59 EVALUASI KINERJA PEMASARAN PADA MEUBEL CV. GARDU

advertisement
EVALUASI KINERJA PEMASARAN PADA MEUBEL CV. GARDU
ANTIQ FURNITURE KECAMATAN MLANDINGAN SITUBONDO
Kamarudin*)
Fitriatul Jannah
Abstrak
Dalam menerapkan rencana pemasaran diperlukan keahlian dalam mengenali dan
mendiagnosa masalah yang terjadi, kemamapuan menerapkan dan kemampuan
untuk mengevaluasi hasil penerapan. Setiap perusahaan harus meningkatkan
kinerja perusahaannya untuk menciptkan kondisi perusahaan yang baik agar
kelangsungan hidup perusahaan nantinya lebih baik pula. Salah satu kinerja yang
perlu mendapat pengawasan adalah kinerja pemasaran yang merupakan tolak ukur
pelaksanaan kegiatan pemasaran yang telah di jalankan sehingga memperoleh hasil
yang maksimal.
Tujuan Penelitian ini adalah: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja
pemasaran CV. Gardu
Antiq Furniture tahun 2012 dan tahun 2013. Hasil yang
diperoleh adalah: 1. Pertumbuhan efisiensi kinerja penjualan antara lain rencana
penjualan dan realisasi penjualan usaha selama tahun 2012 sampai 2013 yaitu
pada tahun 2012 selisih rencana dan realisasi kurang dari Rp. 6.095.000 dan pada
tahun 2013 penjualan lebih menjadi Rp. 188.940.000. 2. Efisiensi biaya rasio biaya
pemasaran terhadap penjualan pada mebel CV. Gardu antiq Furniture Situbondo
pada tahun 2012 untuk biaya pemasaran ke daerah local dan luar negeri sebesar
Rp. 54.650.000 dan 2013 sebesar Rp. 109.500.000 dengan rata-rata Rp. 82.075.000
atau rata-rata persentasenya
6,5 %. 3. Berdasarkan hasil kinerja profitabilitas
yaitu laba yang diterima untuk daerah lokal dan luar negeri di tahun 2012 sebesar
Rp. 107.266.000 dan tahun 2013 sebesar Rp. 287.724.000 dengan rata-rata Rp.
194.495.000 atau persentase profitabilitasnya 15 %. 4. Secara keseluruhan evaluasi
kinerja pemasaran mebel CV. Gardu Antiq Furniture hampir menunjukkan kinerja
yang baik.
Kata kunci: evaluasi, kinerja pemasaran
*) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Abdurachman Saleh Situbondo.
mengoptimalisasikan
PENDAHULUAN
keuntungan.
Latar Belakang
Setiap
perusahaan
laba
Pendirian
atau
suatu
untuk
perusahaan baik perusahaan yang
mencapai tujuan yang diharapkan
bergerak di bidang industri maupun
sesuai dengan rencana perusahaan,
perdagangan pasti bertujuan untuk
baik untuk tujuan jangka pendek
memperoleh
maupun
keuntungan
tujuan
jangka
panjang.
keuntungan,
hasil
usaha
dari
tersebut
Untuk jangka panjang perusahaan
diharapkan dapat digunakan untuk
berusaha
menjaga
menjaga kelangsungan hidup dan
kelangsungan hidup perusahaan dan
perkembangan perusahaan dimasa
untuk
yang
supaya
dapat
jangka
pendek
59
akan
datang.
Untuk
60
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75
merealisasikan
keuntungan
optimal
aspek
maka
memegang
penting
peranan
di
berhasil
pemasaran
yang
dalam
atau
yang
perusahaan nantinya lebih baik pula.
Salah
satu
kinerja
yang
perlu
cukup
mendapat pengawasan adalah kinerja
menentukan
pemasaran yang merupakan tolak
tidaknya
suatu
ukur
pelaksanaan
kegiatan
perusahaan dalam mencapai tujuan
pemasaran yang telah di jalankan
yang diharapkan, karena pemasaran
sehingga memperoleh hasil yang
merupakan
maksimal.
gerbang
perusahaan
untuk berhadapan dengan konsumen
Tujuan Penelitian
atau pasar agar bisa diterima dan bisa
Tujuan penelitian ini adalah
bertahan, tentunya perusahaan juga
untuk mengetahui kinerja pemasaran
di hadapkan pada kondisi persaingan
CV. Gardu
yang ketat serta berbagai kendala
2012 dan tahun 2013.
Antiq Furniture tahun
dimana perusahaan beroperasi pada
lingkungan
pemasaran
yang
kompleks, seiring berjalannya waktu
TINJAUAN PUSTAKA
1 Pengertian Pemasaran
banyak perusahaan sejenis
yang
Pemasaran merupakan salah
mendirikan
maka
satu kegiatan dalam perekonomian
persaingan menjadi semakin ketat
dan membantu dalam penciptaan
untuk memperebutkan pasar yang
nilai
semakin sempit.
ekonomi
usaha
Dalam
pemasaran
ini
ekonomi,
itu
sedangkan
nilai
sendiri
akan
menerapkan
rencana
menentukan barang dan jasa bagi
diperlukan
keahlian
individu-individu.
dalam mengenali dan mendiagnosa
2 Fungsi-fungsi Pemasaran
masalah yang terjadi, kemamapuan
a. Fungsi-fungsi Pertukaran
menerapkan dan kemampuan untuk
Fungsi pertukaran meliputi 2
mengevaluasi hasil penerapan. Setiap
kegiatan,yaitu:
perusahaan
1. Penjualan (selling)
kinerja
harus
meningkatkan
perusahaannya
untuk
Kegiatan untuk mencari dan
menciptkan kondisi perusahaan yang
mengusahakan agar barang barang
baik
yang telah diproduksi mendapatkan
agar
kelangsungan
hidup
61
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75
permintaan dan harga yang cukup
menguntungkan.
pokok
usaha khusus yang dilakukan oleh
pemasaran adalah mempertemukan
para penjual untuk merangsang
pembeli dan penjual. Hal ini dapat
para pembeli membeli produk-
dilakukan
atau
produk mereka. Disebabkan oleh
mereka.
karena umumnya para pengusaha
melalui
Tugas
Fungsi ini mencakup semua
secara
para
langsung
wakil
Hadiwiyoto (2000) Fungsi penjualan
ingin
mencakup sejumlah fungsi-fungsi
penjualan mereka, maka usaha-
tambahan sebagai berikut :
usaha
menciptakan
sangat
meluas
a. Fungsi
perencanaan
dan
pengembangan produk
Fungsi
menawarkan
dalamnya
penjualan
produk
yang
apa
dan
tercakup
harus
menjual
di
tindakan-
muka., menyelenggarakan reklame
yang
Ia
sekali,
akan
secara
tatap
dan cara lain.
d.
Fungsi
Mengadakan
Perundingan
diproduksinya dan bilamana ia harus
memproduksinya.
permintaan
tindakan
para pembeli. Ia harus memutuskan
macam
volume
harus
memenuhi kebutuhan serta keinginan
produk
memperbesar
Syarat-syarat serta kondisikondisi
penjualan
harus
menyediakannya, apabila pembeli
dirundingkan oleh para pembeli dan
menginginkannya dengan harga yang
para penjual. Di dalam syarat-syarat
bersedia dibayar oleh pembeli.
tersebut
b. Fungsi Mencari Kontak
berikut : kualitas, kuantitas produk,
Fungsi
ini
tindakan-tindakan
melokasi
mencakup
mencari
dan
pembeli-pembeli
yang
dilakukan oleh para penjual, usaha
untuk
membuat
mempertahankannya
kontak
dan
dengan
dapat
termasuk
hal-hal
harga, waktu dan cara pengapalan,
waktu dan cara pembayaran dan
sebagainya.
e. Fungsi Kontraktual
Fungsi
ini
persetujuan
akhir
pembeli.
melaksanakan
penjualan,
c. Fungsi Penciptaan Permintaan
transfer hak milik.
mencakup
untuk
inklusif
62
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75
2. Pembelian (buying)
dan kualitas barang-barang yang
Merupakan suatu fungsi yang
berhubungan
dengan
pemindahan
mereka perlukan.
b. Fungsi Mencari Kontak
dan pemilikan sejumlah barang yang
dimaksudkan
sebagai
produksi
dalam
kebutuhan.
meliputi
persediaan
pemenuhan
Fungsi
pembelian
aktivitas-aktivitas
dalam
Fungsi ini meliputi usaha
untuk
mencari
sumber-sumber
barang. Kerap kali penting bagi
seorang
pembeli
untuk
penjual yang dapat menawarkan
rangka merakit barng-barang pada
produk atau jasa tertentu.
penguasaan serta hak milik tunggal.
c. Fungsi Perakitan
Tujuannya adalah untuk menyatukan
Fungsi
barang-barang
baik
untuk
mencari
harus
persediaan
dikumpulkan
barang
untuk
dipergunakan dalam bidang produksi
dipergunakan dalam bidang produksi
maupun
atau perniagaan oleh para produsen.
untuk
konsumsi
secara
pribadi (Hadiwiyoto,2000).
Seperti
penjualan
halnya
dapat
dengan
Barang
yang
berbagai
daerah
diproduksi
yang
pada
berjauhan
dikemukakan
letaknya harus dirakit dengan jumlah
sejumlah fungsi-fungsi pembelian
dan kualitas tertentu pada tempat dan
subsider sebagai berikut :
waktu serta harga yang tepat.
a. Fungsi
d. Fungsi Mengadakan Perundingan
Merencanakan
Asortimen-asortimen
(berbagai
macam)
Para
menyesuaikan
Syarat atau kondisi pembelian
harus dirundingkan dengan pihak
pembeli
harus
produknya
dengan
penjual.
e. Fungsi Kontraktual
kebutuhan yang akan dibeli, maka
Membeli dan menjual adalah
para pembeli harus pula melakukan
fungsi
perencanaan
menentukan
sekitar mana semua usaha pemasaran
kebutuhan mereka. Pembeli di dalam
berpusat. Perjanjain akhir dibuat dan
lingkungan
transfer hak milik terjadi.
guna
dunia
usaha
harus
mempelajari pasar mereka sendiri,
guna mengetahui : jenis, kuantitas
komplementer
pemasaran
b. Fungsi-fungsi Pengadaan Secara
Fisik
63
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75
Transfer produk secar fisik dari
disimpan hingga terdapat permintaan
produsen ke konsumen dilaksanakan
akan produk yang akan digunakan
melalui
aktivitas
terspesilisasi
bidang
serta
yang
sangat
selama periode singkat untuk jangka
teknis
dalam
waktu yang lebih lama.
pengangkutan
penyimpanan.
merupakan
sumber
dan
Pengangkutan
gerakan
mereka
barang
1. Permodalan
dari
Pemasaran
modern
ke
tempat
membutuhkan modal dalam jumlah
Penyimpanan
berarti
besar yang ditanam dalam bentuk :
saat
mesin, bahan, tanah, manusia dan
produksi mereka selesai dilakukan
barang yang harus disimpan secara
sampai waktu mereka dikonsumsi.
besar-besaran
1.
dikemudian hari. Guna menghadapi
konsumen.
menyimpan
dan
c. Fungsi-fungsi Pemberian Jasa
produk
sejak
Pengangkutan
untuk
penggunaan
Transportasi yang diperbaiki
hal-hal demikian perlu dilakukan
menyebabkan dipereluasnya pasar
pengawasan atas modal dan alat-alat
dan menimbulkan produksi secar
dengan
besar-besaran.
disediakan
Transportasi
apa
menyebabkan bertambahnya varietas
permodalan.
barang
a.
yang
tersedia
untuk
modal
dan
tersebut
dinamakan
Penerimaan Resiko
dikonsumsi yang telah menyababkan
Seluruh
proses
pemasaran
berkurangnya biaya.
dengan apa barang ditarik dari para
2.
produsen dan disalurkan kepada
Penyimpanan
Penyimpanan berfungsi untuk
konsumen mencakup factor resiko.
menyimpan persediaan barang sejak
Resiko demikian dipikul oleh mereka
saat produksi hingga saat barang
yang
tersebut dipergunakan. Penyimpanan
pemasaran dan terutama oleh mereka
menimbulkan kemungkinan untuk
yang mengambil alih hak milik atas
mempergunakan
barang tersebut, adapun resiko yang
barang
yang
turut
diproduksi secara musiman selama
dihadapi :
sepuluh
diproduksi
tahun.
untuk
serta
dalam
bidang
Barang
yang
1) Kerugian karena kebakaran
pasar
dapat
2) Kerugian karena air bah
64
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75
3) Kerugian kerena angina puyuh
data mengenai pasar itu sendiri
4) Kerugian karena pencurian
misalnya :
5) Kerugian kerena debitur yang
1) Jumlah
tidak membayar
serta
lokasi
para
konsumen
6) Kesulitan financial umum
2) Kekuatan
Model mungkin berubah atau
perkiraan pasar pengusaha mungkin
membeli
para
konsumen
3) Preferensi produk dan preferensi
meleset yang menyebabkan produk
merek para konsumen
tidak laku terjual, bertumpuk pada
4) Motivasi para konsumen.
gudang produsen atau para penjual.
c.
Standardisasi
Ada resiko yang sebagian atau
seluruhnya
dapat
Merupakan
istilah
umum
diasuransikan
yang meliputi penetapan standart
dengan perkataan lain beban resiko
untuk produk, pengontrolan produk,
demikian dapat dilimpahkan pada
dalam
pihak
mendeterminasikan
yang mengkhususkan
diri
rangka
usaha
patokan
untuk menghadapinya.
sesuai.
b.
salah satu fungsi pemasaran yang
Informasi Pasar
Hali yang tidak kalah penting
bagi
pemasaran
pengumpulan,
penafsiran
dalamny
sertya
komunikasi,
informasi
termasuk
penafsiran
dianggap
adalah
serta
pasar.
Di
pengumpulan
fakta
mempengaruhi
Standardisasi
yang
merupakan
penting olek karena produk yang
distandardisasi lebih mudah dibeli
dan dijual.
3. Perencanaan Pemasaran
Rencana
pemasaran
yang
yang
disusun perusahaan tidak lepas dari
produk
rencana kegiatan perusahaan secara
yang tersedia, apa yang akan dijual
menyeluruh,
oleh para penjual, apa yang akan
pendek maupun jangka panjang.
dibeli oleh pembeli, jumlah yang
Perencanaan
tersedia serta harga yang bersedia
biasanya melibatkan peranan dari
dibayar oleh para pembeli dan
manajemen
direima
penjual.
perencanaan khusus. Perencanaan
membutuhkan
jangka pendek biasanya mencakup
Pemasaan
loeh
npara
modern
baik
untuk
jangka
puncak
jangka
panjang
dan
staff
65
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75
periode satu tahun atau kurang dan
serta
merupakan tanggung jawab para
Pendekatan yang dilakukan adalah :
eksekutif menengah.
1. Efisiensi Organisasi Penjualan
a. Pengendalian Rencan Tahunan
memeriksa
adalah
apakah
untuk
hasil
biaya
pemasaran.
Sewaktu perusahaan mulai
4. Evaluasi Kinerja Pemasaran
Tujuannya
dampak
yang
menyelidiki
efisiensi
organisasi
penjualan sering ditemukan daerahdaerah
pengembangan
seperti
direncanakan berhasil dicapai.Kotler
menemukan orang-orang di bagian
(2001:349) model pengendalian ini
penjualannya
ditujukan
tingkat
pelanggannya terlalu sering.
puncak
2. Efisiensi Periklanan
untuk
organisasi.
semua
Manajeman
menghubungi
menentukan tujuan penjualan dan
Banyak manajer merasa bahwa
keuntungan dalam setahun. Tujuan
hampir tidak mungkin untuk
ini dijabarkan ke dalam sasaran yang
mengukur
lebih khusus untuk setiap manajemen
peroleh,
yang
dilakukan
lebih
rendah.
Jadi
setiap
manajer produk bertanggung jawab
untuk
mengendalikan
tingkat
apa
tapi
yang
mereka
usaha
harus
untuk
mempertahankan diri.
3. Efisiensi Promosi Penjualan
penjualan dan biaya yang spesifik.
Manajemen harus mencatat
Setiap manajer penjualan di setiap
dampak biaya dan penjualan dari
tenaga penjual juga bertanggung
tiap-tiap promosi penjualan. Jika ada
jawab atas tujuan yang khusus.
seorang manajer promosi penjualan
Setiap periode manajemen puncak
yang ditunjuk maka manajer itu
melakukan
dan
dapat
dan
promosi penjualan yang berbeda-
diperlukan
beda dan member anjuran kepada
tinjauan
menginterpretasikan
memastikan
hasilnya
apakah
menganalisis
dari
langkah-langkah perbaikan.
manajer
b. Pengendalian Efisiensi
penggunaan promosi yang biayanya
Tujuannya untuk mengevaluasi
dan meningkatkan efisiensi pengeluaran
produk
hasil
paling efektif.
4. Efisiensi Distribusi
berdasarkan
66
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75
Manajemen
perlu
mencari
dilakukan
adalah
profitabilitas
distribusi yang ekonomis. Beberapa
menurut produk,kawasan, pelanggan,
peralatan dapat digunakan untuk
segmen, ukuran, perdagangan dan
mengembangkan
pengendalian
ukuran pesanan. Informasi ini akan
terhadap persediaan, lokasi gudang
menolong manajemen menentukan
dan transportasi.
apakah
c. Pengendalian Strategi
pemasaran tertentu harus diperluas,
Tujuannya untuk memeriksa
produk
atau
kegiatan
dikurangi atau dihapuskan.
apakah perusahaan mengejar peluang
terbaiknya
sesuai
produk
dengan
dan
pasar,
salurannya.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Pendekatannya adalah :
1. Tinjauan
Populasi dan sampel dalam
tingkat
Keefektifan
pemasaran
perlu
penelitian ini adalah : CV. Gardu
Antiq
Furniture
Kecamatan
Keefektifan pemasaran tidak
Mlandingan Situbondo.
ditunjukkan
Metode Pengumpulan Data
oleh
kinerja
penjualan dan keuntungan saat ini
Untuk mendapatkan data yang
saja. Hasil yang baik dapat diketahui
digunakan
pada tempat dan waktu yang tepat.
menggunakan metode Wawancara.
2. Audit Pemasaran
Metode Analisis Data
Suatu audit dimulai dengan
dalam
penelitian
ini
1. Analisis Kinerja Penjualan
pertemuan antara petugas perusahaan
dan
auditor
pemasaran
untuk
melakukan suatu persetujuan atas
Penjualan riil = banyaknya produk
tujuan, cakupan, kedalaman, sumber
yang terjual dalam jangka waktu
data, bentuk laporan dan jangka
tertentu (dihitung dam unit).
waktu untuk mengaudit.
Target penjualan =
d.Pengendalian Profitabilitas
produk yang ditargetkan untuk dijual
Tujuannya untuk memerikasa
dimana
perusahaan
menghasilkan
laba atau rugi. Pendekatan yang
dalam
banyaknya
jangka waktu tertentu
(dihitung dalam unit).
67
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75
2.
Analisis
Efisiensi
Biaya
Pemasaran
Kotler (2001:573) :
gudang
sampai
dengan
produk
tersebut
diubah
kembali
dalam
bentuk uang tunai (dalam rupiah).
Hasil penjualan
= Pendapatan dari
produk yang terjual (dalam rupiah).
3.
Biaya pemasaran =
semua
biaya
Analisis Kinerja Profitabilitas
Kotler, P (2001:575).
yang terjadi sejak saat produk selesai
diproduksi
dan
disimpan
dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Data
Evaluasi Kinerja Penjualan Barang
Tabel 1 :
Tahun
Data Nilai Penjualan antara lain Rencana Penjualan dan
Realisasi Penjualan Usaha pada CV. Gardu antiq Furniture
Periode 2012 dan 2013
Rencana
( Rp. )
2010
953.880.000
2011
1.349.685.000
Rata-rata
1.151.782.500
Data diolah : Lampiran 5 - 8, 2013
Realisasi
( Rp. )
947.785.000
1.538.625.000
1.243.205.000
Pada tabel 1 menunjukkan data
Selisih Rencana
Dan Realisasi
Lebih
Kurang
6.095.000
188.940.000
-
menjadi
Rp.
Terpenuhi
Realisasi
99
114
106,5
1.349.685.000
dan
efisiensi kinerja penjualan antara lain
realisasi penjualan melebihi target
rencana
realisasi
yang ditentukan yaitu terpenuhi Rp.
penjualan usaha pada mebel CV.
1.538.625.000 sehingga lebih Rp.
Gardu Antiq Furniture periode 2012
188.940.000
sampai 2013. Di awali tahun 2012
penjualan yang terpenuhi mencapai
rencana
114%,
penjualan
penjualan
dan
sebesar
Rp.
dengan
dan
persentase
rata-rata
rencana
935.880.000,- dan hanya terpenuhi
penjualan sebesar Rp. 1.151.782.500
Rp. 947.785.000 sehingga kurang
dan
Rp. 6.095.000 sehingga penjualan
sebesar Rp. 1.243.205.000.
rata-rata
realisasi
penjualan
yang terpenuhi hanya mencapai 99%.
Dapat dilihat dari tabel 1
Tahun 2013 rencana penjualan naik
rencana penjualan pada tahun 2012
68
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75
tidak tercapai karena kondisi pasar
barang mebel yang tidal stabil.
yang
tidak
Sedangkan pada tahun 2013 rencana
menentu hal itu dikarenakan pesaing
yang diproduksi perusahaan tercapai
yang
lebih dari target produksi karena
dihadapi
lebih
luas
banyak
dan
menawarkan
barang yang lebih rendah serta
permintaan
adanya
meningkat.
fluktuasi
harga
barang-
dari
konsumen
Evaluasi Kinerja Pemasaran
Tabel 2 :
Data Efisiensi Biaya Pemasaran antara lain Penjualan dan Biaya
Pemasaran Untuk Pasar Lokal dan Pasar Luar Negeri Tahun
2012 dan 2013.
Tahun
Penjualan
( Rp. )
2010
947.785.000
2011
1.538.625.000
Rata-rata
1.243.205.000
Data diolah : Lampiran 7,8 dan 10, 2013
Hasil
pemasaran
analisis
pada
Biaya Pemasaran
( Rp. )
54.650.000
109.500.000
82.075.000
kinerja
tabel
2
Persentase Efisiensi
Biaya Pemasaran ( % )
6
7
6,5
Rp. 54.650.000 dengan rata-rata Rp.
97.075.000.
menunjukkan penjualan untuk daerah
Dari tabel 2 dapat dilihat
local dan luar negeri pada tahun
bahwa efisiensi biaya pemasaran
2012
cukup
sebesar
Rp.
947.785.000,
efektif
karena
biaya
dengan biaya pemasaran sebesar Rp.
pemasaran yang dikeluarkan tidak
54.650.000 atau persentase biaya
terlalu
pemasaran dihubungkan penjualan
pendapatan
sebesar 6 % penjualan tahun 2013
diterima cukup tinggi. Pada tahun
sebesar Rp. 1.538.625.000 dengan
2012
biaya
Rp.
sedikit dikarenakan stok kayu untuk
109.750.000 atau persentase efisiensi
bahan pokok masih banyak sisa,
biaya
sehingga biaya produksinya lebih
pemasaran
pemasaran
sebesar
dihubungkan
penjualan sebesar 7 %
Pertumbuhan
besar
disbanding
dari
biaya
penjualan
pemasarannya
dengan
yang
lebih
irit. Sedangkan pada tahun 2013
biaya
biaya
pemasarannya
lebih
besar
pemasaran paling besar terjadi pada
karena penjualan produksi mebel
tahun 2013 sebesar Rp. 109.500.000
focus
dan pada tahun 2012 hanya sebesar
untuk
komodity
ekspor
69
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75
sehingga biaya yang dikeluarkan
banyak.
Evaluasi Kinerja Profitabilitas
Tabel 3 :
Data Nilai Penjualan dan Profitabilitas untuk Pasar Lokal dan
Pasar Luar Negeri Tahun 2012 dan 2013
Tahun
Penjualan
Biaya Pemasaran
Persentase Efisiensi
( Rp. )
( Rp. )
Biaya Pemasaran ( % )
2010
947.785.000
107.266.000
11
2011
1.538.625.000
287.724.000
19
Rata-rata
1.243.205.000
194.495.000
15
Data diolah: Lampiran 7 dan 8, 2013
Hasil
analisis
profitabilitas
2012
sebesar
Rp.
107.266.000
untuk daerah local dan luar negeri
dengan rata-rata Rp. 306.572.500
dari
hasil pada persentase profitabilitas
tahun
2012
yang
menghubungkan penjualan dengan
menunjukkan
laba bersih sebelum pajak yang telah
persentasenya mak semakin tinggi
ditunjukkan
4.14
pula profitnya. Tingkat persentase
merupakan hasil keuntungan mebel.
tertinggi pada tahun 2013 sebesar 19
Hasilnya adalah sebagai berikut,
% dan pada tahun 2012 sebesar 11 %
pada tahun 2012 jumlah penjualan
dengan rata-rata 15 %.
pada
tabel
semakin
tinggi
sebesar Rp. 947.785.000 dengan
Pada tabel 4.14 peningkatan
EBT sebesar Rp. 107.266.000 maka
efisiensi profitabilitas keuntungan
hasil persentase profitabilitas sebesar
yang di dapat pemilik perusahaan
11 % dari penjualan. Tahun 2013
cukup besar dilihat dari penjualan
jumlah
Rp.
barang yang besar dan pendapatan
1.538.625.000 dengan EBT sebesar
yang di terima setelah di kenakan
Rp.
hasil
biaya yang harus di keluarkan maka
persentase profitabilitas sebesar 19
dengan sebesar Rp. 107.266.000
% dari penjualan.
tahun 2012 dan tahun 2013 sebesar
penjualan
287.724.000
sebesar
maka
Pertumbuhan nilai EBT paling
besar terjadi pada tahun 2013 sebesar
Rp. 287.724.000 dan pada tahun
Rp.
287.724.000
pemilik
dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya baik
70
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75
pokok maupun kebutuhan penunjang
sebanyak 2.208 dengan penjualan
lainnya.
local sebanyak 510 dan luar negeri
Standar efisiensi profitabilitas
mebel CV. Gardu Antiq Furniture
penjualannya tinggi sebanyak 1.598
unit barang.
masuk dalam kategori baik apabila
dibandingkan
dengan
Pengingkatan-peningkatan
perusahaan
yang dilakukan mebel CV. Gardu
mebel yang ada di Situbondo yang
Antiq Furniture Situbondo disamping
pada saat ini banyak mengalami
penjualan barang juga peningkatan
kerugian,
item barang yang dijadikan peluang
karena
tidak
mampu
bersaing dalam memasarkan hasil –
bagi
hasil produksi mebelnya.
kebutuhan pekerjanya. Peningkatan-
mebel
peningkatan
Pembahasan Hasil Penelitian
pelanggan
Evaluasi Kinerja Penjualan Barang
percaya
Pembahasan
kinerja
pada
evaluasi
penjualan
barang
untuk
tersebut
atau
untuk
memenuhi
dikarenakan
konsumen
membeli
baru
barang-
barang mebel CV. Gardu Antiq
Furniture
sebab
kualitas
dan
menunjukkan pada tahun 2011 item
mutunya bagus, jadi berapapun harga
barang yang dimiliki mebel CV.
yang ditentukan mebel, pembeli
Gardu Antiq Furniture sebanyak
tidak akan mempermasalahkan dan
1.261 item dengan penjualan untuk
CV. Gardu Antiq Furniture dalam
local sebanyak 573 dan luar negeri
memproduksi
635 barang. Tahun 2012 mengalami
mengerjakan dengan tepat waktu
kenaikan menjadi 1486 item untuk
atau
penjualan local sebanyak 652, dan
perjanjian serta selalu mengikuti
untuk penjualan luar negeri naik
perkembangan pasar terbaru.
menjadi 749 barang. Sedangkan di
barang
konsisten
Hasil
sesuai
evaluasi
dengan
kinerja
tahun 2010 jumlah unit barang
penjualan
sebanyak 1.532 dengan penjualan
pertumbuhan
local sebanyak 614 barang dan luar
penjualan
negeri 608 item barang. Pada tahun
penjualan dan realitas penjualan
2013
usaha pada mebel CV. Gardu Antiq
jumlah
unit
barang
naik
menunjukkan
mampu
efisiensi
antara
lain
data
kinerja
rencana
71
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75
Furniture Situbondo periode 2012
antara
samapai 2013. Diawali tahun 2012
pesanan
rencana
permintaan
penjualan
sebesar
lain
karena
dari
benyaknya
–
permintaan
mebel
lokal
dan
Rp.953.880.000 dan hanya terpenuhi
permintaan dari luar negeri sehingga
Ro. 947.785.000 sehingga kurang
pada tahun 2013 penjualan semakin
Rp. 6.095.000. untuk itu penjualan
meningkat, terkadang dalam satu
yang terpenuhi hanya mencapai 99 %
bulan bias mengirim lebih dari empat
Tahun
penjualan
kali pengiriman barang produksi ke
sebesar Rp. 1.349.685.000 dan hanya
daerah – daerah pemasaran yang
terpenuhi
dituju sehingga para pekerja sesekali
2013
sehingga
untuk
rencana
Rp.
lebih
itu
1.538.625.000
Rp.
188.940.000
penjualannya
yang
terpenuhi mencapai 114 %.
Rencana
pada
tahun
penjualan
2013
kewalahan
mengenrjakan
produk
antiq ini karena banyaknya pesanan.
Evaluasi Kinerja Pemasaran
terbesar
sebesar
Rp.
Hasil
pemasaran
analisis
kinerja
menunjukkan
total
1.349.685.000 dan pada tahun 2010
penjualan untuk ke daerah lokal dan
sebesar Rp. 953.880.000 dengan
luar negeri dari tahun 2012 sebesar
rata-rata
Rp.
Rp.
Terpenuhinya
1.151.782.500.
realisasi
947.785.000
dengan
biaya
penjualan
pemasaran sebesar Rp. 54.650.000
terhadap rencana penjualan dalam
atau persentase biaya pemasaran
satuan persentase dengan persentase
dihubungkan penjualan sebesar 6 %.
tertinggi pada tahun 2013 sebesar
Total penjualan tahun 2013 sebesar
114 % dan pada tahun 2011 sebesar
Rp. 1.538.625.000 dengan biaya
99 % dengan rata-rata 106,5 %.
pemasaran sebesar Rp. 109.500.000
Penjelasan dari pertumbuhan
evaluasi kinerja penjualan di mulai
atau persentase biaya pemasaran di
hubungkan penjualan sebesar 7 %.
dari tahun 2011 yaitu pencapaian
Pertumbuhan penjualan paling
target 99 %, pada tahun 2013
besar terjadi pada tahun 2013 sebesar
mengalami
Rp. 1.538.625.000 dan pada tahun
kenaikan
penjualan
dengan pencapaian target mencapai
2012
sebesar
Rp.
947.785.000
114 %. Penyebab dari kenaikan ini
dengan rata-rata Rp. 1.243.205000
72
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75
hasil
dari
pemasaran
smenambah studi banding dengan
menunjukkan biaya tertinggi terdapat
perusahaan lain, menambah lampu-
pada
lampu
tahun
biaya
2013
sebesar
Rp.
tempat
produksi
dan
109.500.000 dan pada tahun 2012
pembenahan instalasi serta frekuensi
sebesara Rp. 54.650.000 dengan rata-
pengguanaan telepon dengan banyak
rata Rp. 97.075.000
partner dan calon partner yang ingin
Penjelasan kinerja pemasaran
yang
menghubungkan
penjualan
bekerja sama dengan perusahaan
mebel ini. Namun perusahaan harys
dengan
biaya
pemasaran
untuk
menghemat
daerah
lokal
dan
negeri
listrik dan telepon dan tentunta harus
luar
menunjukkan persentase pada tahun
semua
penggunaan
disesuaikan dengan kebutuhan.
2012 sebesar 6 % dan tahun 2013
sebesar 7 %. Kondisi ini terjadi
Evaluasi Kinerja Profitabilitas
karena perusahaan masuh banyak
Pembahasan tentang evaluasii
pengeluaran biaya pemasaran yaitu
kinerja profitabilitas menunjukkan
untuk menyewa mobil kauntener
pertumbuhan EBT dari tahun 2012
yang tidak cukup hanya satu unit tapi
sampai 2013. untuk daerah lokal dan
bias sampai empat unit, membayara
luar negeri pada tahun 2012 EBT
orang yang fasih berbahasa inggris
sebesar RP. 107.266.000 dan hasil
untuk berhubungan dengan orang
persentase profitabilitas sebesar 11
luar
volume
% dari penjualan. Hasil analisis
penggunaan kendaraan proses kirim
profitabilitas dari tahun 2012 sampai
barang meningkat untuk luar negeri
2013
atau untuk lokal karena seringnya
penjualan
dengan
laba
bersih
mengirim
sebelum
pajak
yang
telah
merupakan
hasil
negeri,
frekuensi
barang
otomatis
yang
menghubungkan
perusahaan banyak membutuhkan
ditunjukkan
bahan baker minyak untuk keperluan
keuntungan mebel tahun 2013 EBT
pokok kendaraan, banyaknya biaya
sebesar Rp. 287.724.000 maka hasil
pemasaran
persentase profitabilitas sebesar 19
yang
dikeluarkan
sebanding dengan banyaknya barang
yang terjual, dan perusahaan haru
% dari penjualan.
73
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75
Hasil
pada
persentase
minimal. Hal ini disebabkan karena
profitabilitas menunjukkan semakin
meningkatnya
tinggi
persentase
melakukan pembelian di perusahaan
profitabilitas maka semakin tinggi
mebel ini dan banyaknya pesanan
profitnya. Tingkat persentase pada
terutama untuk kawasan luar negeri
tahun 2010 sebesar 11 % dan pada
yang mana banyak wisatawan asing
tahun 2011 sebesar 19 % dengan
khususnya
rata-rata
menyukai barang – barang antik dari
tingkat
15 %. Jadi keuntungan
paling besar terjadi pada tahun 2013
pelanggan
turis
dalam
Perancis
yang
Indonesia.
karena penjualan di tahun 2013
meningkat di banding 2012 sehingga
laba yang diperoleh lebih banyak.
Beberapa
1. Pertumbuhan
efisiensi
kinerja
mengenai
penjualan antara lain rencana
tingkat profitabilitas mebel untuk
penjualan dan realisasi penjualan
daerah local dan luar negeri di
usaha selama tahun 2012 sampai
antaranya pada tahun 2013 tingkat
2013 yaitu pada tahun 2012
profitnya paling besar di banding
selisih
tahun 2012. Hal ini terjadi karena
kurang dari Rp. 6.095.000 dan
harga pokok penjualan yang tinggi
pada tahun 2013 penjualan lebih
diikuti
yang
menjadi Rp. 188.940.000. Jadi
akan
menunjukkan bahwa mebel CV.
dalam
Gardu antiq Furniture Situbondo
terlalu
biaya
alasan
KESIMPULAN
administrasi
boros,
berpengaruh
sehingga
besar
rencana
dan
realisasi
pengurangan laba, tapi dari tabel
cukup
evaluasi kinerja profitabilitas laba
penjualannya hal itu di tunjukkan
yang di peroleh untuk daerah lokal
dengan
dan luar negeri semakin meningkat.
penjualan yang di ukur dari
Adanya peningkatan profitabilitas ini
persentase
di akibatkan tingginya peningkatan
dengan rencana penjualan yang
penjualan dan pengelolaan modal
sudah tercapai walaupun di tahun
yang efisien serta di imbangi dengan
2012 penjualan kurang sedikit
menekan
terpenuhi dari target.
semua
biaya
secara
efisien
kinerja
terpenuhinya
realisasi
target
penjualan
74
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75
2. Efisiensi
biaya
rasio
biaya
Situbondo semakin meningkat
pemasaran terhadap penjualan
dilihar dari laba yang di peroleh
pada mebel CV. Gardu antiq
untuk penjualan daerah lokal dan
Furniture Situbondo pada tahun
luar negeri. Hal itu menunjukkan
2012 untuk biaya pemasaran ke
kemampuan perusahaan dalam
daerah local dan luar negeri
menghasilkan
sebesar Rp. 54.650.000 dan 2013
penggunaan modal semakin lama
sebesar Rp. 109.500.000 dengan
semakin besar.
rata-rata Rp. 82.075.000 atau
rata-rata persentasenya
4. Secara
laba
dari
keseluruhan
evaluasi
6,5 %
kinerja pemasaran mebel CV.
menunjukkan bahwa perusahaan
Gardu Antiq Furniture hampir
ini belum sepenuhnya melakukan
menunjukkan kinerja yang baik.
pengendalian
efisiensi
Hal tersebut ditunjjukkan dengan
pemasaran
karena
biaya
nilai
hasil
kinerja
penjualannya
persentasenya sedang, sehingga
walaupun realisasi masih ada
efisiensi
yang
biaya
pemasarannya
belum
sesuai
dikatakan masih rendah. Hal itu
rencana
ditunjukkan dengan persentase
semakin meningkat dari tahun
efisiensi biaya pemasaran selama
sebelumnya. Rendahnya efisiensi
periode penelitian.
baiaya
3. Berdasarkan
hasil
kinerja
namun
dengan
penjualan
pemasaran
mempengaruhi
penjualan
juga
dan
profitabilitas yaitu laba yang
tingkat pendapatan profitabilitas
diterima untuk daerah lokal dan
yang diperoleh perusahaan lebih
luar negeri di tahun 2012 sebesar
besar
Rp. 107.266.000 dan tahun 2013
berikutnya.
dari
tahun
ke
tahun
sebesar Rp. 287.724.000 dengan
rata-rata Rp. 194.495.000 atau
DAFTAR PUSTAKA
persentase profitabilitasnya 15
Assauri, Sofjan 2000, Manajemen
Pemasaran Dasar Konsep
dan Strategi. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
%.
Ini
menunjukkan
bahwa
pertumbuhan profitabilitas mebel
CV.
Gardu
Antiq
Furniture
75
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 59 - 75
Horngren, Charles 2001, Pengantar
Akuntansi Manajemen. Jilid
1. Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip 2001, Manajemen
Pemasaran
Analisis,
Perencanaan, Implementasi
dan Kontrol. Jilid 1. PT.
Prehallindo, Jakarta.
Matz, A Milton F. Usry 2000,
Akuntansi
Biaya
Perencanaan.
Jilid
1.
Erlangga, Jakarta.
Pratiwi, Unggul Bakti 2008,
Evaluasi
Kinerja
Pemasaran Pada D&P
Megasia Jember. Skripsi
Universitas Jember.
Sugiri, Slamet 2000, Pengantar
Akuntansi 2. Edisi Revisi.
UPP-AMP
YKPN,
Yogyakarta.
Stanton, William 2001, Prinsip
Pemasaran.
Jilid
1.
Erlangga, Jakarta.
Stanton, William 2001, Prinsip
Pemasaran.
Jilid
2.
Erlangga, Jakarta.
Swasta, Basu 2003, Asas-asas
Marketing. Liberty, Jakarta.
Swasta, Basu 2003, Manajemen
Pemasaran
Modern.
Liberty, Jakarta.
Wahyuni, Lis 2004, Evaluasi Kinerja
Pemasaran
Pada
Roti
Said’s Jember. Skripsi
Universitas Jember.
Assauri, Sofjan 2004, Manajemen
Pemasaran.
PT.
Raja
Grafino Persada, Internet.
Kartasapoetra
2002,
Fungsi
Pemasaran.
Kompas,
Internet.
Hadiwiyoto 2000, Asas Pemasaran.
Liberty, Internet.
Download