rapat persiapan rakortek kegiatan pengembangan wilayah

advertisement
RAPAT PERSIAPAN RAKORTEK KEGIATAN PENGEMBANGAN
WILAYAH PERBATASAN TAHUN ANGGARAN 2018
OLEH:
DR. Hj. RAHIMA ERNA
(Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah)
Biro Pemerintahan & Otonomi Daerah
Luas Wilayah: 107.931,71 KM2
Daratan : 86.411,90 Km2
Lautan : 21.478,81 Km2
Panjang Garis Pantai : 2.078,15 Km
KAWASAN
DARATAN
KAB. ROKAN HULU
Luas : 722.977,68 Ha
Adm : 16 Kec,153
Kel/Desa
Jmlh Pddk : 543.857 Jiwa
KAB. KAMPAR
Luas : 1.092.819,71 Ha
Adm : 21 Kec,245
Kel/Desa
Jmlh Pddk :766.351 Jiwa
KOTA PEKANBARU
Luas : 63.300,86 Ha
Adm :12 KEC, 58
Kel/Desa,
Jmlh Pddk : 999.031 Jiwa
KAB. KUANSING
Luas : 520.216,13 Ha
Adm :15 Kec,229
Kel/Desa,
Jlmh Pddk : 317.265 Jiwa
KAB. INDRAGIRI HULU
Luas : 767.626,66 Ha
Adm : 14 Kec,194
Kel/Desa
Jlmh Pddk : 401.207 Jiwa
ADMINISTRATIF TERDIRI ATAS :

2
Kota

10 Kabupaten

164 Kecamatan

1.836 Desa / Kelurahan
JUMLAH PENDUDUK : 6.188.400 JIWA
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
: 3.178.400 JIWA
: 3.010.000 JIWA
KAWASAN
PESISIR
KAB. ROKAN HILIR
Luas : 896.142,93 Ha
Adm : 30 Pulau, 16 Kec
183 Kel/Desa
Jlmh Pddk :618.355 Jiwa
KOTA DUMAI
Luas : 203.900,00 Ha
Adm : 7 Kec, 33 Kel/Desa
Jmlh Pddk : 280.027 Jiwa
KAB. BENGKALIS
Luas : 843.720,05 Ha
Adm : 4 Pulau,8 Kec,155
Kel/Desa
Jmlh Pddk : 543.786Jiwa,
KAB. SIAK
Luas : 823.357,00 Ha
Adm : 1 Pulau, 14 Kec,
131 Kel/Desa
Jmlh Pddk : 421.477 Jiwa
KAB. KEP. MERANTI
Luas : 360.703,00 Ha
Adm : 9 Pulau, 9 Kec, 101
Kel/Desa
Jmlh Pddk : 183.912 Jiwa,
KAB. INDRAGIRI HILIR
Luas : 1.379.837,12 Ha
Adm : 32 Pulau, 20 KEC,
236 Kel/Desa
Jmlh Pddk : 697.814 Jiwa
KAB. PELALAWAN
Luas :1.240.413,95 Ha
Adm :12 Kec,118 Kel/Desa
Jmlh Pddk : 352.207 Jiwa
Visi Provinsi Riau
“Terwujudnya Provinsi Riau yang maju,
masyarakat sejahtera, berbudaya
Melayu dan berdaya saing tinggi,
menurunnya kemiskinan, tersedianya
lapangan kerja serta pemantapan
aparatur”
3
Biro Pemerintahan & Otonomi Daerah
MISI PROVINSI RIAU
M
1.
2.
3.
4.
5.
I
6.
S
7.
I
8.
9.
Meningkatkan Pembangunan Insfrastruktur
Meningkatkan Pelayanan Pendidikan
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Menurunkan Kemiskinan
Mewujudkan Pemerintahan Yang handal dan
Terpercaya serta Pemantapan Kehidupan Politik
Pembangunan masyarakat yang berbudaya
melayu, beriman dan bertaqwa
Memperkuat Pembangunan Pertanian dan
Perkebunan
Meningkatkan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup serta Pariwisata
Meningkatkan
Peran
Swasta
dalam
Pembangunan.
4
Biro Pemerintahan & Otonomi Daerah
GAMBARAN BATAS WILAYAH ANTAR NEGARA
PROVINSI RIAU
5
6
PERBATASAN SELAT MALAKA DENGAN PROVINSI RIAU
Kabupaten Rokan Hilir (2 Kec, 14 Desa/Kel di 10 Pulau)
Kabupaten Kepulauan Meranti (6 Kec dan 67 Desa/Kel di 1 Pulau)
Kabupaten Bengkalis (5 Kec , 84 Desa di 2 Pulau)13 Pulau)
POTENSI SELAT MALAKA
Panjang Selat Malaka : 805 km
(500 mil)
Lebar Selat Malaka : 65 km (40
mil) di Selatan dan 250 km (155
mil) di Utara
Biro Pemerintahan & Otonomi Daerah
FOKUS PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN
C
K
P
(Cakupan
Kawasan
Perbatasan)
Kab Rokan Hilir
1.
2.
3.
Kecamatan Sinaboi
Kecamatan Pasir Limau Kapas
Kecamatan Bangko
Kab Bengkalis
1.
2.
3.
4.
5.
Kecamatan Bukit Batu
Kecamatan Rupat
Kecamatan Rupat Utara
Kecamatan Bantan
Kecamatan Bengkalis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kecamatan Rangsang
Kecamatan Rangsang Barat
Kecamatan Rangsang Pesisir
Kecamatan Merbau
Kecamatan Pulau Merbau
Kecamatan Tasik Putri Puyu
1.
2.
3.
4.
5.
Kecamatan Dumai
Kecamatan Dumai Barat
Kecamatan Dumai Timur
Kecamatan Medang Kampai
Kecamatan Sungai Sembilan
Kab Indragiri Hilir
1.
2.
Kecamatan Kateman
Kecamatan Pulau Burung
Kab Pelalawan
1.
Kecamatan Kuala Kampar
Kab Kepulauan Meranti
Kota Dumai
L
O
K
P
R
I
Biro Pemerintahan & Otonomi Daerah
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PERBATASAN
DALAM RPJMD PROVINSI RIAU 2014-2019
ARAH KEBIJAKAN
“ MENINGKATKAN AKSESIBILITAS KAWASAN
TERISOLIR, TERLUAR DAN PERBATASAN SEBAGAI
PUSAT PERTUMBUHAN PEMBANGUNAN DAN
STABILITAS PERTAHANAN SERTA KEAMANAN
UNTUK MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT “
PROGRAM PRIORITAS
1. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro
Kecil Menengah
2. Peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
PENDEKATAN PROGRAM
1. Kerjasama Sub Regional (KESR) – Indonesia – Malaysia –
Thailadn Growth Triangle (IMT-GT), meliputi: (a) Human
Resource Development (HRD; (b) Agriculture, Agro-based
Industry and Environment (AAE); (c) Infrastructure,
Transportation & Energy; dan (d) Trade and Investment
(TI); (e) Tourism; (f) Halal Product and Services (HAPAS).
2. Kerjasama Sosial Ekonomi Malaysia Indonesia (Sosek
Malindo), meliputi: (a) Bidang Sosial Budaya;; (b) Bidang
Ekonomi, Perdagangan dan Perhubungan; serta (c) Bidang
Keselamatan dan Pengurusan Sempadan;
3. Kerjasama Antar daerah meliputi; Pekansikawan dan Siap
Bedelau
4. Kerjasama melalui Pihak Swasta (CSR /PKBL).
3. Pengembangan Sumberdaya Manusia
4. Pengembangan Kapasitas Kelembagaan
5. Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah
6. Kerjasama Pembangunan
7. Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
8. Peningkatan kegiatan budaya kelautan dan wawasan maritim
Biro Pemerintahan & Otonomi Daerah
STRUKTUR ORGANISASI
BIRO PEMERINTAHAN DAN OTONOMI DAERAH SEKRETARIAT
DAERAH PROVINSI RIAU
Biro Pemerintahan dan
Otonomi Daerah
Bagian Pemerintahan
Bagian Otonomi Daerah
Bagian Perbatasan
Subbagian Tata Usaha
Subbagian Kepala Daerah dan
DPRD
Subbagian Perbatasan Antar
Negara
Subbagian Pencatatan Sipil
dan Kependudukan
Subbagian Pengembangan
Otonomi Daerah
Subbagian Perbatasan Antar
Daerah
Subbagian Perangkat
Pemerintahan
Subbagian Pelaporan dan
Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan
Subbagian Administrasi
Wilayah Pemerintahan
Biro Pemerintahan & Otonomi Daerah
DASAR HUKUM
•
•
•
•
•
•
UU. No. 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tk. I Sumatera Barat,
Jambi dan Riau;
UU. No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4700);
UU. No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 No. 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4725);
UU. No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 84, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia No. 4739);
UU. No. 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 No. 177, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4925);
UU. No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 No. 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.
5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UU. No. 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas UU. No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 No. 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia No. 5679);
11
Biro Pemerintahan & Otonomi Daerah
Lanjutan…
DASAR HUKUM
• Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
Peraturan Presiden No. 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau- Pulau
Kecil Terluar;
• Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 20 15-2019;
• Peraturan Badan Nasional Pengelola Perbatasan No. 1 Tahun 2015 Tentang
Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2015–2019;
• Peraturan Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan No. 2 Tahun 2015
Tentang Rencana Strategis Badan Nasional Pengelola Perbatasan Tahun
2015 – 2019;
• Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 9 Tahun 2009 tentang RPJPD Provinsi
Riau Tahun 2005 – 2025;
• Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Riau.
12
Biro Pemerintahan & Otonomi Daerah
Maksud, Tujuan, dan Sasaran Kegiatan
• Identifikasi Usulan Program Kegiatan APBN Tahun 2018 dalam
Pengembangan Wilayah Perbatasan dan Penguatan Ekonomi Kerakyatan
di LOKPRI dan Pembangunan Pos Pengamanan Terpadu Kawasan
Maksud Perbatasan
Tujuan
• Inventarisasai & Evaluasi Usulan Program Kegiatan APBN Tahun 2018
dalam Pengembangan Wilayah Perbatasan dan Penguatan Ekonomi
Kerakyatan di LOKPRI dan Pembangunan Pos Pengamanan Terpadu
Kawasan Perbatasan
• Terumuskannya Usulan Program Kegiatan APBN Tahun 2018 yang sesuai
dalam rencana Pengembangan Wilayah Perbatasan dan Penguatan
Ekonomi Kerakyatan di LOKPRI dan Pembangunan Pos Pengamanan
Sasaran
Terpadu Kawasan Perbatasan
Biro Pemerintahan & Otonomi Daerah
Format Acara Rakor
Presentasi oleh masing-masing
Pemkab./Pemko.
Diskusi dan Pembahasan
Rumusan Hasil Rapat
Biro Pemerintahan & Otonomi Daerah
ANGGARAN PEMBANGUNAN KAWASAN
PERBATASAN
• Anggaran pembangunan kawasan perbatasan negara yang
tersebar di 26 K/L termasuk BNPP-RI, 13 Provinsi, 41 kab./kota
dan 187 Kec. Lokpri sudah ditetapkan berdasarkan Rinduk BNPPRI No. 1 Tahun 2015 Tentang Rencana Induk dan Rencana Aksi
Pembangunan Nasional Perbatasan Tahun 2015-2019.
• Tahun 2015 Provinsi Riau mendapatkan anggaran Rp. 683,3
Miliyar (Perka BNPP-RI Nomor 11 Tahun 2015
• Tahun 2016 Provinsi Eriau mendapatkan anggaran Rp.
957.034.460.000,- (Perka BNPP-RI Nomor 8 Tahun 2016)
• Anggaran tersebut diatas tersebar di 22 Kec. Lokri 6 Kab./Kota di
Provinsi Riau.
Biro Pemerintahan & Otonomi Daerah
TUJUAN ANGGARAN PEMBANGUNAN
KAWASAN PERBATASAN
• Tujuan Anggaran tersebut sesuai dengan amanat Presiden Jokowi
dalam Nawacita Point ke 3 yaitu berorientasi pada percapatan
pembangunan kawasan perbatasan dengan meningkatkan sarana
dan prasarana transportasi untuk membuka keterisoliran
kawasan, percepatan pembangunan pelayanan pendidikan,
kesehatan, pengembangan perekonomian dengan memperkuat
pengelolaan sumber daya alam secara seimbang dan
berkelanjutan, serta penguatan penguatan kapasitas lembaga
kelembagaan pembangunan kawasan perbatasan secara
terintegrasi.
Biro Pemerintahan & Otonomi Daerah
PRIORITAS ANGGARAN PEMBANGUNAN
KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2018
• Dalam rangka persiapan Rakortek di kota batam tanggal 21-24
Februari 2017, program kegiatan yang diusulkan 6 kab./kota, 22
kec. Lokpri disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing dan
hasil koordinasi Pemerintah Provinsi Riau dengan BNPP-RI pada
tanggal 14 Februari 2017 yaitu untuk pembangunan kawasan
perbatasan lebih ditekankan pada pelayanan dasar di wilayah
perbatasan
diantaranya
yaitu
pendidikan,
kesehatan,
pembangunan perumahan dan air bersih, pelayanan pendidikan
keagamaan, koperasi dan UMKM dan kegiatan prioritas lain yang
dibutuhkan di kawasan perbatasan.
Biro Pemerintahan & Otonomi Daerah
TERIMA KASIH
Biro Pemerintahan & Otonomi Daerah
Download