1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk
menyampaikan pesan kepada pihak terkait dan membentuk citra dan opini yang baik
agar perusahaan tersebut mendapatkan kepercayaan dari seluruh stakeholders. Dony
Setiyawan mengatakan bahwa public relations merupakan salah satu media promosi
atau sebagai media dalam berkomunikasi yang sangat menentukan terhadap citra
perusahaan. Saat ini, public relations tidak lebih dari sebuah media promosi dan
media komunikasi yang paling sedikit digunakan, akan tetapi peran public relations
ini memiliki potensi yang sangat memengaruhi kesadaran dan frekuensi di dalam
maupun di luar perusahaan. Public relations dapat mempertahankan citra perusahaan
hingga untuk memperkuat kembali posisi perusahaan dalam citra yang dibangunnya
(2012: 2).
Selain itu, public relations juga digunakan untuk menyerang balik
pandangan media dan pemerintah serta dapat mempengaruhi pendapat umum guna
menghalangi keinginan pihak-pihak yang ingin membatasi kegiatan perusahaan
melalui berbagai peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Dengan demikian, public
relations merupakan kegiatan membujuk pihak lain (pihak eksternal perusahaan)
secara satu arah.
Seiring berjalannya waktu dari masa ke masa public relations mengalami
perkembanngan yang begitu cepat.
Perkembangan tersebut disebabkan karena
beberapa hal. “Pertama, pemilik dan pengelola perusahaan sudah mulai sadar bahwa
mereka juga memiliki tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) untuk
1
2
turut serta menjaga keselamatan lingkungan dan masyarakat.
Manajemen
perusahaan mencari cara untuk dapat memenuhi tanggung jawab tersebut, yaitu
dengan mendirikan bagian public relations yang diberi tanggung jawab untuk
mengurus masalah ini. Kedua, meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap barang
dan jasa mendorong perusahaan untuk lebih responsif dan komunikatif kepada para
pelanggan atau klien mereka. Perusahaan harus cepat tanggap untuk menangkap
perubahaan selera dan kebutuhan konsumen agar bisa terus bertahan. Perusahaan
menyerahkan tugas ini kepada public relations.
Ketiga, semakin meningkatnya
jumlah populasi, semakin terspesialisasi pekerjaan dan semakin tinggi tingkat
mobilitas masyarakat mendorong perusahaan untuk memiliki orang-orang yang ahli
dibidang komunikasi untuk menginterpretasikan kebutuhan khalayak dalam upaya
memenangkan persaingan. Kemudian yang terakhir yaitu semakin besar suatu
perusahaan, semakin kompleks bisnis yang dijalankan, membuat perusahaan semakin
sulit untuk menyampaikan pesan kepada khalayak tanpa adanya suatu bagian yang
secara khusus menangani urusan tersebut.” (Morrisan, M.A, 2008:5)
Setelah membahas sedikit mengenai bagaimana sosok public relations itu
sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan maka pembahasan mengenai ruang
lingkup public relations memberikan pandangan kepada kita, bahwa pekerjaan
public relations saat ini sudah terspesialisasi. Perusahaan pasti selalu berhubungan
dengan khalayaknya. Morrisan, MA (2008:10) mengatakan,
“Namun demikian,
dewasa ini praktisi public relations sudah harus memfokuskan pekerjaannya pada
khalayak tertentu saja, ini berarti tidak semua khalayak harus dilayani. Khalayak
public relations yaitu kelompok atau orang-orang yang berhubungan atau
berkomunikasi dengan perusahaan.” Morrisan dalam bukunya juga mengatakan,
setiap organisasi ataupun perusahaan tidak bisa dipisahkan dengan khalayaknya.
3
Khalayak public relations dibagi menjadi khalayak internal (internal relations), yaitu
mereka yang terlibat dalam pekerjaan internal disuatu perusahaan seperti halnya
karyawan dan keluarga karyawan, kemudian khalayak eksternal (external relations),
yaitu khalayak diluar perusahaan namun memiliki pengaruh yang cukup signifikan
terhadap perusahaan misalnya masyarakat sekitar perusahaan maupun masyarakat
umumnya yang juga sebagai konsumen, pemerhati lingkungan yang juga turut
mengatur dalam batas-batas kewajiban perusahaan terhadap pihak yang terkait
seperti pemerintah, komunitas, investor, dan media. (2008:9)
Salah satu khalayak eksternal public relations adalah media, maka sudah
seharusnya hubungan antara perusahaan dengan media terjalin baik.
Hubungan
media (media relations) merupakan aktivitas komunikasi public relations untuk
menjalin pengertian dan hubungan baik dengan media massa dalam rangka
pencapaian publikasi organisasi ataupun perusahaan yang maksimal dan berimbang.
Perkembangan ilmu teknologi dan komunikasi berkembang dengan sangat tinggi.
Perkembangan tersebut dapat diperoleh dari berbagai media, baik media internet
seperti yang sedang banyak diminati saat ini, media cetak, maupun media elektronik.
Semua media tersebut memiliki dampak yang sangat berpengaruh kepada setiap
penerima pesan. Morrisan mengatakan bahwa mungkin banyak orang yang tidak
pernah mengira bahwa sebagian besar berita atau informasi yang disebarluaskan
media massa merupakan hasil kerja dari public relations. Khalayak media massa
mungkin mengira berita yang mereka baca di surat kabar ataupun media internet,
mereka dengar melalui radio, maupun yang mereka tonton di televisi adalah sematamata hasil upaya wartawan media massa dalam mencari berita. Pandangan ini jelas
keliru. Sebagian besar berita yang diperoleh media massa ternyata berasal dari
informasi yang disampaikan public relations suatu organisasi atau perusahaan
4
melalui salauran media massa . Jika informasi yang ditawarkan public relations
diterima oleh wartawan dan disebarluaskan melalui media massa, maka public
relations dari organisasi atau perusahaan tersebut telah melakukan kegiatan dari
public relations yang disebut dengan media relations (2008:15).
Perusahaan media seperti Global TV sebagai stasiun televisi di Indonesia
juga membutuhkan peran public relations untuk menyampaikan pesan dan
menciptakan pencitraan dan opini yang benar melalui media relations. Menurut
Ehsan Khodarahmi dalam jurnalnya yang berjudul Strategic Public Relations “Cutlip
argues that public relations is the management fungction that establishes and
maintains mutually beneficial relationships between an organization and the publics
on whom its success and failure depends.” (2009:529) Cutlip beragumen bahwa
public relations adalah suatu fungsi manajemen untuk membangun dan menjaga
hubungan yang memiliki keuntungan antara suatu organisasi dan publiknya dimana
hal tersebut menentukan keberhasilan atau kegagalan dari manajemen tersebut.
Public relations merupakan salah satu media promosi atau media komunikasi yang
sangat penting. Dewasa ini fungsi public realtions tidak lebih dari sebuah media
promosi atau media komunikasi yang paling sedikit digunakan. Media ini memiliki
potensi yang berpengaruh besar terhadap kesadaran dan frekuensi di pasar penikmat
televisi dalam memperkuat kembali posisi perusahaan dalam pencitraan, dan untuk
mempertahankan kualitas perusahaan dalam masyarakat. Terkadang, media relation
sering disamakan hanya dengan publisitas. Sesungguhnya, media relations tidak
hanya soal publisitas, tetapi media relations merupakan aktivitas perusahaan yang
dirancang untuk memicu perhatian media melalui informasi, program, editorial dan
isu baru yang diharapkan dapat membantu memelihara kesadaran, cara pandang dan
5
citra yang dipikirkan oleh masyarakat ataupun stakeholders perusahaan terhadap
perusahaan.
Dikutip dari jurnal yang berjudul Media Relations “Media is an industry
where the competition is intense and it has been used for various purposes by
organisations regardless of their size and country of origin. Hence, businesses and
organizations need the media for a rainy day, therefore effective and intimate
relationship, in which respect and understanding of each party’s interest is carefully
considered, must be exercised” (Ehsan Khodrahmi, 2009:535).
Ehsan dalam
jurnalnya mengatakan bahwa media itu adalah suatu industry dimana kompetisi
terasa begitu ketat dan media itu sendiri telah banyak digunakan untuk berbagai
tujuan atau kepentingan oleh organisasi/perusahaan, terlepas seberapa besar ukuran
dan negara asalnya. Oleh karena itu, suatu perusahaan bisnis atau organisasi
membutuhkan media, maka hubungan yang efektif dan hubungan yang intim terjaga,
dimana keduanya harus saling menghormati dan memahami satu sama lain.
Memasuki era globalisasi, persaingan di beberapa bidang industri khususnya industri
stasiun televisi semakin kuat, seperti halnya yang penulis bahas mengenai salah satu
perusahaan media yaitu PT. Global Informasi Bermutu (Global TV) yang semakin
banyak memiliki pesaing di bidang stasiun televisi. Hal ini yang sangat menarik
untuk dibahas agar dapat mengetahui bagaimana cara perusahaan untuk menarik
perhatian publik melalui program serta aktivitas yang mereka lakukan.
Public
relations mengembangkan kehliannya sehingga keberhasilan kegiatan yang
dilakukan oleh praktisi public relations Global TV sebagai media terpenting dalam
menciptakan dan mempertahankan nilai serta citra perusahaan tetap stabil atau
bahkan meningkat guna meminimalisir dari perusahaan agar tidak tertinggal dengan
perusahaan stasiun televisi lainnya khususnya dengan membahas aktivitas media
6
relations yang dilakukannya. Melalui event dan program yang dibuat dalam rangka
menarik perhatian publik, praktisi public relations tentunya menggunakan media
sebagai
bentuk
publikasi
dan
bekerjasama
dengan
media
lainnya
demi
keberlangsungan event dan program tersebut. Dalam hal ini, praktisi public relations
bertugas dalam menjalin hubungan yang saling menguntungkan. Adanya hubungan
antara perusahaan dengan media partner yang mendukung program dan ini juga
dalam upaya selain menjaga hubungan baik antar media, juga dalam upaya
perusahaan menggabungkan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi
untuk menyampaikan pesannya secara jelas dan tepat pada targetnya.
Atas dasar latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka penulis
tertarik untuk menganalisis lebih lanjut sejauh mana aktivitas dalam menjalin
hubungan media (media relations) yang dilakukan oleh public relations PT. Global
Informasi Bermutu (Global TV), maka perlu dilakukan penelitian dengan judul
“ANALISIS FUNGSI PUBLIC RELATIONS DALAM MENJALANKAN
AKTIVITAS MEDIA RELATIONS PT. GLOBAL INFORMASI BERMUTU
(GLOBAL TV).”
1.2
Fokus Penelitian
Fokus penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah aktivitas media relations
dalam upaya yang dilakukan public relations untuk meningkatkan pencapaian tujuan
perusahaan, mulai dari cara yang digunakan hingga aplikasinya dalam aktivitas
public relations perusahaan.
7
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas maka permasalahan yang timbul dari
pemikiran dalam proses penyusunan ini adalah:
a) Bagaimana fungsi public relations dalam menjalankan aktivitas media relations?
b) Bagaimana aktivitas media relations yang dijalankan perusahaan?
c) Bagaimana hasil dari aktivitas media relation terhadap perusahaan?
1.4
Tujuan dan Manfaat
Dalam pelaksanaan penyusunan tugas akhir (skripsi), penulis memiliki tujuan
yang semoga dapat menjadi manfaat dalam penulisan ini, berikut tujuan dan manfaat
tersebut:
1.4.1
Tujuan penelitian:
a) Mengetahui fungsi dari public relations dalam menjalankan aktivitas media
relation.
b) Untuk mengetahui bagaimana media relations dalam perusahaan tersebut.
c) Mengetahui seberapa besar hasil dari media relations terhadap perusahaan.
1.4.2
Manfaat penelitian:
Praktis:
a) Dapat berkontribusi langsung dalam divisi public relations PT. Global Informasi
Bermutu (Global TV).
8
b) Memberi masukan dari sisi orang luar perusahaan dalam mewujudkan
improvement untuk program yang sudah berjalan.
Akademis
a) Memenuhi persyaratan kelulusan program Strata-1 Komunikasi Pemasaran
jurusan Public Relations.
b) Mengaplikasikan materi yang diperoleh selama kegiatan perkuliahan kedalam
pelaksanaan praktek kerja (magang).
c) Pembuktian teori terhadap fakta yang ada dilapangan.
1.5
Sistematika
BAB I
Terdiri dari penjelasan singkat mengenai latar belakang , ruang Lingkup penelitian,
tujuan dan manfaat penelitian, asumsi terhadap penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
Berisi mengenai landasan teori yang penulis gunakan, yaitu terdiri dari teori
komunikasi, teori public relations, teori fungsi public relations, teori media massa,
dan teori media relations.
BAB III
Berisi mengenai metode penelitian kualitatif yang dipilih penulis dalam mendapatkan
atau menganalisis data untuk diuji dan mendapatkan jawaban. Bagian ini juga berisi
mengenai sejarah singkat perusahaan.
9
BAB IV
Berisi pemaparan mengenai hasil penelitian dan proses analisis data.
BAB V
Berisi mengenai kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan penulis.
Download