PENGARUH INVESTASI, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, OPERATING LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HUBUNGAN INTERDEPENDENSI ANTARA KEBIJAKAN DIVIDEN DENGAN FINANCIAL LEVERAGE 1 Niati1, Nelmida2, Yuhelmi2 Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta E-mail : [email protected] 2 Dosen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Abstract This research aimed to determine the effect of investment, managerial ownership, operating leverage and firm size on dividend policy and financial leverage and to determine interdependency relationship between dividend policy and financial leverage. The population of this research was all listed companies at Indonesian Stock Exchange in periode 2007-2010 and sample obtained by using purposive sampling method. Two stage least square (2SLS) method is used to test research hypotheses. The result of the research showed that investment, managerial ownership and firm size has a negative and significant effect on dividend policy. Financial leverage has positive and significant effect on dividend policy. Operating leverage has no significant effect on dividend policy. Investment, managerial ownership, firm size and dividend policy has positive and significant effect on financial leverage. Operating leverage has no significant effect on financial leverage. The result of the research also showed that there is positive and significant interdependency relationship between dividend policy and financial leverage. Key words : Dividend Policy, Financial Leverage, Investment, Managerial Ownership, Operating Leverage, Firm Size tepat waktu. Manajemen juga mempunyai Pendahuluan Pemegang manajemen saham, adalah kreditur pihak-pihak dan kepentingan untuk memperoleh imbalan yang yang sesuai dengan kemampuan yang sudah mempunyai kepentingannya masing-masing dikeluarkannya. dalam perusahaan. Penyatuan kepentingan dalam pihak-pihak terutama ini masalah-masalah seringkali yang menimbulkan dalam bidang Manajemen diharapkan mengambil kebijakan perusahaan kebijakan menguntungkan pemegang dan kreditur. Pemegang saham menginginkan imbal hasil merugikan pemegang saham dan kreditur yang yang maka akan terjadi yang disebut masalah ditanggungnya yang terkait juga dengan keagenan atau agency problem (Ismiyanti biaya yang dikeluarkan. Pihak kreditur dan Hanafi, 2003). dengan risiko keputusan saham dapat keuangan dipelajari dalam teori keagenan. sesuai Bila keuangan manajemen menginginkan dana yang dipinjamkannya Agency problem akan menimbulkan mendapat imbal hasil yang sesuai dengan biaya keagenan (agency cost). Budiyanti kesepakatan, risiko serta pengembalian yang (2010) menyatakan bahwa ada beberapa alternatif untuk mengurangi agency cost dilakukan yaitu, Perbedaan inilah yang penulis tertarik untuk pertama kepemilikan dengan saham meningkatkan Purwaningsih (2012). oleh melakukan pengujian terhadap hubungan manajemen, kedua dengan meningkatkan interdependensi antara dua alternaltif untuk dividend untuk payout perusahaan oleh ratio, ketiga dengan mengurangi agency cost yaitu meningkatkan pendanaan dengan utang, dan kebijakan dividen dan kebijakan hutang. yang keempat dengan cara mengaktifkan Dalam penelitian ini juga diteliti beberapa monitoring melalui faktor yang diduga mempengaruhi kebijakan institusional. Beberapa menemukan adanya investor-investor peneliti keterkaitan telah dividen dan financial leverage diantaranya dan investasi, kepemilikan manajerial, operating pengaruh antara alternatif yang satu dengan leverage dan ukuran perusahaan. alternatif lainnya dalam upaya mengurangi Kebijakan deviden menyangkut tentang biaya keagenan. Pemahaman mengenai hal masalah penggunaan laba yang menjadi hak ini penting bagi investor dan bagi manajemen para pemegang saham. Pada dasarnya, laba perusahaan agar dapat mengurangi konflik tersebut bisa dibagi sebagai deviden atau keagenan. ditahan Penulis tertarik diinvestasikan kembali. meneliti Dividen merupakan hak pemegang saham hubungan interdependensi atau hubungan biasa (common stock) untuk mendapatkan simultan 2 dari 4 alternatif untuk mengurangi bagian dari keuntungan perusahaan. Jika agency cost yaitu dividen dan hutang. perusahaan memutuskan untuk membagi Pengujian antara keuntungan dalam dividen ,semua pemegang kebijakan dividen dengan kebijakan hutang saham biasa mendapatkan haknya yang telah dilakukan oleh Mahadwarta (2002), sama. Putri dan Nasir (2006), Sintaasih (2006), menentukan Budiyanti (2010) dan Purwaningsih (2012). sebagai sumber pendanaan.Semakin besar Hasil penelitian Mahadwarta (2002), Putri laba ditahan semakin sedikit jumlah laba dan Nasir (2006), Sintaasih (2006), dan yang Budiyanti (2010) menemukan bahwa dividen deviden. hubungan untuk untuk simultan Rasio pembayaran jumlah dialokasikan laba untuk deviden yang ditahan pembayaran dan financial leverage memiliki hubungan Financial leverage adalah penggunaan simultan yang positif. Akan tetapi, ada hasil dana yang memiliki beban tetap dengan penelitian yang menyatakan sebaliknya yaitu harapan bahawa akan memberikan tambahan mengatakan bahwa hubungan simultan antara keuntungan yang lebih besar daripada beban dividen dan tetapnya negatif, seperti financial hasil leverage penelitian adalah yang sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang 2 saham. Dengan menerapkan kebijakan biaya atau beban tetap. Brigham dan Houston financial leverage, perusahaan memutuskan (2001) menyatakan bahwa jika sebagian untuk mengikutsertakan modal pinjaman besar dari total biaya perusahaan adalah dalam Penggunaan biaya tetap, perusahaan itu perusahaan itu financial leverage dalam struktur modal mempunyai operating leverage yang tinggi. mempunyai dapat Dalam istilah bisnis bila hal-hal lain tetap, memperbesar pengembalian modal pemilik tingkat operating leverage yang tinggi berarti perusahaan. Hal tersebut dapat terjadi apabila perubahan perusahaan mampu mengelola dana yang penjualan akan mengakibatkan perubahan berasal dari hutang. laba operasi yang besar. struktur modalnya. dampak yaitu yang relative kecil dalam Investasi adalah penanaman modal Ukuran perusahaan dapat diartikan untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan sebagai besar kecilnya perusahaan dilihat biasanya berjangka waktu lama dengan dari besarnya nilai equity, nilai perusahaan, harapan mendapatkan keuntungan dimasa- ataupun hasil nilai total aktiva dari suatu masa Keputusan perusahaan (Riyanto, 2001). Besar kecilnya penanaman modal tersebut dapat dilakukan ukuran suatu perusahaan akan berpengaruh oleh individu atau suatu entitas yang terhadap struktur modal, semakin besar mempunyai kelebihan dana. perusahaan maka akan semakin besar pula yang akan datang. Kepemilikan Manajerial (managerial ownership) adalah tingkat kepemilikan dana yang dibutuhkan perusahaan untuk melakukan investasi. Semakin besar ukuran saham pihak manajemen yang secara aktif suatu ikut dalam pengambilan keputusan, misalnya menggunakan modal asing juga semakin direktur Kepemilikan besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan manajerial ini diukur dengan proporsi saham besar membutuhkan dana yang besar pula yang dimiliki perusahaan pada akhir tahun untuk menunjang operasionalnya, dan salah dan dinyatakan dalam presentase. Semakin satu alternatif pemenuhannya adalah dengan besar modal asing apabila modal sendiri tidak dan proporsi komisaris. kepemilikan manajemen dalam perusahaan maka manajemen akan berusaha lebih untuk maka kecenderungan mencukupi. kepentingan Sintaasih (2006), Erkaningrum (2007) pemegang saham yang notabene adalah dan Budiyanti (2010) menemukan bahwa mereka sendiri (Mahadwartha, 2002). investasi memiliki pengaruh yang negatif Leverage giat perusahaan, operasi (operating pada dividen. Perusahaan yang mempunyai leverage) terjadi setiap saat perusahaan prospek yang baik, akan tercermin dengan menggunakan aktiva yang menimbulkan terbukanya kesempatan yang tersedia untuk 3 investasi. Terbukanya kesempatan untuk pendanaannya, investasi telah mendorong perusahaan untuk menambah beban tetap bagi perusahaan melakukan dalam berupa biaya bunga dan pokok angsuran, perusahaan sehingga hal ini dapat meningkatkan risiko mempunyai internal equity untuk mendanai terjadinya financial distress yaitu perusahaan investasi tidak jumlah pembayaran yang kecil, dan dividen agar sebaliknya (Erkaningrum, 2007). mampu karena hutang memenuhi akan kewajibannya (Husnan, 1997). H1 : Investasi berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen H3 : Operating leverage berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen Kepemilikan manajerial yang tinggi Nuringsih (2005), menyebabkan dividen yang dibayarkan pada Erkaningrum pemegang saham rendah. Penetapan dividen Budiyanti (2010) dan Hashemi dan Zadeh rendah (2012) menemukan bahwa ukuran memiliki disebabkan pihak harapan investasi memiliki manajemen Sanjaya (2009), masa pengaruh yang positif terhadap dividend sumber payout ratio. Perusahaan dengan ukuran internal. Dengan cara ini, pendanaan dengan yang lebih mempunyai kemampuan untuk sumber menunda mengumpulkan dana dalam waktu yang perusahaan singkat karena dapat dengan mudah memiliki mendatang yang dana penggunaan dibiayai internal utang. di (2007), Sintaasih (2006), dari dapat Bila menggunakan utang yang tinggi, maka akan akses ke pasar modal. berakibat pada peningkatan financial distress perusahaan dalam mengumpulkan dan kebangkrutan sehingga bila kondisi tersebut akan membuat perusahaan lebih tersebut terjadi Kemampuan dana manajer terancam cepat berkembang dan mengumpulkan laba perusahaan. Pengaruh yang semakin besar, sehingga perusahaan negatif ini dibuktikan oleh Sanjaya (2009) dengan ukuran yang lebih besar akan dan Budiyanti (2010). mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dikeluarkan H2 berpengaruh dari : Kepemilikan negatif terhadap manajerial kebijakan dividen dalam membayar dividen dibandingkan perusahaan dengan ukuran yang lebih kecil. H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh Rozef (1982) dalam Arilaha (2009) menyatakan bahwa mempunyai pengaruh positif terhadap kebijakan dividen operating leverage Erkaningrum (2007), Jensen, et al negatif terhadap dalam Budiyanti (2010) dan Purwaningsih dividen. Perusahaan dengan leverage operasi (2012) menemukan bahwa financial leverage yang tinggi akan cenderung lebih berhati-hati berhubungan secara negatif dengan dividen. dalam menggunakan hutang dalam sistem Jumlah hutang perusahaan yang tinggi akan 4 menyebabkan penurunan dalam pembayaran menemukan bahwa investasi berhubungan dividen karena sebagian besar keuntungan positif dengan financial leverage. digunakan untuk melunasi hutang perusahaan. Dan sebaliknya jika penggunaan H6 : Investasi berpengaruh positif terhadap financial leverage hutang cenderung rendah maka perusahaan Putri dan Nasir (2006) dan Budiyanti akan membayarkan dividen dalam dalam (2010) menyatakan bahwa terdapat hubungan jumlah negatif yang lebih besar untuk mensejahterakan para pemegang sahamnya. H5 : Financial leverage berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen antara manajer persentase dengan kepemilikan financial leverage. Peningkatan kepemilikan saham oleh pihak manajemen dapat mensejajarkan kepentingan Perusahaan yang mempunyai prospek manajemen dengan kepentingan pemegang yang baik, akan tercermin dengan terbukanya saham kesempatan yang tersedia untuk investasi. penggunaan hutang sebagai salah satu salah Sebaliknya, tidak satu alternatif untuk mengurangi biaya akan keagenan (agency cost) sehingga apabila tercermin dengan terbatasnya kesempatan risiko bisnis tinggi dividen tidak perlu yang tersedia untuk investasi. Kesempatan dibayarkan kepada pemegang saham yang investasi yang dimiliki perusahaan akan merupakan pihak manajemen itu sendiri. perusahaan mempunyai prospek yang yang baik, mempengaruhi financial leverage apabila sehingga H7 : dana internal yang dipergunakan untuk berpengaruh mendanai leverage Besarnya investasi peminjaman, tidak mencukupi. tergantung pada (2009) dimiliki leverage Perusahaan akan mengurangi Kepemilikan negatif manajerial terhadap financial Budiyanti (2010) dan Soedijatno, et al seberapa besar kesempatan investasi yang perusahaan. dapat menemukan bahwa berpengaruh negatif operating terhadap melakukan peminjaman dalam jumlah yang financial leverage perusahaan. Operating besar untuk mendanai investasinya, apabila leverage memiliki kesempatan yang besar untuk timbulnya melakukan investasi. Keuntungan yang dapat perusahaan diperoleh perusahaan dalam jangka panjang penggunaan aktiva tetap. Perusahaan dengan akan untuk operating leverage yang tinggi akan lebih melakukan investasi tidak dimanfaatkan berhati-hati dalam menggunakan hutang perusahaan dengan baik karena keterbatasan dalam struktur modalnya, karena hutang akan dana. Sintaasih (2006), dan Budiyanti (2010) menambah beban tetap bagi perusahaan turun apabila kesempatan dapat biaya yang didefinisikan sebagai tetap operasi dalam dikaitkan dengan berupa angsuran pokok dan biaya bunga. 5 H8 : Operating leverage berpengaruh negatif terhadap financial leverage pertimbangan dengan penyesuaian pada interval tertentu. Pembayaran dividen yang Hubungan antara ukuran perusahaan tinggi akan meningkatkan kebutuhan kas di dengan financial leverage didasarkan pada masa yang akan datang dan mengakibatkan beberapa penelitian yang telah ada yaitu terbatasnya retained earning yang terdapat di Erkaningrum al dalam perusahaan. Peningkatan kebutuhan (2009), Gill dan Mathur (2011) yang kas disertai dengan keterbatasan retained menyatakan bahwa ukuran perusahaan earning yang ada di dalam perusahaan, akan berpengaruh positif terhadap financial mendorong dilakukannya peminjaman yang leverage. Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar dan mengarah pada rasio leverage lebih besar dapat dengan mudah memiliki yang lebih tinggi (Erkaningrum 2008). Hal akses ke pasar modal. Kemudahan ini akan ini menyebabkan perusahaan harus berhati- membuat hati dalam mengambil keputusan untuk (2008), Soedijatno, perusahaan kemampuan untuk et mempunyai mengumpulkan dana melakukan penambahan hutang, karena dalam bentuk pinjaman dalam waktu yang penambahan hutang akan mengakibatkan singkat. beban perusahaan akan semakin besar. Kemampuan mengumpulkan perusahaan perusahaan dana akan semakin dalam membuat mudah untuk berkembang sehingga kemampuan untuk H10 : Kebijakan dividen berpengaruh negatif terhadap financial leverage Metodologi menghasilkan laba yang akan semakin besar. Dengan demikian, kesempatan untuk Data yang digunakan merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam melakukan pinjaman dalam jumlah yang bentuk lebih besar akan dimiliki oleh perusahaan dikumpulkan serta diolah oleh pihak lain dengan dalam bentuk publikasi (Sugiyono, 2008). ukuran yang lebih besar yang sudah yang lebih kecil. diperoleh dari laporan keuangan tahunan menyatakan seluruh perusahaan go public yang terdaftar 2007 - 2010. Data-data tersebut akan dividen diperoleh dari Indonesian Capital Market mempunyai pengaruh yang negatif terhadap Directory (ICMD). Populasi yang digunakan financial leverage. Pembayaran dividen pada dalam saat ini ditentukan berdasarkan pembayaran perusahaan go public yang terdaftar di Bursa dividen Efek di masa lalu bahwa digunakan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Purwaningsih (2006) dan Erkaningrum (2008) akan telah Data positif terhadap financial leverage yang dan dibandingkan dengan perusahaan dengan size H9 : Ukuran perusahaan berpengaruh sekunder jadi melalui proses penelitian Indonesia ini (BEI) adalah dengan seluruh periode 6 pengamatan tahun 2007 – 2010. Pemilihan besar dari 0,05 berarti model regresi tidak sampel dalam penelitian ini menggunakan layak digunakan. metode purposive sampling dengan kriteria Koefisien (R2) determinasi pada sebagai berikut : intinya mengukur seberapa jauh kemampuan 1. Perusahaan go public yang terdaftar di model dalam menerangkan variasi variabel Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Perusahaan dependen. Nilai koefisien determinasi adalah menerbitkan laporan antara nol dan satu. Nilai R2 yangkecil berarti keuangan setiap tahun secara berturut- kemampuan turut dengan periode tahun 2007 - 2010 dalam menjelaskan variasi variabel dependen dengan tahun buku yang berakhir pada 31 amat terbatas. Desember. pada periode penelitian 2007 – 2010. kepemilikan yang memiliki manajerial informasi pada tersebut statistik t. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu periode penelitian 2007 – 2010. 5. Perusahaan independen Pengujian hipotesis digunakan uji 3. Perusahaan yang membagikan dividen 4. Perusahaan variabel-variabel variabel independen secara individual dalam menerangkan (Ghozali, 2006). variabel Dasar dependen pengambilan data keputusan untuk pengujian hipotesis adalah lengkap mengenai pembayaran dividen, jika nilai probability lebih kecil dari alpha investasi, dan 10% maka variabel independen berpengaruh menggunakan hutang dalam komposisi signifikan terhadap variabel dependen dan pendanaannya pada periode tahun 2007 – sebaliknya. financial memiliki variasi leverage 2010. Penelitian ini menggunakan model Variabel dalam penelitian ini terdiri persamaan simultan dari variabel dependen dan independen. hubungan interdependensi Variabel dependen terdiri dari kebijakan variabel endogen. Persamaan simultan adalah dividen dan financial leverage. variabel suatu persamaan dimana variabel dependen independen dalam satu persamaan atau lebih juga terdiri dari investasi, untuk variabel mengetahui pada kedua kepemikikan manajerial, operating leverage merupakan independen dari dan ukuran perusahaan. persamaan yang lain (Ajija, et al, 2011). Pengujian kelayakan model pada Model simultan terdiri atas lebih dari satu penelitian ini menggunakan uji F statistik. variabel terikat (variabel dependen) dan lebih Model dikatakan layak (fit) apabila memilki dari satu persamaan. nilai probability lebih kecil dari alpha 0,05 (2006), dan sebaliknya apabila nilai probability lebih menggambarkan regresi Menurut Gujarati tidak mampu OLS hubungan timbal balik 7 dalam sistem persamaan simultan, maka dalam menganalisis model persamaan simultan, alat analisis yang relevan adalah regresi simultan two stage sleast squares (2SLS) atau regresi simultan three stages least squares (3SLS). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan regresi simultan two stages least squares (2SLS). Ada dua persamaan regresi yang diestimasi pada penelitian ini, yaitu persamaan kebijakan dividen dan persamaan financial leverage. Kedua model tersebut akan disajikan dalam model empiris sebagai berikut : Persamaan kebijakan dividen, untuk hipotesis 1 sampai hipotesis 5 : DIV = α + β1INV + β2KM + β3OL + β4UP + β5FL + ℮ Persamaan financial leverage, untuk hipotesis 6 sampai hipotesis 10 : FL = α+ β1INV + β2KM + β3OL + β4UP + β5DIV + ℮ Keterangan : α : Konstanta Hasil dan Pembahasan Hasil uji kelayakan model yang menggunakan uji F statistik untuk persamaan kebijakan dividen dan kebijakan financial leverage masing-masing adalah 0,0420 dan 0.0046 yang lebih kecil dari nilai alpha 5%. Artinya model regresi yang digunakan untuk kedua persamaan tersebut pada penelitian ini layak atau cocok (fit) untuk digunakan. Hasil uji koefisien determinasi untuk persamaan kebijakan dividen dan kebijakan financial leverage masing-masing adalah 0,3430 dan 0,4617. Hal ini berarti pengaruh variabel independen yaitu investasi, kepemilikan manajerial, operating leverage, ukuran perusahaan, dan financial leverage terhadap variabel dependen yaitu kebijakan dividen yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini adalah 34,30%, sedangkan sisanya 65,70% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Dan pengaruh variabel independen yaitu investasi, kepemilikan manajerial, operating β : Koefisien regresi leverage, ukuran perusahaan dan kebijakan ℮ : Error dividen terhadap variabel dependen yaitu DIV : Kebijakan dividen financial leverage yang dapat diterangkan FL Financial leverage oleh model persamaan ini adalah 46,17%, Investasi sedangkan sisanya 53,83% dipengaruhi oleh : INV : KM : Kepemilikan Manajerial variabel lain yang tidak digunakan dalam OL : Operating everage penelitian ini. UP : Ukuran perusahaan Berikut ini merupakan hasil pengolahan data menggunakan two stage 8 least square (2SLS) untuk persamaan FL = -17,10913 pertama yaitu persamaan kebijakan dividen: + 1,538112INV + 10,13500KM + 0,069712OL + 0,634120UP + 1,881475DIV Tabel 1 Hasil Uji Two Stage Least Square H1 Persamaan Kebijakan Dividen menyatakan berpengaruh negatif bahwa terhadap investasi kebijakan dividen. Berdasarkan hasil penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 1, ditemukan koefien regresi dari variabel investasi terhadap kebijakan dividen -0,2454 dengan nilai probability 0,0764. Apabila nilai probability tersebut dibandingkan dengan Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa hasil analisis data maka nilai koefisien regresi masing-masing variabel penelitian dapat disubstitusikan kedalam persamaan regresi untuk persamaan kebijakan dividen adalah sebagai berikut : DIV = 2,8658 – 0,2454INV - 1,9529KM – 0,0093OL – 0,0900UP + 0,0588FL Hasil pengolahan data menggunakan alpha 10% maka nilai probability lebih kecil dari alpha (0,0764 < 0,10). Hal ini berarti H1 diterima karena investasi berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen dengan arah negatif. Hasil ini didukung oleh Budiyanti (2010) yang menyatakan bahwa investasi berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. untuk H2 menyatakan bahwa kepemilikan persamaan kedua yaitu persamaan financial manajerial berpengaruh negatif terhadap leverage dapat dilihat pada Tabel 2 diwah kebijakan ini: penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 1, two stage least square (2SLS) Tabel 2 Hasil Uji Two Stage Least Square Persamaan Financial Leverage dividen. Berdasarkan hasil ditemukan koefien regresi dari variabel kepemilikan manajerial terhadap kebijakan dividen -1,9529 dengan nilai probability 0,0136 yang lebih kecil dari alpha (0,0136 < 0,10). Hal ini berarti H2 diterima karena kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen dengan arah negatif. Penelitian ini didukung oleh Mahadwartha (2002) dan Budiyanti (2010) yang juga membuktikan bahwa kepemilikan 9 manajerial berpengaruh negatif terhadap kebijakan kebijakan dividen. penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 1, H3 dalam penelitian ini menyatakan bahwa operating leverage negatif terhadap berpengaruh kebijakan dividen. dividen. Berdasarkan hasil ditemukan koefien regresi dari variabel investasi terhadap kebijakan dividen 0,0588 dengan nilai probability 0,0837. Nilai Berdasarkan hasil penelitian yang dapat probability ini lebih kecil dari alpha (0,0837 dilihat pada Tabel 1, ditemukan koefien < 0,10). Hal ini berarti financial leverage regresi dari variabel operating leverage berpengaruh signifikan terhadap kebijakan terhadap kebijakan dividen -0,0093 dengan dividen dengan arah positif sesuai dengan nilai probability 0,2371. Nilai probability nilai koefisien korelasinya, tersebut lebih besar dari alpha (0,2371 > ditolak karena seharusnya financial leverage 0,10). Hal ini berarti H3 ditolak, operating berpengaruh leverage signifikan dividen. Hasil ini didukung oleh penelitian terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahadwarta (2002), ini (2010) Sintaasih (2006) dan Budiyanti (2010) yang menemukan bahwa operating leverage tidak menemukan hubungan yang positif antara berpengaruh signifikan terhadap kebijakan financial leverage dan kebijakan dividen. tidak didukung berpengaruh oleh Budiyanti dividen. H4 H6 menyatakan bahwa ukuran berpengaruh negatif terhadap menyatakan positif artinya H5 kebijakan bahwa investasi terhadap financial perusahaan berpengaruh positif terhadap leverage. Berdasarkan hasil penelitian yang kebijakan dapat dilihat pada Tabel 2, dividen. Berdasarkan hasil penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 1, koefien ditemukan koefien regresi dari variabel terhadap financial leverage 1,5381 dengan investasi terhadap kebijakan dividen -0,0900 nilai probability 0,0480 yang lebih kecil dari dengan nilai probability 0,0143 yang lebih alpha (0,0480 > 0,10). Hal ini berarti kecil dari alpha (0,0143 < 0,10). Hal ini investasi berpengaruh signifikan terhadap berarti H4 ditolak karena seharusnya ukuran financial leverage dengan arah positif sesuai perusahaan berpengaruh positif terhadap dengan nilai koefisien korelasinya, artinya kebijakan dividen. ini H6 diterima. Hasil ini didukung oleh yang penelitian yang dilakukan oleh Sintaasih menemukan hubungan negatif antara ukuran (2006) dan Budiyanti (2010) menemukan perusahaan dengan kebijakan dividen bahwa investasi berpengaruh positif terhadap didukung H5 leverage oleh Hasil penelitian Lopolusi menyatakan berpengaruh (2013) bahwa financial negatif terhadap regresi dari variabel ditemukan investasi financial leverage. 10 H7 menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap financial leverage. Berdasarkan menemukan bahwa operating leverage tidak berpengaruh terhadap struktur modal. hasil H9 menyatakan bahwa ukuran penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 2, perusahaan berpengaruh positif terhadap ditemukan koefien regresi dari variabel financial ukuran penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 2, perusahaan leverage adalah terhadap 10,1350 financial dengan nilai leverage. Berdasarkan hasil ditemukan koefien regresi dari variabel probability 0,0249. Nilai probability tersebut ukuran lebih kecil dari alpha (0,0249 < 0,10). Hal ini leverage berarti kepemilikan manajerial berpengaruh probability 0,0015. Nilai probability tersebut signifikan lebih kecil dari alpha (0,0015 < 0,10). Hal ini terhadap financial leverage perusahaan adalah terhadap 0,6341 dengan berarti karena seharusnya kepemilikan manajerial signifikan berpengaruh financial dengan arah positif sesuai dengan nilai leverage. Hasil ini didukung oleh Wihananto koefisien korelasinya, artinya H9 diterima. (2009) yang menyatakan bahwa kepemilikan Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil manajerial penelitian yang dilakukan oleh Mahadwarta terhadap berpengaruh positif terhadap leverage. H8 menyatakan bahwa operating leverage berpengaruh financial leverage. negatif terhadap Berdasarkan hasil dividen nilai dengan arah positif, artinya H7 ditolak negatif kebijakan financial terhadap financial (2002), Erkaningrum (2010), Gill Purwaningsih bahwa dan (2008), Mathur (2012) ukuran berpengaruh leverage Budiyanti (2011) dan yang menyatakan perusahaan mempunyai penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 2, pengaruh positif dan signifikan terhadap ditemukan koefien regresi dari variabel financial leverage. ukuran leverage perusahaan adalah terhadap 0,0697 financial dividen berpengaruh probability 0,1120 yang lebih besar dari financial leverage. alpha (0,1120 < 0,10). Ini menunjukkan penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 2, bahwa operating leverage tidak berpengaruh ditemukan koefien regresi dari variabel signifikan terhadap financial leverage. Hal kebijakan ini berarti H8 ditolak karena seharusnya leverage operating probability 0,0837 yang lebih kecil dari alpha leverage terhadap financial didukun oleh dengan berpengaruh leverage. Ridloah nilai H10 menyatakan bahwa kebijakan negatif Hasil (2010) dividen adalah negatif terhadap Berdasarkan terhadap 1,8815 hasil financial dengan nilai ini (0,0837 < 0,10). Hal ini berarti kebijakan yang dividen berpengaruh signifikan terhadap financial leverage dengan arah positif sesuai 11 dengan nilai koefisien korelasinya artinya 10. Kebijakan dividen berpengaruh positif H10 ditolak karena seharusnya kebijakan dan dividen leverage. berpengaruh negatif terhadap signifikan terhadap financial financial leverage. Hasil penelitian ini 11. Terdapat hubungan interdependensi atau didukung oleh Mahadwarta (2002), Sintaasih simultan yang positif dan signifikan (2006), antara kebijakan dividen dan financial dan Budiyanti (2010) yang menyatakan bahwa dividen berpengaruh positif terhadap financial leverage. Penelitian ini masih banyak memiliki keterbatasan Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Investasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. 2. Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan. 3. Operating leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kebijakan. 4. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. 5. Financial leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. 6. Investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap financial leverage. 7. Kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap financial. 8. Operating leverage berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap financial. 9. Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan leverage. leverage. terhadap financial peneliti sehingga selanjutnya diharapkan dapat pada mengatasi keterbatasan ini. Keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini relatif lebih sedikit, karena data yang digunakan adalah data pooling, hal ini terjadi karena terbatasnya jumlah perusahaan yang membayarkan dividend payout ratio secara berturut-turut pada tahun 2007 – 2010 dan tidak semua perusahaan yang secara konsisten membayarkan dividend payout ratio juga memiliki kepemilikan manajerial dalam struktur kepemilikan sahamnya. Oleh sebab itu peneliti berikutnya menambah jangka waktu peneltian agar hasil yang didapatkan lebih akurat. 2. Dilihat dari nilai koefisien determinasi dari kedua persamaan masih rendah. Nilai koefisien determinasi untuk persamaan dividen sebesar 34,30% dan persamaan financial leverage sebesar 46,17%. Hal ini berarti masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebijakan dividen dan financial leverage seperti 12 kepemilikan institusional, profitabilitas, atau variabel-variabel lainnya yang mempengaruhi kebijakan dividen dan financial leverage sehingga diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat menambah jumlah variabel yang akan diteliti. Daftar Pustaka Ajija, Shochrul R, et al. 2011. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Salemba Empat. Jakarta. Arilaha, Muhammad Asril. 2007. Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 13, No. 1. Brigham, Eugene F & Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Kesembilan. Erlangga. Jakarta. Budiyanti, Maria Susilowati. 2010. Pengaruh Investasi, Kepemilikan Manajerial dan Leverage Operasi Terhadap Hubungan Interdependensi Antara Kebijakan Dividen Dengan Kebijakan Leverage keuangan. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Vol. 21, No. 1. Erkaningrum, Indri. 2008. Faktor-faktor Penentu Financial Leverage Dalam Struktur Modal. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol 1, No. 2. Erkaningrum, Indri. 2007. Determinan Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan-perusahaan Manufaktur di Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 1. No. 1. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Gill, Amarjit & Neil Mathur. 2011. Factors that Influence Financial Leverage of Canadian Firms. Journal of Applied Finance & Banking. Vol. 1, No. 2. Gujarati, Damodar. 2006. Ekonometrika Dasar. Erlangga. Jakarta. Hashemi, Seyed Abbas & Fatemeh Zahra Kashani Zadeh. 2012. The impact of financial leverage operating cash flow and size of company on the dividend policy (case study of Iran). Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business. Vol. 3, No. 10. Husnan, Suad. 1997. Manajemen Keuangan. BPFE. Yogyakarta. Ismiyanti, Fitri dan Mahmud M. Hanafi. 2003. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen: Analisis Persamaan Simultan. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya. Lopolusi, Ita. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kebijakan Dividen Sektor Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol. 2, No. 1. Mahadwartha, Putu Anom. 2002. Interdependensi antara Kebijakan Leverage dengan Kebijakan Dividen: Perspektif Teori Keagenan. Jurnal Riset Akuntansi, Manajemen dan Ekonomi. Vol 2, No. 2, Hal 635-647. Nuringsih, Kartika. 2005. Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang, ROA dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen: Studi 1995-1996. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol. 2, No. 2. 13 Purwaningsih, Rina. 2012. Hubungan Interdependensi Kebijakan Dividen Dengan Leverage Keuangan dan Leverage Keuangan dengan Kepemilikan Institusional Serta Faktor Fundamental dan Ekonomi Makro yang Mempengaruhinya. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 6, No. 3, Hal 229-248. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Kesebelas. Alfabeta. Bandung. Wihananto. 2009. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Perusahaan Manufaktur Publik. Kajian Akuntansi. Vol. 4, No. 1, Hal 40-52 Putri, Imanda Firmantyas dan Mohammad Nasir. 2006. Analisis Persamaan Simultan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Hutang Dan Kebijakan Dividen Dalam Perspektif Teori Keagenan. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta. Rosidi, Achmad Fauz. 2007. Pengaruh Aliran Kas Bebas, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang dan Collateral Assets Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol 8, No. 2. Sanjaya, I Putu Budi. 2009. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Kajian Akuntansi. Vol. 4, No. 1, Hal 15-24. Sintaasih, Desak Ketut. 2006. Studi Keterkaitan Antara Kebijakan Dividen, Keputusan Pendanaan dan Keputusan Investasi Dalam Pengujian Hipotesis Pecking Oreder Theory pada Perusahaan yang Masuk ke Dalam Indeks LQ-45 di Bursa Efek Jakarta. Buletin Studi Ekonomi. Vol.11, No. 2. Soedijatno, Karli, et al. 2009. Pengaruh Operating Leverage dan Firm Size Terhadap Financial Leverage dan Implikasinya Terhadap Risiko Sisitematis Saham. Percikan. Vol. 102. Edisi Juli. 14