faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan tentang pap

advertisement
Jurnal Kesehatan Masyarakat
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PENGETAHUAN TENTANG PAP SMEAR PADA WANITA USIA
SUBUR (WUS) DI KEMUKIMAN LAMNGA KECAMATAN
MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR
THE FACTORS RELATED TO KNOWLEDGE OF PAP SMEAR IN
WOMEN OF CHILDBEARING AGE IN KEMUKIMAN LAMNGA
KECAMATAN MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR
RENGGALIS MAULINA1
Mahasiswi D-IV Kebidanan STIKes U’Budiyah Banda Aceh
Intisari
Angka kejadian dan angka kematian akibat kanker mulut rahim di usia reproduktif menempati
urutan kedua di dunia. Hampir 80% kasus berada di negara berkembang, di Indonesia setiap hari ditemukan
41 kasus baru dan 20 kematian wanita dan kasusnya turun drastis semenjak dikenalnya skrining pap smear.
Pengenalan terhadap pap smear tergantung dari pengetahuan seseorang, di mana pengetahuan seseorang juga
berhubungan dengan berbagai macam faktor, yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan
tentang pap smear. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan tentang pap
smear pada WUS di Kemukiman Lamnga Kecamatan Mesjid Raya. Penelitian ini merupakan penelitian
survey yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian wanita usia subur (WUS),
jumlah sampel 87 orang Penelitian dilakukan pada tanggal 16 Juli-11 Agustus 2012 dan teknik pengumpulan
data dilakukan dengan membagikan kuesioner. Menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna
antara pendidikan terhadap pengetahuan, informasi dan umur. Diharapkan kepada tenaga kesehatan
khususnya bidan agar dapat lebih meningkatkan dalam memberikan penyuluhan tentang pap smear.
Kata Kunci
: Pap Smear, Pengetahuan, Pendidikan, Informasi, Umur.
Abstract
The incidence and the mortality rate caused by cervical cancer in reproductive age take the second place in
the world. Almost 80% cases are in developing countries, like in Indonesia 41 new cases and 20 women
mortality have been found and the cases statistically degrading since pap smear screening known. The
introduction of Pap smear is depending on individual knowledge, which is related to various factors in
women of childbearing age. To determine factors that related to the knowledge of Pap smear in women of
childbearing age in Kemukiman Lamnga Kecamatan Masjid Raya. The research is based on analytical
survey with cross sectional approach. The subjects are 87 women of childbearing age as the sample. The
research is conducted at 16 July-11 August 2012 and data is collected using the questionnaire. Statistical test
is using Chi-Square test shows that there is a significant relationship between education factors to the
knowledge, information and age of pap smear in women of childbearing. Health workers are expected to
increase their effort in providing information about pap smear.
Keywords
: Pap Smear, Knowledge, Education, Information, Age.
Jurnal Kesehatan Masyarakat
PENDAHULUAN
Kesehatan reproduksi pada wanita
merupakan salah satu hal yang sangat
penting dan menjadi perhatian bersama
karena alat reproduksi wanita merupakan
suatu alat sebagai pencetus keturunan,
untuk itu maka harus dijaga dari berbagai
penyakit. Salah satu jenis penyakit yang
dapat menyerang bagian reproduksi pada
wanita adalah kanker mulut rahim.
Kanker serviks adalah salah satu penyakit
pada wanita yang dapat menyebabkan
kematian. Secara umum semua wanita
beresiko terkena kanker serviks terutama
wanita tuna susila, multi para, tingkat
sosio ekonomi rendah, perkawinan dan
persalinan pada usia muda, wanita
perokok, wanita dengan HIV, dll (Mary
dkk, 2007).
Angka kejadian dan angka
kematian akibat kanker mulut rahim
didunia menempati urutan ke dua. Di
Negara berkembang masih menempati
urutan teratas sebagai penyebab kematian
akibat kanker di usia reproduktif. Hampir
80% kasus berada dinegara berkembang,
di Indonesia setiap hari ditemukan 41
kasus baru dan 20 kematian wanita dan
kasusnya
turun
drastis
semenjak
dikenalkannya skrining pap smear
(Rasjidi dkk, 2007).
Kanker serviks seebenarnya dapat
diditeksi lebih cepat sehingga tingkat
kefatalannya bisa di kurangi dengan salah
satu
permasalahannya
adalah
ketidakpedulian
bahkan
mungkin
ketidaktahuan tentang diteksi dini tentang
penyakit kanker mulut rahim ini. Cara
menditeksi dini kanker mulut rahim
dengan cara melakukan pemeriksaan pap
smear. Pemeriksaan dengan pap smear
dapat menurunkan angka kematian akibat
kanker serviks di Amerika Serikat
sekalipun masih ada sekitar 4000 wanita
yang meninggal setiap tahun karena
kanker serviks, dan sekitar 15.000 yang di
diagnosis kanker serviks yang invasif
(Mary, 2007).
Salah satu keberhasilan terbesar
dalam kesehatan masyarakat Amerika di
abad ke dua puluh adalah penurunan
angka kematian akibat kanker serviks
yang cukup besar. Keberhasilan ini
sebagian besar berkaitan dengan adanya
penemuan dan peningkatan smear sitologi
serviks, atau pap smear, oleh George
Papinocolou pada tahun 1940 an.
Menurut data bagian rekam medis
dan poliklinik kebidanan RSUD Dr
Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2011
sampai dengan bulan April tahun 2012
terdapat 66 wanita yang melakukan
pemeriksaan pap smear dan terdapat
kasus kanker serviks sebanyak 25 orang
wanita.
Berdasarkan studi pendahuluan
yang dilakukan penulis di Kemukiman
Lamnga
kecamatan
Mesjid
Raya
memiliki jumlah WUS 660 jiwa. Dari 660
WUS terdapat sekitar 10% masalah yang
diketahui dari kunjungan ke bidan di
antaranya WUS tersebut mengalami
keputihan yang banyak yang disertai
gatal-gatal dan bau. Selanjutnya bidan
tersebut menganjurkan si pasien untuk
memeriksakan diri ke dokter agar segera
mendapat penanganan lebih lanjut. Pada
umumnya WUS/ ibu-ibu di Kemukiman
Lamnga kecamatan Mesjid Raya masih
belum begitu paham tentang pentingnya
pemeriksaan
pap
smear
karena
pemeriksaan pap smear itu masih
dianggap hal yang tabu.
Berdasarkan masalah di atas,
peneliti tertarik untuk meneliti tentang
faktor-faktor yang berhubungan dengan
pengetahuan tentang pap smear pada
wanita usia subur di Kemukiman Lamnga
Jurnal Kesehatan Masyarakat
Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh
Besar.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini
adalah “Apakah faktor pendidikan,
informasi, dan umur berhubungan dengan
pengetahuan tentang pap smear pada
wanita usia subur di Kemukiman Lamnga
Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh
Besar tahun 2012?”.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
Untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan pengetahuan tentang
pap smear pada wanita usia subur di
Kemukiman Lamnga Kecamatan Mesjid
Raya Kabupaten Aceh Besar.
Manfaat Penelitian
1. Menambah
pengetahuan
dan
wawasan peneliti
2. Menjadikan bahan masukan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan
3. Menambah
referensi
tentang
pemeriksaan pap smear
4. Dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan bagi pihak terkait.
Hipotesa
Ada hubungan antara pendidikan,
informasi, dan umur dengan pengetahuan
tentang pap smear pada wanita usia subur
di Kemukiman Lamnga Kecamatan
Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar
tahun 2012
Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian
survey yang bersifat analitik dengan
pendekatan secara cross sectional
Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini
adalah wanita usia subur (WUS)
yang telah menikah dan merupakan
penduduk Kemukiman Lamnga yang
terdiri dari 5 desa dengan jumlah 660
WUS.
2. Sampel Penelitian
Sebagian populasi dijadikan
sampel (n). Teknik yang dipakai
dalam pengambilan sampel pada
penelitian ini adalah berdasarkan
rumus Taro Yamana (Riduwan,
2007). Hingga diperoleh jumlah
sampel sebanyak 87 orang
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Kerangka Pemikiran
V. Independen
V. Dependen
Pendidikan
Informasi
Umur
Pengetahuan
tentang Pap
Smear
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian berlokasi
di Kemukiman Lamnga Kecamatan
Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar.
2. Waktu Penelitian
Waktu
penelitian
dilaksanakan pada tanggal 16 Juli
Jurnal Kesehatan Masyarakat
sampai dengan tanggal 11 Agustus
tahun 2012
Pengumpulan Data
Data dikumpulkan merupakan
data primer dan data skunder. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner yang berisi sejumlah
pertanyaan sebanyak 18 pertannyaan
2. Analisa Data
Analisa bivariat untuk melihat
hubungan
pengetahuan
dengan
faktor: pendidikan, informasi dan
umur dengan metode tabulasin
silang.
HASIL
PENELITIAN
PEMBAHASAN
Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan sesuai
Budiarto (2002),
dengan tahap
sebagai berikut :
a. Editing
yaitu
data
yang
dikumpulkan
diperiksa
kebenarannya
b. Coding yaitu lembaran kuesioner
diberi kode berdasarkan jawaban
yang diberikan responden
c. Tabulating yaitu penyusunan
data agar mudah dijumlah.
d. Trasfering yaitu data yang
diperoleh
dari
kuesioner
dimasukkan
dalam
tabel
distribusi frekuensi kemudian
1.
ditentukan persentase untuk tiaptiap katagori.
DAN
Hasil Penelitian
Hasil
analisa
univariat
menunjukkan bahwa dari 87 responden,
mayoritas
responden
memiliki
pengetahuan baik terhadap pap semar
yaitu 53 orang (60,9%).
Mayoritas responden memiliki
pendidkan menengah yaitu sebanyak 58
orang (66,7%). Mayoritas responden
pernah mendapat informasi tentang pap
smear yaitu sebanyak 55 orang (63,2%).
Serta
mayoritas
responden
juga
merupakan WUS dewasa muda yaitu
sebanyak 56 orang (64,4%).
Analisa Bivariat
Tabel 1
Hubungan Pendidikan dengan Pengetahuan Pap Smear pada Wanita Usia Subur di Kemukiman
Lamnga Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar
No
1
2
3
Pendidikan
Tinggi
Menengah
Dasar
Baik
14
36
3
Pengetahuan
f
Kurang
87,5
2
62,1
22
23,1
10
Berdasarkan tabel 1 di atas
menunjukkan
bahwa
persentase
pengetahuan dasar tentang pap smear
f
12,5
37,9
76,9
Total
Jumlah
f
16
100
58
100
13
100
p
0,002
lebih besar dijumpai pada WUS yang
berpendidikan dasar yaitu 76,9% dari 13
WUS dibandingkan dengan WUS yang
Jurnal Kesehatan Masyarakat
berpendidikan menengah yaitu 37,9%
dari 58 WUS, dan WUS yang
berpendidikan tinggi yaitu 12,5% dari 16
WUS.
Hasil
analisa
statistik
menggunakan Chi-Square test didapatkan
nilai p = 0,002 ( p < 0,05 ) sehingga
hipotesa yang menyatakan bahwa
terdapat hubungan faktor pendidikan
dengan pengetahuan tentang pap smear
pada WUS di Kemukiman Lamnga
Kecamatan Mesjid Raya terbukti, artinya
ada hubungan bermakna antara tingkat
pendidikan WUS dengan pengetahuan
tentang pap smear (p < 0,05), atau
semakin tinggi tingkat pendidikan WUS
semakin baik pengetahuan tentang pap
smear.
Tabel 2
Hubungan Informasi dengan Pengetahuan Pap Smear pada Wanita Usia Subur di
Kemukiman Lamnga Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar
No
1
2
Informasi
Pernah
Tidak Pernah
Baik
42
11
Pengetahuan
f
Kurang
76,4
13
34,4
21
Berdasarkan tabel 2 di atas
menunjukkan
bahwa
presentase
pengetahuan kurang tentang pap smear
lebih banyak di jumpai pada WUS yang
tidak pernah mendapat informasi yaitu
65,6% dari 32 WUS, di bandingkan
dengan WUS yang pernah mendapatkan
informasi yaitu 23,6% dari 55 WUS.
Hasil
analisa
statistik
menggunakan Chi-Square test di dapat
f
23,6
65,6
Total
Jumlah
f
55
100
32
100
p
0,000
nilai p = 0,00 (p < 0,05), sehingga
hipotesa yang menyatakan bahwa
terdapat hubungan faktor informasi
dengan pengetahuan tentang pap smear
pada WUS di kemukiman Lamnga
Kecamatan Mesjid Raya terbukti, ada
hubungan yang bermakna tingkat
pengetahuan WUS dengan informasi
yang pernah di dapatkan WUS tentang
pap smear (p < 0,05).
Tabel 3
Hubungan Umur dengan Pengetahuan Pap Smear pada Wanita Usia Subur di Kemukiman
Lamnga Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar
No
1
2
Umur
Dewasa Muda
Dewasa Madya
Baik
40
13
Pengetahuan
f
Kurang
71,4
16
41,9
18
Berdasarkan tabel 3 di atas
menunjukkan
bahwa
persentase
pengetahuan kurang tentang pap smear
lebih banyak dijumpai pada WUS yang
berusia dewasa madya yaitu 58,1% dari
f
28,6
58,1
Total
Jumlah
f
56
100
31
100
p
0,013
31 WUS, dibandingkan dengan WUS
yang berusia dewasa muda yaitu 28,6%
dari 56 WUS.
Hasil
analisa
statistik
menggunakan
Chi-Square
test
Jurnal Kesehatan Masyarakat
menunjukkan bahwa nilai p = 0,013 (p <
0,05),
sehingga
hipotesa
yang
menyatakan bahwa ada hubungan antara
faktor usia dengan pengetahuan tentang
pap smear pada WUS di Kemukiman
Lamnga Kecamatan Mesjid Raya terbukti
artinya terdapat hubungan bermakna
antara tingkat pengetahuan WUS dengan
usia tentang pap smear.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan tentang faktor-faktor yang
berhubungan dengan pengetahuan tentang
pap smear pada wanita usia subur (WUS)
di Kemukiman Lamnga Kecamatan
Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar
didapatkan analisa sebagai berikut:
Pengetahuan tentang pemeriksaan
pap smear di kemukiman Lamnga,
menunjukkan bahwa dari 87 responden,
mayoritas
responden
mempunyai
pengetahuan baik terhadap pemeriksaan
pap smear yaitu 53 orang (60,9%).
Hasil penelitian ini sesuai dengan
pendapat
(Mubarok,
2007)
yang
menyatakan
bahwa
pengetahuan
dipengaruhi oleh faktor pendidikan.
Pendidikan mempengaruhi proses belajar,
dan kegunaannya.
Hubungan Pendidikan
dengan
Pengetahuan Pap Smear pada WUS
Dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa dari 87 responden, mayoritas
responden memiliki pendidikan baik yaitu
sebanyak 53 orang (60,9%). Hasil uji
statistik menggunakan Chi-Square test
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang bermakna antara pendidikan
terhadap pengetahuan tentang pap smear
pada WUS di mana nilai p = 0,02 (p <
0,05). Dengan demikian hipotesa yang
makin tinggi pendidikan seseorang makin
mudah orang tersebut untuk menerima
informasi..
Pengetahuan merupakan hal yang
sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang., sehingga dengan
adanya pengetahuan maka ibu-ibu wanita
usia subur akan mengerti dan berusaha
untuk melakukan pemeriksaan tentang
pap
smear
(Notoatmodjo,
2007).
Menurut peneliti ada beberapa
faktor yang mempengaruhi pengetahuan
ibu tentang pemeriksaan pap smear,
diantaranya adalah jenjang pendidikan
terakhir ibu, tingkat pengetahuan ibu
terhadap upaya melakukan pemeriksaan
pap smear, dan pernah tidaknya ibu
menerima informasi tentang masalah
tersebut baik dari media elektronik, media
cetak dan petugas kesehatan dan lain-lain.
Karena ketiga hal tersebut merupakan
faktor
pendorong
dan
faktor
pemberdayaan ibu dalam mengatasi
masalah kesehatannya. Penyebab masih
banyaknya WUS yang tidak melakukan
pemeriksaan pap smear di kemukiman
Lamnga karena ibu-ibu wanita usia subur
masih menganggap asing tentang
pemeriksaan tersebut karena WUS belum
memahami
apa
itu
pap
smear
ditegakkan dalam penelitian ini dapat
diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
pendapat Widyastuti dkk (2009) yang
menyatakan bahwa pendidikan yang
tinggi dapat meningkatkan taraf hidup
dan meningkatkan kemandirian dalam
mengambil keputusan yang menyangkut
masalah kesehatan pribadi.
Menurut
Notoatmodjo (2003) bahwa pendidikan
merupakan usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan didalam dan
diluar sekolah serta berlangsung seumur
hidup. Pendidikan mempengaruhi proses
belajar, semakin tinggi tingkat pendidikan
Jurnal Kesehatan Masyarakat
seseorang makin mudah seseorang
tersebut menerima informasi.
Menurut
peneliti
bahwa
pengetahuan
seseorang
sangat
mempengaruhi faktor pendidikannya
karena semakin tinggi tingkat pendidikan
WUS maka semakin baik pula
pengetahuannya,
bagi WUS yang
memiliki pendidikan tinggi mempunyai
keinginan yang lebih besar terhadap
upaya untuk melakukan pemeriksaan pap
smear.
Hubungan
Informasi
dengan
Pengetahuan Pap Smear pada WUS
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dari 87 responden mayoritas
responden pernah mendapatkan informasi
tentang pap smear yaitu sebanyak 55
orang (63,2%). Hasil uji statistik
menggunakan
Chi-Square
test
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang bermakna antara informasi yang
didapat terhadap pengetahuan tentang pap
smear pada WUS di mana nilai p = 0,000
(p < 0,05). Dengan demikian hipotesa
yang ditegakkan dalam penelitian ini
dapat diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
pendapat Notoatmodjo (2005) yang
menyatakan bahwa informasi merupakan
sumber
pengetahuan.
Pengetahuan
seseorang akan bertambah jika ia banyak
menerima informasi., dan menurut Burns
(2000).
Menurut
pendapat
peneliti
informasi sangatlah penting, karena
dengan adanya informasi maka WUS
menjadi tahu tentang perkembangan
masalah kesehatan yang ada saat ini dan
menambah pengetahuan WUS bagaimana
cara mengatasi masalah kesehatannya.,
semakin banyak informasi yang WUS
peroleh semakin banyak WUS yang mau
melakukan pemeriksaan pap smear.
Hubungan
Umur
Terhadap
Pengetahuan Pap Smear pada WUS
Hasil penelitian menunjukkan dari
87 responden mayoritas merupakan WUS
yang berusia dewasa muda, yaitu 56
orang (64,4%). Hasil uji statistik
menggunakan
Chi-Square
test
menunjukkan bahwa ada hubungan
bermakna
antara
usia
dengan
pengetahuan tentang pap smear pada
WUS di mana nilai p = 0,013 (p < 0,05),
sehingga hipotesa yang ditegakkan dalam
penelitian ini dapat diterima.
Hasil penelitian ini
sesuai
dengan pendapat Notoatmodjo, (2005)
yang menyatakan bahwa usia seseorang
sangat mempengaruhi daya tangkap dan
pola pikir seseorang, semakin matang
usia akan semakin berkembang pula daya
tangkap dan pola pikirnya, sehingga
pengetahuan yang diperoleh semakin
membaik.
Menurut peneliti usia seseorang
sangat
mempengaruhi
faktor
pengetahuan karena dalam penelitian ini
peneliti meneliti pada kelompok usia
dewasa, usia reproduktif dalam teori
Notoatmotjo (2005), mengatakan bahwa
seseorang akan semakin mudah untuk
memanfaatkan waktu untuk mengikuti
segala kegiatannya dan berkeinginan
untuk melakukan pemeriksaan pap smear.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Hasil uji statistik menggunakan ChiSquare test menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang bermakna
antara
pendidikan
dengan
Jurnal Kesehatan Masyarakat
pengetahuan tentang pap smear pada
WUS dengan nilai p = 0,02 (p <
0,05).
2. Hasil uji statistik menggunakan ChiSquare test menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang bermakna
antara informasi yang didapat dengan
pengetahuan tentang pap smear pada
WUS di mana nilai p = 0,00 (p <
0,05).
3. Terdapat hubungan yang bermakna
antara umur dengan pengetahuan
tentang pap smear pada WUS di mana
nilai p = 0,013 (p < 0,05).
Budiarto, E, (2002), Biostatistik Untuk
Kedokteran
Dan
Kesehatan,
Jakarta, EGC.
Burns, dkk. (2000). Pemberdayaan
Wanita dalam bidang kesehatan.
Yogyakarta, Yayasan Esesentia
Medika.
Evennett, K. (2004). Pap Smear apa
yang perlu anda ketahui. Arcan
Lestadi J, (2008), Sitologi Pap Smear,
Alat Pencegahan & Deteksi Dini
Kanker Leher Rahim. EGC,
Saran
1. Bagi petugas kesehatan agar lebih
meningkatkan promosi kesehatan bagi
masyarakat
khususnya
untuk
melakukan pemeriksaan pap smear
karena masih banyak masyarakat
khususnya ibu-ibu wanita usia subur
yang pengetahuannya masih kurang
sehingga
diharapkan
dapat
meningkatkan keinginan mereka
untuk melakukan pemeriksaan pap
smear.
2. Bagi Dinas kesehatan melalui bidan
desa agar dapat membuat program
pemeriksaan pap smear secara gratis
sehingga ibu–ibu wanita usia subur
agar dapat terdeteksi dengan cepat
apabila terdapat penyakit kanker
serviks.
Mary, dkk, (2007), Klien Gangguan
Sistem Reproduksi dan Seksualitas,
Seri Asuhan Keperawatan, Jakarta,
EGC
Michal, (2001), Keluarga Berencana. di
akses tanggal 25 Maret 2012,
http://www.sinar harapan.co.id
Mubarok, (2007), Promosi Kesehatan
Sebuah Pengantar Proses Belajar
Mengajar
Dalam
Pendidikan.
Yogyakarta, Graha Ilmu.
Notoatmodjo, (2005),
Metodologi
Penelitian Kesehatan.
Rineka
Cipta.
Poli Kebidanan RSUD Dr Zainal Abidin.
Banda Aceh tahun 2012.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2006), Metodologi Penelitian
Bidang Kesehatan, Keperawatan,
Kebidanan, Kedokteran, Jakarta,
Rineka Cipta
Rasjidi dan Sulistiyanto. (2007), Vaksin
Human
Papilloma Virus dan
Eradisi Kanker Mulut Rahim.
Jakarta, Sagung Seto
Riduan, (2007), Rumus dan Data dalam
Analisis
Statistik,
Bandung,
Alfabeta.
Jurnal Kesehatan Masyarakat
Widyastuti, dkk, (2009), Kesehatan
Reproduksi. Yogyakarta, Fitramaya.
Yatim, F, (2005), Penyakit Kandungan.
Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Download