Pengaruh Merek, Kemasan dan Kualitas Produk terhadap

advertisement
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
Pengaruh Merek, Kemasan dan Kualitas Produk
terhadap Keputusan Pembelian Handbody Marina
pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Samudra
Rahmi Meutia
Fakultas Ekonomi, Universitas Samudra
e-mail: [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
merek, kemasan, dan kualitas produk secara parsial dan simultan terhadap
keputusan pembelian Handbody Marina pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi
Universitas Samudra. Metode analisa data dalam penelitian ini menggunakan
analisa regresi berganda. Hasil penelitian di dapatkan persamaan regresi linear
Berganda sebagai berikut: KP =4,413 + 0,185 X1 + 0,650 X2+ 0,414 X3. Nilai
konstanta sebesar 4,413 hal ini menunjukan bahwa jika variabel independen yang
terdiri dari merk, kemasan, dan kualitas produk di anggap konstan, maka
keputusan pembelian Handbody Marina adalah sebesar 4,413. Koefisien regresi
variabel merek, kemasan, dan kualitas produk memberikan pengaruh positif
terhadap keputusan pembelian Handbody Marina pada Mahasiswi Fakultas
Ekonomi Universitas Samudra. Koefisien determinasi yang diperoleh sebesar
0,470 Hal ini berarti 47,0% peningkatan keputusan pembelian Handbody Marina
dapat dijelaskan oleh variabel merek, kemasan, dan kualitas produk, sedangkan
sisanya 53,0% keputusan pembelian Handbody dipengaruhi oleh variabelvariabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti diferensiasi, promosi,
dan lain-lain. Berdasarkan uji secara parsial (uji t), variabel merek mempunyai
pengaruh tidak signifikan sedangkan variabel kemasan kualitas produk
mempunyai pengaruh signifikan. Uji secara serempak (uji F) menyatakan bahwa,
merek, kemasan dan kualitas produk secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap variabel keputusan pembelian.
Kata kunci: Merek, kemasan, kualitas produk, keputusan pembelian
PENDAHULUAN
Industri kosmetik Indonesia saat ini
mengalami perkembangan yang sangat pesat
sehingga
keadaan
ini
menimbulkan
persaingan bisnis yang kompetitif dan ketat.
Jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa,
menjadikan Indonesia pasar yang menjanjikan
bagi perusahaan kosmetik. Kendati mayoritas
industri kosmetik membidik target konsumen
utama kaum wanita, belakangan mulai
berinovasi dengan produk-produk untuk pria.
Perkembangan industri kosmetik Indonesia
tergolong solid. Hal ini terlihat dari
peningkatan penjualan kosmetik pada 2012
14% menjadi Rp 9,76 triliun dari sebelumnya
Rp 8,5 triliun.
Persaingan antar pasar industri
perawatan pribadi dan kosmetik semakin
kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya
jenis kosmetika produksi dalam negeri dan
produksi luar negeri yang beredar di
Indonesia. Membanjirnya produk kosmetika
di pasaran mempengaruhi minat seseorang
terhadap pembelian dan berdampak kepada
proses keputusan pembelian. Pembelian suatu
produk kosmetika bukan lagi untuk
memenuhi keinginan saja, melainkan karena
kosmetika adalah sebuah kebutuhan
Dorongan konsumen yang ingin
tampil lebih menarik dari orang lain dapat
membuat konsumen dalam melakukan
pembelian. Banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumen untuk melakukan
Rahmi Meutia: Pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian .............................
496
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
pembelian, diantaranya adalah merek,
kemasan, dan kualitas produk.
Merek adalah suatu tanda yang berupa
gambar, nama , huruf, angka, susunan warna
atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang
memiliki daya pembeda dan digunakan dalam
kegiatan perdagangan barang dan jasa.
Kemasan adalah kegiatan penempatan
produksi ke dalam wadah dengan segala jenis
material lainnya yag dilakukan oleh
produksen atau pemasar untuk disampaikan
kepada konsumen.
Kualitas produk
merupakan hal penting yang harus diusahakan
oleh setiap perusahaan jika ingin yang
dihasilkan dapat bersaing di pasar untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen.
Marina merupakan merek kosmetik
lokal yang di produksi oleh PT Tempo Scan
Facific Tbk yang telah digunakan di dunia
kecantikan selama kurang lebih 32 tahun.
Marina sudah ada sejak zaman dahulu, dan
dikenal oleh masyarakat kalangan menegah
ke bawah. Merek handbody Marina khas dan
unik serta memiliki banyak varian dan yang
menggambarkan manfaat dan pemakaiannya.
Sedangkan kemasan handbody Marina
memberikan manfaat dan perlindungan
terhadap isi dari kerusakan, kehilangan dan
berkurangnya kadar/ isi, kemasan handbody
Marina dilihat dari aspek artistik, warna, dan
bentuk maupun desainnya memberikan daya
tarik.
Kualitas produk dari handbody Marina
sudah melalui uji klinis, dan terbukti mampu
menjaga kelembaban kulit. Dari beberapa
kelebihan-kelebihan di atas banyak wanita
muda Indonesia, terutama kelas menengah ke
atas, yang meragukan produk Handbody
Marina. Mereka terpaku pada citra Handbody
Marina yang mayoritas digunakan kelas
bawah sehingga ragu untuk mencoba produk
Handbody Marina.
Tujuan yang hendak dicapai dalam
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh merek, kemasan dan kualitas
produk secara parsial dan simultan terhadap
keputusan pembelian Handbody Marina pada
mahasiswi fakultas Ekonomi Universitas
Samudra.
Merek
Menurut Tjiptono dan Candra (2012),
merek merupakan logo, instrument legal (hak
kepemilikan),
perusahaan,
shorthand
notation,
risk
reducer,
positioning,
kepribadian, rangkaian nilai, visi, penambah
nilai, identitas, citra, relasi dan evolving
entity. Sedangkan menurut Kotler dan Keller
(2009), merek adalah nama, istilah, tanda,
lambang atau desain, atau kombinasinya,
yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi
barang atau jasa dari salah satu penjual atau
kelompok penjual dan mendiferensiasikan
mereka dari pesaing.
Peran Merek
Kotler dan Keller (2009) menyatakan
bahwa merek memiliki fungsi bagi
perusahaan sebagai berikut:
1. Menyederhanakan
penanganan
atau
penelusuran produk.
2. Membantu mengatur catatan persediaan
dan catatan akuntansi.
3. Menawarkan perlindungan hukum kepada
perusahaan untuk fitur-fitur atau aspek
unik produk. Bagi perusahaan, merek
mempresentasikan bagian properti hukum
yang
sangat
berharga,
dapat
mempengaruhi konsumen, dapat dibeli
dan dijual, serta memberikan keamanan
pendapatan masa depan yang langgeng
Menurut Kartajaya (2007:75), merk
memberikan keamanan dan garansi kepada
pelanggan dalam menetapkan pilihan
pembelian.
Selain
itu,
merek
juga
memberikan value (nilai) keperusahaan atau
produsen sebagai berikut:
1. Harga dan margin keuntungan yang lebih
tinggi
2. Merek yang kuat akan memberikan
peluang bagi produsen untuk melakukan
perluasan merek dan mengeksploitasi
pasar lebih dalam
3. Merek dapat menjadi basis terbentuknya
loyalitas bahkan fanatisme pelanggan
4. Merek menjadi komponen keunggulan
bersaing yang sangat kuat, sulit ditiru
oleh pesaing.
Rahmi Meutia: Pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian .............................
497
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
Kemasan
Menurut Kotler dan Amstrong (2008),
kemasan adalah aktivitas merancang dan
memproduksi wadah atau pembungkus suatu
produk. Bungkus atau kemasan yang menarik
akan memberikan nilai plus pada konsumen
yang sedang membedakan beberapa produk
yang bentuk dan mutunya hampir sama.
Perbedaan tersebut akan terlihat dari label
yang biasanya dalam kemasan produk.
Swastha dan Handoko
(2008 : 139)
menyatakan bahwa pembungkusan (packing)
adalah
kegiatan-kegiatan
umum
dan
perencanaan barang
yang melibatkan
penentuan desain pembuatan bungkus atau
kemasan suatu barang. Sedangkan menurut
Saladin (2008 : 28), kemasan adalah wadah
atau bungkus.
Fungsi Kemasan
Menurut Simamora (2008), jika
kemasan akan digunakan semaksimal
mungkin dalam pemasaran, fungsi kemasan
harus menampilkan sejumlah faktor penting
sebagai berikut.
1. Faktor Pengamanan
Melindungi produk terhadap berbagai
kemungkinan yang dapat menjadi
penyebab timbulnya kerusakan pada
barang, misalnya: cuaca, sinar, jatuh,
tumpukan, kuman, serangga, dan lain-lain.
2. Faktor Ekonomi
Perhitungan biaya produksi yang efektif
termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya
tidak melebihi proporsi manfaatnya.
3. Faktor Pendistibusian
Mudah didistribusikan dari pabrik ke
distributor atau pengecer sampai ke tangan
konsumen. Di tingkat distributor atau
pengecer, kemudahan penyimpanan dan
pemajangan perlu dipertimbangkan.
4. Faktor Komunikasi
Sebagai
media
komunikasi
yang
menerangkan atau mencerminkan produk,
citra merek, dan juga sebagai bagian dari
promosi, dengan pertimbangan mudah
dilihat, dipahami, dan diingat.
5. Faktor Ergonomi
Berbagai Pertimbangan agar kemasan
mudah dibawa atau dipegang, dibuka, dan
mudah diambil/dihabiskan isinya.
6. Faktor Estetika
Keindahan merupakan daya tarik visual
yang mencakup pertimbangan penggunaan
warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi,
huruf, dan tata letak, untuk mencapai mutu
daya tarik visual secara optimal.
7. Faktor Identitas
Secara keseluruhan, kemasan harus
berbeda dengan kemasan lain, yakni
memiliki identitas produk agar mudah
dikenali dan membedakannya dengan
produk-produk yang lain.
Seluruh faktor fungsional ini sama
penting satu dengan lainnya dan merupakan
satu kesatuan yang sangat vital untuk
mendukung keberhasilan penjualan. Apalagi
sekarang ini dengan adanya pola perdagangan
modern, khususnya metode penjualan
swalayan yang menuntut produk untuk dapat
menjual sendiri, penjualan maksimum tidak
akan tercapai apabila secara keseluruhan
penampilan produk tersebut tidak dibuat
semenarik mungkin .
Kualitas Produk
Kotler dan Keller (2009) menyatakan
bahwa kualitas produk adalah kemampuan
suatu barang untuk memberikan hasil/kinerja
yang sesuai atau melebihi dari apa yang
diinginkan pelanggan. Kualitas produk
merupakan penggerak kepuasan pelanggan
yang pertama dan kualitas produk ini adalah
dimensi yang global. Menurut Tjiptono dan
Chandra (2012:74), kualitas merupakan suatu
kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk,jasa, manusia, proses dan lingkungan
yang memenuhi atau melebihi harapan.
Pendapat diatas dapat dimaksudkan bahwa
seberapa besar kualitas yang diberikan yang
berhubungan dengan produk barang beserta
faktor pendukungnya memenuhi harapan
penggunanya. Dapat diartikan bahwa semakin
memenuhi harapan konsumen, produk
tersebut semakin berkualitas.
Indikator Kualitas Produk
Menurut Irawan (2007), apabila
perusahaan
ingin
mempertahankan
keunggulan kompetetifnya dalam pasar,
perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa
saja yang digunakan oleh konsumen untuk
Rahmi Meutia: Pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian .............................
498
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
membedakan produk yang dijual perusahaan
tersebut dengan produk pesaing, indikator
dari kualitas produk terdiri dari:
1. Performance
(kinerja),
berhubungan
dengan karakteristik operasi dasar dari
sebuah produk. Kinerja merupakan
karakteristik atau fungsi utama suatu
produk. Ini merupakan manfaat atau
khasiat utama produk yang kita beli.
Biasanya ini menjadi pertimbangan
pertama kita membeli produk.
2. Durability (daya tahan), yang berarti
berapa lama atau umur produk yang
bersangkutan bertahan sebelum produk
tersebut harus diganti. Semakin besar
frekuensi pemakaian konsumen terhadap
produk maka semakin besar pula daya
tahan produk.
3. Comformance
to
specifications
(kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu
sejauh mana karakteristik operasi dasar
dari sebuah produk memenuhi spesifikasi
tertentu dari konsumen atau tidak
ditemukannya cacat pada produk.
4. Features (fitur) adalah karakteristik
produk
yang
dirancang
untuk
menyempurnakan fungsi produk atau
menambah
ketertarikan
konsumen
terhadap produk Dimensi fitur merupakan
karakteristik atau ciri-ciri tambahan yang
melengkapi manfaat dasar suatu produk.
Fitur bersifat pilihan atau option bagi
konsumen. Kalau manfaat utama sudah
standar, fitur seringkali ditambahkan.
Idenya, fitur bisa meningkatkan kualitas
produk kalau pesaing tidak memiliki.
5. Reliability
(reliabilitas)
adalah
probabilitas bahwa produk akan bekerja
dengan memuaskan atau tidak dalam
periode waktu tertentu. Semakin kecil
kemungkinan terjadinya kerusakan maka
produk tersebut dapat diandalkan.
6. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan
bagaimana penampilan produk bisa dilihat
dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari
produk.
7. Perceived quaility (kesan kualitas), sering
dibilang merupakan hasil dari penggunaan
pengukuran yan dilakukan secara tidak
langsung karena terdapat kemungkinan
bahwa konsumen tidak mengerti atau
kekurangan informasi atas produk yang
bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen
terhadap produk didapat dari harga, merk,
periklanan, reputasi, dan negara asal.
Keputusan Pembelian
Menurut Kotler & Keller (2009), yang
dimaksud dengan keputusan pembelian adala
suatu proses penyelesaian masalah yang
terdiri dari menganalisa atau pengenalan
kebutuhan
dan
keinginan,
pencarian
informasi, penilaian sumber-sumber seleksi
terhadap alternatif pembelian, keputusan
pembelian,
dan
perilaku
pembelian.
Sedangkan menurut Drumond (2008),
keputusan pembelian adalah mengindetifikasi
semua pilihan yang mungkin
untuk
memecahkan persoalan itu dan menilai
pilihan-pilihan secara sistematis dan objektif
serta sasaran-sasarannya yang menetukan
keuntungan serta kerugiannya masingmasing.
Dengan
demikian
keputusan
pembelian merupak proses pengintegrasian
yang mengkombinasi sikap pengetahuan
untuk mengevaluasi dua atau lebih prilaku
alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.
Menurut Schifman dan Kanuk (2008),
keputusan pembelian adalah pemilihan dari
dua atau lebih alternatif pilihan keputusan
pembelian, artinya bahwa seseorang dapat
membuat keputusan, haruslah tersedia
beberapa alternatif pilihan.
Peran Konsumen Dalam Membeli
Kotler
dan
Amstrong
(2008)
membedakan lima peran yang dimainkan
orang dalam keputusan pembelian yaitu
sebagai berikut:
1. Pencetus
Seseorang
yang
pertama
kali
mengusulkan gagasan untuk membeli
suatu produk atau jasa
2. Pemberi pengaruh
Seseorang yang pandanagannya atau
sarannya mempengaruhi keputusan.
3. Pengambilan keputusan
Seseorang yang mengambil keputusan
untuk setiap komponen keputusan
pembelian, apakah membeli, tidak
membeli, bagaimana membeli dan dimana
akan membeli
Rahmi Meutia: Pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian .............................
499
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
4. Pembeli
Pembeli diartikan sebagai seseorang atau
sesuatu perusahaan yang membeli barang
tertentu atau menggunakan jasa tertentu,
atau sesuatu atau seseorang yang
mengunakan suatu persediaan atau
sejumlah barang. Ada juga yang
mengartikan pembeli adalah setiap orang
yang menggunakan barang atau jasa
5. Pemakai
Seseorang yang mengkonsumsi atau
menggunakan produk atau jasa yang
bersangkutan. Pembelian suatu produk
atau jasa merupakan suatu proses yang
terdiri dari beberapa tahapan dimana
dalam hal ini perusahaan berusaha untuk
menarik konsumen untuk pada akhirnya
melakukan tindakan pembelian.
Tahapan Keputusan Pembelian
Kotler
dan
Keller
(2009)
mengemukakan bahwa konsumen harus
melalui lima urutan tahap dalam proses
pembelian suatu produk atau jasa, yaitu:
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli
mengenali
senuah
masalah
atau
kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat
dicetuskan oleh rangsangan internal atau
eksterna. Pihak perusahaan perlu untuk
mengindentifikasi keadaan yang memicu
kebutuhan
tertentu.
Dengan
mengumpilkan informasi dari sejumlah
konsumen, pihak perusahaan dapat
mengidentifikasi rangsangan yang paling
sering membangkitkan minat akan suatu
kategori produk atau jasa. Pihak
perusahaan
kemudian
dapat
mengembangkan strategi yang memicu
minat konsumen.
2. Pencarian informasi
Konsumen yang tergugah kebutuhannya
akan terdorong untuk mencari informasi
yang lebih banyak. Sumber informasi
konsumen digolongkan kedalam empat
kelompok yaitu:
a. Sumber pribadi
:
keluarga,
teman, tetangga, kenalan
b. Sumber komersial
:
iklan,
wiraniaga,
penyalur,
kemasan,
pajangan di toko
c. Sumber Publik
:
media,
organisasi
penentu
peningkat
konsumen
d. Sumber pengalaman : penanganan,
pengkajian dan pemakaian produk
atau jasa
3. Evaluasi Alternatif
Bagaimana
konsumen
memproses
informasi merek yang bersaing dan
membuat penilaian akhir,tidak ada proses
evaluasi
tunggal
sederhana
yang
digunakan oleh semua konsumen dalam
semua situasi pembelian. Beberapa konsep
dasar akan membantu kita memahami
proses evaluasi konsumen, yaitu
a. Konsumen berusaha untuk memenuhi
suatu kebutuhan
b. Konsumen mencari manfaat tertebtu
dari solusi produk atau jasa
c. Konsumen
memandang
masingmasing produk atau jasa sebagai
sekumpulan
atribut
dengan
kemampuan yang berbeda-beda dalam
memberikan manfaat yang digunakan
untuk memuaskan kebutuhan itu
4. Keputusan pembelian
Dalam
tahap
evaluasi,
konsumen
membentuk referensi atas merek-merek
dalam kumpulan pilihan, konsumen juga
mungkin membentuk niat untuk membeli
produk atau jasa yang disukai. Ada dua
faktor yang berada diantara niat pembelian
dan keputusan pembelian, yaitu :
a. Sikap orang lain, sejauh mana sikap
oarang lain mengurangi alternatif
yang disukai orang
b. Faktor situasi yang tidak terantisipasi,
faktor ini dapat muncul dan
mengubah niat pembelian
Keputusan
konsumen
untuk
memodifikasi, menunda atau menghindari
suatu keputusan pembelian sangat
dipengaruhi
oleh
resiko
yang
dirasakannya, besarnya resiko yang
dirasakannya berbeda menurut besarnya
uang yang dipertaruhkan, besarnya
ketidakpastian atribut dan besarnya
kepercayaan diri konsumen.
5. Perilaku pasca pembelian
Setelah membeli suatu produk atau jasa,
konsumen akan mengalami level kepuasan
Rahmi Meutia: Pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian .............................
500
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
atau ketidakpuasan tertentu. Pihak
perusahaan harus memantau kepuasan
pasca
pembelian,
tindakan
pasca
pembelian dan pemakaian produk atau
jasa pasca pembelian. Jika konsumen
merasa puas maka, konsumen akan
menunjukan kemungkinan yang lebih
tinggi untuk membeli produk itu lagi.
Konsumen yang merasa puas cenderung
mengatakan hal-hal yang baik mengenai
suatu produk kepada orang lain,
Sebaliknya apabila konsumen merasa
tidak puas, maka konsumen akan
memungkinan melakukan salah satu dari
dua tindakan ini yaitu membuang produk
atau mengembalikan produk tersebut atau
mereka
mungkin
berusaha
untuk
mengurangi
ketidakpuasan
dengan
mencari
informasi
yang
mungkin
memperkuat nilai tersebut. Keputusan
pembelian menunjuk arti kesimpulan
terbaik konsumen unuk melakukan
pembelian.
Konsumen
melakukan
kegiatan-kegiatan
dalam
mencapai
kesimpulannya. Kualitas setiap kegiatan
membentuk totalitas kesimpulan terbaik
sesuai
dengan
kebutuhan
dan
keinginannya.
Hipotesis
Berdasarkan masalah pokok yang
telah dikemukakan di atas, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Merek, kemasan dan kualitas produk
secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap keputusan Pembelian Handbody
Marina pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi
Universitas Samudra.
2. Merek, kemasan dan kualitas produk
secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap keputusan Pembelian Handbody
Marina pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi
Universitas Samudra.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber data
Jenis data dalam penelitian ini terbagi dari
2, yaitu:
1. Data kualitatif adalah data yang
berbentuk kata-kata, bukan dalam
bentuk angka. Data kualitatf pada
penelitian ini berupa teori-teori dan
gambaran umum produk Marina.
2. Data kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka atau bilangan. Sesuai
dengan bentuknya, data kuantitatif
dapat
diolah
atau
dianalisis
menggunakan teknik perhitungan
matematika atau statistika. Data
kuantatif dalam penelitian ini berupa
pengolahan data tanggapan responden
atas pertanyaan pada kusioner yang
diukur dengan skala likert.
Sumber data penelitian terbagi dari dua
sumber, yaitu:
1. Data primer yaitu data yang
dikumpulkan
sendiri
oleh
perseorangan secara langsung dari
objek yang diteliti dan untuk
kepentingan studi yang bersangkutan.
Dara primer diperoleh dari kuisioner,
interview dan observasi kepada
reponden terpilih.
2. Data sekunder yaitu data yang
diperoleh/dikumpulkan dan disatukan
oleh studi-studi sebelumnya atau yang
diterbitkan oleh berbagai instansi lain.
Data sekunder dari penelitian ini
diperoleh dari, buku-buku, dan jurnal
ilmiah.
Metode Pengumpulan Data
Dalam rangka pengumpulan data
primer, penulis melakukan penelitian
langsung, yaitu :
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
a. Wawancara yaitu teknik pengumpulan
data yang dilakukan melalui tatap
muka dan tanya jawab langsung antara
peneliti kepada mahasiswi Fakultas
Ekonomu Universitas Samudra.
b. Observasi yaitu merupakan kegiatan
pengumpulan data lapangan dengan
mengamati para pengguna Handbody
Marina.
c. Kuisioner yaitu pengumpulan data
yang
dilakukan
dengan
cara
memberikan seperangkat pertanyaan
atau pernyataan kepada responden
untuk dijawab. Pertanyaan identitas
dan
pernyataan
variabel
pada
kuisioner dimasukan ke dalam skala
Rahmi Meutia: Pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian .............................
501
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
likert skor 1 – 5 dengan kriteria
sebagai berikut :
Sangat setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
SS
S
N
TS
STS
bernilai 5
bernilai 4
bernilai 3
bernilai 2
bernilai 1
2. Penelitian
Kepustakaan
(Library
Research)
Penelitian Kepustakaan adalah penelitian
yang dilakukan dalam upaya memperoleh
bahan-bahan berupa teori melalui kajian
buku-buku literatur, bahan kuliah dan
karangan ilmiah lainnya serta dari website
yang berhubungan dengan penelitian ini.
Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah
mahasiswi Fakultas Ekonomi yang membeli
dan menggunakan Handbody Marina di
Universitas
Samudra
yang
jumlah
populasinya tidak diketahui secara pasti.
Karena populasi tidak di ketahui secara pasti,
teknik pengambilan sampel menggunakan
metode non probabilty sampling dengan
tehnik purposive sampling yaitu penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu
(Sugiono, 2010:71) dan pertimbangan dalam
pengambilan sampling adalah mahasiswai
yang memakai handbody Marina dan
melakukan pembelian berulang minimal 2
kali. Penentuan besarnya sampel dilakukan
dengan menggunakan rumus yang dikemukan
oleh Sarwono (2013:109), yaitu:
Z2pq
no =
e2
Dimana:
no = Besarnya sampel
Z2 = absica kurva normal yang memotong
area sis (tail), atau 1 tingkat
kepercayaan sebesar 95% atau 1,96
e
= tingkat kepercayaan yang diinginkan
10%
p
=proporsi yang diestimasikan suatu
atribut yang dalam populasi yaitu 0,5
q
=1-p
no
no
= (1.96)2 (0,5) (0,5)
(0,1)2
= 96,04 dibulatkan menjadi 96
Dengan demikian berdasarkan hasil
perhitungan penentuan sampel di atas maka
jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 96
orang.
Metode Analisis Data
Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh dari variable bebas (merek,
kemasan, dan kualitas produk) terhadap
variable terikat (keputusan pembelian
handbody Marina) maka digunakan analisis
menurut Sugiono (2009:277) yaitu persamaan
regresi linear berganda:
Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3
Di mana:
Y = Keputusan Pembelian
X1 = Merek
X2 = Kemasan
X3 = Kualitas Produk
a = Konstanta
b1, b2,,b3 = Koefisien regresi
Dari tabel 1 dapat diketahui persamaan
regresi linear berganda sebagai berikut:
KP =4,413 + 0,185 X1 + 0,650 X2+ 0,414 X3
1. Nilai a atau konstanta sebesar 4,413 hal
ini menunjukan bahwa jika variabel
independen yang terdiri dari merk,
kemasan, dan kualitas produk di anggap
konstan, maka peningkatan keputusan
pembelian Handbody Marina adalah
sebesar 4,413.
2. Koefisien Regresi X1 sebesar 0,185
memberikan
arti
bahwa
merek
berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian Handbody Marina. Hal ini
menunjukan bahwa dengan penambahan
satu satuan merk, maka akan terjadi
peningkatan
keputusan pembelian
sebesar 0,185 dan begitu juga sebaliknya
dengan asumsi variabel kemasan dan
kualitas produk tetap
3. Koefisien Regresi X2 sebesar 0,650
memberikan
arti
bahwa kemasan
berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian Handbody Marina. Hal ini
menunjukan bahwa dengan penambahan
satu satuan kemasan, maka akan terjadi
Rahmi Meutia: Pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian .............................
502
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
HASIL ANALISIS
Tabel 1. Hasil Analisis Statistik
Variabel
Konstanta
Merek
Kemasan
Kualitas produk
R. Square
F
Sig. F
=
=
=
B
4,413
0,185
0,650
0,414
0,470
27,191
0,000
t
3,089
1,146
8,966
1,744
Sig. t
0,003
0,346
0,000
0,003
Sumber: Data Primer diolah, 2016
peningkatan keputusan pembelian sebesar
0,650 dan begitu juga sebaliknya dengan
asumsi variabel merek dan kualitas
produk tetap.
4. Koefisien Regresi X3 sebesar 0,414
memberikan arti bahwa kualitas produk
berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian Handbody Marina Hal ini
menunjukan bahwa dengan penambahan
satu satuan kualitas produk, maka akan
terjadi peningkatan keputusan pembelian
sebesar 0,414 dan begitu juga sebaliknya
dengan asumsi variabel merek dan
kemasan tetap.
2
Koefisien Determinasi (R )
Nilai koefisien determinasi yang
diperoleh sebesar 0,470 Hal ini berarti 47,0%
peningkatan keputusan pembelian Handbody
Marina dapat dijelaskan oleh variabel merek,
kemasan, dan kualitas produk, sedangkan
sisanya
53,0%
keputusan
pembelian
Handbody dipengaruhi oleh variabel-variabel
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini
seperti diferensiasi, promosi, dan lain-lain.
Pembuktian Hipotesis
Uji t (Uji Parsial)
1. Merek
Nilai thitung variabel ini sebesar 1,146
sementara itu nilai pada ttabel db=n-k (964) sebesar 1,662, maka thitung 1,146 < ttabel
1,662 artinya variabel merek berpengaruh
tidak signifikan terhadap keputusan
pembelian. Maka hipotesis di tolak.
2. Kemasan
Nilai thitung variabel ini sebesar 8,966
sementara itu nilai pada ttabel db=n-k (96-
4) pada taraf sig 0,05 sebesar 1,662,
maka thitung 8,966 > ttabel 1,662 artinya
variabel kemasan berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian. Maka
hipotesis di terima.
3. Kualitas Produk
Nilai thitung variabel ini sebesar 1,744,
sementara itu nilai pada ttabel sebesar
1,662, maka thitung 1,744 > ttabel 1,662
artinya
variabel
kualitas
produk
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan pembelian. Maka hipotesis di
terima.
Uji F (Simultan)
Berdasarkan hasil uji F atau simultan
dari tabel IV-8 ditunjukan bahwa Fhitung
sebesar 27,191 , sedangkan Ftabel df1= K-1(41) dan df2= n-k (96-4) dengan tingkat
kesalahan 5% adalah 2,70. Hasil ini berarti
Fhitung > Ftabel (27,191 > 2,70), dengan
demikian dari hasil pengujian di atas, maka
hipotesis yang menyatakan bahwa, merek,
kemasan dan kualitas produk secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat keputusan pembelian dapat diterima.
KESIMPULAN
1. Hasil penelitian diperoleh KP =4,413 +
0,185 X1 + 0,650 X2+ 0,414 X3, konstanta
sebesar 4,413 hal ini menunjukan bahwa
jika variabel independen yang terdiri dari
merk, kemasan, dan kualitas produk di
anggap konstan, maka keputusan
pembelian Handbody Marina adalah
sebesar 4,413.
2. Nilai koefisien determinasi yang diperoleh
sebesar 0,470 Hal ini berarti 47,0%
Rahmi Meutia: Pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian .............................
503
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
peningkatan
keputusna
pembelian
Handbody Marina dapat dijelaskan oleh
variabel merek, kemasan, dan kualitas
produk, sedangkan sisanya 53,0%
keputusan
pembelian
Handbody
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini
seperti diferensiasi, promosi, dan lain-lain
3. Nilai t hitung variabel merek sebesar 1,146
sementara itu nilai pada t tabel db=n-k (964) sebesar 1,662, maka thitung 1,146 < ttabel
1,662. Maka hipotesis pada variabel
merek di tolak. Nilai thitung variabel
kemasan sebesar 8,966 sementara itu nilai
pada t tabel db=n-k (96-4) pada taraf sig
0,05 sebesar 1,662, maka thitung 8,966 >
ttabel 1,662, maka hipotesis pda variabel
kemasan di terima. Nilai thitung variabel
kualitas produk sebesar 1,744, sementara
itu nilai pada ttabel sebesar 1,662, maka
thitung 1,744 >t tabel 1,662, maka hipotesis
pada variabel kualitas produk di terima.
4. Berdasarkan hasil uji F atau simultan
ditunjukan bahwa Fhitung sebesar 27,191,
sedangkan Ftabel df1= K-1(4-1) dan df2= nk (96-4) dengan tingkat kesalahan 5%
adalah 2,70. Hasil ini berarti Fhitung >
Ftabel (27,191 > 2,70), dengan demikian
dari hasil pengujian di atas, maka
hipotesis yang menyatakan bahwa,
merek, kemasan dan kualitas produk
secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat keputusan
pembelian dapat diterima.
Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan
kesimpulan yang diperoleh, maka diajukan
beberapa saran, adapun saran tersebut yaitu:
1. Disarankan kepada perusahaan PT Tempo
sebagai produsen Handbody Marina
untuk meningkatkan kualitas produk dan
merek karena dalam penelitian ini
kualitas produk berpengaruh positif tapi
tidak signifikan terhadap keputusan
pembelian.
2. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
kemasan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Dengan demikian PT. Tempo harus terus
melakukan inovasi-inovasi baru dalam
pengemasan
dengan
menciptakan
kemasan yang dapat mencerminkan
kualitas dan manfaat dari Handbody
Marina.
3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan
untuk mencari ruang lingkup populasi
yang berbeda dan lebih luas lagi dari
penelitin ini. Sampel yang digunakan
sebaiknya lebih banyak dari sampel
penelitian ini agar lebih memberi
gambaran tentang pengaruh merek,
kemasan dan kualitas produk terhadap
keputusan pembelian.
4. Menambahkan variabel lain seperti harga,
promosi,
variabel
lainnya
yang
mempunyai pengaruh terhadap keputusan
pembelian.
DAFTAR PUSTAKA
Alma,
Buchari.
2009.Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Bandung: Alfabeta.
Durianto, Darmadi, Sugiarto dan Toni
Sitinjak. 2009. Strategi Menaklukan
Pasar Melalui Riset Ekuitas dan
Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia.
Drumon, Helga. 2008.
Pengambilan
Keputusan. Jakarta: Indeks.
Fatlahah, Aniek. 2013. Pengaruh Kualitas
Produk dan Citra Merek Terhadap
Keputusan Pembelian ES Krim Wall’s
Magnum. Jurnal Ilmu Manajemen.
Vol 1 No. 2.
Irawan, Handi. 2007. 10 Prinsip Kepuasan
Pelanggan. Jakarta: Media Elex
Komputindo.
Karlina dan Seminari. 2015. Pengaruh Citra
Merek dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Produk PT.
Karya Pak Oles Tokcer Denpasar. EJurnal Manajemen Unud. Vol.4 No.6.
Kertajaya, Hermawan. 2007. 9 Elemen
Marketing on Proses. Bandung: Mizan
Kotler, Philip dan Garry Amstrong. 2008.
Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta.
Erlangga.
___________dan Kevin Lane Keller. 2009.
Manajemen Pemasaran. Edisi ke 13.
Jilid I. Jakarta: Indeks.
Rahmi Meutia: Pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian .............................
504
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
Machfoedz, Mahmud. 2007. Pengantar
Bisnis Modern. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Rangkuti, Fredi. 2008. The Power Of
Brands: Teknik Mengelola Brand
Equity dan Strategi Pengembangan
Merk. Jakarta: Gramedia.
Saladin,
Djaslim.
2007.
Manajemen
Pemasaran Perencanaan, Pelaksana
dan Pengendalian. Bandung: Linda
Karya.
Sarwono, Jonathan. 2011. Metode Riset
Skripsi Pendekatan Kuantitatif. Jakarta:
Media Elek Komputindo.
Schifman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk.
2009. Perilaku Konsumen. Jakarta:
Indeks
Simamora, Bilson. 2008. Memenangkan
Pasar dengan Pemasaran Efektif dan
Profitabel. Jakarta: Gramedia
Sugiono. 2009. Metodelogi Penelitian
Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Swastha, Basu, dan T. Hani Handoko. 2008.
Manajemen Penjualan. Yogyakarta:
Liberty.
____________dan
Irawan.
2005.
Manajemen Modern. Yogyakarta:
Liberty.
Tjiptono, Fandi dan Chandra Gregorius. 2012.
Service, Quality, & Satisfaction,
Yogyakarta: ANDI.
____________2012. Pemasaran Strategik.
Yogyakarta: ANDI.
Rahmi Meutia: Pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian .............................
505
Download