8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kanker

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kanker Payudara
a. Definisi kanker payudara
Kanker payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi
pertumbuhan berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari selsel (jaringan) payudara. Kanker payudara (Breast Cancer / Carcinoma
Mammae) adalah salah satu penyakit kanker yang menyebabkan
kematian nomor lima (5) setelah kanker paru, kanker rahim, kanker
hati dan kanker usus (Fanani, 2009).
Kanker payudara disebut juga dengan carcinoma mammae
adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara.
Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar jaringan susu maupun pada
jaringan ikat payudara. Kanker ini memang tidak tumbuh dengan
cepat tapi sangat berbahaya (Suryaningsih, 2009).
Kanker payudara adalah neoplasma ganas, suatu pertumbuhan
jaringan payudara abnormal yang tidak memandang jaringan
sekitarnya, tumbuh infiltratif dan destruktif, serta dapat bermetastase.
Tumor ini tumbuh progresif, dan relatif cepat membesar. Pada stadium
awal tidak terdapat keluhan sama sekali, hanya berupa fibroadenoma
atau fibrokistik yang kecil saja, bentuk tidak teratur, batas tidak tegas,
permukaan tidak rata, dan konsistensi padat dan keras (Ramli,1994)
8
Perbedaan Tingkat Kualitas..., Agustina Indrianti, Fikes UMP, 2013
9
b. Etiologi kanker payudara menurut (Rasjidi, 2010; Suryaningsih,2010
& Fanani, 2009).
Kanker payudara sampai saat ini belum diketahui penyebabnya
secara pasti, namun beberapa faktor kemungkinannya adalah :
1) Usia Menarche dan siklus menstruasi
Menarche dini pada usia relative muda (kurang dari 12 tahun)
berhubungan dengan peningkatan resiko kanker payudara. Siklus
menstruasi yang kurang dari 26 hari pada usia 18-22 tahun
diprediksi mengurangi resiko kanker payudara dan menopause
yang terlambat atau mati haid pada usia lebih dari 50 tahun dapat
meningkatkan resiko kanker payudara 3%.
2) Genetik
Wanita yang memiliki riwayat keluarga penyakit kanker payudara,
memiliki
memiliki
resiko
kanker payudara
2
kali
lipat
dibandingkan wanita dengan keluarga yang tidak memiliki riwayat
penyakit kanker payudara.
3) Obesitas
Obesitas berhubungan dengan penurunan resiko kanker pada
pramenopause dan peningkatan resiko kanker payudara selama
masa pascamenopause.
4) Pemakaian obat-obatan
Theraphy obat hormon pengganti (Hormone Replacement
Theraphy (HRT)) seperti hormon eksogen akan bisa menyebabkan
peningkatan resiko mendapat penyakit kanker payudara.
Perbedaan Tingkat Kualitas..., Agustina Indrianti, Fikes UMP, 2013
10
5) Intake Alkohol
Alkohol
dapat
meyebabkan
hiperinsulinemia
yang
akan
merangsang factor pertumbuhan pada jaringan payudara.Hal ini
akan merangsang pertumbuhan yang tergantung pada estrogen
pada lesi prakanker dan akan memasuki fase dorman, dimana pada
fase ini dapat diaktifasi oleh adanya factor pemicu seperti alcohol.
6) Faktor lain yang diduga sebagai penyebab payudara adalah tidak
menikah, menikah tapi tidak punya anak, melahirkan anak
pertama sesudah 35 tahun, tidak pernah menyusui anak.
c. Gejala kanker payudara
Gejala kanker payudara terdiri dari 3 fase menurut Gale (2000)
diantaranya yaitu:
1) Fase awal kanker payudara asimtomatik (tanpa tanda dan gejala).
Tanda dan gejala yang paling umum adalah benjolan dan
penebalan pada payudara. Kebanyakan kira-kira 90% ditemukan
oleh penderita sendiri. Kanker payudara pada stadium dini
biasanya tidak menimbulkan keluhan.
2) Fase lanjut :
a) Bentuk dan ukuran payudara berubah, berbeda dari sebelumnya
b) Luka pada payudara sudah lama dan tidak sembuh walau sudah
diobati.
c) Eksim pada putting susu dan sekitarnya sudah lama tidak
sembuh walau diobati.
d) Puting sakit, keluar darah, nanah atau cairan encer dari putting
Perbedaan Tingkat Kualitas..., Agustina Indrianti, Fikes UMP, 2013
11
atau keluar air susu pada wanita yang sedang hamil atau tidak
menyusui.
e) Putting susu tertarik kedalam.
f) Kulit payudara mengeriut seperti kulit jeruk (peud d’orange).
3) Metastase luas, berupa :
a) Pembesaran kelenjar getah bening supraklavikula dan servikal.
b) Hasil rontgen toraks abnormal dengan atau tanpa eflusi pleura.
c) Peningkatan alkali fosfatase atau nyeri tulang berkaitan dengan
penyebaran ke tulang.
d) Fungsi hati abnormal.
d. Stadium kanker payudara
Stadium
kanker
payudara
didasarkan
pada
letaknya,
penyebarannya dan sejauh mana pengaruhnya terhadap organ tubuh
lain. Ini merupakan salah satu cara dokter untuk menentukan
pengobatan apa yang cocok untuk para pasien. Para penderita kanker
payudara ada stadium dini dan stadium lanjut. Stadium dini adalah
stadium dari mana sebelum adanya kanker hingga stadium dua.
Sedangkan stadium lanjut sudah berada dalam stadium tiga dan empat.
Berikut
ini
penjelasan
mengenai
tingkatan
stadium
menurut
Suryaningsih (2009) :
Stadium 1 :
Tumor terbatas dalam payudara, bebas dari jaringan
sekitarnya, tidak ada klasifikasi/infiltrasi berkulit dan
Perbedaan Tingkat Kualitas..., Agustina Indrianti, Fikes UMP, 2013
12
jaringan dibawahnya. Besar tumor 1-2 cm. KGB
(Kelenjar Getah Bening) regional belum teraba.
Stadium II :
Sama dengan stadium 1, besar tumor 2-5 cm, sudah
ada KGB aksila (+), tetapi masih bebas dengan
diameter kurang 2 cm.
Stadium 3 dibagi dalam:
Stadium III A : Tumor berukuran 5-10 cm,tetapi masih bebas dari
jaringan sekitarnya, KGB aksila masih bebas satu
sama lain.
Stadium III B : Tumor meluas dalam jaringan payudara ukuran 5-10
cm, fiksasi pada kulit/dinding dada, kulit merah dan
ada edema (lebih dari 1/3 permukaan
kulit
payudara), ulserasi,nodul satelit, KGB aksila melekat
satu sama lain atau ke jaringan sekitarnya dengan
diameter 2-5 cm dan belum ada metastasis jauh.
Stadium IV
: Tumor seperti pada yang lain (stadium I, II dan III)
tetapi sudah disertai dengan kelenjar getah bening
aksila supra-lelavikula dan metastasis jauh lainnya.
e. Pencegahan kanker payudara
Pencegahan
kanker
payudara
adalah
pencegahan
yang
bertujuan menurunkan insiden kanker payudara dan secara tidak
langsung akan menurunkan angka kematian akibat kanker payudara
(Suryaningsih, 2009).
Perbedaan Tingkat Kualitas..., Agustina Indrianti, Fikes UMP, 2013
13
1) Pencegahan Primordial
Pencegahan primordial yaitu upaya pencegahan yang
ditunjukan kepada orang sehat yang belum memiliki faktor resiko.
Upaya ini dimaksudkan dengan menciptakan kondisi pada
masyarakat yang memungkinkan kanker payudara tidak mendapat
dukungan dasar dari kebiasaan, gaya hidup dan faktor resiko
lainnya. Pencegahan primordial dilakukan melalui promosi
kesehatan yang ditujukan kepada orang sehat melalui upaya pola
hidup sehat.
2) Pencegahan Primer
Pencegahan primer pada kanker payudara dilakukan pada
orang sehat yang sudah memiliki faktor resiko untuk terkena
kanker payudara. Pencegahan primer dilakukan melalui upaya
menghindarkan diri dari keterpaparan berbagai faktor resiko dan
melaksanakan pola hidup sehat. Konsep dasar dari pencegahan
primer adalah menurunkan insiden kanker payudara yang dapat
dilakukan dengan (Lucia, 2009):
a) Kurangi makanan yang berlemak tinggi seperti mentega,
margarine dan santan. Lebih baik dapatkan asupan lemak dari
kacang-kacangan dan biji-bijian. Hindari jeroan, otak, makanan
berkuah santan kental, kulit ayam dan kuning telur. Pilihlah
daging tanpa lemak, makanan berkuah bening, susu rendah
lemak, susu kedelai, yogurt, putih telur dan ikan sebagai
sumber protein yang baik.
Perbedaan Tingkat Kualitas..., Agustina Indrianti, Fikes UMP, 2013
14
b) Sedapat mungkin hindari bahan pangan atau pengawet yang
dalam jangka panjang dapat menjadi pemicu kanker.
c) Pilih makanan atau minuman yang berwarna putih alami (tidak
menggunakan bahan pewarna). Gunakan pewarna dari bahan
makanan misalnya warna coklatnya dari bubuk coklat,
merahnya strobery, kuningnya kunyit dan hijaunya daun suji.
Jangan menambahkan saus, kecap, garam, dan bumbu-bumbu
secara berlebihan. Perbanyak makan buah dan sayur.
d) Teknik pengolahan makanaan juga mempengaruhi mutu
makanaan. Pilih makanaan dengan metode makanan dikukus,
direbus, ditumis dengan sedikit minyak.
e) Perbanyak minum air putih, mineral 8 gelas sehari, hindari
minuman beralkohol, bersoda dan minuman dengan kandungan
gula dan kafein tinggi. Jus buah dan sayuran baik dan menjaga
dan memelihara kesehatan tubuh.
Hampir setiap kanker payudara ditemukan pertama kali
oleh penderita sendiri dari pada oleh dokter. Karena itu, wanita
harus mewaspadai setiap perubahan yang terjadi pada payudara.
Untuk
mengetahui
perubahan-perubahan
tersebut
dilakukan
pemeriksaan sederhana yang disebut pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) (Suryaningsih, 2009).
3) Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder ditujukan untuk mengobati para
Perbedaan Tingkat Kualitas..., Agustina Indrianti, Fikes UMP, 2013
15
penderita dan mengurangi akibat-akibat yang lebih serius dari
penyakit kanker payudara melalui diagnose dan deteksi dini dan
pemberian pengobatan (Otto, 2005).
a) Diagnosa Kanker Payudara
Diagnosa kanker payudara bisa dilakukan dengan beberapa
pemeriksaan yaitu :
(1) Anamnesa
(a) Anamnesa terhadap keluhan di payudara atau ketiak
apakah ada benjolan, rasa sakit, edema lengan atau
kelainaan kulit.
(b) Anamnesa terhadap keluhan di tempat lain berhubungan
dengan metastasis sepeti nyeri tulang vertebrata, sesak,
batuk dan lain-lain.
(c) Anamnesa terhadap faktor-faktor resiko (usia, riwayat
keluarga, riwayat kanker individu dan konsumsi lemak).
(2) Pemeriksaaan Fisik
Ketepatan mendiagnosa kanker payudara dengan
pemeriksaan
fisik
sekitar
70%.
Pemeriksaan
fisik
dilakukan terhadap status lokalis payudara kanan atau
payudara kiri atau bilateral dan penderita harus diperiksa
dalam posisis duduk atau terlentang. Kemudian payudara
diperiksa sehubungan dengan perubahan kulit, perubahan
putting susu, status kelenjar getah bening dan pemeriksaan
Perbedaan Tingkat Kualitas..., Agustina Indrianti, Fikes UMP, 2013
16
pada lokasi metastasis jauh.
(3) Pemeriksaan Biopsi Jarum Halus
Pemeriksaan ini dilakukan pada lesi yang secara
klinis dan radiologi di curigai ganas. Biopsi jarum halus
dilakukan dengan menusuk tumor dengan jarum halus dan
disedot dengan spuit 10 cc sampai jaringan tumor lepas
dan masuk ke dalam jarum. Kemudian jaringan tumor
diperiksa dilaboratorium oleh ahli Patologi Anatomi untuk
mengetahui apakah jaringan tersebut ganas (maligna) atau
jinak (benigna).
(4) Pemeriksaan Radiologik
Pemeriksaan
radiologik
dilakukan
dengan
menggunakan Mammografi dan USG (Ultrasonografi)
payudara. Mammografi merupakan tindakan pemeriksaan
payudara dengan menggunakan sinar X berintensitas
rendah. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk melihat ada
tidaknya benjolan pada payudara. Pemeriksaan ini dapat
digunakan untuk perempuan dengan keluhan perihal
payudara, baik setelah ditemukan
maupun sebelum
ditemukan adanya benjolan dan sebagai check up kanker
payudara.
American
Cancer
Sosiety
dalam
programnya
menganjurkan sebagai berikut :
Perbedaan Tingkat Kualitas..., Agustina Indrianti, Fikes UMP, 2013
17
(a) Untuk perempuan berumur 35-39 tahun,
dilakukan
1
kali
mammografi
dasar
cukup
(Baseline
mammogram).
(b) Untuk perempuan berumur 40-50 tahun, mammografi
dilakukan 1 atau 2 tahun sekali.
(c) Untuk perempuan berumur diatas 50 tahun, mamografi
dilakuakn setahun sekali.
USG sangat bermanfaat jika digunakan bersamaan
dengan
mommografi
untuk
tujuan
diagnosis
untuk
membantu membedakan kista berisi cairan atau solid.
Untuk menentukan stadium dapat menggunakan foto
thoraks, USG abdomen, Bone Scanning (Scan tulang) dan
CT Scan.
4) Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier bertujuan untuk mengurangi terjadinya
komplikasi yang lebih berat dan memberikan penanganan yang
tepat pada penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya
untuk mengurangi kecacatan dan memperpanjang hidup penderita.
Pencegahan tersier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup
penderita, meneruskan pengobatan serta memberikan dukungan
psikologis bagi penderita. Upaya rehabilitasi terhadap penderita
kanker payudara dilakukan dalam bentuk rehabilitasi medik serta
rehabilitasi jiwa dan sosial. Rehabilitasi medik dilakukan untuk
mempertahankan keadaan penderita pasca operasi atau pasca terapi
Perbedaan Tingkat Kualitas..., Agustina Indrianti, Fikes UMP, 2013
18
lainnya. Rehabilitasi jiwa dan sosial diberikan melalui dukungan
moral dari orang-orang terdekat dan konseling dari petugas
kesehatan maupun tokoh agama (Gale, 2000).
f. Penatalaksanaan kanker payudara
Ada
beberapa
penatalaksanaan
kanker
payudara
yang
penerapannya banyak tergantung pada stadium klinis penyakit, yaitu :
1) Medis
(1) Pembedahan (Operasi)
Pembedahan adalah salah satu
terapi yang bersifat
kuratif dan paliatif. Kuratif adalah tindakan yang langsung
menghilangkan penyebabnya sehingga manifestasi klinik yang
di timbulkan dapat di hilangkan. Sedangkan paliatif paliatif
adalah tindakan yang berarti memperbaiki keadaan penderita.
Jenis-jenis operasi yang dilakukan untuk mengobati kanker
payudara ada 2 yaitu :
(2) Mastektomi
Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3
jenis mastektomi yaitu :
(1) Modified Radiycal Mastectomy yaitu operasi pengangkatan
seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang
selangka dan tulang iga, serta benjolan disekitar ketiak.
(2) Total (Simple) Mastectomy yaitu operasi pengangkatan
seluruh payudara saja, tanpa kelenjar di ketiak.
(3) Redical Mastectomy yaitu operasi pengangkatan sebagian
Perbedaan Tingkat Kualitas..., Agustina Indrianti, Fikes UMP, 2013
19
dari payudara. Biasanya disebut Lumpectomy yaitu
pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel
kanker, bukan seluruh payudara. Biasanya Lumpectomy
direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya
kurang dari 2 cm dan letaknya dipinggir payudara.
(3) Pengobatan
Kelenjar
Getah
Bening
(KGB)
ketiak.
Pengangkatan KGB ketiak dilakukan terhadap penderita
kanker payudara yang menyebar tetapi besar tumornya lebih
dari 2,5 cm.
(4) Terapi penyinaran (radioterapi)
Radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena
kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang
bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di
payudara setelah operasi. Efek pengobatan ini adalah tubuh
menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit disekitar
payudara menjadi hitam serta Hb dan leukosit cenderung
menurun sebagai akibat dari radiasi.
(5) Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker
dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang
bertujuan membunuh sel kanker. Obat-obatan ini tidak hanya
membunuh sel kanker pada payudara, tetapi juga seluruh sel
dalam tubuh. Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami
mual dan muntah serta rambut rontok.
Perbedaan Tingkat Kualitas..., Agustina Indrianti, Fikes UMP, 2013
20
(6) Terapi Hormon
Pemberian hormone dilakukan apabila penyakit telah sistemik
berupa metastasis jauh. Terapi hormonal biasanya diberikan
secara paliatif sebelum kemoterapi.
2) Non Medis
a) Pra operatif dengan menggunakan:
(1) latihan pernafasan
(2) latihan batuk efektif
b) Pasca operatif
(1) Pada hari 1-2
(a) Latihan lingkup gerak sendi untuk siku pergelangan
tangan dan jari lengan daerah yang dioperasi.
(b) Untuk sisi sehat latihan lingkup gerak sendi lengan
secara penuh.
(c) Untuk lengan atas bagian operasi latihan esometrik.
(d) Latihan relaksasi otot leher dan toraks.
(e) Aktif mobilisasi.
(2) Pada hari 3-5
(a) Latihan lingkup gerak sendi untuk bahu sisi operasi
(bertahap).
(b) Latihan relaksasi.
(c) Aktif dalam sehari-hari dimana sisi operasi tidak
dibebani.
Perbedaan Tingkat Kualitas..., Agustina Indrianti, Fikes UMP, 2013
21
(3) Pada hari 6 dan seterusnya
(a) Bebas gerakan.
(b) Edukasi untuk mempertahankan lingkup gerak sendi
dan usaha untuk mencegah/menghilangkan timbulnya
lymphedema.
2. Kualitas Hidup
a. Definisi
Cella, (1992) dalam (Kinghron & Gamlin, 2004) menyebutkan
bahwa kualitas hidup seseorang tidak dapat didefinisikan dengan pasti,
hanya orang tersebut yang dapat mendefinisikannya, karena kualitas
hidup merupakan suatu yang bersifat subyektif.
Kualitas hidup adalah persepsi hidup terhadap posisinya dalam
kehidupan, dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana individu
tersebut hidup, dan hubungan terhadap tujuan, harapan, standar dan
keinginan. Hal ini merupakan suatu konsep, yang dipadukan dengan
berbagai cara seseorang untuk mendapat kesehatan fisik, keadaan
psikologis, tingkat independent, hubungan sosial, dan hubungan
dengan lingkungan sekitarnya (Murphy et al, 2000).
Terdapat dua komponen dasar dari kualitas hidup yaitu
subyektifitas dan multidimensi. Subyektifitas mengandnng arti bahwa
kualitas hidup hanya dapat ditentukan dari sudut pandang klien itu
sendiri dan ini hanya dapat diketahui dengan bertanya langsung
kepada klien.
Sedangkan multidimensi bermakna bahwa kualitas
hidup dipandang dari seluruh aspek kehidupan seseorang secara
Perbedaan Tingkat Kualitas..., Agustina Indrianti, Fikes UMP, 2013
22
holistik meliputi aspek biologis/
fisik, psikologis, sosial dan
lingkungan. Sedangkan Polinsky (2000) mengatakan bahwa untuk
mengetahui bagaimana kualitas hidup seseorang maka dapat diukur
dengan mempertimbangkan status fisik, psikologis, sosial dan kondisi
penyakit.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup
Kualitas hidup yang optimal merupakan hal yang sangat
penting diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan secara
komprehensif terhadap pasien. Menurut Molzhan (2006) dalam Young
(2009), hal utama yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien
antara lain: terapi yang dijalani, dukungan sosial, gejala serta
permasalahan yang terdapat selama terapi.
Beberapa hasil penelitian didapatkan hal yang juga dapat
mempengaruhi kualitas hidup pasien diantaranya umur, jenis kelamin,
pendidikan dan pekerjaan. Bakewell et al (2002) mengungkapkan
perempuan mudah dipengaruhi oleh depresi karena berbagai alasan
yang terjadi di dalam kehidupannya, seperti mengalami sakit dan
masalah gender yang mengarah pada kekurangan dalam semua aspek
kehidupannya. Konsep kualitas hidup bersifat multidimensi, dinamis,
berpusat pada pasien dan subyektif. Meliputi domain fisik, psikologis,
sosial dan spiritual kesehatan yang dipengaruhi oleh pengalaman
seseorang, harapan, keyakinan dan persepsi (Witjaksono,2007).
Perbedaan Tingkat Kualitas..., Agustina Indrianti, Fikes UMP, 2013
23
c. Model Konsep Kualitas Hidup
Beberapa hal perlu diperhatikan saat akan menilai kualitas
hidup. Kualitas hidup sangat berhubungan dengan aspek/domain yang
dinilai meliputi; fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan.
Model konsep kualitas hidup dari WHO (The World Health
Organization Quality of life/WHOQoL) mulai berkembang sejak tahun
1991. instrumen ini terdiri dari 26 item pertanyaan yang terdiri dari 4
domain, yaitu;
1) Domain kesehatan fisik yang terdiri dari; rasa nyeri, energi,
istirahat, tidur, mobilisasi, aktivitas, pengobatan dan pekerjaan;
2) Domain psikologi yang terdiri dari; perasaan positif dan negatif,
cara berfikir, harga diri, body image, srpiritual;
3) Domain hubungan sosial terdiri dari: hubungan individu, dukungan
sosial, aktivitas seksual;
4) Domain lingkungan meliputi: keamanan fisik, lingkungan rumah,
sumber keuangan, fasilitas kesehatan, mudahnya mendapat
informasi, kesehatan, rekreasi, transportasi.
Dalam mengukur kualitas hidup dapat juga dengan melalui
skoring sistem berupa Short Form -36, terdiri dari 36 pertanyaan yang
berisi 8 item yang diukur, yaitu:
1) Fungsi fisik adalah derajat dalam hal keterbatasan kesehatan untuk
aktivitas fisik, terdiri 10 pertanyaan yang mengevaluasi tentang
Perbedaan Tingkat Kualitas..., Agustina Indrianti, Fikes UMP, 2013
24
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan fisik hidup, misalnya
memenuhi ADL, berjalan, berpindah,.
2) Peran-fisik adalah derajat dalam hal keterbatasan kesehatan yang
mengganggu kerja atau aktivitas keseharian, terdiri 4 item
pertanyaan mengevaluasi kemampuan fisik dalam melakukan
aktivitas yang terbatas,
3) Nyeri tubuh adalah intensitas nyeri dan pengaruh nyeri terhadap
kerja normal, berisi 2 item skala yang mengevaluasi pengalaman
nyeri selama 4 minggu yang lalu dan bagaimana nyeri muncul saat
melakukan aktivitas normal.
4) Kesehatan umum adalah evaluasi pribadi terhadap kesehatan
sekarang,dan ketahanan terhadap sakit, berisi 5 item skala
mengevaluasi kesehatan umum dalam lingkup persepsi personal.
5) Vitalitas adalah perasaan berenergi dan penuh gairah melawan
perasaan lelah dan tidak bertenaga, berisi 4 item skala yang
mengevaluasi perasaan energi, kelelahan, kelemahan.
6) Fungsi sosial adalah derajat dalam hal keterbatasan kesehatan atau
masalah emosi yang mengganggu aktivitas sosial normal, berisi 2
item skala yang mengevaluasi seberapa sering masalah fisik dan
emosional muncul mengganggu hubungan dengan keluarga, teman,
dan interaksi sosial lain selama 4 minggu yang lalu.
7) Peran-emosional adalah derajat dalam hal masalah emosi yang
mengganggu kerja atau aktivitas harian berisi 3 item pertanyaan
Perbedaan Tingkat Kualitas..., Agustina Indrianti, Fikes UMP, 2013
25
yang mengevaluasi faktor emosional yang mengganggu kerja atau
aktivitas lain.
8) Kesehatan mental umum adalah kesehatan mental secara umum
berisi 5 item skala yang mengevaluasi perasaan cemas dan depresi
(Zadeb, 2003).
3. Pendidikan
Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan
sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat
(Notoatmodjo,
2003).
Tingkat
pendidikan
adalah
tahapan
pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan
peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang
dikembangkan.
Jenis
pendidikan
adalah
kelompok
yang
didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan
pendidikan,
yaitu
kelompok
layanan
pendidikan
yang
menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan
informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan (UndangUndang RI Nomor 20 Tahun 2003).
Perbedaan Tingkat Kualitas..., Agustina Indrianti, Fikes UMP, 2013
26
B. Kerangka Teori
Berdasarkan tinjauan pustaka diatas dapat digambarkan kerangka teori
penelitian sebagai berikut:
Pendidikan
Kualitas hidup
Jenis Pendidikan:
1. Dasar: SD/SMP
2. Menengah:
SMA/SMK
3. Tinggi: DIII, S1
Kanker
payudara
1.
2.
3.
4.
5.
1. Fisik
2. Psikologis
3. Hubungan
sosial
4. Kondisi
penyakit
5. Terapi
yang
dijalani
6. Lingkungan
Etiologi
Gejala
Stadium
Pencegahan
Penatalaksanaan
kanker payaudara
Gambar 2.1 Kerangka Teori (Fanani, 2009; Gale, 2000; Suryaningsih, 2009;
Murphy et al, 2000; Notoatmodjo, 2003; WHO)
C. Kerangka Konsep
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Tingkat Pendidikan
Kualitas Hidup Pasien
Kanker Payudara
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Perbedaan Tingkat Kualitas..., Agustina Indrianti, Fikes UMP, 2013
27
D. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho
= Tidak ada perbedaan tingkat kualitas hidup pasien kanker payudara
ditinjau dari tingkat pendidikan di Ruang Bugenvil RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2012.
Ha =
Ada perbedaan tingkat kualitas hidup pasien kanker payudara
ditinjau dari tingkat pendidikan di Ruang Bugenvil RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2012.
Perbedaan Tingkat Kualitas..., Agustina Indrianti, Fikes UMP, 2013
Download