Strategi Penanggulangan Dampak Perubahan Iklim dan

advertisement
ِ
ِ ‫الر ْح‬
‫من ال َّرِحيم‬
‫هللا‬
‫بِ ْسِم‬
َّ
Strategi Penanggulangan
Dampak Perubahan Iklim
dan Dampaknya
Terhadap Ekonomi
WWF Indonesia
10 Maret 2009
Alur presentasi
• Overview isu perubahan iklim
• Dampak perubahan iklim dan implikasi
ekonominya
• Kerangka pengembangan kebijakan
ekonomi terkait dengan perubahan iklim
• Tantangan kedepan
Ke Jakarta aku kan kembaliiii…..
Walaupun apa yang kan terjadiiiii….
Informasi dasar perubahan iklim:
2oC/400ppm CO2 equivalent by 2050
• Pemanasan Global = Tren kenaikan suhu rata-rata secara global
• 2o C = Maksimum kenaikan suhu yang dapat ditolerir
• 400-450 ppm CO2 equivalent = Tingkat konsentrasi gas-gas
rumah kaca yang mampu mempertahankan tingkat kenaikan
dibawah batas maksimum tersebut (yaitu 2o C)
• Emisi gas-gas rumah kaca:
– CO2, CO, Methan, CFC, dll.
– Makin tinggi kesejahteraan => emisi gas rumah kaca cenderung
makin tinggi
• Protokol Kyoto (disepakati dalam 1997 COP of UNFCCC) –
dengan berbagai mekanismenya – adalah wahana untuk
mencapai penurunan emisi global untuk membatasi kenaikan
suhu udara.
Trend kenaikan suhu rata-rata
0.6
15.68oC
0.4
15.48oC
0.2
15.28oC
15.08oC
0
-0.2
14.88oC
-0.4
14.68oC
-0.6
14.48oC
1860
1880
1900
1920
1940
1960
1980
2000
Source: Arendal-UNEP
Ada apa di Bali, Dec 3-15, 2007?
• Conference of Parties of UNFCCC (UN Framework
Convention for Climate Change) ke 13
• Mencari cara untuk menurunkan total emisi global
secara adil agar kenaikan suhu tidak lebih dari 2o
sampai 2050
• Penurunan emisi global secara adil menuntut:
– Penurunan emisi sebesar 20-50% di negara maju
– Adanya peluang bagi negara berkembang untuk
menaikkan emisi agar masih dapat menaikkan
kesejahteraan
Tingkat kesejahteraan?
Ya, karena setiap yang dinikmati menimbulkan emisi
Source: Stern’s Slide
Emisi gas rumah kaca Indonesia 2005
(Sumber: DFID/WB)
Sektor
GHG (juta ton)
ENERGI
275
- Listrik
26%
- Industri
31%
- Transportasi
26%
- Rumahtangga
10%
- Komersial dll
7%
KEHUTANAN
PERTANIAN
SAMPAH
Total
2,563
141
35
3,014
Perkiraan dampak kenaikan suhu
Perubahan suhu (relatif terhadap kondisi pra-industrialisasi)
0°C
1°C
2°C
3°C
Kemungkinan kenaikan
produktifitas di dataran tinggi
Glacier kecil mencair –
supply air terancan di
banyak wilayah
Kerusakan luas pada
terumbu karang
Cuaca ekstrim
Resiko perubahan
mendadak dan tidak
dapat pulih
Produktifitas turun di
negara maju
Penurunan serius
ketersediaan air, termasuk
kawasan Laut Tengah dan
Afrika Selatan
Kenaikan air laut,
Ancaman thd kota-kota
besar
Kepunahan species meningkat
Kenaikan intensitas badai, kebakaran hutan, kekeringan,
banjir, dan gelombang panas.
Kenaikan resiko perubahan situasi iklim
secara mendadak dan berbahaya
Source: Stern’s Slide
Ecosystems
5°C
Produktifitas pertanian turun, terutama di negaranegara bekembang
Makanan
Air
4°C
Economic costs
• Damages: 1-1.5% of GDP/ yr developed countries, and 2-9% developing countries if temp:
1.5-4.0oC (Perman et al., 1999 ). Stern: climate change cost the world 5% of GDP each year; if
dramatic the cost more than 20% of GDP (2006).
• To ensure < 2oC, GHG concentrations = 400 ppm CO2-e.  global emissions reduced by 40%
below 1990 levels by 2050 and at least 80% below 1990 levels by 2100.
Figure 2. Global temperature increase above pre-industrial (oC)
(Source: Perry et al., 2001, “Millions at Risk” Global
Figure 1. Economic and insured losses caused by weather and
climate related disasters in Europe (Source: NatCat Service,
Munich Re, 2004)
Dampak perubahan iklim di Indonesia
• Perubahan iklim
• Ancaman bagi ekonomi,
masyarakat, dan lingkungan
• Ancaman bagi asset dan
kontinuitas dunia usaha
• Di Indonesia,
• Dampak terlihat dalam bencana
alam yang makin sering dan parah
• Menimbulkan kerugian ekonomi
yang makin lama cenderung makin
besar
Tantangan dan amanah kita: 2/3 negeri kita laut,
2300 pulau akan tenggelam, 1/3 penduduk
berisiko terkena dampak kenaikan air laut
Dampak: pergeseran musim kering dan hujan
(banjir/kemarau => produksi pangan)
• Pergeseran musim hujan/panas
• Lebih banyak hujan di musim hujan => banjir
• Lebih panas di musim kering => kebakaran
Kenaikan resiko
banjir
Kenaikan resiko
kemarau
Aug
Dec
May
Batisti et al (2006)
Dampak kenaikan permukaan
dan ekosistem laut
Pemutihan
karang =>
penurunan
produksi ikan
120 juta orang di Jawa,
50% tinggal di pesisir pantai
Dampak terhadap
keanekaragaman hayati dan kesehatan
Dampak atas
keanekaragaman hayati:
Dampak atas
kesehatan:
-Perubahan habitat akibat
banjir/kemarau/suhu
-Peningkatan penyakit yg
disebarkan vektor (lalat,
nyamuk, dll)
-Berkembangnya species yang
tidak diinginkan
-Kepunahan species tertentu
-Berkembangnya
Phytoplankton
-Gelombang panas/dingin
yang ekstrim
-Meluasnya wilayah epidemi
Iklim dan perekonomian
Carbon sequestratio
Economy
GHG
emission
Mitigation
GHG
concentration
Climate
change
Damage
from
climate
change
Policy
responses
& actions
Adaptation
Greenhouse effects modelling
Source: developed
from Perman,
1997
Komponen strategi yang harus ada
•
•
•
•
•
Sustainability as strategic objective
Strategi Mitigasi
Strategi Adaptasi
Membangun ‘enabling condition’
Membangun ‘sustaining condition’
“All models are wrong but
some models are useful”
William Deming
The triple bottom line:
it’s a nested system !
From stocks to flows
Ingat hukum thermodinamika !
Kerjasama stakeholders untuk solusi
Konsumen,
komunitas,
academia,
organisasi
sipil
Masyarakat
luas
(termasuk di
lapangan)
•
•
•
Masyarakat
dunia
usaha
Politisi,
pemerintah
Kontribusi dunia usaha: Climate Savers (penurunan emisi dari kegiatan operasi
melalui efisiensi energi, penggunaan energi terbarukan, perbaikan design)
Kontribusi pemerintah/politisi: kebijakan dan instrumen untuk menuju low carbon
economy, tata ruang untuk kelestarian lingkungan dan sumberdaya alam,
mainstreaming kebijakan mitigasi-adaptasi
Kontribusi individu dan masyarakat: GREEN LIFE STYLE => low-carbon behaviour
Defining sustainability of Indonesian economy
• Perlu komitmen politik serius untuk
keberlanjutan ekonomi
– Sustainability: non-declining welfare in perpetuity
• Perencanaan ekonomi makro yang secara
eksplisit memasukkan:
– Kendala-kendala sumberdaya
– Kendala-kendala ekologis (polusi, biodiversity, dll)
– Kendala-kendala iklim
• Sectoral & regional planning yang konsisten
dengan national planning
WHAT GETS MEASURED GET DONE !
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
Zero carbon
Zero waste
Sustainable transportation system
Local & sustainable materials
Local & sustainable food
Sustainable water
Natural habitat, wildlife, biodiversity
Culture and heritage
Equity and fair trade
Health and happiness
Global Sustainable Development
Proses-proses yang berlangsung
• Paralel proses macro-modelling:
–
–
–
–
–
Low carbon economy
Indonesian Roadmap for climate change
UN
Bilateral: Norway, Finland, Australia
Footprint: WWF
• Q: YANG MANA YANG JADI ACUAN
RPJM/RPJP ???
Pendekatan kebijakan sektoral & regional
– Biggest BANG for the bucks !
• Political economy questions: WHOSE bucks?
– Ukuran sustainability di setiap sektor?
– Apa acuan makro/nasional nya?
•
•
•
•
•
Kebijakan tata ruang
Kebijakan transportasi
Kebijakan energi
Kebijakan pangan
Kebijakan perumahan
Climate Solutions
• Energy Efficiency
• Low Emission Technologies
• Flexible Fuels & Energy
Storage
• Natural Gas
• Carbon Capture & Storage
• Stopping Forest Loss
WWF climate solution wedges for
sustainable energy to 2050
Video “Footprint & Sustainability” in
Masdar Project, Abu Dhabi, UAE
Membangun sikap hidup hijau
• Jadilah Khalifah (pemelihara) [Al An’am 165] di bumi milik
Allah [Ali Imran 129]
• Jalankan gaya hidup hijau
– Hindari konsumsi berlebihan [Al Israa’ 27, Al A’raf 31]]
– Perhatikan dampak pola konsumsi terhadap emisi carbon
[Gunakan Jeep dan SUVs hanya jika benar-benar perlu!]
– Minimumkan carbon footprint Anda, dan netralkan dengan kompensasi
• Lakukan sesuatu, betapapun kecilnya [Az-Zalzalah 7]
– Tanam pohon! Pohon yang tumbuh makan carbon
– Hemat kertas, print bulak-balik, dan hanya jika betul-betul perlu
– Hemat listrik: matikan lampu, cabut charger hp, gunakan alat RT hemat
energi
Catatan penutup
Manusia adalah bagian penting dan integral dari alam yang
tunduk pada hukum Allah. Seperti bagian lainnya dari alam,
manusia berpartisipasi sebagai suatu komponen dalam
keseluruhan keseimbangan lingkungan hidup yang
terdapat di alam semesta. Inilah prinsip keseimbangan
(mizan) yang menjadi dasar pengelolaan lingkungan hidup
“...dan barang siapa melampaui
batas/keseimbangan yang ditetapkan Allah, maka
dia sebenarnya menganiaya dirinya sendiri”
(QS: At-Talaaq 1)
Tips!
Gunakan wallpaper hitam
Buang screen saver
Terima kasih
Latarbelakang putih menggunakan
74 watt, latarbelakang hitam hanya
59 watt
Gunakan search engine
www.blackle.com (dari Google)
karena hemat 750 watt
Have heart for nature. Join us at:
www.
wwf.or
.id/
Download