- PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KLB PENYAKIT DBD DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN SUMATERA UTARA 2016 Mererekomendasikan upaya penanggulangan dan pengendalian penyakit DBD di desa lokasi kejadian. II. Metode pelaksanaan kegiatan: 1. Pengumpulan data sekunder tentang data penderita DBD berdasarkan jenis kelamin, umur dan waktu kejadian, kondisi lingkungan, frekuensi melakukan fogging, jenis insektisida yang digunakan, kecamatan yang mengalami kejadian, 10 penyakit terbesar dalam 1 tahun terakhir dan data lain yang berhubungan dengan kejadian. 2. Pengumpulan data primer penderita DBD, karakteristik dan riwayat penyakit serta kondisi lingkungan. 3. Survei jentik nyamuk. 4. Pembiakan jentik nyamuk hasil survei. 5. Melakukan uji kerentanan nyamuk terhadap insektisida yang digunakan. I. Pendahuluan 1.1. Kronologis Pada tanggal 12 Februari 2016 BTKL PP Kelas I Medan menerima laporan dari Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara yang menyatakan bahwa perlu dilakukan penyelidikan epidemiologi KLB penyakit DBD, dimana telah terjadi kasus DBD sebanyak 37 kasus dan 3 kasus meninggal dunia. Menindak lanjuti kejadian diatas, maka tim BTKLPP Kelas I Medan turun melakukan pemantauan dan Survei jentik di lokasi kejadian yaitu di kabupaten Labuhanbatu Selatan Desa Aek Goti, Mampang, Ulumahuam, Kotapinang dan Sisumut. III. Hasil pelaksanaan kegiatan 1) Gambaran umum Pada hari Jumat, 12 Februari 2016, tim BTKLPP kelas I Medan bekerjasama dengan petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan menuju lokasi kejadian yaitu desa Aek Goti, Mampang, Ulumahuam, Kotapinang dan Sisumut. Luas wilayah Kabupaten Labuhanbatu 2 Selatan 3.116 km dan jumlah penduduk 307.171 jiwa dengan 5 kecamatan yaitu Kotapinang, Kampung Rakyat, Sei Kanan, Silangkitang dan Torgamba. Dari 5 kecamatan ini terdapat 54 desa/kelurahan dan 72.851 Kepala Keluarga. Jumlah penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur adalah sebagai berikut : 1.2. Tujuan a. Tujuan Umum Pencegahan, penanggulangan serta pemberantasan vektor penyakit DBD sehingga diharapkan tidak terjadi peningkatan kasus penyakit DBD. b. Tujuan Khusus - Mengidentifikasi tempat perindukan dan jentik nyamuk yang ada di lokasi kejadian. - Melakukan uji resistensi untuk mengetahui kerentanan nyamuk terhadap insektisida berbahan aktif Cynoff. - Mengetahui gambaran epidemiologi penyakit DBD di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. 1 Grafik 1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2015 25,000 laki-laki perempuan 20,000 15,000 10,000 5,000 0 Adapun 10 penyakit terbanyak di kabupaten Labuhanbatu Selatan tahun 2015 adalah 1. Luka (Kecelakaan), 2. Maag (gastroentritis), 3. Paru-paru (TBC), 4. Gangguan perut (Dyspepsia), 5. Demam (Malaria klinis), 6. Diabetes mellitus, 7. Stroke, 8. Vulmus laseratum, 9. Penyakit Jantung Koroner. Kasus Penyakit DBD yang ditemukan di Desa Aek Goti, Aek Raso, Beringin Jaya, Bunut, Cikampak, Kotapinang, Mampang, Sisumut, Teluk Panji dan Ulumahuam berdasarkan data Dinas Kesehatan Labuhanbatu Selatan berjumlah 37 kasus dimana 3 kasus diantaranya meninggal dunia. Telah dilakukan Survei jentik nyamuk di lokasi kejadian penyakit DBD di desa Aek Goti, Mampang, Ulumahuam, Kotapinang dan Sisumut . Gambar 1. Survei jentik kesehatan oleh Hasil survei ditemukan banyak jentik dan tempat perindukan di lingkungan terjadinya kasus DBD, hal ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dimana awal tahun 2016 merupakan musim penghujan. Kondisi ini menyebabkan adanya genangan-genangan air yang berpotensi menjadi tempat perindukan dan perkembangbiakan jentik nyamuk DBD. Jentik nyamuk ditemukan di sekitar rumah penduduk. Tempat perindukkan berupa ember-ember bekas cat yang tidak terpakai, wadah bekas lainnya bahkan belahan kelapa muda yang dapat menampung air. Kondisi tempat perindukan nyamuk Aedes Aegypti tersebut mendukung penyebaran penyakit demam berdarah semakin cepat. 2) Upaya Penanggulangan Upaya - upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Survei jentik nyamuk untuk mengetahui species nyamuk yang terdapat di Desa Aek Goti, Mampang, Ulumahuam, Kotapinang dan Sisumut Kabupaten Labuhanbatu Selatan, untuk selanjutnya dilakukan uji resistensi insektisida yang telah digunakan selama ini. Insektisida Cynoff telah sering digunakan dalam proses pengasapan/fogging di Labuhanbatu Selatan. 2. Pengasapan/fogging oleh Dinas Kesehatan Labuhanbatu Selatan di lokasi terjadinya kasus DBD dan sekitarnya. petugas 2 3. Penyuluhan kepada masyarakat tentang sanitasi lingkungan dan PHBS serta bahaya penyakit DBD. air dan bisa menjadi tempat perindukan nyamuk. Dari tiap kontainer yang berisi larva, diambil larvanya kemudian dimasukkan kedalam botol vial dan dibawa ke laboratorium untuk selanjutnya dilakukan identifikasi jentik dengan buku panduan identifikasi jentik oleh Ditjen PP & PL (2008). 3) Hasil Survei Jentik Penyakit DBD adalah penyakit infeksi oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, dengan ciri demam tinggi mendadak disertai manifestasi perdarahan dan bertendensi menimbulkan renjatan (shock) dan kematian (Ditjen PPM & PL,2001). Faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit DBD adalah kerentanan dan imunitas, lingkungan seperti curah hujan, musim, kelembaban, serta vektor penular penyakit DBD yaitu kepadatan nyamuk edes sp. Kepadatan populasi nyamuk Aedes sp. Jentik/larva dan jumlah kontainer mempunyai pengaruh terhadap kasus penularan DBD (Suwarja, 2007). Salah satu upaya menurunkan angka kasus penyakit tersebut melalui pengendalian vektor yang ditujukan untuk me mutus mata rantai penularan. Pengendalian vektor yang dilakukan secara EESAA (rationale, efective, eficien, sustainable, affective, affordable) diperlukan kesesuaian antara metode pemberantasan vektor yang dipilih dengan keadaan dan perilaku vektor yang menjadi sasaran.Nyamuk Aedes sp. adalah nyamuk rumah yang menghisap darah pada siang hari, gigitan nyamuk itu sendiri lebih dari satu kali. Demam Berdarah hanya ditularkan melalui nyamuk Aedes (betina) yang berkembang biak didalam air jernih. Tempat yang disukai sebagai tempat perindukannya adalah genangan air yang terdapat dalam wadah (kontainer) tempat penampungan air buatan misalnya drum, bak mandi, gentong, ember dan tempat penampungan air alamiah misalnya lubang pohon ataupun bukan tempat penampungan air misalnya vas bunga, ban bekas, tempat minum burung, air tampungan kulkas/dispenser. Dalam Survei ini metode yang digunakan adalah single larva method, yaitu penangkapan dilakukan pada tiap-tiap kontainer/tempat penampungan air yang terdapat di dalam dan diluar rumah serta barang-barang bekas yang bisa menampung 3.1. Pengumpulan Jentik Setelah dilakukan identifikasi terhadap jentik yang ditemukan di 50 rumah tersebut, diketahui bahwa sebanyak 21 rumah (42 %) ditemukan jentik Aedes spp dan 29 rumah (58 %) tanpa jentik Aedes spp. Jentik yang ditemukan di Desa Aek Goti dari 18 kontainer yang berisi jentik, keseluruhannya adalah jenis Aedes aegypty. Sedangkan di Desa Sisumut dan Kotapinang ditemukan pada 16 kontainer berisi jentik dari jenis Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Berdasarkan Density Figure (DF) atau kepadatan jentik Aedes spp yang merupakan gabungan dari HI, CI dan BI yang dinyatakan dengan skala 1-9 seperti tabel menurut WHO Tahun 1972 : Density Figure (DF) 1 House Indeks (% HI) 1-3 Container Indeks (% CI) 1-2 2 3 4 5 6 7 8 9 4-7 8-17 18-28 29-37 38-49 50-59 60-76 >77 3-5 6-9 10-14 15-20 21-27 28-31 32-40 >41 DF = 1 : Kepadatan Rendah DF = 2-5 : Kepadatan Sedang DF = 3-9 : Kepadatan Tinggi Berdasarkan hasil survei larva dapat ditentukan Density Figure setelah dihitung hasil HI dan CI kemudian dibandingkan dengan tabel larva Indeks. Apabila angka DF kurang dari 1 menunjukkan risiko penularan rendah, 1-5 resiko penularan sedang dan diatas 5 risiko penularan tinggi. 3 3.2. Analisa Hasil pemeriksaan jentik di Desa Aek Goti, Mampang, Ulumahuam, Kotapinang dan Sisumut menunjukkan bahwa indeks entomologi area pengamatan adalah House Indeks (HI) = 43,75% sedangkan Container Indeks (CI) = 24,3% dan Angka Bebas Jentik (ABJ) = 57,85%. Berdasarkan jenis kontainer yang ditemukan selama Survei, terdapat beberapa jenis kontainer dan kontainer yang positif jentik seperti bak mandi, drum air, ember dan ban bekas baik yang terdapat di dalam rumah ataupun luar rumah. Hasil pengamatan tempat perkembangbiakan Aedes di ditemukan 21 bangunan/rumah positif jentik Aedes dari 50 jumlah bangunan yang diperiksa (HI = 43,75%). Dari 141 jumlah kontainer yang diperiksa ditemukan 34 kontainer positif jentik ( CI = 24,3%). Hasil penelitian ini menunjukkan semakin banyak kontainer yang ditemukan positif jentik di area ini. Hal ini mengindikasikan penurunan upaya masyarakat dalam mengendalikan populasi Aedes spp. di area ini. Kenyataan ini perlu mendapat perhatian khusus, karena apabila dibiarkan akan mejadikan area ini sebagai daerah resiko penularan tinggi DBD. Angka Bebas Jentik (ABJ) di lokasi pengamatan hanya 57,85%, ini dapat di dikategorikan lokasi pengamatan mempunyai resiko penularan penyakit DBD yang tergolong tinggi karena nilai ABJ <95%. Mengingat bahayanya penyakit Demam Berdarah, masyarakat harus mampu mengenali dan mengetahui cara-cara pengendalian penyakit ini dari segi penularannya oleh vektor nyamuk. buah dari 141 buah kontainer yang diperiksa. Adapun container-container yang positif ini berupa bak kamar mandi 5 buah, drum penampung air sebanyak 1 buah, ember di kamar mandi/dapur sebanyak 11 buah dan penampungan dispenser sebanyak 3 buah. Tempat penampungan air yang berada diluar rumah ditemukan kontainer yang positif larva berupa drum air sebanyak 2 buah, ember sebanyak 1 buah dan sisanya adalah wadah penampungan air yang berupa ban bekas sebanyak 11 buah. 2. Tempat penampungan air di dalam rumah masyarakat pada umumnya sudah melakukan kegiatan PSN dalam pengendalian vektor DBD tetapi masih banyak TPA yang luput dari pemantauan seperti ember dan penampungan air dispenser, masyarakat hanya terfokus melakukan PSN pada bak mandi dan tong air saja. Begitu juga dengan TPA yang berada di luar rumah, masyarakat kurang memperhatikan untuk melakukan pemantauan dan kegiatan PSN di luar rumah. Beberapa rumah dan tempat usaha masih membiarkan tumpukan ban bekas di halaman rumahnya tanpa ditutupi sehingga terjadi genangan air pada bagian ban tersebut. Dari table interpretasi (DF) mendapatkan hasil >5 yang bermakna bahwa derajat penularan oleh larva tinggi di lokasi tersebut sehingga perlu dilakukan pengendalian segera. IV. Kesimpulan dan Rekomendasi 4.1. Kesimpulan 1. Dari hasil pengamatan larva atau jentik di Desa Aek Goti, Mampang, Ulumahuam, Kotapinang dan Sisumut pada tanggal 13 – 14 Februari 2016 dan dengan menggunakan visual larvae methode di temukan jumlah rumah dengan larva Aedes sebanyak 21 rumah/bangunan dari 50 rumah/bangunan yang diperiksa. Sedangkan pada jumlah kontainer dengan larva Aedes sebanyak 34 4.2. Rekomendasi 1. Salah satu kegiatan pemberantasan penyakit demam berdarah adalah pengendalian vektor utama Ae. Aegypti. Pengendalian vektor dapat dilakukan dengan mudah dan ramah lingkungan jika dilakukan pada larva yaitu dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara : a. Menguras bak mandi dan tempattempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali. Ini dilakukan dengan 4 b. c. d. e. f. g. pertimbangan bahwa perkembangan telur menjadi nyamuk selama7-10 hari. Menutup rapat tempat penampun aegypti dapat menggunakan predator M.aspericornis lebih efisien daripada menggunakan predator ikan cupang. gan air, tempayan, drum dan tempat air lain. Mengganti air pada vas bunga dan tempat minum burung sekurang-kurangnya seminggu sekali. Membersihkan pekarangan dan halaman rumah dari barangbarang bekas seperti kaleng bekas dan botol pecah sehingga tidak menjadi sarang nyamuk. Menutup lubang-lubang pada bambu pagar dan lubang pohon dengan tanah. Membersihkan air yang tergenang diatap rumah. Memelihara ikan. V. Daftar Pustaka Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1357 / Menkes /SK / XII / 2001 Tentang Standar Minimal Penanggulangan Masalah Kesehatan Akibat Bencana Dan Penanganan Pengungsi Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Tata Cara Pemberian Bantuan Pemenuhan Kebutuhan Dasar, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) WHO, Demam Berdarah Dengue, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan, dan Pengendalian.Alih Bahasa oleh Monica Ester. Ed.2. Jakarta : EGC, 1999. Secara Kimiawi Dikenal sebagai larvasidasi atau larvasiding yakni cara memberantas jentik nyamuk Aedes aegypti dengan menggunakan insektisida pembasmi jentik (larvasida). Larvasida yang biasa digunakan antara lain adalah temephos yang berupa butiran-butiran (sand granules). Dosis yang digunakan adalah 1 ppm atau 10 gram (± 1 sendok makan rata) untuk tiap 100 liter air. Larvasida dengan temephos ini mempunyai efek residu selama 3 bulan (Depkes RI, 2004) WHO & Departemen Kesehatan RI, 2003. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit DemamDengue dan Demam Berdarah Dengue.Jakarta.DepkesRI.2003 2) Pengendalian Secara Biologi Pengendalian ini dilakukan dengan menggunakan makhluk hidup, baik dari golongan mikroorganisme, hewan invertebrata atau hewan vertebrata. Organisme tersebut dapat berperan sebagai patogen, parasit atau pemangsa. Beberapa jenis ikan pemangsa yang cocok untuk larva nyamuk seperti ikan kepala timah (Panchax panchax ), ikan gabus (Gambusia affinis) dan ikan gupi lokal seperti ikan P.reticulata (Gandahusada, 1998). Menurut penelitian Widyastuti (2011) model pengendalian vektor DBD Aedes 5 SERANGAN JANTUNG II. PENGENALAN JANTUNG Oleh : Rumanti Siahaan, SKM, M.Kes Klasifikasi dan rujukan luar: I. PENDAHULUAN Serangan jantung atau infark miokardial : (Myocardial infarction, acute myocardial infarction, MI, AMI) adalah terhentinya aliran darah, meskipun hanya sesaat, yang menuju ke jantung, dan mengakibatkan sebagian sel jantung menjadi mati. Penyebab terbanyak serangan jantung diakibatkan penyumbatan pembuluh darah. Serangan jantung terutama disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Pada penyakit jantung koroner, sejenis lilin yang disebut plak terbentuk di bagian dalam arteri jantung. Hal ini disebut atherosclerosis. Plak terbentuk dari kolesterol dan sel-sel lainnya. Jumlah plak meningkat perlahanlahan dan membuat bagian dalam pembuluh darah menyempit. Sedikit darah dapat mengalir melaluinya dan keping darah dapat menumpuk di depan plak dan membuat penggumpalan. Jika penggumpalan pecah dan tersendat di bagian pembuluh darah yang menyempit, maka serangan jantung terjadi. Kebanyakan penyakit jantung koroner, yang menyebabkan terjadinya serangan jantung dikarenakan perilaku dan gaya hidup penderita. Hal ini termasuk makan makanan tak sehat, tidak banyak bergerak, merokok dan minum terlalu banyak alkohol. Serangan jantung adalah gawat darurat. Beberapa menit pertama adalah sangat penting untuk keberlangsungan kehidupan penderita. Beberapa kerusakan akibat serangan jantung dapat diperbaiki pada jam pertama saja. Gejala yang utama serangan jantung adalah sakit yang sangat pada dada. Sakit bisa saja terjadi pada bahu, perut, dan rahang. Suatu serangan jantung selalu merusak otot jantung, tidak seperti angina pectoris. Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang dewasa di Amerika. Penyakit jantung, stroke, dan penyakit periferal arterial merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah. Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu "pengatur irama". Ini terdiri dari sekelompok secara khusus, disebut nodus sinotrialis, yang terletak di dalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya diteruskan ke dindingdinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek - kira-kira 0,4 detik yang disebut diastole, sebelum impuls berikutnya datang. Nodus sinotrialus menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls seperti ini setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf yang disebut sistem syaraf otonom, yang bekerja diluar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah yang menghasilkan kontraksikontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut jantung. III. FAKTOR RISIKO 6 Memasuki usia 45 tahun bagi pria. Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan pria dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit jantung. Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi). Wanita mulai menyusul pria dalam hal risiko penyakit jantung setelah mengalami menopause. Riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Riwayat serangan jantung di dalam keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak normal. Diabetes. Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah, namun karena kondisi komplikasi jantung mereka. Merokok. Risiko penyakit jantung dari merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan - jadi tidak mungkin menyamakan keduanya. Tekanan darah tinggi (hipertensi). Kegemukan (obesitas). Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki risiko penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah lebih tinggi lagi. Gaya hidup buruk. Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling radikal yang dapat diambil. Stress. Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa bila menghadapi situasi yang tegang, dapat terjadi arithmias jantung yang membahayakan jiwa. IV. SERANGAN JANTUNG Penyakit jantung koroner: Plak menumpuk di pembuluh darah jantung, sehingga menyempit, Serangan jantung: tiba-tiba gumpalan darah terhenti pada bagian pembuluh darah yang menyempit. Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat dengan mendadak pasokan darah sangat berkurang ke bagian otot jantung. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner terblokade selama beberapa saat, entah akibat splasme mengencangnya nadi koroner - atau akibat penggumpalan darah - thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya dipasok oleh nadi yang terblokade berhenti, berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam saja dan bagian otot jantung tersebut mengalami penurunan mutu atau rusak secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark. 7 Gejala Serangan Jantung Ketiga, tidak dapat bekerja berat, tapi dapat melakukan pekerjaan ringan seharihari, jika kelelahan harus segera menghentikan aktivitas dan istirahat satu dua menit, yang baik dengan berbaring, tetapi jika sedang bejalan, maka istirahat dapat dilakukan dengan diam berdiri saja. Keempat, sudah parah, untuk berjalan beberapa meter saja sudah kepayahan, kadangkala perlu dipapah. Terdapat 2 kondisi penyumbatan yang menyebabkan agak sulitnya deteksi dini gangguan jantung dengan mengamati kondisi gejala klinis: Penyumbatan Koroner, Pembuluh Darah Koroner (Besar) tersumbat sementara dan biasanya menyebakan sakit yang hebat, walaupun mungkin hanya sebentar. Penyumbatan Pembuluh Darah Kecil (Iskemi), disebabkan oleh Kolesterol dan juga Diabetes dimana penyakit yang terakhir ini menyebabkan kakunya pembuluh darah, sehingga tidak dapat mengalirkan darah secara maksimal, pembuluh darah kecil yang terganggu jumlahnya banyak dan terjadi di seluruh tubuh. Jika sudah parah, maka gangguan Jantung dapat dikenali dari gejala klinisnya saja, tetapi jika masih ringan dan baru cenderung untuk mengalami gangguan jantung, maka Treadmill Test yang dapat dilakukan di Laboratorium Klinik tertentu di bawah pengawasan Dokter Jantung merupakan salah satu cara untuk mendeteksinya dimana keakuratannya mencapai 85 persen, sedangkan ECG/EKG (Elektro Kardiogram) ketepatannya hanya 15 persen, karena testnya tanpa pembebanan dan elektrodanya juga lebih sedikit daripada Treadmill Test, sehingga tidak dapat mendeteksi gangguan jantung yang masih ringan. Treadmill Test dengan pembebanan akan dapat mendeteksi penyumbatan yang baru sedikit, karena hasil grafik dari tiap elektroda akan dibandingkan dan jika tidak seragam pasti di tempat tersebut ada gangguan. Treadmill Test selain dapat mendeteksi Iskemi juga mendeteksi Gangguan Irama Jantung (Aritmia) dan juga mengetahui tingkat Kebugaran Tubuh Kita, Tampak depan: Diagram kasar dari rasa sakit akibat serangan jantung; merah tua: biasanya terjadi di sini; merah muda: daerah lainnya yang mungkin. Tampak belakang: Gejala-gejala ini untuk setiap orang bisa berbeda. Sebuah serangan jantung mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang, sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali sehingga sering disalahartikan sebagai naiknya asam lambung, atau bahkan lepas dari perhatian sama sekali. Kondisi Jantung dapat dibagi 4 kategori: Pertama, sehat dapat bekerja berat dan ringan. Kedua, dapat bekerja berat dan kalau sudah kecapaian tidak perlu berhenti melakukan aktivitas, tetapi cukup mengurangi intensitas/beratnya pekerjaan dan kalau sudah merasa fit dalam satu dua menit intensitas kerja dapat ditingkatkan kembali, begitu seterusnya. 8 misalnya sering olahraga atau tidak dan olahraga apa saja yang masih bisa dilakukan dan berapa lama. Sayangnya Treadmill Test lima kali lebih mahal daripada EKG, tetapi tidak ada cara lain yang lebih akurat selain Treadmil Test, karena itu dianjurkan untuk mereka yang telah berusia 50 tahun, walaupun tanpa keluhan apapun dan pemeriksaan dapat dilakukan pada yang lebih muda, jika ada riwayat sakit jantung di keluarganya, kolesterol tinggi, diabetes dan hipertensi. Dipihak lain, serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami - rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding bila berbaring dan mungkin napas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih parah yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan. ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan. Palpitasi (jantung berdebar-debar) Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan. Tanda-tanda Bagaimanapun, salah sekali Pendapat yang mengatakan bahwa sebuah serangan jantung datang seperti petir di siang bolong adalah pendapat yang salah. Serangan jantung adalah puncak bencana dari sebuah proses kerusakan yang berlangsung lama, yang sering melibatkan kejutan-kejutan emosional, kekacauan fisiologis dan kelelahan mental. Tanda-tanda peringatan dini begitu subyektif dan begitu tersamar, sehingga bahkan dokter yang terlatih untuk mengukur segala sesuatu secara obyektif masih bisa mengabaikannya. Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain: Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolism yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia). Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner). Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah Diagnosis Serangan jantung terjadi ketika plak sedikit demi sedikit tertimbun pada dinding dalam dari arteri jantung dan tiba-tiba gugur, menyebabkan bencana penyumbatan secara total pada arteri dan memblokade pengaliran darah ke arah bawah. 9 Berdasarkan gejala-gejala klinis yang dirasakan pasien ataupun dilihat oleh dokter, seorang dokter dapat membuat perkiraan yang nalar tentang apakah gejala-gejala itu mengisyaratkan serangan jantung atau tidak. Kecurigaannya mungkin diperkuat oleh penampilan si penderita, tingkat tekanan darah dan bunyi detak jantung. Dokter mungkin akan mengirimnya ke pemeriksaan ECG dan uji darah, tetapi bila masih merasakan nyeri, dokter barangkali akan memberi suntikan penghilang rasa nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini karena nyeri yang menakutkan dapat membawa ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung. Nyeri itu juga dapat menimbulkan dampak psikologis jangka panjang. ECG pertama mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda serangan jantung dan mungkin pemeriksaan itu harus diulang. Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak menunjukkan perubahan, dan selama hal ini, diagnosis akan bergantung pada pemeriksaan darah. Sayangnya, Treadmil Test tidak dapat dilakukan pada saat pasien sedang sakit, oleh karena itu Treadmill Test sebaiknya dilakukan sebelum ada gangguan jantung apapun, tetapi dapat dilakukan bagi mereka yang sedang dalam keadaan sehat, walaupun sudah mengalami gangguan jantung dan tidak ada resiko apapun melakukan Treadmill Test, karena pembebanan dilakukan sedikit demi sedikit, dimonitor oleh Dokter Jantung, Mesin Treadmill dapat memberikan alarm, jika terdapat sesuatu yang tidak lazim dan dapat mati sendiri, jika ada parameter kritis yang dilampaui. Jantung, seperti semua sel tubuh lain, mengandung bahan-bahan kimia khusus yang disebut enzim. Ketika selsel jantung mengalami kerusakan, enzimenzim yang dilepaskan beredar bersama aliran darah. Setelah sebuah serangan jantung, kadar sebagian enzim ini langsung naik, tetapi selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas mengurai dan karena itu tidak terdeteksi lagi setelah sehari atau dua hari; ada enzim yang baru dilepaskan beberapa jam atau bebera hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu. Kerusakan otot jantung dan sekaligus mengetahui apakah sudah pernah mengalami gangguan jantung dapat dilakukan di Laboratorium Klinik, tetapi tidak dapat mengetahui lokasi kerusakan tersebut, walaupun dapat mengetahui banyaknya kerusakan. Oleh karena itu perlu dilakukan Pemeriksaan Echo (USG) untuk mengetahui lokasi kerusakan otot jantung yang menjadi jaringan parut dan sudah tidak berfungsi lagi. Klasifikasi Dokumen konsensus tahun 2007, mengklasifikasi serangan jantung ke dalam 5 jenis utama: 1. Tipe 1 – Serangan jantung spontan, sehubungan dengan iskemia karena terjadinya sesuatu pada pembuluh jantung koroner seperti gugur/robeknya plak, fissuring, atau dissection 2. Tipe 2 – Serangan jantung sekunder iskemia, karena meningkatnya kebutuhan oksigen atau berkurangnya suplai oksigen, contohnya kejang arteri koroner, coronary embolism, kurang darah, irama jantung tak teratur (aritmia), tekanan darah tinggi, atau tekanan darah rendah 3. Tipe 3 – Kematian tiba-tiba jantung yang tidak diharapkan, termasuk cardiac arrest, sering dengan gejala-gejala sugesti dari serangan jantung iskemia, disertai dengan elevasi ST baru, atau penyumbatan cabang kiri jantung (left bundle branch block - LBBB), atau terjadinya thrombus segar pada arteri koroner karena angiography dan/atau pada otopsi, tetapi kematian terjadi sebelum contoh darah didapatkan, atau sebelum timbulnya biomarker jantung pada darah 4. Tipe 4 – Sehubungan dengan coronary angioplasty atau stents: Tipe 4a – Serangan jantung sehubungan dengan percutaneous coronary intervention (PCI) Tipe 4b – Serangan jantung sehubungan dengan stent thrombosis pada pelaksanaan angiography atau otopsi 5. Tipe 5 – Serangan jantung sehubungan dengan CABG. 10 Cara Membedakan Serangan Jantung dengan Nyeri Dada Biasa Siapa yang tak khawatir dan takut kalau terkena serangan jantung? Penyakit berbahaya yang mematikan ini memang telah menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar orang di berbagai penjuru dunia. Betapa tidak, serangan jantung bisa merenggut nyawa seseorang secara tiba-tiba, tanpa terduga. Orang yang kelihatannya sehat karena tidak pernah mengeluhkan gejala penyakit apapun bisa mendadak meninggal akibat serangan jantung. Oleh karena itu, kita patut waspada dengan serangan mendadak yang mematikan yang disebabkan oleh serangan jantung. Pada dasarnya, penyakit jantung juga memiliki tanda-tanda yang bisa dikenali dan dianalisis oleh orang awam sekalipun asalkan sudah mengetahui informasi awal tentang penyakit ini. Yang penting diketahui adalah bahwa penyakit jantung ternyata tidak selalu identik dengan nyeri di dada. Tidak selalu orang yang mengeluh nyeri di dada kemudian disebut menderita penyakit jantung, karena bisa saja orang tersebut menderita penyakit lain seperti asma, pneumothorax, dan lainnya. Bagaimana cara untuk membedakan nyeri dada yang dialami tersebut karena diakibatkan oleh penyakit jantung atau gangguan penyakit lainnya? Seorang ahli kesehatan terkemuka, Dr. Rob Lamberts menyatakan bahwa orang perlu membedakan kapan nyeri dada serius karena serangan jantung atau disebabkan penyakit lainnya. Kalau nyeri dada yang diderita terindikasi kuat mengarah kepada penyakit jantung maka tindakan cepat untuk menanggulanginya harus segera dilakukan sebelum terjadinya kerusakan pada otot jantung yang ujung-ujungnya bisa menimbulkan kematian mendadak. Lebih lanjut, Lamberts mengungkapkan bahwa sesungguhnya lebih dari sepertiga pasien penyakit jantung tidak mengeluhkan rasa nyeri di dada. Namun, gejalanya sudah dirasakan jauh sebelumnya yakni ketika dirasakannya nyeri pada dada yang hilang dan timbul dalam jangka 5-10 menit. Namun, hal kritis tersebut seringkali diabaikan oleh banyak orang. Untuk gejala serangan jantung, kata yang tepatnya sebenarnya bukan nyeri dada melainkan sensasi di dada yang dirasakan sangat tidak enak yakni sesak yang berat di bagian dada. Lantas, bagaimana untuk membedakan keduanya? Berikut merupakan penjelasannya secara rinci. Gejala Khas Serangan Jantung Mari, kita perhatikan gejala khas yang timbul pada orang yang mengalami serangan jantung. Dada terasa sesak dan berat sehingga sangat sulit untuk bernafas. Mungkin Anda pernah melihat sebuah iklan obat sakit asma di layar kaca, dimana terlihat seorang perempuan yang diilustrasikan sedang merasakan sesak nafas yang berat ibarat diikat oleh tali kuat dan kencang. Nah, seperti itulah rasanya sesak nafas orang yang terkena serangan jantung. Mengeluarkan keringat, perut terasa mual, dan timbul perasaan cemas. Kondisi tersebut muncul serta-merta berbarengan dengan sesaknya nafas sampai kesulitan saat bernafas. Rasa sakit yang menjalar. Leher terasa sakit, yang diikuti oleh rasa sakit pada lengan kiri dan rahang, di bagian belakang perut, dan juga terjadi pada salah satu bahu. Denyut jantung berdegup kencang atau lebih cepat dari biasanya. Di saat yang bersamaan, badan juga tiba-tiba merasa sangat lemas. Dan yang patut diperhatikan gejala-gejala berbahaya di atas bisa terjadi sekalipun Anda sedang beristirahat dalam arti tidak sedang melakukan aktifitas. Namun demikian, gejala di atas juga bisa muncul sehabis berolahraga, setelah menghabiskan menu makan besar, atau ketika sedang stres. Perlu Anda ketahui, otot-otot jantung akan mengalami kerusakan permanen setelah terjadi serangan jantung. Untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih banyak dan parah, segera cari bantuan jika Anda mengalami gejala serangan jantung. 11 Nyeri Dada yang Bukan Serangan Jantung Sebagaimana yang disebutkan di atas, nyeri dada juga bisa disebabkan oleh hal lain selain serangan jantung. Berikut penyebab nyeri dada yang bukan termasuk serangan jantung. Timbul nyeri dada ketika sedang batuk. Ketika Anda merasakan rasa nyeri di dada saat batuk maka jangan khawatir karena bukanlah termasuk gejala serangan jantung meskipun tetap harus diobati. Penyebabnya ialah adanya infeksi saluran pernafasan bagian atas oleh virus. Rasa nyeri pada rusuk. Biasanya nyeri pada rusuk diakibatkan oleh timbulnya penyakit lain seperti herpes zoster. Nyeri pada otot atau tulang dada. Hal ini dianggap wajar dan kerap terjadi justru pada orang yang meningkatkan kegiatan fisiknya. Tulang rusuk yang patah. Nyeri dada yang dialami seseorang juga bisa terjadi karena adanya tulang rusuk yang patah oleh berbagai sebab seperti jatuh, berkelahi, dan lainnya. Pneumothorax Yakni adanya masalah pada paru-paru yang menyebabkan nyeri di dada sehingga mengakibatkan sesak nafas. Adanya bekuan darah pada paru-paru. Kondisi yang disebut juga dengan emboli ini akan menyebabkan kondisi nyeri dada yang merepotkan. Perlu penanganan dari dokter untuk menghilangkan rasa nyeri tersebut. Penyakit tulang belakang. Anda pasti sudah pernah mendengar penyakit terjepitnya saraf tulang belakang. Hal tersebut bisa menyebabkan rasa nyeri di dada yang juga sangat mengganggu. Gejala-gejala di atas patut diperhatikan secara seksama untuk mengurangi resiko terkena serangan jantung. Karena kalau salah diagnosa maka akibatnya akan fatal, yang mana kematian akan segera menjemput. Hal yang lainnya yang juga patut diwaspadai bahwa gejala nyeri dada pada serangan jantung waktunya sangat singkat untuk dideteksi dan hal itu tentunya membutuhkan tingkat kepekaan dan responsibilitas yang tinggi. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk memeriksakan kondisi kesehatan Anda. Pastikan bahwa nyeri dada yang Anda alami mengarah pada penyakit jantung atau penyakit lainnya dan segera dapatkan pertolongan yang tepat. Gejala Serangan Jantung pada Wanita Bukan Nyeri di Dada Shutterstock Ilustrasi Tidak ada diskriminasi gender dalam penyakit jantung. pria maupun wanita memiliki risiko terkena penyakit ini. Meskipun tak mengenal gender, tetapi ada perbedaan gejala serangan jantung antara pria dan wanita. "Dalam serangan jantung, waktu adalah otot. Semakin cepat anda mendapat pertolongan, jantung akan semakin bisa diselamatkan (Richard Krasuski, ahli penyakit jantung Cleveland Clinic). Hal itu berarti kita harus bisa mengenali gejala serangan jantung. Namun, tanda-tanda yang muncul bisa jadi bukan yang seperti kita pikirkan, terutama jika serangan ini dialami wanita. "Ketika seorang wanita datang ke rumah sakit, mereka mungkin tidak mendeskripsikan 'serangan jantung seperti di film', yaitu mencengkeram dada dengan rasa sakit menjalar ke lengan," (Direktur Joan H Tisch Center for Women dari NYU Langone Medical Center, Nieca Goldberg). 12 Gejala-gejala seperti ada tekanan di dada, sesak napas, atau ada tekanan di antara bahu, sering membuat seorang wanita berobat ke dokter. Namun, mereka tidak menyadari bahwa itu sebenarnya adalah serangan jantung. Sebuah penelitian pada tahun 2013 menemukan, satu dari lima wanita yang pernah mengalami serangan jantung, gejala yang mereka alami bukanlah rasa sakit di dada. Tetapi, yang dirasakan adalah sakit pada rahang, leher, atau tenggorokan, serta merasa amat kelelahan, mual, dan pusing. Tidak mengenal tanda tersebut sebagai gejala serangan jantung dapat berisiko memperlambat penanganan medis. Sayangnya, kebanyakan orang tidak menyadari keluhan yang dialaminya adalah gejala dari serangan jantung. Faktor risiko penyakit jantung pada pria dan wanita sebenarnya sama, yakni ada riwayat penyakit ini dalam keluarga, obesitas, merokok, dan hipertensi. Tetapi, wanita memang diuntungkan karena biasanya penyakit jantung mereka alami sedikit lebih lambat dari pria. Hal ini karena adanya hormon estrogen. "Hormon estrogen menjaga fleksibilitas pembuluh darah dan memperlancar aliran darah," (Marla Mendelson, kardiolog dari Center for Womens Cardiovaskular Health di Bluhm Cardiovaskular Institute). Penelitian telah membuktikan bahwa risiko penyakit jantung meningkat seusai wanita mengalami menopause, ketika menstruasi berhenti, dan produksi estrogen menurun. Wanita yang lebih muda yang mengalami menopause dini kehilangan estrogennya lebih dini pula, maka mereka juga berisiko. Kondisi terkait kehamilan juga mampu meningkatkan risiko penyakit jantung. Sebuah penelitian mengaitkan diabetes gestasionaljenis diabetes yang terjadi selama kehamilandengan pengerasan arteri atau ateroklerosis. Serupa dengan kondisi tersebut, wanita yang mengalami peningkatan tekanan darah selama kehamilan dikenal sebagai preeklampsia, juga dua kali berisiko terkena penyakit jantung pada masa mendatang. Wanita yang memiliki faktor-faktor risiko tersebut bisa lebih memperhatikan gaya hidupnya. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, kendalikan tekanan darah, dan berolahraga secara teratur. 10 anggapan salah tentang penyakit jantung Penyakit jantung hanya terjadi pada orang gemuk saja. Penyakit jantung tidak bisa pada anak atau orang muda. Wanita terbebas dari penyakit jantung. Penyakit jantung hanya satu macam. Jantungnya sehat, tak mungkin bisa sakit jantung. Tidak ada hubungan dengan serangan stroke. Penyakit jantung tidak dapat dicegah. Terkena penyakit jantung karena sering dikagetkan. Penyakit jantung muncul karena sering mengonsumsi menu jantung pisang. DaftarPustaka 1. Gowan Mary & Castolli William, Menjaga Kebugaran Jantung, tr.by: Patuan Raja; Sugeng Hariyanto & Sukon, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001. 2. Patel Chandra, Panduan Praktis Mencegah & Mengobati Penyakit Jantung, tr.by: Alextri Aantjono Widodo, PT Gramedia, Jakarta, 1998. 3. Pearce Evelyn, Anatomi & Fisiologi Untuk Paramedis, tr.by: Sri Yuliani Handoyo, PT Gramedia, Jakarta, 2002. 4. https://www.deherba.com/caramembedakan-serangan-jantungdengan-nyeri-dada-biasa.html 5. http://health.kompas.com/read/2015/0 2/16/1024345/Gejala.Serangan.Jantu ng.pada.Wanita.Bukan.Nyeri.di.Dada 13 Dokter spesialis bedah saraf TNI AU Dr. dr. Wawan Mulyawan, SpBS, SpKP menuturkan dua orang mengaku ketagihan lehernya digemeretakkan tukang cukur sampai berbunyi krek. Alasannya leher jadi enak dan ringan setelah bunyi krek terdengar. Tapi perlu diketahui bahwa leher manusia yaitu bagian tubuh dengan struktur anatomi yang cukup kompleks, banyak ragamnya, sempit daerahnya dan vital fungsinya. Di leher manusia terdapat kelenjar tiroid yang menyimpan hormon tiroid dan sangat utama fungsinya dalam metabolisme tubuh. Ada esofagus yang menjadi saluran masuk makanan ke lambung. Ada trakea yaitu saluran masuk udara bagi pernapasan dari mulut dan hidung ke bronkus kemudian masuk ke dalam paru-paru. Di sekitar area leher juga terdapat pembuluh darah penting ke otak (arteri karotis kiri dan kanan) dan dari otak (vena jugularis kiri dan kanan). Makin ke belakang terdapat struktur tulang belakang bagian leher yang di dalamnya terdapat sumsum tulang belakang dan pembuluh darah ke otak bagian belakang (arteri vertebralis kiri dan kanan). Semua organ-organ itu punya fungsi yang demikian penting, dan tak salah kalau ada yang menyebut leher adalah 'jembatan kehidupan' antara kepala dan tubuh bagian bawah. BAHAYA MENGGERAKKAN LEHER SECARA BERLEBIHAN Oleh : Heriati Panjaitan, SKM, M.Kes A. Bahaya Menggerakkan Leher Pelajaran dari kasus Allya Siska Nadya: Mengapa kita tidak boleh menggerakkan leher secara berlebihan? Saat pergi ke tukang cukur tertentu atau beberapa tukang urut tradisioanl sering kita ditawarkan untuk digerakkan leher kearah tertentu dengan cara dihentak dan menimbulkan bunyi “krrrkkkk”. Pengalaman beberapa orang termasuk dari saudara saya yang awam dengan ilmu kedokteran, kebiasaan tersebut membuat ketagihan jika pergi ke tukang urut dan meminta di “krrkk”… dan mengatakan “gak ada efek sampingnya kok”....Benarkah???? Heboh yang muncul belakangan ini terkait dugaan malpraktek yang mengakibatkan kematian Allya Siska Nadya membuat saya teringat kembali dengan kisah saudara yang sering ke tukang cukur atau tukang urut “kkrrrkk” itu. Saya kira ada kemiripan perlakuan yang dialami oleh saudara saya dan almarhum Allya. Bedanya saudara saya dimanipulasi lehernya oleh orang yang jelas-jelas tidak paham anatomi leher. Tapi syukurlah saudara saya itu walau sudah di “malpraktek” oleh tukang urut masih selamat sampai hari ini, walau sekarang dia sudah mulai takut setelah mencuatnya kasus Allya ini. Seberapa bahayakah meng”krrrkk”kan leher itu?? Bagian leher memiliki struktur anatomi yang kompleks, areanya sempit, dan fungsinya vital. Menurut Dr.Wawan Mulyawan, Sp.KP, didalam leher terdapat beragam organ yang fungsinya vital. “Misalnya di bagian depan ada kelenjar tiroid yang menyimpan hormon tiroid yang berperan dalam metabolisme tubuh. Esofagus atau trakea yaitu saluran masuk udara buat pernapasan. 14 Selain itu, di leher juga terdapat pembuluh darah penting ke otak. Makin ke belakang, terdapat struktur tulang belakang yang di dalamnya ada sumsum tulang belakang dan pembuluh darah ke otak. Semua organ-organ itu memiliki fungsi yang demikian penting. Mengingat pentingnya organ-organ yang ada di leher, manipulasi atau menggerakkan leher secara berlebihan mampu berakibat fatal. Apabila tulang leher patah, retak, atau dislokasi, maka tulang leher menjadi tak stabil dan membuat sumsum tulang di dalamnya cedera. Yang tersering bukan patah, tapi dislokasi atau melejitnya sendi yang menghubungkan antar tulang leher. manipulasi pergerakan sendi secara berlebihan. Mungkin pada beberapa kasus menggemeretakkan leher tidak serta-merta berujung pada dislokasi atau patah tulang leher. Namun menurut dr Wawan, jika leher makin sering dimanipulasi maka sendi leher bisa makin lemah. "Ini dapat menyebabkan instabilitas tulang leher di kemudian hari yang bisa menyebabkan nyeri leher kronis yang sering timbul ketika usia makin menua." Akibat manipulasi pergerakan sendi sekitar leher yang berlebihan bisa menjadikan tulang leher patah, retak, atau dislokasi. Kasus yang sering terjadi adalah dislokasi atau melejitnya sendi yang menghubungkan antar tulang leher. Ada 7 ruas tulang leher dan masing-masing ruas dihubungkan oleh 2 macam sendi (diskus) dan sendi penyangga kiri dan kanan. (prosesus artikularis superior dan prosesus artikukaris inferor atau disebut juga facet). "Jika tulang dan sendi melejit, maka hubungan persendian leher dan ruas tulang leher menjadi tidak stabil dan dapat mencederai sumsum tulang belakang di dalamnya, dan selanjutnya dapat terjadi kejadian fatal seperti dijelaskan diatas." Jika tulang leher sampai patah maka bisa menyebabkan kematian yang lebih cepat dan jika diitambah lagi robeknya pembuluh darah arteri vertebralis akibat tergores tulang leher yang patah. Pada masalah yang menimpa Allya Siska, menurut dr. Wawan pergerakan sendi leher yang berlebihan yang dikerjakan terapisnya juga diikuti dengan dislokasi tulang dan sendi lehernya. Bahkan mungkin terjadi retakan tulang belakang leher. B. Bunyi ‘krek” Bila kamu menggerakkan sendi leher sampai berbunyi “krek” memamerkan sudah terjadi manipulasi pergerakan sendi secara berlebihan. “Bunyi krekkk itu sepertinya memang tak terjadi dislokasi atau patah tulang leher, namun sebetulnya dengan makin tidak jarang digerakkan berlebihan, maka sendi lehernya dapat makin lemah dan menyebabkan tulang leher tak stabil. Semakin bertambah usia mulai muncul keluhan nyeri leher kronis. C. Terapi Chiropractic Terapi chiropractic yang dijalani Allya Siska Nadya sebelum meninggal dikatakan dokter bukan bagian dari ilmu kedokteran. Terapi ini beda dengan ortopedi atau fisioterapi yang jelas-jelas merupakan bagian dari disiplin ilmu kedokteran. Menurut dr Didik Librianto, SpOT(K)-Spine, Ketua Ortopedi Spine Indonesia, Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia, menolak anggapan yang mengatakan chiropractic merupakan ilmu kedokteran. Chiropractic Menurut dr Wawan, hukuman mati yang dilakukan dengan cara gantung dan penggal leher. Kenapa harus menjadikan leher sebagai target? Itu karena leher ditengarai sebagai area tercepat di tubuh manusia untuk mematikan seorang terpidana mati. Pada saat menyembelih hewan, yang dipotong adalah lehernya juga. Nah, bunyi krek pada leher yang digemeretakkan menunjukkan adanya 15 D. Nyeri Leher Rasa nyeri bisa menyerang bagian tubuh manapun, termasuk nyeri pada leher yang sering membuat aktivitas menjadi terganggu. Namun, nyeri leher sering diabaikan oleh penderitanya. Padahal nyeri leher yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius. Leher sendiri pada dasarnya memiliki tugas yang berat yaitu mempertahankan posisi kepala agar tetap tegak. Terdiri dari tulang dan bagian lunak, seperti otot, ligamen dan saraf. Tulang belakang bagian leher memiliki fungsi pergerakan dan penopang berat kepala. Tidak seperti pada tulang belakang bagian lain, bagian leher tidak dilindungi oleh tulang lain sehingga rentan terhadap cidera yang menimbulkan rasa sakit dan membatasi pergerakan. Menurut dokter spesialis saraf, dr. Herlina Suryawati Sp.S nyeri pada leher dapat berasal dari daerah di dekat leher, seperti rahang, kepala dan bahu. Sebaliknya, problem di leher juga dapat menyebabkan bagian tubuh yang lain mengalami nyeri, seperti punggung atas, bahu atau lengan. Jika saraf juga ikut terlibat dalam gejala nyeri pada leher, penderita akan merasakan kebal (kebas), kesemutan, atau kelemahan di lengan atau tungkai. Posisi saat bekerja dengan banyak duduk di depan komputer atau posisi kerja dengan posisi duduk kurang benar seperti melengkung ke meja akan membuat tugas leher menjadi semakin berat. Kebiasaankebiasaan tersebut merupakan sumber terjadinya gangguan nyeri dan rasa sakit pada anggota badan bagian atas, khususnya leher. dikatakan adalah kategori pengobatan tradisional. Kedokteran fisioterapi tidak mengenal chiropractic, chiropractic merupakan bagian dari pengobatan tradisional alternatif yang berasal dari luar negeri, menurut dr Didik. Berbeda dengan ilmu fisioterapi yang didapat melalui pendidikan kedokteran dan spesialis, ilmu chiropractic diperoleh melalui kursus. Sifatnya (chiropractic) hanya kursus. Chiropractic berbeda dengan fisioterapi, apalagi ortopedi, metode yang diakui dan ada program pendidikan serta diketahui keamanannya. Di leher terdapat organ penting. Jika 3 organ ini terganggu bisa menyebabkan kematian. Dokter spesialis bedah saraf TNI AU, Dr dr Wawan Mulyawan, SpBS, SpKP menuturkan bahwa tiga bagian penting di leher yakni tulang belakang bagian leher, trakea dan pembuluh darah karotis. Jika memotong atau menyumbat trakea, maka aliran udara akan terhenti pasokannya ke paru-paru. Dalam beberapa menit, organ tubuh segera akan kekurangan oksigen. Otak adalah organ yang paling rentan terganggu sehingga bisa segera terjadi pingsan, jantung berhenti dan meninggal. Hal ini bisa terjadi hanya dalam beberapa menit hingga belasan menit (dr Wawan). Sementara jika kedua pembuluh arteri karotis terpotong, maka pasokan darah ke otak segera terhenti. Akibatnya tidak ada oksigen yang dipasok ke otak, sehingga menyebabkan pingsan, henti napas dan meninggal. E. Berbeda dengan Tengeng Sakit pada leher (tengeng) seringkali dikeluhkan oleh banyak orang akibat salah dalam posisi tidur, sehingga otot mengalami kontraksi atau pemendekan dalam waktu lama dan terus-menerus. Otot akan mengalami spasme (kaku) yang mungkin terjadi bila tidur tanpa berubah posisi kurang lebih selama dua jam. 16 Orang normal yang tidur miring, secara otomatis akan mengubah posisi setiap sekitar dua jam. Tetapi jika orang itu dalam keadaan capek, pergerakan posisi baru dilakukan setiap empat jam sekali. Akhirnya ketika bangun tiba-tiba leher sangat sakit saat hendak menoleh ke kanan maupun ke kiri atau dalam bahasa medis disebut dengan tortikolis. Nyeri leher berbeda dengan tengeng. Nyeri leher yang terjadi pada leher bagian belakang banyak penyebabnya, terjadi melalui proses yang lama kemudian merasakan sakit yang memuncak sebagai akibat dari aktivitas yang membuat leher lelah. Sedangkan tengeng paling sering terjadi akibat posisi tidur yang salah, yang biasanya mengakibatkan kesulitan menoleh ke kiri atau ke kanan dan itu terjadi biasanya dalam waktu beberapa hari saja. Kondisi tengeng sering disalah artikan masyarakat kita sebagai nyeri leher, karena itu, nyeri leher seringkali dianggap sebagai kejadian biasa yang akan hilang dengan sendirinya. Padahal antara nyeri leher dan tengeng sangat berbeda. menyebabkan nyeri pada bahu dan leher sebelah kanan pada penderitanya. Kondisi ini juga sering didapat penderita menginitis. Menginitis adalah peradangan pada selaput tipis yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Gejala khas pada penyakit ini yaitu leher kaku, rasa nyeri disertai dengan demam dan rasa sakit kepala parah. Oleh karena itu, perhatikan gejala lain yang menyertai nyeri leher. Bisa jadi rasa nyeri tersebut merupakan manifestasi dari penyakit yang lebih parah. H. Rekomendasi 1. Disarankan agar tak menggerakkan leher secara berlebihan, baik oleh diri sendiri, tukang cukur, tukang pijat, bahkan oleh orang yang mengaku profesional dan mempunyai sertifikat khusus itu. 2. Jika anda mempunyai masalah dengan nyeri leher, punggung, atau nyeri pinggang, apapun penyebabnya (kaku otot, saraf terjepit, skolisos, dll) sebaiknya konsultasi ke tenaga profesional, seperti spesialis saraf, bedah saraf, dokter ortopedi, dokter fisik dan rehabilitasi, bahkan tak ada salahnya ke dokter umum atau fisioterapi. F. Cermati Gejalanya Gejala yang bisa terjadi tidak sekadar nyeri (neurologi RS dr.Kariadi Semarang), ada beberapa gejala yang bisa dirasakan. Di antaranya nyeri atau kaku pada leher atau tengkuk atau sekitar pundak. Pusing atau sakit kepala. Nyeri yang dirasakan terus-menerus atau hilang timbul. Nyeri menjalar atau kesemutan ke daerah lengan sampai tangan, nyeri pegal atau tajam (seperti ditusuk jarum) pada bagian leher atau pundak atas serta nyeri saat menggerakkan leher, seperti menunduk, menengok atau menengadah. Untuk tubuh kita yang fungsinya sangatsangat penting kok coba-coba???? DAFTAR PUSTAKA Muhamad Reza Sulaiman. Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Tegaskan Chiropractic Beda dengan Fisioterapi. www./http/ detik Health. Jumat, 08/01/2016 17:36 WIB. Nurvita Indarini. Setelah Baca Penjelasan Dokter Ini, Yakin Masih Mau Gemeretakkan Leher? www./http/ detik Health. Sabtu, 09/01/2016 13:08 WIB Nurvita Indarini. Penting! Jika 3 Bagian Penting Leher Ini Terganggu Bisa Berujung Kematian. www./http/ detik Health. Sabtu, 09/01/2016 16:00 WIB Pitra, Nyeri Leher Beda Dengan Tengeng, | Sehat | 13 Februari 2015 14:59 wib. G. Gejala Dari Penyakit Lain Dosen FK Undip ini mengungkapkan rasa sakit kronis biasanya merupakan gejala dari gangguan kesehatan yang mendasari. Beberapa penyebab umum seperti infeksi, tumor dan kelainan bawaan tulang belakang. Pada beberapa orang, adanya masalah tulang belakang bagian leher menimbulkan rasa sakit di punggung atas, bahu dan lengan. Pada penyakit kantung empedu juga dapat 17 risiko kesehatan yang berhubungan dengan pencemaran air secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni bahaya langsung dan bahaya tak langsung. Bahaya langsung terhadap kesehatan manusia dapat terjadi akibat mengkonsumsi air yang tercemar. Risiko tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan analisis risiko kesehatan lingkungan (ARKL). Tujuan dari ARKL adalah untuk mengetahui karakterisasi efek-efek yang potensial merugikan kesehatan manusia oleh pajanan risk agent/zat zat toksik. Risiko itu sendiri didefenisikan sebagai probabilitas suatu efek merugikan pada suatu organisme, sistem atau (sub) populasi yang disebabkan oleh pemajanan suatu agent dalam keadaan tertentu. Berdasarkan uraian diatas, maka BTKL PP Medan sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan RI melakukan kajian analisis risiko kesehatan lingkungan sumur gali penduduk disekitar TPA sampah di Kota Medan. Diharapkan kajian tersebut dapat sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Kota Medan mengenai dampak dari keberadaan TPA sampah terhadap kualitas air sumur gali dan kesehatan masyarakat yang berada dekat dengan lingkungan TPA sampah dan risiko yang dapat timbul dari air sumur gali yang tercemar oleh air lindi, sehingga risiko timbulnya penyakit baik itu yang bersifat karsinogen maupun non karsinogen dapat dihindari. ARKL SUMUR GALI MASYARAKAT DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOTA MEDAN PROPINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa jenis sumber utama air untuk seluruh keperluan rumah tangga pada umumnya menggunakan sumur gali terlindungi (27.9%) dan sumur bor/pompa (22.2%) dan air ledeng/PAM (19,5%). Sumur gali sebagai salah satu sarana yang paling umum digunakan oleh masyarakat untuk mengambil air tanah dangkal dan dipergunakan sebagai sumber air minum, paling mudah terkontaminasi oleh rembesan yang berasal dari sarana pembuangan air kotor, jamban dan kotoran hewan. Pencemaran terhadap air sumur gali ini terutama rentan terjadi di daerah - daerah pemukiman yang padat penduduknya misalnya pada pemukiman kumuh. Penelitian Kurniawan (2006), studi kasus di TPA Galuga Cibungbulong Bogor menunjukkan hasil pengukuran parameter fisik, kimia dan mikrobiologi air sumur di wilayah sekitar TPA Galuga telah melampaui ambang batas maksimum yang diperbolehkan. Terdapat 11 parameter yang telah malampaui ambang batas maksimum yang diperbolehkan menurut persyaratan Baku Mutu Air Kelas I, yaitu : Bau, Rasa, Ph, DO, BOD5, COD, Amonia, Nitrit, Seng, Bakteri Coliform dan Fecal Coli. Penelitian Arbain dkk, (2008) tentang pengaruh air lindi tempat pembuangan akhir sampah Suwung terhadap kualitas air tanah dangkal sekitarnya di Kota Denpasar, menunjukkan beberapa parameter melebihi ambang batas, yaitu : TDS, BOD, COD, DO, PO4, NO3, NO2, NH3, Besi, H2S, Fenol dan Cl. Dampak yang ditimbulkan dari penurunan kualitas air adalah terjadinya berbagai penyakit. Menurut Soemirat (2009) 1.2. Permasalahan Belum diketahuinya kualitas air sumur gali masyarakat di sekitar tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Kota Medan yang kemungkinan tercemar oleh air lindi dan sumber pencemaran lain. 1.3. Tujuan 1. Untuk mengetahui kualitas air sumur gali masyarakat di sekitar TPA sampah di Kota Medan. 2. Menganalisis risiko yang dapat terjadi akibat air sumur gali yang tercemar oleh air lindi. 18 1.4. Metode Kegiatan a. Sasaran Air lindi, sungai dan sumur gali masyarakat di sekitar TPA sampah Kota Medan. b. Waktu, Tempat dan Pelaksanaan : - Waktu pelaksanaan kegiatan Monitoring Kualitas Air Minum PDAM adalah pada bulan April 2015. - Pelaksaaan kegiatan dilakukan di daerah pemukiman sekitar TPA sampah Kota Medan. TPA sampah, kemudian dianalisa di laboratorium BTKL PP Kelas I Medan sehingga diketahui, karakteristik air lindi, kualitas air sungai dan sumur gali penduduk. Data hasil analisa contoh uji kemudian di tabulasi dan dianalisa lebih lanjut untuk di identifikasi pencemaran parameter air lindi terhadap air tanah (sungai dan sumur gali). Analisa lanjutan menggunakan metode 2 statistik regresi linier (R ) untuk menentukan hubungan sebab-akibat (korelasi) antara variabel air lindi sebagai pencemar dengan air sungai dan sumur gali sebagai objek yang dicemari. Kriteria untuk mengetahui hubungan tersebut adalah sebagai berikut. 2 Jika Nilai (R ) = - (negatif) : Tidak ada korelasi 2 Jika Nilai (R ) = 0,00 – 0,199 : Hubungan korelasinya sangat lemah 2 Jika Nilai (R ) = 0,20 – 0,399 : Hubungan korelasinya lemah 2 Jika Nilai (R ) = 0,40 – 0,599 : Hubungan korelasinya sedang 2 Jika Nilai (R ) = 0,60 – 0,799 : Hubungan korelasi kuat 2 Jika Nilai (R ) = 0,80 – 1,0 : Hubungan korelasinya sangat kuat Kemudian dilakukan pemetaan zat kontaminan/risk agent pada air sumur gali yang berasal dari air lindi, menggunakan metode grafik radar pada Software Microsoft Excel 2007. Setelah mendapatkan gambaran parameter pencemaran pada air sumur gali kemudian dilakukan analisis risiko kesehatan lingkungan terhadap risk agent tersebut. Tahapan analisis risiko terdiri dari empat tahap yaitu identifikasi bahaya, analisis risiko, manajemen risiko dan komunikasi risiko. Analisis risiko menggunakan sains, teknik, probabilitas dan statistik untuk memperkirakan dan menilai besaran kemungkinan risiko kesehatan dan lingkungan yang akan terjadi sehingga pihak yang peduli mengetahui bagaimana cara mengendalikan dan mengurangi risiko tersebut. Lokasi kegiatan adalah pemukiman masyarakat yang berada dekat dengan tempat pembuangan akhir sampah Kota Medan yaitu TPA sampah Terjun di Kecamatan Medan Marelan Kota Medan dan TPA sampah Namo II. Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) Analisis risiko (risk asessesment) yaitu, karakterisasi efek-efek yang potensial merugikan kesehatan manusia oleh pajanan risk agent atau zat zat toksik. IPCS (2004a) mendefinisikan analisis risiko sebagai proses yang dimaksudkan untuk menghitung atau memperkirakan risiko pada suatu organisme sasaran, sistem atau subpopulasi, termasuk identifikasi ketidakpastian yang menyertainya, setelah terpajan oleh agent tertentu, dengan memperhatikan karakteristik yang melekat pada agent yang menjadi perhatian dan karakteristik sistem sasaran yang spesifik. Risiko itu sendiri didefinisikan sebagai probabilitas suatu efek merugikan pada suatu organisme, sistem atau subpopulasi yang disebabkan oleh pemajanan suatu agent dalam keadaan tertentu. Dasar dasar penilaian risiko , mencakup unsur unsur : 1. Koleksi data dan evaluasi ( data collection & evaluasi ) 2. Penilaian pemaparan ( exposure assessment ) 3. Penilaian toksisitas ( toxicity assessment ) 4. Karakteristik dari risiko ( risk characteristic ) III. PELAKSANAAN KEGIATAN Kegiatan ini bertujuan menganalisis risiko kesehatan yang timbul akibat indikasi pencemaran air sumur gali masyarakat disekitar TPA sampah Kota Medan. Untuk mendukung data yang lebih akurat maka dilakukan pengambilan contoh uji air lindi, sungai dan sumur gali masyarakat disekitar 19 4.2. Pengelolaan Sampah Kota Medan 4.2.1. Pewadahan Untuk saat ini di pemukiman Kota Medan cara pewadahan sampah yang dilakukan adalah pola individual dan terbatas pada kegiatan komersial sementara kegiatan domestik belum dilakukan pewadahan. Wadah-wadah individual ini di tempatkan di depan rumah, bangunan dan ruko di sepanjang jalan dan bentuk wadah yang digunakan bemacam-macam yang terbuat dari keranjang anyaman bambu, drum bekas, wadah sisa cat dan wadah sampah khusus yang dibuat dari tembok permanen. Wadahwadah tersebut tidak tertutup dan dibiarkan terbuka, jika terdapat sisasisa makanan seringkali dimasuki oleh binatang sehingga sampah-sampah berserakan disekitar wadah, sehingga mengurangi nilai estetika kota. Bintang di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. IV. HASIL KEGIATAN 4.1. Gambaran Umum Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainnya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' - 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut. Secara administratif, batas wilayah Medan adalah sebelah utara Selat Malaka, sebelah selatan Kabupaten Deli Serdang, sebelah barat Kabupaten Deli Serdang, sebelah timur kabupaten Deli Serdang. Pada tahun 2012, penduduk Kota Medan mencapai 2.122.804 jiwa. Dibanding hasil Proyeksi Penduduk 2012, terjadi pertambahan penduduk sebesar 5.580 jiwa (0,26%). Dengan luas wilayah mencapai 265,10 km², kepadatan penduduk mencapai 7.987 jiwa/ km². Jumlah penduduk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi timbulan sampah, makin besar jumlah penduduk suatu kota maka semakin besar pula timbulan sampah yang terdapat pada kota tersebut. Dengan demikian diperlukan peran serta masyarakat dalam mereduksi produksi sampah yang dihasilkan melalui daur ulang mulai dari sumber sampah sampai di lokasi pembuangan akhir. Jumlah penduduk juga dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan jumlah kebutuhan tenaga kerja dan bentuk kelembagaannya. Kebutuhan tenaga kerja sebagai tenaga pengumpul adalah 1 : 1.000 dan tenaga muat untuk pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir terhadap jumlah penduduk adalah 1 : 1000. Artinya dalam 1000 orang penduduk dibutuhkan 1 orang tenaga pengumpul dan 1 orang tenaga pengangkutan. 4.2.2. Pengumpulan Dan Pengangkutan Pengumpulan sampah dilakukan dari setiap sumber timbulan pada jalanan protokol dengan menggunakan Tripper Truck atau dikenal dengan pola individual langsung sedangkan untuk jalanan yang tidak bisa dilalui oleh Tripper Truck pada pemukiman penduduk dilakukan dengan menggunakan gerobak sampah atau becak sampah. Kegiatan ini dilakukan 2 kali dalam sehari yaitu pagi dan siang. Proses kegiatan pengumpulan dan pengangkutan sampah di Kota Medan menggunakan dua cara yaitu: 1) Cara pertama yaitu, dari sumber timbulan (sampah rumah tangga) dikumpulkan dan diangkut oleh gerobak/becak sampah ke TPS yang sudah disediakan setelah itu diangkut menggunakan Armroll truck ke TPA. 2) Cara kedua yaitu, dari sumber timbulan (sampah rumah tangga, pertokoan, sisa pembangunan, pasar) diangkut menggunakan Tripper truck langsung ke TPA. 20 4.2.3. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Secara fungsional Kota Medan telah memiliki 2 (dua) yaitu TPA Terjun yang berada di Kecamatan Medan Marelan dengan luas areal kurang lebih 14 Ha dan TPA Namo Bintang yang terletak di Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang dengan luas 25 Ha. Namun secara operasional TPA yang beroperasi hanya TPA Terjun yang menampung seluruh sampah dari 21 kecamatan yang ada di Kota Medan. Kegiatan TPA sampah Terjun sejak awal dioperasikan menggunakan sistem terbuka (open dumping). berasal dari botol minuman mineral dan kaleng alumunium bekas minum atau sampah- sampah yang memiliki nilai ekonomi dan bisa dijual cepat. Jumlah pemulung yang memanfaatkan sampah dilokasi pembuangan akhir relatif sedikit. Pemulung ini merupakan masyarakat penduduk asli yang memiliki tempat tinggal sekitar lokasi pembuangan akhir. 4.3. Identifikasi Parameter Pencemar Identifikasi pencemaran parameter air lindi terhadap air tanah (sungai dan sumur gali) menggunakan metode statistik regresi 2 linier (R ) (Grafik terlampir) untuk menentukan hubungan sebab-akibat (korelasi) antara variabel air lindi sebagai pencemar dengan air sungai dan sumur gali sebagai objek yang dicemari. Adapun hubungan tersebut adalah sebagai berikut. 4.2.4. Pemilahan Dan Pengolahan Pemilahan sampah dilakukan setelah sampah sampai di lokasi pembuangan akhir. Sampah-sampah yang dipilah adalah berupa plastik yang OBJEK Air Sungai Sumur Gali 1670 Sumur Gali 1671 Sumur Gali 1674 Sumur Gali 1675 Sumur Gali 1676 Sumur Gali 1677 Sumur Gali 1678 Sumur Gali 1679 Sumur Gali 1694 Sumur Gali 1695 2 (R ) 0.982 0.779 0.801 0.871 0.776 0.654 0.680 0.879 0.909 0.660 0.761 KRITERIA Hubungan korelasinya sangat kuat Hubungan korelasi kuat Hubungan korelasinya sangat kuat Hubungan korelasinya sangat kuat Hubungan korelasi kuat Hubungan korelasi kuat Hubungan korelasi kuat Hubungan korelasinya sangat kuat Hubungan korelasinya sangat kuat Hubungan korelasi kuat Hubungan korelasi kuat Data diatas memberikan kesimpulan bahwa air lindi telah mencemari air sungai dan air sumur gali masyarakat di sekitar TPA sampah Kota Medan. Kemudian pemetaan zat kontaminan/risk agent air lindi pada air sumur gali dapat dilihat pada gambar berikut ini. 21 6070 AIR LINDI PETA PARAMETER PENCEMAR 827.2 1672 106 SUMUR 1695 391 164.9 109 AIR SUNGAI 45.5 31 23.97 19 5.8 6 4.9 1.65 1.5779 0.99 AMONIAK SUMUR 1694 251 154.9 42.5 0.99 0.326 0.2648 0.09 0.1329 COD 0.024 0.048 0.016 118 14.75 1.7 0.004 SIANIDA 0.0420.007 0.0022 0.99 0.0634 0.049 0.036 0.0138 0.0019 0.0019 SUMUR 1679 1054 SUMUR 1670 499.8 0.011 0.041 0.0672 8 SUMUR 1671 849.7 1920 NITRAT 109.9 0.0019 0.015 0.0019 0.0019 0.0323 0.0012 0.037 0.04 0.0042 0.203 TDS 0.005 0.0125 0.99 0.024 0.026 3.749 3.8 0.046 SUMUR 1678353 KLOR 88 SUMUR1674 0.99 4.7 2.7 23.99 76 424.9 692 SUMUR 1677 SUMUR 1675 362.5 558 SUMUR 1676 TDS TSS Amoniak (NH3) Kromium Val.6 Klor Nitrit Nitrat BOD COD Sianida Minyak dan Lemak Warna, Kekeruhan, Kesadahan, Detergent dan Zat Organik) berasal dari intrusi sumber pencemaran lain atau sebagai akibat dari reaksi pencemaran air lindi pada air sumur gali sehingga memicu peningkatan konsentrasi ke enam parameter tersebut. Identifikasi bahaya yang mempunyai efek karsinogenik dan non karsinogenik adalah Nitrat, Klor dan Detergent. Efek kesehatan dari ketiga kontaminan tersebut bagi manusia adalah sebagai berikut. 1. Nitrat Nitrat merupakan senyawa kimia yang mengandung ion nitrat poliatomik, yang terdiri dari satu atom nitrogen dan tiga atom oksigen, bersama-sama memiliki muatan bersih negatif tunggal. Dalam pengobatan, nitrat adalah obat-obat yang digunakan untuk mengobati kondisi jantung seperti angina, dan telah digunakan selama lebih dari satu abad. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa ada 5 (lima) parameter air lindi yang bertindak sebagai kontaminan pada air tanah (air sungai dan air sumur gali) yaitu parameter Amoniak, COD, Sianida, Nitrat, TDS dan Klor. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisa contoh uji air sungai dan sumur gali masyarakat, dimana 5 (lima) parameter termasuk parameter yang tidak memenuhi baku mutu pada air sungai dan 3 (tiga) parameter yang tidak memenuhi baku mutu pada air sumur gali yaitu Nitrat, TDS dan Klor. 4.4. Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan 4.4.1. Identifikasi Bahaya Kesehatan Berdasarkan hasil identifikasi pencemaran, ada 3 (tiga) parameter air lindi yang bertindak sebagai kontaminan pada air sumur gali, yaitu parameter Nitrat, TDS dan Klor, sedangkan 6 (enam) risk agent lain (Bau, 22 Terlalu banyak nitrat bisa berbahaya bagi kesehatan, jika kadar nitrat dalam darah meningkat terlalu tinggi, dalam beberapa kasus menyebabkan kurangnya penyerapan oksigen oleh tubuh. Ion nitrat mengandung oksigen, dan ketika bagian ini berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah, itu akan menahan unsur oksigen, mengurangi kemampuan darah secara keseluruhan untuk membawa oksigen. Kondisi ini kadang-kadang terlihat pada bayi baru lahir dan bayi < 6 bulan (http://www.sridianti.com/ pengertian nitrat.html). 2. Klor Klorin (Cl2) merupakan salah satu unsur yang ada di bumi dan jarang ditemui dalam bentuk bebas. Pada umumnya klorin dijumpai dalam bentuk terikat dengan unsur atau senyawa lain membentuk garam natrium klorida (NaCl) atau dalam bentuk ion klorida di air laut. Dalam kehidupan manusia, klorin memegang peranan yang sangat penting yaitu banyak benda-benda yang digunakan seharihari mengandung klorin seperti peralatan rumah tangga, alat-alat kesehatan, kertas, obat dan produk farmasi, pendingin, semprotan pembersih, pelarut dan berbagai produk lainnya (Hasan. A. 2006). Adapun efek klinis yang dapat ditimbulkan yaitu (Badan POM RI. 2010) : 1) Keracunan akut a. Terhirup : Iritasi mukosa membran terjadi pada 0,2-16 ppm dan batuk pada 30 ppm. Terhirup pada 500 ppm selama 5 menit menyebabkan fatal pada manusia dan 1000 ppm menyebabkan fatal setelah beberapa kali bernafas dengan dalam. Kecelakaan di tempat kerja terjadi menyebabkan luka bakar pada hidung dan mulut dengan rhinoreehea, gangguan pernafasan dengan batuk, tersedak, mengi, muntah, hemoptysis, nyeri substernal, dyspnea dan sianosis, tracheobronchitis, dilaporkan juga edema paru dan pneumonitis berkembang dengan cepat atau kemungkinantertunda.batuk umum 23 nya meningkat dengan sering dan akan menjadi parah setelah 2-3 hari dan menjadi produktif dengan adanya sputum mucopurulen yang tebal setelah 14 hari. Kerusakan paru biasanya tidak permanent. Gangguan pernafasan biasanya reda dalam 72 jam. Pada konsentrasi tinggi, klorin menyebabkan keadaan sesak nafas disebabkan oleh kram pada otot laring dan pembengkakan pada membrane mukosa. Gejala lainnya adalah salviasi, kegelisahan, bersin, muka pucat, kemerahan pada wajah, kelemahan, suara serak, sakit kepala, pusing dan gangguan umumu kegelisahan dan kegembiraan. Terhirup secara berlebihan menyebabkan kematian karena henti jantung. b. Kontak dengan kulit : Konsentrasi tinggi menyebabkan iritasi pada kulit dan menyebabkan luka bakar dan sensasi seperti ditusuk, inflamasi dan pembentukan vesikula. Kontak dengan cairan menyebabkan luka bakar, blister/melepuh, kerusakan jaringan tissue dan frosbit (radang dingin). c. Kontak dengan mata : Terpapar gas klorin dengan konsentrasi 3-6 ppm menyebabakan kemerahan, rasas nyeri, pandangan kabur dan lakrimasi. Kontak secara langsung dengan cairan menyebabkan luka bakar. Klorin larut dalam air dan ditempatkan ke dalam ruang anterior mata kelinci menyebabkan peradangan yang parah, opasitas pada kornea, atropi pada iris dan luka pada lensa. d. Tertelan: Tertelan gas merupakan hal yang tidak mungkin. Tertelan cairannya menyebabkan luka bakar pada bibir, mulut dan membran mukosa pada saluran pencernaan, kemungkinan menyebabkan ulser atau perforasi, nyeri abdomen, takikardia, prostration dan sirkulasi gagal. dermatitis atau gejala pada keracunan akut. d. Tertelan: Efek pada reproduksi pernah dilaporkan 2) Keracunan kronik a. Terhirup : Orang yang terpapar secara berulang pada konsnetrasi rendah menyebabkan chlorane, kekurangan penciuman dantolerance build-up. Terpapar dalam jangka waktu lama dan secara berulang pada 0.8 – 1.0 ppm menyebabkan permanen penurunan fungsi paru meskipun penurunannya tidak parah (moderat). b. Kontak dengan kulit : Gejala tegantung pada konsentrasi dan lamanya paparan. Paparan yang berulang atau dalam jangka waktu lama menyebabkan konjungtivitis atau gejala pada keracunan akut. c. Kontak dengan mata : Gejala tegantung pada konsentrasi dan lamanya paparan. Paparan yang berulang atau dalam jangka waktu lama menyebabkan 3. Detergent Detergent atau surfaktan sintesis merupakan zat yang bersifat toksik atau racun, jika tertelan dalam tubuh. Detergent mengandung zat kimia Dietanolamine [(HOCH2CH2)2NH)], efek kesehatan dari paparan Dietanolamine pada manusia menimbulkan efek akut (jangka pendek) menyebabkan iritasi hidung dan tenggorokan, dan iritasi kulit (US EPA, 111-42-2, 1999). Tidak ada informasi yang tersedia baik dari US EPA (United States Environmental Protection Agency) maupun National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) tentang efek karsinogenik dari Dietanolamine pada manusia. Selain itu Detergent mengandung zat aditif lain seperti golongan amonium kuartener dan beberapa jenis surfaktan seperti Sodium Lauril Sulfat (SLS) dan Sodium Lauret Sulfate (SLES). Golongan amonium kuartener ini dapat membentuk senyawa Nitrosamin yang bersifat karsinogenik (Said. N. I, 2006). 24 4.4.2. Analisis Dosis Respon No 1. Risk Agent Nitrat/Nitrate RfD 1.6E+0 mg/kg/day Efek Kritis dan Referensi Pajanan nitrat bersifat karsinogenik menyebabkan methemoglobinemia. Methemoglobin (MetHb) adalah hasil suatu oksidasi hemoglobin yang tidak mempunyai kemampuan lagi untuk mengangkut oksigen. Mekanismenya adalah terjadi oksidasi Fe dalam darah dari ferro menjadi ferri. Oksidasi ini mengubah warna Hb menjadi coklat kehitaman. Methemoglobin yang hanya dibentuk dalam jumlah kecil dapat direduksi kembali menjadi hemoglobin didalam eritrosit. Pemben-tukan methemoglobin dalam jumlah besar membuat proses regenerasi pada eritrosit tidak cukup dan kemampuan darah untuk transport oksigen berkurang dengan nyata. Methemoglobin ditemukan terutama pada keracunan senyawa aromatik, ester, amino dan nitrat/nitrit (seperti anilin, nitrobenzen, ester, asam nitrat, nitroglikol dll), juga dapat terlihat selama pengobatan dengan anti malaria dan obat-obatan misalnya pada penderita enzimopenia eritrosit (contohnya Talasemia). Referensi : Content source : US. EPA Integrated Information System Page last updated: March 3, 2002 CASRN : 14797-55-8 http://www.epa.gov/iris 2. Klor/ Chlorine 1.45 mg/m 3 Klor adalah zat kimia yang sangat reaktif. Klorin berbahaya ketika memasuki tubuh saat terhirup bersama dengan udara yang terkontaminasi atau ketika tertelan bersama dengan makanan atau air yang terkontaminasi. Efek kesehatan akut dan belum diketahui apakah bersifat karsinogen. Referensi : Content source : US. EPA Integrated Information System Page last updated: June 1, 1994 CASRN : 7782-50-5 http://www.epa.gov/iris 3. Dietanolamine TWA 3 ppm 3 (15 mg/m ) Efek akut (jangka pendek)dan non karsinogenik, menyebabkan iritasi mata, kulit, hidung, tenggorokan; luka bakar pada mata, nekrosis kornea; luka bakar pada kulit; lakrimasi (keluarnya air mata), batuk dan bersin karena jalur pajanan melalui inhalasi, menelan, kulit dan / atau kontak mata. Referensi : Content source : National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) Edu-cation and Information Division. Page last updated: February 13, 2015 ICSC CARD: 0618 http://www.cdc.gov 25 4. Sodium Lauril Sulfat (SLS) Belum Tersedia Efek berlangsung akut dan kronik (jangka panjang) dengan sifat non karsinogenik. Efek akut menyebabkan iritasi pada mata, kulit dan saluran pernapasan, bila kontak dengan kulit berkepanjangan menyebabkan dermatitis (efek kronik). Zat ini dapat diserap ke dalam tubuh melalui kulit dan oral. Referensi : Content source : National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) Edu-cation and Information Division. Page last updated: July 1, 2014 ICSC CARD: 0502 http://www.cdc.gov 5. Sodium Lauret Sulfate (SLES) 10 ppm Efek berlangsung akut dan non karsinogenik menyebabkan iritasi pada mata dan kulit, jalur pajanan melalui inhalasi, menelan, kulit atau kontak mata. Referensi : Content source : Journal of the American Col-lege of Toxicology, Volume 2, Number 5, pp. 1-34, 1983. Page last updated: January, 1995 CAS 151-21-3; 68585-47-7; 68955-19-1; EINECS 205788-1 http:// www.dweckdata.com 6. Nitrosamin Belum Tersedia Efek berlangsung kronik dengan sifat karsinogenik, uji toksisitas pada manusia memang belum pernah dilakukan mengingat zat ini sangat beracun, sehingga dosis respon pada manusia belum ditetapkan sampai sekarang, namun demikian pada percobaan yang dilakukan oleh (Druckrey et al., 1967); (Terracini et al., 1967) dan Magee et al. (1976) menyatakan bahwa Dimethylnitrosamine (sinonim Nitrosamine) menghasilkan banyak tumor hemangiomatous dan beberapa tumor sel parenkim di hati tikus setelah pemberian air minum yang mengandung Nitrosamine melalui oral. Kemudian Peto et al. (1984) melalui penilitiannya mengungkapkan terjadi penim-bulan sel tumor pada hati tikus Colworth yang diberikan air minum mengandung Nitrosamine dengan konsentrasi 0,033-16,896 ppm dan Konsumsi air sehari-hari adalah 41 mL / kg untuk tikus jantan dan 72 mL / kg untuk tikus betina betina, dan setelah diteliti lebih lanjut zat tersebut juga dapat menyebabkan mutasi gen pada hewan percobaan. Berdasarkan data penelitian tersebut maka Nitrosamine harus dianggap sebagai karsinogen potensi tinggi. Referensi : Content source : US. EPA Integrated Information System Page last updated: January 11, 2014 CASRN : 62-75-9 http://www.epa.gov/iris 26 4.4.3. Analisis Pajanan Dalam kajian ini, jalur pajanan risk agent (polutan) terekspos masuk ke dalam tubuh manusia dengan jalan ingesti (tertelan) melalui konsumsi air sumur gali, inhalasi (pernapasan) dan serapan pada kulit. Masyarakat yang paling sering terekspos adalah para pekerja pengelola TPA Sampah, pemulung, dan masyarakat yang rumahnya di sekitar/dekat TPA sampah. Adapun jumlah asupan hanya bisa di hitung pada risk agent yang memiliki nilai konsentrasi hasil pengujian contoh uji air sumur gali yaitu Nitrat/Nitrate dan Klor/Chlorine, sedangkan risk agent yang lain tidak ada dilakukan pengujian. Dalam rekapituasi data diketahui bahwa data konsentrasi risk agent berdistribusi tidak normal sehingga nilai konsentrasi yang dipakai dalam perhitungan adalah nilai median dari kedua risk agent (Nitrat = 159.9 mg/l, Klor = 3.25 mg/l), adapun jumlah asupan dari kedua risk agent tersebut adalah sebagai berikut. Risk Agent Jumlah Asupan (Intake) Nitrat/Nitrate 0.089041096 mg/l/hari Klor/Chlorine 5.575591532 mg/l/hari yang mengandung Klor dengan asupan 5.575591532 mg/l setiap harinya berisiko menimbulkan efek non karsinogenik langsung bagi individu dengan berat badan rata-rata orang Indonesia (55 kg). Konsentrasi risk agent pada air sumur gali yang paling aman adalah 0.016032727 mg/l/hari untuk Nitrat dan 0.237219545 mg/l/hari untuk Klor. Dengan konsentrasi tersebut maka efek-efek toksisitas Nitrat dan Klor tidak akan pernah dirasakan oleh individu yang mengkonsumsi air sumur gali sepanjang hayatnya. 4.4.5. Manajemen Risiko Manajemen risiko untuk meminimalisir efek dari risk agent diatas dapat dilakukan dengan cara berikut ini : 1. Cara terbaik masyarakat tidak lagi menggunakan air sumur gali untuk kebutuhan air bersih sehari-harinya, namun bila masyarakat masih menggunakan air sumur gali, maka sebaiknya air sumur gali diolah terlebih dahulu dengan cara mengendapkan air lalu menyaringnya dengan menggunakan metode saringan lambat. Bagi air sumur yang mengandung Detergent dengan konsentrasi tinggi sebaiknya sebelum disaring air dikontakkan terlebih dengan media lumpur aktif lalu disaring dengan menggunakan media karbon aktif dan pasir mangan untuk hasil yang lebih baik. 2. Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat, memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat disekitar TPA sampah Kota Medan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat serta pengetahuan bagaimana cara mengolah air bersih yang baik dan benar. Kemudian Pemerintah Kota Medan juga diharapkan lebih pro aktif memperhatikan sarana penyediaan air bersih masyarakat di sekitar TPA sampah demi meningkatkan derajat hidup yang baik dan sehat. 3. Menurut Permendagri Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah, bahwa sistem open dumping tidak diperbolehkan, maka perlu tindak Data diatas menunjukkan bahwa jumlah asupan risk agent Nitrate bagi para pekerja pengelola TPA Sampah, pemulung, masyarakat adalah 0.089041096 mg/l/hari dan risk agent Klor/Chlorine adalah 5.575591532 mg/l/hari. 4.4.4. Karakterisasi Risiko (RQ) Risk Agent Nitrat/ Nitrate Klor/ Chlorine RQ Keterangan 0.055651 RQ<1 3.845236 RQ>1 C_aman 0.016032727 mg/l 0.237219545 mg/l Berdasarkan karakterisasi risiko di atas, nilai RQ Nitrat kecil dari 1 dan Klor lebih besar dari 1, artinya air sumur gali yang mengandung Nitrat dengan asupan 0.089041096 mg/l setiap harinya tidak berisiko menimbulkan efek karsinogen maupun non karsinogen dalam jangka waktu 30 tahun bagi individu dengan berat badan rata-rata orang Indonesia (55 kg). Sedangkan air sumur gali 27 4. 5. 6. 7. 8. lanjut Pemerintah Kota Medan untuk mengevaluasi dampak ingkungan yang timbul dari pembuangan sampah di TPA Kota Medan. 2. Perlu dilakukan pemrosesan sampah dengan metode sanitary landfill atau metode pengelolaan lain yang ramah lingkungan, dengan melibatkan masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja. Menerapkan sistem pengklasifikasian/ pemilahan sampah rumah tangga sebelum dibuang ke TPS. Perlu diadakan bank sampah di Kota Medan untuk membuat Kota tersebut menjadi hijau dan sehat dengan masyarakat peduli lingkungan. Mengurangi volume timbunan sampah di TPA sampah dengan mengutamakan sistem komposting. Perlu dilakukan pengolahan air lindi (leachate), sebelum dibuang ke badan lingkungan. 2. 3. 4.4.6. Komunikasi Risiko Berdasarkan analisis risiko diatas diharapkan dapat memberikan gambaran kualitas air sumur gali masyarakat di sekitar TPA sampah Kota Medan dan dapat meneruskan informasi tersebut kepada instansi terkait khususnya Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara, sehingga tujuan pengelolaan risiko dapat tercapai. Diharapkan melalui komunikasi risiko ini Pemerintah Kota Medan lebih peduli untuk melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta lebih memperhatikan kondisi kesehatan lingkungannnya dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh. V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Secara fungsional Kota Medan telah memiliki 2 (dua) yaitu TPA Terjun Kecamatan Medan Marelan dan TPA Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang. Secara operasional yang beroperasi hanya TPA Terjun menampung sampah dari 21 kecamatan di Kota Medan. Kegiatan TPA sampah Terjun sejak 28 awal dioperasikan menggunakan sistem terbuka (open dumping). Identifikasi pencemaran pada air sungai dan sumur gali masyarakat disebabkan oleh air lindi dari TPA sampah. Hasil pemetaan menunjukkan ada 5 (lima) parameter air lindi sebagai kontaminan pada air sungai dan air sumur gali yaitu parameter Amoniak, COD, Sianida, Nitrat, TDS dan Klor. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisa contoh uji air sungai dan sumur gali masyarakat, dimana 5 (lima) parameter termasuk parameter yang tidak memenuhi baku mutu pada air sungai dan 3 (tiga) parameter yang tidak memenuhi baku mutu pada air sumur gali yaitu Nitrat, TDS dan Klor. Berdasarkan hasil identifikasi pencemaran, ada 3 (tiga) parameter air lindi yang bertindak sebagai kontaminan pada air sumur gali, yaitu parameter Nitrat, TDS dan Klor, sedangkan 6 (enam) risk agent lain (Bau, Warna, Kekeruhan, Kesadahan, Detergent dan Zat Organik) berasal dari intrusi sumber pencemaran lain atau sebagai akibat dari reaksi pencemaran air lindi pada air sumur gali sehingga memicu peningkatan konsentrasi ke enam parameter tersebut. Identifikasi bahaya yang mempunyai efek karsinogenik dan non karsinogenik adalah Nitrat, Klor dan Detergent. Jalur pajanan risk agent terekspos masuk ke dalam tubuh manusia dengan jalan ingesti (tertelan) melalui konsumsi air sumur gali, inhalasi (pernapasan) dan serapan pada kulit. Masyarakat yang paling sering terekspos adalah para pekerja pengelola TPA Sampah, pemulung, dan masyarakat yang rumahnya di sekitar TPA sampah. Karakterisasi risiko air sumur gali yang mengandung Nitrat tidak berisiko menimbulkan efek karsinogen maupun non karsinogen, sedangkan air sumur gali yang mengandung Klor berisiko menimbulkan efek non karsinogenik langsung bagi individu yang mengkonsumsi air sumur gali tersebut. Konsentrasi risk agent pada air sumur gali yang paling aman untuk dikonsumsi adalah 0.016032727 mg/l/hari untuk Nitrat dan 0.237219545 mg/l/hari untuk Klor. B. Saran 1. Kepada masyarakat dan Pemerintah Kota Medan agar bersama-sama meminimalisir risiko yang dapat ditimbulkan oleh kontaminan air sumur gali dengan melaksanakan manajemen risiko seperti yang telah diuraikan, atau dapat memilih cara lain yang mungkin dianggap lebih ekonomis dan efisien. 2. Untuk selanjutnya perlu dilakukan komunikasi risiko ke barbagai pihak, khususnya Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Sumatera Utara, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh. 3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui hubungan jarak TPA sampah, kemiringan tanah dan struktur tanah terhadap pengaruh pencemaran air lindi kepada kualitas air sumur gali di sekitar TPA sampah di Kota Medan. DAFTAR PUSTAKA Achmad, R. 2004. Kimia Lingkungan. Edisi 1. Yogyakarta. Arbain, dkk. 2008. Pengaruh Air Lindi Tempat Pembuangan Akhir Sampah Suwung Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal di Sekitarnya di Kelurahan Pedungan Kota Denpasar. (URL:http://ejour-nalunud.ac.id.htm) Effendi H, 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya Dan Lingkungan Perairan. Cetakan Kelima. Yogyakarta : Kanisius Keputusan Dirjen Cipta Karya No. 07/KPTS/CK/1999 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan, Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Ke-PLP-an Perkotaan dan Pedesaan. Kurniawan, Bambang. 2006. Analisis Kualitas Air Sumur Sekitar Wilayah TPA Sampah (Studi Kasus di TPA Galuga Cibungbulang Bogor). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor. Louvar FL and Louvar BD (1998) Health And Environmental Risk Analysis : Fundamental With Application Volume 2, New Jersey, Prentice Hall PTR. Ompusunggu, Henni. 2009. Analisa kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Universitas Sumatera Utara Pemerintah Kota Medan, 2013, Kajian Model Pengelolaan Sampah dan SDM Kebersihan di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Permenkes RI N0.492/Menkes/Per/IV/ 2010, Tentang Persyaratan Kualitas air minum. Permenkes RI. No. 416/Menkes/Per/XI/1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Permenkes RI N0.736/Menkes/Per/IV/ 2010, Tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air minum. 29 Said, N.I. 1995. Study On Biological Degradation Of Anionic Detergent For Drinking Water Treatment Process. Departement of Environtmental and Sanitary Engineering, Kyoto University, Japan. Soemirat, 2009. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Tchobanoglous, 1981. Environmental Engineering, McGraw-Hill Book Company.halaman 37-47. Thompson B, Nitrates And Nitrites Dietary Exposure and Risk Assessment. Institute of Environmental Science & Research Limited.Christchurch Science Centre. New Zealand. 2004. Tri Sukorini, Sri budiastuti, Ari Handono ramelan dan Frans Pither Kafiar, kajian Dampak Timbunan Sampah Terhadap lingkungan Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Surakarta, Jurnal EKOSAINS, Vol. 6. No.3, Nopember 2014 Usmar dkk, 2006. Deskripsi Air Tanah 30 LAMPIRAN I GRAFIK REGRESI LINIER (R2) PARAMETER AIR LINDI AIR SUNGAI SUMUR 1670 SUMUR 1671 SUMUR 1674 SUMUR 1675 SUMUR 1676 SUMUR 1677 SUMUR 1678 SUMUR 1679 SUMUR 1694 SUMUR 1695 Suhu 30.8 27.7 30.3 28.9 28.5 28 28.5 27.1 28.3 27.6 27.4 26.4 TDS 6070 1672 1054 1920 88 76 558 692 353 118 251 391 TSS 4.9 31 pH 7.7 7.6 7.1 7.3 8 7.5 6.9 7 6.6 7 7 7.9 Amoniak (NH3) 827.2 23.97 Kromium Val.6 1.65 0.048 0.049 0.041 0.037 0.026 0.046 0.024 0.015 0.042 0.036 0.024 Klor 5.8 0.326 499.8 849.7 3.749 23.99 362.5 424.9 109.9 14.75 154.9 164.9 Nitrit 1.5779 0.2648 0.0634 0.0672 0.0323 0.0125 0.0012 0.0042 0.203 0.0022 0.0138 0.1329 Nitrat 0.99 0.99 0.99 8 3.8 4.7 2.7 0.99 0.99 1.7 42.5 109 BOD 4.9 19 COD 6 45.5 Sianida 0.09 0.016 0.004 0.011 0.0019 0.0019 0.005 0.0019 0.04 0.007 0.0019 0.0019 Minyak dan Lemak 106 KORELASI AIR LINDI DENGAN AIR SUNGAI 1800 1600 1400 y = 0.2723x - 7.3917 R² = 0.9825 1200 1000 AIR SUNGAI 800 Linear (AIR SUNGAI) 600 400 200 0 -200 0 2000 4000 6000 31 8000 Kaji Ulang Dokumen Laboratorium BTKLPP Kelas I Medan 2016 Laboratorium BTKLPP Medan telah terakreditasi sesuai ISO/IEC 17025:2008 oleh Komite Akreditasi Nasional sejak Januari 2013 dengan nomor akreditasi LP-692-IDN, Laboratorium BTKLPP Medan berkewajiban menjalankan dalam hal menetapkan, menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu laboratorium sehingga bersifat dinamis dan senantiasa mengikuti perkembangan jaman. Perkembangan dan perubahan yang terjadi berkaitan dengan kebijakan mutu, sasaran mutu, panduan mutu, prosedur operasional, instruksi kerja, formulir dan ruang lingkup pengujian yang terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan tetap mengacu pada ISO 17025:2008 Kaji Ulang Dokumen merupakan salah satu persyaratan manajemen yang wajib dilaksanakan oleh setiap laboratorium yang telah terakreditasi oleh KAN. Kegiatan kaji ulang dokumen ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan evaluasi dan revisi dokumen-dokumen yang berkaitan dengan sistem mutu sesuai dengan dinamika perkembangan laboratorium BTKLPP Medan dan sebagai salah satu bentuk jaminan terlaksananya kegiatan sistem manjemen mutu laboratorium secara konsisten dan berkesinambungan sesuai dengan SNI ISO/IEC 17025:2008. Laboratorium BTKLPP Medan telah menetapkan bahwa kegiatan ini minimal dilakukan satu kali dalam setahun. Pelaksanaan kegiatan ini mengacu pada Panduan Mutu dan Prosedur Operasional butir ke-3 tentang pengendalian dokumen. Dalam penerapan sistem manajemen mutu laboratorium dapat ditemukan beberapa masalah yang dapat menjadi kendala pada proses akreditasi, seperti : kompetensi personel yang kurang sesuai dengan tugas dikarenakan adanya mutasi pegawai, pemakaian bahan baku pembanding yang belum sesuai standar, peralatan yang belum terkalibrasi, kesalahan pemindahan data pengujian hingga penggunaaan dokumen yang telah kadaluarsa. Walaupun temuan Audit dan Kaji Ulang Manajemen telah diperbaiki, namun perlu dilakukan penyesuaian agar dapat menjalankan fungsinya untuk mencegah masalah terulang kembali dan melakukan peningkatan kompetensi dan profesionalisme personel yang melakukan pengujian. Berkaitan dengan hal tersebut,Laboratorium BTKLPP Medan telah melaksanakan kegiatan kaji ulang dokumen pada tanggal 21 dan 22 Januari 2016 yang bertempat di Kantor BTKLPP Medan, Jln. K. H. Wahid Hasyim, No. 15. Kegiatan ini dikelola oleh Seksi Pengembangan Teknologi Laboratorium dan dihadiri oleh semua personel yang terlibat dalam sistem managemen mutu laboratorium, yang terdiri dari : Manajer Puncak dan Deputi Manajer Puncak, Manajer Mutu dan Deputi Manajer Mutu, Manajer Administrasi dan Deputi Manajer administrasi, Manajer Teknis, Penyelia, dan staf laboratorium serta sekretariat akreditasi. Permasalahan yang dibahas dalam kegiatan kaji ulang dokumen ini meliputi kesesuaian dan pemutakhiran dokumen yang beredar dan implementasinya terhadap sistem manajemen mutu laboratorium, usulan akreditasi laboratorium kalibrasi, penambahan ruang lingkup akreditasi di laboratorium kimia, biologi dan fisik,udara radiasi. dan reakreditasi laboratorium pengujian yang direncanakan akan dilaksanakan secara bersamaan pada tahun 2016 ini. Hasil kegiatan kaji ulang dokumen yang telah dilaksanakan ini, antara lain: 1. Sehubungan dengan akan dilaksanakannya proses reakreditasi laboratorium pengujian, maka perlu dilakukan pemutakhiran terhadap semua dokumen sistem mutu yang beredar. Setiap Laboratorium berkoordinasi dengan Sekretariat Akreditasi dan Instalasi Yantek untuk penyesuaian format dokumen-dokumen yang dibutuhkan. 2. Pengusulan reakreditasi laboratorium pengujian harus dilakukan sekitar 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya masa akreditasi. 3. Laboratorium Kalibrasi dan Sekretariat Akreditasi akan melengkapi semua dokumen yang terkait dengan pengusulan akreditasi 32 4. Laboratorium Kalibrasi. Dokumen Panduan Mutu dan Prosedur Operasional Laboratorium Pengujian digabungkan dengan Laboratorium Kalibrasi. Sedangkan untuk Instruksi Kerja alat dan Formulir dibuat khusus untuk Laboratorium Kalibrasi.. 5. Kondisi akomodasi dan lingkungan untuk laboratorium kalibrasi akan diperbaiki sehingga sesuai dengan persyaratan yang terdapat dalam SNI ISO/IEC 17025:2008 sebagai salah satu persyaratan utama Laboratorium Kalibrasi. 6. Usulan penambahan ruang lingkup akreditasi tahun 2016, untuk laboratorium FUR adalah parameter kebisingan dan pencahayaan, laboratorium Biologi adalah parameter TPC, laboratorium Kimia adalah parameter kesadahan dan untuk laboratorium Kalibrasi adalah volume dan massa. 7. Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan usulan akreditasi laboratorium kalibrasi dan reakreditasi laboratorium pengujian segera dilengkapi dan diarsipkan. 8. Rekomendasi peningkatan, meliputi: ketelitian registrasi contoh uji, pengetikan LHU dan ketepatan waktu penyelesaian LHU untuk mencapai kepuasan pelanggan. 9. Peningkatan kompetensi personil melalui pelatihan yang berkesinambungan. Semua usulan revisi dokumen telah dibahas dan selanjutnya akan disosialisasikan kepada seluruh personel pengujian dan pihak yang terkait sehingga dapat diimplementasikan secara konsisten, efektif dan efisien, serta dipelihara secara terus menerus untuk perbaikan sistem manajemen mutu laboratorium yang lebih berdaya guna demi kepuasan pelanggan. Fighting!!! 33 sampah organik seperti sisa sayuran, sisa daging, daun dan lain-lain; 2) sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik, kertas, karet, logam, sisa bahan bangunan dan lainlain; 3) sampah yang berupa debu/abu; dan 4) sampah yang berbahaya (B3) bagi kesehatan, seperti sampah berasal dari industri dan rumah sakit yang mengandung zat-zat kimia dan agen penyakit yang berbahaya. Didalam sampah sebenarnya tersimpan banyak energi jika kita mau mengelola sampah dengan serius, baik dan benar sehingga sampah tidak menjadi masalah lagi. Sampah bahkan dapat menghasilkan sesuatu yang dapat kita manfaatkan dan mendatangkan pemasukan (uang). Mengelola sampah sebenarnya tidaklah sulit, dengan membudayakan membuang sampah dengan baik dan benar. Untuk menciptakan kebiasaan hidup bersih dan sehat memang harus dimulai sejak dini, dimana dari kebiasaan itu akan tercipta budaya hidup bersih dan sehat. Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan: 1. mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis 2. mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengelolan sampah, antara lain: 1. Kepadatan dan penyebaran penduduk. 2. Karakteristik fisik lingkungan dan sosial ekonomi. 3. Karakteristik sampah. 4. Budaya sikap dan perilaku masyarakat. 5. Jarak dari sumber sampah ke tempat pembuangan akhir sampah (TPA) 6. Sarana pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan TPA. 7. Kesadaran masyarakat setempat. 8. Peraturan daerah setempat. Sampah dan Pengolahannya oleh: Soni Fariski Lingkungan yang bersih merupakan awal hidup sehat. Walaupun demikian kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan pada masyarakat kita sangat kurang. Kebiasaan - kebiasaan serba asal masih terlalu melekat dalam kehidupan. Selain untuk mendapatkan derajat kesehatan yang lebih baik, lingkungan sehat juga bisa melahirkan kreatifitas lebih, ide-ide cemerlang juga bermunculan, konsentrasi tetap terjaga., tidak terganggu oleh aroma bau, lingkungan indah sedap dipandang, tidak ada sampah yang berserak sehingga suasana jadi nyaman. Sampah merupakan masalah yang tak akan ada habisnya karena selama kehidupan masih berlangsung maka sampah pasti akan selalu diproduksi. Produksi sampah sebanding dengan pertambahan jumlah penduduk. Jumlah penduduk bertambah maka produksi sampah juga meningkat. Beberapa tahun yang lalu akibat membludaknya tumpukan sampah pada sebuah TPA mengakibatkan adanya korban jiwa, beberapa daerah tergenang banjir akibat penumpukan sampah karena pembuangan sampah ke bantaran sungai yang disusul dengan datangnya musim penghujan saat ini. Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan sampah dimaksudkan adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Berdasarkan sifat fisik dan kimianya sampah dapat digolongkan menjadi: 1) sampah yang mudah membusuk terdiri atas Beberapa cara mengurangi penumpukan sampah yang ada: 1) Pencegahan dan Pengurangan sampah Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan 34 zat sampah terbentuk atau dikenal dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik), menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue) dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh: pengurangan bobot kaleng minuman). menambah kepadatan dan kestabilannya, ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan samapah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas dan dapat digunakan sebagai pembangkit listrik. b. Pembakaran/pengkremasian sampah Pembakaran adalah metode yang melibatkan pembakaran zat sampah. Pengkremasian dan pengelolaan sampah lain yang melibatkan temperatur tinggi bisa disebut "Perlakuan panas". Kremasi merubah sampah menjadi panas, gas, uap dan abu. Pengkremasian dilakukan oleh perorangan atau oleh industri dalam skala besar. Hal ini bisa dilakukan untuk sampah padat, cair maupun gas. Pengkremasian dikenal sebagai cara yang praktis untuk membuang beberapa jenis sampah berbahaya, contohnya sampah medis (sampah biologis). Pengkremasian adalah metode yang kontroversial karena menghasilkan polusi udara. Pengkremasian biasa dilakukan di negara seperti Jepang dimana lokasi untuk pembuangan sampah begitu terbatas, karena fasilitas ini tidak membutuhkan lahan seluas penimbunan darat. Sampah menjadi energi (Waste-to-energy=WtE) atau energi dari sampah (energy-from-waste = EfW) adalah terminologi untuk menjelaskan sampah yang dibakar dalam tungku dan boiler guna menghasilkan panas/ uap/ listrik. Pembakaran pada alat kremasi tidaklah selalu sempurna, ada keluhan adanya polusi mikro dari emisi gas yang dikeluarkan dari cerobong. Perhatian lebih diarahkan pada zat dioxin yang kemungkinan dihasilkan 2) Pembuangan a. Penimbunan darat Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan, lubang bekas pertambangan, atau lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat yang didesain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yang tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan, antara lain udara sekitar berbau sampah yang dapat meningkatkan populasi vector lalat dan juga dapat menimbulkan genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. Peristiwa yang pernah terjadi di Bandung bahwa kandungan gas methan dalam sampah menyebabkan ledakan dan melongsorkan gunung sampah. Karakter desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya dipadatkan untuk 35 pada pembakaran dan mencemari lingkungan sekitar pembakaran. Dilain pihak, pengkremasian seperti ini dianggap positif karena menghasilkan listrik, contoh di Indonesia adalah rencana PLTSa Gede Bage disekitar kota Bandung. methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik. Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto Kanada, dimana sampah organik rumah tangga, seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan. c. Metode Daur-ulang Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang. Ada beberapa cara daur ulang, pertama adalah mengambil bahan sampah untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar untuk membangkitkan listrik. Pemulihan energi Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menjadi bahan bakar tipe lain. Daurulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan, dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat, gas dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap. Metode - metode baru dari daur ulang sampah : 1. Pengolahan kembali secara fisik Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang, contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur. Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum, kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET, botol kaca, kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP dan PS) juga bisa didaur ulang. Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena komponennya harus diurai dan dikelompokkan menurut jenis bahannya. 2. Pengolahan biologi Pengkomposan. Material sampah organik, seperti zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas 36 Pendidikan mengenai sampah dan penanganannya mesti diajarkan sejak dini. Anak-anak dilatih mengenali sampah organik, daur ulang, sampah kimia dan dilatih membuang sampah pada tempatnya. Setiap keluarga diajarkan membuang sampah rumah tangga secara terpisah. Sampah organik harus dikelola sendiri dalam rumah tangga sebagai kompos. Pemisahan sampah itu penting. Sampah daur ulang seperti barangbarang bekas berupa botol kaca maupun plastik, tas kresek, majalah, koran, dapat dicuci dan dijual atau dikembalikan pada perusahaan itu sendiri. Daur ulang adalah solusi bermanfaat. Perusahaan yang memproduksi makanan harus ikut bertanggung jawab dengan sampah hasil produksinya. Sebaiknya perusahaan- perusahaan itu membeli kembali "sampah"nya melalui agen-agen yang telah ditentukan untuk memudahkan konsumen mengelola sampah dari produk yang mereka konsumsi tersebut. Daftar Pustaka 1. Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah 2. PPLH UNUD. 2007. Kajian Sosial Kemasyarakatan Model Pengelolaan Sampah Di Lingkungan Pemukiman Perkotaan 3. http://alamtani.com/cara-membuatkompos.html diakses 4 April 2016 pkl 16.45 wib 4. www.kajianpustaka.com › Lingkungan diakses 4 April 2016 pukul 16.45 wib 37