebagai diputuskan hipotesis ketiga (H3) ditolak. laporan yang bersifat sukarela (voluntary) Jadi, disimpulkan bahwa profitabilitas sehingga tidak berpengaruh terhadap pengungkapan asing masih tidak menganggap laporan tanggungjawab tidak (Mahatma, 2010). perlu sosial diungkapkan 0,894 dengan menggunakan Corporate Social responsibility (CSR). Hal ini sesuai dengan teori legitimasi yang menyatakan pada tingkat profitabilitas tanggung jawab sosial dan kepedulian pada tinggi, perlu lingkungan dan sosial terutama perusahaan dapat non-keuangan di Indonesia. Bagi investor, mengenai penelitian ini dapat menambah informasi perusahaan mempublikasikan mengganggu tidak hal-hal yang informasi keberhasilan perusahaan dan pada tingkat dalam profitabilitas rendah, perusahaan berharap keuangan terkait keputusan investasi. Bagi para pengguna laporan keuangan dapat pemerintah, membaca “good news” kinerja perusahaan memberikan (Wijaya, 2012). Tingkat profitabilitas tidak pengungkapan menghambat mempertimbangkan perusahaan mengungkapkan (voluntary) laporan dengan dalam sukarela tujuan untuk memperlihatkan transparansi manajemen perusahaan dalam melakukan pelaporan (Aniroh, 2012). hasil melakukan analisa penelitian ini gambaran CSR, dapat tentang sehingga suatu dapat standar pelaporan CSR yang sesuai dengan kondisi di Indonesia. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat diperoleh kesimpulan Hasil penelitian didukung oleh sebagai berikut : penelitian 1. Jenis industri berpengaruh terhadap Untoro (2013) dan Sudarmadji (2007) yang tidak menemukan pengungkapan pengaruh Responsibility (CSR). profitabilitas terhadap pengungkapan CSR. Hasil penelitian ini Corporate terhadap dilakukan oleh Anggono dan Handoko Social Responsibility (CSR). (2009), „Amal (2011) dan Sembiring yang profitabilitas menemukan terhadap pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Hasil dalam penelitian pengungkapan 3. Profitabilitas terhadap tidak ini Pada penelitian ini masih terdapat keterbatasan sebagai berikut : mengenai Corporate Keterbatasan dan Saran pada manajemen berpengaruh Social responsibility (CSR). kelemahan ilmu Corporate pengungkapan diharapkan dapat memberikan kontribusi pengembangan Social 2. Kepemilikan asing tidak berpengaruh tidak sejalan dengan hasil penelitian yang (2005) laporan akuntansi dan kekurangan dengan praktik 1. Penelitian ini hanya mengunakan pengungkapan CSR. Bagi perusahaan, jangka waktu pengamatan selama hasil penelitian ini dapat memberikan tiga tahun. Disarankan penelitian wacana tentang pentingnya pengungkapan mendatang memperpanjang jangka waktu pengamatan untuk mengetahui variasi yang lebih tepat dan akurat. 2. Penelitian ini hanya menggunakan variabel independen jenis industri, kepemilikan asing dan profitabilitas. Disarankan penelitian mendatang menggunakan variabel lain diluar penelitian ini. 3. Penelitian hanya menggunakan perusahaan non-keuangan sebagai objek penelitian. Disarankan penelitian mendatang memperluas objek penelitian, atau bahkan meneliti seluruh perusahaan yang ada di Indonesia sebagai objek penelitian. UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing selama pelaksanaan penelitian ini dan kepada orang-orang yang telah membantu. DAFTAR PUSTAKA „Amal, Muhammad Ihlashul, 2011: Pengaruh Manajemen Laba, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (Studi Empiris pada Perusahaan manufaktur yang Terdaftra di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2009), Skripsi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Anggono, R, I dan Handoko, Jesica, 2009: Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan Asing Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Akuntansi Kontemporer. Vol. 1, No. 2. Anggraini, R, D, 2011: Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan Asing terhadap Pengungkapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan dalam Annual Report (Studi Empiris pada Perusahaan Non Keuangan yang tercatat di BEI tahun 2008-2009), Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Aniroh, Sulung, 2012: Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Karakteristik Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan Sukarela pada Perusahaan di Indonesia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jurnal, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya. Barkemeyer, Ralf, 2007: “Legitimacy as a Key Driver and Determinant of CSR in Developing Countries”, Paper for the 2007 Marie Curie Summer School on Earth System Governance. Univercity of St. Andrews School of Management, 28 May-06 June 2007, Scotland. Darmayanti, Yeasy, 2008: Analisis Laporan Keuangan, Buku 1, Badan penerbit Bung Hatta University Press, Padang. Deegan, C, 2000: Financial Accounting Theory, NWS : McGraw-Hill, Australia. Erdanu, Yudho, 2010: Pengaruh Jenis Industri terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR Disclosure) pada Laporan Tahunan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Publik yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2009), Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam, 2011: Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Edisi ke-5, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. GRI, 2000: Sustainbility Guidelines. Reporting Hackston, David and Milne, M, J, 1996: “Some Determinant of Social and Environmental Disclosure in New Zealand Companies”, Accounting, Auditing and Accountability Journal, Vol. 9, No. 1, 77-108. Hadi, Nor, 2011: Corporate Responsibility, Graha Yogyakarta. Social Ilmu, Hendriksen, S, E and Michael, V, F, 2002: Teori Akuntansi, Edisi ke-5, Buku dua, Interaksa, Batam. Hidayati, Ulfah, 2013: Struktur Kepemilikan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi pada Perusahaan Go Publik di Indonesia), Jurnal JABPI, Vol. 21, No. 1. Jensen, M, C, and Meckling, W, H, 1976: Theory of the Firm : Managerial Behavior, Agency Cost ang Ownership Structure, Journal of Financial Economics, Vol. 3, No. 4, 305-360. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, 2012-2014: http://kbbi.web.id/industri, diakses pada 12 November 2014. La Porta, R., Lopez-de-Silanes, F., and Shleifer, A, 1999: “Corporate Ownership Around the World”, Journal of Finance, 54, 471-517. Mahatma, Angling, 2010: Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Regulasi Pemerintah Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Laporan Tahunan di Indonesia, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Melati, Putri, 2014: Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) (Studi Empiris pada Perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2012), Paper, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Nachrowi, D, N, dan Hardius Usman, 2006: Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Nur, Marzully, 2012: Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan yang berkategori high Profile yang listing di Bursa Efek Indonesia), Jurnal Nominal, Vol. 1, No. 1. Nurkhin, Ahmad, 2009: Corporate Governance dan Profitabilitas, Pengaruhnya terhadap Pengungkapan CSR Sosial Perusahaan, Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol. 2, No. 1. 46-55. Oktariani, N, W, dan Mimba, N, P, S, H, 2014: Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Tanggung Jawab Lingkungan pada Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.3. 402-418. Porter, M, E, 1990: The Competitive Advantage of Nations, Free Press, New York. Rustiarini, N, W, 2011: Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham pada Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Jurnal, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar. Sanjaya, Oi., Taufik, T, dan L Azhar Al, 2014: Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2010-2011), Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau, Vol. 1, No. 1. Sartono, Agus, 2001: Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi, Edisi ke-4, BPEFYOGYAKARTA, Yogyakarta. Sembiring, E, R, 2005: Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo. Sudarmadji, A, M dan Sularto, Lana, 2007: Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan, Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil), Vol. 2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 Tentang Pasar Modal ______________________________No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas Untoro, Dwi Arini, 2013: Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance (GCG) terhadap Luas Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI tahun 2008-2011), Skripsi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Waryanti, 2009: Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Sosial pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Wijaya, Maria, 2012: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Jurnal ilmiah mahasiswa akuntansi, Vol. 1, No. 1. World Bank Group, 2014: Corporate Social Responsibility, http://www.worldbank.org/, diakses pada 2 November 2014. World Business Council for Sustainable Development, 2014: Corporate Social responsibility (CSR), http://www.wbcsd.org/workprogram/business-role/previouswork/corporate-socialresponsibility.aspx, diakses pada 2 November 2014.