pengaruh karakteristik perusahaan terhadap corporate social

advertisement
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Nur Maemunah Permata Sari1
DR. Luluk Kholisoh2
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi - Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya 100, Depok – 16424
[email protected]
[email protected]
ABSTRAK
Perusahaan mempunyai peran selain memberi manfaat positif terhadap
ekonomi juga berkontribusi terhadap menurunnya kondisi sosial masyarakat.
Perusahaan manufaktur memiliki kontribusi yang cukup besar dalam masalahmasalah polusi, limbah, keamanan produk dan tenaga kerja. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui apakah karakteristik perusahaan (size perusahaan, ukuran dewan
komisaris, profitabilitas (ROA), serta ketegori KAP) mempengaruhi pengungkapan
sosial perusahaan sektor manufaktur.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara
simple sampling random perusahaan manufaktur yang tercatat (go public) di Bursa
Efek Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam ICMD tahun 2006, 2007 dan
2008 serta terdaftar dalam website BEI. Sampel yang digunakan adalah 103
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tiga tahun
(2006-2008). Metode analisis pengungkapan sosial perusahaan adalah dengan
menggunakan check list item CSR Disclosure. Perusahaan yang mengungkapkan
terbagi menjadi 19 kategori sub sektor, yaitu 103 perusahaan dengan persentase
secara tiga tahun berurutan adalah 26,03 %, 23,61 % dan 20,53 % dengan uji non
parametrik karena data yang diolah tidak normal serta berupa data kategori.
Berdasarkan penelitian, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
belum dikatakan baik atau masih rendah karena masih sedikitnya perusahaan yang
melakukan pengungkapan pada Annual Report perusahaan dan hanya beberapa item
saja yang memiliki nilai persentase pengungkapan yang tinggi. Selain itu, didapat
hasil berdasarkan uji korelasi bahwa semua variabel bebas memiliki hubungan yang
sangat erat dan cukup erat terhadap CSR Disclosure, sedangkan berdasarkan hasil
statistika non parametrik bahwa hanya ukuran dewan komisaris serta kategori KAP
saja yang mempengaruhi Corporate Social Responsibility Disclosure.
Kata Kunci : Corporate Social Responsibility Disclosure, Annual Report,
Sustainability Reporting, Perusahaan Manufaktur
1. PENDAHULUAN
Permasalahan yang dihadapi oleh bangsa dan negara ini semakin kompleks.
Anggaran yang kecil serta konsentrasi pemerintah yang tersorot ke beberapa
persoalan menyebabkan pemerintah tidak akan mampu mengatasinya. Kemitraan dan
kerjasama antara pemerintah dengan berbagai elemen bangsa, khususnya dunia usaha
melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Masalah yang ditimbulkan perusahaan manufaktur mengakibatkan adanya
aksi protes yang dilakukan oleh berbagai pihak yang berkepentingan, baik yang
bersifat internal seperti karyawan, shareholder, ataupun yang bersifat eksternal, yakni
serikat pekerja, pemasok, konsumen, pesaing, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)
dan badan-badan pemerintah. Tuntutan melalui aksi protes yang dilakukan oleh pihak
internal maupun eksternal bertujuan agar perusahaan lebih meningkatkan kesadaran
akan tanggung jawab sosial, yaitu dengan cara memperhatikan dan
mempertimbangkan akibat dari kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisa item
dalam Corporate Social Responsibility Disclosure, untuk mengetahui sejauh mana
gambaran tentang pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilaksanakan oleh
perusahaan manufaktur di Indonesia, untuk mengetahui pengaruh karakteristik
perusahaan (size perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, dan kategori
KAP) dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pada karakteristik
perusahaan terhadap CSR Disclosure pada periode tahun 2006 hingga tahun 2008.
2. LANDASAN TEORI
2.1
Corporate Social Responsibility
Perusahaan memiliki kewajiban sosial atas apa yang terjadi di sekitar
lingkungan masyarakat. Selain menggunakan dana dari pemegang saham, perusahaan
juga menggunakan dana dari sumber daya lain yang berasal dari masyarakat
(konsumen), sehingga merupakan suatu hal yang wajar jika masyarakat mempunyai
harapan tertentu terhadap perusahaan.
Definisi CSR menurut World Bank adalah:
“ The commitment of business to contribute to sustainable economic
development working with employees and their representatives the local
community and society at large to improve quality of life, in that are both
good for business and good for development. “
2.2
Teori Corporate Social Responsibility
Keberadaan CSR yang telah dikenal dari tahun 1970an didukung sejumlah
teori. Teori-teori yang berkaitan dengan CSR yaitu:
2.2.1
Teori Piramida
Teori Piramida ditemukan oleh Archie B. Carrol. Dalam teori ini CSR
(tanggung jawab sosial perusahaan) dapat dilihat berdasarkan empat jenjang yang
merupakan satu kesatuan. Berikut adalah gambar dari teori Piramida.
Gambar 2.2
Teori Piramida
Sumber: http: //www.cbe.wwu.edu/dunn/rprnts.pyramidofcsr.pdf.08/09/2006
2.2.2
Teori Triple Bottom Line
Istilah Triple Bottom Line dipopulerkan oleh John Elkington pada tahun 1997
melalui bukunya “Cannibals with Forks, The Triple Bottom Line of Twentieth
Century Business”. Elkington mengembangkan konsep Tripple Bottom Line dalam
istilah economic prosperity, environmental quality dan social justice. Selain mengejar
profit, perusahaan juga harus memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan
kesejahteraan masyarakat (people) dan turut berkontribusi aktif dalam menjaga
kelestarian lingkungan (planet). Hubungan ini kemudian diilustrasikan dalam bentuk:
Gambar 2.3
Teori Triple Bottom Line
Sumber: Wibisono (2007: 32)
Dalam konsep tersebut, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung
jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu aspek ekonomi yang direfleksikan
dalam kondisi finansial-nya saja, namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan
lingkungannya. Ketiga faktor ini sangat berkaitan dan terkadang bertentangan.
2.2.3
ISO 26000: Guidance Standard on Social Responsibility
Secara tradisional saat ini tercatat sejumlah inisiatif implementasi CSR.
Inisiatif ini diusulkan, baik oleh organisasi internasional independent, seperti Global
Reporting Initiative (GRI), lembaga pemerintah seperti Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD) Pada bulan September 2004, ISO
(International Standard Organization) sebagai induk organisasi standarisasi
internasional berinisiatif mengundang berbagai pihak untuk membentuk tim (working
group) yang melahirkan panduan dan standarisasi untuk tanggung jawab sosial
(Social Responsibility) yang akan diberi nama ISO 26000: Guidance Standard on
Social Responsibility (Wibisono: 2007).
3. METODE PENELITIAN
Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat (go public) di
Bursa Efek Indonesia sebagaimana tercantum dalam Indonesian Capital Market
Directory tahun 2006, 2007 dan 2008 serta terdaftar dalam website Bursa Efek
Indonesia (www.idx.co.id). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder berupa laporan tahunan perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di BEI
tahun 2006-2008 dengan menggunakan alat analisis berupa checklist item CSR
Disclosure dan uji statistika dengan software Microsoft Excel dan SPSS versi 17.
4. PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Objek Penelitian
Pada bab ini akan disajikan hasil dari analisis data berdasarkan pangamatan
sejumlah variabel yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
karakteristik perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure
(pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan).
Tabel 4.1
Rata-rata CSR Disclosure Perusahaan Manufaktur Tahun 2006-2008
2006
2007
2008
KATEGORI / TAHUN
(%)
(%)
(%)
1.
LINGKUNGAN
Pengendalian polusi kegiatan operasi, pengeluaran
riset dan pengembangan untuk pengurangan polusi
52,63
50,00
83,87
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi
perusahaan tidak mengakibatkan polusi atau
memenuhi ketentuan hukum dan peraturan polusi
Pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi
telah atau akan dikurangi
Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan
akibat pengolahan sumber alam, misalnya reklamasi
daratan atau reboisasi
Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang
kaca, besi, minyak, air dan kertas
Penggunaan material daur ulang
Menerima penghargaan berkaitan dengan programprogram lingkungan yang dibuat perusahaan
Merancang fasilitas yang harmonis dengan
lingkungan
Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk
memperindah lingkungan
Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah
Pengolahan limbah
Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor
dampak lingkungan perusahaan
Perlindungan lingkungan hidup
39,47
52,94
45,16
39,47
44,12
48,38
42,11
50,00
22,58
50,00
55,26
70,59
44,12
83,87
74,19
42,11
73,53
67,74
78,95
61,76
87,10
6,58
7,89
86,84
18,42
10,53
76,47
10,53
18,42
67,74
18,42
78,95
52,94
35,29
10,53
52,94
76,32
76,47
77,42
10,53
76,32
35,29
67,65
70,97
51,61
39,47
86,84
35,29
61,76
64,52
80,65
18,42
52,63
29,41
50,00
35,48
77,42
KESEHATAN DAN KESELAMATAN TENAGA KERJA
Mengurang polusi, iritasi, atau resiko dalam
lingkungan kerja
73,68 73,53
Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan
kesehatan fisik atau mental
50,00 70,59
80,65
ENERGI
Menggunakan energi secara lebih efisien dalam
kegiatan operasi
Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi
energi
Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang
Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi
konsumsi energi
Peningkatan efisiensi energi dari produksi
Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi
energi dari produk
Kebijakan energi perusahaan
70,96
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Statistik kecelakaan kerja
Mentaati
peraturan
standar
kesehatan
dan
keselamatan kerja
Menerima
penghargaan
berkaiatan
dengan
keselamatan kerja
Menetapkan suatu komite keselamatan kerja
Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan
kerja
Pelayanan kesehatan tenaga kerja
LAIN-LAIN TENAGA KERJA
Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita /
orang cacat
Persentase / jumlah tenaga kerja wanita / orang cacat
dalam tingkat managerial
Tujuan penggunaan tenaga kerja wanita / orang cacat
dalam pekerjaan
Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita / orang
cacat
Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di
tempat kerja
Memberi bantuan keuangan peda tenaga kerja dalam
bidang pendidikan
Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja
Bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang
dalam proses mengundurkan diri atau yang telah
membuat kesalahan
Perencanaan kepemilikan rumah karyawan
Fasiilitas untuk aktivitas reksreasi
Persentase gaji untuk pensiun
Kebijakan penggajian dalam perusahaan
Jumlah tenaga kerja dalam perusahaan
Tingkatan managerial yang ada
Disposisi staff-dimana staff ditempatkan
Jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka
Statistik tenaga kerja, misal: penjualan per tenaga
kerja
Kualifikasi tenaga kerja yang direkrut
Rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja
Rencana pembagian keuntungan lain
21,05
29,41
35,48
86,42
70,59
83,87
65,79
52,63
61,76
50,00
51,61
48,39
36,84
18,42
41,18
44,12
54,84
51,61
0
5,89
12,90
0
2,94
7,70
39,47
50,00
51,61
57,89
61,76
67,74
28,95
29,42
48,39
52,63
57,89
50,00
61,76
83,87
67,74
26,32
0
13,16
52,63
0
26,32
13,16
26,32
31,58
29,41
17,65
14,71
50,00
2,94
29,41
14,71
29,41
29,41
35,48
19,35
25,81
83,87
25,81
35,48
25,81
35,48
35,48
26,32
13,16
39,47
26,32
29,41
14,71
35,29
29,41
35,48
25,81
64,52
35,48
Informasi hubungan manajemen dengan tenaga kerja
21. dalam meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja
Informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja dan masa
22. depan perusahaan
23. Laporan tenaga kerja yang terpisah
24. Hubungan perusahaan dengan serikat buruh
25. Gangguan dan aksi tenaga kerja
26. Informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan
27. Kondisi kerja secara umum
Re-organisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga
28. kerja
29. Statistik perusahaan tenaga kerja
50,00
29,41
35,48
18,42
13,16
18,42
0
31,58
29,42
44,12
14,71
44,12
5,88
29,41
29,41
51,61
25,81
51,61
12,90
35,48
35,48
26,32
5,26
29,41
20,59
35,48
38,71
29,42
29,41
35,48
26,32
29,41
35,48
50,00
13,16
65,79
44,12
73,53
50,00
61,29
50,00
90,32
57,89
61,76
61,29
26,32
55,23
44,12
61,79
38,71
80,65
26,32
44,12
80,65
50,00
50,00
61,29
KETERLIBATAN MASYARAKAT
Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk
mendukung aktivitas masyarakat, pendidikan dan seni 57,89
Tenaga kerja paruh waktu dari mahasiswa / pelajar
5,26
Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat
44,74
Membantu riset medis
78,95
Sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau
pameran seni
50,00
61,76
44,12
50,00
73,53
96,77
61,29
83,87
74,19
47,06
74,19
PRODUK
perusahaan, termasuk
Pengembangan produk
pengemasannya
Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan
2. produk
Informasi
proyek
riset
perusahaan
untuk
3. memperbaiki produk
4. Produk memenuhi standar keselamatan
5. Membuat produk lebih aman untuk konsumen
Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk
6. perusahaan
Peningkatan kebersihan / kesehatan dalam
7. pengelolaan dan penyiapan produk
8. Informasi atas keselamatan produk perusahaan
Informasi mutu produk yang dicerminkan dalam
9. penerimaan penghargaan
Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk
10. telah meningkat (misalnya ISO 9000)
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Membiayai program beasiswa
Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat
Sponsor kampanye nasional
Mendukung pengembangan industri lokal
UMUM
Tujuan / kebijakan perusahaan secara umum
berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan
kepada masyarakat
Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial
perusahaan selain yang disebutkan di atas
1.
2.
63,16
36,84
13,16
65,79
58,82
44,12
1,75
76,47
83,87
51,61
25,81
77,42
26,32
44,12
38,71
65,79
58,82
80,65
TOTAL ITEM (78)
Sumber: Data diolah oleh penulis, 2009
Tabel berikut akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai urutan
sepuluh pengungkapan tanggung jawab terbesar dan terkecil CSR selama tiga tahun.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
No.
1.
Tabel 4.2
Urutan Sepuluh Terbesar CSR Disclosure pada
Perusahaan Manufaktur Tahun 2006
CSR Disclosure
Pengolahan limbah
Peningkatan efisiensi energi dari produk
Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja
Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan
Perlindungan lingkungan hidup
Membantu riset medis
Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja
Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan
operasi
Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang
Membuat produk lebih aman untuk konsumen
Tabel 4.3
Urutan Sepuluh Terkecil CSR Disclosure pada
Perusahaan Manufaktur Tahun 2006
CSR Disclosure
Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita / orang
cacat
%
86,84
86,84
86,42
78,95
78,95
78,95
73,68
76,32
76,32
65,79
%
0
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Persentase / jumlah tenaga kerja wanita / orang cacat dalam
tingkat managerial
Perencanaan kepemilikan rumah karyawan
Kebijakan penggajian dalam perusahaan
Gangguan dan aksi tenaga kerja
Statistik perusahaan tenaga kerja
Tenaga kerja paruh waktu dari mahasiswa / pelajar
Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah
lingkungan
Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah
Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi
Tabel 4.4
Urutan Sepuluh Terbesar CSR Disclosure pada
Perusahaan Manufaktur Tahun 2007
CSR Disclosure
Pengolahan limbah
Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi
Mendukung pengembangan industri lokal
Menerima penghargaan berkaitan dengan program-program
lingkungan yang dibuat perusahaan
Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja
Membantu riset medis
Produk memenuhi standar keselamatan
Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi,
minyak, air dan besi
Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik
atau mental
Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja
Tabel 4.5
Urutan Sepuluh Terkecil CSR Disclosure pada
Perusahaan Manufaktur Tahun 2007
CSR Disclosure
Sponsor kampanye nasional
Persentase / jumlah tenaga kerja wanita / orang cacat dalam
tingkat managerial
Kebijakan penggajian dalam perusahaan
Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita / orang cacat
Gangguan dan aksi tenaga kerja
0
0
0
0
5,26
5,26
6,58
7,89
10,53
%
76,47
76,47
76,47
73,53
73,53
73,53
73,53
70,59
70,59
70,59
%
1,75
2,94
2,94
5,89
5,89
6.
7.
8.
9.
10.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah
Fasilitas untuk aktivitas rekreasi
Tingkatan managerial yang ada
Kualifikasi tenaga kerja yang direkrut
Laporan tenaga kerja yang terpisah
Tabel 4.6
Urutan Sepuluh Terbesar CSR Disclosure pada
Perusahaan Manufaktur Tahun 2008
CSR Disclosure
Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas
masyarakat, pendidikan dan seni
Membuat produk lebih aman untuk konsumen
Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan
Pengendalian polusi kegiatan operasi, pengeluaran riset dan
pengembangan untuk pengurangan polusi
Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi,
minyak, air dan kertas
Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja
Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang
pendidikan
Persentase gaji untuk pension
Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat
Membiayai program beasiswa
Tabel 4.7
Urutan Sepuluh Terkecil CSR Disclosure pada
Perusahaan Manufaktur Tahun 2008
CSR Disclosure
Persentase / jumlah tenaga wanita / orang cacat dalam tingkat
managerial
Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah
lingkungan
Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor dampak
lingkungan perusahaan
Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita / orang cacat
Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah
Perencanaan kepemilikan rumah karyawan
Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat
pengolahan sumber alam, misalnya reklamasi daratan atau
10,53
14,71
14,71
14,71
14,71
%
96,77
90,32
87,10
83,87
83,87
83,87
83,87
83,87
83,87
83,87
%
7,70
10,53
10,53
12,90
18,42
19,35
22,58
8.
9.
10.
reboisasi
Fasilitas untuk aktivitas rekreasi
Kebijakan penggajian dalam perusahaan
Tingkatan managerial yang ada
25,81
25,81
25,81
4.3
4.3.1
Pengujian Statistika
Statistik Deskriptif
Pada bagian ini akan dideskripsikan dari data masing-masing variabel yang
telah diolah dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan
nilai minimum dari masing-masing variabel.
Tabel 4.8
Statistika Deskriptif Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2006 - 2008
Std.
N
Mean
Deviation Minimum Maximum
CSR_Disclosure
Size_Perusahaan
Dewan_Komisaris
Profitabilitas
Kategori_KAP
103
103
103
103
103
.752678
5519121.10
4.90
6.2563
.64
.1968459
1.237E7
2.491
9.06586
.482
.1282
7546
2
-19.14
0
1.0000
80740000
11
37.22
1
4.3.2
Uji Normalitas Data
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
mempunyai data yang terdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini menggunakan uji
normalitas dengan descriptive statistic explore.
Var
CSRD
Asset
Total
DK
ROA
KAP
A
-1,357
4,325
B
0,238
0,238
Tabel 4.9
Pengujian Normalitas Data
C
D
E
F
-5,702
1,660
0,472
3,517
18,172 20,313 0,472 43,036
K-S
0,00
0,00
S-W
0,00
0,00
G
TN
TN
1,098 0,238
4,613
0,223
0,472
0,472
0,00
0,00
TN
0,927 0,238
3,895
3,591
0,472
7,608
0,00
0,00
TN
-0,596 0,238 -2,504
-1,678 0,472 -3,555
0,00
0,00
TN
Syarat data variabel terdistribusi normal adalah :
a) Nilai C (Rasio Skewness) dan F (Rasio Kurtosis) berada diantara -2 s.d 2
b) Jika K-S dan S-W > 0,05, maka data terdistribusi normal
Dari hasil diatas, didapat bahwa nilai rasio skewnes dan rasio kurtosis
tidak berada pada nilai -2 s.d 2 serta nilai K-S dan S-w adalah 0,00 < 0,05,
maka data terdistribusi tidak normal.
4.3.3 Pengujian Non Parametrik
4.3.3.1 Uji Korelasi
Analisis korelasi merupakan salah satu teknik statistik yang sering digunakan
untuk mencari hubungan antara dua variabel. Dalam hal ini penulis menggunakan
korelasi Spearman, karena dari hasil pengujian ternyata data tidak normal.
Tabel 4.10
Correlations
CSR_Disclosu Size_Perusaha Dewan_Ko Profitabilita Kategori_K
re
an
misaris
s
AP
Spearman's
rho
CSR_Disclosu Correlation
re
Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed) .
Size_Perusaha Correlation
an
Coefficient
.585
**
Sig. (2-tailed) .000
Dewan_Komis Correlation
aris
Coefficient
.353
**
Sig. (2-tailed) .000
Profitabilitas
Correlation
Coefficient
.313
.353**
.313**
.416**
.000
.000
.001
.000
.416**
Sig. (2-tailed) .000
**
.340**
.590
.
.000
.000
.000
1.000
.155
.044
.
.118
.657
.155
1.000
.465**
.000
.118
.
.000
.340**
.044
.465**
1.000
.000
.657
.000
.
.590
**
.375
**
.375
**
1.000
.000
**
Sig. (2-tailed) .001
Kategori_KAP Correlation
Coefficient
.585**
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
a. Listwise N = 103
a) Analisis untuk mengetahui keeratan antar variabel
Merupakan analisis untuk mengetahui arah korelasi dan sejauh mana korelasi
variabel bebas mempengaruhi veriabel terikat.
1) Nilai Correlation Coeficient X1 senilai 0,585 yang menjelaskan bahwa
terdapat hubungan yang kuat searah antara variabel size perusahaan
terhadap CSR Disclosure.
2) Nilai Correlation Coeficient X2 senilai 0,353 yang menjelaskan bahwa
terdapat hubungan yang cukup kuat searah antara variabel ukuran dewan
komisaris terhadap CSR Disclosure.
3) Nilai Correlation Coeficient X3 senilai 0,313 yang menjelaskan bahwa
terdapat hubungan yang cukup kuat searah antara variabel profitabilias
perusahaan terhadap CSR Disclosure
4) Nilai Correlation Coeficient X1 senilai 0,416 yang menjelaskan bahwa
terdapat hubungan yang cukup kuat searah antara variabel kategori KAP
terhadap CSR Disclosure.
a) Uji Signifikansi
Analisis untuk mengetahui adanya hubungan dan pengaruh antar variabel
Hipotesis :
Ho1
:
variabel size perusahaan (asset total) tidak berhubungan erat
terhadap CSR Disclosure
Ha1
:
variabel size perusahaan (asset total) berhubungan erat terhadap
CSR Disclosure
Ho2
:
variabel ukuran Dewan Komisaris tidak berhubungan erat
terhadap CSR Disclosure
Ha2
:
variabel ukuran Dewan Komisaris berhubungan erat terhadap
CSR Disclosure
Ho3
:
variabel profitabilitas perusahaan (ROA) tidak berhubungan
erat terhadap CSR Disclosure
Ha3
:
variabel size profiitabilitas perusahaan (ROA) berhubungan erat
terhadap CSR Disclosure
Ho4 :
variabel kategori kantor Akuntan Publik (KAP) tidak
berhubungan erat terhadap CSR Disclosure
Ha4 :
variabel kategori kantor Akuntan Publik (KAP) berhubungan
erat terhadap CSR Disclosure
Jika Sig. 2-tailed > 0,05, maka Ho diterima
Var. Bebas
Tabel 4.11
Hasil Signifikansi
Sig.2 tailed
Size Perusahaan – CSRD
0,000
Level of
significance
< 0,05
Ukuran Dewan Komisaris - CSRD
0,000
< 0,05
Profitabilitas – CSRD
0,001
< 0,05
Kategori KAP – CSRD
0,000
< 0,05
Keputusan
Ho ditolak
(Signifikan)
Ho ditolak
(Signifikan)
Ho ditolak
(Signifikan)
Ho ditolak
(Signifikan)
Kesimpulan :
a) Size perusahaan - CSR Disclosure
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS didapat signifikansi senilai 0,000, maka
Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara size
perusahaan dengan CSR Disclosure (variabel CSR Disclosure (pengungkapan
tanggung jawab sosial) dapat dipengaruhi oleh size perusahaan (asset total))
b) Ukuran Dewan Komisaris - CSR Disclosure
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS didapat signifikansi senilai 0,000, maka
Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara
ukuran dewan komisaris terhadap CSR Disclosure (pengungkapan tanggung
jawab sosial) dapat dipengaruhi oleh ukuran dewan komisaris)
c) Profitabilitas (ROA) - CSR Disclosure
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS didapat signifikansi senilai 0,001, maka
Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara
profitabilitas perusahaan (ROA) dengan CSR Disclosure (pengungkapan
tanggung jawab sosial dapat dipengaruhi oleh profitabilitas perusahaan)
d) Kategori Kantor Akuntan Publik - CSR Disclosure
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS didapat signifikansi senilai 0,000, maka
Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara
kategori Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan CSR Disclosure,
(pengungkapan tanggung jawab sosial dapat dipengaruhi oleh kategori KAP).
Dari hasil diatas, dapat diperoleh hasil bahwa keempat variabel (size
perusahaan, ukuran dewan komisaris, tingkat profitabilitas (ROA), serta penggunaan
kategori KAP memiliki hubungan keeratan terhadap pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.3.3.2 Uji Chi Square
Berikut adalah hasil output dari uji Chi Square:
Tabel 4.12
Test Statistics
CSR_Disclos Size_Perusah Dewan_Komi
ure
aan
saris
Profitabilitas Kategori_KAP
Chi-Square
Df
Asymp. Sig.
55.544a
45
.135
.000b
102
1.000
107.777c
9
.000
1.922d
100
1.000
8.165e
1
.004
• Hipotesis:
Ho1 :
variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial)
tidak dipengaruhi oleh size perusahaan (asset total)
Ha1 :
variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial)
dipengaruhi oleh size perusahaan (asset total)
Ho2 :
variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial)
tidak dipengaruhi oleh ukuran Dewan Komisaris
Ha2 :
variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial)
dipengaruhi oleh ukuran Dewan Komisaris
Ho3 :
variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial)
tidak dipengaruhi oleh profitabilitas perusahaan (ROA)
Ha3 :
variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial)
dipengaruhi oleh size profiitabilitas perusahaan (ROA)
Ho4 :
variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial)
tidak dipengaruhi oleh kategori kantor Akuntan Publik (KAP)
Ha4 :
variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial)
dipengaruhi oleh kategori kantor Akuntan Publik (KAP)
Ho5 :
variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial)
tidak dipengaruhi oleh size perusahaan (asset total), ukuran
dewan komisaris, profitabilitas ROA dan kategori KAP
Ha5 :
variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial)
dipengaruhi oleh size perusahaan (asset total), ukuran dewan
komisaris, profitabilitas ROA dan kategori kantor Akuntan
Publik (KAP)
• Kriteria Pengujian
- Jika Asymp Sig. > 0,05, maka Ho diterima
Variabel
CSR Disclosure
Size Perusahaan
Uk. DK
Profitabilitas
Kategori KAP
•
Tabel 4.13
Perbandingan Asymp Sig dengan α
Asymp.Sig
Α
0,135
> 0,05
1
> 0,05
0,000
< 0,05
1
> 0,05
0,004
< 0,05
Keputusan
Ho diterima
Ho diterima
Ho ditolak
Ho diterima
Ho ditolak
Kesimpulan:
a) CSR Disclosure-Size Perusahaan (Ho diterima)
Jadi, variabel size perusahaan tidak mempengaruhi CSR Disclosure
(pengungkapan tanggung jawab sosial) perusahaan manufaktur.
b) CSR Disclosure-Ukuran Dewan Komisaris (Ho ditolak)
Jadi, variabel ukuran Dewan Komisaris mempengaruhi CSR Disclosure
(pengungkapan tanggung jawab sosial) perusahaan manufaktur..
c) CSR Disclosure-Profitabilitas (ROA) (Ho diterima)
Jadi, variabel profitabilitas perusahaan (ROA) tidak mempengaruhi CSR
Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial) perusaahaan
manufaktur.
d) CSR Disclosure-Kategori KAP (Ho ditolak)
Jadi, variabel kategori KAP mempengaruhi CSR Disclosure
(pengungkapan tanggung jawab sosial) perusahaan manufaktur.
e) CSR Disclosure-ke-4 variabel bebas (Ho diterima)
Jadi, size perusahaan (asset total), ukuran dewan komisaris, profitabilitas
ROA dan kategori KAP tidak mempengaruhi CSR Disclosure.
5. PENUTUP
Dari pembahasan analisa pengungkapan laporan tahunan pada bab
sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal mengenai praktek
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang ada di Indonesia, yaitu:
1. Berdasarkan 103 total perusahaan dalam jangka waktu tiga tahun (20062008), gambaran pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
(Corporate Social Responsibility Disclosure), sebagian besar perusahaan
menggunakan Annual Report sebagai media penyampaian.
2. Pengaruh karakteristik perusahaan (size perusahaan, profitabilitas, ukuran
dewan komisaris, dan kategori KAP) terhadap pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan manufaktur tahun 2006 hingga tahun 2008 berdasarkan
penelitian hanya ukuran Dewan Komisaris serta kategori KAP mempengaruhi
CSR Disclosure. Dewan Komisaris mempengaruhi pengungkapan karena
posisinya yang berperan sebagai leader (pemimpin) perusahaan.
3. Ada beberapa hal yang dapat digaris bawahi sebagai saran ke depan untuk
penelitian topik yang sama dan berkaitan adalah kompleksivitas objek
penelitian yang diteliti bukan hanya perusahaan manufaktur saja. Hal tersebut
juga berpengaruh pada bentuk metodologi penelitian yang digunakan,
sehingga hasil yang dihasilkan lebih komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA
Agung Nugroho, Bhuono. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian
dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi
Arifin, Johar. 2005. Aplikasi Excel dalam Ststistik dan Riset Terapan. Jakarta: PT
Elek Media Komputindo
Belkaoui dan Ahmed Riahi. 2000. Teori Akuntansi Jilid I Edisi Pertama. Jakarta:
Salemba Empat
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat
Indonesian Capital Market Directory 2006 (ICMD), Jakarta: Indonesian Stock
Exchange (IDX)
________________________________ 2007 (ICMD), Jakarta: Indonesian Stock
Exchange (IDX)
________________________________ 2008 (ICMD), Jakarta: Indonesian Stock
Exchange (IDX)
Kurniawan, Heri dan Sofyan Yamin. 2009. SPSS Complete : Teknik Analisis
Statistika Terlengkap dengan Software SPSS. Seri 1. Penerbit Salemba Infotek
Murtanto. 2006. “ Menciptakan Nilai Tambah Melalui Corporate Social
Responsibility ”, Jakarta: Media Akuntansi, Edisi 53
P. Robbins, Stephen dan Mary Coulter. 2003. Management. New Jersey: Prentice
Hall, Upper Saddle River
Priyatno, Duwi. 2009. Lima Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta:
Penerbit ANDI
_____________. 2009. SPSS Untuk Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate.
Yogyakarta. Penerbit Gaya Media
Rosmasita, Hardhina. 2007. “ Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan
Sosial (Social Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan
Manufaktur di BEJ ”, Skripsi FE - Akuntansi. Jakarta: UII
Solihin, Ismail. 2009. Corporate Social Responsibility from Charity to
Sustainability. Jakarta: Salemba Empat
Sulaiman, Wahid. 2005. Analisis Regresi Menggunakan SPSS: Contoh Kasus dan
Pemecahannya. Yogjakarta: Penerbit ANDI
Sulastini, Sri. 2007. “ Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Social Disclosure
Perusahaan Manufaktur Yang Telah Go Publik ”, Skripsi Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi, Semarang: Universitas Negeri Semarang
Syafri Harahap, Sofyan. 2007. Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Wibisono, R. Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS.
Yogyakarta: Penerbit ANDI
Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi Corporate Social
Responsibility. Gresik: Fascho Publishing
www.idx.co.id
www.google.co.id
www.kalbefarma.co.id
www.media.csrindonesia.co.id
www.wikipedia.org
Download