Analisis Pemilihan Pola Kerjasama PT.Intidaya

advertisement
-
ANALISIS PEMILIHAN POLA KERJASAMA
PT. INTIDAYA AGROLESTARI CABANG BATU MALANG
DENGAN PETANI APEL DI DAERAH BATU MALANGJAWA
TIMUR, SERTA STRATEGI PENGEMBANGANNYA
INDAH PRAHASTUTI
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1997
HAKEKAT WAKTU
Waktu adalah yahg terpaniang kareha ia ukurah keabadiah;
dart yahg terpendek kateha R k seotang puh yahg memiliki waktu
yang cukup untuk mehyelesaikan tugas kehidupahhya;
bagi mmeka yahggembita, waktu berlalu begitu cepat;
hamuh bagi yahg menderita, waktu berlalu begitu iambat.
Tidak ada gang yahg dapat dilakukah tanpa itu,
kareha waktu adalah satu-satuhya pehtas kehidupah!
la mehelan semua yahg tidak berfaedah
dah mehgekalkah semua yahg hebat dan berharga.
(Hisyam Al Talkb]
Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat
( Al-Mujadilah: 11)
Apabila engkau menghendaki suatu perkara,
maka engkau harus tekun berupaya,
kelak Allah akan mempelihatkan kepadamu
jalan keluamya
(HR. Tarmidzi)
Kupersembahkan karya kecil ini teruntuk
keluarga tercinta:
papa, m a m a serta dik Agung
RINGKASAN
INDAH PRAHASTUTL Analisis Pemilihan Pola Kejasama PT. Intidaya Agrolestari
Cabang Batu Malang dengan Petani Ape1 di Daerah Batu Malang-Jawa Timur Serta
Strategi Pengembangannya, di bawah bimbiigan ANNY RATNAWATI.
Pada PJPT 11, Indonesia sedang giat menggalakkan program kernitraan di semua sektor perekonomian, termasuk sektor pertanian. Hal ini disebabkan adanya kecenderungan globalisasi ekonomi yang ditandai oleh persaingan antar pelaku ekonomi
yang semakin ketat. Untuk itu, sektor pertanian di Indonesia harus mampu meningkatkan efisiensi dan daya saingnya, dengan melakukan kejasama secara integratif dan
terarah antara petani kecil dan pihak swasta.
Berdasarkan fenomena di atas, muncul gagasan kejasama antara petani dan
perusahaan dalam memanfaatkan kondisi economic of scale, dimana kegiatan pemasaran dan penyediaan sarana produksi akan lebii efisien jika diiakukan oleh skala usaha
besar (intifperusahaan), sedangkan kegiatan usahatani diiakukan oleh skala kecil (plasma). Gagasan tersebut menjadi landasan utama pelaksanaan kejasama antara PT.
INAGRO dengan petani apel.
Dalam pelaksanaan kejasama sering tejadi kegagalan, akibat kurangnya pemahaman para pelaku dalam bermitra, misalnya: adanya dominasi yang kuat terhadap
yang lemah atau kurang cocoknya pola kejasama. Untuk mengatasi hal itu, maka diperlukan pola kejasama yang sesuai dengan kondisi masing-masing pelaku. Selain itu,
para pelaku juga hams berupaya mengembangkan kejasama tersebut dengan melakukan berbagai strategi yang tepat. Berdasarkan ha1 tersebut, maka yang menjadi permasalahan dan akan dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana karakteristik perusahaan dan karakteristik petani apel mitra usahanya?, (2) Bagaimana bentuk pola
kejasama yang efektiiuntuk diterapkan pada kejasama petani apel dengan perusaha-
Berdasarkan pola kerjasama terpili, maka pengembangan kerjasama diarahkan
pada pola contractfanning. Agar kerjasama tersebut dapat terlaksana dengan baik dan
tidak merugikan masing-masing pihak, maka dalam pelaksanaan kerjasama perlu stratsgi yang tepat. Dalam pelaksanaan kerjasama pola contract fanning perlu adanya
pengawasan operasional dengan cara membuat peraturan tertulis antara kedua pihak
yang bekerjasama. Hal ini bertujuan untuk mengatasi terjadiiya kegagalan kerjasama.
Berdasarkan hasil analisis di atas, maka disusunlah saran yang mendukung
pengembangan kerjasama antara PT. INAGRO dengan petani apel, yakni: perusahaan
perlu melakukan pembenahan manajemen, terutama pada aspek surnberdaya manusia,
keuangan dan produksi operasi; perusahaan harus menggunakan strategi kerjasama
yang berbeda dengan yang dilakukan para tengkulak sebagai pemasar hasit produksi
petani sebelum INAGRO melakukan kerjasama, misalnya memberi harga sedikit lebih
tinggi, jangka waktu pembayaran yang lebii cepat, memberikan uang muka, pembayaran tepat waktu sesuai dengan yang dijanjikan; menyusun peraturan tertulis antar
pelaku kerjasama dalam pengawasan operasional; perusahaan perlu melakukan pendekatan personal untuk menumbuhkan keyakinan pada petani bahwa pola contract
f m i n g lebii menguntungkan dibandingkan pola kerjasama yang diiakukan saat ini;
perusahaan harus berupaya membantu petani untuk meniadakan kelemahannya dengan
mengadakan pelatihan manajemen maupun memberikan informasi-infomasi mengenai
teknologi terbaru.
Download