PRETEST POLI ASMA-PPOK

advertisement
PRETEST POLI ASMA-PPOK
DEFINISI ASMA
Gangguan inflamasi kronik jalan napas yang melibatkan berbagai sel inflamasi dan elemennya, yang
berhubungan dengan hiperreaktivitas bronkus, sehingga menyebabkan gejala episodik berulang berupa
mengi, sesak napas, rasa berat di dada dan batuk terutama malam atau dini hari (tergantung luas
peradangan, variabilitas, derajat obstruksi yang bersifat reversibel spontan dengan atau tanpa pengobatan.
Factor lingkungan :
1. Alergen
Indoor (debu rumah, serpihan
kulit, bulu hewan piaraan,
kecoa, jamur dll
Outdoor (tepung sari, jamur)
2. Infeksi sal. Napas (tu: virus)
3. Sensitisasi lingkungan kerja
(okupasi)
4. Asap rokok (aktif dan pasif)
5. Polusi udara (indoor/outdoor)
Factor risiko :
Factor pejamu :
1. Genetik (alergi, hiperaktivitas
bronkus, asma)
2. Obesitas
3. Jenis kelamin
ASMA
FACTOR PENCETUS :
1. Alergen
2. Infeksi saluran napas
3. Polutan
4. Obat-obatan
MEKANISME DAN PATOFISIOLOGI ASMA
1.
Inflamasi jalan napas
-
Asma alergik, non-alergik, akibat aspirin, pada latihan fisis.
Sel inflamasi (sel mast, eosinofil limfosit T; Th2, dendritik, makrofag
dan netrofil)
Sel struktur jalan napas (sel otot polos, endotel bronkus, fibroblast,
miofibroblas, serabut saraf.
Mediator lainya (kemokin, sisteinil leukotrien, sitokin, histamine,
oksida nitrat (NO), prostaglandin D2
2.
Bronkokonstriksi
Neurotransmitter yang bersifat bronkokonstriktor
3.
Perubahan struktur jalan napas
Airway remodeling (perbaikan jaringan  struktur kaku)
Factor yang berperan dalam obstruksi
Hipereaktivitas bronkus
UCOK PROJECT 2012
1.
2.
3.
4.
-
Bronkokonstriksi (otot polos bronkus)
Edema dinding saluran napas
Penebalan dinding jalan napas (airway remodeling)
Hipersekresi mucus (mucus plugging)
Kontraksi otot polos bronkus
Uncoupling airway contraction
Penebalan dinding jalan napas karena edema
Serabut sensorik tersensistisasi
Page 1
SKEMATIK PATOFISIOLOGI ASMA
DIAGNOSIS ASMA
ANAMNESIS
- Gejala asma episodik : serangan berulang (hilang timbul), ada periode bebas serangan
- Variabilitas : serangan timbul pada aktu-waktu tertentu (cuaca, faktor pencetus; alergen/iritan)
memburuk malam hari karena udara dingin, tungau, aktivitas parasimpatis, >> hormone kortisol
- Reversibiltas : gejala reda dengan atau (spontan) tanpa bronkodilator B2-agonis kerja singkat
- Kadang disertai gejala rinitis alergika
- Riwayat atopi
- Jika batuk pilek lama > 10 hari, berulang, sering komplikasi pada saluran napas bawah.
Pertanyaan :
1. Apakah anda pernah mendapat serangan mengi berulang ?
2. Apakah anda mengalami batuk batuk yang memberat di malam hari?
3. Apakah mengi atau batuk muncul setelah latihan fisis?
4. Apakah batuk/mengi/sesak/rasa berat di dada timbul sesudah terpajan allergen di udara/polutan?
5. Apakah pernah menderita flu lebih dari 10 hari ?
6. Apakah gejala berkurang/membaik setelah mendapat pengobatan seperti asma ?
PEMERIKSAAN FISIS
- Mengi : umumnya bilateral, polifonik, terutama terdengar saat ekspirasi
- Normal (kondisi stabil)/tidak eksaserbasi
- Frekuensi napas > 20x/min
- Penggunaan otot bantu pernapasan dan retraksi suprasternal
- Nadi dapat meningkat > 100 x/ menit
UCOK PROJECT 2012
Page 2
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Spirometri : gangguan obstruksi; VEP1 > 12% atau > 200 ml paska bronkodilator
- APE > 20% atau 60 l/menit paska BD, variabilitas harian
- Uji provokasi bronkus : VEP turun > 20% dengan inhalasi metakolin atau histamine, beban kerja
(treadmill test, 6MWT)
- Uji alergi (mengetahui status alergi) ; skin prick test tidak berkorelasi dengan pencetus asma
- Pemeriksaan seru IgE spesifik.
KRITERIA ASMA TERKONTROL PENUH
1. Gejala harian tidak ada
2. Asma serangan malam (nokturnal) tidak ada
3. Keterbatasan aktivitas fisis tidak ada
4. Kebutuhan obat pelega tidak ada
5. APE atau VEP1 normal
6. Tidak ada kunjungan ke IGD
Klasifikasi berdasarkan kondisi terkontrolnya asma (Asma Kontrol)
DERAJAT KONTROL ASMA
A. PENILAIAN KONTROL ASMA (Lebih dari 4 minggu terakhir)
19
Terkontrol total (semua
Terkontrol sebagian (minimal 1-2
Tidak
kriteria
kriteria tiap minggunya)
terkontrol
1. Gejala Harian
Tidak ada ( < 2x/minggu)
> 2x/minggu
> 3 kriteria
asma
2. Keterbatasan aktivitas
Tidak ada
Ada
terkontrol
3. Asma malam (nocturnal) Tidak ada
Ada
sebagian
4. Kebutuhan pelega
Tidak ada ( < 2x/minggu)
> 2x/minggu
5. APE atau VEP1
Normal
< 80 % prediksi / nilai terbaik
B. PENILAIAN RESIKO BERIKUTNYA (eksaserbasi, tidak stabil, penurunan faal paru, efek
samping
Gambaran yang berkaitan dengan kejadian yang tidak diharapkan termasuk :
Kondisi klinis tidak terkontrol, sering eksaserbasi dalam 1 tahun terakhir, membutuhkan perawatan RS karena
kondisi kritis asma, faal paru (VEP1) rendah, pajanan asap rokok, menggunakan pengobatan dosis tinggi
KRITERIA ASMA LAMA
1. Asma intermitten
2. Asma persisten ringan
3. Asma persisten sedang
4. Asma persisten berat
Klasifikasi beratnya asma berdasarkan gambaran klinis (penilaian awal sebelum terapi)
DERAJAT ASMA
GEJALA
GEJALA
FAAL PARU
MALAM
Asma Intermitten
Gejala < 1x/minggu
< 2 x/bulan
VEP atau APE > 80% prediksi
1.
2.
Asma Persisten Ringan
3.
Asma persisten sedang
4.
Asma Persisten Berat
UCOK PROJECT 2012
-
Gejala diluar eksasebasi (-)
Eksaserbasi singkat
Gejala > 1x/minggu
Tetapi < 1 hari/minggu
Eksaserbasi dapat mengganggu
aktivitas dan tidur
Gejala setiap hari
Eksaserbasi mengganggu
aktivitas dan tidur
Butuh bronkodilatorsetiap hari
Gejala setiap hari
Eksaserbasi sering
Aktivitas fisis terbatas
+ > 2 x/bulan
+ > 1 x/ minggu
sering
Variabilitas VEP atau APE <
20%
VEP atau APE > 80% prediksi
Variabilitas VEP atau APE 20
– 30 %
VEP atau APE 60-80%
prediksi
Variabilitas VEP atau APE >
30%
VEP atau APE < 60% prediksi
Variabilitas VEP atau APE >
30%
Page 3
Klasifikasi berat asma berdasarkan paduan terapi setiap harinya dan respons terapi
Tahap Derajat Asma
Tahapan pengobatan yang sedang digunakan saat penilaian
Tahap I intermitten
Tahap 2 . persisten ringan Tahap3. Persisten berat
1. Intermitten
Intermiten
Persisten ringan
Persisten sedang
2. Persisten ringan
Peristen ringan
Peristen ringan
Persisten berat
3. Persisten sedang
Peristen sedang
Persisten sedang
Persisten berat
4. Persisten berat
Persisten berat
Persisten berat
Persisten berat
PENILAIAN ASMA EKSASERBASI AKUT (GINA 2012)
No.
Derajat keparahan serangan asma
SEDANG
BERAT
Bicara masih lancar
Saat istirahat sesak
Bayi menangis terseduBayi berhenti menyusu
sedu, sulit menyusui
Masih bias berbaring
Lebih suka duduk
Membungkuk ke depan
Menyelesaikan kalimat
Frase/terputus kalimat
Terbata bata kata
Mungkin gelisah
Selalu gelisah
Sangat gelisah
< 20
20-30
Diatas 30x
Frekuensi napas normal pada anak
< 2 bulan
= < 60x/mnt
2-12 bulan
= < 50
1-5 tahun
= < 40
6-8 tahun
= < 30
Biasanya tidak
Selalu
Selalu
RINGAN
Dapat berjalan
1.
Sesak napas
2.
3.
4.
Berbicara
Kesadaran
Frekuensi napas
5.
6.
Gerakan otot napas
tambahan dan
retraksi suprasternal
Mengi
7.
Frekuensi nadi
8.
Pulsus paradoksus
9.
APE paska BD (%
prediksi atau % nilai
terbaik
>80
60-80
10.
PaO2
Normal (tidak perlu uji)
>60 mmHg
12.
Dan ATAU PaCO2
Saturasi O2
Sedang, sering saat
Keras
ekspirasi paksa
< 100
100 – 120
Batas nilai normal pada anak
Bayi (2-12 bulan) <160x
Prasekolah (1-2thn)<120x
th
Usia sekolah (2-8 )<110x
Tidak ada (<10 mmHg)
Mungkin ada (1025mmHg)
ASMA MENGANCAM JIWA
Mengantuk/confuse
Gerakan rorakoabdominal
paradoksikal
Selalu keras
(-) = silence chest
>120
Bradikardi
Sering, >25mmHg
(dewasa), 20-40mmHg
(anak)
<60% prediksi nil.
Terbaik (<100l/min dws)
ATAU respons berakhir <
2 jam
Tidak ada, menunjukkan
kelemahan otot-otot
pernapasan
<60 mmHg, mungkin
sianosis
<45 mmHg
<45 mmHg
>45 mmHg,gagal napas
>95 %
91 - 95 %
< 90 %
Hiperkapnia (hipoventilasi) lebih cepat terjadi pada anak kecil disbanding remaja
dan dewasa
KRITERIA ASMA AKUT SEDANG
- Sesak napas jika berbicara
- Posisi duduk
- Cara berbicara bebrapa kata
- Sadar gelisah
- Frekuensi napas 20-30x/menit
- Nadi 100-120x/menit
- Otot bantu napas dan retraksi suprasternal
- Mengi keras akhir ekspirasi
- APE paska BD 60-80%
- PaO2 60-80 mmHg
- PaCO2 < 45 mmHg
- Saturasi O2 91-95%
- Pulsus paradoksus 10-25 mmHg.
UCOK PROJECT 2012
Page 4
KRITERIA PEMBERIAN STEROID PADA SERANGAN ASMA AKUT
1. Tidak respons dengan pemberian bronkodilator
2. Riwayat menerima pengobatan kortikoteroid oral sebelumnya tetapi mengalami eksaserbasi
3. Dating dengan eksaserbasi berat
LAMA PENGOBATAN ASMA PERSISTEN SEDANG (BILA MENGGUNAKAN STEROID)
Medikasi pengontrol harian : inhalasi glukokortikosteroid (400-800 mcg/hari + long acting B2-agonis
(LABACS) ATAU
ALTERNATIF pilihan lain :
- GKs inhalasi 400-800 mcg/hari + teofilin lepas lambat
- GKs inhalasi 400-800 mcg/hari + LABA oral
- GKs inhalasi (> 800 mcg/hari)
- GKs inhalasi (400-800 mcg) + leucotriene modifier
ALTERNATIF LAIN
- Ditambah LABA oral
- Ditambah teofilin lepas lambat
PERBEDAAN ASMA DENGAN PPOK
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
KRITERIA
Onset penyakit usia muda
Sakit mendadak
Riwayat merokok
Riwayat atopi
Sesak dan mengi berulang
Batuk kronis berdahak
Hipeaktivitas bronkus
Reversibilitas obstruksi
Variabilitas harian
Eosinofil sputum
Neutrofil serum
Makrofag
CD4/CD8
Sel mast
Respons dengan BD
Respons dengan kortikosteroids
UCOK PROJECT 2012
ASMA
++
++
+/++
+++
+
+++
++
++
+
+
CD4
+
+++
+++
PPOK
+++
+
+
++
+
+
+
CD8
+
+
Page 5
NAMA OBAT PENGONTROL (CONTROLLER) (GENERIK, DAGANG, KEMASAN DAN DOSIS)
NAMA GENERIK
Budesonide
NAMA DAGANG
Inflammide
SEDIAAN/ KEMASAN
IDT 100 mcg/semprot 300 dosis
IDT 200 mcg/semprot 300 dosis
Obucort
+
Symbicort (BF)
Salmeterol
+
flutikason
propionate
Metil prednisolon
Seretide (SFlut)
Lameson;
solumedrol
Swinghaler 200 mcg/semprot 200
dosis
Turbuhaler;
100 mcg/hirup 200 dosis
200 mcg/hirup 100 dosis
400 mcg/hirup 100 doss
Respules: 0.25 mg/1 ml dan 0.5
mg/1 ml
Turbuhaler
80/4.5 mcg/ hirup 60/200 dosis
160/4.5 mcg/hirup 120 dosis
Inhaler (IDT)/Diskus
50/50 mcg/semprot 120 dosis
50/125 mcg/semprot 120 dosis
4,8 dan 16 mg (tablet)
125mg/2ml, IV
Prednisone
Prednisone
5 mg tablet
Pulmicort
Budesonide
formoterol
aminopilin
225 mg tablet
Teofilin
Bufabron
125, 250, dan 300 mg tablet
DOSIS
R:200-400 mcg/hari
S:400-800 mcg/hari
B:800-1600 mcg/hari
Dosis 2x200 mcg/hari
400-800 mcg/hari
2x200 mcg/hari
400-800 mcg/hari
2x200 mcg/hari
2x1-2 semprot/hari
2x2 semprot/hari
Dws:4-40mg/hari
Anak:0.25-2mg/kgBB
Dosis tunggal/terbagi
Dws:20-40mghari dosis tunggal selama
3-10 hari
Anak: 1-2mg/kgBB maks 40mg/hari
selama 3-10 hari
Dws: 2x1 tab
Anak:2x 1/2-1 tab 9(>12 thn)
Kadar sereum: 5-15 mcg/ml
Dws: 2x125-300 mg, 1x 200-400 mg
Anak: 2x125 mg (>6 thn)
NAMA OBAT PELEGA (reliever)
NAMA GENERIK
Salbutamol sulfat
NAMA DAGANG
Ventolin, asmacell
Fenoterol HBr
Berotec
Procaterol HCl
Meptin
Terbutalin sulfat
Bricasma, nairet,
asmacell
Ipratropium
salbutamol
br+
Combivent
Ipratropium Br
Atrovent
Tiotropium Br
Spiriva
UCOK PROJECT 2012
SEDIAAN/KEMASAN
IDT 100 mcg/semprot 200 Dosis
Nebules 2.5 mg/2ml
Tablet 2 dan 4 mg
Sirup 2 mg/5ml
MDI 100 mcg/semprot 200 dosis
Solution 0.1%, 50 ml
Swinghaler 10 mcg/hirup, 200 dosis
Nebulizer 30 mcg dan 50 mcg
Ampul : 0.5mg/ml dan 0.25mg/ml
Turbuhaler: 0.5 dan 0.25 mg/hirup
Respul: 2,5mg/2ml
Canister: 0.25mcg/semprot 400
dosis
Tablet : 2.5 mg, Sirup; 1.5 mg/5ml
MDI aerosol 20 mcg/120mcg 200
dosis
UDV (Unit Dose Vial): 0.5mg/2.5mg
dalam 2.5 ml
Inhaler: 20 mcg/ semprot 200 dosis
Solution: 0.025% (nebul)
handihaler : 18 mcg/cap hirup.
DOSIS
3-4 x 1-2 semprot/hari
3-4 x 1-2 semprot/hari
3 x 0.2 – 1ml (1ml = 20 tetes)
4 x 2 hirup / hari
3-4 x 1-2 hirup/hari
3-4 x 1-2 hirup/hari
4 x 2 semprot maksimal 12 semprot/hari
3-4 x sehari
3-4 x 1-2 semprot/hari
3-4 x sehari inhalasi
1x1 kapsul hirup/hari
Page 6
TUJUAN MANAJEMEN ASMA ;
1. Mencapai dan mempertahankan kondisi gejala asma terkontrol
2. Mempertahankan kemampuan beraktivitas normal termasuk olahraga
3. Mempertahankan faal paru mencapai/mendekati normal
4. Mencegah eksaserbasi akut
5. Menghindari efek samping obat
6. Mencegah kematian karena asma
MANEJEMEN KOMPREHENSIF ASMA :
1. Membangun hubungan dokter-pasien (KIE)
2. Identifikasi dan mengurangi pajanan risiko
3. Menilai, mengobati dan memonitor asma
4. Mengatasi eksaserbasi akut
5. Kondisi khusus,
1. Interpretasi nilai ACT (Asma Control Test)
Nilai/skor
Artinya
Apa yang harus dilakukan
Strategi pelaksanaan
< 19
Tidak terkontrol
Tingkatkan tahapan pengobatan sampai
mencapai terkontrol
20 – 24
Terkontrol sebagian
25
Terkontrol total
Pertimbangkan tingkatkan pengobatan
sampai mencapai terkontrol total. Dengan
memperhatikan kepuasan pasien, ESO,
kemungkinan laksana (kesulitan meggunakan
dan beban biaya)
Pertahankan kondisi terkontrol (stabil)
Cari factor penyebab : obat yang digunakan, cara
menggunakan, kepatuhan, kendala bial ada, dan
komorbid.
Upayakan mencapai terkontrol dengan mengatasi
masalah diatas.
Tingkatkan tahapan pengobatan.
Idem .
Tingaktkan tahapan sampai terkontrol total
Dengan mempertimbangkan berbagai hal.
Turunkan pengobatan, tetap pertahankan
terkontrol dan minimalkan ESO
UCOK PROJECT 2012
Pertahankan dengan pengobatan yang sama,
pertahankan stabil
Jika stabil 3 – 6 bulanturunkan pengobatan bertahap
dengan tetap mempertahankan kondisi terkontrol.
Monitoring kondisi asma dan respons pengbatan tetap
dilakukan serta identifikasi jika ada perburukan.
Page 7
Dalam 4 minggu terakhir, seberapa sering asma anda menganggu anda untuk melakukan pekerjaan sehari-hari
di kantor, di sekolah atau dirumah
Dalam 4 minggu terakhir, seberapa sering anda mengalami sesak napas
Dalam 4 minggu terakhir, seberapa sering gejala asma (bengek, batuk2, sesak napas, nyeri dada atau rasa
tertekan di dada) menyebabkan anda terbangun di malam hari atau lebih awal dari biasanya ?)
Dalam 4 minggu terakhir, seberapa sering menggunakan obat pelega / inhalasi
Dalam 4 minggu terakhir, bagaimana kondisi asma anda
UCOK PROJECT 2012
Page 8
Tahapan pengobatan Asma (GINA 2011)
TATALAKSANA ASMA BERDASARKAN DERAJAT KONTROL (GINA 2011)
(UNTUK ANAK DIATAS 5 TAHUN, REMAJA DAN DEWASA)
turunkan
Derajat Kontrol
TERKONTROL
Turunkan level
STEP-1
Naikkan step
EKSASERBASI
Pertahankan dan cari step kontrol terendah
Pertimbangkan step lebih tinggi  kontrol
TERKONTROL SEBAGIAN
TIDAK TERKONTROL
Tindakkan pengobatan
Naikkan step sampai kontrol tercapai
Tangani sebagai eksaserbasi
Naikkan level
Langkah pengobatan
STEP-2
STEP-3
STEP-4
STEP-5
KIE penderita asma. Kontrol lingkungan
(jika step-up treatment  gejala kurang terkontrol, cek teknik pemakaian inhaler, kepatuhan, dan konfirmasi gejala ASMA asma)
SABA jika perlu
SABA jika diperlukan
Pilih salahsatu
Pilih salahsatu
step-3
Step-4
pilih salahsatu atau lebih
Tambah dengan yang
lain dibawah ini
ICS dosis rendah*
ICS dosis rendah
ICS dosis sedang atau
Glukokortikosteroid
ditambah LABA
tinggi ditambah LABA
oral (dosis rendah)
Leukotriene modifier** ICS dosis sedang atau
Leukotriene modifier
Anti IgE
tinggi ditambah
Pilhan
leukotriene modifier
obat pengontrol***
ICS dosis rendah
Teofilin lepas lambat
ditambah
leukotriene modifier
ICS dosis rendah
ditambah
leukotriene modifier
*ICS = inhaled corticosteroid/kortikosteroid inhalasi
** = antagonis reseptor atau sintesis inhibitor
*** = rekomendasi pengobatan. Sesuaikan kebutuhan individu, ketersediaan, biaya dan kenyamanan
Pemberian Pelega alernatif termasuk antikolinergik inhalasi, SABA, beberapa LABA, dan SA Teofilin.
Dosis reguler dengan SABA tidak dianjurkan jika tidak diberikan bersamaan penggunaan ICS reguler.
UCOK PROJECT 2012
Page 9
TATALAKSANA SERANGAN ASMA AKUT DI IGD
UCOK PROJECT 2012
Page 10
1. Cara menggunakan Breezhaler (ONBREEZ)
Instructions for handling and use
Pull off the cap.
Open inhaler:
Hold the base of the inhaler firmly and tilt the
mouthpiece. This opens the inhaler.
Prepare capsule:
Immediately before use, with dry hands, remove one
capsule from the blister.
Insert capsule:
Place the capsule into the capsule chamber.
Never place a capsule directly into the mouthpiece.
UCOK PROJECT 2012
Page 11
Close the inhaler:
Close the inhaler until you hear a “click”.
Pierce the capsule:
• Hold the inhaler upright with the mouthpiece
pointing up.
• Pierce the capsule by firmly pressing together both
side buttons at the same time. Do this only once.
• You should hear a “click” as the capsule is being
pierced.
Release the side buttons fully.
Breathe out:
Before placing the mouthpiece in your mouth, breathe
out fully.
Do not blow into the mouthpiece.
UCOK PROJECT 2012
Page 12
Inhale the medicine
To breathe the medicine deeply into your airways:
• Hold the inhaler as shown in the picture. The side
buttons should be facing left and right. Do not press
the side buttons.
• Place the mouthpiece in your mouth and close your
lips firmly around it.
• Breathe in rapidly but steadily and as deeply as you
can.
Note:
As you breathe in through the inhaler, the capsule
spins around in the chamber and you should hear a
whirring noise. You will experience a sweet flavour as
the medicine goes into your lungs.
Additional information
Occasionally, very small pieces of the capsule can get
past the screen and enter your mouth. If this happens,
you may be able to feel these pieces on your tongue.
It is not harmful if these pieces are swallowed or
inhaled. The chances of the capsule shattering will be
increased if the capsule is accidentally pierced more
than once (step 6).
If you do not hear a whirring noise:
The capsule may be stuck in the capsule chamber. If
this happens:
• Open the inhaler and carefully loosen the capsule by
tapping the base of the inhaler. Do not press the side
buttons.
• Inhale the medicine again by repeating steps 8 and
9.
Hold breath:
After you have inhaled the medicine:
• Hold your breath for at least 5-10 seconds or as long
as you comfortably can while taking the inhaler out of
your mouth.
• Then breathe out.
• Open the inhaler to see if any powder is left in the
capsule.
If there is powder left in the capsule:
• Close the inhaler.
• Repeat steps 8, 9, 10 and 11.
Most people are able to empty the capsule with one
or two inhalations.
Additional information
Some people may occasionally cough briefly soon
after inhaling the medicine. If you do, don't worry. As
long as the capsule is empty, you have received
enough of your medicine.
UCOK PROJECT 2012
Page 13
After you have finished taking your medicine:
• Open the mouthpiece again, and remove the empty
capsule by tipping it out of the capsule chamber. Put
the empty capsule in your household waste.
• Close the inhaler and replace the cap.
Do not store the capsules in the Onbrez Breezhaler
inhaler.
Mark daily dose tracker:
On the inside of the pack there is a daily dose tracker.
Put a mark in today's box if it helps to remind you of
when your next dose is due.
UCOK PROJECT 2012
Page 14
UCOK PROJECT 2012
Page 15
UCOK PROJECT 2012
Page 16
UCOK PROJECT 2012
Page 17
UCOK PROJECT 2012
Page 18
V. CARA MENGGUNAKAN SWINGHALER (0BUCORT (Budesonide), MEPTIN(procaterol)
1.
2.
3.
4.
5.
Buka penutup transparans
Ayunkan keatas dan kebawah 4-5 kali
Dorong kedua ujung kearah berlawanan  bunyi klik, tanda alat sudah siap
Buang napas perlahan sampai habis
Mouthpiece letakkan kedalam mulut dengan rapat, lalu hisap cepat kemudian lepas alat, lalu tahan nafas
selama 5-10 detik dengan mulut tertutup. Buang napas perlahan
6. Jika ingin menghirup lagi (ulangi prosedur 3-5)
7. Selesai dipakai untuk menutup alat dorong lagi kearah berlawanan. Pasang tutup transparan.
VI. CARA MENGUNAKAN HANDIHALER SPIRIVA (tiotropium bromide)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Buka penutup utama kesamping
Buka penutup mouthpiece
Masukkan kapsul serbuk obat inhalasi kedalam chamber
Tutup mouthpiece dan penutup utama sampai bunyi klik
Tekan tombol disisi samping handihaler sampai bunyi klik
Buang napas perlahan sampai maksimal
Letakkan mouthpiece kedalam mulut, hisap dengan cepat, tahan napas 5 – 10 detik, lalu buang napas
perlahan.
8. Selesai memakai alat, keluarkan dan bersihkan alat, buang sisa kapsul dalam chamber.
UCOK PROJECT 2012
Page 19
UCOK PROJECT 2012
Page 20
Download