Muhammad Irawan Saputra, S.I.Kom., M.I.Kom “. . . Kumpulan individu yang saling mempengaruhi, berinteraksi untuk tujuan tertentu , memperoleh kepuasan dari mempertahakan keanggotaan kelompok, melakukan peranan khusus, saling bergantung satu sama lainnya, dan melakukan komunikasi berhadapan” (Tubbs, 1992) Terlalu banyak menyita waktu dan jarang menyelesaikan masalah seperti seharusnya  Kelompok primer (keluarga)  Kelompok casual (sosial)  Kelompok belajar  Kelompok kerja Conformity Pressure (Tekanan Konformitas) cenderung menerima tekanan kelompok jika: 1)orang sangat menghargai kelompok 2) Pendapat kelompok secara bulat berlawanan dengan pendapatnya Orang cenderung menerima tekanan kelompok jika: 3)Sejak awal isu yang dipermasalahkan ambigu 4) Kelompok dipaksa menghasilkan tujuan penting (Cartwright dan Zander, 1968) Pengaruh Sosial  Kelompok cenderung melakukan tekanan paling berat kepada anggota baru, yang belum mengetahui hakhak untuk berbeda dari norma-norma kelompok  Orang yang memiliki kualitas yang dihargai kelompok , mempunyai wibawa paling tinggi Keadaan ketika kelompok:  Memperhatikan sedikit alternatif  Gagal memeriksa dengan cermat gagasan yang diterima  Gagal memikirkan semua segi masalah  Gagal mempertimbangkan rencana-rencana alternatif ketika rencana yang dipilih ditolak anggota yang lainnya  Gagal mengumpulkan semua informasi yang diperlukan  Para anggota bersama-sama membangun kesan aman , memberi dorongan untuk mengambil resiko yang amat besar seraya gagal melihat tanda awal bahaya  Peringatan dan umpan balik negatif lainnya disingkirkan  Para anggota yakin bahwa mereka adalah orang-orang bermoral, dengan demikian dapat mengabaikan akibatakibat etis atas perbuatan mereka  Pemimpin kelompok lain dianggap jahat, jadi mereka bukan orang-orang yang layak diajak berunding  Para anggota yang menyimpang dari keyakinan kelompok dipaksa patuh  Para anggota menghindari pembicaraan yang tidak sesuai dengan tindakan kelompok  Para anggota berbagi ilusi bahwa kesepakatan adalah bulat  Para anggota, terutama ketua, menghindarkan kelompok dari informasi yang tidak sesuai  Budaya Konteks Tinggi Jepang Arab Yunani Spanyol Italia Inggris Prancis Amerika Skandinavia Jerman Jerman – Swiss (Samovar & Porter)  Budaya Konteks Rendah Edward Hall  Terampil membaca perilaku nonverbal “dan dalam membaca lingkungan”  Menganggap orang lain mampu melakukan hal yang sama  Umumnya berbicara lebih sedikit  Komunikasi tidak langsung dan tidak eksplisit  Komunikasi langsung dan eksplisit  Pesan-pesan verbal sangat penting (informasi disampaikan dengan pesan verbal)  Etnosentrisme  “menggunakan kelompok kita sendiri dan adat istiadat kita sendiri sebagai standar bagi semua penilaian”  Muncul dari psikologi manusia yang selalu berusaha memperoleh dan memelihara penghargaan diri  Hingga batas-batas tertentu setiap kelompok mengajari anggota-anggotanya untuk menjadi etnosentrik  Penstereotipan  Kita cenderung memaksakan stereotip-stereotip pada kelompok-kelompok orang yang membatasi komunikasi dengan kita  Stereotip menciptakan harapan-harapan bagaimana orang lain berperilaku  Stereotip juga sering dilakukan oleh media massa  Hasil Penelitian Dominick (1993) tentang stereotip pria Arab: 1. Sebagai teroris (sangat sedikit orang Arab yang sesuai dengan kategori ini) 2. Sebagai syekh minyak (sangat sedikit juga orang Arab yang sesuai dengan kategori ini) 3. Sebagai Beduin/Badui yang hidup berpindahpindah (hanya 5 persen dari bangsa Arab yang Beduin)