BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar/Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien (2005, p22), sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang bekerja sama untuk tujuan yang sama dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran dalam sebuah proses transformasi yang terorganisir. 2.1.1.2 Pengertian Informasi Menurut McLeod (2004, p13), informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Menurut O’Brien (2005,p27), informasi adalah data yang telah dikonversi ke dalam konteks yang bermakna dan berguna untuk pengguna akhir tertentu. Dengan demikian, data biasanya mengalami proses penambahan nilai ( pengolahan data atau pengolahan informasi) dimana (1) bentuk digabungkan, dimanipulasi, dan terorganisir; (2) isinya dianalisis dan dievaluasi, dan (3) ditempatkan dalam konteks yang tepat untuk manusia. 2.1.1.3 Pengertian Sistem Informasi 1 2 Menurut James A. O’Brein (2005, p4), sistem informasi dapat berupa kombinasi terorganisir orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber data yang dikumpulkan, diubah, dan disebarkan dalam sebuah organisasi. Menurut Whitten, Bentley, Dittman (2004, p12), sistem informasi adalah sekumpulan orang, data, proses dan teknologi informasi yang saling berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah organisasi. Menurut Connolly dan Begg (2010, p312), sistem informasi merupakan sumber daya yang memungkinkan pengumpulan, manajemen, kontrol, dan penyebaran informasi di seluruh organisasi. 2.1.2 Analisis dan Perancangan Sistem 2.1.2.1 Pengertian Analisis Menurut Laudon (2003, p394), analisis sistem adalah memeriksa masalah yang ada dan akan diselesaikan oleh perusahaan dengan menggunakan sistem informasi. 2.1.2.2 Pengertian Perancangan Menurut Laudon (2003, p394), perancangan sistem adalah cara bagaimana sebuah sistem dapat memenuhi kebutuhan informasi yang telah ditentukan oleh analisa sistem. 3 2.1.3 Data versus Information Menurut James A. O’Brien (2005, p26-p27) data adalah bentuk jamak dari datum, meskipun data umumnya mewakili keduanya tunggal dan bentuk jamak. Data adalah fakta-fakta mentah atau pengamatan, biasanya tentang fenomena fisik atau transaksi bisnis. Lebih khusus, data adalah pengukuran obyektif dari atribut (karakteristik) dari entitas (seperti orang, tempat, benda, dan peristiwa). Data terdiri dari fakta-fakta mentah, seperti nama karyawan dan jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan , atau pesanan penjualan. Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.1, beberapa jenis data dapat digunakan untuk mewakili fakta-fakta. Data Repesented By Alphanumeric data Numbers, letters, and other characters Image data Graphic images and pictures Audio data Sound, noise, or tunes Video data Moving images or pictures Table 2.1 Tipe Data Informasi adalah data yang telah dikonversi ke dalam konteks yang bermakna dan berguna untuk pengguna akhir tertentu. Dengan demikian, data biasanya mengalami proses penambahan nilai ( pengolahan data atau pengolahan informasi) dimana (1) bentuk digabungkan, dimanipulasi, dan terorganisir; (2) isinya dianalisis dan dievaluasi, dan (3) ditempatkan dalam konteks yang tepat untuk manusia. 4 Menurut Turban (2003, p2) data merupakan fakta - fakta yang belum diolah oleh gambar-gambarannya yang mewakili kejadian yang terjadi serta kegiatan transaksi - transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan, dan diklasifikasikan tetapi tidak disusun untuk menyimpan arti khusus lainnya. 2.1.4 Pengertian Database Menurut Connolly dan Begg (2010, p65) database merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan secara logikal, digunakan secara bersama dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi di dalam organisasi. Menurut Turban (2003, p16), database merupakan kumpulan file atau record yang secara terorganisir menyimpan data beserta relasi antar data tersebut. 2.1.5 Pengertian Database Management System (DBMS) Menurut Connolly dan Begg (2010, p66) database management system merupakan sebuah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke database. 2.1.6 Pengertian (Database) Application Programs Menurut Connolly dan Begg(2010, p67) application program merupakan sebuah program komputer yang berinteraksi dengan database dengan mengeluarkan permintaan yang sesuai (biasanya sebuah pernyataan SQL) ke DBMS. 2.1.7 Komponen Lingkungan DBMS 5 Menurut Connolly dan Begg (2010, p68-p71) terdapat lima komponen utama dalam lingkungan DBMS, yaitu : perangkat keras, perangkat lunak, data, prosedur, dan orang-orang, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 The DBMS environment. Gambar diambil dari Connolly dan Begg (2010, p68-p71) Hardware DBMS dan aplikasi memerlukan hardware untuk dapat dijalankan. Hardware dapat berkisar dari komputer pribadi tunggal, sampai sebuah mainframe tunggal, sampai dengan jaringan komputer. Perangkat keras tertentu tergantung pada persyaratan organisasi dan DBMS yang digunakan. Beberapa DBMS hanya berjalan pada hardware atau operating system tertentu, yang lain berjalan pada berbagai macam jenis hardware dan operating system. Sebuah DBMS membutuhkan jumlah minimum memori utama dan jumlah memori pada hard disk untuk menjalankannya, tapi konfigurasi minimum ini mungkin tidak selalu memberikan kinerja yang diinginkan. Sebuah konfigurasi hardware yang Software 6 Komponen software terdiri dari perangkat lunak DBMS itu sendiri dan program aplikasi bersamaan dengan sistem operasi, termasuk perangkat lunak jaringan jika DBMS sedang digunakan melalui jaringan. Biasanya, program aplikasi yang ditulis dalam bahasa pemrograman generasi ketiga (3GL), seperti 'C', C + +, Java, Visual Basic, COBOL, Fortran, Ada, atau Pascal, atau menggunakan bahasa generasi keempat (4GL), seperti SQL embedded dalam bahasa generasi ketiga. Target DBMS dapat memiliki sendiri peralatan generasi keempat yang memungkinkan pesatnya perkembangan aplikasi melalui penyediaan non-prosedural query languages, reports generators, forms generators, graphics generators, dan application generators. Penggunaan dari fourth-generation tools dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan dan menghasilkan program yang lebih mudah untuk dipelihara. Data Mungkin komponen yang paling penting dari lingkungan DBMS, tentunya dari sudut pandang pengguna, adalah data. Dari Gambar 2.1, terlihat bahwa data yang bertindak sebagai jembatan antara komponen mesin dan komponen manusia. Database berisi data operasional dan meta-data, 'data tentang data'. Procedures Prosedur mengarah kepada petunjuk dan aturan yang mengatur desain dan kegunaan dari database. Para pengguna dari sistem dan staf yang mengelola database memerlukan prosedur yang telah didokumentasikan tentang cara untuk 7 menggunakan atau menjalankan sistem. Hal ini mungkin terdiri dari instruksi tentang bagaimana untuk : • masuk kedalam DBMS; • cara menggunakan fasilitas DBMS atau program applikasi tertentu; • memulai dan menghentikan DBMS; • membuat backup dari sebuah database; • menangani kegagalan hardware atau software. Hal ini mungkin termasuk prosedur tentang bagaimana mengindentifikasi komponen yang gagal, cara memperbaiki komponen yang gagal (misalnya, menelpon insinyur hardware yang sesuai) dan, setelah perbaikan kesalahan, bagaimana memulihkan database; • mengubah struktur tabel, merombak database di beberapa disk, meningkatkan kinerja, atau data arsip untuk penyimpanan sekunder. People Komponen terakir adalah orang-orang yang terlibat didalam sistem tersebut. 2.1.8 Data dan Database Administrator Menurut Connoly dan Begg (2010, p71-p72) database dan DBMS adalah sumber daya perusahaan yang harus dikelola seperti sumber daya lainnya. Data dan database administrator memiliki peran umum yang terkait dengan manajemen dan kontrol dari DBMS dan data. 8 • Data Administrator (DA) bertanggung jawab untuk pengelolaan sumber daya data termasuk perencanaan database, pengembangan, dan pemeliharaan standar, kebijakan dan prosedur, dan desain database konseptual / logis. • Database Administrator (DBA) bertanggung jawab untuk merealisasikan sebuah physical database, termasuk desain database dan implementasi, keamanan dan kontrol integritas, pemeliharaan sistem operasional, dan memastikan kinerja yang memuaskan dari aplikasi bagi pengguna. 2.1.9 Keuntungan dan Kerugian DBMS Menurut Connolly dan Begg (2010, p77-p81) DBMS memiliki keuntungan dan kerugian sebagai berikut : Keuntungan : Keuntungan dari DBMS tercantum pada Table 2.2. Kontrol redundansi data Skala ekonomi Konsistensi data Keseimbangan persyaratan yang saling bertentangan Informasi lebih lanjut dari Meningkatkan aksesibilitas dan responsif data jumlah data yang sama Berbagi data Meningkatkan produktivitas Meningkatkan integritas data Meningkatkan pemeliharaan melalui independensi data Meningkatkan kemanan Meningkatkan konkurensi Pelaksanaan standar Meningkatkan layanan backup dan recovery Tabel 2.2. Keuntungan dari DBMS • Control terhadap pengulangan data (data redundancy) 9 Database berusaha untuk menghilangkan pengulangan dengan mengintegrasikan file sehingga berbagai copy dari data yang sama tidak tersimpan, bagaimanapun juga pendekatan ini tidak menghilangkan pengulangan secara menyeluruh, tetapi mengendalikan jumlah pengulangan dalam database. • Data yang konsisten Dengan menghilangkan atau mengendalikan pengulangan, kita telah mengurangi resiko ketidakkonsistenan yang terjadi. Jika item data disimpan hanya sekali didalam database, maka berbagai update bagi nilai data tersebut harus dibuat hanya sekali dan dinilai baru tersebut harus tersedia dengan segera kepada semua pengguna. Jika item data disimpan lebih dari sekali, sistem dapat memastikan bahwa semua copy dari item tersebut tetap konsisten. • Semakin banyak informasi yang didapat dari data yang sama Dengan data operasional yang terintegrasi, hal ini memungkinkan bagi organisasi untuk mendapatkan informasi tambahan dari data yang sama. • Pembagian data (sharing of data) Database termasuk bagian dari keseluruhan organisasi dan dapat dibagikan oleh semua pengguna yang berotoritas. Dalam hal ini, banyak pengguna membagikan lebih banyak data. • Meningkatkan integritas data Integritas data mengacu pada validitas dan konsistensi data yang disimpan, integritas biasanya diekspresikan daam istilah batasan, yang berupa aturan konsisten yang tidak boleh dilanggar oleh database. Integritas memungkinkan 10 DBA untuk menjelaskan, dan memungkinkan DBMS untuk membuat batas integritas. • Meningkatkan keamanan data Keamanan database yaitu melindungi database dari pengguna yang tak berotoritas. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan sistem username dan password untuk mengidentifikasi orang yang berotoritas untuk menggunakan database. Akses pengguna yang berotoritas pada database mungkin dibatasi oleh jenis operasi seperti pengambilan, insert, update dan delete data. • Penerapan standarisasi Integrasi memungkinkan DBA untuk mendefinisikan dan membuat standard yang diperlukan. Standard ini termasuk standard departemen, organisasi, nasional, atau internasional dalam hal format data, untuk menfasilitasi pertukaran data antara sistem, ketepatan, penamaan, standard dokumentasi, prosedur update dan aturan akses. • Pengurangan biaya Dengan menyatukan semua data operasional organisasi ke dalam suatu database dan pembuatan sekelompok aplikasi yang bekerja pada satu sumber data dapat menghasilkan total biaya yang lebih rendah. Sehingga biaya lainnya dapat digunakan untuk membeli konfigurasi sistem yang sesuai bagi kebutuhan organisasi. • Menyeimbangkan konflik kebutuhan Setiap pengguna mempunyai kebutuhan yang mungkin bertentangan dengan kebutuhan-kebutuhan pengguna lain. Sejak database dikendalikan oleh database 11 administrator (DBA), DBA dapat membuat keputusan berkaitan dengan perancangan dan penggunaan operasional database yang menyediakan penggunaan terbaik dari sumberdaya bagi keseluruhan organisasi. • Meningkatkan kemampuan akses dan respon pada data. Dengan pengintegrasian data yang melintasi batasan departemen dapat secara langsung diakses pada penggunaan akhir, hal ini dapat menyediakan sebuah sistem dengan lebih banyak fungsi seperti fungsi untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada pengguna akhir atau klien organisasi. Banyak DBMS menyediakan query language yang memungkinkan pengguna untuk menanyakan pertanyaan ad hoc dan memperoleh informasi yang diperlukan dengan segera pada terminal mereka, tanpa memerlukan programmer menulis beberapa software untuk mengubah informasi ini dari database. Kerugian DBMS : • Kompleksitas Ketentuan dari fungsi yang kita harapkan dari DBMS yang baik membuat DBMS menjadi sebuah software yang sangat kompleks, perancangan dan pengembangan database , DA, dan DBA, serta penggunaan akhir harus memahami fungsi tersebut untuk mendapatkan banyak keuntungan dari DBMS ini. • Ukuran Fungsi yang kompleks dan luas membuat DBMS menjadi software yang sangat besar, memerlukan banyak ruang hard disk dan jumlah memory yang besar untuk berjalan dengan efisien. 12 • Biaya dari suatu DBMS Biaya DBMS bervariasi tergantung pada lingkungan dan fungsi yang disediakan. Disitu juga terdapat biaya pemeliharaan tahunan yang juga dimasukkan dalam daftar harga DBMS. • Biaya penambahan perangkat keras Kebutuhan tempat penyimpanan bagi DBMS dan database amat memerlukan pembelian tempat penyimpanan tambahan, lebih lanjut, untuk mencapai performa yang diperlukan untuk membeli mesin yang lebih besar dan sebagainya. Hal ini tentu memerlukan tambahan biaya yang tidak sedikit. Tergantung pada spesifikasi perangkat keras yang diperlukan. 2.1.10 Tiga Tingkatan Arsitektur ANSI-SPARC Menurut Connoly dan Begg(2002, p86-p87) proposal awal untuk arsitektur terminologi dan standar umum untuk sistem database diproduksi pada tahun 1971 oleh DBTG (Data Base Task Group) yang ditunjuk oleh Conference on Data Systems and Languages (CODASYL, 1971). DBTG mengakui perlunya pendekatan dua tingkat dengan tampilan sistem yang disebut skema dan pandangan pengguna disebut sub skema. American National Standards Institute (ANSI) Standards Planning and Requirements Committee (SPARC), ANSI/X3/SPARC, menghasilkan terminologi yang sama dan arsitektur pada tahun 1975 (ANSI, 1975). ANSI-SPARC mengakui perlunya kecerdasan pendekatan tiga-tingkat sistem katalog. Proposal ini mencerminkan yang diterbitkan oleh IBM user organization Guide and Share beberapa tahun sebelumnya, dan berkonsentrasi pada kebutuhan untuk lapisan implementasi 13 independen untuk mengisolasi program dari masalah yang mendasari representasional (Guide / Share, 1970). Meskipun model ANSI-SPARC tidak menjadi standar, tetap menyediakan dasar untuk memahami beberapa fungsi dari DBMS. Titik dasar laporan tersebut dan kemudian adalah identifikasi dari tiga level abstraksi, yaitu, ada tingkat yang berbeda di mana data item dapat digambarkan. Tingkat dari arsitektur tiga-tingkat yang terdiri dari eksternal, konseptual dan tingkat internal, seperti yang digambarkan pada Gambar 2.3. Gambar 2.2 The ANSI-SPARC three-level architecture. Gambar diambil dari Connoly dan Begg(2002, p86-p87) 14 Cara pengguna mengetahui data disebut dengan external level. Cara DBMS dan sistem operasi mengetahui data disebut internal level, dimana data sebenarnya disimpan menggunakan struktur data dan organisasi. Tingkat konseptual menyediakan baik pemetaan dan kemandirian yang diinginkan antara tingkat eksternal dan internal. Tujuan dari arsitektur tiga-tingkat adalah untuk memisahkan pandangan masingmasing pengguna dari database dari cara database secara fisik diwakili. Ada beberapa alasan mengapa pemisahan ini diinginkan: • Setiap pengguna harus dapat mengakses data yang sama, tetapi memiliki pandangan yang berbeda disesuaikan dari data tersebut. • Setiap user harus mampu mengubah cara dia melihat data, dan perubahan ini harusnya tidak akan mempengaruhi pengguna lain. • Pengguna tidak harus berhubungan langsung dengan rincian penyimpanan database secara fisik, seperti pengindeksan atau hashing. Dengan kata lain, interaksi pengguna dengan database harus independen dari berbagai pertimbangan penyimpanannya. • DBA harus mampu mengubah struktur penyimpanan database tanpa mempengaruhi pandangan pengguna. • Struktur internal dari database harusnya tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan pada aspek fisik dari penyimpanan, seperti pergantian ke perangkat penyimpanan baru. • DBA harus dapat mengubah mempengaruhi semua pengguna. struktur konseptual database tanpa 15 2.1.11 Database Language Menurut Connoly dan Begg (2010, p91-p93), sebuah sub-bahasa data terdiri dari dua bagian; yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). DDL digunakan untuk mengkhususkan skema database dan DML digunakan untuk membaca dan memperbaharui database. Bahasa-bahasa itu dinamakan “sub bahasa data”, karena mereka tidak memasukkan konstruktur dari semua keperluan komputer, seperti pengondisian atau pernyataan yang berulang, yang disediakan oleh bahasa pemrograman level atas. Data Definition Language (DDL) adalah sebuah bahasa yang mengizinkan administator database atau pengguna untuk mendeskripsikan nama dan wujud, artibut, dan hubungan yang diperlukan untuk aplikasi, bersama-sama dengan integritas dan kendala keamanan yang terhubung. Data Manipulation Language (DML) adalah sebuah bahasa yang menyediakan sebuah himpunan operasi untuk mendukung operasi manipulasi dasar data di dalam data dalam database. DML terdiri dari 2 tipe, yaitu procedural dan nonprocedural. • Procedural DML yaitu sebuah bahasa yang mengizinkan seorang pengguna untuk mengatakan kepada sistem apa data yang diperlukan dan bagaimana untuk membetulkan data sebenarnya. 16 • Nonprocedural DML yaitu sebuah bahasa yang mengizinkan seorang pengguna untuk menyatakan apa data yang diperlukan ketimbang bagaimana data itu dibetulkan. 2.1.12 Fungsi – fungsi dari sebuah DBMS Menurut Connolly dan Begg (2010, p99-p104), fungsi DBMS terbagi menjadi 10, yaitu : 1. Penyimpanan, Pembetulan dan Pembaharuan Data Sebuah DBMS mesti menyediakan penguna dengan kemampuan untuk menyimpan, membetulkan, dan memperbaharui data di dalam database. 2. Sebuah katalog yang dapat diakses pengguna Sebuah DBMS harus memberikan katalog di mana deskripsi item data yang disimpan dan yang diakses oleh pengguna. 3. Dukungan transaksi Sebuah DBMS harus memberikan suatu mekanisme yang akan menjamin baik bahwa semua pembaruan sesuai dengan transaksi yang diberikan atau dibuat yang bukan dari yang mereka buat. 4. Servis konkurensi kontrol Sebuah DBMS harus memberikan suatu mekanisme untuk memulihkan database apabila databse rusak dengan cara apapun. 5. Servis pemulihan Sebuah DBMS mesti menyediakan sebuah mekanisme untuk memulihkan database ketika database dirusaki dengan cara apapun. 6. Servis autorisasi 17 Sebuah DBMS harus memberikan suatu mekanisme untuk memastikan bahwa hanya pengguna yang berwenang dapat mengakses database. 7. Dukungan untuk komunikasi data Sebuah DBMS harus mampu berintegrasi dengan perangkat lunak komunikasi. 8. Servis integritas Sebuah DBMS harus memberikan sarana untuk memastikan bahwa kedua data database dan perubahan data mengikuti aturan tertentu. 9. Servis untuk mempromosikan kebebasan data Sebuah DBMS harus mencakup fasilitas untuk mendukung kemandirian program dari struktur yang sebenarnya dari database . 10. Servis peralatan Sebuah DBMS harus menyediakan satu set layanan utilitas. 2.1.13 Komponen dari sebuah DBMS Menurut Connolly dan Begg (2002, p127-p129), sebuah DBMS dibagi ke dalam beberapa komponen / modul software, masing-masing diberikan sebuah operasi tertentu. Seperti yang dinyatakan sebelumnya, beberapa fungsi DBMS didukung oleh sistem operasi yang mendasarinya. Namun, sistem operasi hanya menyediakan layanan dasar dan DBMS harus dibangun di atasnya. Dengan demikian, desain DBMS harus memperhitungkan antarmuka antara DBMS dan sistem operasi. Komponen software utama di lingkungan DBMS yang digambarkan dalam Gambar 2.3. Diagram ini menunjukkan bagaimana antarmuka DBMS 18 dengan komponen perangkat lunak lain, seperti metode permintaan pengguna mengakses (file manajemen teknik untuk menyimpan dan mengambil record data). Gambar 2.3. memperlihatkan komponen-komponen berikut ini : • Query processor merupakan sebuah komponen utama DBMS yang mentrasformasikan queri-queri ke dalam serangkaian intruksi level rendah yang terhubung langsung ke database manager. Gambar 2.3 Komponen utama DBMS. 19 • Database Manager (DM), antarmuka DM dengan pengguna-menyerahkan program aplikasi dan query. DM menerima query dan menguji skema eksternal dan konseptual untuk menentukan apa yang catatan konseptual perlukan untuk memenuhi permintaan tersebut. DM kemudian menempatkan panggilan ke file manager untuk melakukan permintaan. Komponen DM diperlihatkan di Gambar 2.5. Gambar 2.4. Komponen database manager. 20 • File Manager, file manager memanipulasi penyimpanan file yang mendasari dan mengatur alokasi ruang penyimpanan pada disk. Membentuk dan mempertahankan struktur dan daftar indeks yang didefinisikan dalam skema internal. Jika file hash yang digunakan itu dipanggil pada fungsi hashing untuk menghasilkan alamat catatan(record addresses). Namun, file manager tidak secara langsung mengelola input fisik dan output data. Melainkan melewati permintaan ke metode akses yang sesuai, yang bisa membaca data dari atau menulis data ke buffer sistem (atau Chace). • DML preprocessor, modul ini mengkonversi pernyataan DML yang tertanam dalam sebuah program aplikasi ke pemanggilan fungsi standar dalam host language. DML preprocessor harus berinteraksi dengan query processor untuk menghasilkan kode yang sesuai. • DDL compiler, DDL compiler mengubah pernyataan DDL ke dalam satu set tabel yang berisi meta-data. Tabel ini kemudian disimpan dalam katalog sistem sementara kontrol informasi disimpan dalam header file data. • Catalog Manajer, catalog manager mengelola akses dan memelihara sistem katalog. Katalog sistem diakses oleh hampir semua komponen DBMS. - Komponen software utama untuk database manager adalah sebagai berikut: o Authorization control, modul ini memeriksa bahwa pengguna memiliki otorisasi yang diperlukan untuk melaksanakan operasi yang diperlukan. 21 o Command processor, setelah sistem memeriksa bahwa pengguna memiliki kewenangan untuk melaksanakan operasi, kontrol akan diteruskan ke prosesor perintah. o Integrity checker, untuk sebuah operasi yang mengubah database, integritas pemeriksa memeriksa bahwa operasi yang diminta memenuhi semua batasan integritas yang diperlukan (seperti kendala kunci (key constraints)). o Query optimizer, modul ini menentukan strategi optimal untuk eksekusi query. o Trasaction manager, modul ini melakukan pengolahan yang dibutuhkan operasi yang diterima dari transaksi. o Scheduler, modul ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa operasi konkuren pada database berlangsung tanpa bertentangan satu sama lain. Mengontrol urutan relatif di mana operasi transaksi dijalankan. o Recovery manager, modul ini memastikan bahwa database tetap dalam keadaan konsisten menghadapi kegagalan. Bertanggung jawab untuk transaksi komit dan membatalkannya. o Buffer manager, modul ini bertanggung jawab untuk transfer data antara memori utama dan penyimpanan sekunder, seperti disk dan tape. Recovery manager dan buffer manager kadang-kadang disebut secara kolektif sebagai data manager. Buffer Manajer kadang-kadang dikenal sebagai chace manajer. 2.1.14 Database System Development Lifecycle 22 Menurut Connolly dan Begg (2010, p312-P338) Database System Development Lifecycle terdiri Dari 10 tahapan, yaitu : 2.1.14.1 The Information System Lifecycle Sistem Informasi, yaitu sumber daya yang memungkinkan pengumpulan, manajemen, kontrol, dan penyebaran informasi di seluruh organisasi. 2.1.14.2 Database System Development Lifecycle Sebagai sistem database merupakan komponen dasar dari sistem informasi yang lebih besar, sistem siklus pengembangan database secara inheren berkaitan dengan siklus hidup sistem informasi. Tahapan dari siklus hidup pengembangan sistem database ditunjukkan pada Gambar 2.5 23 Gambar 2.5 The stages of the database system development lifecycle. Gambar diambil dari Connolly dan Begg (2010, p312-P338) Tabel 2.3 Ringkasan kegiatan utama yang terkait dengan tahap jika sistem database siklus pengembangan. STAGE MAIN ACTIVITIES Database planning Perencanaan bagaimana tahapan siklus lifecycle dapat direalisasikan paling efisien dan efektif. 24 System definition Menentukan lingkup dan batas-batas dari sistem database, termasuk pandangan pengguna utama, penggunanya, dan aplikasi. Requirements collection and analysis Pengumpulan dan analisis persyaratan untuk sistem database baru. Database design Desain konseptual, logis, dan fisik dari database. DBMS selection (optional) Memilih DBMS yang cocok untuk sistem database. Application design Merancang user interface dan program aplikasi yang menggunakan dan proses database. Prototyping (optional) Membangun model kerja sistem database, yang memungkinkan para desainer atau pengguna untuk memvisualisasikan dan mengevaluasi bagaimana sistem akhir akan terlihat dan fungsi. Implementation Menciptakan definisi database fisik dan program aplikasi. Data conversion and loading Loading data dari sistem lama dan, jika mungkin, mengubah setiap aplikasi yang ada untuk berjalan di database baru. Testing Sistem database yang diuji untuk kesalahan 25 dan divalidasi terhadap persyaratan yang ditentukan. Operational maintenance Sistem database sepenuhnya dilaksanakan. Sistem ini terus dipantau dan dipelihara. Bila perlu, persyaratan baru dimasukkan ke dalam sistem database melalui tahap-tahap sebelumnya dari siklus hidup. 2.1.14.3 Database Planning Perencanaan database, yaitu kegiatan manajemen yang memungkinkan tahapan dari lifecycle sistem pembangunan database yang akan direalisasikan seefisien dan efektif mungkin. Perencanaan database harus terintegrasi dengan keseluruhan strategi sistem informasi organisasi. Ada tiga isu utama yang terlibat dalam merumuskan strategi IS, yaitu: o Identifikasi rencana dan tujuan enterpriise dengan tekad berikutnya kebutuhan sistem informasi; o Evaluasi sistem informasi saat ini untuk menentukan kekuatan dan kelemahan yang ada; o Penilaian peluang IT yang mungkin menghasilkan keunggulan kompetitif. 2.1.14.4 System Definition 26 System Definition, menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem database dan pandangan pengguna utama. 2.1.14.5 Requirements Collection and Analysis Persyaratan pengumpulan dan analisis, yaitu proses mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang bagian dari organisasi yang harus didukung oleh sistem database, dan menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi persyaratan untuk sistem yang baru. 2.1.14.6 Database Design Desain database, yaitu proses menciptakan desain yang akan mendukung pernyataan misi perusahaan dan tujuan misi untuk sistem database yang diperlukan. 2.1.14.6.1 Pendekatan Database Design Dua pendekatan utama untuk desain database yang disebut sebagai "bottom-up" dan "top-down". Pendekatan Bottom-up dimulai di tingkat dasar atribut (yaitu, sifat-sifat entitas dan hubungan), yang melewati analisis asosiasi antara atribut yang dikelompokkan ke dalam hubungan yang mewakili jenis entitas dan hubungan antar entitas. Sebuah strategi yang lebih tepat untuk desain database yang kompleks adalah dengan menggunakan pendekatan topdown. Pendekatan ini dimulai dengan pengembangan model data 27 yang berisi tingkat tinggi beberapa entitas dan hubungannya dan kemudian berturut-turut diterapkan secara top-down penyempurnaan untuk mengidentifikasi entitas tingkat bawah, hubungan, dan atribut yang terkait. 2.1.14.6.2 Data Modeling Dua tujuan utama dari pemodelan data adalah untuk membantu dalam pemahaman tentang makna (semantik) dari data dan untuk memfasilitasi komunikasi tentang kebutuhan informasi. Sebuah model data membuat lebih mudah untuk memahami arti dari data, dan dengan demikian model data untuk memastikan bahwa - kita Setiap pengguna memahami: perspektif data; - Sifat data itu sendiri, independen dari representasi fisik; - Penggunaan data di pandangan pengguna. Kriteria untuk model data Model data yang optimal harus memenuhi kriteria yang tercantum dalam Tabel 2.4 (Fleming and Von Halle, 1989). Namun terkadang kriteria ini tidak kompatibel satu sama lain dan pertukaran kadang-kadang diperlukan. Tabel 2.4 Kriteria untuk menghasilkan model data yang optimal. 28 Structural validity Konsistensi dengan cara perusahaan mendefinisikan dan mengatur informasi. Simplicity Kemudahan pemahaman oleh IS profesional dan pengguna nontechinal. Expressibility Kemampuan untuk membedakan antara data yang berbeda, hubungan antara data, dan kendala. Nonredudancy Pengecualian informasi asing, khususnya, representasi dari setiap bagian salah satu informasi tepat satu. Shareability Tidak spesifik untuk aplikasi tertentu atau teknologi dan dengan demikian dapat digunakan oleh banyak orang. Extensibility Kemampuan untuk berkembang untuk mendukung persyaratan baru dengan efek minimal pada pengguna yang ada. Integrity Konsistensi dengan cara perusahaan menggunakan dan mengelola informasi. Diagrammatic representation Kemampuan untuk mewakili model menggunakan notasi diagram yang mudah dipahami. 2.1.14.6.3 Fase Desain Database 29 Desain database terdiri dari tiga tahap utama: desain konseptual, logis, dan fisik. o Konseptual database design Konseptual database design, yaitu proses membangun model data yang digunakan dalam suatu perusahaan, independen dari semua pertimbangan fisik. o Logical database design Logical database design, yaitu proses membangun model data yang digunakan dalam suatu perusahaan berdasarkan data model spesifik, tetapi independen dari DBMS tertentu dan pertimbangan fisik lainnya. o Physical database design Physical database design, yaitu proses memproduksi deskripsi implementasi dari databse pada penyimpanan sekunder. Menggambarkan relasi dasar, organisasi file, dan indeks yang digunakan untuk arsip akses yang efisien ke data, dan setiap kendala integritas terkait dan langkah-langkah keamanan. 2.1.14.7 DBMS Selection DBMS Selection, yaitu pemilihan DBMS yang tepat untuk mendukung sistem datbase. 30 2.1.14.8 Application Design Application design, yaitu desain user interface dan program aplikasi yang menggunakan database dan proses 2.1.14.9 Prototyping Prototyping, yaitu membangun sebuah model kerja sistem database. 2.1.14.10 Implementation Implementation, yaitu realisasi fisik dari database dan desain aplikasi. 2.1.14.11 Data Conversion and Loading Data conversion and loading, yaitu mentransfer data yang ada ke dalam database baru dan mengkonversi setiap aplikasi yang ada untuk berjalan di database baru. 2.1.14.12 Testing Testing, yaitu proses menjalankan sistem database dengan maksud menemukan kesalahan. 2.1.14.13 Operational Maintenance Operational maintenance, memelihara instalasi database sistem. yaitu proses pemantauan dan 31 2.1.14.14 CASE Tools Tahap pertama dari pengembangan sistem database lifecycle (perencanaan database) mungkin juga melibatkan pemilihan yang cocok Computer-Aided Software Engineering (CASE) tools. Dalam arti luas, CASE dapat diterapkan untuk setiap alat yang mendukung pengembangan perangkat lunak. Dukungan CASE mungkin termasuk: - Sebuah kamus data untuk mendapatkan informasi tentang data sistem database; - Desain alat untuk mendukung analisis data; - Alat untuk memungkinkan pengembangan model data perusahaan, dan data konseptual dan logis model; - Alat untuk mengaktifkan prototype. Manfaat dari CASE CASE tools memberikan manfaat sebagai berikut yang meningkatkan produktivitas: • Standar : CASE tools membantu untuk menegakkan standar-standar pada sebuah proyek perangkat lunak atau seluruh organisasi. Mereka mendorong produksi komponen tes standar yang dapat digunakan kembali, sehingga mempermudah pemeliharaan dan meningkatkan produktivitas. • Integrasi : CASE tools menyimpan semua informasi yang dihasilkan dalam tempat penyimpanan, atau kamus data. Jadi, itu harus mungkin 32 untuk menyimpan data yang dikumpulkan selama semua tahap dari siklus hidup sistem pembangunan database. Data kemudian dapat dihubungkan bersama untuk memastikan bahwa semua bagian dari sistem yang terintegrasi. • Dukungan untuk metode standar : teknik terstruktur menggunakan diagram signifikan yang sulit untuk menarik dan memelihara secara manual. CASE tools menyederhanakan proses ini, sehingga dokumentasi yang benar dan lebih lancar. • Konsistensi: karena semua informasi dalam kamus data yang saling terkait, CASE tools dapat memeriksa konsistensi. • Otomasi : beberapa CASE tools secara otomatis dapat mengubah bagian dari kode spesifikasi desain ke dalam eksekusi. Fitur ini mengurangi pekerjaan yang diperlukan untuk menghasilkan sistem yang diterapkan, dan dapat menghilangkan kesalahan yang muncul selama proses pengkodean. 2.1.14.15 Normalisasi Menurut Conolly (2010,p376), normalisasi merupakan suatu teknik untuk menghasilkan suatu relasi yang sangat diperlukan dimana kebutuhan datanya diberikan oleh perusahaan. Dalam proses normalisasi membutuhkan beberapa tahap untuk dapat diimplementasikan. Tahap-tahap normalisasi menurut (Conolly,2002,p387) adalah : a. Bentuk tidak normal (UNF) Merupakan bentuk normalisasi dimana terdapat tabel yang memiliki satu atau lebih data yang berulang. b. Bentuk normal pertama (1NF) 33 Merupakan bentuk normalisasi dimana data yang dikumpulkan menjadi satu field yang sifatnya tidak akan berulang dan tiap field mempunyai satu nilai. c. Bentuk normal kedua (2NF) Merupakan bentuk normalisasi dimana field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pada suatu primary key. d. Bentuk normal ketiga (3NF) Merupakan bentuk normalisasi dimana tidak ada field yang bukan primary key tergantung transitive kepada primary key. e. Bentuk BCNF (Boyce-Codd Normal Form) Merupakan bentuk normalisasi dimana jika dan hanya jika setiap determinant adalah candidate key. Pada perancangan model logical langkah kedua, tahapan-tahapannya adalah : a. Menghilangkan features yang tidak compatible dengan model relasional (pilihan). Bertujuan untuk menghasilkan model yang kompatibel dengan model relasional. Yaitu dengan : • Menghilangkan many-to-many (*:*) binary relationship types • Menghilangkan many-to-many (*:*) recursive relationship types • Menghilangkan complex relationship types • Menghilangkan multi-valued attributes b. Memperoleh relasi untuk local logical data model. 34 2.2 Teori khusus 2.2.1 Perekrutan Menurut Robert L mathis(2003 p202), perekrutan adalah proses untuk menghasilkan orang-orang yang mempunyai kualifikasi untuk pekerjaan dalam organisasi.jika jumlah kandidat yang tersedia sama dengan jumlah orang yang akan di pekerjakan Menurut Gary Dessler (2003 p70) analisis pekerjaan memberikan informasi mengai pekerjaan dan karakteristik manusia yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas ini.informasi dalam bentuk deskripsi dan spesifikasi pekerjaan yang digunakan untuk membantu manajemen menentukan jenis orang yang akan direkrut dan di pekerjakan. 2.2.1.1 Perekrutan yang efektif Dengan asumsi perusahaan akan mengotorisasi anda tuntuk mengisi sebuah posisi,langkah berikut nya adalah memanggil pelamar,dengan menggunakan satu sumber perekrutan atau lebih seperti yang di jelaskan dibawah ini,adalah sulit untuk terlalu menekankan pentingnya perekrutan yang efektif.makin banyak pelamar yang anda dapatkan maka semakin selektif dalam memilih tenaga kerja,bila hanya ada dua calon yang melamar untuk dua lowongan ,anda hanya memiliki 35 sedikit pilihan selain memperkerjakan mereka.tetapi bila muncul 10 atau 20 pelamar anda dapat menggunakan tekni seperti wawancara dan ujian untuk menyaring semuanya kecuali yang terbaik. 2.2.1. Hal-hal yang diinginkan karyawan dari pekerjaan mereka Menurut Paul Hersey(2002, pt 48), dalam memperbincangkan ikhwal motif penting diingat bahwa orangorang memiliki banyak kebutuhan, yang semuanya secara terusmenerus saling bersaing untuk mempengaruhi perilaku. 2.2.2 Kompensasi Menurut Robert L Mathis(2003 p372) kompensasi adalah faktor yang paling mempunyai efek bagaimana dan mengapa orang bekerja pada satu organisasi,pekerja yang mendapatkan kompensasi adalah pekerja yang memiliki prestasi bagus. 2.2.2.1 Tipe-Tipe Kompensasi Hadiah bisa berbentuk intrinsik dan ekstrinsik.intrinsik biasanya termasuk hadiah jika dapat mengerjakan suatu projek atau menyeleasikan suatu objektif, sedangkan ekstrinsik hadiah yang berbentuk uang 36 2.2.3 Base Pay Menurut Robert L Mathis(2003 p373) Base Pay adalah sesuatu yang setiap pekerja dapatkan biasanya di sebut juga gaji atau upah bulanan banyak organisasi menggunakan 2 kategori base pay perjam bagi pekerja tidak tetap dan perbulan untuk pekerja tetap 2.2.4 Variable Pay Satu lagi tipe pembayaran di tempat yaitu variable pay.yaitu kompensasi yang di tujukan kepada individu, team atau organisasi yang memiliki performa bagus. 2.2.5 Peran Manajer SDA Menurut Gary Dessler (2005 p2) Peran manjer SDA adalah sebagai berikut • Perencanaan: Menentukan sasaran dan standar-standar membuat aturan prosedur, menyusun rencana-rencana dan membuat perkiraan 37 • Pengorganisasian: Memberikan tugas spesifik kepada setiap bawahn, membuat divisi-divisi. mendelegasujab wewenang kepada bawahan, membuat jalur wewenang dan komunikasi pekerjaan bawahan • Penyusunan Staf: Menentukan tipe orang yang harus dipekerjakan. merekrut calon karyawan, memilih karyawan, menetapkan standar prestasi,memberikan kompensasi kepada karyawan • Kepemimpinan: mendorong orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan mempertahankan semangat kerja dan memotivasi bawahan • Pengendalian: Menetapkan standar seperti kuota penjualan, standar kualitas atau tingkat produksi. 2.2.6 Wawancara Para Manajer menggunakan tiga jenis wawancara untuk mengumpulkan data analisi pekerjaan – wawancara individual dengan setiap karyawan,wawancara kelompok dengan sekelompok karyawan memiliki pekerjaan yang sama dan wawancara dengan satu atau banyak penyelia yang mengetahui pekerjaan tersebut. 2.2.6.1 Pro dan kontra Wawancara barangkali adalah metode yang paling banyak digunakan untuk mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pekerjaan hal ini karena kelebihan nya.caranya yang relatif 38 sederhana dan cepat mengumpulkan informasi termasuk informasi yang mungkin tidak pernah muncul dalam bentuk tertulis 2.2.6.2 Pertanyaan yang biasa diajukan Wawancara telah banyak digunakan.beberapa pertanyaan wawancara yang biasa diajukan meliputi • Pekerjaan apa yang dilaksanakan? • Apakah kewajiban utama dari posisi anda? • Apakah persyaratan pendidikan pengalaman dan keterampilan? • Dalam aktivitas seperti apa anda berpartisipasi? • Apa tanggung jawab dan kewajiban pekerjaan itu? • Apa tanggung jawab dalam lingkungan pekerjaan anda? • Apakah tuntutan fisik pekerjaan tersebut? • Apakah anda mendapat perhatian terhadap bahaya atau kondisi kerja yang tidak biasa? 2.2.6.3 Pedoman Wawancara Ingat lah beberapa hal saat melakukan sebuah wawancara analisi pekerjaan, Pertama, analisi pekerjaan dan penyelia harus bekerja sama untuk mengetahui pekerja yang paling paham 39 tentang pekerjaan itu dan lebih disukai adalah mereka yang dapat obyektif dalam menjelaskan kewajiban dan tanggung jawab mereka. Kedua, segeralah menghubungi orang nyang akan di wawancarai, ketahui namanya,berbicara dengan bahasa yang mudah di mengerti, sampaikan secara singkat tujuan wawancara. Ketiga, ikutilah pedoman atau daftar pertanyaan terstruktur, yang berisi daftar pertanyaan dan terdapat ruang untuk mengisi jawaban. Keempat, saat kewajiban tidak dilaksanakan dalam acara yang umum misalnya saat pekerja tidak melaksanakan pekerjaan yang sama berulang kali dalam sehari mintalah kepada pekerja itu. 2.2.7 Rencana Pensiun Menurut Gary Dessler (2005, p492),Pensiun menyediakan pemasukan individual untuk yang akan pensiun bekerja,dengan rencana pensiun yang sudah di definisikan ini,para pegawai akan tahu keuntungan-keuntungan apa saja yang akan mereka dapatkan ketika mereka pensiun. Definisi rencana pensiun itu sendiri biasanya di gunakan oleh formula yang mengikat pegawai yang pensiun kepada presentase gaji sebelum pegawai itu pensiun 40 Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran