BAB VI HOMOMORFISMA GRUP Dalam bagian ini kita akan mempelajari suatu pemetaan f : G G ' , yang menghubungkan suatu struktur grup G ke struktur grup G ' sehingga pemetaan tersebut akan memberikan informasi tentang struktur grup G ' dari sifat-sifat struktur grup G yang diketahui atau sebaliknya. Kita mulai dengan definisi homomorfisma. 6.1 STANDAR KOMPETENSI Setelah mempelajari bab ini diharapkan kita dapat mengenal suatu homomorfisma grup. 6.2 KOMPETENSI DASAR Setelah mempelajari bab ini diharapkan kita mampu: a Memeriksa suatu suatu relasi merupakan suatu homomorfisma b Menyebutkan bentuk-bentuk homomorfisma c Menggunakan sifat-sifat homomorfisma d Menjelaskan Teorema Utama Homomorfisma dan Teorema Utama pada Grup-grup Faktor e Menjelaskan Teorema Cayley f Menjelaskan Teorema-teorema Isomorfisma 6.3 PENGERTIAN HOMOMORFISMA DEFINISI 6.1 (Homomorfisma) Misalkan G, dan G ' , ' dua grup dengan operasi binernya. Suatu pemetaan f : G G ' disebut homomorfisma (homomorphism) jika untuk setiap g1 , g 2 G berlaku f ( g1 g 2 ) f ( g1 ) ' f ( g 2 ) . Dapat dikatakan bahwa ”peta dari hasil operasi dua elemen dalam G sama dengan hasil operasi dari masing-masing petanya dalam G ' ”. CONTOH 1. Misalkan G1 dan G2 dua grup dengan operasi pergandaan (komposisi fungsi). df Didefinisikan pemetaan f : G1 G2 , dengan g f ( g ) e dimana e G2 sebagai elemen identitas maka f merupakan homomorfisma karena untuk setiap g1 , g 2 G1 df f ( g1 g 2 ) e e e f ( g1 ) f ( g 2 ) □ Homomorfisma demikian disebut homomorfisma trivial (trivial homomorphism). CONTOH 2. Misalkan G grup, suatu pemetaan dari G ke G dengan definisi i : (G, ) (G, ) , df a i(a) a maka i merupakan homomorfisma karena untuk setiap a, b G df i(a b) a b i(a) i(b) □ CONTOH 3. df Didefinisikan pemetaan : ( , ) ( , ) dengan n (n) 2n maka merupakan homomorfisma, untuk setiap n1 , n2 , df (n1 n2 ) 2(n1 n2 ) 2n1 2n2 (n1 ) (n2 ) □ CONTOH 4. Grup 2 {0, 1} dengan operasi penjumlahan. Pemetaan g : 2 2 dengan df a g (a ) 1 bukan merupakan homomorfisma df df g ( 1 1 ) g ( 2) g ( 0) 1 , tetapi g ( 1 ) g ( 1 ) 1 1 2 0 Jadi g (1 1) g (1) g (1) .□ CONTOH 5. Misalkan : , dan , , {r r 0}. dengan x ( x) e x , sedemikian hingga df ( x1 x2 ) e x x e x e x ( x1 ) ( x2 ) . 1 2 1 2 Jadi merupakan suatu homomorfisma. □ 84 Didefinisikan pemetaan CONTOH 6. Misalkan ( M ( ), ) grup dan ( { 0 }, ) grup dengan M ( ) { Ann A invertibel } { Ann Pemetaan f : M( ) {0} dengan A 0} . df A f ( A) A merupakan homomorfisma karena df sifst f ( A B) AB A B f ( A) f ( B) □ CONTOH 7. Didefinisikan pemetaan f : df df dengan x f ( x) ln x maka sifat f ( x y) ln( xy) ln( x) ln( y) x, y yaitu f merupakan homomorfisma. □ DEFINISI 6.2 Jika f : G G ' homomorfisma grup, didefinisikan (i). Homomorfisma yang injektif disebut monomorfisma (ii). Homomorfisma yang surjektif disebut epimorfisma (iii). Monomorfisma yang merupakan epimorfisma disebut isomorfisma. (iv). Homomorfisma dari G ke G disebut endomorfisma (v). Isomorfisma dari G ke G disebut auotomorfisma. Auotomorfisma i g : G G dengan i g ( x) gxg 1 disebut automorfisma dalam (Inner Automorphism) G terhadap g. CONTOH 8 Perkawanan f : ( , ) ( , ) dengan x f ( x) e x merupakan isomorfisma f pemetaan Ambil sebarang x1 , x2 , x1 x2 e x1 e x2 f ( x1 ) f ( x2 ) , yaitu f pemetaan f homomorfisma Ambil sebarang x1 , x2 , f ( x1 x2 ) e x1 x2 e x1 e x2 f ( x1 ) f ( x2 ) , yaitu f homomorfisma 85 f injektif ( f11 ) Ambil sebarang x1 , x2 , f ( x1 ) f ( x2 ) e x1 e x2 x1 x2 , maka f injektif yaitu f monomorfisma f surjektif Untuk setiap y terdapat x ln y sehingga f ( x) e ln y y , maka f surjektif atau f epimorfisma Jadi f isomorfisma, selanjutnya dikatakan ( , ) ( ( , ) dibaca ” ( , ) isomorfik , ) ”□ CONTOH 9 Dibentuk suatu perkawanan, f : dimana grup 2 dan grup 4 2 df 4 df dengan 0 f ( 0) 0 dan 1 f ( 1 ) 2 tertutup terhadap operasi penjumlahan. Disini f pemetaan, f homomorfisma, (tunjukkan!) dan f monomorfisma tetapi f tidak epimorfisma. Jika f ( x1, x2 injektif 2 maka ( x1, x2 2 ) f ( x1 ) f ( x2 ) x1 x2 . Kontraposisinya ) x1 x2 f ( x1 ) f ( x2 ) . Perhatikan 0 1 f ( 0) 0 2 f (1) yaitu f injektif atau f monomorfisma tetapi f tidak surjektif karena 1 4 tidak ada x 2 sehingga f ( x ) 1 . □ 6.4 SIFAT-SIFAT HOMOMORFISMA Beberapa sifat penting diberikan dalam teorema 4 di bawah, akan sangat berguna untuk pembicaraan teori grup selanjutnya. Kita mulai dengan mendefinisikan bayangan dan bayangan invers untuk membantu pembuktian teorema tersebut. DEFINISI 6.3 (Bayangan dan Bayangan Invers) Misalkan f suatu pemetaan dari himpunan X kedalam himpunan Y dan misalkan A X dan B Y . Didefinisikan bayangan f ( A) dari A dalam X terhadap f adalah f ( A) { f (a) a A} dan Bayangan invers f 1 ( B) {x X f ( x) B} 86 f 1 ( B) dari B dalam X adalah TEOREMA 6.4 Misalkan (G, ) grup dan (G ' , ' ) grup dengan elemen identitas berturut-turut eG dan eG' . Pemetaan f : G G ' homomorfisma maka berlaku : 1. f ( eG ) eG ' 2. f ( g 1 ) ( f ( g ) ) 1 , g G 3. Jika H subgrup G maka f (H ) subgrup G ' . 4. Jika K ' subgrup G ' maka f 1 ( K ) subgrup G. ' Bukti 1. f ( eG ) eG ' Dalam grup G elemen identitas eG eG eG , sedemikian hingga f hom f (eG ) f (eG eG ) f (eG ) ' f (eG ) G ' elemen eG ' G ' sehingga eG ' ' f (eG ) f (eG ) ' f (eG ) G ' . Dengan hukum kanselasi kanan f (eG ) eG ' terbukti. ■ 2. f ( g 1 ) ( f ( g ) ) 1 , g G Untuk setiap g G terdapat g 1 G sehingga g g 1 eG , f : G G ' f hom 1 f ( g g 1 ) f ( g ) ' f ( g 1 ) f (eG ) eG ' Digandakan dengan f ( g ) 1 , ( f ( g )) 1 ' f ( g ) ' f ( g 1 ) ( f ( g )) 1 ' eG ' eG ' ' f ( g 1 ) ( f ( g )) 1 f ( g 1 ) ( f ( g )) 1 terbukti. ■ 3. Jika H subgrup G maka f (H ) subgrup G ' . Bayangan f (H ) dari H dalam G terhadap f adalah f ( H ) { f (a) a H} merupakan subgrup G ' , maka harus ditunjukkan : (i). Untuk setiap x, y f ( H ) maka x ' y f ( H ) (ii). Untuk setiap x f (H ) maka x 1 f ( H ) Bukti: f (H ) Ø , karena H Ø (H subgrup). 87 (i). Ambil sebarang x, y f ( H ) maka ada a, b H sehingga x f (a) dan y f (b) a, b H , H subgrup dalam G maka a b H , akibatnya f (a b) f ( H ) f hom f (a b) f (a) ' f (b) x ' y f ( H ) Jadi x, y f ( H ) x ' y f ( H ) terbukti. (ii). Ambil sebarang x f (H ) maka ada a H dengan x f (a) 2 x 1 ( f (a) ) 1 f (a 1 ) f ( H ) dengan a 1 H Jadi x f ( H ) x 1 f ( H ) terbukti. Jadi f (H ) subgrup G ' terbukti. ■ 4. Jika K ' subgrup G ' maka f 1 ( K ) subgrup G. ' Bayangan invers f 1 ( K ) dari K ' dalam G adalah ' f 1 ( K ' ) { a G f (a) K ' } merupakan subgrup G, maka harus ditunjukkan : (i). Untuk setiap x, y f 1 ( K ) maka x y f 1 ( K ) ' ' (ii). Untuk setiap x f 1 ( K ) maka x 1 f 1 ( K ) . ' ' Bukti f 1 ( K ) Ø, karena K ' Ø ( K ' subgrup). ' (i). Ambil sebarang x, y f 1 ( K ) maka f ( x), f ( y) K ' ' Karena K ' subgrup dalam G ' maka f hom f ( x) ' f ( y) f ( x y) K , yaitu x y f 1 ( K ) . ' ' Jadi x, y f 1 ( K ) x y f 1 ( K ' ) terbukti. ' (ii). Ambil sebarang x f 1 ( K ) maka f ( x) K ' ' Karena K ' subgrup maka ( f ( x) ) 1 K . ' Menurut (1), ( f ( x) ) 1 f ( x 1 ) K , yaitu x 1 f 1 ( K ) ' Jadi x f 1 ( K ) x 1 f 1 ( K ' ) terbukti. ' Jadi f 1 ( K ) subgrup G terbukti. ■ ' 88 '