studi komparasi aktivitas pendanaan yang mempengaruhi arus kas

advertisement
STUDI KOMPARASI AKTIVITAS PENDANAAN
YANG MEMPENGARUHI ARUS KAS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA
(Comparation Study of Funding Activity Which Has Influenced Cash Flow)
Oleh/By:
Lukmanul Hakim
Dosen STIE Kesatuan
ABSTRAK
Penelitian ini membahasa tema sentral tentang
arus kas. Identifikasi masalahnya meliputi bagaimana
kondisi aktivitas pendanaan, kondisi arus kas pada
perusahaan tersebut serta pengaruh di antara keduanya.
Hipotesis penelitian yang diajukan adalah : 1) Diduga
Price Earning Ratio (PER) berpengaruh positif terhadap
arus kas perusahaan. 2) Diduga Debt Ratio (DR)
berpengaruh positif terhadap arus kas perusahaan. 3)
Diduga Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh positif
terhadap arus kas perusahaan.
Hasil yang menunjukkan tidak signifikannya antara
aktivitas pendanaan terhadap arus kas perusahaan pada
PT. Indosat, Tbk dan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
yang digambarkan melalui PER, DR, dan DER sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar dari aktivitas
pendanaan.
Kata Kunci: Arus Kas, PER, DER.
PENDAHULUAN
Salah satu hal yang mendasar dalam pelaporan
keuangan perusahaan ialah laporan arus kas, arus kas
juga merupakan hal yang sangat penting bahkan salah
satu aksioma dalam manajemen keuangan menyebutkan
bahwa kas adalah raja. Walaupun laba merupakan hal
baik namun lebih baik kas, karena laba tidak dapat
menggantikan fungsi kas dalam menunjang kelancaran
operasional perusahaan. Oleh sebab itu analisis
terhadap laporan arus kas begitu penting bagi semua
pihak yang berkepentingan. Laporan arus kas terdiri dari
arus kas dari kegiatan operasi yang terkait langsung
dengan kegiatan penjualan dan produksi barang dan
jasa, arus kas dari kegiatan investasi yang terkait
dengan pembelian dan penjualan aktiva tetap dan
kepentingan bisnis, dan arus kas dari kegiatan
pendanaan terkait dengan transaksi pendanaan ekuitas
dan hutang jangka panjang termasuk pembayaran
kembali hutang, penerimaan dari penjualan saham,
pembayaran deviden dan pembelian kembali saham.
Perusahaan
memerlukan
pendanaan
untuk
menjalankan rencana bisnisnya, seperti membeli bahan
baku
untuk
produksi,
membayar
pegawainya,
mengakusisi perusahaan dan teknologi komplementer,
dan untuk penelitian dan pengembangan. Aktivitas
pendanaan merupakan metode yang digunakan
perusahaan untuk mendapatkan uang untuk membayar
kebutuhan-kebutuhan tersebut. Oleh karena ukuran dan
potensi
aktivitas pendanaan
dalam
penentuan
kesuksesan atau kegagalan perusahaan, perusahaan
harus berhati-hati dalam perolehan dan pengelolaan
sumber daya keuangan. Terdapat dua sumber utama
pendanaan eksternal-investor ekuitas (disebut juga
pemilik atau pemegang saham) dan kreditor (pemberi
pinjaman). Keputusan tentang komposisi aktivitas
pendanaan tergantung pada kondisi di pasar keuangan.
Pasar keuangan merupakan sumber potensal untuk
pendanaan. Perusahaan mempertimbangkan beberapa
hal dalam mencari pasar keuangan, meliputi jumlah
pendanaan yang diperlukan, sumber pendanaan (pemilik
atau kreditor), waktu pembayaran kembali, dan struktur
perjanjian pendanaan.
Secara garis besar yang perlu diperhatikan dalam
arus kas dari aktivitas pendanaan adalah pertambahan
dan pengurangan hutang-hutang jangka panjang dan
ekuitas serta pembayaran deviden. Pembayaran bunga
hutang dan penerimaan deviden masuk dalam arus kas
dari aktivitas operasi. Dan jika aktivitas pendanaan yang
didapatkan perusahaan berjalan dengan lancar maka
akan berpengaruh terhadap arus kas perusahaan.
Untuk memudahkan dan menjelaskan arah
penelitian, maka penulis berusaha merumuskan
permasalahan yang dibahas mengenai pengaruh aktivitas
pendanaan terhadap arus kas perusahaan. Identifikasi
masalah yang berkaitan dengan permasalahan yang akan
dibahas adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi aktivitas pendanaan pada
perusahaan tersebut ?
2. Bagaimana kondisi arus kas pada perusahaan
tersebut ?
3. Bagaimana pengaruh aktivitas pendanaan terhadap
arus kas pada perusahaan tersebut ?
METODE PENELITIAN
Jenis data yang dikumpulkan di dalam penelitian ini
adalah data kuantitatif. Data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini didapatkan dari sumber sekunder, yaitu:
1. Laporan keuangan tahunan 2006 sampai dengan 2011
PT.Indosat, Tbk dan PT.Telekomunikasi Indonesia,
Tbk.
2. Harga saham PT.Indosat, Tbk dan PT.Telekomunikasi
Indonesia, Tbk tahun 2006-2011.
Metode analisis data adalah cara pengolahan data
yang terkumpul untuk kemudian dapat memberikan
interpretasi hasil pengolahan data ini digunakan untuk
HAKIM. Studi Komparasi Aktivitas Pendanaan yang Mempengaruhi Arus Kas Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia
menjawab permasalahan yang telah dirumuskan,
metode yang digunakan dalam penyusunan ini adalah
metode deskriptif, yaitu penelitian terhadap maslahmasalah berupa fakta-fakta yang bertujuan untuk
membandingkan dari tahun ke tahun. Adapun sumber
dan informasi dalam pengumpulan data dengan
menggunakan
sumber
sekunder,
yaitu:
Studi
kepustakaan dan Bursa Efek Indonesia.
Premis penelitian ini adalah Cash flow dari aktivitas
investasi, aktivitas pendanaan dan ROE mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap return saham secara
langsung karena tingkat signifikansi yang diperoleh leih
kecil dari 5%. (Fandhy, 2009, Pengaruh Arus Kas dari
Aktivitas Investasi dan Aktivitas Pendanaan Terhadap
Return Saham Perusahaan Melalui Return On Equity.
Universitas Negeri Malang). Kerangka Pemikiran
penelitian ini tergambar sebagai berikut :
berarti bahwa di tahun 2007 ke 2008 perubahan Price
Earning Ratio (PER) dan arus kas bersih PT. Indosat, Tbk
mengalami arah yang sama yakni penurunan.
Gambar 2. Pergerakan Price Earning Ratio terhadap arus
kas PT. Indosat, Tbk
Pada tahun 2008 ke 2009 perubahan nilai Price
Earning Ratio (PER) PT. Indosat, Tbk mengalami
peningkatan sebesar 3,03% atau berselisih 0,50 di tahun
2008 ke 2009, sementara itu arus kas bersih PT. Indosat,
Tbk di tahun 2008 ke 2009 mengalami penurunan
sebesar 25,04% atau berselisih Rp. 579.707 juta. Pada
tahun 2008 ke 2009 juga Price Earning Ratio (PER) dan
arus kas bersih PT. Indosat, Tbk mengalami penurunan.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Adapun hipotesis penelitian yang dapat penulis
ajukan adalah :
1. Diduga Price Earning Ratio (PER) berpengaruh positif
terhadap arus kas perusahaan.
2. Diduga Debt Ratio (DR) berpengaruh positif terhadap
arus kas perusahaan.
3. Diduga Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh
positif terhadap arus kas perusahaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Pengaruh Aktivitas Pendanaan Terhadap
Arus Kas PT. Indosat, Tbk
Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap arus kas
PT. Indosat, Tbk
Pada tahun 2006 ke 2007 perubahan nilai Price
Earning Ratio (PER) PT. Indosat, Tbk mengalami
penurunan sebesar 11,03% atau berselisih 2,85,
sementara itu dari tahun 2006 ke 2007 arus kas bersih
PT. Indosat, Tbk mengalami peningkatan signifikan
sebesar 373,32% atau berselisih Rp. 7.130.502 juta.
Pada tahun 2007 ke 2008 perubahan nilai Price
Earning Ratio (PER) PT. Indosat, Tbk kembali mengalami
penurunan sebesar 27,74% atau berselisih 6,38 dengan
nilai Price Earning Ratio (PER) di tahun 2007 ke 2008.
Sementara itu arus kas bersih PT. Indosat, Tbk pada
tahun 2007 ke 2008 mengalami penurunan sebesar
144,35% atau berselisih Rp. 7.535.633 juta. Ini dapat
94
Pada tahun 2009 ke 2010 nilai Price earning Ratio
(PER) PT. Indosat, Tbk mengalami peningkatan yang
signifikan sebesar 164,57% atau berselisih 28,20.
Sementara itu arus kas bersih PT. Indosat, Tbk juga
mengalami peningkatan sebesar 73,70% atau berselisih
Rp. 2.133.363 juta. Ini berarti pada tahun 2009 ke 2010
nilai Price Earning Ratio (PER) dan arus kas bersih PT.
Indosat, Tbk sejalan mengalami peningkatan.
Pada tahun 2010 ke 2011 nilai Price Earning Ratio
(PER) PT. Indosat, Tbk mengalami penurunan kembali
sebesar 18,90% atau berselisih 8,57. Sementara itu arus
kas bersih PT. Indosat, Tbk mengalami peningkatan
sebesar 119,56%atau berselisih Rp. 910.420 juta. Hasil
ini saling bertolak belakang antara Price Earning Ratio
(PER) dengan arus kas bersih PT. Indosat, Tbk.
Secara garis besar pada rentan waktu 2006 sampai
2011 nilai Price Earning Ratio (PER) dan juga arus kas
bersih PT. Indosat, Tbk memiliki trend yang sama-sama
meningkat, kecuali pada rentan waktu 2010 ke 2011
yang saling bertolak belakang kinerjanya. Ini dapat
diartikan nilai Price Earning Ratio (PER) yang didapatkan
PT. Indosat, Tbk mempengaruhi arus kas bersih yang
didapatkan PT. Indosat, Tbk diantara tahun 2006 sampai
dengan 2011.
Pengaruh Debt Ratio terhadap arus kas PT. Indosat,
Tbk
Pada tahun 2006 ke 2007 perubahan nilai Debt Ratio
PT. Indosat, Tbk mengalami peningkatan sebesar 14,22%
atau berselisih 0,078, sementara itu dari tahun 2006 ke
2007 arus kas bersih PT. Indosat, Tbk mengalami
peningkatan signifikan sebesar 373,32% atau berselisih
Rp. 7.130.502 juta.
Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 14, April 2012
HAKIM. Studi Komparasi Aktivitas Pendanaan yang Mempengaruhi Arus Kas Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia
PT. Indosat, Tbk mengalami peningkatan signifikan
sebesar 373,32% atau berselisih Rp. 7.130.502 juta.
Gambar 4. Pergerakan Debt To Equity Ratio terhadap
arus kas PT. Indosat, Tbk
Gambar 3. Perubahan Debt Ratio terhadap arus kas PT.
Indosat, Tbk
Pada tahun 2007 ke 2008 perubahan nilai Debt Ratio
PT. Indosat, Tbk kembali mengalami peningkatan
sebesar 4,68% atau berselisih 0,029 dengan nilai Debt
Ratio di tahun 2007 ke 2008. Sementara itu arus kas
bersih PT. Indosat, Tbk pada tahun 2007 ke 2008
mengalami penurunan sebesar 144,35% atau berselisih
Rp. 7.535.633 juta. Ini dapat berarti bahwa di tahun
2007 ke 2008 perubahan Debt Ratio dan arus kas bersih
PT. Indosat, Tbk mengalami arah yang bertolak
belakang.
Pada tahun 2008 ke 2009 perubahan nilai Debt Ratio
PT. Indosat, Tbk mengalami peningkatan kecil sebesar
1,54% atau berselisih 0,01 di tahun 2008 ke 2009,
sementara itu arus kas bersih PT. Indosat, Tbk di tahun
2008 ke 2009 mengalami penurunan sebesar 25,04% atau
berselisih Rp. 579.707 juta. Pada tahun 2008 ke 2009
juga Debt Ratio dan arus kas bersih PT. Indosat, Tbk
mengalami arah yang bertolakbelakang.
Pada tahun 2009 ke 2010 nilai Debt Ratio PT.
Indosat, Tbk mengalami penurunan sebesar 1,95% atau
berselisih 0,013. Sementara itu arus kas bersih PT.
Indosat, Tbk mengalami peningkatan sebesar 73,70%
atau berselisih Rp. 2.133.363 juta. Ini berarti pada
tahun 2009 ke 2010 nilai Debt Ratio dan arus kas bersih
PT. Indosat, Tbk saling bertolak belakang.
Pada tahun 2010 ke 2011 nilai Debt Ratio PT.
Indosat, Tbk mengalami penurunan kembali sebesar
2,35% atau berselisih 0,015. Sementara itu arus kas
bersih PT. Indosat, Tbk mengalami peningkatan sebesar
119,56%atau berselisih Rp. 910.420 juta. Hasil ini saling
bertolak belakang antara Debt Ratio dengan arus kas
bersih PT. Indosat, Tbk
Secara garis besar pada rentan waktu 2006 sampai
2011 nilai Debt Ratio dan juga arus kas bersih PT.
Indosat,
Tbk
memiliki
trend
yang
saling
bertolakbelakang, ini dapat diartikan bahwa pada
rentan waktu 2006 sampai dengan 2011 PT. Indosat, Tbk
memiliki nilai Debt Ratio yang tidak mempengaruhi arus
kas bersihnya.
Perubahan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap arus
kas PT. Indosat, Tbk
Pada tahun 2006 ke 2007 perubahan nilai Debt to
Equity Ratio (DER) PT. Indosat, Tbk mengalami
peningkatan sebesar 28,42% atau berselisih 0,22,
sementara itu dari tahun 2006 ke 2007 arus kas bersih
Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 14, April 2012
Pada tahun 2006 ke 2007 perubahan nilai Debt to
Equity Ratio (DER) PT. Indosat, Tbk mengalami
peningkatan sebesar 28,42% atau berselisih 0,22,
sementara itu dari tahun 2006 ke 2007 arus kas bersih
PT. Indosat, Tbk mengalami peningkatan signifikan
sebesar 373,32% atau berselisih Rp. 7.130.502 juta.
Pada tahun 2007 ke 2008 perubahan nilai Debt to
Equity Ratio (DER) PT. Indosat, Tbk kembali mengalami
peningkatan sebesar 31,88% atau berselisih 0,32 dengan
nilai Debt to Equity Ratio (DER) di tahun 2007 ke 2008.
Sementara itu arus kas bersih PT. Indosat, Tbk pada
tahun 2007 ke 2008 mengalami penurunan sebesar
144,35% atau berselisih Rp. 7.535.633 juta. Ini dapat
berarti bahwa di tahun 2007 ke 2008 perubahan Debt to
Equity Ratio (DER) dan arus kas bersih PT. Indosat, Tbk
mengalami arah yang bertolakbelakang.
Pada tahun 2008 ke 2009 perubahan nilai Debt to
Equity Ratio (DER) PT. Indosat, Tbk mengalami
penurunan sebesar 1,53% atau berselisih 0,02 di tahun
2008 ke 2009, sementara itu arus kas bersih PT. Indosat,
Tbk di tahun 2008 ke 2009 mengalami penurunan
sebesar 25,04% atau berselisih Rp. 579.707 juta. Pada
tahun 2008 ke 2009 juga Debt to Equity Ratio (DER) dan
arus kas bersih PT. Indosat, Tbk mengalami penurunan.
Pada tahun 2009 ke 2010 nilai Debt to Equity Ratio
(DER) PT. Indosat, Tbk mengalami penurunan sebesar
3,86% atau berselisih 0,05. Sementara itu arus kas bersih
PT. Indosat, Tbk juga mengalami peningkatan sebesar
73,70% atau berselisih Rp. 2.133.363 juta. Ini berarti
pada tahun 2009 ke 2010 nilai Debt to Equity Ratio
(DER) dan arus kas bersih PT. Indosat, Tbk mengalami
kinerja yang bertolakbelakang.
Pada tahun 2010 ke 2011 nilai Debt to Equity Ratio
(DER) PT. Indosat, Tbk mengalami penurunan kembali
sebesar 10,29% atau berselisih 0,13. Sementara itu arus
kas bersih PT. Indosat, Tbk mengalami peningkatan
sebesar 119,56%atau berselisih Rp. 910.420 juta. Hasil
ini ssejalan antara Debt to Equity Ratio (DER) dengan
arus kas bersih PT. Indosat, Tbk.
Secara garis besar pada rentan waktu 2006 sampai
2011 nilai Debt to Equity Ratio (DER) dan juga arus kas
bersih PT. Indosat, Tbk memiliki trend yang saling
bertolak belakang kinerjanya. Ini dapat diartikan nilai
Debt to Equity Ratio (DER) yang didapatkan PT. Indosat,
Tbk tidak dapat mempengaruhi arus kas bersih yang
didapatkan PT. Indosat, Tbk diantara tahun 2006 sampai
dengan 2011.
95
HAKIM. Studi Komparasi Aktivitas Pendanaan yang Mempengaruhi Arus Kas Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia
Indosat, Tbk dengan menggunakan program SPSS 18.0
sebagai berikut :
Berikut ini akan diuraikan mengenai pengaruh
antara aktivitas pendanaan yang digambarkan melalui
PER, DR, DER terhadap arus kas perusahaan pada PT.
Tabel 1. Hasil Pengolahan SPSS 18.0 Pengaruh Aktivitas Pendanaan Terhadap Arus Kas PT. Indosat, Tbk
Model
1
Variables Entered/Removedb
Variables
Variables
Entered
Removed
Aktivitas
.
Pendanaana
Method
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Arus Kas
Model Summary
Model
Change Statistics
R
,101a
1
R Square
,010
Adjusted R
Square
-,237
Std. Error of
the Estimate
,07204
R Square
Change
,010
F Change
,041
df1
df2
Sig. F Change
,849
1
4
,041
Sig.
,849a
a. Predictors: (Constant), Aktivitas Pendanaan
Model
1
Sum of Squares
Regression
,000
Residual
,021
Total
,021
a. Predictors: (Constant), Aktivitas Pendanaan
b. Dependent Variable: Arus Kas
ANOVAb
df
1
4
5
Mean Square
,000
,005
F
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Aktivitas Pendanaan
a. Dependent Variable: Arus Kas
96
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
-,024
,083
,001
,003
Standardized
Coefficients
Beta
,101
t
-,289
,203
Sig.
,787
,849
Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 14, April 2012
HAKIM. Studi Komparasi Aktivitas Pendanaan yang Mempengaruhi Arus Kas Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia
B. Analisis Pengaruh Aktivitas Pendanaan Terhadap
Arus Kas PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap arus kas
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Secara garis besar pada rentan waktu 2006 sampai
2011 nilai Price Earning Ratio (PER) dan juga arus kas
bersih PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki trend
yang sama-sama meningkat, kecuali pada rentan waktu
2010 ke 2011 yang saling bertolak belakang kinerjanya.
Ini dapat diartikan nilai Price Earning Ratio (PER) yang
didapatkan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
mempengaruhi arus kas bersih yang didapatkan PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk diantara tahun 2006
sampai dengan 2011.
Pengaruh Debt Ratio terhadap
Telekomunikasi Indonesia, Tbk
arus
kas
PT.
Gambar 5. Perubahan Price Earning Ratio terhadap arus
kas PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Pada tahun 2006 ke 2007 perubahan nilai Price
Earning Ratio (PER) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
mengalami penurunan sebesar 14,63% atau berselisih
2,7, sementara itu dari tahun 2006 ke 2007 arus kas
bersih PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk mengalami
penurunan signifikan sebesar 42,78% atau berselisih Rp.
1.219.889 juta.
Pada tahun 2007 ke 2008 perubahan nilai Price
Earning Ratio (PER) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
kembali mengalami penurunan sebesar 18,57% atau
berselisih 2,92 dengan nilai Price Earning Ratio (PER) di
tahun 2007 ke 2008. Sementara itu arus kas bersih PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk pada tahun 2007 ke 2008
mengalami penurunan sangat signifikan sebesar 319,32%
atau berselisih Rp. 5.209.237 juta. Ini berarti bahwa di
tahun 2007 ke 2008 perubahan Price Earning Ratio (PER)
dan arus kas bersih PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
mengalami arah yang sama yakni penurunan.
Pada tahun 2008 ke 2009 perubahan nilai Price
Earning Ratio (PER) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
mengalami peningkatan sebesar 27,83% atau berselisih
3,57 di tahun 2008 ke 2009, sementara itu arus kas
bersih PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di tahun 2008
ke 2009 mengalami peningkatan sebesar 134,49% atau
berselisih Rp. 4.811.897 juta. Pada tahun 2008 ke 2009
juga Price Earning Ratio (PER) dan arus kas bersih PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk mengalami peningkatan.
Pada tahun 2009 ke 2010 nilai Price earning Ratio
(PER) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk mengalami
penurunan sebesar 17,37% atau berselisih 2,84.
Sementara itu arus kas bersih PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk mengalami peningkatan sebesar 15,14%
atau berselisih Rp. 186.850 juta. Ini berarti pada tahun
2009 ke 2010 nilai Price Earning Ratio (PER) dan arus kas
bersih PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk saling
bertolakbelakang kinerjanya.
Pada tahun 2010 ke 2011 nilai Price Earning Ratio
(PER) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk mengalami
penurunan kembali sebesar 7,06% atau berselisih 0,95.
Sementara itu arus kas bersih PT. Telekomunikasi
Indonesia,
Tbk
mengalami
penurunan
sebesar
64,18%atau berselisih Rp. 911.881 juta. Hasil ini saling
sejalan antara Price Earning Ratio (PER) dengan arus kas
bersih PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 14, April 2012
Gambar 6. Pergerakan Debt Ratio terhadap arus kas
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Pada tahun 2006 ke 2007 perubahan nilai Debt Ratio
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk mengalami
penurunan sebesar 8,14% atau berselisih 0,04,
sementara itu dari tahun 2006 ke 2007 arus kas bersih
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk mengalami
penurunan signifikan sebesar 42,78% atau berselisih Rp.
1.219.889 juta.
Pada tahun 2007 ke 2008 perubahan nilai Debt Ratio
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk kembali mengalami
peningkatan sebesar 8,95% atau berselisih 0,04 dengan
nilai Debt Ratio di tahun 2007 ke 2008. Sementara itu
arus kas bersih PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk pada
tahun 2007 ke 2008 mengalami penurunan sangat
signifikan sebesar 319,32% atau berselisih Rp. 5.209.237
juta. Ini berarti bahwa di tahun 2007 ke 2008 perubahan
Debt Ratio dan arus kas bersih PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk mengalami arah yang bertolakbelakang.
Pada tahun 2008 ke 2009 perubahan nilai Debt Ratio
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk mengalami
penurunan sebesar 5,71% atau berselisih 0,02 di tahun
2008 ke 2009, sementara itu arus kas bersih PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk di tahun 2008 ke 2009
mengalami peningkatan sebesar 134,49% atau berselisih
Rp. 4.811.897 juta. Pada tahun 2008 ke 2009 juga Debt
Ratio dan arus kas bersih PT. Telekomunikasi Indonesia,
Tbk mengalami arah yang bertolakbelakang kinerjanya.
Pada tahun 2009 ke 2010 nilai Debt Ratio PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk mengalami penurunan
sebesar 11,02% atau berselisih 0,05. Sementara itu arus
kas bersih PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk mengalami
peningkatan sebesar 15,14% atau berselisih Rp. 186.850
juta. Ini berarti pada tahun 2009 ke 2010 nilai Debt
Ratio dan arus kas bersih PT. Telekomunikasi Indonesia,
Tbk saling bertolakbelakang kinerjanya.
Pada tahun 2010 ke 2011 nilai Debt Ratio PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk mengalami penurunan
kembali sebesar 6,04% atau berselisih 0,02. Sementara
itu arus kas bersih PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
mengalami penurunan sebesar 64,18% atau berselisih
97
HAKIM. Studi Komparasi Aktivitas Pendanaan yang Mempengaruhi Arus Kas Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia
Rp. 911.881 juta. Hasil ini saling sejalan antara Debt
Ratio dengan arus kas bersih PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk.
Secara garis besar pada rentan waktu 2006 sampai
2011 nilai Debt Ratio dan juga arus kas bersih PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki trend yang
saling bertolakbelakang, ini dapat diartikan bahwa pada
rentan waktu 2006 sampai dengan 2011 PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki nilai Debt Ratio
yang tidak mempengaruhi arus kas bersihnya.
Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap arus
kas PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Gambar 7. Pergerakan Debt To Equity Ratio terhadap
arus kas PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Pada tahun 2006 ke 2007 perubahan nilai Debt to
Equity Ratio (DER) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
mengalami penurunan sebesar 16,89% atau berselisih
0,11, sementara itu dari tahun 2006 ke 2007 arus kas
bersih PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk mengalami
penurunan signifikan sebesar 42,78% atau berselisih Rp.
1.219.889 juta.
Pada tahun 2007 ke 2008 perubahan nilai Debt to
Equity Ratio (DER) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
kembali mengalami peningkatan sebesar 8,70% atau
berselisih 0,04 dengan nilai Debt to Equity Ratio (DER)
di tahun 2007 ke 2008. Sementara itu arus kas bersih
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk pada tahun 2007 ke
2008 mengalami penurunan sangat signifikan sebesar
319,32% atau berselisih Rp. 5.209.237 juta. Ini berarti
bahwa di tahun 2007 ke 2008 perubahan Debt to Equity
Ratio (DER) dan arus kas bersih PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk mengalami arah yang bertolakbelakang.
Pada tahun 2008 ke 2009 perubahan nilai Debt to
Equity Ratio (DER) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
mengalami penurunan sebesar 9,13% atau berselisih 0,05
di tahun 2008 ke 2009, sementara itu arus kas bersih PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk di tahun 2008 ke 2009
mengalami peningkatan sebesar 134,49% atau berselisih
Rp. 4.811.897 juta. Pada tahun 2008 ke 2009 juga Debt
to Equity Ratio (DER) dan arus kas bersih PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk mengalami arah yang
bertolakbelakang kinerjanya.
Pada tahun 2009 ke 2010 nilai Debt to Equity Ratio
(DER) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk mengalami
penurunan sebesar 4,03% atau berselisih 0,02.
Sementara itu arus kas bersih PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk mengalami peningkatan sebesar 15,14%
atau berselisih Rp. 186.850 juta. Ini berarti pada tahun
2009 ke 2010 nilai Debt to Equity Ratio (DER) dan arus
kas bersih PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk saling
bertolakbelakang kinerjanya.
Pada tahun 2010 ke 2011 nilai Debt to Equity Ratio
(DER) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk mengalami
penurunan kembali sebesar 36,67% atau berselisih 0,18.
Sementara itu arus kas bersih PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk mengalami penurunan sebesar 64,18%
atau berselisih Rp. 911.881 juta. Hasil ini saling sejalan
antara Debt to Equity Ratio (DER) dengan arus kas
bersih PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Secara garis besar pada rentan waktu 2006 sampai
2011 nilai Debt to Equity Ratio (DER) dan juga arus kas
bersih PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki trend
yang saling bertolakbelakang, ini dapat diartikan bahwa
pada rentan waktu 2006 sampai dengan 2011 PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki nilai Debt to
Equity Ratio (DER) yang tidak mempengaruhi arus kas
bersihnya.
Berikut ini akan diuraikan mengenai pengaruh
antara aktivitas pendanaan yang digambarkan melalui
PER, DR, DER terhadap arus kas perusahaan pada PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk dengan menggunakan
program SPSS 18.0 sebagai berikut :
Tabel 2 Hasil Pengolahan SPSS 18.0 Pengaruh Aktivitas Pendanaan Terhadap Arus Kas PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Model
1
Variables Entered/Removedb
Variables
Variables
Entered
Removed
Aktivitas
.
Pendanaan a
Method
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Arus Kas
98
Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 14, April 2012
HAKIM. Studi Komparasi Aktivitas Pendanaan yang Mempengaruhi Arus Kas Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia
Model Summary
Model
Change Statistics
R
,732a
1
R Square
,536
Adjusted R
Square
,420
Std. Error of
the Estimate
,01966
R Square
Change
,536
F Change
4,627
df1
df2
1
4
Sig. F Change
,098
a. Predictors: (Constant), Aktivitas Pendanaan
Model
1
Sum of Squares
Regression
,002
Residual
,002
Total
,003
a. Predictors: (Constant), Aktivitas Pendanaan
b. Dependent Variable: Arus Kas
ANOVAb
df
1
4
5
Mean Square
,002
,000
F
4,627
Sig.
,098a
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Aktivitas Pendanaan
a. Dependent Variable: Arus Kas
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
-,113
,057
,008
,004
KESIMPULAN & SARAN
Hasil yang menunjukkan tidak signifikannya antara
aktivitas pendanaan terhadap arus kas perusahaan pada
PT. Indosat, Tbk dan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
yang digambarkan melalui PER, DR, dan DER sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar dari aktivitas
pendanaan, seperti aktivitas operasional yang dilakukan
perusahaan serta aktivitas investasinya. Namun ketiga
ini aktivitas ini masih saling terkait satu sama lain untuk
arus kas perusahaan tersebut. Saran yang penulis
sampaikan untuk PT. Indosat, Tbk dan PT.
Telekomunikasi
Indonesia,
Tbk
adalah
untuk
meningkatkan pendanaan yang didapatkan agar aktivitas
lainnya dapat berjalan dengan baik, sehingga arus kas
perusahaan akan semakin bagus.
Standardized
Coefficients
Beta
,732
t
-1,982
2,151
Sig.
,118
,098
E. Fischer, Ronald J. Jordan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami
Laporan Keuangan. Andi Offset. Yogyakarta
Djarwanto. 2004. Pokok-pokok Analisis Laporan
Keuangan edisi 2. BPFE. Yogyakarta
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi
Keuangan. Salemba Empat. Jakarta
J. Wild, John. Dkk. 2004. Financial Statement Analysis
edisi 8. Salemba Empat. Jakarta
J. Wild, John. Dkk. 2008. Financial Statement Analysis
edisi 10. Salemba Empat. Jakarta.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2002. Dasar-dasar
Manajemen Keuangan edisi 3. UPP AMP YKPN.
Yogyakarta
Harahap, Sofyan Syafri. 2005. Teori Akuntansi. PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Hanafi dan Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan
Keuangan. AMP-YKPN. Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin. 2004. Security Analysis and
Portofolio Management dalam Dasar-Dasar
Manajemen Investasi Dan Portofolio. Ed.Donald
Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 14, April 2012
99
HAKIM. Studi Komparasi Aktivitas Pendanaan yang Mempengaruhi Arus Kas Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia
100
Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 14, April 2012
Download