Curriculum Vitae Nama : Marzuki Suryaatmadja Pendidikan : Dr Umum-FKUI 1969 Profesi : Spesialis Patologi Klinik (SpPK) -FKUI 1975 Konsultan [SpPK(K)]- PDSPatKlin -1996 Pekerjaan : [1st Jan 1970 – 31 Des 2014: Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia & RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta]. Sekarang: RS Mayapada Jakarta Selatan Jabatan : Kepala, Departemen Laboratorium, RS Mayapada JakSel Anggota Guru Besar, Universitas Indonesia : IDI, PDS PatKLIn, HKKI, Perkeni, PAPVI/PPDLI, IKKI, IAS, APSAVD Symposium Pediatric Laboratory Medicine Jakarta, 29 Juli 2017 Neonatal Jaundice Laboratory aspects Prof Dr Marzuki Suryaatmadja SpPK(K) Dept. of Laboratory Mayapada Hospital Jakarta Selatan Pokok Bahasan Ø Neonatal Jaundice: Definisi & Epidemiologi Ø Fisiologi-patofisiologi Metabolisme Bilirubin Ø Diagnosis Ø Diagnosis Banding Ø Ringkasan Pokok Bahasan Ø Neonatal Jaundice: Definisi & Epidemiologi Ø Fisiologi-patofisiologi Metabolisme Bilirubin Ø Diagnosis Ø Diagnosis Banding Ø Ringkasan Nilai Rujukan - Normal : Darah: Bilirubin Total < 1.0 (1.5 ) mg/dL, Bilirubin Direct (conjugated) < 0.3 mg/dL Bilirubin Indirect (unconjugated) 0.3 – 0.7 (1.0) mg/dL Urin: Bilirubin neg , urobilinogen pos , urobilin pos Tinja: Urobilinogen & stercobilin pos MS Jaundice Urin coklat Nilai Rujukan - Jaundice (Ikterus) : Darah: Bilirubin total > 2.5 mg/dL. Metabolit lainnya bervariasi tergantung pada jenis jaundice. MS Jaundice Neonatus Jaundice yang terlihat: - Dewasa – sklera, > 2 mg/dL - Neonatus – kulit, > 5 mg/dL. -Terjadi pada 60% bayi a term dan 80% bayi prematur; - Namun, Jaundice nyata juga terjadi pada 6% bayi a term MS NNF Pokok Bahasan Ø Neonatal Jaundice: Definisi & Epidemiologi Ø Fisiologi-patofisiologi Metabolisme Bilirubin Ø Diagnosis Ø Diagnosis Banding Ø Ringkasan 1 2 METABOLISME BILIRUBIN Beberapa tahap, misal: 1. Produksi 3 2. Transportasi 4 5 3. Ambilan 6 7 8 4. Konjugasi 5. Ekskresi 6. Ekskresi 7. Siklus Enterohepatik 8. Ekskresi MS 2 3 4 8 5 7 6 Metabolisme Bilirubin & Penyebab Jaundice C D B 5 2 3 E A 1 7 6 4 Penyebab jaundice: A. Hemolisis B Kegagalan ambilan hati C. Gangguan kerja Transferase glukuronil D. Gangguan ekskresi bilirubin Metabolisme Bilirubin: E. Sumbatan Ekstra hepatik 1. Pemecahan Eri Bu terikat ke albumin diangkut ke hatiobstruction 2. Bu dikonjugasi oleh transferase glukuronil glukuronida larut dlm air (Bc) 3. Bc diekskresikan ke dalam empedu 4. Bc diubah pigmen tinja di usus. 5. Bc bocor ke plasma & diekskresikan oleh ginjal 6. Urobilinogen diserap kembali ke dalam sirkulasi enterohepatik MS 7. Urobilinogen diekskresikan oleh ginjal. Jenis Jaundice A. Prahepatik B. Hepatik (Parenkim) C.Pascahepatik (Obstruktif) MS Jaundice Fisiologis Ciri-ciri: • Bayi sehat • < 12 mg/dL – hari ke-3; Pada Prematur hari ke-5 • Tiada Hemolisis atau Perdarahan • Tiada dasar penyakit metabolik Bromiker R. Department of Neonatology, Shaare Zedek Medical Center Ciri-ciri Jaundice Fisiologis Ø Pertama muncul antara usia 24-72 jam; Ø Intensitas maksimum pada hari ke- 4-5 pada neonates aterm dan hari ke-7 pada neonates prematur; Ø Tidak > 15 mg/dL Ø Klinis tidak terdeteksi lagi setelah 14 hari Ø Tidak perlu pengobatan tetapi bayi perlu diawasi ketat terhadap tanda-tanda perburukan. Dimodifikasi dari Bhandari A, Prasad MS. 2008 Hiperbilirubinemia Fisiologis Neonatus : § metabolisme bilirubin imatur, juga § beban bilirubin ↑ ok polisitemia fisiologis hiperbilirubinemia pada hari-hari pertama. Metabolisme bilirubin dapat imatur pada berbagai langkah: a/ cacat - ambilan dari plasma kedalam sel hati b/ cacat - konjugasi c/ ↓ ekskresi d/ ↑ sirkulasi enterohepatik Dimodifikasi dari Bhandari A, Prasad MS. 2008 Perjalanan Jaundice Fisiologis Jaundice Patologis Ciri-ciri Jaundice patologis: Ø Muncul dalam usia 24 jam; Ø ↑ Bilirubin >5 mg/dL / hari; Ø Bilirubin total serum > 15 mg/dL; Ø Jaundice tetap ada setelah 14 hari; Ø Tinja berwarna dempul (clay)/ putih dan urin mengotori baju jadi kuning; Ø Bilirubin direct > 2 mg/dL. CAUSES of UNCONJUGATED (INDIRECT) HYPERBILIRUBINEMIA: 1. ↑ lysis of RBCs (i.e., ↑ hemoglobin release) • Isoimmunization (blood group incompatibility: Rh, ABO and minor blood groups) • RBC enzyme defects (e.g., G6PD deficiency, pyruvate kinase deficiency) • RBC structural abnormalities (hereditary spherocytosis, elliptocytosis) • Infection (sepsis, urinary tract infections) • Sequestered blood (e.g., cephalohematoma, bruising, intracranial hemorrhage) • Polycythemia • Shortened life span of fetal RBCs (80 vs. 120 d) 2004 The Regents of the University of California CAUSES of UNCONJUGATED HYPERBILIRUBINEMIA: 2. ↓ hepatic uptake and conjugation of bilirubin • Immature glucuronyl transferase activity in all newborns: term infants have 1% of adult activity, preterm infants have 0.1%. • Gilbert Syndrome • Crigler Najjar Syndrome (Non-hemolytic Unconjugated Hyperbilirubinemia): inherited conjugation defect (very rare) • Pyloric stenosis (mechanism is unknown) • Hypothyroidism • Infants of Diabetic Mothers (polycythemia is also common) • Breastmilk Jaundice (pregnanediol inhibits glucuronyl transferase activity); 3. ↑Increased enterohepatic reabsorption • Breast feeding jaundice (due to dehydration from inadequate milk supply) • Bowel obstruction • No enteric feedings 2004 The Regents of the University of California Faktor-faktor Risiko Jaundice Nomogram for designation of risk in 2840 well newborns at ≥36 weeks' gestational age with birth weight of ≥2000 g or ≥ 35 weeks' gestational age and birth weight of ≥ 2500 g based on the hour-specific serum bilirubin values Subcommittee on Hyperbilirubinemia, Pediatrics 2004;114:297-316 Copyright ©2004 American Academy of Pediatrics Pokok Bahasan Ø Neonatal Jaundice: Definisi & Epidemiologi Ø Fisiologi-patofisiologi Metabolisme Bilirubin Ø Diagnosis Ø Diagnosis Banding Ø Ringkasan Bagaimana mendeteksi Jaundice? 1/ Pewarnaan kulit: berkembang dari kepala ke kaki. Periksa di bawah sinar cukup kulit dari dahi, dada, perut, paha, tungkai bawah, telapak tangan dan kaki. Dengan tekanan jari memucatkan warna kulit dan catat warna kulit dan jaringan subkutis. 2/ Bilirubinometer Transkutan 3/ Pengukuran Fotometrik A/ Bilirubin total B/ Bilirubin total dan direct Skema penilaian beratnya Jaundice Kelas (Grade) Beratnya Jaundice 0 Tiada 1 Hanya Muka & Leher (4-6 mg/dL) 2 Dada & Punggung (6-8 mg/dL) 3 Perut bawah pusat – lutut (8-12 mg/dL) 4 Lengan & tungkai bawah (12-14 mg/dL) 5 Tangan & Kaki (>15 mg/dL) Transcutaneous Bilirubinometer Hasil TcB > 250 umol/L periksa Bilirubin serum Pengukuran Bilirubin dg cara Fotokolorimetris Bilirubin + diazotized sulfanilic acid senyawa azo konjugat dg cincin porfirin dari bilirubin produk yang menyerap cahaya kuat pada 540 nm Tanpa akselerator (caffeine / metanol) Bilirubin direk = DBil Dengan akselerator -”- Bilirubin total = TBil TBil – DBil = Bilirubin indirek = IBil. McPherson MA, et al. Henry's Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods, 21st ed, Philadelphia: Saunders Elsevier, 2007 Sampai awal tahun 1980-an: DBil = Bc = conjugated Bil, IBil = Bu = unconjugated Bil, IBil = TBil – DBil. Dengan teknologi slide reagen kering (Kodak Vitros), spektrofotometri diferensial – mengukur Bc dan Bu terpisah TBil = Bu + Bc + DeltaBil. DBil = Bc + DeltaBil + sedikit Bu (Lo, 1983 ; Doumas, 1991) Bc lebih baik drpd DBil (Arvan, 1985; Doumas, 1987). Ketepatan pengukuran DBil tergantung pada: * Paparan lama thdp sinar fotoisomerisasi DBil ↑ zat pembasah / dapar pH tidak benar ↑ Bu terukur sbg DBil. McPherson MA, et al. Henry's Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods, 21st ed, Philadelphia: Saunders Elsevier, 2007 Fraksi Bilirubin (dg HPLC) β δ Y α • • • • α = unconjugated B; β = monoconjugated B; Y = diconjugated B; δ = delta B. Ostrea EM, Ongtengco EA, Tolia VA, Apostol E. J Pediatr Gastroenterol Nutr 1988; 7: 511-516. Delta Bilirubin • Bilirubin Conjugated + albumin di sirkulasi DeltaBil. • Lambat, penggantian asam glukuronat secara nonenzimatik oleh albumin. (Seperti hemoglobin glikat). • Dapat dideteksi hanya setelah hiperbilirubinemia conjugated yang lama; • Lambat dibersihkan dari sirkulasi; Waktu paruh albumin, 2-3 minggu. Penggunaan Klinis Fraksi-fraksi Bilirubin Delta Bilirubin pada Pasien Pediatrik • Bayi Normal < 28 hari: DeltaBil < 2% TBil • Neonatus dg Jaundice fisiologis: DeltaBil 0. • Bayi lebih besar dg hiperbilirubinemi: median DeltaBil 35% dari TBil • Neonatus: DeltaBil > 50 % dari TBil = kolestasis intra + ekstra-hepatik, sirosis biliaris, hepatitis. • Bila ↑relatif DeltaBil, disertai oleh ↓ Bc (sbg % TBIL). Brett et al. Clin Chem 1984: 30; 1561 Ostrea et al. J Ped Gastr & Nutr 1988: 7; 5 -11 Bilirubin Foto • Bphoto (Bilirubin Foto): – Cahaya induksi pembentukan photobilirubin I dan photobilirubin II – Larut dalam air; diekskresi dalam empedu dan urin; terbentuk in vivo dan in vitro – Mekanisme penting untuk membuang bilirubin pada neonatus Bilirubin Lumirubin Bromiker R. Fraksi-fraksi Bilirubin • Bilirubin bukan senyawa tunggal • Nama yang lebih tepat: Bilirubin dan turunannya [TBIL] = [Bu] + [Bphoto] + [mBc] + [dBc] +[Bdelta] Bc Reaksi Indirect Reaksi Direct Bu > 80% TBil = Hiperbilirubinemia “Retensi” = Jaundice Prahepatik DBil > 50% TBil = Hiperbilirubinemia “Regurgitasi” = umumnya Jaundice Pascahepatik. Fenomena Sumbatan (Obstruksi) DeltaBil ↑ tidak dapat diekskresi oleh ginjal hiperbilirubinemia persisten & tiada bilirubinuria. Neonatus: DeltaBil > 50% TBil = kolestasis intra- & ekstrahepatik, atresia biliaris dan hepatitis. Anak : DeltaBil ≈ 10% anemia hemolitik, sepsis, renjatan (shock) & jaundice non-hepatik. Dobre M, et al. Analele Unuversitatii “Dunarea De Jos” Galati Medicina Fascicula XVII, Anul IX, 2010: 37-40. Ringkasan TBil – dg reaksi diazo 2 fraksi = DBil + IBil TBIl - dg HPLC 4 fraksi = α (Bu), β (BMG) + γ (BDG), + δ (DeltaBil); Bc DBil ≠ Bc; IBil ≠ Bu DeltaBil, Bc dan Bu pemahaman lebih baik proses patofisiologik dan petanda/indikator lebih baik pada kasus penyakit hati (untuk diagnosis, pemantauan perjalanan penyakit, dan pemantauan pengobatan)pada neonatus, anak &dewasa, khususnya dg kolestasis berkepanjangan bila dibandingkan dengan paramater konvensional TBil, DBIl (dan IBil). Pokok Bahasan Ø Neonatal Jaundice: Definisi & Epidemiologi Ø Fisiologi-patofisiologi Metabolisme Bilirubin Ø Diagnosis Ø Diagnosis Banding Ø Ringkasan Diagnosis Banding Hiperbilirubinemia Neonatus Jenis Hiperbilirubinemia Hemolisis + Unconjugated Umum: § Ketidaksesuaian gol darah (ABO, faktor Rh, Ag minor); § Infeksi Umum: Jaundice ASI, Bayi dari Ibu dg DM, Perdarahan internal Jaundice fisiologis Polisitemia Jarang: § Hb-pati: Thalassemia § Gangguan enzim Eritrosit: (G6PD, pyruvate kinase) § Kelainan membranEritrosit: (sferositosis, ovalositosis) Jarang: Hipotiroid Trombositopenia imun Mutasi glucuronyl transferase (sindrom Crigler-Najjar, sindrom Gilbert) Stenosis pilori Conjugated Hemolisis – Umum: Infeksi Cytomegalovirus, kolestasis hiperalimentasi, hepatitis neonatus, sepsis, infeksi TORCH,infeksi saluran kemih Jarang: Atresia biliaris, fibrosis kistik, infark hepatik, Inborn errors of metabolism (misal: galaktosemia, tirosinosis). Moerschel SK, et al.A Practical Approach to Neonatal Jaundice. American Family Physician 2008;77:9v: 1255-1262. Penyebab Jaundice Muncul dalam usia 24 jam pertama Muncul pada usia 24 – 72 jam Muncul pada usia 72 jam – 1 minggu § Penyakit Hemolitik Neonatus (HDN) (Rh,ABO) § Infeksi (ToRCH, Malaria, Bakterial) § Defisiensi G6PD § Fisiologis § Sepsis § Polisitemia § Perdarahan tersembunyi § Perdarahan intraventrikular § ↑ Sirkulasi Enterohepatik § Sepsis § Hematoma kepala § Hepatitis Neonatus § Atresia Biliar Ekstrahepatik § Jaundice ASI § Gangguan Metabolik Penyebab Jaundice Muncul setelah 1 minggu A/ Jaundice direct (conjugated) diperpanjang: B/ Jaundice indirect (unconjugated)diperpanjang: § Hepatitis Neonatus § Atresia Biliar Ekstrahepatik § Jaundice ASI § Metabolic disorders § Atresia Biliar Intrahepatik § Keracunan (Toksisitas) Asam amino § Sindrom Criggler –Najjar § Jaundice ASI § Hipotiroid § Stenosis pilorik § Hemolisis sedang berlangsung, malaria. Causes in relation to time from birth Onset less than 24 hours • Always pathological • Usually due to haemolysis: o Rhesus disease o ABO incompatibility • Exclude sepsis • Rarer causes may include: o other blood group incompatibilities (Kell, Duffy, anti – E) o red cell enzyme defects (glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency (G6PD)) o red cell membrane defects (hereditary spherocytosis) Queensland Maternity and Neonatal Clinical Guideline: Neonatal jaundice: prevention, assessment and management. 2009 Onset 24 hours to 10 days • Sepsis • Haemolysis • Polycythemia • Breakdown of extravasated blood due to: o cephalhaematoma o central nervous system haemorrhage • ↑ enterohepatic circulation which may be due to: o gut obstruction • Physiological jaundice • Breastfeeding jaundice: o early breastfeeding jaundice. Develops within 2 to 4 days of birth and is most likely related to infrequent breastfeeding with a limited fluid intake, although ↑ reabsorption of bilirubin from the bowel may also be a factor. Queensland Maternity and Neonatal Clinical Guideline: Neonatal jaundice: prevention, assessment and management. 2009 Onset greater than 10 days (& especially > 2 weeks) • Conjugated hyperbilirubinaemia due to: o idiopathic neonatal hepatitis o infections (Hepatitis B, TORCH, sepsis) o congenital malformations (biliary atresia, choledochal cyst, bile duct stenosis) o metabolic disorders (galactosaemia, hereditary fructose intolerance, Alpha-1 antitrypsin deficiency, tyrosinaemia, glycogen storage disease type IV, hypothyroidism) • Sepsis • Hypothyroidism • Haemolysis • Breast milk jaundice: o late breast milk jaundice is much less common and develops 4 to 7 days after birth with a peak at 7 to 15 days of age Queensland Maternity and Neonatal Clinical Guideline: Neonatal jaundice: prevention, assessment and management. 2009 Penilaian Laboratorium Hiperbilirubinemia Neonatus Indikasi Penilaian Jaundice dalam 24 jam pertama Kadar TSB atau TcB Jaundice >> thdp usia bayi Kadar TSB atau TcB Menerima fototerapi atau kadar TSB ↑ cepat Golongan darah dan uji Coombs’ Hema lengkap + apusan darah tepi Kadar Bc Pertimbangkan hitung retikulosit; G6PD dan Kadar end-tide carbon monoxide (corrected) Ulangi pengukuran TSB dalam 4-24 jam TSB and conjugated bilirubin levels Kadarresults TSB mencapai ambang Check of newborn thyroid and Hitung retikulosit; G6PD dan exchange transfusion atau Kadar end-tide carbon monoxide galactosemia screen Tidak CBC = respons complete thdp bloodfototerapi count; G6PD =(corrected) glucose-6-phosphate dehydrogenase; TcB = transcutaneous bilirubin; TSB = total serum bilirubin. Kadar Bc ↑ Urinalisis, Biakan urin; Adapted with permission from American Academy of Pediatrics on Pertimbangkan penilaianSubcommit-tee sepsis Hyperbilirubinemia. Management of hyperbilirubinemia in the newborn Jaundice lama (>35 minggu) Kadar TSB dn Bc atau bayi sakit (sick infant) Periksa hasil tiroid neonatus dan Penyaring galaktosemia Moerschel SK, et al.A Practical Approach to Neonatal Jaundice. American Family Physician 2008;77:9v: 1255-1262. Nomogram Usia Neonatus thdp Bilirubin Total Serum. Grafik pedoman kadar TSB dan TcB pada Neonatus. High Risk Zone Repeat within 4-8 hrs Repeat within 8-12 hrs Repeat within 48 hrs Low Risk Zone Follow up at age 3-5 days Wells C, et al. Strategies for Neonatal hyperbilirubinemia. Lippincott Williams & Wilkins 2013. Penyelidikan § Ulas Riwayat sakit § Lakukan pemeriksaan fisik menyeluruh pada bayi yang memerlukan fototerapi untuk mengobati jaundice § Penyelidikan terhadap penyebab jaundice jika tidak dapat dijelaskan dari riwayat sakit dan pemeriksaan fisik. Queensland Maternity and Neonatal Clinical Guideline: 1/ Awitan dini jaundice < 24 jam Penyelidikan meliputi: • Golongan darah Ibu dan Bayi, serta DAT • Penyaring hemolitik bayi: o Hematologi lengkap (FBC) + sediaan apus utuk hitung retikulosit (membantu menilai hemolisis) o Bilirubin total serum o G6PD jika ada riwayat keluarga bayi atau etnik/geografis kesan kemungkinan defisiensi (Mediteranean, Timur Tengah, Afrika, Asia Tenggara) • Ulas risiko sepsis sebagai penyebab jaundice. 2/ Jaundice mendekati kadar untuk transfusi exchange Penyelidikanseperti 1/ dengan +: § Bilirubin direk (conjugated) § Uji fungsi hati (LFT) § G6PD dan penyaring Sindrom Gilbert Queensland Maternity and Neonatal Clinical Guideline: Neonatal jaundice: prevention, assessment and management. 2009 Jaundice berkepanjangan /lama Bayi dg jaundice berkepanjangan (jaundice klinis menetap jelas > 2 minggu pada bayi a term dan > 3 minggu pada bayi prematur) memerlukan: • Ulasan klinis termasuk pemeriksaan /pertanyaan tentang warna tinja • Bilirubin total serum + conjugated bilirubin: o conjugated hyperbilirubinaemia atau bayi jaundice dg tinja pucat + urin gelap memerlukan diskusi urgent dg Neonatologist • Uji fungsi tiroid (TFT) • FBC utk periksa anemia atau tanda2 hemolisis (dan penyaring hemolisis): o pertimbangkan hitung Heinz body utk penyebab oksidatif thdp hemolisis; • Ulas hasil penyaring neonatus, terutama tiroid dan penyaring galaktosemia; • Ulas tiap hasil patologis terdahulu yang relevan dg jaundice. Queensland Maternity and Neonatal Clinical Guideline: Neonatal jaundice: prevention, assessment and management. 2009 Conjugated hyperbilirubinaemia Memerlukan diskusi urgent dg Neonatologist, namun pertimbangkan penyelidikan awal: • Hematologi lengkap (FBC) • Bilirubin total serum + conjugated bilirubin • Uji fungsi hati (LFT: AST, ALT, GGT, ALP + albumin) • Penyaring koagulasi • Analisis gas darah • Golongan darah + DAT/Coombs test • liver ultrasound • Ferritin • Uji fungsi tiroid (TFT) • Fenotip Alpha-1-antitrypsin • Urin: o Serologi infeksi CMV kongenital o Biakan kuman + uji kepekaan o Zat pereduksi Queensland Maternity and neonatal jaundice: prevention, assessment and management. 2009 Penyelidikan tambahan utk dipertimbangkan: • Urin: o Asam-asam organik o Asam-asam amino • Serum : o Asam-asam amino o lactate • Plasma: o Amoniak o Piruvat Queensland Maternity and Neonatal Clinical Guideline: Neonatal jaundice: prevention, assessment and management. 2009 Jaundice klinis Ukur TBilirubin TB > 12 mg/dL Bayi usia <24 jam Uji Coomb’s Positif Kenali antibodi Rh, ABO, dll. TB > 12 mg/dL Bayi usia >24 jam Ikuti kadar Bilirubn Negatif Direct Bilirubin Direct Bilirubin >2 mg/dL Pertimbangkan: § Hepatitis § Intrauterine, viral, or Toxoplasmatic infections § Sumbatan Biliaris § Sepsis § Galaktosemia § Kolestasis § Hemokromatosis < 2 mg/dL Hematokrit Normal / Rendah High Polisitemia Morfologi Eri Hitung Retikulosit Morfologi Eri Hitung Retikulosit NORMAL Perdarahan tertutup ↑ Sirkulasi Enterohepatik ASI, Hipotiroid, Sindrom Crigler-Najjar Bayi dari Ibu Diabetik Sindrom Gangguan Pernapasan (RDS), Asfiksia Infeksi, Obat-obatan (mis. Novobiocin, Galaktosemia TIDAK NORMAL Sferositosis Eliptosit dll Ketidak sesuaian ABO Defisiensi Enzim Eri Talasemia alfa Obat-obatan (mis. Penicillin) Bhandari A, Prasad MS. 2008 / NNF Pokok Bahasan Ø Neonatal Jaundice: Definisi & Epidemiologi Ø Fisiologi-patofisiologi Metabolisme Bilirubin Ø Diagnosis Ø Diagnosis Banding Ø Ringkasan RINGKASAN Gangguan metabolisme Bilirubin pada Neonatus Jaundice; Dapat dibedakan: Jaundice Fisiologis (tidak berbahaya) dan Patologis (Berbahaya) Perlu dapat di Diagnosis; Jaundice dapat dideteksi dg beberapa cara: Pemeriksaan fisik, dg Alat dan Uji Laboratorium; Diagnosis banding berdasarkan Bayi a term / prematur, Saat timbul Jaundice, Perubahan-puncak-lama Jaundice Tergantung metoda, Bilirubin dapat dibedakan menjadi 2-4 fraksi. Pemeriksaan dan pemahaman fraksi-fraksi tersebut penting dalam diagnosis & monitoring kelainan / penyakit dengan Jaundice. Penting pula pengetahuan ttg uji Laboratorium terkait DD. Beratan Lake, Bedugul, Bali Terima kasih Atas perhatian Anda. Semoga berguna.