penerapan akuntansi syariah di lembaga manajemen infaq

advertisement
PENERAPAN AKUNTANSI SYARIAH DI LEMBAGA MANAJEMEN INFAQ (LMI)
“PEDULI BANUA” BANJARMASIN
Hariyanto
Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari,
Jl. Jendral Ahmad Yani Km 4,5 Banjarmasin, Kalimantan Selatan
e-mail: [email protected]
Abstract: This study aims to determine the accounting application of sharia and to
determine the factors that become obstacles in the implementation of Islamic
Accounting Infaq Management Institute (LMI) "Peduli BANUA" Banjarmasin.
Through qualitative descriptive analysis techniques, this study resulted in the
finding that the application of sharia accounting on Infaq Management Institute
(LMI) "Peduli BANUA" Banjarmasin yet fully present financial statements in accordance with PSAK 109, the responsibility for the financial statements are made
only limited to the institution muzakki and community not to the govern-ment, because there is no special supervision and guidance by the government continuously, consequently only institution conducting the meeting in accordance with the
decision made by the institution. The constraints faced by the lack of supervision
and periodic and continuous guidance to implement the report in accordance with
the provisions of sharia, Infaq Management Institute (LMI) "Peduli BANUA"
Banjarmasin in need of a reliable and skilled accounting, and procurement of
software (software) accounting, perform overhaul of the organizational structure
that is more effective and efficient.
Keywords: sharia accounting, financial reporting, PSAK 109
Abstrak: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan akuntansi syariah
dan untuk mengetahui faktor yang menjadi kendala dalam penerapan Akuntansi
Syariah di Lembaga Manajemen Infaq (LMI) “Peduli Banua” Banjarmasin. Melalui teknik analisis deskriptif kualitatif, penelitian ini menghasilkan temuan bahwa penerapan akuntansi syariah pada Lembaga Manajemen Infaq (LMI) “Peduli
Banua” Banjarmasin belum sepenuhnya menyajikan laporan keuangan sesuai dengan PSAK 109, pertanggung jawaban atas laporan keuangan yang dibuat lembaga hanya terbatas kepada para muzakki dan masyarakat bukan kepada pemerintah,
dikarenakan tidak ada pengawasan dan pembinaan yang khusus yang dilakukan
oleh pemerintah secara terus menerus, akibatnya lembaga hanya melakukan kegiatan sesuai dengan keputusan rapat yang dilakukan oleh lembaga. Adapun kendala yang dihadapi belum adanya pengawasan dan pembinaan yang periodik dan
berkesinambungan untuk melaksanakan laporan sesuai dengan ketentuan syariah,
Lembaga Manajemen Infaq (LMI) ”Peduli Banua” Banjarmasin membutuhkan
tenaga akuntansi yang handal dan terampil, dan pengadaan perangkat lunak
(software) akuntansi, melakukan perombakan struktur organisasi yang lebih
efektif dan efisien.
Kata kunci: akuntansi syariah, laporan keuangan, PSAK 109
Latar Belakang
Zakat adalah kewajiban berdasarkan
syariat, Islam mewajibkan atas semua mus-
lim yang sampai pada nisab zakat. Infaq adalah mengeluarkan harta karena taat dan patuh
kepada Allah swt. sedangkan shadaqah ada-
151
152 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 1, No 2, Maret 2015, hal 151-163
lah segala pemberian atau kegiatan untuk
mengharapkan pahala dari Allah swt. yang
pada dasarnya semua sama dengan zakat
(Nurhayati dan Wasilah, 2008).
Beberapa abad lamanya, zakat, infaq
dan shadaqah itu disyaria’atkan dalam Islam,
tetapi pada dewasa ini pranata ekonomi Islam
itu tidak cukup efektif bagi pembagunan
umat. Hal itu memang berbeda dengan ketika
pada masa Nabi saw. dan khulafa al-rasyidin.
Pada masa itu pemberdayaan ekonomi umat
melalui ketiga pranata ekonomi Islam tersebut cukup efektif. Hal ini disebabkan bayt almal saat itu berjalan sesuai dengan perintah
Nabi saw. Untuk membangkitkan kembali
semangat bayt al-mal yang telah mampu memobilisasi dana umat pada zaman ini, mulailah bemunculan di Indonesia dengan mendirikan Badan Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah
(BAZIS), Badan Amil Zakat (BAZ), Badan
Amil Zakat Infaq (BAZI), Lembaga Zakat
dan Infaq (LZI) dan Badan Harta Agama
(Aceh) atau yayasan dana sosial Islam dan
nama-nama lain seperti Lembaga Manajemen
Infaq (LMI) (Azizy, 2004). Badan ini diharap
bisa menjadi institusi alternatif yang bisa
memobilisasi dana umat, khususnya infaq,
zakat dan sadaqah seperti halnya bayt al-mal
pada masa Nabi Muhammad saw.
Akuntansi adalah suatu seni, transaksi
yang diikuti dengan kegiatan pencatatan,
penggolongan, serta pengintisarian sehinggga
menghasilkan laporan keuangan yang dapat
digunakan untuk mengambil kebijakan.
Akuntansi pada zaman prasejarah menjadi
dan berkembang sampai saat ini di mana ada
kewajiban zakat dan ushr (pajak pertanian
dari muslim) dan perluasan wilayah sehingga
dikenal jizyah (pajak perlindungan bagi non
muslim) dan kharaj (pajak pertanian dari non
muslim), maka didirikannya baitul mal pada
abad ke 7 (Nurhayati dan Wasilah, 2008).
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 109) adalah metode pencatatan atau pembukuan pola syariah. Hal ini merupakan hal yang baru bagi sebagian lembaga
atau badan amil zakat infaq dan shadaqah.
Melalui Undang-Undang Pasal 38 Tahun
1999 tentang pengelolaan zakat dan pernyataan standar akuntansi, maka akan lebih
terarah dalam pencatatan transaksi dengan
standar yang dijadikan sebagai tolak ukur.
Di mana Lembaga Manajemen Infaq
(LMI) ”Peduli Banua” Banjarmasin adalah
salah satu pengelola zakat, infaq, dan shadaqah di Banjarmasin yang bergerak dalam pengumpulan dan penyaluran dana zakat yang
berorentasi untuk mensejahterakan rakyat
(Erfansyah, 2009).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dibuat rumusan masalah dalam penelitian
ini. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Penerapan akuntansi syariah di
Lembaga Manajemen Infaq (LMI)”Peduli
Banua” Banjarmasin ?
2. Faktor apa saja yang menjadi kendala
dalam pelaksanaan akuntansi syariah di
Lembaga Manajemen Infaq (LMI)” Peduli
Banua” Banjarmasin?
Sesuai dengan rumusan masalah di atas,
maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui penerapan akuntansi
syariah di Lembaga Manajemen Infaq
(LMI) “ Peduli Banua” Banjarmasin
2. Untuk mengetahui faktor yang menjadi
kendala dalam penerapan akuntansi syariah di Lembaga Manajemen Infaq (LMI)
“Peduli Banua” Banjarmasin
Studi Literatur
Agar penelitian ini mudah dipahami,
perlu diberikan pendekatan teoritis sebagai
berikut:
1. Penerapan berasal dari kata “terap” yang
artinya pemasangan, pengenaan, perihal,
mempraktikkan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2001). Yang dimaksud adalah
penerapan sistem akuntansi pada lembaga
Manajemen Infaq (LMI) “Peduli Benua”
di Banjarmasin.
2. Akuntansi syariah adalah pembukuan, pemegang atau pengurusan perhitungan uang
yang berdasarkan syariah (Apartanto dan
Al-Barry, 1994).
3. Lembaga Manajemen Infaq adalah wadah
yang mengelola kegiatan zakat dan Infaq
serta kegiatan lain yang berhubungan
dengan sosial (Erfansyah, 2009).
Jadi batasan istilah yang dalam penelitian di sini adalah penerapan akuntansi syariah pada Lembaga Manajemen Infaq (LMI)
”Peduli Banua” Banjarmasin dalam me-
Hariyanto, Penerapan Akuntansi Syariah…. 153
ngumpulkan, mendistribusi dan mengelola
dana dari masyarakat untuk masyarakat
sesuai dengan ketentuan syariah.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang
dilakukan dengan terjun ke lapangan langsung untuk menggali dan memperoleh data
yang diinginkan secara objektif dan bisa dipertanggung jawabkan yang berkenaan dengan penerapan akuntansi syariah pada Lembaga Manajemen Infaq (LMI) “Peduli Banua” Banjarmasin dan kendala yang dihadapi
dalam menerapkannya dengan pendekatan
deskiptif kualiatif. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, yaitu tentang bagaimana penerapan akuntansi syariah pada Lembaga Manajemen Infaq (LMI) “Peduli Banua” Banjarmasin dan kendala yang dihadapi dalam menerapkannya dengan pendekatan deskiptif
kualiatif.
Sesuai dengan bentuk pendekatan penelitian kualitatif, maka teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah dengan analisis
dokumen dan wawancara. Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan
lain, sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain
(Sugiono, 2012). Adapun teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis data kualitatif, yaitu dengan memaparkan gambaran tentang penerapan akuntansi syariah pada Lembaga Manajemen Infaq
(LMI) “Peduli Banua” Banjarmasin dan kendala yang dihadapi dalam menerapkannya
dengan pendekatan deskiptif kualiatif.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam melaksanakan aktivitasnya
sebagai
Lembaga
Manajemen
Infaq
(LMI) ”Peduli Banua” Banjarmasin, tidak
bisa lepas dengan proses pencatatan setiap
transaksi, karena pada dasarnya dana yang
dikumpulkan lembaga ini bukan merupakan
milik
Lembaga
Manajemen
Infaq
(LMI) ”Peduli Banua” Banjarmasin, tetapi
merupakan titipan para muzakki yang harus
disalurkan sesuai dengan ketentuan syariah
yang berlaku. Untuk itu lembaga Manajemen
Infaq (LMI) ”Peduli Banua” Banjarmasin,
wajib melaporkan kinerja dan posisi keuangannya sebagai tanggung jawabnya terhadap
para muzakki dan masyarakat.
Proses penyusunan laporan keuangan
sendiri tidak bisa terlepas dari proses pengumpulan bukti seperti bukti pembayaran,
bukti Penerimaan, kemudian bukti-bukti tersebut dicatat dalam jurnal dan buku besar,
dan barulah dibuat laporan keuangannya, pada Lembaga Manajemen Infaq (LMI) ”Peduli
Banua” Banjarmasin, pihak pengelola hanya
membuat jenis-jenis laporan keuangan yaitu
laporan penerimaan dana dan laporan pengeluaran dana yang dibuat secara manual.
Laporan keuangan yang dibuat Lembaga Manajemen Infaq (LMI) “Peduli Banua”
Banjarmasin, diterbitkan pada saat lembaga
akan melaksanakan kegiatan kurban. Laporan
keuangan Bulanan yang dibuat ini ditujukan
untuk masyarakat umum melalui selebaran
atau brosur Lembaga Manajemen Infaq
(LMI)” Peduli Banua" Banjarmasin kepada
para muzakki. Laporan bulan bertujuan melihat kinerja pengelola yang meliputi sirkulasi
dana yang terkumpul. Sedangkan laporan
yang dibuat tahunan merupakan laporan yang
menginformasikan seluruh jumlah penerimaan dana dan penyaluran dana selama 1 tahun
penuh. sekaligus sebagai evaluasi Lembaga
Manajemen Infaq (LMI) “Peduli Banua”
Banjarmasin, terhadap kinerjanya.
Sehingga bisa nyatakan bahwa laporan
penyaluran dan penerimaan dana zakat dan
infaq/shadaqah perbulannya merupakan
kumpulan laporan kas harian. Dari laporan
penyaluran dana zakat dibuatkan rekapitulasi
sebelum
akhirnya
dijadikan
laporan
penerimaan dan penyaluran zakat, infaq dan
shadaqah yang dibuat laporannya dalam
bentuk perbulan maupun pertahun.
Adapun laporan yang dibuat oleh
Lembaga Manajemen Infaq (LMI) ”Peduli
banua” Banjarmasin antara lain :
1. Laporan Penerimaan Dana
Laporan penerimaan dana adalah
dana yang didapat pada saat Lembaga
Manajemen Infaq (LMI) “Peduli Banua ”Banjarmasin melakukan penerimaan
154 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 1, No 2, Maret 2015, hal 151-163
dana dari kas masuk dan dibukukan dalam
buku besar (Tabel 1).
Sesuai dengan tugas pokok dari
Lembaga Amil Zakat yaitu mengumpulkan, mendistribusikan, dan mendayagunakan sesuai dengan ketentuan agama, maka
peranan akuntansi sangat berkaitan dengan proses pengumpulan, pendistribusian
dan pendayagunaan serta pembuatan
laporan keuangan oleh lembaga amil zakat
itu sendiri dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada masyarakat umum, khususnya kepada para
muzakki yang telah mempercayakan Lembaga Amil dalam mengelola zakat yang
disalurkan.
Berdasarkan pasal 12 ayat 1 No. 38
tahun 1999 mengenai pengumpulan zakat,
dikatakan bahwa pengumpulan zakat dilakukan oleh badan amil zakat dengan cara
menerima atau mengambil dari muzakki
atas dasar pemberitahuan muzakki.
Secara garis besar, penerimaan yang
diterima oleh Lembaga Manajemen Infaq
(LMI)”Peduli Banua” Banjarmasin, yaitu :
a. Dana zakat, yaitu dana yang berasal dari zakat profesi, maal, yang dipungut
sebesar 2,5%. Serta dana didapat pada
saat bulan ramadhan (fidya dan fitrah).
b. Dana infaq dan shadaqah (dana insha),
yaitu dana yang berasal dari infaq dan
shadaqah yang terdiri atas: infaq dan
shadaqah didapat biasanya berupa uang
dan barang yang diberikan mustahiq
c.
d.
e.
f.
kepada muzakki baik itu datang sendiri
ke lembaga ataupun mentransfer dana
tersebut ke bank, setelah itu barulah
bendahara mencatat dalam penerimaan
kas, dan langsung dibukukan ke buku
besar, adapun penambahan dana yang
dilakukan Lembaga Manajemen Infaq
(LMI) “Peduli Banua” Banjarmasin,
yaitu pada saat program kerja dilaksanakan seperti membagikan proposal,
kepada perorang atau lembaga.
Dana Bantuan Modal Bergulir (BMB),
yaitu dana yang berasal dari dana infaq
yang dikelola dan disalurkan kepada
masyarakat, berupa bantuan yang ditunjukan kepada masyarakat yang kurang mampu tetapi memiliki keahlian
dan keterampilan dan mau untuk mengelola dana yang dipinjamkan tersebut
untuk dikelola sebagai usaha.
Qadhul hasan, yaitu dana yang berasal
dari dana zakat yang dipinjamkan kepada masyarakat sebagai pinjaman tanpa imbalan sifatnya adalah untuk menolong masyarakat yang sedang kesusahan.
Pendapatan bank, yaitu dana ini didapat
disaat Lembaga Manajemen Infaq
(LMI)” Peduli Banua” Banjarmasin,
menitipkan uang yang dimiliki oleh
lembaga kepada bank syariah.
Penerimaan lainnya yaitu dana yang dipinjamkan kepada seseorang atau lembaga dalam waktu yang relatif pendek.
Tabel 1. Laporan Penerimaan Lembaga Manajemen Infaq (LMI) ”Peduli
Banua”Banjarmasin
Keterangan
Penerimaan :
Zakat Maal
Zakat Profesi
Zakat Fitrah
Fidyah
Infaq dan Sadaqah
Jumlah Penerimaan Zakat-Infaq-Sadaqah
Tabungan Hewan Qurban
Pengembalian Modal Bergulir
Pengembalian Pinjaman Qard Hasan
Pendapatan Bank
Penerimaan Lainnya
Jumlah Penerimaan Bukan Zakat-Infaq-Sadaqah
Total Penerimaan
2007
11.750.000
12.180.000
1.395.000
0
24.377.081
49.702.081
0
0
557.094
0
0
557.094
50.259.172
2008
2009
84.950.000
9.198.000
8.385.000
2.140.000
49.559.200
153.232.200
22.500.000
3.200.000
97.000.000
1.832.000
40.899
102.072.058
255.305.099
48.565.000
3.755.000
4.472.500
1.585.000
32.210.500
90.588.000
13.600.000
0
106.752.000
1.511.954
224.520.000
332.783.954
423.371.954
Hariyanto, Penerapan Akuntansi Syariah…. 155
Dengan demikian dana yang ter- 2. Laporan Pengeluaran Dana
kumpul pada lembaga Manajemen Infaq
Laporan pengeluaran dana adalah
(LMI) ”Peduli Banua” Banjarmasin, adadana yang dikeluarkan Lembaga Manajelah dana yang berupa dana hasil dari zamen Infaq (LMI) ”Peduli Banua” Banjarkat, dana infaq/shadaqah, bantuan modal
masin pada saat kas keluar dan disetujui
bergulir, qadhul hasan, pendapatan bank
oleh petugas dari hasil rapat penggurus
dan dana penerimaan lainnya. tetapi di an(Tabel 2).
tara semua itu, yang terlihat paling meMenurut Undang-Undang No. 38
nonjol pada laporan ini adalah pada dana
Tahun 1999 mengenai pendayagunaan zayang dikelolaan yaitu bantuan qadhul hakat, yaitu pasal 16, dikatakan bahwa hasil
san karena dana ini yang paling besar
pengumpulan zakat didayagunakan sesuai
jumlahnya dibandingkan dana zakat,
dengan ketentuan agama. Selanjutnya painfaq/shadaqah, bantuan modal bergulir,
da ayat 2 disebutkan, pendayagunaan hasil
pendapatan bank dan dana penerimaan
pengumpulan zakat berdasarkan pada skalainnya. sehingga dana qadhul hasanlah
la prioritas kebutukan mustahiq dan dapat
yang lebih diprioritaskan dalam kegiatan
dimanfaatkan untuk usaha yang produktif.
Lembaga Manajemen Infaq (LMI) ”Peduli
Ini artinya pendistribusian zakat haruslah
Banua” Banjarmasin, sementara dana
dilakukan pada pihak yang berhak meneriyang lain digunakan untuk kegiatan yang
ma zakat, yaitu 8 golongan asnaf (kelomsudah direncanakan dilaksanakan selama
pok orang-orang yang berhak menerima
masa kepengurusan yaitu satu tahun.
zakat).
Tabel 2. Laporan Pengeluaran Lembaga
Banjarmasin
Keterangan
Pengeluaran
Peduli Beasiswa
Peduli Guru
Peduli Tempat Pendidikan
Peduli Rumah Ibadah
Jumlah Pengeluaran Bidang Pendidikan
dan Dakwah
Peduli Kesehatan
Peduli Bencana
Peduli Kemanusiaan
Peduli Sosial lainnya
Jumlah Pengeluaran Bidang Kesehatan
dan Kemanusiaan
Peduli Modal Bergulir
Pinjaman Qard Hasan
Jumlah Pengeluaran Bidang Ekonomi
Penyaluran Zakat dan Hewan Qurban
Biaya Investasi
Biaya Sekretariat
Biaya Pemasaran
Biaya Bank
Biaya Administrasi Umum
Biaya Lainnya
Jumlah Biaya Operasional
Total Pengeluaran
Manajemen Infaq (LMI) ”Peduli Banua”
2007
2008
2009
0
3.310.000
0
0
3.310.000
4.523.500
3.950.000
870.000
1.445.000
10.788.500
3.395.000
3.700.000
100.000
70.000
7.265.000
0
11.225.000
0
0
11.225.000
29.281.000
11.050.000
3.800.000
8.399.700
52.530.700
29.819.500
7.700.000
8.370.000
7.930.100
53.819.600
0
3.000.000
3.000.000
30.250.000
0
7.761.000
0
0
0
0
37.917.000
25.546.500
1.000.000
119.050.000
120.050.000
32.395.000
13.316.300
6.613.650
7.015.000
345.975
54.000
129.100
59.869.025
243.237.725
11.500.000
151.000.000
162.500.000
18.600.000
36.165.000
7.288.100
4.143.500
295.400
55.100
205.410.000
271.857.100
494.441.100
156 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 1, No 2, Maret 2015, hal 151-163
Pada lembaga manajemen infaq
(LMI) ”Peduli Banua” Banjarmasin, sudah memenuhi kewajiban pendistribusian
hasil pengumpulan zakat dengan menyalurkan zakat tersebut sesuai dengan kriteria syariah. Pendistribusian zakat pada
Lembaga Manajemen Infaq (LMI) “Peduli
Banua” Banjarmasin, dilakukan dengan
menyerahkan zakat kepada 8 kelompok
asnaf sesuai dengan syariah agama, yaitu
santunan kepada fakir, santunan miskin
(beasiswa dan guru), amil operasi, santunan mualaf, santunan gharim, (santunan
kesehatan, bencana, kemanusian, sosial
lainnya), santunan orang yang terlilit
utang (riqab), santunan fisabilillah (rumah
ibadah), dan santunan ibnu sabil.
Untuk meyakinkan bahwa penyaluran dana zakat tersebut memang diserahkan pada yang berhak, maka setelah asnaf
mendaftarkan diri untuk menerima dana
zakat, petugas Lembaga Manajemen Infaq
(LMI) ”Peduli Banua” Banjarmasin, memang terlebih dahulu memeriksa kondisi
perekonomian calon asnaf tersebut atau
terjun kelapangan (survey), untuk memeriksa apakah sesuai mendapatkan dana
atau tidak, dan atas rapat oleh para
pengurus lemabaga manajemen Infaq
(LMI) ”Peduli Banua” Banjarmasin.
Dari hasil wawancara dengan pengurus Lembaga Manajemen Infaq (LMI) “Peduli Banua” Banjarmasin sudah sedemikian
rupa diterapkan agar sesuai dengan ketentuan
dan standar. Namun dalam penerapannya ada
beberapa kendala yang dihadapi oleh pihak
(LMI) ”Peduli Banua” Banjarmasin. bahwa
pihak Lembaga Manajemen Infaq (LMI) ”Peduli Banua” Banjarmasin, terdapat kendalakendala yang dihadapi lembaga yaitu:
1. Tidak adanya pembinaan dan pengawasan
khusus yang dilakukan pemerintah terhadap lembaga amil zakat khususnya Lembaga Manajemen Infaq (LMI)”Peduli Banua” Banjarmasin.
2. Kekurangan tenaga akuntansi yang handal
dan terampil sebagai media dalam penilaian profesionalitas yang sesuai dengan ketentuan syariah agar memudahkan dalam
membuat laporan keuangan akuntansi sesuai dengan (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) PSAK 109.
3. Akuntansi PSAK 109 sangat diperlukan
karena standar akuntansi zakat, infaq dan
shadaqah menjadi kunci sukses Lembaga
Manajemen Infaq (LMI) ”Peduli Banua”
Banjarmasin dalam melaksanakan laporan
keuangan yang sesuai dengan pernyataan
akuntansi syariah.
4. Pengadaan perangkat lunak (software)
akuntansi, sehingga bisa dijadikan salah
satu pertimbangan dalam melaksanakan
tugas-tugas.
5. Lembaga Manajemen Infaq (LMI)”Peduli
Banua” Banjarmasin, sebagai lembaga
amil yang selama ini telah dipercaya untuk mengelola dana zakat, infaq dan shadaqah sebaiknya mulai melakukan perombakan struktur organisasi yang lebih efektif dan efisien sehingga tidak lagi muncul
pengandaan fungsi organisasi seperti yang
selama ini terjadi.
Akuntansi dalam Islam antara lain berhubungan dengan pengakuan, pengukuran,
pencatatan transaksi dan pengungkapan hakhak dan kewajiban secara adil. Suatu laporan
keuangan bermanfaat apabila informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan tersebut
dapat dipahami, relevan, andalan dan dapat
diperbandingkan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan oleh bank, perusahan maupun lembaga
keuangan syariah antara lain berisi laporan:
1. Laporan Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang
menggambarkan posisi keuangan lembaga
antara kekayaan organisasi di satu sisi dengan kewajiban dan modal di sisi yang
lainnya. Tujuan disusunnya neraca dalam
Lembaga keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai jumlah kekayaan di sisi aktiva dan kewajiban beserta
modal di sisi pasiva. Dengan laporan ini,
para pihak yang berkepentingan dapat
membaca kondisi keuangan secara umum.
Pada
Lembaga
Manajemen
Infaq
(LMI) ”Peduli Banua” Banjarmasin, mereka tidak memuatkan laporan neraca, dikarenakan laporan keuangan yang dimiliki
Lembaga Manajemen Infaq (LMI) “Peduli
Banua” Banjarmasin hanya terdiri dari
laporan penerimaan dan pengeluaran atau
yang disebut dengan akuntansi tunggal,
padahal menurut PSAK 109 lembaga amil
Hariyanto, Penerapan Akuntansi Syariah…. 157
zakat sudah menggunakan akuntansi dua
sisi (double entry book keeping) apabila
Lembaga Manajemen Infaq (LMI) “Peduli
Banua” Banjarmasin, hanya menggunakan
akuntansi tunggal maka laporan keuangan
yang disajikan tidak bisa memunculkan
sisi debet dan kredit, sedangkan laporan
keuangan necara diperlukan oleh muzakki
dan masyarakat guna melihat berapa besar
aset yang didapat lembaga, agar Lembaga
Manajemen Infaq (LMI) ”Peduli Banua”
Banjarmasin dapat melaporkan laporan
keuangan secara transparan dan wajar
kepada pihak yang membutuhkan seperti
masyarakat dan muzakki yag memberikan
dananya kepada lembaga, untuk itu agar
memudahkan penulis membuat laporan
neraca seperti PSAK 109 yang diambil
dari laporan keuangan Lembaga Manajemen Infaq (LMI) “Peduli Banua” Banjarmasin dari tahun 2007, 2008 dan 2009
(Tabel 3).
Tabel 3. Laporan Neraca pada Lembaga Manajemen Infaq (LMI) ”Peduli Banua”
Banjarmasin
Keterangan
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Aset
Asset lancar
Kas dan setara kas
41.901.581
153.232.000
90.588.000
Instrumen keuangan
Piutang
0
151.322.000
119.050.000
Persedian
0
0
0
Persekot biaya
0
0
0
Investasi jangka panjang
0
0
0
Pernyataan modal
0
0
0
Deposito jangka panjang
0
0
0
Investasi obligasi syariah
0
0
0
Investasi reksadana
0
0
0
Investasi dana bergulir
0
1.000.000
11.500.000
Investasi jk panjang lainnya
0
0
0
Asset tetap
Tanah
Gedung dan bangunan
Akum. Depr.gdg&bangunan
7.761.000
13.516.000
36.165.000
Peralatan dan mesin
0
0
Akumulasi penyusutan
0
0
0
Jumlah asset
49.662.581
319.070.000
257.303.000
Kewajiban
Kewajiban jangka pendek
Utang jangka pendek
Kewajiban jangka panjang
Utang jangka panjang
0
129.100
205.410.000
Kewajiban lainnya
Saldo dana
Dana zakat
10.790.000
47.253.850
857.900
Dana infaq/shadaqah
24.577.081
-76.418.300
-134.095.500
Dana amil
-4.525.676
74.397.975
79.502.975
Dana non halal
0
0
0
Jumlah dana
27.963.081
45.233.525
-54.734.630
Jumlah kewajiban
49.662.581
320.070.000
257.294.000
158 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 1, No 2, Maret 2015, hal 151-163
2. Laporan Perubahan Dana
Laporan perubahan dana ini menyajikan sumber penerimaan dan penyaluran
dana zakat, infaq dan shadaqah yang mencerminkan kinerja organisasi dalam kemampuannya menarik dana dalam jumlah
dan jenis tertentu serta kemampuannya
dalam mendistribusikan dana secara tepat
sasaran, sehingga tujuan pengumpulan zakat dapat terlaksana secara efektif. Laporan ini bisa digunakan untuk mengevaluasi
kinerja dan tanggung jawab pengelola
dalam suatu periode tertentu (Tabel 4).
Laporan perubahan dana, menyajikan
laporan arus dana masuk dan pendistribusian dana, baik dana zakat, infaq dan shadaqah maupun dana amil dan dana non
halal. Laporan ini mencerminkan kinerja
organisasi terutama kemampuannya menarik dana dalam jumlah dan jenis yang
banyak, sedangkan pada Lembaga Manajemen Infaq (LMI) ”Peduli Banua” Banjarmasin membuat laporan perubahan dana sesuai dengan ketentuan PSAK 109,
pada
Lembaga
Manajemen
Infaq
(LMI) ”Peduli Banua” Banjarmasin,
membuat laporan perubahan dana yaitu
berupa dana zakat, dana infaq/shadaqah
yang dimasukan pada laporan penerimaan,
sedang pada dana amil lembaga mengambil dana amil dari dana zakat 1/8, sehingga adanya pengabungan laporan keuangan dana zakat dengan dana amil, padahal sesuai dengan PSAK 109 dana amil
dibuat tersendiri dan tidak tergabung dengan dana apapun dikarenakan dana amil
adalah dana lembaga penggelola sehingga
semua kegiatan lembaga harus ada kejelasan dana untuk kegiatan dan dana yang
dibagikan dengan masyarakat. Lembaga
tidak berkerjasama dengan bank konvensional sehingga tidak ada dana non halal,
pada laporan PSAK 109 tentang perubahan dana penulis membuatkan laporan perubahan dana yang sesuai dengan ketentuan PSAK 109 yang diambil dana laporan
keuangan 2007, 2008 dan 2009 pada
Lembaga Manajemen Infaq (LMI) ”Peduli
Banua” Banjarmasin.
3. Laporan Perubahan Aset
Laporan Perubahan aset kelola adalah
laporan yang menggambarkan dana yang
dikelolaan oleh Lembaga Manajemen
Infaq (LMI) ”Peduli Banua” Banjarmasin
pada periode tertentu (Tabel 5).
Pada Lembaga Manajemen Infaq
(LMI) ”Peduli Banua” Banjarmasin. Pihak
lembaga tidak membuat laporan aset secara terpisah dengan laporan keuangan
lainnya, padahal pada PSAK 109 laporan
keuangan tidak disatukan tetapi dipisah
sehingga memudahkan lembaga untuk
melihat berapa besar laporan yang
dikelola pada satu periode. Laporan yang
dibuatkan penulis sesuai dengan ketentuan
PSAK 109 pada tahun 2007, 2008 dan
2009 yang disesuaikan dengan laporan
yang Lembaga Manajemen Infaq (LMI)
“Peduli Banua” Banjarmasin.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah penerimaan
dan pengeluaran kas dan setara kas dari
suatu perusahan pada sesuatu periode
tertentu. Laporan ini membantu para investor, kreditor dan pemakaian. pada
PSAK 109 membuat laporan arus kas
disesuaikan dengan penerimaan yang relevan dan dipakai oleh lembaga. Pada Lembaga Manajemen Infaq (LMI) ”Peduli
Banua” Banjarmasin, tidak menyediakan
laporan arus kas dikarenakan pihak lembaga masih menggangap lembaga ini kecil, menurut petugas laporan arus kas itu
dibuat apabila lembaga itu besar dan memang banyak melakukan aktivitas kegiatan, sehingga memerlukan laporan arus kas
(Tabel 6).
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan yang
dilakukan
oleh
pihak
Lembaga
Manajemen Infaq “Peduli Banua”
Banjarmsin, bahwa lembaga melakukan
pencatatan atas laporan keuangan yang
dilakukannya pada pembiayaan qadhul
hasan yaitu sebesar Rp 71.069.146 kepada
masyarakat.
Hariyanto, Penerapan Akuntansi Syariah…. 159
Tabel 4. Laporan Perubahan Dana pada Lembaga Manajemen Infaq (LMI) ”Peduli
Banua” Banjarmasin
Keterangan
DANA ZAKAT
Penerimaan
Penerimaan dari muzakki
Jumlah penerimaan dana zakat
Penyaluran
Fakir-miskin
Riqab
Gharim
Muallaf
Sabilillah
Ibnu sabil
Jumlah penyaluran dana zakat
Surplus
Saldo awal
Saldo akhir
DANA INFAQ/SEDEKAH
Penerimaan
Bagian dana Infaq/ sedekah
Penyaluran
Bagian Infaq/sedekah
Fakir-miskin
Gharim
Ibnu Sabil
Muallaf
Sabillah
Riqab
Pemanfaatan untuk investasi dana
bergulir
Pemanfaatan dana qard hasan
Jumlah penyaluran dana Infaq/sedekah
Saldo awal
Suplus
Saldo akhir
DANA AMIL
Penerimaan
Bagian amil
Jumlah penerimaan amil
Pengeluaran
Biaya investasi
Biaya sekretaris
Biaya pemasaran
Biaya bank
Biaya administrasi umum
Biaya lainnya
Surplus
Saldo awal
Saldo akhir
Jumlah saldo dana zakat, dana
Infaq/shadakah dan dana amil
Des 2007
Des 2008
Des 2009
25.325.000
25.325.000
103.673.000
103.673.000
58.377.500
58.377.500
3.310.000
0
11.225.000
0
0
0
14.535.000
10.790.000
25.325.000
14.535.000
3.950.000
0
52.530.850
0
0
0
56.419.850
47.253.150
103.673.000
56.419.850
3.700.000
0
53.819.600
0
0
0
57.519.600
858.500
58.377.500
57.519.000
24.377.081
49.559.200
32.201.500
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4.523.500
0
0
0
1.445.000
0
0
1.000.000
119.000.000
125.977.500
3.395.000
0
0
0
70.000
0
0
11.500.000
151.322.000
165.297.000
24.377.081
24.377.081
0
49.559.200
-76.409.300
125.977.500
32.201.500
-134.095.500
165.297.000
557.094
102.072.000
332.783.954
7.761.000
0
0
0
0
0
-7.204.000
557.094
7.761.000
-7.204.000
13.516.300
6.613.650
7.015.000
345.975
54.000
129.100
74.397.975
102.072.000
27.674.025
74.397.975
36.165.000
7.228.100
4.143.500
295.400
55.000
205.400.000
79.502.000
332.783.954
253.287.000
79.502.000
160 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 1, No 2, Maret 2015, hal 151-163
Tabel 5. Laporan Perubahan Asset Kelola pada Lembaga Manajemen Infaq
(LMI) ”Peduli Banua” Banjarmasin
Penambahan
Dana/Infaq
sedekah-aset
kelolaan lancar
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
3.000.000
3.200.000
11.500.000
Pengurangan
0
1.000.000
0
Penyisihan
0
0
0
Akumulasi
Penyusutan
0
0
0
Saldo akhir
3.000.000
2.200.000
11.500.000
Tabel 6.Laporan Arus Kas pada Lembaga Manajemen Infaq (LMI) ”Peduli Banua”
Banjarmasin
Keterangan
2007
2008
2009
Arus kas dari Aktivitas Operasional
Penerimaan premi
Penerimaan klaim reasuransi/
restrosesi
Penerimaan lain-lain
Penerimaan zakat
25.325.000
103.673.000
58.274.500
Penerimaan infaq dan shadaqah
24.377.081
49.559.200
32.210.500
Pembayaran klaim
Pembayaran beban umum dan
administrasi
Pembayaran pajak
Pembayaran beban lain
Kas bersih dari/untuk aktivitas operasi
49.702.000
153.232.200
90.588.000
Arus kas dari aktivitas investasi
Penerimaan hasil investasi
Pendapatan pinjaman qardul hasan
557.094
97.000.000
106.752.000
Pendapatan modal bergulir
Pendapatan bank
0
3.200.000
0
Tabungan hewan qurban
0
1.832.000
1.511.954
penerimaan lainnya
0
40.899
224.520.000
Perolehan saham dan obligasi
0
22.500.000
13.600.000
Perolehan aktiva tetap
Perolehan investasi
Kas bersih dari/untuk aktivitas
investasi
557.094
102.072.899
332.783.954
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Penerimaan pinjaman subordinasi
Pengeluaran pendidikan dan dakwah
3.310.000
10.788.500
7.256.000
Pegeluaran kesehatan dan kemanusian
11.225.000
52.530.000
53.819.000
Pengeluaran bidang ekonomi
3.000.000
120.050.000
162.822.000
Biaya operasional
7.761.000
27.473.025
271.857.100
Kas bersih dari/ untuk aktivitas
25.296.000
210.842.000
494.441.100
pendanaan
Kenaikan (Penurunan) saldo kas
Saldo kas awal
50.259.175
210.841.000
423.371.954
Suplus
24.963.081
44.463.099
-71.069.146
Saldo kas akhir
25.296.094
255.305.000
494.441.100
Hariyanto, Penerapan Akuntansi Syariah…. 161
Kendala yang dihadapi oleh pihak
Lembaga Manajemen Infaq (LMI) “Peduli
Banua” Banjarmasin, dalam penerapkan
akuntansi syariah sangatlah wajar dikarenakan kegiatan yang menyangkut keuangan
syariah masih baru sehingga banyak yang
kurang memahami pentingnya laporan keuangan yang berdasarkan atas ketentuan syariah. Apalagi akuntansi syariah oleh sebagian
masyarakat dianggap hal baru dan menggeser
tatanan lama. Sehingga ketika akuntansi syariah diterapkan di lembaga-lembaga keuangan dianggap sesuatu yang baru dan asing.
Padahal kalau kita melihat sejarah praktik
muamalah yang dijalankan oleh Rasulullah
pada para sahabatnya mereka telah banyak
menggunakan sistem yang sangat luar biasa,
walaupun sekarang sudah banyak dimodifikasi.
Adapun kendala-kendala yang dihadapi
oleh Lembaga Manajemen Infaq (LMI) “Peduli Banua” Banjarmasin antara lain:
1. Belum adanya pengawasan dan pembinaan yang periodik dan berkesinambungan
untuk melaksanakan laporan sesuai dengan ketentuan syariah sehingga adanya
kesesuaian antara lembaga amil zakat
lainnya
2. Lembaga Manajemen Infaq (LMI) ”Peduli
Banua” Banjarmasin yang berfokus pada
aktivitas pengembangan umat, membutuhkan tenaga akuntansi yang handal dan terampil sebagai media dalam penilaian profesionalitas dan akuntabilitas Lembaga
Manajemen Infaq (LMI) “Peduli Banua”
Banjarmasin, bukan hanya dalam pelaksanaan tugas pencatatan sehari-hari, tetapi
juga dalam proses pengembangan lembaga supaya mampu mencapai visi dan misi
yang telah ditetapkan sembari meningkatkan perekonomian umat. Oleh karena
itu perlu kiranya diadakan suatu pelatihan
bagi para tenaga keuangan atau akuntansi
dijajaran kepengurusan lembaga amil,
bahkan bukan tidak mungkin bagi
Lembaga Manajemen Infaq (LMI) ”Peduli
Banua” Banjarmasin, melakukan perekrutan sumber daya baru dari luar agar tercipta berbagai inovasi dan perbaikan sistem yang telah ada sebelumnya.
3. Akuntansi PSAK 109 mutlak diperlukan
karena standar akuntansi menjadi kunci
sukses Lembaga Manajemen Infaq (LMI)
”Peduli Banua” Banjarmasin, dalam melayani masyarakat di sekitarnya sehingga,
lembaga ini harus dapat menyajikan informasi yang cukup, dapat dipercaya, dan relevan bagi para penggunanya, namun tetap
dalam konteks syariah Islam.
4. Pengadaan perangkat lunak (software)
akuntansi, sehingga bisa dijadikan salah
satu pertimbangan dalam melaksanakan
tugas-tugas. Software ini memudahkan pekerjaan bagian akuntansi dalam mencatat
setiap transaksi yang terjadi. Dengan adanya bantuan software akuntansi zakat, infaq dan shadaqah (PSAK 109) agar para
muzakki dan masyarakat yang menyalurkan dana bisa mudah mendapatkan informasi mengenai posisi keuangan dapat dihasilkan dengan cepat.
5. Lembaga Manajemen Infaq (LMI) ”Peduli
Banua” Banjarmasin, sebagai lembaga
amil yang selama ini telah dipercaya untuk mengelola dana zakat, infaq dan shadaqah sebaiknya mulai melakukan perombakan struktur organisasi yang lebih efektif dan efisien sehingga tidak lagi muncul
penggandaan fungsi organisasi seperti
yang selama ini terjadi. Kemudian membuat suatu direksi penyaluran bantuan
yang berfungsi khusus untuk mengurus
masalah pengelolaan penyaluran dana dari
Lembaga Manajemen Infaq (LMI)” Peduli
Banua” Banjarmasin, kepada para mustahiq. Mengingat banyak penggabungan
tugas yang dilakukan bendahara makanya
antara laporan dana zakat dengan amil
tercampur.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan terhadap data-data yang diperoleh
maka dapat diambil beberapa kesimpulan:
1. Penerapan akuntansi syariah pada Lembaga Manajemen Infaq (LMI) “Peduli Banua” Banjarmasin. Dana yang dikumpulkan lembaga ini bukan merupakan milik
lembaga Manajemen Infaq (LMI) ”Peduli
Banua” Banjarmasin, Pada laporan keuangan yang ditetapkan oleh Pernyataan
Standar Akuntansi (PSAK109) yang di
dalamnya terdiri dari laporan neraca, laporan perubahan dana, laporan aset kelola,
162 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 1, No 2, Maret 2015, hal 151-163
laporan arus kas dan catatan atas laporan
keuangan, pada lembaga Manajemen Infaq (LMI) ”Peduli Banua” Banjarmasin,
tidak membuat laporan tersebut dan hanya
membuat laporan penerimaan dan pengeluaran padahal laporan keuangan itu wajib
dibuat agar mudah mengevaluasi kinerja
petugas dalam melaksanakan kegiatan selama satu tahun dan mutlak mengikuti laporan keuangan yang ditetapkan oleh IAI
atau PSAK 109 sebagai acuan lembaga
yang bergerak dalam lembaga pengelola
Amil. Pertanggung jawaban atas laporan
keuangan yang dibuat lembaga hanya terbatas kepada para muzakki dan masyarakat bukan kepada pemerintah, dikarenakan tidak ada pengawasan dan pembinaan
yang khusus yang dilakukan oleh pemerintah secara terus menerus, akibatnya
lembaga hanya melakukan kegiatan sesuai
dengan keputusan rapat yang dilakukan
oleh lembaga.
2. Adapun kendala-kendala yang dihadapi
oleh Lembaga Manajemen Infaq (LMI)
“Peduli Banua” Banjarmasin: Belum adanya pengawasan dan pembinaan yang periodik dan berkesinambungan untuk melaksanakan laporan sesuai dengan ketentuan syariah, Lembaga Manajemen Infaq
(LMI) ”Peduli Banua” Banjarmasin membutuhkan tenaga akuntansi yang handal
dan terampil, dan pengadaan perangkat
lunak (software) akuntansi, melakukan
perombakan struktur organisasi yang lebih
efektif dan efisien sehingga tidak lagi
muncul penggandaan fungsi organisasi
seperti yang selama ini terjadi.
Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan berkaitan dengan hasil penelitian
ini bagi Lembaga Manajemen Infaq (LMI)
”Peduli Banua” Banjarmasin agar dapat
membuat laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan PSAK yang berlaku, sehingga laporan itu bisa dipublikasikan kepada
masyarakat, muzakki dan orang-orang yang
memerlukan laporan keuangan
DAFTAR PUSTAKA
_____. 2008. “Standar Pernyataan Akuntansi
No. 101”. http://www.nani3wordpress.
com.
Al Asqalani, Al-Hafidh Ibnu Hajar. 1995.
Terjemah Bulughul Maram. Surabaya:
Mutiara Ilmu.
Al-Qur’an dan Terjemahan. 1995. Jakarta:
Departemen Agama RI. Proyek
Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an.
Al-Asqalani, Ibnu Hajar. Bulughul Maram.
Beirut: Darul Fikr.
Azizy, Qodri. 2004. Membangun Fondasi
Ekonomi Umat. Yogyakarta: Pustaka
pelajar Offset.
Al-Barry, M Dahlan dan A. Pius Partanto.
1994. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.
bin Bardizhab Al-Ja’ff, Abdillah Abi bin AlBukhari bin Ismail bin Ibrahim bin
Mughighirah. 1994. Shahih Bukhari.
Juz II h. 10. Beirut: Darul Fikri.
bin Hajja al-Qusairi al-Nasabutry, Imam Ali
Husain Muslim. 1992. Shahih Muslim.
Juz I. Beirut: Darul Fikr.
Departemen Pendidikan Nasional 2013.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi
Jakarta:. Balai Pustaka.
Dewan Standar Keuangan. 2008. “Pernyataan
Standar
Akuntansi
Keuangan
Akuntansi Zakat, dan Infaq/Shadaqah”.
<http://[email protected]>.
Harahap, Sofyan S. 1997. Akuntansi Islam.
Jakarta: Bumi Aksara.
Harahap, Sofyan S. Teori Akuntansi. 1993
Jakarta: PT Grafindo Persada.
IAI. 2007. Standar Akuntansi Keuangan Per
1 September 2007. (Kerangka Dasar
Penyusun dan Penyajian Laporan
Keuangan Syariah). Jakarta: Salemba
Empat.
Mahmudi. 2008. Sistem Akuntansi Organisasi Pengelola Zakat. Yogyakarta: P3EI
Press.
Muhammad. 2000. Lembaga-lembaga Perekonomian
Umat
Kontemporer.
Yogyakarta: UII Press.
Muhammad. 2003. Prinsip-Prinsip Akuntansi dalam Al-Qur’an. Yogyakarta: UII
Press.
Munir, A dan Sudarsono. 2001. Dasar-dasar
Agama Islam. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurhayati, Sri. 2008. Akuntansi Syariah di
Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Hariyanto, Penerapan Akuntansi Syariah…. 163
Pusat Pembinaan dan Perkembangan Bahasa.
1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Quzwini, Al-Hafiz Abi Abdillah, Sunah Ibnu
Majah kitab Sedekah bab Qard. Jus II.
Beirut: Darul Fikr.
Republik Indonesia. UU No. 38 Tahun 1999
tentang Pengelolaan Zakat. 1999.
Departemen Agama. Jakarta.
Ruchiyat, Moh. Ilyas. 1997. Ringkasan
Shahih Al-Bukhari. Bandung: Mizan.
Saiful, Imam. 1999. Sistem, Prinsip dan
Tujuan Ekonomi Islam. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Sonhaji, Abdullah. 1993 Terjemah Sunah
Ibnu Majjah. Jilid III. Semarang: Asy
Syifa.
Subagyo, P. Joko. 1992. Metode Penelitian
Dalam Teori dan Praktek Jakarta:
Renika Cipta.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sumarto, Ahmad. Terjemah Shahih Muslim.
Juz II h.77. Semarang: Asy Syifa.
Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan Lembaga
Keuangan Syariah Deskripsi dan
Ilustrasi. Yogyakarta: Ekonisia.
Triyuwono,
Iwan.
2006.
Perspektif,
Metodologi dan Teori Akuntansi
Syariah. Jakarta. PT Raja Grafindo.
Triyuwono, Iwan dan Moh. As’udi. 2001.
Akuntansi Syariah Memformulasikan
Konsep laba dalam Konteks Metafora
Zakat. Malang: Salemba Empat.
Yusuf, Al-Qaradawi. 1991. Hukum Zakat
Beirut: Muassasah Risalah.
Download