rencana strategis bidang pertanahan

advertisement
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia i
Sapta Tertib Pertanahan
i
Daftar Isi
ii
Daftar Tabel, Grafik dan Gambar
iv
Kata Pengantar
vii
Ikhtisar Eksekutif
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Maksud dan Tujuan
3
C. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
3
D. Struktur Organisasi
4
E. Sumber Daya Manusa dalam Organisasi
5
F. Sistimatika Penyajian LAKIP
8
BAB II
A. Rencana
RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA
Pembangunan
Jangka
Menengah
(RPJM)
10
Nasional 2010-2014
B. Rencana Strategis 2010-2014
13
C. Penetapan Kinerja Tahun 2013
16
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia ii
A. Pengukuran Kinerja
19
B. Capaian Indikator Kinerja Utama
22
C. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
23
1. Sasaran 1: Terwujudnya jaminan kepastian hukum
D.
hak atas tanah
2. Sasaran 2: Terwujudnya pengendalian dan
pemberdayaan masyarakat dalam rangka
peningkatan akses terhadap sumber ekonomi
3. Sasaran 3: Terciptanya pengaturan, dan penataan
penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah secara optimal dan berkeadilan
4. Sasaran 4: Berkurangnya sengketa, konflik, dan
perkara pertanahan di seluruh Indonesia
5. Sasaran 5: Terpenuhinya Infrastruktur Pertanahan Di
Indonesia
Kinerja Lainnya
E.
Akuntabilitas Keuangan
BAB IV
23
36
39
45
48
51
65
PENUTUP
Penutup
LAMPIRAN
1. Rencana Strategis 2010-2014
2. Penetapan Kinerja 2013
3. Pengukuran Kinerja
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia iii
71
Daftar Tabel, Grafik dan Gambar
No.
Nama
Hal
1.
Gambar 1.1
Struktur Organisasi
5
2.
Tabel 1.1
Pegawai berdasarkan unit kerja
6
3.
Grafik 1.1
Pegawai berdasarkan unit kerja
6
4.
Tabel 1.2
Pegawai berdasarkan Golongan
6
5.
Grafik 1.2
Pegawai berdasarkan Golongan
6
6.
Tabel 1.3
Pegawai berdasarkan Pendidikan
6
7.
Grafik 1.3
Pegawai berdasarkan Pendidikan
6
8.
Tabel 1.4
Pegawai berdasarkan Usia
7
9.
Grafik 1.4
Pegawai berdasarkan Usia
7
10.
Tabel 1.5
Pegawai berdasarkan Jabatan
7
11.
Grafik 1.5
Pegawai berdasarkan Jabatan
7
12.
Tabel 1.6
Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin
7
13.
Grafik 1.6
Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin
7
14.
Tabel 2.1
Penetapan Kinerja BPN-RI Tahun 2013
17
15.
Tabel 3.1
Kategorisasi Kinerja
20
16.
Gambar 3.1
Peta Kinerja unit kerja daerah tahun 2013
21
17.
Gambar 3.2
Peta Output Fisik Unit Kerja Daerah tahun 2013
21
18.
Tabel 3.2
Capaian IKU tahun 2013
22
19.
Gambar 3.3
Penyerahan sertipikat di Palembang
23
20.
Grafik 3.1
Perbandingan Target Legalisasi Aset dalam
Renstra dan Tapkin (2010-2014)
24
21.
Tabel 3.3
Capaian IKU-1 pada SS-1
24
22.
Grafik 3.2
Persentase Realisasi Capaian IKU-1
25
23.
Tabel 3.4
Perbandingan Realisasi Legalisasi Aset tahun
2012 dan 2013
25
24.
Tabel 3.5
Capaian sertipikasi Prona 2010-2013
26
25.
Grafik 3.3
Capaian sertipikasi Prona 2010-2013
26
26.
Tabel 3.6
Capaian sertipikasi UKM 2010-2013
28
27.
Grafik 3.4
Capaian sertipikasi UKM 2010-2013
28
28.
Tabel 3.7
Capaian Sertipikasi Pertanian 2010-2013
30
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia iv
29.
Tabel 3.8
Capaian Sertipikasi Nelayan 2010-2013
31
30.
Tabel 3.9
Capaian Sertipikasi Transmigrasi 2010-2013
32
31.
Gambar 3.4
Pelayanan malam di daerah Duren Sawit
32
32.
Tabel 3.10
Capaian Sertipikasi MBR 2010-2013
33
33.
Tabel 3.11
Kategorisasi Indeks Kepuasan Masyarakat
34
34.
Tabel 3.12
Unsur-unsur yang dinilai pada IKM
34
35.
Tabel 3.13
Peringkat Indeks Kepuasan Masyarakat tahap II
tahun 2013
35
36.
Tabel 3.14
Pencapaian IKU pada SS-2
36
37.
Tabel 3.15
Pencapaian IKU pada SS-3
39
38.
Tabel 3.16
Capaian Konsolidasi Tanah 2010-2014
41
39.
Grafik 3.5
Capaian Konsolidasi Tanah 2010-2014
41
40.
Grafik 3.6
Jumlah bidang hasil Konsolidasi Tanah Tahun
2010-2013
41
41.
Tabel 3.17
Target IKU pada Renstra 2010-2014
43
42.
Tabel 3.18
Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja
44
43.
Grafik 3.7
Realisasi Redistribusi Tanah Tahun 2010-2013
45
44.
Gambar 3.5
Peninjauan Lokasi sengketa di Mesuji Lampung
45
45.
Tabel 3.19
Tabulasi jumlah sengketa Konflik perkara
pertanahan nasional
47
46.
Tabel 3.20
Pencapaian IKU Tahun 2013
48
47.
Tabel 3.21
Pencapaian IKU pada SS-5 Tahun 2013
48
48.
Gambar 3.6
Peta dasar pertanahan Tahun 2013
49
49.
Gambar 3.7
Peta Tematik pertanahan Tahun 2013
50
50.
Gambar 3.8
Peta Zona Nilai Tanah dan Kawasan Tahun 2013
50
51.
Gambar 3.9
Loket khusus Pelayanan One Day Service
51
52.
Gambar 3..10
Waktu Pelayanan Layanan Cepat (Quick Service)
53
53.
Gambar 3.11
Biaya dan Waktu Penyelesaian Layanan Cepat
(Quick Service)
53
54.
Gambar 3.12
Weekend Service
53
55.
Gambar 3.13
Suasana Layanan
54
56.
Gambar 3.14
Layanan Tujuh Menit
55
57.
Gambar 3.15
Jenis, Waktu dan Biaya LANTUM
56
58.
Gambar 3.16
Pengguna Kiosk
56
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia v
59.
Gambar 3.17
BPN Go Mobile
59
60.
Kata Kunci/Prefix pada Layanan SMS Pertanahan
Layanan Anggota Masyarakat
60
61.
Tabel 3.22
Gambar 3. 18
62.
Gambar 3. 19
Penandatanganan MoU
61
63.
Tabel 3.23
Realisasi Anggaran BPN-RI Tahun 2013
66
64.
Gambar 3.19
Peta serapan Anggaran Unit Kerja Daerah Tahun
2013
66
65.
Tabel 3.24
Alokasi Anggaran Per Program Tahun 20102013
67
66.
Grafik 3.8
Realisasi Anggaran BPN-RI tahun 2010-2013
67
67.
Tabel 3.24
Realisasi Penerimaan PNBP BPN-RI Tahun 20102013
68
68.
Grafik 3.9
Persentase Realisasi Penerimaan PNBP BPN-RI
Tahun 2010-2013
69
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia vi
61
Kata Pengantar
Segala
puja,
puji,
dan
syukur
senantiasa kami panjatkan ke hadirat
Allah SWT, karena atas berkah dan
rahmat-Nya
pula
maka
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
(LAKIP)
Badan
Pertanahan
Nasional
Republik
Indonesia (BPN-RI) Tahun 2013 ini
Hendarman Supandji
Kepala BPN-RI
dapat diselesaikan pada waktunya.
LAKIP BPN-RI Tahun 2013 merupakan dokumen pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi instansi BPN-RI kurun
waktu tahun 2013, sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra)
BPN-RI 2010-2014 dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) BPN-RI 2013.
Oleh karenanya, melalui penyusunan laporan ini dapat ditelaah
berbagai target dan realisasi atas segala hal yang dicanangkan dan yang
telah dicapai melalui implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) beserta upaya perbaikan dan peningkatan kinerja jajaran
BPN-RI pada tahun-tahun berikutnya, baik di lingkungan Kantor Pusat
maupun
semua
Kantor
Wilayah
Provinsi
dan
Kantor
Pertanahan
Kabupaten/Kota.
Sebagai cerminan kinerja jajaran BPN-RI Tahun 2013, LAKIP BPN-RI
Tahun 2013 ini merangkum semua capaian atas program dan kegiatan
seluruh Satuan Kerja (Satker) secara nasional dari Pusat, Wilayah, dan
Daerah. Dari padanya, akan dapat dinilai pencapaian atas target selama satu
tahun yang sekaligus menjadi gambaran tentang tahapan dalam penjabaran
terhadap visi, misi, kebijakan, dan program serta kegiatan BPN-RI dalam
upaya menjadikan tanah dan pertanahan bagi sebesar-besar kemakmuran
rakyat Indonesia. Besar harapan, kiranya dengan LAKIP BPN-RI Tahun 2013
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia vii
ini akan menjadi bahan bagi penilaian kinerja tahun bersangkutan yang
menjadi pula titik-tolak dalam perbaikan mutu perencanaan dan pelaksanaan
atas program dan kegiatan di tahun-tahun mendatang, demi pencapaian visi
dan misi BPN-RI.
Jakarta, 12
Maret 2014
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA,
HENDARMAN SUPANDJI
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia viii
Ikhtisar Eksekutif
LAKIP BPN-RI Tahun 2013 ini merupakan
pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
mengacu
yang
teknis
pada
Peraturan
Pendayagunaan
Aparatur
penyusunannya
Menteri
Negara
Negara
dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) BPN-RI dimaksud untuk memberikan gambaran yang
jelas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan tentang kinerja BPN-RI.
Dalam upaya mewujudkan agenda Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Nasional tahun 2010-2014, yaitu: 1) Menciptakan
Indonesia yang Aman dan Damai; 2) Mewujudkan Indonesia yang Adil dan
Demokratis; dan 3) Menciptakan Kesejahteraan Rakyat Indonesia, maka
dalam rangka pembangunan di bidang pertanahan telah ditetapkan visi
pembangunan
pertanahan,
yaitu:
“Menjadi
lembaga
yang
mampu
mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem kemasyarakatan,
kebangsaan, dan kenegaraan Republik Indonesia”.
Berdasarkan visi dimaksud ditetapkan misi pembangunan pertanahan
yang akan dilaksanakan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
dalam tahun 2010-2014, sebagai berikut:
1. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru
kemakmuran
rakyat,
pengurangan
kemiskinan
dan
kesenjangan
pendapatan, serta pemantapan ketahanan pangan;
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia ix
2. Peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan
bermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan, penggunaan
dan pemanfaatan tanah (P4T);
3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi
berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan
penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga
tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari;
4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan
Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang
akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat;
dan
5. Penguatan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip
dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi rakyat secara luas.
Secara umum, beberapa capaian utama kinerja BPN-RI tahun 2013 adalah
sebagai berikut:
Sasaran Strategis (SS)
IKU
a. Jumlah bidang
tanah yang
dilegalisasi/
Sasaran Strategis 1 (SS-1)
disertipikatkan
Terwujudnya jaminan
kepastian hukum hak atas b. Indeks Kepuasan
Masyarakat
tanah
terhadap
pelayanan
legalisasi aset
tanah
Sasaran Strategis 2 (SS-2) Jumlah Keputusan
Terwujudnya pengendalian penetapan tanah
dan pemberdayaan
terlantar yang
masyarakat dalam rangka
ditetapkan.
peningkatan akses
terhadap sumber ekonomi
Sasaran Strategis 3 (SS-3) a. Jumlah bidang tanah
Terciptanya pengaturan,
yang teratur dan
dan penataan penguasaan,
tertata.
pemilikan, penggunaan
b. Jumlah redistribusi
dan pemanfaatan tanah
tanah dalam rangka
secara optimal dan
rangka tatanan
berkeadilan
Target
Realisasi
%
928.695
Bidang
839.918
Bidang
90,44
B
B
100,00
74
SK
48,36
153
SK
4.430
Bidang
175.500
Bidang
2.656
Bidang
159.480
Bidang
52,00
90,87
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia x
kehidupan bersama
yang lebih
berkeadilan
Sasaran Strategis 4 (SS-4)
Berkurangnya sengketa,
Konflik dan Perkara
Pertanahan di Indonesia
Jumlah kasus
pertanahan yang
terselesaikan
Sasaran Strategis 5 (SS-5)
Terpenuhinya infrastruktur
pertanahan di Indonesia
Luas cakupan peta
pertanahan
2.800
Kasus
2.632
Kasus
94,00
2.894.200
Ha
2.531.542
Ha
87,47
Capaian kinerja pada tahun 2013 secara umum dapat memenuhi target yang
ditetapkan. Sasaran yang terwujud dengan capaian yang tinggi
meliputi
jaminan kepastian hukum hak atas tanah, berkuranganya sengketa, konflik
dan perkara pertanahan, terciptanya pengaturan, dan penataan penguasaan,
pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah secara optimal dan
berkeadilan, serta terpenuhinya infrastruktur pertanahan di Indonesia.
Selain pemenuhan infrastruktur pertanahan yang tertera di dalam
penetapan kinerja, juga terpenuhi pemetaan pertanahan seluas 23.912.709
Ha yang realisasinya mencapai 100%.
Capaian yang terendah adalah terwujudnya pengendalian dan
pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan akses terhadap
sumber ekonomi.
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia xi
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia xii
Download