Perhitungan Koordinat (X,Y,Z) Poligon Tertutup PERHITUNGAN KOORDINAT (X,Y,Z) POLIGON TERTUTUP DENGAN METODE BOWDITCH PADA SPREADSHEETS EXEL Arie Syahruddin Sibarani1 Helmiati2 Abstrak Proses hitungan meridian rangkaian dan tahap pengolahan data pada pekerjaan geodesi(pemetaan). Proses tersebut diharapkan mempunyai kriteria teliti, cepat, dan mudah, baik dalam pemasukan data, hitungan, perbaikan data, maupun pencetakan hasilnya. . Paket program Microsoft Exel memberikan kemudahan-kemudahan yang diperlukan oleh suatu proses perhitungan. Paket ini dapat digunakan untuk pemasukan data, hitungan, dan perbaikan data sekaligus dalam satu lembar kerja, dengan bentuk format yang dapat disesuaikan. Demikian juga jika dikehendaki, pencetakan hasilnya dapat diperoleh dari lembar kerja tersebut. Dalam tulisan ini disajikan cara pemakaian spreadsheets Exel untuk hitungan koordinat polygon tertutup cara Bowditch. Kata Kunci : geodesi, proses, spreadsheets Abstract The process count and stage a series of meridians on the work of geodetic data processing (mapping). The process is expected to have rigorous criteria, fast, and easy, both in data entry, calculation, data repair, and printing the results. . Pack with Microsoft Exel provides easiness that required by a process of calculation. This package can be used for data entry, calculation, and the improvement of data at once in one worksheet, with a format that can be customized. Likewise, if desired, printing the results can be obtained from the worksheet. In this paper are presented the way we use Exel spreadsheets to count how Bowditch closed polygon coordinates. Keywords : geodetic, process, spreadsheets 1. PENDAHULUAN Perkembangan cara penyelesaian hitungan dari tahun ke tahun dapat disebutkan mulai dari penggunaan daftar logarima, kemudian penggunaan kalkulator. dan yang sekarang banyak digunakan adalah penggunaan komputer. Pemakaian daftar logaritma untuk hitungan sudah ditinggalkan. Demikian juga pemakaian kalkulator untuk penyelesaian hitungan yang mempunyai banyak sub- sub hitungan sudah mulai ditinggalkan. Di samping waktu proses yang lama, tidak praktis, hasilnya juga kurang teliti. Pemakaian komputer untuk hitungan dapat dilakukan dengan penyusunan program atau meriggunakan fasilitasfasilitas yang diberikan oleh satu paket program. Menyusun program bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Di samping harus mengenal bahasa pemrograman, juga harus dapat membuat logika perhitungan yang benar. Dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh suatu paket program, make proses hitungan menjadi mudah dilakukan. Salah satu paket program yang banyak memberi kemudahan untuk proses hitungan adalah Microsoft Exel. Kelebihan program Microsoft Exel adalah mempunyai tiga kemampuan, yaitu lembar kerja, grafik dan pangkalan data, sekaligus dalam satu paket. Lembar kerja terdiri atas sel-sel yang diberi koordinat. Koordinat ditunjukkan oleh nomor baris dari 1 sampai 8192 (vers! 2), dan kolom dari A. B. C, ....,., Z. AA, XB, ....., dan seterusnya. Isi sebuah sel dapat berupa basaran numerik, teks, dan 1. Arie Syahruddin Sibarani, Program Studi Teknik Sipil Universitas Pasir Pengaraian 2. Helmiati, Program Studi Akuntansi Universitas Pasir Pengaraian Page 1 suatu formula. Sehingga dengan menggunakan lembar kerja ini, suatu proses hitungan, baik pemasukan data, hitungan, perbaikan data dapat dilakukan sekaligus. Format lembar kerja dapat dirancang sesuai dengan jenis proses hitungan yang akan dilakukan. Hasil hitungan tersebut. Kemampuan grafik yang ada dapat digunakan untuk memperoleh gambaran secara grafis dari sebagian data atau hasil dari proses hitungan yang ada pada lembar kerja. Sedangkan dengan fasilitas yang diberikan pada pangkalan data dapat dilakukan pencarian data dan pengurutan data secara cepat. Untuk data yang jumlahnya sangat banyak hal tersebut akan sangat membantu. 4. Menghitung selisih absis dan ordinat. ……………….....(4) 5. Menghituns kesalahan penutup apsis dan ordinal. ……………….....(5) Teori hitungan polygon cara Bodwitch Hitungan koordinat (X,Y,Z) dari rangkaian polygon tertutup dengan cara Bowditch dapat di jelaskan dengan Gambar 1 . Dalam gambar tersebut, data yang diketahui terdiri atas nomor titik, koordinat awal (X1, Y1 , Z1), azimuth awal (α12), jarak (di), sudut (β), beda tinggi (dhi) dan n = banyaknya titik polygon. Sedangkan yang akan dicari adalah koordinat (X,Y,Z) dari titik-titik yang lain. 6. Membentuk syarat geometrik jarak. ……....(6) 7. Menghitung kesalahan penutup tinggi Tahap-tahap hitungan metiputi : 1 . Menghitung kesalahan penutup sudut. …………….(1) …………………..…....(7) 8. Membentuk syarat geometric tinggi 2. Membentuk syarat geometri sudut. ..………….(8) ………………..………….(2) 9. Menghitung koordinat titik ..………………....….(9) Gambar 1 . Poligon tertutup. 10. Menghitung ketelitian ukuran sudut, jarak dan beda tinggi. 3. Menghitung azimuth sisi polygon ……………….....(3) Page 2 JURNAL APTEK Vol. 4 No. 1 Januari 2012 Perhitungan Koordinat (X,Y,Z) Poligon Tertutup ………………….(10) Pada rumus tersebut, i=1,2,3,…,8. j = j+1, k = k+1 2. METODE PENELITIAN 2.1. Fasilitas hitungan pada lembar kerja Microsoft Exel Data yang diketahui, rumus-rumus hitungan yang diperlukan, dan hasil yang akan diperoleh diproses secara serentak pada satu lembar kerja Microsoft Exel yang telah diatur formatnya. Nomor titik dimasukkan sebagai data teks. Besaran koordinat awal, azimuth awal, jarak, sudut, dan beda tinggi dimasukkan sebagai data numerik. Sedangkan rumus-rumus hitungan dimasukkan sebagai besaran formula menggunakan operator matematis dan fungsifungsi yang ada. Dalam Microsoft Exel dikenal 8 kelompok fungsi. Sehubungan dengan penyelesaian persamaan-persamaan di atas, maka fungsi-fungsi yang digunakan meliputi : 1. = COUNTA (G) : menghitung banyan data pada gugus G 2. =SUM (G) : menjumlahkan data numerik pada gugus G 3. =COS(E1) : menghitung nilai cosinus dari data sel E1 4. =SIN(El) : menghitung nilai sinus dari data sel El 5. =PI()/l80 : untuk mengubah nilai dari derajat ke radian 6. =SQRT (E1) : menghitung nilai akar dari data sel El 7. =INT(E1) : membuat nilai integer dari data sel E1 2.2. Percobaan Alat dan bahan Peralatan yang diperlukan dalam percobaan terdiri alas seperangkat computer PC, paket program Microsoft Exel, dan sebuah disket kerja. Sedangkan bahan yang digunakan adalah data ukuran kerangka pets pemetaan situasi, hasil pengukuran praktikum ilmu ukur tanah oleh siswa FT-UPP, tahun 2010. Cara percobaan Jalannya percobaan meliputi tahap-tahap pekerjaan sebagai berikut: a. Membuka lembar kerja dan mengatur format. Setelah lembar kerja dibuka maka akan tampak sel-sel yang ditunjukkan oleh baris 1,2, ..... dst., dan kolom A,B, .,..... dst. Lembar kerja diatur formatnya sesuai dengan kebutuhan proses hitungan. Sebagai contoh dapat dilihat pada Daftar 1. Pada contoh tersebut lembar kerja dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian judul (baris 1-5), bagian untuk proses hitungan (baris 6-19), dan bagian untuk menyajikan hasil yang dikhususkan (baris 21-24). Kolom yang digunakan adalah kolom A s/d M, dengan lebar masing-masing kolom diatur sesuai dengan keperluan lebar data yang akan diisikan. b. Memproses hitungan Untuk melakukan proses hitungan, maka baik data maupun rumus-rumus hitungan dimasukkan pada kolom-kolom yang sudah ditentukan. Pada Daftar 1., isi masing-masing sel adalah sebagai berikut : - kolom A dan M : nomor titik - kolom B : - kolom C, D, E. : sudut (derajat. menit, detik) - kolom F : beda tinggi (db) - sel G7 : azimuth awal (e) - sel J6, K6, L6 : koordinat awal (x,y,z) - sel F22 : 1. Arie Syahruddin Sibarani, Program Studi Teknik Sipil Universitas Pasir Pengaraian 2. Helmiati, Program Studi Akuntansi Universitas Pasir Pengaraian jarak (d) hitungan salah penutup sudut (pers. 1) =(SUM(C8:C18)+SUM Page 3 (D8:D18)/60+SUM(E8: E18)/3600-(K212)*180)*3600 tinggi (pers.7) =SUM(F7:F17) - kolom J,K,L - sel K21 : hitungan jumlah titik polygon =COUNTA(A6..A16)1 contoh pada J8 K8 - sel G7 – G19 : hitungan azimuth sisi (pers.3&2) =G7+180C8-D8/60-(E8$F$22/$K$21)/3600 - kolom H dan I : contoh pada H7 I7 : =B7*SIN(PI()/180*G7) : =B7*COS(PI()/180*G7) - sel F23 : L8 - sel F24 : hitungan galah penutup ordinal (pers. 5) =SUM(I7:I17) - sel F21 : hitungan salah penutup hitungan koordinat title (pers.9, 8. dan 6) : =J6+H7B7/SUM($B$7:$B$17) *$F$23 : =K6+I7-B7/SUM ($B$7:$B$17)*$F$24 : =L6+F7-B7/SUM ($B$7:$B$17)*$F$21 - sel K22 : - sel L23 : hitungan ketelitian jarak (pers.10) =INT(SUM(B7:B17)/S QRT(F23^2+F24^2)) - sel K24 : hitungan ketelitian tinggi (pers.10 ) =INT(F21*1000/(SQRT(SU M(B7:B17)/1000))) hitungan selisih absis/ordinat (pers. 4) hitungan salah penutup absis . (pers. .5) =SUM(H7:H17) : hitungan ketelitian sudut (pers.10) =INT(F22/SQRT(K21)) Tabel. 1. Hitungan Koordinat Poligon Tertutup Page 4 JURNAL APTEK Vol. 4 No. 1 Januari 2012 Perhitungan Koordinat (X,Y,Z) Poligon Tertutup Suatu hal yang perlu diperhatikan bahwa untuk menuliskan suatu rumus hitungan yang sama dapat dikerjakan dengan perintah kopi (sel atau gugus). Sebagai contoh pada kolom hitungan selisih absis (kolom H), cukup dituliskan rumus pads sel pertama, dan kemudian isi sel-sel berikutnya dimasukkan dengan perintah kopi. Hanya saja untuk sel-sel yang dipertahankan tetap nilainya harus dibuat dalam bentuk absolut. c. Percobaan perbaikan/perubahan data dan grafik Dengan lembar kerja yang sudah jadi dilakukan percobaan perbaikan data, perubahan data dan penggambaran grafik. Perbaikan data dikhususkan pada sebagian data yang salah, sedangkan perubahan data dilakukan dengan mencoba untuk penggunaan pada jaringan dengan titik yang lebih banyak. Gambar grafik dilakukan untuk menyajikan gambaran grafis dari hasil hitungan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil percobaan dapat dilihat pada Daftar I. Dari apa yang telah dilakukan ternyata bahwa penyelesaian hitungan polygon dengan menggunakan lembar kerja adalah semudah cara penyelesaian dengan formulir hitung dan kalkulator. Hanya saja karena fungsi formulir hitung dan kalkulator sudah menyatu dalam lembar kerja, maka penyelesaiannya menjadi sangat cepat, secepat cara penyelesaian dengan program. Di samping itu karena antara masing-masing sub hitungan sampai hitungan yang terakhir saling berhubungan, sehingga factor pembulatan angka tidak terjadi. Hal ini akan memberikan basil yang lebih tepat, seperti terlihat pada hasil hitungan azimuth dan koordinat awal (sel G19, J18, K18, L18) sama persis dengan data yang dimasukkan. a. Perbaikan data Dalam hal perbaikan data, lembar kerja Microsoft Exel memberikan kemudahan yang lebih menguntungkan dari cara lainnya. Sebagai cantoh, pada Daftar I menunjukkan bahwa ketelitian jaraknya tidak baik, dan jika diperhatikan kemungkinan terjadi kesalahan pada ukuran jarak pada sisi yang mempunyai azimuth ± 90 derajat (salah penutup absis positif). Untuk mendapatkan data jarak dengan kriteria yang dimaksud dapat dilakukan dengan fasilitas yang diberikan oleh pangkalan data. Dalam waktu yang sangat singkat data yang dimaksudkan akan ditunjukkan. Hal ini membantu sekali, terutama jika sudah melibatkan data yang sangat banyak. Waktu penyelesaian hitungan juga sangat cepat. Begitu data yang salah digantikan dengan data yang baru, maka dalam sesaat akan diperoleh basil hitungan yang baru. Sebagai contoh pada Daftar II, setelah data pada sel B17 (jarak P16-PO, azimuth 76o) diperbaiki, make dalam waktu ± 1 detik hasil hitungan sudah diperoleh. Tabel. 2. Perbaikan Data 1. Arie Syahruddin Sibarani, Program Studi Teknik Sipil Universitas Pasir Pengaraian 2. Helmiati, Program Studi Akuntansi Universitas Pasir Pengaraian Page 5 b. Perubahan data Seperti pada penyelesaian hitungan dengan program, pada lembar kerja Microsoft Exel juga dapat diselesaikan untuk data yang lain (perubahan data). Perubahan data dapat terjadi dengan jumlah data lebih sedikit, sama, atau lebih banyak. Untuk jumlah data yang sama, perubahan data langsung dapat dimasukkan pada alamat sel untuk data. Begitu selesai memasukkan data tersebut. maka hasil hitungan juga langsung diperoleh. Untuk perubahan dengan jumlah data lebih sedikit, maka sisa baris tempat data harus dihilangkan. Sedangkan untuk perubahan dengan jumlah data lebih banyak, maka harus ditambahkan baris-baris data baru sejumlah kelebihan data yang diperlukan. Baris-baris baru tersebut dibentuk formatnya dengan perintal kopi dari baris-baris yang sudah terformat. Perintah menghilangkan baris, menambah baris, dan perintah kopi merupakan perintah pengeditan yang sangat mudah. Daftar III merupakan contoh basil perubahan data dengan jumlah data lebih banyak. Tabel. 3. Perubahan Data c. Penggambaran grafis Dalam beberapa hal sering diperlukan suatu gambaran grafis dari sebagian data atau basil hitungan. Kemampuan grafis pada Microsoft Exel memberikan kemudahan untuk maksud tersebut. Gambar 2 merupakan gambar grafis distribusi titik polygon, digambarkan dalam tipe grafis XY. Page 6 dengan data koordinat titik polygon. Sedangkan Gambar 3 merupakan gambar grafis konfigurasi ketinggian titik polygon, digambarkan dalam tipe grafis garis. dengan data nomor dan ketinggian titik. Dengan adanya fasilitas ini sangat membantu sekali, misalnya dalam perencanaan format peta, dan layout lembar kerja. JURNAL APTEK Vol. 4 No. 1 Januari 2012 Perhitungan Koordinat (X,Y,Z) Poligon Tertutup DISTRIBUSI TITIK POLIGON Gambar 2. Grafik Type XY Gambar 3. Konfigurasi Titik Polygon 1. Arie Syahruddin Sibarani, Program Studi Teknik Sipil Universitas Pasir Pengaraian 2. Helmiati, Program Studi Akuntansi Universitas Pasir Pengaraian Page 7 d. Pengembangan untuk hitungan-hltungan geodesi penyelesaian Dalam geodesi dikenal dua klasifikasi hitungan, yaitu hitungan sederhana (praktis) dan hitungan kompleks. Hitungan sederhana biasanya dilakukan pada pekerlaan-pekerjaan praktis yang tidak menghendaki suatu prosedur hitungan yang rumit. Hasil hitungan diperoleh melalui sub-sub hitungan dengan rumus hitungan yang sederhana, dan hasil hitungan biasanya ditampilkan dalam bentuk tabel. Sebagai contoh. hitungan tacheometry, pemotongan kemuka/kebelakang, hitungan azimuth matahari, transformasi koordinat, reduksi koordinasi foto, hitungan pasut dan lain-lain. Hitungan-hitungan tersebut akan menjadi mudah, cepat, dan teliti. Jika diselesaikan pada lembar kerja Microsoft Exel, seperti halnya penyelesaian hitungan polygon di atas. Untuk hitungan yang bersifat kompleks, yang biasanya melibatkan operasi matrix. pengujian statistik, dan dengan prosedur hitungan yang rumit, lembar kerja Microsoft Exel dapat digunakan sebagai proses hitungan awal. Misalnya untuk menghitung nilai pendekatan, deteksi blunder, dan hitungan sederhana yang lain yang diperlukan sebelum suatu proses hitungan kompleks dilakukan. DAFTAR PUSTAKA Dugdale, R.H., 1970, Surveying, 2th. Ad., pp. 3644, The English Language Book Society and MacDonald and Evans Ltd.. London. Masayoshi Takasaki, 1997, Topographical Survey and Technique of Mapping, The Association for International Technical Promotion, Jepang. Madcoms Madiun, 2009, Membongkar Misteri Microsoft Exel 2007, Penerbit CV. Andi Offset, Jl. Beo 38-40, Yogyakarta 552 4. KESIMPULAN Sebagai penutup dari tulisan ini dapatlah diberikan suatu kesimpulan, bahwa : 1. Lembar kerja Microsoft Exel memberikan fasilitas-fasilitas untuk penyelesaian suatu hitungan. di samping mudah penggunaannya, prosesnya sangat cepat, hasilnya memberikan ketepatan yang memadai. 2. Penyelesaian hitungan dengan menggunakan lembar kerja Microsoft Exel sangat efektif digunakan untuk penyelesaian hitungan geodesi, terutama pada hitungan-hitungan praktis. Page 8 JURNAL APTEK Vol. 4 No. 1 Januari 2012