sistem pernapasan

advertisement
YAYASAN WIDYA BHAKTI
SMA SANTA ANGELA
Jl. Merdeka 24, Bandung  4214714
BAB 7.
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
Standar Kompetensi :
Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu,
kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas
Kompetensi Dasar
Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit
yang dapat terjadi pada sistem pernapasan pada manusia dan hewan (misalnya
burung
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat:
• Mengidentifikasi struktur, fungsi dan proses sistem pernafasan pada manusia.
• Menjelaskan struktur, fungsi, dan proses sistem pernafasan manusia.
• Membandingkan struktur, fungsi, dan proses repirasi pada manusia dan hewan.
• Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem pernafasan.
• Memberi contoh teknologi yang berhubungan dengan kelainan yang terjadi pada
sisitem pernafasan.
• Menjelaskan bahaya rokok bagi kesehatan .
1
A.
Pengertian pernapasan
Pernapasan adalah pertukaran gas antara makhluk hidup (organisme) dengan
lingkungannya. Secara umum, pernapasan dapat diartikan sebagai proses menghirup
oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses
pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan
diperoleh dari udara di lingkungan sekitar.
Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan
atas 2 jenis,
1. Pernapasan luar (eksternal) terjadinya pertukaran udara antara udara dalam
alveolus dengan darah dalam kapiler
2. Pernapasan dalam (Internal) adalah pertukaran udara antara darah dalam
kapiler dengan sel-sel tubuh.
Dalam proses pernapasan, oksigen dibutuhkan untuk oksidasi (pembakaran)
zat makanan. Zat makanan yang dioksidasi tersebut yaitu gula (glukosa). Glukosa
merupakan zat makanan yang mengandung energi. Proses oksidasi zat makanan,
yaitu glukosa, bertujuan untuk menghasilkan energi. Jadi respirasi yang dilakukan
organisme bertujuan untuk mengambil energi yang terkandung di dalam makanan.
Hasil utama respirasi adalah energi. Energi
2
yang dihasilkan digunakan untuk aktivitas
hidup, misalnya untuk pertumbuhan,
mempertahankan suhu tubuh,
pembelahan sel-sel tubuh, dan kontraksi
otot
B.
Sistem Pernapasan pada Manusia
Manusia bernapas secara tidak langsung.
Artinya, udara untuk pernapasan tidak berdifusi
secara langsung melalui permukaan kulit.
Difusi udara untuk pernapasan pada manusia
terjadi di bagian dalam tubuh, yaitu gelembung
paru-paru (alveolus). Pada pernapasan secara
tidak langsung, udara masuk ke dalam tubuh
Gambar 7.1 gambar pertukaran udara
manusia dengan perantara alat-alat pernapasan. pada pernapasan internal dan eksternal
Alat-alat Pernapasan pada manusia terdiri dari rongga hidung, faring (tekak), laring
(pangkal tenggorokan), trakea (batang tenggorokan), bronkus (cabang tenggorokan),
dan pulmo (paru-paru).
Gambar 7.2 gambar Alat pernapasan manusia
1.
Rongga Hidung
Hidung berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra pembau. Hidung terdiri
atas lubang hidung, rongga hidung, dan ujung rongga hidung. Rongga hidung
3
memiliki rambut, banyak kapiler darah, dan selalu lembap dengan adanya lendir yang
dihasilkan oleh selaput mukosa.
Di dalam rongga hidung, udara disaring oleh rambut rambut kecil (silia) dan
selaput lendir yang berguna untuk menyaring debu, melekatkan kotoran pada
rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan, maupun menyelidiki adanya bau.
Pada pangkal rongga mulut yang berhubungan dengan rongga hidung terdapat suatu
katup yang disebut anak tekak. Saat menelan makanan anak tekak ini akan
terangkat ke atas menutup rongga hidung sehingga makanan tidak dapat masuk ke
dalam rongga hidung.
Rongga hidung merupakan jalan masuk oksigen untuk pernapasan, dan jalan
keluar karbon dioksida serta uap air sisa pernapasan. Di dalam rongga hidung terjadi
penyaringan udara dari debu-debu yang masuk bersama udara. Udara yang masuk ke
dalam rongga hidung juga mengalami proses penghangatan agar sesuai dengan suhu
tubuh kita. Demikian juga pula kelembapan udara diatur agar sesuai dengan
kelembapan tubuh kita.
2.
Faring (tekak)
Faring berbentuk seperti tabung corong yang terletak di belakang rongga
hidung dan mulut. Faring berfungsi sebagai jalan bagi udara dan makanan. Selain itu,
faring juga berfungsi sebagai ruang getar untuk menghasilkan suara.
Gambar 7.3 Alat pernapasan manusia bagian atas
4
3.
Laring (pangkal tenggorokan)
Laring terdapat di antara faring
dan trakea. Dinding laring tersusun dari
sembilan buah tulang rawan. Salah satu
tulang rawan tersusun dari dua lempeng
kartilago hialin yang menyatu dan
membentuk segitiga. Bagian ini disebut jakun.
Di dalam laring terdapat epiglotis dan pita
suara. Epiglotis merupakan kartilago elastis
yang berbentuk seperti daun. Epiglotis dapat
membuka dan menutup. Pada saat menelan
Gambar 7. 4 Pita suara manusia
makanan, epiglotis menutup sehingga makanan
tidak masuk ke tenggorokan tetapi menuju kerongkongan. Pita suara merupakan
selaput lendir yang membentuk dua pasang lipatan dan dapat bergetar menghasilkan
suara.
4.
Trakea (batang tenggorokan)
Trakea (batang tenggorokan) merupakan pipa yang panjangnya kira-kira 9
cm. Trakea tersusun atas enam belas sampai dua puluh cincin-cincin tulang rawan
yang berbentuk C. Cincin-cincin tulang rawan ini di bagian belakangnya tidak
tersambung yaitu di tempat trakea menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk
mempertahankan agar trakea tetap terbuka.
Cincin-cincin tulang rawan diikat
bersama oleh jaringan fibrosa, selain itu
juga terdapat beberapa jaringan otot.
Trakea dilapisi oleh selaput lendir yang
dihasilkan oleh epitelium bersilia.
Silia-silia ini bergerak ke atas ke arah
laring sehingga dengan gerakan ini debu
dan butir-butir halus lainnya yang ikut
masuk saat menghirup napas dapat
dikeluarkan. Di paru-paru trakea ini
bercabang dua membentuk bronkus.
5. Bronkus
Gambar 7. 5 struktur trakea manusia
Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan yang jumlahnya sepasang,
yang satu menuju ke paru-paru kanan dan yang satu lagi menuju ke paru-paru kiri.
Tempat percabangan ini disebut bifurkase. Bronkus mempunyai struktur serupa
dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama. Bronkus yang ke kiri lebih
panjang dan sempit serta kedudukannya lebih mendatar daripada yang ke kanan. Hal
5
ini merupakan salah satu sebab mengapa paru-paru kanan lebih mudah terserang
penyakit. Bronkus sebelah kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus, sedangkan
bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
6. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan
salurannya lebih kecil. Semakin kecil salurannya, semakin berkurang tulang rawannya
dan akhirnya tinggal dinding fibrosa dengan lapisan silia. Setiap bronkiolus terminal
(terakhir) bermuara ke dalam seberkas kantung-kantung kecil mirip anggur yang
disebut alveolus.
7. Alveolus
Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa
gelembung-gelembung udara. Dindingnya tipis, lembap, dan berlekatan erat dengan
kapiler-kapiler darah. Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah
darah hampir langsung bersentuhan dengan udara. Adanya alveolus memungkinkan
terjadinya perluasan daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran
gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara.
Gambar 7. 6 struktur paru-paru
8. Paru-Paru
Paru-paru ada dua dan merupakan organ pernapasan utama. Paru-paru
terletak dalam rongga dada. Letaknya di sebelah kanan dan kiri serta di tengahnya
dipisahkan oleh jantung. Jaringan paru-paru mempunyai sifat elastik, berpori, dan
seperti spon. Apabila diletakkan di dalam air, paru-paru akan mengapung karena
mengandung udara di dalamnya.
Paru-paru dibagi menjadi beberapa belahan atau lobus. Paru-paru kanan
mempunyai tiga lobus dan paru-paru kiri dua lobus. Setiap lobus tersusun atas
lobula. Paru-paru dilapisi oleh selaput atau membran serosa rangkap dua disebut
pleura. Di antara kedua lapisan pleura itu terdapat eksudat untuk meminyaki
6
permukaannya sehingga mencegah terjadinya gesekan antara paru-paru dan dinding
dada yang bergerak saat bernapas.
Dalam keadaan sehat kedua lapisan itu saling
erat bersentuhan. Namun dalam keadaan tidak normal, udara atau cairan
memisahkan kedua pleura itu dan ruang di antaranya menjadi jelas.
Tekanan pada rongga pleura atau intratoraks lebih kecil daripada tekanan
udara luar (± 3–4 mmHg). Di bagian dalam paru-paru terdapat gelembung halus yang
merupakan perluasan permukaan paru-paru yang disebut alveolus dan jumlahnya
lebih kurang 300 juta buah. Dengan adanya alveolus, luas permukaan paru-paru
diperkirakan mencapai 160 m2 atau 100 kali lebih luas daripada luas permukaan
tubuh.
Pada manusia, organ pernapasan utamanya adalah paru-paru (pulmo) dan
dibantu oleh alat-alat pernapasan lain. Jalur udara pernapasan untuk menuju sel sel
tubuh adalah :
rongga hidung => faring (rongga tekak) => laring => trakea (batang tenggorok) =>
bronkus => alveolus => sel-sel tubuh.
Gambar 7. 6 Alveoli yang terdapat di dalam paru-paru
manusia
7
C.
Mekanisme Pernapasan
Pernapasan merupakan suatu proses yang terjadi dengan sendirinya (secara
otomatis). Walaupun kita dalam keadaan tidur, proses pernapasan berjalan terus.
Pada saat kita bernapas ada dua proses yang terjadi yaitu inspirasi (proses masuknya
udara ke dalam paru-paru) dan ekspirasi (proses keluarnya udara dari paru-paru).
Inspirasi dan ekspirasi terjadi antara 15 – 18 kali setiap menit. Proses inspirasi dan
ekspirasi diatur oleh otot-otot diafragma dan otot antartulang rusuk.
Pernapasan pada manusia dibedakan menjadi dua yaitu :
1.
Pernapasan Dada
Terjadi karena aktivitas otot antartulang rusuk. Bila otot antartulang rusuk
berkerut (berkontraksi), maka tulang-tulang rusuk akan terangkat dan volume rongga
dada akan membesar. Keadaan ini menyebabkan penurunan tekanan udara di dalam
paru-paru. Karena tekanan udara di luar tubuh lebih besar, maka udara dari luar yang
kaya oksigen masuk ke dalam paru-paru. Dengan demikian terjadilah inspirasi.
Bila otot-otot antartulang rusuk mengendor (relakasasi), yaitu kembali pada posisi
semula, maka tulang-tulang rusuk akan tertekan. Akibatnya, volume rongga dada
mengecil. Keadaan ini mengakibatkan naiknya tekanan udara di dalam paru-paru.
Pada saat insipirasi (a) rongga dada membesar dan (b) diafragma mendatar
2.
Pernapasan Perut
Pernapasan perut terjadi karena aktivitas otot-otot diafragma yang membatasi
rongga perut dan rongga dada. Bila otot diafragma berkontraksi, maka diafragma
akan mendatar. Keadaan ini mengakibatkan rongga dada membesar sehingga
tekanan udara di paru-paru mengecil. Akibatnya, udara luar yang kaya oksigen masuk
ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan. Dengan demikian, terjadilah
inspirasi.
Sebaliknya, bila otot diafragma relaksasi (kembali pada posisi semula), maka
kedudukan diafragma melengkung ke atas. Keadaan ini mengakibatkan rongga dada
8
membesar. Akibatnya, udara dari paru-paru yang kaya karbon dioksida terdorong ke
luar. Dengan demikian terjadilah ekspirasi.
Gambar 7. 7 Pada saat ekspirasi (a) rongga dada mengecil
dan (b) diafragma melengkung ke atas
Volume dan Kapasitas Paru-Paru
Besarnya volume udara pernapasan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain ukuran alat pernapasan, kemampuan dan kebiasaan bernapas, serta
kondisi kesehatan. Terdapat empat asas mengukur kapasitas (volume)
pernapasan, yaitu:
1. Volume tidal (TV = tidal volume), merupakan volume udara pernapasan pada
saat melakukan pernapasan biasa. Setiap pernapasan normal volume
tidal + 500 ml.
2. Volume pernapasan simpanan/cadangan inspirasi (IRV = inspiratory reserve
volume)
merupakan volume maksimum udara pernapasan yang dapat diambil pada
saat menarik napas. Volume ini lebih banyak daripada volume udara pada
saat menarik napas biasa. Jumlah volume cadangan inspirasi + 3000 ml.
3. Volume udara keluar simpanan (ERV = expiratory reserve volume),
merupakan volume maksimum udara yang dapat dikeluarkan. Udara yang
dikeluarkan ini volumenya melebihi udara pernapasan biasa. Jumlah volume
cadangan ekspirasi + 1100 ml.
4. Volume sisa pernapasan (RV = residual volume), merupakan jumlah udara
yang masih tersisa di dalam paru-paru dan tidak dapat dikeluarkan,
merupakan volume udara tetap yang ada di dalam paru-paru setelah dilakukan
pengeluaran napas maksimum. Volume residu kurang lebih 1200 ml .
9
Kapasitas Udara Pernapasan
Dari keempat volume pernapasan di atas dapat dihitung kapasitas udara
pernapasan menggunakan rumus berikut.
1. Kapasitas paru-paru total (TLC = total lung capacity), merupakan kapasitas
paru-paru secara keseluruhan (volume udara di dalam paru-paru setelah
tarikan napas maksimum). (kira-kira 5800 ml)
TLC = IRV + TV + ERV + RV
2. Kapasitas sisa pernapasan/kapasitas residu fungsional (FRC = functional residual
capacity)
merupakan jumlah udara yang masih terdapat di dalam paru-paru setelah udara
pernapasan normal diembuskan keluar. (kira-kira 2300 ml)
FRC = ERV + RV
3. Kapasitas inspirasi
Adalah volume tidal ditambah dengan volume cadangan inspirasi. Kapasitas
inspirasi adalah jumlah udara yang dapat dihirup oleh seseorang mulai inspirasi
atau ekspirasi normal dan mengembangkan paru-paru secara maksimal (3500
ml)
4.
Kapasitas vital
Sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah dengan volume tidal dan
volume cadangan ekspirasi. Kapasitas vital merupakan jumlah udara maksimum
yang dapat dikeluarkan dari paru-paru secara maksimum dan kemudian
mengeluarkan sebanyak-banyaknya ( kira-kira 4600 ml)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI PERNAPASAN
Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan di otak, sedangkan
aktivitas saraf pernapasan dirangsang oleh stimulus (rangsangan) dari karbon
dioksida (CO2 ). Pada umumnya, manusia mampu bernapas antara 15–18 kali setiap
menitnya. Frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.
Umur
Bayi dan balita memiliki frekuensi bernapas lebih banyak dibanding orang
dewasa. Hal itu disebabkan volume paru paru yang relatif kecil dan sel-sel tubuh
sedang berkembang sehingga membutuhkan banyak oksigen. Orang tua juga
memiliki frekuensi napas lebih banyak karena kontraksi otototot dada dan diafragma
tidak sebaik saat masih muda, sehingga udara pernapasan lebih sedikit.
10
Jenis Kelamin
Frekuensi pernapasan wanita pada umumnya lebih banyak daripada laki-laki.
Hal ini disebabkan wanita pada umumnya memiliki volume paru-paru lebih kecil dari
lakilaki sehingga frekuensi bernapasnya lebih banyak.
Suhu Tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal ini
berhubungan erat dengan peningkatan proses metabolisme tubuh.
Posisi Tubuh
Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. Pada tubuh
yang berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi sehingga diperlukan tenaga untuk
menjaga tubuh tetap tegak berdiri. Untuk itu diperlukan banyak O2 dan diproduksi
banyak CO2. Pada posisi tubuh berdiri, frekuensi pernapasannya meningkat. Pada
posisi duduk atau tiduran, beban berat tubuh disangga oleh sebagian besar bagian
tubuh sehingga terjadi penyebaran beban. Hal ini mengakibatkan jumlah energi yang
diperlukan untuk menyangga tubuh tidak terlalu besar sehingga frekuensi
pernapasannya juga rendah.
Kegiatan Tubuh
Orang yang banyak melakukan kegiatan memerlukan lebih banyak energi
dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan kegiatan (santai/tidur). Tubuh
memerlukan lebih banyak oksigen untuk oksidasi biologi dan lebih banyak
memproduksi zat sisa. Tubuh perlu meningkatkan frekuensi pernapasan agar dapat
menyediakan oksigen yang lebih banyak.
Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan yang ada di otak dan disebut
medula oblongata. Kita menahan napas sementara waktu, tetapi bila kadar karbon
dioksida dalam darah naik akan timbul rangsangan untuk menghirup udara
pernapasan dalam-dalam. Ketika darah melalui alveolus, kandungan karbon
dioksidanya sama dengan di alveolus.
Darah kemudian mencapai medula oblongata yang mengandung selsel yang sangat
peka terhadap konsentrasi karbon dioksida dalam darah. Jika kandungan karbon
dioksida ini naik di atas normal, medula oblongata menanggapinya dengan
meningkatkan banyaknya impuls saraf dan laju impuls saraf yang mengontrol aksi
otot-otot pernapasan (otot diafragma dan otot interkosta). Akibatnya ialah
peningkatan pertukaran udara dalam paru-paru yang mengembalikan konsentrasi
karbon dioksida dalam alveolus dengan cepat dan kemudian mengembalikan
konsentrasi karbon dioksida darah ke konsentrasi normal.
11
MEKANISME PERTUKARAN UDARA O2 DAN CO2
Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada
kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan,
ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan.
Pekerja-pekerja berat termasuk atlit lebih banyak membutuhkan oksigen
dibanding pekerja ringan.
Demikian juga seseorang yang memiliki ukuran tubuh lebih besar dengan
sendirinya membutuhkan oksigen lebih banyak.
Selanjutnya, seseorang yang memiliki kebiasaan memakan lebih banyak
daging akan membutuhkan lebih banyak oksigen daripada seorang
vegetarian.
Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari
(24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit.
Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan volume udara inspirasi dan
ekspirasi biasa kecuali dalam keadaan tertentu saat konsentrasi oksigen
udara inspirasi berkurang atau karena sebab lain, misalnya konsentrasi
hemoglobin darah berkurang.
Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang
menyelubungi alveolus.
Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat warna darah atau pigmen
darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.
Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini
tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi
dan globin yang berupa protein.
Gambar 7. 8 Proses pertukaran O2 dan CO2 dalam kapiler paru-paru
12
Secara sederhana, pengikatan oksigen oleh hemoglobin dapat diperlihat-kan
menurut persamaan reaksi bolak-balik berikut ini :
Hb4 + O2 ----- 4 Hb O2 (oksihemoglobin) berwarna merah jernih
Reaksi di atas dipengaruhi oleh kadar O2, kadar CO2, tekanan O2 (P O2),
perbedaan kadar O2 dalam jaringan, dan kadar O2 di udara.
Proses difusi oksigen ke dalam arteri demikian juga difusi CO2 dari arteri
dipengaruhi oleh tekanan O2 dalam udara inspirasi.
Tekanan seluruh udara lingkungan sekitar 1 atmosfir atau 760 mm Hg,
sedangkan tekanan O2 di lingkungan sekitar 160 mm Hg.
Tekanan oksigen di lingkungan lebih tinggi dari pada tekanan oksigen dalam
alveolus paru-paru dan arteri yang hanya 104 mm Hg.
Oleh karena itu oksigen dapat masuk ke paru-paru secara difusi.
Dari paru-paru, O2 akan mengalir lewat vena pulmonalis yang tekanan O2
nya 104 mm; menuju ke jantung.
Dari jantung O2 mengalir lewat arteri sistemik yang tekanan O2 nya 104 mm
hg menuju ke jaringan tubuh yang tekanan O2 nya 0 - 40 mm hg.
Di jaringan, O2 ini akan dipergunakan. Dari jaringan CO2 akan mengalir lewat
vena sistemik ke jantung.
Tekanan CO2 di jaringan di atas 45 mm hg, lebih tinggi dibandingkan vena
sistemik yang hanya 45 mm Hg.
Dari jantung, CO2 mengalir lewat arteri pulmonalis yang tekanan O2 nya
sama yaitu 45 mm hg.
Dari arteri pulmonalis CO2 masuk ke paru-paru lalu dilepaskan ke udara
bebas.
Contoh :
Berapa minimal darah yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen
pada jaringan?
Setiap 100 mm3 darah dengan tekanan oksigen 100 mm Hg dapat
mengangkut 19 cc oksigen. Bila tekanan oksigen hanya 40 mm Hg maka
hanya ada sekitar 12 cc oksigen yang bertahan dalam darah vena. Dengan
demikian kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen adalah 7 cc per
100 mm3 darah.
Pengangkutan sekitar 200 mm3 C02 keluar tubuh umumnya berlangsung
menurut reaksi kimia berikut:
13
C02 + H20 ----- (karbonat anhidrase) H2CO3
Tiap liter darah hanya dapat melarutkan 4,3 cc CO2 sehingga mempengaruhi
pH darah menjadi 4,5 karena terbentuknya asam karbonat.
Pengangkutan CO2 oleh darah dapat dilaksanakan melalui 3 Cara yakni sebagai
berikut.
1. Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan
enzim anhidrase (7% dari seluruh CO2).
2. Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino
hemoglobin (23% dari seluruh CO2).
3. Karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO3) melalui proses
berantai pertukaran klorida (70% dari seluruh CO2). Reaksinya adalah
sebagai berikut.
CO2 + H2O
H2CO3
H+ + HCO-3
Gangguan terhadap pengangkutan CO2 dapat mengakibatkan munculnya
gejala asidosis karena turunnya kadar basa dalam darah.
Hal tersebut dapat disebabkan karena keadaan Pneumoni.
Sebaliknya apabila terjadi akumulasi garam basa dalam darah maka muncul
gejala alkalosis.
ENERGI PERNAFASAN
Energi yang digunakan dalam kegiatan respirasi bersumber dari ATP
(Adenosin Tri Fosfat) yang ada pada masing-masing sel.
ATP berasal dari bahan-bahan karbohidrat yang diubah menjadi fosfat
melalui tiga tahapan.
Mula-mula proses glikolisis oleh enzim glukokinase membentuk piruvat pada
siklus Glukosa (Tahap I) kemudian tahap II, yakni siklus krebs (TCA = Tri
Caboxylic Acid Cycle) kemudian tahap III, yakni tahap transfer elektron.
Glikolisis terjadi di sitoplasma, siklus krebs terjadi di mitokondria.
Gangguan pada sistem pernapasan
Asfiksi ada bermacam-macam misalnya terisinya alveolus dengan cairan
limfa karena infeksi Diplokokus pneumonia atau Pneumokokus yang
menyebabkan penyakit pneumonia.
14
Asfiksi dapat pula disebabkan karena penyumbatan saluran pernapasan oleh
kelenjar limfa, misalnya polip, amandel, dan adenoid.
Peradangan dapat terjadi pada rongga hidung bagian atas dan disebut
sinusitis, peradangan pada bronkus disebut bronkitis, serta radang pada
pleura disebut pleuritis.
Paru-paru juga dapat mengalami kerusakan karena terinfeksi Mycobacterium
tuber culosis penyebab penyakit TBC.
Pengangkutan O2 dapat pula terhambat karena tingginya kadar karbon
monoksida dalam alveolus sedangkan daya ikat (afinitas) hemoglobin jauh
lebih besar terhadap CO daripada O2 dan CO2.
Keracunan asam sianida, debu, batu bara dan racun lain dapat pula
menyebabkan terganggunya pengikatan O2 oleh hemoglobin dalam
pembuluh darah, karena daya afinitas hemoglobin juga lebih besar terhadap
racun dibanding terhadap O2.
Gejala alergi terutama asma dapat pula menghinggapi sistem pernapasan
begitu juga kanker dapat menyerang paru-paru terutama para perokok
berat.
Penyakit pernapasan yang sering terjadi adalah emfisema berupa penyakit
yang terjadi karena susunan dan fungsi alveolus yang abnormal.
Adenoids adalah suatu kelenjar yang sejenis dengan amandel yang
melindungi. Adenoid merupakan organ tubuh yang satu paket dengan
amandel sehingga dalam penyebutannya seringkali disebut sebagai tonsil
adenoid, kalau amandel letaknya di ujung mulut. Adenoid berada di ujung
terdalam dari hidung, yang merupakan titik pertemuan antara mulut dengan
hidung. Terletak dibelakang hidung dan di langit-langit mulut. Untuk
melihatnya tidak semudah kita melihat amandel, seorang dokter
membutuhkan cermin kecil atau sekup kecil khusus untuk mengintip
adenoid. Adenoid merupakan suatu bagian sistem kekebalan tubuh pada
anak, berfungsi untuk menangkap penyebab infeksi seperti virus dan bakteri.
Adenoid ini memproduksi antibodi sebagai benteng yang melindungi tubuh
dari penyakit terutama yang berasal dari udara yang masuk melalui hidung.
15
Gambar 7. 8 Proses pertukaran O2 dan CO2
dalam kapiler paru-paru
Meski sepertinya berbeda, tonsil dan adenoid sebenarnya satu yaitu
amandel.
Sejak bayi, dalam keadaan normal, amandel terus membesar
hingga anak berumur 5-6 tahun. Tonsil bisa dengan mudah terlihat bila anak
membuka mulutnya lebar-lebar. Sementara adenoid terletak pada dinding
belakang tengah nasofaring yang di kanan dan kirinya. Adenoid terus
membesar hingga anak berumur 3-4 tahun. Setelah itu ia akan mengecil dan
akhirnya hilang sama sekali ketika anak berumur 12-13 tahun.
Seperti halnya amandel, adenoid akan membantu menjaga kesehatan tubuh
kita dengan cara menangkap bakteri-bakteri dan virus-virus berbahaya yang
masuk melalui udara. Adenoid juga mengandung sel-sel yang membuat
antibody untuk melawan infeksi. Adenoid berperan penting sebagai pelawan
infeksi pada bayi dan anak-anak. tetapi kemudian menjadi berkurang
perannya pada saat anak-anak tersebut bertumbuh besar dan tubuhnya
mulai membentuk antibodi untuk melawan bibit-bibit penyakit. Adenoid
tidak begitu penting setelah anak-anak mencapai usia 3 tahun. Adenoid
akan mulai mengecil diusia 5 tahun bahkan bisa hilang sama sekali.
Alat pernapasan pada hewan vertebrata dan invertebrata
Alat pernapasan adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk
dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar.
Alat pernapasan pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan
yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paruparu buku,
bahkan ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga
oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada hewan
bersel satu, porifera, dan coelenterata.
Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari lingkungan melalui rongga tubuh.
16
Alat pernapasan pada hewan invertebrata
1. Alat Pernapasan pada Serangga
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan
arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di
kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh
silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh.
Spirakel menpunyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan
menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama
serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju
pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi
menjadi cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh
jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan
dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus
dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler
pada sistem pengangkutan (transportasi) pada vertebrata.
Sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan
sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan
demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan
bukan untuk mengangkut gas pernapasan.
Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke
jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan
menjulurkan tabung pernapasan ke permukaan air untuk mengambil udara.
Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air
dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di
organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2
dalam gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi
menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus
serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh
trakea.
2. Alat Pernapasan pada Kalajengking dan Laba-laba
Kalajengking dan laba-laba besar (Arachnida) yang hidup di darat memiliki
alat pernapasan berupa paru-paru buku, sedangkan jika hidup di air bernapas dengan
insang buku. Paru-paru buku memiliki gulungan yang berasal dari invaginasi perut.
Masing-masing paru-paru buku ini memiliki lembaran-lembaran tipis (lamela) yang
tersusun berjajar. Paruparu buku ini juga memiliki spirakel tempat masuknya oksigen
17
dari luar.
Keluar masuknya udara disebabkan oleh gerakan otot yang terjadi secara teratur.
Baik insang buku maupun paru-paru buku keduanya mempunyai fungsi yang sama
seperti fungsi paru-paru pada vertebrata.
Alat pernapasan pada hewan vertebrata
3. Alat Pernapasan pada Ikan
Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk
lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu
lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan
air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan
kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare
sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak
lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh
darah yang memiliki banyak kapiler sehingga
memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi
keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh
Gambar 7. 9 Proses pertukaran
O2
dan CO2 dalam kapiler
tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang
paru-paru
pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi
sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan
osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke
atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga
tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada
kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus
dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai
gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada
fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02 diikat oleh kapiler
darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase
ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan
dari insang diekskresikan keluar tubuh.
Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu insang
luar. Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander
4. Alat Pernapasan pada Katak
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paruparu. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air.
Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan
banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan
18
rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara
berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis.
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini
dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak
kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit
akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk
diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke
jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paruparu lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo
kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen
dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit.
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan
kulit, katak bernapas juga dengan paruparu
walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru
mamalia.
Katak mempunyai sepasang paru-paru yang
berbentuk gelembung tempat bermuaranya
Gambar 7. 9 Alat pernapasan
kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar
amphibia
oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung
sehingga gas pernapasan dapat berdifusi.
Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.
Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi
saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk
lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di paruparu. Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut. Otot Sternohioideus berkonstraksi
sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane.
Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus
berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut
mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi
pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paruparu dan sebaliknya, karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. Mekanisme ekspirasi
adalah sebagai berikut. Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga
udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah
tekak menutup dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang
bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga
rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya
karbon dioksida keluar.
5. Alat Pernapasan pada Reptilia
19
Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada
dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru
reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa
lipatan dinding yang berfungsi memperbesar
permukaan pertukaran gas. Pada reptilia
Gambar 7 . 10 Alat pernapasan reptil
pertukaran gas tidak efektif.
Pada kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru
lebih kompleks, dengan beberapa
belahanbelahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru
pada beberapa jenis kadal misalnya bunglon Afrika mempunyai pundi-pundi hawa
cadangan yang memungkinkan hewan tersebut melayang di udara.
6. Alat Pernapasan pada Burung
Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan
hanya terjadi di paru-paru. Paru-paru burung
berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga
dada yang dilindungi oleh tulang rusuk.
Jalur pernapasan pada burung berawal di lubang
hidung. Pada tempat ini, udara masuk kemudian
diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada
dasar faring yang menghubungkan trakea.
Trakeanya panjang berupa pipa bertulang rawan
yang berbentuk cincin, dan bagian akhir trakea
Gambar 7. 11 Alat pernapasan aves bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus
kanan dan bronkus kiri. Dalam bronkus pada
pangkal trakea terdapat sirink yang pada bagian
dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar. Bergetarnya
selaput itu menimbulkan suara. Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus yang
merupakan bronkus sekunder dan dapat dibedakan menjadi ventrobronkus (di
bagian ventral) dan dorsobronkus ( di bagian dorsal). Ventrobronkus dihubungkan
dengan dorsobronkus, oleh banyak parabronkus (100 atau lebih).
Parabronkus berupa tabung tabung kecil. Di parabronkus bermuara banyak kapiler
sehingga memungkinkan udara berdifusi. Selain paru-paru, burung memiliki 8 atau 9
perluasan paru-paru atau pundi-pundi hawa (sakus pneumatikus) yang menyebar
sampai ke perut, leher, dan sayap. Pundi-pundi hawa berhubungan dengan paru-paru
dan berselaput tipis. Di pundi-pundi hawa tidak terjadi difusi gas pernapasan; pundipundi hawa hanya berfungsi sebagai penyimpan cadangan oksigen dan meringankan
tubuh. Karena adanya pundi-pundi hawa maka pernapasan pada burung menjadi
efisien. Pundi-pundi hawa terdapat di pangkal leher (servikal), ruang dada bagian
depan (toraks anterior), antara tulang selangka (korakoid), ruang dada bagian
belakang (toraks posterior), dan di rongga perut (kantong udara abdominal).
20
Masuknya udara yang kaya oksigen ke paru-paru (inspirasi) disebabkan adanya
kontraksi otot antartulang rusuk (interkostal) sehingga tulang rusuk bergerak keluar
dan tulang dada bergerak ke bawah. Atau dengan kata lain, burung mengisap udara
dengan cara memperbesar rongga dadanya sehingga tekanan udara di dalam rongga
dada menjadi kecil yang mengakibatkan masuknya udara luar. Udara luar yang masuk
sebagian kecil tinggal di paru-paru dan sebagian besar akan diteruskan ke pundipundi hawa sebagai cadangan udara.
Udara pada pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat udara (OZ) di paruparu
berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya. Saat sayap mengepak
atau diangkat ke atas maka kantung hawa di tulang korakoid terjepit sehingga
oksigen pada tempat itu masuk ke paru-paru. Sebaliknya, ekspirasi terjadi apabila
otot interkostal relaksasi maka tulang rusuk dan tulang dada kembali ke posisi
semula, sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar dari
tekanan di udara luar akibatnya udara dari paru-paru yang kaya karbon dioksida
keluar. Bersamaan dengan mengecilnya rongga dada, udara dari kantung hawa
masuk ke paru-paru dan terjadi pelepasan oksigen dalam pembuluh kapiler di paruparu. Jadi, pelepasan oksigen di paru-paru dapat terjadi pada saat ekspirasi maupun
inspirasi.
Bagan pernapasan pada burung di saat hinggap adalah sebagai berikut.
Burung mengisap udara Þ udara mengalir lewat bronkus ke pundi-pundi hawa bagian
belakang Þ bersamaan dengan itu udara yang sudah ada di paru-paru mengalir ke
pundipundi hawa Þ udara di pundi-pundi belakang mengalir ke paru-paru Þ udara
menuju pundipundi hawa depan.
Kecepatan respirasi pada berbagai hewan berbeda bergantung dari berbagai hal,
antara lain, aktifitas, kesehatan, dan bobot tubuh.
21
BAB. 7
SISTEM PERNAPASAN
Gambar : Struktur Pernapasan Manusia
1. Pernapasan
adalah ………………………………………………………………………………………………
2. Respirasi
adalah …………………………………………………………………………………………………
A. Respirasi aerob adalah ……………………………………………………………..
B. Respirasi anaerob adalah ……………………………………………………………..
3. Alat respirasi pada manusia terdiri dari :
A……………………………………………..
B……………………………………………..
C………………………………………………
D……………………………………………….
E………………………………………………..
4. Fungsi rongga hidung adalah :
A……………………………………………..
B……………………………………………..
C………………………………………………
5. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir
yang berfungsi untuk ………………………………………………………………….
6. Laring (Pangkal tenggorokan)
22
A. Terdiri lempengan-lempengan yang tersusun dari tulang
B. Pada laring juga terdapat …………………………………………………….. yang akan
bergetar jika ada udara yang melaluinya.
C. Laring memiliki katup yang disebut ………………………………………………… yang
selalu dalam keadaan terbuka dan hanya akan tertutup jika ada makanan
yang masuk kekerongkongan.
D. Glotis adalah ……………………………………………………………….
E. Faring adalah ……………………………………………………………….
7. Trakea (batang tenggorok)
Fungsi lapisan bersilia yang terdapat pada batang tenggorok
adalah …………………
8. Bronkus (Cabang batang tenggorok)
Bercabang-cabang menjadi ………………………………………………………………..
Gambar : Paru-paru manusia
9. Pulmo (paru-paru)
A. Paru-paru dilindungi selaput tipis yang disebut ………………………….
B. Paru –paru terdiri dari dua bagian yaitu
1. Paru-paru kiri yang terdiri dari ……………………………gelambir
2. Paru-paru kanan yang terdiri dari ………………………..gelambir
23
Gambar : Pertukaran O2 dan CO2 dalam Paru-paru
C. Di dalam paru-paru terdapat bronkus dan bronkiolus. Bronkiolus
bercabang-cabang menjadi saluran-saluran halus atau gelembung paruparu yang disebut ………………….
D. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi di ……………………………………….
10. Mekanisme Pernapasan
A. Dalam bernapas selalu terjadi dua siklus yaitu :
1. Menghirup udara pernapasan yang disebut …………………………..
2. Menghembuskan udara pernapasan yang disebut …………………
B. Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi serta tempat
terjadinya, manusia dapat melakukan dua mekanisme pernapasan yaitu :
1. Pernapasan …………………………………………………………..
2. Pernapasan …………………………………………………………
11. Pernapasan dada
A. Kapan terjadi inspirasi ?
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
B. Kapan terjadi ekspirasi ?
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………
24
12. Pernapasan Perut
A. Kapan terjadi inspirasi ?
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
B. Kapan terjadi ekspirasi ?
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
13. Volume dan kapasitas paru-paru
A. Volume
1. Volume tidal yaitu ………………………………………………………………
2. Volume cadangan inspirasi yaitu…………………………………
3. Volume cadangan ekspirasi yaitu……………………………………….
4. Volume residu yaitu ………………………………………………….
B. Kapasitas paru-paru
1. Kapasitas inspirasi adalah ………………………………………………
2. Kapasitas residu fungsional adalah …………………………………………
3. Kapasitas vital adalah ……………………………………………………………
4. Kapasitas paru-paru total adalah ………………………………………………
5.
14. Faktor –faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah :
A………………………………………………………
B……………………………………………………..
C……………………………………………………..
15. Mekanisme pertukaran O2 dan CO2
Jelaskan proses pertukaran O2 dan CO2 pada alveolus dan sel-sel tubuh
manusia !
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
16. A. Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi reaksi antara oksigen
dan hemoglobin !
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
B. Jelaskan reaksi antara oksigen dan hemoglobin tersebut !
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
25
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………..……………..
17. Sebutkan kelainan dan penyakit pada
sistem pernapasan manusia !
A…………………………….
B…………………………….
C…………………………….
D……………………………..
E……………………………..
F……………………………..
B
A
Gambar :
Gangguan pada paru-paru
18. Sistem Pernapasan pada hewan
A. Pernapasan pada cacing disebut pernapasan integumen
karena …………………………………………………………………………………………..
B. Sistem pernapasan serangga disebut ………………………...
C. Alat pernapasan ikan adalah …………………………………………………………
D. Pada beberapa jenis ikan seperti ikan lele, gurame, terdapat labirin yang
berfungsi untuk …………………………………………………………
E.
Sistem pernapasan katak
1. Pada fase larva bernapas dengan……………………………..
2. Pada katak dewasa bernapas dengan ……………………………
F. Sistem Pernapasan Burung
1. Alat pernapasan burung adalah …………………………………………………
2. Pada burung terdapat sakus pneumatikus yang berfungsi
untuk …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
26
PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING BENAR !
1. Sistem yang berhubungan secara langsung dengan respirasi adalah ....
a. regulasi
b. sirkulasi
c. digesti
d. ekskresi
e. otot
2. Pembengkakan amandel mengganggu proses pernapasan karena ....
a. menghambat pertukaran oksigen dan karbon dioksida
b. mempersempit saluran pernapasan
c. menghambat proses kembang kempisnya paru-paru
d. menghambat proses difusi karbon dioksida
e. menghambat proses difusi
3. Oksigen dapat masuk ke dalam darah pada proses respirasi karena ....
a. konsentrasi karbon dioksida pada alveolus
b. menggantikan posisi karbon dioksida yang keluar
c. perbedaan tekanan oksigen di dalam darah dengan tekanan oksigen pada rongga
alveolus
d. diisap oleh alveolus paru-paru yang mengembang
e. diikat oleh hemoglobin
4. Oksigen dari alveolus masuk ke dalam darah melalui proses ....
a. difusi
b. respirasi
c. bernapas
d. osmosis
e. transpor aktif
5. Pada penderita penyakit pneumonia, alveolus terkena infeksi ....
a. oksihemoglobin
b. karbohidrat
c. karbon dioksida
d. karbon monoksida
e. cairan
6. Pada pernapasan biasa, manusia memasukkan dan mengeluarkan udara kurang lebih ....
a. 1.000 ml
b. 450 ml
c. 750 ml
d. 300 ml
e. 1.500 ml
7. Paru-paru menyesuaikan diri untuk mengambil oksigen dari udara bebas, lalu oksigen
tersebut masuk ke dalam pembuluh darah melalui proses difusi. Berikut ini merupakan
ciri-ciri paru-paru untuk proses tersebut, kecuali ....
a. dinding alveolus yang tipis
b. mengandung banyak kapiler darah
c. sekresi sel-sel mukus
27
d. permukaan yang elastis
e. permukaan yang luas
8. Jika kita menahan napas, maka keinginan bernapas menjadi tak terkendali. Hal ini terjadi
karena ....
a. kekurangan oksigen dalam darah
b. kekurangan oksigen dalam paru-paru
c. kelebihan karbon dioksida dalam paru-paru
d. kelebihan karbon dioksida dalam darah
e. kekurangan oksigen dalam otak
9. Apabila seseorang tenggelam, proses pernapasan menjadi terganggu. Hal ini karena ....
a. oksigen tidak dapat masuk karena sesak napas
b. terganggunya pertukaran gas karena ada air yang masuk ke dalam paru-paru
c. karbon dioksida yang terdapat di dalam paru-paru tidak bisa dikeluarkan
d. darah tidak mengikat oksigen, tetapi air
e. kadar karbon dioksida tinggi dan kadar oksigen rendah dalam paru-paru
10. Rongga hidung meneruskan udara masuk ke dalam paru-paru melewati ....
a. pleura
b. diafragma
c. laring
d. alveolus
e. esofagus
****Ketekunan awal sebuah kesuksesan ****
28
29
Download