Document

advertisement
BREAK EVEN ANALYSIS
Break Even Analysis (Analisis Titik Impas)
merupakan suatu teknik evaluasi ekonomi yang
bermanfaat dalam pengambilan keputusan secara
rasional yang menghadapi problem-problem
pemilihan untuk menentukan suatu peralatan yang
mana yang lebih baik dari sudut ekonomis. Problemproblem break even menyangkut perbandingan
alternatif-alternatif mana yang paling ekonomis
untuk dioperasikan pada suatu tingkat operasi
tertentu. Penyelesaian problem-problem pemilihan
dengan metoda break even dapat dilakukan secara
matematis atau secara grafis.
Penyelesaian
grafis
akan
memberikan
gambaran
visual
tentang
perbedaanperbedaan alternatif dalam berbagai tingkat
operasi. Dalam penyelesaian analisis break
even terlebih dahulu ditentukan titik break
even dan untuk dapat menentukan titik break
even perlu untuk menentukan terlebih dahulu
biaya-biaya tetap dan biaya-biaya variabel.
Biaya tetap pada grafik akan diperlihatkan
sebagai
suatu
garis
horizontal
yang
menunjukkan
biaya
tahunan
konstan,
sedangkan biaya variabel akan senantiasa
meningkat dari waktu ke waktu.
Ilustrasi Grafis untuk Biaya-biaya
Nilai Tahunan
Ekivalen (Rp/Thn)
Jumlah Biaya Tetap
dan Biaya Variabel
Biaya-biaya
Variabel
Biaya-biaya
Tetap
Jam Operasi per-tahun
Ilustrasi Grafis untuk Analisis
Biaya Tahunan Total
Peralatan 1
Biaya Tahunan Total
Peralatan 2
TITIK IMPAS
Jam Operasi per-tahun
Contoh Kasus
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan dua jenis
motor listrik, yaitu merk A dan B yang memberikan output
100 HP.
Merk A berharga Rp. 2.500.000,- dengan efisiensi 74%, umur
pakai 10 tahun dan biaya pemeliharaan Rp. 100.000,-/tahun.
Merk B berharga Rp. 3.200.000,- dengan efisiensi 92%, umur
pakai 10 tahun dan biaya pemeliharaan Rp. 50.000,-/tahun.
Pajak dan asuransi dari masing-masing mesin 1,5% dari
investasi per-tahun. Jika biaya listrik Rp. 24/kwh dan MARR
8%, berapa jam/pertahun titik impas kedua motor tersebut.
Catatan :
1 hp = 0,746 kw
Penyelesaian
Misalkan N adalah jumlah jam operasi per-tahun motor listrik
Perhitungan untuk Merk A :
Biaya pengembalian modal = Rp. 2.500.000 (A/P,8%,10)
= Rp. 2.500.000 (0,149)
= Rp. 372.500
Biaya operasi listrik
= (100x0,746xNxRp.24)/74%
= Rp. 2.419,5 N
Biaya pemeliharaan
= Rp. 100.000
Pajak dan asuransi
= Rp. 2.500.000 x 1,5%
= Rp. 37.500
Total biaya Merk A adalah :
= Rp. 372.500 + 2.419,5 N + Rp. 100.000 + Rp. 37.500
= Rp. 510.000 + 2.419,5 N
Perhitungan untuk Merk B :
Biaya pengembalian modal = Rp. 3.200.000 (A/P,8%,10)
= Rp. 3.200.000 (0,149)
= Rp. 476.800
Biaya operasi listrik
= (100x0,746xNxRp.24)/92%
= 1.946 N
Biaya pemeliharaan
= Rp. 50.000
Pajak dan asuransi
= Rp. 3.200.000 x 1,5%
= Rp. 48.000
Total biaya Merk B adalah :
= Rp. 476.800 + 1.946 N + Rp. 50.000 + Rp. 48.000
= Rp. 574.800 + 1.946 N
Menentukan Titik Break Even
Merk A = Merk B
Dengan demikian :
510.000 + 2.419,5 N = 574.800 + 1.946 N
2.419,5 N – 1.946 N = 574.800 – 510.000
473.5 N = 64.800
N = 64.800 / 473,5
= 136,85 jam operasi per-tahun
Ilustrasi Grafis Motor Listrik
Biaya Tahunan Total
Motor Listrik Merk A
Biaya Tahunan Total
Motor Listrik Merk B
N=
TITIK IMPAS
?
3.200.000
2.500.000
50
100
136,85 150
200
Jam Operasi per-tahun
Download