pengaruh investasi, kepemilikan manajerial, operating leverage dan

advertisement
PENGARUH INVESTASI, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, OPERATING
LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HUBUNGAN
INTERDEPENDENSI ANTARA KEBIJAKAN DIVIDEN DENGAN FINANCIAL
LEVERAGE
1
Niati1, Nelmida2, Yuhelmi2
Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta
E-mail : [email protected]
2
Dosen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta
Abstract
This research aimed to determine the effect of investment, managerial ownership,
operating leverage and firm size on dividend policy and financial leverage and to
determine interdependency relationship between dividend policy and financial leverage.
The population of this research was all listed companies at Indonesian Stock Exchange
in periode 2007-2010 and sample obtained by using purposive sampling method. Two
stage least square (2SLS) method is used to test research hypotheses. The result of the
research showed that investment, managerial ownership and firm size has a negative
and significant effect on dividend policy. Financial leverage has positive and significant
effect on dividend policy. Operating leverage has no significant effect on dividend policy.
Investment, managerial ownership, firm size and dividend policy has positive and
significant effect on financial leverage. Operating leverage has no significant effect on
financial leverage. The result of the research also showed that there is positive and
significant interdependency relationship between dividend policy and financial leverage.
Key words : Dividend Policy, Financial Leverage, Investment, Managerial Ownership,
Operating Leverage, Firm Size
tepat waktu. Manajemen juga mempunyai
Pendahuluan
Pemegang
manajemen
saham,
adalah
kreditur
pihak-pihak
dan
kepentingan untuk memperoleh imbalan
yang
yang sesuai dengan kemampuan yang sudah
mempunyai kepentingannya masing-masing
dikeluarkannya.
dalam perusahaan. Penyatuan kepentingan
dalam
pihak-pihak
terutama
ini
masalah-masalah
seringkali
yang
menimbulkan
dalam
bidang
Manajemen
diharapkan
mengambil kebijakan perusahaan
kebijakan
menguntungkan
pemegang
dan
kreditur.
Pemegang saham menginginkan imbal hasil
merugikan pemegang saham dan kreditur
yang
yang
maka akan terjadi yang disebut masalah
ditanggungnya yang terkait juga dengan
keagenan atau agency problem (Ismiyanti
biaya yang dikeluarkan. Pihak kreditur
dan Hanafi, 2003).
dengan
risiko
keputusan
saham
dapat
keuangan dipelajari dalam teori keagenan.
sesuai
Bila
keuangan
manajemen
menginginkan dana yang dipinjamkannya
Agency problem akan menimbulkan
mendapat imbal hasil yang sesuai dengan
biaya keagenan (agency cost). Budiyanti
kesepakatan, risiko serta pengembalian yang
(2010) menyatakan bahwa ada beberapa
alternatif untuk mengurangi agency cost
dilakukan
yaitu,
Perbedaan inilah yang penulis tertarik untuk
pertama
kepemilikan
dengan
saham
meningkatkan
Purwaningsih
(2012).
oleh
melakukan pengujian terhadap hubungan
manajemen, kedua dengan meningkatkan
interdependensi antara dua alternaltif untuk
dividend
untuk
payout
perusahaan
oleh
ratio,
ketiga
dengan
mengurangi
agency
cost
yaitu
meningkatkan pendanaan dengan utang, dan
kebijakan dividen dan kebijakan hutang.
yang keempat dengan cara mengaktifkan
Dalam penelitian ini juga diteliti beberapa
monitoring
melalui
faktor yang diduga mempengaruhi kebijakan
institusional.
Beberapa
menemukan
adanya
investor-investor
peneliti
keterkaitan
telah
dividen dan financial leverage diantaranya
dan
investasi, kepemilikan manajerial, operating
pengaruh antara alternatif yang satu dengan
leverage dan ukuran perusahaan.
alternatif lainnya dalam upaya mengurangi
Kebijakan deviden menyangkut tentang
biaya keagenan. Pemahaman mengenai hal
masalah penggunaan laba yang menjadi hak
ini penting bagi investor dan bagi manajemen
para pemegang saham. Pada dasarnya, laba
perusahaan agar dapat mengurangi konflik
tersebut bisa dibagi sebagai deviden atau
keagenan.
ditahan
Penulis
tertarik
diinvestasikan
kembali.
meneliti
Dividen merupakan hak pemegang saham
hubungan interdependensi atau hubungan
biasa (common stock) untuk mendapatkan
simultan 2 dari 4 alternatif untuk mengurangi
bagian dari keuntungan perusahaan. Jika
agency cost yaitu dividen dan hutang.
perusahaan memutuskan untuk membagi
Pengujian
antara
keuntungan dalam dividen ,semua pemegang
kebijakan dividen dengan kebijakan hutang
saham biasa mendapatkan haknya yang
telah dilakukan oleh Mahadwarta (2002),
sama.
Putri dan Nasir (2006), Sintaasih (2006),
menentukan
Budiyanti (2010) dan Purwaningsih (2012).
sebagai sumber pendanaan.Semakin besar
Hasil penelitian Mahadwarta (2002), Putri
laba ditahan semakin sedikit jumlah laba
dan Nasir (2006), Sintaasih (2006), dan
yang
Budiyanti (2010) menemukan bahwa dividen
deviden.
hubungan
untuk
untuk
simultan
Rasio
pembayaran
jumlah
dialokasikan
laba
untuk
deviden
yang
ditahan
pembayaran
dan financial leverage memiliki hubungan
Financial leverage adalah penggunaan
simultan yang positif. Akan tetapi, ada hasil
dana yang memiliki beban tetap dengan
penelitian yang menyatakan sebaliknya yaitu
harapan bahawa akan memberikan tambahan
mengatakan bahwa hubungan simultan antara
keuntungan yang lebih besar daripada beban
dividen
dan
tetapnya
negatif,
seperti
financial
hasil
leverage
penelitian
adalah
yang
sehingga
akan
meningkatkan
keuntungan yang tersedia bagi pemegang
2
saham.
Dengan
menerapkan
kebijakan
biaya atau beban tetap. Brigham dan Houston
financial leverage, perusahaan memutuskan
(2001) menyatakan bahwa jika sebagian
untuk mengikutsertakan modal pinjaman
besar dari total biaya perusahaan adalah
dalam
Penggunaan
biaya tetap, perusahaan itu perusahaan itu
financial leverage dalam struktur modal
mempunyai operating leverage yang tinggi.
mempunyai
dapat
Dalam istilah bisnis bila hal-hal lain tetap,
memperbesar pengembalian modal pemilik
tingkat operating leverage yang tinggi berarti
perusahaan. Hal tersebut dapat terjadi apabila
perubahan
perusahaan mampu mengelola dana yang
penjualan akan mengakibatkan perubahan
berasal dari hutang.
laba operasi yang besar.
struktur
modalnya.
dampak
yaitu
yang
relative
kecil
dalam
Investasi adalah penanaman modal
Ukuran perusahaan dapat diartikan
untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan
sebagai besar kecilnya perusahaan dilihat
biasanya berjangka waktu lama dengan
dari besarnya nilai equity, nilai perusahaan,
harapan mendapatkan keuntungan dimasa-
ataupun hasil nilai total aktiva dari suatu
masa
Keputusan
perusahaan (Riyanto, 2001). Besar kecilnya
penanaman modal tersebut dapat dilakukan
ukuran suatu perusahaan akan berpengaruh
oleh individu atau suatu entitas yang
terhadap struktur modal, semakin besar
mempunyai kelebihan dana.
perusahaan maka akan semakin besar pula
yang
akan
datang.
Kepemilikan Manajerial (managerial
ownership)
adalah
tingkat
kepemilikan
dana yang dibutuhkan perusahaan untuk
melakukan investasi. Semakin besar ukuran
saham pihak manajemen yang secara aktif
suatu
ikut dalam pengambilan keputusan, misalnya
menggunakan modal asing juga semakin
direktur
Kepemilikan
besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan
manajerial ini diukur dengan proporsi saham
besar membutuhkan dana yang besar pula
yang dimiliki perusahaan pada akhir tahun
untuk menunjang operasionalnya, dan salah
dan dinyatakan dalam presentase. Semakin
satu alternatif pemenuhannya adalah dengan
besar
modal asing apabila modal sendiri tidak
dan
proporsi
komisaris.
kepemilikan
manajemen
dalam perusahaan maka manajemen akan
berusaha
lebih
untuk
maka
kecenderungan
mencukupi.
kepentingan
Sintaasih (2006), Erkaningrum (2007)
pemegang saham yang notabene adalah
dan Budiyanti (2010) menemukan bahwa
mereka sendiri (Mahadwartha, 2002).
investasi memiliki pengaruh yang negatif
Leverage
giat
perusahaan,
operasi
(operating
pada dividen. Perusahaan yang mempunyai
leverage) terjadi setiap saat perusahaan
prospek yang baik, akan tercermin dengan
menggunakan aktiva yang menimbulkan
terbukanya kesempatan yang tersedia untuk
3
investasi. Terbukanya kesempatan untuk
pendanaannya,
investasi telah mendorong perusahaan untuk
menambah beban tetap bagi perusahaan
melakukan
dalam
berupa biaya bunga dan pokok angsuran,
perusahaan
sehingga hal ini dapat meningkatkan risiko
mempunyai internal equity untuk mendanai
terjadinya financial distress yaitu perusahaan
investasi
tidak
jumlah
pembayaran
yang
kecil,
dan
dividen
agar
sebaliknya
(Erkaningrum,
2007).
mampu
karena
hutang
memenuhi
akan
kewajibannya
(Husnan, 1997).
H1 : Investasi berpengaruh negatif
terhadap kebijakan dividen
H3 : Operating leverage berpengaruh
negatif terhadap kebijakan dividen
Kepemilikan manajerial yang tinggi
Nuringsih (2005),
menyebabkan dividen yang dibayarkan pada
Erkaningrum
pemegang saham rendah. Penetapan dividen
Budiyanti (2010) dan Hashemi dan Zadeh
rendah
(2012) menemukan bahwa ukuran memiliki
disebabkan
pihak
harapan
investasi
memiliki
manajemen
Sanjaya
(2009),
masa
pengaruh yang positif terhadap dividend
sumber
payout ratio. Perusahaan dengan ukuran
internal. Dengan cara ini, pendanaan dengan
yang lebih mempunyai kemampuan untuk
sumber
menunda
mengumpulkan dana dalam waktu yang
perusahaan
singkat karena dapat dengan mudah memiliki
mendatang
yang
dana
penggunaan
dibiayai
internal
utang.
di
(2007),
Sintaasih (2006),
dari
dapat
Bila
menggunakan utang yang tinggi, maka akan
akses
ke
pasar
modal.
berakibat pada peningkatan financial distress
perusahaan
dalam
mengumpulkan
dan kebangkrutan sehingga bila kondisi
tersebut akan membuat perusahaan lebih
tersebut
terjadi
Kemampuan
dana
manajer
terancam
cepat berkembang dan mengumpulkan laba
perusahaan.
Pengaruh
yang semakin besar, sehingga perusahaan
negatif ini dibuktikan oleh Sanjaya (2009)
dengan ukuran yang lebih besar akan
dan Budiyanti (2010).
mempunyai kemampuan yang lebih tinggi
dikeluarkan
H2
berpengaruh
dari
:
Kepemilikan
negatif
terhadap
manajerial
kebijakan
dividen
dalam
membayar
dividen
dibandingkan
perusahaan dengan ukuran yang lebih kecil.
H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh
Rozef (1982) dalam Arilaha (2009)
menyatakan
bahwa
mempunyai
pengaruh
positif terhadap kebijakan dividen
operating
leverage
Erkaningrum (2007), Jensen, et al
negatif
terhadap
dalam Budiyanti (2010) dan Purwaningsih
dividen. Perusahaan dengan leverage operasi
(2012) menemukan bahwa financial leverage
yang tinggi akan cenderung lebih berhati-hati
berhubungan secara negatif dengan dividen.
dalam menggunakan hutang dalam sistem
Jumlah hutang perusahaan yang tinggi akan
4
menyebabkan penurunan dalam pembayaran
menemukan bahwa investasi berhubungan
dividen karena sebagian besar keuntungan
positif dengan financial leverage.
digunakan
untuk
melunasi
hutang
perusahaan. Dan sebaliknya jika penggunaan
H6 : Investasi berpengaruh positif
terhadap financial leverage
hutang cenderung rendah maka perusahaan
Putri dan Nasir (2006) dan Budiyanti
akan membayarkan dividen dalam dalam
(2010) menyatakan bahwa terdapat hubungan
jumlah
negatif
yang
lebih
besar
untuk
mensejahterakan para pemegang sahamnya.
H5 : Financial leverage berpengaruh
negatif terhadap kebijakan dividen
antara
manajer
persentase
dengan
kepemilikan
financial
leverage.
Peningkatan kepemilikan saham oleh pihak
manajemen dapat mensejajarkan kepentingan
Perusahaan yang mempunyai prospek
manajemen dengan kepentingan pemegang
yang baik, akan tercermin dengan terbukanya
saham
kesempatan yang tersedia untuk investasi.
penggunaan hutang sebagai salah satu salah
Sebaliknya,
tidak
satu alternatif untuk mengurangi biaya
akan
keagenan (agency cost) sehingga apabila
tercermin dengan terbatasnya kesempatan
risiko bisnis tinggi dividen tidak perlu
yang tersedia untuk investasi. Kesempatan
dibayarkan kepada pemegang saham yang
investasi yang dimiliki perusahaan akan
merupakan pihak manajemen itu sendiri.
perusahaan
mempunyai
prospek
yang
yang
baik,
mempengaruhi financial leverage apabila
sehingga
H7
:
dana internal yang dipergunakan untuk
berpengaruh
mendanai
leverage
Besarnya
investasi
peminjaman,
tidak
mencukupi.
tergantung
pada
(2009)
dimiliki
leverage
Perusahaan
akan
mengurangi
Kepemilikan
negatif
manajerial
terhadap
financial
Budiyanti (2010) dan Soedijatno, et al
seberapa besar kesempatan investasi yang
perusahaan.
dapat
menemukan
bahwa
berpengaruh
negatif
operating
terhadap
melakukan peminjaman dalam jumlah yang
financial leverage perusahaan. Operating
besar untuk mendanai investasinya, apabila
leverage
memiliki kesempatan yang besar untuk
timbulnya
melakukan investasi. Keuntungan yang dapat
perusahaan
diperoleh perusahaan dalam jangka panjang
penggunaan aktiva tetap. Perusahaan dengan
akan
untuk
operating leverage yang tinggi akan lebih
melakukan investasi tidak dimanfaatkan
berhati-hati dalam menggunakan hutang
perusahaan dengan baik karena keterbatasan
dalam struktur modalnya, karena hutang akan
dana. Sintaasih (2006), dan Budiyanti (2010)
menambah beban tetap bagi perusahaan
turun
apabila
kesempatan
dapat
biaya
yang
didefinisikan
sebagai
tetap
operasi
dalam
dikaitkan
dengan
berupa angsuran pokok dan biaya bunga.
5
H8 : Operating leverage berpengaruh
negatif terhadap financial leverage
pertimbangan dengan penyesuaian
pada
interval tertentu. Pembayaran dividen yang
Hubungan antara ukuran perusahaan
tinggi akan meningkatkan kebutuhan kas di
dengan financial leverage didasarkan pada
masa yang akan datang dan mengakibatkan
beberapa penelitian yang telah ada yaitu
terbatasnya retained earning yang terdapat di
Erkaningrum
al
dalam perusahaan. Peningkatan kebutuhan
(2009), Gill dan Mathur (2011) yang
kas disertai dengan keterbatasan retained
menyatakan
bahwa
ukuran
perusahaan
earning yang ada di dalam perusahaan, akan
berpengaruh
positif
terhadap
financial
mendorong dilakukannya peminjaman yang
leverage. Perusahaan dengan ukuran yang
lebih besar dan mengarah pada rasio leverage
lebih besar dapat dengan mudah memiliki
yang lebih tinggi (Erkaningrum 2008). Hal
akses ke pasar modal. Kemudahan ini akan
ini menyebabkan perusahaan harus berhati-
membuat
hati dalam mengambil keputusan untuk
(2008),
Soedijatno,
perusahaan
kemampuan untuk
et
mempunyai
mengumpulkan dana
melakukan
penambahan
hutang,
karena
dalam bentuk pinjaman dalam waktu yang
penambahan hutang akan mengakibatkan
singkat.
beban perusahaan akan semakin besar.
Kemampuan
mengumpulkan
perusahaan
perusahaan
dana
akan
semakin
dalam
membuat
mudah
untuk
berkembang sehingga kemampuan untuk
H10 : Kebijakan dividen berpengaruh
negatif terhadap financial leverage
Metodologi
menghasilkan laba yang akan semakin besar.
Dengan
demikian,
kesempatan
untuk
Data yang digunakan merupakan data
sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam
melakukan pinjaman dalam jumlah yang
bentuk
lebih besar akan dimiliki oleh perusahaan
dikumpulkan serta diolah oleh pihak lain
dengan
dalam bentuk publikasi (Sugiyono, 2008).
ukuran
yang
lebih
besar
yang
sudah
yang lebih kecil.
diperoleh dari laporan keuangan tahunan
menyatakan
seluruh perusahaan go public yang terdaftar
2007 - 2010. Data-data
tersebut
akan
dividen
diperoleh dari Indonesian Capital Market
mempunyai pengaruh yang negatif terhadap
Directory (ICMD). Populasi yang digunakan
financial leverage. Pembayaran dividen pada
dalam
saat ini ditentukan berdasarkan pembayaran
perusahaan go public yang terdaftar di Bursa
dividen
Efek
di
masa
lalu
bahwa
digunakan
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode
Purwaningsih (2006) dan Erkaningrum
(2008)
akan
telah
Data
positif terhadap financial leverage
yang
dan
dibandingkan dengan perusahaan dengan size
H9 : Ukuran perusahaan berpengaruh
sekunder
jadi
melalui
proses
penelitian
Indonesia
ini
(BEI)
adalah
dengan
seluruh
periode
6
pengamatan tahun 2007 – 2010. Pemilihan
besar dari 0,05 berarti model regresi tidak
sampel dalam penelitian ini menggunakan
layak digunakan.
metode purposive sampling dengan kriteria
Koefisien
(R2)
determinasi
pada
sebagai berikut :
intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
1. Perusahaan go public yang terdaftar di
model dalam menerangkan variasi variabel
Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Perusahaan
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah
menerbitkan
laporan
antara nol dan satu. Nilai R2 yangkecil berarti
keuangan setiap tahun secara berturut-
kemampuan
turut dengan periode tahun 2007 - 2010
dalam menjelaskan variasi variabel dependen
dengan tahun buku yang berakhir pada 31
amat terbatas.
Desember.
pada periode penelitian 2007 – 2010.
kepemilikan
yang
memiliki
manajerial
informasi
pada
tersebut
statistik t. Uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu
periode
penelitian 2007 – 2010.
5. Perusahaan
independen
Pengujian hipotesis digunakan uji
3. Perusahaan yang membagikan dividen
4. Perusahaan
variabel-variabel
variabel independen secara individual dalam
menerangkan
(Ghozali,
2006).
variabel
Dasar
dependen
pengambilan
data
keputusan untuk pengujian hipotesis adalah
lengkap mengenai pembayaran dividen,
jika nilai probability lebih kecil dari alpha
investasi,
dan
10% maka variabel independen berpengaruh
menggunakan hutang dalam komposisi
signifikan terhadap variabel dependen dan
pendanaannya pada periode tahun 2007 –
sebaliknya.
financial
memiliki
variasi
leverage
2010.
Penelitian ini menggunakan model
Variabel dalam penelitian ini terdiri
persamaan
simultan
dari variabel dependen dan independen.
hubungan
interdependensi
Variabel dependen terdiri dari kebijakan
variabel endogen. Persamaan simultan adalah
dividen dan financial leverage. variabel
suatu persamaan dimana variabel dependen
independen
dalam satu persamaan atau lebih juga
terdiri
dari
investasi,
untuk
variabel
mengetahui
pada
kedua
kepemikikan manajerial, operating leverage
merupakan
independen
dari
dan ukuran perusahaan.
persamaan yang lain (Ajija, et al, 2011).
Pengujian kelayakan model pada
Model simultan terdiri atas lebih dari satu
penelitian ini menggunakan uji F statistik.
variabel terikat (variabel dependen) dan lebih
Model dikatakan layak (fit) apabila memilki
dari satu persamaan.
nilai probability lebih kecil dari alpha 0,05
(2006),
dan sebaliknya apabila nilai probability lebih
menggambarkan
regresi
Menurut
Gujarati
tidak
mampu
OLS
hubungan
timbal
balik
7
dalam sistem persamaan simultan, maka
dalam
menganalisis
model
persamaan
simultan, alat analisis yang relevan adalah
regresi simultan two stage sleast squares
(2SLS) atau regresi simultan three stages
least squares (3SLS). Pada penelitian ini,
peneliti menggunakan regresi simultan two
stages least squares (2SLS).
Ada dua persamaan regresi yang
diestimasi
pada
penelitian
ini,
yaitu
persamaan kebijakan dividen dan persamaan
financial leverage. Kedua model tersebut
akan disajikan dalam model empiris sebagai
berikut :
Persamaan kebijakan dividen, untuk
hipotesis 1 sampai hipotesis 5 :
DIV = α + β1INV + β2KM + β3OL +
β4UP + β5FL + ℮
Persamaan financial leverage, untuk
hipotesis 6 sampai hipotesis 10 :
FL = α+ β1INV + β2KM + β3OL +
β4UP + β5DIV + ℮
Keterangan :
α : Konstanta
Hasil dan Pembahasan
Hasil
uji
kelayakan
model
yang
menggunakan uji F statistik untuk persamaan
kebijakan dividen dan kebijakan financial
leverage masing-masing adalah 0,0420 dan
0.0046 yang lebih kecil dari nilai alpha 5%.
Artinya model regresi yang digunakan untuk
kedua persamaan tersebut pada penelitian ini
layak atau cocok (fit) untuk digunakan.
Hasil uji koefisien determinasi untuk
persamaan kebijakan dividen dan kebijakan
financial leverage masing-masing adalah
0,3430 dan 0,4617. Hal ini berarti pengaruh
variabel
independen
yaitu
investasi,
kepemilikan manajerial, operating leverage,
ukuran perusahaan, dan financial leverage
terhadap variabel dependen yaitu kebijakan
dividen yang dapat diterangkan oleh model
persamaan ini adalah 34,30%, sedangkan
sisanya 65,70% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak digunakan dalam penelitian
ini. Dan pengaruh variabel independen yaitu
investasi, kepemilikan manajerial, operating
β : Koefisien regresi
leverage, ukuran perusahaan dan kebijakan
℮ : Error
dividen terhadap variabel dependen yaitu
DIV :
Kebijakan dividen
financial leverage yang dapat diterangkan
FL
Financial leverage
oleh model persamaan ini adalah 46,17%,
Investasi
sedangkan sisanya 53,83% dipengaruhi oleh
:
INV :
KM : Kepemilikan Manajerial
variabel lain yang tidak digunakan dalam
OL : Operating everage
penelitian ini.
UP : Ukuran perusahaan
Berikut
ini
merupakan
hasil
pengolahan data menggunakan two stage
8
least
square
(2SLS)
untuk
persamaan
FL
=
-17,10913
pertama yaitu persamaan kebijakan dividen:
+
1,538112INV
+
10,13500KM + 0,069712OL +
0,634120UP + 1,881475DIV
Tabel 1
Hasil Uji Two Stage Least Square
H1
Persamaan Kebijakan Dividen
menyatakan
berpengaruh
negatif
bahwa
terhadap
investasi
kebijakan
dividen. Berdasarkan hasil penelitian yang
dapat dilihat pada Tabel 1, ditemukan
koefien
regresi
dari
variabel
investasi
terhadap kebijakan dividen -0,2454 dengan
nilai
probability
0,0764.
Apabila
nilai
probability tersebut dibandingkan dengan
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa hasil
analisis data maka nilai koefisien regresi
masing-masing variabel penelitian dapat
disubstitusikan kedalam persamaan regresi
untuk persamaan kebijakan dividen adalah
sebagai berikut :
DIV = 2,8658 – 0,2454INV - 1,9529KM –
0,0093OL – 0,0900UP + 0,0588FL
Hasil pengolahan data menggunakan
alpha 10% maka nilai probability lebih kecil
dari alpha (0,0764 < 0,10). Hal ini berarti H1
diterima
karena
investasi
berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan dividen dengan
arah negatif. Hasil ini didukung oleh
Budiyanti (2010) yang menyatakan bahwa
investasi
berpengaruh
negatif
terhadap
kebijakan dividen.
untuk
H2 menyatakan bahwa kepemilikan
persamaan kedua yaitu persamaan financial
manajerial berpengaruh negatif terhadap
leverage dapat dilihat pada Tabel 2 diwah
kebijakan
ini:
penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 1,
two stage least
square
(2SLS)
Tabel 2
Hasil Uji Two Stage Least Square
Persamaan Financial Leverage
dividen.
Berdasarkan
hasil
ditemukan koefien regresi dari variabel
kepemilikan manajerial terhadap kebijakan
dividen -1,9529 dengan nilai probability
0,0136 yang lebih kecil dari alpha (0,0136 <
0,10). Hal ini berarti H2 diterima karena
kepemilikan
manajerial
berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan dividen dengan
arah negatif. Penelitian ini didukung oleh
Mahadwartha (2002) dan Budiyanti (2010)
yang juga membuktikan bahwa kepemilikan
9
manajerial berpengaruh negatif terhadap
kebijakan
kebijakan dividen.
penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 1,
H3 dalam penelitian ini menyatakan
bahwa
operating
leverage
negatif
terhadap
berpengaruh
kebijakan
dividen.
dividen.
Berdasarkan
hasil
ditemukan koefien regresi dari variabel
investasi terhadap kebijakan dividen 0,0588
dengan
nilai
probability
0,0837.
Nilai
Berdasarkan hasil penelitian yang dapat
probability ini lebih kecil dari alpha (0,0837
dilihat pada Tabel 1, ditemukan koefien
< 0,10). Hal ini berarti financial leverage
regresi dari variabel operating leverage
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan
terhadap kebijakan dividen -0,0093 dengan
dividen dengan arah positif sesuai dengan
nilai probability 0,2371. Nilai probability
nilai koefisien korelasinya,
tersebut lebih besar dari alpha (0,2371 >
ditolak karena seharusnya financial leverage
0,10). Hal ini berarti H3 ditolak, operating
berpengaruh
leverage
signifikan
dividen. Hasil ini didukung oleh penelitian
terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Mahadwarta (2002),
ini
(2010)
Sintaasih (2006) dan Budiyanti (2010) yang
menemukan bahwa operating leverage tidak
menemukan hubungan yang positif antara
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan
financial leverage dan kebijakan dividen.
tidak
didukung
berpengaruh
oleh
Budiyanti
dividen.
H4
H6
menyatakan
bahwa
ukuran
berpengaruh
negatif
terhadap
menyatakan
positif
artinya H5
kebijakan
bahwa
investasi
terhadap
financial
perusahaan berpengaruh positif terhadap
leverage. Berdasarkan hasil penelitian yang
kebijakan
dapat dilihat pada Tabel 2,
dividen.
Berdasarkan
hasil
penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 1,
koefien
ditemukan koefien regresi dari variabel
terhadap financial leverage 1,5381 dengan
investasi terhadap kebijakan dividen -0,0900
nilai probability 0,0480 yang lebih kecil dari
dengan nilai probability 0,0143 yang lebih
alpha (0,0480 > 0,10). Hal ini berarti
kecil dari alpha (0,0143 < 0,10). Hal ini
investasi berpengaruh signifikan terhadap
berarti H4 ditolak karena seharusnya ukuran
financial leverage dengan arah positif sesuai
perusahaan berpengaruh positif terhadap
dengan nilai koefisien korelasinya, artinya
kebijakan dividen.
ini
H6 diterima. Hasil ini didukung oleh
yang
penelitian yang dilakukan oleh Sintaasih
menemukan hubungan negatif antara ukuran
(2006) dan Budiyanti (2010) menemukan
perusahaan dengan kebijakan dividen
bahwa investasi berpengaruh positif terhadap
didukung
H5
leverage
oleh
Hasil penelitian
Lopolusi
menyatakan
berpengaruh
(2013)
bahwa
financial
negatif
terhadap
regresi
dari
variabel
ditemukan
investasi
financial leverage.
10
H7 menyatakan bahwa kepemilikan
manajerial berpengaruh negatif terhadap
financial
leverage.
Berdasarkan
menemukan bahwa operating leverage tidak
berpengaruh terhadap struktur modal.
hasil
H9
menyatakan
bahwa
ukuran
penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 2,
perusahaan berpengaruh positif terhadap
ditemukan koefien regresi dari variabel
financial
ukuran
penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 2,
perusahaan
leverage
adalah
terhadap
10,1350
financial
dengan
nilai
leverage.
Berdasarkan
hasil
ditemukan koefien regresi dari variabel
probability 0,0249. Nilai probability tersebut
ukuran
lebih kecil dari alpha (0,0249 < 0,10). Hal ini
leverage
berarti kepemilikan manajerial berpengaruh
probability 0,0015. Nilai probability tersebut
signifikan
lebih kecil dari alpha (0,0015 < 0,10). Hal ini
terhadap
financial
leverage
perusahaan
adalah
terhadap
0,6341
dengan
berarti
karena seharusnya kepemilikan manajerial
signifikan
berpengaruh
financial
dengan arah positif sesuai dengan nilai
leverage. Hasil ini didukung oleh Wihananto
koefisien korelasinya, artinya H9 diterima.
(2009) yang menyatakan bahwa kepemilikan
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil
manajerial
penelitian yang dilakukan oleh Mahadwarta
terhadap
berpengaruh
positif
terhadap
leverage.
H8 menyatakan bahwa operating
leverage
berpengaruh
financial
leverage.
negatif
terhadap
Berdasarkan
hasil
dividen
nilai
dengan arah positif, artinya H7 ditolak
negatif
kebijakan
financial
terhadap
financial
(2002),
Erkaningrum
(2010),
Gill
Purwaningsih
bahwa
dan
(2008),
Mathur
(2012)
ukuran
berpengaruh
leverage
Budiyanti
(2011)
dan
yang
menyatakan
perusahaan
mempunyai
penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 2,
pengaruh positif dan signifikan terhadap
ditemukan koefien regresi dari variabel
financial leverage.
ukuran
leverage
perusahaan
adalah
terhadap
0,0697
financial
dividen
berpengaruh
probability 0,1120 yang lebih besar dari
financial
leverage.
alpha (0,1120 < 0,10). Ini menunjukkan
penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 2,
bahwa operating leverage tidak berpengaruh
ditemukan koefien regresi dari variabel
signifikan terhadap financial leverage. Hal
kebijakan
ini berarti H8 ditolak karena seharusnya
leverage
operating
probability 0,0837 yang lebih kecil dari alpha
leverage
terhadap
financial
didukun
oleh
dengan
berpengaruh
leverage.
Ridloah
nilai
H10 menyatakan bahwa kebijakan
negatif
Hasil
(2010)
dividen
adalah
negatif
terhadap
Berdasarkan
terhadap
1,8815
hasil
financial
dengan
nilai
ini
(0,0837 < 0,10). Hal ini berarti kebijakan
yang
dividen berpengaruh signifikan terhadap
financial leverage dengan arah positif sesuai
11
dengan nilai koefisien korelasinya artinya
10. Kebijakan dividen berpengaruh positif
H10 ditolak karena seharusnya kebijakan
dan
dividen
leverage.
berpengaruh
negatif
terhadap
signifikan
terhadap
financial
financial leverage. Hasil penelitian ini
11. Terdapat hubungan interdependensi atau
didukung oleh Mahadwarta (2002), Sintaasih
simultan yang positif dan signifikan
(2006),
antara kebijakan dividen dan financial
dan
Budiyanti
(2010)
yang
menyatakan bahwa dividen berpengaruh
positif terhadap financial leverage.
Penelitian ini masih banyak memiliki
keterbatasan
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah
dilakukan,
maka
dapat
diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Investasi
berpengaruh
negatif
dan
signifikan terhadap kebijakan dividen.
2. Kepemilikan
manajerial
berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kebijakan.
3. Operating leverage berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap kebijakan.
4. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kebijakan dividen.
5. Financial leverage berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kebijakan dividen.
6. Investasi
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap financial leverage.
7. Kepemilikan
manajerial
berpengaruh
positif dan signifikan terhadap financial.
8. Operating leverage berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap financial.
9. Ukuran perusahaan berpengaruh positif
dan
signifikan
leverage.
leverage.
terhadap
financial
peneliti
sehingga
selanjutnya
diharapkan
dapat
pada
mengatasi
keterbatasan ini. Keterbatasan-keterbatasan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini relatif lebih sedikit, karena
data yang digunakan adalah data pooling,
hal ini terjadi karena terbatasnya jumlah
perusahaan yang membayarkan dividend
payout ratio secara berturut-turut pada
tahun 2007 – 2010 dan tidak semua
perusahaan
yang
secara
konsisten
membayarkan dividend payout ratio juga
memiliki kepemilikan manajerial dalam
struktur kepemilikan sahamnya. Oleh
sebab itu peneliti berikutnya menambah
jangka waktu peneltian agar hasil yang
didapatkan lebih akurat.
2. Dilihat dari nilai koefisien determinasi
dari kedua persamaan masih rendah. Nilai
koefisien determinasi untuk persamaan
dividen sebesar 34,30% dan persamaan
financial leverage sebesar 46,17%. Hal ini
berarti masih banyak faktor-faktor lain
yang mempengaruhi kebijakan dividen
dan
financial
leverage
seperti
12
kepemilikan institusional, profitabilitas,
atau
variabel-variabel
lainnya
yang
mempengaruhi kebijakan dividen dan
financial leverage sehingga diharapkan
pada
penelitian
selanjutnya
dapat
menambah jumlah variabel yang akan
diteliti.
Daftar Pustaka
Ajija, Shochrul R, et al. 2011. Cara Cerdas
Menguasai Eviews. Salemba Empat.
Jakarta.
Arilaha, Muhammad Asril. 2007. Pengaruh
Free Cash Flow, Profitabilitas,
Likuiditas dan Leverage Terhadap
Kebijakan Dividen. Jurnal Keuangan
dan Perbankan. Vol. 13, No. 1.
Brigham, Eugene F & Joel F. Houston. 2001.
Manajemen
Keuangan.
Edisi
Kesembilan. Erlangga. Jakarta.
Budiyanti, Maria Susilowati. 2010. Pengaruh
Investasi, Kepemilikan Manajerial dan
Leverage Operasi Terhadap Hubungan
Interdependensi Antara Kebijakan
Dividen Dengan Kebijakan Leverage
keuangan. Jurnal Akuntansi dan
Manajemen. Vol. 21, No. 1.
Erkaningrum, Indri. 2008. Faktor-faktor
Penentu Financial Leverage Dalam
Struktur Modal. Jurnal Bisnis dan
Akuntansi. Vol 1, No. 2.
Erkaningrum, Indri. 2007. Determinan
Dividend
Payout
Ratio
Pada
Perusahaan-perusahaan Manufaktur di
Indonesia.
Jurnal
Bisnis
dan
Akuntansi. Vol. 1. No. 1.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program SPSS.
Edisi Keempat. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro. Semarang.
Gill, Amarjit & Neil Mathur. 2011. Factors
that Influence Financial Leverage of
Canadian Firms. Journal of Applied
Finance & Banking. Vol. 1, No. 2.
Gujarati, Damodar. 2006. Ekonometrika
Dasar. Erlangga. Jakarta.
Hashemi, Seyed Abbas & Fatemeh Zahra
Kashani Zadeh. 2012. The impact of
financial leverage operating cash flow
and size of company on the dividend
policy
(case
study of
Iran).
Interdisciplinary
Journal
of
Contemporary Research in Business.
Vol. 3, No. 10.
Husnan, Suad. 1997. Manajemen Keuangan.
BPFE. Yogyakarta.
Ismiyanti, Fitri dan Mahmud M. Hanafi.
2003.
Kepemilikan
Manajerial,
Kepemilikan Institusional, Risiko,
Kebijakan Utang dan Kebijakan
Dividen: Analisis Persamaan Simultan.
Simposium Nasional Akuntansi VI.
Surabaya.
Lopolusi, Ita. 2013. Analisis Faktor-Faktor
yang
mempengaruhi
Kebijakan
Dividen Sektor Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol.
2, No. 1.
Mahadwartha,
Putu
Anom.
2002.
Interdependensi
antara Kebijakan
Leverage dengan Kebijakan Dividen:
Perspektif Teori Keagenan. Jurnal
Riset Akuntansi, Manajemen dan
Ekonomi. Vol 2, No. 2, Hal 635-647.
Nuringsih, Kartika. 2005. Analisis Pengaruh
Kepemilikan Manajerial, Kebijakan
Hutang, ROA dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Kebijakan Dividen: Studi
1995-1996. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Indonesia. Vol. 2, No. 2.
13
Purwaningsih, Rina. 2012. Hubungan
Interdependensi Kebijakan Dividen
Dengan Leverage Keuangan dan
Leverage
Keuangan
dengan
Kepemilikan Institusional Serta Faktor
Fundamental dan Ekonomi Makro yang
Mempengaruhinya. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis. Vol. 6, No. 3, Hal 229-248.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis.
Edisi Kesebelas. Alfabeta. Bandung.
Wihananto. 2009. Beberapa Faktor yang
Mempengaruhi Kebijakan Hutang
Perusahaan Manufaktur Publik. Kajian
Akuntansi. Vol. 4, No. 1, Hal 40-52
Putri, Imanda Firmantyas dan Mohammad
Nasir. 2006. Analisis Persamaan
Simultan Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional, Risiko,
Kebijakan Hutang Dan Kebijakan
Dividen Dalam Perspektif Teori
Keagenan.
Simposium
Nasional
Akuntansi 9 Padang.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar
Pembelanjaan
Perusahaan.
Edisi
Keempat. BPFE. Yogyakarta.
Rosidi, Achmad Fauz. 2007. Pengaruh Aliran
Kas Bebas, Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional, Kebijakan
Hutang dan Collateral Assets Terhadap
Kebijakan Dividen. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis. Vol 8, No. 2.
Sanjaya, I Putu Budi. 2009. Analisis Faktor
yang
Mempengaruhi
Kebijakan
Dividen Pada Perusahaan Publik di
Indonesia. Kajian Akuntansi. Vol. 4,
No. 1, Hal 15-24.
Sintaasih, Desak Ketut. 2006. Studi
Keterkaitan Antara Kebijakan Dividen,
Keputusan Pendanaan dan Keputusan
Investasi Dalam Pengujian Hipotesis
Pecking
Oreder
Theory
pada
Perusahaan yang Masuk ke Dalam
Indeks LQ-45 di Bursa Efek Jakarta.
Buletin Studi Ekonomi. Vol.11, No. 2.
Soedijatno, Karli, et al. 2009. Pengaruh
Operating Leverage dan Firm Size
Terhadap Financial Leverage dan
Implikasinya
Terhadap
Risiko
Sisitematis Saham. Percikan. Vol. 102.
Edisi Juli.
14
Download