pengendali suara penjelasan objek museum

advertisement
PENGENDALI SUARA PENJELASAN OBJEK MUSEUM BERBASIS RFID
(RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION)
M. Azwar A. G. N.1), Yuli Christiyono2), R. Rizal Isnanto3)
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
Jln. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
email : [email protected]
Abstrak
Selama ini, informasi yang diperoleh oleh pengunjung museum diberikan secara tertulis maupun langsung oleh
pemandu dan belum dilakukan secara terautomatisasi menggunakan teknologi elektronis. Oleh karena itu, pada Tugas Akhir
ini dilakukan penelitian menggunakan teknologi RFID (Radio Frequency Identification) untuk membuat suatu alat yang
dapat memainkan suara penjelasan objek museum sesuai dengan kebutuhan pengunjung.
Perancangan alat pengendali suara penjelasan objek museum ini terdiri atas dua bagian, yaitu pembuatan perangkat
keras dan pengembangan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri atas pembaca RFID, mikrokontroler, LCD 16 2, MP3
player, dan konektor komunikasi serial. Pembaca RFID memindai tag RFID yang berada di objek museum. Mikrokontroler
akan mengenali objek berdasarkan data hasil pemindaian tag RFID dan mengendalikan MP3 player agar memainkan suara
penjelasan yang sesuai dengan objek museum tersebut. LCD 16 2 berfungsi untuk menampilkan waktu, nama objek, dan
pilihan bahasa suara penjelasan objek berupa bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Sementara itu, aplikasi basis-data
dikembangkan menggunakan Delphi.
Perangkat keras yang dibuat mampu memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan pengunjung, misalnya:
pilihan objek museum dalam hal ini angklung, batik, dan reog, serta pilihan bahasa yang terdiri atas bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris. LCD 16 2 mampu menampilkan waktu, pilihan bahasa yang digunakan, dan nama objek museum. Aplikasi
basis-data yang dikembangkan mampu menerima data dari perangkat keras dan menampilkannya pada tabel yang tersedia.
Data tersebut berupa tanggal, jam, dan nama objek yang sudah disimak pengunjung. Berdasarkan data yang ditampilkan,
dapat diketahui objek yang menarik maupun yang kurang menarik bagi pengunjung.
Kata kunci : RFID, mikrokontroler, objek museum, aplikasi basis-data.
Abstract
During the time, information gotten by museum visitors is given textually or directly from tour guide and it has not
been done automatically using electrical technology. Therefore, in this final project research using RFID (Radio Frequency
Identification) technology is done to make a device which can play museum object explanation sound according to visitor
necessaries.
The device designing is divided into two parts, those are hardware making and software development. The
hardware consists of RFID reader, microcontroller, LCD 16 2, MP3 player, and serial communication connector. RFID
reader scans RFID tag near an object. Microcontroller identifies object according to data from RFID reader then controls
MP3 player to play suitable object explanation sound. LCD 16 2 shows time, object name, and language choices. The
language choices are bahasa Indonesia and English. Meanwhile, database application is developed using Delphi.
The hardware can give information according to visitors necessaries, such as: museum object choices in this case
angklung, batik, and reog, as well as language choices which consists of bahasa Indonesia and English. LCD 16 2 can
show time, used language choices, and museum object name. Developed database application can receive data from
hardware and show it on available table. The data are date, time, and object name. Based on shown data, it can be known
the more interesting objects or the less interesting one to visitors.
Keywords: RFID, microcontroller, museum object, database application
tentang objek tertentu. Pengunjung harus membaca tulisan
itu satu demi satu untuk mengetahui informasi tentang
objek yang sedang disimaknya. Pemahaman pengunjung
tentang suatu objek akan lebih baik jika informasi disajikan
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pengunjung museum dapat melihat objek-objek
yang tertata rapi disertai tulisan yang berisi informasi
1. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNDIP
2. Dosen pada Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNDIP
3. Dosen pada Prodi Sistem Komputer, Fakultas Teknik, UNDIP
1
tidak hanya secara visual tetapi juga disertai dengan audio.
Oleh karena itu, dalam Tugas Akhir ini akan dibuat suatu
alat dengan teknologi RFID (Radio Frequency
Identification) agar wisatawan dapat mendengarkan
informasi tentang suatu objek di museum secara automatis
ketika mendekatkan alat ini ke objek tertentu.
satu siklus clock. AVR juga mempunyai In System
Programmable Flash on-chip yang mengizinkan memori
program untuk deprogram ulang. Chip AVR yang
digunakan untuk tugas akhir ini adalah ATmega16.
1.2 Tujuan
Tugas Akhir ini bertujuan membuat alat yang
dapat memainkan suara penjelasan suatu objek di museum
saat pengunjung mendekatkan alat ini ke objek tersebut.
1.3 Batasan Masalah
Adapun pembatasan masalah pada makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Tiga tag RFID masing-masing digunakan untuk
mewakili tiga objek museum.
2. Mikrokontroler ATmega16 mengendalikan MP3
player dan tampilan LCD 16 2 berdasarkan data
yang diterima dari pembaca RFID.
3. LCD menampilkan waktu pada baris pertama dan
nama objek pada baris ke-2.
4. Suara penjelasan objek museum menggunakan dua
pilihan bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris.
5. Koneksi antara mikrokontroller ATmega16 dan
komputer menggunakan komunikasi serial RS-232.
Gambar 1. Konfigurasi pin ATmega16
2.3 Liquid Crystal Display (LCD)
LCD adalah sebuah display dot matriks yang
berfungsi untuk menampilkan tulisan berupa angka atau
huruf sesuai dengan program yang mengendalikannya.
Huruf atau angka yang akan ditampilkan dikirim ke LCD
dalam bentuk kode ASCII. Kode ASCII ini diterima dan
diolah oleh mikrokontroller di dalam LCD menjadi ‘titiktitik’ LCD yang terbaca sebagai huruf atau angka. Dengan
demikian tugas mikrokontroller pemakai tampilan LCD
hanyalah
mengirimkan
kode-kode
ASCII
untuk
ditampilkan. Pada Tugas Akhir ini digunakan LCD dot
matriks dengan karakter 16 2 dan 16 pin.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 RFID (Radio Frequency Identification)
RFID merupakan sebuah alat yang bekerja dengan
memanfaatkan gelombang frekuensi transmisi radio untuk
menyampaikan data yang berisi nomor unik. Teknologi ini
memilik kelebihan karena cara penyampaian datanya yang
tanpa menggunakan kontak tertentu dan mampu bekerja di
setiap kondisi lingkungan. Pengembangan teknologi RFID
inilah yang digunakan untuk menggantikan barcode.
Untuk menggunakan komunikasi dengan RFID
diperlukan adanya pembaca RFID, tag RFID, dan
komputer.
1. Tag RFID. Alat yang berfungsi sebagai penyimpan
data berupa kode unik.
2. Pembaca RFID. Alat yang berinteraksi dengan tag
RFID dan berfungsi untuk membaca data dari tag
RFID dengan menggunakan gelombang frekuensi
radio.
3. Komputer. Komputer menjalankan perangkat lunak
yang mampu menunjukkan data hasil pembacaan
pembaca RFID terhadap tag RFID.
Gambar 2. LCD 16 2
2.4 Real Time Clock (RTC) DS1307
Real-time clock DS1307 adalah IC yang dirancang
untuk proses pewaktuan seperti jam, menit, detik, tanggal,
bulan, dan tahun dengan baik. RTC DS1307 dilengkapi
dengan rangkaian switch untuk mengubah sumber
tegangannya secara automatis. Jadi, sumber tegangan akan
diambil dari baterai saat sumber tegangan utama terputus.
2.2 Mikrokontroler ATmega16
AVR merupakan seri mikrokontroller CMOS 8-bit
buatan Atmel. Hampir semua instruksi dieksekusi dalam
1. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNDIP
2. Dosen pada Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNDIP
3. Dosen pada Prodi Sistem Komputer, Fakultas Teknik, UNDIP
2
3.
Gambar 3. Real-time clock DS1307
4.
2.5 Relay
Relay adalah saklar elektronik yang dapat
membuka atau menutup rangkaian dengan menggunakan
kontrol dari rangkaian elektronik lain. Sebuah relay
tersusun atas kumparan, pegas, saklar (terhubung pada
pegas), kontak masukan, kontak NO (Normally Open), dan
kontak NC (Normally Close).
1. Normally close (NC). Saklar terhubung dengan
kontak ini saat relay tidak aktif atau dapat dikatakan
saklar dalam kondisi terbuka.
2. Normally open (NO). Saklar terhubung dengan
kontak ini saat relay aktif atau dapat dikatakan saklar
dalam kondisi tertutup.
Relay dapat bekerja karena adanya medan magnet
yang digunakan untuk menggerakkan saklar. Saat kumparan
diberikan tegangan sebesar tegangan kerja relay maka akan
timbul medan magnet pada kumparan karena adanya arus
yang mengalir pada lilitan kawat. Kumparan yang bersifat
sebagai elektromagnet ini kemudian akan menarik saklar
dari kontak NC ke kontak NO. Jika tegangan pada
kumparan dimatikan maka medan magnet pada kumparan
akan hilang sehingga pegas akan menarik saklar ke kontak
NC.
Mikrokontroler ATmega16 adalah pengatur seluruh
sistem. Mikrokontroler akan menerima identitas
objek dari pembaca RFID kemudian menampilkan
nama objek di LCD, mengendalikan MP3 player
agar memainkan rekaman penjelasan objek yang
sesuai dengan identitas objek, serta memberikan
data-data berupa tanggal, jam, dan nama objek yang
sudah disimak oleh pengunjung ke komputer.
Komputer digunakan untuk menampilkan namanama objek yang sudah disimak oleh pengunjung
beserta tanggal dan jamnya.
Gambar 5. Sistem kerja perangkat keras
3.2 Rangkaian Pembaca RFID
Pembaca RFID yang digunakan adalah jenis ID12. Data hasil pembacaan RFID akan disalurkan ke
mikrokontroler melalui pin D0 pada ID-12 dan pin PD.0
pada ATmega16. LED yang dihubungkan dengan pin LED
akan menyala saat pembaca RFID memindai suatu tag.
Gambar 4. Rangkaian relay
3. Perancangan Perangkat Keras
Perangkat Lunak
3.1 Sistem Kerja Perangkat Keras
dan
Gambar 6. Rangkaian pembaca RFID
Berikut adalah penjelasan sistem kerja perangkat
keras:
1. Tag RFID yang diletakkan di dekat objek museum
berfungsi sebagai identitas masing-masing objek.
2. Pembaca RFID berfungsi sebagai pemindai tag
RFID. Kode yang diperoleh dari pemindaian ini akan
dimasukkan ke mikrokontroler.
1. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNDIP
2. Dosen pada Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNDIP
3. Dosen pada Prodi Sistem Komputer, Fakultas Teknik, UNDIP
3.3 Rangkaian RTC DS1307
Rangkaian ini menggunakan kristal eksternal
32,768 kHz. Pin 6 dan pin 5 adalah pin yang mengirimkan
clock dan data masing-masing ke PA.1 dan PA.0 pada
mikrokontroler. Pin 3 merupakan masukan sumber daya
cadangan dari baterai 3 V sehingga RTC DS1307 dapat
3
tetap melakukan proses
mikrokontroler dimatikan.
perhitungan
waktu
saat
Gambar 7. Rangkaian RTC DS1307
3.4 Rangkaian Pengendali Tombol MP3
Tombol MP3 player aktif saat tombol ditekan
sehingga ground terhubung ke rangkaian MP3 player.
Untuk mengaktifkan tombol secara automatis dibutuhkan
relay yang berfungsi seperti saklar yang menghubungkan
dan memutuskan ground ke rangkaian MP3 player. Prinsip
relay yang digunakan adalah normally open, artinya saklar
relay terbuka saat relay tidak aktif. Saat PC.4
mikrokontroler mengeluarkan tegangan, arus akan mengalir
menuju kumparan relay sehingga relay aktif. Relay yang
aktif menyebabkan titik P1 terhubung ke S1 sehingga
ground terhubung ke rangkaian MP3 player.
Gambar 8. Rangkaian pengendali tombol next MP3 player
Gambar 9. Diagram alir program utama Mikrokontroler
ATmega16
Rangkaian seperti pada Gambar 8 juga digunakan
untuk mengendalikan tombol previous MP3 player.
Perbedaannya hanya pada port mikrokontroler yang
mengendalikan relay. Untuk mengendalikan tombol next
digunakan PC.4 sedangkan untuk mengendalikan tombol
previous digunakan PC.3.
3.6 Aplikasi Basis-data Menggunakan Delphi
Aplikasi basis-data berfungsi untuk menampilkan
data berupa tanggal, jam, dan nama objek yang sudah
disimak oleh pengunjung. Data-data tersebut dapat
disimpan .Dengan aplikasi ini dapat diketahui objek apa
yang paling banyak menarik perhatian pengunjung dan
objek apa yang kurang menarik. Gambar 11 menunjukkan
perancangan aplikasi basis-data.
3.5 Diagram Alir Program Mikrokontroler
Gambar 9 merupakan diagram alir program utama
pada mikrokontroler. Pemrograman dilakukan dengan
bahasa C menggunakan CVAVR. Sedangkan Gambar 10
menunjukkan diagram alir dari algoritma pengendalian
tombol next dan previous MP3 player.
1. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNDIP
2. Dosen pada Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNDIP
3. Dosen pada Prodi Sistem Komputer, Fakultas Teknik, UNDIP
4
4. Pengujian dan Analisis
4.1 Realisasi Perangkat Keras
Berikut ini adalah alat pengendali suara penjelasan
objek museum. Pada bagian depan terdapat LCD untuk
menampilkan waktu dan nama objek yang sedang disimak.
Tiga tombol yang terdiri atas tombol Bahasa untuk
memilih bahasa suara penjelasan objek, tombol Stop untuk
menghentikan suara penjelasan yang sedang dimainkan, dan
tombol Set untuk masuk ke menu pengaturan.
Gambar 12. Tampilan depan alat
Gambar 13. Susunan tombol
Gambar 10. Diagram alir pengendalian tombol MP3 player
Pada sisi kanan alat terdapat terdapat saklar catu
daya dan port komunikasi serial (DB-9). Sedangkan pada
sisi kiri alat terdapat audio jack yang dihubungkan ke
headphone.
Gambar 11. Perancangan aplikasi basis-data
1. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNDIP
2. Dosen pada Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNDIP
3. Dosen pada Prodi Sistem Komputer, Fakultas Teknik, UNDIP
5
Gambar 17. Tampilan awal
Gambar 14. Bagian kanan alat
Gambar 18. Tampilan memilih bahasa
Gambar 19. Tampilan menu pengaturn waktu
Gambar 20. Tampilan saat memainkan suara penjelasan
objek
Gambar 15. Bagian kiri alat
Secara keseluruhan, perangkat yang digunakan
terdiri dari headphone, konektor komunikasi serial, tag
RFID, dan alat pengendali suara penjelasan objek museum.
4.3 Pengujian MP3 Player
Pengujian berupa pengamatan terhadap lamanya
waktu tanggapan. Waktu tanggapan adalah waktu jeda sejak
tag RFID terbaca sampai MP3 player memainkan suara
penjelasan objek yang sesuai. Perhitungan waktu tanggapan
ini dilakukan menggunakan stopwatch.
Waktu tanggapan dipengaruhi oleh selisih antara
indeks file suara yang terakhir dimainkan dan indeks file
suara yang akan dimainkan. Adapun uturan indeks file suara
adalah :
1. Angklung (Indonesia)
2. Angklung (English)
3. Batik (Indonesia)
4. Batik (English)
5. Reog (Indonesia)
6. Reog (English)
Gambar 16. Perangkat keras
4.2 Tampilan LCD
Berikut ini adalah tampilan awal LCD, tampilan
saat memilih bahasa, tampilan saat memainkan suara
penjelasan objek, dan tampilan menu pengaturan waktu
1. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNDIP
2. Dosen pada Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNDIP
3. Dosen pada Prodi Sistem Komputer, Fakultas Teknik, UNDIP
6
Tabel 1.
Selisih
indeks
Hasil pengamatan waktu
pengendalian tombol next
tanggapan
mikrokontroler mengendalikan tombol previous. Hal ini
sesuai dengan algoritma pengendalian tombol MP3 player
pada Gambar 10.
Berdasarkan hasil pengamatan waktu tanggapan
pada Tabel 1 dan Tabel 2, untuk selisih indeks 1, 2, dan 3
diperoleh waktu tanggapan yang relatif sama. sedangkan
untuk selisih indeks 4 dan 5, waktu tanggapan dengan
pengendalian tombol next dan previous lebih kecil dari pada
waktu tanggapan dengan pengendalian tombol next.
dengan
Waktu tanggapan (detik)
Tombol
I
II
III
IV
V
Rata
-rata
1
next
2,9
2,9
2,9
3
3
2,94
2
next
3,7
3,8
3,7
3,8
3,7
3,74
3
next
4,5
4,6
4,6
4,5
4,6
4,56
4
next
5,4
5,3
5,3
5,3
5,4
5,34
4.4 Perhitungan Daya
Untuk menghitung daya yang dibutuhkan oleh alat,
perlu diketahui terlebih dahulu tegangan dan arus pada
rangkaian.
Tabel 3. Hasil pengukuran tegangan dan arus
5
next
6,1
6,2
6,1
6,2
6,1
6,14
Dari hasil pengamatan pada Tabel 1 diperoleh
waktu tanggapan yang berbeda-beda tergantung pada selisih
indeks file suara. Semakin besar selisih indeks maka
semakin lama waktu tanggapan yang dibutuhkan. Begitu
pun sebaliknya, semakin kecil selisih indeks maka semakin
sedikit waktu tanggapan yang dibutuhkan. Untuk semua
selisih indeks, mikrokontroler hanya mengendalikan tombol
next MP3 player.
Tabel 2.
Selisih
indeks
1
Hasil pengamatan waktu tanggapan
pengendalian tombol next dan previous
dengan
Percobaan ke
Tegangan (V)
Arus (A)
1
4,90
0,12
2
4,90
0,12
3
4,90
0,12
4
4,90
0,12
5
4,90
0,12
Rata-rata
4,90
0,12
Sehingga daya yang dibutuhkan adalah
Waktu tanggapan (detik)
Tombol
next
I
II
III
IV
V
Rata
-rata
2,9
2,9
3
2,9
2,9
2,92
4.4 Pengujian Aplikasi Basis-data
2
next
3,7
3,7
3,8
3,7
3,7
3,72
3
next
4,6
4,6
4,5
4,6
4,5
4,56
4
previous
3,8
3,7
3,8
3,7
3,7
3,74
5
previous
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9
Setelah komunikasi serial terhubung, data dari
mikrokontroler akan dikirim ke aplikasi dan ditampilkan
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 21. Data yang baru
diterima ditampilkan pada tabel kiri. Sedangkan tabel kanan
menampilkan semua data yang pernah diterima termasuk
data pada hari sebelumnya. Data yang terakhir diterima
akan ditempatkan pada baris pertama sedangkan data yang
pertama diterima akan ditampilkan pada baris terakhir.
Dari hasil pengamatan pada Tabel 2, terlihat
mikrokontroler mengendalikan tombol next untuk selisih
indeks 1, 2, dan 3. Sedangkan untuk selisih indeks 4 dan 5,
1. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNDIP
2. Dosen pada Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNDIP
3. Dosen pada Prodi Sistem Komputer, Fakultas Teknik, UNDIP
7
1.
2.
3.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar data
suatu objek dapat dikirim dari mikrokontroler ke
komputer secara realtime dan nirkabel saat
pengunjung menyimak objek tersebut.
Perlu dilakukan penelitian tentang penggunaan DSP
(Digital Signal Processing) untuk menggantikan
MP3 player sehingga waktu tanggapan dapat ditekan
seminimal mungkin.
Pada aplikasi basis-data dapat dikembangkan lebih
lanjut
dengan
membuat
program
yang
menghubungkan aplikasi dengan printer untuk
mencetak laporan data yang diinginkan.
REFERENSI
Gambar 21. Tampilan data yang diterima pada aplikasi
basis- data
[1] Andriyana,
Pengukur
Percepatan
Gravitasi
Menggunakan Geral Harmonik
Sederhana
Metode Bandul. Universitas Komputer Indonesia,
Bandung, 2011.
[2] Eridani, Dania, Simulasi Gerbang Tol menggunakan
RFID (Radio Frequency
Identification),
Universitas Diponegoro, Semarang, Juni 2011.
[3] Hasibuan, Ardinal Sakti, Perancangan dan Pembuatan
Jam Digital Dilengkapi dengan Penunjuk Termometer
Berbasis Mikrokontroler
ATMEGA8538.
Universitas Sumatera Utara, Medan, 2009.
[4] Kusumo, R.Budiarianto Suryo, Aplikasi Komunikasi
Data Antara Kunci Elektronik
dan
PC
Menggunakan Port Serial, Bidang Komputer P2
Informatika LIPI, Bandung,
[5] Munir, Muhammad, Slamet, Alat Pelarut PCB
Berbasis Mikrokontroler
ATmega8. Universitas
Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2010.
[6] Nasution, Fachrurozi, Perancangan Telemeteri Suhu
Ruang Berbasis
Mikrokontroler
ATMEGA,
Universitas Sumatera Utara, 2011.
[7] ----------, ATmega16 Datasheet, http://www.atmel.com,
6 Agustus 2012.
[8] ----------, ID Series Datasheet, http://www.sparkfun
.com/datasheets/Sensors/ID-12-Datasheet.pdf,
10
Agustus 2012.
[9] ----------, Panduan Praktis Pemrograman Borland
Delphi 7.0, Wahana Komputer, Semarang, 2003.
[10] ----------,
PC
Interfacing,
http://www.tokoelektronika.com/tutorial/pcinterfacing.htm, 10 Agustus
2012.
[11] ----------, Real Time Clock DS1307 Datasheet,
http://www.maximintegrated
.com/datasheet/index.mvp/id/2688, 11 Agustus
2012.
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian dan analisis yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Pengendalian
tombol
next
dan
previous
menghasilkan waktu tanggapan yang lebih kecil dari
pada pengendalian tombol next saja. Berdasarkan
algoritma pengendalian tombol MP3 player,
mikrokontroler akan memilih antara tombol next dan
previous sehingga diperoleh waktu tanggapan yang
kecil. Hal ini membuat kinerja alat lebih efisien.
2. Pengendalian next dan previous Mp3 player harus
memakai perantara berupa relay karena jika pin
mikrokontroler dihubungkan langsung ke MP3
player, mikrokontroler akan memberikan sinyal high
saat tidak mengaktifkan next dan previous. Adanya
sinyal high ini menyebabkan MP3 player tidak
merespon perintah next dan previous yang diberikan.
3. Berdasarkan hasil pengukuran, tegangan pada alat
sebesar 4,90 V dan arus sebesar 0,12 A. Sehingga
daya yang dibutuhkan sebesar 0,588 W.
4. Aplikasi basis-data dapat menerima data yang
dikirim dari alat melalui komunikasi serial. Tabel
data baru akan menampilkan data yang baru
diterima. Sedangkan tabel data lama tidak hanya
menampilkan data baru tetapi juga menampilkan data
lama yang pernah diterima sebelumnya.
5.2 Saran
Untuk pengembangan sistem lebih lanjut, maka dapat
diberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNDIP
2. Dosen pada Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNDIP
3. Dosen pada Prodi Sistem Komputer, Fakultas Teknik, UNDIP
8
BIODATA PENULIS
M. Azwar Abdul Ghaffar N.
lahir di Cirebon, 25 November
1989. Menempuh pendidikan di
TK Salafiyah Cirebon, SDN
Cidahu 1, SMPN 1 Cidahu,
SMAN 2 Kuningan dan
melanjutkan studi Strata-1 di
Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Diponegoro,
Konsentrasi Elektronika.
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I
Yuli Christiyono, S.T. , M.T.
NIP. 196807111997021001
Pembimbing II
R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T.
NIP. 197007272006121001
1. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNDIP
2. Dosen pada Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNDIP
3. Dosen pada Prodi Sistem Komputer, Fakultas Teknik, UNDIP
9
Download