jurnal penentuan harga pokok produksi kain

advertisement
Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
JURNAL
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI KAIN TENUN IKAT
(ATBM) DENGAN MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING
SYSTEM PADA RIZQUNA JOYO CLUB KEDIRI
DETERMINATION OF COST OF PRODUCTION KAIN TENUN IKAT
(ATBM) BY USING ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM AT
RIZQUNA JOYO CLUB KEDIRI
Oleh:
LIA MAR’ATUS KUSUMA
13.1.02.01.0122
Dibimbing oleh :
1. Faisol, S.Pd., M.M.
2. Erna Puspita, M. Ak.
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
UN PGRI KEDIRI
2017
Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SURAT PERNYATAAN
ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Lengkap
: Lia Mar’atus Kusuma
NPM
: 13.1.02.01.0122
Telephone/HP
: 085855983245
Alamat Surel (Email)
: [email protected]
Judul Artikel
: Penentuan Harga Pokok Produksi Kain Tenun Ikat
(ATBM) Dengan Menggunakan Activity Based Costing
System Pada Rizquna Joyo Club Kediri
Fakultas – Program Studi
: Ekonomi - Akuntansi
Nama Perguruan Tinggi
: Universitas Nusantara Pgri Kediri
Alamat Perguruan Tinggi
: Jl. KH. Achmad Dahlan No. 76 Kota Kediri
Dengan ini menyatakan bahwa :
a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan
bebas plagiatisme;
b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,
saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mengetahui
Kediri, 01 Agustus 2017
Pembimbing I
Pembimbing II
Penulis,
Faisol, S.Pd., M.M.
Erna Puspita, M.Ak.,
NIDN. 712046903
NIDN. 711128803
Lia Mar’atus Kusuma
NPM. 13.1.02.01.0122
LIA MAR'ATUS KUSUMA | 13.1.02.01.0122
EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id
|| 1||
Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI KAIN TENUN IKAT
(ATBM) DENGAN MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING
SYSTEM PADA RIZQUNA JOYO CLUB KEDIRI
Lia Mar'atus Kusuma
13.1.02.01.0122
Ekonomi – Akuntansi
[email protected]
Faisol, S.Pd., M.M. dan Erna Puspita, M.Ak.,
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya perbedaan pandangan terkait dengan metode activity based
costing, dan metode konvensional dalam penentuan harga pokok produksi kerajinan tenun ikat yang nantinya
akan berdampak pada perkembangan laba perusahaan. Tetapi sebagian besar pandangan penelitianterdahulu
menunjukkan metode activity based costing sebagai penentu harga pokok penjualan yang lebih efektif bagi
perusahaan yang memproduksi produk yang bersifat heterogen.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji metode activity based costing dalam penentuan harga pokok
produksi kerajinan tenun ikat, serta membandingkan hasil antara metode yang digunakan perusahaan yakni
metode konvensional dengan metode yang peneliti bahas yakni metode activity based costing. Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, yaitu suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan dengan
cara menganalisa data yang berbentuk angka-angka. Penelitian ini menggunakna instrumen dokumentasi dan
wawancara.
Hasil penelitian ini adalah diperolehnya besar harga pokok penjualan pada produk kain tenun ikat sebesar
Rp 11.401.611,2 dengan perhitungan metode konvensional, dan sebesar Rp 11.401.610,1 dengan
metode activity based costing. Hal ini memperlihatkan bahwa harga pokok produksi yang dilaporkan
mengalami kelebihan sebesar Rp. 1,10 dari Rp 11.401.611,1. Sedangkan untuk produk kain batik
tenun ikat memperoleh hasil perhitungan harga pokok produksi sebesar Rp 13.490.611,14, dan
perhitungan dengan metode activty based costing menghasilkan harga pokok produksi sebesar Rp
12.973.026,61. Hal ini memperlihatkan bahwa harga pokok produksi yang dilaporkan mengalami
kekurangan sebesar Rp 517.584,53 dari Rp 13.490.611,14.
Saran yang disampaikan dalam penelitian ini sebaiknya Rizquna Joyo Club Kediri menerapkan
metode activity based costing untuk menentukan harga pokok produksi. Karena metode activity based
costing lebih tepat untuk digunakan bagi perusahaan yang memproduksi produk yang bersifat
heterogen, sehingga dapat dengan tepat membantu manajemen dalam membuat keputusan terhadap
pengendalian aktifitas-aktifitas yang terdapat selama proses produksi yang akan berdampak pada
profitabilitas perusahaan.
KATA KUNCI :
Activity Based Costing, Konvensional, Harga Pokok Produksi, Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, Biaya
Overhead
LIA MAR'ATUS KUSUMA | 13.1.02.01.0122
EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id
|| 2||
Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
LATAR BELAKANG
dengan menjumlahkan semua biaya yang
Ketidaktepatan dalam perhitungan harga
pokok produksi membawa dampak yang
merugikan bagi perusahaan, karena Harga
pokok produksi berfungsi sebagai dasar
untuk menetapkan harga jual dan laba,
sebagai alat untuk mengukur efisiensi
pelaksanaan proses produksi serta sebagai
dasar untuk pengambilan keputusan bagi
manajemen perusahaan.
kurang
harga pokok
tepat
dalam
perhitungannya, maka yang akan terjadi
adalah harga barang produksi terlalu mahal
sehingga produk tidak diminati konsumen,
sebaliknya apabila harga terlalu rendah
berlangsung
untuk membeli produk hasil produksi
perusahaan, namun hal ini menyebabkan
hasil penjualan tidak dapat menutup biaya
apabila
berlanjut
maka
keadaan
dapat
ini
terus
menyebabkan
kebangkrutan perusahaan.
Rizquna
Joyo
kegiatan
kemudian
produksi
membaginya
dengan jumlah hasil produksi. Perlakuan
semacam ini akan menyebabkan untuk
masing-masing produk kain tenun ikat
mengkonsumsi biaya overhead
proporsi
yang
Costing
(ABC)
sama.
Activity
merupakan
dengan
Based
system
menelusuri biaya aktivitas kemudian ke
produk. Dalam Activity Based Costing
mempergunakan lebih dari satu pemicu
biaya (cost driver) untuk mengalokasikan
biaya overhead pabrik ke masing-masing
produk.
memang akan menarik minat konsumen
produksi,
selama
pembebanan biaya dengan pertama kali
Apabila perhitungan
produksi
dikeluarkan
Club
Sedangkan sistem konvensional akurat
jika digunakan untuk menghitung harga
pokok
produksi
yang
produknya
homogen.Apabila hal ini terus diterapkan
maka akan memberikan dampak yang
kurang sehat bagi perusahaan. Perusahaan
akan dinilai salah dalam menetapkan
(JC)
adalah
industri yang bergerak dalam pembuatan
harga, sehinggadapat terjadi kemungkinan
buruk pada perusahaan, seperti kerugian.
kerajinan tenun ikat. Rizquna JC dalam
kegiatan operasionalnya memproduksi 2
jenis produk utama dari berbagai kerajinan
tenun, yakni kain tenun ikat, dan kain batik
tenun ikat. Fakta di lapangan menunjukkan
bahwa Rizquna JC dalam menentukan
harga produksi kain tenun ikat dilakukan
dengan menggunakan sistem konvensional,
dimana
dalam
perhitungannya
1.
Harga Pokok Produksi
Witjaksono
mendefinisikan
(2006:
”Harga
10),
pokok
adalah
sejumlah nilai aktiva, tetapi apabila selama
tahun
berjalan
dimanfaatkan
memperoleh
aktiva
untuk
penghasilan”.
tersebut
membantu
Sedangkan
adalah
LIA MAR'ATUS KUSUMA | 13.1.02.01.0122
EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id
|| 3||
Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
pengartian harga pokok produk menurut
kerja langsung, biaya overhead pabrik baik
Mulyadi (2007:10), adalah “Pengorbanan
yang bersifat variabel maupun tetap,
sumber ekonomi yang diukur dalan satuan
menjadi
uang yang telah terjadi atau kemungkinan
tradisional mengasumsikan produk-produk
terjadi untuk memperoleh penghasilan”.
dan
biaya
produk.
volume
produksi
Sistem
yang
biaya
terkait
Garrison, dkk (2006: 60), “Komponen
merupakan penyebab timbulnya biaya,
Harga Pokok Produksi terdiri dari tiga
dengan kata lain sistem biaya tradisional
elemen biaya produk yaitu Biaya Bahan
membuat produk individual menjadi fokus
Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan
dari sistem biaya.
Biaya Overhead Pabrik. Harga Pokok
Produksi
diperhitungkan
biaya
tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem
produksi yang terkait dengan produk yang
konvensional adalah sistem penentuan
telah selesai selama periode tertentu.
harga pokok produksi yang menggunakan
Barang
harus
dasar pembebanan biaya sesuai dengan
ditambahkan dalam biaya produksi periode
perubahan unit atau volume produk yang
tersebut dan barang dalam persediaan akhir
diproduksi. Tetapi sistem tradisional ini
barang dalam proses harus dikurangkan
memberikan informasi yang tidak akurat.
untuk
3.
dalam
proses
memperoleh
dari
Dari beberapa pendapat akademisi
awal
Harga
Pokok
Produksi”.
2.
Metode Activity Based Costing
Menurut Horngren, et al (2008: 167),
Activity
Metode Konvensional
Based
Costing
didefinisikan
menyebutkan
sebagai, “Suatu sistem perhitungan biaya
beberapa konsep sistem tradisional yang
setiap aktivitas serta membebankan biaya
berbeda-beda. Menurut Carter (2009),
ke objek biaya seperti produk dan jasa
menyatakan bahwa “Perhitungan biaya
berdasarkan
produksi tradisional menelususri hanya
dibutuhkan
biaya bahan baku langsung dan biaya
produk dan jasa”.
Beberapa
akademisi
aktivitas-aktivitas
untuk
menghasilkan
yang
tiap
tenaga kerja langsung ke setiap unit output.
Sedangkan Menurut Carter (2009:
Sistem tersebut kurang sesuai dengan jenis
528), Activity based Costing didefinisikan
produk
sehingga
sebagai, “Suatu sistem perhitungan biaya
memberikan informasi biaya yang tidak
di mana tempat penampungan biaya
akurat.
overhead yang jumlahnya lebih dari satu
yang
Sedangkan
bervariasi,
Bustami
dan
Nurlela
dialokasikan menggunakan dasar yang
(2009: 23), menyatakan bahwa “Dimana
mencakup satu atau lebih faktor yang tidak
biaya bahan baku langsung, biaya tenaga
LIA MAR'ATUS KUSUMA | 13.1.02.01.0122
EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id
|| 1||
Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
berkaitan dengan volume (non-volume-
1.
related factor)”.
Biaya overhead pabrik dibebankan
pada aktivitas-aktivitas yang sesuai
Dari beberapa pengertian di atas maka
2.
Biaya-biaya
aktivitas
tersebut
dapat disimpulkan bahwa activity based
dikelompokkan dalam beberapa cost
costing
pool yang homogen
adalah
suatu
metode
yang
digunakan untuk menentukan harga pokok
3.
Menentukan
tarif
untuk
masing-
produksi dan terfokus pada aktivitas-
masing kelompok (cost pool). Tarif
aktivitas
untuk
dihitung dengan cara membagi jumlah
menghasilkan produk atau jasa dengan
semua biaya dalam cost pool dengan
tujuan menyajikan informasi mengenai
suatu ukuran aktivitas yang dilakukan
yang
dilakukan
harga pokok produksi yang akurat, yang
4.
Tahap
selanjutnya
biaya-biaya
nantinya akan digunakan oleh manajer
aktivitas
dibebankan
dalam mengambil keputusan.
berdasarkan konsumsi atau permintaan
ke
produk
aktivitas oleh masing-masing produk.
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
menggunakan
tipe
penelitian deskriptif dengan pendekatan
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Perhitungan Harga Pokok Produksi
kuantitatif. Penelitian deskriptif dalam
dengan metode Konvensional
penelitian
a. Kain Tenun Ikat
ini
dimaksudkan
untuk
mendapatkan gambaran dan keteranganketerangan mengenai perhitungan harga
pokok produksi kerajinan tenun ikat pada
Rizquna Joyo Club Kediri.
Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer berupa
data-data yang berkaitan langsung dengan
proses produksi kerajinan tenun ikat
Risquna
Joyo
menganalisis
Club
data
Kediri.
Dalam
penelitian
Tabel 1
Biaya Bahan Baku Kain Tenun Ikat
(April 2017)
Bahan
Baku
Benang
Katun
uk. 80
Benang
Katun
uk. 64
oleh Krismiaji dan Aryani (2011), tahap-
Harga
BBB
670.000
Jumlah
BBB
2.680.000
2
press
570.000
1.140.000
Total = 3.820.000
ini
menggunakan teori yang dikemukakan
Jml
Beli
4
press
Tabel 2
Biaya Tenaga Kerja Kain Tenun Ikat
(April 2017)
tahap dalam menentukan harga pokok
produk berdasarkan activity based costing
sebagai berikut :
LIA MAR'ATUS KUSUMA | 13.1.02.01.0122
EKONOMI - AKUNTANSI
Bagian
Pembuatan
Jml Upah
TK
1 150.000
Jml
BTK
150.000
simki.unpkediri.ac.id
|| 2||
Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Pola
Pewarnaan
Pemintalan
Penenunan
Pengemasan
1
3
4
1
10
450.000
700.000
864.000
96.000
450.000
2.100.000
3.456.000
96.000
6.252.000
Tabel 3
BOP Kain Tenun Ikat
(April 2017)
No.
Jenis Biaya
1. Biaya pewarna
wenter
2. Biaya penolong
pewarna hydro
3. Biaya penolong
pewarna costic
4. Biaya pemutih
benang
5. Biaya lilin tenun
6. Biaya rafia
7. Biaya tas dan kotak
kemasan
8. Biaya plastik dan
label
9. Biaya Gas
10. Biaya perawatan
mesin tenun
11. Biaya perawatan
pallet
12. Biaya perawatan
teropong tenun
13. Biaya perawatanalat
pengkelos
14. Biaya perawatansekir
15. Biaya perawatan
bidang dan bak
16. Biaya perawatan alat
gobin
17. Biaya perawatan
kompor
18. Biaya perawatan
tabung gas
19. Biaya perawatan
drum pewarna
20. Biaya perawatan
solder
21. Biaya perawatan kuas
22. Biaya perawatan
etalase
23. Biaya perawatan
manekin
Jumlah BOP
= BOP yang digunakan
Jumlah Produksi
= Rp 2.659.222,27
192
= Rp 13.850,11
Jumlah
840.000
280.000
20.000
30.000
200.000
500.000
600.000
72.000
160.000
2.659.222,27
Tabel 4
Penentuan Tarif BOP Sistem Konvensional
(April 2017)
BOP
240.000
6.666,67
Jml
Unit
96
BOP
Jumlah BOP
13.850,11
1.329.661,14
Tabel 5
Penentuan Tarif HPP Sistem Konvensional
(April 2017)
Jml
Uni
t
96
BBB
(Rp)
BTK
(Rp)
3.820.00
0
HPP (Rp)
HPP/ Unit (Rp)
BOP
(Rp)
6.252.00 1.329.611,1
0
4
11.401.611,2
118.766,7
5.555,55
b. Kain Batik Tenun Ikat
26.666,68
6.666,67
11.111,11
31.111,12
2.7777,78
8.333,34
13.333,34
Tabel 6
Biaya Bahan Baku Kain Batik Tenun Ikat
(April 2017)
Bahan Baku
Benang
Katun uk.
80
Benang
Katun uk.
64
Jml
Beli
2
press
Harga
Jml
BBB
BBB
670.000 1.340.000
1
press
570.000
570.000
25.000
Total = 1.910.000
15.000
Tabel 7
Biaya Tenaga Kerja Kain Batik Tenun Ikat
(April 2017)
40.000
25.000
LIA MAR'ATUS KUSUMA | 13.1.02.01.0122
EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id
|| 3||
Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Bagian
Pembuatan
Pola
Pewarnaan
Pemintalan
Penenunan
Pengemasan
Jml
TK
1
1
3
4
1
10
Upah
7.200.000
225.000
350.000
432.000
48.000
Jumlah
BTK
7.200.000
225.000
1.050.000
1.728.000
48.000
10.251.000
Tabel 8
Biaya Overhead Pabrik Kain Batik Tenun
Ikat
(April 2017)
Jenis Biaya
Biaya pewarna wenter
Biaya penolong pewarna
hydro
Biaya penolong pewarna
costic
Biaya lilin tenun
Biaya malam
Biaya tas dan kotak
kemasan
Biaya plastik dan label
Biaya Gas
Biaya perawatan mesin
tenun
Biaya perawatan pallet
Biaya perawatan teropong
tenun
Biaya perawatan alat
pengkelos
Biaya perawatan sekir
Biaya perawatan bidang
dan bak
Biaya perawatan alat gobin
Biaya perawatan kompor
Biaya perawatan tabung
gas
Biaya perawatan drum
pewarna
Biaya perawatan wajan
Biaya perawatan canting
Biaya perawatan etalase
Biaya perawatan manekin
Jumlah BOP
Jumlah
840.000
240.000
280.000
30.000
500.000
500.000
100.000
72.000
160.000
5.555,55
26.666,68
6.666,67
11.111,11
31.111,12
2.7777,78
8.333,34
13.333,34
25.000
12.500
8.333
25.000
6.666,67
2.905.088,92
LIA MAR'ATUS KUSUMA | 13.1.02.01.0122
EKONOMI - AKUNTANSI
Tabel 9
Penentuan Tarif BOP Sistem Konvensional
(April 2017)
BOP
= BOP yang digunakan
Jumlah Produksi
= Rp 2.905.088,92
192
= Rp 15.130,67
Jml
Unit
48
BOP
Jumlah BOP
15.130,67
726.272,23
Tabel 10
Penentuan Tarif HPP Sistem Konvensional
(April 2017)
Jml BBB
Unit (Rp)
48
1.910.000
HPP (Rp)
HPP/ Unit (Rp)
BTK
BOP
(Rp)
(Rp)
10.251.000 726.272,23
12.887.272,23
268.484,83
Dari hasil perhitungan dengan sistem
konvensional
tersebut
diatas,
maka
diperoleh hasil perhitungan harga pokok
produksi pada kain tenun ikat sebesar Rp
11.401.611,2 , dan untuk harga pokok
produksi produk kain batik tenun ikat
sebesar Rp 12.887.272,23.
2.
Perhitungan Harga Pokok Produksi
dengan metode Activity Based
Costing
a. Kain Tenun Ikat
Tabel 11
Biaya Bahan Baku Kain Tenun Ikat
(April 2017)
Bahan
Baku
Benang
Katun
uk. 80
Benang
Jml
Beli
4 press
Harga
BBB
670.000
Jumlah
BBB
2.680.000
2 press
570.000
1.140.000
simki.unpkediri.ac.id
|| 4||
Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Katun
uk. 64
Total = 3.820.000
Tabel 12
Biaya Tenaga Kerja Kain Tenun Ikat
(April 2017)
Bagian
Pembuatan
Pola
Pewarnaan
Pemintalan
Penenunan
Pengemasan
Jml Upah
TK
1 150.000
1
3
4
1
10
450.000
700.000
864.000
96.000
Jml
BTK
150.000
450.000
2.100.000
3.456.000
96.000
6.252.000
Tabel 13
BOP Kain Tenun Ikat
(April 2017)
Kelompok
Jenis Biaya
Aktifitas
Pemeliharaa Perawatan
n
mesin tenun
Perawatan
pallet
Perawatan
teropong
tenun
Perawatanalat
pengkelos
Perawatan
sekir
Perawatan
bidang dan
bak
Perawatan
alat gobin
Perawatan
kompor
Perawatan
tabung gas
Perawatan
drum
pewarna
Perawatan
solder
Perawatan
Jumlah
160.000
5.555,55
26.666,68
kuas
Perawatan
25.000
etalase
Perawatan
6.666,67
manekin
Jumlah
377.222,27
Pembuatan Tali raffia
200.000
Pola
Jumlah
200.000
Pewarnaan Gas
72.000
Pewarna
840.000
wenter
Penolong
240.000
pewarna
hydro
Penolong
280.000
pewarna
costic
Pemutih
20.000
benang
Jumlah
1.452.000
Pemintalan Lilin tenun
15.000
Jumlah
15.000
Penenunan Lilin tenun
15.000
Jumlah
15.000
Pengemasan Tas dan
500.000
kotak
kemasan
Plastik dan
100.000
label
Jumlah
600.000
Jumlah BOP 2.659.222,27
6.666,67
11.111,11
31.111,12
2.7777,78
8.333,34
13.333,34
25.000
15.000
Tabel 14
Penentuan Tarif BOP
Sistem Activity Based Costing
(April 2017)
Kelompok
Biaya
Pemeliharaan
Pembuatan Pola
Pewarnaan
Pemintalan
Penenunan
Pengemasan
Jumlah
Jumlah
188.610,24
100.000,02
726.000
7.500
7.500
300.000
1.329.610,24
40.000
LIA MAR'ATUS KUSUMA | 13.1.02.01.0122
EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id
|| 5||
Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tabel 15
Penentuan Tarif HPP
Sistem Activity Based Costing
(April 2017)
Jml BBB
Unit (Rp)
96 3.820.000
HPP (Rp)
HPP/ Unit (Rp)
BTK
BOP
(Rp)
(Rp)
6.250.000 1.329.610,24
11.401.610,1
118.766,7
b. Kain Batik Tenun Ikat
Tabel 16
Biaya Bahan Baku Kain Batik Tenun Ikat
(April 2017)
Bahan Baku
Benang
Katun uk.
80
Benang
Katun uk.
64
Jml
Beli
2
press
Harga
BBB
670.000
Jml
BBB
1.340.000
1
press
570.000
570.000
Total = 1.910.000
Tabel 17
Biaya Tenaga Kerja Kain BatikTenun Ikat
(April 2017)
Bagian
Pembuatan
Pola
Pewarnaan
Pemintalan
Penenunan
Pengemasan
Jml
TK
1
1
3
4
1
10
Upah
7.200.000
225.000
350.000
432.000
48.000
Jumlah
BTK
7.200.000
225.000
1.050.000
1.728.000
48.000
10.251.000
Tabel 18
Biaya Overhead Pabrik Kain Batik Tenun
Ikat
(April 2017)
Kelompok
Jenis Biaya
Aktifitas
Pemeliharaan Perawatan
mesin tenun
Jumlah
160.000
LIA MAR'ATUS KUSUMA | 13.1.02.01.0122
EKONOMI - AKUNTANSI
Pembuatan
Pola
Perawatan
pallet
Perawatan
teropong
tenun
Perawatanalat
pengkelos
Perawatan
sekir
Perawatan
bidang dan
bak
Perawatan
alat gobin
Perawatan
kompor
Perawatan
tabung gas
Perawatan
drum
pewarna
Perawatan
wajan
Perawatan
canting
Perawatan
etalase
Perawatan
manekin
Jumlah
Malam
Jumlah
Pewarnaan
Gas
Pewarna
wenter
Penolong
pewarna
hydro
Penolong
pewarna
costic
Jumlah
Pemintalan
Lilin tenun
Jumlah
Penenunan
Lilin tenun
Jumlah
Pengemasan Tas dan
kotak
kemasan
5.555,55
26.666,68
6.666,67
11.111,11
31.111,12
2.7777,78
8.333,34
13.333,34
25.000
12.500
8.333
25.000
6.666,67
343.055,27
500.000
200.000
72.000
840.000
240.000
280.000
1.432.000
15.000
15.000
15.000
15.000
500.000
simki.unpkediri.ac.id
|| 6||
Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Plastik dan
100.000
label
Jumlah
600.000
Jumlah BOP 2.905.088,92
Tabel 19
Penentuan Tarif BOP
Sistem Activity Based Costing
(April 2017)
Kelompok Biaya
Pemeliharaan
Pewarnaan
Pemintalan
Penenunan
Pembuatan pola
Pengemasan
Jumlah
Jumlah
171.527,63
357.999
3.750
3.750
124.999,98
150.000
812.026,61
3.
Selisih Perhitungan Harga Pokok
Produksi Sistem Konvensional
dengan Sistem Activity Based
Costing
a. Kain Tenun Ikat
Tabel 21
Perbandingan Konvensional dan ABC
(April 2017)
BBB
BTK
BOP
HPP
Selisih
Keterangan
Konvensional
3.820.000
6.252.000
1.329.611,14
11.401.611,2
1,10
Over value
ABC
3.820.000
6.252.000
1.329.610,2
11.401.610,1
b. Kain Batik Tenun Ikat
Tabel 20
Penentuan Tarif HPP
Sistem Activity Based Costing
(April 2017)
Jml BBB
BTK
BOP
Unit (Rp)
(Rp)
(Rp)
48
1.910.000 10.251.000 812.026,61
HPP (Rp)
12.973.026,61
HPP/ Unit (Rp) 270.271,38
Dari hasil perhitungan dengan sistem
Activity Based Costing tersebut diatas,
Tabel 22
Perbandingan Konvensional dan ABC
(April 2017)
BBB
BTK
BOP
HPP
Selisih
Keterangan
Konvensional
1.910.000
10.251.000
1.329.611,14
12.887.272,23
85.754,38
Under value
ABC
1.910.000
10.251.000
812.026,67
12.973.026,61
maka diperoleh hasil perhitungan harga
Dari hasil perhitungan selisih yang
pokok produksi pada kain tenun ikat
terjadi diantara sistem konvensional dan
sebesar Rp 11.401.610,1, dan untuk harga
sistem
pokok produksi produk kain batik tenun
menentukan harga pokok produksi adalah
ikat sebesar Rp 12.973.026,61.
sebesar Rp 1,10 untuk produk kain tenun
activity
based
costing
dalam
ikat. Sedangakan untuk produk kain batik
tenun ikat mengalami selisih sebesar Rp
85.754,38.
Perbedaan hasil tersebut menghasilkan
pada produk kain tenun ikat sistem
Activity Based Costing lebih efektif dan
akurat dibandingkan dengan sistem yang
LIA MAR'ATUS KUSUMA | 13.1.02.01.0122
EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id
|| 7||
Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
dipakai oleh perusahaan, yakni sistem
penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
konvensional. Sedangkan untuk produk
berikut :
kain batik tenun ikat mengalami under
1.
value.
Hal
ini
dikarenakan
Hasil
perhitungan
harga
pokok
adanya
produksi pada produk kain tenun ikat
kerancuan dalam pola perhitungan sistem
dengan metode activity based costing
konvensional karena tidak semua aktivitas
menghasilkan
yang dilakukan untuk memproduksi barang
11.401.610,1.
tersebut pemicu biayanya adalah unit
2.
Hasil
harga
perhitungan
sebesar
harga
Rp
pokok
jumlah produksi seperti yang terjadi pada
produksi pada produk kain batik tenun
aktivitas pemeliharaan, didalam aktivitas
ikat dengan metode activity based
pemeliharaan yang dipelihara adalah aset
costing menghasilkan harga sebesar
milik perusahaan dan pemicu terjadinya
Rp 12.973.026,61.
biaya tersebut adalah pemakaian aset
tersebut
yang
mana
diukur
dengan
3.
Metode
Activity
Based
Costing
memberikan hasil undervalue yang
menggunakan jam kerja langsung atau
memeberikan
seberapa sering aset tersebut digunakan
activity based costing lebih efektif
untuk proses produksi.
dan akurat jika diterapkan dalam
Distorsi kedua terjadi karena antara
kain tenun ikat dan kain batik tenun ikat
terjadi
perbedaan
pemeliharaaan
dalam
yang
arti
bahwa
sistem
perhitungan harga pokok produksi
kain tenun ikat.
aktivitas
mana
didalam
SARAN
perhitungan konvensional jumlah anggaran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
pemeliharaan dibagi dengan semua hasil
penulis mencoba memberikan saran-saran
produksi baik pada produk kain tenun ikat
yang mungkin bisa bermanfaat kepada
maupun kain batik tenun ikat, hal ini
manajemen
mengakibatkan distorsi biaya, biaya yang
perusahaan, yaitu sebagai berikut :
seharusnya
1. Penelitian
tidak
dibebankan
menjadi
dibebankan begitupun sebaliknya.
pembahasan,
dan
selanjutnya
memperdalam
pembahasan
KESIMPULAN
hasil
penelitian,
perhitungan
dan
pemilik
diharapkan
dapat menyempurnakan penelitian ini
dengan
Berdasarkan
perusahaan
dalam
penerapan metode Activiy Based Costing
pada Rizquna Joyo Club Kediri, maka
LIA MAR'ATUS KUSUMA | 13.1.02.01.0122
EKONOMI - AKUNTANSI
mengenai
analisis
penerapan
metode activity based costing dalam
menentukan harga pokok produksi.
2. Sebaiknya
perusahaan
kembali
meninjau ulang untuk penentuan harga
simki.unpkediri.ac.id
|| 8||
Simki-Economic Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
pokok produksi yang lebih akurat dan
(terjemahan: A. Totok Budisantoso),
efektif
Buku 1, Buku 1, Edisi ke-11.Jakarta:
guna
terus
profitabilitas
meningkatkan
dan
dalam
Salemba Empat.
penggunaannya untuk pengambilan
keputusan terkait dengan kegiatan
produksi serta penjualan.
Horngren, Charles T., Datar M, Srikant.,
dan Foster, George. 2008. Akuntansi
Biaya. Edisi ke-11. Jakarta: PT.
Macanan Jaya Cemerlang Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Bustami, Bastian dan Nurlela. 2009.
Akuntansi
Biaya.
Edisi
Pertama.
Jakarta. Penerbit : Mitra Wacana
Krismiaji, dan Y Anni Aryani, 2011,
Akuntansi Manajemen, Edisi kedua,
Yogyakarta, YKPN
Media.
Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi, Edisi keCarter,William K. 2009. Akuntansi Biaya,
Edisi 14. Jakarta: Salemba Empat
Garrison Ray H, Noreen Eric W, Brewer
Peter C. 2006. Akuntansi Manajerial,
LIA MAR'ATUS KUSUMA | 13.1.02.01.0122
EKONOMI - AKUNTANSI
3, Cetakan ke-5. Jakarta: Salemba
Empat
Witjaksono. 2006. Akuntansi Biaya. Edisi
1. Graha Ilmu. Yogyakarta.
simki.unpkediri.ac.id
|| 9||
Download