LATAR BELAKANG REMAJA BERGABUNG DALAM KELOMPOK

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LATAR BELAKANG REMAJA
BERGABUNG DALAM KELOMPOK
INDONESIAN MITSUBISHI OWNERS CLUB (IdMOC)
YOGYA
S k r i p s i
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Progaram Studi Psikologi
Disusun oleh :
Yulius Eko Hartanto
NIM : 029114001
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk
1. Yesus Kristus yang maha dasyat atas berkat, serta bimbingan-Nya setiap saat
2. Papa, mama, adik ku yang kucintai selama-lamanya
3. Saudara-saudara dari keluarga besar ku yang aku cintai
4. Seseorang yang aku kasihi dan aku sayangi
5. Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC)
Jogja
6. Teman-teman dan sahabat-sahabatku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
Kegagalan adalah kesempatan untuk memulai kembali dengan lebih cerdik
( Henry Ford )
Hidup kita akan menarik dan penuh warna jika ada
banyak orang yang mau menjadi warna dan dapat
mewarnai kehidupan kita di setiap hari.
Janganlah merasa diri orang yang paling.....karena di sekitarmu banyak orang
yang lebih paling.....dari pada kamu, sebab diatas langit masih ada langit dan
perhatikanlah bahwa diatas kesombongan masih ada kesombongan.
Pada waktu itu engkau akan berkata “Aku mau
bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, karena sesungguh pun
Engkau telah murka terhadap aku: tetapi murka-Mu
telah surut dan Engkau mengibur aku.
Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan
tidak gementar, sebab Tuhan Allah itu kekuatanku dan
mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku.” (Yesaya
12, 1-2)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Latar Belakang Remaja Bergabung dalam Kelompok
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya
Yulius Eko Hartanto
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2007
Desain penelitian ini studi diskriptif dan bertujuan untuk
mendiskripsikan latar belakang remaja bergabung dalam kelompok Indonesian
Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya. Peneliti tertarik pada hal ini karena
remaja ingin selalu diakui keberadaannya dalam kelompok, oleh karena itu
banyak alasan yang mendasari remaja bergabung dalam kelompok tersebut.
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya merupakan salah satu
organisasi yang dinilai sesuai karena memang organisasi ini masih eksis, dan
mayoritas anggotanya adalah remaja.
Subjek dalam penelitian ini adalah remaja sebanyak 7 orang anggota
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya yang dinilai aktif dalam
organisasi. Dari segi usia subjek yang dipilih antara umur !9-20 tahun yang
termasuk dalam masa remaja akhir. Data yang diperoleh dikumpulkan dengan
teknik wawancara non terstruktur, analisis data dengan membuat abstraksi
selanjutnya kategorisasi satuan dan pengkodean. Verivikasi data dilakukan dengan
proses intersubjective validity yaitu menguji kembali pemahaman peneliti dengan
pemahaman subjek melalui interaksi timbal balik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang remaja
bergabung dalam kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya
adalah mencari informasi tentang mobil seluk beluk mobil Mitsubishi. Selain itu
keaktifan anggota juga sangat diperlukan, hal ini dipengaruhi oleh norma-norma
kelompok yang sudah disepakati oleh kelompok, salah satunya yaitu setiap
anggota diharapkan datang pada setiap pertemuan-pertemuan yang ada.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Teenagers’ Background to Join
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya
Yulius Eko Hartanto
Psychology Faculty
Universitas of Sanata Dharma
Yogyakarta
2007
The design of this research was descriptive study and was aimed to
describe teenagers conformity behavior in Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC) Yogya. Researcher was interested in this case because teenagers need
their essence were being acknowledged in the group, that’s why there were many
based reasons for teenagers to join the club. Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC) Jogja was one of organization that estimatedly suitable because this
group was still exist and the majority of it’s members were teenagers.
The subjects of this research were seven Indonesian Mitsubishi Owners
Club (IdMOC) Yogya teenage members who were being estimatedly active in this
organization. From the age side subjects who were being selected were between
19 until 20 years old, who were included in late teenage era. Datas that had been
obtained were being collected by non-structured interview technique, data
analysis by made abstraction then unit categorise and coding. Data verivication
was did by intersubjective validity that retest researchers experience with subjects
experience by mutual interaction.
The result of this research showed that teenagers’ background to join
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya was to find details about
Mitsubishi car. Besides, the members’ activities also needed, it was influenced by
the club’s norm that had been agreed by the members and one of them was each
member was expected to present the exist meetings.
.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Sembah sujudku kepada Bapa, para malaikat, dan para kudus di surga
yang maha dasyat atas rahmat, berkat dan bimbingan yang telah diberikan kepada
penulis sehingga pada akhirnya mampu menyelesaikan skripsi ini. Selesainya
penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini ijinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada:
1. P. Eddy Suhartanto, S. Psi., M. Si selaku Dekan Fakultas Psikologi, dan Sylvia
Carolina Maria Yuniati Murtisari S. Psi., M. Si selaku Ketua Program Studi
Fakultas Psikologi, atas kesempatan yang telah diberikan selama menjalani
proses studi.
2. Passchedona Henrietta Puji Dwi Astuti D S, S. Psi selaku dosen pembimbing
skripsi yang dengan sangat sabar memberikan dorongan, bimbingan, dan saran
selama penulisan skripsi ini.
3. Maria Laksmi Anantasari, S. Psi., M. Si. yang bersedia membimbing pada saat
penulisan seminar.
4. V. Didik Suryo Hantoko, S Psi., M Si. yang bersedia meluangkan waktu untuk
berdiskusi pada penulisan skripsi ini.
5. Dosen-dosen psikologi yang berkenan membagikan ilmu psikologi selama
menjalani perkuliahan.
6. Mas Gandung, dan Mbak Nanik yang dengan sabar melayani untuk urusan
kesekretariatan. Matur nuwun sanget Mas Gandung, dan Mbak Nanik.
7. Mas Muji yang selalu mau direpotkan untuk urusan test dan test, “sing sabar
yo mas ngadepi mahasiswa-mahasiswa sing cerewet-cerewet iki. Pokoke
hidup Beckham, God Bless never die”. Matur nuwun sanget Mas Muji.
8. Mas Doni yang selalu sabar walaupun buku-bukunya selalu diberantakin
mahasiswa. Matur nuwun sanget Mas Doni.
9. Pak Gie yang selalu semangat dan pantang merasa lelah, matur nuwun sanget
atas pelayanannya selama kuliah di psikologi.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Papa, mama, adikku serta semua saudara-saudara dari keluarga besarku yang
sangat aku kasihi makasih banyak atas dukungan, dan pengarahannya, serta
doanya yang tak terkira. Maaf lulusnya telat lama, tapi aku selalu ingin
menjadi anak yang bisa membagakan dan dibanggakan oleh keluarga.
11. Martinus “she-sex” Karo-karo Sinulingga yang mau aku ganggu untuk bantuin
ngerjain abstract. Thank’s berat jasamu tak kan kulupakan sepanjang hayat.
12. B 8800 PK dan AB 124 NU terima kasih yang tak terkira untuk kalian karena
sudah mengenalkan Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Jogja dan
seluk beluknya, berkat kalian skripsi ini selesai. Ga ketinggalan juga temanteman anggota dari Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Jogja, yang
telah membantu.
13. Teman-teman seangkatan 2002, “gak terasa kita dah punya 5 adik angkatan
lho...” makasih banyak aku boleh berdinamika bareng ma kalian dan boleh
mengenal kalian selama ini.
14. Cah-cah psikologi dari angkatan berapa aja terima kasih atas kebersamaannya,
aku senang kenal kalian semua.
15. Seseorang yang bernama Agustina Ika Rustyanti. Aku mungkin orang yang
paling beruntung bisa mengenal kamu, dan boleh mengukir kenangan bersama
kamu. Thank’s for everything my babe, aku sayang kamu.
16. Cah-cah Tumindak Ngiwo “woi kapan meh do lulus, wis tuo cah”. Thank’s
berat, aku boleh parasit di kontrakan Tumindak Ngiwo selama 2 tahun dan
kekeluargaan yang terjalin selama ini. Aku ga mungkin lupa ma kalian semua.
17. Anak-anak kost Tasura 50c makasih berat atas kenangan dan warna-warni
kehidupan sehari-hari.
18. Terima kasih yang tidak terkira buat Bagus’ 05 yang telah meminjamkan
recordernya. Sory kalo terlalu lama minjemnya.
19. Buat teman-teman dan sahabat-sahabatku yang tidak bisa aku sebutkan satu
per satu karena keterbatasan halaman ini, terima kasih karena kalian telah
menerimaku dalam diri dan kehidupan kalian.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………………..
I
Halaman Persetujuan Pembimbing…………………………………...............................
ii
HalamanPengesahan.........................................................................................................
iii
Halaman Persembahaan………………………………………………………………....
iv
Halaman Motto………………………………………………………………….………
v
Pernyataan Keaslian Karya…………………………………………………….………..
vi
Abstrak…………………………………………………………………………………..
vii
Abstrack………………………………………………………………………………....
viii
Lembar Persetujuan Publikasi..........................................................................................
ix
Kata Pengantar…………………………………………………………………………..
x
Daftar Isi………………………………………………………………………….……...
xii
BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................
1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................
6
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................
7
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................
7
BAB II. DASAR TEORI ..............................................................................................
8
A. Remaja.......................................................................................................
8
1. Pengertian remaja..............................................................................
8
2.
Batasan usia remaja..........................................................................
10
3.
Ciri-ciri masa remaja.........................................................................
11
4.
Tugas-tugas perkembangan remaja...................................................
12
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Perkembangan sosial dan perubahan-perubahan sosial serta psikologis
pada masa remaja...............................................................................
14
B. Kelompok..................................................................................................
17
1. Definisi kelompok..............................................................................
17
2. Faktor-faktor terjadinya kelompok.....................................................
17
3. Fungsi kelompok................................................................................
18
4. Konformitas........................................................................................
19
a. Definisi konformitas......................................................................
19
b. Aspek-aspek konformitas...............................................................
21
c. Tipe-tipe konformitas.....................................................................
23
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi konformitas............................
24
C. Pertanyaan Penelitian................................................................................
27
1. Pertanyaan utama................................................................................
27
2. Sub pertanyaan....................................................................................
28
BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................................
29
A.
Jenis Penelitian..........................................................................................
29
B.
Variabel Penelitian....................................................................................
29
C.
Subjek Penelitian.......................................................................................
30
D.
Metode Pengumpulan Data.......................................................................
31
E.
Analisa Data..............................................................................................
F.
Keabsahan Data atau Verifikasi Data........................................................
32
33
BAB IV. PERSIAPAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN……...…….
34
A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian................................................
34
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B.
1.
Sejarah................................................................................................
34
2.
Persiapan penelitian............................................................................
37
Pelaksanaan Wawancara...........................................................................
1. Wawancara...........................................................................................
C. Deskripsi Subjek........................................................................................
1. Subjek I: Al..........................................................................................
2. Subjek II: To........................................................................................
3. Subjek III: Ra......................................................................................
4. Subjek IV: Tm.....................................................................................
5. Subjek V: Ne........................................................................................
6. Subjek VI: On......................................................................................
7. Subjek VII: Ma....................................................................................
D. Analisis Data..............................................................................................
39
39
40
40
40
41
42
43
44
45
46
1. Latar belakang menjadi anggota Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC) Yogya.................................................................................
46
2. Pandangan tentang kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC)Yogya..................................................................................
49
3. Relasi dalam kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC)
Yogya....................................................................................................
50
4. Perilaku dalam kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC) Yogya...................................................................................
E. Pembahasan................................................................................................
xiv
53
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V. PENUTUP………............................................................................................
62
A. Kesimpulan.................................................................................................
62
B. Saran............................................................................................................
62
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..
64
LAMPIRAN………….………………………………………………………………....
67
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa yang penuh “badai” dan tekanan, hal
ini dikarenakan masa remaja merupakan masa transisi dari anak menuju
dewasa. Masa remaja belum bisa dikatakan sebagai masa dewasa, dan juga
bukan masa anak-anak. Individu pada masa remaja sudah tidak mau lagi
disebut dan diperlakukan sama dengan anak-anak, karena secara fisik fungsi
fisiologis mereka sudah sama dengan manusia dewasa yang ditandai dengan
ciri utamanya yaitu sudah matangnya fungsi reproduksi. Remaja juga tidak
bisa dimasukkan dalam perkembangan manusia dewasa, karena remaja belum
matang dalam hal emosional dan belum mampu mandiri secara sosial (Hartini,
1999). Kondisi yang tidak pasti ini, yaitu kondisi di mana remaja berada
dalam posisi antara tahap perkembangan anak dengan tahap perkembangan
dewasa, menimbulkan kecemasan dan ketegangan tersendiri dalam dunia
remaja. Mereka berusaha mencari identitas dirinya untuk menegaskan siapa
dirinya dan apa perannya dalam masyarakat yang sesuai dengan tuntutan
masyarakat tersebut.
Tugas perkembangan remaja dapat dikatakan tahap perkembangan
yang terpenting karena berhubungan dengan penyesuaian sosial ditengah
masyarakat. Hal ini berhubungan dengan penyesuaian dengan perilaku sosial,
pengelompokan sosial baru, nilai-nilai baru dalam seleksi persahabatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
maupun nilai-nilai baru dalam dukungan dan penolakan sosial. Remaja mulai
dituntut untuk bisa mencapai pula sosialisasi dewasa, sehingga remaja harus
membuat banyak penyesuaian baru dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
menyangkut hubungan atau relasi dengan orang banyak secara otomatis.
Remaja banyak melakukan interaksi dengan lingkungan sosialnya,
salah satunya melalui bentuk sosialisasi dan menjalin relasi. Ini terjadi ketika
dalam perkembangan sosialnya, remaja melakukan dua macam gerak yaitu
gerak memisahkan diri dari orang tua dan bergerak menuju teman-temannya.
Dinamika keseharian dalam kehidupan remaja ini, nantinya membentuk
hubungan antara remaja dengan orang tua menjadi hubungan yang kurang
harmonis (Monks, 2001).
Berdasarkan tugas-tugas perkembangan, tahap ini disebut sebagai
tahap memperoleh kebebasan emosional, dan diikuti dengan tahap
perkembangan berikutnya yaitu kemampuan bergaul. Pada kedua tahap ini
akan muncul suatu gerakan dimana remaja akan cenderung melepaskan diri
dari orang tua dan menuju ke arah teman-teman sebayanya (Monks, 2001).
Mereka, dalam hal ini orang tua dan remaja sama-sama berusaha untuk
mencapai kebebasan dan mereka juga memiliki kecenderungan yang sama
untuk menghayati kebebasan tersebut sesuai dengan usia dan jenis kelamin
mereka (Monks, 2001), bahkan remaja akan mengorbankan hubungan emosi
dengan orang tuanya untuk memperoleh kebebasan tersebut (Monks, 2001).
Teman akan menjadi lebih penting artinya dan lebih menonjol
perannya daripada orang tua mereka, dan akan cenderung memiliki sikap yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
konformis atau searah dengan teman-temannya (Azwar, 1995), dan pengaruh
dari teman terhadap masa remaja sangat kuat. Hal tersebut dapat terlihat dari
adanya jumlah penurunan waktu untuk berinteraksi antara remaja dengan
orang tua dan menunjukkan adanya peningkatan waktu untuk berhubungan
dengan teman-temannya (Monks, 2001). Keterlibatan remaja pada temantemannya akan memungkinkan untuk mendapatkan lebih banyak informasi
serta melakukan evaluasi dan perbandingan diri dengan kelompok.
Biasanya budaya teman sebaya atau peer culture sangat berpengaruh
sehingga nilai-nilai kelompok sebaya jadi sangat mempengaruhi (HIDUP,
1999). Pada akhirnya dalam perkembangan kehidupan sosial remaja tersebut,
remaja
cenderung
tidak
mau
berbeda
dengan
teman-teman
dalam
kelompoknya. Remaja selalu ingin sama dengan apa yang dilakukan oleh
anggota kelompok yang lain, seperti dalam hal penampilan, minat, prestasi,
berpacaran, dan masih banyak lagi. Kesamaan untuk cenderung mengikuti
kelompok ini dilakukan agar mereka tidak dianggap rendah sehingga dapat
diterima dan diakui oleh kelompoknya (Zulkifli, 2002).
Sisi lain dari remaja adalah perkembangan sosial remaja itu sendiri.
Hal ini terlihat dari seringnya remaja berada di luar rumah bersama dengan
teman-temannya dalam satu kelompok, maka dapat dimengerti bahwa
pengaruh teman pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, perilaku lebih
besar dari pada pengaruh keluarga, sehingga hal ini menimbulkan sebuah
konformitas kelompok. Dalam perkembangan sosial remaja, salah satu bentuk
sosial yang sangat dikenal dalam masa ini adalah konformitas kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
remaja. Walgito (1993) mengemukakan bahwa kepercayaan diri terbentuk dari
interaksi individu dengan lingkungan, yang mana di lingkungan tersebut
remaja mempunyai kesempatan mengenal dirinya melalui pembelajaranpembelajaran sosial dengan melalui relasi dengan orang-orang di sekitarnya.
Menurut Palmer (Mappiare, 1982), keinginan remaja untuk diterima
dalam kelompok tersebut akan mengakibatkan remaja bersikap konform
terhadap kelompok termasuk dalam hal nilai yang meliputi aturan dan norma,
kebiasaan, minat, dan budaya teman kelompoknya. Pusat perhatian individu
dalam kelompok sebenarnya bukan pada kebutuhan-kebutuhannya sendiri,
tetapi lebih kepada usaha individu tersebut supaya diakui keberadaannya di
dalam kelompok. Oleh karena itu apa yang dibutuhkan kelompok pun akan
diidentifikasikan ke dalam diri individu dalam kelompok-kelompok dengan
kohesi yang kuat atau tingkat konformitas tinggi dan berkembanglah suatu
iklim kelompok dan norma-norma kelompok tertentu. Norma-norma atau
dengan kata lain moral kelompok tadi dapat berbeda sekali dengan moral yang
dibawa remaja dari keluarga meskipun sejak kecil diajarkan oleh orang tuanya
(Monks, dkk, 2001)
Seorang remaja sudah merasa konform dengan kelompok sebayanya,
ketika remaja tersebut sudah mampu menyesuaikan diri dalam kelompok dan
pengaruh kelompok semakin kuat terhadap kegiatan anggotanya. Pada
akhirnya akan timbul perasaan saling memiliki, sehingga kepercayaan antar
anggotapun terjalin dengan baik serta didalamnya ada perasaan tanggung
jawab terhadap kelompoknya. Hal tersebut dapat menciptakan suatu identitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kelompok yang sangat kuat dan dapat membuat batas antara kelompok
tersebut dengan kelompok yang lain.
Kelompok-kelompok remaja sangat bermacam-macam dari nama
maupun dari asal-asul terbentuknya kelompok-kelompok tersebut. Sebagai
contoh, ada kelompok yang terbentuk karena mempunyai hobi yang sama, ada
juga karena merasa senasib sepenanggungan karena sering dihukum di
sekolah dan akhirnya membentuk kelompok sendiri yang disitu terdiri dari
para siswa yang selalu bermasalah, dan masih banyak lagi yang lain. Salah
satunya kelompok yang terbentuk dari kesamaan hobi adalah para remaja yang
bergabung dalam sebuah klub yang bernama Indonesian Mitsubishi Owner
Club (IdMOC). Klub mobil ini mempunyai banyak anggota, yang didalamnya
para pecinta dan fanatik pada merk mobil Mitsubishi dari berbagai jenis.
Indonesian Mitsubishi Owner Club (IdMOC) merupakan salah satu
club yang mengumpulkan pecinta mobil mitsubishi dari segala jenis di seluruh
Indonesia. Awal mula terbentuk Indonesian Mitsubishi Owner Club (IdMOC)
Yogya sendiri dari kesamaan penyuka mobil merk Mitsubishi, yang
berkomunikasi melalui media internet melalui chating. Pada akhirnya para
penyuka mobil Mitsubishi ini berkumpul dan langsung membentuk Indonesian
Mitsubishi Owner Club (IdMOC) Yogya dengan seizin Indonesian Mitsubishi
Owner Club (IdMOC) pusat di Jakarta. Visi dan misi yang dijalankan di
Indonesian Mitsubishi Owner Club (IdMOC) antara lain mengumpulkan
informasi dan inspirasi-inspirasi tentang Mitsubishi, dan menyalurkan hobi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
antar sesama penyuka mobil Mitsubishi. Selain itu bertukar pikiran tentang
spare part dan kebutuhan-kebutuhan mobil merk Mitsubishi.
Anggota-anggota dalam Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC) Yogya mayoritas adalah remaja. Kegiatan-kegiatan pada klub ini
sangat bermacam-macam antara lain kumpul bersama yang terus diadakan
setiap minggunya, bertukar informasi tentang Mitsubishi, dan bakti sosial.
Selain itu acara tahunan yang selalu dilaksanakan oleh Indonesian Mitsubishi
Owners Club (IdMOC) adalah acara memperingati hari ulang tahun
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC), antara lain menyelenggarakan
kontes modification mobil dan kejuaraan rally nasional. Hubungan yang
tercipta dalam klub ini sangat dekat seperti layaknya saudara, dan saling bisa
membantu satu sama lain.
Berdasarkan teori-teori yang telah terurai diatas dan berdasarkan
fakta-fakta yang ada di lapangan, peneliti terdorong untuk mengetahui apakah
yang menjadi latar belakang remaja bergabung dalam kelompok Indonesian
Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah terurai di atas, maka rumusan
masalah dalam penilitian ini adalah “Apakah yang menjadi latar belakang
remaja bergabung dalam kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC) Yogya?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang
apakah yang mendasari remaja untuk bergabung dalam kelompok Indonesian
Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
bagi perkembangan ilmu psikologi, khususnya psikologi sosial dan
psikologi perkembangan menyangkut tahapan perkembangan remaja.
2. Manfaat praktis
Bagi remaja, hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran
atau wacana yang berhubungan dengan kehidupan remaja dalam
berperilaku sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
DASAR TEORI
A. Remaja
1. Pengertian remaja
Remaja ditinjau dari sudut kematangan fisik adalah suatu tahap
perkembangan dimana organ-organ manusia mencapai kematangan dan
dapat berfungsi menuju sempurna (Sarwono, 1989). Hal lain yang
berhubungan dengan pandangan sosial ekonomi remaja, diungkapkan oleh
Maugman (Sarwono, 1989) mendefinisikan ini sebagai masa peralihan
dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang
relatif lebih mandiri.
Agustiani (2006) menjelaskan bahwa masa remaja adalah masa
yang dikenal sebagai salah satu periode dalam rentang kehidupan manusia
yang memiliki keunikan sendiri. Keunikan tersebut bersumber dari
kedudukan masa remaja sebagai periode transisional antara masa kanakkanak dan masa dewasa. Kita semua mengetahui bahwa antara masa anakanak dan orang dewasa ada beberapa perbedaan yang selain bersifat
biologis atau bersifat fisiologis juga bersifat psikologis, dan pada masa
remaja mengalami perubahan yang sangat besar dalam aspek-aspek
tersebut.
Hartini (1999) mengungkapkan bahwa masa remaja atau masa
adolesen dapat dipandang sebagai suatu masa dimana individu dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
proses pertumbuhannya terutama fisik, telah mencapai kematangan.
Periode ini menunjukkan suatu masa kehidupan, dimana kita sulit untuk
memandang remaja itu sebagai kanak-kanak, tetapi tidak juga sebagai
orang dewasa. Mereka tidak mau dan tidak dapat dikatakan atau
diperlakukan sebagai kanak-kanak, sementara itu mereka belum mencapai
kematangan yang penuh dan tidak dapat dimasukkan dalam kategori orang
dewasa. Kata lain dari periode ini merupakan periode transisi atau
peralihan dari kehidupan masa kanak-kanak atau childhood ke masa
dewasa atau adulthood. Secara negatif periode ini disebut juga periode
“serba tidak” atau the “un” stage, yaitu unbalanced yang berarti tidak atau
belum seimbang, unstable yang berarti tidak atau belum stabil, dan
unpredictable yang berarti tidak dapat diramalkan. Pada periode ini terjadi
perubahan-perubahan yang sangat berarti dalam segi-segi phisiologis,
emosional, sosial, dan intelektual.
Menurut E.H. Erickson, remaja merupakan masa dimana
terbentuk suatu perasaan baru mengenai identitas. Identitas mencakup cara
hidup pribadi yang dialami sendiri dan sulit dikenal oleh orang lain. Secara
hakiki, remaja tetap aman walaupun telah mengalami berbagai macam
perubahan (Gunarsa dan Gunarsa, 1986).
Remaja dapat diartikan sebagai masa peralihan dimana manusia
mengalami perkembangan psikologis, selain perkembangan fisik yang
ditandai dengan perkembangan organ-organ, dan juga berkembangannya
aspek-aspek biologis dalam diri manusia tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Batasan usia untuk remaja
Para psikolog menyetujui bahwa masa remaja dimulai dari masa
puber (Pettijohn, 1992). Masa puber pria dimulai kira-kira pada usia 12
tahun sedangkan pada wanita dimulai pada usia kira-kira 11 tahun. Masa
puber tersebut ditandai terjadinya perubahan fisik diantaranya, yakni pada
wanita terjadi menstruasi pertama, sedangkan pada anak laki-laki
mengalami perubahan suara menjadi lebih besar dari pada wanita dan
selain itu terjadinya mimpi basah. Hal ini tidak berarti ketika masa remaja
berakhir, kemjudian masa dewasa mulai, tetapi biasanya masa dewasa
mulai kira-kira usia 18 sampai dengan 21 tahun. Pada kenyataannya, masa
remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju ke masa
dewasa, meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan
memasuki masa dewasa yaitu dari sifat yang tergantung menjadi sifat yang
mandiri.
Batasan usia remaja menurut WHO (Sarwono, 1989) adalah
antara usia 10 sampai 20 tahun dengan pembagian usia 10 sampai 14 tahun
sebagai masa remaja awal, sedangkan masa remaja akhir 15 sampai
dengan 20 tahun. Batasan usia tersebut hampir sama seperti yang
dikemukakan dalam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang menetapkan
usia 15 sampai 24 tahun sebagai usia pemuda dan di Indonesia batasan
remaja mendekati batasan PBB tentang pemuda yaitu antara 14 sampai 24
tahun (Sarwono, 1989).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Monks (2001) mengemukakan bahwa masa remaja secara global
berlangsung antara umur 12 sampai dengan umur 21 tahun dengan
pembagian sebagai berikut:
a. 12 sampai umur 15 tahun, termasuk sebagai remaja awal.
b. 15 sampai dengan umur 18 tahun, termasuk sebagai remaja
pertengahan.
c. 18 sampai dengan umur 21 tahun, termasuk masa remaja akhir.
Dari berbagai pendapat dan teori dari berbagai hal tersebut, dapat
ditarik kesimpulan bahwa remaja merupakan masa transisi dari masa anakanak ke masa dewasa, dengan segala perubahan-perubahan fisik yang
dialaminya. Oleh karena itu dari batasan-batasan yang telah terurai di atas,
peneliti membatasi penelitian ini dengan mengambil remaja berusia 18
sampai dengan 21 tahun. Diasumsikan sudah berada pada tahap remaja
akhir sebagai subjek penelitian dengan pertimbangan bahwa pada usia
tersebut pada umumnya berstatus mahasiswa tingkat awal. Selain itu, jika
ditinjau dari latar belakang penelitian pada usia tersebut sudah mempunyai
hak untuk memperoleh dan mempergunakan SIM A sebagai syarat atau
legalisasi yang harus ditaati oleh pengendara mobil.
3. Ciri-ciri masa remaja
Clarke-Stewart dan Friedman (1987), Ingersol (1989) dalam
Agustiani (2006) mengungkapkan bahwa masa remaja merupakan masa
transisi atau peralihan dari masa anak menuju dewasa. Pada masa ini
individu mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Perubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik, dimana tubuh
berkembang pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang
disertai pula dengan berkembangnya kapasitas reproduksi. Selain itu
remaja juga berubah secara kognitif dan mulai mampu berfikir abstrak
seperti orang dewasa. Pada periode ini pula remaja mulai melepaskan diri
secara emosional dari orang tua dalam rangka menjalankan peran
sosialnya yan baru sebagai orang dewasa.
Selain perubahan dalam diri remaja, terdapat pula perubahan
dalam lingkungan seperti sikap orang tua atau anggota keluarga lain, guru,
teman sebaya, maupun masyarakat pada umumnya. Kondisi ini merupakan
reaksi terhadap pertumbuhan remaja, remaja dituntut untuk menampilkan
tingkah laku yang dianggap pantas atau sesuai dengan orang-orang
seusianya. Adanya perubahan baik di dalam maupun di luat dirinya itu
membuat kebutuhan remaja semakin meningkat terutama kebutuhan sosial
dan kebutuhan psikologisnya. Dalam usaha memenuhi kebutuhan tersebut
remaja memperluas lingkungan sosialnya di luar lingkungan keluarga,
seperti lingkungan teman sebaya dan lingkungan masyarakat lain
(Agustiani, 2006).
4. Tugas-tugas perkembangan remaja
Penyesuaian-penyesuaian ini menyangkut apa yang diharapkan
masyarakat terhadap remaja. Oleh Havinghurst (Agustiani, 2006) disebut
sebagai tugas perkembangan. meliputi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
a. Mencapai relasi baru dan lebih matang bergaul dengan teman seusia
dari kedua jenis kelamin.
b. Mencapai maskulinitas dan feminitas dari peran sosial.
c. Mampu menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya
secara efektif.
d. Mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.
e. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa
lainnya.
f. Mempersiapkan karir ekonomi.
g. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan
berperilaku dan mengembangkan ideologi.
Secara umum masa remaja dikatakan sebagai periode peralihan,
perubahan, tetapi merupakan masa yang penting karena pada masa remaja
individu mengalami perkembangan baik fisik dan mental secara pesat.
Perbedaan masa kanak-kanak dan remaja yang cukup besar menjadikan
masa remaja menjadi masa yang bermasalah dan menimbulkan ketakutan.
Proses perkembangan yang belum optimal menjadikan individu menjadi
tidak realistik dalam memandang kehidupan dan pada ambang masa
dewasa ini individu masih dalam proses pencarian identitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
5. Perkembangan Sosial dan Perubahan-perubahan Sosial serta Psikologis
Pada Masa Remaja
Salah satu hal yang baru dan sulit bagi remaja adalah
penyesuaian sosial, karena lingkungan pergaulan remaja semakin luas dan
beragam, nilai-nilai sosial yang baru, pengelompokan sosial yang baru dan
lain-lain. Hal itu menjadi sulit karena remaja masih sangat dipengaruhi
oleh teman-teman sebayanya. Menurut Cole dan Hall (1967), kelompok
teman sebaya mempunyai peran yang sangat penting bagi remaja. Satu hal
yang seharusnya diingat adalah bahwa remaja baik laki-laki maupun
perempuan mengalami ketidakpastian karena perubahan-perubahan yang
terjadi dalam diri mereka berlangsung dengan sangat cepat. Maka salah
satu fungsi dari kelompok teman sebaya adalah untuk mempertahankan
diri dari ketidakpastian tersebut, karena dengan bergabung dalam
kelompok teman sebaya mereka akan terasa lebih aman. Dalam kelompok
teman sebaya, remaja mempunyai kesempatan untuk mencapai status dari
kebaikan diri mereka sendiri, bukan dari keluarga mereka. Kelompok
teman sebaya juga memberikan kesempatan untuk membangun kualitaskualitas yang dibutuhkan dalam kehidupan masa dewasa.
Pada bagian lain, Cole dan Hall (1967) juga mengemukakan
bahwa salah satu fenomena yang menarik yang terjadi dalam kehidupan
sosial remaja adalah adanya remaja yang populer dan tidak populer yang
mengindikasikan adanya penerimaan dan penolakan terhadap remaja.
Remaja yang populer adalah mereka yang banyak dikenal teman-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
temannya, banyak disebut-sebut dalam berbagai situasi, tidak termasuk
dalam daftar anak yang tidak disukai, mudah mendapatkan partner dalam
beberapa kelompok yang diikuti, sering menjadi pusat dalam kelompok
dan dipilih oleh teman-temannya untuk mendapat berbagai posisi
kehormatan. Remaja yang tidak populer adalah kebalikan dari mereka
yang populer. Dalam hal ini penampilan dan sikap yang dimiliki remaja
akan menjadi hal yang sangat penting dalam menentukan penerimaan
sosial.
Penerimaan dan popularitas secara sosial akan didapatkan oleh
remaja yang ramah dan baik hati, kooperatif, tidak egois, remaja yang
biasanya ceria, tenang, simpatik, bertanggung jawab, setia, jujur,
mempunyai cita-cita yang tinggi, mempunyai rasa humor yang baik,
matang dan mempunyai ketrampilan sosial yang memadai. Remaja yang
tidak mempunyai hal-hal tersebut akan sulit diterima secara sosial dan
menjadi tidak populer. Moonks (2001) mengemukakan fenomena yang
kehidupan sosial serupa dan menyebut dengan sindroma penerimaan
(acceptance syndrome) dan sindroma penolakan sosial (alienated
syndrome).
Perubahan sosial terjadi karena pergaulan remaja semakin luas
dan beragam serta nilai-nilai sosial yang baru. Kelompok teman sebaya
menjadi kelompok sosial yang penting bagi remaja karena banyak
memberi rasa aman dan kesempatan untuk mengembangkan berbagai
kualitas yang dibutuhkan pada masa dewasa. Remaja untuk bisa diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dalam kelompok teman sebaya remaja dituntut untuk mempunyai
kompetensi interpersonal dan sosial. Remaja, baik laki-laki ataupun
perempuan mengalami perubahan fisik yang secara pesat. Hampir semua
organ tubuh remaja, baik organ dalam maupun organ luar telah tumbuh
dan berkembang serta berfungsi seperti orang dewasa, misalnya
pertumbuhan tinggi dan berat badan, fungsi jantung, paru-paru dan lainlain hampir sempurna.
Perubahan psikologis lebih diakibatkan karena perubahan fisik
dan sosial yang sangat hebat. Pada masa remaja individu sudah mencari
identitas diri yang paling sesuai dengan dirinya. Dalam rangka mencari
identitas diri ini, remaja harus menentukan idola yang harus ia tiru secara
sempurna dan ideal. Pada masa remaja, individu diharapkan mampu
mengintegrasi dirinya dalam kehidupan dewasa, sehingga pada masa ini
biasanya muncul pertanyaan “Siapa saya?”, “Akan menjadi apa saya
nanti?”, walaupun masyarakat dapat membantu tetapi masyarakat
mewajibkan remaja mampu menjawab sendiri pertanyaan-pertanyaan
tersebut. Maka ketika remaja mengalami kekaburan dalam hal ini dan
masyarakat kurang berfungsi remaja akan mengalami kebingungan peran
dan akhirnya akan terbentuk identitas yang kabur atau bahkan negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
B. Kelompok
1. Definisi Kelompok
Hamalik (1995) mengungkapkan bahwa perkembangan kearah
masa remaja diiringi dengan bertambahnya minat-minat terhadap personal
appearance atau penampilan diri. Peer group serta kegiatan-kegiatan
kelompok sosial lainnya yang anggota-anggotanya terdiri atas jenis
kelamin yang sama maupun berlainan. Proses perkembangan sebelumnya,
di samping faktor-faktor lainnya, ikut menentukan sampai sejauh manakah
sukses yang seseorang dalam menyesuaikan dirinya dalam kegiatan sosial.
Dalam hubungan ini Conradi (Hamalik, 1995) mengemukakan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan ini sangat penting kepada para remaja
diberikan kesempatan untuk melakukan partisipasi sosial dalam setiap
taraf kehidupan yang beraneka ragam itu.
Kelompok atau crowd ialah kelompok-kelompok remaja yang
terbesar dan kurang bersifat pribadi. Anggota-anggota kelompok bertemu
karena kepentingan atau minat mereka yang sama dalam berbagai
kegiatan, bukan karena mereka saling tertarik (Santrock, 1998).
2. Faktor-faktor terjadinya kelompok
Dalam perkembangan sosialnya remaja cenderung memisahkan
diri dari orang tuanya dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama
teman sebayanya (Monks, dkk, 2001). Hal ini disebabkan karena pada
masa remaja mulai muncul keinginan untuk mandiri sehingga membuat
pengaruh orang tua melemah. Dalam perkembangan sosialnya dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dilihat dua macam pergerakan, yaitu gerak memisahkan diri dari orang tua
dan gerak menuju teman sebaya. Dua macam gerak ini merupakan suatu
reaksi terhadap status intern anak muda (Monks, 2001).
Pada awal masa remaja kebutuhan akan bimbingan dan
dukungan orang tua akan bergeser pada teman sebaya (Fuligni, dkk,
2001). Remaja
menghabiskan waktunya tiga kali lebih banyak untuk
berinteraksi dengan kelompoknya daripada berinteraksi dengan orang
dewasa (Fuhrman, 1990). Maka tidak dapat dipungkiri bahwa teman
sebaya memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan remaja.
Remaja menjadi lebih banyak berinteraksi dengan teman sebaya
juga dikarenakan remaja merasa bahwa hubungan dengan kelompok teman
sebaya mampu memenuhi sejumlah kebutuhan seperti perasaan aman, ikut
memiliki, dan kesempatan membangun status. Remaja merasa lebih
dimengerti oleh kelompok teman sebaya karena mereka merasa “senasib
sepenanggungan”.
3. Fungsi kelompok
Hubungan dengan kelompok merupakan hal yang penting dalam
kehidupan remaja karena kelompok sebaya mempunyai fungsi-fungsi yang
penting bagi remaja. Fungsi kelompok sebaya menurut Fuhrman (1990)
adalah:
a. Mewujudkan suasana belajar
Disini mereka belajar mengenai apa yang diharapkan oleh
orang lain, orang lain disini adalah teman. Selain itu membangun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
identitas
unik
dengan
membandingkan
terhadap
kelompok
membandingkan nilai-nilai dan keyakinan dengan orang lain.
b. Memberi dukungan psikologis
Hawari (1991) menyatakan bahwa bentuk pengaruh teman
sebaya dapat dilihat dari konformitas terhadap kelompok sebagai
akibat adanya tekanan kelompok, kelekatan terhadap kelompok, dan
keinginan untuk meniru apa yang dilakukan oleh sebagian besar
anggota kelompok.
4. Konformitas
a. Definisi konformitas
Menurut Klopt (1985), konformitas merupakan tindakan yang
sesuai dengan norma kelompok, dan dapat dikatakan menjadi
harmonis dan sepakat dengan para anggota kelompok tersebut. Senada
dengan pendapat tersebut, Bhrem dan Kassin (1996) mengatakan
bahwa konformitas merupakan suatu tendensi manusia untuk
mengubah persepsi, opini, atau perilaku dengan cara konsisten dengan
norma kelompok. Furhman (1990) berpendapat bahwa konformitas
adalah kecenderungan untuk menerima dan melakukan standar norma
yang dimiliki kelompok, sedangkan menurut Baron dan Byrne (1997)
konformitas merupakan suatu penyesuaian terhadap kelompok sosial
karena ada tuntutan dari kelompok sosial tersebut untuk menyesuaikan
meskipun biasanya tuntutan tersebut tidak terbuka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Konformitas merupakan salah satu akibat pengaruh sosial
yang terjadi ketika penilaian, opini maupun sikap seseorang berubah
karena dihadapkan penilaian, opini, sikap seseorang, atau kelompok
lain (Kimmel dan Weiner, 1995). Berbicara tentang konformitas,
Kimmel dan Weiner (1995) juga mengungkapkan pendapatnya dengan
mengatakan bahwa konformitas adalah mengerjakan apa yang
dikerjakan orang-orang di sekitar atau apa yang orang-orang harap dan
inginkan untuk mendapat kesan dapat diterima. Perilaku konformitas
itu sendiri adalah kecenderungan untuk memperbolehkan satu tingkah
laku seseorang dikuasai oleh sikap dan pendapat yang sudah berlaku.
Selain itu perilaku konformitas juga dapat dikatakan sebagai ciri
pembawaan kepribadian yang cenderung membiarkan sikap dan
pendapat orang lain untuk menguasai dirinya (Chaplin, 1981).
Kiesler dan Kiesler mengungkapkan bahwa konformitas
merupakan perubahan perilaku atau keyakinan ke arah kelompok
sebagai akibat dari tekanan atau tuntutan kelompok, baik itu tuntutan
nyata maupun tuntutan yang dibayangkan (Rakhmat, 1996). Seorang
individu akan menampilkan konformitas karena mereka menggunakan
informasi yang mereka terima dari orang lain, mereka percaya orang
lain, juga karena takut menjadi orang yang menyimpang.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
konformitas adalah segala tindakan yang dilakukan oleh individu
untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma dan nilai-nilai atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
standar kelompok agar individu tersebut dapat diterima dalam
kelompok tersebut.
b. Aspek-aspek konformitas
Menurut Cole and Hall (1967) aspek konformitas adalah:
1. Penyamanan perilaku dengan perilaku kelompok
Individu mengubah perilaku sebelumnya agar sama
dengan perilaku kelompok dengan mengambil standar kelompok.
2. Perilaku standar kelompok (tekanan kelompok)
Perilaku standar kelompok adalah perilaku yang sesuai
dengan tuntutan dalam kelompok ketika mengetahui informasi dan
atau norma yang berasal dari kelompok tersebut. Tuntutan ini dapat
menjadi tekanan yang sifatnya imajiner atau nyata bagi individu.
Dikatakan imajiner apabila tekanan dari kelompok sebenarnya
merupakan interpretasi dari aturan-aturan tak tertulis yang berlaku
dalam kelompok.
Deutch dan Gerard (dalam Myers, 1999) mengemukakan
bahwa pada dasarnya konformitas terdiri atas dua aspek yaitu aspek
normatif dan aspek informasional.
1. Aspek Normatif
Aspek ini mendorong individu untuk menyesuaikan diri
dengan norma kelompok sebagai keinginan untuk memenuhi
harapan kelompok dan mendapat penerimaan. Individu merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
tidak nyaman jika berbeda dengan kelompok sehingga berusaha
untuk tetap membina hubungan yang menyenangkan.
2. Aspek Informasional
Aspek ini mendorong individu menyesuaikan diri dengan
norma kelompok sebagai akibat dari penerimaan bukti-bukti
realitas yang ditawarkan kelompok. Biasanya individu-individu
memiliki informasi yang kurang jelas terhadap suatu objek atau
informasinya cukup tetapi ingin membuktikan kebenaran sehingga
menjadi terpengaruh oleh cara penyelesaian yang dilakukan
kelompok.
Turner (1991) berpendapat bahwa penyebab konformitas
yang paling mendasar yang dapat terjadi pada tingkat yang sama
adalah adanya aspek normatif dan informasional. Aspek normatif
mendorong terjadinya penyesuaian sebagai akibat dari pemenuhan
pengharapan positif kelompok untuk mendapat persetujuan dan
penerimaan, agar disukai dan terhindar dari penolakan. Aspek
informasional diartikan sebagai adanya penyesuaian individu sebagai
akibat dari adanya pengaruh menerima pendapat kelompok sebagai
bukti realitas objektif yang dimotivasi oleh keinginan untuk mendapat
pandangan yang akurat tentang realitas sehingga mengurangi
ketidakpastian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
c. Tipe-tipe konformitas
Moonks (2001) memberi penjelasan mengenai dua tipe
konformitas, yaitu:
1. Acquiescene
Acquiescene
berarti
adanya
persetujuan
terhadap
pendapat-pendapat kelompok dalam suatu situasi yang melibatkan
tekanan. Individu akan mengikuti pendapat kelompok meski
pendapatnya sendiri sebenarnya berbeda.
2. Conventionally
Conventionally berarti adanya persetujuan terhadap moral
dan sosial dalam budaya kelompok yang diterima oleh individu.
Individu setuju dengan apa yang ada dalam kelompok sehingga
mau menyesuaikan perilakunya dengan perilaku kelompok.
Berndt (dalam Santrock, 1998; Fuhrman, 1990) membagi
konformitas menjadi tiga tipe:
1. Konformitas Prososial
Merupakan perilaku konformitas yang diwujudkan dalam
tindakan-tindakan pro sosial, misalnya menolong orang lain, bakti
sosial, dll.
2. Konformitas Netral
Merupakan perilaku konformitas dalam situasi-situasi
netral tertentu, misalnya pergi ke restoran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3. Konformitas Anti Sosial
Terjadi ketika individu konform terhadap perilaku yang
bersifat anti sosial, misalnya minum-minuman keras, tindak
kejahatan.
Allen dkk (dalam Brehm & Kassin, 1996) menemukan dua
tipe konformitas:
1. Private Conformity (Acceptance)
Merupakan perilaku konformitas yang dilakukan dengan
tidak hanya merubah perilaku luar tetapi juga dengan mengubah
pola pikir konformitas. Tipe ini merupakan hasil dari adanya
pengaruh informatif.
2. Public Conformity (Compliance)
Dilakukan dengan mengubah perilaku luar tanpa terjadi
perubahan pola pikir. Disebabkan karena adanya pengaruh
normatif .
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi konformitas
Menurut Rakhmat (1996) konformitas adalah produk
interaksi antara faktor situasional dan personal.
1. Faktor situasional
1.1. Kejelasan situasi
Menurut Asch (dalam Sears dkk, 1994), makin tidak
jelas dan makin tidak berstruktur situasi yang kita hadapi,
makin besar kecenderungan untuk mengikuti kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
1.2. Konteks situasi
Kecenderungan untuk konform akan terjadi lebih
besar pada situasi yang mendorong terjadinya konformitas
daripada di situasi yang mendorong kemandirian.
1.3. Cara menyampaikan penilaian dan perilaku
Umumnya
bila
individu
harus
menyatakan
responnya secara terbuka, ia cenderung konform dari pada
kalau ia mengungkap secara rahasia.
1.4. Karakteristik yang berpengaruh
Karekteristik kelompok sangat menentukan perilaku
para anggotanya, dengan kata lain karakteristik kelompok
nantinya menjadi sebuah norma kelompok yang diikuti oleh
anggota kelompok.
1.5. Ukuran kelompok
Pengaruh norma kelompok pada konformitas
anggota-anggotanya bergantung pada ukuran mayoritas
anggota kelompok yang menyatakan penilaian. Sampai pada
tingkat tertentu, makin besar ukuran kelompok, makin tinggi
tingkat konformitas. Ada ukuran tertentu yang memadai
untuk mempengaruhi konformitas, yaitu tiga sampai dengan
empat orang (Asch dalam Sears dkk, 1994), lebih dari itu
orang tidak terpengaruh lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1.6. Tingkat kesepakatan kelompok
Menurut Asch dkk (dalam Sears dkk, 1994) orang
yang dihadapkan pada keputusan kelompok yang sudah bulat
akan mendapat tekanan yang kuat untuk menyesuaikan
pendapatnya. Namun, bila kelompok tidak bersatu, akan
nampak adanya penurunan tingkat konformitas meski hanya
satu orang yang tidak sependapat. Gejala ini tidak bergantung
pada siapa orang yang tidak sependapat dengan kelompok.
2. Faktor Personal
2.1. Usia
Pada umumnya, makin tinggi usia anak, makin
mandiri ia, makin tinggi bergantung pada orang tua, dan
makin kurang kecenderungan untuk konform.
2.2. Jenis kelamin
Wanita cenderung untuk lebih conform daripada
pria. Hal ini disebabkan karena latar belakang budaya yang
pada umunya menutut wanita untuk lebih konform. Pada
masalah yang sifatnya netral, tingkat konformitas pada pria
dan wanita adalah sama.
2.3. Stabilitas emosi
Orang yang emosinya kurang stabil lebih mudah
mengikuti kelompok daripada orang yang emosinya stabil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2.4. Kecerdasan
Walaupun
hasil
penelitian
tidak
konsisten,
kecerdasan berkorelasi negatif dengan konformitas. Artinya
makin
tinggi
tingkat
kecerdasan
makin
kurang
kecenderungan kearah konformitas.
2.5. Harga diri
Harga diri merupakan persepsi individu yang
memiliki taraf harga diri tinggi akan menyukai dirinya dan
melihat bahwa dirinya mampu menghadapi linkungan secara
individu dengan taraf harga diri rendah mudah dihinggapi
rasa takut. Makin tinggi harga diri maka makin berkurang
konformitasnya.
2.6. Motivasi
Beberapa motif yang menghambat konformitas
antara lain motif berprestasi, motif aktualisasi diri, dan
konsep diri positif.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Pertanyaan Utama
Alasan apakah yang mendasari remaja untuk bergabung dalam
kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Sub Pertanyaan
Empat pokok pertanyaan yang nantinya diajukan kepada subjek
untuk mengungkap perilaku konformitas pada kelompok Indonesian
Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Jogja yaitu:
a. Apakah alasan anda mengikuti atau tergabung dalam kelompok
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Jogja?
b. Bagaimana pendapat atau pandangan anda tentang kelompok?
c. Bagaimana relasi anda dengan anggota kelompok yang lain?
d. Apa perilaku atau tindakan yang anda lakukan ketika berkumpul?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Salah satu unsur terpenting dalam penelitian ilmiah adalah adanya
metode penelitian. Ketepatan penggunaan metode penelitian memberikan
pengaruh yang cukup besar pada dasar pemecahan sebuah permasalahan yang
muncul dalam sebuah penelitian. Adanya ketepatan metode penelitian akan
diperoleh suatu hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga
dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah metode studi diskriptif
dengan pendekatan kualitatif.
Metode kualitatif deskriptif yakni suatu prosedur penelitian yang
menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang diamati (Azwar, 1995). Pada metode kualitatif ini
peneliti berusaha untuk mengungkapkan dengan menggambarkan suatu
peristiwa dari sudut pandang subjek yang pernah ataupun sedang mengalami
dan menghayati kejadian tersebut yang diperoleh melalui pengamatan peneliti
yang bersifat partisipatif.
B. Variabel Penelitian
Manusia ketika masuk dalam sebuah kelompok tertentu pasti ada
sesuatu yang mendasari. Hal yang sama terjadi pada remaja ketika masuk
dalam sebuah komunitas. Hal yang mendasari inilah yang menjadi alasan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
latar belakang seseorang masuk dalam sebuah kelompok tertentu yang
membuat seseorang tersebut nyaman didalamnya
C. Subjek Penelitian
Menurut pendapat Poerwandari (1998) bahwa karakteristik subjek
tidak mengarah pada jumlah sampel yang besar tetapi lebih pada kasus-kasus
tipikal yang sesuai dengan kekhususan masalah penelitian. Pemilihan subjek
penelitian dalam penelitian kualitatif adalah merinci kekhususan yang ada
dalam konteks yang unik untuk menggali informasi (Azwar, 1995). Subjek
dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kesesuaian dengan tipikal masalah
yang hendak diteliti, karena penelitian ini berkaitan dengan alasan bergabung
dalam sebuah kelompok, maka subjek penelitian adalah individu-individu
yang terlibat dalam sebuah kelompok tersebut, yang mana kelompok tersebut
sudah ditentukan oleh peneliti.
Subjek yang akan diteliti adalah para remaja berusia 18 sampai
dengan 21 tahun yang tergabung dalam Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC) Yogya. Para anggota Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC)
Yogya yang akan menjadi subjek dalam penelitan ini, yakni para anggota yang
masih aktif. Dalam arti bahwa anggota-anggota tersebut masih sering kumpulkumpul dan masih menggunakan identitas sebagai anggota, serta masih
mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC) Yogya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, menggunakan metode wawancara untuk
mendapatkan data yang diinginkan. Wawancara adalah percakapan atau tanya
jawab yang dilakukan oleh dua orang dengan melibatkan satu orang untuk
mencari informasi tertentu dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan,
berdasarkan tujuan tertentu
(Mulyana, 2001). Wawancara yang akan
dilakukan mempunyai suatu topik tertentu yang akan dibahas, dalam hal ini
“Alasan Remaja Bergabung dalam Kelompok Indonesian Mitsubishi Owners
Club (IdMOC) Yogya”.
Pendapat
senada
dinyatakan
oleh
Kerlinger
(1990)
bahwa
wawancara adalah situasi pesan antar pribadi yang bertemu muka yaitu ketika
seorang pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang memang
dirancang untuk memperoleh jawaban yang relevan dengan masalah penelitian
kepada subjek penelitian.
Wawancara yang akan dilakukan sifatnya mendalam, agar dapat
diperoleh keterangan yang lengkap dan mendalam mengenai berbagai alasan
yang mendasari remaja bergabung dalam kelompok Indonesian Mitsubishi
Owners Club (IdMOC) Yogya. Wawancara mendalam kepada subjek,
dimaksudkan agar peneliti dapat mengetahui alasan yang sebenarnya dari
respon subjek tentang keputusan tersebut (Mantra, 2004). Maka diharapkan
hasil dari penelitian ini akan ditemui berbagai macam alasan remaja yang
tergabung dalam kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC)
Yogya, dalam bentuk cerita-cerita yang sifatnya pribadi dan individual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Penelitian ini menggunakan jenis wawancara semi terstruktur. Ciriciri wawancara semi terstruktur antara lain: adanya pertanyaan yang telah
disusun berdasarkan teori yang diambil, adanya kebebasan yang dimiliki
peneliti dalam mengajukan pertanyaan sesuai dengan kondisi yang
dihadapinya dan tidak terikat oleh susunan kata-kata maupun urutan
pertanyaan-pertanyaan yang harus diajukan (Kerleinger, 1990).
E. Analisa Data
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sehingga data yang
diperoleh tidak berupa angka, tetapi lebih banyak berupa narasi, diskripsi,
cerita, dokumen tertulis dan tidak tertulis termasuk di dalamnya gambar dan
foto, ataupun bentuk-bentuk non angka yang lain (Poerwandari, 1998).
Proses pengolahan data, dari data yang telah diperoleh melalui
wawancara yakni (Poerwandari, 1998) :
1. Memindahkan hasil wawancara dari tape recorder ke buku kosong. Saat
melakukan proses pemindahan hasil rekaman, peneliti mendengar dengan
seksama dan mencatatnya di buku yang telah disediakan. Semua hasil
wawancara dalam bentuk kata-kata apapun atau kalimat apapun disalin
kembali ke dalam buku. Metode kualitatif menyebutnya dengan istilah
transkrip verbatim.
2. Membaca, mempelajari, dan menelaah data dengan seksama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
3. Mereduksi data dengan cara membuat abstraksi, yaitu usaha untuk
membuat rangkuman inti atau tema yang berkaitan dengan topik
penelitian.
4. Menyusun hasil reduksi data ke dalam satuan-satuan.
5. Membuat kategorisasi satuan dan pengkodean.
6. Melakukan interpretasi data dan pembahasan.
F. Keabsahan Data atau Verifikasi Data
Setelah tahap-tahap analisis data maka perlu dilakukan verifikasi
data yaitu dengan membagikan salinan deskripsi kepada subjek agar subjek
dapat memberikan masukan atau member checking, kemudian dari hal tersebut
peneliti dapat merevisi lagi pernyataan sintesisnya. Setelah verifikasi selesai,
maka peneliti merevisi kembali pernyataan sintesisnya. Proses ini disebut
intersubjective validity, yaitu menguji kembali (testing out) pemahaman
peneliti dengan pemahaman subjek melalui interaksi sosial timbal balik (backand-forth) (Creswell, 1998)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB IV
PERSIAPAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN
A. Orientasi kancah dan Persiapan Penelitian
1. Sejarah Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya
Sejarah perkembangan Indonesian Mitsubishi Owners Club
(http:\\www.idmoc.com) dimulai pada kisaran akhir tahun 2000 dua orang
sahabat yang merupakan pengguna dan pecinta Mobil Mitsubishi
berbincang-bincang
tentang
kepuasan
dan
kebanggaannya
dalam
mengendarai Mitsubishi. Firmansjah Saftari yang mengendarai Mitsubishi
Eterna GTi 1993 dengan Mohamad Riza Ishar yang mengendarai
Mitsubishi Lancer SEi 1997. Dari perbincangan tersebut akhirnya
tercetuslah gagasan untuk mendirikan sebuah wadah bagi pengguna
Mitsubishi di Indonesia.
Pemilihan nama wadah tersebut sendiri sudah merupakan sebuah
diskusi yang cukup panjang, hingga akhirnya muncul dua nama, yaitu
Mitsubishi Indonesia Club dan Indonesian Mitsubishi Owners Club. Pada
akhirnya dipilih nama Indonesian Mitsubishi Owners Club disingkat
menjadi IdMOC sebagai nama wadah tersebut. Hal ini dikarenakan nama
tersebut bisa menggambarkan secara tepat bagaimana fungsi dari
organisasi tersebut, yaitu sebagai Klub Pengguna Mitsubishi di Indonesia
yang menjadi partner membangun bagi Mitsubishi Motors di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Perjalanan berikut dalam merealisasikan organisasi tersebut penuh dengan
segala keterbatasan waktu dan tempat antara Jakarta dan Semarang, lokasi
para penggagas wadah penguna mitsubishi tersebut, membuat kesulitan
untuk mengumpulkan para pengguna menjadi nyata. Akhirnya diputuskan
untuk memanfaatkan internet sebagai media para pengguna Mitsubishi di
Indonesia agar bisa berkumpul di dalam IdMOC.
Pada 6 Desember 2000, IdMOC berdiri dengan ditandai
beroperasinya
domain
idmoc.com
diikuti
dengan
pembangunan
websitenya. Berikutnya, pada tanggal 13 Desember 2000 dibentuk pula
mailing list di eGroups.com bagi para anggota IdMOC untuk saling
berdiskusi dan berkenalan secara virtual. Seiring dengan perjalanan waktu,
perkembangan keanggotaan IdMOC semakin pesat. Jumlah anggota yang
mendaftar di website IdMOC semakin banyak, dan jumlah anggota yang
mengikuti diskusi di mailing list IdMOC pun semakin ramai. Hingga
akhirnya tercetuslah untuk membentuk kepengurusan bagi IdMOC sebagai
organisasi yang mulai tumbuh dan mampu menjalankan aspirasi para
anggota. Kepengurusan dibentuk pada tahun 2001 dengan mendudukkan
Firmansjah Saftari sebagai ketua.
Selama periode ini, setelah terbentuknya kepengurusan yang
solid dan lengkap, kegiatan yang dilakukan oleh para anggota IdMOC
semakin banyak. Selain kegiatan kumpul bersama setiap minggu di Parkir
Timur Senayan, Jakarta untuk saling berkenalan dan mendekatkan diri
dalam persahabatan dan ikatan yang kuat sesama anggota, para pengurus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dan anggota telah sukses mengadakan beberapa kegiatan workshop dengan
tema sharing knowledge di antara para anggota. Dengan banyaknya tipstips yang ada di website IdMOC perlu diikuti pula dengan praktek nyata
bagi para anggota untuk mengetahui secara jelas “how to” dari tips-tips
yang ada.
Pada awal tahun 2002 tercetuslah keinginan para anggota untuk
mengadakan Gathering Akbar. Melalui perencanaan dan persiapan yang
matang akhirnya di laksanakanlah Midyear Gathering pada 4 Mei 2002
dengan di hadiri para anggota dari penjuru pulau, dari Jawa Timur, Jawa
Tengah, Jawa Barat, dan Jakarta. Gathering ini merupakan salah satu
puncak kesuksesan mengumpulkan anggota yang pertama kali dilakukan
oleh IdMOC. Bertempat di Bukit Sentul, dengan dihadiri kurang lebih 100
anggota dengan kendaraan Mitsubishi kebanggaannya masing-masing
berkumpul bersama betukar pikiran dan semakin mendekatkan diri dalam
persahabatan di IdMOC. Hadir pula team dari PT. Krama Yudha Tiga
Berlian di dalam Midyear Gathering tersebut untuk berdiskusi bersama
tentang hal-hal yang berkaitan dengan Mitsubishi yang digunakan oleh
para anggota IdMOC.
Para anggota menginginkan IdMOC menjadi sebuah organisasi
yang nyata dan bukan hanya semata-mata sebuah organisasi virtual yang
berbasiskan pada fasilitas internet. IdMOC (baca: Ai-Di-Mok) adalah
Indonesia Mitsubishi Owners Club-Online, yang merupakan komunitas
pemilik mobil merek Mitsubishi di Indonesia yang dibatasi pada jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
kendaraan non niaga: Lancer, Eterna, Galant, Kuda, L200 Strada dan
Pajero. Saat ini jumlah anggota adalah lebih dari 1800 orang, yang
tersebar di beberapa kota besar sebagai cabang Indonesian Mitsubishi
Owners Club di Jakarta.
Sekitaran awal tahun 2003, Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC) Yogya berdiri dengan dipelopori oleh beberapa orang yang
sebelumnya sudah aktif dalam menjalin komunikasi via internet dengan
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) pusat. Indonesian
Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya, memang termasuk organisasi
yang baru terbentuk, walaupun demikian Indonesian Mitsubishi Owners
Club (IdMOC) beranggotakan lebih dari 23 pemilik mobil merk
Mitsubishi dari berbagai macam tipe, ditambah lagi anggota yang tidak
bermobil, ada lebih dari 30 orang anggota Indonesian Mitsubishi Owners
Club (IdMOC) saat ini.
2. Persiapan penelitian
Persiapan yang dilakukan dalam
usaha untuk mencari data
antara lain:
a. Membuat interview guide yang disesuaikan dengan apa yang akan
diteliti berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang ada, tidak
dilupakan juga disesuaikan dengan kondisi atau lapangan penelitian
yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
b. Menyiapkan recorder beserta kaset kosong sebanyak 3 buah masingmasing berdurasi 60 menit, dan baterai ukuran A3 sebanyak 8 buah
sebagai sarana penunjang atau alat yang digunakan dalam wawancara.
Alat tulis beserta kertas juga tidak lupa disiapkan tempat mencatat halhal yang mungkin terpikirkan atau muncul untuk dinyatakan pada saat
wawancara.
c. Menghubungi salah satu anggota Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC) Yogya untuk menghubungkan dengan ketua umum
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya.
d. Menemui ketua umum Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC)
Yogya untuk memberitahukan bahwa akan mengadakan penelitian
sekaligus meminta ijin, dan mengumpulkan informasi tentang
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya guna mengenal
lebih lanjut organisasi tersebut. Selain itu juga sebagai perantara untuk
lebih mengenal anggota-anggotanya beserta dinamika-dinamika yang
ada dalam organisasi ini.
e. Menghubungi anggota-anggota Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC) Yogya yang sesuai dengan kriteria dalam penelitian ini
untuk menjadi subjek.
f. Membuat rapport kepada anggota-anggota Indonesian Mitsubishi
Owners Club (IdMOC) Yogya yang memenuhi kriteria penelitian ini
dan bersedia menjadi subjek penelitian. Peneliti menyadari bahwa
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Jogja merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
organisasi yang baru bagi peneliti, oleh karena itu rapport sangat
diperlukan untuk bisa mendapatkan data yang akurat.
g. Merencanakan untuk pelaksanaan wawancara dengan subjek guna
menyesuaikan dengan hari, tanggal, jam, beserta tempatnya.
B. Pelaksanaan Wawancara
1. Wawancara
NO
Subjek
Rapport
Tanggal
Waktu
Tempat
Wawancara
Wawancara
Wawancara
1
Al
11 Februari 2007
19 Februari 2007
16.00-17.15
Rumah subjek
2
To
23 Februari 2007
28 Februari 2007
13.30-15.30
Rumah
kontrakan
Subjek
3
Ra
25 Februari 2007
1 Maret 2007
20.30-23.00
Rumah subjek
4
Tm
26 Februari 2007
6 Maret 2007
14.00-15.20
Rumah subjek
5
Ne
20 Maret 2007
29 Maret 2007
20.00-23.00
Kost subjek
6
On
6 April 2007
12 April 2007
19.25-21.40
Kost subjek
7
Ma
20 April 2007
30 April 2007
20.45-22.35
Kost subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
C. Deskripsi Subjek
1. Subjek I: Al
Subjek merupakan anak pertama dari dua bersaudara, saat ini
subjek tinggal bersama saudara kandungnya di sebuah rumah dengan dua
pembantu yang selalu setia menemani subjek dengan saudara kandungnya.
Asal subjek dari Kalimantan Timur tepatnya Balikpapan, dan baru tinggal
di Yogyakarta saat kuliah ini, sedangkan orang tua dari subjek masih
tinggal di Balikpapan. Subjek saat ini masih terdaftar sebagai mahasiswa
semester awal Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
sedangkan saudara kandungnya masih duduk di bangku Sekolah
Menengah Umum kelas XI di salah satu sekolah swasta di Yogyakarta.
Subjek termasuk orang yang mudah bergaul, hal ini dapat dilihat
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bergaul, subjek tidak memilih-milih
orang dengan arti lain bahwa subjek dapat berteman dengan siapa saja.
Bagi subjek semakin banyak teman semakin kita berhasil dalam
kehidupan, sebab dalam kehidupan kita tidak bisa selalu bersikap individu
karena dalam kehidupan, manusia selalu hidup berdampingan serta selalu
membutuhkan keberadaan orang lain.
2. Subjek II: To
Subjek merupakan anak tunggal di keluarganya, asal subjek dari
salah satu kota di Jawa Barat yaitu Bandung. Orang tua beserta keluarga
besar subjek sampai saat ini masih berdomisili di Bandung. Tiga tahun
kemudian subjek berhasil menyelesaikan studinya di Sekolah Menengah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Atas dan memutuskan untuk kuliah di kota Yogyakarta. Saat ini subjek
terdaftar sebagai mahasiswa tingkat awal Universitas Atma Jaya
Yogyakarta Fakultas Ekonomi.
Aktivitas keseharian subjek selalu bersama dengan teman-teman
dan sahabat-sahabatnya. Menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan
relasi sosialnya subjek sangat mudah bergaul dan mempunyai banyak
teman. Subjek termasuk orang yang tidak suka memilih-milih orang untuk
menjadi teman dan mudah untuk kenal serta dekat dengan orang lain.
Selain bisa dan cepat dekat dengan orang lain, subjek juga dikenal orang
yang suka membantu teman-temannya yang sekiranya membutuhkan
bantuan.
3. Subjek III: Ra
Subjek berasal dari kota Yogyakarta, dilahirkan dan dibesarkan
di kota Yogyakarta. Subjek tinggal di daerah perbatasan antara kota madya
Yogyakarta dengan kabupaten Bantul. Dilahirkan dari keluarga terpandang
dan masih ada keturunan darah biru dari kraton Yogyakarta. Subjek adalah
anak pertama dari dua bersaudara, saudara kandung subjek seorang
wanita. Saudara kandung subjek menempuh pendidikan di salah satu
Sekolah Menengah Umum favorit di Yogyakarta duduk di kelas XI. Saat
ini subjek menempuh pendidikan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta
mengambil Fakultas Hukum.
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari subjek tidak mengalami
kesulitan terutama dalam menjalani relasi sosial. Subjek mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
banyak teman entah itu di kampus maupun di luar kampus. Tidak hanya
itu saja dengan tetangga atau dengan orang-orang yang tinggal berdekatan
dengan subjek, hubungan mereka sangat baik. Subjek juga aktif dalam
kegiatan-kegiatan warga, terutama kegiatan yang melibatkan orang muda.
Selain itu juga subjek suka bergelut atau mengikuti organisasi-organisasi,
dengan kata lain subjek sangat menyukai kegiatan yang banyak
berhubungan dengan orang lain.
4. Subjek IV: Tm
Saat ini subjek tinggal bersama orang tuanya, keadaan keluarga
subjek berjalan dengan sangat harmonis. Subjek sejak kecil hidup dengan
orang tuanya dan dalam menempuh studi pun selalu ditempuh di kota
Yogyakarta dan tinggal sekota dengan keluarga. Hubungan antar pribadi di
dalam keluarga berlangsung secara akrab dan akur, baik itu antar anak
yaitu hubungan subjek dengan saudara kandungnya maupun kepada
orangtua yaitu hubungan subjek dengan orangtua. Dalam hubungan
dengan saudara kandungnya, subjek sangat mempunyai kedekatan emosi
walaupun perbedaan usia yang lumayan jauh. Subjek adalah anak pertama
laki-laki yang saat ini memilih kuliah di Fakultas Hukum Universitas
Islam Indonesia dan mempunyai adik laki-laki yang masih duduk di
bangku Sekolah Menengah Pertama kelas IX.
Dalam berinteraksi atau berhubungan dengan lingkungan
disekitarnya, subjek cenderung tidak memiliki kesulitan sama sekali.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, subjek mengakui bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
subjek mudah dalam beradaptasi dengan lingkungan. Bahkan di
lingkungan yang belum dikenalnya dan sangat asing sekalipun, subjek
mampu melebur dalam kebiasaan di lingkungan baru tersebut.
Berhubungan dengan adaptasi, subjek juga mudah dalam menjalin
sosialisasi atau menjalin relasi dengan orang-orang baru di lingkungan
yang notabene asing untuknya. Tidak jarang juga subjek meluangkan
waktu untuk pergi bersama dengan teman-temannya.
5. Subjek V: Ne
Subjek adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dan merupakan
satu-satunya anak laki-laki. Sedangkan kakak-kakaknya bekerja, dan
sekaligus tinggal di luar kota, dan belum menikah. Saat ini subjek tinggal
di Yogyakarta untuk belajar disebuah perguruan tinggi swasta, perguruan
tinggi yang dipilih yaitu Universitas Kristen Duta Wacana Fakultas Teknik
Informatika. Kedua orang tuanya tinggal di Magetan, ayah subjek bekerja
di sebuah perusahaan swasta dan ibu subjek adalah seorang ibu rumah
tangga yang mempunyai sambilan yaitu membuka toko kelontong.
Sebelum menjalani pendidikan di Yogyakarta, subjek pernah menjalani
pendidikan di salah satu universitas swasta di kota Malang.
Subjek juga aktif terlihat dalam organisasi-organisasi yang
berkembang dikampusnya, termasuk juga subjek juga mempunyai rasa
antusias yang tinggi dalam mengikuti organisasi tersebut. Hal ini juga
dilakukan di Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya, subjek
termasuk salah satu anggota yang aktif, dan sering kelihatan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
kehidupan organisasi, sebab subjek hampir tidak pernah absen dari acara
atau program-program kegiatan yang ada. Pergaulan keseharian subjek
cukup luas, hal ini nampak dalam subjek membina hubungan pertemanan
yang sudah ada. Dalam pergaulannya subjek dikenal sebagai orang yang
tidak banyak omong dan bisa dikatakan subjek termasuk orang yang
pendiam dan terkesan terlalu serius.
6. Subjek VI: On
Subjek adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dan merupakan
satu-satunya anak laki-laki. Sebelum menjalani pendidikan di Yogyakarta,
subjek menjalani pendidikan formal dari Taman Kanak-kanak sampai
dengan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Umum di kota Pontianak.
Saat ini subjek tinggal di Yogyakarta untuk belajar disebuah perguruan
tinggi negeri, sedangkan kedua orang tuanya tetap tinggal di Pontianak.
Saat ini subjek menempuh jenjang pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, mengambil jurusan komunikasi Universitas Gadjah Mada.
Ayah subjek bekerja sebagai pegawai negeri sipil di salah satu instansi
pemerintah, begitu pula ibunya juga seorang pegawai negeri sipil di salah
satu instansi pemerintah yang berbeda dengan ayah subjek.
Saat ini subjek hanya mengikuti organisasi Indonesian Mitsubishi
Owners Club (IdMOC) Yogya, meskipun demikian subjek termasuk
anggota yang aktif. Pergaulan keseharian subjek tidak begitu luas, hal ini
mungkin dikarenakan bahwa subjek termasuk orang yang tertutup dan
cendrung tidak biasa dekat dengan semua orang. Subjek mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
teman-teman dekat dari angkatan yang sama dengan subjek di kampusnya,
dan mempunyai teman dekat juga di Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC) Yogya.
7. Subjek VII: Ma
Subjek adalah anak pertama dari dua bersaudara. Keluarga
subjek saat ini berdomisili di salah satu kota di Jawa Barat yaitu kota
Bogor. Ayah subjek berasal dari Yogyakarta, dan saat ini bekerja di salah
satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang komunikasi
yaitu P.T. Telkom, sedangkan ibunya berasal dari Kalimantan Tengah
tepatnya Palangkaraya dan saat ini bekerja sebagai pegawai negeri pada
salah satu kantor pemerintahan daerah di kota Bogor. Subjek memiliki
satu adik perempuan, jarak umur mereka tidak terlalu jauh hanya beda dua
tahun. Hubungan subjek dengan kedua orang tua bisa dikatakan
mempunyai hubungan yang sangat baik, meskipun tinggal di kota yang
berbeda, subjek tetap menjaga komunikasi dengan keluarganya.
Saat ini subjek menjalani studi sebagai salah satu mahasiswa
Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta, dan saat ini
subjek duduk di semester tiga. Pada dasarnya subjek termasuk orang yang
mudah bergaul dan mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan yang
baru serta terbuka terhadap orang lain. Dengan kata lain dalam
pergaulannya sehari-hari, subjek tidak memilih-milih dalam berteman dan
tidak menutup diri dengan lingkungan sosial. Subjek menganggap dirinya
sebagai orang yang mudah bergaul, periang, dan ceria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
D. Analisis Data
1. Latar belakang menjadi anggota Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC) Yogya
Dunia luar mengenal mobil ber-merk, buatan pabrikan dari
Jepang ini karena memang lumayan diminati, untuk menemani aktivitas
sehari-hari. Hasil wawancara dengan para anggota Indonesian Mitsubishi
Owners Club (IdMOC) Yogya, secara keseluruhan para anggota
mengungkapkan atau menyatakan bahwa latar belakang menjadi anggota
adalah untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang mobil Mitsubishi. Halhal yang ingin diketahui mengenai mobil Mitsubishi, salah satunya adalah
tentang spare part yang dikenal mahal harganya, dibandingkan dengan
spare part merk mobil Jepang yang lain.
“Yang utama nambah pengetahuan. Nambah pengetahuannya
lebih kepada pengetahuan tentang Mitsubishi itu sendiri, tentang
spare part dari luar ampe dalam, dari yang keliatan ampe ga
keliatan. Soalnya di luar spare part Mitsubishi dikenal mahal dan
termasuk onderdil yang susah nyarinya. Sebelum masuk IdMOC
kan aku nanya dulu ma temenku yang lebih duluan masuk ke
IdMOC, katanya temenku tuh di IdMOC nantinya akan tau seluk
beluk tentang Mitsubishi. Dari sini saya tertarik ikut IdMOC
Jogja, aku mikir ga ada salahnya juga.”
(wawancara: Ma, baris 3-12)
Berkaitan dengan spare part, mobil membutuhkan perawatan
ekstra,
berkaitan
dengan
bagaimana
merawat
mesin
dan
penanggulangannya ketika macet di jalan. Hal ini berhubungan dengan
pengetahuan tentang mesin mobil pada umunya dan lebih spesifik lagi
tentang mesin mobil Mitsubishi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
“Tentang mesin, tentang spare part, dan banyak lagi. Sebelum
masuk IdMOC aku buta banget tentang mobil, bisa dikatakan aku
ga tau tentang mesin sama sekali tau nya cuman ganti ban dan
ketika saya masuk IdMOC sedikit banyak sekarang lebih tau
tentang mesin. Paling ga seandainya rusak di bagian ini tau dan
yang jelas bisa paling ga, tau mengantisipasinya. Misalnya lagi
perjalanan jauh, kita ga mengharapkan tapi seandainya terjadi
kerusakan di tengah jalan tau sedikit banyak tau cara
ngantisipasinya, walaupun cuma dikit dan tidak semahir montir.
Yang jelas nambah pengetahuan tentang Mitsubishi pada
umumnya. Maksudnya ya aku lebih banyak tau tentang spare
part ini itu dari yang sepele ampe yang rumit contohnya tentang
mesin Mitsubishi itu sendiri. Selain itu juga banyak tau tentang
bengkel yang bagus dimana, semisal rusak ini bengkel yang
bagus dimana gitu. Apalagi mobil Misubishi kan agak susah
maksudnya spare part-nya tergolong mahal, kalo ga jeli kan bisa
miskin karena Mitsubishi. Bagi aku nambah pengetahuanya itu,
lain dari itu aku nambah pengetahuan juga diluar yang aku
pelajari di kampus. Kebetulan kan aku anak ekonomi dan disana
pasti ga belajar masalah mesin ya aku belajar laen disini.”
(wawancara: Tm, baris 15-37)
Mayoritas orang yang menggunakan mobil adalah orang-orang
strata sosial menegah keatas. Bagi orang tua yang mempercayai anaknya
untuk menggunakan mobil untuk rutinitas sehari-hari, pastinya orang tua
mempunyai mobil lebih dari satu, dan hal ini berhubungan langsung
dengan
ekonomi
keluarga
yang
mendukungnya.
Remaja
yang
menggunakan mobil akan sangat mempengaruhi gaya hidup dalam
kehidupan sehari-hari.
“Aku ngarasa juga tambah pengetahuan dalam artian begini
orang punya mobil kan pasti ekonominya lancar paling gak
menengah keatas, kalo aku ekonomi menengah tapi kebetulan
punya mobil. Gini, aku dapat pengetahuan tentang gaya hidup
orang bermobil.
Maksudnya gini temen di IdMOC itu punya gaya idup yang
berbeda, walaupun sama-sama punya mobil. Ada temen IdMOC
itu yang ga bisa idup kalo ga pake mobil, mungkin karena dari
kecil naek mobil terus, tetapi ada juga yang lebih seneng pake
motor, dia cuman pake mobil kalo lagi ngumpul bareng IdMOC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
ma kendala cuaca misalnya mo kuliah ujan. Menurutku itu
sebuah gaya idup atau life style orang pake mobil. Selain itu juga
ada temen-temen yang modif mobilnya yang semunya di modif
luar dalam pokoknya. Ada juga yang puas dengan performa
standard dari Mitsubishinya juga.” (wawancara: Ra, baris 15-30)
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa dipisahkan dari
orang lain, itu pun terjadi dalam kehidupan berorganisasi atau dalam
sebuah komunitas. Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya,
mempunyai anggota yang mayoritas remaja dan dapat menjadi tempat atau
sarana untuk memperluas relasi dalam mencari teman. Organisasi menjadi
tempat untuk berkumpul dan bertemu dengan orang-orang yang
sebelumnya belum dikenal.
“Yang utama, kalo yang laen tambah temen soalnya yang aku
cari di IdMOC sebenarnya informasi yang berhubungan dengan
mobil tapi kalo organisasi kaya gitu kan pasti banyak anggotanya
otomatis disitu aku akan kenal banyak orang dan aku selama
menjadi anggota aku banyak mengenal orang-orang yang bener
baru dengan berbagai latar belakang budaya, latar belakang
pendidikan, dari yang muda ampe yang tua pokoknya banyak.”
(wawancara: On, baris 23-30)
Latar belakang menjadi anggota lebih kepada mencari informasi
tentang mobil Mitsubishi. Informasi dalam hal ini berkaitan dengan
pemeliharaan mobil yang berhubungan dengan spare part, selain itu juga
menambah informasi tentang mesin Mitsubishi itu sendiri. Selain
berhubungan dengan spare part dan mesin, hal lain yang mendasari adalah
keinginan untuk menambah teman sehingga dapat memperluas relasi
sosialnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Pandangan tentang kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC) Yogya
Wawancara ini mengungkapkan adanya pengaruh kelompok di
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya. Kelompok sedikit
banyak memberikan pengaruh kepada anggota, pengaruh ini lebih kepada
keinginan untuk memodifikasi mobil. Pengaruh ini muncul karena melihat
mobil teman yang lain yang sudah di modifikasi, oleh karena itu
memunculkan keinginan teman yang lain untuk memodifikasi mobilnya.
“Itu pasti aku pribadi merasa terpengaruh, itu kalo menurut aku
segi emosional. Segi emosional pasti ada akan terpengaruh
kebawa pasti. Dari ngumpul-ngumpul bincang-bincang mobil,
buka kap mobil, buka ini itu, pasti kebawa kesitu ingin modif
pasti itu secara ga langsung keinginan kearah itu pasti ada. Ada
juga ketika pas ngeliat misalnya tapemu bagus, jadi pengen, bisa
dikatakan untuk urusan modifikasi 80%-90% dari temen.”
(wawancara: To, baris 112-119)
Kelompok memberikan dampak positif yang bermacam-macam
kepada anggota. Dampak positif yang sangat dirasakan oleh para anggota
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya, yang anggotanya
mayoritas remaja ini. Hal positif yang dominan lebih kepada mendapat
informasi tentang Mitsubishi, dan bertemu lebih banyak orang sehingga
dapat memperbanyak teman dan relasi.
“Kalo saya seh lebih banyak positifnya. Positifnya lebih kepada
saya dapat teman banyak, yang lain banyak dapat informasi
tentang mobil itu sendiri khususnya mobil Mitsubishi, mungkin
lebih ke itu untuk dampak positifnya.”
(wawancara: Ne, baris 186-189)
Selain memberikan dampak positif kelompok juga memberikan
arti yang negatif bagi anggota. Ketika pertemuan susah untuk izin, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
harus mengikuti acara malam tersebut sampai selesai, sehingga hal ini
menyebabkan kurangnya jam istirahat dan kurangnya berkumpul dengan
teman-teman lain.
“Kalo negatifnya mungkin badan capek ya, kalo udah ngumpul
susah untuk pulang pasti ngikut, pergi ke hiburan malem,
clubbing juga harus ikut ya itulah efek negatifnya kebawa kesitu.
Ya. Siang aku gunain untuk kerja ato kuliah, kalo pas malem
kumpul ma mereka, yang dulunya pergi kesana-kesini ma tementemenku pa istirahat, sekarang kumpul ma IdMOC. Ya pasti ada
beberapa temen akrab yang ga pernah ketemu.”
(wawancara: To, baris 137-145)
Sedikit banyak kelompok memberikan pengaruh kepada anggota,
pengaruh ini bisa dilihat dari berbagai macam sisi dan bisa menjadi
pengaruh yang positif atau pun negatif. Sejauh ini pengaruh yang ada
dalam Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya bisa
dikatakan positif karena hanya sebatas ingin memodifikasi karena melihat
mobil teman yang telah di modif. Dalam kehidupan berorganisasi atau
berkelompok selain ada sikap saling mempengaruhi, juga terdapat dampak
positif dan negatif dari kehidupan organisasi tersebut. Hal ini sangat
bersifat subjektif karena setiap manusia bisa berpendapat dan bisa saling
bertolak belakang. Orang bisa berpendapat bahwa hal tersebut merupakan
dampak positif, tetapi tidak menutup kemungkinan orang lain bisa
berpendapat bahwa itu adalah dampak negatif.
3. Relasi dalam kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC)
Yogya
Sifat kekeluargaan dan saling memiliki antara anggota satu
dengan anggota yang lain terjalin antar anggota. Kedekatan-kedekatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
antar anggota ini tidak hanya sekedar kenal dan pada akhirnya menjalin
relasi, tetapi lebih kepada kedekatan yang sifatnya afeksi yang berupa
saling memperhatikan satu dengan yang lain dan sharing tentang masalahmasalah yang sifatnya pribadi. Perasaan saling mengenal itu membuat
individu merasa nyaman karena mereka merasa tidak berbeda dengan
anggota lain, dalam artian para anggota merasa memiliki organisasi ini,
dan membuat hubungan antar satu dengan yang lain merasa baik sehingga
merasa nyaman dan diterima dalam organisasi. Hal ini juga menjadi sarana
untuk semakin mengenal pribadi satu dengan yang lain.
“Kebersamaan karna kita mungkin dalam hari biasa itu jarang
ketemu satu sama lain, sama IdMOC pun kita jarang ketemu
karena kesibukan masing-masing seperti yang sudah aku katakan
tadi. Karna itu adanya acara semacam ini ada wadah untuk
mempertemukan sekaligus refresing dari kesibukan ato masalah
mereka yang dihadapi selama hari-hari kerja itu. Ya dari itu bisa
dibilang setiap berangkat harus kumpul semua, selain kita
memang telah tergabung sebagai keluarga besar IdMOC. Ya saya
merasa sekali. Bagi saya ngumpul ma temen-temen saat
bepergian jauh bareng bisa sharing, bisa ngobrol-ngobrol lebih
mendalam lagi karena kan sambil nginep biasanya. Dari situ bisa
kumpul dan ngobrol tentang berbagai macam hal, bisa nanya
gimana kabar dan dari situ kita bisa lebih tau tentang karakter
orang juga.” (wawancara: Ra, baris 98-112)
Pergaulan menjadi sesuatu yang sangat berharga dalam
kehidupan remaja kesehariannya. Mayoritas dari anggota Indonesian
Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya belum mengenal satu dengan
yang lain sebelum mereka bertemu di organisasi ini. Hubungan saling
mengenal dan saling membantu merupakan cara untuk menciptakan
hubungan yang baik dan seakan–akan tidak ada batasan antara anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
satu dengan yang lain. Hubungan relasi yang terjalin antar sesama anggota
membuat para anggota merasa nyaman berada dalam organisasi.
“IdMOC anggotanya banyak dari situ paling ga aku mengenal
baik mereka. Ya nambah temennya lebih kesitu ga hanya temen
kampus ato temen main yang lain, yang jelas di IdMOC banyak
ketemu orang-orang baru yang sebelumnya belum pernah ketemu
apalagi kenal. Ditambah lagi hubungan antar anggota bagus
jadinya nyaman jalin relasi antar aku ma mereka sehingga hal ini
kalo aku semakin mendukung hubungan relasi antar anggota
IdMOC.” (wawancara: Tm, baris 38-46)
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya menjadi
tempat bertemu para remaja yang mempunyai mobil Mitsubishi. Dari
kebersamaan, tersebut muncul kedekatan-kedekatan, sehingga terbentuk
relasi yang erat. Berdasarkan hal tersebut pada akhirnya membentuk
sebuah rasa percaya satu dengan yang lain, dan membentuk relasi yang
menghasilkan. Pergaulan remaja tidak hanya untuk bersenang-senang,
tidak jarang juga mereka berniat untuk menjalin relasi bisnis untuk
kemudian hari.
“Paling berbincang-bincang. Kalo yang menghasilkan paling
kalo ada yang berbisnis ketemu ngobrol besoknya jadi. Misalnya
ada yang berbisnis bengkel trus ada yang berbisnis show room
mobil, akhirnya gara-gara di IdMOC kenal, sampai sekarang itu
bisnisnya masih jalan. Kalo ada mobil-mobil yang perlu
diperbaikin atau perlu direkondisi masuknya bengkel sama temen
itu. Dari pembicaraan bercanda-bercanda itu ada kaitannya.
Kelanjutan dari itu yang aku tahu situ punya duit aku punya duit,
kalo ga situ modal aku punya keahlian, punya pengetahuan,
punya teman yang bisa bantu. Jadi permodalan itu turun ke dia,
dan dia yang menjalankan, sebatas yang aku tahu itu yang lain
aku ga tau.” (wawancara: To, baris 77-89)
Dalam kehidupan berorganisasi atau berkelompok pasti akan
bertemu dan mengenal banyak orang. Relasi antar anggota bisa dikatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
menjadi sesuatu hal penting, saling mengenal antar anggota satu dengan
anggota yang lain seperti menjadi sebuah keharusan. Saling mengenal
antar anggota bisa dikatakan menjadi salah satu faktor untuk membentuk
kekompakan yang nantinya melahirkan sebuah organisasi yang solid.
Hubungan kedekatan yang berawal dari saling mengenal tersebut tidak
hanya
sebatas
mengenal
tetapi
menjadi
hubungan
yang
saling
memperhatikan satu dengan yang lain.
4. Perilaku dalam kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC)
Yogya
Keaktifan dari semua anggota Indonesian Mitsubishi Owners
Club (IdMOC) Yogya dapat dilihat dari kegiatan yang mereka lakukan,
dan dapat menggambarkan kehidupan berkelompok atau konformitas yang
sangat kental. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan rutin mingguan yang diisi
dengan berbincang-bincang, putar-putar kota, membicarakan masalah
organisasi, dan lain-lain, semua kegiatan tersebut dilakukan secara
berkelompok.
“Ya yang sering kami lakukan itu ngobrol trus selingannya
minum kopi, nonton band, menikmati lalu lintas kota malam hari,
udara dingin kota jogja, dan laen laen. Intinya komunikasi antar
anggota.
Yang diobrolin umum, dalam artian tentang berbagai macam hal.
Yang pasti ngobrolin mobil itu pasti ada, ada juga yang ngobrolin
masalah kuliah, trus ada juga yang ngobrolin tentang kerjaan,
kebetulan anak IdMOC ada juga yang udah bekerja jadinya
mereka ngomongin kerjaan. Kalo ada yang diobrolin kita semua
kumpul di suatu tempat kaya kita ngadain rapat gitu.”
(wawancara: Ra, baris 56-66)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya selalu
mempunyai agenda kegiatan. Peran aktif anggota dalam agenda kegiatan
tersebut sangat diperlukan, karena kegiatan-kegiatan tersebut melibatkan
seluruh anggota. Agenda kegiatan yang tidak pernah dilupakan adalah
touring dan menjalin relasi yang lebih luas lagi dengan club-club lain. Hal
lain yang tidak dilupakan adalah mengadakan kegiatan sosial untuk
membantu pihak-pihak yang kekurangan.
“Banyak sekali kegiatan-kegitan yang pernah diadain ma IdMOC
yang paling sering touring, kegiatan itu gunanya untuk saling
mengakrabkan diri antar anggota satu dengan anggota yang lain,
trus refresing maklumlah kalo di Jogja trus bosen juga, selain itu
juga bisa jalin silahturahmi dengan IdMOC di kota lain dan jalin
kerja sama antar organisasi IdMOC sendiri serta club-club lain
yang ada di luar kota, untuk nambah temen juga. Trus kegiatan
lain itu baksos untuk korban gempa Jogja- Jateng yang terjadi
taon kemaren, yang lainnya tuh baksos di panti-panti asuhan
yang ada di sekitar kota Jogja. Selain kegiatan yang udah aku
ceritain tadi pernah juga IdMOC tuh ngadain kegiatan arung
jeram di daerah Magelang ma Wonosobo, kegiatan fun rally
untuk ngarayain ultah-nya IdMOC.”
(wawancara: Ma, baris 43-56)
Keaktifan anggota selalu menjadi masalah mendasar dalam
kehidupan oraganisasi, meskipun organisasi selalu mengharapkan
keaktifan dari setiap anggota. Berbagai macam benturan selalu ada dalam
membahas keaktifan setiap anggota. Hal ini sangat berhubungan dengan
kesibukan dan berbagai tanggung jawab yang ada dalam diri setiap
anggota, walaupun begitu kekompakan dalam organisasi masih tetap
terjaga. Sebagai manusia pasti ada berbagai macam kesibukan dan
rutinitas yang menjadi tanggung jawab dalam hidup sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
“Biasanya juga ga semua anggota ikut, soalnya karena kesibukan
ato rutinitas sehari-hari temen-temen, ada yang kuliah, ada juga
yang kerja, dan laen-laen. Tapi kami biasanya mengusahakan ato
disarankan untuk semua anggota ikut, maksudnya kan kita satu
organisasi kalo banyak yang ga ikut gimana. Apalagi kalo
melibatkan orang-orang ato organisasi ato club mobil laen.
Diusahakan banyak yang ikut lah, walaupun satu mobil diisi 5
orang ato berapa gitu, masalahnya juga ga semua mobil tementemen itu stand by, ada juga yang dipakai or-tu kerja. Paling ga
memperlihatkan kalo kita organisasi solid yang anggotanya
kompak.” (wawancara: Ra, baris 86-97)
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya, tidak
memberi batasan kepada anggota-anggotanya untuk mencari teman
sebanyak-banyaknya.
Anggota
diperbolehkan
mengembangkan
diri
dibanyak tempat termasuk menjadi anggota dari club-club mobil lain.
Dengan kata lain Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya
tidak mengekang anggotannya dalam menjalin relasi dengan orang lain,
melalui keikusertaannya ke kelompok lain.
“Tidak, banyak kok yang ngrangkep. Ikut di Mitsubishi ikut lagi
di tim lain, ikut lagi di tim lain, bebas tidak ada peraturan
semacam itu kok di IdMOC. Aturannya cuman mobilnya harus
Mitsubishi segala merk, segala model tapi merknya harus
Mitsubishi.” (wawancara: To, baris 72-76)
Agenda kegiatan organisasi sangat bervariasi dan bermacammacam, hal ini mempengaruhi perilaku-perilaku anggota. Kehadiran
anggota selalu diharapkan dalam kegiatan tersebut, sebagai wujud
keaktifan anggota secara langsung. Kebebasan individu juga sangat
dihormati dalam kelompok, dengan tetap memperbolehkan beraktivitas
dan mengembangkan diri dalam organisasi lain atau tempat lain dimana
individu tersebut dapat dan mampu mengembangkan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
E. Pembahasan
Kelompok menurut Santrock (1998) adalah kelompok-kelompok
remaja yang terbesar dan kurang bersifat pribadi. Anggota-anggota kelompok
bertemu karena minat dan kesenangan yang sama. Indonesian Mitsubishi
Owners Club (IdMOC) Yogya merupakan salah satu kelompok atau
organisasi otomotif yang mencoba menyatukan para pecinta mobil Mitsubishi
dari berbagai macam tipe untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Kelompok ini dipertemukan karena minat, dan kesenangan, serta kecintaan
terhadap salah satu merk mobil hasil pabrikan Jepang yaitu Mitsubishi.
Remaja adalah tahap perkembangan yang bisa dikatakan tahap
terpenting dalam hidup manusia, yang mana tahap ini merupakan masa
peralihan dari anak-anak ke dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik
yang sangat mencolok. Dapat dikatakan juga bahwa masa remaja atau masa
adolesen dapat dipandang sebagai suatu masa dimana individu dalam proses
pertumbuhannya terutama fisik, dan telah mencapai kematangan (Hartini,
1999). Pada masa ini sering terjadi benturan-benturan dengan teman
sebayanya dan tidak menutupi juga terdapat benturan juga dengan orang tua.
Benturan-benturan tersebut merupakan salah satu cara mencari suatu perasaan
baru yang berupa identitas, mencakup cara hidup pribadi yang dialaminya
sendiri (E.H. Erickson, dalam Gunarsa dan Gunarsa, 1986).
Pada tahap perkembangan ini sedikit demi sedikit remaja mulai
memisahkan diri dari keluarga, dapat dikatakan juga mulai menjauh dari
keluarga. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sering keluar rumah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
berkumpul dengan kelompoknya. Perkembangan kearah masa remaja diiringi
dengan bertambahnya minat-minat terhadap personal appearance atau
penampilan diri. Peer group serta kegiatan-kegiatan kelompok sosial lainnya
yang anggota-anggotanya terdiri atas jenis kelamin yang sama maupun
berlainan (Hamalik, 1995). Remaja dalam peer group bisa disatukan karena
hobi yang sama, frekuensi bertemu remaja-remaja tersebut, dll, karena
disatukan faktor-faktor tersebut remaja merasa diterima dan mempunyai
teman dekat.
Banyak hal yang mendasari remaja masuk dan bergabung di
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya. Salah satunya karena
ingin mendapat informasi tentang seluk beluk mesin Mitsubishi, yang
berhubungan dengan spare part. Hal ini karena spare part Mitsubishi dikenal
mahal dan susah mencarinya, oleh karena itu Indonesian Mitsubishi Owners
Club (IdMOC) Yogya sebagai tempat atau wadah yang digunakan untuk
sarana bertukar pikiran para pecinta mobil Mitsubishi. Selain tempat bertukar
pikiran mengenai spare part, Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC)
Yogya juga menjadi tempat menambah pengetahuan tentang mesin Mitsubishi
dan bagaimana menanggulangi kerusakan-kerusakan mesin yang mungkin
terjadi.
Remaja menghabiskan waktunya tiga kali lebih banyak untuk
berinteraksi dengan kelompoknya daripada berinteraksi dengan orang dewasa
(Fuhrman, 1990). Frekuensi pertemuan yang sering tersebut memunculkan
berbagai pandangan atau pendapat tentang kelompok. Indonesian Mitsubishi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Owners Club (IdMOC) Yogya memberikan inspirasi anggota untuk
mempercantik dengan memodifikasi mobil. Pendapat yang lain
tentang
kelompok adalah kelompok memberikan dampak positif dan negatif kepada
setiap anggota, dampak ini lebih kepada subjektif para anggotanya.
Berdasarkan hal tersebut kelompok teman sebaya memberikan pengaruh
dalam kehidupan remaja itu sendiri.
Kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya
menjadi tempat bertemu orang-orang pecinta mobil Mitsubishi. Oleh karena
itu, dalam kelompok ini menjadi tempat untuk menambah teman dan
memperluas relasi. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan
Konopka (Agustiani, 2006), masa remaja akhir merupakan masa persiapan
untuk memasuki peran-peran orang dewasa. Pada masa ini memiliki keinginan
yang kuat untuk diterima dalam kelompok teman sebaya. Keberadaan anggota
ketika berkumpul juga bisa menentukan ada tidaknya keaktifan setiap anggota
dalam organisasi tersebut. Hal ini menjadi salah satu faktor kedekatan remaja
yang sangat kental dalam organisasi ini. Fuligni, dkk (2001) berpendapat
bahwa remaja menghabiskan waktunya tiga kali lebih banyak untuk
berinteraksi dengan kelompoknya daripada berinteraksi dengan orang dewasa.
Remaja sering terlihat berkumpul dengan anggota yang masih
berumur remaja saja dan jarang sekali terlihat berkumpul dengan anggotaanggota yang mayoritas
berumuran dewasa, hal ini berhubungan dengan
faktor teman sebaya. Jika dilihat dari aspek-aspek perkembangan sosial pada
remaja, Czikszentmilhayi (Fuhrman, 1990) mengemukakan pendapatnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
bahwa remaja menghabiskan waktunya tiga kali lebih banyak untuk
berinteraksi dengan kelompoknya dari pada berinteraksi dengan orang
dewasa. Berdasarkan pada hal tersebut maka tidak dapat dipungkiri bahwa
teman sebaya memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan remaja, salah
satunya remaja merasa lebih dimengerti oleh kelompok teman sebaya dari
pada oleh kelompok orang dewasa.
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya merupakan
salah satu peer group yang disatukan oleh satu faktor yaitu mempunyai
kesamaan hobi yang sama. Kedekatan yang sangat kuat terjadi di organisasi
ini, tercermin dari adanya norma-norma yang harus diikuti bagi semua
anggota, misalnya kehadiran para anggota dalam pertemuan mingguan. Norma
lain yang menyelaraskan hubungan antar para anggota yakni proses
pemecahan masalah yang terjadi dalam organisasi, yang
selalu mencoba
diselesaikan secara terbuka. Hal ini menunjukkan bahwa kedekatan
merupakan tindakan yang sesuai dengan norma kelompok, dan dapat
dikatakan menjadi harmonis ketika ada kesepakatan dengan para anggota
kelompok tersebut (Klopt, 1985).
Program kegiatan yang ada dalam Indonesian Mitsubishi Owners
Club (IdMOC) Yogya sangat beragam, yang tercatat dalam agenda dan
program-program kegiatan tahunan. Kegiatan ini diluar kegiatan mingguan
yang rutin diadakan seminggu sekali pada setiap hari jumat. Salah satunya
kegiatan bakti sosial, pernah diadakan untuk meringankan beban anak yatim
piatu, dilaksanakan pada sebuah panti asuhan. Selain itu juga
program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
kegiatan bakti sosial diadakan untuk meringankan korban gempa bumi di Jawa
Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Keaktifan setiap anggota sangat
diharapkan, entah dalam pertemuan mingguan atau pun keikutsertaan dalam
program-program kegiatan.
Peraturan yang sudah menjadi norma kelompok ini pada prakteknya
membuat perasaan tidak enak atau pekewuh pada diri anggota yang saat
pertemuan kebetulan berhalangan hadir. Perasaan semacam ini sesuai dengan
salah satu aspek penyebab konformitas yang paling mendasar yaitu aspek
normatif (Deutch dan Gerard, dalam Myers, 1999) yang mana mendorong
terjadinya penyesuaian yang merupakan akibat dari pemenuhan pengharapan
positif kelompok untuk mendapat persetujuan dan penerimaan, supaya disukai
dan terhindar dari penolakan oleh kelompoknya.
Perasaan tidak enak ketika tidak hadir atau tidak kelihatan dalam
pertemuan mingguan atau pertemuan yang lain, juga terdapat aspek
informasional (Turner, 1991) yang mendorong individu menyesuaikan diri
dengan norma kelompok sebagai bukti realitas yang ditawarkan kelompok.
Realitas yang ada bahwa ada penerimaan sebagai anggota kelompok
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya. Selain itu juga
keaktifan anggota juga sangat diperlukan dalam sebuah organisasi. Banyaknya
anggota yang mengikuti pertemuan, kumpulan, dan kegiatan-kegiatan yang
diadakan akan memberikan semangat ber-organisasi yang lebih. Hal positif
lain yang muncul yaitu adanya hubungan mendalam antara anggota, karena
rutinitas dan keseringan bertemu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Faktor-faktor yang menjadi salah satu aspek konformitas yaitu
norma-norma dalam kelompok itu sendiri yang mengharuskan saling
mengenal satu dengan yang lain. Norma tersebut yang akhirnya juga menjadi
aspek konformitas, dari saling mengenal tersebut akhirnya membentuk
perilaku konformitas. Perasaan saling mengenal itu membuat individu merasa
nyaman karena mereka merasa tidak berbeda dengan anggota lain, dalam
artian para anggota merasa memiliki organisasi ini, dan membuat hubungan
antar satu dengan yang lain merasa baik sehingga merasa nyaman dan
diterima dalam organisasi.
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya dapat
dikatakan sebuah organisasi yang mengutamakan kebersamaan. Hal ini dapat
muncul ketika pengambilan keputusan, segala keputusan mengharapkan
adanya peran serta anggota untuk mencapai kata mufakat dan pada akhirnya
ditetapkan oleh ketua. Menurut Asch dkk (dalam Sears dkk, 1994) orang yang
dihadapkan pada keputusan kelompok yang sudah bulat akan mendapat
tekanan yang kuat untuk menyesuaikan pendapatnya. Bila kelompok tidak
bersatu, akan nampak adanya penurunan tingkat konformitas meski hanya satu
orang yang tidak sependapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya, merupakan
salah satu perkumpulan otomotif yang masih eksis di Yogyakarta. Diantara
sekian banyak anggota, remaja yang paling dominan dan mayoritas dalam
organisasi ini. Latar belakang remaja bergabung dalam Indonesian Mitsubishi
Owners Club (IdMOC) Yogya lebih kepada mencari informasi tentang seluk
beluk mobil Mitsubishi. Hal lain yang mendasari remaja bergabung adalah
keaktifan anggota untuk mengikuti agenda-agenda kegiatan dalam organisasi
itu sendiri, sebagai wujud perilaku yang dilakukan secara berkelompok
dilandaskan pada norma yang telah disepakati oleh kelompok tersebut.
Kelompok merupakan tempat dimana remaja dapat bertemu dengan temanteman dan diakui keberadaannya dalam kelompok.
B. Saran
1. Bagi subjek:
Remaja dalam mencari teman diharapkan dapat memilih teman
atau kelompok yang mempunyai kegiatan yang positif, dengan kata lain
remaja dapat selalu mengembangkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang
positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
2. Bagi penelitian selanjutnya
a. Penelitian ini hanya menggambarkan alasan remaja bergabung dalam
kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya,
alangkah lebih baik jika penelitian ini dilanjutkan dengan meneliti
apakah alasan remaja bergabung dalam kelompok ini berguna bagi
perkembangan atau kemajuan kelompok.
b. Penelitian ini juga diharapkan dikembangkan dengan menambah
jumlah subjek dengan pembatasan kriteria yang lebih khusus agar
faktor-faktor lain di luar penelitian dapat terkontrol.
c. Perlu persiapan matang sebelum melakukan penelitian kualitatif studi
diskriptif, terutama mempelajari dan mempersiapkan keahlian dalam
menjalankan proses penelitian, sehingga dapat meminimalkan
kekurangan yang berkaitan dengan proses penelitian tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
DAFTAR PUSTAKA
Agustiani, Hendriati, (2006), Psikologi Perkembangan: Pendekatan Ekologi
Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja,
Bandung: PT Refiika Aditama.
Azwar, S., (1995), Sikap Manusia: Teori dan Pengkurannya, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Baron, R.A., Byrne, D., (1997), Social Psychology 8th ed, Massachusetts: Allyn
and Bacon.
Bhrem, S.S., Kassin, S.M., (1996), Social Psychology 2nd ed, Boston: Houghton
Mifflin Company.
Chaplin, C.P., (1981), Kamus Lengkap Psikologi, Terjemahan, Jakarta: Rajawali
Press.
Cole and Hall, (1967), Psychology of Adolesence, New York: Holt, Rinehart and
Winston, Inc.
Creswell, John W., (1998), Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing
Among Five Tradition, Thousand Oaks, California: SAGE Publications, Inc.
Fuhrman, B.S., (1990), Adolescence Adolescent 2nd ed, Glenview Illnois: Scott,
Forresman. Co.
Fuligni, A.J., Barber, B.L., Eccles, J.J., Clements, P., (2001), Early Adolescent
Peer Orientation and Adjusment During High School, Development
Psychology.
Gunarsa, S.D.Dr., Gunarsa, Y.S.D.Dra., (1983), Psikologi Remaja, Jakarta: P.T.
BPK Gunung Mulia.
Hamalik, Oemar, Dr, Prof, (1995), Psikologi Remaja: Dimensi-dimensi
Perkembangan, Bandung: CV. Mandar Maju
Hartini, N, (1999), Remaja dan Lingkungan Sosialnya, Jurnal, Fakultas Psikologi,
Universitas Airlangga.
Hawari, D., (1991), Penyalahgunaan Narkotika dan Zat Adiktif, Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Hidup, (1999), Edisi Juni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Jogja, 23 November 2006, http:
\\www. idmoc. com
Kerlinger, F.N., (1990), Asas-Asas Penelitian Behavior, Terjemahan Bandung R.
S, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Kimmel, D.C., Wiener, I.B., (1995), Adolescence: A developmental Transition
2nd ed, New York: John Wiley and Sons, Inc.
Klopt, D.W., (1985), Introducing In Groups, Theory and Practice 2nd ed,
Englewood: Morton Publishing Company.
Mantra, Bagoes, (2004), Filsafat Penelitian Metode Penelitian Sosial,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mappiare, A., (1982), Psikologi Perkembangan Remaja, Surabaya: Penerbit
Usaha Nasional.
Moleong, L.J., (1998), Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake
Sarasih.
Monks, F.J., Knoers, A.M.P., dan Haditono, S. R, (2001), Psikologi
Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya, Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Mulyana, Deddy, (2001), Metode Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, Yogyakarta: Remaja Rosdakarya.
Myers, D.G., (1999), Social Psycology, International Edition, New York: Mc
Graw Hill, Inc.
Pettijohn, T.F., (1992), Psychology a Concise Introduction 3rd ed, The Dushkin
Publishing Group, Inc.
Poerwandari, E.K., (1998), Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi,
Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengkuran dan Pendidikan
Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Rakhmat, J., (1996), Psikologi Komunikasi, Bandung: CV Remaja Karya.
Santosa Jaka, S., (1999), Peran Orang Tua dalam Mengajarkan Asertivitas Pada
Remaja, Jurnal, Surabaya : Fakultas Psikologi Universitas Widya Mandala.
Santrock, J.W., (1998), Life-Span Development. Sixth Edition, Texas: Brown &
Benchmark Publishers.
Sarwono, S.W., (1989), Psikologi Remaja, Jakarta : CV Rajawali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Sears, David O.J.L., (1994), Psikologi Sosial Jilid II, Alih Bahasa: Michael
Ardyanto dan Savitri Soekrisno, Jakarta: Erlangga.
Thornburg, H.D., (1982), Development In Adolescence 2nd ed, California: Brooks
and Cole Publishing Company.
Turner, J.C., (1991), Social Influence 1st ed, California: Brooks and Cole
Publishing Company.
Walgito, B., (1993), Peran Orang Tua dalam Pembentukan Kepercayaan Diri:
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalm Ilmu Psikologi, tidak
diterbitkan, Yogyakarta, Fakultas Psikologi UGM.
Zulkifli, L., (2002), Psikologi Perkembangan, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
DATA WAWANCARA
Verbatim Subjek III
Nama
: Ra
Umur
: 20 tahun
1)
Selamat siang?
2)
Selamat siang
3)
Kapan anda pertama kali bergabung di IdMOC?
4)
Kurang lebih akhir 2005.
5)
Alasan anda ikut atau tergabung di Id MOC?
6)
Kan disitu ketemu banyak orang kan jadinya ya…kalo saya pribadi lebih
kepada menambah pengetahuan, menambah teman, menambah saudara.
7)
Tadi anda mengatakan tambah pengetahuan, maksudnya bagaimana?
8)
Pengetahuan tuh…lebih kepada pengetahuan tentang mobil Mitsubishi, bisa
tentang spare part ini itu…, nyarinya dimana, bengkel yang bagus dimana.
Semisal ada yang rusak ini…e...e…kebetulan kemaren mobilku abis ada
kerusakan di boss rem cakramnya gara-gara aku bawa ke sarangan ma
temen-temen IdMOC juga. Aku nanya ke mereka dimana bengkel yang
bagus tuk kerusakan ini, yang terjangkau pula harganya. Dari situ kan aku
dapat pengetahuan tentang mobil termasuk juga e…e…spare part, dan
bengkel yang cocok. Aku ngarasa juga tambah pengetahuan dalam artian
begini e…e…orang punya mobil kan pasti ekonominya lancar paling gak
menengah keatas, kalo aku seh…ekonomi menengah tapi kebetulan punya
mobil he…he… Gini…e…e…aku dapat pengetahuan tentang gaya hidup
orang bermobil.
9)
Maksudnya?
10) Maksudnya gini e…temen di IdMOC itu punya gaya idup yang berbeda,
walaupun sama-sama punya mobil. Ada temen IdMOC itu yang ga bisa idup
kalo ga pake mobil ya…mungkin karena dari kecil naek mobil terus kali
ya…tetapi ada juga yang lebih seneng pake motor, dia tuh ya…cuman pake
mobil kalo lagi ngumpul bareng IdMOC ma kendala cuaca ya…misalnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
mo kuliah ujan. Menurutku itu sebuah apa ya…seperti gaya idup atau life
style orang pake mobil. Selain itu juga ada temen-temen tu…yang modif
mobilnya yang e…e…semunya di modif ya…luar dalam dah pokoknya.
Ada juga yang puas dengan performa standard dari Mitsubishinya juga
seh…
11) Kalo menambah temen, menambah saudara maksudnya gimana?
12) Ya…dari yang sebelumnya belum kenal jadi kenal, maksudnya gini di
IdMOC tuh kan bebas semua orang bisa ikut asalkan dia pake mobil merk
Mitsubishi
e…e…besar
segala
tipe…jadinya
kemungkinan
disitu
kan…banyak
lah…ketemu
orang-orang
kemungkinan
baru
disitu.
E…e…karena sering ketemu ya…jadinya akrab.
13) Apakah anda akrab dengan semuanya?
14) Kalo dibilang akrab seh ga juga…kalo bagi aku akrab tuh dah
sahabatan…Akrab seh cuman dengan beberapa orang, tetapi kalo kenal aku
semua kenal. Kebetulan e…e…aku seneng ketemu banyak orang
e…e…seneng juga kenal ma banyak orang. Dari situ kan dapat menambah
temen, menambah saudara.
15) Sejauh manakah anda mengenal mereka, mereka dalam artian anggota
IdMOC?
16) Ya…saya mengenal mereka dengan baek, yang jelas…saya modelnya orang
yang e…e…pengen akrab dengan semua orang ya…paling tidak aku kenal
dia ato aku tau dia, dan dia juga tau ya…sekaligus kenal aku. Kalo untuk
sejauh mananya seh...kalo yang e…e…dah akrab ya…curhat-curhatan kalo
ga akrab cuman kenal ato tau aja seh...ya…paling say hallo aja. Masa dalam
sebuah organisasi ga saling tau ato ga saling kenal gitu…ya…ga enak lah…
17) Apakah anda hanya akrab dengan anak-anak IdMOC hanya pas kumpul
aja, ato diluar jam kumpul juga akrab?
18) Kalo saya pribadi ya…akrab dalam segala situasi. E…e…maksudnya
gini…kalo aku seh…diluar ato ma di IdMOC sama akrabnya ya…namanya
juga teman. Dimanapun kita akrab, kalo pas kumpul jumat malam itu ya pas
jadwal kumpul ma IdMOC itu kan cuma kumpul yang didasarkan kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
e…e…istilahnya kita tuh disatukan oleh keluarga besar IdMOC. Kalo di luar
itu kan kita sebagai person atau pribadi, yang kebetulan kenal di IdMOC
gitu...
19) Apa yang sering anda lakukan ketika berkumpul di IdMOC?
20) Ya…yang sering kami lakukan itu ya…ngobrol trus selingannya minum
kopi, nonton band, menikmati e…e…lalu lintas kota malam hari, udara
dingin kota jogja, dll ya…intinya komunikasi antar anggota lah…
21) Biasanya yang diobrolin itu tentang apa?
22) Yang diobrolin e…e…umum ya…dalam artian tentang berbagai macam hal.
E…e…yang pasti ngobrolin mobil itu pasti ada, ada juga yang ngobrolin
masalah
kuliah,
trus
ada
juga
yang
ngobrolin
tentang
kerjaan
e…e…kebetulan anak IdMOC ada juga yang udah bekerja jadinya
ya…mereka ngomongin kerjaan. Kalo ada yang diobrolin ya…kita semua
kumpul di suatu tempat gitu ya…kaya kita ngadain rapat gitu lah.
23) Biasanya yang perlu diobrolin itu apa aja?
24) Yang jelas e…e…yang biasanya kita rapatin itu berkaitan dengan kegiatan
atau agenda IdMOC, kan harus disiapin tuh…segalanya. E…e…misalnya
pas e…e...o…ya kita pas mo nyambangi temen-temen IdMOC Semarang itu
kita rapat, waktu itu kita juga mo ngadain gathering sebagai sarana
pengakraban. Ya…kita harus cari hari lah…, nyiapin ini itu ya…banyak
lah…
25) Biasanya kalo gathering itu pergi kemana?
26) Biasanya kami tuh…cari tempat yang bisa dekat dengan alam, ya…ke
Kaliurang kadang juga pergi ke Tawang mangu. Kadang juga kalo ga ke
gunung ke pantai cari suasana baru. Ya…pantai sekitar Jogja dan sekitarnya
seperti e…e…pantai di daerah Wonosari gitu.
27) Selain ngobrol yang dilakuin apa aja?
28) Ya…banyak seh…ya…tadi yang sedikit udah aku critain ya pergi ke kota
tetangga maen ke IdMOC Semarang. Selain itu ya…kegiatan have fun
bareng entah itu cuman IdMOC Jogja aja ato nglibatin temen-temen dari
klub mobil lain, ato IdMOC kota tetangga. Ya…kaya touring pergi kemana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
gitu…, pernah juga rafting, trus e…e…bakti sosial ke panti asuhan ke
korban gempa juga ya…paling itu. O…ya pernah juga IdMOC ngadain rally
memperingati ultah-nya IdMOC.
29) Kalo ada kegiatan gitu semua anggota ikut?
30) Ga seh...biasanya juga ga semua anggota ikut, soalnya ya…karena
kesibukan ato rutinitas sehari-hari temen-temen, ada yang kuliah lah…ada
juga yang kerja, dan laen-laen. Tapi kami biasanya mengusahakan ato
disarankan untuk semua anggota ikut, ya…gimana ya…maksudnya kan kita
satu organisasi kalo banyak yang ga ikut gimana… Apalagi kalo melibatkan
orang-orang ato organisasi ato club mobil laen gitu... Diusahakan banyak
yang ikut lah…walaupun satu mobil diisi 5 orang ato berapa
gitu…masalahnya juga ga semua mobil temen-temen itu stand by,
e…e…ada juga yang dipakai or-tu kerja. Ya…paling ga memperlihatkan
kalo kita tuh…organisasi solid yang anggotanya kompak gitu…he…he…
31) Tadi anda mengatakan kalo sebaiknya disarankan ato diusahakan untuk
semua anggota ikut itu sebenarnya yang dicari apa?
32) Kebersamaan karna kita kan…mungkin…dalam hari biasa itu jarang ketemu
satu sama lain, sama IdMOC pun tuh kita jarang ketemu karena kesibukan
masing-masing seperti yang sudah aku katakan tadi. Lha…karna itu adanya
acara
semacam
ini
ada
wadah
untuk
mempertemukan
sekaligus
ya…refresing dari kesibukan ato masalah mereka yang dihadapi selama
hari-hari kerja itu. Ya dari itu bisa dibilang setiap berangkat harus kumpul
semua, selain ya…kita memang telah tergabung sebagai keluarga besar
IdMOC.
33) Tadi anda mengatakan refresing, sejauh ini setiap bepergian dengan
teman-teman IdMOC anda merasakan ga kalo
pergi tuh…bisa buat
refresing?
34) Ya saya merasa sekali. Bagi saya ngumpul ma temen-temen saat bepergian
jauh bareng bisa sharing, bisa ngobrol-ngobrol lebih mendalam lagi karena
kan sambil nginep biasanya. Ya…dari situ bisa kumpul dan ngobrol tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
berbagai macam hal, bisa nanya gimana kabar dan dari situ kita bisa lebih
tau tentang karakter orang juga.
35) Sejauh mana kelompok mempengaruhi anda?
36) Kalo mempengaruhi secara ekstrim seh…ga ada, maksudnya ya…ga sampe
saya terpengaruh sampe aku jadi pribadi yang beda gitu ga… Kalo aku
seh…lebih ngerasa kalo aku tuh independen. Kalo saya bilang saya tidak
terpengaruh oleh kelompok, dan kelompok tidak terpengaruh oleh saya.
37) Maksudnya independen bagaimana?
38) Jadi e…e…tidak ada yang mempengaruhi saya, dalam arti tidak kok terus
yang significant, begitu saya masuk tim tidak kok terus saya jadi seolah-olah
orang yang beda ato merasa lebih wah juga ga. Saya tetap seperti apa adanya
saya, cuma mungkin yang ada perubahan ato berpengaruh waktu kumpul
aja. Ya…mungkin setiap jumat malam kita biasa kemana pergi kemana gitu,
sekarang kita ada jadwal kumpul harus kumpul, mungkin yang
mempengaruhi cuman itu. Setiap bulan mungkin kalo week end mungkin
kita biasa sama keluarga ato ma temen-temen yang lain, saat ini mungkin
kalo ada gathering kita harus menyediakan waktu untuk ikut gathering
IdMOC juga, seperti itu pada intinya kita independen. Hanya dalam hal-hal
tertentu seperti… mungkin yang berpengaruh dalam hal waktu aja,
kebiasaan…dalam arti kebiasaan aja. Ya intinya seh… berubah lebih kepada
rutinitas aja.
39) Untuk pengaruh seperti modifikasi mobil?
40) Kalo pengaruhnya tidak kami semua independent, jadi kami seandainya
ingin memodifikasi mobil berdasarkan apa yang kita mau, apa yang kita
inginkan. Cuman mereka e…e…maksudnya temen-temen IdMOC itu
cuman ngasih masukan, mungkin ini penempatannya kurang tepat sebaiknya
ditempatkan disini aja misalnya. Seperti dulu waktu aku masang knalpot,
saya diberi tau kalo knalpot yang saya pasang kebalik, ya…semacam itu
lah…tapi tidak mempengaruhi hasil modifikasi hanya membenarkan yang
salah aja dalam modifikasi masing-masing orang. Ya…intinya saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
memberi masukan aja, ya saling bertukar pikiran masalahnya juga
modifikasi mobil juga ga membutuhkan biaya yang murah juga.
41) Selama menjadi anggota IdMOC apakah anda merasakan dampak positif
ato negatif?
42) Kalo saya seh lebih banyak positifnya. Dalam arti begini kalo aku
seh...sebetulnya negatif itu tergantung orang itu sendiri kita ga bisa nyalahin
team itu. Kita ga bisa nyalahin kumpulan itu negatif yang harus kita salahin
ya…diri kita sendiri, tergantung orangnya sendiri jadi kita ga bisa nyalahin
team itu. Kalo saya manganggapnya seh… ya…seperti saya bilang tadi
dampak positifnya punya banyak temen, pengetahuan lebih luas, wawasan
lebih banyak, pengetahuan juga lebih banyak adanya perkumpulan terebut
dan e…e…umpamanya kita ada event apa trus kita diikut sertakan
merupakan suatu yang positif buat saya kegiatannya, dari pada menyentuh
barang-barang yang tidak diperbolehan oleh pemerintah. Kalo saya merasa
selama ini aku ga merasa mempunyai dampak negatif, yang aku rasakan
saya merasa kalo saya merasa punya banyak keuntungan ikut IdMOC.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Penemaan Subjek III
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Jawaban Subjek
Selamat siang.
Kurang lebih akhir 2005.
Kan disitu ketemu banyak orang kan jadinya, kalo saya
pribadi lebih kepada menambah pengetahuan,
menambah teman, menambah saudara.
Pengetahuan lebih kepada pengetahuan tentang mobil
Mitsubishi, bisa tentang spare part ini itu, nyarinya
dimana, bengkel yang bagus dimana. Semisal ada yang
rusak ini, kebetulan kemaren mobilku abis ada
kerusakan di boss rem cakramnya gara-gara aku bawa
ke sarangan ma temen-temen IdMOC juga. Aku nanya
ke mereka dimana bengkel yang bagus tuk kerusakan
ini, yang terjangkau pula harganya. Dari situ kan aku
dapat pengetahuan tentang mobil termasuk juga spare
part, dan bengkel yang cocok. Aku ngarasa juga
tambah pengetahuan dalam artian begini orang punya
mobil kan pasti ekonominya lancar paling gak
menengah keatas, kalo aku ekonomi menengah tapi
kebetulan punya mobil. Gini, aku dapat pengetahuan
tentang gaya hidup orang bermobil.
Maksudnya gini temen di IdMOC itu punya gaya idup
yang berbeda, walaupun sama-sama punya mobil. Ada
temen IdMOC itu yang ga bisa idup kalo ga pake
mobil, mungkin karena dari kecil naek mobil terus,
tetapi ada juga yang lebih seneng pake motor, dia
cuman pake mobil kalo lagi ngumpul bareng IdMOC
ma kendala cuaca misalnya mo kuliah ujan. Menurutku
itu sebuah gaya idup atau life style orang pake mobil.
Selain itu juga ada temen-temen yang modif mobilnya
yang semunya di modif luar dalam pokoknya. Ada juga
yang puas dengan performa standard dari
Mitsubishinya juga.
Dari yang sebelumnya belum kenal jadi kenal,
maksudnya gini di IdMOC tuh kan bebas semua orang
bisa ikut asalkan dia pake mobil merk Mitsubishi
segala tipe, jadinya disitu banyak kemungkinan ketemu
orang-orang baru disitu, karena sering ketemu jadinya
akrab.
Kalo dibilang akrab ga juga, kalo bagi aku akrab tuh
dah sahabatan. Akrab cuman dengan beberapa orang,
tetapi kalo kenal, aku semua kenal. Kebetulan aku
seneng ketemu banyak orang, seneng juga kenal
Tema
Alasan menjadi
anggota (3-5)
Pengetahuan
tentang spare part
(6-15)
Pengetahuan gaya
hidup
orang
bermobil
(15-32)
Keakraban
anggota
(33-60)
antar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
banyak orang. Dari situ kan dapat menambah temen,
menambah saudara.
Ya saya mengenal mereka dengan baek, yang jelas
saya modelnya orang yang pengen akrab dengan semua
orang, paling tidak aku kenal dia ato aku tau dia, dan
dia juga tau, sekaligus kenal aku. Kalo untuk sejauh
mananya, kalo yang dah akrab curhat-curhatan kalo ga
akrab cuman kenal ato tau aja paling say hallo aja.
Masa dalam sebuah organisasi ga saling tau ato ga
saling kenal ga enak.
Kalo saya pribadi akrab dalam segala situasi,
maksudnya kalo aku diluar ato ma di IdMOC sama
akrabnya namanya juga teman. Dimanapun kita akrab,
kalo kumpul jumat malam pas jadwal kumpul ma
IdMOC itu kan cuma kumpul yang didasarkan kepada,
istilahnya kita tuh disatukan oleh keluarga besar
IdMOC. Kalo di luar itu kan kita sebagai person atau
pribadi, yang kebetulan kenal di IdMOC.
Ya yang sering kami lakukan itu ngobrol trus
selingannya minum kopi, nonton band, menikmati lalu
lintas kota malam hari, udara dingin kota jogja, dan
laen laen. Intinya komunikasi antar anggota.
Yang diobrolin umum, dalam artian tentang berbagai
macam hal. Yang pasti ngobrolin mobil itu pasti ada,
ada juga yang ngobrolin masalah kuliah, trus ada juga
yang ngobrolin tentang kerjaan, kebetulan anak
IdMOC ada juga yang udah bekerja jadinya mereka
ngomongin kerjaan. Kalo ada yang diobrolin kita
semua kumpul di suatu tempat kaya kita ngadain rapat
gitu.
Yang jelas biasanya kita rapatin itu berkaitan dengan
kegiatan atau agenda IdMOC, kan harus disiapin
segalanya. Misalnya pas mo nyambangi temen-temen
IdMOC Semarang itu kita rapat, waktu itu kita juga mo
ngadain gathering sebagai sarana pengakraban. Ya kita
harus cari hari , nyiapin ini itu.
Biasanya kami cari tempat yang bisa dekat dengan
alam, ke Kaliurang kadang juga pergi ke Tawang
mangu. Kadang juga kalo ga ke gunung ke pantai cari
suasana baru. Pantai sekitar Jogja dan sekitarnya
seperti pantai di daerah Wonosari.
Banyak, tadi yang sedikit udah aku critain, pergi ke
kota tetangga maen ke IdMOC Semarang. Selain itu,
kegiatan have fun bareng entah itu cuman IdMOC
Jogja aja ato nglibatin temen-temen dari klub mobil
lain, ato IdMOC kota tetangga. Ya, kaya touring pergi
Aktivitas rutin
(61-72)
Program kegiatan
tahunan
(73-91).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
kemana, pernah juga rafting, trus bakti sosial ke panti
asuhan ke korban gempa juga. Pernah juga IdMOC
ngadain rally memperingati ultah-nya IdMOC.
Biasanya juga ga semua anggota ikut, soalnya karena
kesibukan ato rutinitas sehari-hari temen-temen, ada
yang kuliah, ada juga yang kerja, dan laen-laen. Tapi
kami biasanya mengusahakan ato disarankan untuk
semua anggota ikut, maksudnya kan kita satu
organisasi kalo banyak yang ga ikut gimana. Apalagi
kalo melibatkan orang-orang ato organisasi ato club
mobil laen. Diusahakan banyak yang ikut lah,
walaupun satu mobil diisi 5 orang ato berapa gitu,
masalahnya juga ga semua mobil temen-temen itu
stand by, ada juga yang dipakai or-tu kerja. Paling ga
memperlihatkan kalo kita organisasi solid yang
anggotanya kompak.
Kebersamaan karna kita mungkin dalam hari biasa itu
jarang ketemu satu sama lain, sama IdMOC pun kita
jarang ketemu karena kesibukan masing-masing seperti
yang sudah aku katakan tadi. Karna itu adanya acara
semacam ini ada wadah untuk mempertemukan
sekaligus refresing dari kesibukan ato masalah mereka
yang dihadapi selama hari-hari kerja itu. Ya dari itu
bisa dibilang setiap berangkat harus kumpul semua,
selain kita memang telah tergabung sebagai keluarga
besar IdMOC. Ya saya merasa sekali. Bagi saya
ngumpul ma temen-temen saat bepergian jauh bareng
bisa sharing, bisa ngobrol-ngobrol lebih mendalam lagi
karena kan sambil nginep biasanya. Dari situ bisa
kumpul dan ngobrol tentang berbagai macam hal, bisa
nanya gimana kabar dan dari situ kita bisa lebih tau
tentang karakter orang juga.
Kalo mempengaruhi secara ekstrim ga ada, maksudnya
ga sampe saya terpengaruh sampe aku jadi pribadi
yang beda Kalo aku lebih ngerasa kalo aku tuh
independen. Kalo saya bilang saya tidak terpengaruh
oleh kelompok, dan kelompok tidak terpengaruh oleh
saya.
Jadi, tidak ada yang mempengaruhi saya, dalam arti
tidak kok terus yang significant, begitu saya masuk tim
tidak kok terus saya jadi seolah-olah orang yang beda
ato merasa lebih wah juga ga. Saya tetap seperti apa
adanya saya, cuma mungkin yang ada perubahan ato
berpengaruh waktu kumpul aja. Mungkin setiap jumat
malam kita biasa kemana pergi kemana gitu, sekarang
kita ada jadwal kumpul harus kumpul, mungkin yang
Keikutsertaan
anggota
dalam
kegiatan (92-104)
Kebersamaan
antar anggota
(105-120)
Pengaruh
kelompok
(121-157)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
mempengaruhi cuman itu. Setiap bulan mungkin kalo
week end mungkin kita biasa sama keluarga ato ma
temen-temen yang lain, saat ini mungkin kalo ada
gathering kita harus menyediakan waktu untuk ikut
gathering IdMOC juga, seperti itu pada intinya kita
independen. Hanya dalam hal-hal tertentu, mungkin
yang berpengaruh dalam hal waktu aja, kebiasaan
dalam arti kebiasaan aja. Ya intinya berubah lebih
kepada rutinitas aja.
Kalo pengaruhnya, tidak kami semua independent, jadi
kami seandainya ingin memodifikasi mobil
berdasarkan apa yang kita mau, apa yang kita inginkan.
Cuman mereka, maksudnya temen-temen IdMOC itu
cuman ngasih masukan, mungkin ini penempatannya
kurang tepat sebaiknya ditempatkan disini aja
misalnya. Seperti dulu waktu aku masang knalpot, saya
diberi tau kalo knalpot yang saya pasang kebalik,
semacam itu, tapi tidak mempengaruhi hasil modifikasi
hanya membenarkan yang salah aja dalam modifikasi
masing-masing orang. Intinya saling memberi masukan
aja, ya saling bertukar pikiran masalahnya juga
modifikasi mobil juga ga membutuhkan biaya yang
murah juga.
Kalo saya lebih banyak positifnya. Dalam arti begini Dampak
positif
kalo aku sebetulnya negatif itu tergantung orang itu (158-174)
sendiri kita ga bisa nyalahin team itu. Kita ga bisa
nyalahin kumpulan itu negatif yang harus kita salahin
diri kita sendiri, tergantung orangnya sendiri jadi kita
ga bisa nyalahin team itu. Kalo saya manganggapnya
seperti saya bilang tadi dampak positifnya punya
banyak temen, pengetahuan lebih luas, wawasan lebih
banyak, pengetahuan juga lebih banyak adanya
perkumpulan terebut dan umpamanya kita ada event
apa trus kita diikutsertakan merupakan suatu yang
positif buat saya kegiatannya, dari pada menyentuh
barang-barang yang tidak diperbolehan oleh
pemerintah. Kalo saya merasa selama ini aku ga
merasa mempunyai dampak negatif, yang aku rasakan
saya merasa kalo saya merasa punya banyak
keuntungan ikut IdMOC.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
CODING TEMA
Subjek
1 s/d 7
Tema
Kelompok Tema
Latar
belakang
Pengetahuan tentang spare
part
Pengetahuan tentang gaya
hidup orang bermobil
Tambah teman
Pengaruh kelompok
Dampak positif
Dampak negatif
Arti kelompok
Kebersamaan antar anggota
Keakraban antar anggota
Kelanjutan relasi
Relasi
Perilaku
Aktivitas rutin
Program kegiatan tahunan
Keikutsertaan
anggota
dalam kegiatan
Keterikatan anggota dalam
kelompok
Download