Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013) RANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SEDIAAN DI CV. MULTI JAYA PALU, SULAWESI TENGAH Stefani Chendana Managemen / Fakultas Bisnis dan Ekonomika [email protected] Abstrak. Rancangan sistem informasi manajemen sediaan ini bertujuan untuk mendukung keputusan pada proses pembelian dan penjualan agar akurat, tepat waktu, dan relevan bagi CV. Multi Jaya di Palu, Sulawesi Tengah. Pembuatan rancangan tersebut perlu dilakukan, mengingat cara konvensional dalam mengelola usaha pada CV. Multi Jaya saat ini masih dilakukan secara manual sehingga menjadi kurang efektif dan efisien menyangkut proses pembelian serta penjualan produknya. Sistem informasi manajemen diperlukan dalam rangka terciptanya bagian proses usaha. Selain itu, dengan adanya rancangan tersebut diharapkan dapat menghasilkan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan secara tepat agar tercipta proses operasional yang baik bagi CV. Multi Jaya dimasa yang akan datang.m Rancangan ini menggunakan penambahan Electronic Data Processing (EDP) yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak database management system serta prosedur yang harus dilakukan untuk aktivitas yang ada pada proses pembelian dan penjualan agar dapat berjalan baik sesuai dengan yang diharapkan. Dalam rancangan tersebut mengatur proses pembelian dari pemasok mulai data pemasok secara lengkap, produk yang dibeli dari pemasok, serta harga beli produk sedangkan pada proses penjualan terdapat data pembeli baik dari dalam kota maupun luar kota, jumlah produk yang dijual, tanggal produk tersebut dijual serta keseluruhan proses menyangkut sediaan yang masuk dan keluar di CV. Multi Jaya. Kata kunci: Sistem Informasi Manajemen, Sediaan, Prosedur Abstract. Design of management information system aims to support the preparations of this decision in the process of buying and selling in order to be accurate, timely, and relevant for CV. Multi Jaya in Palu, Central Sulawesi. Creation of the design needs to be done, given the conventional way of managing the effort at CV. Multi Jaya is currently done manually so that it becomes less effective and efficient purchasing process is concerned as well as the sale of its products. Management information systems required in the framework of the creation of the business process. In addition, the draft was expected to be able to generate the necessary information for decision-making in order to appropriately created the operational process is good for the course of CV. Multi Jayawould come. This design uses the addition of Electronic Data Processing (EDP) which includes hardware and software database management system and the procedures to be followed for the existing activities in the process of buying and selling to be 1 Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013) able to work well as expected. In the design of the set up process of buying from suppliers from supplier data is complete, products purchased from suppliers, as well as the purchase price of the product while in the sales process from both the buyers of data contained within the city and outside the city, the number of products sold, the date the product is sold, and the overall process involves preparation of incoming and outgoing at CV. Multi Jaya. Keywords: Management Information System, Inventory, Procedures PENDAHULUAN Teknologi informasi sekarang ini berkembang dengan pesat. Teknologi informasi memiliki peranan yang penting dalam sebuah bisnis. Penggunaan teknologi informasi dapat memudahkan para pelaku bisnis dalam melakukan aktivitas bisnisnya serta dapat membantu dalam persaingan dengan para pelaku bisnis yang lain. Selain itu penggunaan teknologi informasi juga dapat mengubah cara kerja menjadi lebih sederhana dan lebih cepat. Teknologi informasi dibuat untuk dapat memudahkan para penggunanya dalam mencatat suatu transaksi, menyimpannya dalam bentuk data, mentransformasikannya menjadi informasi dan menyebarkannya kepada para pemakai informasi. Teknologi informasi memiliki banyak peranan dalam membantu manusia dalam meningkatkan produktivitas, meningkatkan efektivitas, meningkatkan efisiensi, meningkatkan mutu, meningkatkan kreativitas dan memecahkan masalah. Industri minuman ringan di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik dalam kurun waktu beberapa tahun ini, hal ini terlihat dari semakin maraknya merek minuman ringan yang ada di pasaran. Bahkan, Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM) di Indonesia menargetkan konsumsi rata-rata minuman ringan Indonesia di tahun 2015 nanti harus mencapai sebesar 88 liter perkapita, saat ini konsumsi minuman ringan baru mencapai 33 – 50 liter perkapita. Pada tahun 2005, jumlah minuman ringan yang dikonsumsi sebanyak 13 miliar liter, jumlah tersebut terus meningkat setiap tahunnya hingga tahun 2008, yang mana jumlah minuman yang dikonsumsi pada tahun tersebut sebesar 17,4 miliar liter. Pada tahun 2011, Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) memperlihatkan penjualan minuman ringan sebanyak 18,9 miliar liter, meningkat 2 Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013) 8% dibandingkan 2010 sebanyak 17,5 miliar liter (Asrim, 2011). Volume terbesar didominasi oleh air minum dalam kemasan (AMDK) yang menguasai 84% pangsa pasar, diikuti oleh teh siap minum dan minuman karbonasi. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Volume Penjualan Jenis Minuman Ringan di Indonesia No. Jenis Minuman Ringan Volume Penjualan (miliar liter) 2010 2011 1. Air Minum Dalam Kemasan 14,3 15,9 2. Teh Siap Saji 1,55 1,67 3. Minuman Berkarbonasi 0,634 0,642 Sumber : ( http://elibrary.mb.ipb.ac.id/ ), Asosiasi Industri Minuman Ringan 2011 Air minum dalam kemasan (AMDK) masih tetap memimpin pangsa pasar minuman ringan di Indonesia. Hal ini desebabkan karena konsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) terkait dengan pemenuhan kebutuhan primer masyarakat. Pada siklus industri yang bertumbuh menuju kepada level matang (growing to mature), pasar minuman ringan di Indonesia akan berkembang pada jenis minuman ringan lain seperti minuman berkarbonasi, sari buah dan minuman berenergi. Pada negara-negara maju dengan industri minuman ringan yang telah matang, minuman berkarbonasi memiliki pangsa pasar yang besar pada tahun 2010 yaitu sebasar 25%, kemudian diikuti oleh minuman jus buah sebesar 13,8% dan kemudian air minum dalam kemasan hanya sebesar 13,5%. Minuman teh siap saji kurang begitu diminati pada negara-negara maju. Sulawesi Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sedang mengalami perkembangan. Selama tahun 2006-2010, capaian ekonomi makro Sulawesi Tengah menunjukan trend yang terus membaik. Industri manufaktur besar dan sedang di provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan pada kuartal pertama 2012. Pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang di Sulawesi Tengah itu telah mencapai sebesar 2,27 persen dibanding kuartal sebelumnya. Sedangkan pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang ditingkat nasional justru menurun sebesar -0,82 persen. 3 Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013) Hal yang sama juga terjadi pada sektor industri mikro dan kecil disana, dimana terjadi pertumbuhan pada kuartal pertama 2012, yakni sebesar 14,41 persen dibanding kuartal sebelumnya. Namun sektor tersebut mengalami penurunan sebesar -1,12 persen pada skala nasional dibanding kuartal sebelumnya. Sektor lainnya yang menjadi pemicu, yang juga mengalami pertumbuhan antara lain golongan industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur), serta barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 19,71 persen. Pertumbuhan golongan industri minuman sebesar 16,53 persen, golongan industri furnitur (16,50 persen), industri makanan (15,44 persen), industri tekstil (14,86 persen), dan industri pengolahan lainnya (14,24 persen), juga turut andil dalam peningkatan tersebut. Pertumbuhan golongan industri minuman di Sulawesi Tengah cukup tinggi, yaitu sebesar 16,53 persen dan berada pada urutan kedua dari jenis sektor industri mikro dan kecil. Minuman ringan untuk jenis minuman berkarbonasi memiliki tingkat penjualan yang cukup tinggi di Sulawesi Tengah khususnya di Palu. Jenis minuman ringan berkarbonasi yang banyak beredar di kota Palu seperti cola cola, sprite, fanta, pepsi, A&W dan Big Cola, namun untuk jenis minuman bersoda yang mendominasi yaitu coca-cola, pepsi dan big cola. CV. Multi Jaya merupakan distributor tunggal untuk produk minuman Big Cola di Palu, Sulawesi Tengah. Big Cola memiliki empat varian rasa, yaitu cola, starwberi, orange dan lime. Masing-masing varian memiliki ukuran masingmasing yaitu 535 ML, 1,5 L dan 3,1 L. Permintaan minuman yang sangat banyak yaitu untuk varian rasa cola dan strawberi, sedangkan untuk varian rasa orange dan lime permintaanya tidak begitu banyak, sehingga ketika melakukan pemesanan, varian rasa orange dan lime digabung dalam satu kontainer. Selain itu ukuran minuman yang penjualannya banyak yaitu berukuran 535 ML. CV. Multi Jaya yang merupakan badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor minuman ringan selama ini menjalankan proses operasional secara konvensional atau manual. Hal tersebut menyebabkan beberapa masalah terhadap 4 Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013) CV Multi Jaya, yaitu : pertama, informasi mengenai sedian pada proses pembelian dan penjualan masih dilakukan secara manual; kedua, nota-nota transaksi pada satu hari tidak langsung dicatat dibuku stok pada hari itu juga sehingga nota-nota tersebut bercampur dengan nota transaksi pada hari lain sehingga jumlah sediaan digudang terkadang tidak sama dengan jumlah sediaan yang ada dibuku catatan stok.; ketiga, keterlambatan pembayaran tagihan dari pelanggan; keempat, menggunakan nota untuk pencatatan pembelian dan penjualan. Masalah mengenai aliran informasi yang terjadi pada CV. Multi Jaya memerlukan perbaikan pada sistem informasi manajemen sediaan dan penggunaan teknologi informasi untuk mengatasinya. Pemilihan teknologi komputer merupakan solusi yang paling tepat bagi CV. Multi Jaya untuk mengelolah inventory-nya serta mengelolah data pembelian minuman dari supplier dan data penjualan kepada pelanggan. Penggunaan teknologi komputer diharapkan dapat memberikan perubahan dalam hal pengelolaan inventory serta data penjualan dan pembelian agar dapat menjadi lebih teratur dan terkontrol. Penggunaan teknologi komputer untuk mendukung sistem informasi merupakan sebuah solusi yang baik untuk proses pengambilan keputusan pada CV Multi Jaya. TAHAPAN PERANCANGAN Dalam penelitian ini yang menjadi objek dalam pengambilan data adalah CV Multi Jaya. CV. Multi Jaya merupakan badan usaha yang bergerak dalam bidang disributor minuman ringan khususnya minuman bersoda Big Cola. Adapun metode yang dilakukan dalam pengumpulan data –data yang diperlukan adalah sebagai berikut: 1. Riset lapangan Merupakan aktivitas penelitian dengan cara melakukan pengamatan lapangan terhadap kegiatan badan usaha. Dalam metode ini yang dilakukan penulis adalah: 5 Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013) a. Wawancara, dengan cara melakukan wawancara langsung dengan pemilik badan usaha. b. Dokumentasi, dengan cara mengumpulkan data-data yang diperlukan berdasarkan catatan-catatan yang ada pada badan usaha, terutama datadata yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan badan usaha, jumlah sediaan, dan data pelanggan. 2. Studi kepustakaan Dalam metode ini penulis mempelajari beberapa buku literature yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas yang nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan antara teori dilapangan. Pembuatan rancangan sistem informasi manajemen sediaan yang digunakan mengacu pada system development life cycle yang terdiri dari tujuh tahapan, yaitu: a) Planning (perencanaan) dengan melihat proses awal pembelian, penjualan dan pengaturan inventory yang ada di CV Multi Jaya. b) Analysis. Menganalisa aktivitas operasi terkait pembelian, penjualan dan pengaturan inventory yang masih menggunakan cara manual. c) Desain. Merancang Sistem Informasi Mananajemen Sediaan termasuk didalamnya pencatatan data pembeli, salesman dan jumlah barang yang keluar dan masuk di CV. Multi Jaya kedalam sistem yang terkomputerisasi untuk memudahkan aktivitas operasional badan usaha d) Development. Mengembangkan database yang telah dirancang untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. e) Testing. Membuat verifikasi uji coba rancangan sistem informasi manajemen sediaan pada CV. Multi Jaya dan menanyakan pendapat pimpinan CV. Multi Jaya atas uji coba rancangan tersebut. f) Implementation. Mengaplikasikan rancangan sistem informasi manajemen sediaan dalam sistem operasional badan usaha. g) Maintenance. Menambahkan program perlindungan data terhadap sistem yang telah dirancang. 6 Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013) Pada rancangan ini hanya menerapkan lima tahapan dari tujuh tahapan yang ada, yaitu tahap Perencanaan, Analisa, Desain, Pengembangan dan Pengujian. Tahap Implementasi dan Pemeliharaan merupakan tahap dimana sistem sudah diterapkan dan pada skripsi ini hanya membahas rancangan sistem, sehingga tahap Implementasi dan Pemeliharaan tidak akan dibahas pada skripsi ini. HASIL IMPLEMENTASI Rancangan sistem informasi manajemen sediaan di CV. Multi Jaya menggunakan system development life cycle (SDLC), namun pada perancangannya hanya digunakan lima tahapan dari tujuh tahapan yang ada, yaitu : 1. Planning Tahap perencanaan dimulai dengan menyadari masalah yang ada pada CV. Multi Jaya melalui wawancara yang dilakukan dengan pemilik CV. Multi Jaya mengenai sistem informasi yang ada pada CV. Multi Jaya ternyata masih menggunakan cara konvensional, sehingga diketahui beberapa masalah pada CV. Multi Jaya. Setelah itu melihat masalah apa yang ada pada sistem informasi yang diterapkan, kemudian mengenali area permasalahan yang ada pada sistem yang perlu untuk dilakukan perbaikan. Kemudian mengumpulkan dan mengolah data-data di CV. Multi Jaya yaitu data pembelian (nota pembelian), data penjualan (data pelanggan dan nota penjualan) serta data sediaan yang ada, termasuk didalamnya mencatat segala aliran sediaan yang masuk dan keluar yang masih menggunakan cara manual atau konvensiaonal. Setelah mengetahui masalah yang terjadi serta mengumpulkan data yang ada pada CV. Multi Jaya, maka akan dilakukan perbaikan pada masalah yang terjadi. Perbaikan dilakukan dengan membuat rancangan sistem informasi manajemen sediaan untuk CV. Multi Jaya pada proses penjualan dan pembelian serta dilengkapai dengan rancangan prosedur untuk aktivitas yang ada pada proses penjualan dan pembelian. Hal tersebut dilakukan untuk melakukan perbaikan pada sistem yang sebelumnya telah diterapkan, karena pada sistem yang sebelumnya diterapkan, masih terdapat masalah yang 7 Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013) muncul. Perbaikan sistem informasi manajemen sediaan yang akan dilakukan bertujuan untuk mengurangi masalah yang ada pada CV. Multi Jaya. Perbaikan sistem informasi manajemen sediaan yang baru tidak akan lepas dari masalah baru yang akan muncul. Masalah yang akan muncul bisa berasal dari lingkungan internal maupun external perusahaan. Kendala yang muncul dapat berupa harus atau tidaknya menggunakan perangkat keras untuk menjalankan dan mendukung sistem yang telah dibuat, siapa yang akan menjalankan perangkat tersebut serta siapa saja yang memiliki otoritas dalam sistem yang diterapkan. Kedala tersebut diidentifikasi sebelum sistem benarbenar dijalankan. Setelah melakukan identifikasi pada kendala yang mungkin muncul pada sistem, kemudian dilakukan studi kelayakan, yaitu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Studi kelayakan yang dimaksud mencakup : (1) menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak untuk melakukan pemrosesan data yang diperlukan, (2) melatih sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan perangkat tersebut, (3) melakukan perbandingan antara biaya yang dikeluarkan untuk menambah perangkat baru dan manfaat yang diperoleh ketika sistem diterapkan. Berdasarkan studi kelayakan yang dibuat, kemudian CV. Multi Jaya memutuskan untuk menerima perbaikan sistem atau tidak. Ketika CV. Multi Jaya menyetujui perbaikan sistem dan menetapkan sistem yang baru, maka perusahaan harus melakukan pengendalian terhadap sistem yang dijalankan, agar dapat menghindari resiko yang nantinya akan muncul. Pengendalian dilakukan dengan menentukan apa yang harus dikerjakan, apa prosedur yang harus dilakukan, siapa yang memiliki otoritas yang melakukan dan kapan akan dilakukan pekerjaan tersebut. Selain itu CV. Multi Jaya juga harus melakukan peninjauan ulang terhadap sistem yang dibuat. 8 Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013) 2. Analysis Pada saat perencanaan telah selesai maka masuk ke tahap analisa, yaitu melakukan analisa terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru. Penelitian ini menggunakan konsep Sistem Informasi Manajemen Sediaan untuk mengetahui bagaimana kegiatan operasi, pengaturan sediaan di gudang, aktivitas pencatatan proses pembelian dan penjualan serta data pembeli, salesman dan jumlah barang yang keluar dan masuk di CV. Multi Jaya dapat dijalankan dengan baik pada CV. Multi Jaya dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan antara penerapan Sistem Informasi Manajemen Sediaan terkait rancangan pencatatan proses pembelian dan penjualan, data pembeli, salesman dan jumlah barang yang keluar dan masuk di CV Multi Jaya, serta pencatatan sediaan digudang CV. Multi Jaya dengan penerapan cara manual yang masih dijalankan sampai saat ini. Kemudian membandingkan hasil tersebut, yang mana yang lebih efektif dan efisien. 3. Desain Rancangan sistem informasi manajemen sediaan tersebut dijabarkan dalam bentuk flowchart yang terdiri dari proses yang bersangkutan dengan sediaan di CV. Multi Jaya. Proses tersebut terdiri dari (1) proses pembelian, (2) proses penjualan dalam kota secara tunai, (3) proses penjualan dalam kota secara kredit, (4) proses penjualan luar kota secara tunai, (5) proses penjulan luar kota secara kredit. Pada proses pembelian dan penjualan terdapat pula aktivitas didalamnya. Aktivitas tersebut dapat diketahui dengan cara menelusuri informasi apa saja yang dibutuhkan dan yang dihasilkan pada setiap proses. Setelah mengetahui aktivitas yang terjadi kemudian menentukan orang yang mengotorisasi aktivitas tersebut dan bagaimana dilakukan pengendalian terhadap setiap aktivitas untuk menghindari berbagai resiko yang nantinya akan muncul. Informasi yang dibutuhkan dan yang dihasilkan dapat dilihat 9 Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013) pada tabel 2, serta aktivitas yang dilakukan pada setiap siklus dapat dilihat pada tabel 3 dan tabel 4. Tabel 2 Informasi Pada Siklus Pengeluaran dan Pendapatan Informasi yang dihasilkan Informasi yang diterima Siklus Pengeluaran 1. Laporan pesanan pembelian. 2. Laporan pengeluaran kas untuk jasa ekspedisi. 3. Laporan penerimaan barang 4. Laporan pengeluaran untuk biaya keperluan perusahaan. 1. Laporan mengenai sisa barang digudang. 2. Harga pokok penjualan. Siklus Pendapatan Laporan jumlah penjualan. Data daftar pelanggan. Laporan pendapatan. Laporan kas yang masuk setiap hari. 5. Laporan piutang usaha. 6. Laporan pengiriman barang kepada pelanggan 1. 2. 3. 4. 1. Jumlah pesanan pelanggan. 2. Laporan mengenai sisa barang digudang. 3. Persetujuan kredit. Tabel 3 Aktivitas Pada Siklus Pengeluaran Aktivitas Pihak yang mengotorisasi Ancaman 1. Menerima barang yang tidak dipesan. 2. Membuat kesalahan dalam perhitungan barang yang masuk. 3. Mencuri persediaan. Penerimaan dan penyimpanan barang Internal control 1. 2. Bagian penerimaan barang 3. Pengendalian umum Pimpinan, wakil pimpinan dan petugas administrasi 1. Kehilangan data. 2. Kinerja kurang baik. 1. 2. 10 Bagian penerimaan barang melakukan verifikasi terhadap barang yang masuk dan memberikan dokumen yang bersangkutan dengan pemesanan. Menggunakan barcode untuk setiap barang yang masuk dan melakukan dokumentasi terhadap kinerja karyawan. Membatasi pihak yang berhubungan dengan persediaan serta melakukna pencatatan secara periodik dan pengecekkan fisik perhitungan persediaan secara bertahap. Melakukan back up untuk setiap data yang dimiliki untuk menghindari hal diluar dugaan. Melakukan peninjauan terhadap laporan kinerja. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013) Tabel 4 Aktivitas Pada Siklus Pendapatan Aktivitas Penginputan pesanan penjualan Pihak yang mengotorisasi Petugas administrasi Ancaman Internal Control 1. Data pesanan pelanggan tidak lengkap dan akurat. 2. Melebihi kredit limit. 3. Otorisasi dokumen. 4. Habisnya persediaan, biaya pergudangan dan pengurangan harga 1. Melakukan pengecekan ulang terhadap input data pemesanan. 2. Adanya persetujuan dari atasan dan kelengkapan data pada file konsumen. 3. Setiap pembuatan dokumen harus ditandatangani oleh setiap pihak yang bersangkutan. 4. Menerapkan sistem pengendalian pada persediaan. 1. Menyesuaikan faktur pesanan penjualan dengan kartu pengambilan barang dan surat jalan. 2. Membatasi pihak yang berhubungan dengan persediaan, serta melakukan pencatatan secara periodik dan pengecekkan fisik perhitungan persediaan secara bertahap. 1. Melakukan pemisahan fungsi pengiriman dan penagihan. 2. Pemberian nomor ke semua dokumen pengiriman dan menyesuaikan faktur secara periodik, menyesuaikan kartu pengambilan dan surat jalan dengan faktur pesanan penjualan. 3. Melakukan pengecekkan terhadap laporan penagihan piutang dengan catatan piutang Melakukan konfirmasi pengesahan dan penyimpanan semua penerimaan. 1. Melakukan back up untuk setiap data yang dimiliki untuk menghindari hal diluar dugaan. 2. Melakukan peninjauan terhadap laporan kinerja. 1. Kesalahan pengiriman barang : jenis barang, jumlah dan alamat yang dituju salah. 2. Pencurian persediaan. Pengiriman barang ke pelanggan Petugas pengiriman Penagihan piutang usaha Petugas administrasi Penerimaan kas Wakil pimpinan Pengendalian Umum Pimpinan, wakil pimpinan dan petugas administrasi 1. Kegagalan untuk menagih pelanggan. 2. Kesalahan dalam penagihan. 3. Kesalahan dalam memasukkan data ketika memperbaharui piutang usaha. Pencurian kas 1. Kehilangan data. 2. Kinerja yang buruk. 11 Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013) 4. Development 1. Proses Pembelian Informasi sediaan pada proses pembelian berasal dari MF inventory dikombinasikan dengan file penjualan yang telah diinput. Dengan mengkombinasikan MF inventory dengan file penjualan maka pimpinan dapat langsung mengetahui sisa barang digudang. Selain itu untuk setiap transaksi pembelian dan penerimaan barang akan dibuat bukti pengeluaran dan penerimaan barang untuk mengetahui aliran kas yang keluar dan aliran barang yang masuk. 2. Proses Penjualan Pada sistem baru ini setiap transaksi yang terjadi akan ter-record di komputer dengan baik sehingga sulit untuk melakukan kecurangan/terjadi kesalahan perhitungan. Setiap barang yang keluar dari gudang akan terhubung dengan MF inventory sehingga secara otomatis akan mengurangi MF inventory kalau ada ketidaksesuaian antara jumlah stok digudang dengan data MF inventory maka itu berarti ada kehilangan inventory. Selain itu untuk setiap pemasukan dan pengiriman barang akan dibuat bukti pemasukan dan surat jalan. Sehingga dapat mengetahui aliran kas yang masuk dan aliran barang yang keluar. 5. Testing Verifikasi uji coba rancangan sistem informasi manajemen sediaan dilakukan pada program software yang sudah dilengkapi dengan data-data operasional dari CV. Multi Jaya untuk melihat cara kerja dari hasil rancangan tersebut kemudian memperlihatkannya pada pimpinan CV. Multi Jaya agar pimpinan paham dan dapat melihat hasil yang dapat dicapai dari penggunaan sistem informasi manajemen sediaan di CV. Multi Jaya. Uji coba dilakukan untuk mengidentifikasi ketidak sesuaian hasil rancangan sebuah sistem informasi dengan hasil yang diharapkan. Rancangan sistem informasi manajemen sediaan yang telah dibuat harus dapat diadaptasi oleh karyawan yang akan mengoperasikannya. Karyawan yang diberikan tugas dan tanggung 12 Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013) jawab untuk menjalankan sistem tersebut diberi pelatihan agar dapat mengoperasikan sistem yang telah dibuat dengan baik. RINGKASAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan pada BAB I, dijelaskan bahwa CV. Multi Jaya memiliki masalah dalam hal internal control menyangkut inventory. Adanya masalah pada internal control maka akan menyulitkan pihak manajemen dalam melakukan pengambilan keputusan. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan perbaikan pada setiap proses yang terjadi di CV. Multi Jaya dengan membuat rancangan pada sistem informasi manajemen sediaan yang dapat memberikan dan menyediakan informasi dengan akurat, tepat waktu dan relevan bagi CV. Multi Jaya. Rancangan sistem informasi manajemen sediaan di CV. Multi Jaya menggunakan system development life cycle (SDLC), namun dari tujuh tahapan yang ada hanya digunakan lima tahapan, karena pada skripsi ini hanya membahas tentang rancangan dan tidak sampai pada tahap sistem tersebut diterapkan oleh perusahaan. Lima tahapan tersebut yaitu : 1. Planning Membuat perencanaan untuk melakukan perubahan pada sistem informasi di CV. Multi Jaya yang sebelumnya masih menggunakan cara manual menjadi sistem yang terkomputerisasi dikarenakan dengan cara manual terdapat beberapa masalah mengenai data pembelian dan data penjualan serta jumlah sediaan. Adanya sistem yang baru diharapkan dapat mengurangi masalah yang ada pada CV. Multi Jaya. 2. Analysis Tahap selanjutnya yaitu melakukan analisis terhadap sistem yang diterapkan pada proses pembelian dan penjualan di CV. Multi Jaya, masalah apa yang ada pada setiap proses serta dampak yang ditimbulkan akibat masalah yang ada. Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat diketahui perbaikan yang harus dilakukan pada rancangan sistem informasi yang baru. Perbaikan yang dilakukan meliputi perubahan sistem informasi manajemen 13 Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013) yang awalnya masih menggunakan cara konvensional menjadi komputerisasi, pemisahan tugas antara petugas yang melayanai pembelian secara tunai dan kredit, pembagian tugas pada bagian gudang, pembuatan prosedur untuk setiap aktivitas yang dilakukan pada proses pembelian dan penjualan. 3. Desain Setelah tahapan analisis selesai berikutnya adalah tahapan desain atau perancangan. Dalam tahapan ini menggunakan EDP (Electronic Data Processing) meliputi hardware, software, serta brainware (perangkat keras, perangkat lunak, dan siapa yang menjalankan program). Kemudian pada perancangan dibuat pengendalian pada setiap proses pembelian dan penjualan serta aktivitas yang ada pada proses tersebut. 4. Development Setelah melakukan tahapan desain selanjutnya tahapan pengembangan, karyawan yang ditugaskan untuk menjalankan sistem tersebut mempelajari penggunaan software tersebut untuk dioperasikan sehingga karyawan dapat mengolah data yang ada sehingga bisa menghasilkan informasi yang berguna bagi perusahaan. 5. Testing Software yang sudah dilengkapi dengan data-data operasional selanjutnya di uji coba cara kerjanya dan memperlihatkan cara kerja tersebut kepada pimpinan CV. Multi Jaya. CV. Multi Jaya perlu melakukan perubahan terhadap perkembangan teknologi informasi, dimana aktivitas yang selama ini dilakukan secara manual dapat diganti dengan pemanfaatan teknologi komputer pada kegiatan operasional badan usaha. Teknologi komputer tersebut digunakan untuk mengoperasionalkan sistem informasi manajemen sediaan yang telah dirancang. Adanya sistem informasi manajemen sediaan yang terkomputerisasi dengan baik diharapkan pengambilan keputusan di CV. Multi Jaya akan menjadi lebih baik, yang nantinya akan meningkatkan profit badan usaha. 14 Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013) Selain menerapkan rancangan sistem informasi manajemen sediaan yang terkomputerisasi, CV. Multi Jaya juga harus dapat melakukan pengendalian terhadap setiap proses operasional yang dilakukan. Hal tersebut untuk menghindari resiko yang nantinya akan muncul yang dapat menggangu aktivitas operasional perusahaan. Serta CV. Multi Jaya harus dapat melakukan pemisahan untuk tugas dan tanggung jawab untuk setiap bagian agar dapat menghindari kecurangan yang dapat dilakukan oleh pihak yang tidak berkepentingan, juga apabila setelah menerapkan rancangan sistem informasi manajemen sediaan yang telah dibuat, CV. Multi Jaya harus melakukan pembatasan akses terhadap database yang ada untuk menghindari terjadinya menipulasi data oleh pihak yang tidak berkepentingan. DAFTAR PUSTAKA Arnold, J. R. Tony, and Stephen N. Chapman, 2004, Intoduction to Matrials Management, International Edition, Fifth Edition, Prentice-Hall, Inc., New Jersey. Baltzan Paige, Philips Amy, Haag Stephen, 2008, Business Driven Technology, International Edition, Fifth Edition, McGraw Hill, Irwin. Bodner, George H., and William S. Hopwood, 2004, Accounting Information Systems, Ninth Edition, Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey. Dasaratha V. Rama and Fredrick L. Jones, 2006, Accounting Information System, Cengage Learning Asia Pte, Ltd., Singapore. Davis, Gordon B., 1998, Sistem Informasi Manajemen, Cetakan Kelima, PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. International Trade Center, 2004, Module 11: Managing Inventory Jogiyanto, H., 1999, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Edisi Kedua. Andi, Yogyakarta. McLeod, Raymond Jr. and George Schell, 2004, Management Information Systems, Ninth Edition, Pearson Prentice Hall,New Jersey. Muller, Max, 2003, Essentials of Inventory Management, AMACOM, United States of America. 15 Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013) O’Brien, James A., 1999, Management Information System, Fourth Edition, McGraw-Hill Companies, United States of America. Ristono, A., 2009, Manajemen Persediaan, Graha Ilmu, Yogyakarta. Romney, Marshall B. And Paul John Steinbart, 1997, Accounting Information System, Eight Edition, Prentice Hall International, Inc., United States of America. Russel, Roberta S., and Bernard W. Taylor III, 2000, Operations Management: Multimedia Version, Third Edition, Prentice-Hall International, Inc., United States of America. Stevenson,William J., 2005, Operations Management, International Edition, Eighth Edition, McGraw-Hill, Inc., New York. Sutabri, Tata., 2005, Sistem Informasi Manajemen, First Edition, ANDI., Yogyakarta. Tersine, Richard J., 1994, Principles of Inventory and Material Management, Fourt Edition, Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey. http://antidws.com/2011/12/20/peran-teknologi-informasi-ti-it-dalam-organisasiperusahaan/ http://beritadaerah.com http://beverages-solutions.com http://bigcola.indonetwork.co.id http://elibrary.mb.ipb.ac.id/ http://id.wikipedia.org/wiki/Minuman_ringan http://id.wikipedia.org/wiki/Minuman_berkarbonasi http://medinahelmi.blogspot.com/2008/08/peranan-teknologi-informasi-dalamdunia.html http://www.frontier.co.id http://www.ifinancetoday.com http://www.kumperindag.sulteng.go.id/v2/index.php?option=com_content&view= article&id=86&Itemid=92 http://www.skalanews.com/baca/news/2/6/111185/daerah/industri-manufaktur-disulawesi-tengah-alami-pertumbuhan-.html http://www.kotapalu.net/ 16 Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013) www.bisnis.com www.kompas.com 17