informasi singkat benih - Sistem Informasi Perbenihan Tanaman

advertisement
INFORMASI SINGKAT BENIH
No. 3 Maret 2001
Azadirachta indica A. Juss.
Taksonomi dan tatanama
Sinonim: Antelaea azadirachta (L.) Adelb.,
Azedarach
fraxinifolia
Moench,
Melia
azadirachta L., M. fraxinifolia Adelb., M. indica
(A. Juss.) Brandis, M. pinnata Stokes
Nama lokal/daerah: Mimba
Penyebaran dan habitat :
Penyebaran alami tidak jelas karena sudah dibudidayakan tetapi diyakini asli Burma dan India
Timur Laut. Ditanam dan menyebar ke sebagian
besar area agak kering di India dan Burma.
Keberadaannya di Kamboja, Laos dan Iran tidak
jelas. Dikenal sebagai tanaman pada areal agak
kering dan sedikit lembab di Asia dan Afrika dan
baru-baru ini dijumpai di Australia, Amerika
Latin Amerika Selatan. Hidup pada rentang suhu
dan curah hujan sangat lebar. Tahan hidup pada
daerah iklim musim dengan musim kering yang
lama dan curah hujan tahunan 450-2250 mm.
Banyak dijumpai pada ketinggian 0-700 mdpl,
tetapi dapat juga tumbuh pada ketinggian di atas
1500 apabila suhunya tidak terlalu tinggi. Tidak
dapat hidup di daerah dingin atau bersalju. Dapat
tumbuh pada lokasi dengan berbagai type tanah
tetapi tidak pada daerah bergaram, tergenang atau
tanah liat.
1. Cabang buah; 2. Bagian bunga; 3. Bagian .
Sumber: Plant Resources of South-East Asia No.
5:2.
Pemanfaatan
Makanan ternak, minyak, sabun, naungan,
konservasi tanah, tanaman hias dan insektisida.
Lukisan pohon
Pohon berukuran sedang, tingginya lebih dari 15
m, jarang mencapai 25 m, batang lurus pendek,
sebagian besar ditumbuhi dahan, tajuk rapat,
berbentuk oval dan besar. Selalu hijau/tidak
menggugurkan daun atau pada musim panas dan
kering yang ekstrim, berganti daun. Kulit batang
yang tua berwarna abu-abu tua, tebal dan beralur.
Daun majemuk, 7-17 pasang per tangkai,
berbentuk lonjong dan bergigi, panjang 6-8 cm,
lebar 1-3 cm. Bunga berbentuk malai dengan
panjang 10-30 cm, warna putih sampai krem.
Mimba kadang-kadang tertukar dengan mindi,
Melia azedarach L, tetapi mudah dibedakan dari
daunnya. Azadirachta spp, mempunyai sirip daun
sederhana, sementara Melia spp mempunyai 2-3
sirip.
Diskripsi buah dan benih
Buah:Berbentuk elips, berdaging tebal, panjang
1,2-2 cm, hijau/kuning ketika masak, dengan
lapisan tipis kutikula yang keras, dan daging buah
berair. Pohon berukuran sedang rata-rata dapat
menghasilkan benih 37-55 kg.
Benih: berisi satu butir atau kadang-kadang dua
butir benih per buah.
Berat benih sangat
bervariasi tergantung lokasi dan sumber benih.
Menurut informasi yang ada jumlah benih per kg
1700 butir di Sahel dan 3500-9000 butir di India.
Pembungaan dan pembuahan
Bunga hermaprodit atau jantan. Penyerbukan
dengan serangga. Pohon mulai berbunga dan
berbuah setelah 5 tahun. Umumnya berbunga
pada musim kering dan buah masak mendekati
musim hujan. Musim dan lamanya reproduksi
sangat bervariasi sesuai dengan lokasi dan iklim.
Di lokasi beriklim 2 musim kadang-kadang terjadi
2 kali berbunga dan berbuah. Di India Selatan
pembungaan 2-5 minggu lebih awal dibandingkan
di Utara, dengan
perbedaan kelambatan
berproduksi kira-kira 4,5 hari setiap kenaikan
lintang 1º pada posisi 20-30º LU. Lamanya
proses pembu-
Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan
ngaan sampai buah masak 10-12 minggu. Setiap
buah dapat berkembang dan masak 1-2 bulan.
Pemanenan buah
Buah hendaknya dipetik dari pohon, buah yang
telah jatuh cenderung rendah viabilitasnya. Periode
optimum pengumpulan buah ialah ketika warnanya
berubah dari hijau menjadi hijau kekuningkuningan.
Cara paling mudah untuk
mengumpulkan
buah
yaitu
dengan
cara
menghamparkan terpal di bawah pohon lalu
memotong ranting yang berbuah atau menggoyangkannya. Pada umur kira-kira 10-12 tahun
pohon berukuran sedang dapat menghasilkan benih
35-55 kg buah segar pertahun atau sekitar 25 kg
benih.
Pemrosesan, penanganan dan benih
Sebelum disimpan, daging buah harus dibuang,
secara manual atau alat pengupas. Buah berukuran
kecil dibuang. Buah yang bernas dipilih
berdasarkan kemasakannya(warna). Buah yang
telah masak harus terlebih dahulu dikupas untuk
menghindari fermentasi. Buah yang hijau, diperam
2-3 hari sebelum dikupas. Pengupasan buah hijau
bisa saja dilakukan, tidak berpengaruh terhadap
viabilitas, hanya memerlukan upah kerja lebih
banyak.
Penyimpanan dan viabilitas
Benih mimba adalah rekalsitran, tetapi variasinya
sangat besar tergantung iklim dan provenan.
Beberapa provenan dari Afrika dan Amerika
Tengah (ras lahan) buah dengan kadar air 5-7%
dapat disimpan pada 4º C sampai lebih dari 8 tahun
dengan viabilitas tetap 70%. Benih provenan Asia
lebih rekalsitran. Penyimpanan terbatas dapat saja
dilakukan.
Dalam hal ini buah dikupas,
pertahankan kadar airnya tetap 50% dengan cara
disimpan pada pasir atau abu lembab dan segera
ditabur. Viabilitas benih segar berkisar 1-2 minggu
sampai 2-3 bulan tergantung kondisi penyimpanan.
Kadar air awal benih kira-kira 40 %
Dormansi dan perlakuan pendahuluan
Tidak ada dormansi kecuali zat penghambat dalam
daging buah yang hilang ketika pengupasan.
Perlakuan
pendahuluan
tidak
diperlukan.
Skarifikasi
manual
dapat
mempertinggi
perkecambahan, benih yang kering menjadi sedikit
lembab.
Penaburan dan perkecambahan
Benih ditabur pada bedeng, pada kantong atau
langsung ditanam di lapang. Pada bedeng, bening
ditabur dalam larikan sepanjang 15-25 cm dengan
jarak masing-masing 2,5 cm.
Benih ditekan
perlahan-lahan kedalam tanah lalu di tutup dengan
pasir atau campuran pasir-tanah tebal 1 cm. Anakan
dapat disapih setelah tingginya 5 cm.
Bila benih ditabur dalam kantong, masukkan 1-2
benih perkantong sedalam 1-1,5 cm. Bila keduaduanya berkecambah salah satunya dipindah.
Penanaman langsung harus mengolah lahan dengan
dicangkul kira-kira sedalam 15 cm dan tabur seperti
menggunakan kantong. Persen hidup penanaman
langsung di daerah kering sangat rendah.
Perkecambahan bersifat epigeal dan memerlukan
waktu 1-2 minggu untuk benih segar.
Daftar pustaka
F/FRED, 1993. Genetic improvement of Neem: Strategies
for the future. Proc. Int. Cons. on Neem Impr. M.D.Read
& J.H.French (eds) Kasetsart University, Bangkok,
Thailand, 18-22 January 1993.
Chaisurisri, K.et al. 1986. Storage of Azadirachta indica
seeds. Embryon 2(1) pp 19-27.
Ezumah, B.S., 1986. Germination and storage of neem
seed. Seed Sci. & Technol., 14, pp 593-600.
Mishra, D.K., 1995. Neem seed physiology. Neem, News
Letter of International Neem Network. New Forests,
Dehra Dun, India ,II (3).
Lemmens, R.H.M.J., Soerianegara I, Wong WC, eds.,
1995. Plant resources of South-East Asia No. 5 (2).
Timber trees: minor commercial timbers. 655 pp.; Prosea
Foundation, Bogor, Indonesia. Leiden: Backhuys Pub.
Maydell, H. J. von, 1986. Trees and shrubs of the Sahel.
GTZ. Eschborn. pp 172-176.
National Academy of Science, 1992. Neem: A tree for
solving Global Research Problems. Washington, D.C.,
National Academy Press.
Tewari, D.N., 1992. Monograph of Neem (Azadirachta
indica A.Juss). Int. Book Distributors, Dehra Dun, India.
DISIAPKAN OLEH DANIDA FOREST SEED
CENTRE DAN DITERJEMAHKAN OLEH IFSP
STAFF
Penulis: Dorthe Jøker, DFSC
Indonesia Forest Seed Project
T. H. R. Ir. H. Juanda, Dago Pakar
Bandung 40198
P.O. Box 6919 Bandung 40135
Indonesia
E-mail: [email protected]
Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan
Telepon//Faksimil:
+62 22 251 5895
Download