PARALEL GENERATOR (Tugas Akhir Percobaan Generator AC) OLEH Nama : Surya Andika Npm :1215031070 Kelompok: 6 (enam) LABORATORIUM KONVERSI ENERGI ELEKTRIK LABORATORIUM TERPADU TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2013 SURYA ANDIKA BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar belakang Dalam dunia kelistrikan, kita mengenal suatu alat yang di sebut motor listrik dan generator listrik. Secara sederhana, generator listrik berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik sedangkan motor listrik berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Dari kedua fungsi dari masing-masing alat tersebut terdapat hubungan. Sebuah generator akan bekerja dengan di bantu motor listrik untuk menggerakkan generator tersebut. Dari fungsi generator tersebut menjadikan alat ini sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Generator sendiri ada dua macam yaitu generator arus searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC). Pada pembahasan kali ini, saya akan mencoba menjelaskan tentang generator yaitu generator listrik arus bolak-balik. Untuk mendapatka daya pada generator listrik arus bolak-balik (AC) ada beberapa metode yang dilakukan salah satunya adalah memparalel dua atau lebih generator. Metode ini apa memberi keuntungan salah satunya dapat menjaga koninyuitas apabila terjadi kerusakan pada salah satu generator. 1.2 Tujuan 1. Menjelaskan pengertian generator arus bolak-balik (AC) 2. Menjelaskan pengertian paralel generator 3. Mengetahui keuntunga dari paralel generator 1.3 Rumusan masalah 1. Apa pengertian dari generator arus bolak-balik (AC) ? 2. Apa pengertian dari paralel generator ? 3. Apa saja keuntungan dari paralel generator SURYA ANDIKA BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian generator arus bolak-balik (AC) Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-balik. Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga seabagai alternator, generator AC (alternating current), atau generator sinkron. Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet pada stator. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator. Mesin ini tidak dapat dijalankan sendiri karena kutub-kutub rotor tidak dapat tiba-tiba mengikuti kecepatan medan putar pada waktu sakelar terhubung dengan jala-jala. Prinsip kerjanya dapat dipelajari dengan teori medan elekronik. Poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetic permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan tegangan dan aruslistrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik. SURYA ANDIKA Generator AC merupakan komponen yang dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Penggunaan generator saat ini dapat dimanfaakan sebagai pembangkit listrik Generator AC atau altenator bekerja pada prinsip yang sama dari induksi elektromagnetik sebagai generator DC.Arus bolak balik dapat dihasilkan dari perputaran lilitan pada medan magnet atau perputaran medan magnet pada lilitan stasioner(seimbang/tidak berubah).Nilai dari tegangan tergantung pada: 1 Jumlah perputaran pada lilitan 2 Kekuatan medan 3 Kecepatan rotasi lilitan / medan magnet Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau alternator. Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat penting dalam proses perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau uranium ke dalam bentuk yang bermanfaat untuk digunakan dalam industri atau rumah tangga. Dalam generator arus bolak-balik bertegangan rendah yang kecil, medan diletakan pada bagian yang berputar atau rotor dan lilitan jangkar pada bagian yang diam atau stator dari mesin Konstruksi Generator AC SURYA ANDIKA Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu: 1. Stator, merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan bolak-balik, antara lain: Inti stator. Bentuk dari inti stator ini berupa cincin laminasi-laminasi yang diikat serapat mungkin untuk menghindari rugi-rugi arus eddy (eddy current losses). Pada inti ini terdapat slot-slot untuk menempatkan konduktor dan untuk mengatur arah medan magnetnya. Belitan stator. Bagian stator yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang terdapat di dalam slot-slot dan ujung-ujung kumparan. Masing-masing slot dihubungkan untuk mendapatkan tegangan induksi. Alur stator. Merupakan bagian stator yang berperan sebagai tempat belitan stator ditempatkan. Rumah stator. Bagian dari stator yang umumnya terbuat dari besi tuang yang berbentuk silinder. Bagian belakang dari rumah stator ini biasanya memiliki sirip-sirip sebagai alat bantu dalam proses pendinginan. Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapislapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata SURYA ANDIKA (rotor silinder). Konstruksi dari generator sinkron dapat dilihat pada gambar berikut ini. 2. Rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang menginduksikan ke stator. Stator dipisahkan oleh celah udara (air gap). Rotor terdiri dari dua bagian umum, yaitu: 1 Inti kutub 2 Kumparan medan Pada bagian inti kutub terdapat poros dan inti rotor yang memiliki fungsi sebagai jalan atau jalur fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan medan. Pada kumparan medan ini juga terdapat dua bagian, yaitu bagian penghantar sebagai jalur untuk arus pemacuan dan bagian yang diisolasi. Isolasi pada bagian ini harus benar-benar baik dalam hal kekuatan mekanisnya, ketahanannya akan suhu yang tinggi dan ketahanannya terhadap gaya sentrifugal yang besar. Konstruksi rotor untuk generator yang memiliki nilai putaran relatif tinggi biasanya menggunakan konstruksi rotor dengan kutub silindris atau ”cylinderica poles” dan jumlah kutubnya relatif sedikit (2, 4, 6). Konstruksi ini dirancang tahan terhadap gaya-gaya yang lebih besar akibat putaran yang tinggi. SURYA ANDIKA Untuk putaran generator yang relatif rendah atau sedang (kurang dari 1000 rpm), dipakai konstruksi rotor dengan kutub menonjol atau ”salient pole” dengan jumlah kutub-kutub yang relatif banyak. Pada prinsipnya, salah satu dari penghantar atau kutub-kutub ini dibuat sebagai bagian yang tetap sedangkan bagian-bagian yang lainnya dibuat sebagai bagian yang berputar. Prinsip Kerja Generator AC Gambar : Rangkaian Ekivalen Generator AC SURYA ANDIKA Gambar : Prinsip Kerja Generator AC Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar induksi elektromagnetik. Tegangan bolak-balik akan dibangkitkan oleh putaran medan magnetik dalam kumparan jangkar yang diam. Dalam hal ini kumparan medan terletak pada bagian yang sama dengan rotor dari generator. Nilai dari tegangan yang dibangkitkan bergantung pada : 1 Jumlah dari lilitan dalam kumparan. 2 Kuat medan magnetik, makin kuat medan makin besar tegangan yang diinduksikan. 3 Kecepatan putar dari generator itu sendiri. Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan akan diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara penghantar bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah menunjukkan arah aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang digerakkan. Cara kerja sederhana: 1 Ketika kumparan diputar didalam medan magnet,satu sisi kumparan(biru) bergerak ketassedang lainnya(kuning)bergerak kebawah. SURYA ANDIKA 1 Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang semakin sedikit,sehingga padakedua sisi kumparan mengalir arus listrik mengitari kumparan mengalir arus listrik mengitarikumparan hingga kumparan sinusoid. 2 Pada posisi sinusoid kumparan tidak mengalami perubahan garis gaya magnet sehingga tidak ada listrik yang mengalir pada kumparan. 3 Pada posisi ini kumparan mendapat garis ± garis magnet maksimum. 4 Kumparan terus berputar hingga sisi biri bergerak kebawah dan sisi kuning bergerak keatas. 5 Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang bertambah banyak,sehingga padasetiap sisi kumparan mengalir arus listrik yang berlawanan hingga posisi kumparansinusoidal.Kumparan terus berputar hingga sisi biru bergerak ketas dan sisi kuning bergerak kebawah. 6 Agar menimbulkan medan magnet yang berpotongan dengan konduktor pada stator rator diberi eksitasi.Karena ada dua kutub yang berbeda,utara dan selatan,maka tegangan yangdihasilkan pada stator adalah tegangan bolak balik dengan gelombang sinusoidal. 7 Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan masyarakat. 2.2 Paralel Generator Paralel generator dapat diartikan menggabungkan dua buah generator tau lebih dan kemudian dioperasikan secara bersama –sama dengan tujuan : 1 Mendapatkan daya yang lebih besar. 2 Untuk effisiensi (Menghemat biaya pemakaian operasional dan 3 Menghemat biaya pembelian) SURYA ANDIKA 1 Untuk memudahkan penentuan kapasitas generator. 2 Untuk menjamin kotinyuitas ketersediaan daya listrik. Jika kita hendak memparalelkan dua generator atau lebih tentunya kita harus memperhatikan beberapa persyaratan paralel generator tersebut. 1 persyaratan yang harus dipenuhi adalah, Beberapa Tegangan kedua generator harus mempunyai amplitudo yang sama. 2 3 Tegangan kedua generator harus mempunyai frekwensi yang sama Tegangan antar generator harus sefasa. 1 Dengan persyaratan diatas berlaku apabila, Lebih dari dua generator yang akan kerja paralel. 2 3 Dua atau lebih sistem yang akan dihubungkan sejajar. Generator atau pusat tenaga listrik yang akan dihubungkan pada sebuah jaringan. Metoda sederhana yang dipergunakan untuk mensikronkan dua generator atau lebih adalah dengan mempergunakan sinkroskop lampu. Yang harus diperhatikan dalam metoda sederhana ini adalah lampu – lampu indikator harus sanggup menahan dua kali tegangan antar fasa. Sinkronoskop Lampu Gelap Jenis sinkronoskop lampu gelap pada prinsipnya menghubungkan antara ketiga fasa, yaitu U dengan U, V dengan V dan W dengan W.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar Skema Sinkronoskop Lampu Gelap SURYA ANDIKA Pada hubungan ini jika tegangan antar fasa adalah sama maka ketiga lampu akan gelap yang disebabkan oleh beda tegangan yang ada adalah nol. Demikian juga sebaliknya, jika lampu menyala maka diantara fasa terdapat beda tegangan. Ini dapat dijelaskan pada gambar berikut. Gambar Beda tegangan antara fasa pada sinkronoskop lampu gelap SURYA ANDIKA Sinkronoskop Lampu Terang Jenis sinkronoskop lampu terang pada prinsipnya menghubungkan antara ketiga fasa, yaitu U dengan V, V dengan W dan W dengan U. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar Skema Sinkronoskop Lampu Terang Sinkronoskop jenis ini merupakan kebalikan dari sinkronoskop lampu gelap. Jika antara fasa terdapat beda tegangan maka ketiga lampu akan menyala sama terang dan generator siap untuk diparalel. Kelemahan dari sinkronoskop ini adalah kita tidak mengetahui seberapa terang lampu tersebut sampai generator siap diparalel. Ini dapat dijelaskan dengan gambar dibawah ini. Gambar Beda tegangan antara fasa sinkronoskop lampu terang SURYA ANDIKA Sinkronoskop Lampu Terang Gelap Sinkronoskop jenis ini dapat dikatakan merupakan perpaduan antara sinkronoskop lampu gelap dan terang. Prinsip dari sinkronoskop ini adalah dengan menghubungkan satu fasa sama dan dua fasa yang berlainan, yaitu fasa U dengan fasa U, fasa V dengan fasa W dan asa W dengan fasa V. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema dibawah ini. Gambar Skema sinkronoskop lampu terang gelap Pada sinkronoskop ini generator siap diparalel, jika satu lampu gelap dan dua lampu lainnya terang. Pada kejadian ini dapat diterangkan pada gambar berikut ini. Gambar Beda tegangan antara fasa sinkronoskop lampu terang gelap SURYA ANDIKA Namun apabila persyaratan paralel antar generator tidak terpenuhi maka : 1. Jika Frekwensi tidak sama berdasarkan rumus f = ((p*n)/120) maka terdapat hubungan kesebandingan antara f dan n, jika frekwensi tidak sama atau f1 > f2, makaseolah – olah generator pertama (G1) akan menarik generator kedua (G2). Dan G2 diperlakukan sebagai beban (motor) oleh G1. 2. Jika Tegangan tidak sama Diagram paralel 2 generator Dari diagram diatas, diketahui bahwa G1 dengan tegangan output E1 /phasa dan tegangan G2 adalah E2 / phase, dan Rbeban atau bubar 0. Dengan hukum kirchoff, bahwa E = 0 Pada loop 1, E1 – E2 – i1*Rbusbar = 0 E1 – E2 – i1* 0 = 0 Karena G1 paralel G2 maka, E1 = E2, sehingga E1 – E1 – i1*Rbusbar = 0 i1 = (0/ Rbusbar) = 0/0 = 0 Apabila E1 E2 maka, E1 – E2 = Ei1 = (E / Rbusbar) = Dan arus i1 akan memukul ke G2.Keterangan… Paralel Generator Instalasi / Pengkabelan Generator SURYA ANDIKA Gambar Fungsional Untuk Sistem 2 Generator Keterangan gambar, A adalah ampere meter A SW adalah switch amperemeter pada masing – masing fasa V adalah voltmeter V SW adalah switch voltmeter pada masing – masing fasa W adalah wattmeter F adalah frekwensi meter F SW adalah switch untuk mengetahui frekwensi dari masing – masing generator SY adalah Sinkronoskop SY SW adalah switch untuk sinkronisasi antar generator L adalah lampu indikator sinkronoskop REG ADJ adalah regulator adjusment tegangan secara automatis MAN ADJ adalah adjusment tegangan secara manual REG SW adalah switch untuk menindahkan pengaturan tegangan dari manual ke automatis atau sebaliknya GOV SW adalah switch untuk govenor. BKR SW adalah breaker switch untuk pelepas beban pada masing – masing generator BKR adalah breaker untuk koneksi generator ke beban PRM adalah primemover dalam hal ini adalah diesel engine SURYA ANDIKA G adalah generator EXC adalah exciter dari generator FLD adalah field windings (magnets) CT adalah current transformator Load Sharing Konsep Load Sharing Permasalahan yang pasti timbul untuk memparalelkan generator dengan kapasitas yang berbeda adalah terjadinya overload pada generator yang kapasitasnya lebih rendah. Untuk mengatasi permasalahan ini terlebih dahulu kita mengetahui karakteristik dari setiap generator. Karakteristik yang dimaksud adalah karakteristik daya terhadap putaran atau frekwensi. Selain itu karakteristik dari masing – masing generator harus mempunyai droop yang sama. Dengan karakteristik yang demikian kita dapat melakukan pengaturan daya generator sehingga dapat mencapai prosentase yang sama pada masing – masing unit generator yang diparalel. Implementasi dari karakteristik tersebut adalah dengan diagram karakteristik frekwensi - daya. Supaya terjadi distribusi beban seperti pada diagram karakteristik, maka antar generator dioperasikan pada kecepatan bersama yang besarnya adalah sebagai berikut, Kecepatan bersama = b/d * g atau = c/e * g (%) SURYA ANDIKA Diagram Karakteristik Frekwensi Terhadap Daya Dua Genset. dimana, 1. Frekwensi atau putaran bersama. 2. Beban pada genset 1. 3. Beban pada genset 2 4. Kapasitas genset 1. 5. Kapasitas genset 2 6.Total beban kedua genset. 7. Putaran atau frekwensi tanpa beban dari kedua genset. Dengan demikian bila dua generator yang berkerja secara paralel, dan jika salah satu generator karakteristik droopnya dinaikkan maka akan mengakibatkan, 1. Frekwensi akan naik. 2. Daya yang disediakan oleh generator karakteristik droopnya akan bertambah. yang dinaikkan Untuk mendapatkan putaran generator dengan pembagian beban yang demikian dapat digunakan formula dimana, Sal adalah Putaran pada saat beban yang dibangkitkan Sfl adalah Putaran pada saat beban penuh Snl adalah Putaran pada saat beban kosong SURYA ANDIKA Aplikasi Load Sharing Aplikasinya supaya terjadi distribusi beban antar genset yang demikian maka dipergunakan alat load sharer untuk membagi beban genset secara proporsional berdasarkan kapasitas generator. Beberapa merek dipasaran menggunakan parameter tambahan selain parameter diatas yaitu persentase diviasi total kuat arus genset atau total kuat arus genset dan tranformator arus yang diperlukan. Sistem rangkaian salah satu peralatan load sharer dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Sistem Rangkaian Load Sharer Selco Model T4300 Dan Auto Synchronization T4000 Prosedur Praktis Paralel Generator Karena pertambahan beban sistem kelistrikan yang harus ditanggung oleh generator maka diperlukan pertambahan daya dari generator lain untuk mengcover beban sistem kelistrikan. Untuk keperluan tersebut diperlukan paralel generator yang mengacu pada persyaratan paralel dengan prosedur sebagai berikut. SURYA ANDIKA 1. Pastikan bahwa breaker dari generator yang akan diparalel (incoming generator) dalam keadaan terbuka, atau dengan katalain incoming generator terisolasi dengan sistem. 2. Pastikan AVR (Automatic Voltage Regulator) dalam keadaan “Automatic”, bukan manual. 3. Start Prime mover sampai pada spesifikasi putaran tanpa beban. 4. Gunakan governor control untuk mengeset frekwensi Incoming generator lebih tinggi 1/10 dari frekwensi sistem. 5. Gunakan AVR untuk mengeset Tegangan Incoming Generator sama atau lebih tinggi dari sistem. 6. Gunakan Synchroscope pada incoming generator dan set frekwensi incoming generator berputar perlahan – lahan di daerah “Fast” mendekati 0. 7. Tutup breaker incoming generator saat 1 sampai 2 derajat pada synchroscope sebelum posisi 0. Dengan asumsi breaker mepunyai massa lembam dengan demikian penutupan breaker tepat pada angka 0 pada synchroscope. 8. Matikan synchroscope. 9. Dengan governor control, buat perpindahan beban ke incominggenerator secara perlahan – lahan. 10. Jika power faktor yang terbaca antara 2 generator atau lebih yang diparalel tidak sama maka, set AVR masing – masing generator sampai power faktor setiap generator mendekati sama. Jika menggunakan peralatan automatic synchronizer yang digabung dengan peralatan Load sharer dan kVA sharer kita hanya mengikuti langkah 1 dan 3, selain itu kita dapat mempersingkat semua langkah diatas. Lama waktu yang diperlukan untuk langkah – langkah diatas dengan menggunakan peralatan automatic (AS, LS dan kVA S) adalah berkisar antara 10 sampai 15 detik. Rules Untuk menjamin kondisi layak laut maka kapal harus memenuhi standart aturan Biro Klasifikasi.Untuk ketentuan jumlah generator dikapal, Sekurang- SURYA ANDIKA kurangnya dua agregat yang terpisah dari mesin penggerak utama harus disediakan untuk pemberian daya instalasi listrik [BKI, 1996]. Ini untuk menjamin jika generator terjadi kerusakan dilaut maka kapal masih dapat beroperasi. Ketentuan untuk kapasitasnya, daya keluar dari generator yang sekurang kurangnya diperlukan untuk pelayanan dilaut harus 15% lebih tinggi daripada kebutuhan daya yang ditetapkan dalam balans daya [BKI, 1996]. Ini dimungkinkan untuk keperluan arus saut dari motor – motor listrik peralatan diatas kapal. Sedangkan untuk ketentuan paralel generator dengan kapasitas berbeda maka beda keluaran daya reaktif dari setiap generator tidak boleh lebih kecil 15% dari keluaran daya reaktif generator kapasitas lebih besar dan tidak boleh lebih kecil 25% dari daya reaktif generator berkapasitas lebih kecil [BKI, 1996]. Aturan ini dimaksudkan untuk keamanan dalam operasional generator pada kapasitas berbeda supaya tidak terjadinya beban berlebih. Ketentuan untuk variasi frekwensi adalah + 5% [BKI, 1996], dengan demikian karakteristik droop generator tidak boleh lebih dari 5%, ini dimaksudkan untuk kestabilan kontrol operasional generator dikapal. 2.3 Keuntungan paralel generator Reliability Reliability dapat diartikan kehandalan dan kontunuitas system .Dengan adanya unit cadangan , maka ketersediaan power supply terjamin.Dengan harapan jika pada saat operasionla terjadi gangguan / rusak, naka dapat segera digantikan dengan unit cadangan. Kalaupun tidak ada Unit cadangan , pada saat 2 buah generator bekerja parallel dan salah satu mengalami gangguan serius sehingga breaker lepas, maka unti yang lain dapat menggantikan paling tidak 65 % dari total daya beban. Dan diprioritaskan untuk beban beban Essensial (penting) seperti : Lampu penerangan , lift,escalator, computer dimana AC tidak perlu diaktifkan karma termasul beban Non Essensial. SURYA ANDIKA Expandability Expandability mempunyai arti dapat diperluas atau dikembangkan. Dengan kapasitas generator yang telah dirancang sejak awal, biasanya sering kesulitan untuk mencukupi pertumbuhan/perkembangan beban yang semakin pesat listrik. Jika dengan menggunakan satu generator maka diperlukan penggantian Ukuran generator dengan ukuran yang lebih besar dalam hal ini biayanya akan tinggi. Dengan persiapan penambahan unit tambahan yang dipersiapkan tempat serta instalasinya maka perluasan / pengembangan akan penambahan beban sudah dapat di antisipasi dengan biaya yang lebih hemat. FLEXIBILITY Flexibility mempunyai arti fleksibelitas dalam Instalasi. Dengan kata lain pembagian beban berat dapat terbagi merata dengan menggunakan beberapa buah genset sehingga instalasi pemipaan dan instalasi kabel power akan lebih mudah karena tidak dalam ukuran yang besar besar dibandingkan dengan satu genset yang kapasitasnya sama. SERVICEABILITY Serviveability mempunyai arti kemudahan dalam perawatan dan maintenance tanpa harus mengurangi standby power untuk beban beban critical ( Essensial). Jika salah satu dari generator mengalami kerusakan atau memang dalam masa perawatan maka generator yang ada dirasa masih mampu mensupply beban bebak critical bilamana terjadi gangguan pada power supply utama ( PLN). EFFICIENCY & COST EFFECTIVENESS Dalam pemakaian biasanya beban mempunyai karakteristik dimana pada saat tertentu bebannya tinggi dan pada saat tertentu pula bebannya rendah. SURYA ANDIKA Jika beban kecil maka cukup satu saja genset yang standby jika PLN mengalami gangguan . Hal ini akan mempertimbangkan SFC (specific Fuel Consumption) dari mesin. Mesin Diesel mempunyai SFC maximum bila bebannya minimal 80 % - 100 % dari kapasitas nominal. Beban tersebut jika di supply dengan 1 buah genset yang besar maka perbandingan beban dengan kapasitas dayanya menjadi kecil bisa jadi kurang dari 50 % . dengan demikian SFC pemakaian bahan bakarnya menjadi lebih besar Dalam usaha untuk memparalelkan generator tentu perlu diperhatikan beberapa ketentuan yang menjadi prasyarat dalam system parallel generator . Ada 2 kondisi yang perlu diperhatikan dalam parallel generator yaitu : 1-Syarat syarat yang di perlukan sebelum generator di sinkron. 2Hal hal yang perlu di perhatikan setelah sinkron agar dapat berfungsi selayaknya. SURYA ANDIKA III PENUTUP Demikian penyusuan makalah tentang generator arus searah (DC). Semogadapat bermanfaat untuk kita semua. SURYA ANDIKA Daftar pustaka 1. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd= 1&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Feprints.undip.ac.id%2F23 27%2F1%2FParalel_Generator.pdf&ei=HpS7UroZxYytB4bBgMAM& usg=AFQjCNF8dtMJAroN1H9aVZSXDkAjp_Ocw&sig2=ITEN_nA3IBQLPHJDZcy3x w&bvm=bv.58187178,d.bmk ( Diakses pada 15 Desember 2013 pukul 20.30 WIB) 2. http://dimasgenset.blogspot.com/2013/08/paralelsynchronegenerator.html (Dikases pada 26 Desember 2013 pukul 17.13 WIB) 3. http://www.scribd.com/doc/108486983/generator-ac (Dikases pada 26 Desember 2013 pukul 17.13 WIB). 4. http://mrratkey.blogspot.com/ (Dikases pada 26 Desember 2013 pukul 17.13 WIB). SURYA ANDIKA