EVALUASI KINERJA PEMASARAN PADA MEUBEL CV. GARDU ANTIQ FURNITURE KECAMATAN MLANDINGAN SITUBONDO Kamarudin*) Fitriatul Jannah Abstrak Dalam menerapkan rencana pemasaran diperlukan keahlian dalam mengenali dan mendiagnosa masalah yang terjadi, kemamapuan menerapkan dan kemampuan untuk mengevaluasi hasil penerapan. Setiap perusahaan harus meningkatkan kinerja perusahaannya untuk menciptkan kondisi perusahaan yang baik agar kelangsungan hidup perusahaan nantinya lebih baik pula. Salah satu kinerja yang perlu mendapat pengawasan adalah kinerja pemasaran yang merupakan tolak ukur pelaksanaan kegiatan pemasaran yang telah di jalankan sehingga memperoleh hasil yang maksimal. Tujuan Penelitian ini adalah: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja pemasaran CV. Gardu Antiq Furniture tahun 2012 dan tahun 2013. Hasil yang diperoleh adalah: 1. Pertumbuhan efisiensi kinerja penjualan antara lain rencana penjualan dan realisasi penjualan usaha selama tahun 2012 sampai 2013 yaitu pada tahun 2012 selisih rencana dan realisasi kurang dari Rp. 6.095.000 dan pada tahun 2013 penjualan lebih menjadi Rp. 188.940.000. 2. Efisiensi biaya rasio biaya pemasaran terhadap penjualan pada mebel CV. Gardu antiq Furniture Situbondo pada tahun 2012 untuk biaya pemasaran ke daerah local dan luar negeri sebesar Rp. 54.650.000 dan 2013 sebesar Rp. 109.500.000 dengan rata-rata Rp. 82.075.000 atau rata-rata persentasenya 6,5 %. 3. Berdasarkan hasil kinerja profitabilitas yaitu laba yang diterima untuk daerah lokal dan luar negeri di tahun 2012 sebesar Rp. 107.266.000 dan tahun 2013 sebesar Rp. 287.724.000 dengan rata-rata Rp. 194.495.000 atau persentase profitabilitasnya 15 %. 4. Secara keseluruhan evaluasi kinerja pemasaran mebel CV. Gardu Antiq Furniture hampir menunjukkan kinerja yang baik. Kata kunci: evaluasi, kinerja pemasaran *) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Abdurachman Saleh Situbondo. mengoptimalisasikan PENDAHULUAN keuntungan. Latar Belakang Setiap perusahaan laba Pendirian atau suatu untuk perusahaan baik perusahaan yang mencapai tujuan yang diharapkan bergerak di bidang industri maupun sesuai dengan rencana perusahaan, perdagangan pasti bertujuan untuk baik untuk tujuan jangka pendek memperoleh maupun keuntungan tujuan jangka panjang. keuntungan, hasil usaha dari tersebut Untuk jangka panjang perusahaan diharapkan dapat digunakan untuk berusaha menjaga menjaga kelangsungan hidup dan kelangsungan hidup perusahaan dan perkembangan perusahaan dimasa untuk yang supaya dapat jangka pendek 59 akan datang. Untuk 60 Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75 merealisasikan keuntungan optimal aspek maka memegang penting peranan di berhasil pemasaran yang dalam atau yang perusahaan nantinya lebih baik pula. Salah satu kinerja yang perlu cukup mendapat pengawasan adalah kinerja menentukan pemasaran yang merupakan tolak tidaknya suatu ukur pelaksanaan kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan pemasaran yang telah di jalankan yang diharapkan, karena pemasaran sehingga memperoleh hasil yang merupakan maksimal. gerbang perusahaan untuk berhadapan dengan konsumen Tujuan Penelitian atau pasar agar bisa diterima dan bisa Tujuan penelitian ini adalah bertahan, tentunya perusahaan juga untuk mengetahui kinerja pemasaran di hadapkan pada kondisi persaingan CV. Gardu yang ketat serta berbagai kendala 2012 dan tahun 2013. Antiq Furniture tahun dimana perusahaan beroperasi pada lingkungan pemasaran yang kompleks, seiring berjalannya waktu TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian Pemasaran banyak perusahaan sejenis yang Pemasaran merupakan salah mendirikan maka satu kegiatan dalam perekonomian persaingan menjadi semakin ketat dan membantu dalam penciptaan untuk memperebutkan pasar yang nilai semakin sempit. ekonomi usaha Dalam pemasaran ini ekonomi, itu sedangkan nilai sendiri akan menerapkan rencana menentukan barang dan jasa bagi diperlukan keahlian individu-individu. dalam mengenali dan mendiagnosa 2 Fungsi-fungsi Pemasaran masalah yang terjadi, kemamapuan a. Fungsi-fungsi Pertukaran menerapkan dan kemampuan untuk Fungsi pertukaran meliputi 2 mengevaluasi hasil penerapan. Setiap kegiatan,yaitu: perusahaan 1. Penjualan (selling) kinerja harus meningkatkan perusahaannya untuk Kegiatan untuk mencari dan menciptkan kondisi perusahaan yang mengusahakan agar barang barang baik yang telah diproduksi mendapatkan agar kelangsungan hidup 61 Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75 permintaan dan harga yang cukup menguntungkan. pokok usaha khusus yang dilakukan oleh pemasaran adalah mempertemukan para penjual untuk merangsang pembeli dan penjual. Hal ini dapat para pembeli membeli produk- dilakukan atau produk mereka. Disebabkan oleh mereka. karena umumnya para pengusaha melalui Tugas Fungsi ini mencakup semua secara para langsung wakil Hadiwiyoto (2000) Fungsi penjualan ingin mencakup sejumlah fungsi-fungsi penjualan mereka, maka usaha- tambahan sebagai berikut : usaha menciptakan sangat meluas a. Fungsi perencanaan dan pengembangan produk Fungsi menawarkan dalamnya penjualan produk yang apa dan tercakup harus menjual di tindakan- muka., menyelenggarakan reklame yang Ia sekali, akan secara tatap dan cara lain. d. Fungsi Mengadakan Perundingan diproduksinya dan bilamana ia harus memproduksinya. permintaan tindakan para pembeli. Ia harus memutuskan macam volume harus memenuhi kebutuhan serta keinginan produk memperbesar Syarat-syarat serta kondisikondisi penjualan harus menyediakannya, apabila pembeli dirundingkan oleh para pembeli dan menginginkannya dengan harga yang para penjual. Di dalam syarat-syarat bersedia dibayar oleh pembeli. tersebut b. Fungsi Mencari Kontak berikut : kualitas, kuantitas produk, Fungsi ini tindakan-tindakan melokasi mencakup mencari dan pembeli-pembeli yang dilakukan oleh para penjual, usaha untuk membuat mempertahankannya kontak dan dengan dapat termasuk hal-hal harga, waktu dan cara pengapalan, waktu dan cara pembayaran dan sebagainya. e. Fungsi Kontraktual Fungsi ini persetujuan akhir pembeli. melaksanakan penjualan, c. Fungsi Penciptaan Permintaan transfer hak milik. mencakup untuk inklusif 62 Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75 2. Pembelian (buying) dan kualitas barang-barang yang Merupakan suatu fungsi yang berhubungan dengan pemindahan mereka perlukan. b. Fungsi Mencari Kontak dan pemilikan sejumlah barang yang dimaksudkan sebagai produksi dalam kebutuhan. meliputi persediaan pemenuhan Fungsi pembelian aktivitas-aktivitas dalam Fungsi ini meliputi usaha untuk mencari sumber-sumber barang. Kerap kali penting bagi seorang pembeli untuk penjual yang dapat menawarkan rangka merakit barng-barang pada produk atau jasa tertentu. penguasaan serta hak milik tunggal. c. Fungsi Perakitan Tujuannya adalah untuk menyatukan Fungsi barang-barang baik untuk mencari harus persediaan dikumpulkan barang untuk dipergunakan dalam bidang produksi dipergunakan dalam bidang produksi maupun atau perniagaan oleh para produsen. untuk konsumsi secara pribadi (Hadiwiyoto,2000). Seperti penjualan halnya dapat dengan Barang yang berbagai daerah diproduksi yang pada berjauhan dikemukakan letaknya harus dirakit dengan jumlah sejumlah fungsi-fungsi pembelian dan kualitas tertentu pada tempat dan subsider sebagai berikut : waktu serta harga yang tepat. a. Fungsi d. Fungsi Mengadakan Perundingan Merencanakan Asortimen-asortimen (berbagai macam) Para menyesuaikan Syarat atau kondisi pembelian harus dirundingkan dengan pihak pembeli harus produknya dengan penjual. e. Fungsi Kontraktual kebutuhan yang akan dibeli, maka Membeli dan menjual adalah para pembeli harus pula melakukan fungsi perencanaan menentukan sekitar mana semua usaha pemasaran kebutuhan mereka. Pembeli di dalam berpusat. Perjanjain akhir dibuat dan lingkungan transfer hak milik terjadi. guna dunia usaha harus mempelajari pasar mereka sendiri, guna mengetahui : jenis, kuantitas komplementer pemasaran b. Fungsi-fungsi Pengadaan Secara Fisik 63 Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75 Transfer produk secar fisik dari disimpan hingga terdapat permintaan produsen ke konsumen dilaksanakan akan produk yang akan digunakan melalui aktivitas terspesilisasi bidang serta yang sangat selama periode singkat untuk jangka teknis dalam waktu yang lebih lama. pengangkutan penyimpanan. merupakan sumber dan Pengangkutan gerakan mereka barang 1. Permodalan dari Pemasaran modern ke tempat membutuhkan modal dalam jumlah Penyimpanan berarti besar yang ditanam dalam bentuk : saat mesin, bahan, tanah, manusia dan produksi mereka selesai dilakukan barang yang harus disimpan secara sampai waktu mereka dikonsumsi. besar-besaran 1. dikemudian hari. Guna menghadapi konsumen. menyimpan dan c. Fungsi-fungsi Pemberian Jasa produk sejak Pengangkutan untuk penggunaan Transportasi yang diperbaiki hal-hal demikian perlu dilakukan menyebabkan dipereluasnya pasar pengawasan atas modal dan alat-alat dan menimbulkan produksi secar dengan besar-besaran. disediakan Transportasi apa menyebabkan bertambahnya varietas permodalan. barang a. yang tersedia untuk modal dan tersebut dinamakan Penerimaan Resiko dikonsumsi yang telah menyababkan Seluruh proses pemasaran berkurangnya biaya. dengan apa barang ditarik dari para 2. produsen dan disalurkan kepada Penyimpanan Penyimpanan berfungsi untuk konsumen mencakup factor resiko. menyimpan persediaan barang sejak Resiko demikian dipikul oleh mereka saat produksi hingga saat barang yang tersebut dipergunakan. Penyimpanan pemasaran dan terutama oleh mereka menimbulkan kemungkinan untuk yang mengambil alih hak milik atas mempergunakan barang tersebut, adapun resiko yang barang yang turut diproduksi secara musiman selama dihadapi : sepuluh diproduksi tahun. untuk serta dalam bidang Barang yang 1) Kerugian karena kebakaran pasar dapat 2) Kerugian karena air bah 64 Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75 3) Kerugian kerena angina puyuh data mengenai pasar itu sendiri 4) Kerugian karena pencurian misalnya : 5) Kerugian kerena debitur yang 1) Jumlah tidak membayar serta lokasi para konsumen 6) Kesulitan financial umum 2) Kekuatan Model mungkin berubah atau perkiraan pasar pengusaha mungkin membeli para konsumen 3) Preferensi produk dan preferensi meleset yang menyebabkan produk merek para konsumen tidak laku terjual, bertumpuk pada 4) Motivasi para konsumen. gudang produsen atau para penjual. c. Standardisasi Ada resiko yang sebagian atau seluruhnya dapat Merupakan istilah umum diasuransikan yang meliputi penetapan standart dengan perkataan lain beban resiko untuk produk, pengontrolan produk, demikian dapat dilimpahkan pada dalam pihak mendeterminasikan yang mengkhususkan diri rangka usaha patokan untuk menghadapinya. sesuai. b. salah satu fungsi pemasaran yang Informasi Pasar Hali yang tidak kalah penting bagi pemasaran pengumpulan, penafsiran dalamny sertya komunikasi, informasi termasuk penafsiran dianggap adalah serta pasar. Di pengumpulan fakta mempengaruhi Standardisasi yang merupakan penting olek karena produk yang distandardisasi lebih mudah dibeli dan dijual. 3. Perencanaan Pemasaran Rencana pemasaran yang yang disusun perusahaan tidak lepas dari produk rencana kegiatan perusahaan secara yang tersedia, apa yang akan dijual menyeluruh, oleh para penjual, apa yang akan pendek maupun jangka panjang. dibeli oleh pembeli, jumlah yang Perencanaan tersedia serta harga yang bersedia biasanya melibatkan peranan dari dibayar oleh para pembeli dan manajemen direima penjual. perencanaan khusus. Perencanaan membutuhkan jangka pendek biasanya mencakup Pemasaan loeh npara modern baik untuk jangka puncak jangka panjang dan staff 65 Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75 periode satu tahun atau kurang dan serta merupakan tanggung jawab para Pendekatan yang dilakukan adalah : eksekutif menengah. 1. Efisiensi Organisasi Penjualan a. Pengendalian Rencan Tahunan memeriksa adalah apakah untuk hasil biaya pemasaran. Sewaktu perusahaan mulai 4. Evaluasi Kinerja Pemasaran Tujuannya dampak yang menyelidiki efisiensi organisasi penjualan sering ditemukan daerahdaerah pengembangan seperti direncanakan berhasil dicapai.Kotler menemukan orang-orang di bagian (2001:349) model pengendalian ini penjualannya ditujukan tingkat pelanggannya terlalu sering. puncak 2. Efisiensi Periklanan untuk organisasi. semua Manajeman menghubungi menentukan tujuan penjualan dan Banyak manajer merasa bahwa keuntungan dalam setahun. Tujuan hampir tidak mungkin untuk ini dijabarkan ke dalam sasaran yang mengukur lebih khusus untuk setiap manajemen peroleh, yang dilakukan lebih rendah. Jadi setiap manajer produk bertanggung jawab untuk mengendalikan tingkat apa tapi yang mereka usaha harus untuk mempertahankan diri. 3. Efisiensi Promosi Penjualan penjualan dan biaya yang spesifik. Manajemen harus mencatat Setiap manajer penjualan di setiap dampak biaya dan penjualan dari tenaga penjual juga bertanggung tiap-tiap promosi penjualan. Jika ada jawab atas tujuan yang khusus. seorang manajer promosi penjualan Setiap periode manajemen puncak yang ditunjuk maka manajer itu melakukan dan dapat dan promosi penjualan yang berbeda- diperlukan beda dan member anjuran kepada tinjauan menginterpretasikan memastikan hasilnya apakah menganalisis dari langkah-langkah perbaikan. manajer b. Pengendalian Efisiensi penggunaan promosi yang biayanya Tujuannya untuk mengevaluasi dan meningkatkan efisiensi pengeluaran produk hasil paling efektif. 4. Efisiensi Distribusi berdasarkan 66 Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75 Manajemen perlu mencari dilakukan adalah profitabilitas distribusi yang ekonomis. Beberapa menurut produk,kawasan, pelanggan, peralatan dapat digunakan untuk segmen, ukuran, perdagangan dan mengembangkan pengendalian ukuran pesanan. Informasi ini akan terhadap persediaan, lokasi gudang menolong manajemen menentukan dan transportasi. apakah c. Pengendalian Strategi pemasaran tertentu harus diperluas, Tujuannya untuk memeriksa produk atau kegiatan dikurangi atau dihapuskan. apakah perusahaan mengejar peluang terbaiknya sesuai produk dengan dan pasar, salurannya. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Pendekatannya adalah : 1. Tinjauan Populasi dan sampel dalam tingkat Keefektifan pemasaran perlu penelitian ini adalah : CV. Gardu Antiq Furniture Kecamatan Keefektifan pemasaran tidak Mlandingan Situbondo. ditunjukkan Metode Pengumpulan Data oleh kinerja penjualan dan keuntungan saat ini Untuk mendapatkan data yang saja. Hasil yang baik dapat diketahui digunakan pada tempat dan waktu yang tepat. menggunakan metode Wawancara. 2. Audit Pemasaran Metode Analisis Data Suatu audit dimulai dengan dalam penelitian ini 1. Analisis Kinerja Penjualan pertemuan antara petugas perusahaan dan auditor pemasaran untuk melakukan suatu persetujuan atas Penjualan riil = banyaknya produk tujuan, cakupan, kedalaman, sumber yang terjual dalam jangka waktu data, bentuk laporan dan jangka tertentu (dihitung dam unit). waktu untuk mengaudit. Target penjualan = d.Pengendalian Profitabilitas produk yang ditargetkan untuk dijual Tujuannya untuk memerikasa dimana perusahaan menghasilkan laba atau rugi. Pendekatan yang dalam banyaknya jangka waktu tertentu (dihitung dalam unit). 67 Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75 2. Analisis Efisiensi Biaya Pemasaran Kotler (2001:573) : gudang sampai dengan produk tersebut diubah kembali dalam bentuk uang tunai (dalam rupiah). Hasil penjualan = Pendapatan dari produk yang terjual (dalam rupiah). 3. Biaya pemasaran = semua biaya Analisis Kinerja Profitabilitas Kotler, P (2001:575). yang terjadi sejak saat produk selesai diproduksi dan disimpan dalam HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Data Evaluasi Kinerja Penjualan Barang Tabel 1 : Tahun Data Nilai Penjualan antara lain Rencana Penjualan dan Realisasi Penjualan Usaha pada CV. Gardu antiq Furniture Periode 2012 dan 2013 Rencana ( Rp. ) 2010 953.880.000 2011 1.349.685.000 Rata-rata 1.151.782.500 Data diolah : Lampiran 5 - 8, 2013 Realisasi ( Rp. ) 947.785.000 1.538.625.000 1.243.205.000 Pada tabel 1 menunjukkan data Selisih Rencana Dan Realisasi Lebih Kurang 6.095.000 188.940.000 - menjadi Rp. Terpenuhi Realisasi 99 114 106,5 1.349.685.000 dan efisiensi kinerja penjualan antara lain realisasi penjualan melebihi target rencana realisasi yang ditentukan yaitu terpenuhi Rp. penjualan usaha pada mebel CV. 1.538.625.000 sehingga lebih Rp. Gardu Antiq Furniture periode 2012 188.940.000 sampai 2013. Di awali tahun 2012 penjualan yang terpenuhi mencapai rencana 114%, penjualan penjualan dan sebesar Rp. dengan dan persentase rata-rata rencana 935.880.000,- dan hanya terpenuhi penjualan sebesar Rp. 1.151.782.500 Rp. 947.785.000 sehingga kurang dan Rp. 6.095.000 sehingga penjualan sebesar Rp. 1.243.205.000. rata-rata realisasi penjualan yang terpenuhi hanya mencapai 99%. Dapat dilihat dari tabel 1 Tahun 2013 rencana penjualan naik rencana penjualan pada tahun 2012 68 Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75 tidak tercapai karena kondisi pasar barang mebel yang tidal stabil. yang tidak Sedangkan pada tahun 2013 rencana menentu hal itu dikarenakan pesaing yang diproduksi perusahaan tercapai yang lebih dari target produksi karena dihadapi lebih luas banyak dan menawarkan barang yang lebih rendah serta permintaan adanya meningkat. fluktuasi harga barang- dari konsumen Evaluasi Kinerja Pemasaran Tabel 2 : Data Efisiensi Biaya Pemasaran antara lain Penjualan dan Biaya Pemasaran Untuk Pasar Lokal dan Pasar Luar Negeri Tahun 2012 dan 2013. Tahun Penjualan ( Rp. ) 2010 947.785.000 2011 1.538.625.000 Rata-rata 1.243.205.000 Data diolah : Lampiran 7,8 dan 10, 2013 Hasil pemasaran analisis pada Biaya Pemasaran ( Rp. ) 54.650.000 109.500.000 82.075.000 kinerja tabel 2 Persentase Efisiensi Biaya Pemasaran ( % ) 6 7 6,5 Rp. 54.650.000 dengan rata-rata Rp. 97.075.000. menunjukkan penjualan untuk daerah Dari tabel 2 dapat dilihat local dan luar negeri pada tahun bahwa efisiensi biaya pemasaran 2012 cukup sebesar Rp. 947.785.000, efektif karena biaya dengan biaya pemasaran sebesar Rp. pemasaran yang dikeluarkan tidak 54.650.000 atau persentase biaya terlalu pemasaran dihubungkan penjualan pendapatan sebesar 6 % penjualan tahun 2013 diterima cukup tinggi. Pada tahun sebesar Rp. 1.538.625.000 dengan 2012 biaya Rp. sedikit dikarenakan stok kayu untuk 109.750.000 atau persentase efisiensi bahan pokok masih banyak sisa, biaya sehingga biaya produksinya lebih pemasaran pemasaran sebesar dihubungkan penjualan sebesar 7 % Pertumbuhan besar disbanding dari biaya penjualan pemasarannya dengan yang lebih irit. Sedangkan pada tahun 2013 biaya biaya pemasarannya lebih besar pemasaran paling besar terjadi pada karena penjualan produksi mebel tahun 2013 sebesar Rp. 109.500.000 focus dan pada tahun 2012 hanya sebesar untuk komodity ekspor 69 Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75 sehingga biaya yang dikeluarkan banyak. Evaluasi Kinerja Profitabilitas Tabel 3 : Data Nilai Penjualan dan Profitabilitas untuk Pasar Lokal dan Pasar Luar Negeri Tahun 2012 dan 2013 Tahun Penjualan Biaya Pemasaran Persentase Efisiensi ( Rp. ) ( Rp. ) Biaya Pemasaran ( % ) 2010 947.785.000 107.266.000 11 2011 1.538.625.000 287.724.000 19 Rata-rata 1.243.205.000 194.495.000 15 Data diolah: Lampiran 7 dan 8, 2013 Hasil analisis profitabilitas 2012 sebesar Rp. 107.266.000 untuk daerah local dan luar negeri dengan rata-rata Rp. 306.572.500 dari hasil pada persentase profitabilitas tahun 2012 yang menghubungkan penjualan dengan menunjukkan laba bersih sebelum pajak yang telah persentasenya mak semakin tinggi ditunjukkan 4.14 pula profitnya. Tingkat persentase merupakan hasil keuntungan mebel. tertinggi pada tahun 2013 sebesar 19 Hasilnya adalah sebagai berikut, % dan pada tahun 2012 sebesar 11 % pada tahun 2012 jumlah penjualan dengan rata-rata 15 %. pada tabel semakin tinggi sebesar Rp. 947.785.000 dengan Pada tabel 4.14 peningkatan EBT sebesar Rp. 107.266.000 maka efisiensi profitabilitas keuntungan hasil persentase profitabilitas sebesar yang di dapat pemilik perusahaan 11 % dari penjualan. Tahun 2013 cukup besar dilihat dari penjualan jumlah Rp. barang yang besar dan pendapatan 1.538.625.000 dengan EBT sebesar yang di terima setelah di kenakan Rp. hasil biaya yang harus di keluarkan maka persentase profitabilitas sebesar 19 dengan sebesar Rp. 107.266.000 % dari penjualan. tahun 2012 dan tahun 2013 sebesar penjualan 287.724.000 sebesar maka Pertumbuhan nilai EBT paling besar terjadi pada tahun 2013 sebesar Rp. 287.724.000 dan pada tahun Rp. 287.724.000 pemilik dapat memenuhi kebutuhan hidupnya baik 70 Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75 pokok maupun kebutuhan penunjang sebanyak 2.208 dengan penjualan lainnya. local sebanyak 510 dan luar negeri Standar efisiensi profitabilitas mebel CV. Gardu Antiq Furniture penjualannya tinggi sebanyak 1.598 unit barang. masuk dalam kategori baik apabila dibandingkan dengan Pengingkatan-peningkatan perusahaan yang dilakukan mebel CV. Gardu mebel yang ada di Situbondo yang Antiq Furniture Situbondo disamping pada saat ini banyak mengalami penjualan barang juga peningkatan kerugian, item barang yang dijadikan peluang karena tidak mampu bersaing dalam memasarkan hasil – bagi hasil produksi mebelnya. kebutuhan pekerjanya. Peningkatan- mebel peningkatan Pembahasan Hasil Penelitian pelanggan Evaluasi Kinerja Penjualan Barang percaya Pembahasan kinerja pada evaluasi penjualan barang untuk tersebut atau untuk memenuhi dikarenakan konsumen membeli baru barang- barang mebel CV. Gardu Antiq Furniture sebab kualitas dan menunjukkan pada tahun 2011 item mutunya bagus, jadi berapapun harga barang yang dimiliki mebel CV. yang ditentukan mebel, pembeli Gardu Antiq Furniture sebanyak tidak akan mempermasalahkan dan 1.261 item dengan penjualan untuk CV. Gardu Antiq Furniture dalam local sebanyak 573 dan luar negeri memproduksi 635 barang. Tahun 2012 mengalami mengerjakan dengan tepat waktu kenaikan menjadi 1486 item untuk atau penjualan local sebanyak 652, dan perjanjian serta selalu mengikuti untuk penjualan luar negeri naik perkembangan pasar terbaru. menjadi 749 barang. Sedangkan di barang konsisten Hasil sesuai evaluasi dengan kinerja tahun 2010 jumlah unit barang penjualan sebanyak 1.532 dengan penjualan pertumbuhan local sebanyak 614 barang dan luar penjualan negeri 608 item barang. Pada tahun penjualan dan realitas penjualan 2013 usaha pada mebel CV. Gardu Antiq jumlah unit barang naik menunjukkan mampu efisiensi antara lain data kinerja rencana 71 Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75 Furniture Situbondo periode 2012 antara samapai 2013. Diawali tahun 2012 pesanan rencana permintaan penjualan sebesar lain karena dari benyaknya – permintaan mebel lokal dan Rp.953.880.000 dan hanya terpenuhi permintaan dari luar negeri sehingga Ro. 947.785.000 sehingga kurang pada tahun 2013 penjualan semakin Rp. 6.095.000. untuk itu penjualan meningkat, terkadang dalam satu yang terpenuhi hanya mencapai 99 % bulan bias mengirim lebih dari empat Tahun penjualan kali pengiriman barang produksi ke sebesar Rp. 1.349.685.000 dan hanya daerah – daerah pemasaran yang terpenuhi dituju sehingga para pekerja sesekali 2013 sehingga untuk rencana Rp. lebih itu 1.538.625.000 Rp. 188.940.000 penjualannya yang terpenuhi mencapai 114 %. Rencana pada tahun penjualan 2013 kewalahan mengenrjakan produk antiq ini karena banyaknya pesanan. Evaluasi Kinerja Pemasaran terbesar sebesar Rp. Hasil pemasaran analisis kinerja menunjukkan total 1.349.685.000 dan pada tahun 2010 penjualan untuk ke daerah lokal dan sebesar Rp. 953.880.000 dengan luar negeri dari tahun 2012 sebesar rata-rata Rp. Rp. Terpenuhinya 1.151.782.500. realisasi 947.785.000 dengan biaya penjualan pemasaran sebesar Rp. 54.650.000 terhadap rencana penjualan dalam atau persentase biaya pemasaran satuan persentase dengan persentase dihubungkan penjualan sebesar 6 %. tertinggi pada tahun 2013 sebesar Total penjualan tahun 2013 sebesar 114 % dan pada tahun 2011 sebesar Rp. 1.538.625.000 dengan biaya 99 % dengan rata-rata 106,5 %. pemasaran sebesar Rp. 109.500.000 Penjelasan dari pertumbuhan evaluasi kinerja penjualan di mulai atau persentase biaya pemasaran di hubungkan penjualan sebesar 7 %. dari tahun 2011 yaitu pencapaian Pertumbuhan penjualan paling target 99 %, pada tahun 2013 besar terjadi pada tahun 2013 sebesar mengalami Rp. 1.538.625.000 dan pada tahun kenaikan penjualan dengan pencapaian target mencapai 2012 sebesar Rp. 947.785.000 114 %. Penyebab dari kenaikan ini dengan rata-rata Rp. 1.243.205000 72 Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75 hasil dari pemasaran smenambah studi banding dengan menunjukkan biaya tertinggi terdapat perusahaan lain, menambah lampu- pada lampu tahun biaya 2013 sebesar Rp. tempat produksi dan 109.500.000 dan pada tahun 2012 pembenahan instalasi serta frekuensi sebesara Rp. 54.650.000 dengan rata- pengguanaan telepon dengan banyak rata Rp. 97.075.000 partner dan calon partner yang ingin Penjelasan kinerja pemasaran yang menghubungkan penjualan bekerja sama dengan perusahaan mebel ini. Namun perusahaan harys dengan biaya pemasaran untuk menghemat daerah lokal dan negeri listrik dan telepon dan tentunta harus luar menunjukkan persentase pada tahun semua penggunaan disesuaikan dengan kebutuhan. 2012 sebesar 6 % dan tahun 2013 sebesar 7 %. Kondisi ini terjadi Evaluasi Kinerja Profitabilitas karena perusahaan masuh banyak Pembahasan tentang evaluasii pengeluaran biaya pemasaran yaitu kinerja profitabilitas menunjukkan untuk menyewa mobil kauntener pertumbuhan EBT dari tahun 2012 yang tidak cukup hanya satu unit tapi sampai 2013. untuk daerah lokal dan bias sampai empat unit, membayara luar negeri pada tahun 2012 EBT orang yang fasih berbahasa inggris sebesar RP. 107.266.000 dan hasil untuk berhubungan dengan orang persentase profitabilitas sebesar 11 luar volume % dari penjualan. Hasil analisis penggunaan kendaraan proses kirim profitabilitas dari tahun 2012 sampai barang meningkat untuk luar negeri 2013 atau untuk lokal karena seringnya penjualan dengan laba bersih mengirim sebelum pajak yang telah merupakan hasil negeri, frekuensi barang otomatis yang menghubungkan perusahaan banyak membutuhkan ditunjukkan bahan baker minyak untuk keperluan keuntungan mebel tahun 2013 EBT pokok kendaraan, banyaknya biaya sebesar Rp. 287.724.000 maka hasil pemasaran persentase profitabilitas sebesar 19 yang dikeluarkan sebanding dengan banyaknya barang yang terjual, dan perusahaan haru % dari penjualan. 73 Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75 Hasil pada persentase minimal. Hal ini disebabkan karena profitabilitas menunjukkan semakin meningkatnya tinggi persentase melakukan pembelian di perusahaan profitabilitas maka semakin tinggi mebel ini dan banyaknya pesanan profitnya. Tingkat persentase pada terutama untuk kawasan luar negeri tahun 2010 sebesar 11 % dan pada yang mana banyak wisatawan asing tahun 2011 sebesar 19 % dengan khususnya rata-rata menyukai barang – barang antik dari tingkat 15 %. Jadi keuntungan paling besar terjadi pada tahun 2013 pelanggan turis dalam Perancis yang Indonesia. karena penjualan di tahun 2013 meningkat di banding 2012 sehingga laba yang diperoleh lebih banyak. Beberapa 1. Pertumbuhan efisiensi kinerja mengenai penjualan antara lain rencana tingkat profitabilitas mebel untuk penjualan dan realisasi penjualan daerah local dan luar negeri di usaha selama tahun 2012 sampai antaranya pada tahun 2013 tingkat 2013 yaitu pada tahun 2012 profitnya paling besar di banding selisih tahun 2012. Hal ini terjadi karena kurang dari Rp. 6.095.000 dan harga pokok penjualan yang tinggi pada tahun 2013 penjualan lebih diikuti yang menjadi Rp. 188.940.000. Jadi akan menunjukkan bahwa mebel CV. dalam Gardu antiq Furniture Situbondo terlalu biaya alasan KESIMPULAN administrasi boros, berpengaruh sehingga besar rencana dan realisasi pengurangan laba, tapi dari tabel cukup evaluasi kinerja profitabilitas laba penjualannya hal itu di tunjukkan yang di peroleh untuk daerah lokal dengan dan luar negeri semakin meningkat. penjualan yang di ukur dari Adanya peningkatan profitabilitas ini persentase di akibatkan tingginya peningkatan dengan rencana penjualan yang penjualan dan pengelolaan modal sudah tercapai walaupun di tahun yang efisien serta di imbangi dengan 2012 penjualan kurang sedikit menekan terpenuhi dari target. semua biaya secara efisien kinerja terpenuhinya realisasi target penjualan 74 Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75 2. Efisiensi biaya rasio biaya Situbondo semakin meningkat pemasaran terhadap penjualan dilihar dari laba yang di peroleh pada mebel CV. Gardu antiq untuk penjualan daerah lokal dan Furniture Situbondo pada tahun luar negeri. Hal itu menunjukkan 2012 untuk biaya pemasaran ke kemampuan perusahaan dalam daerah local dan luar negeri menghasilkan sebesar Rp. 54.650.000 dan 2013 penggunaan modal semakin lama sebesar Rp. 109.500.000 dengan semakin besar. rata-rata Rp. 82.075.000 atau rata-rata persentasenya 4. Secara laba dari keseluruhan evaluasi 6,5 % kinerja pemasaran mebel CV. menunjukkan bahwa perusahaan Gardu Antiq Furniture hampir ini belum sepenuhnya melakukan menunjukkan kinerja yang baik. pengendalian efisiensi Hal tersebut ditunjjukkan dengan pemasaran karena biaya nilai hasil kinerja penjualannya persentasenya sedang, sehingga walaupun realisasi masih ada efisiensi yang biaya pemasarannya belum sesuai dikatakan masih rendah. Hal itu rencana ditunjukkan dengan persentase semakin meningkat dari tahun efisiensi biaya pemasaran selama sebelumnya. Rendahnya efisiensi periode penelitian. baiaya 3. Berdasarkan hasil kinerja namun dengan penjualan pemasaran mempengaruhi penjualan juga dan profitabilitas yaitu laba yang tingkat pendapatan profitabilitas diterima untuk daerah lokal dan yang diperoleh perusahaan lebih luar negeri di tahun 2012 sebesar besar Rp. 107.266.000 dan tahun 2013 berikutnya. dari tahun ke tahun sebesar Rp. 287.724.000 dengan rata-rata Rp. 194.495.000 atau DAFTAR PUSTAKA persentase profitabilitasnya 15 Assauri, Sofjan 2000, Manajemen Pemasaran Dasar Konsep dan Strategi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. %. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan profitabilitas mebel CV. Gardu Antiq Furniture 75 Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75 Horngren, Charles 2001, Pengantar Akuntansi Manajemen. Jilid 1. Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip 2001, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Jilid 1. PT. Prehallindo, Jakarta. Matz, A Milton F. Usry 2000, Akuntansi Biaya Perencanaan. Jilid 1. Erlangga, Jakarta. Pratiwi, Unggul Bakti 2008, Evaluasi Kinerja Pemasaran Pada D&P Megasia Jember. Skripsi Universitas Jember. Sugiri, Slamet 2000, Pengantar Akuntansi 2. Edisi Revisi. UPP-AMP YKPN, Yogyakarta. Stanton, William 2001, Prinsip Pemasaran. Jilid 1. Erlangga, Jakarta. Stanton, William 2001, Prinsip Pemasaran. Jilid 2. Erlangga, Jakarta. Swasta, Basu 2003, Asas-asas Marketing. Liberty, Jakarta. Swasta, Basu 2003, Manajemen Pemasaran Modern. Liberty, Jakarta. Wahyuni, Lis 2004, Evaluasi Kinerja Pemasaran Pada Roti Said’s Jember. Skripsi Universitas Jember. Assauri, Sofjan 2004, Manajemen Pemasaran. PT. Raja Grafino Persada, Internet. Kartasapoetra 2002, Fungsi Pemasaran. Kompas, Internet. Hadiwiyoto 2000, Asas Pemasaran. Liberty, Internet.