Pengaruh Elektronik Word ... (Arif Wibowo) PENGARUH ELEKTRONIK WORD OF MOUTH DAN BRAND IMAGE TERHADAP PURCHASE INTENTION PADA KONSUMEN SMARTPHONE SAMSUNG YANG BERBASIS ANDROID Arif Wibowo, MEI, Email: [email protected] Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Elektronik Word Of Mouth dan Brand Image Terhadap Purchase Intention Pada Konsumen Smartphone Samsung Yang Berbasis Android. Penelitian ini termasuk penelitian yang dikategorikan kedalam penelitian pengujian hipotesis. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta yang menggunakan smartphone android. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang menggunakan metode self-administered survey. Peneliti mengambil sampel 100 mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, yang menggunakan smartphone Samsung yang berbasis android. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan nonprobability sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah menggunakan uji validitas reliabilitas, korelasi, regresi berganda, dan uji hipotesis dengan menggunakan program SPSS versi 22. Hasil penelitian berdasarkan regresi berganda menunjukkan bahwa : (1) elektronik word of mouth berpengaruh positif pada purchase intention pada konsumen smartphone Samsung yang berbasis android dengan koefisien sebesar 0,327. (2) Brand image berpengaruh positif terhadap purchase intention pada konsumen smartphone Samsung yang berbasis android dengan koefisien sebesar 0,278. Keywords : Elektronik word of mouth (EWOM), brand image, purchase intention, smartphone Samsung berbasis android. Latar Belakang Seiring dengan guna memilih barang atau jasa mana yang perkembangan terbaik dan tepat untuk mereka. Untuk teknologi, telekomunikasi di Indonesia dapat mengambil keputusan pembelian yang mengalami kemajuan yang sangat tersebut, satu-satunya cara yang dapat pesat, pilihan konsumen akan barang dan dilakukan jasa semakin beragam jenisnya. Dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya segala keunikan, manfaat, dan kualitasnya, akan barang atau jasa tersebut. Tidak tentunya cukup dengan informasi yang banyak, tapi akan semakin sulit bagi konsumen dalam mengambil keputusan informasi 71 konsumen tersebut adalah haruslah dengan dapat Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 12, Nomor 1, Januari 2015 dipercaya kebenarannya. Salah satu dibelinya baik itu dari internet atau dari sumber informasi yang memenuhi syarat teman tersebut adalah komunikasi dari mulut ke menggunakan produk tersebut. Hal ini mulut atau lebih dikenal dengan sebutan terjadi karena konsumen ingin mencari WOM atau Word of Mouth. produk Semakin maraknya produk-produk android saat ini, konsumen banyak yang yang telah yang kemudahan terlebih dapat dahulu memberikan berkomunikasi dalam beraktivitas sehari-hari. beralih dari menggunakan handphone Di antara sekian banyak produk menjadi smartphone android. Smartphone smartphone memang memiliki banyak kelebihan dan dipasaran, daya tarik tersendiri dibandingkan dengan satu handphone biasa. Salah satu yang paling perkembangan teknologi dan memenuhi menonjol smartphone kebutuhan konsumen. Samsung sangat android adalah fungsinya yang lebih luas, diminati oleh konsumen karena memiliki kecepatan fitur-fitur yang memberikan kemudahan internet dari kelebihan dan yang kemampuan cepat pengguna perangkat browsing membuat para ini bisa tetap Android yang beredar Samsung merupakan salah smartphone yang mengikuti bagi pengguna dalam membuka atau mengirim email, mengakses website, terhubung dengan dunia maya ataupun chatting menggunakan aplikasi whatsapp, sosial media dimanapun dan kapanpun line, BBM, kakaotalk, dan lain-lain, dapat dengan lebih cepat dan mudah. digunakan untuk mengakses jejaring sosial Smartphone Samsung android seperti facebook, twitter, dan sangat diminati oleh konsumen karena sebagainya. konsumen percaya akan produk tersebut keberadaan smartphone Samsung dari baik dari merek, dan harga tidak pernah berbagai sumber informasi yaitu dari menipu benar-benar teman-teman yang telah menggunakan, menonjolkan kualitas dengan gambarnya iklan di televisi, brosur, radio dan internet. yang sangat jernih, fitur-fiturnya yang Konsumen juga lebih suka mencari review sangat banyak. Dengan berbagai fitur terlebih sosial media, hiburan, fitur-fitur lain yang membeli produk smartphone Samsung sangat lengkap. Konsumen biasanya juga dari internet baik membuka forum-forum, mempertimbangkan membaca majalah. Setelah yakin dengan bahwa Samsung suatu produk dahulu tersebut dari bentuk, spesifikasi, desain, pilihannya daya tahan dari produk itu sendiri. memutuskan Terkadang konsumen mecari referensi pembelian. mengenai suatu produk yang akan 72 Konsumen path, di maka mengetahui internet konsumen untuk sebelum akan melakukan Pengaruh Elektronik Word ... (Arif Wibowo) Jika melihat ke belakang komunikasi diperoleh dari forum e - WOM lebih dari mulut ke mulut hanya bisa digunakan berpengaruh dalam secara langsung (tatap muka). Namun, keputusan daripada berbicara dengan seiring dengan perkembangan teknologi teman-teman secara pribadi ( WOM ). informasi yang sangat cepat, pertukaran Meskipun ada bukti yang bertentangan informasi antar konsumen tidak lagi pada kredibilitas e - WOM, studi yang dilakukan dengan tatap muka tetapi juga dilakukan bisa dilakukan melalui internet. Melalui mempertimbangkan internet Word of Mouth tidak lagi hanya informasi online yang digunakan dan bisa dilakukan oleh beberapa orang tetapi efektivitas saat ini juga bisa dilakukan oleh semua mungkin bahwa meningkatnya jumlah orang di semua penjuru dunia tanpa batas. review dan pendapat situs online yang Dengan adanya fenomena tersebut, akhir- memungkinkan akhir ini mulai muncul apa yang disebut membuat Electronic Word of Mouth (EWOM). EWOM informasi yang diberikan oleh konsumen sendiri didefinisikan sebagai pernyataan yang telah memiliki pengalaman dengan positif atau negatif yang dibuat oleh produk, perusahaan, merek atau layanan konsumen potensial, konsumen yang telah pelanggan. sampai mereka. pengambilan saat ini jenis Hal sumber ini konsumen keputusan tidak semakin untuk berdasarkan beralih ke produk lain, konsumen yang Di Indonesia sendiri dengan kultur setia dengan produk yang di keluarkan masyarakat Indonesia yang cenderung oleh perusahaan tertentu. senang bersosialisasi, dapat dikatakan Menurut Henning - Thurau et al. ( situs jejaring sosial menjadi tempat paling 2004), e - WOM adalah komunikasi positif baik untuk perkembangan e-WOM. Bukan atau negatif antara potensi , pelanggan hanya sebagai ajang pencarian pertemanan atau atau saja, tetapi situs jejaring sosial adalah perusahaan yang tersedia untuk umum di tempat yang paling efektif dan efisien internet . Memang , beberapa studi untuk penelitian terbaru telah meneliti e - WOM informasi. Tulisan-tulisan di situs jejaring dan mengklaim bahwa dampaknya tidak sosial saat ini tidak hanya mengenai seefektif tradisional face -to-face dari kehidupan mereka pribadi saja tetapi juga mulut ke mulut (Sen dan Lerman , 2007) mengenai informasi penting tentang suatu dan sulit untuk mengukur dampak pada produk tertentu, dari yang hanya berupa laba atas investasi (Ferguson , 2008). tanggapan negatif atau positif terhadap Sebaliknya, Steffes dan Burgee (2009) produk menemukan mengenai review yang sangat detail dari mantan tentang bahwa produk informasi yang 73 mencari tersebut, atau menyebarkan sampai informasi Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 12, Nomor 1, Januari 2015 suatu produk. Tulisan-tulisan yang secara keseluruhan yang konsumen mereka unggah lewat internet akan dibaca, sendiri mempunyai suatu merek tersebut dikomentari diteruskan serta keunikan dari merek merek itu lainnya sendiri dibandingkan dengan merek lain kepada bahkan pencari bisa informasi mengenai produk tertentu melalui situs (Faircloth, 2005). jejaring sosial tersebut merupakan salah Keller dan Webster (2004) satu bentuk penting dari komunikasi e- menyatakan, brand image terdiri dari WOM. Menurut Lee at al., (2008) dalam berbagai Chan orang-orang menempel atau terkait pada sebuah merek biasanya mengandalkan informasi atau dan membuat merek tersebut menjadi khas pendapat dari pengguna lain yang didapat sehingga akan membedakan perusahaan secara online, bahkan ketika mereka tersebut dengan perusahaan lain dalam melakukan keputusan offline. Senecal dan kompetisi. Dari pernyataan tersebut dapat Nantel (2004) juga menemukan bahwa disimpulkan konsumen segala fitur dan kelebihannya Samsung dan Ngai (2011), yang menggunakan atribut dan kembali manfaat bahwa dengan rekomendasi produk dari konsumen lain berhasil secara yang tersendiri di benak konsumen sebagai direkomendasikan dua kali lebih sering smartphone berbasis android yang sesuai dibandingkan dengan konsumen yang dengan tidak senang bersosialisasi seperti yang telah di online, memilih menggunakan rekomendasi dari produk menggunakan manapun. Pada membangun yang kebutuhan brand image masyarakat yang jelaskan sebelumnya. akhirnya, belakangan ini konsumen sudah Berdasarkan data yang di peroleh semakin terbiasa melihat atau mencari dari produk review secara onlineketika mereka menunjukkan bahwa Samsung mengumpulkan informasi mengenai suatu salah satu produk yang memiliki Top produk melakukan Brand nomer tiga pada tahun 2013 dengan keputusan pembelian. (Zhu dan Zang, jumlah presentase sebesar 11,1 persen di 2010) dan dari situlah kemudian terbentuk dalam tabel Top Brand Index (TBI) seperti minat beli dari konsumen atau biasa yang dapat dilihat di Tabel 1 sebelum mereka disebut sebagai purchase intention. Tidak hanya berimbas pada purchase intention seperti pada penjelasan diatas eWOMternyata juga dapat berimbas pada brand image. didefinisikan Brand sebagai Image gambaran sendiri batin 74 www.topbrand-award.com menjadi Pengaruh Elektronik Word ... (Arif Wibowo) Tabel 1 Rumusan Masalah Top Brand Index Smartphone 2013 Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah yang diuraikan diatas berkaitan teknologi dengan dan terus perkembangan berkembangnya penggunaan internet di Indonesia, maka elektronik word of mouth mempunyai peran penting dalam mendorong minat beli konsumen pada smartphone samsung Berdasarkan tabel nomor 2, Samsung dan juga bagaimana elektronik word of mengalami peningkatan penjualan sebesar mouth dapat mempengaruhi brand image 18 persen pada tahun 2014. Dibandingkan dari produk smartphone samsung. Maka dengan tahun sebelumnya Samsung hanya penelitian ini bermaksud untuk menguji menunjukkan tingkat penjualan sebesar pengaruh elektronik word of mouth pada 11,1 persen. Hal ini mengindikasikan purchase intention, serta pengaruh brand keberhasilan Samsung dalam menarik image pada purchase intention produk minat beli konsumen terhadap produknya. smartphone Samsung. Menurut Tylor (1994), minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk Word of Mouth (WOM) bertindak sebelum keputusan membeli WOM diartikan sebagai komunikasi benar-benar dilaksanakan. informal dari orang ke orang antara seorang komunikator non-komersial Tabel 2 dengan penerima pesanmengenai sebuah Top Brand Index Smartphone 2014 merek, produk, organisasi, atau jasa (Harrison-Walker, 2001). Konsumen sering menggunakan WOM ketika mereka mencari informasi mengenai suatu merek, produk atau jasa dan organisasi. Selama ini, pengaruh interpersonal dan WOM telah dianggap sebagai sumber informasi yang paling penting ketika konsumen membuat keputusan pembelian (Litvin et al., 2006). Karena sumber pribadi dianggap lebih kredible daripada pemasar atau 75 Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 12, Nomor 1, Januari 2015 sumber komersial, WOM sering lebih pribadi, berkomunikasi tentang produk, efektif daripada media massa tradisional merek, atau jasa (Romaniuk, 2007). atau iklan dalam mengubah sikap dan perilaku konsumen. Penelitian dari Herr et al. (1991) dan Gilly et al. Elektronik Word of Mouth (1998) Seiring dengan perkembangan membuktikan bahwa WOM memberikan teknologi yang begitu cepat, semakin efek lebih besar dalam mempengaruhi banyak konsumen yang menggunakan keputusan internet pemilihan konsumen produk daripada oleh alat untuk mencari suatu produk informasi mengenai pemasaran tradisional seperti halnya iklan. tertentu. Munculnya Hal tersebut juga diperkuat oleh penelitian memungkinkan yang dan berinteraksi satu sama lain dengan cepat Horowitz (2006) yang menemukan bahwa dan mudah dan juga telah mendirikan WOM memiliki pengaruh yang lebih besar fenomena yang dikenal sebagai pengaruh terhhhadap perilaku konsumen daripada interpersonal online atau elektronik word penjualan secara personal, iklan media of mouth (Brown, Broderick, dan Lee, 2007; cetak, dan radio. Goldenberg, Libai dan Muller, 2001). dilakukan Menurut oleh Kotler komunikasi sebagai Goldsmith telah konsumen untuk Armstrong Menurut Henning-Thurau et al, (2004) (2008), wort of mouth adalah komunikasi mendefinisikan elektronik word of mouth pribadi tentang suatu produk antara target sebagai pernyataan positif atau negatif pembeli dengan tetangganya, temannya, yang dibuat oleh pelanggan, aktual, atau anggota keluarganya, dan orang-orang mantan pelanggan tentang suatu produk yang dia kenal. Komunikasi wort of mouth atau perusahaan, yang dibuat untuk mengacu banyak pada dan internet pertukaran komentar, pemikiran, atau ide antara dua konsumen atau lebih, merupakan dimana pemasar mereka resmi orang dan lembaga melalui internet. bukan dari WOM Tradisional vs e-WOM perusahaan. Informasi yang didapatkan Dulunya komunikasi dari mulut ke dari wort of mouth lebih jelas dan mudah mulut (WOM) hanya dapat dilakukan dimengerti oleh konsumen karena pesan secara langsung atau tatap muka antara dalam informasi tersebut berasal langsung komunikator dengan penerima pesan. dari orang yang mempunyai pengalaman. Namun seiring dengan perkembangan Definisi lain dari word of mouth adalah teknologi informasi yang semakin canggih ketika orang yang saling mengenal secara dalam beberapa tahun belakangan ini, kini komunikasi Word of Mouth tidak hanya 76 Pengaruh Elektronik Word ... (Arif Wibowo) dilakukan secara tatap muka. Munculnya Brand Image internet telah memungkinkan konsumen Meenaghan (1995) dalam Chen et untuk berinteraksi satu sama lain dengan al, (2012) mengartikan citra merek sebagai cepat, mudah dan murah. pengetahuan produk memungkinkan konsumen Menurut Bickart dan Schindler yang untuk (2010) komunikasi word of mouth biasanya mengidentifikasi suatu merek tertentu. terdiri dari kata-kata yang diucapkan dan Para dipertukarkan dengan salah sorang teman tanggapan yang berbeda terhadap citra atau kerabat dalam situasi tatap muka. merek Berbeda dengan elektronik word of mouth produk. Citra merek yang efektif akan yang melibatkan pengalaman-pengalaman berpengaruh pada pemantapan karakter dan yang produk dan usulan nilai, menyampaikan ditransmisikan melalui kata-kata yang karakter itu dengan cara yang berbeda tertulis. Kedua komunikasi word of mouth dengan pesaing, tersebut kekuatan emosional opini-opini pribadi memiliki kelemahan dan keuntungan masing-masing. Selain itu, dibandingkan dengan mouthtradisional, word elektronik of mungkin perusahaan atau mempunyai citra dan merek memberikan yang lebih dari sekedar citra mental. of word pembeli Citra merek yang kuat merupakan hal yang sangat penting mouth menjadi lebih berpengaruh karena membedakan kecepatannya, Menurut Kotler dan Keller (2012) citra jangkauannya, kenyamanannya, dan karena ketiadaan produk dari untuk pesaing. merek adalah presepsi dan kepercayaan tekanan tatap muka (Phelps at al., 2004). yang Dengan keunggulan sebagaimana tercermin dalam asosiasi elektronik word of yang mouth dimiliki masyarakat dipegang oleh konsumen, yang ada di ingatan para konsumen. cenderung menggunakan media tersebut untuk dijadikan dasar dari suatu Purchase Intention pembelian karena informasi yang dapat Dalam suatu kegiatan promosi diperoleh dari elektronik word of mouth yang dilakukan oleh perusahaan, apakah lebih mudah untuk didapatkan. Tidak lupa suatu usaha promosi tersebut sudah hal tersebut juga didukung oleh fasilitas optimal atau belum dapat terlihat dari internet yang membuat konsumen dapat perilaku konsumen dengan keinginan mencari informasi dalam jangkauan yang mencari suatu informasi mengenai produk lebih luas. yang ditawarkan. Minat beli adalah konsumen terdorong untuk mencari suatu informasi mengenai inovasi (Kotler, 2002). 77 Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 12, Nomor 1, Januari 2015 Menurut (Schiffman dan Kanuk, 2009) di bahwa pesan dari elektronik word of dalam penelitiannya ditemukan bahwa mouth merupakan sarana yang penting setelah nilai yang dirasakan sudah tercipta bagi konsumen, karena konsumen dapat oleh konsumen, minat beli dari konsumen mendapatkan informasi mengenai kualitas seringkali bergantung pada manfaat dan produk dan jasa (Chevalier dan Mayzlin, nilai yang mereka dapatkan. Grewan et al, 2006). Oleh karena itu (1998) (2012) pemahaman tersebut minat beli konsumen sebagai akan dipengaruhi oleh elektronik word of dalam mengartikan Chen minat et al, beli kemungkinan konsumen untuk membeli mouth, dengan hipotesis sebagai berikut : suatu produk. Minat beli yang lebih besar akan meningkatkan kemungkinan berdasarakan H1 : Pengaruh Elektronik Word of Mouth terhadap purchase intention. pembelian. Selain itu menurut Dolich dalam Hipotesis Bian dan Moutinho (2011) brand image Bambauer-Sachse dan Mangold merupakan hal yang penting karena brand (2011) dalam Jalilvand dan Samiei (2012) image menjelaskan bahwa ulasan produk yang konsumen dalam memutuskan apakah negatif di internet, yaitu salah satu jenis merek tersebut benar-benar cocok dengan komunikasi word of mouth, berpengaruh mereka pada ekuitas merek. pemahaman tersebut minat beli konsumen Saat ini peran word of mouth sangatlah penting bagi konsumen karena keputusan pembelian atau kontribusi tidak. bagi Berdasakan akan dipengaruhi oleh brand image, dengan hipotesis sebagai berikut: dapat memberikan referensi untuk proses pengambilan memberikan H2 : Pengaruh Brand Image terhadap purchase intention. mereka. Beberapa studi mengindikasikan 78 Pengaruh Elektronik Word ... (Arif Wibowo) ini Metodologi Penelitian dengan menggunakan Ditinjau dari tujuannya, penelitian Kuesioner menggunakan di kategorikan pengujian kedalampenelitian hipotesis. pendekatan yang Sedangkan digunakan adalah administered survey, kuesioner. metode yaitu self- responden diminta membaca dan menjawab sendiri pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan sesuai yang dilakukan dalam penelitian dengan diberikan sesuai dengan petunjuk. (Hair et cara yang al., 2006). Jenis kuesioner yang digunakan standar dan terdapat jawaban yang sudah dalam penelitian ini adalah pertanyaan tersedia dalam kuesioner yang dibagikan tertutup. Sementara menurut Sekaran dan kepada responden penelitian (Hair et al., Bougie (2009, h. 180) data sekunder 2006) merupakan informasi yang didapatkan menggunakan Berdasarkan pertanyaan dengan petunjuk yang telah dimensi waktu, dari sumber yang sudah ada atau sudah dikategorikan kedalam tersedia. Penelitian ini menggunakan data penelitian ini penelitian cross-section hanya sekunder yang berasal dari buku-buku mengmbil data penelitian padasatu kurun pustaka dan juga sumber-sumber referensi waktu tertentu, mungkin selama periode dari internet khususnya mengenai data top harian brand index smartphone. mingguan artinya ataubulanan dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian (Sekaran, 2003:135). Dalam penelitian ini, Metode Pengambilan Sampel peneliti menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel 100 mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Yogyakarta, Metode Pengumpulan Data smartphone Metode pengumpulan data yang android. Universitas yang Negeri menggunakan Samsung yang Pengambilan sampel digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ini dengan mengumpulkan data primer dan nonprobability sampling. berbasis dalam menggunakan sekunder. Data primer adalah informasi mengenai variabel untuk tujuan khusus dari suatu merupakan studi orang dimana pertama peneliti Variabel Penelitian dan Definisi Operasional yang Dalam penelitian ini terdapat dua mendapatkan informasi tersebut (Sekaran variabel independen dan satu variabel dan Bougie, 2009, h. 180). Dalam penelitian dependen. ini data primer didapatkan melalui survei Purchase 79 Dengan rincian variabel Intention sebagai variabel Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 12, Nomor 1, Januari 2015 dependen kemudian eWOM dan Brand Chen et al., (2012) mengartikan brand Image sebagai variabel independen. Setiap image sebagai pengetahuan produk yang variabel dalam penelitian ini akan diukur memungkinkan dengan item-item tertentu. mengidentifikasi suatu merek tertentu. Menurut Untuk mengukur variabel brand image (2004) mendefinisikan elektronik word of digunakan tiga item yang diadopsikan dari mouth sebagai pernyataan positif atau Davis et al. (2009). Grewan et al., (1998) negatif oleh pelanggan dalam Chen et al., (2012) mengartikan mantan pelanggan purchase intention sebagai kemungkinan tentang suatu produk atau perusahaan konsumen untuk membeli suatu produk yang dibuat tersedia untuk banyak orang dan dalam penelitian ini digunakan tiga dan lembaga melalui internet. Untuk item untuk mengukur minat beli yang mengukur variabel elektronik word of diadopsikan dari Schlosser et al., (2006). mouth yang Untuk lebih jelasnya, definisi operasional diadopsikan dari Bambauer-Sachse dan ketiga variabel tersebut dijelaskan pada Mangold (2011). Meenaghan (1995) dalam Tabel 3.1. potensial, dibuat et untuk al. yang Henning-Thurau konsumen aktual, digunakan enam item Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional Variabel Elektronik Word of Mouth (BambauerSachse dan Mangold, 2011) Brand (Davis 2009) Image et al., Item Saya sering membaca ulasan produk di internet yang dituliskan oleh konsumen untuk mengetahui produk atau merek apa yang memberikan kesan baik. Saya sering membaca ulasan produk di internet yang ditulis oleh konsumen untuk memastikan saya membeli produk atau merek yang tepat. Saya sering berkonsultasi dengan ulasan produk di internet yang ditulis oleh konsumen untuk membentuk memilih produk atau merek yang tepat. Saya sering mengumpulkan informasi dari ulasan produk di internet yang ditulis oleh konsumen sebelum saya membeli produk atau merek tertentu. Apabila saya tidak membaca ulasan produk di internet yang ditulis oleh konsumen ketika saya akan membeli produk atau merek, saya akan cemas atas keputusan saya. Ketika saya membeli suatu produk atau merek, ulasan produk di internet yang ditulis oleh konsumen membuat saya yakin dan percaya diri atas pembelian yang dilakukan. Dibandingkan dengan produk atau merek lain, produk atau merek ini mempunyai kualitas yang tinggi. Produk atau merek ini mempunyai sejarah yang panjang. Konsumen dapat memprediksi bagaimana produk atau merek ini akan berfungsi. 80 Pengaruh Elektronik Word ... (Arif Wibowo) Purchase Intention (Schlosser et al., 2006) Kemungkinan saya untuk membeli merek ini besar. Saya cenderung akan membeli merek ini. Saya mempunyai niat yang kuat untuk membeli merek ini. Karakteristik Obyek Penelitian inferensial Obyek penelitian dalam penelitian hipotesis, dan menggunakan alat bantu ini adalah mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi SPSS versi 22. Teknik analisis yang akan Universitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan smartphone Samsung yang regresi berganda. Dalam penelitian ini berbasis regresi Negeri Yogyakarta android dan setidaknya digunakan berganda untuk diterapkan menguji dengan mahasiswa tersebut dalam jangka waktu variabel elektronik word of mouth dan brand satu bulan ini mengakses internet dan image terhadap purchase intention suatu sosial media. Pengelompokan karakteristik produk. obyek penelitian didasarkan pada faktor demografi yang meliputi usia, jenis Uji Validitas kelamin, dan uang saku per bulan. Untuk Validitas berarti instrumen yang kategori jenis kelamin peneliti membagi digunakan dapat mengukur apa yang akan menjadi dua kelompok, yaitu laki-laki dan diukur (Ferdinand, 2006). Validitas yang perempuan. juga digunakan dalam penelitian ini, yaitu obyek validitas isi, menggambarkan kesesuaian penelitian berdasarkan pendapatan atau sebuah pengukur data dengan apa yang uang saku rata-rata per bulan, dimulai dari akan < Rp500.000,00- validitas digunakan untuk mengetahui sah Rp1.000.000,00,-, dan > Rp1.000.000,00,-, atau tidaknya suatu kuesioner. Selanjutnya angkatan kuliah responden, responden peneliti akan melakukan pengujian face memiliki smartphone atau tidak. validity, yang bertujuan untuk mengukur Selain mengelompokkan itu peneliti karakteristik Rp500.000,00,-, suatu diukur (Ferdinand, konsep terlihat 2006). telah Uji mampu Metode Analisis Data mengungkap konsep yang telah diukur. Metode analisis yang digunakan Setelah itu peneliti melakukan dalam penelitian ini meliputi metode pengujian deskriptif dan metode deskriptif dan validitas yang menunjukkan seberapa baik metode deskriptif hasil yang diperoleh dari pengukuran digunakan untuk mendeskripsikan atau yang sesuai dengan teori yang mendasari menjelaskan desain pengujian. Menurut Sekaran (2010) inferensial. Metode identitas responden dan varabel penelitian. Sedangkan metode validitas 81 validitas akan konstruk konstruk yaitu merupakan Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 12, Nomor 1, Januari 2015 kemampuan ketetapan suatu alat ukur Hipotesis dalam penelitian ini diuji yang digunakan sesuai dengan landasan menggunakan dua tahap analisis regresi. teori yang dikembangkan dalam desain Tahap pertama adalah melakukan analisis penelitian. Uji validitas dilakukan dengan regresi sederhana untuk menguji hipotesis metode pertama, yaitu mengetahui pengaruh dari Dalam Confirmatory metode Factor Analysis. Confirmatory Faktor elektronik word of mouth dan brand image Analysis, kriteria yang digunakan adalah terhadap purchase intention suatu produk. nilai factorloading. Hair et al., (2006) Tahap kedua adalah melakukan analisis menjelaskan regresi berganda untuk menguji hipotesis kriteria factor loadingdikatakan valid adalah jika lebih kedua dan ketiga, yaitu mengetahui besar dari 0,50. pengaruh dari purchase intention terhadap brand image dan word of mouth pada Uji Reliabilitas Uji reabilitas konsumen smartphone Samsung berbasis bertujuan untuk android. menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang digunakan dalam penelitian dapat Hasil dan Pembahasan dipercaya atau dapat diandalkan selain itu Dalam penelitian ini, analisis data juga bila diadakan pengukuran secara dilakukan secara deskriptif berulang kali tetap bisa memberikan inferensial. Untuk mendeskripsikan pengukuran yang relatif konsisten. Uji informasi mengenai responden, peneliti reabilitas ini menggunakan analisis inferensial. Selain menggunakan uji statistic Cronbach Alpha itu dalam bab ini peneliti juga menyajikan (α). Semakin koefisien Cronbach Alpha uji validitas dan uji reliabilitas terhadap mendekati 1, maka semakin tinggi pula instrumen atau kuesioner yang digunakan konsistensi dan stabilitas dari item alat dalam penelitian ini. Data dari kuesioner ukur yang digunakan sehingga item ini tersebut memiliki tingkat konsistensi dan kuesioner yang dikumpulkan pada 29 stabilitas yang baik dan dapat dipercaya. April 2014 sampai dengan 2 Mei 2014. Menurut kriteria Peneliti menyebarkan kuesioner sebanyak kuesioner dinyatakan reliabel adalah jika 100 dan terkumpul dengan jumlah yang nilai koefisien Cronbach-Alpha lebih besar sama. Lalu data tersebut diproses dengan dari 0,60. jumlah 100 responden. pada Hair et penelitian al., (2006) didapatkan dengan dan menggunakan Uji validitas terhadap variabel dan Uji Hipotesis item penelitian ini menggunakan teknik analisis 82 factor (confirmatory factor Pengaruh Elektronik Word ... (Arif Wibowo) analysis). Uji validitas ini menggunakan dapat dinilai dari nilai factor loading item program statistik SPSS versi 22 dengan tersebut yang memiliki nilai koefisien lebih metode rotasi faktor varimax. Tingkat besar dari 0,50. signifikansi validitas suatu item penelitian Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas : Rotated Component Matrix Rotated Component Matrix 1 2 0,712 0,783 0,884 0,850 0,784 0,727 3 EWOM 1 EWOM 2 EWOM 3 EWOM 4 EWOM 5 EWOM 6 BI 1 0,748 BI 2 0,763 BI 3 0,695 PI 1 0,739 PI 2 0,757 PI 3 0,719 Sumber : Data Primer, 2014; EWOM = Elektronik Word of Mouth; BI = Brand Image; PI = Purchase Intention. Berdasarkan hasil confirmatory item-iten pernyataan tersebut valid. factor analysis (CFA) yang disajikan dalam Komponen faktor 2 terdiri atas item-item Tabel 4.4 di atas, maka komponen faktor 1 pertanyaan terdiri atas item-item pertanyaan yang instrumen Purchase Intention (PI 1, PI 2, PI terdapat Elektronik 3). Oleh karena masing-masing item Word of Mouth (EWOM 1, EWOM 2, memiliki bobot faktor (factor loading) lebih EWOM 3, EWOM 4, EWOM 5, EWOM 6). besar dari 0,50, maka dapat disimpulkan Oleh karena masing-masing item memiliki bahwa bobot faktor (factor loading) lebih besar valid.Berdasarkan dari 0,50, maka dapat disimpulkan bahwa factor analysis yang telah dilakukan, maka item-iten dapat dalam instrumen pernyataan tersebut valid. yang item-iten terdapat pernyataan hasil disimpulkan tersebut confirmatory bahwa pernyataan pertanyaan dalam instrumen penelitian ini layak digunakan instrumen Brand Image (BI 1, BI 2, BI 3). untuk tahap berikutnya pada pengujian Oleh karena masing-masing item memiliki hipotesis. terdapat bobot faktor (factor loading) lebih besar Uji Reliabilitas dari 0,50, maka dapat disimpulkan bahwa 83 terdapat item-item Komponen faktor 3 terdiri atas item-item yang yang dalam dalam Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 12, Nomor 1, Januari 2015 Proses analisis pengujian instrumen reliabel ditunjukkan melalui koefisien selanjutnya adalah uji reliabilitas. Uji ini Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari menggunakan alat bantu statistik yaitu 0,60 (Hair et αl., 2010). SPSS versi 22. Item dan variabel yang Tabel 4.5. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Alpha-Cronbach EWOM 1 EWOM 2 EWOM 3 0,895 EWOM 4 EWOM 5 EWOM 6 BI 1 BI 2 0,617 BI 3 PI 1 PI 2 0,672 PI 3 Sumber : Data Primer, diolah, 2014 Berdasarkan data yang disajikan Reliabilitas Reliabel Reliabel Reliabel Analisis Regresi Linier Berganda data Tabel 4.5 di atas, menunjukkan bahwa Regresi linier berganda digunakan masing-masing instrumen memiliki nilai untuk menguji pengaruh lebih dari satu koefisien reliabilitas Alpha-Cronbach lebih independent variabel terhadap dependent besar dari nilai cut-off yaitu 0,60. Dengan variabel dan variabel control. Hasil analisis demikian regresi linier berganda disajikan dalam dapat disimpulkan bahwa, masing-masing instrumen penelitian ini reliabel atau handal sehingga Tabel 4.7 berikut ini. layak digunakan pada tahap berikutnya yaitu pengujian hipotesis. Tabel 4.7. Analisis Regresi Variabel Tahap 1 Tahap 2 Usia 0,021 -0,017 Jenis Kelamin 0,049 0,135 Uang Saku - 0,040 0,026 EWOM 0,382 BI R² 0,004 0,135 Dependent Variabel : Purchase Intention 84 Tahap 3 -0,050 0,089 -0,058 0,342 0,113 Tahap 4 -0,070 0,156 0,002 0,327 0,278 0,208 Pengaruh Elektronik Word ... (Arif Wibowo) Sumber : Data Primer, diolah, 2014 Berdasarkan data tabel 4.7 diatas dapat dilihat pada tabel tahap keempat menunjukkan bahwa variabel mouth mampu menjelaskan variabel purchase intention sebesar 13,5%. kontrol Brand image berpengaruh positif (usia, jenis kelamin dan uang saku) terhadap mempunyai pengaruh yang besar dalam konsumen Samsung berbasis android, pengujian hipotesis. dengan nilai Beta sebesar 0,278, dan Pengaruh elektronik word of mouth terhadap purchase intention pada dengan nilai R square sebesar 0,109 ini pada berarti peran atau kontribusi variabel konsumen Samsung berbasis android, brand image mampu menjelaskan variabel dapat ditunjukkan dengan nilai Beta purchase intention sebesar 10,9%. Hal ini sebesar 0,327 maka keterlibatan konsumen menunjukkan bahwa semakin kuat atau pada tinggi keterlibatan konsumen pada brand elektronik berpengaruh intention purchase word positif of pada mouth purchase image, maka purchase intention intention suatu produk. Sedangkan nilai R cenderung akan meningkat atau semakin square sebesar 0,135, berarti peran atau kuat. kontribusi variabel elektronik word of Berdasarkan hasil 4.7 word of mouth berpengaruh positif pada diketahui hasil dari hipotesis pertama purchase intention suatu produk. Dalam menunjukkan meningkatnya Chatterjee (2001) juga mengatakan bahwa keterlibatan konsumen pada elektronik jenis pesan ini (EWOM) dapat secara word of mouth memiliki nilai Beta sebesar efektif mengurangi resiko yang disadari 0,327, dan dengan probabilitas signifikansi oleh konsumen ketika membeli suatu 0,001. Hal tersebut dapat diartikan bahwa produk atau jasa, sehingga minat beli dan keterlibatan konsumen pada elektronik pengambilan keputusan mereka dapat bahwa Tabel 85 Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 12, Nomor 1, Januari 2015 dipengaruhi lebih jauh lagi. Minat beli Kesimpulan kedua yang dapat konsumen atas suatu produk khususnya diambil dari penelitian ini sesuai dengan produk Samsung berbasis android, akan hipotesis kedua yang dirumuskan adalah semakin konsumen brand image berpengaruh positif terhadap mempunyai keterlibatan yang besar pada purchase intention. Hal ini menunjukkan elektronik word of mouth. Misalnya bahwa semakin tinggi tingkat keterlibatan dengan cara memberikan komentar suatu terhadap brand image, maka purchase pada suatu situs yang menjual produk intention pada merek yang bersangkutan Samsung berbasis android yang membuat akan semakin kuat. Kedua kesimpulan orang lain tertarik pada produk tersebut. diatas mendukung penelitian atau riset meningkat jika Dalam Tabel 4.8 dapat dilihat juga yang sudah dilakukan sebelumnya oleh hasil dari hipotesis kedua penelitian ini Jalilvand dan Semiei (2012). Hasil dari terbukti image penelitian tersebut menunjukkan bahwa berpengaruh positif terhadap purchase elektronik word of mouth dan brand image intention dengan nilai Beta sebesar 0,278, mempunyai dan dengan probabilitas signifikansi 0,01 intention. menyatakan atau 99%. brand pengaruh pada purchase Hal ini menunjukkan bahwa semakin kuat atau tinggi keterlibatan Keterbatasan Peneliti konsumen pada Dalam purchase intention brand image, maka cenderung akan meningkat atau semakin kuat. Berdasarkan pengujian terhadap hipotesis penelitian ini terdapat beberapa ini, peneliti memiliki beberapa keterbatasan. Dengan adanya Kesimpulan penelitian penyampaina penelitian ini, mendorong penelitian memperbaiki keterbatasan diharapkan lanjutan penelitian dapat untuk dan mengembangkan lebih lanjut. kesimpulan yang dapat diambil. Sesuai Responden penelitian ini adalah dengan hipotesis penelitian yang pertama, seluruh mahasiswa S1 Universitas Negeri dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel Yogyakarta yang mempunyai smartphone elektronik word of mouth berpengaruh Samsung berbasis android saja dan tidak positif dapat digeneralisasikan pada populasi terhadap variabel purchase intention. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat responden secara keseluruhan. keterlibatan Penelitian ini hanya menguji variabel terhadap elektronik word of mouth, maka elektronik word of mouth, brand image, purchase intention pada suatu merek yang purchase intention serta variabel control bersangkutan akan semakin meningkat. seperti kelompok usia, jenis kelamin dan 86 Pengaruh Elektronik Word ... (Arif Wibowo) uang saku rata-rata perbulan. Sehingga penelitian selanjutnya perlu adanya Bambauer-Sachse, S. dan Mangold, S. (2011), “Brand Equity Dilution Through penambahan variabel -variabel yang dapat Negative Online Word-of-Mouth menjelaskan informasi yang lebih akurat Communication”, Journal of Retailing and lagi. Consumer Services, Vol. 18, pp. 38-45. Bian, X. dan Moutinho, L. (2011), yang Saran “The Role of Brand Image, Product Berdasarkan keterbatasan penelitian Involvement, disebutkan diberikan diatas, peneliti saran untuk yang penelitian selanjutnya adalah : and Knowledge In Explaining Consumer Purchase Behaviour of Counterfeits: Direct and Indirect Effects”, European Journal of Marketing, Vol. Untuk penelitian selanjutnya, jumlah 45 Nos ½, p. 191. sampel (responden) sebaiknya ditambah, Bickart, B. dan Schindler, R.M. agar dapat meminimalisasi bias yang (2001), “Internet Forums As Influential terjadi pada penelitian berikutnya. Sources Untuk penelitian selanjutnya, lingkup responden dapat diperluas, tidak of Consumer Information”, Journal of Interactive Marketing, Vol. 15 No. 3, pp. 31-40. hanya dari kalangan mahasiswa saja agar Brown, J., Broderick, A.J. dan Lee, N. hasil penelitian dapat diaplikasikan di (2007), “Word of Mouth Communication berbagai kalangan responden lainnya. Within Untuk penelitian selanjutnya, dapat ditambah variabel lain yang dapat mempengaruhi dan menjelaskan variabel purchase intention agar Online Conseptualizing Commuities: the online Sosial Network”, Journal of Interacttive Marketing, Vol. 21 No. 3, pp. 2-20. dapat Chatterjee, P. (2001), “Online diaplikasikan secara lebih komprehensif Reviews: Do Consumers Use Them?”, bagi pemasar atau produsen perusahaan. Advances in Consumers Research, Vol. 28 No. 1, pp. 129-133. DAFTAR PUSTAKA Chen, C. C., Chen, P.K., dan Huang, Adjie, M.T., Noble, S.M., dan Noble, C. E. (2012), “Brand and Consumer C.H. (2009), “The Influence of C2C Behavior”, Social Behavior and Personality, Communities Vol. 40 No. 1, pp. 105-114. On Customer Purchase Behavior”, Journal of the Academy of Chevalier, J.A. dan Mayzlin, D. Marketing Science, Vol. 38 No. 5, pp. 635- (2006), “The Effect of Word of Mouth on 653. Sales: Online Book Reviews”, Journal of 87 Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 12, Nomor 1, Januari 2015 Marketing Research, Vol. 43 No. 3 pp. 345- (TPB)”, Internet Research, Vol. 22 Iss: 5 pp. 354. 591-612. Davis, dan Keller, K. L. (2008) Strategic Brand Marquardt, A. (2009), “Measuring Brand Management 3rd ed., Upper Saddle River, Equity NJ: Prentice Hall. for International D.F., Golicic, Logistics Journal S.L. Services”, of Logistics Management, Vol. 20 No. 2, pp. 201-212. Hennig-Thurau, T.,Gwinner, K.P., Kotler. P. dan Amstrong, P. (2008), “Principles of Marketing 12th ed., New Jersey: Pearson Prentice Hall. Walsh, G. dan Gremler, D.D. (2004), Kotler, P. dan Keller, K.L. (2009), Electronic Word of Mouth via Consumer – Marketing Management 14th ed., Upper Opinion Saddle River, New Jersey: Person Pretice Platforms: What Motivates Consumer to Articulate Themselves On the Hall. Internet”, Jurnal of Interactive Marketing, Vol. 18 No. 1, pp. 38-52. Jalilvand, M. R. dan Samiei, N. Romaniuk, J. (2007), “Word of Mouth and Viewing of Television Programs”, Journal of Advertising. Vol. 47 No. 3. (2002), “The Effect of Electronic Word of Schiffman, L.G. dan Kanuk, L.L. Mouth On Brand Image and Purchase (2009), Consumer Behavior 10th ed., Intention : An Empirical Study in the Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall. Automobile Industry in Iran”, Marketing Sekaran, U. dan Roger Bougie. Intelligence & Planning. Vol. 30 Iss: 4 pp. (2009), Research Methods for Business: A Skill 460-476. Building Approach 5th ed., West Sussex: Jalilvand, M. R. dan Samiei, N. John Wiley and Sons Ltd. (2002), “The Impact of Electronic Word of Mouth On A Tourism Destination Choice: www.topbrand-award.com diakses pada April 2014 Testing the Theory of Planned Behavior www.wikipedia.com diakses pada April 2014 88