Teknologi Biogas Pokok Bahasan • • • • • Prinsip Dasar Biogas Mikroorganisme Pembantu Proses Fermentasi Parameter Proses Pembentukan Biogas Biogas dari Berbagai Jenis Limbah Prinsip Dasar Biogas • Proses penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme dalam kondisi tanpa oksigen (anaerob) untuk menghasilkan campuran dari beberapa gas, seperti CH4, CO2 • Dihasilkan dengan bantuan bakteri metanogen atau metanogenik • Alat: reaktor biogas (digester) yang dirancang agar kedap udara (anaerob) Keuntungan Digester Anaerobik • • • • Keuntungan Pengolahan Limbah Keuntungan Energi Keuntungan Lingkungan Keuntungan Ekonomi Keuntungan Pengolahan Limbah • Digunakan untuk proses pengolahan alami • Lahan yang dibutuhkan lebih kecil, dibandingkan lahan untuk proses membuat kompos • Memperkecil polutan • Menurunkan volume limbah yang dibuang Keuntungan Energi • Menghasilkan energi yang bersih dengan nyala api berwarna biru • Menghasilkan bahan bakar berkualitas tinggi dan dapat diperbarui • Dapat digunakan untuk berbagai penggunaan • Tidak mudah meledak Keuntungan Lingkungan • • • • Mengurangi polusi udara Memaksimalkan proses daur ulang Pupuk yang dihasilkan bersih dan kaya nutrisi Menurunkan emisi gas metan dan CO2 secara signifikan • Memperkecil kontaminasi sumber air karena dapat menghilangkan bakteri coliform sampai 99% • Tidak menimbulkan bau yang berbahaya bagi kesehatan manusia Keuntungan Ekonomi • Ditinjau dari siklus ulang proses, digester anaerobik lebih ekonomis dibandingkan dengan proses lainnya Mikroorganisme Pembantu • Bakteri metanogenik • Berfungsi: merombak bahan organik dan menghasilkan gas metana dalam kondisi anaerob • Terdapat secara alami di kotoran isi rumen ternak dan kotoran manusia • Tujuan penambahan bakteri untuk mempercepat proses perombakan dan pembentukan biogas Proses Fermentasi • Bahan organik mikroorganisme anaerobik CH4 + CO2 + H2 + NH3 + H2S • Tahapan proses terdiri dari 1. Tahap Hidrolisis 2. Tahap Pengasaman 3. Tahap Metanogenesis Tahap Hidrolisis • Penguraian bahan-bahan organik kompleks yang mudah larut (protein, lemak, karbohidrat) senyawa yang lebih sederhana • Perubahan struktur polimer menjadi monomer : asam organik, glukosa, etanol, CO2 dan HC. • (C6H10O5)n + n H2O n (C6H12O6) Tahap Pengasaman (Acidifikasi) • Monomer dijadikan sumber energi bagi bakteri pembentuk asam • C6H12O6 2CH3CHOHCOOH (asam laktat) • C6H12O6 CH3CH2CH2COOH + H2O + 2H2 (asam butirat) • C6H12O6 CH3CH2COOH + 2CO2 (asam propionat) • C6H12O6 CH3COOH (asam asetat) Tahap Metagenesis • Bakteri mengubah produk lanjutan menjadi metan, karbondioksida, dan air • 4H2 + CO2 CH4 + 2H2O • 4COOH CH4 + 3CO2 + 2H2O • CH3COOH CH4 + CO2 • CH3CH2COOH + 1/2H2O 7/4CH4 + CO2 • 4CH3OH 3CH4 + CO2 + 2H2O • CH3(CH2) 2COOH + 2H2O + CO2 CH3COOH + CH4 • 4CO + 2H2O CH4 + 3CO2 • 4CH3N + 6H2O 9CH4 + 3CO2 + 4NH3 EVALUASI PRODUK • Jumlah energi yang terdapat dalam biogas tergantung pada konsentrasi metana • > metana > energi • < metana < energi • Kualitas biogas ditingkatkan dengan menghilangkan H2S (beracun), H2O (menurunkan titik nyala biogas dan korosif) dan CO2 • Kandungan H2S, H2O dan CO2 dihilangkan dengan alat atau bahan desulfurizer Parameter Proses Pembentukan Gas • • • • • • • • • Jenis bahan organik (substrat) Derajat Keasaman (pH) Imbangan C/N Suhu Loading rate (laju pengumpanan) Zat toksik Pengadukan Starter Waktu retensi Jenis Bahan Organik • Jenis bahan organik berpengaruh pada lama waktu fermentasi • Masing-masing bahan organik memiliki total padatan yang berbeda-beda proses pembusukan material juga akan berbeda • Urutan kandungan bahan organik berdasarkan lamanya waktu penguraian: gula, protein, lemak, hemiselulosa, selulosa dan lignin. • Bahan organik limbah pertanian (selulosa dan lignin) lebih lama diuraikan dibandingkan kotoran ternak Derajat Keasaman (pH) • Derajat keasaman pada proses fermentasi akan mengalami penurunan menjadi 6 atau lebih rendah akibat terbentuknya asam organik. • Kehidupan mikroorganisme selama proses fermentasi efektif pH 6,5-7,5. • Setelah 2-3 minggu pH akan naik kembali menandakan perkembangan bakteri metan. • Penurunan pH dapat dicegah dengan penambahan larutan kapur, Ca(OH) 2 atau CaCO3 Imbangan C/N • Aktifitas mikroorganisme yang berperan selama proses fermentasi tergantung dari imbangan C/N. • Mikroorganisme beraktifitas maksimum jika C/N : 25-20 • Imbangan C/N yang tinggi produksi metan rendah kadar N rendah, N dibutuhkan untuk sumber energi perkembangbiakan mikroganisme pengurai • Pencegahan: tambahan kadar N, seperti kotoran hewan ternak. Imbangan C/N • ImbanganC/N rendah N bebas dan berakumulasi dalam bentuk amoniak sehingga menyebabkan bau busuk yang berlebihan. • Pencegahan: ditambahkan bahan yang mengandung karbon atau serat tinggi, seperti rumput, jerami dan dedaunan. • Cara: campurkan bahan organik dengan rumput/jerami yang telah dicacah hingga mencapai C/N sebesar 25. Suhu • Aktifitas bakteri dipengaruhi oleh suhu di dalam digester. • Perubahan suhu yang mendadak penurunan produksi biogas secara cepat. • Pencegahan: supaya stabil, instalasi biogas harus ditempatkan di dalam tanah. • Suhu optimum: 32-37C. • Suhu yang > digester rentan mengalami kerusakan. Loading rate • Adalah jumlah bahan pengisi yang harus dimasukkan ke dalam digester per unit kapasitas per hari. • Supaya optimal: perlu pengisian bahan organik yang kontinyu setiap hari dengan memperhitungkan waktu tinggal dan volume digester. • Jika bahan pengisi > mengganggu proses akumulasi asam dan produksi metana • Jika bahan pengisi < produksi biogas menjadi rendah. • Loading rate = volume digester : waktu tinggal Zat Toksik • Zat toksik akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme produksi gas menurun • Zat toksik: logam berat tembaga, detergen, pestisida, kaporit, antibiotik. • Pencegahan: gunakan air yang bersih. Pengadukan • Bertujuan menghomogenkan bahan baku • Dilakukan sebelum bahan baku dimasukkan dalam digester dan setelah berada dalam digester. • Pengadukan juga berfungsi untuk mencegah terjadinya pengendapan di dasar digester yang dapat menghambat pembentukan biogas • Pengedapan terjadi jika menggunakan kotoran kering. Stater • Stater ditambahkan untuk mempercepat proses penguraian. • Stater berupa bakteri mikroorganisme perombak (alami, semi buatan, buatan) • Stater alami: lumpur organik atau cairan isi rumen • Stater semi buatan : dari instalasi pembentuk biogas yang masih dalam keadaan aktif • Stater buatan : bakteri metan yang sengaja dibiakkan di laboratorium/ dijual di pasaran Waktu Retensi • Adalah rata-rata periode saat bahan masukan masih dalam digester dan selama proses fermentasi oleh bakteri metanogenik. • Waktu retensi dipengaruhi oleh suhu, pengenceran dan laju pemasukan bahan. • Waktu retensi/waktu tinggal 29-60 hari, tergantung jenis bahan organik yang digunakan. • Waktu retensi makin singkat jika suhu lebih dari 35 C Waktu Retensi WAKTU (HARI) 1 2 3 - 40 - 60 Pengisian Bahan Proses Fermentasi Pupuk Organik BIOGAS DARI BERBAGAI JENIS LIMBAH • • • • • • Limbah Peternakan Limbah Pertanian Limbah Peraiaran Limbah Industri Limbah Sampah Organik Limbah Kotoran Manusia