AR_0044 - balitbang riau

advertisement
DAMPAK KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP
KOMPETENSI PRESTASI BELAJAR SISWA
Oleh : Karyanti
Balitbang Provinsi Riau
Keberhasilan prestasi sekolah ditentukan oleh berbagai faktor, diantaranya
kepemimpinan kepala sekolah. AlanTucker dalam Syafarudin (2002 : 49) mengemukakan
bahwa : “kepemimpinan sebagai kemampuan mempengaruhi atau mendorong seseorang atau
sekelompok orang agar bekerja secara sukarela untuk mencapai tujuan tertentu atau sasaran
dalam situasi tertentu”. Tabrani Rusyan (2000) mengungkapkan bahwa :
kepemimpinan kepala sekolah memberikan motivasi kerja bagi peningkatan produktivitas
kerja guru dan hasil belajar siswa. Menurut Mulyasa (2009 : 98) Kepala sekolah sedikitnya
mempunyai peran dan fungsi sebagai Edukator, Manajer, Administrator, Supervisor, Leader,
Inovator dan Motivator (EMASLIM).
Kepala sekolah sebagai pimpinan harus mampu memberikan petunjuk dan
pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah,
dan mendelegasikan tugas. Wahjosumijo (2002 : 10) mengemukakan bahwa kepala sekolah
sebagai leader harus memiliki karakter yang khusus yang mencakup kepribadian, keahlian
dasar, pengalaman dan pengetahuan professional, serta pengetahuan administrasi dan
pengawasan.
Kepala sekolah adalah pengelola pendidikan di sekolah secara keseluruhan, dan
kepala sekolah adalah pemimpin formal pendidikan di sekolahnya. Dalam suatu lingkungan
pendidikan di sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab penuh untuk mengelola dan
memberdayakan guru-guru agar terus meningkatkan kemampuan kerjanya. Dengan
peningkatan kemampuan atas segala potensi yang dimilikinya itu, maka dipastikan guru-guru
yang juga merupakan mitra kerja kepala sekolah dalam berbagai bidang kegiatan pendidikan
dapat berupaya menampilkan sikap positif terhadap pekerjaannya dan meningkatkan
kompetensi profesionalnya.
Kepala Sekolah merupakan lembaga yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat
kompleks karena sekolah sebagai organisasi di dalamnya terdapat berbagai dimensi yang
satusama lain saling berkaitan dan saling menentukan. Sedang bersifat unik karena sekolah
memiliki karakter tersendiri, dimana terjadi proses belajar mengajar, tempat terselenggaranya
pembudayaan kehidupan manusia. Karena sifatnya yang kompleks dan unik tersebut, sekolah
sebagai organisasi memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. “Keberhasilan sekolah adalah
keberhasilan kepala sekolah.
Kata “kepala sekolah” tersusun dari dua kata yaitu “kepala” yang dapat diartikan
ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga, dan“sekolah” yaitu sebuah
lembaga di mana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran. Secara sederhana kepala
sekolah dapat didefinisikan sebagai seseorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk
memimpin suatu sekolah dimanadiselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di
mana terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima
pelajaran.Kepala sekolah dilukiskan sebagai orang yang memiliki harapan tinggi bagi para
staf dan para siswa. “Kepala sekolah adalah mereka yang banyak mengetahui tugas-tugas
mereka dan mereka yang menentukan irama bagi sekolah mereka”.
Kepala sekolah yang berhasil adalah kepala sekolah yang memahami keberadaan
sekolah sebagai organisasi kompleks yang unik, sertamampu melaksanakan perannya dalam
memimpin sekolah. Menurut Supriadi dalam bukunya (editor) Sejarah Pendidikan Teknik
dan Kejuruan di Indonesia (2002 : 268). Ada tujuh indikator keberhasilan seorang kepala
sekolah, yaitu :
1.
Kepala Sekolah sebagai Manajer.
2.
Kepala Sekolah sebagai Pemimpin
3.
Kepala Sekolah sebagai Wirausaha
4.
Kepala Sekolah sebagai Pencipta Iklim Kerja
5.
Kepala Sekolah sebagai Pendidik
6.
Kepala Sekolah sebagai Administrator
7.
Kepala Sekolah sebagai Penyelia
Kepala sekolah yang mampu menjalankan fungsi-fungsi di atas dengan baik dapat
dikatakan kepala sekolah memiliki kemampuan memimpin yang baik. Kepala sekolah
merupakan orang yang memiliki kemampuan propesional yang bekerja berdasarkan pola
kinerja propesional yang disepakati bersama untuk memberi kemudahan dan mendukung
keberhasilan pembelajaran. (Mulyasa, 2006:37).
Keberhasilan pembelajaran berkaitan erat dengan kinerja guru yang menjalankan
tugasnya. Untuk mewujudkan kinerja guru yang optimal diperlukan kepemimpinan kepala
sekolah yang demokratis dan propesional. Dengan demikian terlihat bahwa kepemimpinan
kepala sekolah sangat berpengaruh terhadap kinerja guru.
Jadi, dengan demikian jelas bahwa kepala sekolah sebagai pemimpin agar berhasil
harus menjalankan sekurang-kurangya tujuh fungsi di atas selain juga memiliki kriteria lain
seperti latar belakang pendidikan dan pengalamannya. Kepala sekolah selain mampu untuk
memimpin, mengelola sekolah juga dituntut mampu menciptakan suasana yang kondusif di
lingkungan kerja sehingga dapat memotivasi guru dan siswa dalam bekerja, belajar dan dapat
mencegah timbulnya disintegrasi atau perpecahan dalam organisasi. (IP)
Sumber :
Penelitian Mandiri, Karyanti, S.Pd : Analisis Dampak Kepemimpinan Kepala Sekolah
Terhadap Kompetensi Prestasi Belajar Siswa SD Di kabupaten siak. 2012. Pekanbaru :
Balitbang Provinsi Riau.
E. Mulyasa, 2009, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wahjosumidjo, 2006. Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan
Permasalahannya, Jakarta : Penerbit PT Raja Grafindo Persada.
Teoritik
dan
Download