analisis kesalahan ejaan dan kalimat pada artikel

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS KESALAHAN EJAAN DAN KALIMAT
PADA ARTIKEL JURNAL TERAKREDITASI
JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN 2014
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh:
Sisilia Song Liah
NIM: 121224071
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
ANALISIS KESALAHAN EJAAN DAN KALIMAT
PADA ARTIKEL JURNAL TERAKREDITASI JURNAL
AKUNTANSI DAN KEUANGAN 2014 UNIVERSITAS
KRISTEN PETRA
Oleh:
Sisilia Song Liah
121224071
•
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing,
Tanggal: 20 Juli 2016
Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd.
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
ANALISIS KESALAHAN EJAAN DAN KALIMAT
PADA ARTIKEL JURNAL TERAKREDITASI JURNAL
AklJNTANSI DAN KEUANGAN 2014 UNIVERSITAS
KRISTEN PETRA
Dipersiapkan dan disusun oleh:
Sisilia Song Liah
121224071
Telah dipertahankan di depan panitia penguji
Pada tanggal, 28 Juli 2016
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
•
SUSUNAN PANITIA PENGUJI
Nama Lengkap
Ketua
Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd.
Sekretaris
Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum.
Anggota I
Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd.
Anggota II
Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum.
Anggota III : Dr. Y. Karmin, M.Pd.
Yogyakarta, 28 Juli 2016
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
&,:,:,::9'~versitas Sanata Dharma
.c~ ~r.I"","" ':-~
j~
L~D~~'
\~~
~'-r / r
~ 1;~Jt.~~~~j;
\\ nt.
f
.'
~"l.~~l'·';'frJ~;·:?"'~.A "\"«"~'I)
~ ~\,,~•.<;....t> I}
~'-'.~
Rohandi, Ph.D.
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada :
(1) Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, Santa Sesilia yang senantisa memberikan
kekuatan, mendampingi, dan menjaga dalam setiap nafas kehidupan yang
telah dijalani.
(2) Keluarga
Kedua orang tuaku tercinta, Lorensius Liah Ding, Lidia Levung Ingan, dan
ketiga adikku, Petronela Pidang Liah, Roybertus Anget Liah, Teresa Aren
Liah
dan semua keluarga besar baik yang di Yogyakarta maupun di
Kalimantan Timur yang selalu memberikan doa, perhatian, kasih sayang,
semangat untuk menyelesaikan pendidikan dan mereka menjadi alasan untuk
bersemangat dalam menyelesaikan pendidikan.
(3) Yang terkasih
Jalung Okta Helgrefest yang selalu memotivasi dan menjadi penyemangat
dalam keadaan apapun.
(4) Sahabat karib
Claria Francisca Meylani, Marta Susanti S.Pd., Melyda Agustini Rahman
S.Pd., dan Fauzi Lestari yang selalu membantu dan mengisi hari-hari saya
sehingga lebih bersemangat dalam menyelesaikan pendidikan.
(5) Keluarga Besar PBSI Angkatan 2012 Kelas B
Marta Susanti S.Pd., Melyda Agustini Rahman S.Pd., Claria Francisca
Meylani, Muhammad Fauzi Lestari, Vivi Damayanti, Martha Novita Sari
Lagur, Reni Damayanti S.Pd., Elisabet Ani Ayu Senjaya S.Pd., Maria Ani
iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Marini, Novinda Wahyuningsih, Maria Rezti Dafrida, Viviyanti Dyah
Pangesti, Siti Khotijah, Irene Kayep, Paulina Novi Dianing Sari, Sisilia Yosi
Nour Indrasari, Maria Ratih Pramitasari, Sarlyn Esti Andini Haning, Emanuel
Adrianus Moat, Karmelia Galih Runti, Yohacim Tito Setyo B S.Pd., Edi Tri
Haryanto, Septian Purnomo Aji, Nety Putri Perdani, Markus Jalu Vianugrah,
Yupinus Tsunme, Alfonsus Novendi, Emmanda Sekar Yumita, Ryan Pamula
Sari, Skolastika Cynthia Maharani, dan Sisilia Pripita Tyas.
v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Tuhan tidak membenci orang malas, tapi Dia mengizinkan orang rajin mendapat
rezeki lebih banyak. Ketika kita diam dan tidak melakukan apapun, seseorang
akan mengambil jatah kita’’
Bong Chandra
“Aku tahu segala perkerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang
tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa,
namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.”
(Wahyu 3: 8)
Bila kamu tidak tahan dengan lelahnya belajar, maka persiapkan dirimu untuk
menanggung perihnya kebodohan.
Penulis
Jika tidak bisa menjadi yang terbaik, jadilah yang berbeda.
Jalung Okta. H
vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya penulisan karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Juli 2016
Sisilia Song Liah..
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Yang bertanda tangan, saya mahasiswa Universitas Sanata Dhanna :
Nama
: Sisilia Song Liah
Nomor mahasiswa
: 121224071
Demi pengembangan ilmu dan pengetahuan, saya memberian karya ilmiah kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dhanna yang berjudul:
ANALISIS KESALAHAN EJAAN DAN KALIMAT
PADA ARTIKEL JURNAL TERAKREDITASI JURNAL
AKUNTANSI DAN KEUANGAN 2014 UNIVERSITAS
KRISTEN PETRA
Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dhanna hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dan saya maupun memberi royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta,
pada tanggal 28 Juli 2016
Ytjtakan,
Sisilia Song Liah
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Liah, Sisilia Song. 2016. Analisis Kesalahan Ejaan dan Kalimat pada Artikel
Jurnal Terakreditasi Jurnal Akuntansi dan Keuangan
2014
Universitas Kristen Petra. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma.
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah kesalahan kebahasaan,
khususnya dalam bidang ejaan dan kalimat pada artikel Jurnal Akuntansi dan
Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra. Kesalahan ejaan dianalisis berdasarkan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, sedangkan kesalahan kalimat dianalisis
berdasarkan struktur dan isi kalimatnya. Tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan kesalahan penggunaan ejaan dan kesalahan kalimat dalam Jurnal
Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini
adalah kalimat-kalimat yang berisi kesalahan penggunaan kebahasaan berupa
kesalahan penggunaan ejaan dan kalimat dalam artikel jurnal terakreditasi.
Sumber data penelitian ini yaitu Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas
Kristen Petra yang terdiri atas dua edisi yaitu edisi bulan Mei dan November.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa dalam jurnal akuntansi dan
keuangan 2014 Universitas Kristen Petra terdapat kesalahan ejaan dan kesalahan
kalimat. Kesalahan ejaan itu meliputi, (a) kesalahan pemakaian huruf yaitu huruf
kapital dan huruf miring, (b) kesalahan penulisan kata yaitu penulisan kata depan
di-, (c) kesalahan pemakaian tanda baca yaitu tanda baca koma dan tanda pisah,
dan (d) kesalahan penggunaan unsur serapan. Adapun kesalahan kalimat yang
terkumpul meliputi kesalahan struktur kalimat dan kesalahan penggunaan
konjungsi. Kesalahan struktur kalimat yaitu, (a) tidak adanya unsur subjek, dan
(b) tidak adanya unsur subjek dan unsur predikat. Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi yaitu (a) kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif, (b) kesalahan
konjungsi suboordinatif, dan (c) kesalahan penggunaan konjungsi antarkalimat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kesalahan ejaan dan kalimat masih
sering ditemukan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyampaikan beberapa saran
yang ditujukan kepada (a) kaum akademisi, (b) perguruan tinggi, dan (c) peneliti
lain. Pertama, kaum akademisi harus memahami pentingnya penggunaan
kebahasaan yang tepat dalam penulisan artikel. Kedua, perguruan tinggi harus
memperhatikan kualitas jurnal yang diterbitkan terlebih jurnal yang statusnya
terakreditasi. Ketiga, peneliti lain dapat melakukan penelitian terhadap kesalahan
kebahasaan pada objek penelitian yang berbeda.
Kata Kunci: Kesalahan, ejaan, kebahasaan, kalimat, konjungsi.
ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Liah, Sisilia Song. 2016. The Analysis of Spelling and Syntax Errors in
Accredited Journal Article of Accounting and Finance Journals 2014 of
Petra Christian University. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language
Literary Education Study Program, Department of Language Education
and Arts, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma
University.
The problems which are raised in this research are on the linguistic errors,
particularly in the areas of spelling and syntax in the article of Accounting and
Finance Journals 2014 of Petra Christian University. The spelling errors are
analyzed based on the General Guidelines for Spelling of Indonesian Language,
meanwhile the syntax errors are analyzed based on the structure and content of the
sentence. The aim of this study is to describe the spelling and syntax errors in the
Accounting and Finance Journals 2014 of Petra Christian University.
The research employed descriptive-qualitative research. The data of this
research were the sentences that contain the linguistic errors such as spelling and
syntax errors in accredited journal articles. The data source of this research were
Accounting and Finance Journals 2014 of Petra Christian University which
consisted of two editions in May and November.
The results of the analyzed data in Accounting and Finance Journals 2014
of Petra Christian University showed that there were spelling and syntax errors.
The spelling mistakes include, (a) usage error letters are capital and italic letters,
(b) word errors are usage di- preposition, (c) usage errors coma and dash, and (d)
misapplication of elements uptake. The syintax errors had collected are sentence
structure and usage of conjunctions errors. The sentence structure errors are (a)
the absence of the subject elements, (b) the absence of the subject and predicate
elements. The conjunction usage errors are (a) coordinating conjunction errors, (b)
subordinating conjunction errors, and (c) inter sentence conjunction errors. Thus,
it can be concluded that the spelling and syntax errors still often found.
Based on these results, researchers imparting some suggestions are aim to
(a) academics, (b) universities, and (c) other researchers. First, academics must
understand the importance of usage linguistics in writing articles. Second,
universities should pay attention to the quality of published journals, especially
journal had acredited status. Third, other researchers can make research on
linguistic errors in different research objects.
Keywords: error, spelling, linguistic, sentence, conjunction
x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Analisis Kesalahan Ejaan dan Kalimat pada Artikel Jurnal Terakreditasi Jurnal
Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra. Tugas akhir dalam
bentuk skripsi ini sebagai syarat untuk menyelesaikan studi strata satu dan meraih
gelar sarjana pendidikan sesuai kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa
Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),
Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan karena bantuan dan
dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku dosen pembimbing, yang selalu
membimbing
penulis
dengan
penuh
pengertian
dan
kesabaran,
memotivasi, dan memberikan masukan bagi penulis dari awal penulisan
skripsi hingga akhir.
3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., dan Drs. P. Hariyanto, M.Pd., selaku
triangulator yang memvalidasi hasil analisis dan memberikan masukan
bagi penulis.
4. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,
Universitas Sanata Dharma, yang telah mendidik dangan mengajarkan
segala macam kompetensi yang kelak berguna untuk penulis, khususnya
dalam bidang bahasa dan sastra Indonesia serta ilmu kependidikan.
xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. R. Marsidiq, selaku karyawan sekretariat Program Studi Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan berbagai layanan administrasi.
6. Kedua orang tua saya, Bapak Lorensius Liah Ding dan Ibu Lidia Levung
Ingan, ketiga adik saya: Petronela Pidang Liah, Roybertus Anget Liah,
dan Tresa Aren Liah, serta semua keluarga besar yang di Yogyakarta
maupun di Kalimantan Timur.
7.
Yang terkasih, Jalung Okta Helgrefest yang selalu memotivasi dan
menjadi penyemangat dalam keadaan apapun.
8. Sahabat-sahabat karib: Marta Susanti S.Pd., Melyda Agustini. R S.Pd.,
Claria Francisca Meylani, dan Muhammad Fauzi Lestari.
9. Keluarga besar PBSI angkatan 2012 kelas B: Marta Susanti S.Pd., Melyda
Agustini R S.Pd., Claria Francisca Meylani, Muhammad Fauzi Lestari,
Vivi Damayanti, Martha Novita Sari Lagur, Reni Damayanti S.Pd.,
Elisabet Ani Ayu Senjaya S.Pd., Maria Ani Marini, Novinda
Wahyuningsih, Maria Rezti Dafrida, Viviyanti Dyah Pangesti, Siti
Khotijah, Irene Kayep, Paulina Novi Dianing Sari, Sisilia Yosi Nour
Indrasari, Maria Ratih Pramitasari, Sarlyn Esti Andini Haning, Emanuel
Adrianus Moat, Karmelia Galih Runti, Yohacim Tito Setyo B S.Pd., Edi
Tri Haryanto, Septian Purnomo Aji, Nety Putri Perdani, Markus Jalu
Vianugrah, Yupinus Tsunme, Alfonsus Novendi, Emmanda Sekar
Yumita, Ryan Pamula Sari, Skolastika Cynthia Maharani, dan Sisilia
Pripita Tyas, yang telah menjadi keluarga selama hampir empat tahun.
xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. Masih
banyak kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis
berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Sisilia Song Liah.
xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
MOTTO .............................................................................................................. vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vii
ABSTRAK .......................................................................................................... ix
ABSTRACT .......................................................................................................... x
KATA PENGANTAR ........................................................................................ xi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1
Latar Belakang Masalah........................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.3
Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
1.4
Manfaat penelitian.................................................................................... 5
1.5
Batasan Istilah .......................................................................................... 6
1.6
Sistematika Penyajian .............................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 8
2.1
Penelitian Terdahulu yang Relevan ......................................................... 8
2.2
Kajian Teori ........................................................................................... 10
2.2.1
Pengertian Ejaan .................................................................................... 11
2.2.2
Jenis-jenis Kesalahan Ejaan ................................................................... 11
2.2.3
Pengertian Kalimat ................................................................................. 19
2.2.4
Unsur-unsur Fungsional Kalimat ........................................................... 21
2.2.5
Kesalahan dalam Bidang Kalimat .......................................................... 25
2.2.6
Jurnal Terakreditasi ................................................................................ 31
xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 33
3.1
Jenis Penelitian ...................................................................................... 33
3.2
Data dan Sumber Data .......................................................................... 34
3.3
Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 35
3.4
Instrumen Penelitian.............................................................................. 36
3.5
Teknik Analisis Data ............................................................................. 36
3.6
Triangulasi Data ..................................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................ 40
4.1
Deskripsi Data ........................................................................................ 40
4.2
Hasil Penelitian ...................................................................................... 41
4.2.1
Kesalahan Kebahasaan .......................................................................... 41
4.3
Kesalahan Kebahasaan yang Dominan .................................................. 54
4.4
Pembahasaan ......................................................................................... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 65
5.1
Kesimpulan ........................................................................................... 65
5.2
Saran...................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 68
LAMPIRAN ....................................................................................................... 70
BIOGRAFI PENULIS .................................................................................... 162
xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I ini merupakan bab pendahuluan, di mana di dalamnya akan dikaji enam
hal, yaitu (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4)
manfaat penelitian, (5) batasan istilah, dan (6) sistematika penyajian. Keenam hal di
atas akan dijelaskan satu per satu dalam subbab di bawah ini.
1.1
Latar Belakang Masalah
Pada umumnya manusia memerlukan bahasa untuk dapat berinteraksi dengan
sesama. Bahasa yang digunakan memiliki ragam yang berbeda-beda di negara yang
terdapat di dunia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahasa adalah
sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat
untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Sistem lambang bunyi
yang dimaksudkan di sini adalah sesuatu yang dapat mewakilkan ide, perasaan,
pikiraan, benda, dan tindakan secara arbiter.
Bahasa dibedakan menjadi dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa
lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap dan biasanya lebih ekspresif dalam
bahasa mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk
mendukung komunikasi. Bahasa tulis adalah
bahasa yang dihasilkan dengan
memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya dan dalam sebuah tulisan
terdiri dari pragraf, kalimat, dan juga kata.
1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Paragraf merupakan bagian karangan/tulisan yang membentuk satu
kesatuan pikiran, ide, dan gagasan. Setiap paragraf dikendalikan oleh satu ide
pokok. Ide pokok paragraf harus dikemas dalam sebuah kalimat, yang disebut
juga kalimat utama. Dari kalimat utama paragraf itulah kalimat-kalimat penjelas,
baik yang sifatnya mayor maupun minor, dituliskan secara tuntang, lengkap, dan
terperinci (Rahardi, 2009: 158).
Dalam paragraf terdapat unsur lahiriah seperti kalimat dan kata. Kalimat
adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran lengkap. Kalimat dalam wujud
lisan diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,disela jeda, dan
diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat
dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, (.), tanda tanya (?) ,
dan tanda seru (!). Kalimat yang baik yaitu kalimat yang setidaknya memiliki
subjek, predikat, dan objek di dalamnya, sehingga menghasilkan kesatuan ujaran
yang utuh dan dapat dipahami. Subjek atau pokok kalimat di sini merupakan
unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan makna kalimat, sedangkan
predikat berfungsi sebagai bagian memberi keterangan tentang sesuatu yang
berdiri sendiri tentulah menyatakan apa yang dikerjakan atau dalam keadaan
apakah subjek itu. Oleh karena itu, biasanya predikat terjadi dari kata kerja atau
kata keadaan dan kehadiran objek dalam kalimat bergantung pada jenis predikat
kalimat serta ciri khas objek itu sendiri.
Keberhasilan penulis sebuah karangan ditentukan oleh beberapa faktor.
Salah satu di antaranya adalah ketepatan pilihan kata-kata yang menyusun
karangan itu. Dalam sebuah karangan penyusunan kata memiliki peranan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 sangat penting karena kata mengandung makna, bunyi, dan asosiasi, sehingga
harus dipertimbangkan keserasianya oleh seorang penulis. Dalam pemilihan kata
untuk menuliskan sebuah karya ilmiah, para penulis hendaknya memperhatikan
aspek ketepatan, kesaksamaan, dan kelaziman kata-kata yang akan digunakan.
Kata yang digunakan harus tepat makna yang akan disampaikan dan harus sesuai
dengan situasi pemakaiannya.
Menurut
KBBI
ejaan
didefinisikan
sebagai
kaidah-kaidah
cara
mengambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan
(huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Jelaslah bahwa ejaan tidak hanya
berkaitan dengan cara mengeja suatu kata, tetapi yang lebih utama berkaitan
dengan cara mengatur penulisan huruf menjadi satuan yang lebih besar, misalnya
saja kata, kelompok kata, atau kalimat. Kecuali itu, ejaan berkaitan pula dengan
penggunaan tanda baca pada satuan-satuan huruf tersebut.
Dalam penjelasan tentang kalimat dan ejaan di atas menjadi syarat penting
yang harus diperhatian oleh semua pihak yang akan menuliskan sebuah jurnal
ilmiah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 594), jurnal adalah
majalah yang khusus memuat artikel dalam bidang ilmu tertentu. Jurnal disebut
juga terbitan berkala ilmiah dan diterbitkan oleh suatu perguruan tinggi. Jurnal ini
juga terdiri atas beberapa artikel di dalamnya. Jurnal yang baik adalah jurnal yang
telah terakreditasi oleh suatu lembaga pendidikan, jurnal akan melalui beberapa
tahap agar bisa diterbitkan salah satunyaa harus memenuhi standar yang telah
ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 Jurnal terakreditasi diharapkan sudah menggunakan kalimat yang
sempurna, yaitu kalimat yang sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan atau harus
sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Kalimat yang terdapat di
dalam jurnal terakreditasi kiranya sudah sangat baik dan seharusnya tidak terdapat
kesalahan kebahasaan lagi karena seperti yang kita ketahui jurnal terakreditasi
pada keseluruhan isi harus baik terutama dalam penyusunan kalimat dan
pemilihan kata yang digunakan, sehingga tidak ada kesalahan dalam penulisan
artikel misalnya dalam penggunaan ejaan, kata dan kalimatnya.
Peneliti di sini
mencoba menganalisis jurnal yang statusnya telah
terakreditasi khususnya jurnal dari Universitas Kristen Petra, seperti diketahui
bahwa Universitas Kristen Petra adalah salah satu universitas swasta terbaik seIndonesia menurut DIKTI dan telah diakui keberadaannya. Jurnal yang akan
peneliti gunakan yaitu jurnal di bidang akuntansi, peneliti memilih jurnal ini
karena berhubungan dengan era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Diharapkan
pada era MEA ini, warga Indonesia dapat meningkatkan martabat bahasa
Indonesia, termasuk pada penulisan artikel jurnal ilmiah. Selain itu, berdasarkan
pengamatan peneliti terhadap artikel Jurnal Akuntansi dan Keuangan tahun 2014
Universitas Kristen Petra, terdapat banyak kesalahan kebahasaan. Oleh karena
itu, peneliti memilih jurnal Akuntansi dan Keuangan tahun 2014 Universitas
Kristen Petra untuk dikaji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diangkat oleh
peneliti sebagai berikut
(1) Kesalahan ejaan dan kalimat apa saja yang terdapat dalam artikel Jurnal
Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra?
(2) Kesalahan kebahasaan apa yang paling dominan yang terdapat pada artikel
Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra?
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis-jenis
kesalahan ejaan dan kalimat yang terdapat dalam artikel Jurnal Akuntansi dan
Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra dan kesalahan kebahasaan yang paling
dominan yang terdapat pada jurnal.
1.4
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara teoritis maupun
praktis. Adapun manfaat secara teoritis dan praktis adalah sebagai berikut.
1.4.1 Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah
wawasan pengetahuan dalam bidang linguistik khususnya dalam aspek
kebahasaan yaitu menulis artikel jurnal dengan memperhatikan unsur-unsur
fungsional kalimat yaitu dalam bidang kebahasaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 1.4.2 Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik
pembaca maupun penulis jurnal yang menjadi sasaran utama dalam pembelajaran
bahasa. Bagi pembaca maupun penulis jurnal, penelitian ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan kebahasaan dalam aspek menulis khususnya tentang
ketepatan dan ketidaktepatan penggunaan kebahasaan dalam menuliskan sebuah
artikel. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat menghindari kesalahan
kalimat dalam menulis karangan.
1.5
Batasan Istilah
Agar mempunyai konsep yang sama dalam berbagai istilah yang digunakan
dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan istilah. Adapun batasan istilah
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1)
Kesalahan
Kesalahan adalah penyimpangan yang terjadi dalam pemakaian bahasa dan
kesalahan biasanya terjadi secara konsisten dalam kurun waktu yang lama (KBBI,
2008: 1206).
(2)
Kesalahan kebahasaan
Analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur kerja yang biasa
digunakan oleh peneliti atau guru bahasa, yang meliputi: kegiatan mengumpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 sampel kesalahan, mengidentifikasi kesalahan tersebut, mengklasifikasikan
kesalahan itu, mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan itu (Setyawati, 2010: 18).
(3)
Jurnal terakreditasi
Jurnal terakreditasi adalah majalah yang khusus memuat artikel dalam
bidang ilmu tertentu yang diterbitkan oleh suatu perguruan tinggi atau instansi
tertentu (KBBI, 2008: 594).
1.6
Sistematika Penyajian
Penyajian hasil penelitian ini terdiri atas lima bab. Bab I merupakan Bab
pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II merupakan
landasan teori yang berisi penelitian terdahulu yang relevan, kajian teori, dan
kerangka berpikir. Bab III merupakan bab metodologi penelitian. Pada bab ini
berisi mengenai jenis penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan
data, instrumen penelitian, dan teknis analisis data. Bab IV adalah bab hasil
penelitian dan pembahasan. Bab ini berisi hasil analisis data dan pembahasan. Bab
V merupakan penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II ini merupakan bab landasan teori, yang di dalamnya akan dikaji dua hal,
yaitu (1) penelitian terdahulu yang relevan dan (2) kajian teori.Kedua hal di atas akan
dijelaskan satu per satu dalam subbab di bawah ini.
2.1
Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian tentang kesalahan penggunaan konjungsi sudah banyak dilakukan
oleh peneliti lain. Penelitian ini pun sangat beragam sesuai dengan permasalahan
yang diamati. Hal
yang menjadi keberagaman penelitian mengenai kesalahan
kebahasaan lainnya adalah sumber data yang dianalisis.
Penelitian mengenai kesalahan kalimat yang dilakukan oleh Anggit Kuntarti
(2015) dalam skripsi yang berjudul ‘Analisis Kesalahan Kalimat pada Skripsi
Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Yogyakarta’. Hasil penelitian ini mendeskripsikan bentuk
kesalahan kalimat yang meliputi: (1) kesalahan kalimat yang tidak bersubjek,
(2)
kesalahan kalimat yang tidak berpredikat, (3) kesalahan kalimat yang tidak bersubjek
dan tidak berpredikat, (4) kesalahan kalimat yang tersisipi antara predikat dan objek,
(5) kesalahan kalimat yang berupa konjungsi berlebihan,
(6) kesalahan kalimat
yang berupa urutan tidak paralel, (7) kesalahan kalimat berupa penggunaan istilah
asing, (8) kesalahan kalimat berupa penggunaan kata tanya yang tidak perlu.
8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 Deny Pradita Tri Nandaru (2015) dalam skripsinya yang berjudul ‘Jenisjenis Kesalahan Penggunaan Konjungsi dalam Tugas Akhir Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Tahun 2013’. Penelitian
tersebut menemukan bentuk-bentuk kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif,
korelatif, subordinatif, dan antarkalimat. Jenis konjungsi subordinatif memiliki
frekuensi kesalahan penggunaan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan
jenis konjungsi yang lain. Sebagian besar kesalahan-kesalahan konjungsi
subordinatif itu ditandai dengan penggunaan konjungsi ganda yang menyalahi
prinsip penyusunan kalimat majemuk bertingkat. Sementara itu, jenis konjungsi
koordinatif adalah jenis yang paling dikuasai oleh mahasiswa pendidikan sejarah.
Hal ini ditandai dengan frekuensi kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif
yang paling sedikit.
Penelitian mengenai konjungsi juga dilakukan oleh Ade Supiyanto (2015)
dengan judul ‘Jenis Kesalahan Penggunaan Konjungsi dalam Kalimat Majemuk
pada Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Lulusan Tahun 2013
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta’. Terdapat beberapa kesalahan dalam
kalimat majemuk meliputi (1) kesalahan penggunaan konjungsi dalam kalimat
majemuk setara, (2) kesalahan penggunaan konjungsi dalam kalimat majemuk
bertingkat, dan (3) kesalahan penggunaan konjungsi dalam kalimat majemuk
campuran.
Penelitian yang dilakukan oleh ketiga peneliti di atas sama-sama
menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dan sama-sama membahas tentang
analisis kesalahan, tetapi pada objek yang berbeda. Anggit (2015) berkonsentrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 pada kesalahan kalimat pada tugas akhir mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra
Indonesia. Penelitian Deny (2015) menelaah kesalahan penggunaan konjungsi
pada tugas akhir mahasiswa program studi pendidikan sejarah. Penelitian Ade
(2015) menelaah jenis kesalahan penggunaan konjungsi dalam kalimat majemuk
pada tugas akhir mahasiswa program studi teknik elektro. Ketiga penelitian ini
menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.
Penelitian tentang analisis kesalahan kebahasaan sudah banyak dilakukan,
tetapi penelitian tersebut masih layak diteliti lebih lanjut. Bentuk-bentuk
kesalahan berbahasa dalam hal kebahasaan masih ditemukan dalam artikel jurnal
yang terakreditasi seperti kesalahan ejaan dan kesalahan kalimat. Padahal karya
tulis ilmiah
berupa artikel jurnal yang merupakan salah satu contoh situasi
pemakaian bahasa yang mutlak harus memperhatikan kebahasaannya. Format
bahasa yang digunakan harus memenuhi standar ilmiah serta harus sesuai dengan
tata bahasa baku. Oleh karena itu, akan dihadirkan suatu penelitian yang berbeda
dari penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu kesalahan kebahasaan pada artikel
jurnal terakreditasi bagian akuntansi. Pemecahan masalah yang dilakukan oleh
peneliti tidak hanya sebatas jenis-jenis kesalahan kebahasaan yang digunakan,
tetapi juga alternatif pembenarannya.
2.2
Kajian Teori
Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kajian mengenai
pengertian ejaan dan pengertian kalimat, kesalahan dalam bidang kalimat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 2.2.1 Pengertian Ejaan
Menurut KKBI (2008: 353), ejaan didefinisikan sebagai kaidah-kaidah cara
mengambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan
(huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Jelaslah bahwa ejaan tidak hanya
berkaitan dengan cara mengeja suatu kata, tetapi yang lebih utama berkaitan
dengan cara mengatur penulisan huruf menjadi satuan yang lebih besar, misalnya
saja kata, kelompok kata, atau kalimat. Kecuali itu, ejaan berkaitan pula dengan
penggunaan tanda baca pada satuan-satuan huruf tersebut.
Menurut Arifin (1987: 29), yang dimaksud dengan ejaan adalah keseluruhan
peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antar
lambang-lambang itu
dan secara teknis yang dimaksud dengan ejaan adalah
penulisan huruf, penulisan kata, dan penulisan tanda baca. Dikemukakan juga
oleh Kridalaksana (1982: 39), ejaan adalah sistem atau perlambang bunyi bahasa
dengan huruf, aturan menuliskan kata-kata dan cara-cara mempergunakan tanda
baca. Dengan demikian, ejaan tidak hanya berkaitan dengan cara mengeja kata,
tetapi yang lebih utama berkaitan dengan cara mengatur penulisan huruf manjadi
satuan yang lebih besar, misalnya kata, kelompok kata, atau kalimat.
2.2.2 Jenis-jenis Kesalahan Ejaan
Pada bagian ini, peneliti akan membahas mengenai beberapa kesalahan
ejaan yang masih sering ditemui. Sebagai acuan peneliti menggunakan buku
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Buku tersebut digunakan sebagai
panduan dalam menganalisis kesalahan kebahasaan yang terdapat pada jurnal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12 terakreditasi. Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia terdiri dari
empat bab yaitu, (1) Pemakaian Huruf, (2) Penulisan Kata, (3) Pemakaian Tanda
Baca dan (4) Penulisan Unsur Serapan.
2.2.2.1 Pemakaian Huruf
Pada bagian ini, peneliti akan membahas mengenai beberapa kesalahan
ejaan yang masih sering ditemui. Peneliti menggunakan buku Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia sebagai acuan dalam menganalisis kesalahan kebahasaan
pada jurnal terakreditasi bagian akuntansi. Berikut ini akan diuraikan beberapa
kesalahan dalam pemakain huruf adalah sebagai berikut.
(a)
Huruf Kapital
Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia terdapat tiga belas
katentuan penggunaan huruf kapital, ketiga belas ketentuan tersebut sebagai
berikut. (1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. (2) Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
(3) Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. (4) Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan
Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. (5). Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau
akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti
nama orang. (6) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13 yang dipakai sebagai sapaan. (7) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai
sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
(8) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa. (9). Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari,
dan hari besar atau hari raya. (10) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
unsur nama peristiwa sejarah (11) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
nama geografi. (12) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata
(termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga,
badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan,
yang, dan untuk. (13) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata
(termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan
makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke,
dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. (14) Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau
sapaan. (15) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan
lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.
Pada penulisan-penulisan resmi, masih banyak penulisan yang menyimpang
dari kaidah kebahasaan, contoh kalimat yang keliru dalam penggunaan huruf
kapital adalah sebagai berikut.
(1)
Besok bibi akan ikut ke pasar untuk membeli tape.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14 Pada kalimat (1) kata bibi seharusnya menggunakan huruf kapital karena
dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan. Kalimat di atas
menjadi benar apabila ditulis sebagai berikut.
(1a) Besok Bibi akan ikut ke pasar untuk membeli tape.
(b)
Huruf Miring
Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, terdapat beberapa
kententuan dalam penggunaan huruf miring yaitu; (1) Huruf miring dipakai untuk
menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam
tulisan, termasuk dalam daftar pustaka, (2) Huruf miring dipakai untuk
menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata
dalam kalimat, dan (3) Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau
ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Masih sering terjadi kesalahan
pada media cetak dan jurnal-jurnal ilmiah dalam penulisan bahasa asing yang
seharusnya ditulis miring. Adapun kesalahan yang sering terjadi adalah sebagai
berikut.
(2)
Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya merupakan metode
pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi daya
dengan biaya yang relatif rendah (cost-effective) dan dapat menghindari
bias interview (Roberts 1999).
Kata interview pada contoh kalimat (2) seharusnya ditulis dengan cetak
miring karena dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia huruf miring
dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa
asing. Kalimat (2) yang benar ditulis dengan cara sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 (2a) Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya merupakan metode
pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi daya
dengan biaya yang relatif rendah (cost-effective) dan dapat menghindari
bias interview (Roberts 1999).
2.2.2.2 Penulisan kata
Pada bagian ini, peneliti akan membahas mengenai kesalahan ejaan yang
masih sering ditemui dalam penulisan kata. Peneliti menggunakan buku Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia sebagai acuan dalam menganalisis kesalahan
dalam penulisan kata yang terdapat pada jurnal terakreditasi bagian akuntansi.
Dengan demikian, akan diuraikan kesalahan dalam penulisan kata adalah sebagai
berikut.
(a)
Kata Depan
Dalam buku Padoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, terdapat kententuan
dalam penggunaan kata depan yaitu, Kata depan seperti di, ke, dan dari, ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh kalimat yang kurang tepat dalam
penggunaan kata depan adalah sebagai berikut.
(3)
Dimana aspek sosial terdiri dari empat sub-dimensi yaitu.
Kata Dimana dalam contoh kalimat (3) tidak benar karena pada buku
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia kata depan dalam sebuah kalimat harus
ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, bentuk contoh kalimat yang
menggunkan kata depan yang benar adalah sebagai berikut.
(3a) Di mana aspek sosial terdiri dari empat sub-dimensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 2.2.2.3 Pemakaian Tanda Baca
Hal-hal yang diuraikan dalam pemakaian tanda baca atau pungtuasi ini
adalah petunjuk bagaimana penggunaan tanda titik, koma, titik koma, titik dua,
tanda hubung, tanda pisah, tanda tanya, tanda seru, tanda elips, tanda petik, tanda
petik tunggal, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda garis miring, dan tanda
penyingkat atau apostrof. Berikut ini akan diuraikan sedikit tentang kesalahan
yang terdapat dalam jurnal terakreditasi bidang akuntansi, yaitu dalam pemakaian
tanya koma (,) dan tanda pisah (—).
(a)
Tanda Koma (,)
Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, terdapat beberapa
kententuan dalam penggunaan tanda koma yaitu; (1) diantara unsur-unsur dalam
suatu perincian atau pembilangan, (2) untuk memisahkan kalimat majemuk setara
yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului kata seperti tetapi atau
melaikan, (3) untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mendahului induk kalimatnya, (4) di belakang kata atau ungkapan
penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat, termasuk oleh karena
itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, dan akan tetapi, (5) untuk memisahkan kata
seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat,
(6) untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dari kalimat, (7) dipakai
diantara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal,
serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. (8) dipakai
untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunanya dalam daftar pustaka,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17 (9) dipakai di antara bagian-bagian dalam cacatan kaki atau cacatan akhir,
(10) dipakai di antara nama orang dan gelar akademis yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga, (11) dipakai
sebelum angka desimal atau diantara dolar dan sen, (12) dipakai untuk mengapit
keterangan atau keterangan aposisi dan (13) dipakai di belakang keterangan yang
terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca/ salah pengertian.
Tanda koma masih sering sekali dihilangkan pada kalimat setara yang satu
dengan kalimat setara berikutnya yang didahului dengan kata seperti, tetapi,
melainkan, sedangkan dan kecuali. Tanda koma juga sering dihilangkan dalam
ungkapan kata hubung antarkalimat yang terdapat di awal kalimat, seperti: oleh
karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu.
Contoh kalimat yang menghilangkan tanda koma adalah sebagai berikut.
4) Dengan demikian kepemilikan atas sumber daya yang ada tidak dirupakan
dalam bentuk saham yang dapat diperjualbelikan, melainkan diatur
melalui kebijakan yang didasarkan pada konsensus dengan melibatkan
para organ yayasan, diantaranya adalah pembina, pengurus, pengawasan
dan lembaga pelaksanaanya. (JA/2014/H39/P2/K3).
Kalimat yang terdapat pada no (4) mengalami kesalahan karena di belakang
kata dengan demikian tidak disertai tanda koma. Kalimat (4) akan benar apabila
dituliskan dengan cara.
(4a) Dengan demikian, kepemilikan atas sumber daya yang ada tidak
merupakan dalam bentuk saham yang dapat diperjualbelikan, melainkan
diatur melalui kebijakan yang didasarkan pada konsensus dengan
melibatkan para orang yayasan, diantaranya adalah pembina, pengurus,
pengawasan dan lembaga pelaksanaanya.
( JA/2014/H39/P2/K3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18 (b)
Tanda Pisah (— )
Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, terdapat beberapa
ketentuan dalam penggunaan tanda pisah yaitu; (1) Tanda pisah dapat dipakai
untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar
bangun kalimat, (2) Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya
keterangan aposisi atau keterangan yang lain, (3) Tanda pisah dipakai di antara
dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti “sampai dengan” atau “sampai
ke”. Contoh kalimat yang masih sering ditemukan dalam media cetak yaitu
sebagai berikut.
5) Data sekunder ini berupa laporan keuangan triwulanan dan laporan
keuangan tahunan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang
dipublikasikan pada pariode 2010-2012 dalam satuan rupiah untuk
menggunakan revenue model. ( JA/2014/H46/P1/K2).
Kalimat (5) kurang tepat kerena menggunakan tanda sambung, kalimat akan
benar jika ditulis sebagai berikut.
(5a) Data sekunder ini berupa laporan keuangan triwulanan dan laporan
keuangan tahunan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang
dipublikasikan pada pariode 2010—2012 dalam satuan rupiah untuk
menggunakan revenue model. ( JA/2014/H46/P1/K2) .
2.2.2.4 Penulisan Unsur Serapan
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai
bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing seperti Sansekerta,
Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya unsur
pinjaman dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle clock. Unsur-unsur ini
dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapan masih mengikuti cara
asing. Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19 dengan kaidah bahasa Indonesia, seperti cartoon (kartun), central (sentral), china
(Cina), effeck (efek). Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia
dengan mengubah ejaan seperlunya saja, sehingga bentuk Indonesianya masih
dapat dibandingkan dengan bentuk aslinya.
2.2.3 Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran yang lengkap.
Kalimat dalam wujud lisan diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,
di sela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf
latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.),
tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Kalimat yang baik adalah kalimat yang
setidaknya memiliki subjek, predikat dan objek di dalamnya, sehingga
menghasilkan kesatuan ujaran yang utuh dan dapat dipahami. Subjek atau pokok
kalimat di sini merupakan unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan
makna kalimat, sedangkan predikat berfungsi sebagai bagian memberi keterangan
tentang sesuatu yang berdiri sendiri tentulah menyatakan apa yang dikerjakan atau
dalam keadaan apakah subjek itu. Oleh karena itu, biasanya predikat terjadi dari
kata kerja atau kata keadaan dan kehadiran objek dalam kalimat bergantung pada
jenis predikat kalimat serta ciri khas objek itu sendiri.
Menurut Ramlan (2008: 17), kalimat adalah satuan gramatis yang dibatasi
oleh intonasi akhir selesai. Dalam bahasa tulis kalimat dibatasi oleh tanda (.), (?),
(!), dan tanda (;). Secara fungsional kalimat terdiri dari S atau Subjek dan P atau
Predikat. Di samping itu terdapat pula unsur yang lain, yaitu O atau Objek, Pel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20 atau Pelengkap, dan Ket atau Keterangan. Dari segi makna, S adalah unsur
kalimat yang dibicarakan, sedangkan P ialah unsur kalimat yang membicarakan S.
O ialah unsur kalimat yang dikenai perbuatan yang tersebut pada P yang berupa
verbal transitif, dan apabila dipasifkan kata yang menduduki fungsi O itu akan
menduduki fungsi S, sedangkan Pel adalah unsur kalimat yang ikut melengkapi P
yang berupa varba transitif di samping O, atau melengkapi P yang berupa verba
intransitif. Akhirnya, ket adalah unsur kalimat yang pada umumnya memiliki
tempat yang bebas, mungkin terletak di muka S-P, mungkin terletak di belakang
S-P, bahkan ada juga yang terletak di antara S dan P. Berdasarkan maknanya, Ket
memberikan keterangan tempat, waktu, cara, sebab, akibat, dan lain-lainya.
Menurut Alwi (2003: 311), kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam
wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam
wujud tulisan dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.),
tanda tanya (?), atau tanda seru (!), sementara itu, di dalamnya disertakan pula
beberapa tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), tanda pisah (-), dan spasi. Hal
serupa dikemukakan oleh Widjono (2005: 134), menurut Widjono kalimat adalah
satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran. Dalam bahasa tulis,
kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan dengan tanda titik, tanda
seru, dan tanda tanya. Hal serupa juga dikemukakan oleh Abdul Chaer (2011:
327) kalimat adalah satuan bahasa yang berisi suatu “pikiran” atau “amanat” yang
lengkap. Rahardi (2009: 76) berpendapat bahwa kalimat dapat dipahami sebagai
suatu bahasa terkecil yang dapat digunakan untuk menyampaikan ide atau
gagasan. Pendapat tersebut dapat dikatakan sebagai satuan bahasa terkecil karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21 sesungguhnya di atas tataran kalimat itu masih terdapat suatu kebahasaan lain
yang jauh lebih besar. Arifin (1989: 92) juga mendefinisikan kalimat adalah suatu
bagian pernyataan yang selesai dan menunjukan pikiran yang lengkap.
Dari pendapat beberapa ahli di atas peneliti mengacu pada definisi yang
dikemukan oleh Alwi (2003: 311), kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam
wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam
wujud tulisan dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.),
tanda tanya (?), atau tanda seru (!), sementara itu, di dalamnya disertakan pula
beberapa tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), tanda pisah (-) dan spasi.
2.2.4 Unsur-unsur Fungsional Kalimat
Menurut Ramlan (2008: 17), kalimat secara fungsional terdiri dari subjek
atau S, predikat atau P, objek atau O, pelengkap atau Pel, dan keterangan atau
Ket. Menurut Alwi, dkk. ( 2003: 321) menyatakan bahwa dalam pembentukan
kalimat terdapat lima fungsi sintaksis yaitu S, P, O, Pel, dan Ket. Kelima fungsi
sintaksis tersebut tidak selalu dihadirkan secara lengkap pada suatu kalimat, tetapi
subjek dan predikat diharuskan selalu terisi dalam sebuah kalimat, sedangkan O,
Pel, dan Ket dihadirkan tergantung bentuk dan jenis predikat. Suguno (2009: 41),
berpendapat bahwa terdapat lima unsur kalimat yaitu subjek, predikat, objek, dan
yang terakhir adalah keterangan. Kelima unsur tersebut dapat digunakan untuk
mengetahui apakah kalimat yang dihasilkan sudah sesuai memenuhi syarat
kaidah kebahasaan atau belum, karena kalimat yang benar harus memiliki
kelengkapan kalimat seperti SPOK tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22 Dari ketiga pendapat yang diterangkan di atas, peneliti hanya mengaju pada
pendapat yang disampaikan oleh Alwi, dkk. (2003) yaitu setiap kata atau prasa
yang menjadi konstituen kalimat mempunyai unsur-unsur kalimat. Berikut adalah
uraian-uraian yang peneliti gunakkan dalam menganalisis data.
2.2.4.1 Subjek
Menurut Alwi, dkk. (2003: 327) subjek merupakan fungsi sintaksis yang
paling penting dalam sebuah kalimat setelah predikat. Subjek dapat berupa
nomina, prasa nominal, frasa verba atau klausa. Pendapat serupa juga
dikemukakan oleh Sugono (2009) subjek merupakan unsur paling pokok di dalam
kalimat dan letak subjek selalu berdampingan dengan predikat. Menurut Rahardi
(2009: 77) unsur pembentuk kalimat yang harus disebut pertama adalah subjek.
Dalam kalimat, subjek tidak selalu
di depan. Adakalanya subjek terletak di
belakang predikat, terutama sekali untuk kalimat yang berdiatesis pasif.
Umumnya subjek terletak di sebelah kiri predikat, tetapi unsur subjek dapat juga
diletakkan di sebelah kanan predikat, apabila unsur subjek lebih panjang daripada
unsur predikat. Dengan demikian, dapat simpulkan bahwa subjek merupakan
kunci utama dalam pembentuk suatu kalimat. Keberadaan subjek tidak diharuskan
berada pada awal kalimat, melainkan juga bisa di akhirkalimat. Adapun ciri-ciri
subjek menurut Sugono (2009: 42—56 ), yaitu (1) jawaban apa atau siapa,
(2) disertai kata itu, (3) didahului kata bahwa, (4) mempunyai keterangan pewatas
yang, (5) tidak didahului preposisi, dan (6) berupa nomina atau frasa nominal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23 2.2.4.2 Predikat
Rahardi ( 2009: 80) menyatakan bahwa predikat sama-sama sebagai unsur
pokok di dalam kalimat, predikat memiliki karakter yang tidak sama dengan
subjek. Akan tetapi, kejatian sebuah subjek menjadi jelas juga karena ada subjek
kalimatnya. Dengan demikian, dapat dikatakan subjek dan predikat kalimat itu
merupakan unsur pokok dalam kalimat. Alwi, dkk. (2003: 326), predikat
merupakan konstituen pokok yang disertai konstituen subjek di sebelah kiri dan
jika ada konstituen O, Pel / Ket wajib di sebelah kanan. Kedudukan P dapat
ditukar tempatnya dengan S, dalam arti unsur S dapat terletak di muka P atau
sebaliknya. Predikat kalimat biasanya berupa prasa nominal, prasa numerel, prasa
preposisional, frasa verbal, dan frasa adjektiva. Hal serupa juga disampaikan oleh
Sugono, menurut Sugono (2009: 55) predikat merupakan unsur utama suatu
kalimat sebelum subjek. Dengan demikian, peneliti sejalan dengan teori yang
disampaikan oleh Rahardi (2009) yaitu predikat memiliki karakter yang berbeda
dengan subjek, tetapi memiliki peran yang sama penting dalam pembentukan
sebuah kalimat, sehingga menjadikan subjek dan predikat sebagai unsur pokok
dalam membentukan sebuah kalimat. Adapun ciri-ciri predikat menurut Sugono
yaitu (1) jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana, (2) kata adalah atau
ialah, (3) dapat diingkari, dan (4) dapat disertai kata-kata aspek dan modalitas.
2.2.4.3 Objek
Menurut Alwi, dkk. (2003: 328) objek adalah konstitun kalimat yang
kehadirannya dituntut oleh predikat yang berupa verba transitif pada kalimat aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24 Kedudukan unsur objek selalu di belakang predikat. Rahardi (2009: 82) juga
berpendapat bahwa dalam banyak hal dapat dikatakan bahwa objek kalimat
berlawanan dengan subjek kalimat. Tempatnya juga hampir pasti berlawanan di
dalam kalimat. Objek kalimat hanya dimungkinkan hadir apabila predikat kalimat
tersebut merupakan verba atau kata kerja yang bersifat aktif transitif. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa objek dapat berperan sebagai subjek dalam
bentuk pasif, tetapi tidak dapat didahului proposisi. Adapun
ciri-ciri objek
menurut Sugono (2009: 71—78), yaitu (1) langsung di belakang predikat,
(2) dapat menjadi subjek kalimat pasif, (3) tidak didahului preposisi.
2.2.4.4 Pelengkap
Menurut Rahardi (2009: 84), pelengkap sering dikacaukan pemahamannya
dengan objek kalimat. Dalam kalimat pasif, pelengkap tidak dapat menempati
fungsi subjek. Sugono (2009: 79) menyatakan pelengkap dan objek memiliki
kesamaan. Kesamaan itu adalah unsur kalimat (1) bersifat wajib, (2) menempati
posisi belakang predikat, dan (3) tidak didahului preposisi. Perbedaanya terletak
pada oposisi kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap di belakang predikat
kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif bukan pelengkap.
Dengan demikian, peneliti mengaju teori yang disampaikan oleh Sugono (2009)
yaitu pelengkap tidak dapat didahului oleh preposisi dan pelengkap menempati
posisi di belakang predikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25 2.2.4.5 Keterangan
Rahardi (2009: 85) menyatakan keterangan adalah unsur kalimat yang
sifatnya tidak wajib hadir. Berbeda dengan subjek, predikat, objek, dan pelengkap
yang sifatnya wajib hadir. Adapun fungsi keterangan adalah untuk menambahkan
informasi pada kalimat itu. Hal serupa juga disampaikan oleh Sugono (2009: 84),
keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut
tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat misalnya, memberi informasi
tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa kata “keterangan” tidak diharuskan hadir dalam sebuah
kalimat karena fungsi keterangan hanya sebagai pelengkap dalam sebuah kalimat.
Berikut dikemukakan beberapa ciri-ciri dari keterangan, menurut Sugono (2009:
84—95) yaitu (1) bukan unsur utama, dan (2) tidak terikat posisi. Dalam Sugono
(2009: 86—95), katerangan terbagi ke dalam beberapa bentuk yaitu keterangan
waktu, tempat, cara, sebab, tujuan aposisi, tambahan, dan pewatas.
2.2.5 Kesalahan dalam Bidang Kalimat
Kesalahan dalam bidang kalimat pada kajian ini merujuk pada kajian
mengenai kalimat yang tidak memiliki unsur subjek, kalimat yang tidak memiliki
unsur predikat, dan kalimat yang penggunaan konjungsinya tidak sesuai.
2.2.5.1 Kalimat yang Tidak Memiliki Unsur Subjek
Menurut Arifin (1987: 17), sebuah kalimat sekurang-kurangnya terdiri atas
subjek dan predikat, terkecuali kalimat perintah atau ujaran yang merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26 jawaban atas sebuah pertanyaan. Biasanya kalimat yang subjeknya tidak jelas itu
terdapat dalam kalimat rancu (kacau), yaitu kalimat yang berpredikat kata kerja
aktif transitif di depan subjeknya terdapat kata depan. Adapun contoh kalimat
yang tidak memiliki unsur subjek adalah sebagai berikut.
(6)
Pada model 1 (gambar 4) keadilan distributif tidak berpengaruh pada
komitmen terhadap tuhuan sehingga tidak mendukung H1b.
Arifin mengungkapkan bahwa, apabila subjek kalimat aktif didahului kata
pada, di, dan dari seperti contoh kalimat di atas, subjek itu menjadi tidak jelas,
kabur dan dapat menimbulkan berbagai taksiran. Kata-kata lain, yang tidak boleh
didahului subjek yang sejenis dengan itu adalah bagi, dalam, dengan, sebagai,
merupakan, kepada, dan untuk. Bila disunting kalimat di atas menjadi tepat
apabila;
(6a) Model 1 (gambar 4) keadilan distributif tidak berpengaruh pada
komitmen terhadap tuhuan, sehingga tidak mendukung H1b.
2.2.5.2 Kalimat yang Tidak Bersubjek dan Tidak Berpredikat/Kalimat
Buntung
Menurut Arifin (1989: 20), biasanya susunan kalimat semacam ini adalah
kalimat dipenggal-penggal seperti terdapat dalam bahasa lisan. Kalimat-kalimat
yang dipenggal itu masih mempunyai hubungan gantung kalimat lainnya. Kalimat
yang hubungan gantung itu disebut anak kalimat, sedangkan kalimat yang
gantunginya disebut induk kalimat. Contoh kalimat yang tidak bersubjek dan
berpredikat adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27 (7)
Pada era globalisasi ini, di mana hambatan-hambatan perekonomian
semakin pudar. Karena peralihan arus dana dari pihak yang surplus
kepada yang defisit akan semakin cepat dan tanpa hambatan.
Kalimat yang diawali oleh kata-kata yang digarisbawahi jelas bukan kalimat
baku karena kalimat itu tidak beruntun, tidak bersubjek, dan tidak berpredikat.
Arifin (1987: 21) menurut kaidah yang berlaku, kalimat tunggal bahasa Indonesia
tidak boleh diawali oleh kata-kata karena, sehingga, apabila, agar, seperti, kalau,
walaupun, jika dan kata penghubung lainya. Kata penghubung seperti itu dapat
mengawali kalimat jika yang diawali oleh kata-kata itu merupakan anak kalimat
yang mendahului induk kalimat. Dengan demikian, kalimat di atas seharusnya
ditulis dengan cara.
(7a) Pada era globalisasi, di mana hambatan-hambatan perekonomian semakin
pudar. Peralihan arus dana dari pihak yang surplus kepada yang defisit
akan semakin cepat dan tanpa hambatan.
2.2.5.3 Kalimat yang Penggunaan Konjungsinya Tidak Sesuai
Menurut Ramlan (2009: 172) konjungsi adalah kata atau kata-kata yang
berfungsi menghubungkan fungsi gramatikal yang lebih besar. Berbeda dengan
Kridalaksana (1986: 99) mengatakan bahwa konjungsi adalah katagori yang
berfungsi untuk meluruskan satuan yang lain dalam kontruksi hipotaksis dan
selalu menghubungkan dua satuan yang lain atau lebih dalam dari konstruksi.
Adapun yang dimaksud dengan kontruksi hipotaksis adalah pengabungan kalimat
klausa dengan klausa, frasa dengan frasa, atau kata dengan kata menggunakan
kata penghubung. Menurut Rahardi (2009: 112) konjungsi atau kata hubung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28 adalah kata yang bertugas menghubungkan atau menyambungkan ide atau pikiran
yang dalam sebuah kalimat dengan ide atau pikiran pada kalimat yang lainnya.
Dari ketiga definisi konjungsi yang dipaparkan di atas, peneliti mengacu
pada pendapat Rahardi, karena sudah mencangkup berbagai macam jenis
konjungsi atau kata hubung. Rahardi (2009) mengatakan bahwa, konjungsi dalam
bahasa Indonesia terbagi menjadi empat bagian. Adapun keempat konjungsi
tersebut adalah sebagai berikut.
a)
Konjungsi koordinatif
Konjungsi koordinatif merupakan konjungsi yang bertugas menghubungkan
dua unsur kebahasaan atau lebih yang cendrung sama tataran atau tingkat
kepentingannya. Konjungsi koordinatif juga bertugas menghubungkan dua unsur
kebahasaan atau lebih yang berstatus sama. Status yang dimaksud sama ialah
antara kata dan kata, antara frasa dan frasa, antara klausa dan klausa, dan
seterusnya. (Rahardi, 14—15). Konjungsi koordinarif dalam bahasa Indonesia
memiliki beberapa jenis konjungsi seperti; dan, serta, atau, tetapi, melainkan,
sedangkan. Contoh kalimat yang kurang tepat dalam penggunaan konjungsi
koordinatif adalah sebagai berikut.
(8)
Dan peneliti tidak membahas komponan-komponen perubahan dalam
konvergensi IFRS yang berdampak pada hasil penelitian.
Kalimat (8) kurang tepat karena kata hubung dan bertugas untuk
menghubungkan dua unsur kebahasaan atau lebih yang berstatus sama. Kalimat
akan bener apabila disunting menjadi sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29 (8a) ....dan peneliti tidak membahas komponan-komponen perubahan dalam
konvergensi IFRS yang berdampak pada hasil penelitian.
b)
Konjungsi subordinatif
Konjungsi subordinatif menurut Rahardi (2009: 20), konjungsi yang
bertugas menghubungkan dua buah klausa atau lebih. Klausa-klausa yang
dihubungkannya tidak memiliki status sintaksis atau status kalimat yang sama.
Klausa tersebut dikatakan tidak sama karena klausa yang satu merupakan induk
kalimat. Terdapat tiga belas jenis konjungsi subordinatif yang dikelompokkan,
yaitu;
1) Konjungsi subordinatif yang menyatakan waktu: sejak, semenjak, sedari,
sewaktu, ketika, takkala, sementara, begitu, seraya, selama, serta, sambil,
demi, setelah, sesudah, sehabis, selesai, sesuai, hingga, sampai.
2) Konjungsi subordinatif yang menyatakan syarat: jika, jikalau, kalau, asal
(kan), bila, manakala.
3) Konjungsi subordinatif yang menyatakan pengandaian: andaikan, seadainya,
umpamanya, sekiranya.
4) Konjungsi subordinatif yang menyatakan tujuan: agar, supaya, biar.
5) Konjungsi subordinatif konsesif: biarpun, meskipun, walau (pun), kendati
(pun), sekalipun.
6) Konjungsi subordinatif yang menyatakan perbandingan: seakan-akan, seolaholah, sebagaimana, seperti
7) Konjungsi subordinatif yang menyatakan sebab: sebab, karena, oleh karena,
oleh sebab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30 8) Konjungsi subordinatif yang menyatakan hasil: sehingga, sampai(-sampai),
makanya.
9) Konjungsi subordinatif yang menyatakan alat: dengan, tanpa
10) Konjungsi subordinatif yang menyatakan cara: dengan, tanpa
11) Konjungsi subordinatif komplementasi: bahwa
12) Konjungsi subordinatif adtributif: yang
13) Konjungsi subordinatif yang menyatakan perbandingan: sama...lebih,
dari(pada).
Berikut salah satu contoh kalimat dalam penggunaan konjungsi subordinatif.
(9)
Jika survei dirancang dan dilakukan dengan benar, maka metode ini akan
dapat menjadi metode untuk memperoleh sumber data dengan skala besar
dan berkualitas tinggi.
Kalimat (9) kurang tepat karena menggunakan dua tanda hubung yang tidak
sesuai dengan kalimat di atas yaitu pada kata jika dan maka , kalimat tersebut
akan benar apabila ditulis sebagai berikut.
(9a) Jika survei dirancang dan dilakukan dengan benar, metode ini akan dapat
menjadi metode untuk memperoleh sumber data dengan skala besar dan
berkualitas tinggi.
c)
Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat dapat dipahami sebagai konjungsi atau kata
penghubung yang menghubungkan ide atau gagasan pada suatu kalimat yang satu
dengan ide atau gagasan pada kalimat yang lainnya. Baik dalam konteks lisan
maupun
konteks
tulis.
Konjungsi
antarkalimat
selalu
ditandai
dengan
keberadaanya di awal kalimat, karena tugas pokoknya adalah mengawali kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31 yang baru. Adapun contoh-contoh konjungsi antarkalimat yang terdapat dalam
bahasa Indonesia menurut Rahardi (2009) yaitu sebagai berikut: biarpun
demikian, biarpun begitu, meskipun demikian, sekalipun begitu, walaupun
demikian, walaupun begitu, meskipun demikian, meskipun begitu, sungguhpun
demikian, sungguhpun begitu, kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya,
tambahan pula, lagi pula, selain itu, sebaliknya, sesungguhnya, bahwasanya,
malahan, malah, bahkan, akan tetapi, namun, kecuali itu, dengan demikian, oleh
karena itu, oleh sebab itu, sebelum itu. Contoh kalimat yang kurang tepat dalam
penggunaan konjungsi antarkalimat adalah sebagai berikut.
(10) Sedangkan menurut Bakesbang, organisasi sektor publik di luar
pemerintah adalah organisasi kemasyarakatan yang di dalamnya meliputi
organisasi keagamaan, kepemudaan, wanita, profesi, fungsionaris,
penghayat kepercayaan dan lembaga swadaya masyarakat.
(JA/2014/H36/P2/K2).
Kalimat (10) kurang tepat karena kata hubung sedangkan bertugas untuk
menghubungkan ide atau gagasan pada suatu kalimat yang satu dengan ide atau
gagasan pada kalimat yang lainnya. Kalimat (10a) akan tepat apabila.
(10a) Menurut Bakesbang, organisasi sektor publik di luar pemerintah adalah
organisasi kemasyarakatan yang di dalamnya meliputi organisasi
keagamaan, kepemudaan, wanita, profesi, fungsionaris, penghayat
kepercayaan dan lembaga swadaya masyarakat.
2.2.6 Jurnal Terakreditasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 594), jurnal adalah majalah
yang khusus memuat artikel dalam bidang ilmu tertentu. Jurnal disebut juga
terbitan berkala ilmiah. Jurnal diterbitkan oleh suatu perguruan tinggi dan Jurnal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32 ini juga terdiri atas beberapa artikel di dalamnya. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2008: 28), terakreditasi adalah sudah diakrediatsi.
Jadi, jurnal terakreditasi adalah majalah yang khusus memuat artikel dalam
bidang ilmu tertentu yang diterbitkan oleh perguruan tinggi atau kelembagaan
perguruan tinggi dan telah dinilai oleh dikti. Jurnal yang telah diakui adalah jurnal
yang penulisanya sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab III ini merupakan bab metodologi penelitian, yang di dalamnya akan
dikaji lima hal, yaitu (1) jenis penelitian, (2) data dan sumber data, (3) teknik
pengumpulan data, (4) instrumen penelitian, dan (5) teknik analisis data. Kelima
hal di atas akan dijelaskan satu per satu dalam subbab di bawah ini.
3.1
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan lebih cenderung menggunakan
analisis. Menurut Arikunto (2010: 33) penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan,
yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan. Noor (2011: 35) mengungkapkan
bahwa melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa
atau kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus
terhadap peristiwa tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti sejalan dengan definisi yang
diberikan oleh dua ahli di atas. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data
berupa kesalahan penggunaan kebahasaan pada ejaan dan kalimat artikel jurnal
terakreditasi pada suatu perguruan tinggi. Setelah mengumpulkan data berupa
artikel
jurnal,
peneliti
mulai
menganalisis
kesalahan
kebahasaan
mengkalkulasi jumlah kesalahan yang terdapat dalam artikel jurnal. Data-data 33 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34 tersebut akan dideskripsikan secara apa adanya atau sesuai dengan yang terlihat.
Hal ini sesuai dengan apa yang ungkapkan oleh Arikunto (2011: 3) bahwa dalam
penelitian deskriptifi, peneliti tidak melakukan apa-apa terhadap objek yang
diteliti.
Peneliti
tidak
sekalipun
menambah,
mengurangi
atau
bahkan
memanipulasi objek penelitian.
Dalam penelitian ini, jumlah kesalahan berbahasa pada artikel jurnal
terakreditasi
sebagai
fenomena
yang
terdapat
pada
subjek
penelitian,
dideskripsikan dengan kata-kata dan peneliti juga mendeskripsikan/memaparkan
hasil analisis dengan apa adanya dengan menggunakan kata-kata.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Kemudian, hasil penelitian disajikan
dalam bentuk laporan penelitian.
3.2
Data dan Sumber Data
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 297) data adalah
keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau
kesimpulan). Sejalan dengan definisi itu, Noor (2011: 137) menyatakan bahwa
data adalah informasi yang diterima sebagai suatu kenyataan atau fenomena
empiris, wujudnya dapat merupakan seperangkat ukuran (kuantitif, berupa angkaangka) atau berupa kata-kata (kualitatif). Dari dua pengertian itu, dapat
disimpulkan bahwa data adalah informasi yang berbentuk kata ataupun angka,
lisan ataupun tertulis yang digunakan dapat dijadikan dasar kajian (analisis)
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35 Data dalam penelitian ini berupa kata-kata yaitu kesalahan ejaan dan
kesalahan kalimat yang terdapat pada jurnal terakreditasi bidang akuntansi dan
keuangan 2014 dari Universitas Kristen Petra sebagai sumber tertulis.
Sumber data adalah subjek dari mana dapat diperoleh (Arikunto, 2010:
172). Sumber data yang akan peneliti gunakan di sini adalah artikel Jurnal
Akuntansi dan Keuangan 2014 dari Universitas Kristen Petra.
3.3
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada suatu penelitian merupakan suatu yang sangat
penting. Menurut Noor (2011: 138), teknik pengumpulan data adalah cara yang
dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk
menjawab rumusan masalah penelitian. Menurut Arikunto (2010: 274), teknik
dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, dan sebagainya.
Peneliti mengumpulkan data yang berupa artikel jurnal terakreditasi bidang
akuntansi.
Adapun langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti
ialah sebagai berikut.
(1) Mengunduh artikel jurnal terakreditasi bidang akuntansi.
(2) Membaca dan menandai kesalahan kebahasaan pada data tersebut dengan
memberi tanda pada kesalahan kebahasaan yang terdapat dalam data.
(3) Membuat daftar kalimat yang berisi kesalahan kebahasaan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36 (4) Memberi kode pada setiap data yang salah tersebut dengan JA sebagai jurnal
terakreditasi, 2014 sebagai tahun terbit, Hi sebagai halaman 1, P1 sebagai
pragraf 1 dan K1 sebagai kalimat 1.
(5) Mengelompokkan kesalahan kebahasaan sesuai dengan jenisnya.
3.4
Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2010: 203), instrumen penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Hal mengenai instrumen penelitian juga dijelaskan oleh Meleong
(2008:168), instrumen penelitian adalah alat pengumpul data. Instrumen
penelitian ini adalah penelitian sendiri. Moleong (2008:168) menegaskan bahwa
kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif adalah sebagai perencana,
pelaksana, pengumpul, penganalisis, penafsiran data, dan pada akhirnya menjadi
pelapor hasil penelitian.
3.5
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis
deskriptif, yaitu peneliti memaparkan secara rinci data dan hasil analisis data
dalam bentuk kalimat. Siddel (1998) dalam kutipan Moleong (2006), proses dari
analisis data kualitatif dilakukan dengan beberapa tahap yaitu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37 1) Mencatat hasih penelitian lapangan dengan memberi kode agar sumber
datanya tepat dapat ditelusuri.
2) Mengumpulkan,
memilah-milah,
mengklasifikasikan,
mensintesiskan,
membuat iktisar, dan membuat indeks.
3) Berpikir, dengan jalan membuat agar katagori data itu mempunyai makna,
mencari, dan menemukan pola, dan hubungan-hubungan, dan membuat
temuan-temuan umum.
Peneliti juga menggunakan teknik analitik yaitu cara kerjanya seperti
menyusun data dari sumber data yang telah dikumpulkan. Adapun langkahlangkah analisis data yang dilakukan oleh peneliti ialah sebagai berikut.
(1) Membaca dan mengidentifikasi kesalahan kebahasaan yang terdapat dalam
data.
(2) Menghubungkan data dengan teori-teori yang digunakan.
(3) Menganalisis kesalahan kebahasaan yang terdapat dalam data.
(4) Membuat tabel dan memasukan data yang telah dianalisis.
(5) Menyerahkan data yang telah yang telah dianalisis kepada triangulator untuk
diuji keabsahanya.
(6) Melakukan perbaikan data dan diberikan kepada
triangulator jika masih
mengalami kesalahan.
3.6
Triagulasi Data
Menurut Moleong (2008:330), triagulasi data adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaakan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38 keperluan pengecekkan atau sebagai perbandingan terhadap data itu. Penelitian ini
membutuhkan
triagulasi
agar
memiliki
keabsahan
data
dan
dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Peneliti dalam penelitian ini menggunakan triagulasi teori dan triagulasi
logis. Dengan adanya triagulasi teori, peneliti dapat membandingkan teori-teori
tentang kebahasaan menganalisis berbagai bentuk penggunaan kebahasaan pada
artikel jurnal terakreditasi. Adapun triagulasi logis yaitu dengan cara peneliti
melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing, yaitu Ibu Dr. Yuliana
Setyaningsih, M.Pd,. Selain itu, Bapak Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., dan Drs.
P. Hariyanto, M.Pd., sebagai triangulator karena mereka memang berpengalaman
dalam bidang pengajaran bahasa Indonesia.
Dalam proses triagulasi data, ada beberapa tahap yang dilakukan yaitu :
(1) Peneliti menyerahkan hasil yang telah dianalisis kepada triangulator.
(2) Triagulator menerima dan mengoreksi hasil analisis yang dilakukan oleh
peneliti. Jika terdapat kesalahan maka peneliti bertugas untuk memperbaiki
dan kembali menyerahkan data tersebut kepada triagulator.
(3) Triangulator mengisi kolom yang bertuliskan ‘setuju/tidak setuju’ yang telah
tertera pada tabel analisis data.
(4) Setelah
menerima
masukan
dari
kedua
triangulator,
peneliti
bisa
menggunakan hasilnya untuk menyusun bab IV.
Hasil triangulasi data di atas akan dicantumkan pada bagian lampiran.
Lampiran tersebut merupakan hasil triangulasi data yang pertama dan triangulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39 data yang kedua. Hasil triangulasi data yang kedua merupakan data yang sudah
diperbaiki oleh peneliti setelah mendapat masukan dari triangulator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini merupakan bab hasil penelitian dan pembahasan, di mana di
dalamnya akan dikaji dua hal, yaitu (1) deskripsi data, dan (2) hasil analisis data
dan pembahasan. Kedua hal di atas akan dibahas satu per satu dalam subbab di
bawah ini
4.1
Deskripsi Data Penelitian
Data dalam penelitian ini diperoleh dari artikel Jurnal Akuntansi dan
Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra yang terbit dua tahun sekali. Kedua
jurnal ini bila digabungkan berisikan 120 halaman dan itu yang diteliti oleh
peneliti. Berdasarkan langkah-langkah penelitian
pada bab III, peneliti akan
menyajikan data yang terkumpul tentang kesalahan kebahasaan yang terdapat
pada jurnal tersebut.
Triagulator memberikan masukan pada setiap kesalahan hasil analisis yang
dilakukan peneliti, sehingga hasil analisis data awal banyak yang harus direvisi.
Kesalahan hasil analisis itu adalah kesalahan dalam penggunaan huruf miring
yaitu pada halaman 67—72, kesalahan dalam penggunaan tanda baca koma yaitu
pada halaman 76—96, dan kesalahan kalimat yang tidak memiliki unsur subjek
dan unsur predikat pada halaman 99—101. Kesalahan yang dilakukan oleh
peneliti dalam melakukan analisis data adalah peneliti tidak mengklasifikasikan
kesalahan kebahasaan yang terdapat pada jurnal secara lebih mendetail. Peneliti 40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41 juga keliru dalam membenarkan kesalahan kebahasaan yang terdapat dalam jurnal
yaitu dengan menggarisbawahi dan memberi huruf tebal pada kata yang sudah
peneliti benarkan, sehingga data tersebut tidak disetujui oleh kedua trianggulator
karena penggunaan garis bawah dan huruf tebal hanya untuk kata-kata tertentu
saja. Dari masukan yang disampaikan oleh kedua triangulator, peneliti
mengklasifikasikan kesalahan ejaan dan kesalahan kalimat secara lebih mendetail,
adapun hasil analisis data yang ditemukan pada jurnal di atas adalah kesalahan
pemakaian huruf yaitu huruf kapital dan huruf miring, kesalahan penulisan kata
yaitu kata depan di-, kesalahan pemakaian tanda baca yaitu tanda koma dan tanda
pisah, dan kesalahan unsur serapan. Terdapat pula kesalahan pada bidang kalimat
yaitu kesalahan pada sruktur kalimat dan kesalahan penggunaan konjungsi.
4.2
Hasil Analisis Data
Dalam hasil penelitian ini, peneliti akan memaparkan kesalahan kebahasaan
apa saja yang terdapat di dalam jurnal dan memaparkan kesalahan kebahasaan apa
yang dominan dalam jurnal tersebut.
4.2.1 Kesalahan Kebahasaan
Pada pembahasan ini, peneliti meneliti kesalahan kebahasaan yang terdapat
dalam jurnal akuntansi yang sudah terakreditasi. Kesalahan kebahasaan yang
dianalisisi oleh peneliti yaitu kesalahan ejaan dan kesalahan kalimat. Peneliti akan
memaparkan terlebih dahulu kesalahan ejaan kemudian kesalahan kalimat yang
terdapat pada jurnal. Hasil analisis data tersebut sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42 4.2.1.1 Kesalahan Ejaan
Seperti yang telah dikatakan di depan, kesalahan ejaan meliputi kesalahan
pemakaian huruf, kesalahan penulisan kata, kesalahan penulisan tanda baca, dan
kesalahan penulisan unsur serapan. Di bawah ini dikutip contoh masing-masing
kesalahan.
a.
Pemakain Huruf
Dalam pemakaian huruf peneliti menemukan kesalahan dalam penulisan
huruf kapital, beberapa contoh kesalahan penulisan huruf kapital adalah sebagai
berikut.
(11) Standarisasi atau Rumah Sakit bersalin dipenuhi dengan baik sebagai
ketentuan utama. (JA/2014/H38/P2/K3).
(12) Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan
oleh Institut Angkutan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar
umum, standar perkerjaan lapangan, dan standar pelaporan berserta
interpretasinya. (JA/2014/H34/P1/K1).
(13) Hal ini sedikit berbeda pada Yayasan di Pondok Pesantren Sunan Drajat
melalui unit usahanya dan juga Yayasan Soerya di RSAB Soerya yang
cenderung bergaya Konseptual. (JA/2014/H39/P2/K1).
Pada kalimat (11) terdapat kesalahan dalam penggunaan huruf kapital yaitu
pada kata Rumah Sakit. Kata rumah sakit diawali dengan huruf kapital itu tidak
benar karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang
tertentu, nama instansi, atau nama tempat seperti yang tertera dalam buku
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2015), sehingga huruf R dan S pada
kata Rumah Sakit
dicetak dengan huruf non-kapital menjadi rumah sakit .
Dengan demikian, bentuk kalimat (11) yang benar adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43 (11a) Standarisasi atau rumah sakit bersalin dipenuhi dengan baik sebagai
ketentuan utama.
Kalimat (12) dan (13)
juga mengandung kesalahan dalam penggunaan
huruf kapital yaitu pada kata Auditing dan Konseptual. Kata Auditing pada
kalimat (12) dan Konseptual pada kalimat (13) bukan termasuk nama lembaga
resmi, jadi tidak seharusnya diawali dengan huruf kapital, sehingga huruf pada
kata auditing dan huruf k pada kata konseptual dicetak dengan huruf non-kapital
sehingga menjadi auditing dan konseptual. Hal tersebut telah ditetapkan pada
buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2015) dengan demikian, bentuk
kalimat (12) dan (13) yang benar adalah sebagai berikut.
(12a) Standar auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan
oleh Institut Angkutan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar
umum, standar perkerjaan lapangan, dan standar pelaporan berserta
interpretasinya.
(13a) Hal ini sedikit berbeda pada Yayasan di Pondok Pesantren Sunan Drajat
melalui unit usahanya dan juga Yayasan Soerya di RSAB Soerya yang
cenderung bergaya konseptual.
Terdapat pula beberapa kesalahan dalam penggunaan huruf miring. Berikut
beberapa contoh kesalahan huruf miring yang terdapat pada jurnal.
(14) Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya merupakan metode
pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi daya
dengan biaya yang relatif rendah (cost-effective) dan dapat menghindari
bias interview (Roberts 1999). (JA/2014/H1/P1/K3)
(15) Porter dan Kramer (2006) menyatakan bahwa CSR yang dilakukan
perusahaan dapat memperbaiki kesan (image) perusahaan, memperkuat
merk, dan bahkan memperkuat nilai sahamnya. (JA/2014/H66/P8/K6).
(16) Zuhroh (1997) menyatakan bahwa besar kecilnya asset yang dimiliki
oleh perusahaan tidak terjadi pertimbangan satu-satunya bagi para
investor dalam mengambil pertimbangan investasi, tetapi masih terdapat
faktor-faktor lain yang lebih penting, misalnya tingkat keberuntungan
dan prospek perusahaan di masa yang akan datang, dan besarnya asset
yang dimiliki oleh perusahaan tidak menjamin menghasilkan kinerja
yang baik. (JA/2014/H59/P1/K3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 (17) Dalam
rangka
meningkatkan
mendatangdapat
menggunakan
(JA/2014/H73/P3/K6).
validitas
internal,
penelitian
settingeksperimen
laboratorium.
Kesalahan penulisan huruf miring terdapat pada kalimat (14), (15), (16),
dan (17). Kesalahan tersebut terdapat pada kata interview, merk, asset, dan setting
yang seharusnya dicetak miring seperti yang tertera dalam Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (2015) bahwa huruf miring dalam cetakkan dipakai untuk
menuliskan kata nama ilmiah untuk ungkapan asing kecuali yang telah
disesuaikan ejaanya. Kata interview, merk, asset, dan setting seharusnya dicetak
miring menjadi interview, merk, asset, dan setting. Dengan demikian, bentuk
kalimat (14), (15), (16), dan (17) yang benar adalah sebagai berikut.
(14a) Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya merupakan metode
pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi daya
dengan biaya yang relatif rendah (cost-effective) dan dapat menghindari
bias interview (Roberts 1999).
(15a) Porter dan Kramer (2006) menyatakan bahwa CSR yang dilakukan
perusahaan dapat memperbaiki kesan (image) perusahaan, memperkuat
merk, dan bahkan memperkuat nilai sahamnya.
(16a) Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat dilihat dari besaran assetyang
dimiliki oleh perusahaan.
(17a) Dalam rangka meningkatkan validitas internal, penelitian mendatangdapat
menggunakan setting eksperimen laboratorium.
b.
Penulisan Kata
Peneliti menemukan beberapa kesalahan dalam penulisan kata, yaitu dalam
penulisan kata depan di- . Berikut berapa contoh kesalahan dalam penulisan kata
depan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
(18) Penelitian yang dilakukan atas nilai pasar organisasi menunjukkan
pergerakan yang cukup signifikan. Dimana nilai pasar perusahaan tahun
1975 sebanyak 83% ditentukan oleh aspek keuangan dan 17% aspek nonkeuangan. (JA/2014/H89/P1/K6).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45 (19) Disisi lain, aktivitas berkelanjutan juga merupakan salah satu upaya
organisasi untuk berkontribusi terhadap sustainable development.
(JA/2014/H91/P2/K3).
(20) Dimana hal ini bertolak belakang, PGN memiliki kinerja ekonomi (EC)
dan lingkungan (EN) termasuk ke dalam kelompok yang rendah secara
signifikan dibandingkan organisasi lainnya. (JA/2014/H98/P2/K3).
Kesalahan dalam penulisan kata depan di, ke dan dari terdapat pada kalimat
(18), (19), dan (20). Kata depan di pada kata dimana, dan disisi, salah karena pada
buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia kata di ke, dan dari
ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah
lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada, daripada, seharusnya ditulis di
mana, dan di mana. Dengan demikian, kalimat (18), (19), dan (20) yang benar
adalah sebagai berikut.
(18a) Penelitian yang dilakukan atas nilai pasar organisasi menunjukkan
pergerakan yang cukup signifikan. Di mana nilai pasar perusahaan tahun
1975 sebanyak 83% ditentukan oleh aspek keuangan dan 17% aspek nonkeuangan.
(19a) Di sisi lain, aktivitas berkelanjutan juga merupakan salah satu upaya
organisasi untuk berkontribusi terhadap sustainable development.
(20a) Di mana hal ini bertolak belakang, PGN memiliki kinerja ekonomi (EC)
dan lingkungan (EN) termasuk kedalam kelompok yang rendah secara
signifikan dibandingkan organisasi lainnya.
c.
Pemakaian Tanda Baca
Beberapa contoh kesalahan dalam penggunan tanda baca koma yang
ditemukan oleh peneliti pada jurnal akuntansi di atas adalah sebagai berikut.
(21) Kemudian untuk umur perusahaan merupakan tahapan perusahaan dalam
siklus bisnis sehingga dapat mengetahui perkembangan setiap tahunnya.
(JA/2014/H50/P3/K4)(16)
(22) Oleh karena itu muncullah persaingan yang ketat antar perusahan untuk
tetap bertahan dan mampu bersaing serta dapat menarik investor yang
besedia memberikan dana. ( JA/2014/H43/P1/K3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46 (23) Oleh karenanya informasi harus bersedia untuk pengambilan keputusan
sebelum informasi tersebut kehilangan kepastiannya untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan (timeliness).
( JA/2014/H74/P1/K5)
(24) Dengan demikian mereka mengetahui pula bahwa persyaratan layanan
kesehatan sebuah rumah sakit harus diubah di masa mendatang, seperti
dikemukakan oleh dokter yang menjadi informan sebagai berikut:
( JA/2014/H110/P17/K4).
Pada kalimat (21) mengandung kesalahan dalam penggunaan tanda baca
yaitu tanda koma (,). Kesalahan tanda koma terletak sebelum kata sehingga karena
tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu kalimat dengan
kalimat setara yang berikutnya. Dengan demikian, bentuk kalimat (21) yang benar
adalah sebagai berikut.
(21a) Kemudian untuk umur perusahaan merupakan tahapan perusahaan dalam
siklus bisnis, sehingga dapat mengetahui perkembangan setiap tahunnya.
Kalimat (22), (23), dan (24) juga mengandung kesalahan tanda koma (,)
yaitu setelah kata oleh karena itu, oleh karenanya, dan dengan demikian. Dalam
buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2015) tanda koma (,) dipakai di
belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal
kalimat. Dengan demikian, setelah kata oleh karena itu, oleh karenanya, dan
dengan demikian harus disertai dengan tanda koma, sehingga kalimat (22), (23),
dan (24) yang benar adalah sebagai berikut.
(22a) Oleh karena itu, muncullah persaingan yang ketat antar perusahan untuk
tetap bertahan dan mampu bersaing serta dapat menarik investor yang
besedia memberikan dana.
(23a) Oleh karenanya, informasi harus bersedia untuk pengambilan keputusan
sebelum informasi tersebut kehilangan kepastiannya untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan (timeliness).
(24a) Dengan demikian, mereka mengetahui pula bahwa persyaratan layanan
kesehatan sebuah rumah sakit harus diubah di masa mendatang, seperti
dikemukakan oleh dokter yang menjadi informan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47 Contoh kesalahan penulisan tanda pisah (—) yang terdapat pada jurnal di
atas adalah sebagai berikut.
(25) Berdasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan revenue model
sebanyak 8 sektor industri yang terindikasi manajemen laba akrual
selama tahun 2010-2012. ( JA/2014/H96/P1/K1).
(26) Dari data tabel 16 terlihat bahwa untuk dimensi Leverage, terlihat bahwa
terdapat dua kelompok perusahan, yakni kelompok 1-2 yang memiliki
laverage. ( JA/2014/H98/P1/K2).
Kalimat (25) dan (26) mengandung kesalahan dalam penggunaan tanda
pisah (—) karena dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2015)
dikatakan, tanda pisah dipakai diantara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang
berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’. Dengan demikian, pada kalimat (25)
dan (26) seharusnya menggunakan tanda pisah (—) bukan menggunakan tanda
hubung (-). Kalimat (25) dan (26) yang benar adalah sebagai berikut.
(25a) Berdasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan revenue model
sebanyak 8 sektor industri yang terindikasi manajemen laba akrual
selama tahun 2010—2012.
(26a) Dari data tabel 16 terlihat bahwa untuk dimensi Leverage, terlihat bahwa
terdapat dua kelompok perusahan, yakni kelompok 1—2 yang memiliki
laverage.
d.
Penulisan Unsur Serapan
Beberapa contoh kesalahan dalam penulisan unsur serapan pada jurnal
adalah sebagai berikut.
(27) Kuesioner yang dikirimkan kepada responden dengan melalui pos (mail
questionnaire) merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
banyak dikritik karena kemungkinan rendahnya response dan
ketidakmampuannya memverifikasi response yang diberikan (Karlinger
dan Lee 2000).
( JA/2014/H3/P2/K1).
(28) Probability sampling adalah proses pemilihan sampel dengan
menganggap bahwa semua elemen populasi mempunyai kesempatan
yang sama untuk terpilih menjadi subyek dalam sampel.
( JA/2014/H10/P2/K2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48 Pada kalimat (27) dan (28) mengandung kesalahan dalam penulisan unsur
serapan. Kata response dan subyek sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia
menjadi respons dan subjek. Dengan demikian, bentuk kalimat (27) dan (28) yang
benar adalah sebagai berikut.
(27a) Kuesioner yang dikirimkan kepada responden dengan melalui pos (mail
questionnaire) merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
banyak dikritik karena kemungkinan rendahnya rendahnya respons dan
ketidakmampuannya memverifikasi respons yang diberikan (Karlinger
dan Lee 2000).
(28a)Probability sampling adalah proses pemilihan sampel dengan
menganggap bahwa semua elemen populasi mempunyai kesempatan
yang sama untuk terpilih menjadi subjek dalam sampel.
4.2.1.2 Kesalahan Kalimat
Peneliti juga meneliti kesalahan kalimat, seperti yang telah dijelaskan di
depan ada beberapa jenis kesalahan yang terdapat dalam sebuah kalimat. Peneliti
di sini akan menjelaskan jenis kesalahan kalimat yang terdapat dalam jurnal
akuntansi yang sudah terakreditasi, yaitu kalimat yang tidak memiliki unsur
subjek, kalimat yang tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat/kalimat
buntung dan kalimat yang penggunaan konjungsinya tidak sesuai. Berikut akan
dipaparkan beberapa kesalahan tersebut berserta pembenaranya.
a.
Kalimat yang Tidak Memiliki Unsur Subjek.
Pada jurnal yang dianalisis oleh peneliti di atas terdapat beberapa kalimat
yang tidak memiliki subjek. Adapun contoh kalimat yang tidak memiliki unsur
subjek adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49 (29) Dalam melakukan analisis mengenai kualitas data tersebut digunakan
suatu framework yang telah digunakan dalam penelitian-penelitan
tertentu. (JA/2014/H3/P1/K2).
(30) Dalam PP ini diatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan
yang tertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi
komunitas setempat dan masyarakat pada umumnya maupun Perseroan
itu sendiri. (JA/2014/H65/P3/K2).
Pada kalimat (29) dan (30) tidak memiliki unsur subjek karena
menggunakan kata keterangan dalam, sehingga unsur subjek menjadi tidak jelas.
Kalimat
(29) dan (30) akan menjadi benar apabila ditulis sebagai berikut.
(29a) Peneliti melakukan analisis kualitas data dengan menggunakan suatu
fremework yang telah digunakan dalam penelitian terdahulu.
(30a) PP ini mengatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang
tertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi
komunitas setempat dan masyarakat pada umumnya maupun Perseroan
itu sendiri.
b.
Kalimat yang Tidak Bersubjek dan Berpredikat/ Kalimat Buntung.
Kalimat yang baik setidaknya harus memiliki subjek dan predikat. Kalimat
pada jurnal akuntansi yang dianalisis oleh peneliti memiliki beberapa kalimat
yang tidak bersubjek dan tidak berpredikat diantaranya adalah sebagai berikut.
(31) Tetapi partisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan
pada kinerja anggaran, sehingga tidak mendukung
H1b.(JA/2014/H30/P3/K2).
(32) Dalam hal kepemilikian pada perusahaan komersial ditandai dengan
adanya kepemilikan saham atau jumlah saham tersetor, yang selanjutnya
disebut modal saham (capital stock).(JA/2014/H36/P1/K2).
(33) Kemudian pada tahun 2011 sebanyak 10 perusahaan dan tahun 2012
sebanyak 7 perusahaan dari total keseluruhan 52
perusahaan.(JA/2014/H48/P1/K4).
Kalimat (31), (32), dan (33) merupakan kalimat yang tidak memiliki unsur
subjek dan predikat. Kalimat (31) tidak memiliki unsur subjek dan predikat karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50 kalimat
didahului
dengan
konjungsi
koordintaif
tetapi
yang
berfungsi
menghubungkan dua unsur kebahasaan atau lebih dalam satu kalimat, sehingga
unsur subjek dan predikatnya menjadi tidak jelas. Kalimat (32) tidak memiliki
unsur subjek dan predikat karena menggunakan kata dalam sehingga subjek dan
predikat pada kalimat tersebut menjadi tidak jelas. Kalimat (33) tidak memiliki
unsur subjek dan predikat karena kalimat tersebut dimulai dengan konjungsi
temporal kemudian, lalu diikuti kata pada, sehingga unsur subjek dan predikatnya
menjadi tidak jelas.
c.
Kalimat yang Penggunaan Konjungsinya Tidak Sesuai.
Penggunaan konjungsi atau kata hubung di dalam bahasa Indonesia masih
sering mengalami kesalahan, tidak terkecuali pada jurnal yang diteliti oleh
peneliti. Pada jurnal ini peneliti menerapkan teori yang dikemukakan oleh Rahardi
(2009). Konjungsi/ kata hubung terbagi menjadi empat jenis, yaitu konjungsi
koordinatif,
konjungsi
subordinatif,
konjungsi
korelatif,
dan
konjungsi
antarkalimat. Berikut akan dijabarkan beberapa contoh penggunaan konjungsi
yang tidak benar berdasarkan jenisnya.
1)
Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang bertugas menghubungkan
satuan kebahasaan yang bersifat sejajar (Rahardi, 2009: 65). Berikut adalah
beberapa contoh kesalahan dalam penggunaan konjungsi kordinatif.
(34) Aspek pemasaran, akuntansi keuangan dan personalia diatur secara
terpusat di bawah bidang non akademik. Sedangkan untuk kebijakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51 akademik diatur dengan sebagian bersifat desentralisasi di tingkat
fakultas maupun program studi.(JA/2014/H38/P3/K3).
(35) Penelitian yang dilakukan oleh Aubert (2009) menunjukkan bawa
variabel rasio debt to equity mempunyai pengaruh signifikan positif
terhadap keterlambatan audit. Sedangkan penelitian Utami (2006) dan
Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa rasio debt to equity pengaruh
signifikan terhadap keterlambatan audit. (JA/2014/H78/P22/K3).
(36) Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan menggunakan revenue
model maupun mengindikasikan 8 sektor industri dari jumlah
keseluruhan 13 sektor industri pada perusahaan manufaktur yang
terindikasi manajeman laba aktual. Dandengan menggunakan condtional
revenue model mampu mengidikasikan 11 sektor industri dari jumlah
keseluruhan 18 sektor industri yang terindikasi manajemen laba aktual.
(JA/2014/H43/P1/K7).
Dari contoh data di atas terbukti dalam karya tulis menulis masih sering
ditemukan kesalahan konjungsi atau tanda hubung yaitu konjungsi koordinatif
sedangkan pada kalimat (34) dan (35). Rahardi (2009) mengatakan konjungsi
koordinatif sedangkan menandai hubungan pertantangan. Dengan demikian,
kedua kalimat tersebut memang harus diletakkan diposisi intrakalimat. Dengan
demikian, bentuk kalimat (34) dan (35) yang benar adalah sebagai berikut.
(34a) Aspek pemasaran, akuntansi keuangan dan personalia diatur secara
terpusat di bawah bidang nonakademik, sedangkan untuk kebijakan
akademik diatur dengan sebagian bersifat desentralisasi di tingkat
fakultas maupun program studi.
(35a) Penelitian yang dilakukan oleh Aubert (2009) menunjukkan bawa
variabel rasio debt to equity mempunyai pengaruh signifikan positif
terhadap keterlambatan audit, sedangkan penelitian Utami (2006) dan
Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa rasio debt to equity pengaruh
signifikan terhadap keterlambatan audit.
Kesalahan dalam penggunaan kata hubung juga terdapat pada kalimat
(36) yaitu terdapat pada kata dan. Kalimat (36) salah karena penggunaan
konjungsi dan digunakkan di awal kalimat. Konjungsi dan merupakan konjungsi
yang bertugas untuk menandai hubungan penambahan yang diposisikan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52 konjungsi intrakalimat (Rahardi, 2009). Dengan demikian, bentuk kalimat (36)
yang benar adalah sebagai berikut.
(36a) Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan menggunakan revenue
model maupun mengindikasikan 8 sektor industri dari jumlah
keseluruhan 13 sektor industri pada perusahaan manufaktur yang
terindikasi manajeman laba aktual dan dengan menggunakan condtional
revenue model mampu mengidikasikan 11 sektor industri dari jumlah
keseluruhan 18 sektor industri yang terindikasi manajemen laba aktual.
2)
Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang bertugas menghubungkan
satuan-satuan kebahasaan yang tidak sejajar karena yang satu merupakan induk
kalimat dan yang lainnya merupakan anak kalimat (Rahardi, 2009: 65). Berikut
adalah beberapa contoh kesalahan dalam penggunaan konjungsi subordinatif yang
terdapat pada jurnal.
(37) Cara yang lain misalnya peneliti berusaha meningkatkan responserate
dengan cara melakukan prosedur follow-up dan sebagainya. Sehingga
dengan berbagai cara tersebut masalah bisa diatasi dan kualitas data
dapat ditingkatkan. (JA/2014/H2/P3/K6)
(38) Dalam riset akuntansi manajeman, survei dengan kuesioner melalui pos
(mail questionnaire) adalah metode survei yang paling banyak digunakan
(Van der Stede et al.2005). Sehingga dalam penelitian ini hanya akan
difokuskan pada analisis kualitas data survei dengan menggunakan
kuesioner
yang
dikirim
lewat
pos
(mail-questionnaire).
(JA/2014/H3/P2/K4).
Kalimat yang mengandung kesalahan konjungsi subordinatif terdapat pada
kalimat (37) dan (38) , yaitu pada kata sehingga. Kalimat (37) dan (38) salah
karena konjungsi sehingga digunakan pada awal kalimat. Konjungsi sehingga
merupakan konjungsi yang bertugas untuk menghubungkan dua klausa atau lebih.
Dengan demikian, bentuk kalimat (37) dan (38) yang benar adalah sebagai
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53 (37a) Cara yang lain misalnya peneliti berusaha meningkatkan responserate
dengan cara melakukan prosedur follow-up dan sebagainya,sehingga
dengan berbagai cara tersebut masalah bisa diatasi dan kualitas data
dapat ditingkatkan.
(JA/2014/H2/P3/K6)
(38a) Dalam riset akuntansi manajeman, survei dengan kuesioner melalui pos
(mail questionnaire) adalah metode survei yang paling banyak digunakan
(Van der Stede et al.2005), sehingga dalam penelitian ini hanya akan
difokuskan pada analisis kualitas data survei dengan menggunakan
kuesioner
yang
dikirim
lewat
pos
(mail-questionnaire).
(JA/2014/H3/P2/K4)
3)
Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang bertugas menghubungkan
entitas kebahasaan yang terdapat dalam sebuah kalimat (Rahardi, 2009: 65).
Berikut adalah beberapa contoh kesalahan dalam pengunaan konjungsi
antarkalimat yang terdapat pada jurnal.
(39) Jika tingkat response-rate yang tinggi tidak dapat dicapai di kesempatan
pertama peneliti mengirimkan survei questionnaire maka prosedur
follow-up seharusnya dilakukan (Diamond 2000; Dillman 2007; Van der
Stede et al. (JA/2014/H12/P1/K1)
(40) Meskipun jika dilihat dari totalasset menyatakkan bahwa ukuran
perusahaan sampel yang diaudit tidak beragam. (JA/2014/H82/P3/K2).
(41) Tetapi pertisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan
pada
kinerja
anggaran,
sehingga
tidak
mendukung
H1b.(JA/2014/H30/P3/K2).
Pada
kalimat
(39)
mengandung
kesalahan
hubung/konjungsi antarkalimat yaitu pada kata
penggunaan
jika, ....maka... bentuk
kata
jika
....maka... merupakan konjungsi ganda. Konjungsi ganda itu ditunjukkan dengan
hadirnya konjungsi yang masing-masing mengawali klausa-klausanya. Dengan
demikian kalimat (39) yang benar adalah sebagai berikut.
(39a) Jika tingkat response-rate yang tinggi tidak dapat dicapai di kesempatan
pertama peneliti mengirimkan survei questionnaire, prosedur follow-up
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54 seharusnya dilakukan (Diamond 2000; Dillman 2007; Van der Stede et
al. (JA/2014/H12/P1/K1).
Kalimat (40) juga mengandung kesalahan dalam penggunaan konjungsi
antarkalimat,
yaitu
pada
meskipun.
Kata
meskipun
digunakan
untuk
menghubungkan dua klausa atau lebih. Dengan demikian kata meskipun tidak
tepat apabila digunakan di awal kalimat. Kalimat (40) yang benar adalah sebagai
berikut.
(40a) Jika dilihat dari total asset menyatakkan bahwa ukuran perusahaan
sampel yang diaudit tidak beragam. (JA/2014/H82/P3/K2).
Kalimat (41 ) mengandung kesalahan penggunaan konjungsi yaitu pada
kata tetapi dan sehingga. Kata tetapi,...sehingga merupakan konjungsi ganda. Jadi
tidak dapat digunakan secara bersamaan pada suatu kalimat. Dengan demikian,
bentuk kalimat (41) yang benar adalah sebagai berikut.
(41a) Partisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan pada
kinerja, sehingga tidak mendukung H1b. (JA/2014/H30/P3/K2).
4.3
Kesalahan Kebahasaan yang Dominan
Berdasarkan analisis data di atas ditemukan 184 kesalahan dalam bidang
ejaan dan kalimat. Kesalahan tersebut yaitu: (1) kesalahan dalam penggunaan
huruf kapital sebanyak 9 kesalahan, (2) kesalahan dalam penggunaan huruf
miring sebanyak 18 kesalahan, (3) kesalahan dalam penggunaan kata depan di, ke,
dari sebanyak 4 kesalahan, (4) kesalahan dalam penggunaan tanda koma
sebanyak 105 kesalahan, (5) kesalahan dalam penggunaan tanda pisah sebanyak 3
kesalahan, (6) kesalahan dalam penulisan unsur serapan sebanyak 6 kesalahan,
(7) kalimat yang tidak memiliki unsur subjek sebanyak 4 kesalahan, (8) kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55 yang tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat/ kalimat buntung sebanyak 7
kesalahan, (9) kesalahan konjungsi subordinatif sebanyak 2 kesalahan,
(10) kesalahan konjungsi antarkalimat sebanyak 5 kesalahan, dan (11) kesalahan
konjungsi koordinatif sebanyak 21 kesalahan.
Berdasarkan rincian kesalahan di atas, kesalahan yang paling dominan yaitu
penggunaan tanda koma, setelah itu dilanjutkan dengan kesalahan penggunan
konjungsi koordinatif, kesalahan penggunaan huruf miring, kesalahan penggunaan
huruf kapital, kesalahaan kalimat yang tidak memiliki unsur subjek dan unsur
predikat/kalimat buntung, kesalahan penulisan unsur serapan, kesalahan
penggunaan konjungsi antarkalimat, kesalahan kalimat yang tidak memiliki unsur
subjek, kesalahan dalam penggunaan tanda pisah, dan yang paling sedikit yaitu
kesalahan penggunaan konjungsi subordinatif. Berikut ini merupakan grafik yang
menunjukkan persentase kesalahan kebahasaan yang terdapat dalam Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Tahun 2014 Universitas Kristen Petra.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56 Kesalahan penggunaan tanda koma merupakan kesalahan yang paling
dominan. Kesalahan tersebut kemungkinan
terjadi karena penulis kurang
memperhatikan atau kurang teliti dalam menggunakan tanda baca koma sebab
mereka lebih berfokus pada substansi topik yang ditulis. Selain itu, kesalahan
tersebut terjadi karena penulis kemungkinan lalai dalam menggunakan ejaan
bahasa Indonesia.
Kesalahan dominan berikutnya yaitu penggunaan konjungsi koordinatif dan
penggunaan huruf miring. Kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif sering
terjadi karena penulis kemungkinan besar kurang memperhatikan penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57 konjungsi seperti: dan, tetapi, atau, sedangkan, dan melainkan. Adapun,
kesalahan penggunaan huruf miring terjadi karena penulis lalai dalam
menggunakan tata tulis yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia.
Kesalahan kebahasaan yang paling sedikit yaitu kesalahan penggunaan
konjungsi subordinatif. Kesalahan tersebut jarang terjadi karena kemungkinan
penulis memahami fungsi dari konjungsi subordinatif yaitu sebagai penghubung
dua klausa atau lebih.
4.4
Pembahasaan
4.4.1
Kesalahan Kebahasaan
Pada pembahasan ini, peneliti meneliti kesalahan kebahasaan yang terdapat
dalam jurnal akuntansi yang sudah terakreditasi. Kesalahan kebahasaan yang
dianalisisi oleh peneliti adalah kesalahan ejaan dan kesalahan kalimat. Peneliti
akan memaparkan terlebih dahulu pembahasaan tentang kesalahan ejaan
kemudian pembahasan tentang kesalahan kalimat yang terdapat pada jurnal
terakreditasi bidang akuntansi. Hasil analisis data tersebut adalah sebagai berikut.
4.4.4.1 Pembahasan Kesalahan Ejaan
Berdasarkan analisis data kesalahan ejaan di atas, ditemukan beberapa jenis
kesalahan ejaan. Secara menyeluruh, kesalahan ejaan yang ditemukan dalam
penelitian ini berjumlah 144. Kesalahan itu meliputi (a) kesalahan pemakaian
huruf kapital dan kesalahan pemakaian huruf miring, (b) Kesalahan dalam
penulisan kata depan, (c) kesalahan pemakaian tanda baca yaitu, tanda baca koma,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58 tanda pisah, (d) kesalahan dalam penulisan unsur serapan. Atas dasar kesalahankesalahan tersebut, kesalahan yang sering ditemukan oleh peneliti adalah
kesalahan dalam pemakaian tanda baca koma. Hal tersebut terbukti dengan
ditemukannya seratus lima kesalahan dalam pemakaian tanda baca koma. Jumlah
ini merupakan jumlah yang paling banyak ditemukan dari kesalahan ejaan
lainnya.
Kesalahan dalam pemakaian tanda baca masih sering ditemukan pada media
cetak seperti jurnal. Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia telah
tertulis dengan jelas bahwa ada beberapa kententuan dalam penggunaan tanda
koma yaitu; (1) diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan, (2)
dipakai sebelum kata hubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan dalam
kalimat majemuk (setara), (3) untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya, (4) di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, termasuk
oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, dan akan tetapi, (5) untuk
memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari kata lain yang terdapat di
dalam kalimat, (6) untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dari
kalimat, (7) dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c)
tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis
berurutan. (8) dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunanya
dalam daftar pustaka, (9) dipakai di antara bagian-bagian dalam cacatan kaki atau
cacatan akhir, (10) dipakai di antara nama orang dan gelar akademis yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59 marga, (11) dipakai sebelum angka desimal atau diantara dolar dan sen,
(12) dipakai untuk mengapit keterangan atau keterangan aposisi dan (13) dipakai
di belakang katerangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah
baca/ salah pengertian.
Kesalahan dalam pemakaiaan tanda baca koma pada analisis data yang
ditemukan lebih cendrung terjadi, yaitu pada kalimat yang tidak menyertakan
tanda koma sebelum kata penghubung seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan
kalimat mejemuk (setara). Contohnya pada kalimat (42) Dalam hal pengendalian
internal, semua organisasi ini masuk dalam kategori cukup sedangkan dalam hal
kinerja program untuk pertanggungjawaban sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya
memberikan nilai kinerja yang baik. (JA/2014/H105/P2/K2). Kalimat (42) akan
benar apabila sebelum kata sedangkan disertakan tanda koma kerena kata
sedangkan merupakan kata penghubung. Dengan demikian kalimat yang benar
adalah sebagai berikut (42a). Dalam hal pengendalian internal, semua organisasi
ini masuk dalam ketegori cukup, sedangkan dalam hal kinerja program untuk
pertanggungjawaban sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya memberikan nilai
kinerja yang baik. Hal tersebut membuktikan bahwa pemakaian tanda koma harus
diperhatikan agar kesalahan seperti di atas tidak terulang lagi. Dengan demikian,
buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia belum sepenuhnya diterapkan
dengan baik dalam tulis-menulis dalam suatu karya ilmiah.
Kesalahan-kesalahan
ejaan yang ditemukan di atas, didasari oleh buku
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Pedoman ejaan itu mencangkup semua
ketentuan-ketentuan penulisan ejaan yang benar. Dengan demikian, kesalahan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60 kesalahan yang ditemukan itu dapat memperkuat penelitian yang sebelumnya,
bahwa kesalahan ejaan dalam jurnal karya ilmiah masih sering ditemukan.
Kesalahan yang ditemukan oleh peneliti di atas adalah hasil dari analisis
kedua yang dilakukan oleh peneliti dari data yang sebelumnya yang telah
diperiksa oleh kedua triagulator. Data triangulasi yang pertama banyak mengalami
kesalahan karena peneliti tidak mengklasifikasikan setiap jenis kesalahan yang
terdapat dalam kalimat. Peneliti hanya memaparkan kesalahan kebahasaan pada
setiap contoh kalimat yang menyebabkan kurang mendalamnya analisis yang
dilakukan, sehingga banyak data yang tidak disetujui oleh kedua triagulator.
(a)
Pembahasaan Kesalahan Kalimat
Berdasarkan analisis data kesalahan kalimat di atas, ditemukan beberapa
jenis kesalahan kalimat. Secara menyeluruh, kesalahan kalimat yang ditemukan
dalam penelitian ini berjumlah 40. Kesalahan itu meliputi (a) kalimat yang tidak
memiliki unsur subjek, (b) kalimat yang tidak memiliki unsur subjek dan unsur
predikat/ kalimat buntung, (c) Kalimat yang penggunan konjungsinya tidak
sesuai. Atas dasar kesalahan-kesalahan tersebut, kesalahan kalimat yang sering
ditemukan yaitu kesalahan konjungsi khususnya dalam penggunaan konjungsi
koordinatif. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukan 21 kesalahan penggunaan
konjungsi koordinatif. Jumlah ini merupakan jumlah terbanyak dibandingkan
dengan jumlah kesalahan kalimat yang lain.
Penemuan keempat jenis kesalahan penggunaan konjungsi di atas
didasarkan oleh teori yang dikemukakan Rahardi (2009: 14) yang mengatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61 bahwa kelas kata konjungsi atau kata penghubung , sesungguhnya adalah bagian
dari katagori kata-kata tugas dalam bahasa Indonesia. Konjungsi atau kata
penghubung di dalam bahasa Indonesia itu memiliki tingkat kompleksitas yang
tinggi dalam karang-mengarang atau tulis menulis. Kesalahan penggunaan
konjungsi yang temukan dalam suatu halaman bisa 3—4 kesalahan bahkan lebih.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kesalahan dalam penggunaan
konjungsi harus diperhatikan lebih teliti lagi.
Kesalahan konjungsi yang banyak ditemukan yaitu konjungsi koordinatif
dan konjungsi antarkalimat. Konjungsi koordinatif merupakan konjungsi yang
bertugas menghubungkan dua unsur kebahasaan atau lebih cendrung sama tataran
atau tingkat kepentinganya (Rahardi, 2009: 14). Akan tetapi, teori ini sering
diabaikan dan sering ditemukan penggunaan konjungsi koordinatif yang salah.
Contohnya kata dan, tetapi, padahal, dan sedangkan. Konjungsi itu sering
ditemukan di awal kalimat, padahal fungsi dari konjungsi koordinatif adalah
sebagai penghubung dua unsur kebahasaan atau lebih yang memiliki status yang
sama ,bukan sebagai kata penghubung yang menghubungkan antarkalimat.
Konjungsi
antarkalimat
merupakan
konjungsi
yang
bertugas
menghubungkan ide atau gagasan yang terdapat pada kalimat yang diawalinya
tersebut (Rahardi, 2009: 25). Kesalahan konjungsi yang sering ditemukan adalah
konjungsi tapi. Bentuk tapi atau tetapi merupakan konjungsi koordinatif sehingga
tidak bisa diletakkan pada awal kalimat.konjungsi yang tepat untuk mengantikan
konjungsi tapi atau tetapi pada awal kalimat adalah akan tetapi, atau namun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62 Adapun penemuan kesalahan struktur kalimat di atas dilandasi oleh teori
yang dikemukakan oleh Rahardi (2009) dan Sugono (2009) menyebutkan bahwa
syarat pokok yang perlu diperhatikan dalam pembentukkan kalimat ialah adanya
unsur predikat dan permutasi unsur kalimat. Permutasi atau perubahaan urutan
dikenakan pada subjek dan predikat dalam suatu kalimat. Jika perubahan predikat
dan subjek tidak menimbulkan makna baru, pernyataan itu merupakan kalimat.
Dalam analisis data ditemukan ada kalimat yang tidak memiliki unsur
subjek dan unsur predikat. Kalimat yang tidak memiliki unsur subjek dan unsur
predikat merupakan kalimat yang tidak benar, karena kalimat yang benar
setidaknya harus memiliki subjek dan predikat.
Dengan demikian, penelitian ini dapat digunakan untuk memperkuat
penelitian mengenai analisis kesalahan kalimat yang telah dilakukan sebelumnya
khususnya kesalahan konjungsi. Kesalahan konjungsi tersebut mengaju pada teori
yang dikemukakan oleh Rahardi (2009).
4.4.1.2 Kesalahan Kebahasaan yang Dominan
Berdasarkan analisis data yang dilakukan oleh peneliti tentang kesalahan
ejaan dan kalimat, dapat disimpukkan bahwa kesalahan yang dominan yang
ditemukan oleh peneliti ialah kesalahan dalam penggunaan tanda baca koma.
Kesalahan dalam penggunaan tanda baca koma yang ditemukan peneliti
berjumlah 105. Pada buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang terbaru
terdapat 13 kententuan dalam penggunaan tanda koma yaitu (1) diantara unsurunsur dalam suatu perincian atau pembilangan, (2) dipakai sebelum kata hubung,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63 seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan dalam kalimat majemuk (setara), (3)
untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu
mendahului induk kalimatnya, (4) di belakang kata atau ungkapan penghubung
antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat, termasuk oleh karena itu, jadi, lagi
pula, meskipun begitu, dan akan tetapi, (5) untuk memisahkan kata seperti o, ya,
wah, aduh, kasihan, dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat, (6) untuk
memisahkan petikan langsung dari bagian lain dari kalimat, (7) dipakai di antara
(a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d)
nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. (8) dipakai untuk
memisahkan bagian nama yang dibalik susunanya dalam daftar pustaka,
(9)
dipakai di antara bagian-bagian dalam cacatan kaki atau cacatan akhir, (10)
dipakai di antara nama orang dan gelar akademis yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga, (11) dipakai
sebelum angka desimal atau diantara dolar dan sen, (12) di pakai untuk mengapit
keterangan atau keterangan aposisi dan (13) dipakai di belakang katerangan yang
terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca/ salah pengertian.
Peneliti banyak menemukan tanda koma tidak dipakai sebelum kata penghubung
seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan pada jurnal akuntansi yang telah
berstatus terakreditasi ini.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang paling dominan
dari keseluruhan data yang dianalisi yaitu pada kesalahan ejaan dan kalimat
adalah kesalahan dalam penggunaan tanda baca koma. Hal ini dapat dilihat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64 jumlah yang ditemukan oleh peneliti yaitu sebanyak 105 kesalahan dan ini
merupakan kesalahan yang paling banyak dari kesalahan kebahasaan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V merupakan penutup dari laporan penelitian ini. Bab ini membahas
mengenai kesimpulan dan saran yang diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil
penelitian.
5.1
Kesimpulan
Penelitian ini mengangkat dua pokok permasalahan yaitu jenis-jenis
kesalahan kebahasaan dan kesalahan kebahasaan yang dominan dalam artikel
jurnal terakreditasi Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen
Petra. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasaan pada bab IV, dapat diambil
simpulan bahwa kesalahan kebahasaan yang ditemukan meliputi, (a) kesalahan
pemakaian huruf yaitu kesalahan dalam penggunaan huruf kapital dan huruf
miring, (b) kesalahan dalam menuliskan kata depan yaitu kata depan di-, (c)
kesalahan dalam pemakaian tanda baca yaitu kesalahan pemakaian tanda koma
dan kesalahan pemakaian tanda pisah, (d) kesalahan dalam penulisan unsur
serapan, (e) kesalahan kalimat yang tidak memiliki unnsur subjek, (f) kesalahan
kalimat yang tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat/ kalimat buntung,
dan (g) kalimat yang penggunaan konjungsinya tidak sesuai yaitu konjungsi
koordinatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi antarkalimat.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa kesalahan
kebahasaan yang paling dominan adalah kesalahan dalam bidang ejaan, 65 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66 khususnya penggunaan tanda baca koma. Hal tersebut dibuktikan dengan
ditemukannya kesalahan penggunaan tanda koma sebanyak 105.
5.2
Saran
Sebagai akhir dari penelitian ini, peneliti menyampaikan beberapa saran
yang diharapkan dapat berguna bagi kepentingan pihak-pihak terkait. Saran
tersebut ditunjukkan untuk (1) kaum akademisi, (2) perguruan tinggi, dan (3)
peneliti lain.
1.
Kaum Akademisi
Bagi kaum akademisi harus memahami pentingnya penggunaan kebahasaan
yang tepat dalam penulisan artikel jurnal. Hal tersebut karena penggunaan
kebahasaan yang tepat dalam penulisan artikel jurnal merupakan hal yang penting
dan tidak boleh diabaikan dalam penulisan karya ilmiah khususnya artikel jurnal
terakreditasi.
2.
Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi harus memperhatikan kualitas jurnal yang diterbitkan
terlebih jurnal yang berstatus terakreditasi. Kualitas jurnal yang perlu diperhatikan
bukan hanya dari segi substansi, melainkan juga penggunaan kebahasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67 3.
Peneliti Lain
Fokus dalam penelitian ini yaitu kesalahan kebahasaan pada artikel jurnal
terakreditasi. Oleh karena itu, bagi peneliti lain diharapkan dapat meneliti
kesalahan kebahasaan pada objek penelitian yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68 DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2014. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka.
Arifin, Zainal. 1987. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Melton Putra.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penellitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2011. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Handaru, Deny Pradita Tri. 2015. “Jenis-jenis Kesalahan Penggunaan Konjungsi
dalam Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah
Universitas Sanata Dharma Tahun 2013”. Yogyakarta. PBSI: Universitas
Sanata Dharma.
Jurnal Akuntansi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 16, Nomor 1, Mei 2014.
Surabaya: Program Studi Akuntansi, Universitas Kristen Petra.
Jurnal Akuntansi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 16, Nomor 2, November
2014. Surabaya: Program Studi Akuntansi, Universitas Kristen Petra.
Kemendikbud. 2015. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta:
Kemendikbud.
Kridalaksana, Harimurti. 2005. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Edisi Kedua.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kuntarti, Anggit. 2015. “Analisis Kesalahan Kalimat pada Skripsi Mahasiswa
Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Yogyakarta”. Yogyakarta. PBSI: Universitas Negeri Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69 Moleong, Lexy J. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Karya.
Rosda
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Ramlan, M. 2008. Kalimat, Konjungsi, dan Preposisi Bahasa Indonesia dalam
Penulisan Karangan Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan
Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka.
Sugono, Dedy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Supiyanto, Ade. 2015. “Jenis Kesalahan Penggunaan Konjungsi dalam Kalimat
Majemuk pada Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro
Lulusan Tahun 2013 Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta”.
Yogyakarta. PBSI: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70 Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71 TRIANGULASI DATA AWAL
Berikut ini adalah hasil analisis data penelitian Analisis Kesalahan Ejaan dan Kalimat pada Artikel Jurnal Terakreditasi Bidang Akuntansi
yang perlu dicek oleh ahli atau pakar. Berilah tanda centang (9) pada kolom “setuju” atau “tidak setuju” yang menggambarkan penilaian Anda
terhadap hasil analisis kesalahan kebahasaan.
No
1.
2.
3.
4.
Kalimat yang Mengandung
Kesalahan dalam Penggunaan
Huruf Kapital
Standar Auditing adalah sepuluh
standar yang ditetapkan dan disahkan
oleh Institut Angkutan Publik
Indonesia (IAPI), yang terdiri dari
standar umum, standar perkerjaan
lapangan, dan standar pelaporan
berserta interpretasinya.
(JA/2014/H34/P1/K1).
Setelah mempertimbangkan lingkup
isi/Aspek Pertanggungjawaban Sosial
dan faktor profesionalisme Auditor,
maka hasil pengembangan menjadi
Model Audit Pertanggungjawaban
Sosial dengan metode HCD adalah
seperti pada Gambar 1.
(JA/2014/H35/P2/K6).
Program-program Administrative yang
berkaitan dengan program tersebut.
a) memiliki dokumentasi
kelembagaan secara resmi dengan
pembagian yang jelas antara hak dan
kewajiban pada struktur organisasinya.
Analisis Kesalahan
Keterangan
Perbaikan
Triagulator
Tidak
Setuju
Setuju
9
Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf
kapital.
Standar auditing adalah sepuluh standar
yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut
Angkutan Publik Indonesia (IAPI), yang
terdiri dari standar umum, standar
perkerjaan lapangan, dan standar
pelaporan berserta interpretasinya.
Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf
kapital.
Setelah mempertimbangkan lingkup
isi/Aspek Pertanggungjawaban Sosial dan
faktor profesionalisme auditor, maka hasil
pengembangan menjadi Model Audit
Pertanggungjawaban Sosial dengan
metode HCD adalah seperti pada gambar
1.
9
Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf
kapital.
Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf
kapital.
Program-program administrative yang
berkaitan dengan program tersebut.
a) Memiliki dokumentasi kelembagaan
secara resmi dengan pembagian yang jelas
antara hak dan kewajiban pada struktur
organisasinya.
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72 (JA/2014/H37/P2/K1).
5.
6.
10.
7.
b) memiliki kinerja program yang baik
dalam pertanggungjawaban sosial
organisasi, hubungan masyarakat,
lingkungan, pengendalian keuangan
dan hubungan dengan karyawan.
(JA/2014/H37/P3/K1).
c) memiliki kinerja program yang baik
dalam pertanggungjawaban sosial
organisasinya baik secara internal
maupun bagi masyarakat, dari meliputi
aspek tata nilai organisasi hubungan
masyarakat, lingkungan, pengendalian
keuangan dan hubungan dengan
karyawan. (JA/2014/H37/P3/K1).
Sebagaimana telah disampaikan di sub
bagian Metode Penelitian bahwa untuk
organisasi keagamaan diwakili oleh
Pondok Pesantren Sunan Drajat.
(JA/2014/H37/P4/K2).
Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf
kapital.
b) Memiliki kinerja program yang baik
dalam pertanggungjawaban sosial
organisasi, hubungan masyarakat,
lingkungan, pengendalian keuangan dan
hubungan dengan karyawan.
9
Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf
kapital.
c) Memiliki kinerja program yang baik
dalam pertanggungjawaban sosial
organisasinya baik secara internal maupun
bagi masyarakat, dari meliputi aspek tata
nilai organisasi hubungan masyarakat,
lingkungan, pengendalian keuangan dan
hubungan dengan karyawan.
9
Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf
kapital.
Sebagaimana telah disampaikan di sub
bagian metode penelitian bahwa untuk
organisasi keagamaan diwakili oleh
Pondok Pesantren Sunan Drajat.
9
Standarisasi atau Rumah Sakit bersalin
dipenuhi dengan baik sebagai
ketentuan utama.
(JA/2014/H38/P2/K3).
Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf
kapital.
Standarisasi atau rumah sakit bersalin
dipenuhi dengan baik sebagai ketentuan
utama.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73 8.
No
1.
2.
3.
Hal ini sedikit berbeda pada Yayasan
di Pondok Pesantren Sunan Drajat
melalui unit usahanya dan juga
Yayasan Soerya di RSAB Soerya yang
cenderung bergaya Konseptual.
(JA/2014/H39/P2/K1).
Kalimat yang Mengandung
KesalahanPenggunaan Huruf
Miring
Metode survei mempunyai banyak
manfaat misalnya merupakan metode
pengumpulan data dalam jumlah besar
untuk keperluan generalisasi daya
dengan biaya yang relatif rendah (costeffective) dan dapat menghindari bias
interview (Roberts 1999).
(JA/2014/H1/P1/K3)
Dengan demikian diharapkan bahwa
semua paper yang lolos untuk
dipresentasikan dalam SNA
merupakan pepar yang memiliki
kualitas tinggi yang kemudian
dipublikasikan dalam procceding
SNA. (JA/2014/H3/P1/K4)
Kuesioner yang dikirimkan kepada
responden dengan melalui pos (mail
quwtionnarire) merupakan salah satu
Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf
kapital.
Hal ini sedikit berbeda pada Yayasan di
Pondok Pesantren Sunan Drajat melalui
unit usahanya dan juga Yayasan Soerya di
RSAB Soerya yang cenderung bergaya
konseptual.
AnalisisKesalahan
Keterangan
Perbaikan
Triagulator
Tidak
Setuju
Setuju
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf
miring.
Metode survei mempunyai banyak
manfaat misalnya merupakan metode
pengumpulan data dalam jumlah besar
untuk keperluan generalisasi daya dengan
biaya yang relatif rendah (cost-effective)
dan dapat menghin dari bias interview
(Roberts 1999).
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf
miring
Dengan demikian, diharapkan bahwa
semua paper yang lolos untuk
dipresentasikan dalam SNA merupakan
pepar yang memiliki kualitas tinggi yang
kemudian dipublikasikan dalam
procceding SNA.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf
miring
Kuesioner yang dikirimkan kepada
responden dengan melalui pos (mail
quwtionnarire) merupakan salah satu
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74 4.
5.
6.
7.
teknik pengumpulan data yang banyak
dikritik karena memungkinkan
rendahnya response yang diberikan
(kerliger dan Lee 2000).
(JA/2014/H3/P2/K1).
Bagaimana akibat dari kenyataan yang
terjadi diperusahaan jika akibat
negative berupaya menyimpang,
akibat positif berupa hasil yang baik
dari standar yang sudah di tentukan.
(JA/2014/H35/P2/K1)
Setelah disepakati antara tim auditor
danentitas, maka kegiatan audit dapat
dilakukan melalui kuisioner
pengendalian intern dan kuisioner
organisasi fungsional, yang
selanjutnya disimpulkan dan
didokumentasi dalam suatu daftar
temuan audit.(JA/2014/H35/P4/K2).
Penghargaan dari PBB ini
dimaksudkan untuk dapat
meningkatkan peran, profesionalisme
dan visibility dari pelayanan publik
dengan tiga katagori dasar, yakni
transparansi dan akuntabilitas,
perbaikan layanan dan aplikasi ICT
(Information dan Communication
Technology).(JA/2014/H36/P4/K2).
Namun, beberapa penelitian
menunjukkan bahwa terdapat
pergeseran perilaku manajeman laba,
teknik pengumpulan data yang banyak
dikritik karena memungkinkan rendahnya
response yang diberikan (kerliger dan Lee
2000).
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf
miring
Bagaimana akibat dari kenyataan yang
terjadi dipeusahaan jika akibat negative
berupaya menyimpang, akibat positif
berupa hasil yang baik dari standar yang
sudah di tentukan.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf
miring
Setelah disepakati antara tim auditor
danentitas, maka kegiatan audit dapat
dilakukan melalui kuisioner pengendalian
intern dan kuisioner organisasi
fungsional, yang selanjutnya disimpulkan
dan didokumentasi dalam suatu daftar
temuan audit
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf
miring
Penghargaan dari PBB ini dimaksudkan
untuk dapat meningkatkan peran,
profesionalismedan visibilitydari
pelayanan publik dengan tiga katagori
dasar, yakni transparansi dan
akuntabilitas, perbaikan layanan dan
aplikasi ICT (Information dan
Communication Technology)
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf
miring
Namun, beberapa penelitian menunjukkan
bahwa terdapat pergeseran perilaku
manajeman laba, dari akrual manuju rill.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75 8.
9.
10.
11.
dari akrual manuju rill.
(JA/2014/H51/P6/K5).
RSAB Soerya dibangun berlandaskan
bisnis keluarga dengan dasar
kekeluargaan dan hubungan emosional
yang dekat diantaranya
pendiri/stakeholder.
(JA/2014/H38/P2/K2).
Zuhroh (1997) menyatakan bahwa
besar kecilnya asset yang dimiliki oleh
perusahaan tidak terjadi pertimbangan
satu-satunya bagi para investor dalam
mengambil pertimbangan investasi,
tetapi masih terdapat faktor-faktor lain
yang lebih penting, misalnya tingkat
keberuntungan dan prospek
perusahaan di masa yang akan datang,
dan besarnya asset yang dimiliki oleh
perusahaan tidak menjamin
menghasilkan kinerja yang baik.
(JA/2014/H59/P1/K3).
Ketika arus kas dari aktivitas operasi
perusahaan tinggi, motivasi untuk
melakukan manajemen laba akan
menurun karena perusahaan secara rill
mampu mengahasilkan dana yang
cukup. (JA/2014/H60/P3/K6).
Porter dan Kramer (2006) menyatakan
bahwa CSR yang dilakukan
perusahaan dapat memperbaiki kesan
(image) perusahaan, memperkuat
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf
miring
RSAB Soerya dibangun berlandaskan
bisnis keluarga dengan dasar
kekeluargaan dan hubungan emosional
yang dekat diantaranya
pendiri/stakeholder
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf
miring
Zuhroh (1997) menyatakan bahwa besar
kecilnya asset yang dimiliki oleh
perusahaan tidak terjadi pertimbangan
satu-satunya bagi para investor dalam
mengambil pertimbangan investasi, tetapi
masih terdapat faktor-faktor lain yang
lebih penting, misalnya tingkat
keberuntungan dan prospek perusahaan di
masa yang akan datang, dan besarnya
asset yang dimiliki oleh perusahaan tidak
menjamin menghasilkan kinerja yang
baik.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf
miring
Ketika arus kas dari aktivitas operasi
perusahaan tinggi, motivasi untuk
melakukan manajemen laba akan
menurun karena perusahaan secara
rillmampu mengahasilkan dana yang
cukup
Porter dan Kramer (2006) menyatakan
bahwa CSR yang dilakukan perusahaan
dapat memperbaiki kesan (image)
perusahaan, memperkuat merk, dan
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf
miring
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76 12.
13.
14.
15.
16.
17.
merk, dan bahkan memperkuat nilai
sahamnya. (JA/2014/H66/P8/K6).
Dengan menggunkan rerangka teori
keangenan tentang perilaku
opportunistik manajer tersebut, hasil
penelitian Prior et al.. (2008)
menemukan bukti empiris yang
mendukung hipotesisnya.
(JA/2014/H67/P16/K4)
Penelitian ini menggunakan sofware
Warp PLS 3.0 dalam pengujian model
SEM-PLS.
(Kock,2013).(JA/2014/H69/P4/K8)
Hasil ini sesuai argument Lanis dan
Richarson (2012) yang menyatakan
bahwa semakin baik kinerja CSR maka
akan semakin banyak informasi CSR
yang dilaporkan.
(JA/2014/H72/P6/K2)
Dalam rangka meningkatkan validitas
internl, penelitian mendatangdapat
menggunakan setting eksperimen
laboratorium. (JA/2014/H73/P3/K6)
Penelitian mendatang juga dapat
menggunakan proksi manajemen laba
selain akrual seperti manipulasi
aktivitas riil. (JA/2014/H73/P3/K7).
Penelitian ini tidak menggunakan
proksi tersebut karena adanya
kemungkinan subtitusi sehingga
perusahaan tidak menggunakan teknik
bahkan memperkuat nilai sahamnya.
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf
miring
Dengan menggunkan rerangka teori
keangenan tentang perilaku
opportunistikmanajer tersebut, hasil
penelitian Prior et al.. (2008) menemukan
bukti empiris yang mendukung
hipotesisnya.
9
Ejaan: Kesalahanpenulisanhuruf
miring
Penelitian ini menggunakan sofware
Warp PLS 3.0 dalam pengujian model
SEM-PLS. (Kock,2013).
9
Ejaan:Kesalahan penulisan huruf
miring
Hasil ini sesuai argumentLanis dan
Richarson (2012) yang menyatakan
bahwa semakin baik kinerja CSR maka
akan semakin banyak informasi CSR yang
dilaporkan.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf
miring
Dalam rangka meningkatkan validitas
internl, penelitian mendatangdapat
menggunakan settingeksperimen
laboratorium.
Penelitian mendatang juga dapat
menggunakan proksi manajemen laba
selain akrual seperti manipulasi aktivitas
riil
Penelitian ini tidak menggunakan proksi
tersebut karena adanya kemungkinan
subtitusi sehingga perusahaan tidak
menggunakan teknik akrual dan
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf
miring
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf
miring
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77 18.
19.
20.
21.
akrual dan manipulasi aktivitas rill
secara bersama-sama (Kim,2012).
(JA/2014/H73/P3/K8).
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi mengenai
faktor apa saja yang secara signifikan
berpengaruh pada keterlambatan audit
dengan menggunakan variable yang
berupa atribut yang diturunkan dari
perusahaan dan dari auditornya.
(JA/2014/H75/P4/K5).
Besar kecilnya ukuran perusahaan
dapat dilihat dari besaran asset
yangdimiliki oleh perusahaan
.( JA/2014/H77/P21/K1).
Rata-rata keterlambatan audit ini
merupakan rata-rata keterlambatan
audit untuk seluruh perusahaan
sampel, dari perusahaan yang ukuran
(total aset) nyater kecil, yaitu
Infortech Alliance Berhad yang
bergerak dibidang teknologi sampai
dengan perusahaan yang memiliki aset
terbesar yaituPublic Bank Berhad
yang bergerak di bidang perbankkan.
Sedangkan nilai koefisien regresi yang
tertunda positif menunjukkan bahwa
jika perusahaan termasuk perusahaan
non keuangan, maka akan memiliki
keterlambatan audit yang panjang
karena audit memerlukan waktu lebih
manipulasi aktivitas rillsecara bersamasama (Kim,2012).
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf
miring
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi mengenai faktor
apa saja yang secara signifikan
berpengaruh pada keterlambatan audit
dengan menggunakan variable yang
berupa atribut yang diturunkan dari
perusahaan dan dari auditornya.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf
miring
Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat
dilihat dari besaran asset yang dimiliki
oleh perusahaan.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf
miring
Rata-rata keterlambatan audit ini
merupakan rata-rata keterlambatan audit
untuk seluruh perusahaan sampel, dari
perusahaan yang ukuran (total aset) nyater
kecil, yaitu Infortech Alliance Berhad
yang bergerak dibidang teknologi sampai
dengan perusahaan yang memiliki aset
terbesar yaituPublic Bank Berhad yang
bergerak di bidang perbankkan.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf
miring
Sedangkan nilai koefisien regresi yang
tertunda positif menunjukkan bahwa jika
perusahaan termasuk perusahaan non
keuangan, maka akan memiliki
keterlambatan audit yang panjang karena
audit memerlukan waktu lebih panjang
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78 22.
panjang pada perusahaan non
keuangan, terutama rekening
inventory.
.( JA/2014/H77/P21/K1).
Rata-rata keterlambatan audit ini
merupakan rata-rata keterlambatan
audit untuk seluruh perusahaan
sampel, dari perusahaan yang
ukuranya (total aset) terkecil, yaitu
Infortech Alliance Berhad yang
bergerak dibidang teknologi sampai
dengan perusahaan yang memiliki aset
terbesar yaitu Public Bank Berhad
yang bergerak di bidang perbankkan.
pada perusahaan non keuangan, terutama
rekening inventory.
.
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf
miring
Rata-rata keterlambatan audit ini
merupakan rata-rata keterlambatan audit
untuk seluruh perusahaan sampel, dari
perusahaan yang ukuranya (total aset)
terkecil, yaitu Infortech Alliance Berhad
yang bergerak dibidang teknologi sampai
dengan perusahaan yang memiliki aset
terbesar yaitu Public Bank Berhad yang
bergerak di bidang perbankkan.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79 No
1.
2.
3.
4.
Kalimat yang Mengandung
Kesalahan Kata Depan
Penelitian yang dilakukan atas nilai
pasar organisasi menunjukkan
pergerakan yang cukup signifikan,
dimana nilai pasar perusahaan tahun
1975 sebanyak 83% ditentukan oleh
aspek keuangan dan 17% aspek nonkeuangan. (JA/2014/H89/P1/K6).
Dalam bahasa yang sama juga
diungkapkan oleh majalah Investor.
dimana perusahaan perlu membangun
hubungan baik dengan semua
stakeholder, tidak sekedar menjaga
hubungan dengan pemegang saham
(shareholder) dan memberi bantuan
sosial, tetapi perusahaan juga harus
membina hubungan dengan
konsumen, pemerintah, dan
masyarakat luas (menjaga
kesinambungan, 2013).
(JA/2014/H89/P2/K2).
Berdasarkan kajian tersebut dapat
dirumuskan hipotesis pertama seperi
dibawah ini. (JA/2014/H91/P1/K5).
Disisi lain, aktivitas berkelanjutan
juga merupakan salah satu upaya
organisasi untuk berkontribusi
terhadap sustainable development.
(JA/2014/H91/P2/K3).
Analisis Kesalahan
Keterangan
Perbaikan
Triagulator
Tidak
Setuju
Setuju
9
Ejaan: Kesalahan penulisan kata
depan,di, ke, dari.
Penelitian yang dilakukan atas nilai pasar
organisasi menunjukkan pergerakan yang
cukup signifikan, di mana nilai pasar
perusahaan tahun 1975 sebanyak 83%
ditentukan oleh aspek keuangan dan 17%
aspek non-keuangan.
Ejaan: Kesalahan penulisan kata
depan,di, ke, dari.
Dalam bahasa yang sama juga
diungkapkan oleh majalah Investo. di
mana perusahaan perlu membangun
hubungan baik dengan semua stakeholder,
tidak sekedar menjaga hubungan dengan
pemegang saham (shareholder) dan
memberi bantuan sosial, tetapi perusahaan
juga harus membina hubungan dengan
konsumen, pemerintah, dan masyarakat
luas (menjaga kesinambungan, 2013).
9
Ejaan: Kesalahan penulisan kata
depan,di, ke, dari.
Berdasarkan kajian tersebut dapat
dirumuskan hipotesis pertama seperi di
bawah ini.
Di sisi lain, aktivitas berkelanjutan juga
merupakan salah satu upaya organisasi
untuk berkontribusi terhadap sustainable
development.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan kata
depan,di, ke, dari.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80 5.
6.
7.
8.
Sebagai kesimpulan, organisasi bisnis
sudah menyadari bahwa penting untuk
melibatkan komunitas lokal dalam
oprasi bisnis mereka termasuk
mengevaluasi dampak keberadaan
organisasi bisnis tersebut didalam
komunitas yang ada.
(JA/2014/H95/P4/K7).
Perbedaan signifikan tersebut
menunjukkan kinerja pengungkapan
sustainability report PT Astra
Internasional dalam hal dimensi
ekonomi (EC) lebih rendah
dibandingkan lainnya, dimana hal ini
terlihat dari “maen difference” yang
negatif. (JA/2014/H97/P1/K2).
Termasuk didalam PSA adalah
Interpretasi Pernyataan Standar
Auditing (IPSA), yang merupakan
interpretasi resmi yang dikeluarkan
oleh IAPI terhadap ketentuanketentuan yang diterbitkan IAPI dalam
PSA. (JA/2014/H34/P2/K3).
Hal ini berbeda halnya dengan
Universitas Widya Kartika dimana
pos anggran seperti ini biasanya sudah
termasuk di bagian Humas atau bidang
Non-Akademik dan sudah
direncanakan dalam Rapat
KerjaTahunan.(JA/2014/H41/P2/K1).
Ejaan: Kesalahan penulisan kata
depan,di, ke, dari.
Sebagai kesimpulan, organisasi bisnis
sudah menyadari bahwa penting untuk
melibatkan komunitas lokal dalam oprasi
bisnis mereka termasuk mengevaluasi
dampak keberadaan organisasi bisnis
tersebut di dalam komunitas yang ada.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan kata
depan,di, ke, dari.
Perbedaan signifikan tersebut
menunjukkan kinerja pengungkapan
sustainability report PT Astra
Internasional dalam hal dimensi ekonomi
(EC) lebih rendah dibandingkan lainnya,
di mana hal ini terlihat dari “maen
difference” yang negatif.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan kata
depan,di, ke, dari.
Termasuk di dalam PSA adalah
Interpretasi Pernyataan Standar Auditing
(IPSA), yang merupakan interpretasi
resmi yang dikeluarkan oleh IAPI
terhadap ketentuan-ketentuan yang
diterbitkan IAPI dalam PSA.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan kata
depan,di, ke, dari.
Hal ini berbeda halnya dengan Universitas
Widya Kartika di mana pos anggran
seperti ini biasanya sudah termasuk di
bagian Humas atau bidang NonAkademik dan sudah direncanakan dalam
Rapat Kerja Tahunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81 9.
10.
11.
12.
13.
Penelitian ini mengapdopsi pada
penelitian yang dilakukan oleh
Stubben (2010) dimana terdapat dua
model pengukuran unruk mendeteksi
adanya manajeman laba akrual.
(JA/2014/H43/P1/K3).
Dimana aspek sosial terdiri dari
empat sub-dimensi yaitu;
(JA/2014/H93/P2/K4).
Organisasi bisnis yang mencetak nilai
tertinggi atas kedua rasio keuangan
diatas adalah PT Tambang Batubara
Bukit Asam. (JA/2014/H96/P2/K2).
Dimana hal ini bertolak belakang,
PGN memiliki kinerja ekonomi (EC)
dan lingkungan (EN) termasuk
kedalam kelompok yang rendah secara
signifikan dibandingkan organisasi
lainnya. (JA/2014/H98/P2/K3).
Namun, kedua organisasi tersebut dal
hal kinerja sustainability report untuk
dimensi lingkungan (EN) masuk
kedalam kelompok kinerja “EN” yang
signifikan paling rendah dibandingkan
organisasilainya.
(JA/2014/H99/P1/K3).
Ejaan: Kesalahan penulisan kata
depan,di, ke, dari.
Penelitian ini mengapdopsi pada
penelitian yang dilakukan oleh Stubben
(2010) di mana terdapat dua model
pengukuran unruk mendeteksi adanya
manajeman laba akrual.
Ejaan: Kesalahan penulisan kata
depan,di, ke, dari.
Di mana aspek sosial terdiri dari empat
sub-dimensi yaitu;
9
Ejaan: Kesalahan penulisan kata
depan,di, ke, dari.
Organisasi bisnis yang mencetak nilai
tertinggi atas kedua rasio keuangan di
atas adalah PT Tambang Batubara Bukit
Asam.
Di mana hal ini bertolak belakang, PGN
memiliki kinerja ekonomi (EC) dan
lingkungan (EN) termasuk kedalam
kelompok yang rendah secara signifikan
dibandingkan organisasi lainnya.
9
Namun, kedua organisasi tersebut dal hal
kinerja sustainability report untuk dimensi
lingkungan (EN) masuk ke dalam
kelompok kinerja “EN” yang signifikan
paling rendah dibandingkan organisasi
lainya.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan kata
depan,di, ke, dari.
Ejaan: Kesalahan penulisan kata
depan,di, ke, dari.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82 No
Kalimat yang Mengandung Kesalahan
Penggunaan Tanda Koma (,)
Analisis Kesalahan
Keterangan
Perbaikan
Setuju
Tidak
Setuju
9
Metode survei mempunyai banyak manfaat
misalnya merupakan metode pengumpulan data
dalam jumlah besar untuk keperluan
generalisasi data dengan biaya yang relatif
rendah (cost-effective) dan dapat menghindari
bias interview (Roberts 1999).
( JA/2014/H1/P1/K3).
Jika surve dirancang dan dilakukan dengan
benar maka metode ini akan dapat menjadi
metode besar dan berkualitas tinggi.
( JA/2014/H2/P1/K3)
Oleh karena itu kualitas data sangat penting
dalam riset menggunakan metode survei.
( JA/2014/H1/P1/K4)
Seperti telah dibahas di atas bahwa meskipun
metode survei seringkali digunakan tetapi ada
keragua mengenai kualitas data yang
dikumpulkan dengan metode tersebut.
( JA/2014/H2/P2/K3).
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
5.
Namun demikian fokus penelitian ini adalah
metode surve dengan menggunakan mailquestionnaire dengan penjelasan sebagai
berikut. ( JA/2014/H3/P1/K3).
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Namun demikian (,) fokus penelitian ini
adalah metode surve dengan
menggunakan mail-questionnaire dengan
penjelasan sebagai berikut.
9
6.
Sehingga dalam penelitian ini hanya akan
Ejaan : kesalahan dalam
Sehingga dalam penelitian ini hanya akan
9
1.
2.
3.
4.
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Metode survei mempunyai banyak
manfaat (,) misalnya metode
pengumpulan data dalam jumlah besar
untuk keperluan generalisasi data dengan
biaya yang relatif rendah (cost-effective)
dan dapat menghindari bias interview
(Roberts 1999).
Jika surve dirancang dan dilakukan
dengan benar (,) maka metode ini akan
dapat menjadi metode besar dan
berkualitas tinggi.
Oleh karena itu (,) kualitas data sangat
penting dalam riset menggunakan metode
survei.
Seperti telah dibahas di atas meskipun
metode survei seringkali digunakan (,)
tetapi ada keragua mengenai kualitas data
yang dikumpulkan dengan metode
tersebut.
Triagulator
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83 difokuskan pada analisis kualitas data survei
dengan menggunakan kuesioner yang dikirim
lewat pos (mail-questionnaire).
( JA/2014/H2/P2/K3).
Dalam melakukan analisis mengenai kualitas
data tersebut (,) digunakan suatu framework
yang telah digunakan dalam penelitianpenelitian terdahulu. ( JA/2014/H1/P1/K2)
penggunaan tanda (,)
8.
Karakteristik tersebut akan dianalisis dalam
pembahasaan berserta dengan data yang tidak
ditabulasikan dalam tabel tersebut.
( JA/2014/H3/P2/K 4)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Karakteristik tersebut (,) akan dianalisis
dalam pembahasaan berserta dengan data
yang tidak ditabulasikan dalam tabel
tersebut.
9
9.
Oleh karena itu sampel harus merupakan
representasi populasi.
( JA/2014/H9/P1/K3)
Jika sampel penelitian merupakan sampel yang
representatif atas populasi maka apa yang benar
atas sampel akan benar juga bagi populasi
dengan tingkat kesalahan tertentu (Sapsford
1999). ( JA/2014/H9/P1/K4)
Oleh karena itu, sangat penting bagi peniliti
untuk selalu meyakinkan bahwa pertanyaan
survei sudah direncanakan dengan baik
sehingga dapat dipahami dengan baik oleh
responden. ( JA/2014/H11/P1/K4).
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Oleh karena itu (,) sampel harus
merupakan representasi populasi.
9
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Jika sampel penelitian merupakan sampel
yang representatif atas populasi (,) maka
apa yang benar atas sampel akan benar
juga bagi populasi dengan tingkat
kesalahan tertentu. (Sapsford 1999)
Oleh karena itu, sangat penting bagi
peniliti untuk selalu meyakinkan bahwa
pertanyaan survei sudah direncanakan
dengan baik (,) sehingga dapat dipahami
dengan baik oleh responden.
9
7.
10.
11.
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
difokuskan pada analisis kualitas data
survei (,) dengan menggunakan kuesioner
yang dikirim lewat pos (mailquestionnaire).
Dalam melakukan analisis mengenai
kualitas data tersebut (,) digunakan suatu
framework yang telah digunakan dalam
penelitian-penelitian terdahulu.
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84 12.
Dari perbandingan tersebut terlihat bahwa
response-rate dari pariode 1999—2004 dan
pariode 2005—2012 menunjukkan
perkembangan meskipun response-rate
terendah masih sama. ( JA/2014/H12/P2/K7)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Dari perbandingan tersebut (,) terlihat
bahwa response-rate dari pariode 1999—
2004 dan pariode 2005—2012
menunjukkan perkembangan (,) meskipun
response-rate terendah masih sama
9
13.
Namun meskipun norma ini merupakan hal
yang prakteknya dapat diterima untuk penelitian
survei tetapi detail proses pengumpulan data
sesungguhnya dalam survei biasanya jarang
diungkapkan dalam publikasi akademis, hal ini
kemungkinan disebabkan karena batasan
panjang artikel dalam suatu jurnal (Van der
Stade et al. 2005). ( JA/2014/H14/P1/K1).
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
9
14.
Kondisi semacam itu tampaknya semakin sulit
untuk dipenuhi, tidak hanya pada penelitian di
bidang akuntansi manajemen dan keperilakuan
tetapi juga pada bidang lain dalam penelitian
organisasional (Van der Stade et al. 2005).
( JA/2014/H14/P1/K4).
Penelitian di bidang akuntansi manajemen dan
keperilakuan di Indonesia pada kurun waktu
pariode 1999—2012 tampaknya juga sudah
menggunakan prosedur penelitian survei yang
disarankan dalam banyak artikel atau buku-buku
metode penelitian sehingga kualitas datanya
dapat cukup dipertanggungjawabkan.
( JA/2014/H14/P2/K1)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Kami percaya bahwa penelitian bidang
Ejaan : kesalahan dalam
Meskipun norma ini merupakan hal yang
prakteknya dapat diterima untuk
penelitian survei (,) tetapi detail proses
pengumpulan data sesungguhnya dalam
survei biasanya jarang diungkapkan dalam
publikasi akademis, hal ini kemungkinan
disebabkan karena batasan panjang artikel
dalam suatu jurnal (Van der Stade et al.
2005).
Kondisi semacam itu tampaknya semakin
sulit untuk dipenuhi, tidak hanya pada
penelitian di bidang akuntansi manajemen
dan keperilakuan (,) tetapi juga pada
bidang lain dalam penelitian
organisasional (Van der Stade et al. 2005).
Penelitian di bidang akuntansi manajemen
dan keperilakuan di Indonesia (,) pada
kurun waktu pariode 1999—2012
tampaknya juga sudah menggunakan
prosedur penelitian survei yang
disarankan dalam banyak artikel atau
buku-buku metode penelitian (,) sehingga
kualitas datanya dapat cukup
dipertanggungjawabkan.
Kami percaya bahwa penelitian bidang
15.
16.
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85 17
18.
19.
20.
21.
akuntansi manajemen dan keperilakuan akan
memperoleh manfaat apabila kita sebagai
peneliti bersedia untuk lebih berusaha
mempelajari prinsip-prinsip mendasar dari
metode penelitian tersebut dan menerapkan
dalam penelitian kita.
( JA/2014/H14/P2/K2)
Kami berharap bahwa paper ini akan
meyakinkan kita bahwa masalah utama dalam
penelitian survei terletak lebih pada bagaimana
metode tersebut digunakan bukan pada
metodenya sendiri.
(JA/2014/H14/P2/K4).
Beberapa penelitian menemukan bahwa
pengaruh partisipasi pada penganggaran
terhadap kinerja tidak signifikan (Merchsnt
1981 dalam Nouri dan Parker 1998; Brownell
1982). ( JA/2014/H23/P1/K3).
Partisipasi dalam organisasi dianggap
memungkikan adanya rasa diperlukan secara
adil sehingga dapat mendorong individu untuk
meningkatkan kinerja.
( JA/2014/H23/P1/K4).
Leventhal (1976) mendefinisikan keadilan
distributif sebagai kepercayaan pada individu
bahwa suatu hal telah adit saat upah, hukuman,
atau sumber daya distribusikan telah sesuai
dengan kriteria tertentu.
( JA/2014/H25/P3/K1)
Menurut Sholihin et al. (2011) membiarkan
karyawan untuk merefleksikan keperdulian,
penggunaan tanda (,)
akuntansi manajemen dan keperilakuan
akan memperoleh manfaat (,) apabila kita
sebagai peneliti bersedia untuk lebih
berusaha mempelajari prinsip-prinsip
mendasar dari metode penelitian tersebut
dan menerapkan dalam penelitian kita.
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Kami berharap bahwa paper ini akan
meyakinkan kita (,) bahwa masalah
utama dalam penelitian survei terletak
lebih pada bagaimana metode tersebut
digunakan bukan pada metodenya sendiri.
9
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Beberapa penelitian menemukan bahwa
(,) pengaruh partisipasi pada
penganggaran terhadap kinerja tidak
signifikan (Merchsnt 1981 dalam Nouri
dan Parker 1998; Brownell 1982).
Partisipasi dalam organisasi dianggap
memungkikan adanya rasa diperlukan
secara adil (,) sehingga dapat mendorong
individu untuk meningkatkan kinerja
9
Leventhal (1976) mendefinisikan keadilan
distributif sebagai kepercayaan pada
individu bahwa (,) suatu hal telah adit saat
upah, hukuman, atau sumber daya
distribusikan telah sesuai dengan kriteria
tertentu.
Menurut Sholihin et al. (2011)
membiarkan karyawan untuk
9
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86 nilai, dan memberikan kesempatan untuk
memodifikasi keputusan sehingga dapat
dijadikan alat untuk berbagi informasi.
( JA/2014/H25/P3/K4)
22.
23.
24.
25.
26.
Komitmen untuk mencapai tujuan dapat
ditimbulkan dari partisipasi anggota dalam
menentukan tujuan organisasi (Locke 1968).
( JA/2014/H25/P1/K3)
Berdasarkan berbagai penjelas tersebut peneliti
membangun hipotesis sebagai berikut;
( JA/2014/H25/P4/K3)
Beberapa penelitian menemukan bahwa terdapat
hubungan yang positif antara keadilan persepsi
dan komitmen (Earley dan Lind 1987 dalam
Wentzel 2002; dan Lind et al. 1990 dalam
Wentzel 2002; dan Korsgaard et al. 1995 )
( JA/2014/H26/P1/K1)
Wentzel (2002) memperhatikan pengaruh pada
restrukturasi yang terjadi pada objek
penelitiaanya sehingga memasukkan
pengukuran tentang partisipasi pada
penganggaran di dalam level organisasi dengan
menanyakan keikutsertaan mereka dalam tim
yang dirombak.
( JA/2014/H27/P1/K3).
Dari tebel tersebut dapat dikatakan bahwa ratarata nilai respon adalah tinggi, yaitu partisipasi
pada anggaran (4, 69), rata-rata sampel
berpersepsi bahwa keadilan prosedural pada
organisasinya lebih tinggi (4,79) daripada
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
merefleksikan keperdulian, nilai, dan
memberikan kesempatan untuk
memodifikasi keputusan (,) sehingga
dapat dijadikan alat untuk berbagi
informasi. ( JA/2014/H25/P3/K4)
Komitmen untuk mencapai tujuan (,)
dapat ditimbulkan dari partisipasi anggota
dalam menentukan tujuan organisasi
(Locke 1968).
Berdasarkan berbagai penjelas tersebut (,)
peneliti membangun hipotesis sebagai
berikut;
Beberapa penelitian menemukan (,)
bahwa terdapat hubungan yang positif
antara keadilan persepsi dan komitmen
(Earley dan Lind 1987 dalam Wentzel
2002; dan Lind et al. 1990 dalam Wentzel
2002; dan Korsgaard et al. 1995 )
Wentzel (2002) memperhatikan pengaruh
pada restrukturasi yang terjadi pada objek
penelitiaanya (,) sehingga memasukkan
pengukuran tentang partisipasi pada
penganggaran di dalam level organisasi
dengan menanyakan keikutsertaan mereka
dalam tim yang dirombak.
Dari tebel tersebut (,) dapat dikatakan
bahwa rata-rata nilai respon adalah tinggi,
yaitu partisipasi pada anggaran (4, 69),
rata-rata sampel berpersepsi bahwa
keadilan prosedural pada organisasinya
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87 27.
28.
29.
30.
31.
32.
keadilan distributif (4, 41).
( JA/2014/H27/P2/K2)
Selain itu partisipasi pada penganggaran
berkorelasi dengan komitmen terhadap tujuan
(r=0,619; p<0,01).
( JA/2014/H28/P3/K2)
Tetapi partisipasi pada penganggran tidak
berpengaruh secara signifikan pada kinerja
anggaran sehingga tidak mendukung h1b.
( JA/2014/H30/P2/K3)
Sebaliknya keadilan prosedural berpengaruh
secara positif terhadap komitmen terhadap
tujuan (path coefficient: 0,230,p<0,01) sehingga
mendukung H4b yang menyatakan bahwa
keadilan prosedural berpengaruh secara positif
terhadap komitmen terhadap tujuan.
( JA/2014/H30/P4/K2)
Secara spesifik penelitian ini ingin mengetahui
apakah partisipasi pada penganggaran
mempengaruhi kinerja dan apakah keadilan
persepsian dan komitmen terhadap tujuan
memediasi hubungan partisipasi pada
penganggaran dan kinerja.
( JA/2014/H30/P1/K3)
Penelitian ini membuktikan bahwa hubungan
antara komitmen terdapat tujuan anggaran dan
kinerja adalah positif.
( JA/2014/H31/P3/K4)
Berdasarkan pengertian tersebut peneliti
menyimpulkan bahwa meskipun nilai rata-rata
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
lebih tinggi (4,79) daripada keadilan
distributif (4, 41).
Selain itu (,) partisipasi pada
penganggaran berkorelasi dengan
komitmen terhadap tujuan (r=0,619;
p<0,01).
Tetapi partisipasi pada penganggran tidak
berpengaruh secara signifikan pada
kinerja anggaran (,) sehingga tidak
mendukung h1b.
Sebaliknya keadilan prosedural
berpengaruh secara positif terhadap
komitmen terhadap tujuan (path
coefficient: 0,230,p<0,01) (,) sehingga
mendukung H4b yang menyatakan bahwa
keadilan prosedural berpengaruh secara
positif terhadap komitmen terhadap
tujuan.
Secara spesifik (,) penelitian ini ingin
mengetahui apakah partisipasi pada
penganggaran mempengaruhi kinerja dan
apakah keadilan persepsian dan komitmen
terhadap tujuan memediasi hubungan
partisipasi pada penganggaran dan
kinerja.
Penelitian ini membuktikan bahwa (,)
hubungan antara komitmen terdapat
tujuan anggaran dan kinerja adalah positif.
Berdasarkan pengertian tersebut peneliti
menyimpulkan bahwa (,) meskipun nilai
9
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88 33.
34.
35.
36.
persepsi keadilan distributif pada sampel
cendrung tinggi, hal tersebut tidak berpengaruh
pada komitmen terhadap tujuan anggaran karena
keadilan pada distribusi sumber daya organisasi
maupun insentif yang berdasrkan pada
ketetapan yang sudah rigitd.
( JA/2014/H31/P5/K5)
Dalam hal pengendalian internal, semua
organisasi ini masuk dalam katagori cukup
sedangkan dalam hal kinerja program untuk
pertanggungjawaban sosial, CV. Aidrat dan
RSAB Soerya memberikan nilai kinerja yang
baik. ( JA/2014/H33/P1/K7)
Kesimpulan bisa menyatakan bahwa tidak ada
masalah atau kelemahan yang ditemukan tetapi
dapat pula menyimpulkan hal-hal yamg
memerlukan perhatian manajeman.
( JA/2014/H35/P4/K3)
Dalam hal pengendalian internal, semua
organisasi ini masuk dalam ketegori cukup
sedangkan dalam hal kinerja program untuk
pertanggungjawaban sosial, CV. Aidrat dan
RSAB Soerya memberikan nilai kinerja yang
baik. ( JA/2014/H37/P6/K1)
Sementara secara kepemilikan walupun
didirikan oleh anggota masyarakat yang perduli
tetapi secara kelembagaan mengambil bentuk
yayasan, sehingga merencanakan kelembagaan
formalnya tidak diperuntukkan mencari
keuntungan secara komersil.
( JA/2014/H37/P1/K2).
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
rata-rata persepsi keadilan distributif pada
sampel cendrung tinggi, hal tersebut tidak
berpengaruh pada komitmen terhadap
tujuan anggaran karena keadilan pada
distribusi sumber daya organisasi maupun
insentif yang berdasrkan pada ketetapan
yang sudah rigitd.
Dalam hal pengendalian internal, semua
organisasi ini masuk dalam katagori
cukup (,) sedangkan dalam hal kinerja
program untuk pertanggungjawaban
sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya
memberikan nilai kinerja yang baik.
Kesimpulan bisa menyatakan bahwa (,)
tidak ada masalah atau kelemahan yang
ditemukan(,) tetapi dapat pula
menyimpulkan hal-hal yamg memerlukan
perhatian manajeman
Dalam hal pengendalian internal, semua
organisasi ini masuk dalam ketegori
cukup (,) sedangkan dalam hal kinerja
program untuk pertanggungjawaban
sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya
memberikan nilai kinerja yang baik.
Sementara secara kepemilikan walupun
didirikan oleh anggota masyarakat yang
perduli (,) tetapi secara kelembagaan
mengambil bentuk yayasan, sehingga
merencanakan kelembagaan formalnya
tidak diperuntukkan mencari keuntungan
secara komersil.
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89 Hal ini meskipun bersifat kepemilikan pribadi
dengan maksud mendapat keuntungan tetapi
semuanya itu untuk mendukung oprasional dan
mensubsidi pengeluaran yang ada di Pondok
Pesantren Sunan Drajad.
( JA/2014/H39/P1/K2)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Hal ini meskipun bersifat kepemilikan
pribadi dengan maksud mendapat
keuntungan (,) tetapi semuanya itu untuk
mendukung oprasional dan mensubsidi
pengeluaran yang ada di Pondok
Pesantren Sunan Drajad.
9
Dengan demikian kepemilikan atas sumber
daya yang ada tidak dirupakan dalam bentuk
sahan yang dapat diperjualbelikan, melainkan
diatur melalui kebijakan yang didasarkan pada
konsensus dengan melibatkan para organ
yayasan, diantaranya adalah Pembina,Pengurus,
Pengawasan dan Lembaga Pelaksanaanya.
( JA/2014/H39/P2/K3)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
9
39.
Dengan demikian kusioner atas tahapan
preliminary survey, pengadilan internal maupun
kinerja program pertanggungjawaban sosial
dapat seharusnya dilengkapi bagian keterangan
informasi ulang oleh para audit atau organisasi
yang diaudit.( JA/2014/H42/P4/K2).
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Dengan demikian (,) kepemilikan atas
sumber daya yang ada tidak dirupakan
dalam bentuk sahan yang dapat
diperjualbelikan, melainkan diatur melalui
kebijakan yang didasarkan pada
konsensus dengan melibatkan para organ
yayasan, diantaranya adalah Pembina,
Pengurus, Pengawasan dan Lembaga
Pelaksanaanya.
Dengan demikian (,) kusioner atas
tahapan preliminary survey, pengadilan
internal maupun kinerja program
pertanggungjawaban sosial dapat
seharusnya dilengkapi bagian keterangan
informasi ulang oleh para audit atau
organisasi yang diaudit.
40.
Oleh karena itu muncullah persaingan yang
ketat antar perusahan untuk tetap bertahan dan
mampu bersaing serta dapat menarik investor
yang besedia memberikan dana.
( JA/2014/H43/P1/K3)
Dalam hal itu perusahaan diwajibkan
menunjukkan kinerja yang baik dan sehat
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Oleh karena itu (,) muncullah persaingan
yang ketat antar perusahan untuk tetap
bertahan dan mampu bersaing serta dapat
menarik investor yang besedia
memberikan dana.
Dalam hal itu (,) perusahaan diwajibkan
menunjukkan kinerja yang baik dan sehat
9
37.
38.
41.
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90 42.
43.
44.
45.
45.
47.
dengan memberikan informasi yang terdapat
pada laporan keuangan keuangan perusahaan.
( JA/2014/H43/P1/K4)
Selain itu juga menghindari cara-cara
menciptakan keuntungan sesaat dan lebih
mengutamakan kelangsungan hidup perusahaan,
serta kepentingan para pemangku kepentingan.
( JA/2014/H43/P1/K5)
Apabila tingkat laba yang diinginkan tidak
dapat tercapai maka terdapat kemungkinan
adanya tindakan manajemen laba.
( JA/2014/H44/P2/K3).
Selain itu terdapat beberapa perubahan PSAK
yang berdampak pada kebijakan akrual yang
semakin terbatas, salah satunya mengenai
pelaporan laba rugi komprehensif yang
diterapkan mulai 1 Januari 2012.
( JA/2014/H44/P2/K3).
Oleh sebab itu pendapatan dan beban dapat
dijadikan sebagai sasaran manajemen untuk
mengelola laba.
( JA/2014/H43/P4/K2)
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan
penggunaan model revenue discretionary dalam
medeteksi manajeman laba sehingga tidak
mempertimbangkan perubahan-perubahan
dalam konvergensi PSAK ke IFRS yang
berpengaruh terhadap kebijakan akrual.
( JA/2014/H45/P1/K2)
Objek penelitian ini pun terbatas yaitu pada
perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
dengan memberikan informasi yang
terdapat pada laporan keuangan-keuangan
perusahaan.
Selain itu juga (,) menghindari cara-cara
menciptakan keuntungan sesaat dan lebih
mengutamakan kelangsungan hidup
perusahaan, serta kepentingan para
pemangku kepentingan.
Apabila tingkat laba yang diinginkan
tidak dapat tercapai (,) maka terdapat
kemungkinan adanya tindakan
manajemen laba.
Selain itu (,) terdapat beberapa perubahan
PSAK yang berdampak pada kebijakan
akrual yang semakin terbatas, salah
satunya mengenai pelaporan laba rugi
komprehensif yang diterapkan mulai 1
Januari 2012.
Oleh sebab itu (,) pendapatan dan beban
dapat dijadikan sebagai sasaran
manajemen untuk mengelola laba.
Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan penggunaan model revenue
discretionary dalam medeteksi
manajeman laba (,) sehingga tidak
mempertimbangkan perubahan-perubahan
dalam konvergensi PSAK ke IFRS yang
berpengaruh terhadap kebijakan akrual.
Objek penelitian ini pun terbatas (,) yaitu
pada perusahaan sektor manufaktur yang
9
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91 48.
49.
50.
51.
52.
Bursa Efek Indonesia.
( JA/2014/H45/P1/K3)
Data sekunder ini berupa laporan keuangan
triwulanan dan laporan keuangan tahunan
perusahaan manufaktur di Bursa Efek
Indonesia yang dipublikasikan pada pariode
2010-2012 dalam satuan rupiah untuk
menggunakan revenue model.
( JA/2014/H46/P1/K2)
Kemudian untuk penggunaan conditional
revenue model hanya data laporan keuangan
tahunan yang dijadikan sumber data.
( JA/2014/H46/P1/K3)
Pada sub bab analisis deskriptif ini akan
dijelaskan lebih rinci tentang gambaran atau
deskripsi data yang digunakan dalam penelitian
ini secara keseluruhan baik berdasarkan tahun
maupun berdasarkan sektor industry.
( JA/2014/H47/P1/K2)
Sedangkan nilai residual terendah terjadi pada
tahun 2010 yang dimiliki oleh ARNA, sehingga
dinyatakan tidak terindikasi manajeman laba
kerena nilai residual sebesar 0,0338
dikatagorikan lebih besar dari 0, 075 maka
mendekati ol. ( JA/2014/H47/P4/K4)
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
ARNA terindikasi manajeman lama selama
tahun 2010-2012 karena nilai residual setiap
tahunnya kurang dari 0,9482 dan nilai residual
teredah yang terjadi pada tahun 2010 yaitu
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Data sekunder ini berupa laporan
keuangan triwulanan dan laporan
keuangan tahunan perusahaan (,)
manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang
dipublikasikan pada pariode 2010-2012
dalam satuan rupiah untuk menggunakan
revenue model.
Kemudian (,) untuk penggunaan
conditional revenue model hanya data
laporan keuangan tahunan yang dijadikan
sumber data.
Pada sub bab analisis deskriptif ini (,)
akan dijelaskan lebih rinci tentang
gambaran atau deskripsi data yang
digunakan dalam penelitian ini secara
keseluruhan (,) baik berdasarkan tahun
maupun berdasarkan sektor industry.
Sedangkan nilai residual terendah terjadi
pada tahun 2010 yang dimiliki oleh
ARNA, sehingga dinyatakan tidak
terindikasi manajeman laba kerena nilai
residual sebesar 0,0338 dikatagorikan
lebih besar dari 0, 075 (,) maka
mendekati ol.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa (,) ARNA terindikasi manajeman
lama selama tahun 2010—2012 karena
nilai residual setiap tahunnya kurang dari
0,9482 dan nilai residual teredah yang
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92 sebesar 0,2054.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
pada tahun 2010 dan 2012 IKAI terindikasi
manajeman laba kerana nilai rasidual tidak
mendekati nol.
( JA/2014/H47/P5/K4)
Pada perusahaan MLBI nilai residual yang
melebihi dari ketetapan terjadi pada tahun 2008
dan 2010 sehingga pada tahun tersebut
terindikasi manajemen laba.
( JA/2014/H49/P2/K9)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan conditional revenue model
sebagian besar perusahaan manufaktur yang
terindikasi manajeman laba.
( JA/2014/H48/P1/K6)
Ketika pendapatan mengalami kenaikan maka
dapat disertai dengan kenaikan piutang. (
JA/2014/H49/P2/K4)
Kemudian untuk umur perusahaan merupakan
tahapan perusahaan dalam siklus bisnis
sehingga dapat mengetahui perkembangan
setiap tahunnya.
( JA/2014/H50/P3/K4)
Perubahan tersebut jug berpengaruh terhadap
besarnya piutang usaha sebagai komponen
utama sehingga apabila terjadi peningkatan
maka piutang usaha juga akan bertambah.
( JA/2014/H50/P3/K8)
Apabila terjadi penurunan maka piutang usaha
terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar
0,2054.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa (,) pada tahun 2010 dan 2012 IKAI
terindikasi manajeman laba kerana nilai
rasidual tidak mendekati nol.
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
Pada perusahaan MLBI nilai residual
yang melebihi dari ketetapan terjadi pada
tahun 2008 dan 2010 (,) sehingga pada
tahun tersebut terindikasi manajemen
laba.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa (,)
dengan menggunakan conditional revenue
model sebagian besar perusahaan
manufaktur yang terindikasi manajeman
laba.
Ketika pendapatan mengalami kenaikan
(,) maka dapat disertai dengan kenaikan
piutang.
Kemudian untuk umur perusahaan
merupakan tahapan perusahaan dalam
siklus bisnis (,) sehingga dapat
mengetahui perkembangan setiap
tahunnya.
Perubahan tersebut jug berpengaruh
terhadap besarnya piutang usaha sebagai
komponen utama (,) sehingga apabila
terjadi peningkatan maka piutang usaha
juga akan bertambah.
Apabila terjadi penurunan (,) maka
9
9
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93 60.
61.
62.
63.
64.
65.
juga akan mengalami penurunan.
( JA/2014/H50/P3/K9)
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa dengan menggunakan conditional
revenue model hampir seluruh perusahaan
manufatur pada masing-masing industri
dinyatakan terindikasi manajemen lama.
( JA/2014/H51/P4/K5)
Namun beberapa penelitian menunjukkan
bahwa terdapat pergeseran perilaku manajemen
laba, dari akrual menuju rill.
( JA/2014/H51/P6/K5)
Dalam kondisi asimetri seperti ini perlu ada
orang ketiga sebagai penengah antara manajer
dan pemegang saham yang berperan untuk
mengontrol atau sebagai madiator yang
mengawasi kinerja agen agar sesuai dengan
harapan dan keinginan principal.
( JA/2014/H54/P1/K3)
Dalam bonus plan hypothesis dijelaskan bawa
pemilik perusahaan berjanji manajer akan
menerima sejumlah bonus jika kinerja
perusahaan mencapai jumlah tertentu.
( JA/2014/H54/P2/K2)
Oleh karena itu KAP Big-6 yang sekarang
menjadi KAP Big-4 dapat mengurangi
manajeman laba. ( JA/2014/H55/P3/K2)
Meutia (2004), Sanjaya (2008) dan Herusetya
(2009) menemukan bahwa semakin tinggi
kualitas audit yang menggunakan ukuran KAP
(KAP The Big- 4) maka semakin rendah
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
piutang usaha juga akan mengalami
penurunan.
Berdasarkan hasil tersebut (,) dapat
disimpulkan bahwa dengan menggunakan
conditional revenue model hampir seluruh
perusahaan manufatur pada masingmasing industri dinyatakan terindikasi
manajemen lama.
Namun (,) beberapa penelitian
menunjukkan bahwa terdapat pergeseran
perilaku manajemen laba, dari akrual
menuju rill.
Dalam kondisi asimetri seperti ini (,) perlu
ada orang ketiga sebagai penengah antara
manajer dan pemegang saham yang
berperan untuk mengontrol atau sebagai
madiator yang mengawasi kinerja agen
agar sesuai dengan harapan dan keinginan
principal.
Dalam bonus plan hypothesis dijelaskan
bawa pemilik perusahaan berjanji manajer
akan menerima sejumlah bonus (,) jika
kinerja perusahaan mencapai jumlah
tertentu.
Oleh karena itu (,) KAP Big-6 yang
sekarang menjadi KAP Big-4 dapat
mengurangi manajeman laba.
Meutia (2004), Sanjaya (2008) dan
Herusetya (2009) menemukan bahwa
semakin tinggi kualitas audit yang
menggunakan ukuran KAP (KAP The
9
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94 manajeman laba yang terjadi di perusahaan
tersebut. ( JA/2014/H55/P3/K3)
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
Berdasarkan hal tersebut maka dapat
dirumuskan hipotesis: ( JA/2014/H55/P3/K5)
Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang
diajukan penelitian adalah;
( JA/2014/H55/P2/K3)
Pendekaan ini berasumsi bahwa komponen nondiscretionary accruals cendrung stabil
sepanjang waktu sehingga yang layak
dipertimbangankan adalah komponen
discretionary accruals.
( JA/2014/H56/P1/K3)
Variabel kontrol adalah variabel yang
dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
hubungan variabel bebas terhadap variabel
terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
tidak diteliti (Widhiarso 2011).
( JA/2014/H57/P1/K1)
Perusahaan yang memiliki kemungkinanlah
lebih tinggi dalam melanggar perjanjian utang
maka perusahaan cendrung melakukan
manajeman laba untuk meningkatkan laba
perusahaan (Healy dan Pelepu 2001).
( JA/2014/H57/P2/K2)
Selain itu spesialisasi industri auditor juga
dapat mendeteksi manajeman laba untuk
mempertahankan reputasi mereka sebagai
auditor. ( JA/2014/H60/P2/K5)
Penelitian ini diharapkan berkontribusi untuk
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Big- 4) (,) maka semakin rendah
manajeman laba yang terjadi di
perusahaan tersebut.
Berdasarkan hal tersebut (,) maka dapat
dirumuskan hipotesis:
Berdasarkan hal tersebut (,) maka
hipotesis yang diajukan penelitian adalah;
9
9
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Pendekaan ini berasumsi bahwa
komponen non-discretionary accruals
cendrung stabil sepanjang waktu (,)
sehingga yang layak dipertimbangankan
adalah komponen discretionary accruals.
9
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Variabel kontrol adalah variabel yang
dikendalikan atau dibuat konstan (,)
sehingga hubungan variabel bebas
terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi
oleh faktor luar yang tidak diteliti
(Widhiarso 2011).
Perusahaan yang memiliki
kemungkinanlah lebih tinggi dalam
melanggar perjanjian utang (,) maka
perusahaan cendrung melakukan
manajeman laba untuk meningkatkan laba
perusahaan (Healy dan Pelepu 2001).
Selain itu (,) spesialisasi industri auditor
juga dapat mendeteksi manajeman laba
untuk mempertahankan reputasi mereka
sebagai auditor.
Penelitian ini diharapkan berkontribusi
9
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95 73.
74.
75.
76.
77.
78.
memberikan bukti empiris tersebut sehingga
dapat menjadi sumber informasi bagi
stakeholders dalam pengevaluasi kinerja.
( JA/2014/H66/P8/K2)
Dengan argumentasi tersebut, teori berbasis
ekonomi memprediksi bahwa semakin baik
kinerja CSR maka akan semakin banyak
imformasi CSR yang dilaporkan.
( JA/2014/H66/P13/K4)
Untuk mengurangi tekanan tersebut maka
perusahaan-perusahaan yang mempunyai
kinerja yang buruk tersebut akan meningkatkan
jumlah pengungkapan CSR dengan tujuan
mengubah persepsi masyarakat tentang kinerja
aktual CSR tersebut (Clarkson et al.., 2008).
( JA/2014/H66/P14/K3)
Paten (2002) menyatakan bahwa teori berbasis
sosial pilitis memprediksi bahwa semakin buruk
kinerja CSR maka akan semakin banyak
imformasi CSR yang diungkapkan.
( JA/2014/H67/P14/K5)
Berdasarkan argumentasi di atas maka
penelitian ini memilih menggunakan
pendekatan SEM-PLS.
( JA/2014/H69/P3/K8)
Penelitian ini menggunakan sofware WarpPLS
3.0 dalam menguji model SEM-PLS. (Kock,
2013). ( JA/2014/H69/P3/K9)
Dengan kriteria purposive sampling seperti telah
diuraika di atas maka perhitungan sampel akhir
penelitian adalah seprti tabel 2.
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
untuk memberikan bukti empiris tersebut
(,)sehingga dapat menjadi sumber
informasi bagi stakeholders dalam
pengevaluasi kinerja.
Dengan argumentasi tersebut, teori
berbasis ekonomi memprediksi bahwa
semakin baik kinerja CSR (,) maka akan
semakin banyak imformasi CSR yang
dilaporkan.
Untuk mengurangi tekanan tersebut (,)
maka perusahaan-perusahaan yang
mempunyai kinerja yang buruk tersebut
akan meningkatkan jumlah pengungkapan
CSR dengan tujuan mengubah persepsi
masyarakat tentang kinerja aktual CSR
tersebut (Clarkson et al.., 2008).
Paten (2002) menyatakan bahwa teori
berbasis sosial pilitis memprediksi bahwa
semakin buruk kinerja CSR (,) maka akan
semakin banyak imformasi CSR yang
diungkapkan.
Berdasarkan argumentasi di atas (,) maka
penelitian ini memilih menggunakan
pendekatan SEM-PLS.
Penelitian ini menggunakan sofware
WarpPLS 3.0 (,) dalam menguji model
SEM-PLS. (Kock, 2013).
Dengan kriteria purposive sampling
seperti telah diuraika di atas (,) maka
perhitungan sampel akhir penelitian
9
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96 79.
80.
81.
82.
83.
84.
( JA/2014/H69/P1/K1)
Sebagian besar perusahaan memperoleh
peringkat biru (44,8 %) lalu diikuti peringkat
hijau (30,1%). ( JA/2014/H69/P1/K3)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Untuk memperoleh hasil yang robust
maka dilakukan beberapa analisis tambahan.
( JA/2014/H69/P6/K5)
Oleh karenanya informasi harus bersedia untuk
pengambilan keputusan sebelum informasi
tersebut kehilangan kepastiannya untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan
(timeliness). ( JA/2014/H74/P1/K5)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Keterlambatan audit atas laporan tersebut
biasanya karena adanya masalah dalam laporan
keuangan perusahaan sehingga auditor
memerlukan waktu yang lebih lama dalam
penyelesaian audit. ( JA/2014/H74/P4/K3)
Namun demikian karakteristik perusahaan
besar yang cenderung memiliki kompleksitas
oprasional cenderung memiliki kompleksitas
oprasional lebih tinggi jika dibandingkan
dengan perusahaan kecil akan membutuhkan
waktu yang relatif lebih lama dalam proses
penyusunan dan proses audit sehingga dapat
menyebabkan terjadinya keterlambatan audit
(Turel 2010). ( JA/2014/H78/P23/K4)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Oleh karenanya perusahaan yang merupakan
subsidiari dari perusahaan multinasional akan
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
adalah seprti tabel 2.
Sebagian besar perusahaan memperoleh
peringkat biru (44,8 %) (,) lalu diikuti
peringkat hijau (30,1%).
Untuk memperoleh hasil yang robust (,)
maka dilakukan beberapa analisis
tambahan.
Oleh karenanya (,) informasi harus
bersedia untuk pengambilan keputusan
sebelum informasi tersebut kehilangan
kepastiannya untuk mempengaruhi
pengambilan keputusan (timeliness).
Keterlambatan audit atas laporan tersebut
biasanya karena adanya masalah dalam
laporan keuangan perusahaan (,) sehingga
auditor memerlukan waktu yang lebih
lama dalam penyelesaian audit.
Namun demikian (,) karakteristik
perusahaan besar yang cenderung
memiliki kompleksitas oprasional
cenderung memiliki kompleksitas
oprasional lebih tinggi (,) jika
dibandingkan dengan perusahaan kecil
akan membutuhkan waktu yang relatif
lebih lama dalam proses penyusunan dan
proses audit (,) sehingga dapat
menyebabkan terjadinya keterlambatan
audit (Turel 2010).
Oleh karenanya (,) perusahaan yang
merupakan subsidiari dari perusahaan
9
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97 mempersipkan laporan keuangan mereka lebih
cepat setelah berakhirnya pariode akuntansi
untuk kepentingan konsolidasi (Modugo et al.
2012). ( JA/2014/H79/P27/K3)
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
Perusahaan yang besar akan memberikan audit
fees yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan
audit fees pada perusahaan kecil.
( JA/2014/H79/P30/K2)
Kualitas perkerjaan ini tampak dari kecepatan
kerja kantor akuntan publik dalam melakukan
publik dalam melakukan proses audit sehingga
mengurangi kemungkinan terjadinya
keterlambatan audit. ( JA/2014/H79/P29/K4)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Oleh karenanya hipotesis yang hendak diuji
dalam penelitian ini adalah;
( JA/2014/H79/P29/K5)
Perusahaan besar memiliki jumlah dan
kompleksitas transaksi yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan perusahaan kecil.
( JA/2014/H79/P30/K3)
Oleh karenanya, audit pada perusahaan besar
membutuhkan jam kerja staff audit yang lebih
besar, teknik dan teknologi audit tertentu
sehingga menyebabkan tingginya audit fee.
( JA/2014/H79/P30/K4)
Semakin tinggin audit fees maka waktu yang
diperlukan dalam penyelesaian laporan audit
lebih pendek. ( JA/2014/H79/P30/K6)
Audit pada perusahaan non keuangan
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
multinasional akan mempersipkan laporan
keuangan mereka lebih cepat setelah
berakhirnya paeriode akuntansi untuk
kepentingan konsolidasi (Modugo et al.
2012).
Perusahaan yang besar akan memberikan
audit fees yang lebih tinggi (,) jika
dibandingkan dengan audit fees pada
perusahaan kecil.
Kualitas perkerjaan ini tampak dari
kecepatan kerja kantor akuntan publik
dalam melakukan publik dalam
melakukan proses audit (,) sehingga
mengurangi kemungkinan terjadinya
keterlambatan audit.
Oleh karenanya (,) hipotesis yang hendak
diuji dalam penelitian ini adalah
Perusahaan besar memiliki jumlah dan
kompleksitas transaksi yang lebih tinggi
(,) jika dibandingkan dengan perusahaan
kecil.
Oleh karenanya, audit pada perusahaan
besar membutuhkan jam kerja staff audit
yang lebih besar, teknik dan teknologi
audit tertentu (,) sehingga menyebabkan
tingginya audit fee.
Semakin tinggin audit fees (,) maka waktu
yang diperlukan dalam penyelesaian
laporan audit lebih pendek.
Audit pada perusahaan non keuangan
9
9
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98 92.
93.
94.
95.
membutuhkan waktu relatif lebih lama
dibandingkan audit pada perusahaan keuangan
terkait dengan adanya audit pos persedian yang
terdapat pada perusahaan non keuangan.
( JA/2014/H80/P31/K2)
Perusahaan yang baru berdiri biasanya kurang
memiliki pengalaman terhadap pengendalian
akuntansi sehingga menyebabkan penundaan
pelaporan keuangan. ( JA/2014/H80/P34/K3)
penggunaan tanda (,)
Sedangkan nilai koefisien regresinya
menunjukkan bahwa audit fees yang besar
umumnya terjadi pada perusahaan berukuran
besar karena kompleksitas perusahan yang
semakin tinggi, namun hal tersebut tidak
menyebabkan panjanganya waktu audit yang
diperlukan. ( JA/2014/H84/P7/K3)
Sedangkan nilai koefisien regresi yang bertanda
positif menunjukkan bahwa jika perusahaan
termasuk perusahaan non keuanga, maka akan
memiliki keterlambatan audit yang panjang
karena audit memerlukan waktu lebih panjang
pada perusahaan non keuangan, terutama pada
rekening inventary.
( JA/2014/H84/P8/K2)
Hasil uji t juga menyatakan bahwa semakin
lama suatu perusahaan berdiri maka semakin
pendek keterlambatan auditnya, karena
perusahaan mempunyai prosedur internal
kontrol yang dapat mengurangi terjadinya
kesalahan dalam penyajian laporan keuangan.
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
membutuhkan waktu relatif lebih lama
dibandingkan audit pada perusahaan
keuangan terkait (,) dengan adanya audit
pos persedian yang terdapat pada
perusahaan non keuangan.
Perusahaan yang baru berdiri biasanya
kurang memiliki pengalaman terhadap
pengendalian akuntansi (,) sehingga
menyebabkan penundaan pelaporan
keuangan.
Sedangkan nilai koefisien regresinya
menunjukkan bahwa (,) audit fees yang
besar umumnya terjadi pada perusahaan
berukuran besar karena kompleksitas
perusahan yang semakin tinggi, namun
hal tersebut tidak menyebabkan
panjanganya waktu audit yang diperlukan.
Sedangkan nilai koefisien regresi yang
bertanda positif menunjukkan bahwa (,)
jika perusahaan termasuk perusahaan non
keuanga, maka akan memiliki
keterlambatan audit yang panjang karena
audit memerlukan waktu lebih panjang
pada perusahaan non keuangan, terutama
pada rekening inventary.
Hasil uji t juga menyatakan bahwa
semakin lama suatu perusahaan berdiri (,)
maka semakin pendek keterlambatan
auditnya, karena perusahaan mempunyai
prosedur internal kontrol yang dapat
mengurangi terjadinya kesalahan dalam
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99 96.
97.
98.
99.
100.
( JA/2014/H85/P9/K1)
Jika perusahaan menerima standar opini atau
unqualified opinion maka semakin pendek
keterlambatan audit akan pendek, karena
standar opini atau unqualifefied opinion
diartikan sebagai berita baik bagi perusahaan
sehingga perusahaan tidak melakukan
penundaan pelaporan keuangan.
( JA/2014/H85/P9/K6)
Hal ini disebabkan karena sustainability report
tidak saja memuat informasi kinerja keuangan
tetapi juga informasi non-keungan.
( JA/2014/H89/P1/K6)
Lebih jauh penelitian yang dilakukan oleh
Tomo (2011) menunjukkan ada kesenjangan
atas nilai perusahaan jika hanya memperhatikan
aspek keuangan saja.
( JA/2014/H89/P1/K7)
Oleh karena itu kelangsungan hidup organisasi
bergantung pada dukungan pada pemangku
kepentingan sehingga aktivitas perusahaan
adalah untuk mencari dukungan tersebut.
( JA/2014/H90/P2/K2)
Pengungkapan sustainability report diharapkan
dapat memenuhi keinginan dari para pemangku
kepentingan sehingga akan menghasilkan
hubungan yang harmonis antara perusahaan
dengan para pemangku kepentingan, sehingga
organisasi dapat mencapai keberlanjutan dimasa
akan datang.
( JA/2014/H90/P2/K4)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
penyajian laporan keuangan.
Jika perusahaan menerima standar opini
atau unqualified opinion(,) maka semakin
pendek keterlambatan audit akan pendek,
karena standar opini atau unqualifefied
opinion diartikan sebagai berita baik bagi
perusahaan (,) sehingga perusahaan tidak
melakukan penundaan pelaporan
keuangan.
Hal ini disebabkan karena sustainability
report tidak saja memuat informasi kinerja
keuangan (,) tetapi juga informasi nonkeungan.
Lebih jauh penelitian yang dilakukan oleh
Tomo (2011) (,) menunjukkan ada
kesenjangan atas nilai perusahaan (,) jika
hanya memperhatikan aspek keuangan
saja.
Oleh karena itu (,) kelangsungan hidup
organisasi bergantung pada dukungan
pada pemangku kepentingan (,) sehingga
aktivitas perusahaan adalah untuk
mencari dukungan tersebut.
Pengungkapan sustainability report
diharapkan dapat memenuhi keinginan
dari para pemangku kepentingan (,)
sehingga akan menghasilkan hubungan
yang harmonis antara perusahaan dengan
para pemangku kepentingan, sehingga
organisasi dapat mencapai keberlanjutan
dimasa akan datang.
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100 101.
102.
103.
104.
105.
106.
Berdasarkan kajian tersebut dapat dirumuskan
hipotesis pertama seperti di bawah ini.
( JA/2014/H91/P1/K5)
Oleh sebab itu dampak pengungkapan laporan
berkelanjutan dalam bidang sosial (SO) pasti
dapat dirasakan oleh seluruh para pemangku
kepentingan organisasi (KPMG, 2008).
( JA/2014/H93/P3/K3)
Seperti yang diungkapkan oleh Robert Kaplan
(2004), sebagai pengembang konsep Balance
Scorecard bahwa kinerja ekonomi itu diawali
dengan kepuasan dan loyalitas.
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Oleh karena itu terdapat beberapa perbedaan
indeks “SO” untuk masing-masing perusahaan
berbeda pada kasuh Ekonomi (EC) dan
Lingkungan (EN). ( JA/2014/H97/P3/K2).
Oleh karena itu untuk melihat dampak
sustainability report terhadap kinerja keuangan
pada penelitian mendatang akan lebih baik jika
aspek keberlanjutan tidak hanya melibatkan data
sekunder (sustainability report dan laporan
keuangan), namun juga melibatkan data lain,
seperti perilaku manajer atau pemilik yang bisa
diperoleh melalui wawancara atau survei.
( JA/2014/H100/P2/K2)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Tingkat persaingan dicerminkan dengan
mengurangkan terget profit margin
( tingkat margin yang diinginkan organisasi)
terhadap target price (harga yang diaggap
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Berdasarkan kajian tersebut (,) dapat
dirumuskan hipotesis pertama seperti di
bawah ini.
Oleh sebab itu (,) dampak pengungkapan
laporan berkelanjutan dalam bidang sosial
(SO) pasti dapat dirasakan oleh seluruh
para pemangku kepentingan organisasi
(KPMG, 2008).
Seperti yang diungkapkan oleh Robert
Kaplan (2004), sebagai pengembang
konsep Balance Scorecard(,) bahwa
kinerja ekonomi itu diawali dengan
kepuasan dan loyalitas.
Oleh karena itu (,) terdapat beberapa
perbedaan indeks “SO” untuk masingmasing perusahaan berbeda pada kasuh
Ekonomi (EC) dan Lingkungan (EN).
Oleh karena itu (,) untuk melihat dampak
sustainability report terhadap kinerja
keuangan pada penelitian mendatang akan
lebih baik (,) jika aspek keberlanjutan
tidak hanya melibatkan data sekunder
(sustainability report dan laporan
keuangan), namun juga melibatkan data
lain, seperti perilaku manajer atau pemilik
yang bisa diperoleh melalui wawancara
atau survei.
Tingkat persaingan dicerminkan dengan
mengurangkan terget profit margin (
tingkat margin yang diinginkan
organisasi) terhadap target price (harga
9
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101 107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
kompetitif di pasar) sehingga didapatkan target
allowable cost (unit product cost yang
seharusnya). ( JA/2014/H104/P4/K4).
Menghadapi situasi demikian, maka manajemen
perlu memiliki strategi harga yang tepat
sehingga kompetitif di pasar.
( JA/2014/H104/P5/K3).
Semakin tinggi kecanggihan pelanggan maka
pelanggan semakin mampu menentukan
perbedaan-perbedaan kecil yang selanjutnya
semakin mudah beralih ke produk pesaing.
( JA/2014/H105/P2/K2).
Dengan demikian, semakin cepat perpindahan
lokasi tersebut maka akan semakin sulit
organisasi memprediksi dan menentukan kapan
produk akan diluncurkan.
( JA/2014/H105/P2/K6).
Karena koefisien estimasi jalur IP-KK nilainya
turun (dari 0,05 ke 0,17) maka dipastikan terjadi
pengaruh madiasi.
Rumah sakit yang sekelas cendrung memiliki
kualitas layanan kesehatan yang nyaris sama
sehingga tidak mengherankan bila para pasien
memilih rumah sakit yang bertarif murah.
( JA/2014/H108/P3/K3).
Semakin banyak pemasok layanan kesehatan
mengakibatkan posisi tawar rumah sakit
menjadi menurun dalam industri sehingga tidak
bisa lagi semaunya menentukan harga layanan.
( JA/2014/H109/P3/K4).
Semakin tinggi kecanggihan pengguna langgan
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
yang diaggap kompetitif di pasar) (,)
sehingga didapatkan target allowable cost
(unit product cost yang seharusnya).
Menghadapi situasi demikian, maka
manajemen perlu memiliki strategi harga
yang tepat (,) sehingga kompetitif di
pasar.
Semakin tinggi kecanggihan pelanggan (,)
maka pelanggan semakin mampu
menentukan perbedaan-perbedaan kecil
yang selanjutnya semakin mudah beralih
ke produk pesaing.
Dengan demikian, semakin cepat
perpindahan lokasi tersebut (,) maka akan
semakin sulit organisasi memprediksi dan
menentukan kapan produk akan
diluncurkan.
Karena koefisien estimasi jalur IP-KK
nilainya turun (dari 0,05 ke 0,17) (,) maka
dipastikan terjadi pengaruh madiasi.
Rumah sakit yang sekelas cendrung
memiliki kualitas layanan kesehatan yang
nyaris sama (,) sehingga tidak
mengherankan bila para pasien memilih
rumah sakit yang bertarif murah.
Semakin banyak pemasok layanan
kesehatan mengakibatkan posisi tawar
rumah sakit menjadi menurun dalam
industri (,) sehingga tidak bisa lagi
semaunya menentukan harga layanan.
Semakin tinggi kecanggihan pengguna
9
9
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102 114.
115.
No
1.
maka pelanggan semakin mampu menentukan
perbedaan-perbedaan kecil yang selanjutnya
semakin mudah beralih ke produk layanan
kesehatan yang ditawarkan oleh para pesaing.
( JA/2014/H110/P15/K2).
Dengan demikian mereka mengetahui pula
bahwa persyaratan layanan kesehatan sebuah
rumah sakit harus diubah di masa mendatang,
seperti dikemukakan oleh dokter yang menjadi
informan sebagai berikut:
( JA/2014/H110/P17/K4).
Penelitian ini juga terbatas menggunakan media
kuesioner untuk memperoleh data primer
sehingga tertumpu pada tataran persepsi
responden atau informasi sehingga faktor
subjektifitas bisa saja terkandung di dalamnya.
( JA/2014/H111/P4/K2).
Kalimat yang Mengandung Kesalahan
Penggunaan Tanda Pisah
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
penggunaan tanda (,)
langgan (,) maka pelanggan semakin
mampu menentukan perbedaan-perbedaan
kecil yang selanjutnya semakin mudah
beralih ke produk layanan kesehatan yang
ditawarkan oleh para pesaing.
Dengan demikian (,) mereka mengetahui
pula bahwa persyaratan layanan kesehatan
sebuah rumah sakit harus diubah di masa
mendatang, seperti dikemukakan oleh
dokter yang menjadi informan sebagai
berikut:
Penelitian ini juga terbatas menggunakan
media kuesioner untuk memperoleh data
primer (,) sehingga tertumpu pada tataran
persepsi responden atau informasi (,)
sehingga faktor subjektifitas bisa saja
terkandung di dalamnya.
Analisis Kalimat
Keterangan
Rerangka yang dipakai dalam studi ini merujik Ejaan: Kesalahan dalam
pada Van der Stede et al.(2005) yang penggunaan tanda pisah
mengujikualitas di seluruh mail survey
proceeding Simposium Nasional Akuntansi
(SNA) priode1999-2012.( JA/2014/H1/P1/K4).
Perbaikan
Rerangka yang dipakai dalam studi ini
merujik pada Van der Stede et al.(2005)
yang menguji kualitas di seluruh mail
survey proceeding Simposium Nasional
Akuntansi (SNA) priode1999—2012 .
9
9
Triangulator
Setuju
Tidak
Setuju
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103 2.
Berdasarkan pada hasil analisis dengan Ejaan: Kesalahan dalam
menggunakan revenue model sebanyak 8 sektor penggunaan tanda pisah
industri yang terindikasi manajemen laba akrual
selama tahun 2010-2012.
( JA/2014/H96/P1/K1).
Berdasarkan pada hasil analisis dengan
menggunakan revenue model sebanyak 8
sektor
industri
yang
terindikasi
manajemen laba akrual selama tahun
2010—2012.
9
3.
Dari data tabel 16 terlihat bahwa untuk dimensi
Leverage, terlihat bahwa terdapat dua kelompok
perusahan, yakni kelompok 1-2 yang memiliki
laverage.( JA/2014/H98/P1/K2).
Dari data tabel 16 terlihat bahwa untuk
dimensi Leverage, terlihat bahwa terdapat
dua kelompok perusahan, yakni
kelompok1—2 yang memiliki laverage.
9
No
Ejaan: Kesalahan dalam
penggunaan tanda pisah
Kalimat yang Mengandung Kesalahan
PenggunaanUnsur Serapan
Analisis Kalimat
Keterangan
1.
2.
3.
Kedua, persepsi subyektif sesungguhnya
merupakan hal yang penting.
( JA/2014/H1/P2/K5).
Probabilitysampling adalah proses pemilihan
sampel dengan menganggap bahwa semua
elemen populasi mempunyai kesempatan yang
sama untuk terpilih menjadi subyek dalam
sampel. ( JA/2014/H10/P2/K2).
Kuesioner yang dikirimkan kepada responden
dengan melalui pos (mail questionnaire)
merupakan salah satu teknik pengumpulan data
yang banyak dikritik karena kemungkinan
rendahnya rendahnya response dan
Triangulator
Perbaikan
Setuju
Ejaan: Kesalahan dalam
penggunaan unsur serapan.
Kedua, persepsi subjektif sesungguhnya
merupakan hal yang penting.
Ejaan: Kesalahan dalam
penggunaan unsur serapan.
Probabilitysampling adalah proses
pemilihan sampel dengan menganggap
bahwa semua elemen populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk
terpilih menjadi subjek dalam sampel.
9
Ejaan: Kesalahan dalam
penggunaan unsur serapan.
Kuesioner yang dikirimkan kepada
responden dengan melalui pos (mail
questionnaire) merupakan salah satu
teknik pengumpulan data yang banyak
dikritik karena kemungkinan rendahnya
9
Tidak
Setuju
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104 ketidakmampuannya memverifikasi response
yang diberikan (Karlinger dan Lee 2000).(
JA/2014/H3/P2/K1).
4.
5.
6.
Di dalam riset akuntansi manajemen, survei
seringkali digunakan untuk menguji teori,
meskipun seringkali juga digunakan untuk
tujuan diskriptif .
( JA/2014/H2/P2/K1).
Sehingga dalam penelitian ini hanya akan
difokuskan pada analisa kualitas data survei
dengan menggunakan koesioner yang dikirim
lewat pos (mail-questionnaire)
Ejaan: Kesalahan dalam
penggunaan unsur serapan.
Ejaan: Kesalahan dalam
penggunaan unsur serapan.
Untuk meneliti pengaruh
partisipasi pada Ejaan: Kesalahan dalam
penggaran
terhadap
dua
jenis
kinerja penggunaan unsur serapan.
(managerial dan anggaran), dibangun dua model
seperi yang digambarkan pada Gambar 2 dan
Gambar 3. ( JA/2014/H29/P1/K2).
No
rendahnya respons dan
ketidakmampuannya memverifikasi
response yang diberikan (Karlinger dan
Lee 2000)
Di dalam riset akuntansi manajemen,
survei seringkali digunakan untuk
menguji teori, meskipun seringkali juga
digunakan untuk tujuan deskriftif
Sehingga dalam penelitian ini hanya akan
difokuskan pada analisis kualitas data
survei dengan menggunakan koesioner
yang dikirim lewat pos (mailquestionnaire)
Untuk meneliti pengaruh partisipasi pada
penggaran terhadap dua jenis kinerja
(manajerial dan anggaran), dibangun dua
model seperi yang digambarkan pada
Gambar 2 dan Gambar 3
Analisis Kalimat
9
9
9
Triangulator
Kalimat yang Mengandung Kesalahan
Keterangan
1.
Dengan demikian diharapkan bahwa semua
paper yang lolos untuk dipresentasikan dalam
SNA merupakan paper yang memiliki kualitas
tinggi yang kemudian dipublikasikan dalam
procceding SNA. (JA/2014/H3/P1/K4)
Kalimat yang tidak
bersubjek dan tidak
berprdikat/ kalimat
buntung.
Perbaikan
Setuju
Semua paper yang lolos diharapkan untuk
dipresentasikan, dalam SNA merupakan
paper yang memiliki kualitas tinggi yang
kemudian dipublikasikan dalam
procceding SNA.
9
Tidak
Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105 2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa hanya ada 22
artikel (21%) dalam sampel penelitian kami
yang melaporkan melakukan pre-test dan
sebagian besar (80 artikel (75%)) tidak
melaporkan
adanya
pre-test.
(JA/2014/H12/P2/K5)
Melakukan penelitian survei yang berkualitas
tinggi memerlukan seperangkat kondisi yang
seringkali tidak semuanya dapat dikendalikan
oleh peneliti. (JA/2014/H14/P1/K2)
Dari perbandingan tersebut terlihat bahwa
response-rate dari periode 1999—2004 dan
periode
2005—2012
menunjukkan
perkembangan meskipun response-rate adalah
terendah masih sama. (JA/2014/H12/P2/K6)
Meskipun masih banyak artikel yang tidak
secara lengkap melakukan semua prosedur yang
disampaikan dalam melakukan penelitian survei.
(JA/2014/H14/P1/K6)
Tetapi pertisipasi pada penganggaran tidak
berpengaruh secara signifikan pada kinerja
anggaran,
sehingga
tidak
mendukung
H1b.(JA/2014/H30/P3/K2)
Pada model 1 (gambar 4) keadilan distributif
tidak berpengaruh pada komitmen terhadap
tujuan
sehingga
tidak
mendukung
H4a.(JA/2014/H30/P5/K1).
Secara spesifik penelitian ini ingin mengetahui
apakah
partisipasi
pada
penganggaran
mempengaruhi kinerja dan apakah keadilan
Kalimat yang tidak
bersubjek dan tidak
berprdikat/ kalimat
buntung.
Hanya ada 22 artikel (21%) dalam sampel
penelitian kami yang melaporkan
melakukan pre-test dan sebagian besar
(80 artikel (75%)) tidak melaporkan
adanya pre-test, terlihat pada Tabel 2.
9
Kalimat yang tidak
memiliki unsur subjek.
Penelitian survei yang berkualitas tinggi
memerlukan seperangkat kondisi yang
semuanya tidak dapat dikendalikan oleh
peneliti.
Perbandingan tersebut memperlihatkan
bahwa response-rate dari periode 1999—
2004 dan periode 2005—2012
menunjukkan perkembangan meskipun
response-rate adalah terendah masih
sama.
Masih banyak artikel tidak secara
lengkap melakukan semua prosedur yang
disampaikan dalam melakukan penelitian
survei.
Pertisipasi pada penganggaran tidak
berpengaruh secara signifikan pada
kinerja anggaran, sehingga tidak
mendukung H1b
model 1 (gambar 4) keadilan distributif
tidak berpengaruh pada terhadap tujuan
sehingga tidak mendukung H4a
9
Kalimat yang tidak
bersubjek dan tidak
berprdikat/ kalimat
buntung.
Kalimat yang tidak
bersubjek dan tidak
berprdikat/ kalimat
buntung.
Kalimat yang tidak
bersubjek dan tidak
berprdikat/ kalimat buntung
Kalimat yang tidak
bersubjek dan tidak
berprdikat/ kalimat buntung
Kalimat yang tidak
bersubjek .
Penelitian ini ingin mengetahui apakah
partisipasi pada penganggaran
mempengaruhi kinerja dan apakah
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106 9.
10.
11.
12.
13
persepsi dan komitmen terhadap tujuan
memediasi
hubungan
partisipasi
pada
penganggaran dan kinerja.(JA/2014/H30/P1/K3)
Dengan demikian penelitian ini bermaksud
untuk menindaklanjuti hasil penelitian tersebut,
sehingga
diperlukan
suatu
proses
uji
implementasi atas model ini hingga dirumuskan
suatu Padoman Penerapan Model Audit
Pertanggungjawaban Sosial yang dapat cocok
bagi organisasi atau suatu entitas.
(JA/2014/H34/P4/K1).
Dengan mengikuti langkah dan proses yang
ditawarkan dalam model ini, maka uji
impementasiini dijalankan pada beberapa
organisasi usaha, diantaranya di bidangja sadan
retail.(JA/2014/H34/P4/K2).
Setelah mempertimbangkan lingkup isi/Aspek
Pertanggunng jawaban sosial dan faktor
profesionalisme
Auditor,
maka
hasil
pengembangan menjadi Model HCD adalah
seperti pada Gambar 1.(JA/2014/H34/P2/K6)
Setelah disepakati antara tim auditor dan entitas,
maka kegiatan audit dapat dilakukan memalui
kuisioner pengendalian intern dan kuisioner
organisasi
fungsional,
yang
selanjutnya
disimpulkan dan didokumentasi dalam suatu
daftar temuan audit.(JA/2014/H3/P5/K2).
Kalimat yang tidak
bersubjek dan tidak
berprdikat/ kalimat buntung
keadilan persepsi dan komitmen terhadap
tujuan memediasi hubungan partisipasi
pada penganggaran dan kinerja.
Penelitian ini bermaksud menindaklanjuti
hasil penelitian tersebut, sehingga
diperlukan suatu proses uji implementasi
atas model ini hingga dirumuskan suatu
Padoman Penerapan Model Audit
Pertanggungjawaban Sosial yang dapat
cocok bagi organisasi atau suatu entitas.
9
Kalimat yang tidak
bersubjek dan tidak
berprdikat/ kalimat buntung
Uji impementasi ini dijalankan pada
beberapa organisasi usaha, diantaranya di
bidang jasa dan retail dengan langkah dan
proses yang ditawarkan dalam model ini
9
Kalimat yang tidak
bersubjek dan tidak
berprdikat/ kalimat buntung
Hasil pengembangan menjadi Model
HCD adalah seperti pada Gambar 1,
setelah mempertimbangkan lingkup
isi/Aspek Pertanggunng jawaban sosial
dan faktor profesionalisme Auditor,
9
Kegiatan audit dapat dilakukan memalui
kuisioner pengendalian intern dan
kuisioner organisasi fungsional, yang
selanjutnya disimpulkan dan
didokumentasi dalam suatu daftar temuan
audit, setelah disepakati antara tim
auditor dan entitas.
Perusahaan komersial ditandai dengan 9
adanya kepemilikan saham atau jumlah
saham
9
Kalimat yang tidak
bersubjek dan tidak
berprdikat/ kalimat buntung
Dalam hal kepemilikian pada perusahaan Kalimat yang tidak
komersial ditandai dengan adanya kepemilikan bersubjek dan tidak
berprdikat/ kalimat buntung
saham atau jumlah saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107 14.
15.
16.
17.
18.
19.
tersetor, yang selanjutnya disebut modal saham
(capital stock).(JA/2014/H36/P1/K2)
Sebagaimana telah disampaikan di sub bagian
Metode Penelitian bahwa untuk organisasi
keagamaan diwakili oleh Pondok Pesantren
Sunan
Drajat
melalui
unit
usaha
CV.(JA/2014/H37/P2/K2)
Kemudian pada tahun 2011 sebanyak 10
perusahaan dan tahun 2012 sebanyak 7
perusahaan
dari total keseluruhan 52
perusahaan.(JA/2014/H48/P1/K4).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan revenue model sebagian besar
perusahaan manufaktur terindikasi manajemen
laba.(JA/2014/H48/P1/K6).
Sedangkan pada perusahaan lain tidak
terindikasi manajemen laba akrual.
(JA/2014/H49/P2/K6).
Sedangkan pada tahun 2008 yang tidak
terindikasi manajemen laba sebanyak 15
perusahaan. (JA/2014/H49/P1/K6).
Kemudian pada tahun 2009 sebanyak 12
perusahaan dan tahun 2010 sebanyak 9
perusahaan dan tahun 2011 sebanyak 12
perusahaan
dari total keseluruhan 77
perusahaan.
Kalimat yang tidak
bersubjek dan tidak
berprdikat/ kalimat buntung
Kalimat yang tidak
bersubjek dan tidak
berprdikat/ kalimat buntung
Kalimat yang tidak
bersubjek dan tidak
berprdikat/ kalimat buntung
Kalimat yang tidak
bersubjek dan tidak
berprdikat/ kalimat buntung
Kalimat yang tidak
bersubjek dan tidak
berprdikat/ kalimat buntung
Kalimat yang tidak
bersubjek dan tidak
berprdikat/ kalimat buntung
tersetor, yang selanjutnya disebut modal
saham, dalam hal kepemilikan.
Organisasi keagamaan diwakili oleh
Pondok Pesantren Sunan Drajat melalui
unit usaha CV,
sebagaimana telah
disampaikan di sub bagian Metode
Penelitian
Pada tahun 2011,
sebanyak 10
perusahaan dan tahun 2012 sebanyak 7
perusahaan dari total keseluruhan 52
perusahaan
Sebagian besar perusahaan manufaktur
terindikasi manajemen laba
dengan menggunakan revenue model
9
9
9
terindikasi
9
Sebanyak 15 perusahaan tidak terindikasi
manajeman laba pada tahun 2008.
9
Pada tahun 2009,
sebanyak 12
perusahaan dan tahun 2010 sebanyak 9
perusahaan dan tahun 2011 sebanyak 12
perusahaan dari total keseluruhan 77
perusahaan.
9
Perusahaan
lain
tidak
manajemen laba akrual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108 Analisis Kesalahan
No
Kalimat yang Mengandung Kesalahan
Penggunaan Konjungsi
Keterangan
1.
Cara yang lain misalnya peneliti berusaha Kesalahan Konjungsi
meningkatkan responserate dengan cara elakukan Subordinatif.
prosedur follow-up dan sebagainya. Sehingga
dengan berbagai cara tersebut masalah bisa diatasi
dan
kualitas
data
dapat
ditingkatkan.
(JA/2014/H2/P3/K6)
2.
Dalam riset akuntansi manajeman, surve dengan
kuesioner melalui pos (mail questionnaire) adalah
metode surve yang paling banyak digunakan (Van
der Stede et al.2005). Sehingga dalam penelitian ini
hanya akan difokuskan pada analisis kualitas data
survei dengan menggunakan kuesioner yang
dikirim lewat pos (mail-questionnaire).
(JA/2014/H3/P2/K4)
Kesalahan Konjungsi
Subordinatif.
3.
sehingga kalau penelitian tersebut menggunakan
mail question naire maka peneliti harus
mengirimkan surve koesionernya beberapa kali
dalam rentan waktu penelitian.
(JA/2014/H9/P2/K3).
Kesalahan Konjungsi
Subordinatif
4.
Jika sampel penelitian merupakan sempel yang
representasif atas populasi maka apa yang benar
atas sampel akan benar juga bagi populasidengan
tingkat kesalahan tertentu. (JA/2014/H9/P1/K5) .
Kesalahan Konjungsi
Antarkalimat.
Triagulator
Perbaikan
Setuju
Cara yang lain misalnya peneliti berusaha
meningkatkan responserate dengan cara
elakukan
prosedur
follow-up
dan
sebagainya , sehingga dengan berbagai
cara tersebut masalah bisa diatasi dan
kualitas data dapat ditingkatkan.
9
Dalam riset akuntansi manajeman, surve
dengan kuesioner melalui pos (mail
questionnaire) adalah metode surve yang
paling banyak digunakan (Van der Stede
et al.2005), sehingga dalam penelitian ini
hanya akan difokuskan pada analisis
kualitas data survei dengan menggunakan
kuesioner yang dikirim lewat pos (mailquestionnaire).
sehingga penelitian tersebut
menggunakan mail question naire maka
peneliti harus mengirimkan surve
koesionernya beberapa kali dalam rentan
waktu penelitian.
9
Jika sampel penelitian merupakan sempel
yang representasif atas populasi, apa
yang benar atas sampel akan benar juga
bagi populasidengan tingkat kesalahan
9
9
Tidak
Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109 tertentu.)
Jikatingkat response-rate yang tinggi
tidak dapat dicapai di kesempatan pertama
peneliti mengirimkan survei questionnaire
, prosedur follow-up seharusnya
dilakukan (Diamond 2000; Dillman 2007;
Van der Stede et al.
5.
Jikatingkat response-rate yang tinggi tidak dapat
dicapai di kesempatan pertama peneliti
mengirimkan survei questionnaire maka prosedur
follow-up seharusnya dilakukan (Diamond 2000;
Dillman 2007; Van der Stede et al.
(JA/2014/H12/P1/K1)
Kesalahan Konjungsi
Antarkalimat.
6.
Namun meskipun norma ini merupakan hal yang
prakteknya dapat diterima untuk penelitian survei,
tetapi detail proses pengumpulan data dan
sesungguhnya dalam surve biasanya jarang
diungkapkan dalam publikasi akademis, hal ini
kemungkinan disebabkan karena batasan panjang
artikel dalam suatu jurnal (Van der Stade et al.
2005). (JA/2014/H14/P1/K3)
Kesalahan Konjungsi
Antarkalimat.
Meskipun norma ini merupakan hal yang
prakteknya dapat diterima untuk
penelitian survei, tetapi detail proses
pengumpulan data dan sesungguhnya
dalam surve biasanya jarang diungkapkan
dalam publikasi akademis, hal ini
kemungkinan disebabkan karena batasan
panjang artikel dalam suatu jurnal (Van
der Stade et al. 2005).
7.
Organisasi sektor publik ini dapat dikelompokkan
menjadi enam, yakni lembaga pemerintahan,
organisasi keagamaan, organisasi sosial, yayasan
lembaga pendidikan, dan organisasi kesehatan
(Karyana 2005).Sedangkan menurut Bakesbang,
organisasi sektor publik di luar pemerintah adalah
organisasi kemasyarakatan yang di dalamnya
meliputi organisasi keagamaan, kepemudaan,
wanita, profesi, fungsionaris, penghayat
kepercayaan dan lembaga swadaya masyarakat.
(JA/2014/H36/P2/K2).
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
Organisasi sektor publik ini dapat
dikelompokkan menjadi enam, yakni
lembaga pemerintahan, organisasi
keagamaan, organisasi sosial, yayasan
lembaga pendidikan, dan organisasi
kesehatan (Karyana 2005), sedangkan
menurut Bakesbang, organisasi sektor
publik di luar pemerintah adalah
organisasi kemasyarakatan yang di
dalamnya meliputi organisasi keagamaan,
kepemudaan, wanita, profesi,
fungsionaris, penghayat kepercayaan dan
lembaga swadaya masyarakat.
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110 8.
Aspek pemasaran, akuntansikeuangan dan
personalia diatur secara terpusat di bawah bidang
non akademik. Sedangkan untuk kebijakan
akademik diatur dengan sebagian bersifat
desentralisasi di tingkat fakultas maupun program
studi.(JA/2014/H38/P3/K3).
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
Aspek pemasaran, akuntansikeuangan dan
personalia diatur secara terpusat di bawah
bidang non akademik, sedangkan untuk
kebijakan akademik diatur dengan
sebagian bersifat desentralisasi di tingkat
fakultas maupun program studi.
9
9.
Faktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap
keterlambatan tersebut adalah audit committee
independence, audit committee expertise, dan
ukuran perusahaan. Sedangkanaudit committee
meeting, ukuran kantor audit dan frofitabilitas tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
keterlambatan audit.(JA/2014/H76/P7/K4).
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
9
10.
Variabel profitabilitas, extraordinary item, dan
opini audit mempunyai pengaruh signifikan positif
terhadap keterlambatan audit. Sedangkan ukuran
kantor audit dan tahun tutup buku perusahaan tidak
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
terhadap keterlambatan audit.
(JA/2014/H76/P12/K5).
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
11.
Hasil dari penelitian tersebut membuktikan bahwa
ukuran perusahaan, profitabilitas, dan umur
perusahaan mempunyai pengaruh signifikan
negatif terhadap keterlambatan audit.
Sedangkangearing ratio, extra-ordinary and/or
contingent items, tahun tutup buku perusahaan,
kompleksitas operasi tidak berpengaruh signifikan
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
Faktor yang secara signifikan berpengaruh
terhadap keterlambatan tersebut adalah
audit committee independence, audit
committee expertise, dan ukuran
perusahaan, sedangkanaudit committee
meeting, ukuran kantor audit dan
frofitabilitas tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap keterlambatan audit.
Variabel profitabilitas, extraordinary
item, dan opini audit mempunyai
pengaruh signifikan positif terhadap
keterlambatan audit , sedangkan ukuran
kantor audit dan tahun tutup buku
perusahaan tidak menunjukkan adanya
pengaruh yang signifikan terhadap
keterlambatan audit.
Hasil dari penelitian tersebut
membuktikan bahwa ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan umur perusahaan
mempunyai pengaruh signifikan negatif
terhadap keterlambatan audit. ,
sedangkan gearing ratio, extra-ordinary
and/or contingent items, tahun tutup buku
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111 terhadap keterlambatan audit.
(JA/2014/H76/P14/K3).
12.
13.
14.
15.
16.
Opini audit mempunyai pengaruh signifikan positif
terhadap keterlambatan audit . Sedangkan tingkat
profitabilitas, dan reputasi auditor tidak
berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan
audit. (JA/2014/H77/P14/K5).
Ukuran kantor audit dan klasifikasi industri
mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap
keterlambatan audit. Sedangkan ukuran perusahaan
tidak berpengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit. (JA/2014/H77/P15/K5).
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
Sedangkan persentase perubahan earning per
share dan klasifikasi industri tidak berpengaruh
signifikan terhadap keterlambatan audit.
(JA/2014/H77/P16/K4).
Hasilnya membuktikan bahwa ukuran perusahaan,
ukuran kantor audit, rasio likuiditas, dan rasio debt
to asset mempunyai pengaruh signifikan negatif
terhadap keterlambatan audit. Sedangkan
profitabilitas dan ukuran kantor audit tidak
berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan
audit. (JA/2014/H77/P17/K5).
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
Subsidiari dari perusahaan multinasional
mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap
keterlambatan audit. Sedangkanrasio debt to
equity, profitabilitas, dan ukuran kantor audit tidak
berpengaruh signifikan terhadap terlambatan audit
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
perusahaan, kompleksitas operasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit.
Opini audit mempunyai pengaruh
signifikan positif terhadap keterlambatan
audit , sedangkan tingkat profitabilitas,
dan reputasi auditor tidak berpengaruh
signifikan terhadap keterlambatan audit.
Ukuran kantor audit dan klasifikasi
industri mempunyai pengaruh signifikan
positif terhadap keterlambatan audit,
sedangkan ukuran perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit.
. . . sedangkan persentase perubahan
earning per share dan klasifikasi industri
tidak berpengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit.
Hasilnya membuktikan bahwa ukuran
perusahaan, ukuran kantor audit, rasio
likuiditas, dan rasio debt to asset
mempunyai pengaruh signifikan negatif
terhadap keterlambatan audit, sedangkan
profitabilitas dan ukuran kantor audit
tidak berpengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit.
Subsidiari dari perusahaan multinasional
mempunyai pengaruh signifikan positif
terhadap keterlambatan audit, sedangkan
rasio debt to equity, profitabilitas, dan
ukuran kantor audit tidak berpengaruh
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112 17.
(JA/2014/H77/P18/K5).
Beberapa penelitian yang ,menyatakan bahwa
variabel ukuran perusahaan bepengaruh signifikan
negatif terhadap keterlambatan audit adalah
penelitian yang dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan
(1991), Owusu-Ansah (2000), Modugu, Eragbhe
dan Ikhatua (2012), Nor, Shafie dan Hussein
(2010), Hashim dan Rahman (2011). Sedangkan
penelitian Wang dan Song (2006) dan Sudrajat
(2009) membuktikan bahwa semakin besar ukuran
perusahaan maka akan semakin banyak jumlah hari
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan laporan
keuangan perusahaan yang diaudit.
(JA/2014/H77/P19/K2).
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
18.
Penelitian yang dilakukan oleh Aubert (2009)
menunjukkan bawa variabel rasio debt to equity
mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap
keterlambatan audit. Sedangkan penelitian Utami
(2006) dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa
rasio debt to equity pengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit. (JA/2014/H78/P22/K3).
19.
Penelitian yang dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
(1991) serta Iskandar dan Trisnawati (2010)
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan
negatif antara klasifikasi industri dengan
keterlambatan audit. Sedangkan hasil penelitian
Joshi (2005) dan Kadir (2011), menunjukkan bahwa
adanya pengaruh signifikan positif antara umur
signifikan terhadap terlambatan audit.
Beberapa penelitian yang ,menyatakan
bahwa variabel ukuran perusahaan
bepengaruh signifikan negatif terhadap
keterlambatan audit adalah penelitian
yang dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan
(1991), Owusu-Ansah (2000), Modugu,
Eragbhe dan Ikhatua (2012), Nor, Shafie
dan Hussein (2010), Hashim dan Rahman
(2011), sedangkan penelitian Wang dan
Song (2006) dan Sudrajat (2009)
membuktikan bahwa semakin besar
ukuran perusahaan maka akan semakin
banyak jumlah hari yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan laporan keuangan
perusahaan yang diaudit.
Penelitian yang dilakukan oleh Aubert
(2009) menunjukkan bawa variabel rasio
debt to equity mempunyai pengaruh
signifikan positif terhadap keterlambatan
audit,sedangkan penelitian Utami (2006)
dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa
rasio debt to equity pengaruh signifikan
terhadap keterlambatan audit.
Penelitian yang dilakukan oleh Carslaw
dan Kaplan (1991) serta Iskandar dan
Trisnawati (2010) menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh signifikan negatif
antara klasifikasi industri dengan
keterlambatan audit, sedangkan hasil
penelitian Joshi (2005) dan Kadir (2011),
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113 perusahaan dengan keterlambatan audit.
(JA/2014/H80/P/27/K3).
20.
Penelitian yang dilakukan oleh Aubert (2009)
menunjukkan bahwa variabel rasio debt to equity
mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap
keterlambatan audit. Sedangkan penelitian Utami
(2006) dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa
rasio debt to equity pengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit. (JA/2014/H78/P28/K1).
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
21.
Meskipun jika dilihat dari total asset menyatakkan
bahwa ukuran perusahaan sampel yang diaudit
tidak beragam. (JA/2014/H82/P3/K2).
Meskipunjika dilihat dari total asset menyatakkan
bahwa ukuran perusahaan sampel yang diaudit
tidak beragam.Sedangkan statistik deskriptif
variabel umur perusahaan menunjukkan bahwa
rata-rata umur perusahaan sampel adalah 30,72
tahun. (JA/2014/H82/P3/K3).
Kesalahan Konjungsi
Antarkalimat.
23.
Dari sepuluh variabel yang dimasukkan ke dalam
model regrasi, sembilan variabel yang berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen, yaitu ukuran
perusahaan. Sedangkan satu variabel terbukti tidak
memiliki hubungan signifikan dengan ukuran
perusahaan. (JA/2014/H84/P3/K3).
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
24.
Sembilan variabel yang memiliki hubungan
signifikan tersebut adalah rasio debt to equity,
profitabilitas, subsidari dari perusahaan
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
22.
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
menunjukkan bahwa adanya pengaruh
signifikan positif antara umur perusahaan
dengan keterlambatan audit.
Penelitian yang dilakukan oleh Aubert
(2009) menunjukkan bahwa variabel rasio
debt to equity mempunyai pengaruh
signifikan positif terhadap keterlambatan
audit, sedangkan penelitian Utami (2006)
dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa
rasio debt to equity pengaruh signifikan
terhadap keterlambatan audit.
Jika dilihat dari total asset menyatakkan
bahwa ukuran perusahaan sampel yang
diaudit tidak beragam.
jika dilihat dari total asset menyatakkan
bahwa ukuran perusahaan sampel yang
diaudit tidak beragam , sedangkan
statistik deskriptif variabel umur
perusahaan menunjukkan bahwa rata-rata
umur perusahaan sampel adalah 30,72
tahun.
Dari sepuluh variabel yang dimasukkan
ke dalam model regrasi, sembilan variabel
yang berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen, yaitu ukuran
perusahaan , sedangkan satu variabel
terbukti tidak memiliki hubungan
signifikan dengan ukuran perusahaan.
Sembilan variabel yang memiliki
hubungan signifikan tersebut adalah rasio
debt to equity, profitabilitas, subsidari dari
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114 multinasional, ukuran kantor, audit, audit fees,
klasifikasi industri , umur perusahaan dan opini
audit. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh
signifikan terhadap keterlambatan audit adalah
variabel tahun tutup buku perusahaan.
(JA/2014/H84/P3/K5).
25.
Ukuran perusahaan memilii nilai signifikansi
sebesar 0,000, nilai tersebut kurang dari 0,05
menunjukkan bawa ukuran perusahaan mempunyai
pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit.
Sedangkan nilai koefisien sebesar 3,390
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
mempunyai arah pengaruh negatif terhadap
keterlambatan audit. (JA/2014/H84/P4/K2).
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
26.
Dilihat dari nilai signifikansi variabel audit fees
mempunyai pengaruh signifikan terhadap
terlambatan audit. Sedangkan nilai koefisien
regresinya menunjukkan bahwa audit fees
mempunyai arah pengaruh negatif terhadap
keterlambatan audit, yang artinya semakin besar
audit fees maka semakin pendek keterlambatan
audit. (JA/2014/H84/P8/K2).
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
27.
Oleh karena itu, tidak akan menyebabkan terjadinya
penundaan pelaporan keuangan. Sedangkan
variabel tahun tutup buku perusahaan tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit karena nilai signifikansinya
lebih besar dari 0,05. (JA/2014/H85/P10/K3).
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
perusahaan multinasional, ukuran kantor,
audit, audit fees, klasifikasi industri ,
umur perusahaan dan opini audit
, sedangkan variabel yang tidak
berpengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit adalah variabel tahun
tutup buku perusahaan.
Ukuran perusahaan memilii nilai
signifikansi sebesar 0,000, nilai tersebut
kurang dari 0,05 menunjukkan bawa
ukuran perusahaan mempunyai pengaruh
signifikan terhadap keterlambatan audit
, sedangkan nilai koefisien sebesar 3,390
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
mempunyai arah pengaruh negatif
terhadap keterlambatan audit.
Dilihat dari nilai signifikansi variabel
audit fees mempunyai pengaruh signifikan
terhadap terlambatan audit, sedangkan
nilai koefisien regresinya menunjukkan
bahwa audit fees mempunyai arah
pengaruh negatif terhadap keterlambatan
audit, yang artinya semakin besar audit
fees maka semakin pendek keterlambatan
audit.
Oleh karena itu, tidak akan menyebabkan
terjadinya penundaan pelaporan
keuangan, sedangkan variabel tahun
tutup buku perusahaan tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit karena nilai
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115 signifikansinya lebih besar dari 0,05.
28.
Hasil penelitian pada Bursa Efek Malaysia
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, rasio debt
to equlity, profitabilitas, subsidiari dari perusahaan
multinasional, ukuran kantor audit, audit fees,
klasifikasi industri, umur perusahaan, dan opini
audit mempunyai pengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit. Sedangkan tahun tutup buku
perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap keterlambatan audit.
(JA/2014/H85/P1/K2).
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
29.
Nilai atas indeks skor yang diperolah dari 27
sustainability report perusahaan yang secara
konsisten dilaporkan selama priode 2009—2011.
Sedangkan nilai untuk variabel kinerja perusahaan
diperoleh dari 27 laporan keuangan perusahaan dari
2010-2012. (JA/2014/H93/P4/K3).
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
30.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan
menggunakan revenue model maupun
mengindikasikan 8 sektor industri dari jumlah
keseluruhan 13 sektor industri pada perusahaan
manufaktur yang terindikasi manajeman laba aktua
dan dengan menggunakan condtional revenue
model mampu mengidikasikan 11 sektor industri
dari jumlah keseluruhan 18 sektor industri yang
terindikasi manajemen laba aktual
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
Hasil penelitian pada Bursa Efek
Malaysia menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan, rasio debt to equlity,
profitabilitas, subsidiari dari perusahaan
multinasional, ukuran kantor audit, audit
fees, klasifikasi industri, umur
perusahaan, dan opini audit mempunyai
pengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit,sedangkan tahun
tutup buku perusahaan tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit.
Nilai atas indeks skor yang diperolah dari
27 sustainability report perusahaan yang
secara konsisten dilaporkan selama priode
2009—2011
, sedangkan nilai untuk variabel kinerja
perusahaan diperoleh dari 27 laporan
keuangan perusahaan dari 2010-2012.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
dengan menggunakan revenue model
maupun mengindikasikan 8 sektor industri
dari jumlah keseluruhan 13 sektor industri
pada perusahaan manufaktur yang
terindikasi manajeman laba aktua dan
dengan menggunakan condtional revenue
model mampu mengidikasikan 11 sektor
industri dari jumlah keseluruhan 18 sektor
industri yang terindikasi manajemen laba
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116 31.
Tetapi, kisaran ukuran sampel tersebut
memperlihatkan jarak yang sangat lebar dengan
ukuran sampel terkecil 22 dan ukuran sampel
terbesar 1178. (JA/2014/H11/P3/K4).
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
32.
Namun, meskipun norma ini merupakan hal yang
prakteknya dapat diterima untuk penelitian surve,
tetapi dalam survei biasanya jarang diungkapkan
dalam publikasi akademis, hal ini kemungkinan
disebabkan karena batasan panjang artikel dalam
suatu jurnal (Van der Stade et al. 2005).
(JA/2014/H14/P1/K3).
Kesalahan Konjungsi
Korelatif
33.
Tetapi, partisipasi pada penganggaran tidak
berpengaruh secara signifikan pada kinerja
anggaran, sehingga tidak mendukung G1b.
(JA/2014/H30/P2/K3).
Metode survei mempunyai banyak manfaat
misalnya merupakan metode pengumpulan data
dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi
data dengan biaya yang relatif rendah (costeffective) dan dapat menghindari bias interview
(Roberts 1999).
( JA/2014/H1/P1/K3).
Tetapi pertisipasi pada penganggaran tidak
berpengaruh secara signifikan pada kinerja
anggaran, sehingga tidak mendukung
H1b.(JA/2014/H30/P3/K2)
Kesalahan Konjungsi
Koordinatif.
34
35.
Kesalahan konjungsi antar
kalimat
Kesalahan konjungsi antar
kalimat
aktual.
Akan tetapi, kisaran ukuran sampel
tersebut memperlihatkan jarak yang
sangat lebar dengan ukuran sampel
terkecil 22 dan ukuran sampel terbesar
1178.
Namun, norma ini merupakan hal yang
prakteknya dapat diterima untuk
penelitian surve, tetapi dalam survei
biasanya jarang diungkapkan dalam
publikasi akademis, hal ini kemungkinan
disebabkan karena batasan panjang artikel
dalam suatu jurnal (Van der Stade et al.
2005).
Akan tetapi, partisipasi pada
penganggaran tidak berpengaruh secara
signifikan pada kinerja anggaran,
sehingga tidak mendukung G1b.
Metode survei mempunyai banyak
manfaat misalnya metode pengumpulan
data dalam jumlah besar untuk keperluan
generalisasi data dengan biaya yang relatif
rendah (cost-effective) dan dapat
menghindari bias interview (Roberts
1999).
Pertisipasi pada penganggaran tidak
berpengaruh secara signifikan pada
kinerja anggaran, sehingga tidak
mendukung H1b.
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117 TRIANGULASI DATA
Hasil triangulasi ini adalah hasil perbaikan terakhir dari duakali perbaikan terhadap kesalahan analisis yang dilakukan oleh peneliti setelah
mendapat masukan dari triangulator.
No
1.
2.
3.
Kalimat yang Mengandung
Kesalahan dalam Penggunaan
Huruf Kapital
Standar Auditing adalah sepuluh
standar yang ditetapkan dan disahkan
oleh Institut Angkutan Publik
Indonesia (IAPI), yang terdiri dari
standar umum, standar perkerjaan
lapangan, dan standar pelaporan
berserta interpretasinya.
(JA/2014/H34/P1/K1).
Setelah mempertimbangkan lingkup
isi/Aspek Pertanggungjawaban Sosial
dan faktor profesionalisme Auditor,
maka hasil pengembangan menjadi
Model Audit Pertanggungjawaban
Sosial dengan metode HCD adalah
seperti pada Gambar 1.
(JA/2014/H35/P2/K6).
Program-program Administrative yang
berkaitan dengan program tersebut.
Analisis Kesalahan
Keterangan
Perbaikan
Triagulator
Tidak
Setuju
Setuju
√
Kesalahan penggunaan huruf kapital
pada kata
“Auditing“. karena kata “Auditing”
bukan merupakan nama lembaga,
badan, ataupun organisasi.
Standar auditing adalah sepuluh standar
yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut
Angkutan Publik Indonesia (IAPI), yang
terdiri dari standar umum, standar
perkerjaan lapangan, dan standar
pelaporan berserta interpretasinya.
Kesalahan penggunaan huruf kapital
pada kata “Auditor.
“ karena kata “Auditor” bukan
merupakan nama lembaga, badan,
ataupun organisasi.
Setelah mempertimbangkan lingkup
isi/aspek pertanggungjawaban sosial dan
faktor profesionalisme auditor, maka hasil
pengembangan menjadi model audit
pertanggungjawaban sosial dengan
metode HCD adalah seperti pada gambar
1.
√
Kesalahan penggunaan huruf kapital
pada kata “Administrastive”. Karena
kata “Administrastive” bukan
merupakan nama lembaga, badan,
ataupun organisasi dan kata
“Administrastive” mengalami
kesalahan dalam penulisan unsur
Program-program administratif yang
berkaitan dengan program tersebut.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118 4.
5.
6.
7.
8.
a) memiliki dokumentasi
kelembagaan secara resmi dengan
pembagian yang jelas antara hak dan
kewajiban pada struktur organisasinya.
(JA/2014/H37/P2/K1).
b) memiliki kinerja program yang baik
dalam pertanggungjawaban sosial
organisasi, hubungan masyarakat,
lingkungan, pengendalian keuangan
dan hubungan dengan karyawan.
(JA/2014/H37/P3/K1).
c) memiliki kinerja program yang baik
dalam pertanggungjawaban sosial
organisasinya baik secara internal
maupun bagi masyarakat, dari meliputi
aspek tata nilai organisasi hubungan
masyarakat, lingkungan, pengendalian
keuangan dan hubungan dengan
karyawan. (JA/2014/H37/P3/K1).
Sebagaimana telah disampaikan di sub
bagian Metode Penelitian bahwa untuk
organisasi keagamaan diwakili oleh
Pondok Pesantren Sunan Drajat.
(JA/2014/H37/P4/K2).
Standarisasi atau Rumah Sakit bersalin
dipenuhi dengan baik sebagai
ketentuan utama.
serapan. Kata “Administrative” bila
diserap ke dalam bahasa Indonesia
akan menjadi “Administratif”
Kesalahan pada kata “memiliki”. Kata
“memiliki” ditulis menggunakan huruf
kapital karena dipakai sebagai huruf
pertama awal kalimat.
a) Memiliki dokumentasi kelembagaan
secara resmi dengan pembagian yang jelas
antara hak dan kewajiban pada struktur
organisasinya.
√
Kesalahan pada kata “memiliki”. Kata
“memiliki” ditulis menggunakan huruf
kapital karena dipakai sebagai huruf
pertama awal kalimat..
b) Memiliki kinerja program yang baik
dalam pertanggungjawaban sosial
organisasi, hubungan masyarakat,
lingkungan, pengendalian keuangan dan
hubungan dengan karyawan.
√
Kesalahan pada kata “memiliki”. Kata
“memiliki” ditulis menggunakan huruf
kapital karena dipakai sebagai huruf
pertama awal kalimat.
c) Memiliki kinerja program yang baik
dalam pertanggungjawaban sosial
organisasinya baik secara internal maupun
bagi masyarakat, dari meliputi aspek tata
nilai organisasi hubungan masyarakat,
lingkungan, pengendalian keuangan dan
hubungan dengan karyawan.
√
Kesalahan penggunaan huruf kapital
pada kata “Metode Penelitian”. Kata
“Metode Penelitian” bukan merupakan
nama lembaga, badan, ataupun
organisasi.
Sebagaimana telah disampaikan di sub
bagian metode penelitian bahwa untuk
organisasi keagamaan diwakili oleh
Pondok Pesantren Sunan Drajat.
√
Kesalahan penggunaan huruf kapital
pada kata “Rumah Sakit”, karena huruf
kapital hanya dipakai sebagai huruf
Standarisasi atau rumah sakit bersalin
dipenuhi dengan baik sebagai ketentuan
utama.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119 (JA/2014/H38/P2/K3).
9.
10
11.
Hal ini sedikit berbeda pada Yayasan
di Pondok Pesantren Sunan Drajat
melalui unit usahanya dan juga
Yayasan Soerya di RSAB Soerya yang
cenderung bergaya Konseptual.
(JA/2014/H39/P2/K1).
Metode survei mempunyai banyak
manfaat misalnya merupakan metode
pengumpulan data dalam jumlah besar
untuk keperluan generalisasi daya
dengan biaya yang relatif rendah (costeffective) dan dapat menghindari bias
interview (Roberts 1999).
(JA/2014/H1/P1/K3)
Dengan demikian diharapkan bahwa
semua paper yang lolos untuk
dipresentasikan dalam SNA
merupakan paper yang memiliki
kualitas tinggi yang kemudian
dipublikasikan dalam procceding
SNA. (JA/2014/H3/P1/K4)
pertama usur gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan,atau akademik
yang diikuti nama orang, termasuk
nama gelar akademik yang mengikuti
nama orang.
Kesalahan penggunaan huruf kapital
pada kata “Konseptual”. Kata
“Konseptual” bukan merupakan nama
lembaga, badan, ataupun organisasi.
Hal ini sedikit berbeda pada Yayasan di
Pondok Pesantren Sunan Drajat melalui
unit usahanya dan juga Yayasan Soerya di
RSAB Soerya yang cenderung bergaya
konseptual.
√
Kesalahan penggunaan huruf miring
pada kata “interview” yang
merupakan bahasa asing,sehingga
harus dicetak miring.
Metode survei mempunyai banyak
manfaat misalnya merupakan metode
pengumpulan data dalam jumlah besar
untuk keperluan generalisasi daya dengan
biaya yang relatif rendah (cost-effective)
dan dapat menghindari bias interview
(Roberts 1999).
√
Kesalahan penggunaan huruf miring
pada kata “paper” yang merupakan
bahasa asing,sehingga harus dicetak
miring.
Dengan demikian, diharapkan bahwa
semua paper yang lolos untuk
dipresentasikan dalam SNA merupakan
paper yang memiliki kualitas tinggi yang
kemudian dipublikasikan dalam
procceding SNA.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120 12.
Kuesioner yang dikirimkan kepada
responden dengan melalui pos (mail
quwtionnarire) merupakan salah satu
teknik pengumpulan data yang banyak
dikritik karena memungkinkan
rendahnya response yang diberikan
(kerligerdan Lee 2000).
(JA/2014/H3/P2/K1).
Kesalahan penggunaan huruf miring
pada kata “response” yang merupakan
bahasa asing,sehingga harus dicetak
miring. Kata “response” juga
mengandung kesalahan dalam
penulisan unsur serapan, kata
“response” bila diserap ke dalam
bahasa Indonesia akan menjadi
“respons”.
Kuesioner yang dikirimkan kepada
responden dengan melalui pos (mail
quwtionnarire) merupakan salah satu
teknik pengumpulan data yang banyak
dikritik karena memungkinkan rendahnya
respons yang diberikan (kerligerdan Lee
2000).
√
13.
Bagaimana akibat dari kenyataan yang
terjadi di perusahaan jika akibat
negative berupaya menyimpang,
akibat positif berupa hasil yang baik
dari standar yang sudah di tentukan.
(JA/2014/H35/P2/K1)
Kesalahan penggunaan huruf miring
pada kata “negative” yang merupakan
bahasa asing,sehingga harus dicetak
miring. Kata “negative” juga
mengandung kesalahan dalam
penulisan unsur serapan, kata
“negative” bila diserap ke dalam
bahasa Indonesia akan menjadi
“negatif”.
Bagaimana akibat dari kenyataan yang
terjadi di perusahaan jika akibat negatif
berupaya menyimpang, akibat positif
berupahasil yang baik dari standar yang
sudah di tentukan.
√
14.
Setelah disepakati antara tim auditor
dan entitas, maka kegiatan audit dapat
dilakukan melalui kuisioner
pengendalian intern dan kuisioner
organisasi fungsional, yang
selanjutnya disimpulkan dan
didokumentasi dalam suatu daftar
temuan audit.
(JA/2014/H35/P4/K2).
Kesalahan penggunaan huruf miring
pada kata “intern” yang merupakan
bahasa asing,sehingga harus dicetak
miring.
Setelah disepakati antara tim auditor
danentitas, maka kegiatan audit dapat
dilakukan melalui kuisioner pengendaliani
ntern dan kuisioner organisasi fungsional,
yang selanjutnya disimpulkan dan
didokumentasi dalam suatu daftar temuan
audit.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121 15.
Penghargaan dari PBB ini
dimaksudkan untuk dapat
meningkatkan peran, profesionalisme
dan visibility dari pelayanan publik
dengan tiga katagori dasar, yakni
transparansi dan akuntabilitas,
perbaikan layanan dan aplikasi ICT
(Information dan Communication
Technology).(JA/2014/H36/P4/K2).
Kesalahan penggunaan huruf miring
pada kata “profesionalisme ” dan
“visibility” yang merupakan bahasa
asing,sehingga harus dicetak miring.
Penghargaan dari PBB ini dimaksudkan
untuk dapat meningkatkan peran,
profesionalisme dan visibility dari
pelayanan publik dengan tiga katagori
dasar, yakni transparansi dan
akuntabilitas, perbaikan layanan dan
aplikasi ICT (Information dan
Communication Technology).
√
16.
RSAB Soerya dibangun berlandaskan
bisnis keluarga dengan dasar
kekeluargaan dan hubungan emosional
yang dekat diantarany
apendiri/stakeholder.
(JA/2014/H38/P2/K2).
Zuhroh (1997) menyatakan bahwa
besar kecilnya aasset yang dimiliki
oleh perusahaan tidak terjadi
pertimbangan satu-satunya bagi para
investor dalam mengambil
pertimbangan investasi, tetapi masih
terdapat faktor-faktor lain yang lebih
penting, misalnya tingkat
keberuntungan dan prospek
perusahaan di masa yang akandatang,
dan besarnya asset yang dimilikioleh
perusahaan tidak menjamin
menghasilkan kinerja yang baik.
(JA/2014/H59/P1/K3).
Kesalahan penggunaan huruf miring
pada kata “stakeholder” yang
merupakan bahasa asing,sehingga
harus dicetak miring.
RSAB Soerya dibangun berlandaskan
bisnis keluarga dengan dasar
kekeluargaan dan hubungan emosional
yang dekat diantaranya
pendiri/stakeholder.
√
Kesalahan penggunaan huruf miring
pada kata “aseet” yang merupakan
bahasa asing,sehingga harus dicetak
miring.
Zuhroh (1997) menyatakan bahwa besar
kecilnya asset yang dimilikioleh
perusahaan tidak terjadi pertimbangan
satu-satunya bagi para investor dalam
mengambil pertimbangan investasi, tetapi
masih terdapat faktor-faktor lain yang
lebih penting, misalnya tingkat
keberuntungan dan prospek perusahaan di
masa yang akan datang, dan besarnya
asset yang dimiliki oleh perusahaan tidak
menjamin menghasilkan kinerja yang
baik.
√
17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122 18.
19.
20.
Porter dan Kramer (2006) menyatakan
bahwa CSR yang dilakukan
perusahaan dapat memperbaiki kesan
(image) perusahaan, memperkuat
merk, dan bahkan memperkuat nilai
sahamnya. (JA/2014/H66/P8/K6).
Dengan menggunkan rerangka teori
keangenan tentang perilaku
opportunistik manajer tersebut, hasil
penelitian Prior et al.. (2008)
menemukan bukti empiris yang
mendukung hipotesisnya.
(JA/2014/H67/P16/K4)
Penelitian ini menggunakan sofware
Warp PLS 3.0 dalam pengujian model
SEM-PLS.
(Kock,2013).(JA/2014/H69/P4/K8)
Porter dan Kramer (2006)
menyatakanbahwa CSR yang
dilakukanperusahaandapatmemperbaikike
san (image) perusahaan,
memperkuatmerk,
danbahkanmemperkuatnilaisahamnya.
Dengan menggunkan rerangka teori
keangenan tentang perilaku opportunistik
manajert ersebut, hasil penelitian Prior et
al.. (2008) menemukanbuktiempiris yang
mendukung hipotesisnya.
√
Kesalahan penggunaan huruf miring
pada kata “sofware Warp” yang
merupakan bahasa asing,sehingga
harus dicetak miring.
Penelitian ini menggunakan sofware
WarpPLS 3.0 dalam pengujian model
SEM-PLS. (Kock,2013).
√
Kesalahan penggunaan huruf miring
pada kata “merk” yang merupakan
bahasa asing,sehingga harus dicetak
miring.
Kesalahan penggunaan huruf miring
pada kata “opportunistik” yang
merupakan bahasa asing,sehingga
harus dicetak miring.
√
21.
Hasil ini sesuai argument
LanisdanRicharson (2012) yang
menyatakan bahwa semakin baik
kinerja CSR maka akan semakin
banyak informasi CSR yang
dilaporkan. (JA/2014/H72/P6/K2)
Kesalahan penggunaan huruf miring
pada kata “argument” yang
merupakan bahasa asing,sehingga
harus dicetak miring.
Hasil ini sesuai argument Lanis dan
Richarson (2012) yang menyatakan
bahwa semakin baik kinerja CSR maka
akan semakin banyak informasi CSR yang
dilaporkan.
√
22.
Besar kecilnya ukuran perusahaan
dapat dilihat dari besaran asset yang
dimiliki oleh perusahaan
.( JA/2014/H77/P21/K1).
Kesalahan penggunaan huruf miring
pada kata “asset” yang merupakan
bahasa asing,sehingga harus dicetak
miring.
Besar kecilny aukuran perusahaan dapat
dilihat dari besaran asset yang dimiliki
oleh perusahaan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123 22.
Dalam rangka meningkatkan validitas
internal, penelitian mendatang dapat
menggunakan setting eksperimen
laboratorium. (JA/2014/H73/P3/K6).
Kesalahan penggunaan huruf miring
pada kata “setting” yang merupakan
bahasa asing,sehingga harus dicetak
miring.
Dalam rangka meningkatkan validitas
internal, penelitian mendatang dapat
menggunakan setting eksperimen
laboratorium.
√
23.
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi mengenai
faktor apasaja yang secara signifikan
berpengaruh pada keterlambatan audit
dengan menggunakan variable yang
berupa atribut yang diturunkan dari
perusahaan dan dari auditornya.
(JA/2014/H75/P4/K5).
Kesalahan penggunaan huruf miring
pada kata “variable” yang merupakan
bahasa asing,sehingga harus dicetak
miring.
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi mengenai faktor
apa saja yang secara signifikan
berpengaruh pada keterlambatan audit
dengan menggunakan variable yang
berupa atribut yang diturunkan dari
perusahaan dan dari auditornya.
√
24.
Rata-rata keterlambatan audit
inimerupakan rata-rata keterlambatan
audit untuk seluruh perusahaan
sampel, dari perusahaan yang ukuran
(total aset) nya terkecil, yaitu
Infortech Alliance Berhad yang
bergerak di bidang teknologi sampai
dengan perusahaan yang memiliki aset
terbesar yaitu Public Bank Berhad
yang bergerak di bidang perbankkan.
Kesalahan penggunaan huruf miring
pada kata “Infortech Alliance Berhad”
dan “Public Bank Berhad “yang
merupakan bahasa asing,sehingga
harus dicetak miring.
Rata-rata keterlambatan audit ini
merupakan rata-rata keterlambatan audit
untuk seluruh perusahaan sampel, dari
perusahaan yang ukuran (total aset) nya
terkecil, yaitu Infortech Alliance Berhad
yang bergerak di bidang teknologi sampai
dengan perusahaan yang memiliki aset
terbesar yaitu Public Bank Berhad yang
bergerak di bidang perbankkan.
√
25.
Sedangkan nilai koefisien regresi yang
tertunda positif menunjukkan bahwa
jika perusahaan termasuk perusahaan
non keuangan, maka akan memiliki
keterlambatan audit yang panjang
karena audit memerlukan waktu lebih
Kesalahan penggunaan huruf miring
pada kata “inventory” yang
merupakan bahasa asing,sehingga
harus dicetak miring.
Sedangkan nilai koefisien regresi yang
tertunda positif menunjukkan bahwa jika
perusahaan termasuk perusahaan non
keuangan, maka akan memiliki
keterlambatan audit yang panjang karena
audit memerlukan waktu lebih panjang
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124 pada perusahaan non keuangan, terutama
rekening inventory.
.
panjang pada perusahaan non
keuangan, terutama rekening
inventory. ( JA/2014/H77/P21/K1).
26.
Rata-rata keterlambatan audit ini
merupakan rata-rata keterlambatan
audit untuk seluruh perusahaan
sampel, dari perusahaan yang
ukuranya (total aset) terkecil, yaitu
Infortech Alliance Berhad yang
bergerak di bidang teknologi sampai
dengan perusahaan yang memiliki aset
terbesar yaitu Public Bank Berhad
yang bergerak di bidang perbankkan.
Kesalahan penggunaan huruf miring
pada kata “Infortech Alliance Berhad”
dan kata “Public Bank Berhad” yang
merupakan bahasa asing,sehingga
harus dicetak miring.
Rata-rata keterlambatan audit ini
merupakan rata-rata keterlambatan audit
untuk seluruh perusahaan sampel, dari
perusahaan yang ukuranya (total aset)
terkecil, yaituInfortech Alliance Berhad
yang bergerak di bidang teknologi sampai
dengan perusahaan yang memiliki aset
terbesar yaitu Public Bank Berhad yang
bergerak di bidang perbankkan.
√
28.
Penelitian yang dilakukan atas nilai
pasar organisasi menunjukkan
pergerakan yang cukup
signifikan.Dimana nilai pasar
perusahaan tahun 1975 sebanyak 83%
ditentukan oleh aspek keuangan dan
17% aspek non-keuangan.
(JA/2014/H89/P1/K6).
Disisi lain, aktivitas berkelanjutan juga
merupakan salah satu upaya organisasi
untuk berkontribusi terhadap
sustainable development.
(JA/2014/H91/P2/K3).
Kesalahan penulisan kata depan, di, ke,
dari pada kata “dimana”. Kata
“dimana” ditulis terpisah dari kata
yang mengikutinya karena merupakan
kata depan.
Penelitian yang dilakukan atas nilai pasar
organisasi menunjukkan pergerakan yang
cukup signifikan.Di mana nilai pasar
perusahaan tahun 1975 sebanyak 83%
ditentukan oleh aspek keuangan dan 17%
aspek non-keuangan.
√
Kesalahan penulisan kata depan, di, ke,
dari pada kata “dimana”. Kata “disisi”
ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya karena merupakan kata
depan.
Di sisi lain, aktivitas berkelanjutan juga
merupakan salah satu upaya organisasi
untuk berkontribusi terhadap sustainable
development.
√
Dimana aspek sosial terdiri dari empat
sub-dimensi yaitu;
(JA/2014/H93/P2/K4).
Kesalahan penulisan kata depan, di, ke,
dari pada kata “dimana”. Kata
“dimana” ditulis terpisah dari kata
Di mana aspek sosial terdiri dari empat
sub-dimensi yaitu;
√
29.
30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125 yang mengikutinya karena merupakan
kata depan.
Kesalahan penulisan kata depan, di, ke,
dari pada kata “dimana”. Kata
“dimana” ditulis terpisah dari kata
yang mengikutinya karena merupakan
kata depan.
Di mana hal ini bertolak belakang, PGN
memiliki kinerja ekonomi (EC) dan
lingkungan (EN) termasuk kedalam
kelompok yang rendah secara signifikan
dibandingkan organisasi lainnya.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“misalnya” karena merupakan kata
penghubung.
Metode survei mempunyai banyak
manfaat, misalnya metode pengumpulan
data dalam jumlah besar untuk keperluan
generalisasi data dengan biaya yang relatif
rendah (cost-effective) dan dapat
menghindari bias interview (Roberts
1999).
√
Jika survei dirancang dan dilakukan
dengan benar maka metode ini akan
dapat menjadi metode besar dan
berkualitas tinggi.
( JA/2014/H2/P1/K3).
Tanda koma dipakai sebelum kata
“maka” karena merupakan kata
penghubung.
Jika survei dirancang dan dilakukan
dengan benar,maka metode ini akan dapat
menjadi metode besar dan berkualitas
tinggi.
√
Oleh karena itu kualitas data sangat
penting dalam riset menggunakan
metode survei.
( JA/2014/H1/P1/K4).
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Oleh karena itu” karena tanda koma
dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh karena itu, kualitas data sangat
penting dalam riset menggunakan metode
survei.
√
31.
Dimana hal ini bertolak belakang,
PGN memiliki kinerja ekonomi (EC)
dan lingkungan (EN) termasuk
kedalam kelompok yang rendah secara
signifikan dibandingkan organisasi
lainnya. (JA/2014/H98/P2/K3).
32.
Metode survei mempunyai banyak
manfaat misalnya merupakan metode
pengumpulan data dalam jumlah besar
untuk keperluan generalisasi data
dengan biaya yang relatif rendah (costeffective) dan dapat menghindari bias
interview (Roberts 1999).
( JA/2014/H1/P1/K3).
33.
34.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126 35.
36.
37.
38.
39.
Seperti telah dibahas di atas bahwa
meskipun metode survei seringkali
digunakantetapi ada keraguan
mengenai kualitas data yang
dikumpulkan dengan metode tersebut.
( JA/2014/H2/P2/K3).
Namun demikian fokus penelitian ini
adalah metode surve dengan
menggunakan mail-questionnaire
dengan penjelasan sebagai berikut.
( JA/2014/H3/P1/K3).
Tanda koma dipakai sebelum kata
“tetapi” karena merupakan kata
penghubung.
Seperti telah dibahas di atas meskipun
metode survei seringkali digunakan, tetapi
ada keraguan mengenai kualitas data yang
dikumpulkan dengan metode tersebut.
√
Tanda koma dipakai setalah kata
“Namun demikian” karena tanda koma
dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
Namun demikian,fokus penelitian ini
adalah metode surve dengan
menggunakan mail-questionnaire dengan
penjelasan sebagai berikut.
√
Sehingga dalam penelitian tersebut
hanya akan difokuskan pada analisis
kualitas data survei dengan
menggunakan kuesioner yang dikirim
lewat pos (mail-questionnaire).
( JA/2014/H2/P2/K3).
Dalam melakukan analisis mengenai
kualitas data tersebut digunakan suatu
framework yang telah digunakan
dalam penelitian-penelitian terdahulu.
( JA/2014/H1/P1/K2).
Tanda koma dipakai di belakang kata
“tersebut”karena tanda koma
digunakan untuk memisahkan anak
kalimat yang mendahului induk
kalimat.
Sehingga dalam penelitian tersebut,
hanya akan difokuskan pada analisis
kualitas data survei dengan menggunakan
kuesioner yang dikirim lewat pos (mailquestionnaire).
√
Tanda koma dipakai di belakang kata
“tersebut”karena tanda koma
digunakan untuk memisahkan anak
kalimat yang mendahului induk
kalimat.
Dalam melakukan analisis mengenai
kualitas data tersebut, digunakan suatu
framework yang telah digunakan dalam
penelitian-penelitian terdahulu.
√
Karakteristik tersebut akan dianalisis
dalam pembahasaan berserta dengan
data yang tidak ditabulasikan dalam
tabel tersebut.
( JA/2014/H3/P2/K 4).
Tanda koma dipakai di belakang kata
“tersebut”karena tanda koma
digunakan untuk memisahkan anak
kalimat yang mendahului induk
kalimat.
Karakteristik tersebut,akan dianalisis
dalam pembahasaan berserta dengan data
yang tidak ditabulasikan dalam tabel
tersebut.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127 40.
Oleh karena itu sampel harus
merupakan representasi populasi.
( JA/2014/H9/P1/K3).
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Oleh karena itu” karena tanda koma
dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh karena itu, sampel harus merupakan
representasi populasi.
√
41.
Jika sampel penelitian merupakan
sampel yang representatif atas populasi
maka apa yang benar atas sampel akan
benar juga bagi populasi dengan
tingkat kesalahan tertentu (Sapsford
1999).( JA/2014/H9/P1/K4).
Oleh karena itu, sangat penting bagi
peniliti untuk selalu meyakinkan
bahwa pertanyaan survei sudah
direncanakan dengan baik sehingga
dapat dipahami dengan baik oleh
responden.( JA/2014/H11/P1/K4).
Dari perbandingan tersebut terlihat
bahwa response-rate dari pariode
1999—2004 dan pariode 2005—2012
menunjukkan perkembangan meskipun
response-rate terendah masih sama. (
JA/2014/H12/P2/K7)
Namun meskipun norma ini
merupakan hal yang prakteknya dapat
diterima untuk penelitian survei tetapi
detail proses ;pengumpulan data
sesungguhnya dalam survei biasanya
jarang diungkapkan dalam publikasi
akademis, hal ini kemungkinan
disebabkan karena batasan panjang
Tanda koma dipakai sebelum kata
“tetapi” karena merupakan kata
penghubung.
Jika sampel penelitian merupakan sampel
yang representatif atas populasi, maka apa
yang benar atas sampel akan benar juga
bagi populasi dengan tingkat kesalahan
tertentu(Sapsford 1999).
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Oleh karena itu, sangat penting bagi
peniliti untuk selalu meyakinkan bahwa
pertanyaan survei sudah direncanakan
dengan baik, sehingga dapat dipahami
dengan baik oleh responden.
√
Tanda koma dipakai di belakang kata
“tersebut”karena tanda koma
digunakan untuk memisahkan anak
kalimat yang mendahului induk
kalimat.
Dari perbandingan tersebut, terlihat
bahwa response-rate dari pariode 1999—
2004 dan pariode 2005—2012
menunjukkan perkembangan
,meskipun response-rate terendah masih
sama.
Meskipun norma ini merupakan hal yang
prakteknya dapat diterima untuk
penelitian survei, tetapi detail proses
pengumpulan data sesungguhnya dalam
survei biasanya jarang diungkapkan dalam
publikasi akademis, hal ini kemungkinan
disebabkan karena batasan panjang artikel
dalam suatu jurnal (Van der Stade et al.
√
42.
43.
44.
Tanda koma dipakai sebelum kata
“tetapi” karena merupakan kata
penghubung.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128 artikel dalam suatu jurnal (Van der
Stade et al. 2005).
( JA/2014/H14/P1/K1)
45.
46.
47.
Kondisi semacam itu tampaknya
semakin sulit untuk dipenuhi, tidak
hanya pada penelitian di bidang
akuntansi manajemen dan
keperilakuan tetapi juga pada bidang
lain dalam penelitian organisasional
(Van der Stade et al. 2005).
( JA/2014/H14/P1/K4).
Penelitian di bidang akuntansi
manajemen dan keperilakuan di
Indonesia pada kurun waktu pariode
1999—2012 tampaknya juga sudah
menggunakan prosedur penelitian
survei yang disarankan dalam banyak
artikel atau buku-buku metode
penelitian sehingga kualitas datanya
dapat cukup dipertanggungjawabkan.
( JA/2014/H14/P2/K1)
Kami percaya bahwa penelitian bidang
akuntansi manajemen dan
keperilakuan akan memperoleh
manfaat sehingga kita sebagai peneliti
bersedia untuk lebih berusaha
mempelajari prinsip-prinsip mendasar
dari metode penelitian tersebut dan
menerapkan dalam penelitian kita.
( JA/2014/H14/P2/K2)
2005).
Tanda koma dipakai sebelum kata
“tetapi” karena merupakan kata
penghubung.
Kondisi semacam itu tampaknya semakin
sulit untuk dipenuhi, tidak hanya pada
penelitian di bidang akuntansi manajemen
dan keperilakuan, tetapi juga pada bidang
lain dalam penelitian organisasional (Van
der Stade et al. 2005).
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Penelitian di bidang akuntansi manajemen
dan keperilakuan di Indonesia, pada kurun
waktu pariode 1999—2012 tampaknya
juga sudah menggunakan prosedur
penelitian survei yang disarankan dalam
banyak artikel atau buku-buku metode
penelitian, sehingga kualitas datanya
dapat cukup dipertanggungjawabkan.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Kami percaya bahwa penelitian bidang
akuntansi manajemen dan keperilakuan
akan memperoleh manfaat, sehingga kita
sebagai peneliti bersedia untuk lebih
berusaha mempelajari prinsip-prinsip
mendasar dari metode penelitian tersebut
dan menerapkan dalam penelitian kita.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129 48.
49.
49.
50.
51.
Kami berharap bahwa paper ini akan
meyakinkan kita sehingga masalah
utama dalam penelitian survei terletak
lebih pada bagaimana metode tersebut
digunakan bukan pada metodenya
sendiri.(JA/2014/H14/P2/K4).
Beberapa penelitian tersebut
menemukan pengaruh partisipasi pada
penganggaran terhadap kinerja tidak
signifikan (Merchsnt 1981 dalam
Nouri dan Parker 1998; Brownell
1982).( JA/2014/H23/P1/K3).
Partisipasi dalam organisasi dianggap
memungkinkan adanya rasa diperlukan
secara adil sehingga dapat mendorong
individu untuk meningkatkan kinerja.
( JA/2014/H23/P1/K4).
Leventhal (1976) mendefinisikan
keadilan distributif sebagai
kepercayaan pada individu sehingga
suatu hal telah adit saat upah,
hukuman, atau sumber daya
distribusikan telah sesuai dengan
kriteria tertentu.
( JA/2014/H25/P3/K1)
Menurut Sholihin et al. (2011)
membiarkan karyawan untuk
merefleksikan keperdulian, nilai, dan
memberikan kesempatan untuk
memodifikasi keputusan sehingga
dapat dijadikan alat untuk berbagi
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Kami berharap bahwa paper ini akan
meyakinkan kita ,sehingga masalah utama
dalam penelitian survei terletak lebih pada
bagaimana metode tersebut digunakan
bukan pada metodenya sendiri.
√
Tanda koma dipakai di belakang kata
“tersebut”karena tanda koma
digunakan untuk memisahkan anak
kalimat yang mendahului induk
kalimat.
Beberapa penelitian tersebut, menemukan
pengaruh partisipasi pada penganggaran
terhadap kinerja tidak signifikan
(Merchsnt 1981 dalam Nouri dan Parker
1998; Brownell 1982).
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Partisipasi dalam organisasi dianggap
memungkinkan adanya rasa diperlukan
secara adil, sehingga dapat mendorong
individu untuk meningkatkan kinerja
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Leventhal (1976) mendefinisikan keadilan
distributif sebagai kepercayaan pada
individu , sehingga suatu hal telah adit
saat upah, hukuman, atau sumber daya
distribusikan telah sesuai dengan kriteria
tertentu.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Menurut Sholihin et al. (2011)
membiarkan karyawan untuk
merefleksikan keperdulian, nilai, dan
memberikan kesempatan untuk
memodifikasi keputusan, sehingga dapat
dijadikan alat untuk berbagi informasi.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130 52.
53.
54.
55.
informasi.( JA/2014/H25/P3/K4).
Komitmen untuk mencapai tujuan
tersebut dapat ditimbulkan dari
partisipasi anggota dalam menentukan
tujuan organisasi (Locke 1968).
( JA/2014/H25/P1/K3).
Berdasarkan berbagai penjelasan
tersebut peneliti membangun hipotesis
sebagai berikut;
( JA/2014/H25/P4/K3).
Beberapa penelitian tersebut
menemukanbahwa terdapat hubungan
yang positif antara keadilan persepsi
dan komitmen (Earley dan Lind 1987
dalam Wentzel 2002; dan Lind et al.
1990 dalam Wentzel 2002; dan
Korsgaard et al. 1995 ) .
( JA/2014/H26/P1/K1).
Wentzel (2002) memperhatikan
pengaruh pada restrukturasi yang
terjadi pada objek penelitiaanya
sehingga memasukkan pengukuran
tentang partisipasi pada penganggaran
di dalam level organisasi dengan
menanyakan keikutsertaan mereka
dalam tim yang dirombak.
( JA/2014/H27/P1/K3).
Tanda koma dipakai di belakang kata
“tersebut”karena tanda koma
digunakan untuk memisahkan anak
kalimat yang mendahului induk
kalimat.
Tanda koma dipakai di belakang kata
“tersebut”karena tanda koma
digunakan untuk memisahkan anak
kalimat yang mendahului induk
kalimat.
Tanda koma dipakai di belakang kata
“tersebut”karena tanda koma
digunakan untuk memisahkan anak
kalimat yang mendahului induk
kalimat.
Komitmen untuk mencapai tujuan
tersebut, dapat ditimbulkan dari
partisipasi anggota dalam menentukan
tujuan organisasi (Locke 1968).
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Berdasarkan berbagai penjelasan tersebut
, peneliti membangun hipotesis sebagai
berikut;
√
Beberapa penelitian tersebut,
menemukanbahwa terdapat hubungan
yang positif antara keadilan persepsi dan
komitmen (Earley dan Lind 1987 dalam
Wentzel 2002; dan Lind et al. 1990 dalam
Wentzel 2002; dan Korsgaard et al. 1995
).
√
Wentzel (2002) memperhatikan pengaruh
pada restrukturasi yang terjadi pada objek
penelitiaanya, sehingga memasukkan
pengukuran tentang partisipasi pada
penganggaran di dalam level organisasi
dengan menanyakan keikutsertaan mereka
dalam tim yang dirombak.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131 56.
57.
58.
59.
60.
Dari tebel tersebut dapat dikatakan
bahwa rata-rata nilai respon adalah
tinggi, yaitu partisipasi pada anggaran
(4, 69), rata-rata sampel berpersepsi
bahwa keadilan prosedural pada
organisasinya lebih tinggi (4,79)
daripada keadilan distributif (4, 41).
( JA/2014/H27/P2/K2).
Selain itu partisipasi pada
penganggaran berkorelasi dengan
komitmen terhadap tujuan (r=0,619;
p<0,01).( JA/2014/H28/P3/K2).
Tanda koma dipakai di belakang kata
“tersebut”karena tanda koma
digunakan untuk memisahkan anak
kalimat yang mendahului induk
kalimat.
Dari tebel tersebut,dapat dikatakan bahwa
rata-rata nilai respon adalah tinggi, yaitu
partisipasi pada anggaran (4, 69), rata-rata
sampel berpersepsi bahwa keadilan
prosedural pada organisasinya lebih tinggi
(4,79) daripada keadilan distributif (4,
41).
√
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Selain itu” karena tanda koma dipakai
di belakang kata atau ungkapan
penghubung antarkalimat.
Selain itu, partisipasi pada penganggaran
berkorelasi dengan komitmen terhadap
tujuan (r=0,619; p<0,01).
√
Tetapi partisipasi pada penganggaran
tidak berpengaruh secara signifikan
pada kinerja anggaran sehingga tidak
mendukung h1b.
( JA/2014/H30/P2/K3)
Sebaliknya keadilan prosedural
berpengaruh secara positif terhadap
komitmen terhadap tujuan (path
coefficient: 0,230,p<0,01) sehingga
mendukung H4b yang menyatakan
bahwa keadilan prosedural
berpengaruh secara positif terhadap
komitmen terhadap tujuan.
( JA/2014/H30/P4/K2)
Secara spesifik penelitian ini ingin
mengetahui apakah partisipasi pada
penganggaran mempengaruhi kinerja
dan apakah keadilan persepsian dan
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Tetapi partisipasi pada penganggaran
tidak berpengaruh secara signifikan pada
kinerja anggaran, sehingga tidak
mendukung h1b.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Sebaliknya keadilan prosedural
berpengaruh secara positif terhadap
komitmen terhadap tujuan (path
coefficient: 0,230,p<0,01) , sehingga
mendukung H4b yang menyatakan bahwa
keadilan prosedural berpengaruh secara
positif terhadap komitmen terhadap tujuan
√
Tanda koma dipakai di belakang kata
“spesifik”karena tanda koma
digunakan untuk memisahkan anak
kalimat yang mendahului induk
Secara spesifik, penelitian ini ingin
mengetahui apakah partisipasi pada
penganggaran mempengaruhi kinerja dan
apakah keadilan persepsian dan komitmen
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132 61.
62.
63.
komitmen terhadap tujuan memediasi
hubungan partisipasi pada
penganggaran dan kinerja.
( JA/2014/H30/P1/K3)
kalimat.
terhadap tujuan memediasi hubungan
partisipasi pada penganggaran dan
kinerja.
Penelitian tersebut membuktikan
bahwa hubungan antara komitmen
terdapat tujuan anggaran dan kinerja
adalah positif.
( JA/2014/H31/P3/K4)
Berdasarkan pengertian tersebut
peneliti menyimpulkan bahwa
meskipun nilai rata-rata persepsi
keadilan distributif pada sampel
cendrung tinggi, hal tersebut tidak
berpengaruh pada komitmen terhadap
tujuan anggaran karena keadilan pada
distribusi sumber daya organisasi
maupun insentif yang berdasarkan
pada ketetapan yang sudah rigitd.
( JA/2014/H31/P5/K5)
Dalam hal pengendalian internal,
semua organisasi ini masuk dalam
katagori cukup sedangkan dalam hal
kinerja program untuk
pertanggungjawaban sosial, CV.
Aidrat dan RSAB Soerya memberikan
nilai kinerja yang baik.
( JA/2014/H33/P1/K7)
Tanda koma dipakai di belakang kata
“tersebut”karena tanda koma
digunakan untuk memisahkan anak
kalimat yang mendahului induk
kalimat.
Tanda koma dipakai di belakang kata
“tersebut”karena tanda koma
digunakan untuk memisahkan anak
kalimat yang mendahului induk
kalimat.
Penelitian tersebut, membuktikan bahwa
hubungan antara komitmen terdapat
tujuan anggaran dan kinerja adalah positif.
√
Berdasarkan pengertian tersebut peneliti
menyimpulkan bahwa, meskipun nilai
rata-rata persepsi keadilan distributif pada
sampel cendrung tinggi, hal tersebut tidak
berpengaruh pada komitmen terhadap
tujuan anggaran karena keadilan pada
distribusi sumber daya organisasi maupun
insentif yang berdasarkan pada ketetapan
yang sudah rigitd.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sedangkan” karena merupakan kata
penghubung.
Dalam hal pengendalian internal, semua
organisasi ini masuk dalam katagori
cukup, sedangkan dalam hal kinerja
program untuk pertanggungjawaban
sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya
memberikan nilai kinerja yang baik.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133 64.
65.
66.
67.
Kesimpulan bisa menyatakan bahwa
tidak ada masalah atau kelemahan
yang ditemukan tetapi dapat pula
menyimpulkan hal-hal yang
memerlukan perhatian manajeman.
( JA/2014/H35/P4/K3).
Dalam hal pengendalian internal,
semua organisasi ini masuk dalam
ketegori cukup sedangkan dalam hal
kinerja program untuk
pertanggungjawaban sosial, CV.
Aidrat dan RSAB Soerya memberikan
nilai kinerja yang baik.
Tanda koma dipakai sebelum kata
“tetapi” karena merupakan kata
penghubung.
Kesimpulan bisa menyatakan bahwa,
tidak ada masalah atau kelemahan yang
ditemukan, tetapi dapat pula
menyimpulkan hal-hal yamg memerlukan
perhatian manajeman.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sedangkan” karena merupakan kata
penghubung.
Dalam hal pengendalian internal, semua
organisasi ini masuk dalam ketegori
cukup, sedangkan dalam hal kinerja
program untuk pertanggungjawaban
sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya
memberikan nilai kinerja yang baik.
√
Sementara secara kepemilikan
walupun didirikan oleh anggota
masyarakat yang perduli tetapi secara
kelembagaan mengambil bentuk
yayasan, sehingga merencanakan
kelembagaan formalnya tidak
diperuntukkan mencari keuntungan
secara komersil.
( JA/2014/H37/P1/K2).
Hal ini meskipun bersifat kepemilikan
pribadi dengan maksud mendapat
keuntungan tetapi semuanya itu untuk
mendukung oprasional dan mensubsidi
pengeluaran yang ada di Pondok
Pesantren Sunan Drajad.
( JA/2014/H39/P1/K2).
Tanda koma dipakai sebelum kata
“tetapi” karena merupakan kata
penghubung.
Sementara secara kepemilikan walupun
didirikan oleh anggota masyarakat yang
perduli, tetapi secara kelembagaan
mengambil bentuk yayasan, sehingga
merencanakan kelembagaan formalnya
tidak diperuntukkan mencari keuntungan
secara komersil.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“tetapi” karena merupakan kata
penghubung.
Hal ini meskipun bersifat kepemilikan
pribadi dengan maksud mendapat
keuntungan, tetapi semuanya itu untuk
mendukung oprasional dan mensubsidi
pengeluaran yang ada di Pondok
Pesantren Sunan Drajad.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134 68.
69.
70.
71.
Dengan demikian kepemilikan atas
sumber daya yang ada tidak dirupakan
dalam bentuk sahan yang dapat
diperjualbelikan, melainkan diatur
melalui kebijakan yang didasarkan
pada konsensus dengan melibatkan
para organ yayasan, diantaranya adalah
pembina, pengurus, pengawasan dan
lembaga pelaksanaanya.
( JA/2014/H39/P2/K3)
Dengan demikian kusioner atas
tahapan preliminary survey,
pengadilan internal maupun kinerja
program pertanggungjawaban sosial
dapat seharusnya dilengkapi bagian
keterangan informasi ulang oleh para
audit atau organisasi yang diaudit.
( JA/2014/H42/P4/K2)
Oleh karena itu muncullah persaingan
yang ketat antar perusahan untuk tetap
bertahan dan mampu bersaing serta
dapat menarik investor yang besedia
memberikan dana.
( JA/2014/H43/P1/K3)
Dalam hal itu perusahaan diwajibkan
menunjukkan kinerja yang baik dan
sehat dengan memberikan informasi
yang terdapat pada laporan keuangan
keuangan perusahaan.
( JA/2014/H43/P1/K4)
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Dengan demikian” karena tanda koma
dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
Dengan demikian, kepemilikan atas
sumber daya yang ada tidak dirupakan
dalam bentuk sahan yang dapat
diperjualbelikan, melainkan diatur melalui
kebijakan yang didasarkan pada
konsensus dengan melibatkan para organ
yayasan, diantaranya pembina, pengurus,
pengawasan dan lembaga pelaksanaanya.
√
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Dengan demikian” karena tanda koma
dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
Dengan demikian , kusioner atas tahapan
preliminary survey, pengadilan internal
maupun kinerja program
pertanggungjawaban sosial dapat
seharusnya dilengkapi bagian keterangan
informasi ulang oleh para audit atau
organisasi yang diaudit.
√
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Oleh karena itu” karena tanda koma
dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh karena itu ,muncullah persaingan
yang ketat antar perusahan untuk tetap
bertahan dan mampu bersaing serta dapat
menarik investor yang besedia
memberikan dana.
√
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Dalam hal itu” karena tanda koma
dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
Dalam hal itu, perusahaan diwajibkan
menunjukkan kinerja yang baik dan sehat
dengan memberikan informasi yang
terdapat pada laporan keuangan-keuangan
perusahaan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135 72.
73.
74.
75.
Selain itu juga menghindari cara-cara
menciptakan keuntungan sesaat dan
lebih mengutamakan kelangsungan
hidup perusahaan, serta kepentingan
para pemangku kepentingan.
( JA/2014/H43/P1/K5)
Apabila tingkat laba yang diinginkan
tidak dapat tercapai maka terdapat
kemungkinan adanya tindakan
manajemen laba.
( JA/2014/H44/P2/K3).
Selain itu terdapat beberapa
perubahan PSAK yang berdampak
pada kebijakan akrual yang semakin
terbatas, salah satunya mengenai
pelaporan laba rugi komprehensif yang
diterapkan mulai 1 Januari 2012.
( JA/2014/H44/P2/K3).
Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan penggunaan model
revenue discretionary dalam medeteksi
manajeman laba sehingga tidak
mempertimbangkan perubahanperubahan dalam konvergensi PSAK
ke IFRS yang berpengaruh terhadap
kebijakan akrual.
( JA/2014/H45/P1/K2)
Tanda koma dipakai di belakang kata
“selain itujuga” karena tanda koma
dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
Selain itu juga, menghindari cara-cara
menciptakan keuntungan sesaat dan lebih
mengutamakan kelangsungan hidup
perusahaan, serta kepentingan para
pemangku kepentingan.
√
Kegandaan konjungsi “Apabila” dan
“maka” dalam kalimat dan tanda koma
dipakai sebelum kata”terdapat”karena
tanda koma berfungsi untuk
memisahkan anak kalimat yang
mendahului induk kalimat.
Tanda koma dipakai di belakang kata
“selain itu” karena tanda koma dipakai
di belakang kata atau ungkapan
penghubung antarkalimat.
Apabila tingkat laba yang diinginkan
tidak dapat tercapai, terdapat
kemungkinan adanya tindakan
manajemen laba.
√
Selain itu , terdapat beberapa perubahan
PSAK yang berdampak pada kebijakan
akrual yang semakin terbatas, salah
satunya mengenai pelaporan laba rugi
komprehensif yang diterapkan mulai 1
Januari 2012.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehigga” karena merupakan kata
penghubung.
Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan penggunaan model revenue
discretionary dalam medeteksi
manajeman laba, sehingga tidak
mempertimbangkan perubahan-perubahan
dalam konvergensi PSAK ke IFRS yang
berpengaruh terhadap kebijakan akrual.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136 76.
Oleh sebab itu pendapatan dan beban
dapat dijadikan sebagai sasaran
manajemen untuk mengelola laba.
( JA/2014/H43/P4/K2).
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Oleh sebab itu” karena tanda koma
dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh sebab itu , pendapatan dan beban
dapat dijadikan sebagai sasaran
manajemen untuk mengelola laba.
√
77.
Objek penelitian ini pun terbatas yaitu
pada perusahaan sektor manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
( JA/2014/H45/P1/K3).
Tanda koma dipakai sebelum kata
“yaitu” karena merupakan kata
penghubung.
Objek penelitian ini pun terbatas, yaitu
pada perusahaan sektor manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Ini.
√
78.
Kemudian untuk penggunaan
conditional revenue model hanya data
laporan keuangan tahunan yang
dijadikan sumber data.
( JA/2014/H46/P1/K3)
Sedangkan nilai residual terendah
terjadi pada tahun 2010 yang dimiliki
oleh ARNA sehingga dinyatakan tidak
terindikasi manajeman laba kerena
nilai residual sebesar 0,0338
dikatagorikan lebih besar dari 0, 075
maka mendekati ol.
( JA/2014/H47/P4/K4).
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa pada tahun 2010 dan 2012
IKAI terindikasi manajeman laba
kerana nilai rasidual tidak mendekati
nol. ( JA/2014/H47/P5/K4).
Pada perusahaan MLBI nilai residual
yang melebihi dari ketetapan terjadi
pada tahun 2008 dan 2010 sehingga
pada tahun tersebut terindikasi
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Oleh sebab itu” karena tanda koma
dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
Kemudian , untuk penggunaan
conditional revenue model hanya data
laporan keuangan tahunan yang dijadikan
sumber data.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Sedangkan nilai residual terendah terjadi
pada tahun 2010 yang dimiliki oleh
ARNA, sehingga dinyatakan tidak
terindikasi manajeman laba kerena nilai
residual sebesar 0,0338 dikatagorikan
lebih besar dari 0, 075 ,
maka mendekati ol.
√
Tanda koma dipakai di belakang kata
“tersebut”karena tanda koma
digunakan untuk memisahkan anak
kalimat yang mendahului induk
kalimat.
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan
bahwa pada tahun 2010 dan 2012 IKAI
terindikasi manajeman laba kerana nilai
rasidual tidak mendekati nol.
√
Pada perusahaan MLBI nilai residual
yang melebihi dari ketetapan terjadi pada
tahun 2008 dan 2010, sehingga pada
tahun tersebut terindikasi manajemen
√
79.
80.
81.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137 manajemen laba.
( JA/2014/H49/P2/K9).
laba.
√
82.
Ketika pendapatan mengalami
kenaikan maka dapat disertai dengan
kenaikan piutang.
( JA/2014/H49/P2/K4)
Tanda koma dipakai sebelum kata
“maka” karena merupakan kata
penghubung.
Ketika pendapatan mengalami kenaikan ,
maka dapat disertai dengan kenaikan
piutang.
83.
Kemudian untuk umur perusahaan
merupakan tahapan perusahaan dalam
siklus bisnis sehingga dapat
mengetahui perkembangan setiap
tahunnya. ( JA/2014/H50/P3/K4)
Perubahan tersebut juga berpengaruh
terhadap besarnya piutang usaha
sebagai komponen utama sehingga
apabila terjadi peningkatan maka
piutang usaha juga akan bertambah.
( JA/2014/H50/P3/K8).
Apabila terjadi penurunan maka
piutang usaha juga akan mengalami
penurunan.
( JA/2014/H50/P3/K9).
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Kemudian untuk umur perusahaan
merupakan tahapan perusahaan dalam
siklus bisnis, sehingga dapat mengetahui
perkembangan setiap tahunnya.
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Perubahan tersebut jug berpengaruh
terhadap besarnya piutang usaha sebagai
komponen utama, sehingga apabila terjadi
peningkatan maka piutang usaha juga
akan bertambah.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“maka” karena merupakan kata
penghubung.
Apabila terjadi penurunan, maka piutang
usaha juga akan mengalami penurunan.
√
Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa dengan
menggunakan conditional revenue
model hampir seluruh perusahaan
manufatur pada masing-masing
industri dinyatakan terindikasi
manajemen lama.
( JA/2014/H51/P4/K5).
Tanda koma dipakai di belakang kata
“tersebut”karena tanda koma
digunakan untuk memisahkan anak
kalimat yang mendahului induk
kalimat.
Berdasarkan hasil tersebut ,dapat
disimpulkan bahwa dengan menggunakan
conditional revenue model hampir seluruh
perusahaan manufatur pada masingmasing industri dinyatakan terindikasi
manajemen lama.
√
84.
85.
86.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138 87.
88.
89.
90.
91.
92.
Namun beberapa penelitian
menunjukkan bahwa terdapat
pergeseran perilaku manajemen laba,
dari akrual menuju rill.
( JA/2014/H51/P6/K5).
Dalam bonus plan hypothesis
dijelaskan bawa pemilik perusahaan
berjanji manajer akan menerima
sejumlah bonus jika kinerja
perusahaan mencapai jumlah tertentu.
( JA/2014/H54/P2/K2).
Oleh karena itu KAP Big-6 yang
sekarang menjadi KAP Big-4 dapat
mengurangi manajeman laba.
( JA/2014/H55/P3/K2).
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Namun” karena tanda koma dipakai
di belakang kata atau ungkapan
penghubung antarkalimat.
Namun , beberapa penelitian
menunjukkan bahwa terdapat pergeseran
perilaku manajemen laba, dari akrual
menuju rill.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“maka” karena merupakan kata
penghubung.
Dalam bonus plan hypothesis dijelaskan
bawa pemilik perusahaan berjanji manajer
akan menerima sejumlah bonus , jika
kinerja perusahaan mencapai jumlah
tertentu
√
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Oleh karena itu” karena tanda koma
dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh karena itu , KAP Big-6 yang
sekarang menjadi KAP Big-4 dapat
mengurangi manajeman laba.
√
Meutia (2004), Sanjaya (2008) dan
Herusetya (2009) menemukan bahwa
semakin tinggi kualitas audit yang
menggunakan ukuran KAP (KAP The
Big- 4) maka semakin rendah
manajeman laba yang terjadi di
perusahaan tersebut.
( JA/2014/H55/P3/K3).
Berdasarkan hal tersebut maka dapat
dirumuskan hipotesis:
( JA/2014/H55/P3/K5).
Tanda koma dipakai sebelum kata
“maka” karena merupakan kata
penghubung.
Meutia (2004), Sanjaya (2008) dan
Herusetya (2009) menemukan bahwa
semakin tinggi kualitas audit yang
menggunakan ukuran KAP (KAP The
Big- 4) ,maka semakin rendah manajeman
laba yang terjadi di perusahaan tersebut.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“maka” karena merupakan kata
penghubung.
Berdasarkan hal tersebut , maka dapat
dirumuskan hipotesis:
√
Berdasarkan hal tersebut maka
hipotesis yang diajukan penelitian
adalah; ( JA/2014/H55/P2/K3).
Tanda koma dipakai sebelum kata
“maka” karena merupakan kata
penghubung.
Berdasarkan hal tersebut , maka hipotesis
yang diajukan penelitian adalah;
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139 93.
94.
95.
96.
97.
Pendekaan ini berasumsi bahwa
komponen non-discretionary accruals
cendrung stabil sepanjang waktu
sehingga yang layak
dipertimbangankan adalah komponen
discretionary accruals.
( JA/2014/H56/P1/K3).
Variabel kontrol adalah variabel yang
dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga hubungan variabel bebas
terhadap variabel terikat tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak
diteliti (Widhiarso 2011).
( JA/2014/H57/P1/K1).
Perusahaan yang memiliki
kemungkinanlah lebih tinggi dalam
melanggar perjanjian utang maka
perusahaan cendrung melakukan
manajeman laba untuk meningkatkan
laba perusahaan (Healy dan Pelepu
2001). ( JA/2014/H57/P2/K2).
Selain itu spesialisasi industri auditor
juga dapat mendeteksi manajeman laba
untuk mempertahankan reputasi
mereka sebagai auditor.
( JA/2014/H60/P2/K5).
Penelitian ini diharapkan berkontribusi
untuk memberikan bukti empiris
tersebut sehingga dapat menjadi
sumber informasi bagi stakeholders
dalam pengevaluasi kinerja.
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Pendekaan ini berasumsi bahwa
komponen non-discretionary accruals
cendrung stabil sepanjang waktu ,
sehingga yang layak dipertimbangankan
adalah komponen discretionary accruals.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Variabel kontrol adalah variabel yang
dikendalikan atau dibuat konstan ,
sehingga hubungan variabel bebas
terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi
oleh faktor luar yang tidak diteliti
(Widhiarso 2011).
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“maka” karena merupakan kata
penghubung.
Perusahaan yang memiliki
kemungkinanlah lebih tinggi dalam
melanggar perjanjian utang ,maka
perusahaan cendrung melakukan
manajeman laba untuk meningkatkan laba
perusahaan (Healy dan Pelepu 2001).
√
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Selain itu” karena tanda koma dipakai
di belakang kata atau ungkapan
penghubung antarkalimat.
Selain itu , spesialisasi industri auditor
juga dapat mendeteksi manajeman laba
untuk mempertahankan reputasi mereka
sebagai auditor.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Penelitian ini diharapkan berkontribusi
untuk memberikan bukti empiris tersebut
,sehingga dapat menjadi sumber informasi
bagi stakeholders dalam pengevaluasi
kinerja.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140 ( JA/2014/H66/P8/K2)
98.
99.
99.
100.
101.
Dengan argumentasi tersebut, teori
berbasis ekonomi memprediksi bahwa
semakin baik kinerja CSR, maka akan
semakin banyak informasi CSR yang
dilaporkan.
Untuk mengurangi tekanan tersebut, maka
perusahaan-perusahaan yang mempunyai
kinerja yang buruk tersebut akan
meningkatkan jumlah pengungkapan CSR
dengan tujuan mengubah persepsi
masyarakat tentang kinerja aktual CSR
tersebut (Clarkson et al.., 2008).
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“maka” karena merupakan kata
penghubung.
Paten (2002) menyatakan bahwa teori
berbasis sosial pilitis memprediksi bahwa
semakin buruk kinerja CSR, maka akan
semakin banyak informasi CSR yang
diungkapkan.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“maka” karena merupakan kata
penghubung.
Berdasarkan argumentasi di atas, maka
penelitian ini memilih menggunakan
pendekatan SEM-PLS.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“maka” karena merupakan kata
penghubung.
Dengan kriteria purposive sampling
seperti telah diuraika di atas, maka
perhitungan sampel akhir penelitian
adalah seperti tabel 2.
√
Dengan argumentasi tersebut, teori
berbasis ekonomi memprediksi bahwa
semakin baik kinerja CSR maka akan
semakin banyak informasi CSR yang
dilaporkan.( JA/2014/H66/P13/K4).
Untuk mengurangi tekanan tersebut
maka perusahaan-perusahaan yang
mempunyai kinerja yang buruk
tersebut akan meningkatkan jumlah
pengungkapan CSR dengan tujuan
mengubah persepsi masyarakat tentang
kinerja aktual CSR tersebut (Clarkson
et al.., 2008).( JA/2014/H66/P14/K3).
Paten (2002) menyatakan bahwa teori
berbasis sosial pilitis memprediksi
bahwa semakin buruk kinerja CSR
maka akan semakin banyak informasi
CSR yang diungkapkan.
( JA/2014/H67/P14/K5).
Berdasarkan argumentasi di atas maka
penelitian ini memilih menggunakan
pendekatan SEM-PLS.
( JA/2014/H69/P3/K8).
Tanda koma dipakai sebelum kata
“maka” karena merupakan kata
penghubung.
Dengan kriteria purposive sampling
seperti telah diuraika di atas maka
perhitungan sampel akhir penelitian
adalah seperti tabel 2.
( JA/2014/H69/P1/K1).
Tanda koma dipakai sebelum kata
“maka” karena merupakan kata
penghubung.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141 102.
Sebagian besar perusahaan
memperoleh peringkat biru (44,8 %)
lalu diikuti peringkat hijau (30,1%).
( JA/2014/H69/P1/K3).
Tanda koma dipakai sebelum kata
“lalu” karena merupakan kata
penghubung.
Sebagian besar perusahaan memperoleh
peringkat biru (44,8 %) , lalu diikuti
peringkat hijau (30,1%).
√
103.
Untuk memperoleh hasil yang robust
maka dilakukan beberapa analisis
tambahan.
( JA/2014/H69/P6/K5).
Tanda koma dipakai sebelum kata
“maka” karena merupakan kata
penghubung.
Untuk memperoleh hasil yang
robust,maka dilakukan beberapa analisis
tambahan.
√
104.
Oleh karenanya informasi harus
bersedia untuk pengambilan keputusan
sebelum informasi tersebut kehilangan
kepastiannya untuk mempengaruhi
pengambilan keputusan (timeliness).
( JA/2014/H74/P1/K5).
Keterlambatan audit atas laporan
tersebut biasanya karena adanya
masalah dalam laporan keuangan
perusahaan sehingga auditor
memerlukan waktu yang lebih lama
dalam penyelesaian audit.
( JA/2014/H74/P4/K3).
Namun demikian karakteristik
perusahaan besar yang cenderung
memiliki kompleksitas oprasional
cenderung memiliki kompleksitas
oprasional lebih tinggi jika
dibandingkan dengan perusahaan kecil
akan membutuhkan waktu yang relatif
lebih lama dalam proses penyusunan
dan proses audit sehingga dapat
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Oleh karenanya” karena tanda koma
dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh karenanya,informasi harus bersedia
untuk pengambilan keputusan sebelum
informasi tersebut kehilangan
kepastiannya untuk mempengaruhi
pengambilan keputusan (timeliness).
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Keterlambatan audit atas laporan tersebut
biasanya karena adanya masalah dalam
laporan keuangan perusahaan, sehingga
auditor memerlukan waktu yang lebih
lama dalam penyelesaian audit.
√
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Namun demikian” karena tanda koma
dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
Namun demikian , karakteristik
perusahaan besar yang cenderung
memiliki kompleksitas oprasional
cenderung memiliki kompleksitas
oprasional lebih tinggi, jika dibandingkan
dengan perusahaan kecil akan
membutuhkan waktu yang relatif lebih
lama dalam proses penyusunan dan proses
audit, sehingga dapat menyebabkan
√
105.
106.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142 menyebabkan terjadinya keterlambatan
audit (Turel 2010).
( JA/2014/H78/P23/K4).
107.
108.
109.
110.
Oleh karenanya perusahaan yang
merupakan subsidiari dari perusahaan
multinasional akan mempersiapkan
laporan keuangan mereka lebih cepat
setelah berakhirnya paeriode akuntansi
untuk kepentingan konsolidasi
(Modugo et al. 2012).
( JA/2014/H79/P27/K3).
Perusahaan yang besar akan
memberikan audit fees yang lebih
tinggi jika dibandingkan dengan audit
fees pada perusahaan kecil.
( JA/2014/H79/P30/K2).
Kualitas perkerjaan ini tampak dari
kecepatan kerja kantor akuntan publik
dalam melakukan publik dalam
melakukan proses audit sehingga
mengurangi kemungkinan terjadinya
keterlambatan audit.
( JA/2014/H79/P29/K4).
Oleh karenanya hipotesis yang hendak
diuji dalam penelitian ini adalah; (
JA/2014/H79/P29/K5).
terjadinya keterlambatan audit (Turel
2010).
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Oleh karenanya” karena tanda koma
dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh karenanya, perusahaan yang
merupakan subsidiari dari perusahaan
multinasional akan mempersiapkan
laporan keuangan mereka lebih cepat
setelah berakhirnya pariode akuntansi
untuk kepentingan konsolidasi (Modugo
et al. 2012).
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“jika” karena merupakan kata
penghubung.
Perusahaan yang besar akan memberikan
audit fees yang lebih tinggi , jika
dibandingkan dengan audit fees pada
perusahaan kecil.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Kualitas perkerjaan ini tampak dari
kecepatan kerja kantor akuntan publik
dalam melakukan publik dalam
melakukan proses audit , sehingga
mengurangi kemungkinan terjadinya
keterlambatan audit.
√
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Oleh karenanya” karena tanda koma
dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh karenanya, hipotesis yang hendak
diuji dalam penelitian ini adalah.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143 111.
112.
113.
114.
115.
Perusahaan besar memiliki jumlah dan
kompleksitas transaksi yang lebih
tinggi jika dibandingkan dengan
perusahaan kecil.
( JA/2014/H79/P30/K3).
Oleh karenanya, audit pada perusahaan
besar membutuhkan jam kerja staff
audit yang lebih besar, teknik dan
teknologi audit tertentu sehingga
menyebabkan tingginya audit fee.
( JA/2014/H79/P30/K4).
Semakin tinggin audit fees maka
waktu yang diperlukan dalam
penyelesaian laporan audit lebih
pendek. ( JA/2014/H79/P30/K6).
Tanda koma dipakai sebelum kata
“jika” karena merupakan kata
penghubung.
Perusahaan besar memiliki jumlah dan
kompleksitas transaksi yang lebih tinggi ,
jika dibandingkan dengan perusahaan
kecil.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Oleh karenanya, audit pada perusahaan
besar membutuhkan jam kerja staff audit
yang lebih besar, teknik dan teknologi
audit tertentu , sehingga menyebabkan
tingginya audit fee.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“maka” karena merupakan kata
penghubung.
Semakin tinggin audit fees , maka waktu
yang diperlukan dalam penyelesaian
laporan audit lebih pendek.
√
Perusahaan yang baru berdiri biasanya
kurang memiliki pengalaman terhadap
pengendalian akuntansi sehingga
menyebabkan penundaan pelaporan
keuangan.
( JA/2014/H80/P34/K3).
Sedangkan nilai koefisien regresi yang
bertanda positif menunjukkan bahwa
jika perusahaan termasuk perusahaan
non keuanga, maka akan memiliki
keterlambatan audit yang panjang
karena audit memerlukan waktu lebih
panjang pada perusahaan non
keuangan, terutama pada rekening
inventary.
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Perusahaan yang baru berdiri biasanya
kurang memiliki pengalaman terhadap
pengendalian akuntansi, sehingga
menyebabkan penundaan pelaporan
keuangan.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“jika” karena merupakan kata
penghubung.
Sedangkan nilai koefisien regresi yang
bertanda positif menunjukkan bahwa, jika
perusahaan termasuk perusahaan non
keuanga, maka akan memiliki
keterlambatan audit yang panjang karena
audit memerlukan waktu lebih panjang
pada perusahaan non keuangan, terutama
pada rekening inventary.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144 116.
117.
118.
119.
( JA/2014/H84/P8/K2).
Hasil uji t juga menyatakan bahwa
semakin lama suatu perusahaan berdiri
maka semakin pendek keterlambatan
auditnya, karena perusahaan
mempunyai prosedur internal kontrol
yang dapat mengurangi terjadinya
kesalahan dalam penyajian laporan
keuangan. ( JA/2014/H85/P9/K1)
Jika perusahaan menerima standar
opini atau unqualified opinion maka
semakin pendek keterlambatan audit
akan pendek, karena standar opini atau
unqualifefied opinion diartikan sebagai
berita baik bagi perusahaan sehingga
perusahaan tidak melakukan
penundaan pelaporan keuangan.
( JA/2014/H85/P9/K6).
Hal ini disebabkan karena
sustainability report tidak saja memuat
informasi kinerja keuangan tetapi juga
informasi non-keungan.
(JA/2014/H89/P1/K6).
Oleh karena itu kelangsungan hidup
organisasi bergantung pada dukungan
pada pemangku kepentingan sehingga
aktivitas perusahaan adalah untuk
mencari dukungan tersebut.
( JA/2014/H90/P2/K2)
Tanda koma dipakai sebelum kata
“maka” karena merupakan kata
penghubung.
Hasil uji t juga menyatakan bahwa
semakin lama suatu perusahaan berdiri ,
maka semakin pendek keterlambatan
auditnya, karena perusahaan mempunyai
prosedur internal kontrol yang dapat
mengurangi terjadinya kesalahan dalam
penyajian laporan keuangan.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Jika perusahaan menerima standar opini
atau unqualified opinion , semakin pendek
keterlambatan audit akan pendek, karena
standar opini atau unqualifefied opinion
diartikan sebagai berita baik bagi
perusahaan, sehingga perusahaan tidak
melakukan penundaan pelaporan
keuangan.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“tetapi” karena merupakan kata
penghubung.
Hal ini disebabkan karena sustainability
report tidak saja memuat informasi kinerja
keuangan, tetapi juga informasi nonkeungan.
√
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Oleh karena itu” karena tanda koma
dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh karena itu, kelangsungan hidup
organisasi bergantung pada dukungan
pada pemangku kepentingan, sehingga
aktivitas perusahaan adalah untuk
mencari dukungan tersebut.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145 120.
121.
Pengungkapan sustainability report
diharapkan dapat memenuhi keinginan
dari para pemangku kepentingan
sehingga akan menghasilkan hubungan
yang harmonis antara perusahaan
dengan para pemangku kepentingan,
sehingga organisasi dapat mencapai
keberlanjutan dimasa akan datang.
( JA/2014/H90/P2/K4).
Berdasarkan kajian tersebut dapat
dirumuskan hipotesis pertama seperti
di bawah ini.
( JA/2014/H91/P1/K5)
122.
Berdasarkan kajian tersebut dapat
dirumuskan hipotesis pertama seperti
di bawah ini.
( JA/2014/H91/P1/K5)
123.
Oleh sebab itu dampak pengungkapan
laporan berkelanjutan dalam bidang
sosial (SO) pasti dapat dirasakan oleh
seluruh para pemangku kepentingan
organisasi (KPMG, 2008).
( JA/2014/H93/P3/K3).
Oleh karena itu terdapat beberapa
perbedaan indeks “SO” untuk masingmasing perusahaan berbeda pada
kasuh Ekonomi (EC) dan Lingkungan
(EN). ( JA/2014/H97/P3/K2).
124.
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Pengungkapan sustainability report
diharapkan dapat memenuhi keinginan
dari para pemangku kepentingan
,sehingga akan menghasilkan hubungan
yang harmonis antara perusahaan dengan
para pemangku kepentingan, sehingga
organisasi dapat mencapai keberlanjutan
dimasa akan datang.
√
Tanda koma dipakai di belakang kata
“tersebut”karena tanda koma
digunakan untuk memisahkan anak
kalimat yang mendahului induk
kalimat.
Tanda koma dipakai di belakang kata
“tersebut”karena tanda koma
digunakan untuk memisahkan anak
kalimat yang mendahului induk
kalimat.
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Oleh sebab itu” karena tanda koma
dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
Berdasarkan kajian tersebut, dapat
dirumuskan hipotesis pertama seperti di
bawah ini.
√
Berdasarkan kajian tersebut, dapat
dirumuskan hipotesis pertama seperti di
bawah ini.
√
Oleh sebab itu, dampak pengungkapan
laporan berkelanjutan dalam bidang sosial
(SO) pasti dapat dirasakan oleh seluruh
para pemangku kepentingan organisasi
(KPMG, 2008).
√
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Oleh karena itu” karena tanda koma
dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh karena itu, terdapat beberapa
perbedaan indeks “SO” untuk masingmasing perusahaan berbeda pada kasuh
Ekonomi (EC) dan Lingkungan (EN).
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146 125.
126.
127.
128
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Oleh karena itu” karena tanda koma
dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh karena itu, untuk melihat dampak
sustainability report terhadap kinerja
keuangan pada penelitian mendatang akan
lebih baik, jika aspek keberlanjutan tidak
hanya melibatkan data sekunder
(sustainability report dan laporan
keuangan), namun juga melibatkan data
lain, seperti perilaku manajer atau pemilik
yang bisa diperoleh melalui wawancara
atau survei.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Tingkat persaingan dicerminkan dengan
mengurangkan terget profit margin (
tingkat margin yang diinginkan
organisasi) terhadap target price (harga
yang diaggap kompetitif di pasar) ,
sehingga didapatkan target allowable cost
(unit product cost yang seharusnya).
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“maka” karena merupakan kata
penghubung.
Menghadapi situasi demikian, maka
manajemen perlu memiliki strategi harga
yang tepat, sehingga kompetitif di pasar.
√
Semakin tinggi kecanggihan pelanggan Tanda koma dipakai sebelum kata
“maka”. Maka merupakan kata
maka pelanggan semakin mampu
penghubung.
menentukan perbedaan-perbedaan
kecil yang selanjutnya semakin mudah
beralih ke produk pesaing.
( JA/2014/H105/P2/K2).
Semakin tinggi kecanggihan pelanggan ,
maka pelanggan semakin mampu
menentukan perbedaan-perbedaan kecil
yang selanjutnya semakin mudah beralih
ke produk pesaing.
√
Oleh karena itu untuk melihat dampak
sustainability report terhadap kinerja
keuangan pada penelitian mendatang
akan lebih baik jika aspek
keberlanjutan tidak hanya melibatkan
data sekunder (sustainability report
dan laporan keuangan), namun juga
melibatkan data lain, seperti perilaku
manajer atau pemilik yang bisa
diperoleh melalui wawancara atau
survei. ( JA/2014/H100/P2/K2).
Tingkat persaingan dicerminkan
dengan mengurangkan terget profit
margin
( tingkat margin yang diinginkan
organisasi) terhadap target price
(harga yang diaggap kompetitif di
pasar) sehingga didapatkan target
allowable cost (unit product cost yang
seharusnya). ( JA/2014/H104/P4/K4).
Menghadapi situasi demikian, maka
manajemen perlu memiliki strategi
harga yang tepat sehinggakompetitif
di pasar.( JA/2014/H104/P5/K3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147 129.
130.
131.
132.
133.
Dengan demikian, semakin cepat
perpindahan lokasi tersebut maka
akan semakin sulit organisasi
memprediksi dan menentukan kapan
produk akan diluncurkan.
( JA/2014/H105/P2/K6).
Karena koefisien estimasi jalur IP-KK
nilainya turun (dari 0,05 ke 0,17) maka
dipastikan terjadi pengaruh madiasi.
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Dengan demikian” karena tanda koma
dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
Dengan demikian, semakin cepat
perpindahan lokasi tersebut, maka akan
semakin sulit organisasi memprediksi dan
menentukan kapan produk akan
diluncurkan.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“maka” karena merupakan kata
penghubung.
Karena koefisien estimasi jalur IP-KK
nilainya turun (dari 0,05 ke 0,17),maka
dipastikan terjadi pengaruh madiasi.
√
Rumah sakit yang sekelas cendrung
memiliki kualitas layanan kesehatan
yang nyaris sama sehingga tidak
mengherankan bila para pasien
memilih rumah sakit yang bertarif
murah.( JA/2014/H108/P3/K3).
Semakin banyak pemasok layanan
kesehatan mengakibatkan posisi tawar
rumah sakit menjadi menurun dalam
industri sehingga tidak bisa lagi
semaunya menentukan harga layanan.
( JA/2014/H109/P3/K4).
Semakin tinggi kecanggihan pengguna
langgan maka pelanggan semakin
mampu menentukan perbedaanperbedaan kecil yang selanjutnya
semakin mudah beralih ke produk
layanan kesehatan yang ditawarkan
oleh para pesaing.
( JA/2014/H110/P15/K2).
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Rumah sakit yang sekelas cendrung
memiliki kualitas layanan kesehatan yang
nyaris sama, sehingga tidak
mengherankan bila para pasien memilih
rumah sakit yang bertarif murah.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Semakin banyak pemasok layanan
kesehatan mengakibatkan posisi tawar
rumah sakit menjadi menurun dalam
industri, sehingga tidak bisa lagi
semaunya menentukan harga layanan
√
Tanda koma dipakai sebelum kata
“maka” karena merupakan kata
penghubung.
Semakin tinggi kecanggihan pengguna
langgan,maka pelanggan semakin mampu
menentukan perbedaan-perbedaan kecil
yang selanjutnya semakin mudah beralih
ke produk layanan kesehatan yang
ditawarkan oleh para pesaing.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148 134.
Dengan demikian mereka mengetahui
pula bahwa persyaratan layanan
kesehatan sebuah rumah sakit harus
diubah di masa mendatang, seperti
dikemukakan oleh dokter yang
menjadi informan sebagai berikut:
( JA/2014/H110/P17/K4).
Tanda koma dipakai di belakang kata
“Dengan demikian” karena tanda koma
dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
Dengan demikian , mereka mengetahui
pula bahwa persyaratan layanan kesehatan
sebuah rumah sakit harus diubah di masa
mendatang, seperti dikemukakan oleh
dokter yang menjadi informan sebagai
berikut:
√
135.
Penelitian ini juga terbatas
menggunakan media kuesioner untuk
memperoleh data primer sehingga
tertumpu pada tataran persepsi
responden atau informasi sehingga
faktor subjektifitas bisa saja
terkandung di dalamnya.
( JA/2014/H111/P4/K2).
Rerangka yang dipakaidalamstudiini
merujukpada Van der Stede et
al.(2005) yang mengujikualitas di
seluruh mail survey proceeding
Simposium Nasional Akuntansi (SNA)
priode1999-2012.
( JA/2014/H1/P1/K4).
Tanda koma dipakai sebelum kata
“sehingga” karena merupakan kata
penghubung.
Penelitian ini juga terbatas menggunakan
media kuesioner untuk memperoleh data
primer ,sehingga tertumpu pada tataran
persepsi responden atau informasi
,sehingga faktor subjektifitas bisa saja
terkandung di dalamnya.
√
Tanda pisah dipakai diantara tahun
1999-2012 yang berarti sampai
dengan.
Rerangka yang dipakaidalamstudiini
merujukpada Van der Stede et al.(2005)
yang mengujikualitas di seluruh mail
survey proceeding Simposium Nasional
Akuntansi (SNA) priode1999—2012.
√
Berdasarkan pada hasil analisis dengan Tanda pisah dipakai diantara tahun
menggunakan revenue model sebanyak 2010-2012 yang berarti sampai
8 sektor industri yang terindikasi dengan.
manajemen laba akrual selama tahun
2010-2012. ( JA/2014/H96/P1/K1).
Berdasarkan pada hasil analisis dengan
menggunakan revenue model sebanyak 8
sektor
industri
yang
terindikasi
manajemen laba akrual selama tahun
2010—2012.
√
136.
137.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149 138.
139.
140.
141.
142.
Dari data tabel 16 terlihat bahwa untuk
dimensi Leverage, terlihat bahwa
terdapat dua kelompok perusahan,
yakni kelompok 1-2 yang memiliki
laverage.( JA/2014/H98/P1/K2).
Kedua, persepsi subyektif
sesungguhnya merupakan hal yang
penting.( JA/2014/H1/P2/K5).
Probabilitysampling adalah proses
pemilihan sampel dengan menganggap
bahwa semua elemen populasi
mempunyai kesempatan yang sama
untuk terpilih menjadi subyek dalam
sampel.( JA/2014/H10/P2/K2).
Kuesioner yang dikirimkan kepada
responden dengan melalui pos (mail
questionnaire) merupakan salah satu
teknik pengumpulan data yang banyak
dikritik karena kemungkinan
rendahnya rendahnya response dan
ketidakmampuannya memverifikasi
response yang diberikan (Karlinger
dan Lee 2000). ( JA/2014/H3/P2/K1).
Di dalam riset akuntansi manajemen,
survei seringkali digunakan untuk
menguji teori, meskipun seringkali
juga digunakan untuk tujuan diskriptif
.( JA/2014/H2/P2/K1).
Tanda pisah dipakai diantara tahun 1-2
yang berarti sampai dengan.
Dari data tabel 16 terlihat bahwa untuk
dimensi Leverage, terlihat bahwa terdapat
dua
kelompok
perusahan,
yakni
kelompok 1—2 yang memiliki laverage.
√
Kesalahan dalam penulisan unsur
serapan, yaitu pada kata “subyektif”.
Kata “subyektif” seharusnya ditulis
subjektif karena merupakan serapan
dari bahasa asing yaitu “subjective”
Kesalahan dalam penulisan unsur
serapan, yaitu pada kata “subyek”.
Kata “subyek” seharusnya ditulis
subjek karena merupakan serapan dari
bahasa asing .
Kedua, persepsi subjektif sesungguhnya
merupakan hal yang penting.
√
Probabilitysampling adalah proses
pemilihan sampel dengan menganggap
bahwa semua elemen populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk
terpilih menjadi subjek dalam sampel.
√
Kuesioner yang dikirimkan kepada
responden dengan melalui pos (mail
questionnaire) merupakan salah satu
teknik pengumpulan data yang banyak
dikritik karena kemungkinan rendahnya
rendahnya respons dan
ketidakmampuannya memverifikasi
response yang diberikan (Karlinger dan
Lee 2000).
Di dalam riset akuntansi manajemen,
survei seringkali digunakan untuk
menguji teori, meskipun seringkali juga
digunakan untuk tujuan deskriftif.
√
Kesalahan dalam penulisan unsur
serapan, yaitu pada kata “response”.
Kata “response”, merupakan unsur
serapan bahasa asing.
Kesalahan dalam penulisan unsur
serapan, yaitu pada kata “diskriptif”.
Kata “diskriptif”, merupakan unsur
serapan bahasa asing.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150 143.
144.
145.
146.
147.
Sehingga dalam penelitian ini hanya
akan difokuskan pada analisa kualitas
data survei dengan menggunakan
koesioner yang dikirim lewat pos
(mail-questionnaire)
Untuk meneliti pengaruh partisipasi
pada penggaran terhadap dua jenis
kinerja (managerial dan anggaran),
dibangun dua model seperi yang
digambarkan pada Gambar 2 dan
Gambar 3. ( JA/2014/H29/P1/K2).
Dalam melakukan analisis mengenai
kualitas data tersebut digunakan suatu
framework yang telah digunakan
dalam penelitian-penelitan tertentu.
(JA/2014/H3/P1/K2).
Dalam PP ini diatur mengenai
tanggung jawab sosial dan lingkungan
yang tertujuan mewujudkan
pembangunan ekonomi berkelanjutan
guna meningkatkan kualitas kehidupan
dan lingkungan yang bermanfaat bagi
komunitas setempat dan masyarakat
pada umumnya maupun Perseroan itu
sendiri. (JA/2014/H65/P3/K2).
Namun terdapat berbagai competing
theories tentang hubungan tingkat
pengungkapan CDR, kinerja CSR, dan
manajemen laba (Hong dan Andersen,
2011; Kim et al,. 2012).
(JA/2014/H65/P5/K2).
√
Kesalahan dalam penulisan unsur
serapan, yaitu pada kata “analisa”.
Kata “analisa” seharusnya ditulis
analisis karena merupakan serapan dari
bahasa asing yaitu “analysis”
Kesalahan dalam penulisan unsur
serapan, yaitu pada kata “managerial”.
Kata “managerial”, merupakan unsur
serapan bahasa asing.
Sehingga dalam penelitian ini hanya akan
difokuskan pada analisis kualitas data
survei dengan menggunakan koesioner
yang dikirim lewat pos (mailquestionnaire)
Untuk meneliti pengaruh partisipasi pada
penggaran terhadap dua jenis kinerja
(manajerial dan anggaran), dibangun dua
model seperi yang digambarkan pada
Gambar 2 dan Gambar 3
Kalimat tunggal yang tidak memiliki
unsur subjek.
Peneliti melakukan analisis kualitas data
dengan menggunakan suatu fremework
yang telah digunakan dalam penelitian
terdahulu.
√
Kalimat tunggal yang tidak memiliki
unsur subjek.
PP ini mengatur mengenai tanggung
jawab sosial dan lingkungan yang
tertujuan mewujudkan pembangunan
ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan
lingkungan yang bermanfaat bagi
komunitas setempat dan masyarakat pada
umumnya maupun Perseroan itu sendiri.
√
Kalimat tunggal yang tidak memiliki
unsur subjek.
Namun, penelitian tersebut memiliki
berbagai competing theories tentang
hubungan tingkat pengungkapan CDR,
kinerja CSR, dan manajemen laba (Hong
dan Andersen, 2011; Kim et al,.2012).
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151 148.
150.
151.
152.
153.
154.
Meskipun masih banya kartikel yang
tidak secara lengkap melakukan semua
prosedur yang disampaikan dalam
melakukan penelitian survei.
(JA/2014/H14/P1/K6)
Tetapi partisipasi pada penganggaran
tidak berpengaruh secara signifikan
pada kinerja anggaran, sehingga tidak
mendukung
H1b.(JA/2014/H30/P3/K2).
Dalam hal kepemilikian pada
perusahaan komersial ditandai dengan
adanya kepemilikan saham atau
jumlah saham
tersetor, yang selanjutnyadisebut
modal saham (capital stock).
(JA/2014/H36/P1/K2).
Kemudian pada tahun 2011 sebanyak
10 perusahaan dan tahun 2012
sebanyak 7 perusahaan dari total
keseluruhan 52
perusahaan.(JA/2014/H48/P1/K4).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
dengan menggunakan revenue model
sebagian besar perusahaan manufaktur
terindikasi manajemen laba.
(JA/2014/H48/P1/K6).
Sedangkan pada perusahaan lain tidak
terindikasi manajemen laba akrual.
(JA/2014/H49/P2/K6).
Kalimat tunggal yang tidak memiliki
unsur subjek.
Masih banyak artikel tidak secara
lengkap melakukan semua prosedur yang
disampaikan dalam melakukan penelitian
survei.
Kalimat tunggal yang tidak bersubjek
dan tidak berpredikat/ kalimat
buntung.
Partisipasi pada penganggaran tidak
berpengaruhsecara signifikan pada kinerja
anggaran, sehingga tidak mendukung H1b
√
Kalimat tunggal yang tidak bersubjek
dan tidak berpredikat/ kalimat
buntung.
Perusahaan komersial ditandai dengan
adanya kepemilikan saham atau jumlah
saham
tersetor, yang selanjutnyadisebut modal
saham, dalam hal kepemilikan.
√
Kalimat tunggal yang tidak bersubjek
dan tidak berpredikat/ kalimat
buntung.
Pada tahun 2011, sebanyak 10
perusahaan dan tahun 2012 sebanyak 7
perusahaan dari total keseluruhan 52
perusahaan.
√
Kalimat tunggal yang tidak bersubjek
dan tidak berpredikat/ kalimat
buntung.
Sebagian besar perusahaan manufaktur
terindikasi manajemen laba
dengan menggunakan revenue model.
√
Kalimat tunggal yang tidak bersubjek
dan tidak berpredikat/ kalimat
buntung.
Perusahaan lain tidak terindikasi
manajemen laba akrual.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152 155.
Sedangkan pada tahun 2008 yang tidak
terindikasi manajemen laba sebanyak
15 perusahaan. (JA/2014/H49/P1/K6).
Kalimat tunggal yang tidak bersubjek
dan tidak berpredikat/ kalimat
buntung.
Sebanyak 15 perusahaan tidak terindikasi
manajeman laba pada tahun 2008.
√
156.
Kemudian pada tahun 2009 sebanyak
12 perusahaan dan tahun 2010
sebanyak 9 perusahaan dan tahun
2011 sebanyak 12 perusahaan dari
total keseluruhan 77 perusahaan.
Cara yang lain misalnya peneliti
berusaha meningkatkan responserate
dengan cara elakukan prosedur followup dan sebagainya. Sehingga dengan
berbagai cara tersebut masalah bisa
diatasi dan kualitas data dapat
ditingkatkan. (JA/2014/H2/P3/K6)
Dalam riset akuntansi manajeman,
surve dengan kuesioner melalui pos
(mail questionnaire) adalah metode
surve yang paling banyak digunakan
(Van der Stede et al.2005). Sehingga
dalam penelitian ini hanya akan
difokuskan pada analisis kualitas data
survei dengan menggunakan kuesioner
yang dikirim lewat pos (mailquestionnaire). (JA/2014/H3/P2/K4).
Kalimat tunggal yang tidak bersubjek
dan tidak berpredikat/ kalimat
buntung..
Pada tahun 2009, sebanyak 12
perusahaan dan tahun 2010 sebanyak 9
perusahaan dan tahun 2011 sebanyak 12
perusahaan dari total keseluruhan 77
perusahaan.
Cara yang lain misalnya peneliti berusaha
meningkatkan responserate dengan cara
elakukan prosedur follow-up dan
sebagainya ,sehinggadengan berbagai cara
tersebut masalah bisa diatasi dan kualitas
data dapat ditingkatkan.
√
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi subordinatif pada konjungsi
“sehingga”. Konjungsi “sehingga”
merupakan konjungsi yang
menghubungkan dua klausa atau lebih.
Dalam riset akuntansi manajeman, surve
dengan kuesioner melalui pos (mail
questionnaire) adalah metode surve yang
paling banyak digunakan (Van der Stede
et al.2005), sehingga dalam penelitian ini
hanya akan difokuskan pada analisis
kualitas data survei dengan menggunakan
kuesioner yang dikirim lewat pos (mailquestionnaire).
√
Jika sampel penelitian merupakan
sempel yang representasif atas
populasi maka apa yang benar atas
sampel akan benar juga bagi
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi antarkalimat, yaitu pada
konjungsi ...jika,...maka... konjungsi ..
jika,...maka tidak dapat dijhadirkan
Jika sampel penelitian merupakan sempel
yang representasif atas populasi, apa yang
benar atas sampel akan benar juga bagi
populasidengan tingkat kesalahan
√
157.
158.
159.
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi subordinatif pada konjungsi
“sehingga”. Konjungsi “sehingga”
merupakan konjungsi yang
menghubungkan dua klausa atau lebih.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153 populasidengan tingkat kesalahan
tertentu. (JA/2014/H9/P1/K5) .
secara bersama-sama.
tertentu).
160.
Jikatingkat response-rate yang tinggi
tidak dapat dicapai di kesempatan
pertama peneliti mengirimkan survei
questionnaire maka prosedur followup seharusnya dilakukan (Diamond
2000; Dillman 2007; Van der Stede et
al. (JA/2014/H12/P1/K1).
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi antarkalimat, yaitu pada
konjungsi ...jika,...maka... konjungsi ..
jika,...maka tidak dapat dihadirkan
secara bersama-sama.
Jikatingkat response-rate yang tinggi
tidak dapat dicapai di kesempatan pertama
peneliti mengirimkan survei questionnaire
,prosedur follow-up seharusnya dilakukan
(Diamond 2000; Dillman 2007; Van der
Stede et al.
√
161.
Organisasi sektor publik ini dapat
dikelompokkan menjadi enam, yakni
lembaga pemerintahan, organisasi
keagamaan, organisasi sosial, yayasan
lembaga pendidikan, dan organisasi
kesehatan (Karyana 2005).Sedangkan
menurut Bakesbang, organisasi sektor
publik di luar pemerintah adalah
organisasi kemasyarakatan yang di
dalamnya meliputi organisasi
keagamaan, kepemudaan, wanita,
profesi, fungsionaris, penghayat
kepercayaan dan lembaga swadaya
masyarakat. (JA/2014/H36/P2/K2).
Aspek pemasaran, akuntansikeuangan
dan personalia diatur secara terpusat
di bawah bidang non akademik.
Sedangkan untuk kebijakan akademik
diatur dengan sebagian bersifat
desentralisasi di tingkat fakultas
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi koordinatif pada konjungsi
“sedangkan”. Konjungsi “sedangkan”
merupakan penanda hubungan
pertantangan pada suatu kalimat..
Organisasi sektor publik ini dapat
dikelompokkan menjadi enam, yakni
lembaga pemerintahan, organisasi
keagamaan, organisasi sosial, yayasan
lembaga pendidikan, dan organisasi
kesehatan (Karyana 2005),
sedangkanmenurut Bakesbang, organisasi
sektor publik di luar pemerintah adalah
organisasi kemasyarakatan yang di
dalamnya meliputi organisasi keagamaan,
kepemudaan, wanita, profesi,
fungsionaris, penghayat kepercayaan dan
lembaga swadaya masyarakat.
√
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi koordinatif pada konjungsi
“sedangkan”. Konjungsi “sedangkan”
merupakan penanda hubungan
pertantangan pada suatu kalimat.
Aspek pemasaran, akuntansikeuangan dan
personalia diatur secara terpusat di bawah
bidang non akademik, sedangkanuntuk
kebijakan akademik diatur dengan
sebagian bersifat desentralisasi di tingkat
fakultas maupun program studi.
√
162.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154 maupun program
studi.(JA/2014/H38/P3/K3).
163.
164.
165.
Faktor yang secara signifikan
berpengaruh terhadap keterlambatan
tersebut adalah audit committee
independence, audit committee
expertise, dan ukuran perusahaan.
Sedangkanaudit committee meeting,
ukuran kantor audit dan frofitabilitas
tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap keterlambatan
audit.(JA/2014/H76/P7/K4).
Variabel profitabilitas, extraordinary
item, dan opini audit mempunyai
pengaruh signifikan positif terhadap
keterlambatan audit. Sedangkan
ukuran kantor audit dan tahun tutup
buku perusahaan tidak menunjukkan
adanya pengaruh yang signifikan
terhadap keterlambatan audit.
(JA/2014/H76/P12/K5).
Hasil dari penelitian tersebut
membuktikan bahwa ukuran
perusahaan, profitabilitas, dan umur
perusahaan mempunyai pengaruh
signifikan negatif terhadap
keterlambatan audit.
Sedangkangearing ratio, extraordinary and/or contingent items,
tahun tutup buku perusahaan,
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi koordinatif pada konjungsi
“sedangkan”. Konjungsi “sedangkan”
merupakan penanda hubungan
pertantangan pada suatu kalimat..
Faktor yang secara signifikan berpengaruh
terhadap keterlambatan tersebut adalah
audit committee independence, audit
committee expertise, dan ukuran
perusahaan, sedangkanaudit committee
meeting, ukuran kantor audit dan
frofitabilitas tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap keterlambatan audit.
√
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi koordinatif pada konjungsi
“sedangkan”. Konjungsi “sedangkan”
merupakan penanda hubungan
pertantangan pada suatu kalimat.
Variabel profitabilitas, extraordinary
item, dan opini audit mempunyai
pengaruh signifikan positif terhadap
keterlambatan audit ,sedangkanukuran
kantor audit dan tahun tutup buku
perusahaan tidak menunjukkan adanya
pengaruh yang signifikan terhadap
keterlambatan audit.
√
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi koordinatif pada konjungsi
“sedangkan”. Konjungsi “sedangkan”
merupakan penanda hubungan
pertantangan pada suatu kalimat.
Hasil dari penelitian tersebut
membuktikan bahwa ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan umur perusahaan
mempunyai pengaruh signifikan negatif
terhadap keterlambatan audit. ,
sedangkangearing ratio, extra-ordinary
and/or contingent items, tahun tutup buku
perusahaan, kompleksitas operasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155 166.
167.
168.
169.
kompleksitas operasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit.
(JA/2014/H76/P14/K3).
Opini audit mempunyai pengaruh
signifikan positif terhadap
keterlambatan audit .Sedangkan
tingkat profitabilitas, dan reputasi
auditor tidak berpengaruh signifikan
terhadap keterlambatan audit.
(JA/2014/H77/P14/K5).
Ukuran kantor audit dan klasifikasi
industri mempunyai pengaruh
signifikan positif terhadap
keterlambatan audit. Sedangkan
ukuran perusahaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap keterlambatan
audit. (JA/2014/H77/P15/K5).
Sedangkan persentase perubahan
earning per share dan klasifikasi
industri tidak berpengaruh signifikan
terhadap keterlambatan audit.
(JA/2014/H77/P16/K4).
Subsidiari dari perusahaan
multinasional mempunyai pengaruh
signifikan positif terhadap
keterlambatan audit. Sedangkanrasio
debt to equity, profitabilitas, dan
ukuran kantor audit tidak berpengaruh
signifikan terhadap terlambatan audit
(JA/2014/H77/P18/K5).
keterlambatan audit.
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi koordinatif pada konjungsi
“sedangkan”. Konjungsi “sedangkan”
merupakan penanda hubungan
pertantangan pada suatu kalimat.
Opini audit mempunyai pengaruh
signifikan positif terhadap keterlambatan
audit ,sedangkan tingkat profitabilitas, dan
reputasi auditor tidak berpengaruh
signifikan terhadap keterlambatan audit.
√
Kesalahan dalam Penggunaan
konjungsi koordinatif pada konjungsi
“sedangkan”. Konjungsi “sedangkan”
merupakan penanda hubungan
pertantangan pada suatu kalimat.
Ukuran kantor audit dan klasifikasi
industri mempunyai pengaruh signifikan
positif terhadap keterlambatan audit,
sedangkanukuran perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit.
√
Kesalahan dalam Penggunaan
konjungsi koordinatif pada konjungsi
“sedangkan”. Konjungsi “sedangkan”
merupakan penanda hubungan
pertantangan pada suatu kalimat..
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi koordinatif pada konjungsi
“sedangkan”. Konjungsi “sedangkan”
merupakan penanda hubungan
pertantangan pada suatu kalimat.
. . . sedangkanpersentase perubahan
earning per share dan klasifikasi industri
tidak berpengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit.
√
Subsidiari dari perusahaan multinasional
mempunyai pengaruh signifikan positif
terhadap keterlambatan audit,
sedangkanrasio debt to equity,
profitabilitas, dan ukuran kantor audit
tidak berpengaruh signifikan terhadap
terlambatan audit.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156 170.
171.
Beberapa penelitian yang ,menyatakan
bahwa variabel ukuran perusahaan
bepengaruh signifikan negatif terhadap
keterlambatan audit adalah penelitian
yang dilakukan oleh Carslaw dan
Kaplan (1991), Owusu-Ansah (2000),
Modugu, Eragbhe dan Ikhatua (2012),
Nor, Shafie dan Hussein (2010),
Hashim dan Rahman (2011).
Sedangkan penelitian Wang dan Song
(2006) dan Sudrajat (2009)
membuktikan bahwa semakin besar
ukuran perusahaan maka akan semakin
banyak jumlah hari yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan laporan
keuangan perusahaan yang diaudit.
(JA/2014/H77/P19/K2).
Penelitian yang dilakukan oleh Aubert
(2009) menunjukkan bawa variabel
rasio debt to equity mempunyai
pengaruh signifikan positif terhadap
keterlambatan audit. Sedangkan
penelitian Utami (2006) dan Shulthoni
(2012) menunjukkan bahwa rasio debt
to equity pengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit.
(JA/2014/H78/P22/K3).
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi koordinatif pada konjungsi
“sedangkan”. Konjungsi “sedangkan”
merupakan penanda hubungan
pertantangan pada suatu kalimat.
Beberapa penelitian yang ,menyatakan
bahwa variabel ukuran perusahaan
bepengaruh signifikan negatif terhadap
keterlambatan audit adalah penelitian
yang dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan
(1991), Owusu-Ansah (2000), Modugu,
Eragbhe dan Ikhatua (2012), Nor, Shafie
dan Hussein (2010), Hashim dan Rahman
(2011), sedangkanpenelitian Wang dan
Song (2006) dan Sudrajat (2009)
membuktikan bahwa semakin besar
ukuran perusahaan maka akan semakin
banyak jumlah hari yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan laporan keuangan
perusahaan yang diaudit.
√
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi koordinatif pada konjungsi
“sedangkan”. Konjungsi “sedangkan”
merupakan penanda hubungan
pertantangan pada suatu kalimat.
Penelitian yang dilakukan oleh Aubert
(2009) menunjukkan bawa variabel rasio
debt to equity mempunyai pengaruh
signifikan positif terhadap keterlambatan
audit,sedangkan penelitian Utami (2006)
dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa
rasio debt to equity pengaruh signifikan
terhadap keterlambatan audit.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157 172.
172.
173.
Penelitian yang dilakukan oleh
Carslaw dan Kaplan (1991) serta
Iskandar dan Trisnawati (2010)
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
signifikan negatif antara klasifikasi
industri dengan keterlambatan audit.
Sedangkan hasil penelitian Joshi
(2005) dan Kadir (2011), menunjukkan
bahwa adanya pengaruh signifikan
positif antara umur perusahaan dengan
keterlambatan audit.
(JA/2014/H80/P/27/K3).
Penelitian yang dilakukan oleh Aubert
(2009) menunjukkan bahwa variabel
rasio debt to equity mempunyai
pengaruh signifikan positif terhadap
keterlambatan audit. Sedangkan
penelitian Utami (2006) dan Shulthoni
(2012) menunjukkan bahwa rasio debt
to equity pengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit.
(JA/2014/H78/P28/K1).
Meskipun jika dilihat dari total asset
menyatakkan bahwa ukuran
perusahaan sampel yang diaudit tidak
beragam. (JA/2014/H82/P3/K2).
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi koordinatif pada konjungsi
“sedangkan”. Konjungsi “sedangkan”
merupakan penanda hubungan
pertantangan pada suatu kalimat.
Penelitian yang dilakukan oleh Carslaw
dan Kaplan (1991) serta Iskandar dan
Trisnawati (2010) menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh signifikan negatif
antara klasifikasi industri dengan
keterlambatan audit, sedangkanhasil
penelitian Joshi (2005) dan Kadir (2011),
menunjukkan bahwa adanya pengaruh
signifikan positif antara umur perusahaan
dengan keterlambatan audit.
√
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi koordinatif pada konjungsi
“sedangkan”. Konjungsi “sedangkan”
merupakan penanda hubungan
pertantangan pada suatu kalimat.
Penelitian yang dilakukan oleh Aubert
(2009) menunjukkan bahwa variabel rasio
debt to equity mempunyai pengaruh
signifikan positif terhadap keterlambatan
audit, sedangkanpenelitian Utami (2006)
dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa
rasio debt to equity pengaruh signifikan
terhadap keterlambatan audit.
√
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi antarkalimat, yaitu pada
konjungsi ...meskipun,...jika.
Konjungsi meskipun,...jika tidak dapat
dihadirkan secara bersama-sama.
Jika dilihat dari total asset menyatakkan
bahwa ukuran perusahaan sampel yang
diaudit tidak beragam.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158 174.
175.
176.
Dari sepuluh variabel yang
dimasukkan ke dalam model regrasi,
sembilan variabel yang berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen,
yaitu ukuran perusahaan. Sedangkan
satu variabel terbukti tidak memiliki
hubungan signifikan dengan ukuran
perusahaan. (JA/2014/H84/P3/K3).
Sembilan variabel yang memiliki
hubungan signifikan tersebut adalah
rasio debt to equity, profitabilitas,
subsidari dari perusahaan
multinasional, ukuran kantor, audit,
audit fees, klasifikasi industri , umur
perusahaan dan opini audit.
Sedangkan variabel yang tidak
berpengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit adalah variabel
tahun tutup buku perusahaan.
(JA/2014/H84/P3/K5).
Ukuran perusahaan memilii nilai
signifikansi sebesar 0,000, nilai
tersebut kurang dari 0,05 menunjukkan
bawa ukuran perusahaan mempunyai
pengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit. Sedangkan nilai
koefisien sebesar 3,390 menunjukkan
bahwa ukuran perusahaan mempunyai
arah pengaruh negatif terhadap
keterlambatan audit.
(JA/2014/H84/P4/K2).
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi koordinatif pada konjungsi
“sedangkan”. Konjungsi “sedangkan”
merupakan penanda hubungan
pertantangan pada suatu kalimat.
Dari sepuluh variabel yang dimasukkan
ke dalam model regrasi, sembilan variabel
yang berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen, yaitu ukuran
perusahaan ,sedangkansatu variabel
terbukti tidak memiliki hubungan
signifikan dengan ukuran perusahaan.
√
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi koordinatif pada konjungsi
“sedangkan”. Konjungsi “sedangkan”
merupakan penanda hubungan
pertantangan pada suatu kalimat.
Sembilan variabel yang memiliki
hubungan signifikan tersebut adalah rasio
debt to equity, profitabilitas, subsidari dari
perusahaan multinasional, ukuran kantor,
audit, audit fees, klasifikasi industri ,
umur perusahaan dan opini audit,
sedangkanvariabel yang tidak
berpengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit adalah variabel tahun
tutup buku perusahaan.
√
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi koordinatif pada konjungsi
“sedangkan”. Konjungsi “sedangkan”
merupakan penanda hubungan
pertantangan pada suatu kalimat.
Ukuran perusahaan memilii nilai
signifikansi sebesar 0,000, nilai tersebut
kurang dari 0,05 menunjukkan bawa
ukuran perusahaan mempunyai pengaruh
signifikan terhadap keterlambatan audit
, sedangkannilai koefisien sebesar 3,390
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
mempunyai arah pengaruh negatif
terhadap keterlambatan audit.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159 177.
178.
179.
Dilihat dari nilai signifikansi variabel
audit fees mempunyai pengaruh
signifikan terhadap terlambatan audit.
Sedangkan nilai koefisien regresinya
menunjukkan bahwa audit fees
mempunyai arah pengaruh negatif
terhadap keterlambatan audit, yang
artinya semakin besar audit fees maka
semakin pendek keterlambatan audit.
(JA/2014/H84/P8/K2).
Oleh karena itu, tidak akan
menyebabkan terjadinya penundaan
pelaporan keuangan. Sedangkan
variabel tahun tutup buku perusahaan
tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap keterlambatan audit karena
nilai signifikansinya lebih besar dari
0,05. (JA/2014/H85/P10/K3).
Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa dengan menggunakan revenue
model maupun mengindikasikan 8
sektor industri dari jumlah keseluruhan
13 sektor industri pada perusahaan
manufaktur yang terindikasi
manajeman laba aktual. Dan dengan
menggunakan condtional revenue
model mampu mengidikasikan 11
sektor industri dari jumlah keseluruhan
18 sektor industri yang terindikasi
manajemen laba aktual.
(JA/2014/H43/P1/K7).
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi koordinatif pada konjungsi
“sedangkan”. Konjungsi “sedangkan”
merupakan penanda hubungan
pertantangan pada suatu kalimat.
Dilihat dari nilai signifikansi variabel
audit fees mempunyai pengaruh signifikan
terhadap terlambatan audit,
sedangkannilai koefisien regresinya
menunjukkan bahwa audit fees
mempunyai arah pengaruh negatif
terhadap keterlambatan audit, yang
artinya semakin besar audit fees maka
semakin pendek keterlambatan audit.
√
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi koordinatif pada konjungsi
“sedangkan”. Konjungsi “sedangkan”
merupakan penanda hubungan
pertantangan pada suatu kalimat.
Oleh karena itu, tidak akan menyebabkan
terjadinya penundaan pelaporan
keuangan, sedangkan variabel tahun tutup
buku perusahaan tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap keterlambatan audit
karena nilai signifikansinya lebih besar
dari 0,05.
√
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi koordinatif pada konjungsi
“dan”. Konjungsi “dan”
menghubungkan dua unsur kebahasaan
atau lebih yang cendrung sama tataran
atau tingkat kepentingannya.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
dengan menggunakan revenue model
maupun mengindikasikan 8 sektor industri
dari jumlah keseluruhan 13 sektor industri
pada perusahaan manufaktur yang
terindikasi manajeman laba aktua dan
dengan menggunakan condtional revenue
model mampu mengidikasikan 11 sektor
industri dari jumlah keseluruhan 18 sektor
industri yang terindikasi manajemen laba
aktual.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160 180.
Tetapi, kisaran ukuran sampel
tersebut memperlihatkan jarak yang
sangat lebar dengan ukuran sampel
terkecil 22 dan ukuran sampel terbesar
1178.(JA/2014/H11/P3/K4).
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi koordinatif pada konjungsi
“tetapi”. Konjungsi “tetapi” berfungsi
menghubungkan dua unsur kebahasaan
atau lebih dalam satu kalimat.
Akan tetapi,kisaran ukuran sampel
tersebut memperlihatkan jarak yang
sangat lebar dengan ukuran sampel
terkecil 22 dan ukuran sampel terbesar
1178.
181.
Namun, meskipun norma ini
merupakan hal yang prakteknya dapat
diterima untuk penelitian surve, tetapi
dalam survei biasanya jarang
diungkapkan dalam publikasi
akademis, hal ini kemungkinan
disebabkan karena batasan panjang
artikel dalam suatu jurnal (Van der
Stade et al. 2005).
(JA/2014/H14/P1/K3).
Tetapi, partisipasi pada penganggaran
tidak berpengaruh secara signifikan
pada kinerja anggaran, sehingga tidak
mendukung G1b.
(JA/2014/H30/P2/K3).
Metode survei mempunyai banyak
manfaat misalnya merupakan metode
pengumpulan data dalam jumlah besar
untuk keperluan generalisasi data
dengan biaya yang relatif rendah (costeffective) dan dapat menghindari bias
interview (Roberts 1999).
( JA/2014/H1/P1/K3).
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi antarkalimat, yaitu pada
konjungsi
.namun,....meskipun,...konjungsi.namu
n,...meskipun,... tidak dapat dihadirkan
secara bersama-sama.
Namun,norma ini merupakan hal yang
prakteknya dapat diterima untuk
penelitian surve, tetapi dalam survei
biasanya jarang diungkapkan dalam
publikasi akademis, hal ini kemungkinan
disebabkan karena batasan panjang artikel
dalam suatu jurnal (Van der Stade et al.
2005).
√
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi koordinatif pada konjungsi
“tetapi”. Konjungsi “tetapi” berfungsi
menghubungkan dua unsur kebahasaan
atau lebih dalam satu kalimat.
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi antarkalimat, yaitu pada
konjungsi misalnya, merupakan,
konjungsi .misalnya, merupakan,
tidak dapat dihadirkan secara bersamasama.
Akan tetapi, partisipasi pada
penganggaran tidak berpengaruh secara
signifikan pada kinerja anggaran,
sehingga tidak mendukung G1b.
√
Metode survei mempunyai banyak
manfaat misalnya metode pengumpulan
data dalam jumlah besar untuk keperluan
generalisasi data dengan biaya yang relatif
rendah (cost-effective) dan dapat
menghindari bias interview (Roberts
1999).
√
182.
183.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161 184.
Tetapi pertisipasi pada penganggaran
tidak berpengaruh secara signifikan
pada kinerja anggaran, sehingga tidak
mendukung
H1b.(JA/2014/H30/P3/K2).
Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi antarkalimat, yaitu pada
konjungsi
.tetapi,....sehingga,...konjungsi
.tetapi,....sehingga,...tidak dapat
dihadirkan secara bersama-sama.
Pertisipasi pada penganggaran tidak
berpengaruh secara signifikan padakinerja
anggaran, sehingga tidak mendukung
H1b.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162 BIOGRAFI PENULIS
Sisilia Song Liah lahir di Ritan Baru pada tanggal 27
Maret 1995. Ia berasal dari Desa Long Tuyoq,
Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam
Ulu, Provinsi Kalimantan Timur. Pendidikan dasar
ditempuh di SDN 002 Long Tuyoq, Kecamatan
Long
Pahangai.
Setelah
itu,
ia
melanjutkan
pendidikan di SMP Negeri 2 Tabang. Kemudian, ia
bersekolah di SMK Negeri 1 Sendawar. Pada tahun 2012, ia mendapatkan
beasiswa dari pemerintah Kutai Barat untuk melanjutkan studi di Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Pada tanggal 15 Juni 2016, ia dinyatakan
lulus strata-1 dengan membuat skripsi yang berjudul Analisis Kesalahan Ejaan
dan Kalimat pada Artikel Jurnal Terakreditasi Jurnal Akuntansi dan Keuangan
2014 Universitas Kristen Petra.
Download