BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Rumah Sakit Mata (RSM) Cicendo saat ini merupakan satu‐satunya rumah sakit khusus mata milik pemerintah, berada di bawah Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan (Depkes), dan merupakan rumah sakit pusat rujukan kesehatan mata nasional, sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1040/Menkes/SK/XI/1992 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. RSM Cicendo saat ini berencana untuk melakukan perubahan status rumah sakit menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Rencana perubahan ini diharapkan dapat terealisasi pada tahun 2007. Dengan adanya perubahan status hukum rumah sakit menjadi BLU maka diharapkan akan dapat memperlancar pelayanan kepada masyarakat, karena kebutuhan keuangan tidak lagi dibatasi peraturan yang tidak fleksibel. Dengan status BLU, rumah sakit khusus/daerah dapat lebih berkompetisi di tingkat yang lebih tinggi dengan rumah sakit swasta. 1.2
Profil Perusahaan 1.2.1
Sejarah Perusahaan Diresmikan oleh Gubernur Jenderal J.B. Van Heutsz pada tanggal 3 Januari 1909. Pada awalnya, Rumah Sakit Mata (RSM) Cicendo bernama Koningin Wilhelmina Gasthuis voor Ooglijders (Rumah Sakit Mata Ratu Wilhelmina). RSM Cicendo pada awalnya dipimpin oleh dr. CHA Westhoff sebagai direktur pertama. 1 RSM Cicendo sempat menjadi rumah sakit umum pada jaman pendudukan Jepang pada tahun 1942‐1945, menggantikan posisi Rumah Sakit Rancabadak yang menjadi Rumah Sakit Militer. Pada kurun waktu penjajahan Jepang tersebut, RSM Cicendo dipimpin oleh Dr. Sukimin. Kemudian pada tahun 1980, rumah sakit ini berganti nama sesuai dengan nama jalan dimana rumah sakit ini berada, yaitu menjadi Rumah Sakit Mata Tjitjendo pada tahun 1980. 1.2.2
Lingkup Bidang Usaha RSM Cicendo melayani berbagai pasien penyakit atau kecelakaan yang berkaitan dengan mata dari berbagai daerah tidak hanya terbatas pada Jawa Barat, tetapi juga dari daerah lain di Indonesia. Sebagai Pusat Rujukan Kesehatan Mata Nasional, RSM Cicendo selain memiliki berbagai macam pelayanan pasien, juga berfungsi sebagai laboratorium pengembangan dan penelitian terhadap berbagai penyakit mata. RSM Cicendo merupakan lembaga pendidikan bagi mahasiswa kedokteran dari Bagian Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), dan sebagai fasilitator dalam memberikan pendidikan menegenai masalah kesehatan mata pada masyarakat Indonesia. Seperti dikatakan oleh Direktur Rumah Sakit Mata Cicendo, Dr. Farida Sirlan, dr., SpM bahwa: “Rumah Sakit Mata Cicendo mempunyai tanggung jawab membantu pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan mata di masyarakat melalui pelayanan, pendidikan, penelitian, dan memberikan masukan pemikiran sebagai dasar kebijakan pemerintah dalam menurunkan jumlah kebutaan dan morbiditas penyakit mata serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan kesehatan mata di masyarakat” (Profil Rumah Sakit Mata Cicendo, 2006). 1.2.3
Visi Rumah Sakit Mata Cicendo Rumah Sakit Mata Cicendo memiliki visi yaitu: “Diakui sebagai rumah sakit mata rujukan yang mendunia”. 2 1.2.4
Misi Rumah Sakit Mata Cicendo Misi yang ingin dilaksanakan oleh RSM Cicendo adalah dengan: •
Mengembangkan kesadaran dan kepekaan masyarakat tentang makna kesehatan mata bagi kehidupan individual dan sosial serta kehidupan kerja yang produktif. •
Mengembangkan kecerdasan masyarakat untuk bersikap dan berperilaku yang berdampak positif bagi kesehatan mata dirinya dan lingkungannya. •
Memberikan pelayanan kesehatan mata terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat. •
Memberikan peluang dan lingkungan belajar terbaik dan inovatif bagi mereka yang ingin mengembangkan profesinya di bidang kesehatan mata. 1.2.5
Motto Rumah Sakit Mata Cicendo Motto yang dijadikan pedoman oleh Rumah Sakit Mata Cicendo dalam kegiatan dan aktifitasnya adalah sebagai “Pembawa kecerahan kehidupan bagi masyarakat agar sehat dan produktif”. 1.2.6
Falsafah Rumah Sakit Mata Cicendo Falsafah yang diusung oleh Rumah Sakit Mata Cicendo untuk pelaksanaan visi dan misi mereka adalah: •
Rumah Sakit Mata Cicendo adalah wahana bagi orang‐orang yang mendapatkan kehormatan untuk memberikan pelayanan dan pendidikan kesehatan mata terbaik yang dihargai masyarakat luas. •
Pekerja Rumah Sakit Mata Cicendo adalah manusia bermartabat yang memiliki potensi untuk berkontribusi melalui kerjasama cerdas guna mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif. 3 •
Keberhasilan Rumah Sakit Mata Cicendo ditentukan oleh kemampuannya memberikan pelayanan dan pendidikan kesehatan mata terbaik kepada masyarakat agar mereka sehat dan mampu ikut aktif dalam kegiatan produktif. •
Kegiatan pelayanan dan pendidikan kesehatan mata merupakan perwujudan jati diri profesional yang menjadi sumber gagasan bagi peningkatan kualitas kesehatan mata. 1.2.7
Struktur Organisasi Sebagai satu‐satunya rumah sakit khusus mata milik pemerintah dan bernaung di bawah Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan (Depkes), maka dalam hal penentuan struktur organisasi rumah sakit juga diatur dalam suatu keputusan menteri, dalam hal ini adalah Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Struktur Organisasi tersebut telah dituangkan ke dalam suatu Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1040 Menkes/SK/XI 1992 tertanggal 19 November 1992, seperti ditunjukkan pada Gambar 1.1 berikut ini. 4 DIREKTUR
Wakil Direktur
Pelayanan
Wakil
Direktur Administrasi
Umum & Keuangan
Komite Medik
Bidang
Pelayanan
Bidang
Keperawatan
Seksi Pelayanan
Medis
Seksi Penunjang
Medis
Seksi
Keperawatan I
Seksi
Keperawatan II
Bidang
Rekam Medis &
Informasi
Seksi Rekam
Medis
Seksi Pulahta
Staff Medis Fungsional
1. Refraksi dan Low Vision
2. Infeksi dan Imunologi
3. Katarak dan Bedah Refraktif
4. Pediatrik Oftalmologi dan Strabismus
5. Glaukoma
6. Retina
7. Neuro Oftalmologi
8. Rekonstruksi dan Okuloplasti
9. Tumor
10. Oftalmologi Komunitas
11. Penunjang Mata
Bagian Penyusunan
Program &
Pelaporan
Bagian
Sekretariat
Bagian Kajibang
& Diklat
Subag
Penyusunan
Anggaran
Subag Pengkajian
& Pengembangan
Subag
Kepegawaian
Subag
Perbendaharaan
Subag Pendidikan
& Pelatihan
Subag Umum &
Perlengkapan
Subag Akuntansi
Subag
Penyusunan
Laporan
Subag Tata Usaha
Subag Evaluasi &
Pelaporan
Seksi Publikasi &
Informasi
Bagian
Keuangan
1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Bedah
4. Instalasi Farmasi
5. Instalasi Gizi
6. Instalasi Elektro Diagnostik
7. Instalasi Patologi Klinik
8. Instalasi Optik
9. Instalasi Gawat Darurat
1. Instalasi Pengkajian dan Pengembangan
2. Instalasi Pendidikan dan Pelatihan
3. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Rumah Sakit Mata Cicendo (Profil Rumah Sakit Mata Cicendo, 2006) 5 1.2.8
Fasilitas Rumah Sakit Mata Cicendo melayani klinik rawat jalan, terdiri dari 3 poli spesialistik dan 10 poli subspesialistik; 125 tempat tidur sebagai fasilitas rawat inap, 10 kamar operasi, Instalasi Gawat Darurat serta Paviliun bagi pasien mampu bayar. Melalui fasilitas yang tersedia, RSM Cicendo mampu melayani sekitar 100.000 pasien rawat jalan dengan jumlah operasi besar sekitar 7.500 pertahun. Instalasi yang terdapat di Rumah Sakit Mata Cicendo: 1. Instalasi Rawat Jalan •
Refraksi dan Low Vision •
Infeksi dan Imunologi •
Katarak dan Bedah Refraktif •
Pediatrik Oftalmologi dan Strabismus •
Glaukoma •
Retina •
Neuro Oftalmologi •
Rekonstruksi dan Okuloplasti •
Tumor •
Oftalmologi Komunitas •
Penunjang Mata Pelayanan untuk pasien rawat jalan ini dapat dibagi menjadi rawat jalan spesialistik dan sub‐spesialistik. Pasien yang datang dan dilayani oleh Rumah Sakit Mata Cicendo cenderung untuk mengalami peningkatan seperti ditunjukkan oleh Gambar 1.2, untuk pelayanan spesialistik, dan Gambar 1.3, untuk pelayanan sub‐spesialistik, berikut ini. 7 Gambar 1.2. Data Pelayanan Kunjungan Rawat Jalan Spesialistik (Profil Rumah Sakit Mata Cicendo, 2006) Gambar 1.3. Data Pelayanan Kunjungan Rawat Jalan Sub Spesialistik (Profil Rumah Sakit Mata Cicendo, 2006) 2. Instalasi Rawat Inap Fasilitas rawat inap memiliki 104 tempat tidur, dengan rincian: •
Paviliun : 4 tempat tidur •
Kelas I : 12 tempat tidur •
Kelas II : 28 tempat tidur •
Kelas III : 60 tempat tidur 8 Berdasarkan pembagian kelas‐kelas yang ada maka pasien yang datang ke Rumah Sakit Mata Cicendo dapat dibedakan menjadi kategori pasien umum dan pasien asuransi kesehatan (askes). Seperti terlihat pada Gambar 1.4 dan 1.5, pasien yang datang dan menginap di RSM Cicendo ini cenderung untuk mengalami peningkatan. Gambar 1.4. Data Rawat Inap Pasien Umum (Profil Rumah Sakit Mata Cicendo, 2006) Gambar 1.5. Data Rawat Inap Pasien Askes (Profil Rumah Sakit Mata Cicendo, 2006) 9 3. Instalasi Bedah Fasilitas instalasi bedah ini memiliki 10 kamar operasi. Semenjak tahun 2001, jumlah operasi yang dilakukan di RSM Cicendo mengalami peningkatan yang cukup signifikan, seperti ditunjukkan oleh Gambar 1.6. Gambar 1.6. Data Jumlah Operasi (Profil Rumah Sakit Mata Cicendo, 2006) 4. Instalasi Farmasi 5. Instalasi Gizi 6. Instalasi Elektro Diagnostik / Terapi & Radiologi 7. Instalasi Patologi Klinik 8. Instalasi Optik 9. Instalasi Gawat Darurat 1.2.9
Pelayanan Beberapa pelayanan yang dikembangkan sebagai pelayanan unggulan oleh RSM Cicendo adalah: 10 1. Katarak dan Bedah Refraktif Kegiatan Pelayanan: •
Bedah Katarak (Fakoemulsifikasi, Small Incision Cataract Surgery (SICS) ) •
Bedah Refraktif (LASIK, LIO Fakik, Keratoplastik) Kerjasama dengan organisasi lain: •
LVPEI, Hyderabad India •
ANZ Nijmegen Netherland •
Institusi Kesehatan Mata lainnya 2. Vitreo Retina Kegiatan Pelayanan: •
Pelayanan vitreo retina paripurna •
Pelayanan rujukan kasus vitreo retina nasional Kerjasama dengan organisasi lain: •
LVPEI, Hyderabad India •
ANZ Nijmegen Netherland •
Institusi Kesehatan Mata lainnya 3. Pediatrik Oftalmologi Kegiatan Pelayanan: •
Kasus rujukan kebutaan anak dari Jawa Barat. •
Program Avoidable Children Blindness yang merupakan pilot project WHO/LCIF selama tahun 2004‐2008. •
Studi penyebab kebutaan pada anak di daerah Jawa Barat. 11 4. Oftalmologi Komunitas Kegiatan Pelayanan: •
Mengembangkan pelayanan berbasis komunitas •
Menjalin kemitraan dengan organisasi non pemerintah •
Memberikan wawasan kesehatan mata komunitas bagi calon dokter spesialis mata •
Kegiatan dalam gedung (hospital based) •
Kegiatan luar gedung (outreach services) •
Melatih kader, guru dan masyarakat dalam membantu melakukan skrining kelainan mata Kerjasama dengan organisasi lain: •
Eye Care Program Management Course di Khorat Course (Thailand). •
Eye Care Program Management Course di Lions Aravind Institute of Community Ophthalmology (India). •
Program MSc for Community Ophtahalmology di International Center of Eye Health, London. •
International Agency for Prevention of Blindness (IAPB) dalam Capacity Building Rumah Sakit Mata Cicendo. 5. Paviliun Paviliun didirikan untuk menyediakan pelayanan bagi pasien yang mempunyai waktu terbatas untuk berobat ke rumah sakit dan menyediakan fasilitas yang membutuhkan biaya cukup besar sehingga hanya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat kelas menengah ke atas. Kegiatan paviliun, dalam rangka menunjang peningkatan kualitas tenaga kesehatan, adalah menyelenggarakan berbagai pelatihan bagi dokter dan perawat. Pelatihan yang telah dilakukan, antara lain, Basic Ophthalmic Nursing Course I and II, Refraction Examination Course for 12 Nurses I and II, Seminar Opticianry Update, Seminar Katarak dan Bedah Refraktif, Seminar Katarak dan Vitreo Retina, dan Short Course Phacoemulsification. 6. Pelayanan Penunjang Non Medis: •
Asrama •
Kantin •
Wartel/ Kios Telepon •
Koperasi •
Parkir •
Mesjid 1.2.10 Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Mata Cicendo saat ini memiliki 418 karyawan, yang terdiri dari: •
33 orang dokter spesialis mata; •
2 orang dokter spesialis anestesi; •
1 orang dokter spesialis patologi klinik; •
43 dokter residen; •
109 orang perawat; •
67 orang tenaga paramedis; •
126 orang tenaga administrasi; •
37 orang tenaga honorer. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di Rumah Sakit Mata Cicendo maka instansi juga melakukan pelatihan‐pelatihan yang dikoordinir oleh Bagian Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan, dengan sertifikasi dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Departemen 13 Kesehatan. Program‐program pelatihan yang diadakan RSM Cicendo antara lain: 1. Pelatihan Perawat a. Pelatihan Kesehatan Mata Masyarakat bagi Perawat Puskesmas (Community Eye Nurse). b. Pelatihan Perawat Mahir Mata bagi Perawat Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah. c. Pelatihan Perawat Mata Masyarakat (Mid Level Ophthalmic Personnel). 2. Pelatihan Ketrampilan Bedah Katarak bagi Dokter Mata. 3. Pelatihan Skrining Gangguan Penglihatan pada Anak bagi Guru SD dan Skrining Buta Katarak bagi Kader Kesehatan. 4. Pelatihan ke Luar Negeri atas bantuan Program Capacity Building dari International Agency for Prevention of Blindness (IAPB). Selain pelatihan‐pelatihan tersebut, Rumah Sakit Mata Cicendo juga telah bekerjasama dengan Bagian Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran sejak tahun 1961. Rumah Sakit Mata Cicendo juga berfungsi sebagai rumah sakit pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan untuk dokter umum yang akan mengambil spesialisasi mata maupun mahasiswa ko‐asisten yang akan menjadi dokter umum. 1.2.11 Strategi Rumah Sakit Mata Cicendo Strategi yang dilakukan untuk mendukung pencapaian visi dan misi Rumah Sakit Mata Cicendo dan juga untuk pencapaian Vision 2020 “The Right to Sight”, yang dicanangkan oleh World Health Organization (WHO) dan the International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB), adalah untuk menjadikan dan mengembangkan Rumah Sakit Mata Cicendo menjadi Center of Excellence agar 14 dapat berperan optimal dalam menanggulangi masalah kesehatan mata dan kebutaan, khususnya di Jawa Barat dan secara umum dalam skala nasional. Strategi tersebut harus diikuti dengan pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui Program Capacity Building, serta melalui peningkatan pelayanan kesehatan mata kepada pasien dan fasilitas yang tersedia. Selain itu Rumah Sakit Mata Cicendo terlibat aktif dalam program‐
program nasional dan internasional dengan melakukan kerjasama dengan beberapa institusi nasional dan internasional. RSM Cicendo sadar bahwa untuk keberhasilan strategi tersebut tidak hanya terletak pada tenaga medis maupun bidang kedokteran akan tetapi juga perlu melibatkan banyak unsur seperti lembaga swadaya masyarakat, dunia pendidikan, pemerintah, dan berbagai stakeholders lainnya. 1.3
Isu Bisnis yang Dihadapi Rencana perubahan status hukum Rumah Sakit Mata Cicendo, dari yang saat ini berada di bawah Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan (Depkes), menjadi Badan Layanan Umum (BLU) bertujuan untuk memperlancar dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Bermula dari tujuan tersebut diperlukan pengaturan yang spesifik mengenai unit pemerintahan yang melakukan pelayanan kepada masyarakat yang saat ini bentuk dan modelnya beraneka macam. Gubernur Jawa Barat, Danny Setiawan, dalam sambutannya dalam Seminar dan Workshop Nasional Pengalaman Persiapan Rumah Sakit Menjadi Badan Layanan Umum Pengalaman mengatakan bahwa: “Perubahan RSUD menjadi BLU memerlukan sejumlah persiapan. Sebagai BLU, RSUD harus memiliki efektivitas dan produktivitas ala korporasi dengan memberikan pelayanan terhadap semua kebutuhan masyarakat lokalʺ (Pikiran Rakyat, 2006). 15 Saat ini yang terjadi pada sebagian besar Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah adalah bahwa mereka tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai suatu organisasi yang berorientasi pada pelanggan atau masyarakat. Hal ini disebabkan karena adanya sistem, prosedur, maupun struktur yang terlalu birokratis dan berhubungan dengan faktor kekuasaan. Faktor‐faktor tersebut harus dipangkas dan ditiadakan dalam manajemen BLU sehingga dapat lebih fokus terhadap masyarakat. Badan Layanan Umum (BLU) sebagai suatu institusi atau entitas yang berorientasi pada pelanggan harus memberikan pelayanan yang lebih baik dengan menumbuhkan budaya inovasi dan mewujudkannya dalam bentuk pemberian layanan baru dan mengutamakan kepentingan masyarakat. BLU harus menghindari adanya sistem manajemen dan prosedur yang dapat menghambat pencapaian tujuan pendirian Badan Layanan Umum. Hanya dengan pengembangan pelayanan baru, baik dari sisi produk maupun jasa, pembentukan Badan Layanan Umum akan memberikan nilai tambah terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. 16 
Download