Matriks Rencana Tindak Perkementerian Lembaga

advertisement
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
NO
1
1.1
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Program Pelaksanaan Tugas
Konstitusional MPR dan Alat
Kelengkapannya (MPR RI)
Pelaksanaan Tugas MPR
TARGET
SASARAN
Terlaksananya tugas konstitusional MPR dan alat
kelengkapannya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Terumuskannya berbagai aturan dan tata cara pelaksanaan
tugas-tugas konstitusional MPR sebagaima- na tertuang
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 serta terlaksananya sidang MPR
INDIKATOR
1 Peraturan Tata Tertib MPR dan Kode Etik Anggota MPR
2 Terlaksananya Sidang Akhir Masa Jabatan MPR periode
2009-2014
3 Terlaksananya Sidang Awal Masa Jabatan Anggota periode
tahun 2014-2019
4 Terlaksananya Sidang Pelantikan Presiden dan Wakil
Presiden hasil Pemilu 2014
5 Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap Nilai-Nilai
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
Bhineka Tunggal Ika
1 Tersedianya peraturan Tata Tertib MPR
2 Tersedianya kode etik anggota MPR
3 Terlaksananya Sidang Akhir Masa Jabatan MPR periode
2009-2014
4 Terbentuknya MPR masa Jabatan periode tahun 2014-2019
5 Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden hasil Pemilu 2014
II.L.001.1
2010
2014
100%
-
-
1 kali
-
1 kali
-
1 kali
100%
100%
100%
100%
-
100%
-
100%
-
100%
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
713,2
13,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
NO
1.2
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Pelaksanaan Tugas Pimpinan
MPR
TARGET
SASARAN
2010
Terlaksananya sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila, UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka
Tunggal Ika
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2 Jumlah pelaksanaan sosialisasi di daerah pemilihan masingmasing oleh seluruh Anggota MPR
3 Jumlah sekolah yang mengikuti seleksi cerdas cermat dari 33
provinsi
4 Jumlah sosialisasi publik melalui dialog interaktif di TVRI
dan RRI
5 Jumlah organisasi/kelompok masyarakat yang bekerjasama
dengan MPR menyelenggarakan Sosialisasi
6 Jumlah Kabupaten/Kota yang bekerjasama dengan MPR
menyelenggarakan Sosialisasi untuk aparatur Pemerintah
Daerah serta guru PPKN dan sejarah.
7 Jumlah baliho yang terpasang di 33 provinsi
8 Jumlah paket bahan ajar untuk sekolah tingkat dasar,
menengah, dan lingkungan pendidikan agama di 33 provinsi
9 Jumlah Lomba karya tulis konstitusi untuk tingkat pelajar
dan mahasiswa
10 Jumlah paket buku yang terdistribusi ke perpustakaan sekolah
di 33 provinsi
11 Jumlah paket buku yang terdistribusi pada acara sosialisasi
yang dilaksanakan oleh para trainer di daerah
12 Jumlah iklan layanan masyarakat di televisi
II.L.001.2
2014
31 badan diklat
provinsi
K)
2768
13.148
K)
594 sekolah
594 sekolah
80 kali
400 kali
K)
25 ormas
200 ormas
K)
50 kab/kota
50 kab/kota
165 buah
165.000 paket
825 buah
825.000 paket
K)
2 lomba
10 lomba
K)
165.000 paket
825.000 paket
K)
10.000 paket
50.000 paket
K)
7.300 kali tayang
36.500 kali tayang
K)
1 Jumlah badan diklat provinsi yang telah menyelenggarakan 7 badan diklat provinsi
TOT untuk masing-masing 50 widyaiswara
K)
700,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA : MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
NO
2
2.1
2.2
2.3
2.4
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Program Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis
MPR (Setjen MPR)
TARGET
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
SASARAN
INDIKATOR
Meningkatnya kualitas pelayanan teknis dan administrasi
kepada MPR dan Alat Kelengkapannya
1 % Dukungan teknis dan administrasi persidangan MPR dan
Alat kelengkapannya
100%
100%
2 % Dukungan teknis dan administrasi kesekretariatan
pimpinan MPR
3 % Dukungan teknis dan administrasi Kehumasan
4 % Dukungan teknis dan administrasi Keanggotaan dan
Kepegawaian
5 % Dukungan teknis dan administrasi Keuangan
6 % Dukungan teknis dan administrasi Pengkajian
1 %Dukungan pelaksanaan sidang MPR dan Alat
Kelengkapannya
2 %Dukungan pelaksanaan sosialisasi
1 % Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan
Pimpinan MPR
2 % Fasilitasi kegiatan Pimpinan MPR
1 % Dukungan penyebarluasan informasi kegiatan MPR dan
Alat kelengkapannya
2 % Pelayanan keprotokolan Pimpinan dan Anggota MPR serta
Sekretariat Jenderal
3 % Pelayanan penerbitan naskah MPR dan Sekretariat Jenderal
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
32,6
100%
100%
100%
100%
69,0
100%
100%
90%
90%
60%
60%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
80%
100%
80%
2010
Dukungan teknis dan administrasi Terlayaninya dukungan teknis dan administrasi
persidangan MPR dan Alat kelengkapannya
persidangan MPR dan Alat
kelengkapannya
Pelaksanaan Tugas Kesekretariatan Terlaksananya dukungan kesekretariatan dan kegiatan
Pimpinan
Pimpinan MPR
(Biro Sekretariat Pimpinan)
Terlaksananya kegiatan pemberitaan, keprotokolan,
Penyelenggaraan Kehumasan
pengolahan data dan sistem informasi, penerbitan naskah
(Biro Hubungan Masyarakat)
kemajelisan, serta pelayanan perpustakaan dan
dokumentasi dalam lingkup MPR
Terselenggaranya administrasi keanggotaan dan
Kegiatan Pengelolaan
Administrasi MPR dan Sekretariat kepegawaian, perencanaan dan evaluasi, ketatausahaan
serta pelayanan kesehatan Sekretariat Jenderal
Jenderal (Biro Administrasi)
4 % Pelayanan perpustakaan dan dokumentasi
5 % Dukungan sistem informasi kemajelisan
1 % Dukungan teknis dan administrasi Keanggotaan dan
Kepegawaian
2 % Dukungan teknis dan administrasi perencanaan dan
evaluasi
3 % Dukungan teknis dan administrasi ketatausahaan
4 % Pelayanan kesehatan
II.L.001.3
2014
213,4
50,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
NO
TARGET
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
2.5
Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan administrasi keuangan Pimpinan dan Anggota
Administrasi Keuangan MPR dan MPR serta pegawai Sekretariat Jenderal
Sekretariat Jenderal (Biro
Keuangan)
1 % Pelayanan Pembayaran gaji dan tunjangan
2 % Pelayanan Pembukuan dan Verifikasi anggaran
3 % Administrasi perjalanan dinas dan perbendaharaan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
52,5
2.6
Pengkajian Kemajelisan (Pusat
Pengkajian)
Pelayanan pengkajian Pimpinan MPR dan Setjen
1 % Dukungan kegiatan pengkajian dan penyusunan naskah
pidato
100%
100%
9,4
Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur MPR
(Setjen MPR)
Pembangunan, Pengadaan,
Peningkatan dan Pengelolaan
Sarana dan Prasarana MPR (Biro
Kerumahtanggaan)
Tersedianya sarana dan prasarana fisik Majelis dan Sekjen 1 % Kebutuhan sarana dan prasarana terpenuhi sesuai
yang memadai
kebutuhan
80%
80%
63,9
80%
80%
63,9
100%
80%
100%
80%
100%
100%
3
3.1
Pelayanan perlengkapan dan inventarisasi dalam lingkup
MPR dan Sekretariat Jenderal
1 % Ketersediaan peralatan, perlengkapan kerja dan alat tulis
kantor
2 % Pemeliharaan gedung dan peralatan kantor
3 % Ketersedian ruang rapat, ruang kerja, rumah dinas dan
akomodasi serta sarana mobilitas lainnya
4 % Pelayanan pengamanan di lingkungan kantor dan rumah
dinas Pimpinan MPR dan Sekretariat Jenderal
TOTAL ALOKASI MPR 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.001.4
990,4
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (SETJEN DPR)
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
I
II
Program Pelaksanaan Fungsi Legislasi DPR Terfasilitasinya Dewan dalam penyusunan UU
RI (Deputi Bidang Legislasi)
Program Pelaksanaan Fungsi Anggaran
DPR RI (Deputi Bidang Anggaran)
Terfasiltiasinya Dewan berkenaan dengan Kebijakan
APBN yang tepat sasaran, transparan dan akuntabel
III
Program Pelaksanaan Fungsi Pengawasan
(Deputi Bidang Pengawasan)
Terfasilitasinya Dewan dalam melaksanakan fungsi
Pengawasan
IV
Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Setjen
DPR RI (Deputi Bidang Dukungan
Manajemen Dan Persidangan)
Seluruh kegiatan dewan memperoleh dukungan
manajemen yang handal
1. % kajian, naskah akademis, dan draft RUU sesuai standar dan
tepat waktu
2. % pelayanan hukum yg akuntabel dan tepat waktu
3. % RUU yang diharmonisasi dan UU yang dilakukan
pemantauan
% hasil analisis asumsi makro dan pembiayaan defisit sebagai
referensi Anggota dalam pembahasan RAPBN dengan tepat
waktu
% hasil analisis kebijakan negara dan belanja daerah sebagai
referensi Anggota dalam pembahasan RAPBN dengan tepat
waktu
% hasil analisis pengawasan pelaksanaan UU dan kebijakan
pemerintah
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
80%
100%
90%
90%
100%
100%
80%
90%
80%
90%
90%
100%
2.312,9
% fasilitas pelaksanaan persidangan yang tepat waktu dan tepat
administrasi
% fasilitas pelaksanaan tugas pimpinan yang tepat waktu
75%
90%
789,2
75%
90%
% kelengkapan data dan informasi yang akurat, up-to-date dan
akuntabel
75%
90%
% pengelolaan SDM yang memenuhi standar
75%
90%
II.L.002.1
1.263,0
203,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (SETJEN DPR)
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
V
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan
pelaporan menerapkan manajemen yang terintegrasi
Aparatur Sekretariat Jenderal DPR RI
dengan data yang up to date dan akurat
(Deputi Bidang Administrasi)
Kepuasan anggota DPR terhadap kinerja Setjen
Terbangunnya citra positif DPR/Indeks kepuasan masyarakat
terhadap DPR
% perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi
% kelengkapan sarana dan pra sarana yang tepat guna
% pelaporan keuangan dan pelaporan barang milik negara yang
akuntabel
% aparatur yang kompeten dan kelengkapan administrasi
Dewan
TOTAL ALOKASI DPR RI 2010-2014
II.L.002.2
2014
75%
90%
75%
75%
75%
90%
90%
90%
75%
90%
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
6.900,7
11.469,3
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
I
PROGRAM PEMERIKSAAN
KEUANGAN NEGARA
Meningkatnya cakupan dan mutu pemeriksaan
keuangan negara dan pemantauan kerugian negara
2014
Skor opini laporan keuangan
2,6
4
Peningkatan skor opini laporan keuangan
13%
35%
Indeks penerapan GGG
Persentase jumlah temuan krusial yang berulang
Indeks kepuasan stakeholders atas hasil pemeriksaan
4
4
30%
5%
3
4
Persentase terpenuhinya harapan penugasan Badan
Tingkat kesesuaian pelaksanaan pemeriksaan dengan SPKN, PMP
dan Kode Etik
80%
100%
80%
100%
Pelaksanaan pemeriksaan sesuai RKP
90%
100%
Ketepatan waktu pemeriksaan
Kesesuaian pemeriksaan dengan sistem pengendalian mutu
pemeriksaan
90%
100%
90%
100%
Persentase rekomendasi yang telah ditindaklanjuti auditee
50%
90%
Persentase pemeriksaan kinerja
Persentase laporan pemantauan kerugian negara yang disampaikan
tepat waktu
10%
30%
60%
100%
Cakupan pemantauan kerugian negara
60%
100%
3
7
20%
5%
Rasio nilai temuan yang berpengaruh terhadap keuangan negara
Persentase deviasi realisasi biaya pemeriksaan terhadap RKP
II.L.004.1
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
3.977,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
II
Meningkatnya mutu perencanaan dan pelaporan
PROGRAM PENINGKATAN MUTU
pemeriksaan, serta terpenuhinya perangkat lunak
KELEMBAGAAN, APARATUR DAN
PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA dan terselenggaranya diklat yang berbasis
kompetensi
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
554,6
Persentase Satker yang pencapaian skor BSC-nya minimum 80
80%
100%
Ketepatan waktu penyampaian draft RKT
Juni
Juni
Tingkat kehandalan pengukuran dan evaluasi kinerja Satker
Persentase pemanfataan rekomendasi hasil pengukuran dan evaluasi
kinerja Satker
80%
100%
60%
100%
Tingkat pemenuhan perencanaan inisiatif strategis
90%
100%
Tingkat pemenuhan pelaksanaan inisiatif strategis
80%
100%
Indeks kepuasan pemilik kepentingan atas IHPS
Tingkat pemenuhan kebutuhan pemeriksa dari luar
BPK sesuai kebutuhan BPK
4
4
100%
100%
Tingkat pemanfaatan hasil evaluasi atas LHP
100%
100%
Jumlah bahan pendapat yang diterbitkan
4
30
Indeks kepuasan pengguna atas produk kelitbangan yang ada
3
4
Persentase PL yang disusun dan ditetapkan
Persentase jumlah SOP yang telah diselesaikan dibandingkan dengan
rencana
70%
95%
70%
95%
Persentase penyelesaian tugas kajian yang diberikan oleh Badan
100%
100%
Persentase jumlah pertimbangan yang dapat diakomodasi Badan
Persentase pegawai yang memenuhi standard nilai kelulusan yang
dipersyaratkan
70%
95%
100%
100%
Indeks Kepuasan Pengguna
Jumlah komplain atas ketidakbenaran informasi kalender diklat & w
ebsite Pusdiklat yang disajikan
3.5
4
0
0
Rata - rata penilaian peserta atas penyelenggaraan diklat
3.4
3.8
Persentase modul yang disempurnakan
100%
100%
Jumlah jam pelatihan per instruktur
18 Jam
28 Jam
II.L.004.2
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
III
PROGRAM KEPANITERAAN
KERUGIAN NEGARA/DAERAH,
PENGEMBANGAN DAN PELAYANAN
HUKUM DI BIDANG PEMERIKSAAN
KEUANGAN NEGARA
Meningkatnya pengelolaan kepaniteraan kerugian
negara/daerah serta terpenuhinya peraturan
perundangan dan pelayanan hukum di bidang
pemeriksaan keuangan negara
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
K)
Jumlah kegiatan dalam rangka melaksanakan kerjasama yang
sudah disetujui
4
30
Persentase penyelesaian kurikulum yang berbasis kompetensi
100%
100%
5%
2%
18 Hari
18 Hari
Persentase jumlah komplain atas pendapat hukum
Rata-rata waktu penyelesaian konsep pertimbangan
kerugian Negara/Daerah
Persentase penyelesaian pendapat hukum atas temuan pemeriksaan
80%
100%
Rata-rata waktu penyelesaian pemberian pendapat hukum
Persentase penyelesaian konsep/pertimbangan kerugian Negara/Daer
ah
21 Hari
21 Hari
80%
100%
100%
100%
70%
95%
Persentase ketepatan waktu penyampaian kompilasi laporan
pemantauan kerugian Negara/Daerah kepada Direktorat EPP
Tingkat pemenuhan penyusunan rancangan/konsep produk
hukum BPK
135,6
K)
Jumlah peraturan perundangan yang sudah diusulkan kepada
MK/MA untuk dilakukan Judicial Review dan Fatwa
2
20
Persentase tingkat penyelesaian usulan Judicial Review dan Fatwa
100%
100%
Tingkat pemenuhan atas permintaan perlindungan hukum
100%
100%
Tingkat efektifitas perlindungan hukum
90%
100%
10
1
70%
95%
Jumlah komplain atas pelayanan informasi hukum
Tingkat pemenuhan penyusunan peraturan BPK yang terkait dengan
tugas dan wewenang BPK
Tingkat ketepatan waktu penyelesaian proses penyusunan
rancangan peraturan BPK di bidang pemeriksaan keuangan negara
80%
100%
Tingkat pemenuhan bantuan hukum
100%
100%
II.L.004.3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
IV
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN Meningkatnya efektivitas dan efisiensi pengelolaan Tingkat pemenuhan kebutuhan Badan
DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS sumber daya dalam rangka terwujudnya organisasi Persentase diterimanya usulan konsep pidato
prima
LAINNYA BPK
Persentase pelayanan protokol
2014
100%
100%
100%
100%
70%
100%
Persentase tersedianya bahan sidang Badan secara tepat waktu
60%
100%
Persentase ketepatan pendistribusian hasil sidang Badan
100%
100%
Persentase pelaksanaan rapat
Indeks kepuasan pemilik kepentingan atas informasi tentang BPK
dan implementasi kerjasama
60%
100%
4
4
Persentase jumlah komplain yang ditindaklanjuti
70%
100%
Tingkat ketersediaan informasi ke-BPK-an
80%
100%
Jumlah peliputan pemberitaan tentang BPK oleh media
Persentase pengaduan yang selesai ditindaklanjuti
29
42
50%
100%
Frekuensi pertemuan dengan lembaga lain dan media
32
50
Jumlah kerjasama yang disetujui
3
25
95%
100%
60%
100%
100%
100%
80%
100%
Persentase pemenuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan
Persentase pegawai yang memenuhi standar kompetensi yang
dipersyaratkan
Persentase realisasi penempatan dibandingkan rencana penempatan
pegawai
Jangka waktu pengisian jabatan kosong
Persentase rencana pengembangan individual yang disusun
Jumlah jalur karir yang tersedia bagi pegawai
Persentase kesalahan dalam penyajian informasi pegawai
Persentase pegawai yang memiliki data yang tidak lengkap
2
6
10%
0%
0%
0%
Jenis opini laporan keuangan tahunan BPK
WTP
WTP
Tingkat kepatuhan laporan keuangan terhadap SAP
100%
100%
Tingkat pemenuhan anggaran BPK
90%
99%
Tingkat penyerapan anggaran
85%
99%
II.L.004.4
6.509,9
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
Tingkat kesesuaian proses pelaksanaan anggaran dengan SOP
V
PROGRAM PENINGKATAN SARANA
DAN PRASARANA APARATUR BPK
80%
2014
100%
Persentase deviasi realisasi biaya pemeriksaan terhadap RKP
10%
2%
Persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti
85%
100%
3
4
70%
95%
70%
95%
Persentase kesesuaian rancangan aplikasi dengan kebutuhan satker
75%
95%
Persentase ketersediaan infrastruktur TI di seluruh kantor BPK
100%
100%
Persentase keluhan yang dapat diselesaikan
75%
95%
90%
100%
Meningkatnya efektivitas dan efisiensi pengelolaan Indeks Kepuasan Pemilik Kepentingan
sarana dan prasarana, teknologi informasi dan
Persentase bisnis proses yang telah memanfaatkan
komunikasi serta arsip
teknologi Informasi dan komunikasi
Persentase kesesuaian realisasi pengembangan aplikasi dengan
rencana
Persentase penyelesaian pertimbangan dan persetujuan jadwal retensi
dan penghapusan arsip keuangan negara yang diajukan oleh instansi
Indeks kepuasan pegawai atas ketersediaan sarana dan prasarana
kerja
Opini LK tahunan
Ketepatan waktu penyelesaian jadwal penyelesaian retensi dan
penghapusan arsip keuangan negara
Tingkat pemenuhan gedung kantor, rumah dinas, Kendaraan, dan
fasilitas kantor di kantor pusat
Ketepatan waktu pencetakan IHPS
3.5
4
WTP
WTP
90%
100%
75%
95%
3
Kesesuaian pengelolaan SA BMN dengan peraturan yang berlaku
80%
100%
Pemanfaatan BMN sesuai dengan kebutuhan
80%
100%
II.L.004.5
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
3.521,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
VI
PROGRAM PENGAWASAN DAN
PENINGKATAN AKUNTABILITAS
APARATUR BPK
Terlaksananya sistem pengendalian mutu, serta
meningkatnya efektivitas penanganan pelanggaran
kode etik dan disiplin pegawai
2014
95,7
Tingkat kepatuhan terhadap peraturan dan Standar Operasional
dan Prosedur (SOP)
Tingkat kesesuaian pelaksanaan pemeriksaan dengan
SPKN dan PMP
80%
100%
80%
100%
Tingkat kesesuaian antara rekomendasi dengan tindak lanjut
80%
100%
Pertimbangan yang dimanfaatkan untuk penyempurnaan sisdur
Tingkat pemanfaatan hasil review untuk penyempurnaan
konsep laporan keuangan BPK
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan review konsep
laporan keuangan
Tenggang waktu antara diterimanya pengaduan sampai
dengan penyerahan ke MKKE
Persentase pemberkasan terhadap pelanggaran disiplin pegawai yang
diserahkan ke Biro SDM
Tenggang waktu diterimanya data pelanggaran sampai
dengan penyerahan hasil
100%
100%
100%
100%
25 Hari
25 Hari
5 Hari
5 Hari
100%
100%
35 Hari
25 Hari
80%
100%
Persentase penyerapan anggaran satker
TOTAL ALOKASI BPK 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.004.6
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
14.794,4
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : MAHKAMAH AGUNG
NO
1
1.1
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Program Penyelesaian Perkara
Kegiatan :
Percepatan peningkatan penyelesaian
perkara
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
SASARAN
INDIKATOR
2010
Percepatan peningkatan penyelesaian perkara Tingkat · Penyelesaian tunggakan perkara dapat dilakukan
dengan cepat.
Pertama, Banding, Kasasi dan PK.
· Penyelesaian minutasi perkara yg tepat waktu.
· Penurunan tunggakan perkara
· Terwujudnya lembaga peradilan yang dihormati dan
disegani oleh setiap warga negara dengan diterapkannya
sistem peradilan yang sederhana, cepat, transparan dan
akuntabel
Terselesaikannya
penyelesaian
perkara
yang · Jumlah penyelesaian perkara termasuk perkara-perkara
yang menarik perhatian masyarakat (perkara KKN dan
sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel
HAM)
· Jumlah penyelesaian minutasi perkara yg tepat waktu.
2014
450,7
10.000 pkr
51.400 pkr
K)
146,9
· Terselenggaranya pengelolaan informasi
administrasi perkara secara akurat, efektif dan efisien
2
Program Peningkatan Manajemen
Peradilan Umum
Terselesaikannya penyelesaian perkara yang
sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel di
lingkungan Peradilan Umum
· Tersedianya biaya penyelesaian perkara yang
memadai
· Peningkatan jumlah penyelesaian perkara
· Peningkatan penyelesaian proses administrasi perkara
· Penyediaan Bantuan Hukum untuk Masyarakat Miskin
dan Terpinggirkan
· Penyediaan Zitting Plaatz dan pelaksanaan sidang
keliling untuk memberikan akses kepada masyarakat
terhadap keadilan
II.L.005.1
799,3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : MAHKAMAH AGUNG
NO
2.1
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Kegiatan:
Peningkatan Manajemen Peradilan
Umum
2.2
Kegiatan:
Penyediaan dana bantuan hukum di
Pengadilan Tingkat Pertama
2.3
Kegiatan:
Pengembangan kebijakan Peradilan
Tipikor
Program Peningkatan Manajemen
Peradilan Agama
3
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
SASARAN
INDIKATOR
2010
Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara
·
Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yang
sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan
Banding di lingkungan Peradilan Umum
· Jumlah Penyelesaian Perkara yang kurang dari 6
(enam) bulan
· Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan
Grasi yang lengkap dan tepat waktu
· Penyusunan kebijakan mengenai manajemen dan tata
laksana di lingkungan Peradilan Umum
Penyelesaian perkara pidana bagi Masyarakat Miskin · Jumlah Penyediaan dana bantuan hukum di
Pengadilan Tingkat Pertama
dan Terpinggirkan
· Kebijakan mengenai bantuan hukum bagi
masyarakat miskin dan terpinggirkan
· Jumlah Pembangunan atau perbaikan fungsi
operasionalisasi Zitting Plaatz dan pelaksanaan sidang
keliling untuk menjangkau segenap lapisan masyarakat
Terlaksananya peradilan Tipikor di tiap provinsi di Tersusunnya kebijakan mengenai penyelenggaraan/tata
lingkungan peradilan umum
laksana peradilan Tipikor
Terselesaikannya penyelesaian perkara yang
sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel di
lingkungan Peradilan Agama
·
·
Peningkatan jumlah penyelesaian perkara
Peningkatan penyelesaian proses administrasi perkara
· Penyediaan Zitting Plaatz dan pelaksanaan sidang
keliling untuk memberikan akses kepada masyarakat
terhadap keadilan
II.L.005.2
2014
145.000 pkr
746.250 pkr
K)
320,2
33.960 pkr
174.785 pkr
K)
174,7
6 lokasi
30 lokasi
K)
3,0
274,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA : MAHKAMAH AGUNG
NO
3.1
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Kegiatan:
Peningkatan Manajemen Peradilan
Agama
INDIKATOR
Kegiatan:
Penyediaan dana bantuan hukum di
Pengadilan Agama
2014
2010
· Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yang
sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan
Banding di lingkungan Peradilan Agama
Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara
· Jumlah Penyelesaian Perkara yang kurang dari 6
(enam) bulan
· Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan
Kesyariahan yang lengkap dan tepat waktu
3.2
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
SASARAN
Penyelesaian perkara peradilan agama
Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
· Penyusunan kebijakan mengenai manajemen dan
tata laksana di lingkungan Peradilan Umum
· Penyediaan dana prodeo di Pengadilan Tingkat
Pertama
bagi
80.000 pkr
411.600 pkr
K)
102,8
372 satker
1.924 satker
K)
102,7
· Mengoptimalisasikan fungsi pelaksanaan sidang
keliling untuk menjangkau segenap lapisan masyarakat
4
4.1
Program Peningkatan Manajemen
Peradilan Militer dan TUN
Kegiatan:
Peningkatan Manajemen Peradilan
Militer dan TUN
Terselesaikannya penyelesaian perkara yang
sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel di
lingkungan Peradilan Militer dan TUN
Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara
·
·
Peningkatan jumlah penyelesaian perkara
Peningkatan penyelesaian proses administrasi perkara
· Penyediaan dana pelaksanaan sidang keliling (hakim
terbang) untuk memberikan akses kepada masyarakat
terhadap keadilan
· Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yang
sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan
Banding di lingkungan Peradilan Peradilan Militer dan
TUN
· Jumlah Penyelesaian Perkara yang kurang dari 6
(enam) bulan
· Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan
Grasi yang lengkap dan tepat waktu
· Penyusunan kebijakan mengenai manajemen dan
tata laksana di lingkungan Peradilan Umum
II.L.005.3
81,7
5,000 pkr
25.731 pkr
K)
26,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : MAHKAMAH AGUNG
NO
4.2
5
5.1
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Kegiatan:
Penyediaan dana bantuan hukum di
Pengadilan Militer dan TUN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
SASARAN
INDIKATOR
2010
Program Peningkatan Dukungan
Tersedianya dukungan manajemen dan tugas teknis
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
dalam penyelenggaraan fungsi peradilan
Teknis Lainnya MA-RI
Kegiatan:
· Jumlah kebijakan/pedoman tentang sistem
Pembinaan Administrasi pengelolaan
rekruitmen, pola karir, sistem promosi dan mutasi,
kepegawaian dan pengembangan SDM.
aparat penegak hukum yang berbasis merit,
transparan dan akuntabel
2014
· Kebijakan mengenai bantuan hukum bagi
masyarakat di wilayah yang belum terjangkau peradilan
Militer dan TUN
124 pkr
639
K)
639,0
· Pelaksanaan sidang keliling (hakim terbang) untuk
menjangkau segenap lapisan masyarakat
Tersedianya dukungan manajemen dan tugas teknis dalam
penyelenggaraan fungsi peradilan
23 satker
115
K)
26,0
· Jumlah rekrutmen yang transparan, adil, akuntabel dan
berdasarkan kompetensi
802 satker
Penyelesaian perkara peradilan Militer dan TUN di
wilayah yang belum terjangkau peradilan Militer dan
TUN
· Tersedianya data informasi terpusat mengenai
sumber daya manusia aparat penegak hukum yang
dapat digunakan dalam pengambilan kebijakan
mutasi, promosi dan sebagainya
·
· Tersedianya informasi seleksi yang transparan
dan akuntabel kepada masyarakat
·
Persentase Database kepegawaian kesekretariatan,
diklat, dan pengawasan terintergrasi.
21.687,0
4058 satker
25,7
Jumlah rekrutmen Hakim Adhoc Tipikor
· Jumlah dokumen rencana kerja pengelolaan rekrutmen
yang berisi proses, metode dan tahap rekrutmen.
6
Program Sarana dan Prasarana Aparatur
Negara MA-RI
· Tersedianya dokumen rancangan pola karir
· Tersedianya dokumen rekomendasi perbaikan pola
karir
·
Tersedianya dokumen rencana kerja pelaksanaan
perbaikan pola karir.
· Persentase penyediaan sarana dan prasarana yang
mendukung penyelenggaraan peradilan
· Penyelenggaraan peradilan berbasis teknologi
informasi
II.L.005.4
5.273,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : MAHKAMAH AGUNG
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
SASARAN
INDIKATOR
2010
6.1
Kegiatan :
Pembinaan Administrasi Pengelolaan
Perlengkapan Sarana dan Prasarana
dilingkungan MA dan Badan Peradilan
yang berada di bawahnya
6.2
Kegiatan :
Pengadaan Sarana dan Prasarana di
lingkungan MA
Tersedianya
sarana
dan
prasarana
penyelenggaraan peradilan di lingkungan MA
6.3
Kegiatan :
Tersedianya sarana dan prasarana dalam
penyelenggaraan peradilan tingkat banding dan
tingkat pertama.
• Tersedianya dokumentasi analisa data
pemenuhan kebutuhan Sarana dan Prasarana di
lingkungan MA dan Badan Peradilan yang berada
di bawahnya
· Dokumen analisa data pemenuhan kebutuhan Sarana
dan Prasarana di lingkungan MA dan Badan Peradilan
yang berada di bawahnya
dalam Jumlah penyediaan sarana dan prasarana di lingkungan
MA Pusat
2014
802 satker
814 satker
23,0
7 satker
7 satker
566,3
Jumlah pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana teknis Pengad.tanah 100.000
dan umum peradilan tingkat banding dan tingkat daerah. m2
Penga.tanah 500.000
m2
K)
Pemb.ged baru 25 unit
Pemb.ged. Baru 175
unit
K)
Pemb.lanjutan 48 unit
K)
Pemb.rumah dinas 19
unit
Pemb.lanjutan 298
unit
Pemb.rumah dinas
149 unit
Rehab ged 90 unit
Rehab ged 450 unit
K)
Pengadaan Sarana dan Prasarana di
lingkungan peradilan tingkat banding
dan tingkat pertama
Reha rumah dinas 43 unit Reha rumah dinas 265
unit
Sarana dan prasarana
795 satker
-
II.L.005.5
K)
K)
Sarana dan prasarana
795 satker
Pengad kend roda
empat utk 1.800 unit
utk wkl dan pansek
pengadilan tkt
K)
4.270,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : MAHKAMAH AGUNG
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
INDIKATOR
2010
Penyediaan sarana dan prasarana pengadilan tipikor Penyediaan Sarana
termasuk tunjangan hakim adhoc Tipikor (di dalamnya prasarana dan tunjangan
termasuk tunjangan kesehatan dan keamanan)
hakim adhoc di 7 PN di
ibukota propinsi
7
7.1
Program Pendidikan dan Pelatihan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
SASARAN
Tersedianya sumber daya aparatur hukum yang
profesional dan kompeten dalam melaksanakan
penyelenggaraan peradilan
Tersedianya sumber daya aparatur hukum yang
Kegiatan:
profesional dan kompeten dalam melaksanakan
Peningkatan Profesionalitas Tenaga
Teknis Peradilan dan Aparatur Peradilan penyelenggaraan peradilan
di bidang Manajemen dan
Kepemimpinan
2014
Penyediaan Sarana
prasarana dan
tunjangan hakim
adhoc di 340 PN di
ibukota
kabupaten/kota
320 lokasi
K)
K)
Penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung
penyelenggaraan Zitting Plaatz
Terlaksananya sistem Diklat dan Litbang sesuai dengan
kebutuhan dalam penyelenggaraan peradilan
64 lokasi
· Jumlah SDM yang sudah mendapatkan pelatihan
teknis peradilan dan Manajemen dan Kepemimpinan
yang memenuhi standar kompetensi, tugas dan kinerja
3826 org
34.306 org
K)
203,5
6 wil prop
50 wil prop
K)
25,8
369,1
· Jumlah pelatihan bagi Hakim/Hakim Adhoc dan
tenaga teknis lainnya mengenai Tipikor, asset recovery
dll
· Jumlah kurikulum, silabus, materi ajar yang
dikembangkan berdasarkan kebutuhan pelatihan (needsbased curriculum)
· Jumlah pengembangan sistem diklat yang terhubung
dengan sistem rekruitmen, sistim pengawasan dan
sistim karir bagi hakim dan aparatur peradilan
7.2
Kegiatan:
Penelitian dan Pengembangan Hukum
dan Peradilan
·
Jumlah
kegiatan-kegiatan
penelitian
dan
pengembangan
hukum
dan
peradilan
dengan
mempertimbangkan kebutuhan lembaga peradilan dan
rekomendasi unit kerja lainnya.
II.L.005.6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : MAHKAMAH AGUNG
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
INDIKATOR
2010
· Jumlah sistim penelitian dan pengembangan
· Jumlah asessment keterkaitan antara sistim diklat,
dengan sistim rekruitmen, sistim karir bagi hakim dan
aparatur pengadilan dan sistim pengawasan
8
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
SASARAN
30 audience
9 kajian
2014
150 audience
45 kajian
K)
K)
Program Peningkatan Pengawasan dan
Akuntabilitas Aparatur Negara MA-RI
Terlaksananya mekanisme pengawasan terhadap
penyelenggaraan peradilan
Penyelenggaraan peradilan yang bebas dari praktekpraktek KKN
8.1
Pengawasan pelaksanaan teknis,
administrasi peradilan, administrasi
umum, penanganan pengaduan
Penanganan pengaduan masyarakat secara transparan,
akuntabel, efektif dan efisien
· Jumlah penanganan pengawasan teknis, administrasi
peradilan dan administrasi umum, serta penanganan
pengaduan di Mahkamah Agung dan badan peradilan di
bawahnya
· Jumlah sosialisasi Sistem pengelolaan pengaduan
kepada aparat pengadilan dan masyarakat.
204 laporan
1.049 laporan
K)
66,8
8.2
Pengawasan dan pemeriksaan kinerja
serta perilaku aparat Mahkamah Agung
dan badan peradilan di bawahnya.
Meningkatnya kualitas kinerja hakim dan aparat Jumlah laporan pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan
peradilan dan kepercayaan publik kepada lembaga kinerja serta perilaku hakim dan aparat peradilan.
peradilan.
100 laporan
500 laporan
K)
10,5
TOTAL ALOKASI MAHKAMAH AGUNG 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.005.7
123,5
29.059,2
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEJAKSAAN AGUNG
TARGET
NO.
PROGRAM /
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
2014
1.
Program Dukungan Manajemen & Pelaksanaan
Tugas Teknis Kejaksaan RI
Meningkatnya kemampuan profesional di bidang SDM, Tercapainya dukungan manajemen SDM, keuangan,
keuangan, informasi, data peraturan perundang-undangan informasi, data peraturan perundang-undangan
1.1
Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kejaksaan
Meningkatnya kemampuan profesional, integritas Jumlah pendidikan dan pelatihan baik penjenjangan
kepribadian dan disiplin di lingkungan Kejaksaan.
maupun fungsional
35
185
1.2
Pembinaan dan Pengelolaan Kepegawaian, di
Kejagung, Kejati, Kejari dan Cabjari.
Meningkatnya kualitas Pembinaan kepegawaian meliputi Jumlah dokumen Blue Print mengenai rekruitmen
rekruitmen pegawai, jenjang karier dan mutasi pegawai; pegawai, pola jenjang karier dan mutasi pegawai.
-
3 dok blueprint
1.3
Sistem Informasi Manajemen
Tersedianya basis data yang dapat menyajikan informasi
data perkara secara akurat, cepat dan lengkap dalam
rangka mewujudkan penanganan perkara secara cepat dan
akuntabel serta dapat diakses oleh masyarakat;
1.4
Pelayanan Penyusunan Peraturan Perundang –
Undangan dan kerjasama hukum
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
INDIKATOR
7.562,5
K)
8,6
Jumlah kegiatan manajemen kepegawaian
6 keg
6 keg
Jumlah kegiatan pendataan perkara yang disajikan
berdasarkan jenis penanganan perkara termasuk jenis
perkara KDRT, perkara anak dan perkara lainnya
(statistik kriminal).
1 keg
1 keg
Jumlah Kegiatan Penunjang Operasional Simkari-2
4 keg
22 keg
K)
7 keg
45 keg
K)
Meningkatnya Pemberian pertimbangan hukum kepada Jumlah kegiatan kerja sama hukum untuk
satuan organisasi Kejaksaan dan instansi pemerintah, serta penyusunan kesepakatan MLA rangka penelusuran
turut melakukan penelaahan dan penyusunan perumusan dan pengembalian aset negara hasil tindak pidana
peraturan perundang-undangan dan pembinaan hubungan korupsi yang disembunyikan diluar negeri.
dengan lembaga negara, lembaga pemerintah dan lembaga
lain baik di dalam maupun di luar negeri.
II.L.006.1
420,1
151,9
8,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEJAKSAAN AGUNG
TARGET
NO.
2
3.
3.1
PROGRAM /
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
INDIKATOR
2010
2014
3.074,2
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Terpenuhinya dukungan sarana dan prasarana dalam
Kejaksaan
rangka menunjang tugas pokok dan fungsi Kejaksaan RI
Persentase penyediaan sarana dan prasarana dalam
rangka menunjang tugas pokok dan fungsi
Kejaksaan RI
Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Meningkatnya kinerja aparatur Kejaksaan
Terlaksananya pengawasan pelaksanaan tugas dan
Aparatur Kejaksaan
wewenang aparatur Kejaksaan
Kegiatan Peningkatan Pengawasan Bidang Tindak Meningkatnya kualitas pengawasan atas pelaksanaan tugas Jumlah laporan pengaduan masyarakat terhadap
Pidana Umum
rutin dan pembangunan semua unsur Kejaksaan penyalahgunaan wewenang dalam penanganan
berdasarkan
peraturan
perundang-undangan
dan perkara tindak pidana umum yang ditindaklanjuti
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung.
79,6
100 lapdu
2100 lapdu
K)
33,1
3.2
Peningkatan Pengawasan Bidang Intelijen
Meningkatnya kualitas pengawasan atas pelaksanaan tugas Jumlah laporan pengaduan masyarakat terhadap
rutin dan pembangunan semua unsur Kejaksaan penyalahgunaan wewenang dalam pelaksanaan
berdasarkan
peraturan
perundang-undangan
dan kegiatan operasi intelijen yang ditindaklanjuti
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung.
30 lapdu
830 lapdu
K)
13,0
3.3
Peningkatan Pengawasan Bidang Pidana Khusus,
Perdata dan Tata Usaha Negara
Meningkatnya kualitas pengawasan atas pelaksanaan tugas Jumlah laporan pengaduan masyarakat terhadap
rutin dan pembangunan semua unsur Kejaksaan penyalahgunaan wewenang dalam penanganan
berdasarkan
peraturan
perundang-undangan
dan perkara pidana khusus, tindak pidana korupsi dan
perkara perdata dan tata usaha negara yang
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung.
ditindaklanjuti
10 lapdu
810 lapdu
K)
12,8
3.4
Peningkatan Pengawasan Aparatur Kejaksaan oleh
Kejati dan jajaran pengawasan di daerah
Meningkatnya kualitas pengawasan atas pelaksanaan tugas Jumlah laporan pengaduan masyarakat terhadap
rutin dan pembangunan semua unsur Kejaksaan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh
berdasarkan
peraturan
perundang-undangan
dan seluruh aparat Kejaksaan, baik di Kejati dan jajaran
pengawas di daerah yang ditindaklanjuti
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung.
10 lapdu
610 lapdu
K)
7,4
4.
Program Penanganan Dan Penyelesaian Perkara
Pidana Khusus, Pelanggaran HAM yang Berat dan
Perkara Tindak Pidana Korupsi
Terselesaikannya penanganan Perkara Pidana
Meningkatnya penyelesaian Perkara Pidana Khusus,
Pelanggaran HAM yang Berat dan Perkara Tindak Pidana Khusus, Pelanggaran HAM yang Berat dan Perkara
Tindak Pidana Korupsi secara cepat, tepat dan
Korupsi
akuntabel
II.L.006.2
989,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEJAKSAAN AGUNG
TARGET
NO.
4.1
PROGRAM /
KEGIATAN PRIORITAS
Penanganan Penyidikan Tindak Pidana Korupsi
4.2
Penanganan Penyidikan Pelanggaran HAM yang
Berat
4.3
Peningkatan Penuntutan
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
INDIKATOR
2010
Meningkatnya penyelesaian perkara tindak pidana korupsi
secara cepat, tepat dan akuntabel.
Meningkatnya
penyelesaian
penanganan
perkara
pelanggaran HAM yang berat secara cepat, tepat dan
akuntabel.
Meningkatnya penyelesaian perkara pidana khusus, tindak
pidana korupsi dan pelanggaran HAM yang berat secara
cepat, tepat dan akuntabel.
2014
725 pkr
K)
53,3
10 pkr
30 pkr
K)
0,8
- Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang
diselesaikan dalam tahap Penuntutan.
- Jumlah perkara pelanggaran HAM yang berat
yang diselesaikan dalam tahap Penuntutan.
145 pkr
545 pkr
K)
19,5
5 pkr
25 pkr
K)
1700 pkr
7300 pkr
K)
Jumlah Penyidikan perkara tindak pidana Korupsi
yang diselesaikan
Jumlah penyidikan perkara pelanggaran HAM yang
berat yang diselesaikan
145 pkr
4.4
Meningkatnya penyelesaian perkara pidana khusus, dan
Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi dan
Tindak Pidana Khusus lainnya di Kejati, Kejari dan tindak pidana korupsi secara cepat, tepat dan akuntabel
yang dilaksanakan oleh jajaran Kejaksaan di daerah.
Cabjari.
- Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang
diselesaikan oleh Kejati, Kejari dan Cabjari.
5.
Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara
Tindak Pidana Umum
Terselesaikannya penanganan Perkara Pidana Umum
secara cepat, tepat dan akuntabel
1.835,3
6.
Program Penyelidikan / Pengamanan / Penggalangan Meningkatnya penyelesaian Penyelidikan / Pengamanan / Terselesaikannya penanganan Penyelidikan /
Kasus Intelijen
Penggalangan Kasus Intelijen
Pengamanan / Penggalangan Kasus Intelijen secara
cepat, tepat dan akuntabel
Program Penanganan Dan Penyelesaian Perkara
Meningkatnya penyelesaian Perkara Perdata dan Tata
Terselesaikannya penanganan Perkara Perdata dan
Perdata dan Tata Usaha Negara
Usaha Negara
Tata Usaha Negara secara cepat, tepat dan akuntabel
124,1
7.
Meningkatnya penyelesaian Perkara Pidana Umum
TOTAL ALOKASI KEJAKSAAN AGUNG 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.006.3
736,8
148,7
13.814,2
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA: SEKRETARIAT NEGARA
TARGET
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
I.
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
7.429,8
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN
DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS
LAINNYA SEKRETARIAT NEGARA
1
Terselenggaranya perencanaan dan pelaksanaan anggaran 1
secara transparan dan akuntabel serta pelayanan
ketatausahaan dan kearsipan Sekretariat Negara
Persentase tersedianya dokumen perencanaan, penganggaran dan
pelaporan yang disusun sesuai dengan standar pelayanan
100%
100%
Persentase ketepatan dalam pelayanan pelaksanaan anggaran
sesuai standar pelayanan
Persentase pelayanan penatausahaan surat kepada Presiden dan
Mensesneg sesuai dengan standar pelayanan
100%
100%
100%
100%
Persentase penyelesaian pencetakan dokumen Sekretariat Negara
sesuai dengan standar pelayanan
Persentase penyelesaian pelayanan administrasi kepegawaian di
lingkungan Sekretariat Negara dan administrasi pejabat negara
sesuai dengan standar pelayanan
100%
100%
100%
100%
2
Persentase pegawai/pejabat Sekretariat Negara yang menempati
jabatan sesuai dengan standar kompetensi jabatan
30%
100%
3
Persentase penyelesaian pelaksanaan penataan kelembagaan dan
ketatalaksanaan, serta penyelenggaraan pelayanan kehumasan
sesuai dengan standar pelayanan
100%
100%
4
Persentase pejabat/pegawai yang telah mendapatkan pendidikan
dan pelatihan sesuai dengan kompentensi
Persentase pelayanan kerumahtanggaan yang telah distandarisasi
100%
100%
100%
100%
2
3
4
2
3
Terselenggaranya pembinaan dan pengembangan SDM
Sekretariat Negara, pelayanan administrasi pejabat
negara, penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan, serta
pelayanan kehumasan di lingkungan Sekretariat Negara
Terwujudnya dukungan manajemen dan pelayanan
kerumahtanggaan yang prima
1
1
II.L.007.1
KEMENTERIAN/LEMBAGA: SEKRETARIAT NEGARA
TARGET
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
2
100%
100%
100%
100%
Persentase pelaksanaan pelayanan keprotokolan yang sesuai
dengan standar
Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan administrasi danPersentase Penyelenggaraan bidang keprotokolan, media massa,
kerumahtanggaan di lingkungan Sekretariat Wakil
penerjemahan, pengelolaan naskah pidato dan notulen, administrasi
Presiden yang efektif
umum dan ketatausahaan sesuai standar
100%
100%
80%
90%
6
Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan bidang
administrasi umum di lingkungan Sekretariat Militer
85%
100%
7
Meningkatnya kualitas pelayanan publik dalam bidang
olahraga maupun non olah raga kepada seluruh
stakeholder PPKGBK
5 VNU
9 VNU
80%
90%
4
Terwujudnya dukungan manajemen dan pelayanan
kerumahtanggaan yang prima
1
Persentase pelaksanaan pelayanan kerumahtanggaan yang sesuai
dengan standar
Persentase pelayanan keprotokolan yang telah distandarisasi
2014
2
5
8
Beroperasinya fungsi operasional dan pemeliharaan
perkantoran
Persentase pelayanan bidang administrasi umum di lingkungan
Sekretariat Militer yang dilaksanakan secara efektif dan efisien
1
2
Sarana Prasarana olahraga maupun non olahraga yang memenuhi
kualitas standar
jumlah penyewa sarana dan prasarana di lingkungan PPKGBK
3
Pelayanan yang diberikan PPKGBK
Persentase beroperasinya pemeliharaan perkantoran dan pemeliharaan
kawasan Kemayoran
80%
90%
100%
100%
2 hari
2 hari
9 Kesiapan bahan wicara sidang kabinet
1
Kecepatan penyiapan bahan wicara sidang kabinet
10 Kelancaran distribusi hasil sidang kabinet
2
Ketepatan penyiapan bahan wicara sidang kabinet
90%
90%
3
Kecepatan distribusi risalah sidang kabinet
3 hari
3 hari
4
Ketepatan distribusi risalah sidang kabinet
90%
90%
II.L.007.2
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: SEKRETARIAT NEGARA
TARGET
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
11 Akurasi dan proses penyelesaian Keputusan Presiden
1
mengenai pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan
pemerintah dan kepangkatan pensiun Pegawai Negeri
Sipil yang menjadi wewenang Presiden
Kecepatan penyelesaian pengangkatan dan pemberhentian dalam
jabatan pemerintahan dan kepangkatan Pegawai Negeri Sipil yang
menjadi wewenang Presiden
30 hari
12 hari
12 Kecepatan penyediaan data/informasi dan aksesibilitas
stakeholders
2
Ketepatan penyelesaian pengangkatan dan pemberhentian dalam
jabatan pemerintahan dan kepangkatan Pegawai Negeri Sipil yang
menjadi wewenang Presiden
95%
98%
3
Kecepatan penyediaan data dan aksesibilitasstakeholders
terhadap informasi yang dihasilkan Sekretariat Kabinet
1 hari
1 hari
Jumlah kegiatan dan kekuatan personel
85%
100%
1
Persentase data dan informasi yang ditindaklanjuti oleh anggota
Dewan Pertimbangan Presiden
100%
100%
2
Persentase pelayanan keprotokolan dan persidangan di
lingkungan Dewan Pertimbangan Presiden sesuai Standar
Pelayanan
100%
100%
13 Peningkatan kualtas bidang intelejen, operasi, personil,
dan dukungan umum logistik
14 Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya yang dicapai
15 Seluruh kegiatan operasional ORI dapat berjalan lancar
Seluruh kebutuhan pendanaan bagi ORI dapat terpenuhi sesuai jadwal
16 Terselenggaranya dukungan manajeman dan pelaksanaan
tugas teknis Sekretariat Negara
17 Tersusunnya pendapat, saran, dan pertimbangan atas
prakarsa sendiri atau permintaan mengenai penguasaan,
pengembangan, dan pemanfaatan iptek kepada
pemerintah serta masyarakat untuk mencapai tujuan
nasional
Adanya rekomendasi kebijakan pembaharuan hukum yang
ditujukan kepada Presiden
Rekomendasi, memorandum, fatwa, pandangan, pendapat, saran,
pertimbangan, atas prakarsa sendiri dan atau permintaan mengenai
penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang ilmu pengetahuan dasar, ilmu kedokteran, ilmu
rekayasa, ilmu sosial, dan kebudayaan kepada pemerintah &
masyarakat
100%
100%
100%
100%
18 Terlaksananya dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis Sekretariat Negara
Meningkatkan hasil pemantauan dan evaluasi
100%
100%
II.L.007.3
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: SEKRETARIAT NEGARA
TARGET
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
II. PENINGKATAN SARANA DAN
PRASARANA APARATUR SEKRETARIAT
NEGARA
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
3.249,4
1
Terselenggaranya dukungan pelayanan umum kepada
1.
pejabat negara dan aparatur Setneg yang berstandar
kualitas baik serta perawatan dan pengelolaan aset/BMN
Sekretariat Negara
2.
2
Tersedianya sarana dan prasaran yang berkualitas
3
Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai di
lingkungan Sekretariat Wakil Presiden
Persentase ketersediaan sarana dan prasarana kantor, rumah
jabatan pejabat tinggi negara serta wisma sesuai dengan standar
yang ditetapkan
100%
100%
Persentase BMN yang dilaporkan sesuai dengan ketentuan
100%
100%
100%
100%
Persentase Sarana dan Prasarana yang berkualitas sesuai standar
pelayanan
80%
90%
Persentase Pelayanan kerumahtanggaan yang berkualitas sesuai
standar pelayanan
Persentase fasilitas kerja yang siap pakai
80%
90%
80%
80%
terselenggaranya pengadaan alat peralatan, sarana/prasarana fisik
lainnya dalam rangka menunjang pelaksanaan tupoksi
85%
100%
Persentase sarana & prasarana dilingkungan Rumah Tangga
Kepresidenan yang dapat di operasikan/dimanfaatkan
1
2
4
5
Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai di
lingkungan Sekretariat Militer
peningkatan kualitas dukungan sarana prasarana
penunjang tupoksi
III. PROGRAM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN DUKUNGAN KEBIJAKAN
KEPADA PRESIDEN DAN WAKIL
PRESIDEN
404,8
1
Terselenggaranya kerjasama teknik luar negeri yang
cepat, tepat dan aman serta terselenggaranya program
kerjasama teknik selatan-selatan
1.
2.
3.
Persentase dokumen kerjasama teknik luar negeri yang dapat
diselesaikan tepat waktu
Persentase dokumen penugasan pejabat/pegawai/tenaga Indonesia
ke luar negeri dalam rangka dinas dan belajar atas tanggungan
negara dan perorangan yang dapat diselesaikan tepat waktu
100%
100%
100%
100%
Persentase pelatihan yang dilaksanakan dalam kerangka
kerjasama teknik selatan-selatan sesuai dengan dokumen
kerjasama
100%
100%
II.L.007.4
KEMENTERIAN/LEMBAGA: SEKRETARIAT NEGARA
TARGET
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
2
Meningkatnya kualitas analisis dan kecepatan dalam
1.
memberikan dukungan kebijakan dalam dan luar negeri,
penyiapan bahan dan data dukungan kebijakan, serta
dukungan informatika
2.
Persentase rekomendasi kebijakan dalam dan luar negeri kepada
Presiden yang diselesaikan secara akurat dan tepat waktu sesuai
standar
100%
100%
Persentase rekomendasi kebijakan atas kelayakan permohonan
kegiatan/acara-acara Kepresidenan di dalam dan luar negeri
secara akurat dan tepat waktu sesuai standar
100%
100%
3.
Persentase surat/naskah letter of recall (LR) dan letter of
credential (LC) Dubes RI, letter of commission (LC)
Konsul/Konjen/Konsul Kehormatan RI, dan penerjemahan
naskah/surat resmi kepresidenan/kenegaraan yang diselesaikan
secara akurat dan tepat waktu
100%
100%
4.
Persentase ketersediaan transkrip dan pointers pidato presiden
yang dapat dijadikan sebagai dokumen negara
Persentase ketersediaan aplikasi sistem, layanan infrastruktur
jaringan, serta layanan data dan informasi dukungan kebijakan
yang diselesaikan secara akurat dan tepat waktu sesuai standar
100%
100%
100%
100%
Persentase laporan hasil pertemuan yang difasilitasi dalam
hubungan antara Presiden/Mensesneg dengan Lembaga Negara,
Lembaga Daerah, Orpol, LSM, dan Ormas sesuai standar
pelayanan
100%
100%
2.
Persentase rekomendasi berkaitan dengan hubungan kelembagaan
yang ditindaklanjuti oleh Presiden/Mensesneg
100%
100%
3.
Persentase ketersediaan profil lembaga negara, lembaga daerah,
organisasi politik, Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi
kemasyarakatan
24%
100%
5.
3
2014
Terselenggaranya hubungan kelembagaan yang harmonis 1.
dan sinergis antara Presiden/Mensesneg dengan lembaga
negara, lembaga daerah, organisasi politik, LSM dan
organisasi kemasyarakatan
II.L.007.5
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: SEKRETARIAT NEGARA
TARGET
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
4
5
Terselenggaranya ijin prakarsa, dan analisa RUU,
1.
RPerpu, RPP, penyiapan pertimbangan rancangan
Perpres, otentifikasi UU, Perpu, PP, evaluasi pelaksanaan
UU, Perpu, PP, dan pendapat hukum serta analisis dan
2.
administrasi permasalahan hukum, ratifikasi, prerogratif,
naturalisasi, dan perundang-undangan
2014
Persentase penyelesaian laporan hasil analisis RUU, RPerpu, RPP
dan pertimbangan Rperpres sesuai dengan standar pelayanan
100%
100%
Persentase penyelesaian administratif RUU, RPerpu, dan RPP
yang akan disampaikan/disahkan/ditetapkan oleh Presiden sesuai
dengan standar pelayanan
100%
100%
3.
Persentase penyelesaian laporan hasil evaluasi dan penyusunan
pendapat hukum pelaksanaan RUU, R Perpu, dan RPP sesuai
dengan standar pelayanan
100%
100%
4.
Persentase penyelesaian gugatan dan permohonan hak uji materiil
serta permohonan perlindungan hukum yang ditindaklanjuti
100%
100%
5.
Persentase permasalahan dan permohonan grasi, amnesti, abolisi,
rehabilitasi, dan remisi perubahan pidana penjara serta naturalisasi
yang ditelaah dan diselesaikan
100%
100%
Persentase Rekomendasi kebijakan bidang hubungan
internasional, pemerintahan dan politik dalam negeri, pertanan
negara, keamanan dan ketertiban, kehakiman, hukum dan HAM,
kewilayahan dan wawasan kepada Wakil Presiden yang
ditindaklanjuti sesuai standar
80%
90%
2
Persentase Rekomendasi kebijakan bidang moneter dan keuangan
perdagangan dan kerjasama internasional, produksi serta
prasarana dasar dan energi kepada Wakil Presiden yang
ditindaklanjuti sesuai standar
80%
90%
3
Persentase Rekomendasi kebijakan bidang agama dan sosial,
pendidikan, kebudayaan dan olahraga, kesehatan, lingkungan
hidup dan perumahan rakyat, pemberdayaan perempuan, usaha
mikro kecil dan masalah ketenagakerjaan kepada Wakil Presiden
yang ditindaklanj
80%
90%
Tersedianya rekomendasi kebijakan di bidang Politik,
1
Ekonomi, Kesejahteraan Rakyat, dan Dukungan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan dan
Pembangunan kepada Wakil Presiden yang ditindaklanjuti
II.L.007.6
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: SEKRETARIAT NEGARA
TARGET
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
6
Terselenggaranya kegiatan VVIP, dukungan administrasi
personel TNI dan Polri, dan penganugerahan tanda jasa
dan tanda kehormatan
4
Persentase Rekomendasi kebijakan bidang dukungan pengawasan
pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan otonomi daerah,
dukungan pengawasan pembangunan dan pengelolaan kekayaan
negara, pemantauan pemberantasan korupsi serta pengelolaan
data dan pengaduan
90%
90%
1
Persentase kegiatan VVIP yang terlaksana dengan tertib dan
aman
Persentase pemberian dukungan administrasi personel TNI dan
POLRI secara efektif
Persentase WNI dan WNA yang akan dianugerahi gelar tanda
jasa dan tanda kehormatan sesuai kriteria
Kecepatan penyelesaian laporan hasil pemantauan, evaluasi dan
analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di
bidang politik dan keamanan, perekonomian, dan kesejahteraan
rakyat
100%
100%
90%
90%
100%
100%
10 hari
10 hari
70%
90%
2
3
7
2014
Saran kebijakan hasil pemantauan, evaluasi dan analisis
1
atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah yang
ditindaklanjuti
2
Persentase penyelesaian laporan hasil pemantauan, evaluasi dan
analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di
bidang politik dan keamanan, perekonomian, dan kesejahteraan
rakyat
8
Saran kebijakan hasil pemantauan, evaluasi dan analisis
atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di
bidang hukum yang ditindaklanjuti
1
Kecepatan penyelesaian penyiapan saran kebijakan hasil
pemantauan, evaluasi dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan
program pemerintah di bidang hukum dalam bentuk peraturan
perundang-undangan
11 hari
11 hari
9
Penyelesaian permasalahan hukum yang ditindaklanjuti
2
Ketepatan penyelesaian penyiapan saran kebijakan hasil
pemantauan, evaluasi dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan
program pemerintah di bidang hukum dalam bentuk peraturan
perundang-undangan
85%
90%
II.L.007.7
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: SEKRETARIAT NEGARA
TARGET
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
10 Rancangan Perpres, Keppres, dan Inpres yang
3
ditindaklanjuti
4
11 Saran kebijakan hasil pemantauan, evaluasi dan analisis
atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah yang 5
ditindaklanjuti
Kecepatan penyelesaian permasalahan hukum
Ketepatan penyelesaian permasalahan hukum
11 hari
2014
11 hari
85%
90%
Kecepatan penyelesaian penyiapan rancangan Peraturan Presiden,
Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden
11 hari
11 hari
6
Ketepatan penyelesaian penyiapan rancangan Peraturan Presiden,
Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden
85%
90%
1
Kecepatan penyelesaian laporan hasil pemantauan, evaluasi dan
analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di
bidang politik dan keamanan, perekonomian, dan kesejahteraan
rakyat
10 hari
10 hari
2
Persentase penyelesaian laporan hasil pemantauan, evaluasi dan
analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di
bidang politik dan keamanan, perekonomian, dan kesejahteraan
rakyat
70%
90%
TOTAL ALOKASI SETNEG 2010-2014
II.L.007.8
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
11.084,1
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1.
PROGRAM BINA PEMBANGUNAN
DAERAH
a.
Fasilitasi Penataan Ruang Daerah dan
Lingkungan Hidup di Daerah
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
1.300,0
1 PP
1 PP
K)
3 Permendagri
13 Permendagri
K)
30% daerah
100% daerah
2 daerah
14
30% daerah
90% daerah
-
2 kegiatan
K)
Terselenggaranya Raker BKPRD.
2 kegiatan
6 kegiatan
K)
Terselenggaranya Peningkatan SDM dalam Penataan
Ruang (Pemda, BKPRD dan DPRD).
1 kegiatan
5 kegiatan
K)
Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan Penataan
Ruang.
Monitoring dan Evaluasi kinerja penyelenggaraan penataan Jumlah kegiatan evaluasi kinerja penyelenggaraan
ruang di Daerah.
penataan ruang.
1 kegiatan
5 kegiatan
K)
1 kegiatan
5 kegiatan
K)
Tersusunnya PP Sesuai Amanat UU 26/2007
Jumlah PP tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Serta
Masyarakat.
Jumlah Penyusunan NSPM Penataan Ruang Daerah.
Tersusunnya Perda Sesuai Amanat UU 26/2007 dan Undang- Meningkatnya (Persentase) Penyelesaian Perda Sesuai
Undang 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah :
Amanat UU 26/2007 dan Undang-Undang 32 tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Bantuan Penyusunan Rencana Tata Ruang Daerah
Pemekaran.
Meningkatnya keterpaduan dalam penataan ruang
Jumlah RTR Daerah Pemekaran yang sudah
disempurnakan.
Jumlah BKPRD yang terbentuk.
Terselenggaranya Rakernas BKPRN.
Meningkatnya Pemahaman Aparat Daerah dalam Penataan
Ruang.
II.L.010.1
K)
40,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
b.
Fasilitasi pembangunan kawasan perkotaan
SASARAN
INDIKATOR
2010
Tersusunnya UU ttg Perkotaan
2014
Jumlah naskah akademis
1
K)
Jumlah rancangan UU ttg Perkotaan
1
K)
Jumlah uji publik RUU Perkotaan
1
K)
Jumlah UU
1
K)
1
K)
Terbentuknya forum koordinasi pembangunan perkotaan di Jumlah pedoman
tingkat provinsi
Jumlah forum koordinasi pembangunan perkotaan
tingkat provinsi di 5 wilayah pulau besar
15
K)
Tersedianya Peraturan Daerah tentang penyediaan
perumahan untuk MBR.
Jumlah Peraturan Daerah berkaitan dgn penyediaan
perumahan bagi MBR di kawasan perkotaan.
Tersusunnya pedoman peningkatan peran PKL dan
peremajaan kawasan kumuh perkotaan dalam rangka
percepatan penanggulangan kemiskinan di perkotaan.
Jumlah kebijakan/pedoman
Tersusunnya kebijakan Kemendagri terkait dgn
pengendalian masalah sosial dan penyakit menular di
kawasan perkotaan.
Tersusunnya pedoman dalam rangka penguatan peran
lembaga masyarakat perkotaan dalam peran sertanya bagi
percepatan pemb.perkotaan.
Tersusunnya pedoman pengelolaan dan pelestarian
bangunan warisan budaya di perkotaan
1 rancangan pedoman
Jumlah personil Pemda dan masy yang mengikuti
training .
Jumlah kebijakan/pedoman
1 ranc. pedoman
Jumlah prov, kab/kota yang mendapat fasilitasi Pemda
dalam mengoptimalkan pengendalian masalah sosial
dan penyakit menular.
Jumlah pedoman.
Jumlah kelembagaan masyarakat
difasilitasi
Jumlah naskah akademis
Jumlah pedoman
II.L.010.2
1 rancangan pedoman
(LKM)
yang
1
40
K)
1
K)
400
K)
1
K)
28 provinsi dan 120
kab/kota
K)
1
K)
200
K)
1
K)
1
K)
100,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
Terfasilitasinya pemda dalam penyusunan kebijakan daerah
tentang pengelolaan dan pelestarian bangunan warisan
budaya
Terbangunnya sistem informasi dan data base perkotaan
yang terintegrasi mulai dari kab/kota, provinsi dan pusat.
Jumlah kota yang memiliki perda tentang pengelolaan
dan pelestarian bangunan warisan budaya
2010
Jumlah data tipologi kawasan perkotaan seluruh
Indonesia.
Jumlah aplikasi data base sistem informasi kawasan
perkotaan
Jumlah kab/kota, provinsi yang memiliki data base dan
terintegrasi dalam satu sistem informasi kawasan
perkotaan
Terbentuknya lembaga dan badan pengelola kawasan Tersusunnya pedoman pembentukan lembaga/badan
pengelola kawasan perkotaan
perkotaan
Jumlah kota yang difasilitasi dalam untuk penyiapan
pola pengelolaan kawasan perkotaan
2014
25
K)
1
1
K)
1
1
K)
140
K)
1
K)
15
K)
1 ranc. pedoman
Terumuskannya kebijakan Kemendagri terkait dengan
percepatan pembangunan sanitasi perkotaan
Jumlah kab/kota yang terfasilitasi dalam pembentukan
Pokja.
Jumlah kebijakan/pedoman
49
365
K)
1
K)
Terlaksananya kerjasama city sharing
Jumlah Best Practices Perkotaan Unggulan
4
20
K)
Jumlah Kerjasama City Sharing
10
50
K)
Jumlah kerjasama sister city
4
20
K)
Jumlah Kerjasama Sister City yang berjalan (terlaksana)
10
50
K)
Perkotaan Jumlah Badan Kerjasama Kawasan Metropolitan yang
terbentuk.
Jumlah Rencana Objek Kerjasama yang tersusun scr
memadai
1
9
K)
2
22
K)
Terlaksananya kerjasama sister city
Terlaksanannya Kerjasama
Kawasan Metropolitan
Pembangunan
II.L.010.3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
Tertatanya batas, fungsi, nama dan luas kawasan perkotaan Jumlah pedoman pembentukan, batas, fungsi dan luas
kawasan perkotaan
non otonom
2014
1
K)
Jumlah supervisi dan fasilitasi pembentukan, batas,
fungsi dan luas kawasan perkotaan
Jumlah kota terfasilitasi.
80
K)
45
K)
Tersusun dan terlaksananya kebijakan tentang pengelolaan Jumlah kebijakan
pasar tradisional
Jumlah kota yang memiliki kebijakan tentang
pengelolaan pasar tradisional
Jumlah evaluasi kota yang telah menerapkan
modernisasi pengelolaan pasar tradisional
Jumlah kebijakan/pedoman
Tersusunnya Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan (
kebijakan mengenai jenis-jenis pelayanan yang harus
Jumlah prov, kab/kota yang difasilitasi dan penyiapan
tersedia dalam suatu kawasan perkotaan)
kebutuhan perencanaan pembangunan perkotaan sesuai
1
K)
15
K)
10
K)
1
K)
Terlaksananya fasilitasi pemda dalam penyusunan perda
pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana
Terlaksananya penilaian terhadap daerah yang mengikuti
IMP Award
Terfasilitasi dan tersupervisinya penyelenggaraan
penyerahan aset PSU dari pengembang ke Pemda
SPP
Jumlah penghargaan IMP
Jumlah dokumen evaluasi dan penyempurnaan sistem
penilaian IMP Award
Jumlah Prov, kab/kota yamg terfasilitasi dan
tersupervisi dalam penyelenggaraan penyerahan aset
PSU dari pengembang ke Pemda
1
1
10 kab/kota di 3
provinsi
15
5 prov, 10 kab/kota
Jumlah prov, kab/kota yang terfasilitasi dalam
penyusunan Perda terkait PSU di daerah
Tersusunnya standar pengukuran besaran RTH kawasan
perkotaan dan perda terkait RTH di kawasan perkotaan.
Jumlah kebijakan/dokumen
Jumlah Kabupaten/kota yang terfasilitasi
II.L.010.4
45
K)
2
K)
25 prov, 50 kab/kota
K)
10 kab/kota dari 3
provinsi
1 konsep rancangan
dokumen.
1
K)
28
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
Terlaksananya fasilitasi pemda dalam penyusunan perda
berkaitan dengan pemberian IMB
31
K)
Jumlah daerah yang memiliki perda ttg Pemberian IMB
31
K)
50
K)
1
K)
15
K)
3
K)
1 pkt
5 pkt
K)
1 paket
5 paket
k)
Meningkatnya kinerja pemerintah daerah dalam perencanaan Jumlah daerah yg terfasilitasi dalam penyelenggaraan
perencanaan di kawasan perkotaan
perkotaan dan melaksanakan tertib ruang
10
Jumlah pedoman koordinasi pengawasan dan
pengendalian pembangunan perkotaan
Jumlah kegiatan koordinasi pengawasan dan
pengendalian provinsi (5 wilayah)
Jumlah hasil evaluasi kinerja pemda dalam pengawasan
dan pengendalian pembangunan perkotaan
c.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah
Tersusunnya regulasi/ kebijakan pengembangan ekonomi
lokal dan daerah terkait dengan Optimalisasi Potensi,
Promosi, Sarana dan Prasarana, Kerjasama serta
Kelembagaan Ekonomi Daerah
Jumlah regulasi/kebijakan yang disusun dan disahkan,
terkait dengan optimalisasi potensi, promosi, sarana dan
prasarana, kerjasama serta kelembagaan ekonomi
daerah.
Berkembangnya lembaga usaha ekonomi daerah terutama di Jumlah SOP/Institusi/Unit Pelayanan Terpadu (UPT)
bidang permodalan dan perijinan usaha
untuk pelaksanaan OSS (One Stop Services), termasuk
di kawasan transmigrasi, agropolitan/minapolitan,
kawasan sentra produksi, klaster industri, dan kawasan
khusus lainnya.
Mempercepatproses perijinan di daerah
2014
Jumlah daerah terfasilitasi.
jumlah daerah yang membentuk PTSP
5%
70%
PTSP yang siap menerapkan SPIPISE
5%
60%
Pembatalan Perda bermasalah
100%
100%
Daerah yang mengurangi biaya untuk berusaha
30%
70%
II.L.010.5
221,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
Tersedianya data dan informasi tentang terkait dengan
potensi, sarana dan prasarana, kerjasama dan kelembagaan
ekonomi daerah
Terfasilitasinya Daerah dalam memecahkan permasalahan
implementasi kebijakan yang terkait dengan Potensi,
Promosi, Sarana dan Prasarana, Kerjasama serta
Kelembagaan Ekonomi Daerah
2014
Tesedianya data dan info terkait dengan Potensi,
Promosi, Sarana, Kerjasama dan Kelembagaan
Ekonomi Daerah.
1 pkt
5pkt
K)
Terlaksananya desiminasi/sosialisasi hasil
pengembangan data dan info terkait dengan potensi,
promosi, sarana dan prasarana, kerjasama serta
kelembagaan ekonomi daerah
Jumlah daerah yang terfasilitasi dalam upaya
memecahkan permasalahan implementasi kebijakan
yang terkait dengan Potensi, Promosi, Sarana dan
Prasarana, Kerjasama serta Kelembagaan Ekonomi
Daerah
1 pkt
5 pkt
K)
15 prov/kab/ kota
25 prov/kab/kota
Terlaksananya peningkatan wawasan aparatur dlm bidang
pengembangan ekonomi lokal dan daerah.
Jumlah workshop Diseminasi/ studi Banding mengenai
pengembangan ekonomi lokal dan daerah.
1 pkt
5 pkt
K)
Terbentuknya forum lintas stakeholder terkait perencanaan
dan penganggaran program/kegiatan pengembangan
ekonomi lokal dan daerah
Meningkatnya ketersediaan tenaga fasilitasi dan jangka
waktu fasilitasi kepada pelaku usaha ekonomi daerah
mengenai kualitas produksi, pengolahan dan pemasaran
Jumlah forum lintas stakeholder yang aktif
1 pkt
5 pkt
K)
§ Jumlah tenaga fasilitator, baik di pusat maupun
daerah, termasuk di kawasan transmigrasi,
agropolitan/minapolitan, kawasan sentra produksi,
klaster industri, dan kawasan strategis lainnya
1 pkt
5 pkt
K)
K)
§ Jumlah lembaga fasilitasi di daerah
1 unit
5 unit
§ Jangka waktu penyelenggaraan fasilitasi di daerah,
termasuk di kawasan transmigrasi,
agropolitan/minapolitan, kawasan sentra produksi,
klaster industri dan kawasan strategi lainnya.
10 bln
10 bln
II.L.010.6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
Meningkatnya kualitas kerja sama antar daerah dan
kemitraan pemerintah swasta dalam mendukung
pengembangan ekonomi lokal dan daerah
-
1 pkt evaluasi hasil
kinerja forum
kerjasama/kemitraan
Jumlah sektor / bidang ekonomi yang dikerjasamakan
-
1 pkt evaluasi hasil
kerjasama kemitraan
dibid eklok antar
daerah/ swasta
Jumlah MoU PPP
-
-
Meningkatnya kualitas kerja sama antar daerah dan
kemitraan pemerintah swasta dalam mendukung
pengembangan ekonomi lokal dan daerah
2014
Jumlah forum kerjasama antar daerah/wilayah
Jumlah forum kerjasama antar daerah/wilayah
II.L.010.7
1 pkt evaluasi
potensi eklok yang
dapat di kerjasama
kan.
Optimalisasi pelaksanaan
Evaluasi hasil
kerjasama dlm rangka
kerjasama
mendorong
pengembangan
pengembangan eklok dan eklok dan daerah
daerah (Care, Plan, CHF (Care, Plan, CHF
dan AusAID)
dan AusAID)
-
1 pkt evaluasi hasil
kinerja forum
kerjasama/kemitraan
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
Finalisasi pedum
Evaluasi
pengembangan model pelaksanaan pedum
kerjsama ekonomi daerah
pengembangan
model kerjasama
ekonomi daerah
Penyusunan instrumen
kerjasama ekonomi
daerah
d.
Fasilitasi Pengembangan Wilayah Terpadu
Terlaksananya koordinasi pengelolaan dan pengembangan
kawasan
Meningkatnya pertumbuhan dan pemerataan hasil
pembangunan kawasan perbatasan dan pulau-pulau kecil
Persentase daerah yang menerapkan
pedoman/kebijakan terkait dengan pengembangan
potensi perekonomian daerah
Jumlah pedoman/kebijakan terkait dengan
pengembangan wilayah perbatasan dan pulau-pulau
kecil
Persentase wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil,
yang mengimplementasikan pedoman/kebijakan terkait
dengan pengembangan wilayah perbatasan dan pulaupulau kecil
Terwujudnya optimalisasi pengembangan wilayah tertinggal, % Pemerintah Daerah yang melaksanakan kebijakan
perbatasan, pesisir, dan pulau kecil, dan kawasan strategis terkait dengan PNPM PISEW di 9 Provinsi
cepat tumbuh
Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Perbatasan Persentase terfasilitasinya wilayah perbatasan untuk
mendorong pertumbuhan Ekonomi.
II.L.010.8
50%
Evaluasi pelaksa
naan instrumen
kerjasama ekonomi
daerah
100%
1
1
20%
90%
20%
90%
5%
100%
438,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2.
a.
b.
PROGRAM PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN
DESA
Peningkatan Kemandirian Masyarakat
Pelayanan percepatan penanggulangan kemiskinan,
Perdesaan (PNPM-MP)
pengangguran di kecamatan dan desa/ (PNPM-Perdesaan);
PNPM-RISE (PISEW); DAN PNPM-LMP sesuai standar.
Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa dan Kelurahan
50.547,8
Cakupan penerapan PNPM-MP dan penguatan PNPM
Cakupan wilayah kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi
pasca bencana, khususnya di Kab. Nias dan Nias
Selatan
Mewujudkan pemerintahan desa yang demokratis dan · Jumlah fasilitasi pelayanan administrasi
·
efektif dalam rangka pemberian pelayanan kepada
pemerintahan desa dan kelurahan melalui Bintek
masyarakat.
konsulidasi , inventarisasi serta penyusunan UU
tentang Desa.
·
Mengembangkan manajemen pemerintahan desa yang
efektif, dengan tetap mengakui dan menghormati kesatuan
masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya
sepanjang masih hidup dan sesuai perkembangan
masyarakat.
4.791 kec
2 Kab,/9 Kec.
32 provinsi 2.133
kec, (termasuk 95
2 Kab/9 Kec.
33 Prov
33 Prov
86 Kab
100 Kab
1 Produk Hukum
2 Produk Hukum
·
Jumlah fasilitasi pengelolaan keuangan dan aset 15 Provinsi 30 Kabupaten 32 Provinsi 192 Kab
desa serta kelurahan melalui Bintek, inventarisasi dan
pendataan keuangan dan asset desa, pengembangan
desa wisata sebagai sumber PAD
·
Memperkuat kemampuan Perangkat Desa dan anggota ·
Jumlah fasilitasi pengembangan desa dan
Badan Perwakilan Desa, agar mampu menyelenggarakan
kelurahan melalui penetapan indikator keberhasilan
pemerintahan desa secara demokratis dan efektif.
pemdes, penetapan dan penegasan, pemetaan batas
wilayah desa, penyusunan data based desa dan
kelurahan, bimtek, dan koordinasi.
· Meningkatnya kemampuan Pemerintah Daerah dalam
memfasilitasi penyelenggaraan pemerintahan desa.
2014
· Jumlah fasilitasi peningkatan kapasitas melalui
TOT, Bimtek peningkatan kapasitas aparat desa dan
kelurahan
II.L.010.9
8 Provinsi, 10 Kabupaten,
32 Provinsi 64
20 Desa
Kabupaten 128 Desa
600 Orang dari 32
Provinsi, 18 Kab/Kota
1000 Orang dari 32
Provinsi, 32
Kab/Kota
48.782,0
K)
134,5
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
· Jumlah fasilitasi pemantapan Badan
Permusyawaratan Desa melalui Bintek, Orientasi,
Koordinasi, Monitoring dan evalusasi
c.
Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Dan
Desa Lingkup Regional
137,0
· Meningkatkan kapasitas Aparat dan Masyarakat dalam
pelaksanaan pembangunan desa.
· Jumlah pelatihan di bidang pemberdayaan aparatur
desa/kelurahan sesuai standar
· Jumlah pelatihan di bidang pemberdayaan lembaga
masyarakat desa/kelurahan sesuai standar
· Biaya rata-rata pelayanan urusan ketatausahaan,
kepegawaian, keuangan, administrasi umum,
perpustakaan, perlengkapan dan rumah tangga.
d.
2014
15 Provinsi 30 Kabupaten 32 Provinsi 192 Kab
60 BPD
384 BPD
27 Angkt
147 Angkt
K)
30 Angkt
174 Angkt
K)
100%
1
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Dan
Pelatihan Masyarakat
311,3
■ Pelayanan pengembangan kelembagaan dan pelatihan
masyarakat sesuai standar.
■ Jumlah pelatihan yang diberikan bagi masyarakat
perdesaan melalui penyusunan kurikulum dan modul,
pelatihan, sinkronisasi, TOT;
12 Angkt 480 orang dari
32 Prov
25 Angkt 1000
orang dari 32 Prov
■ Jumlah fasilitasi pendataan potensi desa melalui
Pedataan dan Pendayagunaan Profil Desa/Kelurahan,
Penyelenggaraan Lomba Desa/Kelurahan
33 prov, 394 Kab 5
Kelurahan dan 5 Desa
■ Jumlah Program dan Kegiatan masuk desa dan
peningkatan system perencanaan partisipatif melalui
Sosialisasi, Bimtek, Pelatihan dan Monitoring dan
evaluasi.
12 Kegiatan di 32
Provinsi, 12 Kabupaten
33 prov,
468
Kab
5
Kelurahan dan 5
Desa
32 Kegiatan di 32
Provinsi, 32
Kabupaten
II.L.010.10
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
■ Jumlah penataan ruangan kawasan pedesaan
melalui fasilitasi Pemda dalam penyusunan perda
tentang tata ruang kawasan perdesaan, pengembangan
Pusat pertumbuhan antar desa (PPTAD), bimtek, dan
koordinasi.
■ Menata kembali peranan dan fungsi lembaga masyarakat, ■ Jumlah Fasilitasi penataan dan pengembangan
khususnya Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa Atau
lembaga kemasyarakatan di desa melalui Bimtek,
Sebutan Lain.
pelatihan, pendataan
50 Kab
di
25 Provinsi
33 prov
33 prov
468 kab
468 kab
12 lkeg
Peningkatan kapasitas kelembagaan dan pelatihan
masyarakat
e.
2014
10 Kab. di 10 Provinsi
Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat untuk Jumlah daerah tertinggal
berpartisipasi dalam pembangunan
yang memperoleh
fasilitasi peningkatan
kelembagaan dan
pelatihan masyarakat
(provinsi)
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
48 lkeg
32 prov
Fasilitasi Pemberdayaan Adat dan Sosial
Budaya Masyarakat
216,5
· Pelayanan pengembangan pemberdayaan adat dan sosial · Jumlah fasilitasi kesejahteraan sosial melalui
budaya masyarakat sesuai standar.
Sosialisasi, Bimtek dan Identifikasi pendataan serta
penguatan kelembagaan di daerah.
· Jumlah fasilitasi pemberdayaan dan kesejahteraan
keluarga (PKK) melalui Penguatan Kelemb. Posyandu,
Pendataan Posyandu, peningkt. Peran posyandu dlm
kesehatan keluarga, pelaks. Bangdesmadu.
II.L.010.11
33 Prov.
33 Prov.
15 Kab
36 Kab
6 Keg.
10 Keg.
33 prov
33 prov
468 kab
468 kab
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
· Jumlah fasilitasi tenaga kerja perdesaan yang
memperoleh pembinaan dan perlindungan keselamatan
kerja perdesaan melalui peningkatan kemampuan
tenaga kerja pedesaan di wilayah perbatasan antar
Negara, penyusunan permendagri, pelatihan dan
orientasi.
33 Prov
· Jumlah pelaksanaan pembinaan budaya nusantara
melalui inventarisai KAT, pelestarian Adat dan Budaya
Nusantara dengan pemberian stimulant kepada
pemerhati adat dan budaya
· Jumlah dan fasilitasi pelaksanaan peningkatan
pemberdayaan perempuan melalui pendataan, bintek,
dan pemberantasan buta aksara;
f.
2014
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
33 Prov
50 Kab
50 Kab
7 Keg.
10 Keg.
15 Kab
50Kab
13 Keg
7 Keg
10 Kab. di 10 Provinsi
50 Kab di 25
Provinsi
Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat
287,8
· Terwujudnya usaha masyarakat di perdesaan yang maju, Jumlah Fasilitasi Pemda dalam pengembangan usaha
mandiri dan berorientasi pada pemenuhan permintaan pasar, ekonomi masyarakat tertinggal termasuk PNPMdalam rangka meningkatkan ketahanan ekonomi nasional
PISEW
· Terwujudnya usaha ekonomi masyarakat di perdesaan
yang maju, mandiri dan berorientasi pada pemenuhan
permintaan pasar, dalam rangka meningkatkan ketahanan
ekonomi nasional.
· Jumlah fasilitasi pelaksanaan peningkatan usaha
ekonomi keluarga melalui TOT dan pelatihan
kewirausahaan, pemberian stimulan kepada kelompok
masyarakat pesisir dan penguatan kelembagaan
BUMKEL.
II.L.010.12
33 Prov. 32 Kab
33 Prov. 32 Kab
15 Kab
50Kab
13 Keg
7 Keg
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
33 Prov.
15 Kab
36 Kab
· Jumlah fasilitasi pelaksanaan usaha perkreditan dan
simpan pinjam dan lembaga keuangan mikro pedesaan
melalui Bintek, koordinasi, dan pemberian stimulan
kepada kelompok masyarakat,
33 Prov
33 Prov
6 Keg.
8 Keg.
20%
0,7
33 Prop
33 Prop
·
Persentase Lembaga Keuangan Mikro
Perdesaan/UED-SP yang berfungsi
· Jumlah fasilitasi pengembangan dan pengelolaan
pasar desa/ pasar lokal dan pengembangan informasi
pasar melalui Bintek Pengelolaan Pasar Desa bagi
aparat pemerintah Desa, Pengelola Pasar dan BPD,
memberikan Stimulan kepada Pasar Desa;
· Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana
perdesaan terutama sarana prasarana pemasaran hasil
produksi masyarakat desa
·
Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana
perdesaan terutama sarana prasarana pemasaran hasil
produksi masyarakat desa
2014
· Jumlah fasilitasi usaha ekonomi masyarakat
tertinggal melalui pelatihan, pemetaan/identifikasi,
koordinasi, sosialisasi, penyusunan proksi kemiskinan
serta pemberian stimulan kepada kelompok masyarakat
tertinggal; (termasuk PNPM-PISEW) .
33 Prov.
10 Kab, 20 Desa
10 Kab, 60 Desa
· Jumlah ketersediaan sarana dan prasarana
pemasaran hasil produksi masyarakat desa
20 pasar
235 pasar
·
Tingkat pelayanan dan akses masyarakat
terhadap sarpras perdesaan
-
80 Kab
II.L.010.13
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
·
Tersusunnya RTR desa oleh Kab/Kota
·
Tersusunnya RTR desa oleh kab/kota
Pelayanan pengembangan usaha ekonomi masyarakat ·
Jumlah fasilitasi usaha di bidang pertanian dan
·
sesuai standar.
pangan yang berada di perdesaan melalui Bintek CPPD
Provinsi dan Kabupaten/Kota, koordinasi, serta
pemberian stimulan kepada kelompok masyarakat
pengelola Cadangan Pangan Pemerintah Desa (CPPD).
g.
2014
-
120 Kab.
33 Prov.
33 Prov.
15 Kab
36 Kab
6 Keg
10 Keg
Fasilitasi Pengelolaan Sumber Daya Alam
Dan Teknologi Tepat Guna
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
165,8
Pelayanan pengelolaan sumber daya alam dan
·
pendayagunaan teknologi tepat guna sesuai standar.
·
Jumlah fasilitasi pelaksanaan pengelolaan
konservasi dan rehabilitasi lingkungan perdesaan
melalui pelatihan, rakor, supervisi, BLM dan evaluasi
dengan kegiatan:
(a) pemanfaatan lahan kritis sebagai pilot project
DME
(b) Pengelolaan Desa Hutan
(c)
Pengelolaan Hutan Mangrove
·
Jumlah fasilitasi pembangunan sarana dan
prasarana perdesaan melalui orientasi, pelatihan,
koordinasi, bintek AMPL (PAMSIMAS).
II.L.010.14
14 desa di 13 provinsi
4 desa, 4 provinsi
20 desa di 20
provinsi
5 desa, 5 provinsi
1 desa 1 provinsi
2 desa, 2 provinsi
33 Prov.
33 Prov.
32 Kab
10 Keg.
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
·
Jumlah hasil kajian dan pemetaan kebutuhan
teknologi perdesaan yang diterapkan termasuk di
wilayah perbatasan.
·
Jumlah fasilitasi pemasyarakatan dan kerjasama
teknologi tepat guna melalui Pelatihan, Bintek
Posyantekdes, BLM, Gelar TTG, Koordinasi, dan
Monev
3.
PROGRAM PENGELOLAAN
DESENTRALISASI DAN OTONOMI
DAERAH
a.
Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah
2014
32 provinsi
32 provinsi
50 kab. tertinggal
50 kab. tertinggal
· 33 Provinsi
· 33 Provinsi
· 35 Kab/Kota
· 35 Kab/Kota
· 4 Pokmas
20 Pokmas
K)
· 20 Posyantekdes
100 Posyantekdes
K)
· 8 Usaha Mikro dan
Kecil (UMK)
40 UMK
K)
731,2
Terselenggaranya penguatan dan pemantapan urusan
pemerintahan daerah pada aspek pelaksanaan dan
pengembangan urusan pemerintahan daerah, serta evaluasi
dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan.
Jumlah Kebijakan penyempurnaan pembagian urusan
pemerintahan antar tingkat pemerintahan dalam revisi
UU No. 32 Tahun 2004.
Jumlah Peraturan Pemerintah tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota, sebagai turunan dari revisi UU No. 32
Tahun 2004.
Jumlah Sosialisasi penyempurnaan pembagian urusan
pemerintahan antar tingkat pemerintahan kepada K/L
dan Pemerintah Daerah.
II.L.010.15
1 Kebijakan
1 Kebijakan
K)
1 Peraturan
Pemerintah
K)
1 Paket
K)
62,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
Persentase pelaksanaan urusan yang telah menjadi
kewenangan pemerintahan daerah
100%
Persentase daerah yang sudah menyelesaikan perda
mengenai kewenangan/urusan (wajib dan pilihan) pada
pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota.
30%
100%
Persentase Perda kewenangan/urusan pada
pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota yang telah
30%
100%
5 bidang urusan
31 bidang urusan
Persentase peraturan perundang-undangan sektoral
yang diinventarisasi yang belum sejalan dengan
peraturan perundang-undangan desentralisasi dan
otonomi daerah di pusat dan di daerah
100%
100%
Persentase harmonisasi peraturan perundang-undangan
sektoral dengan peraturan perundang-undangan
desentralisasi dan otonomi daerah di pusat
20%
60%
100%
100%
60%
90%
13 SPM
17 SPM
Jumlah bidang urusan yang telah disusun Norma
Standar Prosedur Kriteria (NSPK) oleh K/L dan
fasilitasi implementasi
Terwujudnya harmonisasi peraturan perundang-undangan
terkait dengan peraturan perundang-undangan desentralisasi
dan otonomi daerah, baik di Pusat maupun antara Pusat dan
Daerah dalam rangka reformasi regulasi secara bertahap.
b
c
Pengembangan Kapasitas dan Evaluasi
Kinerja Daerah
Penetapan Indikator Kinerja Utama
Pelayanan Publik yang selaras antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Terevaluasinya kinerja penyelenggaraan pemerintahan
Persentase daerah yang dievaluasi kinerja
daerah
penyelenggaranan pemerintahan
Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah Persentase daerah yang meningkat kinerja
sebagai tindaklanjut dari pengawasan dan evaluasi kinerja pemerintahan daerahnya dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah
desentralisasi dan otonomi daerah
Tersusunnya SPM Bidang lainnya yang belum diterbitkan
sampai dengan akhir tahun 2009
2014
-
Jumlah SPM yang ditetapkan
II.L.010.16
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
60,5
7,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
d
e.
f.
g.
Penerapan Indikator Utama Pelayanan Publik Meningkatnya Implementasi Urusan Pemerintahan Daerah
di Daerah
dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Daerah.
Penataan Daerah Otonom dan Otonomi
Khusus
2014
5 SPM
17 SPM
Jumlah bidang SPM yang dimonitor penerapannya
-
17 bidang SPM
K)
Jumlah bidang SPM yang dievaluasi penerapannya
-
17 bidang SPM
K)
1 UU
1 UU
K)
K)
Terbitnya UU Keistimewaan DIY
Jumlah undang-undang
Tersusunnya dan terimplementasinya peraturan pelaksana
seluruh UU yang mengatur otonomi khusus
Jumlah peraturan pelaksana turunan UU yang mengatur
daerah dengan otonomi khusus
3 RPP dan 2 Perpres
3 RPP dan 2 Perpres
Terevaluasinya perkembangan Daerah Otonom Baru
Persentase daerah otonom baru (< 3 th) yang dievaluasi
100%
100%
Jumlah Strategi Dasar Penataan Daerah
1 paket
1 paket
Penghentian/pembatasan pemekaran wilayah Terlaksananya seluruh mekanisme pengusulan pemekaran
dan penggabungan daerah sesuai dengan PP No 78 tahun
2007, dalam rangka penghentian/pembatasan pemekaran
wilayah/pembentukan daerah otonom baru.
Pembinaan administrasi pejabat negara di
daerah dan DPRD
Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah
diterapkan oleh Daerah
Persentase evaluasi setiap usulan pemekaran,
100%
penggabungan, dan penghapusan daerah sesuai dengan
PP No 78 tahun 2007
0 (nol)
Jumlah daerah otonom baru yang terbentuk berdasarkan
usulan Pemerintah
Kapasitas kepala daerah dan pimpinan DPRD yang memadai Jumlah kepala daerah dan pimpinan DPRD yang
Kepala daerah 5
Kepala daerah di
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
kabupaten/kota terpilih di 478 kabupaten/kota
mengikuti kegiatan orientasi bagi peningkatan
setiap provinsi pada 33
otonom.
kemampuan dalam menjalankan fungsi-fungsi
provinsi.
kepemimpinan daerah, legislasi, penganggaran, dan
pengawasan, serta inovasi pemerintahan dan
pembangunan.
Pimpinan DPRD 5
Pimpinan DPRD di
kabupaten/kota terpilih di 491 kabupaten/kota
setiap provinsi pada 33
otonom
provinsi.
II.L.010.17
20,0
25,0
K)
20,0
K)
18,7
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
Kepala daerah provinsi
pada 33 provinsi.
2014
Kepala daerah
provinsi pada 33
provinsi.
Pimpinan DPRD provinsi Kepala daerah dan
pada 33 provinsi.
pimpinan DPRD
provinsi pada 33
i i
Jumlah laporan evaluasi terhadap peningkatan kapasitas
1 paket
kepala daerah dan DPRD
Meningkatnya kualitas Perda yang berasal dari usul inisiatif Jumlah perwakilan dari masing-masing komisi DPRD
yang mengikuti diklat Regulatory Impact Assesment
DPRD
(RIA) atau harmonisasi peraturan perundangan.
Perwakilan dari masingmasing komisi DPRD di 5
kabupaten/kota terpilih di
setiap provinsi pada 33
provinsi.
Jumlah laporan evaluasi kualitas Perda yang berasal
dari usul inisiatif DPRD
h
i
Penyempurnaan pelaksanaan pemilihan
kepala daerah
Penyusunan Peraturan Perundangan
Pemerintahan Daerah
Tersusunnya UU tentang PEMILU Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah dan terselenggaranya Pilkada yang
efisien.
Terselenggaranya dukungan pelayanan teknis dan
administrasi berkualitas di lingkungan Direktorat Jenderal
Otonomi Daerah
K)
K)
K)
Perwakilan dari
masing-masing
komisi DPRD di
491 Kab/Kota
K)
1 paket
K)
Persentase revisi terbatas UU No. 32 tahun 2004 terkait
dengan efisiensi pelaksanaan Pilkada
100%
100%
Jumlah UU tentang PEMILU Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah
Jumlah penetapan UU tentang pemerintahan daerah
sebagai revisi UU No. 32 Tahun 2004
Persentase penyelesaian penyusunan peraturan
pelaksanaan UU hasil revisi UU No. 32 Tahun 2004
1 UU
1 UU
K)
1 UU
1 UU
K)
Jumlah sosialisasi peraturan bidang otonomi daerah
1 paket
II.L.010.18
3,0
100%
5 paket
K)
9,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
4.
PROGRAM
PENGUATAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN UMUM
a.
Pengembangan Kawasan dan Otorita
b.
Persentase sarpras yang diberikan kepada daerah
Pengembangan Manajemen Pencegahan dan Meningkatnya sarpras Pemerintahan Pasca
Bencana/pengurangan resiko bencana
Penanggulangan Bencana
Meningkatnya kapasitas aparat dalam upaya penanggulangan Persentase fasilitasi peningkatan kapasitas aparat dalam
bencana daerah dan bahaya kebakaran
upaya penanggulangan bencana dan bahaya kebakaran
c.
Penyelenggaraan Hubungan Pusat dan
Daerah serta Kerjasama Daerah
2014
1.655,0
Meningkatnya pengembangan kawasan dan otorita di daerah Persentase fasilitasi kawasan otorita, kawasan industri
dan perdagangan bebas, dan kawasan kepentingan
umum yang dikelola dan dikembangkan
Meningkatnya daerah yang menerima manfaat dari
kerjasama daerah dalam bidang ekonomi, prasarana dan
pelayanan publik
Persentase peningkatan jumlah daerah yang
melaksanakan kerjasama daerah dalam bidang
ekonomi, prasarana dan pelayanan publik.
Persentase jumlah daerah yang menerima manfaat dari
kerjasama daerah dalam bidang ekonomi, prasarana dan
pelayanan publik.
Jumlah sistem database dan sistem monev kerja sama
daerah yang disusun
Jumlah pemetaan pelaksanaan Kerjasama Daerah baik
yang sukses maupun yang gagal
Jumlah pemutakhiran pemetaan pelaksanaan kerja sama
daerah baik yang sukses maupun yang gagal
II.L.010.19
65%
90%
105,8
40%
75%
211,7
75%
75%
10%
20% dari jumlah di
tahun 2013
50%
75%
141,4
1 paket
K)
1 paket
K)
2 paket
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
Meningkatnya kerjasama antar daerah
Tersusunnya regulasi Pusat tentang administrasi pelayanan
terpadu di tingkat kecamatan
Terlaksananya administrasi pelayanan terpadu di tingkat
kecamatan.
d.
Pengembangan dan Penataan Wilayah
Administrasi dan Perbatasan
Terfasilitasinya pengembangan dan penataan wilayah
administrasi, penegasan batas daerah, perbatasan antar
negara, toponimi, dan pertanahan
Persentase jumlah kegiatan fasilisasi kerjasama antar
daerah yang diusulkan
Jumlah Permendagri tentang Pedoman Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan.
Persentase kabupaten/kota yang telah melaksanakan
pelayanan administrasi terpadu kecamatan
2014
75%
75%
1 Permendagri
1 Permendagri
10% kabupaten/kota telah
memiliki dan menerapkan
regulasi pelayanan
terpadu di tingkat
kecamatan
50% kabupaten/kota
telah memiliki dan
menerapkan regulasi
pelayanan terpadu di
tingkat kecamatan
Persentase jumlah rumusan kebijakan dan produk
hukum penataan wilayah administrasi dan penegasan
batas daerah, pengembangan wilayah perbatasan,
toponimi, dan pertanahan.
75%
95%
Jumlah segmen penataan dan penegasan batas wilayah
administrasi perbatasan antar daerah yang ditetapkan
dengan Peraturan Perundangan
15 segmen
15 segmen
15%
100%
3
3
Persentase pemetaan rupabumi (toponimi)
Jumlah Pos lintas Batas tradisional dan internasional
Meningkatnya kemampuan pengelolaan Pos Lintas Batas
(PLB) internasional dan tradisional secara terpadu yang telah dengan kualitas manajemen pengelolaan serta fasilitas
disepakati antar negara
pendukung yang memadai
II.L.010.20
K)
977,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
Terfasilitasinya penguatan kelembagaan wilayah perbatasan Prosentase penguatan kelembagaan di pusat dan daerah
antar negara
dalam rangka penanganan perbatasan antar negara.
25%
100%
Meningkatnya sarpras perbatasan antar negara dan pulaupulau terluar dalam rangka pelayanan umum pemerintahan
Prosentase jumlah kab/kota di wilayah perbatasan antar
negara dan pulau-pulau terluar yang mendapat sarpras
perbatasan antar negara
25%
100%
Meningkatnya kerjasama perbatasan antar negara
(SOSEKMALINDO, JBC RI-RDTL, JBC RI-PNG)
Jumlah provinsi yang termasuk ke dalam perbatasan
antar negara (SOSEKMALINDO, JBC RI-RDTL, JBC
RI-PNG
6
6
5.
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN
DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS
LAINNYA KEMENTERIAN DALAM
NEGERI
949,0
a.
Penataan Produk Hukum dan Pelayanan
Bantuan Hukum Departemen
Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan
Jumlah perda yang dikaji
perundang-undangan di tingkat Pusat dan daerah hingga
tercapai keselarasan arah dalam implementasi pembangunan.
b.
Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan,
Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja
Tersusunnya peraturan pemerintah pengganti PP No 41
tahun 2007 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya agar
organisasi perangkat daerah dapat efektif dan efisien dalam
melaksanakan seluruh SPM yang telah ditetapkan serta
mengharmoniskan dengan amanat perundang-undangan
sektor dalam pembentukan organisasi sektor di daerah.
Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41 Tahun 2007
3.000 perda
20.000 perda
1 paket
1 paket
Jumlah PP pengganti PP No. 41 Tahun 2007 yang
disahkan
1 PP
Persentase daerah yang melaksanakan PP pengganti PP
No. 41 Tahun 2007
100%
Jumlah laporan monitoring pelaksanaan PP pengganti
PP No. 41 Tahun 2007
II.L.010.21
2 laporan
K)
12,5
6,0
K)
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan PP pengganti PP
No. 41 Tahun 2007
6.
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS
KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
a.
Pembinaan dan Fasilitasi Dana Perimbangan Peningkatan efektifitas pemanfaatan DAK sesuai Petunjuk
Pelaksanaan
b.
Pembinaan Administrasi Anggaran Daerah
2014
1 laporan
K)
350,0
Persentase Provinsi, kabupaten/kota yang telah
memanfaatkan DAK sesuai Petunjuk Pelaksanaan
70%
90%
Optimalisasi penyerapan DAK oleh daerah
Persentase daerah yang telah Optimal (100%) menyerap
DAK
70%
90%
Terwujudnya tertib administrasi Pengelolaan Keuangan
Daerah yang akuntabel dan transparan
Jumlah rekomendasi kebijakan untuk dukungan materi
sebagai masukan terhadap revisi UU No. 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah dan Pemerintahan Daerah.
1 paket rekomendasi
kebijakan
1 paket rekomendasi
kebijakan
K)
Tersusunnya kebijakan/regulasi di bidang fasilitasi dana
perimbangan yang dapat diimplementasikan di daerah
Jumlah Permendagri
6
18
K)
Jumlah Surat Edaran Mendagri
2 SE
6 SE
K)
Persentase kabupaten/kota yang proporsi belanja
langsungnya lebih besar dari belanja tidak langsung
30%
60%
Persentase rata-rata belanja modal terhadap total
belanja daerah (Propinsi)
26%
30%
Peningkatan kualitas belanja daerah dalam APBD
II.L.010.22
15,1
37,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
Penetapan APBD secara tepat waktu
c.
Pembinaan Administrasi Pendapatan dan
Investasi Daerah
Persentase jumlah APBD yang disahkan secara tepat
waktu.
Meningkatnya pendapatan daerah yang bersumber dari pajak Persentase rata-rata perolehan pajak dan retribusi
daerah dan retribusi daerah
daerah terhadap APBD Kab/Kota
90%
4,60%
11,80%
44,50%
48%
Meningkatnya Optimalisasi investasi daerah dan pengelolaan Persentase rata-rata hasil penerimaan Investasi dan
barang milik daerah
barang milik daerah terhadap PAD
3%
7%
Meningkatnya kemampuan administrasi pendapatan dan
investasi daerah
Persentase kabupaten daerah tertinggal yang
memperoleh fasilitasi peningkatan kemampuan
administrasi pendapatan dan investasi daerah
0%
50%
Provinsi dan kabupaten/ kota memiliki Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD) berstatus Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP).
Penetapan dan penyampaian Raperda pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD secara tepat waktu
Persentase daerah provinsi, Kab/Kota ber-LKPD
dengan status WTP.
15%
100%
Persentase penetapan dan penyampaian Raperda
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang disahkan
secara tepat waktu.
40%
90%
Persentase rata-rata perolehan pajak dan retribusi
daerah terhadap APBD Provinsi
d.
Pembinaan dan Fasilitasi
Pertanggungjawaban dan Pengawasan
Keuangan Daerah
7.
PROGRAM PENDIDIKAN DAN
LATIHAN
a.
Pendidikan dan Pelatihan Bidang
Pemerintahan dan Politik
2014
60%
30,7
21,0
718,0
Terintegrasinya seluruh diklat bagi PNS Daerah untuk
menunjang penyelenggaraan pemerintahan, politik dan
penerapan SPM di daerah
Jumlah Grand Strategy penyelenggaraan diklat
Jumlah sosialisasi Grand Strategy penyelenggaraan
diklat
Jumlah daerah pelaksana Grand Strategy
penyelenggaraan diklat
II.L.010.23
1
1
K)
1 paket
K)
33 provinsi
42,3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
Jumlah camat peserta diklat teknis pemerintahan
150
K)
Jumlah provinsi/angkatan diklat penguatan
pemerintahan dan politik bagi anggota DPRD, pejabat
pemerintahan Provinsi dan Kabupaten dan Kota,
Kecamatan, Kelurahan dan Desa untuk mendukung
penyelenggaraan pemerintahan, politik dan SPM
33 Provinsi (52
Angkatan)
K)
Jumlah peserta orientasi pengenalan tugas bagi anggota
DPRD hasil Pemilu 2014
3,000
K)
3
K)
Jumlah angkatan diklat calon camat
8.
PROGRAM PENATAAN ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
a.
Pengembangan Sistem Adminstrasi
Kependudukan (SAK) Terpadu
2014
510
6.900,0
Terlaksananya tertib administrasi kependudukan dengan
tersedianya data dan informasi penduduk yang akurat dan
terpadu.
Jumlah kabupaten/kota yang memberikan Nomor Induk
Kependudukan (NIK) kepada setiap penduduk.
497
497
Jumlah penduduk yang menerima e-KTP berbasis NIK 4,2 juta jiwa di 6 kab/kota 172 juta jiwa di 497
dengan perekaman sidik jari
kab/kota
b.
Pengelolaan Informasi Manajemen
Kependudukan
Terlaksananya penataan sistem koneksi SIAK yang berbasis Jumlah koneksitas Kementerian/ Lembaga yang telah
NIK dengan sistem informasi Kementerian/Lembaga melalui mengembangkan data warehouse berbasis data
pembangunan dan pengembangan data warehouse berbasis kependudukan dengan data warehouse NIK Nasional.
data kependudukan dengan NIK Nasional
II.L.010.24
4 K/L
15 K/L
K)
K)
6.600 (Angka sementara
untuk 5 tahun. Kepastian
alokasi dana pertahun
menunggu penyelesaian
Grand Design )
148,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
Jumlah smart card atau dokumen lainnya yang
diterbitkan oleh Kementerian/ Lembaga yang telah
mengembangkan data warehouse berbasis data
kependudukan dengan NIK Nasional untuk
peningkatan pelayanan publik
c.
Penataan Kebijakan Perkembangan
Kependudukan
Terwujudnya Sistem Administrasi Kependudukan yang baik Jumlah daerah yang telah menetapkan perda sebagai
sebagai upaya reformasi pelayanan registrasi penduduk dan amanat UU No. 23 tahun 2006 dalam penyelenggaraan
pencatatan sipil.
administrasi kependudukan
Jumlah peraturan pelaksana UU No. 23 Tahun 2006
dan peraturan tentang penyelenggaraan registrasi
penduduk dan catatan sipil
9.
PROGRAM PEMBINAAN KESATUAN
BANGSA DAN POLITIK
Meningkatnya komitmen dan dukungan pemangku
Indeks Kinerja Lembaga Demokrasi
kepentingan terhadap berjalannya proses demokratisasi dan
Indeks Kesehatan Masyarakat Sipil
dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
Indeks Kebebasan Sipil
Fasilitasi Organisasi Politik dan
Kemasyaratan
Terlaksananya penyusunan kebijakan, fasilitasi dan
dukungan bagi peningkatan peran organisasi politik dan
kemasyarakatan
23
127 Kab/Kota
497 Kab/kota
4 Permendagri
18 permendagri
52,3*
70
-
3
75,7*
80
53*
70
Prosentase kebijakan/peraturan perundangan yang
dilaksanakan oleh pemda dan para pemangku
kepentingan
-
80%
Prosentase forum dialog publik yang efektif
-
80%
55%
100%
-
9 parpol
Indeks Hak-Hak Politik
a.
2014
-
1. Prosentase kemajuan rancangan revisi terbatas UU
Parpol
2. Jumlah parpol yang mendapatkan fasilitasi
peningkatan kapasitas
II.L.010.25
K)
15,4
625,8
184,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
3. Jumlah dokumen Indeks Kesehatan Masyarakat
Sipil
2014
-
1 Dokumen
K)
580 Ormas, LSM dan
LNL
2.580 Ormas, LSM
dan LNL
K)
55%
100%
6. Prosentase kemajuan penyusunan rumusan
kebijakan, perbaikan mekanisme dan prosedur
penyelenggaraan kebijakan publik yang melibatkan
masyarakat
-
100%
7. Prosentase kemajuan pengembangan Democracy
Trust Fund
-
85%
8. Jumlah laporan fasilitasi pertemuan, forum dan uji
publik untuk masukan penyusunan naskah akademis
dan draft RPP Insentif Perpajakan.
-
3 laporan (1 laporan
masukan hasil
pertemuan/forum, 1
laporan masukan
hasil uji publik, 1
laporan sosialisasi)
9. Prosentase kumulatif provinsi/ kabupaten/kota
yang mendapatkan sosialisasi dan fasilitasi
peningkatan peran FKUB
50%
85%
10. Jumlah dokumen evaluasi UU No 9 Tahun 1961
mengenai Pengumpulan Uang atau Barang
-
2
4. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang
mendapatkan peningkatan kapasitas
5. Prosentase kemajuan rancangan revisi UU No. 8
tahun 1985 tentang Ormas
II.L.010.26
K)
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
11. Jumlah publikasi best practices dan inovasi
praktek demokrasi
12. Prosentase kumulatif wilayah Indonesia yang
mendapatkan fasilitasi peningkatan peran forum publik
-
200
-
65%
13. Tahapan perumusan kebijakan yang mendorong
peran dan keberlanjutan organisasi politik dan
kemasyarakatan dan mendorong kerja sama organisasi
kemasyarakatan dengan pemda
Kajian PP tentang Partai
Lokal di Aceh
PP tentang Partai
Lokal di Aceh
Permendagri tentang
Permendagri tentang
Pelaksanaan Koordinasi
Pelaksanaan
Pemantauan Orang Asing
Koordinasi
dan Lembaga Asing
Pemantauan Orang
Asing dan Lembaga
Asing
Permendagri tentang
Permendagri tentang
Fasilitasi Pelayanan dan Fasilitasi Pelayanan
Pemantauan Tenaga Kerja dan Pemantauan
Orang Asing
Tenaga Kerja Orang
Asing
25% pemda bekerja sama 70 % pemda bekerja
dengan organisasi
sama dengan
masyarakat sipil
organisasi
masyarakat sipil
II.L.010.27
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
b.
Fasilitasi Penanganan Konflik
Terlaksananya penyusunan kebijakan dan fasilitasi
penanganan konflik
-
PP tentang Bantuan
Keuangan Parpol
-
Permendagri tentang
Pedoman
pelaksanaan
Bantuan Keuangan
Parpol
50%
18. Tingkat kepuasan pelayanan organisasi
kemasyarakatan, termasuk data basenya.
1. Prosentase kemajuan penetapan UU Penanganan
Konflik
2. Prosentase kumulatif provinsi/ kabupaten/kota yang
40%
mendapatkan fasilitasi pembentukan dan fasilitasi
pelembagaan penguatan forum dialog penyelesaian
konflik
3. Jumlah angkatan aparatur pemda yang
8
mendapatkan pendidikan dan pelatihan manajemen
konflik dan negosiasi
4. Jumlah wilayah yang mendapatkan fasilitasi
6 wilayah pasca konflik
penanganan konflik berkaitan dengan aspek
(NAD, Kalteng, Sulteng,
pemerintahan dan keamanan
Maluku, Maluku Utara
dan Papua Barat)
II.L.010.28
75%
100%
88,1
75%
48
8 wilayah pasca
konflik (NAD,
Kalteng, Sulteng,
Maluku, Maluku
Utara, Papua, Papua
Barat dan NTT)
·
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
Pengembangan Nilai-Nilai Kebangsaan
Terlaksananya penyusunan kebijakan, dukungan dan
fasilitasi pengembangan nilai-nilai kebangsaan
-
· 10 wilayah
potensi konflik
5 laporan puskomin
Jumlah dokumen laporan situasi daerah
1 laporan puskomin
6. Jumlah paket kerjasama dengan organisasi
masyarakat sipil dalam penanganan konflik
-
400 paket kerjasama
di 33 provinsi
1. Prosentase jumlah penyelesaian rumusan
kebijakan pengembangan nilai kebangsaan Indonesia
yang tepat waktu
-
87%
2.
-
· 4 Modul (3
Modul Wawasan
Kebangsaan dan 1
Modul Bingkai
Kebangsaan)
5.
c.
16 wilayah rawan
konflik
·
Jumlah modul pengembangan nilai kebangsaan
II.L.010.29
K)
K)
50,4
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
-
K)
· 3 Modul ( 1
Modul Pembauran
Kebangsaan, 1
Modul Pancasila
sebagai Dasar
Negara dan Ideologi
Bangsa, 1 Modul
Ketahanan Bangsa)
-
II.L.010.30
· 3 Modul Bela
Negara
K)
K)
· 2 Modul (1
Modul
Pengembangan NilaiNilai Pranata Sosial,
1 Modul
Pengembangan NilaiNilai Budaya)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
d. Pembinaan dan Pengembangan Budaya
Politik
Terlaksananya penyusunan kebijakan, dukungan dan
fasilitasi pengembangan budaya politik yang berdasarkan
pada 4 pilar negara (Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka
Tunggal Ika, dan NKRI)
2014
3. Jumlah forum sosialisasi pengembangan nilai
kebangsaan untuk pemuda, perempuan, aparatur
pemerintah
4. Jumlah peserta TOT/peningkatan kapasitas kader
pembauran
-
85
K)
-
196 orang dari 28
provinsi
K)
1. Prosentase penyusunan rumusan kebijakan
pembinaan dan pengembangan budaya politik yang
akuntabel dan tepat waktu
-
90%
2. Prosentase penyusunan rumusan kebijakan
pendidikan perdamaian yang akuntabel dan tepat waktu
-
82,50%
3. Jumlah paket kerja sama pembinaan dan
pengembangan budaya politik di wilayah miskin,
terisolasi, perbatasan dan kaum marjinal
-
536
K)
4. Jumlah paket kerja sama sosialisasi perundangundangan dan cinta tanah air
-
536 paket kerjasama
di 33 provinsi
K)
5. Jumlah provinsi yang mendapatkan fasilitasi
pengembangan kelompok kerja demokrasi dan
pendampingan pusat pendidikan kewarganegaraan
33 provinsi
33 provinsi
-
25 provinsi
6. Jumlah akumulasi provinsi yang membangun dan
memperkuat pusat pendidikan kewarganegaraan/politik
rakyat
II.L.010.31
98,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
7. Jumlah materi/modul pendidikan politik bagi calon
pemilih pemula
e.
Lembaga Perwakilan dan Partisipasi Politik
Terlaksananya penyusunan kebijakan, dukungan dan
fasilitasi lembaga perwakilan dan partisipasi politik
2014
3 Modul tentang
Pendidikan Politik bagi
calon pemilih Pemula
15 Modul tentang
Pendidikan Politik
bagi calon pemilih
Pemula
1. Prosentase penyusunan rumusan kebijakan
fasilitasi lembaga perwakilan dan pengembangan
partisipasi politik yang akuntabel dan tepat waktu
50%
90%
2. Prosentase penyusunan mekanisme partisipasi
politik rakyat dalam keterlibatan penyusunan kebijakan
publik dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan
yang akuntabel dan tepat waktu
50%
90%
3. Prosentase pelaksanaan fasilitasi hubungan kerja
antar pemerintah dengan lembaga perwakilan
50%
90%
-
12
75%
95%
1
5
100%
100%
50%
100%
4.
Jumlah forum komunikasi politik
5. Prosentase laporan pemantauan dan pelaporan
perkembangan politik yang tepat waktu
6. Jumlah dokumen evaluasi sistem dan pelaksanaan
pemilihan umum
7. Prosentase kemajuan penetapan rancangan revisi
UU No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara
Pemilihan Umum
9. Prosentase kemajuan penyusunan rancangan revisi
terbatas UU No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR,
DPD dan DPRD
II.L.010.32
K)
68,5
K)
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
10.
PENINGKATAN SARANA DAN
PRASARANA APARATUR
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Terpenuhinya sarana dan prasarana sesuai kebutuhan dan
terlaksananya pengelolaan sarana dan prasarana
kementerian.
2014
10. Prosentase kemajuan penyusunan rancangan
revisi terbatas UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu
Anggota DPR, DPD dan DPRD
50%
100%
11. Prosentase kemajuan penyusunan rancangan
revisi terbatas UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden
50%
100%
12. Jumlah paket kerja sama dengan organisasi
masyarakat sipil dalam peningkatan partisipasi politik
perempuan
-
400
Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung
pelaksanaan Tupoksi Sekretariat Jenderal dan
Kementerian Dalam Negeri untuk kategori fasilitas
tertentu.
Persentase pembangunan sarana dan prasarana kampus
IPDN Daerah.
11.
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian sebagai bahan
rekomendasi perumusan kebijakan.
Persentase hasil penelitian dan pengembangan yang
ditindaklanjuti.
12.
PENGAWASAN DAN PENINGKATAN
AKUNTABILITAS APARATUR
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi aparatur Persentase tingkat ketaatan aparatur terhadap
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan meningkatnya
pelaksanaan tugas dan fungsi di unit kerja lingkup
transparansi dan akuntabilitas keuangan.
Kemendagri
Persentase tingkat ketaatan aparatur terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan
pemerintahan di provinsi
II.L.010.33
K)
1.735,0
25% (4 daerah)
100%
45%
65%
181,0
80%
90%
200,0
80%
90%
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TARGET
No
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
13.
PENDIDIKAN KEPAMONGPRAJAAN
Tersedianya kader aparatur Pemerintahan Dalam Negeri
yang professional dan berkualitas pada derajat program
vokasi, akademik dan profesi.
Persentase tingkat penyelesaian kasus-kasus dan
pengaduan khusus atas Petunjuk Menteri di unit kerja
lingkup Kemendagri dan Provinsi serta
Kabupaten/Kota tertentu.
Peningkatan jumlah lulusan pendidikan kader dengan
predikat “Dengan Pujian” dan atau “cum laude”.
Peningkatan rata-rata nilai pendidikan (pengajaran,
pelatihan, dan pengasuhan)
80%
4% dari jumlah praja
5% dari jumlah praja
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
* indeks Demokrasi Indonesia Tahun 2007
II.L.010.34
1.262,6
Naik 2,5% (0,1 dari skala Naik 2,5% (0,1 dari
4)
skala 4) dari kondisi
tahun 2013
Nilai rata-rata > 2
TOTAL ALOKASI KEMENDAGRI 2010-2014
2014
80%
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
Nilai rata-rata > 2
67.155,4
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LUAR NEGERI
No
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
1.
1.1
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
INDIKATOR
2014
200,1
Program Peningkatan Hubungan dan
Politik Luar Negeri melalui Kerjasama
ASEAN
Meningkatnya peran dan kepemimpinan
Indonesia dalam pembentukan Komunitas
ASEAN di bidang politik dan keamanan,
ekonomi, dan sosial budaya.
1. % prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diadopsi
80%
80%
2. % dukungan dan partisipasi masyarakat domestik terhadap
pembentukan komunitas ASEAN 2015
100%
100%
Kerjasama ASEAN bidang Politik dan
Keamanan
Terlaksananya peran Indonesia dalam
mewujudkan komunitas ASEAN di bidang
Politik dan Keamanan
1. Jumlah pertemuan/kegiatan/seminar/sidang yang diikuti
oleh Indonesia
2. Terlaksananya grand design nasional pelaksanaan Cetak
Biru Politik-Keamanan ASEAN
68
350
Penjabaran kerangka
implementasi Cetak Biru
Politik-Keamanan ASEAN
80% terlaksana
7
33
K)
10
38
K)
2
11
K)
3. Jumlah provinsi/wilayah daerah yang telah memperoleh
sosialisasi tentang Cetak Biru ASEAN bidang Politik dan
Keamanan
4. Jumlah pelaksanaan kegiatan terkait dengan dukungan RI
kepada Timor Leste dalam upaya menjadi anggota ASEAN.
5. Jumlah kegiatan terkait pelaksanaan Pertemuan Resmi
ASEAN dan Persiapan Indonesia menjadi Ketua ASEAN
pada 2013.
II.L.011.1
K)
43,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LUAR NEGERI
No
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
1.2
Kerjasama ASEAN bidang Ekonomi
Terlaksananya peran Indonesia dalam
mewujudkan komunitas ASEAN di bidang
ekonomi dengan karakteristik utama pasar
tunggal dan basis produksi, kawasan ekonomi
berdaya saing tinggi, kawasan dengan
pembangunan ekonomi yang merata dan
kawasan yang terintegrasi penuh dengan
ekonomi global
Kerjasama ASEAN bidang Fungsional
Terlaksananya peran Indonesia dalam
mewujudkan komunitas ASEAN di bidang
Sosial Budaya
2014
1. % partisipasi Indonesia dalam
pertemuan/kegiatan/seminar/sidang
100 % keikutsertaan dalam
sidang, dan 76 kertas posisi
100 % keikutsertaan
dalam sidang,dan 407
kertas posisi
K)
2. % partisipasi dalam upaya menjaga sentralitas ASEAN
dalam hubungan ekonomi dengan mitra wicara (sidang
dengan mitra wicara)
100 % keikutsertaan dalam
sidang, dan 20 kertas posisi
100 % keikutsertaan
dalam sidang, dan 100
kertas posisi
K)
8 kegiatan, di Pulau Jawa
40 kegiatan di Pulau
Jawa, Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi,
Bali, Nusa Tenggara,
Maluku dan Papua
K)
1. Jumlah pertemuan/kegiatan/seminar/sidang yang diikuti
oleh Indonesia
2. Jumlah pertemuan koordinasi kerjasama
Fungsional/Sosial-Budaya ASEAN dalam rangka ASEAN
Senior Official Committee mengenai ASCC di luar negeri
38
195
K)
2
11
K)
3. Jumlah rapat koordinasi teknis dengan instansi teknis
terkait dalam rangka persiapan sidang terkait kebijakan
politik luar negeri
4. Jumlah kegiatan sosialisasi perkembangan isu-isu di
bidang Sosial-Budaya dalam kerangka ASEAN kepada
masyarakat
5. % provinsi yang telah memperoleh sosialisasi mengenai
Cetak Biru Sosial-Budaya ASEAN kepada masyarakat dan
guru SMP/SMA
4
22
K)
5 kali kegiatan sosialisasi dan
1 kali event internasional
22 kali kegiatan
sosialisasi dan 7 kali
event internasional
100% (33 provinsi)
K)
3. Jumlah kegiatan dalam rangka meningkatkan pemahaman
publik mengenai integrasi ekonomi ASEAN
1.3
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
INDIKATOR
II.L.011.2
20% (7 propinsi dari 33
propinsi)
K)
21,7
22,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LUAR NEGERI
No
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
1.4
2.
2.1
Kerjasama ASEAN dengan Mitra
Wicara dan Antar Kawasan
Program Peningkatan Peran dan
Diplomasi Indonesia di Bidang
Multilateral
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
INDIKATOR
2014
Terlaksananya peran Indonesia dalam
mewujudkan Kawasan ASEAN yang Dinamis
dan Outward-Looking (kerjasama ASEANAustralia, China, Canada, Uni Eropa, India,
Jepang, Selandia Baru, Republik Korea, Rusia,
Amerika Serikat, ASEAN+3, negara-negara
East Asia Summit, PBB, Gulf Cooperation
Council, MERCOSUR, dan Pakistan
1. Jumlah pertemuan/sidang dalam rangka implementasi
kesepakatan kerjasama di bidang politik, ekonomi, sosial
budaya
60
300
K)
2. Jumlah kegiatan dalam rangka meningkatkan pemahaman
publik mengenai hubungan ASEAN dengan Mitra Wicara
serta perkembangan dan tindak lanjut implementasi Plan of
Action kerjasama ASEAN dengan Mitra Wicara
4
22
K)
Meningkatnya peran dan diplomasi Indonesia
dalam penanganan isu multilateral
1. Tingkat keberhasilan rekomendasi/ gagasan Pemri yang
diterima dalam sidang terkait penanganan isu-isu multilateral
dan pemajuan kerjasama multilateral
70%
70%
2. Tingkat dukungan lintas sektoral dalam penanganan isuisu multilateral dan implementasi kesepakatan multilateral
80%
80%
3. Tingkat keberhasilan pencalonan pemerintah/ individu
dalam keanggotaan/jabatan pada badan di berbagai fora
internasional
1. Jumlah prakarsa Indonesia untuk mendorong reformasi
Dewan Keamanan PBB.
2. Jumlah posisi pemri yang disampaikan dalam sidang
internasional
60%
60%
4
20
K)
10
50
K)
3. Jumlah koordinasi teknis
19
119
K)
4. Jumlah partisipasi Indonesia pada sidang internasional
7
35
K)
5. Jumlah penyelenggaraan pertemuan internasional
(Indonesia sebagai tuan rumah)
-
3
K)
Kerjasama Multilateral terkait Isu
Terlaksananya partisipasi Indonesia dalam
Keamanan Internasional, Senjata
forum kerja sama multilateral
Pemusnah Massal dan Senjata
Konvensional, Penanggulangan
Kejahatan Lintas Negara dan Terorisme
II.L.011.3
14,6
1.787,5
20,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LUAR NEGERI
No
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
2.2
2.3
2.4
2.5
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
INDIKATOR
2014
Kerjasama Multilateral Dalam Rangka Terlaksananya partisipasi Indonesia dalam
Pemajuan dan Perlindungan HAM serta forum kerja sama multilateral tentang pemajuan
Penanganan Isu Kemanusiaan
dan perlindungan HAM serta penanganan isu
kemanusiaan termasuk penanganan isu residual
Timor-Timur, dan penanganan isu kemanusiaan
pada tingkat nasional
1. Jumlah koordinasi teknis
28
196
K)
2. Jumlah penyelenggaraan pertemuan/kerjasama
internasional
3. Jumlah partisipasi Indonesia pada sidang internasional
12
60
K)
4
226
K)
4. Jumlah posisi Pemri yang disampaikan dalam sidang
internasional
5
227
K)
Kerjasama Multilateral Terkait Isu
Perdagangan, Perindustrian, Investasi,
dan HAKI
1. Jumlah posisi Pemri yang disampaikan dalam sidang
internasional
17
107
K)
2. Jumlah koordinasi teknis
21
109
K)
3. Jumlah penyelenggaraan pertemuan/kerjasama
internasional
4. Jumlah partisipasi Indonesia dalam sidang internasional
2
10
K)
10
60
K)
8
40
K)
52
260
K)
2
6
K)
27
135
K)
22
107
K)
16
80
K)
-
2
K)
23
133
K)
Terlaksananya partisipasi Indonesia dalam
setiap forum kerja sama multilateral tentang
Perdagangan, Perindustrian, Investasi, dan
HAKI
Kerjasama Multilateral Terkait Isu
Terlaksananya partisipasi Indonesia dalam
Pembangunan Ekonomi, Keuangan, dan setiap forum kerja sama multilateral tentang
Lingkungan Hidup
pembangunan ekonomi, keuangan, dan
lingkungan hidup serta pembangunan sektoral
Kerjasama Multilateral Terkait Isu
Sosial Budaya dan Organisasi
Internasional Negara Berkembang
Terlaksananya partisipasi Indonesia dalam
setiap forum kerja sama multilateral tentang
sosial budaya dan organisasi internasional
negara berkembang
1. Jumlah Posisi pemri yang disampaikan dalam sidang
internasional
2. Jumlah koordinasi teknis
3. Jumlah penyelenggaraan pertemuan/kerjasama
internasional
4. Jumlah partisipasi Indonesia dalam sidang regional dan
multilateral
1. Jumlah posisi Pemri yang disampaikan dalam sidang
internasional
2. Jumlah koordinasi teknis
3. Jumlah penyelenggaraan pertemuan/kerjasama
internasional
4. Jumlah partisipasi Indonesia dalam sidang internasional
II.L.011.4
40,0
22,8
26,3
32,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LUAR NEGERI
No
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
5. Jumlah pertemuan tentang LSM Asing
6. Tersusunnya grand design kerjasama Selatan-Selatan
3.
3.1
3.2
2014
20
106
-
Tersusunnya grand
design kerjasama
Selatan-Selatan
Program Pemantapan Hubungan dan
Meningkatnya kerjasama RI dengan negaraPolitik Luar Negeri serta Optimalisasi
negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika
Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan
Afrika
1. % prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diadopsi
70%
70%
2. Tingkat kelancaran hubungan dan kerjasama bilateral di
berbagai bidang.
80%
80%
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Terlaksananya peran Indonesia dalam
Negeri di Kawasan Asia Timur dan
kerjasama di bidang politik, keamanan,
Pasifik
ekonomi, dan sosial budaya dengan negaranegara di kawasan Asia Timur dan Pasifik
1. % fasilitasi penyelenggaraan kerjasama
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Terlaksananya peran Indonesia dalam
Negeri di Kawasan Asia Selatan dan
kerjasama di bidang politik, keamanan,
Tengah
ekonomi, dan sosial budaya dengan negaranegara di kawasan Asia Selatan dan Tengah
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
INDIKATOR
K)
215,7
100%
100%
2. Jumlah dokumen implementasi kesepakatan
15
82
K)
3. Jumlah kunjungan/pernyataan dukungan Kepala
Negara/Pemerintahan dan Pejabat Tinggi dari/ke negaranegara di kawasan Asia Timur dan Pasifik
4. Jumlah rekomendasi/prakarsa Indonesia dalam
mendukung upaya perdamaian di kawasan Asia Timur dan
Pasifik
5. % fasilitasi untuk sidang/pameran/forum bisnis (Trade,
Tourism and Investment )
6. Tingkat penanganan isu illegal migrant dan human
traficking serta isu-isu lainnya
7. Jumlah pelaksanaan koordinasi teknis
4
51
K)
5
14
K)
100%
100%
25%
25%
30
200
1. % fasilitasi penyelenggaraan kerjasama
27,8
K)
100%
100%
2. Jumlah dokumen implementasi kesepakatan
8
52
K)
3. Jumlah kunjungan/pernyataan dukungan Kepala
Negara/Pemerintahan dan Pejabat Tinggi dari/ke negaranegara di kawasan Asia Selatan dan Tengah
8
46
K)
II.L.011.5
18,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LUAR NEGERI
No
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
3.3
3.4.
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Terlaksananya peran Indonesia dalam
Negeri di Kawasan Sub Sahara Afrika kerjasama di bidang politik, keamanan,
ekonomi, dan sosial budaya dengan negaranegara di kawasan Sub Sahara Afrika
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Terlaksananya peran Indonesia dalam
Negeri di Kawasan Timur Tengah
kerjasama di bidang politik, keamanan,
ekonomi, dan sosial budaya dengan negaranegara di kawasan Timur Tengah
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
INDIKATOR
2014
K)
4. Jumlah rekomendasi/prakarsa Indonesia dalam
mendukung upaya perdamaian di kawasan Asia Selatan dan
Tengah
2
16
5. % fasilitasi untuk sidang/pameran/forum bisnis (Trade,
Tourism and Investment )
100%
100%
6. Tingkat penanganan isu illegal migrant dan human
traficking serta isu-isu lainnya
7. Jumlah koordinasi teknis
25%
25%
30
200
1. % fasilitasi penyelenggaraan kerjasama
100%
100%
2. Jumlah dokumen implementasi kesepakatan
3
24
K)
3. Jumlah kunjungan/pernyataan dukungan Kepala
Negara/Pemerintahan dan Pejabat Tinggi dari negara-negara
di kawasan Sub Sahara Afrika dan pernyataan dukungan
resmi dari negara-negara kawasan Sub Sahara Afrika
terhadap NKRI
17
92
K)
4. Jumlah rekomendasi/prakarsa Indonesia dalam
mendukung upaya perdamaian di kawasan Sub Sahara Afrika
4
24
K)
5. % fasilitasi untuk sidang/pameran/forum bisnis (Trade,
Tourism and Investment )
6. Jumlah koordinasi teknis
100%
100%
30
200
1. % fasilitasi penyelenggaraan kerjasama
100%
100%
2. Jumlah dokumen implementasi kesepakatan
8
52
K)
3. Jumlah kunjungan/pernyataan dukungan Kepala
Negara/Pemerintahan dan Pejabat Tinggi dari negara-negara
di kawasan Timur Tengah dan pernyataan dukungan resmi
dari negara-negara kawasan Timur Tengah terhadap NKRI
12
63
K)
II.L.011.6
K)
22,4
K)
18,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LUAR NEGERI
No
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
4. Jumlah rekomendasi/prakarsa Indonesia dalam
mendukung upaya perdamaian di kawasan Timur Tengah
(Palestina, Irak, Lebanon dan Sudan)
5. % fasilitasi untuk sidang/pameran/forum bisnis (Trade,
Tourism and Investment )
6. Jumlah koordinasi teknis
3.5
4.
4.1
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Terlaksananya peran Indonesia dalam
Negeri Melalui Kerjasama Intra
kerjasama di bidang politik, keamanan,
Kawasan Asia Pasifik dan Afrika
ekonomi, dan sosial budaya di berbagai forum
Kerjasama Intra Kawasan Asia Pasifik dan
Afrika (APEC, ARF, ACD, NAASP, AMED,
SwPD, PIF, IOR-ARC, CTI, BIMP-EAGA,
IMT-GT, dll)
Program Optimalisasi Diplomasi Terkait Meningkatnya diplomasi bidang hukum dan
perjanjian internasional
dengan Pengelolaan Hukum dan
Perjanjian Internasional
Optimalisasi Diplomasi terkait dengan
Perjanjian Politik, Keamanan
Kewilayahan dan Kelautan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
INDIKATOR
2014
K)
6
38
100%
100%
30
200
K)
68
372
K)
100%
100%
8
48
K)
4. Jumlah penyelenggaraan sidang/sosialisasi/seminar
mengenai kebijakan luar negeri RI
10
60
K)
5. Jumlah prakarsa/inisiatif/rekomendasi Indonesia yang
diterima
6. Jumlah koordinasi teknis
11
61
K)
K)
1. Jumlah partisipasi Indonesia pada sidang/pertemuan
2. Tingkat penyampaian posisi Delri dalam mencegah
pencantuman isu separatisme di Indonesia dalam dokumen
akhir sidang
3. Jumlah dokumen implementasi kesepakatan
40
270
1. Tingkat kemajuan perundingan yang terkait dengan
masalah perbatasan (kualitatif)
20%
100%
2. Tingkat kepastian perumusan perjanjian internasional
yang melindungi kepentingan nasional
100%
100%
14
70
K)
13
65
K)
6
30
K)
Terselenggaranya penguatan diplomasi melalui 1. Jumlah telaahan dalam proses perumusan dan pelaksanaan
optimalisasi perjanjian politik, keamanan,
kebijakan dan politik luar negeri
kewilayahan dan kelautan
2. Jumlah telaahan terhadap persoalan-persoalan hukum
internasional
3. Jumlah pelaksanaan ratifikasi, penerapan hukum,
penyelesaian sengketa hukum, dan perjanjian internasional
II.L.011.7
41,0
166,2
64,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LUAR NEGERI
No
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
245
K)
12
60
K)
Penyusunan Rancangan
Dokumen tentang Ocean
Policy
Tersedianya dokumen
tentang Ocean Policy
1. % prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diadopsi
70%
70%
2.Tingkat kelancaran hubungan dan kerjasama bilateral di
berbagai bidang.
80%
80%
12
74
K)
19
99
K)
6
40
K)
15
89
K)
100%
100%
90
482
K)
-
32
K)
6. Tersusunnya dokumen tentang Ocean Policy
5.1
Program Pemantapan Hubungan dan
Politik Luar Negeri serta Optimalisasi
Diplomasi di kawasan Amerika dan
Eropa
Meningkatnya kerjasama di berbagai bidang
antara RI dengan negara-negara dan organisasi
intrakawasan di kawasan Amerop
2014
49
4. Jumlah standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, dan
pemberian bimbingan teknis, serta evaluasi pembuatan
perjanjian internasional
5. Jumlah pelaksanaan perundingan yang terkait dengan
pembuatan perjanjian bilateral, regional, dan multilateral
antara RI-Malaysia, Filipina, Singapura, Timor Leste,
Vietnam, dan Palau
5
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
INDIKATOR
1. Jumlah penyelenggaraan pertemuan di Indonesia
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Terlaksananya peran Indonesia dalam
Negeri di Kawasan Amerika Utara dan kerjasama di bidang politik, keamanan,
2. Jumlah penyelenggaraan pertemuan di negara-negara
Tengah
ekonomi, dan sosial budaya dengan negarakawasan Amerika Utara dan Tengah
negara di Kawasan Amerika Utara dan Tengah
3. Jumlah kunjungan pejabat tinggi dan senior dari/ke
negara-negara di kawasan Amerika Utara dan Tengah
4. Jumlah dokumen implementasi kesepakatan
5. % fasilitasi untuk pameran/forum bisnis di bidang
ekonomi, perdagangan, investasi dan pariwisata
6. Jumlah koordinasi teknis (interdep)
7. Jumlah keikut sertaan dalam pameran dan kegiatan
kebudayaan di negara-negara Amerika Utara dan Tengah
II.L.011.8
163,7
11,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LUAR NEGERI
No
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
5.2
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Terlaksananya peran Indonesia dalam
1. Jumlah penyelenggaraan pertemuan di Indonesia
Negeri di Kawasan Amerika Selatan dan kerjasama di bidang politik, keamanan,
2. Jumlah penyelenggaraan pertemuan di negara-negara
Karibia
ekonomi, dan sosial budaya dengan negarakawasan Amerika Selatan dan Karibia
negara di kawasan Amerika Selatan dan Karibia
3. Jumlah kunjungan pejabat tinggi dari/ke negara-negara di
kawasan Amerika Selatan dan Karibia
4. Jumlah dokumen implementasi kesepakatan
5. % fasilitasi untuk pameran/forum bisnis di bidang
ekonomi, perdagangan, investasi dan pariwisata
6. Jumlah koordinasi teknis (interdep)
7. Jumlah keikut sertaan dalam pameran dan kegiatan
kebudayaan di negara-negara Amerika Selatan dan Karibia
5.3
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Terlaksananya peran Indonesia dalam
Negeri di Kawasan Eropa Barat
kerjasama di bidang politik, keamanan,
ekonomi, dan sosial budaya dengan negaranegara di kawasan Eropa Barat
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
INDIKATOR
2014
4
16
K)
6
32
K)
5
31
K)
11
59
K)
100%
100%
30
144
K)
1
25
K)
1. Jumlah penyelenggaraan pertemuan di Indonesia
8
42
K)
2. Jumlah penyelenggaraan pertemuan di negara-negara
kawasan Eropa Barat
3. Jumlah kunjungan tingkat pejabat tinggi dari/ke negaranegara di kawasan Eropa Barat
4. Jumlah dokumen implementasi kesepakatan
7
42
K)
10
55
K)
K)
9
48
100%
100%
6. Jumlah koordinasi teknis (interdep)
35
187
K)
7. Jumlah keikut sertaan dalam pameran dan kegiatan
kebudayaan di negara-negara Eropa Barat
2
26
K)
5. % fasilitasi untuk pameran/forum bisnis di bidang
ekonomi, perdagangan, investasi dan pariwisata
II.L.011.9
10,9
10,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LUAR NEGERI
No
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
5.4
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Terlaksananya peran Indonesia dalam
Negeri di Kawasan Eropa Tengah dan
kerjasama di bidang politik, keamanan,
Timur
ekonomi, dan sosial budaya dengan negaranegara di Kawasan Eropa Tengah dan Timur
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Terlaksananya peran Indonesia dalam
Negeri Melalui Kerjasama Intrakawasan kerjasama di bidang politik, keamanan,
Amerika dan Eropa
ekonomi, dan sosial budaya di Organisasi
Intrakawasan Amerika dan Eropa
2014
1. Jumlah penyelenggaraan pertemuan di Indonesia
5
30
K)
2. Jumlah penyelenggaraan pertemuan di negara-negara
kawasan Eropa Tengah dan Timur
3. Jumlah kunjungan tingkat pejabat tinggi dari/ke negaranegara di kawasan Eropa Tengah dan Timur
5
33
K)
2
13
K)
4. Jumlah dokumen implementasi kesepakatan
10
61
K)
100%
100%
5. % fasilitasi untuk pameran/forum bisnis di bidang
ekonomi, perdagangan, investasi dan pariwisata
6. Jumlah koordinasi teknis (interdep)
5.5
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
INDIKATOR
25
137
K)
1. Jumlah kerjasama yang disepakati antara RI melalui
kerjasama intrakawasan Amerika dan Eropa
2. Jumlah prakarsa/rekomendasi Indonesia dalam kerjasama
FEALAC
3. Jumlah prakarsa/rekomendasi Indonesia dalam kerjasama
ASEM
11
64
K)
6
34
K)
4
20
K)
4. Jumlah penyelenggaraan sidang/pertemuan dalam rangka
optimalisasi diplomasi intrakawasan Amerika dan Eropa
12
65
K)
5. Jumlah sidang/pertemuan yang dihadiri dalam rangka
optimalisasi diplomasi intrakawasan Amerika dan Eropa
37
195
K)
6. % fasilitasi untuk pameran/forum bisnis di bidang
ekonomi, perdagangan, investasi dan pariwisata dalam
kerjasama intra kawasan
7. Jumlah koordinasi teknis (interdep)
100%
100%
30
165
K)
8. Jumlah keikutsertaan dalam pameran dan kegiatan
kebudayaan di kawasan Amerika dan Eropa
2
12
K)
II.L.011.10
10,7
24,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LUAR NEGERI
No
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
INDIKATOR
2010
2014
6
Program Pengkajian dan Pengembangan Meningkatnya Kualitas Pengkajian dan
% rekomendasi kebijakan politik luar negeri yang
Kebijakan Luar Negeri
Pengembangan Kebijakan di Bidang Hubungan ditindaklanjuti sebagai kebijakan Kementerian Luar Negeri
dan Politik Luar Negeri RI
70%
100%
108,2
7
Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Keprotokolan dan
Kekonsuleran
Peningkatan perlindungan dan
pelayanan WNI/BHI di Luar Negeri
100%
100%
1.249,4
5
35
K)
24
120
K)
-
14998
7.1
Meningkatnya kualitas pelayanan keprotokolan Tingkat pelayanan keprotokolan, kekonsuleran, fasilitas
dan kekonsuleran
diplomatik dan perlindungan WNI/BHI yang memadai dan
tepat waktu
Terlaksananya pelayanan dan perlindungan
1. Jumlah pertemuan dengan negara sahabat terkait
WNI/BHI
perlindungan WNI/BHI dengan negara lain
2. Jumlah Citizen Services yang diperkuat
Jumlah WNI/TKI yang memperoleh fasilitas di
penampungan
4. Jumlah WNI/TKI yang direpatriasi
3.
5.
Jumlah WNI/TKI yang dideportasi
6. % pemberian bantuan hukum (advokasi dan lawyer) bagi
WNI terutama tenaga kerja wanita
7. Jumlah laporan monitoring dan evaluasi pelayanan dan
perlindungan WNI/TKI
8. Jumlah sosialisasi untuk PJTKI tentang pelayanan dan
perlindungan WNI di luar negeri
9. Jumlah koordinasi dengan instansi terkait baik di dalam
maupun di luar negeri
10. Tersedianya database mengenai penyebaran WNI
terdaftar di seluruh perwakilan di luar negeri
11. Jumlah buku saku/leaflet tentang informasi pelayanan
dan perlindungan WNI di luar negeri
12. Jumlah kota yang menjadi program diseminasi
perlindungan WNI melalui media elektronik
13. Jumlah tayangan iklan tentang pelayanan dan
perlindungan WNI/BHI di luar negeri
II.L.011.11
-
14998
K)
-
24020
K)
-
100%
-
96
K)
3
15
K)
65
390
K)
Database WNI/BHI di
seluruh perwakilan
Database WNI/BHI di
seluruh perwakilan
1
9
K)
15
125
K)
6
76
K)
1.120,3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LUAR NEGERI
No
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
8.
8.1
Program Optimalisasi Informasi dan
Diplomasi Publik
Penguatan Citra Indonesia Melalui
Diplomasi Publik
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
INDIKATOR
Meningkatnya kualitas informasi dan diplomasi 1. Tingkat keandalan konten dan metode penyebaran
publik
informasi tentang Indonesia
2. Tingkat persepsi positif masyarakat internasional terhadap
Indonesia
3. Tingkat pemahaman publik Indonesia tentang pentingnya
diplomasi
Terselenggaranya kegiatan pemberian
1. Jumlah koordinasi dalam rangka meningkatkan kualitas
dukungan publik di dalam dan luar negeri bagi diplomasi publik
pelaksanaan politik luar negeri RI
2. Tingkat penyelesaian legal matters Museum KAA
3. Jumlah pelaksanaan kegiatan dalam rangka diplomasi
publik, baik di dalam negeri maupun di luar negeri khususnya
terkait isu demokrasi, interfaith dialogue, global media
dialogue, dan cultural exchange
4. Jumlah penyelenggaraan pertemuan internasional di
bidang diplomasi publik
II.L.011.12
2014
100%
100%
Baik
Baik
Baik
Baik
3 kali Updates from the
Regions
22 kali Updates from the
Regions
50 % Penyelesaian Legal
Matters MKAA Bandung
100 % Penyelesaian
Legal Matters MKAA
Bandung
120
21
1 kali penyelenggaraan BDF 5 kali penyelenggaraan
BDF(48 rangkaian
(3 rangkaian kegiatan Bali
kegiatan Bali
Democracy Forum :
Democracy Forum :
workshop, BDF EGPM,
workshop, BDF EGPM,
BDF , operasionalisasi
BDF, operasionalisasi
Sekretariat IDP, Publikasi)
Sekretariat IDP,
Publikasi)
311,8
K)
K)
K)
115,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LUAR NEGERI
No
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
8.2
9
Penguatan Citra Indonesia Melalui
Kerjasama Teknik
Terlaksananya kebijakan di bidang kerjasama
teknik yang berkualitas
Program Peningkatan Pengawasan dan Meningkatnya Kualitas Pengawasan pada
Akuntabilitas Kementerian Luar Negeri Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
INDIKATOR
2014
5. Jumlah diseminasi informasi mengenai kebijakan luar
negeri dan pelaksanaan tugas Kementerian Luar Negeri dan
Perwakilan RI di luar negeri kepada publik dalam dan luar
negeri.
20
117
K)
6. Jumlah Promosi dan Community Outreach Museum
KAA
7. Revitalisasi Museum KAA (tergantung dari penyelesaian
legal matters MKAA)
8
40
K)
100 % Revitalisasi Museum
KAA
100 % Revitalisasi
Museum KAA
1. Jumlah koordinasi dalam rangka meningkatkan kualitas
penyelenggaraan kerjasama teknik
-
28
K)
2. Jumlah pelaksanaan kegiatan kerjasama teknis di
berbagai bidang dengan negara-negara sahabat.
2
10
K)
3. Jumlah pelaksanaan kegiatan kerjasama teknik yang
diberikan Indonesia dalam rangka kerjasama Selatan-Selatan
7
27
K)
4. % Penguatan entitas untuk melakukan koordinasi dan
100%
sinergi antar lembaga dalam melaksanakan kerjasama SelatanSelatan
1. Opini audit BPK
Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP)
2. % pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan rencana
75%
II.L.011.13
32,0
100%
Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP)
90%
124,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LUAR NEGERI
No
TARGET
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp. Miliar)
10
Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kementerian Luar Negeri
Meningkatnya dukungan manajemen dan teknis % penyelenggaraan dukungan manajemen yang profesional,
pelaksanaan diplomasi Indonesia
akuntabel (sesuai peraturan perundangan), efisien (tepat
sasaran) dan efektif (tepat guna)
70%
90%
24.455,9
11
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Kementerian Luar Negeri
Meningkatnya kualitas dukungan sarana dan
prasarana Kementerian Luar Negeri
100%
100%
2.072,8
Tingkat dukungan sarana dan prasarana aparatur
Kementerian Luar Negeri
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN LUAR NEGERI 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.011.14
30.855,6
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERTAHANAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
A. DEPHAN
1.
Program dukungan Manajemen dan pelak- Meningkatnya pelaksanaan manajemen yang terintegrasi Persentase manajemen yang terintegrasi dan akuntabel
sanaan tugas teknis lainnya UO. Dephan
dan akuntabel berdasarkan data yang up-to-date dan akurat berdasarkan data yang up-to-date dan akurat di lingkungan
di lingkungan Dephan
Dephan
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
80%
80%
279.862,5
5.750,4
Persentase satuan kerja mencapai target kinerjanya dgn
administrasi yg akuntabel sesuai SOP
Mewujudkan teknologi dan sumber daya pertahanan sesuai Persentase sarana dan prasarana pertahanan memenuhi
kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara kebutuhan dan standar mutu, sesuai kemajuan IPTEK serta
mandiri
dikem-bangkan secara mandiri
90%
90%
78,5
25%
25%
111,9
a
Penelitian, dan pengembangan alat peralatan Terwujudnya model dan/ atau prototype alat pera-latan Persentase prototype alat peralatan pertahanan matra darat,
pertahanan
pertahanan matra darat, matra laut dan matra udara yang matra laut dan matra udara yang mampu dikembangkan secara
sesuai kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara mandiri
mandiri
30%
30%
19,3
4.
Program Pendidikan dan Pelatihan Dephan/TNI
Terlaksananya pendidikan dan pelatihan Dephan/TNI Persentase lulusan yang profesional melalui Diklat yang
memenuhi standar mutu, menerapkan kemajuan IPTEK memenuhi standar mutu dan menerapkan kemajuan IPTEK
serta mampu menjawab tantangan tugas untuk
menghasilkan lulusan yang profesional
75%
75%
456,8
a
Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya Badiklat Dephan
Meningkatnya perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
pelaporan berdasarkan data yang up-to-date dan akurat
secara terintegrasi akuntabel dan tepat waktu dilingkungan
Badiklat Dephan
Presentase perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
pelaporan berdasarkan data yang up-to-date dan akurat secara
terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu dilingkungan Badiklat
Dephan
90%
90%
95,7
b.
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Pertahanan Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi bidang pertahanan Persentase lulusan yang menguasai pengetahuan bidang
pertahanan
Program Strategi Pertahanan
Terwujudnya kebijakan strategi pertahanan negara yang Persentase rumusan kebijakan strategi pertahanan negara yang
terintegrasi dalam menghadapi ancaman, gangguan, terintegrasi dalam menghadapi ancaman, gangguan, hambatan,
hambatan, tantangan dan peluang baik nasional, regional tantangan dan peluang baik nasional, regional dan global
dan global
40%
43%
230,1
50%
50%
219,3
2.
3.
5.
Program Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur Dephan
Program Penelitian dan Pengembangan Dephan
Meningkatnya kinerja dan akuntabilitas aparatur Dephan
II.L.012.1
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERTAHANAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
a
Analisa Strategis
Terlaksananya prediksi ancaman, gangguan, hambatan, Persentase cakupan prediksi ancaman, gangguan, hambatan,
tantangan dan peluang baik nasional, regional dan global tantangan dan peluang baik nasional, regional dan global
secara tepat waktu dengan data yang up-to-date dan akurat secara tepat waktu dengan data yang up-to-date dan akurat
40%
40%
40,2
b.
Perumusan Kebijakan Strategis dan Kebijakan
Implementatif
Tersusunnya kelengkapan kebijakan pertahanan negara Presentase kelengkapan kebijakan pertahanan negara yang
yang mampu memenuhi kebutuhan
nasional dan mampu memenuhi kebutuhan nasional dan tantangan global
tantangan global serta diimplementasikan secara sinergis serta diimplementasikan secara sinergis lintas sektor
lintas sektor
45%
45%
40,2
6.
Program Perencanaan Umum dan Penganggaran Terwujudnya perencanaan umum dan penganggaran Persentase perencanaan umum dan penganggaran pertahanan
Pertahanan
pertahanan yang terintegrasi, akuntabel, tepat waktu dan yang terintegrasi, akuntabel, tepat waktu dan mampu
mampu memenuhi kebutuhan
memenuhi kebutuhan
50%
50%
2.020,3
7.
Program Potensi Pertahanan
50%
50%
162,6
a
Pembinaan kesadaran bela negara
Indeks penerapan nilai-nilai bela negara pada masyarakat
25%
25%
19,7
Persentase terbentuknya komponen cadangan sesuai postur
perta-hanan secara akuntabel
Jumlah komponen pendukung secara terintegrasi dengan data
yang up-to-date, akurat dan siap digunakan
20%
20%
17,6
20%
20%
20,1
b.
c.
Meningkatnya masyarakat, sumber daya alam/ buatan dan Persentase seluruh masyarakat, sumber daya alam/buatan dan
sarana prasarana nasional berdaya guna secara optimal sarana prasarana nasional berdaya guna secara optimal dalam
dalam rangka penyelenggaraan pertahanan negara
rangka penyelenggaraan pertahanan negara
Terlaksananya penerapan nilai-nilai bela negara pada
masyarakat
Pembentukan dan pembinaan komponen
Terbentuknya komponen cadangan sesuai postur
cadangan
pertahanan secara akuntabel
Penataan dan Pembinaan Komponen Pendukung Tertata dan terbinanya komponen pendukung secara
terintegrasi dengan data yang up-to-date, akurat dan siap
digunakan
8.
Program Kekuatan Pertahanan
Terwujudnya kekuatan pertahanan negara yang mampu Persentase kekuatan pertahanan negara yang mampu
mengidentifikasi, menangkal, menindak ancaman secara mengidentifikasi, menangkal, menindak ancaman secara
terintegrasi dan tepat waktu
terintegrasi dan tepat waktu
30%
30%
251,7
9.
Program Manajemen pembangunan sarana
prasarana pertahanan
Meningkatnya industri, sarana dan prasarana pertahanan Presentase industri, sarana dan prasarana pertahanan yang
yang memenuhi kebutuhan dan standar mutu, sesuai memenuhi kebutuhan dan standar mutu, sesuai kemajuan
kemajuan IPTEK serta dikembangkan secara mandiri
IPTEK serta dikembangkan secara mandiri
40%
40%
1.134,2
a
Pembangunan sarana dan prasarana pertahanan
di wilayah perbatasan
Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana pertahanan di Persentase kecukupan jumlah sarana dan prasarana kebijakan
wilayah perbatasan
pertahanan di wilayah perbatasan
10%
14%
12,9
II.L.012.2
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERTAHANAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
SASARAN
INDIKATOR
Program Pengembangan teknologi dan industri
pertahanan
Penyusunan Rencana induk, master plan dan
road map revitalisasi industri pertahanan
Konsolidasi RPJMN 2010-2014 beserta RKP,
Penguatan basis pendanaan, dan Perumusan
Kerangka Pendanaan 5 tahun
Meningkatnya jumlah kebutuhan Alutsista produksi dalam
negeri terpenuhi secara bertahap
Tersusunnya rencana pengembangan & pengadaan alutsista
TNI dan Alut Polri 2010 – 2014
Tersusunnya mekanisme pendanaan Industri Pertahanan
dalam negeri yang bersifat multiyears
Persentase penggunaan potensi kebutuhan Alutsista produksi
dalam negeri terpenuhi secara bertahap
Dokumen rencana pengembangan dan pengadaan
20%
22%
50%
100%
K)
0,0
Rumusan pendanaan Industri Pertahanan Dalam Negeri yang
bersifat multiyears
100%
100%
K)
0,0
c.
Revisi Keppres 80 Tahun 2003 untuk
mendukung revitalisasi industri pertahanan
Tersedianya payung hukum untuk mendukung revitalisasi
industri pertahanan
Ditetapkannya Keppres Pengadaan barang dan jasa
100%
100%
K)
0,0
d.
Identifikasi teknologi – Alutsista TNI dan Alut
POLRI yang dibutuhkan dalam PJP I
Tersedianya data kemampuan produksi alutsista TNI dan
Alut Polri oleh Industri Pertahanan dalam Negeri
Jumlah item produk alutsista TNI dan Alut Polri yang mampu
diproduksi oleh Industri Pertahanan dalam Negeri
25%
100%
K)
0,0
e.
Tersedianya badan Clearing House lintas bidang dan lintas
KL
Terwujudnya model dan/atau prototype alat peralatan
pertahanan matra darat, laut, dan udara yang sesuai dengan
kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara
mandiri
Efisiensi dan Efektivitas pengadaan Alutsista TNI dan Alut
POLRI
Jumlah model dan /atau prototype alat peralatan pertahanan
matra darat, laut, dan udara yang sesuai dengan kemajuan
IPTEK dan mampu dikembangkan secara mandiri
100%
100%
K)
0,0
f.
Pembentukan Komite Kebijakan Industri
Pertahanan sebagai Clearing House
Refocusing, intensifikasi dan kolaborasi R & D
30%
30%
0,0
g.
Produksi Alutsista Industri dalam negeri
Meningkatnya produksi Alutsista industri dalam negeri
Jumlah produksi Alutsista industri dalam negeri
20%
25%
7.100,0
2010
10.
a.
b.
II.L.012.3
2014
7.100,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERTAHANAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
I.
1.
MABES TNI
Program dukungan manajemen dan pelaksaan
tugas teknis lainnya integratif
Terlaksananya fungsi dukungan manajemen dan tugas
teknis dalam rangka pencapaian sasaran pembinaan
kekuatan dan kemampuan menuju Minimum Essential
Force (MEF).
a.
Penyelenggaraan administrasi dan perawatan
personel integratif
Melaksanakan pemenuhan hak-hak prajurit dan PNS TNI
berupa pembayaran gaji, honorarium dan tunjangan serta
lembur yang dapat diterima secara tepat waktu dan tepat
jumlah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2.
Program penggunaan kekuatan pertahanan
integratif
Tercapainya tingkat kesiapan Alutsista, non Alutsista,
organisasi, doktrin, fasilitas dan sarana prasarana serta
kekuatan pendukung, tegaknya hukum dan terjaganya
keamanan wilayah laut yurisdiksi nasional.
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
a. Prosentase kualitas dan kuantitas penyelenggaraan
administrasi dan perawatan personel.
100%
100%
b. Prosentase kualitas dan kuantitas penyelenggaraan
fungsi.
c. Prosentase kualitas dan kuantitas penyelenggaraan
pemelihara/perawatan perkantoran integratif.
70%
73%
60%
62%
d. Prosentase kualitas dan kuantitas operasional
perkantoran integratif.
e. Prosentase kualitas dan kuantitas pengembangan sistem
dan evaluasi kinerja integratif.
70%
72%
60%
62%
Prosentase pemenuhan hak-hak prajurit dan PNS TNI berupa
pembayaran gaji, honorarium, dan tunjangan serta lembur yang
dapat diterima secara tepat waktu dan tepat jumlah sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
100%
100%
3.599,7
a. Prosentase kualitas dan kuantitas penyelenggaraan
Operasi Militer untuk Perang (OMP).
50%
52%
8.328,7
b. Prosentase kualitas dan kuantitas penyelenggaraan
Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
50%
52%
c. Prosentase kualitas dan kuantitas penyelenggaraan
operasi Gaktib Yustisi.
d. Prosentase kualitas data intelijen dan pelaksanaan
pengamanan.
e. Prosentase kualitas dan kuantitas pemberdayaan potensi
nasional menjadi kekuatan wilayah pertahanan.
45%
47%
45%
47%
45%
47%
II.L.012.4
14.432,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERTAHANAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
a.
b.
c.
d.
Operasi Militer untuk Perang (OMP).
Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Ops Gaktib dan Ops Yustisi.
Operasi intelijen Setrategis
Terlaksananya tugas OMP secara efektif
Terlaksananya tugas OMSP secara efektif
Meningkatnya kondisi ketertiban di daerah rawan.
Dapat ditangkalnya ATHG pertahanan negara.
e.
Operasi Pemberdayaan Wilayah Pertahanan
Terselenggaranya operasi wilayah pertahanan
3
Program Modernisasi Alutsista/ NonAlutsista/Sarpras Integratif
Meningkatnya modernisasi dan peningkatan Alutsista dan
fasilitas/Sarpras dalam rangka pencapaian sasaran
pembinaan kekuatan serta kemampuan TNI menuju MEF
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Jumlah dan cakupan wilayah penyelenggaraan OMP
Jumlah dan cakupan wilayah penyelenggaraan OMSP
Prosentase kualitas dan kuantitas operasi Gaktib.
Prosentase kualitas dan kuantitas data intelijen dan
pengamanan yang dibutukan
Prosentase kualitas dan kuantitas pembinaan wilayah
pertahanan nasional
a. Peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah
Alutsista.
b. Peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah NonAlutsista.
c. Peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah
Amunisi.
d. Peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah Alat
Khusus/ Fungsional.
e. Peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah
Alkom/Matsus Komlek.
f. Peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah
Fasilitas dan Sarpras.
Prosentase kecukupan Bekal Pokok MKK.
90%
30%
45%
45%
92%
32%
47%
47%
6.132,0
1.485,0
95,6
267,6
45%
47%
54,7
10%
13%
9.159,0
23%
26%
20%
23%
30%
33%
25%
28%
20%
23%
36%
38%
194,0
a
Pengadaan MKK
Peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah munisi.
b.
Pengadaan Munisi Khusus
Prosentase kecukupan Munisi Khusus
36%
38%
356,3
c.
Pengadaan MKB
Peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah munisi
khusus
Peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah MKB
Prosentase kecukupan Bekal Pokok MKB
63%
65%
679,8
d.
Pengadaan Alutsista Strategis Integratif
Percepatan peningkatan kemampuan Alutsista Integratif.
Prosentase pencapaian MEF Integratif
10%
14%
5.872,6
II.L.012.5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERTAHANAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
4
Program Profesionalisme Prajurit Integratif.
Terwujudnya profesionalisme dan satuan dalam rangka
pencapaian sasaran pembinaan kekuatan dan kemampuan
menuju MEF
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
1.434,9
a. Prosentase kualitas dan kuantitas latihan.
b. Prosentase kualitas dan kuantitas hasil latihan bersama
dengan negara sahabat.
c. Prosentase kualitas dan kuantitas hasil kerja sama militer
internasional.
d. Prosentase kualitas dan kuantitas pendaftaran dan seleksi.
30%
30%
32%
32%
25%
27%
30%
32%
e. Prosentase kualitas dan kuantitas pendidikan pertama.
50%
52%
f. Prosentase kualitas dan kuantitas pendidikan
pengembangan umum.
g. Prosentase kualitas dan kuantitas pendidikan umum.
40%
42%
40%
42%
h. Prosentase kualitas dan kuantitas pendidikan
spesialisasi/profesi & latihan.
Menguji kemampuan unsur-unsur TNI dan diarahkan untuk Prosentase kecukupan porsi dan jenis latihan kesiapsiagaan.
menyiapkan unsur TNI dalam rangka tugas OMP dan
OMSP.
45%
47%
20%
22%
47,9
a
Latihan kesiapsiagaan Ops
b.
Latihan Pembinaan Balakpus TNI
Memelihara serta meningkatkan kemampuan dan
Prosentase kecukupan porsi dan jenis latihan Balakpus
kesiapsiagaan satuan untuk mendukung tugas pokok satuan.
20%
22%
37,2
c.
Latihan Pratugas Operasi
Meningkatkan dan menguji kemampuan unsur-unsur TNI
yang akan melaksanakan tugas ke daerah rawan dan
perbatasan dalam bentuk latihan Pratugas Operasi.
Prosentase kecukupan porsi dan jenis latihan pratugas
20%
22%
7,8
d.
Pembangunan Sarana Prasarana Profesionalisme Tercukupinya fasilitas profesionalisme personel secara
Personel Integratif.
minimum.
Prosentase jumlah kecukupan fasilitas pendidikan kesehatan
perumahan sarana prajurit.
15%
17%
265,8
II.L.012.6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERTAHANAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
C.
1
TNI AD
Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Matra Darat
60%
62%
60%
62%
c. % Terwujudnya akuntabilitas dan optimalisasi kinerja
serta laporan keuangan
Tercapainya tingkat kesiapan Alutsista dan Fasilitas/Sarpras % Kesiapan kekuatan dan kemampuan Matra Darat
dalam rangka pencapaian sasaran pembinaan kekuatan dan
kemampuan TNI AD menuju MEF
45%
47%
30%
32%
15.035,6
40%
45%
731,9
Terwujudnya kekuatan dan kemampuan TNI AD menuju
Minimum Essetial Force (MEF)
a. % Peningkatan kinerja dan profesionalitas personel Matra
Darat.
b. % Peningkatan kemampuan operasional perkantoran.
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
80.269,5
2
Program Dukungan Kesiapan Matra Darat
a.
Penyelenggaraan Intelijen dan Pengamanan
Matra Darat
Kesiapan kekuatan dan kemampuan matra darat
3
Program Modernisasi Alutsista dan Non
Alutsista/Sarana dan Prasarana Matra Darat
Terlaksananya modernisasi dan peningkatan Alutsista dan % Peningkatan / penambahan alutsista, non alutsista, fasilitas
Fasilitas/ Sarpras dalam rangka pencapaian sasaran
serta sarpras Matra Darat terhadap MEF
pembinaan kekuatan serta kemampuan TNI Angkatan Darat
menuju MEF
20%
22%
19.956,7
a.
Pengadaan / Penggantian Kendaraan Tempur
Terlaksananya modernisasi dan peningkatan Alutsista
Ranpur dalam rangka pencapaian sasaran pembinaan
kekuatan serta kemampuan TNI Angkatan Darat menuju
MEF
% Prosentase peningkatan dan penambahan Ranpur terhadap
MEF.
20%
25%
491,1
b.
Pengadaan / Penggantian Pesawat Terbang
(Sabang)
% Prosentase peningkatan dan penambahan Sabang terhadap
Terlaksananya modernisasi dan peningkatan Alutsista
MEF.
Pesud/Rotary Wing dalam rangka pencapaian sasaran
pembinaan kekuatan serta kemampuan TNI Angkatan Darat
menuju MEF
20%
25%
217,2
c.
Pengadaan / Penggantian Senjata dan Munisi
Terlaksananya modernisasi dan peningkatan Senjata Berat % Prosentase peningkatan dan penambahan Senjata dan munisi
terhadap MEF.
dan Senjata Ringan dalam rangka pencapaian sasaran
pembinaan kekuatan serta kemampuan TNI Angkatan Darat
menuju MEF
20%
25%
567,6
d.
Pengadaan Alutsista Strategis Matra Darat
Percepatan Modernisasi Alutsista melaui PLN
15%
23%
16.357,0
% Kecukupan Operasi Pengamanan Personel, Material dan
Dokumen serta Efektifitas dan Efesiensi Deteksi Dini
% Pencapaian MEF matra Darat
II.L.012.7
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERTAHANAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
4
Program Peningkatan Profesionalisme Personel
Matra Darat
Terwujudnya profesionalisme personel dan satuan dalam
rangka pencapaian sasaran pembinaan kekuatan dan
kemampuan TNI AD menuju MEF
% Pemenuhan kebutuhan personel sesuai TOP/DSPP/DSP.
30%
35%
3.246,9
a.
Latihan Matra Darat
Terwujudnya profesionalisme personel dan satuan dalam
rangka pencapaian sasaran pembinaan kekuatan dan
kemampuan TNI AD menuju MEF
% Ketepatan Frekuensi Latihan perorangan dan satuan secara
rutin dan terjdawal.
25%
30%
681,9
b.
Pembangunan Sarana-Prasarana Profesionalisme
Personel Matra Darat
TNI AL
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Matra Laut
Tercukupinya fasilitas profesionalisme personel secara
minimum
% jumlah kecukupan fasilitas pendidikan-kesehatanperumahan-asrama prajurit
10%
15%
389,6
Meningkatnya kedisiplinan dan profesionalitas Personel
TNI AL, kelancaran penyelenggaraan operasional
perkantoran, serta akuntabilitas dan optimalisasi kinerja
Persentase pemenuhan dan peningkatan dukungan umum dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya, meliputi :
41%
44%
49%
54%
23.423,2
32%
41%
8.793,8
C.
1.
2.
Dukungan Kesiapan Matra Laut
Administrasi perawatan personel.
Pelayanan kesehatan.
Fungsi Kepolisian Militer.
Pembinaan dan dukungan hukum.
Administrasi Personel.
Fasilitas dan sarana prasarana Pangkal-an.
Administrasi perbekalan dan dukungan bekal.
Penerangan Pasukan dan Penerangan Umum.
Administrasi Umum.
Pengelolaan Keuangan serta Adminis-trasi Perencanaan dan
Penganggaran.
Pengawasan dan Pemeriksaan.
Kemampuan dan kekuatan TNI AL meningkat dan siap
operasional mendukung pelaksanaan tugas, serta
meningkatnya daya tangkal dan daya gentar pertahanan
negara di laut
II.L.012.8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERTAHANAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
Intelijen
dan
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
a.
Penyelenggaraan
Matra Laut
Pengamanan Meningkatnya produk/data intelijen baik secara kualitas Persentase keakurasian dan kelengkapan deteksi dan analisis
maupun kuantitas serta meningkatnya pengamanan sesuai AGHT secara akuntable dan tepat waktu.
standar
65%
84%
94,9
b.
Penyelenggaraan Operasi Matra Laut dan Peningkatan penegakan hukum dan penjagaan keamanan di Persentase wilayah laut yurisdiksi nasional yang bebas
Penegakan Hukum serta Penjagaan Keamanan di wilayah laut yuridiksi nasional serta kesiapsiagaan operasi pelanggaran hukum dan gangguan keamanan serta
wilayah Laut Yuridiksi Nasional
TNI AL.
kesiapsiagaan operasi TNI AL secara akuntabel dan tepat
waktu.
48%
65%
200,8
c.
Penyelenggaraan Surta Hidros
40%
54%
26,5
30%
38%
25.745,4
Peningkatan penyelenggaraan Surta Hidros Matra Laut
Persentase kesiapan dan kelengkapan data dan informasi Hidrooseanografi secara akuntabel dan tepat waktu.
Persentase kesiapan dan penambahan material/bekal alutsista
dan non alutsista serta fasilitas dan sarana prasarana pertahanan
negara matra laut.
3.
Modernisasi Alutsista dan non Alutsista serta Kemampuan dan kekuatan TNI AL meningkat dan siap
Pengembangan Fasilitas dan Sarana Prasarana operasional mendukung pelaksanaan tugas, serta
Pertahanan Negara Matra Laut
meningkatnya daya tangkal dan/atau daya gentar sistem
pertahanan negara di laut
a.
Peningkatan / pengadaan Alpung, KRI, KAL, Peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah Alpung, Persentase kesiapan dan penambahan Alpung, KRI, KAL,
Ranpur dan Rantis
KRI, KAL, Ranpur dan Rantis
Ranpur dan Rantis secara akuntabel dan tepat waktu.
40%
45%
657,3
b.
Peningkatan / pengadaan Pesud dan sarana Peningkatan kesiapan dan penambahan
prasarana Penerbangan TNI AL.
sarana prasarana Penerbangan TNI AL.
40%
45%
159,7
c.
Pengadaan Alutsista Strategis Matra Laut
14%
22%
20.315,9
4.
Peningkatan Profesionalisme Personel Matra
Laut
Persentase penambahan material Alutsista strategis TNI AL
secara akuntabel dan tepat waktu.
Kinerja organisasi semakin meningkat dan diawaki oleh Persentase kesiapan personel dan satuan TNI AL dalam
personel yang berkualitas, profesional sesuai SKP dan melaksanakan tugas.
dengan jumlah yang mencukupi sesuai DSP
58%
62%
2.116,4
a.
Penyelenggaraan Latihan Operasi Matra Laut
Peningkatan kemampuan personel dan satuan TNI AL Persentase kesiapan dan keberhasilan operasi TNI AL secara
dalam melaksanakan tugas operasi TNI AL.
mandiri, gabungan dan bersama secara akuntable dan tepat
waktu.
70%
75%
345,5
b.
Pembangunan Fasilitas dan sarana prasarana Tercukupinya
Fasilitas
profesionalisme Matra Laut
profesionalisme Matra Laut.
40%
45%
318,9
Pesud beserta Persentase kesiapan dan penambahan Pesawat Udara TNI AL
beserta sarana prasarana Penerbangan TNI AL dalam
mendukung tugas operasi secara akuntabel dan tepat waktu.
Percepatan pengadaan Alut-sista Strategis Matra Laut
dan
sarana
prasarana Persentase kesiapan fasilitas
dan sarana prasarana
profesionalisme matra laut secara akuntabel dan tepat waktu.
II.L.012.9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERTAHANAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
D.
1
2
TNI AU
Program Dukungan Manajemen dan
Meningkatnya kedisiplinan dan profesionalisme, kelancaran a. Meningkatnya kedisiplinan dan sikap profesionalitas
personel matra udara
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Matra Udara operasional perkantoran, akuntabilitas, dan optimalisasi
kinerja/laporan
b. Kelancaran penyelenggaraan operasional perkantoran.
Dukungan Kesiapan Matra Udara
Tercapainya tingkat kesiapan alutsista, non alutsista,
organisasi, doktrin, fasilitas dan sarana presarana serta
kekuatan pendukung matra udara
a.
Penyelenggaraan OMSP Matra Udara
Peningkatan penyelenggaraan operasi militer selain perang
Matra Udara dan penegakan hukum serta penjagaan
keamanan di wilayah yuridiksi nasional
b.
Penyelenggaraan Intelijen dan Pengamanan
Matra Udara
Penyelenggaraan Surta
Peningkatan penyelenggaraan intelijan dan pengamanan
matra udara
Peningkatan penyelenggaraan Surta
3
Modernisasi Alutsista dan non Alutsista serta
Pengembangan Fasilitas dan Sarpras Matra
Udara
Terlaksananya modernisasi dan peningkatan Alutsista dan
Fasilitas/Sarpras dalam rangka pencapaian sasaran
pembinaan kekuatan serta kemampuan TNI AU menuju
MEF
a.
Peningkatan/pengadaan Pesawat udara
c.
b.
c.
Peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah Pesawat
udara
Peningkatan/pengadaan Radar dan Alat Komlek Peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah Radar
Lainnya
dan Alat Komlek Lainnya
Pengadaan Alutsista Strategis Matra Udara
Percepan peningkatan alutsista strategis matra udara
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
55%
57%
70%
72%
c. Akuntabilitas dan optimalisasi kinerja serta laporan
keuangan
a.
% tingkat kesiapan kekuatan dan kemampuan tni
angkatan udara
b.
Menurunnya angka pelanggaran hukum dan gangguan
keamanan di udara.
Jumlah dan cakupan wilayah penyelenggaraan OMSP Matra
Udara
50%
52%
20%
22%
30%
32%
30%
35%
5,6
% kualitas dan kuantitas data intelijen dan pengamanan yang
dibutuhkan
% kualitas dan kuantitas produk Surta untuk kepentingan
Militer
Prosentase peningkatan/ penambahan alutsista, non alutsista,
fasilitas serta sarpras matra udara
35%
40%
21,8
30%
35%
12,5
15%
17%
34.823,7
15%
46%
7.796,9
10%
40%
4.616,8
10%
32%
19.996,4
% Peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah Pesawat
udara terhadap MEF.
% Peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah Radar
dan Alat Komlek Lainnya terhadap MEF.
% peningkatan total alutista strateis matra udara terhadap MEF.
II.L.012.10
11.982,1
2.776,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERTAHANAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
4
Peningkatan Profesionalisme Personel Matra
Udara
Terpenuhinya profesionalisem personel matra udara sesuai
DSP, peningkatan, dan kesiapan personel
% kualitas dan kuantitas latihan tingkat L.U.M.P-1 s.d.
L.U.M.P-4 Matra Udara
30%
32%
1.052,7
a.
Latihan Matra Udara
Terlaksananya kegiatan latihan operasi Matra Udara
30%
35%
232,2
b.
Pembangunan Sarana-Prasarana Kesejahteraan
Personel Matra Udara
Tercukupinya fasilitas kesejahteraan personel secara
minimum
% kualitas dan kuantitas latihan tingkat L.U.M.P-1 s.d.
L.U.M.P-4 Matra Udara
% jumlah kecukupan fasilitas perumahan-asrama prajurit
20%
25%
261,3
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN PERTAHANAN 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.012.11
279.862,5
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
1.
Program Peningkatan Pelayanan dan
Pengawasan Keimigrasian.
2014
Seluruh pengawasan dan penindakan dilakukan secara Persentase hasil pengawasan yang ditindaklanjuti
konsisten untuk menjamin kepastian hukum.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
2.081,0
Seluruh unit kerja memenuhi standar pelayanan prima Persentase target kinerja yang terpenuhi
dan mencapai target kinerjanya dengan administrasi
yang akuntabel.
1.1.
Kegiatan pelayanan dokumen perjalanan visa
dan fasilitas keimigrasian.
Peningkatan pelayanan dokumen perjalanan, visa dan
fasilitas keimigrasian.
Persentase Penerbitan persetujuan visa yang
memenuhi standar dengan data akurat.
Persentase Kebijakan pemberian paspor RI yang
memenuhi standar dengan data akurat.
Persentase Pemberian paspor TKI Timur Tengah
yang memiliki standar.
Jumlah dan jenis fasilitas keimigrasian yang
diberikan memenuhi standar.
Persentase Kebijakan pemberian izin
keimigrasian yang memenuhi standar dengan
data akurat.
II.L.013.1
80%
85%
35,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
1.2.
Persetujuan izin tinggal dan status keimigrasian. Peningkatan pelayanan pemberian izin tinggal dan
status keimigrasian dengan waktu yang lebih singkat
dan berbiaya rendah.
Persentase persetujuan izin tinggal yang
diterbitkan.
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
85%
90%
2,9
95%
381,6
Persentase Persetujuan alih status yang
diterbitkan sesuai standar.
Jumlah persetujuan Surat Keterangan
Keimigrasian (SKIM) dan penelaahan status
kewarganegaraan yang diterbitkan sesuai
standar.
2
2.1
Program Administrasi Hukum Umum.
Seluruh unit kerja memenuhi standar pelayanan prima Persentase target kinerja yang terpenuhi
dan mencapai target kinerjanya dengan administrasi
yang akuntabel.
80%
Kegiatan administrasi badan hukum.
Peningkatan kualitas penyelenggaraan pelayanan jasa
badan hukum PT dan badan hukum sosial yang sesuai
standar dan akuntabel serta berbasis IT dengan waktu
yang lebih singkat dan berbiaya rendah.
Persentase adm pelayanan jasa hukum Perseroan
Tertutup yang sesuai standar dan akuntabel.
80%
Persentase adm pelayanan jasa hukum PT,
Lembaga Keuangan dan fasilitas penanaman
modal yang sesuai standar dan akuntabel.
80%
95%
Persentase adm pelayanan jasa hukum badan
hukum sosial yang sesuai standar dan akuntabel.
80%
94%
Persentase pengumuman dlm (tambahan Berita
Negara (TBN) secara tepat waktu dan persentase
layanan permohonan badan hukum berbasis IT
dengan data yang lengkap dan akurat.
80%
95%
II.L.013.2
95%
127,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
Persentase penyelesaian gugatan masy dan
pemberian pendapat hukum secara akuntabel.
3
3.1
3.2
Program Pembinaan/Penyelenggaraan HKI.
Terselenggaranya pembinaan dan penyelenggaraan
HKI
Penyelenggaraan Sistem Hak Cipta, Desain
Peningkatan kualitas system Hak Cipta, Desain
Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, dan Industri, Desain tata letak Sirkuit Terpadu, dan
Rahasia Dagang.
Rahasia Dagang yang memperoleh perlindungan
hukum dengan waktu yang lebih singkat dan biaya
rendah.
Penyelenggaraan Sistem Paten.
69%
2014
83%
Persentase target kinerja yang terpenuhi
400,9
Presentasi pendaftaran hak cipta Desain Industri,
Desaign Tata Letak Sirkuit Terpadu, dan Rahasia
Dagang.
20%
100%
Persentase administrasi kelengkapan dokumen
permohonan, mutasi dan lisensi Hak Cipta, Hak
Tata Letak Sirkuit Terpadu, Desain Industri dan
Rahasia Dagang yang sesuai standar.
20%
100%
20%
100%
20%
100%
20%
100%
20%
100%
20%
100%
Persentase administrasi klasifikasi dan
penyelesaian pemeriksaan substantif Desain
Industri yang sesuai standar.
Persentase pengumuman desain industri dan
penerbitan surat pendaftaran ciptaan, sertifikat
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu serta
sertifikat dan perpanjangan Desain Industri yang
sesuai standar.
Persentase pelayanan hukum di bidang Hak
Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu dan Rahasia Dagang yang sesuai
standar.
Peningkatan kualitas system paten yang memperoleh Persentase administrasi pemeriksaan substantif
perlindungan hukum dengan waktu yang lebih singkat sesuai standar.
dan biaya rendah.
Persentase administrasi penerbitan sertfikat
Paten dan pemeliharaan sesuai standar
II.L.013.3
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
8,6
14,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
3.3
Penyelenggaraan Sistem Merek dan Indikasi
Geografis.
Peningkatan kualitas system Merek dan Indikasi
Geografis dengan waktu yang lebih singkat dan biaya
rendah.
Persentase pelayanan hukum di bidang Paten
sesuai standar.
Presentasi pendaftaran Hak Merek dan Indikasi
Geografis.
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
20%
100%
20%
100%
17,4
Persentase unit kerja HKI yang terintegrasi
dalam aplikasi sistem informasi HKI yang
terjamin keamanannya.
20%
100%
57,7
Persentase unit kerja HKI dan kantor wilayah
yang terintegrasi melalui sistem jaringan
terintegrasi Kemenkumham.
Persentase informasi HKI yang dapat diakses
masyarakat secara on line 24 jam dengan data
yang up to date.
Persentase kelengkapan dokumentasi HKI secara
manual dan digital.
20%
100%
20%
100%
20%
100%
Persentase administrasi kelengkapan dokumen
permohonan Merek dan Indikasi Geografis,
perpanjangan, mutasi dan lisensi serta
pengklasifikasian Merek sesuai standar.
Persentase administrasi pemeriksaan substantif
Merek.
Persentase administrasi pemeriksaan substantif
Indikasi Geografis sesuai standar.
Persentase penerbitan sertifikat merek dan
Indikasi Geografis serta perpanjangan Merek
sesuai standar.
Persentase pelayanan hukum di bidang Merek.
3.4
Penyelenggaraan Sistem Teknologi Informasi
HKI
Peningkatan jumlah layanan HKI yang bisa diakses
masyarakat secara on line dengan sistem aplikasi dan
basis data yang akurat.
II.L.013.4
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
4
4.1
Program Pembentukan Hukum.
Kegiatan Perancangan Peraturan Perundangundangan.
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan mampu
menjawab kebutuhan masyarakat dan perkembangan
global secara tepat waktu.
Peningkatan kualitas RUU dan perat perundangundangan di bawah UU di DPR serta tenaga
fungsional Perancang PerUUan.
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
236,0
Persentase rancangan peraturan perundangundangan dibawah UU yang mampu menjawab
kebutuhan masyarakat dan perkembangan.
20%
100%
20%
100%
20%
100%
20%
100%
Persentase penyelesaian pembahasan rancangan
undang-undang di DPR secara tepat waktu.
Persentase tenaga fungsional perancang
peraturan perundang-undangan yang
mendapatkan kualifikasi dan promosi sesuai
standar secara tepat waktu dengan administrasi
yang akuntabel.
Persentase kelengkapan dokumentasi dan
pustaka bidang peraturan perundang-undangan
secara akurat dan up to date.
Persentase Pembenahan Peraturan Perundangundangan di bidang Pertanahan, tata ruang, dan
Lingkungan Hidup.
Persentase Peraturan perundang-undangan di
bidang mekanisme Perlindungan Saksi dan
Pelapor.
Persentase Peraturan Perundang-undangan yang
mendorong pemberantasan korupsi.
II.L.013.5
75,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
4.2
Kegiatan Harmonisasi Peraturan Perundangundangan.
Meningkatkan keharmonisan rancangan peraturan
perundang-undangan tingkat pusat bidang politik,
hukum, keamanan, keuangan, perbankan, industri,
perdagangan, sumber daya alam, riset, teknologi,
kesejahteraan rakyat yang harmonis.
Persentase rancangan peraturan perundangundangan tingkat pusat bidang politik, hukum
dan keamanan yang harmonis.
Persentase rancangan peraturan perundangundangan tingkat pusat bidang keuangan dan
perbankan yang harmonis.
Persentase rancangan peraturan perundangundangan tingkat pusat bidang industri dan
perdagangan yang harmonis.
Persentase rancangan peraturan perundangundangan tingkat pusat bidang kesejahteraan
rakyat yang harmonis.
Persentase Pembenahan Peraturan Perundangundangan di bidang Pertanahan, tata ruang, dan
Lingkungan Hidup.
Persentase Peraturan Perundang-undangan di
bidang mekanisme Perlindungan Saksi dan
Pelapor.
Persentase Peraturan Perundang-undangan di
bidang yang mendorong pemberantasan korupsi.
II.L.013.6
20%
2014
100%
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
38,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
4,3
5
5.1
Kegiatan fasilitasi perancangan peraturan
daerah.
Program Pembinaan Hukum Nasional.
Meningkatkan pemerintahan daerah (provinsi,
kab/kota) yang di petakan dan dipublikasikan
peraturan daerahnya dalam sistem informasi peraturan
daerah yang akurat dan up to date.
Tersusunnya hasil pengkajian; penelitian dan naskah
akademik peraturan perundang-undangan dalam
rangka mendukung efektifitas peraturan per-undangundangan.
Tersusunnya analisa, evaluasi, dan naskah akademik
Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Teknis,
Perencanaan Pembangunan Hukum, Analisa dan dalam rangka pembinaan dan pengembangan sistem
hukum nasional.
Evaluasi dan Penyusunan Naskah Akademik
Peraturan Perundang-undangan serta Kerjasama
Bidang Hukum dalam rangka pembinaan dan
pengembangan sistem hukum nasional.
Persentase pemerintahan daerah
(provinsi,kab/kota) yang dipetakan dan
dipublikasikan peraturan daerahnya dalam sistem
informasi peraturan daerah yang akurat dan up
to date .
Persentase pemerintahan daerah di wilayah I
yang memperoleh fasilitasi perancangan
peraturan daerah.
Persentase pemerintahan daerah di wilayah II
yang memperoleh fasilitasi perancangan
peraturan daerah.
Persentase pemerintahan daerah di wilayah III
yang memperoleh fasilitasi perancangan
peraturan daerah.
Persentase target kinerja yang terpenuhi
20%
Persentase Pemetaan kebutuhan hukum baik
ditingkat nasional maupun daerah secara
terintegrasi dan tepat waktu untuk jangka
panjang, menengah dan tahunan.
Tersusunnya Daftar RUU Prioritas Prolegnas
Pemerintah sejumlah 247 dan 50 % inventarisasi
Prolegda.
50%
Persentase penyusunan mekanisme Prolegnas
dan Prolegda yang mendukung perencanaan
pembangunan nasional.
II.L.013.7
2014
100%
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
9,0
239,8
85%
30,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Persentase kesesuaian RUU yang dibahas dengan
prioritas dalam Prolegnas.
5.2
Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Teknis,
Pengkajian dan Penelitian serta Pertemuan
Ilmiah dalam rangka pengem-bangan Sistem
Hukum Nasional.
Tersusunnya rekomendasi hasil penelitian di bidang
substansi hukum kelembagaan hukum dan budaya
hukum dalam rangka pengembangan system hukum
nasional.
Tersusunnya rekomendasi hasil:
- 60 kajian hukum.
- 4 kajian konstitusi
- 40 penelitian hukum.
- 75 naskah akade-mik
100%
5.3
Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Teknis,
Pengembangan Penyuluhan Hukum dan
Pembudayaan Kesadaran Hukum Nasional.
Meningkatnya peran masyarakat dalam proses
penyusunan peraturan perUUan.
Adanya forum komunikasi dan konsultasi
penyusunan naskah akademik peraturan
perundang-undangan.
100%
100%
100%
40,9
41,7
Persentase keterlibatan masyarakat dalam setiap
tahapan proses pembentukan peraturan
perundangan-undangan dan pemahaman dalam
pelaksanaannya.
6
6.1
6.2
Program Pembinaan dan Penyelenggaraan
Pemasyarakatan.
Pembinaan Penyelenggaran Kegiatan di bidang
Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan barang
Rampasan Negara.
Pembinaan Penyelenggaraan Kegiatan di bidang
Keamanan dan Ketertiban.
Terselenggaranya pembinaan dan penyelenggaraan
Permasyarakatan
Terkelolanya benda sitaan negara dan barang
rampasan perkara
Penyelenggaraan kegiatan di bidang keamanan dan
kertertiban yang berkualitas serta pengelolaan benda
sitaan Negara dan barang rampasan Negara.
Persentase target kinerja yang terpenuhi
Persentase benda sitaan negara dan barang
rampasan negara yang dikelola secara tepat
waktu dan akuntabel.
Persentase Lapas Rutan yang memenuhi standar
hunian dan keamanan.
Persentase penanganan kasus penyebaran
NAPZA kejahatan terorganisir dan pelanggaran
kode etik petugas pemasyarakatan di UPT PAS.
II.L.013.8
207,2
70%
90%
2,0
10%
30%
5,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Persentase pengaduan masyarakt maupun
tahanna dan warga binaan pemasyarakatan yang
ditidaklanjuti secara cepat dan tepat.
6.3
Pembinaan Penyelenggaraan Kegiatan di bidang Penyelenggaraan kegiatan di bidang kesehatan dan
Kesehatan dan Perawatan warga binaan
perawatan yang berkualitas.
Pemasyarakatan.
Persentase tahanan narapidana dan anak didik
pemasyarakatan yang memperoleh perawatan
dan pelayanan kesehatan sesuai standar
kesehatan.
Penurunan jumlah penyakit menular.
Persentase bayi, ibu hamil, ibu menyusui dan
kelompok resiko tinggi yang memperoleh
perlindungan secara tepat waktu dan akuntabel.
30%
50%
9,8
6.4
Pembinaan Penyelenggaran Kegiatan di Bidang Terlakasananya pembinaan terhadap tahanan dan
Pelayanan Tahanan dan Pembinaan Narapidana. narapidana yang tepat dan akuntabel.
Persentase tahanan dan narapidana yang
teregistrasi dan terklasifikasi secara tepat dan
akuntabel.
Persentase narapidana yang terserap di kegiatan
kerja secara tepat dan akuntabel.
Persentase narapidana yang memperoleh
pembinaan kepribadian secara tepat dan
akuntabel.
Persentasi anak didik pemasyarakatan yang
memperoleh pendidikan dan reintegrasi secara
tepat waktu dan akuntabel.
62%
82%
3,4
60%
80%
60%
90%
62%
82%
6.5
Pembinaan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Penyeleggaraan kegiatan Bimbingan Kemasyarakatan
Bimbingan Kemasyarakatan dan Anak.
dan Anak yang berkualitas.
Persentase anak didik pemasyarakatan yang
memperloleh pendampingan dan pembimbingan
secara tepat dan akuntabel.
II.L.013.9
7,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Persentase klien pemasyarakatan yang
memperoleh pembimbingan dan pengawasan
secara tepat dan akuntabel.
Persentase anak didik pemasyarakatan dan klien
pemasyarkatan yang mendapatkan litmas secara
tepat dan akuntabel.
7
Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur
Kementerian Hukum dan HAM.
7.1
Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen.
7.2
Kegiatan penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Teknis.
Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Fungsional HAM.
7.3
7.4
8
8.1
Kegiatan Pendidikan Kedinasan.
Program Perlindungan dan Pemenuhan HAM.
Kegiatan Kerjasama HAM.
Seluruh aparatur Hukum dan HAM memiliki
kompetensi yang sesuai dengan bidangnya dan
memperoleh pengembangan karir yang jelas.
Peningkatan kualitas SDM hukum dan HAM
Persentase target kinerja yang terpenuhi
Peningkatan kenerja lulusan diklat
kepemimpinan dan manajemen pada unit kerja.
92%
97%
38,0
Peningkatan kualitas SDM hukum dan HAM
Persentase peningkatan kinerja lulusan diklat di
bidang teknis pada unit kerjanya.
Persentase peningkatan kinerja lulusan diklat di
bidang fungsional dan HAM pada unit kerjanya.
92%
97%
37,0
92%
97%
40,6
Persentase lulusan yang menguasai ilmu dan
keahlian teknis pemasyarakatan.
Peningkatan kualitas SDM hukum dan HAM
Persentase lulusan yang menguasai ilmu dan
keahlian teknis keimigrasian.
Penyusunan Peraturan Perundang-undangan yang
Persentase peraturan perundang-undangan dan
berperspektif HAM dan Penyusunan kebijakan terkait kebijakan yang berperspektif HAM
pemajuan, dan pemenuhan Hak Asasi Manusia.
92%
97%
50,2
92%
97%
Peningkatan kerjasama dalam dan luar negeri dlm
rangka pemajuan HAM dan harmonisasi rangcangan
peraturan perundang-undanganan
100%
Peningkatan kualitas SDM hukum dan HAM
Peningkatan kualitas SDM hukum dan HAM
Persentase harmonisasi rancangan peraturan
peruundang-undangan dalam perspektif HAM
II.L.013.10
412,5
150,9
100%
9,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
dalam perspektif HAM serta Naskah Akademik
instrumen HAM internasional.
8.2
8.3
8.4
Kegiatan Penguatan HAM.
Kegiatan Diseminasi HAM.
Kegiatan Informasi HAM.
Presentasi KL pemerinta propinsi dan kabupaten/
kotamadya telah mengikuti pelatihan HAM.
Meningkatnya Kementerian/Lembaga, Pemerintah
Propinsi dan Kabupaten/Kota yang telah memperoleh
diseminasi HAM.
Informasi yang dapat diakses dari K/L, Provinsi dan
Kabupaten/Kota tentang HAM.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
Jumlah analisis laporan pelaksanaan instrument
HAM Internasional dan Naskah Akademik
instrumen HAM Internasional.
6 Inst. HAM Internasional
dan 2 N.A
6 Inst. HAM
Internasional dan 2
N.A
Jumlah kerjasama luar negeri dalam rangka
pemajuan HAM
10 Negara/ NGO;
10 Negara/ NGO;
Jumlah kerjasama dalam negeri dalam rangka
implementsi HAM/RAN HAM.
440 pusat dan daerah
440 pusat dan
daerah
Tersusunnya
pedoman
dan
standarisasi
kebijakan di semua bidang pembangunan yang
berperspektif HAM.
Persentase Kementerian/ Lembaga yang telah
melaksanakan kebijakan yang berperspektif
HAM.
Jumlah program pembelajaran HAM.
Jumlah bahan ajar HAM.
Jumlah fasilitator pelatihan HAM.
Jumlah pelatihan HAM.
Jumlah K/L atau daerah yang telah melaksanakan
RAN HAM.
Jumlah penyuluh HAM.
Jumlah evaluasi dan pengembangan diseminasi
HAM.
Jumlah data HAM yang diolah dari KL Propinsi
dan Kabupaten/Kota.
Jumlah evaluasi dan laporan tentang HAM.
Jumlah akses jalur informasi HAM melalui
penyediaan koneksi internet.
II.L.013.11
K)
10
50
10%
10%
40
10
200
50
34 kab/kota
34 kab/kota
136 penyuluh
34 kab/kota
680
34 kab/kota
K)
156
850
K)
156
850
K)
156
850
K)
10,0
K)
K)
8,0
7,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
9
Program Peningkatan Pengawasan dan
Peningkatan Akuntabilitas Aparatur
Kemenkumham.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Jumlah layanan informasi melalui media cetak
dan elektronik.
Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan Pengawasan Kinerja Inspektorat Wilayah I,
pelaporan dilakukan secara tepat waktu dan
Pengawasan Kinerja Inspektorat Wilayah II,
terintegrasi serta berdasarkan data yang akurat.
Pengawasan Kinerja Inspektorat Wilayah III,
Pengawasan Kinerja Inspektorat Wilayah IV,
Seluruh unit kerja memenuhi standar pelayanan prima Pengawasan Kinerja Inspektorat Wilayah V dan
Pengawasan Kinerja Inspektorat Khusus,
dan mencapai target kinerjanya dengan administrasi
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
yang akuntabel.
Lainnya.
2014
K)
156
850
84%
92%
145,5
20%
100%
19,0
9.1
Kegiatan pengawasan Inspektorat khusus.
Terlaksananya mekanisme pebgaduan masyarakat yang Persentase pengaduan dan kasus yang
responsif terhadap kinerja aparat Kemenkumham
dituntaskan secara tepat waktu.
10
Program Penelitian dan Pengembangan HAM
Kemenkumham
Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
pelaporan dilakukan secara tepat waktu dan
terintegrasi serta berdasarkan data yang akurat.
Persentase target kinerja yang terpenuhi
118,4
11
Program Dukungan Manajemen dan Tugas
Teknis Lainnya Kemenkumham.
Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
pelaporan dilakukan secara tepat waktu dan
terintegrasi serta berdasarkan data yang akurat.
Persentase target kinerja yang terpenuhi
17.847,2
Seluruh unit kerja memiliki sumberdaya manusia
profesional sesuai kebutuhan dan kaderisasi yang
berkesinambungan.
II.L.013.12
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
11.1
Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan
Kepegawaian Kemenkumham.
Peningkatan kualitas SDM Kemenkumham
Persentase unit kerja yang memiliki kaderisasi
berkesinambungan dan pegawai yang
memperoleh pengembangan karir.
Seluruh Unit Kerja memiliki SDM profesional
sesuai kebutuhan dan kaderisasi yang
berkesinambungan.
12
Program Sarana dan Prasarana Kemenkumham.
Terpenuhingan sarana dan prasarana yang menunjang
tupoksi Kemenkumham.
Prosentase kebutuhan sarana dan prasarana dari
unit kerja yang terpenuhi secara tepat waktu dan
akuntabel sesuai anggaran.
TOTAL ALOKASI KEMENKUMHAM 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.013.13
2014
100% dari formasi
Penyesuaian ijazah S1,S2;
100%
100% dari formasi pim tk III
dan IV.
100% dari formasi ujian
dinas TK I dan II.
100% dari formasi yang
mengikuti pendidikan dasar
keimigrasian dan teknis
keimigrasian.
100%
100% data daftar kebutuhan
pegawai untuk penyusunan
formasi.
100%
80% Pengadaan CPNS
pusat dan kanwil.
100% dari jumlah formasi
yang mengikuti fit and
proper test dalam rangka
usulan promosi jabatan.
100%
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
108,2
100%
100%
100%
3.892,0
26.113,0
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KEUANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
INDIKATOR
SASARAN
2010
1.
a.
b.
Pengelolaan Anggaran Negara
Terlaksananya fungsi penganggaran sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan kebijakan
pemerintah
- Penyusunan dan penyampaian laporan
Tersusunnya Laporan Keuangan BSBL yang transparan
keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain- dan akuntabel
lain (BSBL) (Prioritas Nasional)
- Pengelolaan Anggaran Belanja
Pemerintah Pusat (ABPP) (Prioritas
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Terwujudnya pengelolaan anggaran negara yang tepat
waktu, transparan, dan akuntabel
100%
100%
498,0
Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Lain-lain (BSBL) yang
lengkap dan tepat waktu
100%
100%
17,6
100%
100%
35,5
100%
100%
3. PMK No. 261/2008 tentang tatacara penyediaan anggaran,
perhitungan, pembayaran, dan pertanggungjawaban subsidi
pupuk
-
100%
4. Dokumen RAPBN-P 2010 tentang perubahan sistem
pengelolaan pendanaan BLU Tanah dan Land Capping untuk
ditampung dalam APBN-P 2010
100%
-
5. Peraturan pelaksanaan anggaran R&D berdasarkan
program prioritas K/L yang bersangkutan sesuai dengan alokasi
anggaran dalam APBN
100%
-
Terlaksananya kebijakan penganggaran yang transparan 1. Pengalokasian belanja pemerintah pusat yang tepat waktu
dan akuntabel
dan efisien
2. Penyediaan anggaran secara tepat waktu dan tepat jumlah
untuk menunjang program di bidang pangan, pertanian, dan
industri perdesaan sesuai dengan persetujuan
II.L.015.1
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KEUANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
c.
d
- Pengembangan Sistem Penganggaran
(Prioritas Bidang)
- Penyusunan Rancangan APBN (Prioritas
Bidang)
Terlaksananya penerapan sistem penganggaran
berorientasi kinerja dan penerapan MTEF
Tersusunnya APBN yang sehat, kredibel, dan
berkelanjutan
100%
100%
2. Revisi Keppres 80/2003, usulan mengenai percepatan
proses pengadaan barang dan jasa, termasuk dalam angka
pinjaman luar negeri
100%
-
1. Tersusunnya Draft NK, RAPBN, & RUU APBN (APBNP) dengan besaran yang akurat dan tepat waktu
100%
100%
2. Peraturan pelaksanaan anggaran R&D berdasarkan
program prioritas K/L yang bersangkutan sesuai dengan alokasi
anggaran dalam APBN
100%
-
3.
Road Map rasionalisasi subsidi listrik
4. Roap Map rasionalisasi subsidi BBM
5. RPP tentang penghapusan PNBP
e
- Pengelolaan PNBP dan subsidi (Prioritas
Bidang)
Mengoptimalkan keuangan negara di bidang PNBP
dengan tetap menjaga pelayanan kepada masyarakat
2014
1. Tersedianya norma penganggaran berbasis kinerja dan
penerapan MTEF yang kredibel dan tepat waktu
1. Tercapainya target penerimaan SDA Migas dan Laba
BUMN dalam APBN atau APBN-P
2. Tersusunnya target dan pagu penggunaan PNBP untuk
APBN dan atau APBN-P
II.L.015.2
100%
-
100%
-
-
100%
95%
100%
100%
100%
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
47,4
26,1
38,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KEUANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2.
a.
100%
5. Roap Map rasionalisasi subsidi BBM
100%
-
6. RPP tentang penghapusan PNBP
-
100%
7. Melaksanakan penyempurnaan kebijakan dan peraturan
subsidi SOP verifikasi perhitungan subsidi BBM, listrik, dan
Pupuk agar lebih cepat dan efisien
-
100%
100%
100%
4 hari
3 hari
3
3
4. Realisasi janji pelayanan evaluasi Perda/Raperda PDRD
ke pihak eksternal dalam bentuk rekomendasi Menteri
Keuangan
15 hari
12 hari
5. Kajian revisi UU 33/2004 dan PP 54/2005
100%
-
1. Persentase ketepatan jumlah penyaluran jumlah dana
transfer ke daerah
2. Ketepatan waktu penyelesaian dokumen pelaksanaan
penyaluran dana transfer ke daerah
100%
100%
4 hari
3 hari
Peningkatan Pengelolaan Perimbangan 1. Peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan 1. Persentase ketepatan jumlah penyaluran dana transfer
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan ke daerah
Pemerintahan Daerah
Pemerintahan Daerah
2. Terciptanya tata kelola yang tertib sesuai
peraturan perundang-undangan, transparan,
kredibel, akuntabel, dan profesional dalam
pelaksanaan hubungan keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
- Perumusan kebijakan, bimbingan teknis,
dan pengelolaan transfer ke Daerah
(Prioritas Nasional)
1. Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Pengelolaan
Dana Transfer
2. Terciptanya Tata Kelola yang Tertib Sesuai
Peraturan Perundang-undangan, Transparan, adil,
proporsional, Kredibel, Akuntabel, dan Profesional
dalam Pelaksanaan Transfer ke Daerah
2014
3. Terlaksananya pembayaran subsidi energi yang tepat waktu
dan jumlah
4. Road Map rasioalisasi subsidi listrik
2. Ketepatan waktu penyelesaian dokumen pelaksanaan
penyaluran dana transfer ke daerah
3. Indeks kepuasan Pemda terhadap norma, standar, dan
pengelolaan belanja transfer daerah ke pihak eksternal
II.L.015.3
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
100%
100%
603,0
86,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KEUANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
b.
- Perumusan kebijakan bimbingan teknis,
monitoring, dan evaluasi di bidang PDRD
1. Optimalisasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
1. Persentase jumlah kebijakan Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah yang dapat diimplementasikan
2. Mewujudkan Kebijakan Pajak Daerah dan Retribusi 2. Realisasi janji pelayanan evaluasi Perda/Raperda PDRD ke
Daerah yang mendukung Perimbangan Keuangan Pusat pihak eksternal dalam bentuk rekomendasi Menteri Keuangan
dan Daerah
85%
15 hari
12 hari
75%
100%
-
100%
5. Pengalihan BPHTB menjadi Pajak Daerah
-
100%
6. Penerapan Pajak Rokok menjadi Pajak Daerah
-
100%
7. RPP tentang sistem pemungutan pajak daerah
100%
-
8. RPMK pemberian sanksi terhadap daerah yang melanggar
ketentuan PDRD
100%
-
9. Mengkaji penerapan PBBKB di daerah berkaitan dengan
harga dan subsidi BBM
100%
-
1. Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Pengelolaan 1. Persentase jumlah kebijakan Pembiayaan dan Kapasitas
Pinjaman Daerah, Hibah Daerah, Obligasi Daerah, dan Daerah yang dapat diimplementasikan
Investasi Daerah
100%
100%
2. PeningkatanEfektifitas dan Efisiensi Penataan
Daerah
3. Peningkatan Kapasitas Aparat Pengelola Keuangan
Daerah
100%
100%
80%
85%
3. Evaluasi dan rekomendasi Perda dan Raperda PDRD
bermasalah
4. Program transisi/pengalihan PBB menjadi Pajak Daerah
c.
- Perumusan kebijakan, bimbingan teknis,
monitoring dan evaluasi di bidang
pembiayaan dan kapasitas daerah (Prioritas
Bidang)
2014
80%
2. Persentase jumlah konsep kebijakan pembiayaan dan
kapasitas daerah sesuai dengan rencana
3. Persentase kepatuhan dan penegakan ketentuan/peraturan
dibidang hibah ke daerah
II.L.015.4
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
68,7
153,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KEUANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
d.
- Perumusan kebijakan, pemantauan dan
evaluasi di bidang pendanaan daerah dan
ekonomi daerah, penyusunan laporan
keuangan transfer ke daerah, serta
pengembangan sistem informasi keuangan
daerah (Prioritas Bidang)
SASARAN
2010
3.
Pengelolaan Perbendaharaan Negara
- Peningkatan Pengelolaan Kas Negara
(Prioritas Bidang)
2014
1. Efisiensi dan Efektifitas Pengelolaan Dana
Desentralisasi, Dana Dekonsentrasi, dan Dana Tugas
Pembantuan
1. Persentase jumlah kebijakan Evaluasi Pendanaan dan
Informasi Keuangan Daerah sesuai rencana
100%
100%
2. Terkendalinya Defisit Anggaran Daerah
2. Persentase penyelesaian laporan hasil evaluasi pendanaan
desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta
perekonomian daerah sesuai rencana
100%
100%
3. Terselenggaranya SIKD Nasional yang TRUST
(Complete, Reliable, Up to date, Secure, and
Accurate )
3. Persentase tersedianya layanan informasi yang lengkap dan
terkini pada website dan Mofisda sesuai yang disampaikan oleh
penyaji data
80%
90%
50%
80%
Meningkatkan pengelolaan keuangan negara secara 1. Persentase ketepatan penarikan dana
profesional, transparan, dan akuntabel sesuai
2. Jumlah penerimaan remunerasi atas penyimpanan,
dengan ketentuan
penempatan, dan investasi jangka pendek (Idle Cash KUN)
3 triliun
16,9 triliun
3. Persentase ketepatan penyediaan dana untuk membiayai
pengeluaran negara
98%
98%
4. Persentase realisasi kontribusi RDI/RPD kepada APBN
100%
100%
5. Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
WDP
WTP
78 K/L& PA BUN
WTP:50 WDP:28
83K/L& PA
BUN WTP:81
3 triliun
16,9 triliun
98%
98%
6. Jumlah LK K/L dan LK BUN yang mendapat opini
WTP/WDP dari BPK
a.
1. Optimalisasi Idle Cash Pemerintah
2. Menutup cost of fund pemerintah dalam
pembiayaan defisit APBN
3. Mengukur kinerja pengelolaan kas terkait pelayanan
dalam penyaluran dana APBN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
1. Jumlah penerimaan remunerasi atas penyimpanan,
penempatan, dan investasi jangka pendek (Idle Cash KUN)
2. Persentase ketepatan penyediaan dana untuk membiayai
pengeluaran Negara
II.L.015.5
84,0
6.833,7
K)
K)
96,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KEUANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
2014
b
- Manajemen Investasi dan Penerusan
Pinjaman (Prioritas Bidang)
Mengoptimalkan penerimaan APBN hasil penerusan
pinjaman sehingga mampu mendukung pengelolaan
keuangan negara yang berkelanjutan
Persentase realisasi kontribusi RDI/RPD kepada APBN
100%
100%
107,6
c
- Penyelenggaraan pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran (Prioritas Bidang)
1. Menjamin akuntabilitas dan transparansi
pertanggungjawaban keuangan negara
1. Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
WDP
WTP
154,9
2. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
keuangan negara
2. Jumlah LK K/L dan LK BUN yang mendapat opini WTP dan
WDP dari BPK
78 K/L& PA BUN
WTP:50 WDP:28
83K/L& PA
BUN WTP:81
3. Pengelolaan Keuangan Kementerian memperoleh opini
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK
WDP
WTP
50%
80%
d.
- Pembinaan Pelaksanaan Anggaran dan
Pengesahan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (Prioritas Bidang)
Agar pelaksanaan kegiatan dan pencairan dana dapat
dilaksanakan sesuai jadwal yang direncanakan
Persentase ketepatan penarikan dana
4.
Pengelolaan Kekayaan Negara,
Penyelesaian Pengurusan Piutang
Negara, dan Pelayanan Lelang
Terselenggaranya pengelolaan kekayaan negara,
penyelesaian pengurusan Piutang Negara dan
pelayanan Lelang yang profesional, tertib, tepat
guna, dan optimal serta mampu membangun citra
baik bagi stakeholder
1. Jumlah Penerimaan Negara dan penerimaan kembali
yang berasal dari pembiayaan APBN
- Biaya Administrasi Pengurusan Piutang Negara
67,7 Miliar
413,33 Miliar
K)
-
44,04 Miliar
260,01 Miliar
K)
350 Miliar
1105 Miliar
K)
770 Miliar
7109,76 Miliar
K)
3, 15 Triliun
18,57 Triliun
K)
68%
87,80%
Bea Lelang
- Penerimaan pembiayaan APBN
80,2
3.246,9
2. Jumlah penyelesaian piutang Negara dan pelayanan
lelang
-
Piutang negara yang dapat diselesaikan
-
Pokok lelang
3. Persentase penyelesaian permohononan pengelolaan
kekayaan negara, termasuk pemanfaatan asset idle
II.L.015.6
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KEUANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
4. Persentase BMN yang disertifikasi
a
b.
c.
- Perumusan kebijakan, standardisasi,
Terselenggaranya pengelolaan Barang Milik Negara
bimbingan teknis, evaluasi dan pengelolaan yang professional, tertib, optimal, serta akuntabel
Barang Milik Negara (Prioritas Bidang)
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
-
90%
1.
Persentase formulasi / pembaruan peraturan
perundangan di bidang pengelolaan BMN
80%
100%
2.
Persentase penyelesaian permohonan pengelolaan
kekayaan Negara, termasuk pemanfaatan aset idle .
3.
Persentase BMN yang akan disertifikasi
70%
82,50%
-
90%
-
100%
55%
100%
66%
93%
-
90%
60%
100%
-
100%
6
20
K)
1770
3970
K)
350 Miliar
1105 Miliar
K)
-
100%
4.
Penyelesaian inventarisasi dan penilaian terhadap Barang
Milik Negara serta koreksi neraca
Persentase formulasi / pembaruan peraturan
- Perumusan kebijakan, standardisasi,
Terselenggaranya pengelolaan barang milik negara dan 1.
perundangan di bidang pengelolaan BMN
bimbingan teknis, evaluasi dan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan yang professional,
Barang Milik Negara dan Kekayaan Negara tertib, optimal serta akuntabel
2.
Persentase penyelesaian permohonan pengelolaan
yang Dipisahkan (Prioritas Bidang)
kekayaan Negara, termasuk pemanfaatan aset idle .
3.
Persentase BMN yang akan disertifikasi
4.
Persentase penyelesaian pengelolaan dan penatausahaan
Kekayaan Negara Dipisahkan
5.
Penyelesaian inventarisasi dan penilaian terhadap
Barang Milik Negara serta koreksi neraca
- Perumusan kebijakan, standardisasi,
Terselenggaranya pengelolaan kekayaan negara lain- 1. Jumlah formulasi / pembaharuan peraturan perundangan di
bimbingan teknis, evaluasi dan Pengelolaan lain secara professional, efektif, efisien, transparan dan bidang pengelolaan kekayaan negara lain-lain\
Kekayaan Negara Lain-lain (Prioritas
dapat dipertanggungjawabkan sekaligus mampu
Bidang)
mengoptimalkan penerimaan negara yang berasal dari 2. Jumlah penyelesaian berkas kekayaan negara lain-lain
kekayaan negara lain-lain
3. Jumlah penerimaan kembali (recovery) yang berasal dari
pengeluaran pembiayaan APBN
4. Penyelesaian inventarisasi dan penilaian terhadap Barang
Milik Negara serta koreksi neraca
II.L.015.7
57,0
39,4
289,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KEUANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2014
2010
5.
Program Perumusan Kebijakan Fiskal
Terwujudnya kebijakan fiskal yang sustainable
dengan beban risiko fiskal yang terukur dalam
rangka stabilisasi dan mendorong pertumbuhan
perekonomian
1. Tingkat akurasi kebijakan fiskal
- Perumusan Kebijakan APBN (Prioritas
Bidang)
Tersedianya rekomendasi kebijakan APBN yang
sustainable untuk mendukung pembangunan nasional
569,9
- Rata-rata persentase deviasi asumsi makro
10%
5%
- Persentase deviasi target defisit APBN
10%
8%
4,50%
4%
2. Persentase efektivitas kebijakan pendapatan Negara
75%
85%
1. Persentase deviasi target defisit APBN
10%
8%
4,50%
4%
- Persentase deviasi proyeksi pendapatan Negara
a.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2. Persentase deviasi proyeksi penerimaan perpajakan
3. Penyempurnaan PMK no.261/2008 tentang tata cara
penyediaan anggaran, perhitungan, pembayaran, dan
4. Penyempurnaan kebijakan subsidi BBM, listrik dan pupuk
agar lebih cepat dan efisien
5. Kajian penerapan PBBKB di daerah berkaitan dengan harga
dan subsdi BBM
6. Kajian tentang rasionalisasi subsidi listrik dan subsidi BBM
II.L.015.8
-
68,1
100%
100%
-
100%
-
100%
-
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KEUANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
b.
c.
- Pengelolaan Risiko Fiskal dan Sektor
Keuangan (Prioritas Bidang)
1. Terwujudnya pengelolaan risiko fiskal yang
antisipatif dan responsif yang dapat mendukung
2. Tersedianya rekomendasi dan pernyataan risiko
fiskal
- Perumusan Kebijakan Ekonomi (Prioritas Terwujudnya kebijakan ekonomi makro yang antisipatif
Bidang)
dan responsif yang dapat mendukung stabilisasi dan
mendorong pertumbuhan perekonomian
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
1.
Jumlah risiko fiskal teridentifikasi yang terukur
4
2014
K)
21
66,6
2. Perubahan sistem pengelolaan pendanaan BLU Tanah dan
Land Capping untuk ditampung dalam APBN-P 2010
Persentase rata rata deviasi proyeksi asumsi makro
100%
-
10%
5%
93,3
d.
- Perumusan Kebijakan Pajak,
Kepabeanan, Cukai dan PNBP (Prioritas
Bidang)
Tersedianya rekomendasi dan rumusan kebijakan
pendapatan negara yang mendukung terwujudnya
kebijakan fiskal
1.
Persentase efektifitas kebijakan pendapatan negara
75%
85%
68,0
6.
Peningkatan dan Pengamanan
Penerimaan Pajak
Peningkatan penerimaan pajak negara yang optimal
1. Persentase realisasi penerimaan pajak terhadap target
penerimaan pajak
2. Persentase realisasi waktu pelayanan terhadap janji waktu
pelayanan (quick win)
1. Persentase penyelesaian usulan pembuatan / Revisi
peraturan perundangan terhadap peraturan perundangan yang
harus dibuat / direvisi
100%
100%
20.817,9
100%
100%
100%
100%
-
100%
100%
100%
-
100%
a.
- Perumusan kebijakan di bidang PPN,
PBB, BPHTB, KUP, PPSP, dan Bea
Materai (Prioritas Nasional)
Peningkatan efektifitas pembuatan peraturan
2. Tersedianya PMK-PMK ttg Pemberian Fasilitas Fiskal sesuai
Peraturan Per-UU-an dan skema Pembiayaan Infrastruktur ke &
di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
b.
- Perumusan kebijakan di bidang PPh dan
perjanjian kerjasama perpajakan
internasional (Prioritas Nasional)
Peningkatan efektifitas pembuatan peraturan
1. Persentase penyelesaian usulan pembuatan / Revisi
peraturan perundangan terhadap peraturan perundangan yang
harus dibuat / direvisi
2. Tersedianya PMK-PMK ttg Pemberian Fasilitas Fiskal sesuai
Peraturan Per-UU-an dan skema Pembiayaan Infrastruktur ke &
di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
II.L.015.9
12,1
13,3
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KEUANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
3. Peraturan pelaksanaan mengenai insentif potongan PPh 5%
bagi perusahaan yang melakukan R&D
100%
-
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
c.
- Peningkatan efektivitas pemeriksaan,
optimalisasi pelaksanaan penagihan
(Prioritas Bidang)
Pemeriksaan dan Penagihan yang optimal untuk
peningkatan kepatuhan Wajib Pajak dan Peningkatan
Penerimaan Pajak
Persentase jumlah Refund Discrepancy dan Penerimaan Pajak
dari Pemeriksaan dan Penagihan terhadap Realisasi
Penerimaan Pajak
4%
3%
17,1
d.
- Peningkatan kualitas pelayanan serta
efektivitas penyuluhan dan kehumasan
(Prioritas Bidang)
Tingkat Kepuasan yang Tinggi atas Pelayanan
Perpajakan
Indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan dan penyuluhan
72
76
344,8
e.
- Perencanaan, pengembangan, dan
evaluasi di bidang teknologi, komunikasi
dan informasi (Prioritas Bidang)
Teknologi informasi dan komunikasi yang handal dan
tepat guna
Persentase penyelesaian pembangunan dan pengembangan
sistem informasi terhadap target
100%
100%
772,6
f.
- Pelaksanaan reformasi proses bisnis
(Prioritas Bidang)
Proses Bisnis yang efektif dan efisien
100%
100%
1.397,2
100%
100%
71%
79%
146,2
1. Jumlah Penerimaan Bea dan Cukai
100%
100%
9.758,2
2. Persentase jumlah kasus tindak pidana di bidang kepabeanan
dan cukai yang diserahkan ke Kejaksaan
3. Persentase penyelesaian rancangan PMK dan aturan
pelaksanaan lainnya terkait sistem pelayanan kepabeanan yang
menunjang Sistem Logistik Nasional (Customs Advance Trade
Systems)
40%
50%
-
100%
1. Persentase penyelesaian SOP terhadap SOP yang harus
dibuat
2. Persentase penyelesaian proses bisnis/ SOP terhadap proses
bisnis/SOP yang harus disempurnakan
Kepuasan yang tinggi dari pengguna data dan dokumen Persentase penyelesaian pemindaian berkas SPT
perpajakan
g.
- Pengelolaan data dan dokumen
Perpajakan (Prioritas Bidang)
7.
Pengawasan, Pelayanan, dan Penerimaan 1. Terciptanya administrator kepabeanan dan cukai
yang dapat memberikan fasilitasi terbaik kepada
di Bidang Kepabeanan dan Cukai
industri, perdagangan, dan masyarakat serta
optimalisasi penerimaan
2. Terwujudnya profesionalisme SDM kepabeanan dan
cukai
3. Terwujudnya pelayanan yang efisien dan
pengawasan yang efektif
II.L.015.10
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KEUANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
a.
- Perumusan Kebijakan dan
1. Terciptanya administrator kepabeanan dan cukai
Pengembangan Teknologi Informasi
yang dapat memberikan fasilitasi terbaik berbasis
Kepabeanan dan Cukai (Prioritas Nasional) teknologi informasi kepada industri, perdagangan, dan
masyarakat serta optimalisasi penerimaan
2.Terwujudnya tingkat pelayanan yang efisien kepada
pemangku kepentingan berkaitan dengan layanan
berbasis teknologi informasi
4. Persentase kantor pabean di perbatasan dengan kondisi
sarana dan prasarana yang memadai
1. Persentase sistem aplikasi dan infrastruktur TI yang sesuai
dengan proses bisnis DJBC
2014
10%
50%
100%
100%
2. Persentase penyelesaian aplikasi sistem kepabeanan yang
terintegrasi dengan portal NSW
3. PMK untuk pengembangan sistem elektronik terkait dengan
perijinan investasi di bidang kepabeanan dan perpajakan
-
100%
-
100%
4. PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan
dukungan terkait dengan Sistem Logistik Nasional
-
100%
5. PMK tentang Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT)
dalam rangka pengembangan sistem logistik
-
100%
6. PMK-PMK tentang pemberian fasilitas fiskal sesuai
peraturan perundang-undangan dan skema pembiayaan
infrastruktur ke dan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
-
100%
7. PMK untuk memadukan Kawasan Pelayanan Pabean
Terpadu (KPPT) dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di 5
lokasi (di Jawa dan Sumatra)
-
100%
II.L.015.11
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
675,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KEUANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
b.
c.
- Perumusan Kebijakan dan Bimbingan
Teknis Fasilitas Kepabeanan (Prioritas
Nasional)
- Pelaksanaan Pengawasan dan Penindakan
atas Pelanggaran Peraturan Perundangan,
Intelijen dan Penyidikan Tindak Pidana
Kepabeanan dan Cukai (Prioritas Bidang)
2014
1. Terciptanya administrator di bidang fasilitas
kepabeanan yang dapat memberikan dukungan
industry, perdagangan dan masyarakat serta
optimalisasi pendapatan
1. Persentase realisasi janji layanan publik terkait pemberian
fasilitas pembebasan dan keriganan bea masuk
70%
80%
2. Terwujudnya pelayanan yang efisien dan
pengawasan efektif
2. Persentase realisasi janji layanan public terkait pemberian
fasilitas pertambangan
3. Persentase realisasi janji layanan public terkait pemberian
tempat penimbunan berikat (TPB).
4. Persentase penyelesaian rancangan PMK dan aturan
pelaksanaan lainnya terkait sistem pelayanan kepabeanan yang
menunjang Sistem Logistik Nasional (Customs Advance Trade
Systems)
70%
80%
70%
80%
-
100%
5. Persentase penyelesaian peraturan terkait sistem pelayanan
kepabeanan dan cukai di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
-
100%
6. PMK untuk pengembangan sistem elektronik terkait dengan
perijinan investasi di bidang kepabeanan dan perpajakan
-
100%
7. PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan
dukungan terkait dengan Sistem Logistik Nasional
-
100%
8. PMK-PMK tentang pemberian fasilitas fiskal sesuai
peraturan perundang-undangan dan skema pembiayaan
9. PMK untuk memadukan Kawasan Pelayanan Pabean
Terpadu (KPPT) dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di 5
1. Persentase tindak pidana di bidang kepabeanan dan cukai
yang diserahkan ke kejaksaaan
-
100%
-
100%
40%
50%
-
100%
1. Terciptanya administrator kepabeanan dan cukai
yang dapat memberikan fasilitasi terbaik kepada
i d ti
d
d
k t t
2. Terciptanya institusi kepabeanan dan cukai yang
dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat
2. PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan
dukungan terkait dengan Sistem Logistik Nasional
II.L.015.12
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
133,0
596,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KEUANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
Kepabeanan dan Cukai (Prioritas Bidang)
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
3. Terwujudnya profesionalisme SDM di bidang
intelijen, penindakan dan penyidikan yang handal
4. Terwujudnya pengawasan efektif dan pelayanan
yang efisien
d.
e.
- Perumusan Kebijakan dan Peningkatan
Pengelolaan Penerimaan Bea dan Cukai
(Prioritas Bidang)
- Perumusan Kebijakan dan Bimbingan
Teknis Bidang Kepabeanan (Prioritas
Bidang)
1. Terciptanya administrasi penerimaan kepabeanan
dan cukai yang tertib dan dapat memberikan fasilitasi
terbaik kepada industri, perdagangan, dan masyarakat
serta optimalisasi penerimaan
1. Jumlah penerimaan bea dan cukai
100%
100%
2. Terwujudnya profesionalisme SDM di bidang
penerimaan dan peraturan kepabeanan dan cukai
2. Persentase penyelesaian evaluasi dan rekomendasi,
penyempurnaan perancangan peraturan perundang-undangan di
bidang kepabeanan dan cukai
70%
80%
3. Tercapainya perumusan peraturan di bidang
kepabeanan dan cukai
3. Persentase peraturan pelaksanaan di bidang kepabeanan dan
cukai yang selaras (tidak bertentangan) dengan perundangundangan
75%
90%
4. Terwujudnya pelayanan yang efisien dan
pengawasan yang efektif
4. PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan
dukungan terkait dengan Sistem Logistik Nasional
-
100%
5. PMK-PMK tentang pemberian fasilitas fiskal sesuai
peraturan perundang-undangan dan skema pembiayaan
infrastruktur ke dan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
-
100%
1. Terwujudnya professional SDM di bidang Teknis
Kepabeanan
1. Frekuensi pemutahiran Database harga I
12x
60x
2. Terciptanya pelayanan yang pasti di bidang
kepabeanan kepada seluruh pemangku kepentingan
(stakeholders)
2. Presentase ketepatan waktu penyelesaian penetapan nilai
pabean dan klasifikasi barang
75%
80%
3. Persentase rumusan peraturan yang menjadi keputusan di
bidang teknis kepabeanan
75%
80%
II.L.015.13
19,6
K)
6,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KEUANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
8.
a.
Pengelolaan dan Pembiayaan Utang
- Pengelolaan Pinjaman (Prioritas Bidang)
Mengoptimalkan pengelolaan utang pemerintah,
baik yang berasal dari Surat Berharga Negara
maupun pinjaman dengan biaya dan tingkat risiko
yang terkelola dengan baik untuk mendukung
kesinambungan fiskal
Terpenuhinya kebutuhan pembiayaan APBN yang
aman melalui pengadaan pinjaman
2014
4. PMK untuk pengembangan sistem elektronik terkait dengan
perijinan investasi di bidang kepabeanan dan perpajakan
-
100%
5. PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan
dukungan terkait dengan Sistem Logistik Nasional
-
100%
6. PMK tentang Kawasan Pelayanan Kepabeanan Terpadu
(KPPT) dalam rangka pengembangan Sistem Logistik
-
100%
7. PMK-PMK tentang Pemberian Fasilitas Fiskal sesuai
peraturan perundang-undangan dan skema pembiayaan
infrastruktur ke dan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
-
100%
8.PMK dan Perdirjen mengenai prosedur penetapan nilai
pabean termasuk prosedur pengaduan dan keberatan
100%
-
9. Penerapan secara konsisten dan pemberian penjelasan
kepada pengguna jasa kepabeanan mengenai SOP tentang
penetapan nilai pabean
100%
-
10. sistem penanganan pengaduan masyarakat khusus
mengenai penetapan nilai pabean
1. Pemenuhan target pembiayaan melalui utang
100%
-
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
2. Pembayaran utang secara tepat waktu, jumlah, dan
sasaran
3. Ketersediaan informasi dalam rangka transparansi
pengelolaan utang
4. Terpenuhinya struktur portofolio utang sesuai dengan
strategi yang ditetapkan
1. Pemenuhan target pembiayaan melalui pinjaman program
2. Penyelesaian perjanjian pinjaman dan hibah
II.L.015.14
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
360,9
47,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KEUANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
b.
c.
d.
e.
9.
- Pengelolaan Surat Utang Negara
(Prioritas Bidang)
Terpenuhinya kebutuhan pembiayaan APBN yang
aman bagi kesinambungan fiskal melalui pengelolaan
Surat Utang Negara (SUN)
- Pengelolaan Pembiayaan Syariah
(Prioritas Bidang)
Terpenuhinya kebutuhan pembiayaan APBN yang
aman bagi kesinambungan fiskal melalui Penerbitan
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
- Pengelolaan Strategi dan Portofolio
Utang (Prioritas Bidang)
Penyediaan strategi pengelolaan utang yang
mempertimbangkan aspek biaya dan risiko
- Pelaksanaan Evaluasi, Akuntansi, dan
Setelmen Utang (Prioritas Bidang)
Terwujudnya pelaksanaan penyelesaian transaksi,
pencatatan, dan pelaporan utang pemerintah yang
profesional, efektif, transparan, dan akuntabel
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan 1. Terwujudnya tata kelola yang baik dan kualitas
Tugas Teknis Lainnya Departemen
layanan dan dukungan yang tinggi pada semua
Keuangan
Eselon I di Kementerian Keuangan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
1. Pemenuhan target pembiayaan melalui SUN
100%
100%
2. Terpenuhinya struktur portofolio SUN sesuai dengan
strategi yang ditetapkan
1. Pemenuhan target pembiayaan melalui SBSN
100%
100%
100%
100%
2. Terpenuhinya struktur portofolio SBSN sesuai dengan
strategi yang ditetapkan
1. Tersedianya dokumen Strategi pengelolaan utang
100%
100%
1
6
2. Pencapaian target effective cost yang kredibel
100%
100%
1. Pembayaran utang secara tepat waktu, jumlah, dan sasaran
100%
100%
2. Ketersediaan informasi dalam rangka transparansi
pengelolaan utang
Tingkat kompetensi karyawan untuk jabatan tematik
100%
100%
82,5% (JPM 70%)
85% (JPM
75%)
2. Tingkat kepercayaan stakesholders (internal dan
eksternal) yang tinggi
II.L.015.15
44,1
34,0
K)
17,7
30,0
33.806,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KEUANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
10.
11.
Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur Keuangan
Pengembangan SDM Keuangan dan
Kekayaan Negara yang profesional
melalui pendidikan dan pelatihan
Terwujudnya pengawasan yang memberi nilai
tambah melalui peningkatan efektivitas proses
manajemen risiko, pengendalian, dan tata kelola
serta peningkatan akuntabilitas aparatur di
lingkungan Kementerian Keuangan
12.
1. Jumlah Policy Recommendations
2. Indeks kualitas laporan keuangan kementerian keuangan
(BA 15)
1. Meningkatkan pemahaman masyarakat dan
1. Jumlah peserta edukasi publik tentang Keuangan
pelaku ekonomi akan penyelenggaraan pengelolaan Negara
Keuangan Negara
2. Mengembangkan SDM yang berintegritas dan
berkompetensi tinggi
2. Rasio jam pelatihan terhadap jam kerja
1. Persentase pertumbuhan nilai transaksi saham harian
Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan 1. Terwujudnya Bapepam-LK sebagai lembaga
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
yang memegang teguh prinsip-prinsip transparansi,
Non Bank
akuntabilitas, independensi, dan integritas
2. Terwujudnya industri Pasar Modal dan Jasa
Keuangan Non Bank sebagai penggerak
perekonomian nasional dan berdaya saing global
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2. Persentase pertumbuhan dana yang dikelola oleh lembaga
pembiayaan dan penjaminan
3. Persentase pertumbuhan dana yang dikelola oleh industri
perasuransian
4. Persentase pertumbuhan dana yang dikelola oleh industri
dana pensiun
5. Persentase pertumbuhan unit penyertaan Reksa Dana
6. Indeks Kepuasan Stakeholders Bappepam-LK
II.L.015.16
2014
14 buah
82 buah
3
4
9.595
49.967
3%
3.5%
2,50%
3%
10%
10%
6%
10%
5%
15%
36%
36%
77
82
K)
462,7
K)
2.565,6
814,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KEUANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
a.
b.
c.
Perumusan Peraturan, Penetapan Sanksi
dan Pemberian Bantuan Hukum
90%
90%
2. Terwujudnya penegakan hukum di bidang Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank yang
obyektif dan efektif
2.Persentase jumlah sanksi administrasi atas pelanggaran
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan Jasa
Keuangan yang obyektif.
97%
97%
3. Terjaganya kredibilitas Bapepam dan LK dengan
mengamankan seluruh kebijakan yang telah diambil
melalui pelaksanaan Litigasi yang taktis dan efektif.
3. Persentase jumlah perkara/litigasi yang diselesaikan dengan
baik.
50%
50%
1. Persentase penyelesaian jumlah laporan hasil riset yang tepat
dan akurat di bidang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
sesuai rencana.
100%
100%
2. Terwujudnya industri pasar modal dan jasa
keuangan non bank yang kredibel sebagai penggerak
perekonomian nasional dan berdaya saing global
2. Persentase jumlah sistem yang terimplementasi sesuai
dengan rencana.
60%
80%
1. Terciptanya penegakan hukum di bidang pasar
modal yang kredibel
1. Persentase Laporan Hasil Pemeriksaan yang dapat diterima
oleh Ketua atau Komite Penetapan Sanksi dan Keberatan
(KPSK).
80%
90%
2. Terwujudnya kepastian hukum di bidang Pasar
Modal dan memberikan perlindungan bagi pemodal
dan masyarakat
2. Penyelesaian perilaku pelaku Pasar Modal yang
menyimpang:
a. Persentase penyelesaian pelanggaran terhadap kewajiban
pelaporan, baik berkala maupun insidentil sesuai target waktu
(keterlambatan penyampaian pelaporan)
90%
98%
70%
90%
Riset Pasar Modal dan Lembaga Keuangan 1. Terwujudnya kebijakan berbasis riset dan sistem
Non Bank serta Pengembangan Teknologi pengawasan yang berbasis teknologi informasi
terhadap industri pasar modal dan jasa keuangan non
Informasi
bank
Pemeriksaan dan penyidikan di bidang
Pasar Modal
2014
1. Terciptanya regulasi di bidang Pasar Modal dan
1. Persentase jumlah regulasi di bidang pasar modal dan LKNB
Lembaga Keuangan Non Bank yang mampu menjamin yang memenuhi asas peraturan perundang-undangan yang baik.
kepastian hukum, adil, dan transparan
b. Penyelesaian pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal yang memerlukan Surat
Perintah Pemeriksaan sesuai target waktu.
II.L.015.17
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
27,2
25,7
34,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KEUANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
c. Penyelesaiam pelanggaran terhadap ketentuan pidana di
bidang Pasar Modal yang memerlukan Surat Perintah
Penyidikan sesuai target waktu
d.
- Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan
Bidang Pengelolaan Investasi
- Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan
Bidang Transaksi dan Lembaga Efek
- Penelaahan dan Pemantauan Perusahaan
Emiten dan Perusahaan Publik Sektor Jasa
20,8
1. Terwujudnya Biro Transaksi dan Lembaga Efek
sebagai salah satu biro di Bapepam-LK yang kredibel,
akuntabel dan transparan
a. Persentase pemeriksaan kepatuhan terhadap Manajer
Investasi sesuai rencana
b. Persentase pemeriksaan kepatuhan terhadap Agen Penjual
Efek Reksa Dana sesuai rencana
2. Persentase layanan yang memenuhi target SOP:
100%
100%
100%
100%
a. Layanan Pendaftaran Reksa Dana yang memenuhi target
SOP
b. Layanan Perizinan Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana
yang memenuhi target SOP
1. Persentase lama proses perijinan yang sesuai dengan target
SOP.
100%
100%
90%
90%
2. Terwujudnya Lembaga Efek yang berkualitas dan a. Proses perijinan Wakil Perantara Pedagang Efek.
berdaya saing global serta Transaksi Efek yang teratur,
wajar dan efisien
b. Proses perijinan Wakil Penjamin Emisi Efek
f.
2014
70%
1. Terwujudnya Biro Pengelolaan Investasi sebagai
1. Capaian pelaksanaan pemeriksaan dalam satu tahun:
salah satu biro yang kredibel, akuntabel dan transparan
2. Terwujudnya industri pengelolaan investasi yang
tangguh dan berdaya saing global
e.
50%
28,1
90%
100%
90%
100%
2. Persentase jumlah pemeriksaan Lembaga Efek yang
dilaksanakan dbandingkan dengan yang direncanakan.
100%
100%
3. Persentase tingkat penyelesaian penelaahan hasil
pengawasan transaksi efek yang dindikasikan tidak wajar
67%
70%
100%
100%
1. Meningkatnya tata kelola Perusahaan yang baik atas 1. Persentase jumlah Laporan Keuangan Tahunan, Laporan
Emiten dan Perusahaan Publik Sektor Jasa
Keuangan Tengah Tahunan, dan Laporan Tahunan yang
ditelaah sesuai dengan rencana
II.L.015.18
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
14,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KEUANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2. Meningkatnya jumlah Emiten dan Perusahaan
Publik Sektor Jasa
g.
h.
i.
- Penelaahan dan Pemantauan Perusahaan
Emiten dan Perusahaan Publik Sektor Riil
- Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan
di bidang Lembaga Pembiayaan dan
Penjaminan
- Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan
bidang Perasuransian
2014
2. Persentase jumlah pemrosesan Penyataan Pendaftaran sesuai
SOP
3. Diterbitkannya produk regulasi terkait penyederhanaan
proses dan persyaratan Penawaran Umum
100%
100%
100%
-
1. Meningkatnya tata kelola perusahaan yang baik atas 1. Persentase jumlah Laporan Keuangan Tahunan, Laporan
Emiten dan Perusahaan Publik Sektor Riil
Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Tahunan yang ditelaah
sesuai dengan rencana
100%
100%
2. Meningkatnya jumlah Emiten dan Perusahaan Publik 2. Persentase jumlah pemrosesan Pernyataan Pendaftaran
Sektor Riil
sesuai SOP
3. Diterbitkannya produk regulasi terkait penyederhanaan
proses dan persyaratan Penawaran Umum
100%
100%
100%
-
1. Membangun otoritas Lembaga Pembiayaan dan
1. Persentase jumlah kebijakan di bidang pembiayaan dan
Penjaminan yang profesional yang mampu
penjaminan yang dihasilkan
mewujudkan industri jasa pembiayaan dan penjaminan
sebagai penggerak ekonomi nasional yang tangguh dan
berdaya saing tinggi
100%
100%
2. Terwujudnya industri jasa pembiayaan dan
penjaminan yang sehat, kuat dan kompetitif dalam
rangka melindungi kepentingan masyarakat
2. Persentase jumlah peraturan di bidang pembiayaan dan
penjaminan yang dihasilkan
3. Persentase perizinan perusahaan pembiayaan dan penjaminan
sesuai SOP
1. Persentase jumlah rumusan peraturan di bidang
perasuransian sesuai rencana
100%
100%
100%
100%
100%
100%
2. Persentase layanan pemberian izin usaha asuransi dan
reasuransi yang memenuhi target SOP
3. Persentase jumlah laporan keuangan perusahaan asuransi dan
reasuransi yang telah dianalisis sesuai dengan target waktu
100%
100%
100%
100%
1. Terwujudnya Biro Perasuransian yang memegang
teguh prinsip akuntabilitas dan integritas
2. Meningkatnya peran dan kualitas pelaku industri
perasuransian
II.L.015.19
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
14,8
23,5
39,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KEUANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
j.
- Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan
Bidang Dana Pensiun
2014
1. Terwujudnya Biro Dana Pensiun sebagai lembaga
yang memegang teguh prinsip-prinsip tata kelola yang
baik (good goverment governance )
1. Persentase pengesahan pembentukan dana pensiun yang
sesuai dengan SOP
100%
100%
2. Terwujudnya industri dana pensiun sebagai
penopang pembangunan ekonomi nasional dan sarana
untuk memenuhi kesejahteraan masyarakat di hari tua
2. Persentase jumlah laporan hasil analisis sesuai rencana
100%
100%
3. Persentase jumlah pemeriksaan langsung sesuai rencana
100%
100%
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN KEUANGAN 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.015.20
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
34,8
80.337,7
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERTANIAN
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
1
1.6
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN Peningkatan pelaksanaan kegiatan Kementerian
Jumlah dokumen perencanaan, keuangan & perlengkapan,
PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA Pertanian melalui dukungan koordinasi, pembinaan dan hukum & humas, kerjasama luar negeri, organisasi dan
kepegawaian, statistik dan sistem informasi pertanian
KEMENTERIAN PERTANIAN
pelayanan administrasi
Pelayanan perizinan dan investasi pertanian
(Prioritas Nasional dan Bidang)
Peningkatan penerimaan penyiapan bahan analisa,
fasilitas proses teknis permohonan ijin, pendaftaran di
bidang pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian,
benih/bibit, produk ternak dan pangan segr serta
penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi
24 paket
24 paket
Jumlah ijin usaha pertanian, ijon pemasukan/pengeluaran
benih/bibit, obat hewan dan pakan ternak, produk ternak dan
agensia hayati, serta rekomendasi produk pangan
2500
5000
Realisasi penyaluran kredit program untuk pertanian (KKP-E,
KUR)
Realisasi penyaluran pembiayaan Syariah dan pembiayaan
komersial untuk sektor pertanian
Jumlah sentra-sentra usaha pertanian di perdesaan
1,5 trilyun
2,5 trilyun
4 trilyun
8 trilyun
200
200
Jumlah Gapoktan PUAP (unit)
10.000,00
10.000,00
2500
5000
1
1
Jumlah ijin usaha pertanian, ijon pemasukan/pengeluaran
benih/bibit, obat hewan dan pakan ternak, produk ternak dan
agensia hayati, serta rekomendasi produk pangan
Bahan informasi dan bahan kebijakan pengembangan investasi
pertanian (publikasi, pameran, bahan analisis untuk kebijakan
pertanian) (PAKET)
II.L.018.1
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
7.832,0
64,1
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
1.7
Pelayanan pembiayaan Pertanian, Pengembangan
Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dan
Penguatan Kelembagaan Ekonomi Perdesaan
Melalui LM3 (Prioritas Nasional dan Bidang)
Peningkatan realisasi penyaluran kredit program (KKPE dan KUR) pembiayaan komersial, pembiayaan
syariah, pengembangan sentra usaha pertanian
perdesaan, dan pengembangan Gapoktan PUAP
Realisasi penyaluran kredit program untuk pertanian (KKP-E,
KUR) (Trilyun)
Realisasi penyaluran pembiayaan Syariah dan pembiayaan
komersial untuk sektor pertanian (Trilyun)
Jumlah sentra-sentra usaha pertanian di perdesaan
p
(
)
PUAP (unit)
Jumlah Gapoktan
1,5
2,5
4
8
200
200
10.000
10.000
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
5.621,6
1.9
Pengembangan perlindungan dan pendaftaran
varietas tanaman (Prioritas Bidang)
Peningkatan kinerja pelayanan teknis, hukum dan
administrasi perlindungan varietas tanaman
Jumlah pelayanan teknis, hukum dan administrasi perlindungan
varietas tanaman (buah)
300
700
38,7
2
PROGRAM PENGAWASAN DAN
PENINGKATAN AKUNTABILITAS
APARATUR KEMENTERIAN PERTANIAN
Pelaksanaan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas
di Kementerian Pertanian
Jumlah pelaksanaan kegiatan pengawasan intern pada unsur
Kementerian Pertanian untuk mewujudkan good governance
dan clean government (Kinerja/Satker)
% proses administrasi dan dukungan teknis Itjen tepat waktu
384
384
345,2
100%
100%
- Tahun Tunggal (awal)
% temuan laporan audit internal Kementerian Pertanian
ditindaklanjuti
'- Tahun Tunggal (awal)
65%
90%
- Rata-rata 5 tahun
'- Rata-rata 5 tahun
79%
79%
Perluasan penerapan budidaya tanaman pangan yang
tepat yang didukung oleh sistem penyediaan sarana
produksi dan benih serta pengamanan produksi yang
efisien untuk mewujudkan produksi tanaman pangan
yang cukup dan berkelanjutan
Luas areal penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat
(ribu ha)
Jumlah sarana produksi yang disediakan dan disalurkan serta
lembaga perbenihan tanaman pangan yang dibina di lokasi
penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat :
2.969,49
4.493,31
-
-
- Sarana Produksi (Unit)
13.836,00
18.354,00
63
63
3
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI,
PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN
PANGAN UNTUK MENCAPAI
SWASEMBADA DAN SWASEMBADA
BERKELANJUTAN
- Lembaga perbenihan (Balai)
II.L.018.2
6.656,2
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
Jumlah subsidi pupuk dan benih :
-
-
- Pupuk (Juta ton)
11,06
12,2
- Benih (ribu ton)
178,18
226,92
Luas areal yang aman dari serangan OPT dan DFI pada
pertanaman pangan yang menerapkan budidaya tanaman yang
tepat (ribu ha)
Luas Areal :
147,5
223,75
12.544,00
15.680,00
- Padi non hibrida (ribu ton)
Padi hibrida (ribu ton)
1.509,20
3.773,00
Padi lahan kering (ribu ton)
1.234,80
2.058,00
- Jagung (ribu ton)
926,25
1.543,75
- Kedelai (ribu ton)
356,25
712,5
- Kacang tanah (ribu ton )
59,23
236,93
3,3
25,72
- Ubi kayu (ribu ton)
- Kacang hijau (ribu ton)
115,63
117,07
- Ubi jalar (ribu ton)
103,05
121,49
Produktivitas :
- Padi non hibrida (ku/ha)
Padi hibrida (ku/ha)
Padi lahan kering (ku/ha)
- Jagung (ku/ha)
- Kedelai (ku/ha)
- Kacang tanah (ku/ha)
64
64
77
77
42
42
65
65
15
15
12,47
12,47
- Kacang hijau (ku/ha)
10,83
10,83
- Ubi kayu (ku/ha)
186,54
186,54
II.L.018.3
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
- Ubi jalar (ku/ha)
110,69
110,69
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Luas Panen :
- Padi non hibrida (ribu ha)
2.000,00
2.500,00
Padi hibrida (ribu ha)
200
500
Padi lahan kering (ribu ha)
300
500
- Jagung (ribu ha)
150
250
- Kedelai (ribu ha)
250
500
- Kacang tanah (ribu ha)
50
200
- Kacang hijau (ribu ha)
3,21
25
- Ubi kayu (ribu ha)
6,53
6,61
- Ubi jalar (ribu ha)
9,5
11,2
1.960,00
2.450,00
Padi hibrida (ribu ha)
196
490
Padi lahan kering (ribu ha)
294
490
- Jagung (ribu ha)
142,5
237,5
- Kedelai (ribu ha)
237,5
475
- Kacang tanah (ribu ha)
47,5
190
- Kacang hijau (ribu ha)
3,05
23,75
- Padi non hibrida (ribu ha)
3.1
- Ubi kayu (ribu ha)
6,2
6,28
- Ubi jalar (ribu ha)
9,31
10,98
2.650,20
3.750,40
Pengelolaan produksi tanaman serealia (Prioritas Meningkatnya perluasan penerapan budidaya tanaman Luas areal penerapan budidaya serealia yang tepat dan
Nasional dan Bidang)
serealia yang tepat dan berkelanjutan untuk
berkelanjutan (ribu ha) :
SLPTT padi non hibrida (ribu ha)
2.000,00
2.500,00
SLPTT padi hibrida (ribu ha)
200
500
SLPTT Padi lahan kering (ribu ha)
300
500
II.L.018.4
2.259,0
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
3.2
SLPTT Jagung hibrida (ribu ha)
150
250
Pengembangan peningkatan produksi gandum (ribu ha)
0,1
0,2
Pengembangan peningkatan produksi sorghum (ribu ha)
0,1
0,2
Peta sentra produksi komoditas serealia (paket)
1,00
1,00
Data luas tanam komoditas serealia
1,00
1 00
1,00
1 00
319,29
742,91
250
500
Pengelolaan produksi tanaman kacang-kacangan Meningkatnya perluasan penerapan budidaya tanaman Luas areal penerapan budidaya tanaman kacang-kacangan dan
dan umbi-umbian (Prioritas Nasional dan
umbi-umbian yang tepat dan berkelanjutan (ribu ha) :
kacang-kacangan dan umbi-umbian yang tepat dan
Bidang)
berkelanjutan untuk peningkatan produksi melalui
peningkatan produktivitas per satuan luas.
SLPTT kedelai (ribu ha)
SLPTT kacang tanah (ribu ha)
50
SLPTT kacang hijau (ribu ha)
3.3
Pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman
pangan (Prioritas Bidang)
Terselenggaranya sistem pembinaan lembaga
perbenihan tanaman pangan yang efisien dan
berkelanjutan di lokasi penerapan budidaya tanaman
pangan yang tepat
1.256,5
200
-
25
PTT kacang hijau (ribu ha)
3,21
PTT ubi kayu (ribu ha)
6,53
6,61
PTT ubi jalar (ribu ha)
9,5
11,2
PTT pangan lokal (ribu ha)
0,05
0,1
Peta sentra produksi beberapa komoditas Kabi (paket)
1,00
1,00
Data luas tanam beberapa komoditas Kabi (paket)
1,00
1,00
Lembaga perbenihan tanaman pangan yang dibina di lokasi
penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat :
334,0
Tersusunnya roadmap kebutuhan & ketersediaan benih (paket)
1,00
1,00
Tersusunnya kebijakan sistem subsidi benih (paket)
1,00
1,00
II.L.018.5
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
Tersusunnya rancangan revitalisasi perbenihan (paket)
3.4
3.5
35
Penyaluran subsidi benih tanaman pangan
(Prioritas Nasional dan Bidang)
Pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan
sarana produksi tanaman pangan (Prioritas
Bidang)
1,00
1,00
BPSBTPH (Balai)
32
32
BBI (Balai)
31
31
178,18
226,92
13.836,00
13 836 00
18.354,00
18 354 00
Bantuan RPPPO (unit)
200
1.200,00
Bantuan Traktor R-2 (unit)
623
912
Bantuan Traktor R-4 (unit)
7
10
350
512
Tersalurnya benih tanaman pangan bersubsidi
Jumlah benih tanaman pangan bersubsidi (ribu ton)
Terselenggaranya sistem penyediaan dan pengawasan
sarana produksi tanaman pangan yang efisien dan
berkelanjutan di lokasi penerapan budidaya tanaman
pangan yang tepat.
Sarana produksi tersedia dan terawasi di lokasi penerapan
budidaya tanaman pangan yang tepat (unit) :
Bantuan pompa air (unit)
3.6
3.7
Penyaluran pupuk bersubsidi (Prioritas Nasional Tersalurnya pupuk bersubsidi
dan Bidang)
Penguatan perlindungan tanaman pangan dari
Terkendalinya serangan OPT dan DFI di lokasi
gangguan OPT dan DFI (Prioritas Bidang)
penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat
Penguatan UPJA pemula (unit)
8.747,00
8.071,00
Penguatan UPJA berkembang (unit)
2.864,00
4.313,00
Penguatan UPJA profesional (unit)
585
2.792,00
Penguatan KP3 (unit)
430
514
Penguatan PPNS Pupes (orang)
30
30
Skrening pestisida (unit)
30
30
1,00
1,00
11,06
12,2
59
89,5
Tersusunnya roadmap kebutuhan & penyediaan pupuk &
alsintan (paket)
Jumlah pupuk bersubsidi (juta ton)
Jumlah luas areal tanaman pangan yang terserang OPT (ribu
ha) dan
II.L.018.6
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
735,7
735 7
526,3
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
Jumlah luas areal tanaman pangan yang terkena DFI (ribu ha)
3.8
Pengembangan metode pengujian mutu benih dan Berkembangnya metode pengujian mutu benih dan
penerapan sistem mutu laboratorium pengujian
penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih
benih (Prioritas Bidang)
tanaman pangan dan hortikultura
3.9
Pengembangan peramalan serangan Organisme
Penganggu Tumbuhan (Prioritas Bidang)
4.
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI,
PRODUKTIVITAS DAN MUTU PRODUK
TANAMAN HORTIKULTURA
BERKELANJUTAN
Tersedianya informasi dan model peramalan
Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT) sebagai
rujukan dalam pengamanan produksi tanaman pangan
dan hortikultura
Terwujudnya agribisnis hortikultura yang berdaya
saing dan berkelanjutan
88,5
134,25
Jumlah metode pengujian mutu benih yang dikembangkan,
divalidasi dan disyahkan (metode),
8
8
g menerapkan
p
yang
sistem mutu
Jumlah laboratorium y
(laboratorium),
Jumlah laboratorium peserta uji profisiensi (laboratorium), dan
8
8
30
30
Jumlah pelaksanaan uji petik mutu benih yang beredar (contoh
benih)
Jumlah informasi peramalan serangan OPT (unit),
15
25
5
5
Jumlah teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian
OPT (model), dan
Jumlah propinsi yang menerapkan teknologi pengamatan,
peramalan dan pengendalian OPT (propinsi)
8
8
6
18
19.216.575
23.805.903
Produksi Hortikultura : (Ton)
buah
37,2
44,6
2.239,5
Sayuran
10.483.440
12.264.052
Tanaman Hias
216.675.019
278.745.121
Biofarmaka
511.416.046
598.284.439
II.L.018.7
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Laju Pertumbuhan Produksi : (%)
buah
Sayuran
Tanaman Hias
Biofarmaka
Volume dan nilai perdagangan dalam negeri dan ekspor
PDB Sub Sektor Hortikultura (Milyar)
4.2
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu
Produk Tanaman Buah Berkelanjutan (Prioritas
Nasional dan Bidang)
Berkembangnya sistem agribisinis yang efisien dan
berkelanjutan yang mampu menyediakan produk buah
yang cukup, bermutu dan aman konsumsi
4.3
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu
Produ Tanaman Sayuran dan Biofarmaka
Berkelanjutan (Prioritas Nasional dan Bidang)
Berkembangnya sistem agribisnis yang efisien dan
berkelanjutan yang mampu menyediakan produk
sayuran dan biofarmaka yang cukup, bermutu dan
aman konsumsi
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu
Produ Tanaman Hias Berkelanjutan (Prioritas
Bid )
Pengembangan
sistem perbenihan, pupuk dan
Berkembangnya sistem agribisnis yang efisien dan
berkelanjutan yang mampu menyediakan produk
Proporsi tanaman hias segar bermutu di pasar
tPeningkatan
hi usaha/produsen
k b benih,
t dpupuk dank sarana i % jumlah usaha/produsen benih hortikultura
produksi lainnya guna mendukung keberlanjutan
* buah (%)
ketersediaan produk hortikultura yang berdaya saing. * Sayuran (%)
Laju pertumbuhan produksi tanaman buah
Proporsi produk buah bermutu di pasar
4.4
4.5
sarana produksi lainnya (Prioritas Nasional dan
Bidang)
Laju pertumbuhan produksi Tanaman Sayuran dan
Biofarmaka (kenaikan terhadap tahun sebelumnya)
Laju pertumbuhan luas panen Tanaman sayuran dan
biofarmaka (Kenaikan terhadap tahun sebelumnya)
Laju pertumbuhan produksi Tanaman Hias
5
5,6
3,5
4,2
6
6,5
3,5
4
Buah : 5 %,
Buah : 5 %,
Tanaman
Hias
Tanaman Hias
T
Hi 5 % T
Hi
5%
88,86
108,28
5%
5,60%
20%
50%
3,50%
4,20%
2,50%
2,50%
6,5
6,5
10
20
3
3
2
2
1
1
* Biofarmaka (%)
2
2
II.L.018.8
442,0
447,8
312,9
* Tanaman Hias (%0
% penggunaan benih bermutu
429,9
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
4.6
5.
5
* buah (%)
60
* Sayur umbi (%)
17
30
* Sayur biji (%)
75,2
80,9
5%
5%
Pengembangan Sistem Perlindungan Tanaman
Hortikultura (Prioritas Bidang)
Berkembangnya sistem perlindungan tanaman dalam
mendukung pengembangan agribisnis hortikultura
Proporsi luas serangan OPT utama hortikultura terhadap total
luas panen. (maksimal terhadap luas panen)
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI
PRODUKSI,
PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN
PERKEBUNAN BERKELANJUTAN
Peningkatan produksi
produksi, produktivitas dan mutu
tanaman perkebunan yang berkelanjutan melalui upaya
pengembangan tanaman semusim, tanaman rempah dan
penyegar, tanaman tahunan, dukungan penyediaan
benih unggul bermutu dan sarana produksi,
perlindungan perkebunan serta dukungan manajemen
dan teknis lainnya
· Capaian produksi (ribu ton) komoditi unggulan perkebunan
(tebu, kapas, nilam, tembakau, kopi, teh, kakao, lada, cengkeh,
kelapa, kelapa sawit, jambu mete dan jarak pagar);
80
2.996
4.806
Kapas
26
63
Cengkeh
78
86
- Pengembangan komoditas pemenuhan konsumsi dalam
negeri
- Pengembangan komoditas ekspor
Tembakau
181
184
Nilam
91
124
Kopi
698
738
Teh
168
182
Kakao
988
1.648
Lada
83
92
II.L.018.9
281,1
3.527,3
3 527 3
- Swasembada gula nasional
Tebu (hablur)
- Koordinasi dalam perumusan kebijakan dan pemantauan
ketersediaan dan distribusi pangan di 33 Provinsi
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
Jambu mete
145
159
Karet
- Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati
(bioenergi)
2681
2801
15
35
Kelapa
3.266
3.380
Kelapa
Sawit
K l
S i
23.200
23 200
28.439
28 439
0
0
Tebu
- Pengembangan komoditas pemenuhan konsumsi dalam
negeri
6450
7230
Kapas
1750
2500
Cengkeh
266
300
Jarak pagar
Kemiri sunan
● Peningkatan produktivitas (kg/ha) tanaman unggulan
perkebunan (tebu, kapas, nilam, tembakau, kopi, teh, kakao,
lada, cengkeh, kelapa, kelapa sawit, jambu mete dan jarak
pagar);
- Swasembada gula nasional
- Pengembangan komoditas ekspor
Tembakau
885
893
Nilam
6300
6600
Kopi
780
900
Teh
1520
1780
Kakao
1000
1500
Lada
694
760
Karet
999
1019
II.L.018.10
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
Jambu Mete
- Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati
(bioenergi)
537
640
Jarak Pagar
1000
2000
Kelapa
1105
1200
Kelapa Sawit
3888
4344
0
0
76
80
45
65
- Jumlah kelembagaan perbenihan (unit)
210
270
- Jumlah kelembagaan UPJA (unit usaha)
● Jumlah kelembagaan perlindungan tanaman
59
114
SL-PHT
● Jumlah areal pengendalian OPT (hektar) dan penurunan titik
api (hot spot) serta penanganan gangguan usaha perkebunan
500
563
Jumlah penurunan titik api
2500
1640
Kemiri
K i i Sunan
S
● Peningkatan mutu (% populasi standar) tanaman unggulan
perkebunan (tebu, kapas, nilam, tembakau, kopi, teh, kakao,
lada, cengkeh, kelapa, kelapa sawit, jambu mete dan jarak
pagar);
● Penggunaan benih unggul bermutu, sarana produksi serta
sumber benih bina perkebunan
- Jumlah penggunaan sarana produksi (%) ( Revitalisasi
perbenihan dan pembibitan)
● Penguatan kelembagaan pengawas dan kelembagaan usaha
perbenihan (Revitalisasi perbenihan dan perbibitan)
II.L.018.11
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
Ø Jumlah kelembagaan perbenihan (unit)
210
270
Ø Jumlah kelembagaan UPJA (unit usaha)
59
114
· Jumlah kelembagaan perlindungan tanaman
500
563
2.500
1.640
36
44
-
-
- Swasembada Gula Nasional
Ø Tebu
465
641
- Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam
Negeri
Ø Kapas
15
25
- Pengembangan Komoditas Ekspor
Ø Tembakau
205
205
Ø Nilam
14
18
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Ø SL-PHT
· Jumlah areal pengendalian OPT (hektar) dan penurunan titik
api (hot spot) serta penanganan gangguan usaha perkebunan;
Ø Jumlah penurunan titik api
Jumlah penanganan kasus GUP
5.1
5.2
Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu
tanaman semusim (Prioritas Nasional dan
Bidang)
· Terfasilitasinya pengembangan budidaya tanaman
semusim (tebu,kapas, tembakau dan nilam)
· Capaian luas areal (ribu hektar) pembinaan dan
pengembangan tanaman semusim :
Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu
· Terfasilitasinya pengembangan budidaya tanaman
· Peningkatan luas areal (ribu hektar) pembinaan dan
tanaman rempah dan penyegar (Prioritas Nasional rempah dan penyegar (kopi, teh, kakao, lada, cengkeh) pengembangan tanaman rempah dan penyegar :
dan Bidang)
- Pengembangan Komoditas Ekspor
Ø Kopi
Ø Teh
Ø Kakao
Ø Lada
II.L.018.12
251,8
1.254,6
1.291
1.354
129
130
1.655
2.020
192
196
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
- Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam
Negeri
Ø Cengkeh
465
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
484
- Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional
(ribu ha)
5.3
Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu
tanaman Tahunan (Prioritas Nasional dan
Bidang)
Rehabilitasi
81,85
10,00
Intensifikasi
30,55
30 55
20,00
20 00
Peremajaan
22,60
5,00
Pengendalian OPT
135,00
35,00
6.750,00
1.750,00
-
-
3.445
3.487
573
577
Pemberdayaam petani (kelompok Tani)
· Peningkatan luas areal (ribu hektar) pembinaan dan
· Terfasilitasinya pengembangan budidaya tanaman
tahunan (kelapa, kelapa sawit, karet, jambu mete, jarak pengembangan tanaman tahunan
pagar)
- Pengembangan Komoditas Ekspor
Karet
Jambu Mete
- Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati
(bio energi)
10
21
Kelapa
3.807
3.833
Kelapa Sawit
8.127
8.987
1
10
Kelapa sawit
125
148
Karet
10
51
Kakao
0
32
Jarak Pagar
Kemiri sunan
- Revitalisasi perkebunan
II.L.018.13
437,4
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
- Penyusunan kebijakan Pengembangan bio energi
√ Pengembangan Desa Mandiri Energi (DME)
√ Koordinasi dengan pihak terkait dalam menyediakan insentif
pajak untuk mendorong pemantapan energy terbarukan
√ Berpartisipasi aktif dalam Tim Koordinasi Interdept
pengembangan bio-fuel
bio fuel
√ Pengembangan integrasi kebun-ternak (paket)
5.4
Dukungan penyediaan benih unggul bermutu dan · Terfasilitasinya penyediaan benih unggul bermutu
sarana produksi perkebunan (Prioritas nasional dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas
dan Bidang)
dan mutu tanaman perkebunan
5.5
Dukungan perlindungan perkebunan dan
penanganan gangguan usaha perkebunan
(Prioritas Bidang)
· Jumlah penggunaan benih unggul bermutu dan sarana
produksi perkebunan (%)
- Revitalisasi Perbenihan
Jumlah penggunaan benih unggul bermutu
Terfasilitasinya pengamatan dan pengendalian
organisme pengganggu tumbuhan (OPT) tanaman
perkebunan pada 13 komoditas perkebunan
· Revitalisasi Perlindungan Perkebunan
- Areal pengendalian OPT dan intensitas serangan OPT
(ha)
Ø Penanganan gangguan usaha perkebunan
( dukungan pengembangan tanaman perkebunan
berkelanjutan)
· Jumlah luas areal perkebunan yang terkena dampak
perubahan iklim (ha)
II.L.018.14
27
31
-
-
45
60
-
169,4
127,3
51.467
54.841
36
44
-
8.000
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
5.6
Dukungan pengujian dan pengawasan mutu benih · Terlaksananya pengawasan dan pengujian benih
serta penerapan teknologi proteksi tanaman
tanaman perkebunan
perkebunan (Prioritas Bidang)
Terlaksananya penerapan teknologi proteksi tanaman
perkebunan
Jumlah bibit yang tersertifikasi (dalam 1.000 batang)
Pelaksanaan analisadata serangan, situasi dan identifikasi OPT,
koleksi OPT penting, pengembangan metode pengamatan,
teknik survailance, model peramalan, teknik survailance, model
peramalan OPT, fenomena iklim dan ganguan usaha serta
taksasi kehilangan hasil, teknik pengendalian OPT dengan PHT
PROGRAM PENCAPAIAN SWASEMBADA
DAGING SAPI DAN PENINGKATAN
PENYEDIAAN PANGAN HEWANI YANG
AMAN, SEHAT, UTUH DAN HALAL
Meningkatnya ketersediaan pangan hewani (daging,
telur, susu)
Meningkatnya kontribusi ternak domestik dalam
penyediaan pangan hewani (daging dan telur)
6.1
-
19
25
Produksi daging meningkat 4,10% per tahun (ton)
2.201.214
2.584.432
· Produksi telur meningkat 4,42% per tahun (ton)
1.506.837
1.791.609
· Produksi susu meningkat 15,56% per tahun (ton)
727.539
1.297.034
-
-
-
-
-
-
2.700
4.000
400
700
· Kontribusi daging sapi domestik terhadap total produksi
daging sapi nasional meningkat (%)
· Kontribusi daging ayam buras terhadap total produksi
daging ayam nasional meningkat (%)
Meningkatnya ketersediaan protein hewani asal ternak · Ketersediaan protein hewani asal ternak per kapita
meningkat 0,03% per tahun (g/kapita/hr)
Peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan
Peningkatan kualitas dan kuantitas benih dan bibit
· Peningkatan kuantitas semen (dosis)
bibit dengan mengoptimalkan sumber daya lokal ternak (sapi potong, sapi perah, domba, kambing, ayam
(Prioritas nasional dan Bidang)
buras, itik) yang bersertifikat melalui:
· Penguatan kelembagaan perbibitan yang
menerapkan Good Breeding Practices
255.869
-
Ø Jumlah teknologi terapan perlindungan perkebunan (paket)
6.
201.542
· Peningkatan produksi embrio
II.L.018.15
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
352,8
6.571,3
1.021,0
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
6.2
6.3
g
p
g
Peningkatan
produksi
ternak ruminansia dengan
pendayagunaan sumber daya lokal (Prioritas
Nasional dan Bidang)
Peningkatan produksi ternak non ruminansia
dengan pendayagunaan sumber daya lokal
(Prioritas Nasional dan Bidang)
· Peningkatan penerapan standar mutu benih dan
bibit ternak
· Peningkatan penerapan teknologi perbibitan
· Bibit sapi
2.625
4.150
· Bibit unggas lokal
60.000
84.800
· Pengembangan usaha dan investasi perbibitan
· Bibit Kambing/domba
2.000
2.820
g
y populasi
p p
p
Meningkatnya
dan produksi
ternak
ruminansia
g
p
p
( p ekor))
produksi
dan produktivitas
ternak (sapi
Peningkatan
21.000
31.625
Swasembada daging sapi (share produk dalam negeri %)
76
90
Pemanfaatan kotoran ternak menjadi pupuk organik dan
pemberian paket bantuan sosial pupuk organik (rumah
kompos) (Dampak Perubahan Iklim)
Pengembangan dan pembinaan Biogas Asal Ternak Bersama
Masyrakat (BATAMAS) terutama di sentra terpencil dan padat
ternak (unit) (Dampak Perubahan Iklim)
0
10.000
100
300
Pengembangan integrasi ternak dan tanaman melalui
pengelolaan kotoran ternak (padat & cair) menjadi pupuk
organik dan pengolahan limbah tanaman untuk ternak terutama
di sentra perkebunan, tanaman pangan dan holti kulture (klp)
(Dampak Perubahan Iklim)
75
110
Pengembangan kelompok unggas lokal
230
470
Pengembangan kelompok non unggas
28
72
Pengembangan pakan ternak
25
70
Pengembangan alsin ternak
50
45
Meningkatnya populasi dan produksi, serta
meningkatnya pendayagunaan sumber daya lokal
ternak non ruminansia
II.L.018.16
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
2.418,7
611,4
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
6.4
Pengendalian dan penanggulangan penyakit
hewan menular strategis dan penyakit zoonosis
(Prioritas Bidang)
· Penguatan kelembagaan kesehatan hewan
Penguatan otoritas veteriner melalui Puskeswan dan lab (unit)
110
140
· Perlindungan hewan terhadap penyakit eksotik
Terlaksananya vaksinasi dan pengobatan thd penyakit hewan
(juta dosis)
Terlaksananya pengambilan dan pemeriksaan sampel dlm
rangka survailance PHMSZE (ribu sampel)
y p
p
p g
produksi dan pendaftaran
dan pengawasan
obat
Terlaksananya
hewan yang beredar di Indonesia (produk/merek)
100
140
200
280
250
350
25
31
· Terjaminnya mutu obat hewan
6.5
· Penguatan peran dan fungsi lembaga otoritas
Penjaminan pangan asal hewan yang aman dan
halal serta pemenuhan persyaratan produk hewan veteriner
non pangan (Prioritas Nasional dan Bidang)
· Peningkatan jaminan produk hewan ASUH dan
daya saing produk hewan
· Tersosialisasikannya resiko residu dan cemaran
pada produk hewan serta zoonosis kepada masyarakat
dan tersedianya profil keamanan produk hewan
nasional serta peta zoonosis
· Peningkatan penerapan kesrawan di RPH/RPU
7.
PROGRAM PENINGKATAN NILAI TAMBAH Meningkatnya usaha pengolahan dan pemasaran hasil
DAYA SAING, INDUSTRI HILIR,
pertaian berkelanjutan
PEMASARAN DAN EKSPOR HASIL
PERTANIAN
Jumlah kebijaka kesmavet (pedoman)
-
169
400
Jumlah lab yang dibina (unit)
35
41
0,2 – 5%
0,2 – 5%
5%
5%
% peningkatan produk dan jenis olahan hasil pertanian yang
bermutu untuk ekspor dan substitusi impor/tahun
II.L.018.17
1.148,2
1.059,7
-
Pertumbuhan terpenuhinya persyaratan dan standar keamanan
dan mutu produk hewan pangan dan non pangan
(RPU,RPH,RPB,TPU,KIOS DAGING,TPS) Unit
% penurunan kehilangan/kerusakan hasil tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan peternakan / tahun
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
2.104,0
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2014
2010
% peningkatan jumlah lembaga pemasaran petani da
npenyerapan pasar hasil pertanian di pasar domestik/tahun
5%
5%
15%
15%
1800
2520
328,8
11200
4000
777,5
330 unit + 54 unit
organik
330 unit + 54
unit organik
303,0
Jumlah pengujian mutu alat mesin pertanian (sertifikat)
42
42
Jumlah kelembagaan pemasaran bagi petan (pasar)
186
223
Jumlah hasil pertanian yang diserap pasar dalam negeri
0%
5%
7.1
Pengembangan penangangan pasca panen
pertanian (Prioritas Nasional dan Bidang)
% peningkatan ekspor dan surplus neraca perdagangan hasil
pertanian /tahun
Meningkatnya penanganan pasca panen hasil pertanian Jumlah kelompok tani yang menerapkan penangnan pasca
panen sesuai GHP dan standar mutu (poktan/gapoktan)
7.2
Pengembangan pengolahan hasil pertanian
(Prioritas Nasional dan Bidang)
Pengembangan mutu dan standardisasi pertanian
(Prioritas Nasional dan Bidang)
Berkembangnya pengolahan hasil pertanian yang
berkelanjutan
Meningkatnya mutu dan keamanan pangan hasil
pertanian
7.3
7.4
7.5
8.
8.1
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Jumlah usaha pengolahan hasil pertanian yang bernilai tambah
dan berdaya saing (unit)
Jumlah usaha pasca panen dan pengolahan yang menerapkan
sistem jaminan mutu.
Pengembangan pemasaran domestik (Prioritas
Bidang)
Meningkatnya pemasaran hasil pertanian
Pengembangan pemasaran internasional
(Prioritas Nasional dan Bidang)
Meningkatnya pemasaran internasional hasil pertanian Jumlah ekspor dan surplus neraca perdagangan hasil pertanian Meningkat 15% dan Meningkat
30%
15% dan 30%
PROGRAM PENYEDIAAN DAN
PENGEMBANGAN PRASARANA DAN
SARANA PERTANIAN
Terlaksananya pengembangan fasilitasi dalam
pengelolaan lahan dan air melalui upaya pemberdayaan
lahan pertanian, pengelolaan air irigasi pertanian dan
perluasan areal pertanian
386,9
278,5
· Terlaksananya 2.000.000 (ha), 25.884unit kegiatan
pengelolaan air irigasi
· Terlaksananya 2.000.000 (Ha) perluasan areal lahan
Pertanian
· Terlaksananya 1.000.000 Ha optimasi lahan pertanian
(pupuk organik), dan 12.500 Km JUT/Jalan produ ksi
Perluasan areal pertanian (Prioritas Nasional dan Meningkatnya luasan areal baru lahan pertanian dalam Luasan (Ha) perluasan areal Tanaman pangan (saawah dan
Bidang)
mendukung peningkatan produksi pertanian
lahan Kering), hortikultura, perkebunan Dan kawasan
peternakan
II.L.018.18
19.725,2
32.505
2.000.000
K)
13.085,8
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
8.2
8.3
Pengelolaan air untuk pertanian (Prioritas
Nasional dan Bidang)
Pengembangan pengelolaan lahan pertanian
(Prioritas Nasional dan Bidang)
Meningkatnya ketersediaan air irigasi untuk pertanian
Meningkatnya produktivitas lahan pertanian, dan
prasarana Jalan Usaha Tani/Jalan Produksi serta
pengendalian lahan untuk mendukung peningkatan
produksi pertanian
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
Tersedianya (unit) pengembangan sumber air alternatif skala
kecil (melalui irigasi pedesaan, pengembangan sumber air
tanah, pompanisasi air permukaan) yang berfungsi.
1.005
7.085
K)
Tersedianya optimasi pemanfaata Air irigasi (melalui
perbaikan JITUT/JIDES dan pengembangan TAM) yang
berfungsi (ha)
Tersedianya (unit) pengembangan Konservasi air (melalui
pengembangan Embung, chek dam, sumur resapan, Antisipasi
kekeringan dan banjir) yang berfungsi
108.486
2.000.000
K)
464
18.799
K)
Terlaksananya Lahan yang dioptimasi, dikonservasi,
direhabilitasi dan direklamasi
Konservasi DAS Hulu 160.000 Ha (Adaptasi Iklim)
25.709
74.648
2.979,7
9.600
160.000
K)
Terbangunnya Rumha Kompos 6.500 unit
235
6.500
K)
Terlaksananya Pengembangan Systeme of Rice Intensificaion
2000 paket (adaptasi iklim)
Tersedianya data bidang tanah petani yang disertifikasi
200.000 persil
Tersedianya jalan sepanjang 12.500 km untuk JUT dan jalan
produksi, serta tersedianya data bidang tanah petani yang layak
disertifikasi
62
2.000
K)
726
200.000
K)
952
12.500
K)
II.L.018.19
3.649,7
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
9.
9.2
PROGRAM PENCIPTAAN TEKNOLOGI DAN Peningkatan inovasi dan adopsi teknologi pertanian
VARIETAS UNGGUL BERDAYA SAING
Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Pangan Peningkatan inovasi teknologi tanaman pangan
(Prioritas Nasional dan Bidang)
mendukung ketahanan dan kemandirian pangan
Inovasi teknologi benih, bibit, pupuk, obat hewan dan tanaman,
alsintan, dan produk olahan (paket)
Inovasi teknologi pengelolaan sumberdaya pertanian (paket)
98
200
35
35
Rekomendasi kebijakan pertanian (paket)
33
33
Adopsi inovasi teknologi benih, bibit, pupuk, obat hewan dan
p
(p p )
olahan (propinsi)
tanaman,, alsintan dan produk
32
32
Jumlah varietas unggul baru padi, serealia, kacang-kacangan &
umbi-umbian
Jumlah teknologi budidaya, panen dan pasca panen primer
5-6
14 - 15
5
8
Jumlah aksesi sumberdaya genetik (SDG) padi, serealia,
kacang-kacangan dan umbi-umbian terkoleksi, teridentifikasi
dan terkonservasi untuk perbaikan sifat varietas
800
800
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
5.456,5
657,3
Jumlah produksi benih sumber (BS, FS) padi, serealia, kacang- BS 10 ton FS 20 ton BS 15 ton FS
kacangan & umbi-umbian dengan SMM ISO 9001-2000
20 ton
9.3
Penelitian Dan Pengembangan Tanaman
Hortikultura (Prioritas Nasional dan Bidang)
Meningkatnya inovasi teknologi tan.hortikultura
mendukung pengembangan kawasan hortikutura
Jml VUB yg diminati knsumen
Jumlah PN yang terkonservasi dan terkarakterisasi
40
1032
20 Bw, 455 acc,
3925
600 acc 4100
20.000 GO 20 ton
14335 batang
28.000 GO 40
ton
18700 batang
960
960
Jml benih sumber :
Sayuran
VUB buah trop dan sub trop
II.L.018.20
377,3
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
Aksesi mutasi buah trop
151800
254000
100000
5000000
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Planlet, benih, stek tan hias
9.4
9.5
9.6
Jumlah benih bt bwh dan bt atas hsl SE
Jumlah teknologi prod hortikultura ramah lingkungan
12
12
Penelitian Dan Pengembangan Tanaman
Perkebunan (Prioritas Nasional dan Bidang)
Peningkatan inovasi tek. tan. perkebu-nan untuk
mening-katkan produk-tivitas, diversifikasi dan nilai
tambah tan.
tan perkebunan
Jumlah varietas/klon unggul tanaman perkebunan
10
15
Jumlah teknologi untuk peningkatan produtivitas tanaman
perkebunan
k b
Jumlah produk olahan tanaman perkebunan
42
52
20
33
Penelitian Dan Pengembangan Peternakan Dan
Veteriner (Prioritas Nasional dan Bidang)
Meningkatkan Inovasi Teknologi Peternakan dan
Veteriner Mendukung Program Percepatan Produksi
Swasembada Daging Sapi (P2SDS)
Jumlah rekomendari pembangunan peternakan dan veteriner,
diseminasi, promosi, publikasi hasil penelitian dan koordinasi
dengan stakeholders
Jumlah SDG peternakan, TPT dan veteriner yang dikonservasi
dan dikarakterisasi
Jumlah galur baru ternak dan TPT yang dihasilkan
10
10
112
112
Penelitian/Analisis Sosial Ekonomi Dan
Kebijakan Pertanian (Prioritas Bidang)
Hasil penelitian/ analisis sosial ekonomi dan
rekomendasi kebijakan pertanian
6
8
Jumlah inovasi peternakan, TPT dan veteriner yang dihasilkan
dan dialihkan/didesiminasikan kepada pengguna
22
25
Jumlah rekomendasi kebijakan tentang Penguatan daya saing
dan perlindungan usaha pertanian; Pengelolaan sumberdaya
pert. & pembangunan infrastruktur pert.; Pengembangan
kelembagaan dan paraturan medorong iklim usaha yg kondusif;
Makro ekonomi mendorong pertumbuhan sektor pertanian;
Pembangunan pert.& perdesaan
12
12
II.L.018.21
579,8
511,3
98,7
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2014
2010
9.7
Pengembangan Perpustakaan Dan Penyebaran
Teknologi Pertanian (Priorita Bidang)
Meningkatnyapenyebaran teknologi hasil litbang
pertanan mendukung ketahanan dan kemandirian
pangan
Jumlah judul jurnal primer dan publikasi bibliografis (judul)
13
13
Jumlah perpustakaan yang dibina dan ditata (UK/UOT)
65
65
30 jdl/3 dtbase
8
50 jdl/ 4
dtbase
8
4
4
3
3
Jumlah tambahan koleksi
g
p p
( g)
diseminasi dan perpustakaan
(Keg)
Jumlah kegiatan
9.8
Penelitian/Perekayasaan dan Pengembangan
Mekanisasi Pertanian (Prioritas Bidang)
Meningkatnya inovasi dan adopsi teknologi
Inovasi teknologi dan sistem mekanisasi pertanian untuk
mekanisasi pertanian untuk peningkatan produktiifitas, peningkatan; produktivitas, efisiensi, kualitas, nilai tambah
efisiensi dan nilai tambah produk pertanian dan
komoditas utama pertanian dan limbahnya
limbahnya
Kerjasama litbang mektan serta bahan rekomendasi kebijakan
(paket)
Prototipe alsin yang didiseminasikan (Paket)
9.9
Penelitian Dan Pengembangan Sumberdaya
Lahan Pertanian(Prioritas Nasional dan Bidang)
Tersedianya data, informasi dan peningkatan inovasi
teknologi pengelolaan sumberdaya lahan pertanian
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Tersedianya peta potensi sumberdya lahan pertanian
Jumlah informasi, paket komponen teknologi pengelolaan SDL
(tanah, air, perubahan iklim, pupuk dan lingkungan pertanian)
(paket)
II.L.018.22
1
1
2,5 juta ha di
Sulawesi dan
daerah lainnya
15,5 juta Ha
12
11
78,1
82,2
K)
295,1
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
9.10
Penelitian Dan Pengembangan Bioteknologi Dan Peningkatan inovasi dan adopsi hasil bioteknologi dan Jumlah aksesi SDGP dan database yang dikonservasi atau
Sumber Daya Genetik Pertanian (Prioritas
diremajakan
pemanfaatan sumberdaya genetik pertanian (SDGP)
Nasional dan Bidang)
untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan
daya saing produk pertanian
Jumlah varietas atau galur harapan padi, kedelai, dan jagung
berproduktivitas tinggi dan berumur genjah
2250 aksesi; 4
dtbase
2250 aksesi; 4
dtbase
51 galur kedelai dan
padi; 3 populasi
baru padi; 6 galur
transgenik
5 Galur
transgenik
(LUT)
Jumlah galur harapan gandum tropis
Jumlah galur padi dan jagung efisien penggunaan pupuk
sintetik
Jumlah biofertilizer untuk padi dan tebu
Jumlah tanaman manggis dan durian tanpa biji
Jumlah peta gen sifat-sifat penting pada kelapa sawit, jarak
pagar dan sapi
II.L.018.23
Galur gandum
adaptif iklim
LUT
125 galur calon
hibrida jagung
unggul
2-4 varietas
unggul hibrida
jagung Galur
padi
transgenik
20 isolat potensial
biofertilizer
1 biofertilizer
tebu
2 metode regenerasi
dan transformasi
Bahan
sambungan
7 sekuens whole
genom
-
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
173,1
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
9.11
9.12
10.
10.1
Penelitian Dan Pengembangan Pascapanen
Pertanian (Prioritas Nasional dan Bidang)
g j Dan Percepatan
p
Diseminasi Inovasi
Pengkajian
Teknologi Pertanian (Prioritas Bidang)
Meningkatnya inovasi teknologi pascapanen dan
pengembangan produk hasil pertanian
g
g teknologi
g perta-nian
p
p
serta pembinaan
Pengembangan
dan koordinasi kegiatan Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian
Jumlah teknologi penanganan segar produk hortikultura
5
2
Jumlah produk diversifikasi pangan dan substitusi pangan
impor
Jumlah produk pengembangan/ product development untuk
peningkatan nilai tambah
y
p g gg
p
Jumlah koordinasi p
penyusunan
penganggaran,
pelaksanaan
dan
monev kegiatan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
(koordinasi)
Jumlah advokasi teknis dan kebijakan operasional
pembangunan pertanian wilayah, regional, dan nasional
(advokasi)
Jumlah adaptasi teknologi spesifik lokasi (teknologi)
6
8
2
10
10
10
34
69
PROGRAM PENGEMBANGAN SDM
Pengembangan SDM pertanian, melalui pemberdayaan Jumlah aparatur di sektor pertanian yang diberdayakan dan
dikembangkan kapasitasnya melalui kegiatan penyuluhan,
PERTANIAN DAN KELEMBAGAAN PETANI SDM dan kelembagaan petani
pendidikan dan pelatihan, serta sertifikasi profesi SDM
pertanian (orang)
Pengembangan reorientasi pendidikan pertanian
(Prioritas Bidang)
Mengembangkan progam pendidikan pertanian
64
93,3
1.934,7
96
48.853
102.983
Jumlah non aparatur di sektor pertanian yang diberdayakan
dan dikembangkan kapasitasnya melalui kegiatan penyuluhan,
pendidikan dan pelatihan, serta sertifikasi profesi SDM
pertanian (orang)
19.091
29.278
Jumlah kelembagaan Petani yang ditumbuhkembangkan dan
diberdayakan kapasitasnya melalui penyuluhan dan pelatihan
pertanian (unit)
Persentase jumlah kegiatan pendidikan pertanian yang
dirancang dan dianggarkan(%)
Jumlah jenis profesi SDM Pertanian yang terstandarisasi dan
tersertifikasi (jenis)
28.344
72.880
80
80
3
3
II.L.018.24
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
6.852,1
497,5
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
Mengembangkan kelembagaan pendidikan pertanian
Mengembangkan ketenagaan pendidikan pertanian
Jumlah kelembagaan pendidikan yang ditingkatkan kualitasnya
(lembaga)
Jumlah tenaga fungsional dan profesi yang sesuai dengan
standar kompetensi (orang)
Jumlah SDM Pertanian yang ditingkatkan kompetensinya
melalui Diklat Fungsional dan Diklat Profesi yang sesuai
dengan standar kompetensi(orang)
Jumlah aparatur yang meningkat jenjang pendidikan formal
Jumlah lulusan DIV di bidang RIHP
Pemantapan sistem pelatihan pertanian
(Prioiritas Bidang)
25
600
600
3.000
3.000
100
100
750
600
4.000
4.000
600
600
Peningkatan kerjasama pendidikan pertanian di dalam Persentase Jumlah kegiatan kerjasama pendidikan di dalam dan
dan luar negeri
di luar negeri yang dirancang dan dilaksanakan (%)
60
60
Menumbuh kembangkan kelembagaan pelatihan dan
kelembagaan petani
Meningkatkan kualitas dan kuantitas ketenagaan
pelatihan pertanian
- Mengembangkan pelatihan aparatur pertanian
jumlah kelembagaan UPT Pusat dan P4S yang terakreditasi
40
880
Jumlah aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya
melalui pelatihan (orang)
Jumlah non aparatur pertanian yang ditingkatkan
kompetensinya melalui pelatihan(orang)
17.010
27.983
14.491
24.678
Jumlah SDM Pertanian yang ditingkatkan kompetensinya
melalui pendidikan SPP(orang)
Jumlah lulusan yang mengikuti retooling di bidang pertanian
10.2
25
- Mengembangkan pelatihan non aparatur pertanian
II.L.018.25
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
968,1
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
10.3
11.
p sistem penyuluhan
p y
p
pertanian
Pemantapan
(Prioritas Nasional dan Bidang)
Meningkatkan penyelenggaraan pelatihan pertanian
Persentase jumlah kegiatan yang mendukung penyelenggaraan
pelatihan pertanian yang dirancang dan dianggarkan (%)
60
90
Mengembangkan kerjasama pelatihan pertanian
Jumlah kegiatan kerjasama pelatihan dan prosentase jumlah
jenis pelatihan yang dirancang dan dilaksanakan (paket)
15
15
g
g
p y
Menata dan menguatkan
kelembagaan
penyuluhan
pertanian
Menumbuhkembangkan kelembagaan petani
g
p y
p
y g terbentuk
Jumlah kelembagaan
penyuluhan
pertanian
yang
sesuai UU No. 16 Tahun 2006 tentang SP3K(Bakorluh dan
Bapeluh)
jumlah kelembagaan petani (gapoktan)
Meningkatnya BPP model
Jumlah BPP model
Meningkatkan kualitas dan kuantitas ketenagaan
penyuluh pertanian
Meningkatkan mutu penyelenggaraan penyuluhan
pertanian
Jumlah Ketenagaan penyuluhan pertanian yang ditingkatkan
kualitas dan kuantitasnya(orang)
Persentase jumlah kegiatan yang mendukung penyelenggaraan
penyuluhan pertanian yang dirancang dan dianggarkan (%)
PROGRAM PENINGKATAN DIVERSIFIKASI Meningkatnya ketahanan pangan melalui
DAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT pemberdayaan ketersediaan, distribusi, konsumsi dan
keamanan pangan segar ditingkat masyarakat serta
terkoordinasinya kebijakan ketahanan pangan.
245
491
28304
72000
336
458
27.393
72.000
30
100
· % Realisasi koordinasi analisis dan rumusan kebijakan
ketahanan pangan;
90
100
· % Realisasi pengembangan Desa Mandiri Pangan dalam
mengurangi jumlah penduduk rawan pangan;
· % Realisasi Penguatan kelembagaan distribusi pangan
masyarakat dalam stabilisasi harga dan cadangan pangan
masyarakat;
· % Realisasi Gerakan percepatan penganekeragaman
konsumsi dan keamanan pangan segar dalam peningkatan
konsumsi pangan beragam dan bergizi seimbang.
95
100
95
100
95
100
II.L.018.26
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
4.202,4
3.184,3
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
11.1
11.2
11.3
Pengembangan ketersediaan dan penanganan
rawan pangan. (Prioritas Nasional dan Bidang)
Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas
Harga Pangan. (Prioritas Nasional dan Bidang)
Meningkatnya pemantapan ketersediaan pangan dan
penanganan rawan pangan.
Meningkatnya pemantapan distribusi dan harga
pangan.
Pengembangan penganekaragaman konsumsi Meningkatnya pemantapan penganekara-gaman
pangan dan peningkatan keamanan pangan segar konsumsi pangan dan keamanan pangan
(Prioritas Nasional dan Bidang)
·
Jumlah Desa Mandiri Pangan yang dikembangkan. (desa)
1.750
5.00
·
Jumlah Lumbung Pangan yang dikembangkan. (Lumbung)
800
2.500
·
Lokasi Rawan Pangan. Kab)
350
450
y Data dan Informasi tentang
g ketersediaan,,
· Tersedianya
cadangan dan daerah rawan pangan. (prop)
33
33
· Terlaksananya pemantauan dan pemantapan ketersediaan
dan kerawanan pangan. (prop)
· Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) (gap)
33
33
750
2.000
33
33
33
33
2.000
10.000
383 Pusat/ Prop/
Kab
484 Pusat/
Prop/ Kab
· Tersedianya data dan informasi tentang distribusi, harga
dan akses pangan. (prop)
· Terlaksananya pemantauan dan pemantapan distribusi,
harga dan akses pangan. (prop)
· Desa P2KP (Percepatan penganekaragaman konsumsi
pangan. (desa)
· Promosi penganekaragaman konsumsi pangan dan
keamanan pangan
· Penanganan keamanan pangan tingkat produsen dan
konsumen
· Terlaksananya pemantauan dan pemantapan
penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan
(prop)
II.L.018.27
33
Prop
33
429
Prop/ Kab
33
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
982,6
798,7
994,3
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
· Tersedianya data dan informasi tentang pola konsumsi,
penganekaragaman dan keamanan pangan.(prop)
12.
PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS
PENGKARANTINAAN PERTANIAN DAN
PENGAWASAN KEAMANAN HAYATI
12.1
Peningkatan Sistem Karantina Hewan (Prioritas
Bidang)
12.2
Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan
(Prioritas Bidang)
12.3
Pengembangan Sistem Informasi dan
Peningkatan sistem Pengawasan Keamanan
Hayati (prioritas Bidang)
Meningkatnya efektifitas pelayanan karantina dan
pengawasan keamanan hayati
Efektifitas pengendalian resiko masuk dan menyebarnya HPHK
dan OPTK, serta pangan yang tidak sesuai standar keamanan
pangan
y
p komoditas pertanian
p
p
pelayanan
ekspor
dan produk
Efektifitas p
tertentu.
Tingkat kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina
pertanian
Kebijakan teknis Karantina Hewan yang efektif dalam Jml Rumusan Kebijakan teknis operasional karantina hewan
operasional pencegahan masuk, menyebar dan
yang dihasilkan/disempurnakan dan dapat berimplementasi
keluarnya HPHK.
(paket)
Kebijakan teknis Karantina Tumbuhan yang efektif
Jml Rumusan Kebijakan teknis operasional karantina
dalam operasional pencegahan masuk dan
tumbuhan yang dihasilkan/disempurnakan dan dapat
menyebarnya OPTK
berimplementasi (paket)
Kebijakan teknis pengawasan keamanan hayati yang
Jml Rumusan Kebijakan teknis operasional pengawasan
efektif dalam operasional pengawasan keamanan hayati keamanan hayati yang dihasilkan/disempurnakan dan dapat
hewani dan Nabati; dan sistim informasi yang optimal berimplementasi
dalam mendukung operasional Program Barantan
Tingkat kesiapan infrastruktur sistem informasi Barantan
Prosentase peningkatan akses informasi melalui jaringan ke
pusat data Barantan oleh instansi terkait, pengguna jasa dan
unit kerja lingkup Barantan
II.L.018.28
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
33
33
50%
90%
90%
95%
75%
95%
3
3
39,5
3
3
39,5
2
2
70,0
40%
90%
25%
25%
2.754,7
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
12.4
Peningkatan Kualitas Pelayanan karantina
Pertanian dan Pengawasan Keamanan
Hayati.(Prioritas Nasional dan Bidang)
Pelayanan karantina pertanian dan pengawasan
keamanan hayati yang efektif
Vol. dan frek. operasional tindakan karantina pertanian dan
pengawasan keamanan hayati (sertifikasi karantina)
Prosentase peningkatan indeks kesesuaian operasional
tindakan karantina dan pengawasan terhadap kebijakan,
standar, teknik dan metoda yang diberlakukan
g ekspor
p yang
y g disertifikasi
penolakan kiriman barang
Prosentase p
karantina pertanian
12.5
Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan
laboratorium Uji Standar Karantina Pertanian
(Prioritas Nasional dan Bidang)
Peningkatan Indeks kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa
Penyelenggaraan laboratorium yang berkualitas dalam Jml teknik dan metoda tindakan karantina dan pengawasan
mendukung efektifitas penilaian dan pengendalian
keamanan hayati yang diujicobakan dan dikembangkan
resiko ditempat pemasukkan dan pengeluaran
Jumlah sampel lab. yang diperiksa sesuai ruang lingkup
350 rb
450 rb
10%
5%
0%
0%
15%
10%
4
2
5000
8000
4
2
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
1.476,4
99,3
pengujian (Uji Standar, rujukan, konfirmasi dan profisiensi)
Jumlah laboratorium karantina yang diakreditasi
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN PERTANIAN 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.018.29
67.248,3
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
TARGET
No
PROGRAM/
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
I
PROGRAM REVITALISASI DAN PENUMBUHAN
BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR
Tumbuh dan kuatnya basis industri manufaktur
1
Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kimia Dasar
Tumbuh dan kuatnya struktur industri kimia dasar
a.
Revitalisasi Industri Pupuk (Prioritas Nasional 5)
Fasilitasi pembangunan restrukturisasi 5 pabrik pupuk Persen kemajuan
urea baru dan 5 pabrik pupuk NPK
b.
Pengembangan klaster industri berbasis migas, kondesat di Berkembangnya klaster industri berbasis migas dan
Jawa Timur dan Kalimantan Timur (Prioritas Nasional 8) petrokimia
5.069,7
Pada akhir tahun 2014, utilisasi kapasitas produksi
pulih mencapai 100%
Nilai tambah produk kimia dasar
2 Lokasi (Jawa Timur dan Kalimantan)
Entitas Kolaborasi Klaster
2
a.
b.
3
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
2014
Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Material Dasar dan Tumbuh dan kuat struktur industri material dasar
permesinan
Permesinan
Pada akhir tahun 2014, utilisasi kapasitas produksi
pulih mencapai 100%
Meningkatnya jumlah populasi industri material
dasar dan permesinan
Pengembangan Klaster Industri Material Dasar Permesinan Berkembangnya klaster industri baja, listrik, TPT,
Jumlah entitas kolaborasi klaster baja, listrik, TPT,
mesin dan peralatan umum
mesin dan peralatan umum
Restrukturisasi Permesinan Industri
Terwujudnya peremajaan permesinan industri
Jumlah perusahaan yang menerima fasilitasi
restrukturisasi
Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Bahan Bangunan
Tumbuh dan kuatnya struktur industri bahan bangunan Pada akhir tahun 2014, utilisasi kapasitas produksi
dan Konstruksi
dan konstruksi
pulih mencapai 100%
Meningkatnya jumlah populasi industri bahan
bangunan dan konstruksi
II.L.019.1
40%
128,0
100%
20%
50%
20%
100%
2
2
152
152
40%
100%
9
37
123
528
158
968
40%
100%
100%
105%
1.831,9
K)
45,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
TARGET
No
a.
4
PROGRAM/
KEGIATAN PRIORITAS
Pengembangan Klaster Industri Bahan Bangunan
Konstruksi
Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Aneka dan Alat
Pertanian
SASARAN
INDIKATOR
2010
Berkembangnya klaster industri semen dan industri
keramik
Tumbuh dan kuat struktur industri aneka dan alat
pertanian
Jumlah entitas kolaborasi klaster industri semen dan
industri keramik
Pada akhir tahun 2014, utilisasi kapasitas produksi
pulih mencapai 100%
Nilai tambah produk industri aneka dan alat
pertanian
Jumlah entitas kolaborasi klaster
a.
Pengembangan Klaster Industri Alas Kaki
Berkembangnya klaster industri Alas Kaki
II
Tumbuh dan kuatnya basis industri manufaktur
1
PROGRAM REVITALISASI DAN PENUMBUHAN
INDUSTRI AGRO
Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Makanan
Tumbuhnya industri Makanan
Pada akhir tahun 2014, utilisasi kapasitas produksi
pulih mencapai 85% sebagaimana sebelum krisis
a.
Revitalisasi Industri Gula (Prioritas Nasional / P5)
- Terlaksananya restrukturisasi 3 perusahaan industri
permesinan dalam negeri pendukung PG
Jumlah Pabrik
b.
Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Kelapa,
Kakao, dan Gula
2014
42
324
40%
100%
100%
120%
46
226
85%
3
Jumlah Pabrik
10
10
Jumlah instansi dan perusahaan terkait industri
kelapa, kakao, dan gula
Beroperasinya masing-masing 1 unit peralatan
pengolahah kelapa dan kakao
Pada akhir tahun 2014, utilisasi kapasitas produksi
pulih mencapai 85% sebagaimana sebelum krisis
160
160
2
2
Jumlah Perusahaan di 3 kawasan
40
100
1
2
Tumbuh industri Hasil Hutan dan Perkebunan
a.
Pengembangan klaster industri berbasis pertanian,
oleochemical di Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan
Riau (Prioritas Nasional Lainnya 2)
Fasilitasi Pengembangan Kawasan Industri Berbasis
Sawit
85%
kawasan
unit pilot project berbasis hasil samping / limbah
sawit
II.L.019.2
39,2
3
Berkembangnya klaster industri pengolahan kelapa,
kakao, dan gula
Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan dan
Perkebunan
23,0
2.532,1
Fasilitasi pembangunan pabrik gula baru
2
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
3
216,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
TARGET
No
b.
PROGRAM/
KEGIATAN PRIORITAS
Pengembangan Klaster Industri Karet, Kelapa Sawit,
Furniture, dan Kertas
SASARAN
INDIKATOR
2010
Berkembangnya klaster industri karet, kelapa sawit,
furniture dan kertas
Jumlah instansi dan perusahaan terkait
Mesin peralatan dalam rangka meningkatkan mutu
produk karet
Terminal Kayu & Rotan
2014
140
145
2
2
2
9
K)
4
K)
12
K)
Peralatan pensortir kertas bekas
c.
Pengembangan Industri Bahan Bakar Nabati
Teknologi dan pemanfaatan bahan bakar nabati
Unit Peralatan
3
Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Hasil Laut
Tumbuhnya industri Hasil Laut
Pada akhir tahun 2014, utilisasi kapasitas produksi
pulih mencapai 75% sebagaimana sebelum krisis
a.
Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Ikan
Berkembangnya klaster industri pengolahan ikan
Jumlah instansi dan perusahaan terkait
50
50
Peralatan pengolahan ikan
1
5
3
3
b.
Pengembangan Industri Berbasis Rumput Laut
Berkembangnya industri berbasis rumput laut
Wilayah
4
Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Minuman dan
Tembakau
Tumbuhnya industri Minuman dan Tembakau
Pada akhir tahun 2014, utilisasi kapasitas produksi
pulih mencapai 87,5% sebagaimana sebelum krisis
a.
Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Tembakau,
Buah, Kopi, dan Susu
Berkembangnya klaster industri pengolahan tembakau, Jumlah instansi dan perusahaan terkait
buah, kopi, dan susu
Peralatan peningkatan efisiensi pengolahan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
4
33,7
75%
K)
71,5
87,50%
180
195
40
50
tembakau (tungku)
Mesin dan peralatan pengolahan buah
2
6
K)
Mesin dan peralatan pengolahan kopi
2
18
K)
Unit peralatan utk peningkatan mutu susu
5
5
Pabrik susu
0
1
II.L.019.3
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
TARGET
No
III
1
PROGRAM/
KEGIATAN PRIORITAS
INDIKATOR
2010
2014
PROGRAM PENUMBUHAN INDUSTRI UNGGULAN
BERBASIS IPTEK
Pengembangan Industri Alat Angkut (Kendaraan
Bermotor, Perkapalan, Kedirgantaraan dan perkeretaapian.
Pengembangan Klaster Industri Kendaraan Bermotor,
Perkapalan, Kedirgantaraan, perkerataapian
2
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
640,0
127,7
Jumlah Perusahaan klaster industri kendaraan
bermotor
Jumlah Perusahaan klaster industri perkapalan
Berkembangnya klaster industri
Pengembangan Industri Elektronika dan Telematika
Tercapainya penguasaan dan pengembangan teknologi
di Bidang Telematika secara berkesinambungan
Pengembangan Klaster Industri Elektronika,
Telekomunikasi, Komputer dan Peralatannya, Perangkat
Lunak dan Konten Multimedia
Berkembangnya klaster industri
100
200
75
122
Jumlah Perusahaan klaster industri kedirgantaraan
1
1
Jumlah Perusahaan klaster industri perkeretaapiaan
1
1
107,9
Jumlah Perusahaan dalam klaster industri
elektronika
Jumlah Perusahaan dalam klaster indstri
telekomunikasi
Jumlah Perusahaan dalam klaster indstri komputer
60
100
3
7
3
7
Jumlah Perusahaan dalam klaster indstri konten
multimedia
5
9
II.L.019.4
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
TARGET
No
IV
1
2
PROGRAM/
KEGIATAN PRIORITAS
PROGRAM REVITALISASI DAN PENUMBUHAN
IKM
Pengembangan Industri Kecil dan Menengah melalui
pendekatan Klaster
Penyebaran dan Pengembangan IKM di Kawasan Barat
Indonesia
SASARAN
INDIKATOR
2010
1.900,0
Meningkatnya kemampuan desain, manajemen dan
kreatifitas perajin
Terbinanya Pengembangan IKM di Kawasan Barat
Indonesia
Terlaksananya implementasi kolaborasi dan
kelembagaan klaster industri garam, fashion dan
batik, batu mulia dan perhiasan, gerabah dan
keramik hias, minyak atsiri dan makanan ringan
yang semakin kuat.
Terbentuknya jaringan kerjasama bisnis dan
pengembangan Industri Kreatif
Meningkatnya Unit Usaha dan Tenaga Kerja
Terbinanya Produk IKM Pangan, Sandang, KBB
dan Kerajinan melalui pendekatan OVOP
3
Penyebaran dan Pengembangan IKM di Kawasan Tengah Terbinanya Pengembangan IKM di Kawasan Tengah Meningkatnya Unit Usaha dan Tenaga Kerja
Indonesia
Indonesia
Terbinanya Produk IKM Pangan, Sandang, KBB
dan Kerajinan melalui pendekatan OVOP
4
Penyebaran dan Pengembangan IKM di Kawasan Timur
Indonesia
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Terbinanya Pengembangan IKM di Kawasan Timur
Indonesia
Meningkatnya Unit Usaha dan Tenaga Kerja
Terbinanya Produk IKM Pangan, Sandang, KBB
dan Kerajinan melalui pendekatan OVOP
II.L.019.5
22
39 lokasi
82,9
775,8
lokasi
16 Prov
16 Prov
32 Kab/ Kota
32 Kab/ Kota
18 Kab/ Kota di
6 Pro-pinsi
18 Kab/ Kota di
6 Pro-pinsi
12 Prop
12 Prop
28 Kab /Kota
28 Kab /Kota
562,3
12 Kab/ Kota di 7 Pro- 12 Kab/ Kota di 7
pinsi
Pro-pinsi
5 Prop
5 Prop
8 Kab/ Kota
8 Kab/ Kota
247,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
TARGET
No
PROGRAM/
KEGIATAN PRIORITAS
V
PROGRAM PERWILAYAHAN INDUSTRI
1
Fasilitasi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) (PN7)
VI
PROGRAM KERJASAMA INDUSTRI
INTERNASIONAL
Peningkatan Promosi Investasi dan Pemasaran Industri
1
VII
1
2
SASARAN
INDIKATOR
2010
1
2014
259,0
Meningkatnya fasilitasi pengembangan kawasan zona Dokumen fasilitasi (AMDAL, engineering
industri di 5 kawasan ekonomi khusus (KEK)
design/DED, dan kelembagaan) di 5 kawasan
5
5
32,40
Meningkatnya fasilitasi promosi investasi dan
pemasaran industri
2
11
23,3
Jumlah paket promosi investasi (temubisnis,
eksibisi, dll)
PROGRAM KEBIJAKAN, IKLIM USAHA, MUTU,
DAN INDUSTRI HIJAU
Pengembangan Standardisasi Industri dan Manajemen
HAKI
Meningkatnya RSNI
Jumlah RSNI
100
500
K)
352,0
Meningkatnya hasil litbang yang dipatenkan
Hasil litbang yang dipatenkan
5
25
K)
Pengembangan Lingkungan Industri
Meningkatnya industri berwawasan lingkungan
Dokumen Kebijakan/Peraturan
1
5
K)
2%/tahun
3%/tahun
Tingkat pengurangan emisi CO2
VIII
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
64,0
1.405,0
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN
PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Publik
21,7
a.
Reformasi Birokrasi di Bidang Pelayanan Umum (Prioritas Meningkatkan profesionalisme aparatur
Nasional 1)
2
Pengembangan SDM Industri
Meningkatnya pengetahuan, keterampilan, dan sikap
perilaku SDM industri
Terwujudnya pendidikan untuk mendukung
pengembangan kompetensi inti daerah
Penguatan kelembagaan pelatihan dan pendidikan
Meningkatnya pelayanan kepada pemangku
kepentingan dengan lebih cepat, singkat dan
transparan
Jumlah SDM industrial telah mengikuti diklat
sebanyak 14.330 orang
Jumlah penyelenggaraan pendidikan sesuai
kompetensi inti daerah 9 unit
Peningkatan sarana dan prasarana lembaga diklat
dan tata kelola manajemen yang baik
II.L.019.6
95%
1930 orang
14.330 orang
1 unit
2 unit
3 unit
6 unit
K)
1.067,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
TARGET
No
3
PROGRAM/
KEGIATAN PRIORITAS
Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri
SASARAN
INDIKATOR
2010
Terciptanya SDM industri terampil siap kerja
Terciptanya ahli madya sesuai dengan kebutuhan
industri
IX
X
Jumlah lulusan SDM terampil sebanyak 7.150
orang
Jumlah lulusan ahli madya sebanyak 7.670 orang
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN
PRASARANA APARATUR
PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN
AKUNTABILITAS APARATUR
1100 orang
1360 orang
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
2014
7150 orang
K)
7670 orang
K)
718,0
148,5
131,3
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.019.7
12.613,6
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
I
II
III
IV
A.
1.
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DESDM
PROGRAM PENINGKATAN SARANA PRASARANA APARATUR DESDM
PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR NEGARA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYEDIAAN MINYAK DAN GAS BUMI
KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Meningkatkan pembinan, koordinasi dan
Penggunaan Gas alam sebagai bahan bakar angkutan umum
1 kajian
Tugas Teknis Lainnya Ditjen Migas
dukungan teknis bagi Ditjen Migas secara optimal perkotaan di Palembang Surabaya dan Balikpapan
2
Pembinaan dan Penyelenggaraan Usaha Peningkatan Kapasitas, kehandalan dan efisiensi
Hilir Minyak dan Gas Bumi
infrastruktur sistem penyediaan bahan bakar dan
bahan baku industri
3
Pembinaan dan Penyelenggaraan Usaha Meningkatnya pengelolaan,pengusahaan dan
Hulu Minyak dan Gas Bumi
pembinaan usaha hulu minyak dan gas bumi dan
CBM
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
3 kajian / 21 SPBG
K)
3.524,5
288,1
679,6
3.935,3
2.657,5
367,2
Penambahan jaringan gas kota (kota/sambungan rumah)
3/16000
19/80000
K)
1.370,8
Pembangunan kilang mini plant LPG
1 Kajian
2 kajian / 1 kilang
miniplant LPG
40
K)
382,0
K)
40,0
K)
117,4
K)
58,0
7,3
Pembangunan unit pengolahan Biofuel dalam rangka
8
pembentukan DME di desa terpilih (desa)
Jumlah Kontrak Kerja Sama Minyak dan gas Bumi dan CBM 40 KKS Migas dan 10
yang ditawarkan dan ditandatangani
KKS GMB ditawar- kan
· Pengolahan data seismik 2 D
Jumlah produksi migas dan CBM
Jumlah investasi sub sektor minyak dan gas bumi dan CBM
II.L.020.1
120 KKKS Migas dan
50 KKS GMB
ditawarkan
2000km
10000 km
1 lap
5 lap
3047 Juta USD dan
554 Juta USD dan 150
830 Juta USD dari
Juta USD dari komitmen 3
komitmen 3 tahun
tahun pertama
pertama
K)
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
Pembinaan Lindungan Lingkungan,
Keselamatan Operasi dan Usaha
Penunjang Migas
B.
1.
KEGIATAN PRIORITAS BIDANG
Penyiapan Kebijakan dan Peningkatan
Kerja Sama Bilateral/Multilateral,
Peningkatan Investasi Kegiatan Usaha
Migas, dan Pemberdayaan Kapasitas
Nasional
Pembinaan dan Pengawasan Kehandalan
Infrastruktur,K3, Keselamatan Operasi, dan
Lingkungan, serta Usaha Penunjang dan Teknis
serta Standardisasi
K)
59,9
K)
213,7
213 7
8 (delapan) event
50 event
K)
28,7
1,8% dari produksi
nasional
50%
2% produksi nasional
2,2
67%
6,2
60
100
4,1
3
1 lap
12
5 lap
100%
100%
4 lap
20 lap
Survei Seismik 2D 14.700
km, Survei Seismik 3D
7.975 km2, Pemboran 63
sumur
Jumlah
Survei
J l h pelaksanaan
l k
S
i Umum
U
di Wilayah
Wil h Terbuka
T b k
Data
D t seismik
i ik 2D dan
d hasil
h il
pengolahannya di Lepas
Pantai Sulawesi Selatan
sepanjang 2000 km
Prosentasi pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan dalam
negeri.
Prosentase pengurangan volume pembakaran gas flare (%)
Pengembangan program, peningkatan penerimaan Jumlah kejadian kelangkaan pasokan BBM dan LPG
negara, investasi, kerjasama, dan kapasitas
· Jumlah laporan monitoring dan pengawasan
nasional bidang migas
pendistribusian BBM dan LPG
Persentase terpenuhinya kebutuhan bahan baku pupuk dan
petrokimia dalam negeri
Peningkatan kapasitas infrastruktur
II.L.020.2
2014
Survei Seismik 2D
36.790 km, Survei
Seismik 3D 23545
km2, Pemboran 299
sumur
Data
D t seismik
i ik 2D dan
d
hasil pengolahannya
10000 km
Jumlah kegiatan eksplorasi dalam upaya mencari cadangan
migas baru
Jumlah kegiatan penyiapan, promosi dan penawaran Wilayah
Kerja Baru Migas
Menyiapkan Rencana Induk Petrokimia (DME)
4
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
K)
K)
829,3
2,8
9,0
K)
15,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
Pembinaan dan Penyelenggaraan Usaha Meningkatnya pengelolaan,pengusahaan dan
Hulu Minyak dan Gas Bumi
pembinaan usaha hulu minyak dan gas bumi dan
CBM
2014
K)
1,0
5,5
K)
40,5
75,3
15 lap
65
K)
13,9
16,1
3
20
K)
52,1
1 lap
5 lap
K)
3,5
1 lap
2
15
3
5 lap
37
78
15
K)
6,2
6,6
7,7
2,0
Jumlah persetujuan Participating Interest (PI) kepada BUMD
atau perusahaan nasional terkait dengan POD I.
2
21
K)
Prosentase pengembangan dan pemanfaatan gas bumi.
Prosentase penyerahan data minyak dan gas bumi dan CBM.
97%
90%
99%
95%
4,5
4,4
Prosentase pengelolaan data dan informasi bidang eksplorasi
dan eksploitasi migas.
90%
95%
5,8
Roadmap rasionalisasi subsidi BBM
Jaminan pasokan gas untuk industri, transportasi, pembangkit
listrik
Jumlah realisasi Investasi subsektor migas (US$)
Transparansi dan akuntabilitas pencatatan pendapatan negara
2.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2 lap
70%
2 lap
70%
15,415
100%
100%
Ratio tenaga kerja asing dengan tenaga kerja nasional
Persentase pemanfaatan barang dan jasa dalam negeri pada
usaha minyak dan gas bumi
Jumlah Pelaksanaan Pertemuan Kerjasama Dalam Negeri,
Bilateral, Regional, dan Multilateral, Minyak dan Gas Bumi
3 lap
55
Jumlah Laporan Potensi Cadangan Minyak dan Gas Bumi dan
CBM
Jumlah Sumber Daya Minyak dan Gas Bumi dan CBM
Jumlah persetujuan Plan of Development (POD) I
Jumlah persetujuan harga gas bumi
Jumlah persetujuan amandemen dan atau perpanjangan kontrak
II.L.020.3
88.021
K)
K)
K)
2,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
3.
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
Pembinaan dan Penyelenggaraan Usaha Peningkatan Kapasitas, kehandalan dan efisiensi
infrastruktur sistem penyediaan bahan bakar dan
Hilir Minyak dan Gas Bumi
bahan baku industri
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
2014
Prosentase perkembangan penanganan tumpang tindih lahan.
20%
60%
1,3
Prosentase Pengelolaan, Pembahasan dan Evaluasi Laporan
Kegiatan KKKS dari BPMIGAS.
Jumlah laporan pengembangan kapasitas dalam negeri
(infrastruktur cadangan strategis minyak bumi dan BBM)
100%
100%
5,5
1 lap
5 lap
K)
7,5
Jumlah laporan pemutakhiran kapasitas penyimpanan dalam
negeri (peta dan data fasilitas pengangkutan dan penyimpanan
migas)
Jumlah laporan kapasitas pengangkutan (pemetaan kapasitas
infrastruktur dan kebutuhan fasilitas pendistribusian bahan
bakar minyak dan gas)
Jumlah laporan produksi (monitoring dan evaluasi kegiatan
operasi kilang migas)
Pemenuhan BBM dalam negeri untuk Indonesia bagian timur
2 lap
10 lap
K)
2,8
1 lap
5 lap
K)
2,8
1 lap
5 lap
K)
3,6
73,36%
73,60%
15,4
Laporan penggunaan BBN dalam pemakaian Bahan Bakar total
6 lap
30 lap
K)
Jumlah laporan Desa Mandiri Energi berbasis BBN
(pengawasan, pembinaan dan pengembangan DME)
Jumlah laporan penjualan hasil olahan migas
Jumlah laporan kelangkaan pendistribusian LPG 3 kg (PSO) ke
seluruh Indonesia
Jumlah laporan penambahan kapasitas Depot
Jumlah laporan Indeks kepuasan konsumen bahan bakar
2 lap
10 lap
K)
16,6
3 lap
3 lap
15 lap
9 lap
K)
15,6
11,1
4 lap
4 lap
20 lap
20 lap
K)
Jumlah laporan usaha pengolahan minyak bumi
1 lap
5 lap
K)
II.L.020.4
K)
K)
115,5
12,7
35,5
3,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
4.
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Pembinaan Lindungan Lingkungan,
Keselamatan Operasi dan Usaha
Penunjang Migas
TARGET
SASARAN
2010
Pembinaan dan Pengawasan Kehandalan
Infrastruktur,K3, Keselamatan Operasi, dan
Lingkungan, serta Usaha Penunjang dan Teknis
serta Standardisasi
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
Jumlah laporan usaha pengolahan gas bumi
Jumlah laporan usaha pengolahan Hasil Olahan
Jumlah laporan usaha pengangkutan
Jumlah laporan usaha pengangkutan gas bumi melalui pipa
1 lap
1 lap
1 lap
1 lap
5 lap
5 lap
5 lap
5 lap
K)
Jumlah
J mlah laporan usaha
saha penyimpanan
pen impanan
Jumlah laporan usaha niaga minyak bumi, Bahan Bakar
Minyak, LPG, LNG, CNG serta hasil Olahan
Jumlah usaha niaga gas bumi melalui pipa
Jumlah rekomendasi pemantauan realisasi ekspor minyak dan
evaluasi stok minyak mentah
Jumlah pelanggaran regulasi usaha hilir (Sosialisasi dan
menyusun peraturan, pameran)
Laporan prosentase penghematan BBM Bersubsidi
Laporan prosentase pengalihan pemakaian minyak tanah ke
LPG
Prosentase pengurangan volume pembuangan air limbah ke
lingkungan (%)
Prosentase pengurangan volume limbah pada sumbernya (%)
1 lap
1 lap
5 lap
5 lap
K)
1 lap
2 lap
5 lap
10 lap
K)
1 pkt
5 pkt
K)
10,6
2 lap
1 lap
10 lap
5 lap
K)
15,7
20,1
20
75
35,1
20
75
6,5
50
100
2,8
Pada 50 BU
Pada 75 BU
26,6
70%
80%
22,5
20
100
6,9
Prosentase peningkatan jumlah penggunaan bahan, bahan kimia
dan lumpur bor yang ramah lingkungan
Prosentase Penurunan Jumlah tingkat kegagalan operasi
infrastruktur kegiatan usaha hilir Migas
Prosentase penurunan jumlah tingkat kecelakaan kerja operasi
kegiatan usaha hulu migas
Prosentase peningkatan pemahaman peraturan keselamatan
operasi kegiatan usaha migas (%)
II.L.020.5
K)
K)
K)
K)
K)
K)
3,6
3,6
3,6
6,6
2,2
22
3,4
3,4
8,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
Prosentase peningkatan penggunaan sistem basis data usaha
penunjang migas dalam operasi internal (%)
Jumlah tersedianya Rancangan Standar Nasional Indonesia
untuk kegiatan usaha migas (buah)
Jumlah tersedianya Rancangan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (RSKKNI) untuk kegiatan usaha migas
C.
1.
KEGIATAN PENUNJANG
Kegiatan Dukungan Manajemen dan
Teknis Ditjen Migas
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
0
5
5
25
K)
29,9
3
15
K)
29,9
Prosentase tingkat kegagalan operasi kegiatanhilir migas (%)
30%
24%
13,5
Prosentase penurunan angka kecelakaan kerja kegiatan usaha
migas
Prosentase peningkatan kemampuan nasional dalam merancang
dan merakit instalasi peralatan migas
20%
100%
1,6
60%
80%
43,8
10%
1
10%
5
448,5
19,4
3,7
1
15
5
60
Meningkatkan pembinan, koordinasi dan
Prosentase peningkatan pengunjung website
dukungan teknis bagi Ditjen Migas secara optimal Jumlah laporan RKAKL yang disusun berdasarkan anggaran
berbasis kinerja dalam kerangka pengeluaran berjangka
menengah
Jumlah buku LAKIP Ditjen Migas
Jumlah draft Peraturan Perundang-undangan migas yang telah
diselesaikan
Jumlah draft Kontrak Kerjasama Migas dan Gas Metana
Batubara yang disusun
Jumlah penyidikan pelanggaran pidana bidang migas
Transformasi dan konsolidasi BUMN bidang energi dimulai
dari PLN dan Pertamina yang selesai selambat-lambatnya 2010
(SDM)
II.L.020.6
40 Kontrak Migas dan 10 210 Kontrak Migas dan
Kontrak CBM
50 Kontrak CBM
17
1 rumusan kebijakan
97
1 rumusan kebijakan
4,5
3,3
5,7
8,4
4,0
7,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
Prosentase penempatan pegawai dalam jabatan sesuai dengan
kompetensi personil
Prosentase pemenuhan pelayanan pimpinan
Prosentase sarana dan prasarana yang berada dalam kondisi
baik (layak pakai)
Prosentase
pencapaian
P
t
i realisasi
li i anggaran
Hasil Opini Pemeriksaan BPK
Prosentase target realisasi PNBP Migas
Prosentase BMN Ditjen Migas yang tercatat
Prosentase BMN Migas yang dihapuskan
Prosentase pemenuhan gaji pegawai
V
A.
1.
PROGRAM PENGELOLAAN LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI
KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Pelayanan yang optimal baik administratif maupun Jumlah aturan pendukung peraturan perundang-undangan
bidang listrik dan pemanfaatan energi
teknis untuk mendukung pelaksanaan tupoksi
Tugas Teknis Lainnya Direktorat
Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Ditjen LPE
2.
Penyusunan Kebijakan dan Program
Serta Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan
Ketenagalistrikan
3.
Terpenuhinya kebutuhan tenaga listrik dan
meningkatnya ratio elektrifikasi.
Penyediaan dan Pengelolaan Energi Baru Terwujudnya penyediaan dan pengelolaan energi
Terbarukan dan Pelaksanaan Konservasi baru terbarukan dan konservasi energi
Energi
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Jumlah Kapasitas pembangkit (MW)
Transmisi (kms)
Gardu Induk (MVA)
Panjang jaringan dan gardu distribusi (kms/MVA)/satker Lisdes
Kapasitas terpasang pembangkit listrikdari sumber energi mikro
hidro (MW)
Kapasitas terpasang pembangkit listrik dari sumber energi surya
(MWp)
Kapasitas terpasang pembangkit listrik dari sumber energi angin
(MW)
II.L.020.7
2014
70%
100%
148,9
100%
100%
100%
100%
34,4
20,3
100%
WDP
100%
100%
100%
100%
100%
WTP
100%
100%
100%
100%
3 PP, 3 RPP
6 PP, 3 RPP, 21
peraturan lainnya
K)
12,0
12 0
3,7
7,4
32,2
6,4
130,9
55.922,4
54.873,6
50,0
22
3.381
2.159
18004/1266
60
19.462
12.858
95551/7109
K)
46
K)
102
K)
22
K)
1,53
3,55
0,00
K)
K)
K)
595,0
16.094,7
9.631,0
27.483,0
69,0
ditambah DAK
492,6
ditambah DAK
dari DAK
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
Kapasitas pembangkit dari sumber energi biomassa (MW)
Jumlah desa mandiri energi (desa)
Jumlah studi kelayakan dan pilot project energi laut (studi &
pilot)
Jumlah
audit
J l h gedung
d
ddan iindustri
d t i yang menerima
i layanan
l
dit
energi (objek)
Jumlah regulasi di bidang energi baru terbarukan (buah)
Jumlah regulasi di bidang efisiensi energi (buah)
B.
1
KEGIATAN PRIORITAS BIDANG
Pembinaan, Pengaturan dan Pengawasan
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik dan
pengembangan usaha penyediaan tenaga
listrik
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
0,40
K)
dari DAK-
50
1 studi
250
5 studi & 10 pilot
K)
300,0
30,0
185
1.003
1 003
K)
115,4
115 4
4
3
10
12
K)
10
60
9,3
3,8
685,8
4,5
30
25
24
120
20
20
4
20
15
15
10
50
0
K)
K)
K)
Meningkatnya pelayanan usaha penyediaan tenaga
listrik, meningkatnya pengembangan usaha
penyediaan tenaga listrik, dan meningkatnya mutu
usaha penyediaan tenaga listrik
Jumlah rekomendasi pembinaan dan pengawasan kepada
PKUK dan PIUKU (buah)
Rata-rata pelayanan permohonan daerah usaha atau ekspansi
daerah usaha (hari)
Jumlah konsep persetujuan harga beli tenaga listrik yang
disampaikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(buah)
Rata-rata waktu penyelesaian evaluasi permohonan persetujuan
harga beli tenaga listrik (hari)
Jumlah penetapan/penyesuaian harga jual tenaga listrik oleh
Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk Kepentingan
Umum (IUKU) (buah)
Rata-rata waktu penetapan besar susut jaringan PT PLN
(Persero) setiap triwulan (hari)
Jumlah perhitungan biaya pokok penyediaan tenaga listrik PT
PLN (Persero) (buah)
II.L.020.8
K)
2,4
K)
2,5
5,0
K)
3,8
2,7
K)
2,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
2014
Jumlah perhitungan subsidi listrik PT PLN (Persero) (buah)
10
50
K)
3,3
Jumlah pelaksanaan fasilitasi perselisihan konsumen listrik
dengan penyedia listrik (buah)
Jumlah pelaksanaan sosialisasi peningkatan usaha (kali)
80
340
K)
3,0
6
28
K)
6,3
Prosentase penyempurnaan dan penyederhanaan aturan
usaha(%)
Prosentase penyelesaian permohonan daerah usaha dan ekspansi
nya (%)
Prosentase izin usaha yang diterbitkan (%)
Prosentase pengawasan terhadap pelaksanaan izin usaha yang
diterbitkan
Prosentase persetujuan dan penandasahan Rencana Impor
Barang Modal (%)
Prosentase pengawasan terhadap pelaksanaan Impor Barang
Modal
Tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan pengaduan
(indeks)
Prosentase penyelesaian pengaduan konsumen listrik (%)
20
30
3,0
100
100
6,0
20
20
25
25
6,1
3,8
20
25
4,1
20
25
4,1
100
100
3,8
100
100
2,5
25
80
8,3
90
70
100
90
2,7
2,8
Prosentase pencapaian indikator Tingkat Mutu Pelayanan tenaga
listrik (%)
Prosentase penyelesaian fasilitasi perselisihan (%)
Tingkat pemahaman sosialisasi peningkatan usaha (indeks)
II.L.020.9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
2
3
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Penyusunan Kebijakan dan Program
Serta Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan
Ketenagalistrikan
Penyediaan dan Pengelolaan Energi Baru
Terbarukan dan Pelaksanaan Konservasi
Energi
TARGET
SASARAN
2010
2014
K)
Terpenuhinya kebutuhan tenaga listrik dan
meningkatnya ratio elektrifikasi.
Jumlah kebijakan investasi listrik (laporan)
Jumlah Perencanaan dan Program Ketenagalistrikan (Laporan)
6
7
34
36
Terwujudnya penyediaan dan pengelolaan energi
baru terbarukan dan konservasi energi
Tingkat kepedulian masyarakat terhadap pemanfaatan sumber
energi baru terbarukan (indeks)
Jumlah
teknis
terbarukan
J l h peserta
t bimbingan
bi bi
t k i energii baru
b
t b k (orang)
(
)
50
50
180
900
K)
5,0
50
10
50
K)
5,0
3
11
K)
1,8
-
350
K)
2,1
170
50
850
70
K)
5,0
3,2
1
5
K)
17,0
45
10
40
225
50
250
K)
17,5
1,0
3,1
8
8
40
40
K)
25
75
145
395
K)
Jumlah fasilitas energi baru terbarukan yang sudah
dikembangkan secara komersial (unit)
Jumlah jenis peralatan pemanfaat tenaga listrik yang
menerapkan labelisasi hemat energi (buah)
Jumlah manager energi dan auditor energi yang bersertifikat
(orang)
Jumlah peserta bimbingan teknis konservasi energi
Tingkat kepedulian masyarakat terhadap pelaksanaan konservasi
energi (indeks)
Jumlah pemanfaatan biomassa untuk rumah tangga (laporan)
4
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Pembinaan keselamatan dan lindungan Meningkatnya pembinaan keselamatan dan
lingkungan ketenagalistrikan serta usaha lindungan lingkungan ketenagalistrikan
jasa penunjang tenaga listrik
Jumlah perumusan SNI
Jumlah pemberlakuan SNI sebagai standard wajib
Jumlah sertifikasi peralatan tenaga listrik dan pemanfaatan
tenaga listrik
Jumlah lokasi pengawasan dan sosialisasi SNI
Jumlah lokasi sidang dalam rangka kerjasama internasional
standardisasi
Jumlah pembangkit tenaga listrik yang bersertifikat
Jumlah instalasi transmisi dan distribusi yang bersertifikat
II.L.020.10
K)
30,8
172,4
125,0
K)
K)
K)
K)
1,3
1,8
5,2
4,3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
2014
Jumlah instalasi pemanfaatan tenaga listrik yang bersertifikat
300
1.500
K)
5,4
Jumlah sosialisasi regulasi teknik dan lingkungan
ketenagalistrikan
Instalasi penyediaan tenaga listrik dan instalasi pemanfaatan
tenaga listrik yang aman
aman, andal
andal, dan akrab lingkungan
2
16
K)
6,4
50%
75%
8,3
70%
80%
4,8
5
25
K)
3,5
2
35
K)
12,3
Jumlah IMJ (Ijin Menggunakan Jaringan) Badan Usaha
Pemanfaat jaringan tenaga listrik untuk kepentingan telematika
3
78
K)
20,8
Tingkat Tertib administrasi dan teknis di bidang sertifikasi laik
operasi instalasi tenaga listrik
Tingkat tertib administrasi dan teknis di bidang sertifikasi
produk peralatan dan pemanfaat tenaga listrik
60%
80%
1,9
60%
80%
2,3
Jumlah Lembaga Inspeksi Teknik yang terakreditasi
Penggunaan Barang dan Jasa Produksi dalam negeri dalam
pembangunan sektor ketenagalistrikan
Jumlah standar kompetensi ketenagalistrikan (buah)
Jumlah penetapan dan pemberlakuan standar kompetensi (buah)
2
60%
67
80%
K)
26,8
4,1
350
3
1.750
15
K)
12,6
2,5
Jumlah sertifikat kompetensi (buah)
560
3.100
K)
Tingkat mutu dan keandalan pembangkit, transmisi, dan
distribusi tenaga listrik
Jumlah Badan Usaha Penunjang Tenaga Listrik yang
tersertifikasi di bidangnya
Jumlah Lembaga Sertifikasi Produk Yang Terakreditasi
II.L.020.11
K)
4,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
2014
3
17
K)
2,0
40
250
K)
2,8
Jumlah Tenaga Teknik yang tersertifikasi (orang)
Development
JJumlah
l h updating
d ti fakotr
f k t emisi
i i Clean
Cl
D l
t Mechanism
M h i
(CDM) sistem grid koneksi ketenagalistrikan
2180
1 grid
id koneksi
k ki
12.040
25 grid
id koneksi
k ki
K)
2,5
33,99
33
Jumlah data analisis medan magnit dan medan listrik di bawah
jaringan SUTET 500 KV serta kesehatan masyarakat yang
terpajan medan magnit dan medan listrik di bawah jaringan
SUTET
Jumlah fasilitasi penyelesaian kasus-kasus lingkungan
ketenagalistrikan (SUTET 500 kV, Pembangkitan dll)
Jumlah pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Community
Development Sektor Ketenagalistrikan
Jumlah pembinaan dan pengawasan teknis bidang lingkungan
sektor ketenagalistrikan baik pada ijin usaha (AMDAL dan atau
UKL/UPL) maupun kelaikan teknis bidang lingkungan
ketenagalistrikan
Jumlah mitigasi teknologi strategi penurunan emisi CO2 di
sektor ketenagalistrikan
400 responden,
2000 responden,
K)
4,0
10 kasus
72 kasus
K)
5,0
13 unit usaha
95 unit
K)
5,9
13 sektor
95 sektor
K)
4,8
1 teknologi
25 teknologi
K)
25,0
50 SOP
3 Triliun
250 SOP
45 triliun
362,9
50,0
100,0
5 Kasus
25 kasus
30,0
Jumlah sosialisasi tentang standar kompetensi ketenagalistrikan
(buah)
Jumlah rekomendasi Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing
C.
1.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
KEGIATAN PENUNJANG
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Pelayanan yang optimal baik administratif maupun Jumlah SOP pelayanan administratif dan teknis
Tugas Teknis Lainnya di Direktorat
teknis untuk mendukung pelaksanaan tupoksi
Jumlah kumulatif aset pembangunan ketenagalistrikan dan
Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Ditjen LPE
pemanfaatan energi yang dapat dilaporkan sebagai barang milik
negara
Jumlah kasus administratif kepegawaian
II.L.020.12
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2.
B.
1.
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGUSAHAAN MINERAL. BATUBARA. PANAS BUMI DAN AIR TANAH
KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL
Pembinaan dan Pengusahaan Panas
Tercapainya target kontribusi PLTP pada program Jumlah kapasitas PLTP terpasang sebesar 5795 MW di tahun
Bumi dan Air Tanah
10.000 MW tahap II
2014
Tersedianya regulasi bidang panas bumi dan air
Jumlah regulasi panas bumi dan air tanah
tanah
Jumlah PNBP dari sektor panas bumi (ribu USD)
Tercapainya target produksi listrik panas bumi
- Penyusunan klasifikasi data potensi dan cadangan panas bumi
untuk ketenagalistrikan dan pemanfaatan langsung energi panas
bumi
Jumlah lokasi penugasan survei pendahuluan untuk
meningkatan status potensi
Tersedianya informasi investasi produksi industri - Perencanaan produksi listrik dari panas bumi (MWh)
minuman berbahan baku air tanah dari 33 provinsi
Pembinaan Keteknikan Lindungan
Lingkungan dan Usaha Penunjang
Mineral. Batubara. Panas Bumi dan Air
Tanah
KEGIATAN PRIORITAS BIDANG
Kegiatan Penyusunan Kebijakan dan
Program serta Evaluasi Pelaksanaan
Kebijakan Mineral. Batubara dan Panas
Bumi
2014
2010
Jumlah laporan perencanaan program dan kegiatan bidang
listrik dan pemanfaatan energi
Pemutakhiran sistem dan jaringan informasi
VI
A.
A
1.
Meningkatnya kompetensi KTT dan penanggung
jawab kegiatan di lapangan pada IUP (KP)
Tersedianya pelayanan data dan informasi
Mineral, Batubara, Panas Bumi dan air tanah
secara lengkap, aktual dan on line;
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Prosentasi penjaminan reklamasi dan pasca tambang pada
kegiatan usaha pertambangan
Kualitas baku mutu air limbah tambang pada kegiatan usaha
pertambangan
· Jumlah Pedoman/NSPK untuk aplikasi pengelolaan kegiatan
pertambangan di Provinsi/Kabupaten/ Kota
II.L.020.13
5 Laporan
25 laporan
85,0
4 Paket
20 paket
97,9
1.261
20
63.961
2 keg
5.795
K)
50
188.867
10 keg
K)
6
K)
K)
2.434,4
364,2
364 2
296,4
25,0
13,9
K)
-
K)
22,7
9.712.224
45.061.920
100
100
3,6
100%
100%
2,7
8
35
K)
1.224,6
22,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
Terinventarisirnya potensi PNBP dari KP/IUP
seluruh Indonesia; Tersedianya data on line PNBP,
antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah;
Terlaksananya dekonsentrasi penagihan PNBP KP
terbitan daerah; Tersedianya data mineral,
batubara,
batubara panas bumi dan air tanah secara on line
antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah;Tersosialisasinya UU Nomor 4 Tahun
2009;Tumbuhnya perijinan IUP; Tersedianya data
dan informasi peluang investasi pembangunan
smelter mineral logam utama (Ni, Au, Cu, Al, Sn);
Tersedianya data dan informasi infrastruktur
penunjang pelabuhan angkut batubara;
Meningkatnya pemanfaatan briket batubara;
Terlaksananya pengembangan; Meningkatnya
pemahaman aparat daerah dan pelaku tambang
rakyat dalam pengelolaan/ pemahaman Pedoman
Teknis Pertambangan Rakyat pertambangan skala
kecil;
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
7 keg
35 keg
K)
115,2
50 kab/kota
90 kab/kota
K)
44,5
8 keg
40 keg
K)
45,0
8 keg
48 keg
K)
17,5
12 keg
60 keg
K)
42,1
75
110
K)
7,0
3 keg
15 keg
K)
74,4
3
15 keg
K)
64,8
Penetapan Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) panas bumi
6
30
K)
3,3
Jumlah buku data informasi mineral. batubara. panas bumi dan
air tanah
Evaluasi Penggunaan Lahan Pertambangan
1
5
K)
6,2
1
5
K)
5,0
- verifikasi/ inventarisasi/ rekonsiliasi/ sosialisasi kajian PNBP
bidang pertambangan mineral, batubara dan panas bumi
- Pelaksanaan otonomi daerah dalam pengelolaan kegiatan
pertambangan di pemerintah provinsi/ kabupaten/kota
- Penyusunan kajian investasi di sektor mineral. batubara dan
panas bumi
- Pelaksanaan pengelolaan kerja sama sub sektor mineral.
batubara dan panas bumi
- Penyusunan perumusan sistem prosedur teknis (inventarisasi,
evaluasi, pemantauan, pembinaan aparat, identifikasi)
perencanaan produksi
Jumlah rencana pasokan batubara untuk kebutuhan dalam negeri
(juta ton)
-Pengembangan pemanfaatan briket batubara, pengembangan
daerah percontohan dan optimalisasi nilai tambah mineral dan
batubara
Jumlah penetapan wilayah usaha pertambangan (WUP),
Wilayah pencadangan negara (WPN), dan Wilayah ijin usaha
Pertambangan (WIUP) mineral dan batubara
II.L.020.14
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
2.
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Pembinaan dan Pengusahaan Mineral
dan Batubara
TARGET
SASARAN
2010
Terciptanya optimalisasi penerimaan negara
khususnya dari sektor batubara diperlukan
pengumpulan dan evaluasi data biaya penjualan
dalam kaitannya dengan penetapan DHPB secara
Terlaksananya program dalam rangka
meningkatkan investasi dan penerimaan negara
dari sektor pertambangan secara berkelanjutan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Jumlah TKA yang sesuai dengan standar kompetensi
- Evaluasi dan veifikasi ketenagakerjaan sub sector mineral,
batubara dan panas bumi
Jumlah evaluasi pelaksanaan Community Development
- Evaluasi pelaksanaan Community Development
Peningkatan Nilai Tambah Bahan Galian Tambang
- Kajian (verifikasi dan inventarisasi) nilai tambah bahan galian
tambang
Jumlah terselesaikannya konflik tumpang tindih dalam wilayah
PKP2B
- Terselesaikannya konflik tumpang tindih dalam wilayah
PKP2B
Terciptanya bank data mineral dan batubara
Jumlah penagihan PNBP bidang Minerba
nasional yang komprehensif, sehingga dapat
- Terlaksananya penagihan PNBP bidang Minerba
Terciptanya pengusahaan mineral dan batubara
Persentase Realisasi Masterlist (pembelian dalam negeri dan
yang kondusif
impor) perusahaan KK dan PKP2B
- Evaluasi masterlist
Terciptanya penanggulangan PETI melalui
Jumlah Divestasi dan Perubahan Saham Bidang Mineral dan
program verifikasi terhadap perusahaan tambang Batubara
- Evaluasi Divestasi dan Perubahan Saham Bidang Mineral dan
Batubara (pembuatan buku susunan
Terlaksananya inventarisasi batubara mutu rendah Persentase penggunaan kandungan lokal (local content) untuk
dan cara peningkatan nilai tambahnya
menunjang pembangunan berkelanjutan
Terciptanya penguatan kelembagaan daerah dalam
sektor pertambangan dalam rangka OTDA dan
dekosentrasi, serta terlaksananya kertasama
Terciptanya pengembangan batubara sebagai
energi alternatif utama melalui peningkatan
produksi, pemanfaatan dalam negeri, dll.
II.L.020.15
2014
6 wilayah dan 20
Perusahaan
2 keg
8 wilayah dan 30
Perusahaan
6 keg
25 Wilayah dan 20
Perusahaan KK dan
PKP2B
25 wilayah dan 30
Perusahaan KK dan
PKP2B
4 keg
6 Wilayah
6 Wilayah
20 keg
34 wilayah
34 wilayah
K)
10 Wilayah
52 wilayah
K)
-
10 Wilayah
52 wilayah
K)
5,2
34%
34%
33%:67%
30%
30%
42%:58%
1 lap
33 Perusahaan
5 lap
1 keg
5 keg
Naik 2 %
K)
26,2
-
K)
K)
30,3
5,5
7,5
K)
K)
K)
20,9
10,3
-
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
- Penyusunan peningkatan penggunaan kandungan lokal (local
content) untuk menunjang pembangunan berkelanjutan
Terlaksananya promosi kepentingan nasional
dalam rangka pelaksanaan dan pembinaan usaha
jasa mineral dan batubara dan peningkatan local
content
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Sistem yang terintegrasi, mudah digunakan, handal dan
pelayanan publik yang lebih baik.
- Pembuatan
P b t Sistem
Si t yang terintegrasi,
t i t
i mudah
d h digunakan,
di
k handal
h d l
dan pelayanan publik yang lebih baik
2014
1 pkt
5 paket
K)
17,2
6 sistem
6 sistem
K)
-
6 sistem
it
6 sistem
it
K)
3,3
33
42 KK dan 76 PKP2B
K)
-
K)
12,5
K)
2,3
-
Jumlah Perusahaan yang diawasi kegiatan usaha
pertambangannya
- Pelaksanaan pengawasan Perusahaan terhadap perusahaan
tambang
Tersusunnya laporan akuntabilitas Kinerja DBM
Jumlah perusahaan KK dan PKP2B Eksplorasi dan FS yang
dievaluasi RKAB nya
- Evaluasi terhadap perusahaan KK dan PKP2B Eksplorasi dan
FS yang dievaluasi RKAB nya
Jumlah laporan kegiatan perusahaan KK dan PKP2B yang
dievaluasi
20 provinsi dan 30
perusahaan KK/PKP2B
210 KK dan 380
PKP2PB
210 KK dan 380
PKP2PB
5 LAKIP
210 KK dan 380
PKP2PB
210 KK dan 380
PKP2PB
20 provinsi dan 30
perusahaan KK/PKP2B
- Penyusunan laporan kegiatan perusahaan KK dan PKP2B
yang dievaluasi
20 provinsi dan 30
perusahaan KK/PKP2B
20 provinsi dan 30
perusahaan KK/PKP2B
42 KK dan 76 PKP2B
1 LAKIP
42 KK dan 76 PKP2B
42 KK dan 76 PKP2B
Jumlah Neraca cadangan, sumberdaya dan cadangan Izin usaha, 5 cadangan Izin Usaha dan 5 cadangan Izin Usaha
KK dan PKP2B yang dievaluasi
20 KK
dan 20 KK
- Evaluasi terhadap Neraca cadangan, sumberdaya dan
5 cadangan Izin Usaha dan 5 cadangan Izin Usaha
cadangan Izin usaha, KK dan PKP2B yang dievaluasi
20 KK
dan 20 KK
II.L.020.16
K)
K)
5,0
K)
-
K)
10,0
K)
-
K)
13,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
2014
40 KK/20 PKP2B
40 KK/20 PKP2B
K)
-
40 KK/20 PKP2B
40 KK/20 PKP2B
K)
12,5
K)
-
42 KK dan 76 PKP2B
K)
3,9
1 software, 2 sistem dan 5 5 software, 10 sistem
Jumlah Pengadaan alat-alat software, sistem pengawasan
unit
dan 25 unit
eksplorasi dan penyampaian laporan kegiatan eksplorasi
perusahaan
1 software, 2 sistem dan 5 5 software, 10 sistem
- Terencananya Pengadaan alat-alat software, sistem
unit
dan 25 unit
pengawasan eksplorasi dan penyampaian laporan kegiatan
eksplorasi perusahaan
Jumlah seminar prospek eksplorasi Sumber Daya Mineral
1 provinsi
5 propinsi
batubara di Indonesia
- Pelaksanaan seminar prospek eksplorasi Sumber Daya Mineral
1 provinsi
5 propinsi
batubara di Indonesia
Jumlah Pedoman untuk perusahaan KK/PKP2B dan Kajian
1 Pedoman dan 10 KK 3 pedoman dan 30 KK
tahap Produksi Mineral
- Tersusunnya Pedoman untuk perusahaan KK/PKP2B dan
1 Pedoman dan 10 KK 3 pedoman dan 30 KK
Kajian tahap Produksi Mineral
K)
-
K)
26,5
K)
-
K)
5,5
K)
-
K)
23,1
Jumlah Kebijakan eksplorasi perusahaan induk (principal ) dari
perusahaan tambang yang beroperasi di Indonesia yang
dievaluasi
- Penyusunan Kebijakan eksplorasi perusahaan induk
(principal ) dari perusahaan tambang yang beroperasi di
Indonesia yang dievaluasi
Jumlah laporan rencana kerja dalam amandemen
kontrak/perjanjian Minerba yang dievaluasi
- Penyusunan laporan rencana kerja dalam amandemen
kontrak/perjanjian Minerba yang dievaluasi
II.L.020.17
42 KK dan 76 PKP2B
42 KK dan 76 PKP2B
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
Jumlah pengawasan produksi kepada perusahaan KK dan
PKP2B
Evaluasi Rencana dan Pelaksanaan Kegiatan Perusahaan KK
dan PKP2B
2014
Produksi: 50KK/
225PKP2B Konstruksi:
25 KK/ 75 PKP2B
K)
52,8
Produksi: 10KK/45PKP2B
Produksi: 50KK/
Konstruksi:
Konstruksi:
Konstr ksi: 5 KK/ 15
225PKP2B Konstr
ksi:
PKP2B
25 KK/75 PKP2B
K)
7,7
Produksi: 10KK/
45PKP2B Konstruksi: 5
KK/ 15 PKP2B
Jumlah invoice/kontrak penjualan KK/PKP2B yang dievaluasi
10 KK/ 45 PKP2B
70 KK/225 PKP2B
K)
-
- Terevaluasinya invoice/kontrak penjualan KK/PKP2B yang
dievaluasi
Jumlah KP Mineral di Sulteng dan Sultra & batubara di Kalsel
dan Kaltim yang diinventarisir
- Inventarisir jumlah KP Mineral di Sulteng dan Sultra &
batubara di Kalsel dan Kaltim yang diinventarisir
10 KK/ 45 PKP2B
70 KK/225 PKP2B
K)
60,3
700
2200
K)
-
100
200
K)
3,5
Jumlah daerah yang terkait dengan aktivitas Pertambangan
Tanpa Izin (PETI)
- Inventarisasi daerah yang terkait dengan aktivitas
Pertambangan Tanpa Izin (PETI)
Jumlah proses Persetujuan Prinsip. Peningkatan Tahap dan
Perubahan Luas Wilayah KK dan PKP2B
- Evaluasi proses Persetujuan Prinsip. Peningkatan Tahap dan
Perubahan Luas Wilayah KK dan PKP2B
Jumlah dokumen elektronik berupa rekapitulasi data perizinan
IUP. IUPK. KK dan PKP2B
- Terdatanya dokumen elektronik berupa rekapitulasi data
perizinan IUP. IUPK. KK dan PKP2B
3 Prov. 25 Kab
3 prov 25 kab
K)
-
3 Prov. 25 Kab
3 prov 25 kab
K)
20,2
42 KK 76 PKP2B
210 KK 370 PKP2B
K)
-
42 KK 76 PKP2B
210 KK 370 PKP2B
K)
5,4
500
3100
K)
-
500
3100
K)
4,6
II.L.020.18
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
Pembinaan dan Pengusahaan Panas
Bumi dan Air Tanah
2014
3 Provinsi 25 Kab
15 Provinsi1 25 Kab
K)
-
3 Provinsi 25 Kab
15 Provinsi1 25 Kab
K)
20,3
5 Provinsi
25 provinsi
K)
-
5 Provinsi
25 provinsi
K)
10,3
Peningkatan mutu serta kinerja pelayanan Pelayanan Usaha
Minerba dalam menjalankan tugas dan fungsinya
1 PKT
1 pkt
K)
3,8
Persentase Pelaksanaan Pedoman
Jumlah kontrak KK dan PKP2B yang sudah di amandemen
1 pedoman
42 KK 76 PKP2B
5 pedoman
42 KK 76 PKP2B
K)
3,8
-
42 KK 76 PKP2B
42 KK 76 PKP2B
K)
9,9
1 pkt
5 pkt
K)
19,3
0
6
5
30
K)
4,6
6
6
6
6
33
33
33
33
K)
Jumlah lokasi pelaksanaan pembinaan perizinan pengusahaan
mineral dan batubara
- Pelaksanaan pembinaan perizinan pengusahaan mineral dan
batubara
Jumlah lokasi pelaksanaan sosialisasi PP tentang Pengusahaan
Pertambangan Minerba Sebagai Pelaksanaan UU No
No.4
4 Tahun
2009
- Pelaksanaan sosialisasi PP tentang Pengusahaan Pertambangan
Minerba Sebagai Pelaksanaan UU No.4 Tahun 2009
3.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
- Evaluasi Jumlah kontrak KK dan PKP2B yang sudah di
amandemen
Tercapainya target PNBP dari sektor panas bumi - Verifikasi/ inventarisasi/ rekonsiliasi/ sosialisasi kajian PNBP
bidang pertambangan panas bumi
Jumlah pemanfaatan langsung energi panas bumi
Tercapainya target pemanfaatan langsung panas
- Pelaksanaan penugasan survei pendahuluan untuk
bumi
meningkatan status potensi
Tersedianya data potensi panas bumi yang
- Inventarisasi pajak air tanah (provinsi)
menarik bagi investor
Jumlah inventarisasi pajak air tanah (provinsi)
Tersedianya informasi yang lengkap tentang pajak - Penetapan Zona Pemanfaatan Air Tanah (CAT)
air tanah di daerah dari 33 provinsi
Jumlah Penetapan Zona Pemanfaatan Air Tanah (CAT)
II.L.020.19
K)
K)
K)
K)
K)
10,5
34,3
-
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
Pembinaan Keteknikan Lindungan
Lingkungan dan Usaha Penunjang
Mineral. Batubara. Panas Bumi dan Air
Tanah
2014
1
5
K)
7,7
1
5
K)
-
5 SNI & 4 SKKNI
25 SNI dan 20 SKKNI
K)
-
5 SNI & 4 SKKNI
25 SNI dan 20 SKKNI
K)
16,2
60
312
K)
-
60
312
K)
8,3
100
750
K)
-
100
750
K)
7,6
85
95
Tingkat kekerapan kecelakaan pada perusahaaan pertambangan
0.74
0.66
-
- Evaluasi kekerapan kecelakaan pada perusahaaan
pertambangan
Luas lahan kegiatan usaha pertambangan yang reklamasi oleh
pemegang usaha pertambangan
0,74
0.66
3,5
6000 ha
31400 ha
Tersedianya zona pemanfaatan air tanah dari 33
provinsi
4.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Inventarisasi investasi produksi industri minuman berbahan
baku air tanah (Provinsi)
Jumlah inventarisasi investasi produksi industri minuman
berbahan baku air tanah (Provinsi)
Tersedianya sebanyak 200 standar, norma,
Jumlah rancangan SNI dan SKKNI bidang pertambangan
pedoman,
Minerbapabum
pedoman kriteria dan prosedur di bidang
lindungan lingkungan, keselamatan pertambangan, - Penyusunan rancangan SNI dan SKKNI bidang pertambangan
standardisasi, teknik pertambangan serta usaha
Minerbapabum
Terciptanya kegiatan pertambangan mineral,
Jumlah kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara
batubara dan panas bumi yang memenuhi kaidah yang taat melakukan pelaksanaan reklamasi lahan bekas
good mining practice
tambang
- Pengawasan kegiatan usaha pertambangan mineral dan
batubara yang taat melakukan pelaksanaan reklamasi lahan
bekas tambang
Tersedianya 1000 orang inspektur tambang di
Jumlah kompetensi tenaga kerja industri pertambangan
seluruh Indonesia dan peningkatan kemampuan minerbapabum melalui sertifikasi
teknis melalui diklat pusat maupun daerah
- Pelaksanaan kompetensi tenaga kerja industri pertambangan
minerbapabum melalui sertifikasi
Meningkatnya kompetensi KTT dan penanggung Persentase recovery penambangan dan pengolahan terkait
jawab kegiatan di
lapangan pada IUP (KP)
konservasi bahan galian pada kegiatan usaha pertambangan
II.L.020.20
8,5
K)
-
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
- Pengawasan luas lahan kegiatan usaha pertambangan yang
reklamasi oleh pemegang usaha pertambangan
Jumlah peraturan menteri tentang pembinaan dan pengawasan
kegiatan usaha pertambangan
- Penyusunan peraturan menteri tentang pembinaan dan
pengawasan kegiatan usaha pertambangan
Jumlah norma/pedoman teknis/juknis/kriteria aspek K3.
keselamatan operasi. teknis pertambangan. lindungan
lingkungan. usaha jasa dan standardisasi
- Penyusunan norma/pedoman teknis/juknis/kriteria aspek K3.
keselamatan operasi. teknis pertambangan. lindungan
lingkungan. usaha jasa dan standardisasi
Jumlah usaha jasa lokal dan nasional yang berusaha di bidang
usaha jasa pertambangan
- Evaluasi usaha jasa lokal dan nasional yang berusaha di
bidang usaha jasa pertambangan
Jumlah SNI/SKKNI hasil kaji ulang
- Penyusunan SNI/SKKNI hasil kaji ulang
Jumlah Propinsi/perguruan tinggi/perusahaan yang memahami
dengan baik system kompetensi dan SNI
- Sinkronisasi dan sosialisasi mengenai sistem kompetensi dan
SNI
Jumlah Perusahaan yang menerapkan standar
- Pengawasan terhadap Perusahaan yang menerapkan standar
Jumlah Pemda yg melaksanakan pengelolaan usaha
pertambangan yg benar
II.L.020.21
2014
6000 ha
31400 ha
K)
9,1
6
23
K)
-
6
23
K)
9,5
14
146
K)
-
14
146
K)
27,3
600
3550
K)
-
600
3550
K)
20,7
6
6
3
36
36
15
K)
3,8
-
3
15
K)
4,0
15
15
95
95
K)
4,0
20
100
K)
K)
K)
K)
-
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
2014
- Evaluasi Pemda yg melaksanakan pengelolaan usaha
pertambangan yg benar
Jumlah perusahaan yang laik secara teknik
- Evaluasi perusahaan yang laik secara teknik
Jumlah Inventarisasi daerah yg terkena dampak pengolahan
emas menggunakan bahan kimia
- Inventarisasi daerah yg terkena dampak pengolahan emas
menggunakan bahan kimia
Jumlah perusahaan tambang yg melakukan perencanaan pasca
tambang sesuai dengan tata guna lahan
20
100
K)
11,5
60
60
3
300
300
15
K)
16,9
-
3
15
K)
3,0
15
75
K)
-
Evaluasi perusahaan tambang yg melakukan perencanaan pasca
tambang sesuai dengan tata guna lahan
15
75
K)
3,3
Jumlah Inventarisasi Penguasaan dan penetapan teknologi
perusahaan
Inventarisasi Penguasaan dan penetapan teknologi perusahaan
3
15
K)
-
3
15
K)
2,0
Jumlah pengawasan perusahaan usaha jasa
Pengawasan perusahaan usaha jasa
Jumlah perusahaan yang dinilai dlm rangka penilaian prestasi
K3
Pengawasan perusahaan yang dinilai dlm rangka penilaian
prestasi K3
Jumlah tim yg berperan dlm fire & rescue challenge regional
40
40
60
200
200
300
K)
8,7
-
60
300
K)
3,3
19
99
K)
-
19
99
K)
4,0
Pengawasan tim yg berperan dlm fire & rescue challenge
regional
II.L.020.22
K)
K)
K)
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
2014
Jumlah pemda yg berperan aktif dlm pengawasan K3
Monitoring pemda yg berperan aktif dlm pengawasan K3
40
40
200
200
K)
Jumlah perusahaan yg dinilai dlm rangka prestasi pengelolaan
lingkungan
Penilaian
dlm
P il i terhadap
t h d perusahaan
h
dl rangka
k prestasi
t i pengelolaan
l l
lingkungan
Penyelesaian kasus lingkungan
Jumlah perusahaan yg berperan dlm meningkatkan nilai tambah,
pegelolaan pertambangan dengan baik
Evaluasi terhadap perusahaan yg berperan dlm meningkatkan
nilai tambah, pegelolaan pertambangan dengan baik
45
225
K)
-
45
225
K)
6,3
63
100%
15
100%
75
15
75
K)
23,4
Jumlah Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
1
5
K)
-
Penyusunan Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
1
5
K)
1,6
Jumlah kepala dinas dan aparat yang meningkat memahaminya
dalam GMP
Penilaian terhadap kepala dinas dan aparat yang meningkat
memahaminya dalam GMP
Jumlah SDM yg meningkat kemampuan keteknikan dan
lingkungan
Penilaian terhadap SDM yg meningkat kemampuan keteknikan
dan lingkungan
50
250
K)
-
50
250
K)
23,0
50
250
K)
-
250
K)
18,6
II.L.020.23
50
K)
K)
5,6
3,9
-
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
C.
1.
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
KEGIATAN PENDUKUNG
Dukungan Manajemen dan Teknis
Direktorat Jenderal Mineral, Batubara
dan Panas Bumi
TARGET
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
845,6
Terintegrasinya informasi pertambangan seIndonesia
Tersusunnya Rancangan Peraturan Perundangundangan Mineral,
Mineral Batubara dan Panas Bumi
(sebanyak 28 pedoman dan 4 RPP);
Terlaksananya sinkronisasi kebijakan usaha
pertambangan umum, panas bumi, dan air tanah
dengan sektor lain dapat dilaksanakan;
Tercapainya sistem dan mekanisme perencanaan
dan pelaporan efisien dan efektif
Tercapainya peningkatan SDM yang berkualitas
Jumlah SOP yang akan dibuat dan direvisi dalam
penyempurnaan tata laksana organisasi
- Penyusunan SOP DJMBP
Jumlah publik yang mengunjungi situs informasi bidang
mineral.
mineral batubara dan panas bumi
- Pelaksanaan integrasi jaringan DJMBP
Jumlah regulasi bidang pertambangan mineral. batubara dan
panas bumi
- Penyusunan konsep rancangan PP dan Permen ESDM bidang
mineral, batubara dan panas bumi
Persentase realisasi pelaksanaan anggaran di lingkungan
DJMBP
- Pembinaan dan evaluasi hasil pemeriksaan dan tindak lanjut
108
598
1 dokumen
20000
5 dokumen
139000
3,2
-
1 paket
16
5 paket
90
34,0
-
22 keg
142 keg
71,0
100
100
1 laporan
5 laporan
11,0
- Pembukuan verifikasi dan pelaksanaan anggaran
- Pembinaan Pengelolaan keuangan dan akuntansi pemerintah
1 laporan
13 laporan
5 laporan
65 laporan
-
Persentase pelaksanaan koordinasi bidang mineral. batubara.
panas bumi dan air tanah dengan instansi terkait
100
100
-
1 paket
5 paket
6
30
-
6
30
9,8
- Pelaksanaan koordinasi bidang mineral, batubara dan panas
bumi
Terkelolanya sarana dan prasarana secara optimal Jumlah dokumen rencana kerja dan anggaran berbasis kinerja
dalam mendukung pelaksanaan kebijakan;
yang disusun dan disempurnakan
- Penyusunan dokumen rencana kerja dan anggaran berbasis
kinerja
II.L.020.24
-
59,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
INDIKATOR
2010
Terlaksananya koordinasi internal yang optimal
dan pelayanan publik yang prima.
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Jumlah pelaporan hasil pemeriksaan (LHP)
- Penyusunan pelaporan hasil pemeriksaan (LHP)
Jumlah dan jenis layanan informasi bidang mineral. batubara.
panas bumi dan air tanah
- Pelaksanaan dan pembuatan jenis dan layanan informasi
bidang mineral
mineral, batuabara dan panas bumi
Jumlah penyelenggaraan inspektur tambang
Persentase PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai
spesifikasi bidang mineral. batubara. panas bumi dan air tanah
13
10
15
65
50
100
5,5
-
15
100
17,6
23
29
507
329
6,0
-
- Pembinaan terhadap PNS yang memiliki kompetensi yang
sesuai spesifikasi bidang mineral. batubara. panas bumi dan air
tanah
Kualitas data yang mutakhir untuk periode triwulan dan tahunan
135
1485
6,8
5 dok
0
-
5 dok
0
4,1
100
500
7 keg
35 keg
100
100
6 lap
30 lap
100
100
- Penyusunan data yang mutakhir untuk periode triwulan dan
tahunan
Prosentasi Pengumpulan dan evaluasi laporan di DJMBP yang
akurat dan tepat waktu.
- Pelaksanaan Pengumpulan dan evaluasi laporan di DJMBP
yang akurat dan tepat waktu.
Prosentasi Pelaksanaan program dan kegiatan di DJMBP sesuai
dengan rencana dan tepat waktu
- Pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan di DJMBP
sesuai dengan rencana dan tepat waktu
Persentase tingkat pengelolaan administrasi perbendaharaan dan
barang milik negara
II.L.020.25
15,3
13,7
-
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
- Penyusunan pengelolaan administrasi perbendaharaan dan
barang milik Negara
Tingkat tertib administrasi pengelolaan ketatausahaan. kearsipan
dan rumah tangga
- Penyusunan administrasi pengelolaan ketatausahaan. kearsipan
dan rumah tangga
Persentase tingkat pengelolaan administrasi kepegawaian
- Pembinaan pengelolaan kepegawaian
Persentase Terbayarnya gaji/honor/tunjangan pegawai
- Terbayarnya gaji/honor/tunjangan pegawai
Persentase Terselenggaranya operasional dan pemeliharaan
perkantoran dengan baik
- Terselenggaranya operasional dan pemeliharaan perkantoran
dengan baik
- Persentase Terselenggaranya pelayanan publik/birokrasi
sesuai tugas dan fungsi masing-masing saker
- Terlaksananya pelayanan publik/birokrasi sesuai tugas dan
fungsi masing-masing saker
VII
A.
1.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
PROGRAM PENELITIAN, MITIGASI DAN PELAYANAN GEOLOGI
KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL
Survei dan Pelayanan Geologi
Meningkatnya pemanfaatan hasil survei penelitian, Jumlah wilayah/kawasan pemetaan geologi bersistem dan
penyelidikan dan pelayanan geologi
bertema
Jumlah peta geofisika bersistem dan bertema yang dihasilkan
Jumlah peta geokimia yang dihasilkan,
II.L.020.26
2014
3 lap
15 keg
85,8
80
100
-
17 keg
85
104,0
99
99
-
11 lap
100
453 org
100
55 lap
100
2265 org
100
31,6
144,2
-
13 pkt
65
136,0
100
500
-
1 pkt
5 pkt
86,4
3.970,5
1.871,8
348,7
2
10
K)
2
14
K)
432,1
6
30
K)
34,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
2.
3.
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Penyelidikan dan Pelayanan Sumber
Daya Geologi
Mitigasi dan Pelayanan Kebencanaan
Geologi
TARGET
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
Jumlah peta seismotektonik yang dihasilkan ,
Jumlah peta geomorfologi yang dihasilkan
Jumlah peta geologi kuarter yang dihasilkan
Jumlah perolehan / pendaftaran sistim mutu
Meningkatnya pemanfaatan wilayah keprospekaan Jumlah lokasi Penyelidikan status keprospekan sumber daya
sumber daya geologi
Panas bumi
Jumlah lokasi Penyelidikan status keprospekan sumber daya
Batubara dan CBM
Jumlah lokasi Penyelidikan status keprospekan sumber daya
Gambut dan Bitumen Padat
Jumlah lokasi Penyelidikan status keprospekan sumber daya
mineral
Jumlah kegiatan kajian/evaluasi WKP dan WP
Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan
Jumlah Peta Geologi Gunungapi Aktif
penyelidikan di bidang vulkanologi dan mitigasi Jumlah Peta Kawasan Rawan Bencana Gunungapi Aktif Skala
bencana geologi
1:50,000
Jumlah peta yang diterbitkan Peta Zona Kerentanan Gerakan
Tanah
Jumlah peta yang diterbitkan Peta Kawasan Rawan Bencana
Gempabumi dan Tsunami
Jumlah gunung api yang dipantau untuk kegiatan gunungapi
aktif tipe A dari Pos Pengamatan Gunungapi
Jumlah kegiatan pemahaman masyarakat tentang kebencanaan
geologi melalui pelatihan kebencanaan, pameran, dan
pembuatan film yang lebih intensif
II.L.020.27
2014
2
2
2
7
22
10
10
10
35
110
K)
18
90
K)
480,7
5
25
K)
16,6
28
144
K)
88,4
8
2
1
40
10
5
K)
57,5
17,7
8,3
5
25
K)
34,4
3
15
K)
15,1
10
66
K)
50,2
7
35
K)
3,9
K)
K)
K)
K)
K)
K)
15,4
15,4
21,8
11,1
154,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
4.
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Riset dan Pengembangan Teknologi
Kebencanaan Geologi
B.
1.
KEGIATAN PRIORITAS BIDANG
Survei dan Pelayanan Geologi
2.
Dokumentasi Koleksi dan Pelayanan
Museum Geologi
3.
Penelitian dan Pelayanan Geologi
Lingkungan dan Air Tanah
TARGET
SASARAN
2010
Meningkatnya pemanfaatan hasil pengembangan
metoda dan teknologi dalam mendukung upaya
mitigasi bencana geologi
2014
Jumlah Pedoman/peraturan/norma Mitigasi Bencana Gunungapi
dan Pedoman Gerakan Tanah, Gempabumi dan Tsunami
2
10
K)
8,1
Jumlah perangkat sistem monitoring kegunungapian hasil
rancang bangun sendiri di 20 gunung api
Jumlah
J l h data
d t geokimia
ki i gunungapii di 25 gunungapii
Jumlah kegiatan mitigasi di kawasan Bencana G. Merapi
4
20
K)
13,8
4
15
25
80
K)
19,3
19 3
24,0
0
2
K)
1
2
10
K)
4,1
12
60
K)
3,6
1
5
30.000
7 Corner/Sudut
5
25
150000
74 corner/sudut
K)
3,5
1,1
6,1
22,1
6
30
K)
7,5
33
42
K)
7,5
11,2
Meningkatnya pemanfaatan hasil survei penelitian, ·
penyelidikan dan pelayanan geologi
Terwujudnya museum tsunami NAD yang terpelihara
Kegiatan Pengelolaan Museum Geologi untuk
Meningkatnya pemanfaatan informasi geologi bagi ·
meningkatkan pelayanan pengunjung
masyarakat
·
Jumlah survei, kajian dan penelitian geologi yang
dihasilkan
·
Peningkatan jumlah koleksi
·
Jumlah koleksi geologi yang dipelihara
·
Jumlah koleksi geologi yang terdata
·
Jumlah sarana dan prasarana peragaan Museum Geologi
Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian,
penyelidikan, dan pemetaan bidang lingkungan
geologi dan air tanah
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
·
Jumlah peta geologi teknik bersistem 1:100,000
·
Jumlah peta geologi teknik untuk Infrastruktur
·
Jumlah lokasi yang telah dilakukan penyelidikan kondisi
geologi teknik geodinamik dan infra struktur kawasan andalan
pertambangan
II.L.020.28
6
9
K)
K)
K)
K)
K)
K)
577,2
82,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
Mitigasi dan Pelayanan Kebencanaan
Geologi
C.
1.
KEGIATAN PENUNJANG
Manajemen, Dukungan Teknis, dan
Pelayanan Sekretariat Badan Geologi
Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan
penyelidikan di bidang vulkanologi dan mitigasi
bencana geologi
Meningkatnya manajemen, dukungan teknis, dan
pelayanan administrasi kepada semua unsur di
lingkungan Badan Geologi
2014
·
Jumlah informasi hasil penelitian geologi teknik
1
5
K)
1,2
·
Jumlah kawasan karst terpetakan pada skala 1:50,000
2
10
K)
2,5
17
85
K)
21,1
7
35
K)
8,7
100
500
K)
334,3
19
96
K)
23,6
·
Jumlah lokasi yang dilakukan pemetaan geologi
lingkungan untuk tata ruang pada skala 1:100,000
1:100 000
·
Jumlah lokasi yang dilakukan pemetaan geologi
lingkungan kawasan pertambangan untuk tata ruang pada skala
1:100,000
·
Jumlah sumur bor sumber air bersih penduduk di desa
tertinggal dan daerah sulit air
·
Jumlah rekomendasi konservasi kawasan lindung geologi
dan air tanah, dan pengelolaan tata ruang
4.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
·
Jumlah peta hidro geologi bersistem skala 1:250.000
5
25
K)
7,5
·
Jumlah peta potensi cekungan air tanah skala 1:100.000
2
14
K)
7,5
·
Jumlah peta konservasi air tanah
·
Jumlah layanan pemberian rekomendasi teknis hasil
mitigasi bencana geologi;
5
1
15
5
K)
11,2
10,5
·
Jumlah kegiatan penyusunan program, rencana kerja dan
anggaran; laporan dan evaluasi Badan Geologi
8
41
II.L.020.29
K)
1.521,5
16,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
·
Terpenuhinya kebutuhan pegawai, sarana parasarana dan
lancarnya kegiatan sehari hari perkantoran (bulan)
12
60
50,7
·
Pengembangan organisasi dan kelembagaan Badan
Geologi Indonesia
·
Jumlah
jaringan
sistem
J l h kegiatan
k i t pengembangan
b
j i
i t informasi
i f
i
1
1
2,5
1
5
3,0
30
·
4
20
12,5
·
Jumlah kegiatan pembinaan aparatur, pola karier dan
administrasi kepegawaian
·
Jumlah PNS Badan Geologi yang dikembangkan
kompetensinya
·
Jumlah kegiatan publikasi dan diseminasi informasi
17
85
41,4
15
90
10,1
7
35
14,4
·
Jumlah kegiatan administrasi dan akuntansi keuangan
Badan Geologi menuju kesesuaian dengan dengan standar yang
ditetapkan
·
Jumlah usulan peraturan bidang geologi
·
Jumlah kegiatan pengembangan hukum dan kehumasan
Badan Geologi
·
Jumlah kegiatan administrasi perlengkapan, sarana
prasarana, kearsipan, tatausaha, dan rumah tangga Badan
Geologi menuju kesesuaian dengan standar yang ditetapkan
Geologi dengan standar yang ditetapkan
17
87
45,3
4
15
16
75
14,9
19,3
7
35
48,5
·
Kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi dan Konsolidasi
Badan Geologi yang dilaksanakan (Bulan)
12
60
43,4
Jumlah kegiatan pengelolaan data dan informasi Geologi
II.L.020.30
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
2014
2
Survei dan Pelayanan Geologi
Meningkatnya pemanfaatan hasil survei penelitian, ·
Terpenuhinya kebutuhan pegawai, sarana parasarana dan
penyelidikan dan pelayanan geologi
lancarnya kegiatan sehari hari perkantoran (bulan)
12
60
368,1
3
Dokumentasi Koleksi dan Pelayanan
Museum Geologi
Meningkatnya pemanfaatan informasi geologi bagi ·
Terpenuhinya kebutuhan pegawai, sarana parasarana dan
masyarakat
lancarnya kegiatan sehari hari perkantoran (bulan)
12
60
55,0
4
Penyelidikan dan Pelayanan Sumber
Daya Geologi
Meningkatnya pemanfaatan wilayah keprospekaan ·
Terpenuhinya kebutuhan pegawai, sarana parasarana dan
sumber daya geologi
lancarnya kegiatan sehari hari perkantoran
12
60
239,3
5
Penelitian dan Pelayanan Geologi
Lingkungan dan Air Tanah
·
Terpenuhinya kebutuhan pegawai, sarana parasarana dan
lancarnya kegiatan sehari hari perkantoran (bulan)
12
60
242,4
6
Mitigasi dan Pelayanan Kebencanaan
Geologi
Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian,
penyelidikan, dan pemetaan bidang lingkungan
geologi dan air tanah
Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan
penyelidikan di bidang vulkanologi dan mitigasi
bencana geologi
·
Terpenuhinya kebutuhan pegawai, sarana parasarana dan
lancarnya kegiatan sehari hari perkantoran (bulan)
12
60
294,3
VIII
A.
1.
PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan
Jumlah Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
Minyak dan Gas Bumi
pengembangan teknologi minyak dan gas bumi.
47
3 pedoman dan 30 KK
K)
4.064,6
618,9
359,9
2.
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan
pengembangan teknologi ketenagalistrikkan dan
Ketenagalistikan dan Energi Baru
energi baru terbarukan.
Terbarukan
Jumlah Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
22
90
K)
133,7
3.
Penelitian dan Pengembangan Geologi
Kelautan
Jumlah Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
13
75
K)
125,3
Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan
pengembangan geologi kelautan
II.L.020.31
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
B.
1.
2.
3.
4.
C.
1.
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
KEGIATAN PRIORITAS BIDANG
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan
Mineral dan Batubara
pengembangan teknologi mineral dan batubara.
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan
Minyak dan Gas Bumi
pengembangan teknologi minyak dan gas bumi.
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan
pengembangan teknologi ketenagalistrikkan dan
Ketenagalistikan dan Energi Baru
energi baru terbarukan.
Terbarukan
Penelitian dan Pengembangan Geologi
Kelautan
Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan
pengembangan geologi kelautan
KEGIATAN PENUNJANG
Meningkatnya pembinaan. koordinasi dan
Dukungan Manajemen dan Dukungan
dukungan teknis bagi Badan Penelitian dan
Teknis Lainnya Badan Penelitian dan
Pengembangan Energi dan Sumber Daya Pengembangan secara optimal.
Mineral
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
K)
501,0
142,3
44
216
K)
3.028
17518
K)
17,5
40
45.495
244
338.557
K)
336,4
1
200
5
1.000
K)
2
1.000
10
5.000
K)
o Jumlah Koordinasi Perencanaan Kebijakan Program
3
19
2.944,7
7,4
o Jumlah Kegiatan Pengelolaan Administratif Kepegawaian
13
65
13,3
o Jumlah Kegiatan Pengelolaan Administrasi Keuangan
6
30
8,5
o Jumlah Pengelolaan Aset Barang Milik Negara yang
Dilaporkan Sebagai Kekayaan Negara
5
25
9,6
o Jumlah Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
o Jumlah Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
kegiatan Jasa Penelitian dan Pengembangan terhadap target
yang ditetapkan (Dalam Juta Rp)
o Jumlah Kontrak Pelayanan Jasa Teknologi
o Jumlah Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
kegiatan Jasa Penelitian dan Pengembangan terhadap target
yang ditetapkan (Dalam Juta Rp)
o Jumlah Kontrak Pelayanan Jasa Teknologi
o Jumlah Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
kegiatan Jasa Penelitian dan Pengembangan terhadap target
yang ditetapkan (Dalam Juta Rp)
o Jumlah Kontrak Pelayanan Jasa Teknologi
o Jumlah Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
kegiatan Jasa Penelitian dan Pengembangan terhadap target
yang ditetapkan (Dalam Juta Rp)
II.L.020.32
K)
K)
K)
0,8
4,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
2
3
4
5
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan
Mineral dan Batubara
pengembangan teknologi mineral dan batubara.
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan
Minyak dan Gas Bumi
pengembangan teknologi minyak dan gas bumi.
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan
pengembangan teknologi ketenagalistrikkan dan
Ketenagalistikan dan Energi Baru
energi baru terbarukan.
Terbarukan
Penelitian dan Pengembangan Geologi
Kelautan
INDIKATOR
Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan
pengembangan geologi kelautan
o Jumlah Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi
o Jumlah Penilaian Jabatan Struktural dan Fungsional
o Jumlah Koordinasi Kerjasama Litbang
o Jumlah Penyelenggaraan Diseminasi Hasil Litbang
o Jumlah Pengelolaan Ketatausahaan, Kearsipan dan Rumah
Tangga
o Jumlah Sarana dan Prasarana Perkantoran Yang
Dibangun/Direhab/Ditingkatkan
o Jumlah Pembayaran Gaji, Operasional Perkantoran dan
Pelayanan Publik
o Jumlah Kegiatan Yang Didanai oleh PNBP
o Jumlah Pembayaran Gaji, Operasional Perkantoran dan
Pelayanan Publik
o Jumlah Kegiatan Penunjang Kelitbangan Lainnya
o Jumlah Kegiatan Yang Didanai oleh PNBP
o Jumlah Pembayaran Gaji, Operasional Perkantoran dan
Pelayanan Publik
o Jumlah Kegiatan Penunjang Kelitbangan Lainnya
o Jumlah Kegiatan Yang Didanai oleh PNBP
o Jumlah Pembayaran Gaji, Operasional Perkantoran dan
Pelayanan Publik
o Jumlah Kegiatan Penunjang Kelitbangan Lainnya
o Jumlah Kegiatan Yang Didanai oleh PNBP
o Jumlah Pembayaran Gaji, Operasional Perkantoran dan
Pelayanan Publik
o Jumlah Kegiatan Penunjang Kelitbangan Lainnya
o Jumlah Kegiatan Yang Didanai oleh PNBP
II.L.020.33
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
6
3
3
4
5
30
15
15
20
25
17,1
7,1
7,1
8,2
8,4
2
10
9,5
3
15
69,7
2
3
10
15
19,1
212,2
36
30
3
180
150
15
168,8
150,0
648,8
50
6
3
146
14
15
237,4
324,1
60,7
38
4
3
134
20
15
65,5
110,5
158,5
49
85
245
425
194,2
428,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
IX
A.
1.
2.
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KEGIATAN PRIORITAS BIDANG
Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan
Terwujudnya sumberdaya manusia sub sektor
·
Gas Bumi
minyak dan gas bumi yang memiliki kompetensi, ·
profesional, berdaya saing tinggi, dan bermoral
dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan ·
dan pembangunan
·
·
·
·
Pendidikan dan Pelatihan
Ketenagalistrikan dan Energi Baru
Terbarukan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
4.343,1
1.486,6
137,2
9,2
Jumlah penyelenggaraan diklat dalam setahun
Jumlah NSPK diklat yang ditetapkan dan diberlakukan
139
260
718
1308
K)
Jumlah
Aparaturr yang
kemampuannya
J mlah SDM Aparat
ang ditingkatkan kemamp
ann a
103
559
K)
Prosentase tingkat kinerja organisasi
Jumlah jenis diklat yang dibutuhkan
Jumlah dokumen perencanaan
Jumlah sarana diklat yang terakreditasi standar mutu
90
1
2
8
95
48
10
40
·
Jumlah kegiatan pelayanan jasa sarana, keahlian, dan
sertifikasi
·
Jumlah sistem informasi yang diimplementasikan
27
149
K)
545,6
2
23
K)
0,8
36
12
203
67
K)
42,0
13,9
50
250
K)
16,2
K)
0,7
Terwujudnya sumberdaya manusia sub sektor
·
Jumlah penyelenggaraan diklat dalam setahun
ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan yang ·
Jumlah NSPK diklat yang ditetapkan dan diberlakukan
memiliki kompetensi, profesional, berdaya saing
tinggi, dan bermoral dalam rangka melaksanakan ·
Jumlah SDM Aparatur yang ditingkatkan kemampuannya
tugas pemerintahan dan pembangunan
·
Jumlah Lembaga Diklat Profesi/LDP yang terakreditasi
sebagai penyelenggara Diklat Teknis
·
Prosentase tingkat kinerja organisasi
·
Jumlah karya ilmiah
·
Jumlah jenis diklat yang dibutuhkan
·
Jumlah dokumen perencanaan
II.L.020.34
3
100
10
3
3
K)
K)
K)
K)
K)
29
100
59
15
12
K)
K)
K)
7,1
71
0,4
1,6
1,0
9,9
2,3
0,9
4,1
2,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
3.
3
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Pendidikan
P didik dan
d Pelatihan
P l tih Geologi
G l i
TARGET
SASARAN
·
Jumlah kerjasama diklat yang diimplementasikan
3
15
K)
8,8
·
·
Jumlah kegiatan promosi diklat
Jumlah sistem informasi yang diimplementasikan
4
1 pkt
28
5 paket
K)
1,6
0,8
·
·
Jumlah
diklat
J l h penyelenggaraan
l
dikl t dalam
d l setahun
t h
Jumlah NSPK diklat yang ditetapkan dan diberlakukan
40
110
297
641
K)
·
Jumlah SDM Aparatur yang ditingkatkan kemampuannya
60
347
K)
·
Prosentase tingkat kinerja organisasi
·
Jumlah publikasi karya ilmiah
·
Jumlah karya ilmiah
·
Jumlah jenis diklat yang dibutuhkan
·
Jumlah dokumen perencanaan
·
Jumlah kegiatan pelayanan jasa sarana, keahlian, dan
sertifikasi
·
Jumlah kerjasama diklat yang diimplementasikan
·
·
4.
Pendidikan dan Pelatihan Teknologi
Mineral, Batubara dan Panas Bumi
2014
2010
Terwujudnya
sumberdaya
manusia
T
j d
b d
i bidang
bid
kegeologian yang memiliki kompetensi,
profesional, berdaya saing tinggi, dan bermoral
dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan
dan pembangunan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
·
Terwujudnya sumberdaya manusia sub sektor
mineral, batubara, dan panas bumi yang memiliki ·
kompetensi, profesional, berdaya saing tinggi, dan
bermoral dalam rangka melaksanakan tugas
·
pemerintahan dan pembangunan
90
K)
K)
95
149,2
149 2
37,6
19,9
2,8
1,9
7,2
9,9
5,5
2,2
2
20
40
3
6
10
120
200
15
57
K)
5
37
K)
9,4
2
4
10
22
K)
2,8
4,4
Jumlah penyelenggaraan diklat dalam setahun
Jumlah NSPK diklat yang ditetapkan dan diberlakukan
119
19
595
99
K)
Jumlah SDM Aparatur yang ditingkatkan kemampuannya
70
405
K)
Jumlah kegiatan promosi diklat
Jumlah sistem informasi yang diimplementasikan
II.L.020.35
K)
K)
K)
K)
K)
K)
154,7
27,6
8,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
·
Jumlah Lembaga Diklat Profesi/LDP yang terakreditasi
sebagai penyelenggara Diklat Teknis
·
Prosentase tingkat kinerja organisasi
·
Jumlah publikasi karya ilmiah
·
Jumlah kegiatan penyempurnaan organisasi
·
Jumlah
J mlah karya
kar a ilmiah
·
Jumlah jenis diklat yang dibutuhkan
·
Jumlah dokumen perencanaan
·
Jumlah kerjasama diklat yang diimplementasikan
Pendidikan Tinggi Energi dan Mineral
Terwujudnya peningkatan kegiatan pelaksanaan
pendidikan formal Diploma I, II, III, IV dan
pengembangan pendidikan tinggi energi dan
sumber daya mineral
2014
K)
1
5
100
1
2
3
5
2
10
100
5
10
15
25
10
70
Jumlah kegiatan promosi diklat
Jumlah sistem informasi yang diimplementasikan
1
7
9
35
K)
·
Jumlah lulusan pendidikan formal tingkat Diploma I, II,
III, dan IV.
·
Jumlah NSPK yang ditetapkan dan diberlakukan
241
1.626
K)
106,4
5
35
K)
4,0
·
Jumlah SDM Aparatur yang ditingkatkan kemampuannya
54
363
K)
3,2
·
·
·
·
Prosentase tingkat kinerja organisasi
Jumlah publikasi karya ilmiah
Jumlah karya ilmiah
Jumlah kerjasama pendidikan yang diimplementasikan
90
3
20
15
95
20
134
101
·
·
Jumlah kegiatan promosi diklat
Jumlah sistem informasi yang diimplementasikan
3
1
20
7
·
·
5.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
II.L.020.36
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
0,6
2,5
0,9
1,2
0,7
07
3,0
1,3
5,4
1,6
7,9
0,4
0,4
3,3
1,1
1,0
1,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
6.
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Pendidikan dan Pelatihan Tambang
Bawah Tanah
TARGET
SASARAN
2010
Terwujudnya peningkatan kegiatan pelaksanaan
dan pengembangan pendidikan dan pelatihan
bidang tambang bawah tanah
KEGIATAN PENUNJANG
Dukungan Manajemen dan Dukungan
Teknis Lainnya Badan Pendidikan dan
Pelatihan ESDM
2014
·
·
Jumlah penyelenggaraan diklat dalam setahun
Jumlah NSPK diklat yang ditetapkan dan diberlakukan
12
13
80
86
K)
·
Jumlah SDM Aparatur yang ditingkatkan kemampuannya
36
192
K)
20,4
1
15
K)
0,9
09
90
2
4
-
95
10
10
17
10
·
Jumlah
Diklat
J l h Lembaga
L b
Dikl t Profesi/LDP
P f i/LDP yang terakreditasi
t k dit i
sebagai penyelenggara Diklat Teknis
·
Prosentase tingkat kinerja organisasi
·
Jumlah publikasi karya ilmiah
·
Jumlah jenis diklat yang dibutuhkan
·
Jumlah dokumen perencanaan
·
Jumlah sarana diklat yang terakreditasi standar mutu
C.
1.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
K)
K)
K)
K)
K)
32,1
14,5
0,9
1,1
4,9
5,8
0,9
·
Jumlah kegiatan pelayanan jasa sarana, keahlian, dan
sertifikasi
·
Jumlah kerjasama diklat yang diimplementasikan
-
6
K)
0,8
6
50
K)
4,7
·
·
3
2
25
17
K)
1,3
2,0
Jumlah penyelenggaraan diklat dalam setahun
Jumlah NSPK diklat yang ditetapkan dan diberlakukan
1 paket
42
5 paket
170
K)
Jumlah SDM Aparatur yang ditingkatkan kemampuannya
1.355
7.255
K)
105,3
11
101
K)
7,2
Jumlah kegiatan promosi diklat
Jumlah sistem informasi yang diimplementasikan
K)
K)
Terwujudnya peningkatan pembinaan, koordinasi ·
pelayanan administrasi dan dukungan teknis bagi ·
Badan Pendidikan dan Pelatihan secara optimal
·
·
Jumlah Lembaga Diklat Profesi/LDP yang terakreditasi
sebagai penyelenggara Diklat Teknis
II.L.020.37
K)
2.856,5
7,6
31,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
2
3
4
5
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan
Gas Bumi
Pendidikan dan Pelatihan
Ketenagalistrikan dan Energi Baru
Terbarukan
Pendidikan dan Pelatihan Geologi
Pendidikan dan Pelatihan Teknologi
Mineral. Batubara. dan Panas Bumi
TARGET
SASARAN
2010
Terwujudnya sumberdaya manusia sub sektor
minyak dan gas bumi yang memiliki kompetensi,
profesional, berdaya saing tinggi, dan bermoral
dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan
Terwujudnya sumberdaya manusia sub sektor
ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan yang
memiliki kompetensi, profesional, berdaya saing
tinggi, dan bermoral dalam rangka melaksanakan
Terwujudnya sumberdaya manusia bidang
kegeologian yang memiliki kompetensi,
profesional, berdaya saing tinggi, dan bermoral
dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan
Terwujudnya sumberdaya manusia sub sektor
mineral, batubara, dan panas bumi yang memiliki
kompetensi, profesional, berdaya saing tinggi, dan
bermoral dalam rangka melaksanakan tugas
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
·
Prosentase tingkat kinerja organisasi
·
Jumlah kegiatan administrasi pengelolaan kepegawaian,
umum dan keuangan
·
Jumlah kegiatan penyempurnaan organisasi
·
Jumlah dokumen perencanaan
·
Jumlah
pembangunan
J mlah kegiatan pengadaan pembang
nan dan renovasi
reno asi
sarana dan prasarana
·
Jumlah kerjasama diklat yang diimplementasikan
90
15
95
75
K)
3
34
4
15
170
20
K)
6
30
K)
27,4
·
·
Jumlah kegiatan promosi diklat
Jumlah sistem informasi yang diimplementasikan
3
3
15
26
K)
12,0
15,7
·
Jumlah kegiatan administrasi pengelolaan kepegawaian,
umum dan keuangan
·
Jumlah kegiatan pengadaan pembangunan dan renovasi
sarana dan prasarana
·
Jumlah kegiatan administrasi pengelolaan kepegawaian,
umum dan keuangan
·
Jumlah kegiatan pengadaan pembangunan dan renovasi
sarana dan prasarana
·
Jumlah kegiatan administrasi pengelolaan kepegawaian,
umum dan keuangan
·
Jumlah kegiatan pengadaan pembangunan dan renovasi
sarana dan prasarana
·
Jumlah kegiatan administrasi pengelolaan kepegawaian,
umum dan keuangan
·
Jumlah kegiatan pengadaan pembangunan dan renovasi
sarana dan prasarana
30
154
K)
332,1
18
150
K)
816,2
9
45
K)
65,4
3
15
K)
200,0
22
117
K)
60,5
3
15
K)
121,6
21
105
K)
81,8
9
45
K)
212,6
II.L.020.38
K)
K)
K)
K)
8,8
105,1
27,2
27,4
110,5
110 5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
6
7
X
A.
1.
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Pendidikan Tinggi Energi dan Mineral
Pendidikan dan Pelatihan Tambang
Bawah Tanah
TARGET
SASARAN
2010
Terwujudnya peningkatan kegiatan pelaksanaan
pendidikan formal Diploma I, II, III, IV dan
pengembangan pendidikan tinggi energi dan
sumber daya mineral
Terwujudnya peningkatan kegiatan pelaksanaan
dan pengembangan pendidikan dan pelatihan
bidang tambang bawah tanah
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
·
Jumlah kegiatan administrasi pengelolaan kepegawaian,
umum dan keuangan
·
Jumlah kegiatan pengadaan pembangunan dan renovasi
sarana dan prasarana
·
Jumlah kegiatan administrasi pengelolaan kepegawaian,
umum dan keuangan
·
Jumlah kegiatan pengadaan pembangunan dan renovasi
sarana dan prasarana
11
75
K)
86,8
16
107
K)
127,3
16
94
K)
26,1
22
K)
240,9
6
PROGRAM PENGATURAN DAN PENGAWASAN PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DAN PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI
KEGIATAN PRIORITAS BIDANG
Pengaturan, penetapan dan pelaksanaan Pengaturan penyediaan dan pendistribusian BBM Jumlah Badan Usaha yang mendapatkan Nomor Registrasi
60 Badan usaha
pengawasan penyediaan dan
Usaha (NRU) dari BPH Migas
pendistribusian BBM
Jumlah pemanfaatan bersama fasilitas pengangkutan dan
1 Badan Usaha
penyimpanan BBM
Pengangkutan
1 Badan Usaha
Penyimpanan
Penetapan Cadangan BBM
Jumlah Penetapan Wilayah Distribusi Niaga (WDN)jenis BBM
4 Badan usaha
tertentu
Jumlah pengawasan infrastruktur penyediaan BBM Nasional
4 pengawasan
Pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM Jumlah MoU BPH Migas dengan Pemda
II.L.020.39
2014
10 MoU
1.346,2
859,1
61,2
320 Badan Usah
K)
11 BU Pengangkutan
K)
71,3
11 BU Penyimpanan
K)
-
66 Badan Usaha
K)
61,1
20 pengawasan
K)
51,0
70 MoU
K)
489,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
2.
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Pengaturan, penetapan dan pengawasan
pada kegiatan usaha pengangkutan Gas
Bumi melalui pipa
TARGET
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
Pengaturan pada kegiatan usaha pengangkutan Gas Jumlah peraturan Pengaturan Akses (Access Arrangement) pada
Bumi melalui pipa
Ruas Transmisi dan/ atau Wilayah Jaringan Distribusi Milik
Badan Usaha
Jumlah Lelang Ruas Transmisi Dan Wilayah Jaringan Distribusi
(WJD) Gas Bumi Dalam Rangka Pemberian Hak Khusus
3 Jumlah peraturan
25 peraturan
K)
17,2
2 Ruas 4 WJD
20 ruas 30 WJD
K)
19,4
55 kota/kab
20 ruas transmisi
K)
16,8
12,8
65 wilayah
K)
12,1
20 ruas transmisi 30
WJD
0 pelanggaran
K)
12,1
K)
10,2
0 pelanggaran
K)
6,6
0 pelanggaran
K)
7,7
Jumlah Kajian Keekonomian Pembentukan Kota Gas
9 Kota/Kabupaten
2 ruas transmisi
Penetapan pada kegiatan usaha pengangkutan Gas Jumlah ketetapan tarif pengangkutan Gas Bumi melalui pipa
Bumi melalui pipa
yang wajar dan efisien untuk pengguna pipa (Shipper) ruas
transmisi
Jumlah wilayah untuk penetapan harga Gas Bumi untuk Rumah
11 Wilayah
Tangga dan pelanggan kecil
Jumlah Pemberian HK Ruas Transmisi dan Wilayah Jaringan
2 Ruas Transmisi 4 WJD
Distribusi Gas Bumi
Pengawasan pada kegiatan usaha pengangkutan
Jumlah Pelanggaran Penerapan Harga Gas Bumi Untuk Rumah
0 Pelanggaran terhadap
Gas Bumi untuk RT dan PK
Tangga dan Pelanggan Kecil
Penerapan Harga Gas
Bumi untuk RT dan PK
Jumlah Pelanggaran Akun Pengaturan Kegiatan Usaha
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
Jumlah Pelanggaran Penerapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi
Melalui Pipa
II.L.020.40
2014
0 Pelanggaran Akun
Pengaturan Kegiatan
Usaha Pengangkutan Gas
Bumi Melalui Pipa
0 Pelanggaran Penerapan
Tarif Pengangkutan Gas
Bumi Melalui Pipa
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
Jumlah Pelaksanaan Pemanfaatan Bersama Fasilitas
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Transmisi dan Jaringan
Distribusi Gas Bumi melalui pipa
C.
1.
XI
A.
1.
KEGIATAN PENUNJANG
Dukungan Manajemen dan dukungan
pelaksanaan tugas tekhnis BPH Migas
a. Meningkatnya kelancaran pelayanan teknis dan · Jumlah laporan pertanggungjawaban administratif
administratif kepada semua unsur di lingkungan
· JJumlah
l h Regulasi
R l i yang disusun
di
Badan Pengatur
· Jumlah sarana dan prasarana yang memenuhi standar
· Jumlah penarikan iuran dari Badan Usaha
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DEWAN ENERGI NASIONAL
KEGIATAN PRIORITAS BIDANG
1. Tersedianya bahan perancangan kebijakan
1
Jumlah koordinasi dengan stakeholders dalam penyusunan
Fasilitasi dalam rangka perumusan
energi;
bahan persidangan kebijakan energi
Kebijakan Energi Nasional dan
penetapan Rencana Umum Energi
2
Jumlah kajian untuk perancangan kebijakan energi;
Nasional, serta Penyelenggaraan
persidangan
3
Jumlah bahan untuk perancangan kebijakan energi
2. Tersedianya bahan perencanaan energi;
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
2 Badan Usaha
20 Badan usaha
9 Laporan
2 Regulasi
R l i
1 Paket
433 Milyar
51 laporan
10 regulasi
l i
5 paket
444 milyar
K)
9,7
K)
487,1
307,2
14,5
14 5
117,6
47,8
K)
K)
K)
K)
312,3
120,6
5,9
1 LK
5 LK
K)
2 LK
10 LK
K)
15,3
3 LK
15 LK
K)
17,4
4
Jumlah persidangan anggota Dewan Energi Nasional yang
dilaksanakan
1. Jumlah koordinasi dengan stakeholders dalam penyusunan
bahan persidangan perencanaan energi
2. Jumlah kajian untuk perencanaan energi nasional dan daerah;
1 LK
5 LK
K)
6,4
2 LK
6 LK
K)
1,4
-
4 LK
K)
4,6
3. Jumlah bahan penyusunan RUEN
4. Jumlah bahan untuk penelaahan neraca energi;
5. Jumlah bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan penyiapan
bahan persidangan perencanaan energi.
1 LK
1 LK
-
5 LK
5 LK
4 LK
K)
5,9
5,4
0,9
II.L.020.41
K)
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
1. Jumlah koordinasi kegiatan hubungan masyarakat dan
3. Terlaksananya tugas urusan hubungan
masyarakat, keprotokolan dan persidangan Dewan persidangan
Energi Nasional
2. Jumlah pelaksanaan keprotokolan dan fasilitas sidang
2.
Fasilitasi dalam rangka penetapan
langkah-langkah penanggulangan krisis
dan darurat energi, serta pengawasan
pelaksanaan kebijakan energi lintas
sektor
1
Meningkatnya data dan informasi dalam
rangka meng-identifikasi daerah rawan krisis.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
3. Jumlah pelaksanaan hubungan masyarakat dan
kelembagaan
4. Jumlah dokumentasi dan bahan persidangan
5. Jumlah notulen dalam persidangan
6. Jumlah hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan hubungan
masyarakat, keprotokolan, dan persidangan.
1
Jumlah data dan informasi untuk identifikasi daerah krisis.
2014
2 LK
10 LK
K)
9,0
2 LK
10 LK
K)
8,2
2 LK
10 LK
K)
2,8
1 LK
1 LK
1 LK
5 LK
5 LK
5 LK
K)
2,5
2,3
2,3
6 prov.
33 prov.
K)
6,1
5,9
6,1
K)
K)
2
Jumlah data dan informai dalam penyusunan kriteria
pedoman penanggulangan krisis dan darurat energi.
1 pkt
5 pkt
K)
3
Jumlah data dan informasi dalam penyusunan skenario
penanggulangan krisis dan darurat energi.
1 pkt
5 pkt
K)
II.L.020.42
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
2
Meningkatnya pengawasan pelaksanaan
kebijakan energi
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
4
Jumlah laporan pengawasan pelaksanaan KEN.
5.Jumlah laporan pengawasan implementasi EBT
6. Jumlah data dan informasi teknis dalam mendukung
pengawasan pelaksanaan kebijakan penyediaan dan
pemanfaatan energi
7.
Penyusunan perencanaan, pelaksanaan
7 P
l k
ddan evaluasi.
l i
3
Meningkatnya
koordinasi
M i k t
k di i dalam
d l rangka
k
penyusunan perumusan pedoman penanggulangan
krisis energi dan darurat energi.
8. Laporan hasil evaluasi Kegiatan fasilitasi penanggulangan
krisis dan darurat energi.
9.Jumlah rapat rapat dalam rangka penyusunan pedoman dan
rapat koordinasi evaluasi dalam rangka fasilitasi
penanggulangan krisis dan darurat energi.
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN ESDM 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
Catatan:
Pagu Ditjen LPE dengan Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi, termasuk tambahan untuk usulan alokasi kegiatan Lisdes EBT sebesar Rp. 10 Triliun dari DAK
II.L.020.43
2014
1 pkt
1 pkt
1 pkt
5 pkt
5 pkt
5 pkt
K)
1 pkt
kt
5 pkt
kt
K)
0,9
09
--
4 pkt
K)
0,9
4 pkt
K)
0,9
K)
K)
0,9
2,4
6,1
80.821,0
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
No.
II
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan)
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
INDIKATOR
2014
2010
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
117.763,7
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
I
1
2
PROGRAM PENGELOLAAN DAN
PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI
DARAT
Manajemen & Peningkatan Keselamatan
Transportasi Darat
Pembangunan & Pengelolaan Prasarana dan
Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan
11.851,0
Meningkatnya kinerja pelayanan transportasi
darat
11.851,0
Tersusunnya 100% Road Map to Zero
Accident
Rencana Induk Keselamatan Lalu lintas Jalan;
Rencana Induk Keselamatan Lalu Lintas SDP
Tersusunnya 100% Road Map to Zero
Accident
Terselenggaranya kegiatan keselamatan
1 Paket
transportasi darat (sosialisasi; penyusunan
pedoman teknis keselamatan transportasi darat;
monitoring & evaluasi keselamatan transportasi
darat; )
Terpasangnya fasilitas keselamatan LLAJ
Marka; guardrail; Rambu Lalu
Lintas,RPPJ Tiang F, RPPJ Portal ,
Trafffic Light ; warning light ;
delineator; paku jalan ; cermin
tikungan ; Rubber Cone ; Rubber
Strip , VMS, LPJU dan fasilitas
keselamatan LLAJ lainnya
Pembangunan Alat Pengujian Kendaraan
Bermotor
II.L.022.1
1 Paket
11 Mekanis
5 Paket
K)
100,4
5 Paket
K)
231,7
Marka; guardrail; Rambu Lalu
Lintas,RPPJ Tiang F, RPPJ Portal ,
Trafffic Light ; warning light ;
delineator; paku jalan ; cermin
tikungan ; Rubber Cone ; Rubber
Strip , VMS, LPJU dan fasilitas
keselamatan LLAJ lainnya
60 buah mekanis & 20 mobile
1.489,6
167,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan)
Terbangunnya Simpul Transportasi Jalan
TARGET
INDIKATOR
2014
2010
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
312,5
Pengembangan Sistem Uji Sertifikasi / Tipe
1 paket
5 Paket
K)
Implementasi Teknologi Lalu Lintas Angkutan
Jalan
Paket pengembangan Sistem
Informasi Angkutan Jalan 1 Pkt,
Prasarana Fasilitas Pengendalian
OPerasional 1 Paket, RTTMC 1
aket, Stiker Pelayanan Angkutan 1
Paket; Driving Simulator 1 paket;
Pengembangan Data & Informasi
Perhubungan Darat 1 Paket;
Pembangunan Sistem Informasi
Perhubungan Darat 1 Paket
Sistem Informasi Angkutan Jalan 5
Pkt, Prasarana Fasilitas
Pengendalian Operasional 5 Pkt,
RTTMC 5 Pkt, Stiker Pelayanan
Angkutan 5 Pkt; Driving Simulator
5 Pkt; Pengemb Data & Informasi
Hubdat 5 Pkt; Pembangunan Sistem
Informasi Hubdat 5 Pkt
K)
201,5
Penataan Manajemen & Rekayasa Lalu Lintas
26 Paket
550 paket
K)
258,6
Prasarana LLAJ Daerah/Kawasan Perbatasan
-
250 paket
K)
13,0
117 Lokasi
K)
609,6
-
40 Lokasi
K)
155,0
1 Paket
5 Paket
K)
200,0
Jumlah Rehabilitasi Fasilitas Keselamatan LLAJ -
3 Paket
K)
21,4
Jumlah Peningkatan Fasilitas Pendukung LLAJ -
4 Paket
K)
5,0
Jumlah pembangunan terminal transportasi jalan 15 Lokasi
Jumlah pembangunan jembatan timbang
Peningkatan Prasarana/Sarana Angkutan Jalan Jumlah Rehabilitasi Simpul LLAJ
Kontingensi Bencana Alam
1 Paket
5 Paket
K)
12,7
Jumlah Alat Kinerja Angkutan Jalan
-
240 paket
K)
13,7
II.L.022.2
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan)
Pelayanan Keperintisan Angkutan Jalan
3
4
2014
2010
Jumlah Lintas Keperintisan Angkutan Jalan
yang terlayani
Jumlah Bus Perintis
175 lintas
190 lintas
577 unit
K)
200,3
Jumlah Paket Penunjang Operasional
Keperintisan
Jumlah Rencana Induk angkutan perkotaan,
1 Paket
rencana induk sistem informasi lalu lintas
perkotaan, Laporan evaluasi, Terselenggarannya
ATCS, Jumlah Fasilitas Keselamatan
Transportasi Perkotaan,
240 paket
K)
13,7
15 Paket
K)
282,5
Terselenggaranya Transportasi Perkotaan
Jumlah Pengembangan Bus Rapid Transit
1 Paket
(BRT), Kota Percontohan, Kawasan Percontohan
5 Paket
K)
379,2
Transportasi Ramah lingkungan
Jumlah Penyelenggaraan Transportasi Ramah
Lingkungan
Jumlah Prasarana Dermaga Penyeberangan
1 Paket
5 Paket
K)
137,6
56 dermaga
258 dermaga
K)
2.791,0
390,3
Pembinaan dan Pengembangan Sistem Transportasi Tersusunnya 100% rencana dan program
Perkotaan
sistem transportasi dan evaluasi pelaksanaan
program
Pembangunan Sarana & Prasarana Transportasi
SDP dan pengelolaan prasarana lalulintas SDP
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
284,9
TARGET
INDIKATOR
Terbangunnya prasarana transportasi Sungai
Danau & Penyeberangan
Terbangunnya Sarana transportasi Sungai
Danau & Penyeberangan
Terbangunnya Fasilitas Keselamatan
transportasi Sungai Danau & Penyeberangan
Peningkatan Dermaga Penyeberangan
Peningkatan Dermaga Sungai Danau
Peningkatan Rambu Sungai & Danau
Peningkatan Alur Pelayaran
Pembangunan Sarana Keperintisan
37 unit
Jumlah Prasarana Dermaga Sungai & Danau
10 dermaga
236 dermaga
K)
Jumlah Break Water Dermaga Penyeberangan
4 paket
20 paket
K)
351,0
Pembangunan Bus Air
4 Unit
18 Unit
K)
51,6
175 paket
K)
36,2
92 unit
K)
111,5
58 Paket
K)
68,4
80 lokasi
K)
78,0
35 paket
K)
200,0
20 unit
K)
1.264,9
Jumlah Fasilitas Keselamatan terbangun
6 paket
Jumlah Dermaga Penyeberangan yang mengalam 5 unit
peningkatan
Jumlah Dermaga Sungai Danau yang mengalami 14 Paket
peningkatan
Jumlah Rambu Sungai Danau yang mengalami 16 lokasi
peningkatan
Jumlah Alur Pelayaran yang mengalami
7 paket
peningkatan
Jumlah Sarana Keperintisan yang mengalami
4 Unit
peningkatan
II.L.022.3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan)
Pelayanan Keperintisan Angkutan Sungai
Danau dan Penyeberangan
5
Terselenggaranya kegiatan penunjang
penyelenggaraan SDP
Dukungan Manjemen & Dukungan Teknis Lainnya Terselenggaranya Pemerintahan yang Baik
Ditjen Perhubungan Darat
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
775,9
TARGET
INDIKATOR
2014
2010
Jumlah Lintas Keperintisan Angkutan Sungai
Danau dan Penyeberangan yang terlayani
85 Lintas
120 Lintas
Kegiatan penunjang penyelenggaraan SDP
1 Paket
5 paket
K)
Terlaksananya kegiatan rutin/tugas pokok dan
fungsi
1 Paket
5 paket
K)
1
2
Meningkatnya kinerja pelayanan transportasi
PROGRAM PENGELOLAAN DAN
perkeretaapian
PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI
PERKERETAAPIAN
Jumlah lokomotif, KRD, KRL, KRDE yang
Pembangunan dan pengelolaan bidang keselamatan 110 unit kereta ekonomi (termasuk KPM3)
dibangun
dan teknik sarana
72 paket pengadaan peralatan/fasilitas sarana Jumlah paket pengadaan peralatan/fasilitas
dan keselamatan perkeretaapian
sarana dan keselamatan perkeretaapian
Pembangunan dan pengelolaan prasarana dan
fasilitas pendukung kereta api
406,5
33.792,5
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
II
235,6
33.792,5
22 unit
K)
321,8
K)
391,6
K)
525,7
238,65 km jalur KA
Panjang km jalur KA yang direhabilitasi
13,06 km
72 paket pengadaan
peralatan/fasilitas sarana dan
keselamatan perkeretaapian
238,65 km jalur KA
53 Jembatan KA
Jumlah unit jembatan KA yang direhabilitasi
-
53 Jembatan KA
128 paket peningkatan persinyalan
Jumlah paket pekerjaan peningkatan persinyalan 16 Paket
49 paket peningkatan telekomunikasi
11 paket
110 unit kereta ekonomi
Jumlah paket pekerjaan peningkatan
telekomunikasi
206 unit peningkatan fasilitas pintu perlintasan Jumlah unit peningkatan fasilitas pintu
sebidang
perlintasan sebidang
-
73 paket Pembangunan/rehabilitasi bangunan Jumlah paket Pembangunan/rehabilitasi
operasional
bangunan operasional
19 paket
II.L.022.4
13 unit
K)
123,7
128 paket peningkatan persinyalan
K)
2.446,6
49 paket peningkatan
telekomunikasi
206 unit peningkatan fasilitas pintu
perlintasan sebidang
K)
450,0
K)
359,0
73 paket Pembangunan/rehabilitasi
bangunan operasional
K)
455,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
No.
3
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
Pembangunan dan pengelolaan prasarana dan
fasilitas pendukung kereta api
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan)
1.396,19 km jalur KA
534,32 km jalur KA
295 unit jembatan KA
TARGET
INDIKATOR
2014
2010
Panjang km jalur KA yang ditingkatkan
kondisinya/keandalannya
Panjang km jalur KA yang diaktifkan kembali
(reaktivasi)
Jumlah unit jembatan KA yang ditingkatkan
Panjang km jalur KA baru yang dibangun
954,43 km jalur KA baru/
jalur ganda, termasuk pembangunan MRT dan termasuk jalur ganda
Monorail
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
3.234,5
371,48 km
1.396,19 km jalur KA
K)
15,00 km
534,32 km jalur KA
K)
1.791,1
67 unit
295 unit jembatan KA
K)
1.318,0
68,67 km
954,43 km jalur KA baru/
jalur ganda, termasuk pembangunan
MRT dan Monorail
K)
14.751,7
2.457 km'sp material rel
Jumlah km'sp pengadaan rel
157 km
2.457 km'sp material rel
K)
2.847,6
1.364 unit wesel
Jumlah unit pengadaan wesel
164 unit
1.364 unit wesel
K)
1.247,5
K)
2.088,4
K)
474,9
K)
880,8
K)
84,0
71 paket peningkatan pelistrikan (diantaranya Jumlah paket pekerjaan peningkatan pelistrikan 13 Paket
elektrifikasi sepanjang 289 km)
71 paket peningkatan pelistrikan
148 paket pengadaan peralatan/fasilitas
prasarana perkeretaapian
7 paket
148 paket pengadaan
peralatan/fasilitas prasarana
perkeretaapian
186 unit Sarana KA
5 unit
25 unit modifikasi Sarana KA
Jumlah paket pengadaan peralatan/fasilitas
prasarana perkeretaapian
4
Pembangunan dan pengelolaan bidang keselamatan 186 unit Sarana KA (Lokomotif, KRDI,
Jumlah unit pengadaan lokomotif, KRDI,
dan teknis sarana
KRDE, KRL, Tram, Railbus)
KRDE, KRL, Tram, Railbus
25 unit modifikasi Sarana KA (KRL menjadi Jumlah unit modifikasi sarana KA
KRDE)
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
III
PROGRAM PENGELOLAAN DAN
Meningkatnya kinerja pelayanan transportasi
PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI LAUT laut
1
Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di
Bidang Kenavigasian
14 paket
33.044,7
33.044,7
Terbangunnya sarana bantu navigasi pelayaran unit (menara suar; rambu suar; pelampung
terdiri 93 menara suar; 185 rambu suar; 153
suar)
pelampung suar;
II.L.022.5
18; 23 ; 30
SBNP terdiri 93 menara suar; 185
rambu suar; 153 pelampung suar;
K)
1.127,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
TARGET
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan)
INDIKATOR
2014
2010
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
567,8
Terbangunnya dan Meningkatnya SBNP di
unit (menara suar; lampu suar; bouy)
wilayah Indonesia sebanyak 71 tower mensu,
215 unit lampu suar, 50 unit buoy melalui
kegiatam Improvement and Development of
Indonesia Aids to Navigation
-
SBNP sebanyak 71 tower mensu,
215 unit lampu suar, 50 unit buoy
K)
Tersedianya 922 unit suku cadang SBNP
170
922 unit suku cadang SBNP
K)
154,0
K)
588,1
unit suku cadang
unit SROP
Terbangunnya gedung SROP dan sistem
telekomunikasi pelayaran sebanyak 188 SROP
melalui Maritime Telecomunication System
Development Project (Phase IV) IP-520
Tersedianya 600 unit perangkat radio
42
unit Perangkat Radio
188 SROP
K)
200
600 unit radio
PAKET
Terbangunnya 3 unit receiving station, 18
report sub center; di Selat Sunda and Lombok
melalui kegiatan Indonesia Ship Reporting
System
Terpasangnya 7 unit VTIS
unit VTIS
-
3 VTS
3
7 VTS
K)
59,0
Terbangunnya 9 VTIS di Selat Malaka wilayah Tengah melalui Grant JICA
Terbangunnya 4 unit VTS di Selat Malaka
Bagian Utara
Terbangunnya 9 unit VTS di Selat Malaka
Bagian Selatan
22 unit Suku Cadang SROP
unit VTIS
6
9 VTS
K)
218,9
unit VTIS
-
4 VTS
K)
288,1
unit VTIS
-
9 VTS
K)
255,0
unit
5
22 unit
K)
44,0
10 unit CCTV
unit
5
10 unit CCTV
K)
18,0
15 unit AIS
unit AIS
7
15 unit AIS
K)
11,3
Terbangunnya 7 dermaga kapal kenavigasian
Dermaga
2
7 dermaga
K)
55,0
II.L.022.6
54,0
204,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
Tersedianya 15 unit Kapal Inspeksi Navigasi
2
Pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan di BidangTersedianya 72 unit kapal patroli KPLP
Penjagaan Laut dan Pantai
Terlaksananya retrofit 9 unit kapal patroli
Tersedianya 12 unit kapal patroli cepat
3
4
TARGET
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan)
Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidangTersedianya 29 unit kapal Marine Surveyor
Perkapalan dan Kepelautan
Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidangTersedianya 32 unit kapal perintis
Lalu Lintas dan Angkutan Laut
Tersedianya 2 unit kapal penumpang
INDIKATOR
2014
2010
unit
1
15 unit
unit
22
72 unit
unit
-
9 unit
K)
K)
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
120,0
900,0
466,0
unit
-
12 unit
K)
unit
9
29 unit
K)
23,9
Unit
2
32 unit kapal
K)
1.493,8
K)
1.300,0
-
2 unit kapal
Trayek
Tersedianya angkutan laut di 17 Provinsi 76
Trayek yang mendapatkan subsidi perintisdi
wilayah terpencil
Terselenggaranya National Single Window
lokasi pelabuhan
pada 14 lokasi
Meningkatnya armada niaga pelayaran
jumlah kapal niaga
nasional melalui kegiatan Development of
Domestic Shipping Industry Phase I (1 paket)
unit
60
76 trayek
1 Lokasi (Kantor Pusat)
14 lokasi
laporan master Plan
Tersedianya Master Plan peningkatan
perdagangan melalui laut dengan kegiatan Port
Development and Logistics in Greater Jakarta
Metropolitan Area
Terselenggaranya Cargo Information System
14 Paket
Paket
II.L.022.7
150,0
2.135,0
K)
151,0
1 Paket
1.200,0
-
1 Paket
15,0
1
14 Paket
K)
54,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
Terwujudnya Tatanan Pelabuhan,Rencana
Induk Pelabuhan Nasional, Rencana Induk
Pelabuhan, serta Peraturan Perundangan
Pelaksanaan
5
TARGET
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan)
INDIKATOR
2014
2010
Jumlah Peraturan Perundangan, peraturan
pelaksanaan teknis, dan laporan kajian
2
Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidangTerjaganya alur pelayaran melalui pengerukan volume lumpur/sedimen yang dikeruk (juta m3) 6,3
61,7 juta m3 sedimen
Pelabuhan dan Pengerukan
Jumlah lokasi yang dibangun dan di rehab
5 Lokasi
Optimalnya fungsi Sarana dan fasilitas 23
pelabuhan strategis Lhoksemawe, Teluk Bayur,
Dumai, Pekan Baru, Palembang, Panjang,
Batan, Tg.Pinang, Tg.Emas, Tg.Perak,
Cigading, Benoa, Kupang, Pontianak,
Banjarmasin, Samarinda,
Balikpapan,Bitung,Makasar, Sorong, Ambon,
Biak dan Jayapura.
15 (peraturan perundangan, laporan
kajian)
K)
61,7 juta m3 sedimen
K)
880,0
23 lokasi
K)
4.792,0
Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok
lokasi
-
1 lokasi
Pengembangan Pelabuhan Belawan-Medan
lokasi
-
1 lokasi
Meningkatnya kapasitas 125 pelabuhan non
perintis
Meningkatnya jumlah dan kapasitas pelabuhan
perintis
Jumlah pelabuhan ynag
direhabilitasi/ditingkatkan/dibangun
Jumlah pelabuhan ynag
direhabilitasi/ditingkatkan/dibangun
II.L.022.8
25 Lokasi
30 Lokasi
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
148,0
1.500,0
2.000,0
125 lokasi
K)
1.750,0
150 lokasi
K)
1.750,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
6 Dukungan Manjemen & Dukungan Teknis Lainnya Terselenggaranya dukungan administrasi dan
Ditjen Perhubungan Laut
manajemen
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
IV
1
PROGRAM PENGELOLAAN DAN
PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI
UDARA
Pelayanan Angkutan Udara Perintis
TARGET
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan)
INDIKATOR
Paket studi, kajian, seminar, sosialisasi dan rapat 30 paket
koordinasi
3
Pengawasan dan Pembinaan Kelaikan Udara dan
Pengoperasian Pesawat Udara
Pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan
Prasarana Bandar Udara
115 rute perintis
2.496 paket
Jumlah rute perintis yang terlayani
Jumlah audit
118
115 rute perintis
3.766
19.006 drum BBM
399
2.496 paket
892,4
K)
39,7
K)
36,4
40,0
3.170 paket
Jumlah surveillance
496
3.170 paket
K)
1.170 paket
Jumlah inspection
189
1.170 paket
K)
14,7
205 paket Bandara
Jumlah bandar udara yang dikembangkan,
direhabilitasi
Jumlah Bandar udara yang dikembangkan
didaerah perbatasan dan rawan bencana
Jumlah bandar udara baru yang dibangun
205
205 paket Bandara
4
28 paket bandara
K)
1.066,1
1
1 paket bandara
Jumlah fasilitas navigasi yang dibangun dan
yang direhabilitasi
124
412 Paket
K)
1.677,0
13
53 Unit
K)
398,5
69
304 Set
K)
156,0
1 paket bandara
Pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan
Prasarana Navigasi Penerbangan
K)
19.535,6
28 paket bandara
4
150 paket
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
8.571,2
19.535,6
19.006 drum BBM
2
2014
2010
412 Paket
53 Unit
304 Set
II.L.022.9
6.976,3
1.861,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
No.
5
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
Pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan
Prasarana Keamanan Penerbangan
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan)
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
INDIKATOR
2014
2010
473
1.423 Paket
K)
865,3
165
522 Unit
K)
174,7
1020 Set
300
1020 Set
K)
12,7
57.000 Kg
11000
57.000 Kg
K)
1,2
193.000 Liter
48000
193.000 Liter
K)
3,4
1
3 unit
K)
443,3
5314 paket
K)
4.876,1
1.423 Paket
522 Unit
Jumlah fasilitas keamanan yang dibangun dan
yang direhabilitasi
6
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Lainnya Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
3 unit pesawat udara kalibrasi termasuk
console (FIS) kalibrasi
Jumlah pesawat udara kalibrasi termasuk
console (FIS) kalibrasi yang dibangun
7
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Lainnya Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Terselenggaranya 100% dukungan manajemen Jumlah peraturan, rapat dan sosialisasi, evaluasi 973 paket
dan dukungan teknis lainnya
dan pelaporan, studi, pengawasan, sispro teknis,
sertifikasi, diklat, prasarana dan sarana
penunjang teknis dan kegiatan penunjang lainnya
V
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN
PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA
VI
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN
PRASARANA KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
2.332,4
188,5
II.L.022.10
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
VII
PROGRAM PENINGKATAN PENGAWASAN
DAN AKUNTABILITAS APARATUR NEGARA
VIII
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PERHUBUNGAN
PROGRAM PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN
IX
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan)
TARGET
INDIKATOR
2010
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
458,5
15.938,0
622,6
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.022.11
117.763,7
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
1
1.1
1.2
Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
KEMENDIKNAS
Penyediaan Buku Ajar yang Bermutu dan
Murah serta Pembinaan, Pengembangan,
Kegrafikaan dan Pendidikan
Pengembangan Teknologi Informasi Dan
Komunikasi (TIK) Untuk Pendayagunaan ePembelajaran Dan e-Administrasi Pada
Semua Satuan Pendidikan Dan Satuan Kerja
2014
Menguatnya Tata Kelola dan Sistem Pengendalian
Manajemen Kementerian Pendidikan Nasional
Persentase mata pelajaran pendidikan dasar dan menengah yang
hak cipta buku teksnya telah dibeli (N total= 885 jilid mapel)
52%
100%
Tersedianya dan Berdayagunanya Buku Ajar,
Kebahasaan, Serta Pengembangan Sekolah Sehat,
TIK, dan Informasi Pendidikan
Persentase satuan pendidikan formal dan unit kerja terkoneksi ke
sistem pembelajaran daring (online)
28%
76%
Tersedianya Buku Ajar yang Bermutu dan Murah
Persentase mata pelajaran SD yang buku teksnya telah dibeli hak
ciptanya (total 78 jilid mapel)
Persentase mata pelajaran SMP yang buku teksnya telah dibeli
hak ciptanya (total 47 jilid mapel)
Persentase mata pelajaran SMA yang buku teksnya telah dibeli
hak ciptanya (total 93 jilid mapel)
Persentase mata pelajaran SMK yang buku teksnya telah dibeli
hak ciptanya (total 493 jilid mapel)
Persentase mata pelajaran SLB yang buku teksnya telah dibeli
hak ciptanya (total 174 jilid mapel)
Jumlah titik terkoneksi Jardiknas
100%
100%
k)
100%
100%
k)
100%
100%
k)
52%
100%
10%
50%
33.140
200.000
41.020
185.000
34.623
107.939
Tersedianya Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) untuk Pendayagunaan e-Pembelajaran dan e- Jumlah satuan pendidikan yang memanfaatkan e-Pembelajaran
Administrasi pada Semua Satuan Pendidikan dan
Satuan Kerja
Jumlah satuan kerja yang memanfaatkan e-Administrasi
II.L.023.1
7.696,0
610,2
3.088,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
2
Program Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur KEMENDIKNAS
Menguatnya Sistem Pengendalian Manajemen dan
Sistem Pengawasan Internal KEMENDIKNAS
3
Program Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Tercapainya Keluasan dan Kemerataan Akses
TK/TKLB, SD/SDLB dan SMP/SMPLB Bermutu,
Pendidikan Dasar
dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat,
Berkesetaraan Gender, di Semua Provinsi,
Kabupaten dan Kota
Persentase satker di lingkungan KEMENDIKNAS memiliki SPI
45%
2014
100%
Persentase penyelesaian temuan audit
73,3%
80,7%
APM SD/SDLB
84,65%
85,36%
APM SMP/SMPLB
59,46%
61,07%
APK TK/TKLB
30,60%
36,6%
APK SD/SDLB
103,76%
105,44%
APK SMP/SMPLB
79,98%
88,59%
APS usia 7-12 tahun
97,90%
>99%
APS usia 13-15 tahun
87,90%
>95%
Jumlah siswa SD/SDLB sasaran BOS
27.672.820
28.211.000
Jumlah siswa SMP/SMPLB sasaran BOS
9.660.639
10.870.000
Jumlah siswa SD/SDLB sasaran beasiswa miskin
2.767.282
3.103.210
966.064
1.195.700
Jumlah siswa SMP/SMPLB sasaran beasiswa miskin
Persentase SD menerapkan e-Pembelajaran
16%
40%
Persentase SMP yang menerapkan pembelajaran dengan
pendekatan CTL berbasis TIK
Persentase TK berakreditasi
21,40%
75,00%
55,6%
85,0%
Persentase SD/SDLB berakreditasi minimal B
9,60%
15,00%
Persentase SMP/SMPLB berakreditasi minimal B
20,60%
27,00%
Persentase peserta didik SD/SDLB putus sekolah
1,5%
0,7%
Persentase peserta didik SMP/SMPLB putus sekolah
1,80%
1,00%
Rasio APK peserta didik TK/TKLB perempuan: laki-laki
>0,98
1
Rasio APM peserta didik perempuan: laki-laki pada SD/SDLB
>0,98
1
II.L.023.2
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
1.201,1
119.769,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
Rasio APM peserta didik perempuan:laki-laki pada SMP/SMPLB
3.1
3.2
Penyediaan Layanan Pendidikan TK
Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan
SD
Tercapainya Keluasan dan Kemerataan Akses TK
Bermutu dan Berkesetaraan Gender di Semua
Kabupaten dan Kota
Tercapainya Keluasan dan Kemerataan Akses SD
Bermutu dan Berkesetaraan Gender di Semua
Kabupaten dan Kota
43,20%
85,00%
Persentase SMP yang memiliki lab. MIPA
77,50%
97,50%
Persentase SMP yang memiliki perpustakaan
83,60%
100,00%
APK TK/TKLB
30,60%
36,60%
Persentase TK berakreditasi
55,60%
85,00%
>0,98
1
Rasio APK peserta didik TK/TKLB perempuan: laki-laki
APM SD/SDLB
84,65%
85,36%
APK SD/SDLB
103,76%
105,44%
Provinsi ber-APM > 83,57%
82,50%
85,00%
Persentase SD memiliki sarana komputer
28%
90%
Persentase SD menerapkan e-Pembelajaran
16%
40%
Persentase SD yang memiliki fasilitas internet
10%
30%
Persentase SD/SDLB berakreditasi minimal B
9,60%
15,00%
Persentase peserta didik SD putus sekolah
1,50%
0,70%
Rasio APM peserta didik perempuan: laki-laki pada SD/SDLB
>0,98
1
43,20%
85%
55%
90%
Jumlah siswa SD/SDLB sasaran BOS
27.672.820
28.211.000
Jumlah siswa SD/SDLB sasaran beasiswa miskin
2.767.282
3.103.210
Persentase SD melaksanakan MBS dengan baik
Penyediaan subsidi Pendidikan SD/SDLB
berkualitas
Tersalurkannya subsidi pendidikan bagi siswa
SD/SDLB
2014
1
Persentase SD memiliki perpustakaan
Persentase SD memiliki perpustakaan
3.3
2010
>0,97
II.L.023.3
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
2.322,4
11.633,4
59.599,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
3.4
Penjaminan Kepastian Pendidikan SMP
Tercapainya Keluasan dan kemerataan Akses SMP
Bermutu dan Berkesetaraan Gender di Semua
Kabupaten dan Kota
59,46%
61,07%
APK SMP/SMPLB
79,98%
88,59%
Provinsi ber-APM > 58,17%
20,42%
90,00%
Persentase SMP yang menerapkan pembelajaran dengan
pendekatan CTL berbasis TIK
Persentase SMP yang memiliki lab. Komputer
21,40%
75,00%
45,50%
73,70%
Persentase SMP/SMPLB berakreditasi minimal B
20,60%
27,00%
Persentase peserta didik SMP putus sekolah
1,80%
1,00%
Rasio APM peserta didik perempuan:laki-laki pada SMP/SMPLB
>0,97
1
Rata-rata nasional nilai UN SMP
7
7
2;5;2
14;26;15
Persentase SMP yang memiliki ruang dan alat lab. Bahasa
21,30%
70,90%
Persentase SMP yang memiliki lab. MIPA
77,50%
97,50%
Persentase SMP yang memiliki perpustakaan
83,60%
100,00%
Perolehan medali dalam IJSO (emas; perak; perunggu)
3.5
3.6
2014
APM SMP/SMPLB
Penyediaan subsidi Pendidikan SMP/SMPLB Tersalurkannya subsidi pendidikan bagi siswa
berkualitas
SMP/SMPLB
Jumlah siswa SMP/SMPLB sasaran BOS
9.660.639
10.870.000
Jumlah siswa SMP/SMPLB sasaran beasiswa miskin
966.064
1.195.700
Peningkatan Akses dan Mutu PK dan PLK
Persentase anak cacat tertampung pada TKLB dan SDLB
29,60%
34,40%
Tercapainya Perluasan dan Pemerataan Akses
Pendidikan PK dan PLK yang Bermutu,
Berkesetaraan Gender, dan Relevan dengan
Kebutuhan Masyarakat, di Semua Kabupaten dan
Kota
Persentase peserta didik SDLB putus sekolah
1,50%
0,70%
Persentase anak kebutuhan khusus yang tertampung pada
pendidikan SD PLK
Persentase anak luar biasa tertampung pada SMPKH/SMPLB
1,40%
3,10%
15,70%
18,90%
2,20%
6,60%
Persentase anak kebutuhan khusus yang tertampung pada
pendidikan SMP PLK
II.L.023.4
12.684,6
k)
31.512,3
697,3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
Persentase anak kebutuhan khusus yang tertampung pada
pendidikan TK pendidikan layanan khusus (TK PLK).
3.7
4
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Pendidikan TK dan
Pendidikan Dasar
Program Pendidikan Menengah
Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian
manajemen di Ditjen MPDM
Tercapainya Keluasan dan Kemerataan Akses
SMA/SMLB/SMK Bermutu, dan Relevan dengan
Kebutuhan Masyarakat, Berkesetaraan Gender, di
Semua Provinsi, Kabupaten dan Kota
Jumlah anak berkebutuhan khusus (ABK) yang menerima
beasiswa penyelenggaraan pendidikan khusus dan pendidikan
layanan khusus
Jumlah SLB (SDLB dan SMPLB) yang memiliki perpustakaan (ePerpustakaan)
Persentase satker yang telah menerapkan sistem penilaian
berbasis kinerja
2014
3,30%
7,30%
99.754
100.154
75
145
45%
100%
Persentase satker menerapkan e-Pengadaan > 50% Paket PBJ
5%
75%
Persentase komite sekolah yang berfungsi efektif
Peran serta masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan pendanaan pendidikan melalui dewan
pendidikan
75%
95%
meningkat
meningkat
65,60%
76,40%
Jumlah siswa SMK penerima BOMM
APK SMA/SMLB/SMK
3.000.000
3.400.000
Jumlah siswa SMA penerima BOMM
2.700.000
3.100.000
Jumlah siswa SMK sasaran beasiswa miskin
305.535
645.298
Jumlah siswa SMA sasaran beasiswa miskin
378.783
800.000
50%
100%
40,00%
80,00%
25,60%
100,00%
316
1.500
Persentase SMK menerapkan pembelajaran berpusat pada peserta
didik yang kontekstual berbasis TIK
Persentase SMA yang menerapkan pembelajaran berpusat pada
peserta didik yang kontekstual berbasis TIK
Persentase SMK bersertifikat ISO 9001:2000/ 9001:2008
Jumlah SMA/SMLB bersertifikat ISO 9001:2008
II.L.023.5
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
1.319,6
16.918,3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
Persentase SMK berakreditasi minimal B.
22%
30%
Persentase SMA berakreditasi minimal B
23,40%
40,00%
Persentase lulusan SMK yang bekerja pada tahun ke-2 kelulusan
39%
52%
Rasio APK peserta didik perempuan:laki-laki pada
SMA/SMK/SMLB
Persentase SMA/SMLB yang memiliki e-Perpustakaan
>0,80
1
10,00%
30,00%
Persentase SMA/SMLB yang memiliki laboratorium fisika, kimia,
dan biologi.
Persentase SMA/SMLB yang memiliki laboratorium multimedia
50,9%
100%
10,00%
75,00%
Persentase kab/kota memiliki SMA berbasis keunggulan lokal
12,0%
40,0%
20%
100%
68%
100%
47%
100%
54,4%
100%
70%
100%
Persentase SMK memiliki perpustakaan yang berbasis
multimedia.
Persentase SMK memiliki bengkel kerja sesuai dengan standar
sarana prasarana SMK
Persentase SMK memiliki laboratorium sains yang relevan sesuai
standard sarana prasarana SMK
Persentase SMK memiliki laboratorium bahasa sesuai standard
sarana prasarana SMK
Persentase SMK memiliki laboratorium multimedia sesuai
standard sarana prasarana SMK
II.L.023.6
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
4.1
Penyediaan dan Peningkatan Pendidikan
SMK
APK SMK
Tercapainya Perluasan dan Pemerataan Akses
Pendidikan SMK Bermutu, Berkesetaraan Gender, Provinsi ber-APK > 32,88%
dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat, di
Jumlah siswa SMK penerima BOMM
Semua Kabupaten dan Kota
Jumlah siswa SMK sasaran beasiswa miskin
2014
30,06%
35,56%
32,54%
90,00%
3.000.000
3.400.000
305.535
645.298
50%
100%
25,60%
100,00%
Persentase SMK berakreditasi minimal B.
22%
30%
Persentase lulusan SMK yang bekerja pada tahun ke-2 kelulusan
39%
52%
Persentase SMK memiliki perpustakaan dengan koleksi buku
yang memadai
Persentase SMK memiliki perpustakaan yang berbasis
multimedia.
Persentase SMK memiliki bengkel kerja sesuai dengan standar
sarana prasarana SMK
Persentase SMK memiliki laboratoirum sains yang relevan sesuai
standard sarana prasarana SMK
Persentase SMK memiliki laboratorium bahasa sesuai standard
sarana prasarana SMK
Persentase lulusan SMK bersertifikat kompetensi
20%
100%
20%
100%
68%
100%
47%
100%
54,4%
100%
Persentase SMK menerapkan pembelajaran berpusat pada peserta
didik yang kontekstual berbasis TIK
Persentase SMK bersertifikat ISO 9001:2000/ 9001:2008
Persentase SMK memiliki laboratorium multimedia sesuai
standard sarana prasarana SMK
II.L.023.7
82%
92%
70,40%
100%
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
9.242,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
Jumlah medali dari kompetisi internasional
Persentase SMK berpasangan dengan minimal 1 (satu)
perusahaan yang relevan
Persentase SMK menerapkan konsep pendidikan untuk
pengembangan yang berkelanjutan Education For Sustainable
Development (EFSD)
4.2
Penyediaan dan Peningkatan Pendidikan
SMA
APK SMA/SMLB nasional
Tercapainya Perluasan dan Pemerataan Akses
Pendidikan SMA Bermutu, Berkesetaraan Gender, Provinsi ber-APK > 37,79%
dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat, di
Jumlah siswa SMA penerima BOMM
Semua Kabupaten dan Kota
Jumlah siswa SMA sasaran beasiswa miskin
Persentase SMA yang menerapkan pembelajaran berpusat pada
peserta didik yang kontekstual berbasis TIK
2014
4
5
65%
100%
50%
100%
35,59%
40,88%
54,36%
90,00%
2.700.000
3.100.000
378.783
800.000
40,00%
80,00%
Jumlah SMA bersertifikat ISO 9001:2008
316
1.500
Persentase SMA berakreditasi minimal B
23,40%
40,00%
Rasio APK peserta didik perempuan:laki-laki pada
SMA/SMK/SMLB
Persentase kab./kota memiliki SMA berkeunggulan lokal
>0,80
1
12,00%
40,00%
Persentase SMA memiliki perpustakaan
80,60%
100,00%
Persentase SMA memiliki e-Perpustakaan
10,00%
30,00%
Persentase SMA memiliki lab. MIPA (kimia, fisika, biologi)
50,90%
100,00%
Persentase SMA memiliki lab. Komputer
60,20%
100,00%
Persentase SMA memiliki lab. Multimedia
20,70%
80,00%
60
20
Rasio komputer pembelajaran terhadap jumlah siswa
II.L.023.8
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
6.530,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
4.3
Peningkatan Akses dan Mutu PK dan PLK
Tercapainya Perluasan dan Pemerataan Akses
Pendidikan SMLB/SMA Inklusif dan SMA PLK
Bermutu, Berkesetaraan Gender, dan Relevan
dengan Kebutuhan Masyarakat, di Semua
Kabupaten dan Kota
60,00%
22
103
Persentase anak cacat tertampung pada SMAKH/SMLB
7,41%
11%
Persentase anak kebutuhan khusus yang tertampung pada SMA
PLK
2,20%
6,90%
37
57
Persentase satker yang telah menerapkan sistem penilaian
berbasis kinerja
45%
100%
Persentase satker menerapkan e-Keuangan
100%
100%
Jumlah SMLB penyelenggara e-Learning
4.4
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Program Pendidikan
Menengah
Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian
manajemen di Ditjen MPDM
Program Pendidikan Tinggi
Tercapainya Keluasan dan Kemerataan Akses
Pendidikan Tinggi Bermutu, Berdaya Saing
Internasional, Berkesetaraan Gender dan Relevan
dengan Kebutuhan Bangsa dan Negara
Persentase satker menerapkan e-Pengadaan > 50% Paket PBJ
5
2014
Persentase SMA menerapkan pembelajaran berwawasan
kebangsaan, lingkungan hidup , dan kesehatan sekolah
Perolehan medali emas pada kompetisi internasional
APK PT usia 19-23 tahun
Rasio APK peserta didik perempuan:laki-laki di PT
100,00%
5%
75%
21,91%
26,50%
1,12
1,04
Jumlah mahasiswa penerima beasiswa miskin
65.000
70.000
Jumlah beasiswa bagi mahasiswa lulusan SMA/SMK berprestasi
20.000
20.000
Persentase PTN/BHMN menjadi BHPP
30%
100%
Persentase PTS menjadi BHPM
10%
75%
Persentase PTN bersertifikat ISO 9001:2008
33%
100%
Persentase PTS bersertifikat ISO 9001:2008
15%
50%
Persentase prodi PT berakreditasi minimal B
67,80%
80,00%
3
23
Jumlah prodi berakreditasi internasional
II.L.023.9
k)
579,3
565,5
110.645,8
k)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
Jumlah PT 300 terbaik dunia versi THES
4
11
Jumlah PT 200 terbaik asia versi THES
8
12
Jumlah PT masuk dalam QS Star 1-2
14
50
Jumlah PT masuk dalam QS Star 3-5
6
25
62,5%
90,0%
Persentase dosen program pasca berkualifikasi S3
60,0%
90,0%
Persentase dosen PT bersertifikat
23,0%
75,0%
Persentase PT yang memberikan akses internet dan e- journal
35,0%
75,0%
Persentase dosen dengan publikasi nasional
14,8%
50,0%
Persentase dosen pasca dengan publikasi internasional
1,20%
6,50%
Jumlah HAKI yang dihasilkan
Penyediaan Layanan Akademik Program
Studi
Tersedianya Prodi yang Bermutu, Berdaya Saing
Internasional, dan Relevan
2014
3
Jumlah PT 500 terbaik dunia versi THES
Persentase dosen program S1/diploma berkualifikasi minimal S2
5.1
1
APK PT usia 19-23 thn *)
Jumlah program studi baru per tahun
Rasio APK peserta didik perempuan/laki-laki di PT
75
150
21,91%
26,50%
500
2.000
1,12
1,04
Persentase prodi PT berakreditasi
73,70%
90%
Persentase prodi vokasi berakreditasi minimal B
22,00%
30,67%
Persentase prodi profesi berakreditasi minimal B
0,43%
0,59%
Persentase prodi akademik berakreditasi minimal B
43,27%
58,72%
Jumlah prodi berakreditasi internasional
3
23
Jumlah lab sains yang bersertifikat ISO 17025
10
50
Jumlah PT 200 terbaik asia versi THES
8
12
Jumlah PT 300 terbaik dunia versi THES
1
3
II.L.023.10
16.079,1
k)
k)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
Jumlah PT 500 terbaik dunia versi THES
5.3
Penyediaan Dosen dan Tenaga Kependidikan Tersedianya Dosen yang Bermutu dan Berdaya
Bermutu
Saing Internasional
Penyediaan Layanan Kelembagaan
Tersedianya Keluasan dan Kemerataan Akses PT
yang Bermutu dan Berdaya saing Internasional
2014
11
Jumlah PT berperingkat top 1000 versi webomatrics
3
5
Jumlah PT berperingkat top 1000-4000 versi webomatrics
24
30
Jumlah prodi yang mengimplementasikan KBK
5.2
4
178
500
Persentase dosen PTN/BHPP program S1/diploma yang
berkualifikasi S2/SP1
Persentase dosen PTS/BHPM program S1/diploma yang
berkualifikasi S2/SP1
Persentase dosen PTN/BHPP program pascasarjana/spesialis
yang berkualifikasi S3/SP2
Persentase dosen PTS/BHPM program pascasarjana/spesialis
yang berkualifikasi S3/SP2
Persentase dosen PTN/BHPP bersertifikat
73,00%
100,00%
45,00%
85,00%
68,00%
90,00%
48,00%
85,00%
35,00%
100,00%
Persentase dosen PTS/BHPM bersertifikat
20,00%
90,00%
11%
25%
0,40%
0,80%
Persentase mahasiswa S3 dalam negeri yang melaksanakan
sandwich ke luar negeri
Persentase dosen yang melaksanakan academic recharging
(dalam dan luar negeri)
Jumlah mahasiswa penerima beasiswa miskin
65.000
70.000
Jumlah beasiswa bagi mahasiswa lulusan SMA/SMK berprestasi
20.000
20.000
Jumlah PT masuk dalam QS Star 1-2
14
50
Jumlah PT masuk dalam QS Star 3-5
6
25
Persentase PTN/BHMN menjadi BHPP
30%
100%
Persentase PTS menjadi BHP penyelenggara/BHPM
10%
75%
60
70
Jumlah mahasiswa peraih medali dalam olimpiade sains yang
menerima beasiswa
II.L.023.11
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
15.211,6
5.211,3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
5.4
Pengembangan Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat
Tersedianya Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat
Jumlah PT mengembangkan kerjasama kelembagaan dalam dan
luar negeri
Persentase dosen melakukan penelitian
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Ditjen Dikti
Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian
manajemen di Ditjen Dikti
2014
72
35%
55%
Persentase dosen dengan publikasi nasional
14,8%
50,0%
Persentase dosen pasca dengan publikasi internasional
1,20%
6,50%
Jumlah HAKI yang dihasilkan
5.5
40
75
150
Persentase PT yang memberikan akses internet dan e- journal
35%
75%
Persentase dosen yang melakukan pengabdian masyarakat
5%
9%
Jumlah PT yang mempunyai inkubator bisnis/industri
15
25
Persentase PT yang mempunyai kerjasama dengan industri
berbasis penelitian dan pengembangan
Persentase PT yang mempunyai kerjasama dengan pemerintah
dan pemerintah daerah berbasis penelitian dan kebijakan
1%
5%
1%
8%
Persentase mahasiswa yang melaksanakan program kreativitas
mahasiswa
Persentase satker yang telah menerapkan sistem penilaian
berbasis kinerja
1,00%
5,00%
45%
100%
Persentase satker menerapkan e-Keuangan
100%
100%
Persentase satker menerapkan e-Pengadaan > 50% Paket PBJ
5%
75%
Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian di Persentase PT BHMN bersertifikat ISO 9001:2008
lingkungan Ditjen Dikti dan di Perguruan Tinggi
Persentase PTN (institut/universitas/sekolah tinggi) bersertifikat
(PT)
ISO 9001:2008
Persentase politeknik negeri bersertifikat ISO 9001:2008
100%
28,6%
100%
100,0%
25,9%
100,0%
Persentase PTS (institut/universitas/sekolah tinggi) bersertifikat
ISO 9001:2008
17,9%
52,9%
II.L.023.12
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
3.303,9
70.839,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
Persentase PTS (politeknik/akademi) bersertifikat ISO 9001:2008
6
6.1
6.2
Program Pendidikan Nonformal dan Informal Terciptanya Keluasan dan kemerataan Akses PAUD Persentase buta aksara usia ≥ 15 tahun
Non Formal, Pendidikan Kesetaraan, dan Orang
APK PAUD non formal
Dewasa Bermutu dan Berkesetaraan Gender di
APK Paket A
Semua Provinsi, Kabupaten dan Kota
APK Paket B
Penyediaan Layanan PAUD Nonformal
Penyediaan Layanan Pendidikan Kesetaraan
2014
45,7%
5,44%
4,18%
11,31%
13,83%
0,56%
0,57%
3,75%
3,75%
APK Paket C
1,99%
2,22%
Persentase satuan PAUD nonformal berakreditasi
0,0%
15,0%
Disparitas gender penduduk berkeaksaraan usia ≥ 15 tahun
3,00%
2,00%
Persentase kab/kota yang memiliki SKB
78,9%
90,0%
Persentase kecamatan yang telah memiliki PKBM
48,0%
80,0%
Persentase kecamatan yang telah memiliki TBM
48,0%
80,0%
Persentase kab/ kota yang telah menerapkan pengarusutamaan
gender bidang pendidikan
Persentase kab/kota yang telah menyelenggarakan parenting
education
14,0%
50,0%
0%
50%
11,31%
13,83%
-
15%
APK Paket A
0,56%
0,57%
APK Paket B
3,75%
3,75%
APK Paket C
1,99%
2,22%
Persentase peserta didik Paket A dari putus sekolah SD/MI
1,93%
1,69%
Terciptanya Keluasan dan kemerataan Akses PAUD APK PAUD nonformal
Non Formal Bermutu dan Berkesetaraan Gender di Persentase PAUD non formal berakreditasi
Kabupaten dan Kota
Terciptanya Perluasan dan pemerataan akses
pendidikan kesetaraan Paket A, Paket B, Paket C
dan bagi orang Dewasa bermutu, berkesetaraan
gender dan relevan dengan kebutuhan masyarakat
di semua kabupaten/kota untuk bekerja pada dunia
usaha dan dunia industri terkait dan atau
10,7%
II.L.023.13
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
15.441,0
5.761,3
4.147,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
usaha mandiri (wirausaha)
6.3
Penyediaan Layanan Pendidikan Masyarakat
Meningkatnya tingkat literasi yang berkesetaraan
Gender di Kabupaten dan Kota
2014
Persentase peserta didik Paket B dari putus sekolah SMP/MTs
1,93%
1,69%
Persentase peserta didik Paket C dari putus sekolah
SMA/SMK/MA
Persentase program Paket A yang berakreditasi minimal B
1,93%
1,69%
0%
40%
Persentase program Paket B yang berakreditasi minimal B
0%
40%
Persentase Paket C kejuruan berkareditasi minimal B
0%
25%
Persentase program Paket C yang berakreditasi minimal B
5%
50%
Rasio jumlah peserta didik orang dewasa laki-laki:perempuan
menurut kabupaten/kota
Persentase buta aksara usia ≥ 15 tahun
0,7
0,7
5,44%
4,18%
Persentase provinsi dengan tingkat buta aksara < 4,2%
74,8%
95,0%
Jumlah penduduk usia ≥ 15 tahun yang menjadi sasaran
pengentasan buta aksara
Disparitas gender penduduk berkeaksaraan usia ≥ 15 tahun
9.078.444
7.353.450
3,0%
2,0%
Persentase kab/kota yang telah menyelenggarakan parenting
education
Persentase kab/ kota yang memiliki SKB
0,0%
50,0%
78,9%
90,0%
Persentase kecamatan yang memiliki PKBM
48,0%
80,0%
Persentase pemegang sukma penempuh PKH
5,0%
20,0%
Persentase penduduk perempuan berkeaksaraan dasar yang
memperoleh layanan kecakapan hidup
Persentase kecamatan yang telah memiliki TBM
7,0%
20,0%
Persentase kab/ kota yang telah menerapkan pengarusutamaan
gender bidang pendidikan
II.L.023.14
48,0%
80,0%
14,0%
50,0%
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
2.182,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
6.4
6.5
Penyelenggaraan Kursus dan Pelatihan
Meningkatnya kemampuan/kapasitas dan mutu
dukungan teknis Ditjen PNFI dan UPT/Balai
7
Program Peningkatan Mutu dan
Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
48,0%
80,0%
Persentase PKBM berakreditasi
5,0%
25,0%
5%
30%
65.000
380.000
Persentase anak putus sekolah dan lulus sekolah menengah tidak
Terciptanya Perluasan dan Pemerataan Akses
melanjutkan mendapatkan layanan pendidikan keterampilan
Kursus dan pendidikan life skill Bermutu,
berbasis kecakapan hidup, bersertifikat dan bekerja
Berkesetaraan Gender, dan Relevan dengan
Kebutuhan Masyarakat, di Semua Kabupaten/ Kota
Jumlah peserta didik kursus dan warga masyarakat yang
mengikuti uji kompetensi
Persentase lembaga kursus dan pelatihan berakreditasi
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian
Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Nonformal manajemen di Ditjen PNFI
dan Informal
Tersedianya Pendidik dan Tenaga Kependidikan
PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah Bermutu yang merata di Provinsi,
Kabupaten dan Kota
2014
Persentase kabupaten/kota memiliki 10 PKBM
6%
30%
Persentase jenis keterampilan/keahlian yang dapat dilayani uji
kompetensi oleh lembaga sertifikasi kompetensi (LSK)
10%
30%
Persentase lulusan PKH bersertifikat kompetensi
5%
25%
Jumlah lembaga sertifikasi kompetensi (LSK) yang dibentuk
20
40
Persentase lulusan lembaga kursus pelatihan (LKP) bekerja atau
usaha mandiri
Persentase satker yang telah menerapkan sistem penilaian
berbasis kinerja
60%
77%
45%
100%
Persentase satker menerapkan e-Keuangan
100%
100%
Persentase satker menerapkan e-Pengadaan > 50% Paket PBJ
5%
75%
Jumlah Model Program Pembelajaran PNFI
16
96
Jumlah Direktorat dan UPT Ditjen PNFI bersertifikat ISO 90012008
Persentase guru SD/SDLB berkualifikasi akademik S1/D4
-
13
35,60%
88,00%
Persentase guru SMP/SMPLB berkualifikasi akademik S1/D4
77,10%
98,00%
II.L.023.15
1.847,1
k)
1.503,4
k)
86.992,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
Persentase guru SMA/SMLB berkualifikasi akademik S1/D4
92,20%
98,00%
Persentase guru SMK berkualifikasi akademik S1/D4
87,60%
98,00%
Persentase guru SD/SDLB bersertifikat pendidik
26,30%
80,00%
Persentase guru SMP/SMPLB bersertifikat pendidik
44,00%
90,00%
Persentase guru SMA/SMLB bersertifikat pendidik
51,00%
90,00%
Persentase guru SMK bersertifikat pendidik
44,00%
90,00%
Persentase guru SMK bersertifikat kompetensi
18,00%
30,00%
Persentase guru SD/SDLB mengikuti PPB
25,30%
80,00%
Persentase tutor Paket A mengikuti PPB
15,80%
55,00%
Persentase kepala SD/SDLB mengikuti PPB menurut kab/kota
10%
90%
Persentase pengawas SD/SDLB mengikuti PPB menurut kab/kota
10%
95%
Persentase guru SMP/SMPLB mengikuti PPB
44,00%
90,00%
Persentase tutor Paket B mengikuti PPB
16,60%
55,00%
10%
90%
Persentase kepala SMP/SMPLB mengikuti PPB menurut
kab/kota
Persentase pengawas SMP/SMPLB mengikuti PPB menurut
kab/kota
Persentase guru SMA /SMLB yang mengikuti PPB
10%
90%
51,00%
90,00%
Persentase tutor Paket C yang mengikuti PPB
14,00%
50,00%
10%
90%
10%
90%
44,00%
90,00%
Persentase kepala SMA/SMLB mengikuti PPB menurut
kab/kota
Persentase pengawas SMA/SMLB mengikuti PPB menurut
kab/kota
Persentase guru SMK yang mengikuti PPB
II.L.023.16
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
10%
90%
Persentase pengawas SMK mengikuti PPB menurut kab/kota
10%
95%
Persentase tutor Paket C kejuruan yang mengikuti PPB
7.1
Penyediaan Guru untuk Seluruh Jenjang
Pendidikan
Tersedianya Guru Jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah yang Bermutu yang merata antar
Provinsi, Kabupaten dan Kota
2014
Persentase kepala SMK mengikuti PPB menurut kab/kota
0,00%
25,00%
Persentase guru inti yang mengikuti peningkatan kompetensi dan
profesionalisme di berbagai bidang
Persentase tutor pendidikan keaksaraan mengikuti PPB
20%
100%
38%
70%
Persentase pendidik kursus mengikuti diklat kompetensi
19%
55%
Persentase pamong belajar mengikuti PPB
52%
60%
Persentase penilik yang mengikuti PPB
47%
55%
Persentase tenaga kependidikan satuan pendidikan non formal
yang mengikuti diklat kompetensi
Persentase guru SD/SDLB berkualifikasi akademik S1/D4
8%
21%
35,60%
88,00%
77,10%
98,00%
92,20%
98,00%
87,60%
98,00%
Persentase guru SMP/SMPLB berkualifikasi akademik S1/D4
Persentase guru SMA/SMALB berkualifikasi akademik S1/D4
Persentase guru SMK berkualifikasi akademik S1/D4
II.L.023.17
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
65.101,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
Persentase guru SD/SDLB bersertifikat pendidik
26,30%
80,00%
Persentase guru SMP/SMPLB bersertifikat pendidik
44,00%
90,00%
Persentase guru SMA/SMALB bersertifikat pendidik
51,00%
90,00%
Persentase guru SMK bersertifikat pendidik
44,00%
90,00%
Persentase guru SMK bersertifikat kompetensi
18,00%
30,00%
Rasio guru perempuan:laki-laki yang bersertifikat pendidik
60,00%
95,00%
Jumlah guru SD/SDLB penerima tunjangan profesi
120.000
816.167
Jumlah guru SMP yang menerima tunjangan profesi
75.000
369.496
Jumlah guru SMA yang menerima tunjangan profesi
75.000
194.766
Jumlah guru SMK yang memperoleh tunjangan profesi
45.000
178.774
Persentase guru SD/SDLB mengikuti PPB
25,30%
85,00%
Persentase guru SMP/SMPLB mengikuti PPB
44,00%
90,00%
Persentase guru SMA /SMALB yang mengikuti PPB
51,00%
90,00%
Persentase guru SMK yang mengikuti PPB
44,00%
90,00%
1,50%
6,50%
48,00%
100,00%
47,40%
100,00%
21,70%
34,30%
38,70%
51,40%
30.000
30.000
Persentase kab/kota yang telah memiliki rasio pendidik dan
peserta didik TK 1:24
Persentase kab/kota yang telah memiliki rasio pendidik dan
peserta didik SD 1:32
Persentase kab/kota yang telah memiliki rasio pendidik dan
peserta didik SMP 1:40
Persentase kab/kota yang telah memiliki rasio pendidik dan
peserta didik SMA 1:40
Persentase kab/kota yang telah memiliki rasio pendidik dan
peserta didik SMK 1:40
Jumlah guru yang menerima tunjangan khusus
II.L.023.18
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
7.2
Penyediaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Non Formal
Tersedianya Pendidik dan Tenaga Kependidikan
PAUD non formal, Paket B, Paket B, Paket C dan
Persentase tutor pendidikan keaksaraan berkualifikasi S1/D4
Persentase penilik berkualifikasi S1/D4
Persentase tutor PAUD non formal mengikuti pendidikan profesi
berkelanjutan (PPB)
Persentase tutor Paket A mengikuti pendidikan profesional
berkelanjutan
Persentase tutor Paket B mengikuti pendidikan profesional
berkelanjutan
Persentase tutor Paket C mengikuti pendidikan profesi
berkelanjutan (PPB)
Persentase tutor Paket C kejuruan mengikuti pendidikan
profesional berkelanjutan (PPB)
Persentase tutor pendidikan keaksaraan mengikuti pendidikan
profesi berkelanjutan (PPB)
Persentase pamong belajar mengikuti pendidikan profesi
berkelanjutan (PPB)
Persentase penilik mengikuti pendidikan profesi berkelanjutan
(PPB)
Rasio tutor dan peserta didik Paket A
7.3
Peningkatan mutu dan Pembinaan lembaga
diklat dan penjaminan mutu
Meningkatnya Kompetensi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan TK, PAUD, SD, SMP,
60%
2014
100%
48%
70%
15,00%
55,00%
15,80%
55,00%
16,60%
55%
14%
50%
0%
25%
38%
70%
19%
55%
15%
55%
2:20
2:20
Rasio tutor dan peserta didik Paket B
7:30
7:30
Rasio tutor dan peserta didik Paket C
7:40
7:40
Rasio jumlah tutor pendidikan keaksaraan dan peserta didik
1:25
1:20
Persentase pendidik kursus mengikuti diklat kompetensi
19%
55%
Rasio jumlah tutor pendidikan keaksaraan dan peserta didik
1:25
1:20
Jumlah pengembangan standar, sistem, program, bahan dan
model diklat bagi guru per tahun
20
100
II.L.023.19
974,3
k)
1.051,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
pendidikan
7.4
Pendidikan dan Pelatihan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
SMA dan SMK Bermutu yang merata antar
Provinsi, Kabupaten dan Kota
Meningkatnya Pemberdayaan dan Pengembangan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Jumlah pengembangan standar, sistem, program, bahan dan
model diklat bagi tenaga kependidikan per tahun
Jumlah pengembangan standar, sistem, program, bahan dan
model diklat bagi PTK-PNF per tahun
Jumlah lembaga diklat dan penjaminan mutu yang sarana dan
prasarana sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
Jumlah LPMP dan P4TK yang berstandar nasional dan
internasional
Persentase guru inti yang mengikuti peningkatan kompetensi dan
profesionalisme bidang pertanian dan perikanan
2014
k)
20
100
20
100
12
42
8
20
k)
4.431,8
20%
100%
20%
100%
20%
100%
20%
100%
20%
100%
20%
100%
20%
100%
20%
100%
20%
100%
Persentase guru inti yang mengikuti peningkatan kompetensi dan
profesionalisme bidang rekayasa dan teknologi
Persentase guru inti yang mengikuti peningkatan kompetensi dan
profesionalisme bidang bisnis dan pariwisata
Persentase guru inti yang mengikuti peningkatan kompetensi dan
profesionalisme bidang seni dan budaya
Persentase guru inti yang mengikuti peningkatan kompetensi dan
profesionalisme bidang MIPA
Persentase guru inti yang mengikuti peningkatan kompetensi dan
profesionalisme bidang IPS dan kewarganegaraan
Persentase guru inti yang mengikuti peningkatan kompetensi dan
profesionalisme bidang matematika
Persentase guru inti yang mengikuti peningkatan kompetensi dan
profesionalisme bidang penjaskes dan BK
Persentase guru inti yang mengikuti peningkatan kompetensi dan
profesionalisme bidang bahasa
II.L.023.20
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
Persentase tenaga kependidikan yang mengikuti peningkatan
kompetensi dan profesionalisme sesuai bidangnya
7.5
Peningkatan Penjaminan Mutu Pendidikan
Meningkatnya Penjaminan Mutu Pendidikan
Persentase guru TK/TKLB yang terpetakan kompetensinya
Persentase guru SD/SDLB yang terpetakan kompetensinya
Persentase guru SMP/SMPLB yang terpetakan kompetensinya
Persentase guru SMA/SMALB yang terpetakan kompetensinya
7.6
Penyediaan Tenaga Kependidikan Formal
untuk Seluruh Jenjang Pendidikan
Tersedianya Tenaga Kependidikan PAUD, SD,
SMP, SMA, dan SMK Bermutu yang merata di
Kabupaten dan Kota
10%
50%
10%
70%
10%
70%
10%
90%
10%
90%
Persentase guru SMK yang terpetakan kompetensinya
10%
90%
Persentase satuan pendidikan yang terpetakan mutu
pendidikannya di tiap provinsi
20%
100%
Persentase pengawas SD yang berkualifikasi S1/D4
28%
100%
Persentase pengawas SMP yang berkualifikasi S2
28%
77%
Persentase pengawas SMA/SMK yang berkualifikasi S2
28%
77%
Persentase kepala SD yang sudah mengikuti training kepala
sekolah terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota
15%
90%
Persentase pengawas SD yang sudah mengikuti training
pengawas terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota
10%
90%
Persentase kepala SMP yang sudah mengikuti training kepala
sekolah terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota
15%
100%
Persentase pengawas SMP yang sudah mengikuti training
pengawas terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota
35%
90%
II.L.023.21
14.587,6
435,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
Persentase kepala SMA/SMK yang sudah mengikuti training
kepala sekolah terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota
7.7
8
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Ditjen PMPTK
Program Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pendidikan Nasional
Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian
manajemen di Ditjen PMPTK
Tersedianya Model Pembelajaran, Data, dan
Informasi, serta Standar Mutu PAUD, Pendidikan
Dasar, Menengah, Tinggi, dan Pendidikan Orang
Dewasa dan Akreditasinya serta Pembaruan
Pendidikan
2014
15%
100%
Persentase pengawas SMA/SMK yang sudah mengikuti training
pengawas terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota
Persentase satker yang telah menerapkan sistem penilaian
berbasis kinerja
35%
90%
45%
100%
Persentase satker menerapkan e-Keuangan
100%
100%
Persentase satker menerapkan e-Pengadaan > 50% Paket PBJ
5%
75%
Rata-rata lama sekolah (tahun)
7,6
8,25
Persentase satuan PAUD formal diakreditasi
55,6%
85,0%
Persentase satuan PAUD nonformal diakreditasi
0,0%
15,0%
Persentase SD/SDLB diakreditasi
70%
100%
Persentase program Paket A diakreditasi
0%
40%
Persentase SMP/SMPLB diakreditasi
67%
100%
410,4
Persentase program Paket B diakreditasi
0%
40%
Persentase SMA/SMLB/SMK diakreditasi
71%
100%
Persentase program Paket C diakreditasi
5%
50%
Persentase program Paket C kejuruan diakreditasi
0%
25%
73,7%
95,0%
Persentase prodi PT diakreditasi
Jumlah prodi diakreditasi internasional
47
312
Persentase program keahlian LKP diakreditasi
6%
30%
Persentase PKBM diakreditasi
5%
25%
2
14
Jumlah model pembelajaran PAUD
II.L.023.22
6.492,2
k)
k)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
8.1
Fasilitasi Standar Mutu dan Pelaksanaan
Akreditasi
Tersedianya Standar Mutu serta Terlaksananya
Akreditasi Pendidikan
19
99
k)
Jumlah model kurikulum dikmen
11
59
k)
31%
60%
39%
67%
46%
90%
Persentase PAUD yang mengembangkan pembelajaran secara
mandiri
Persentase satuan dikdas yang mengembangkan kurikulum secara
mandiri
Persentase satuan pendidikan menengah yang mengembangkan
kurikulum secara mandiri
Persentase satuan PAUD formal diakreditasi
55,6%
85,0%
Persentase satuan PAUD nonformal diakreditasi
0%
15%
Persentase SD/SDLB diakreditasi
70%
100%
Persentase program Paket A diakreditasi
0%
40%
Persentase SMP/SMPLB diakreditasi
67%
100%
Persentase program Paket B diakreditasi
0%
40%
Persentase SMA/SMLB/SMK diakreditasi
71%
100%
Persentase program Paket C diakreditasi
5%
50%
Persentase program Paket C kejuruan diakreditasi
0%
25%
73,7%
95,0%
Persentase prodi PT diakreditasi
8.2
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Penelitian dan
Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian
manajemen Penelitian dan Pengembangan
KEMENDIKNAS
2014
Jumlah model kurikulum dikdas
Jumlah prodi diakreditasi internasional
47
312
Persentase program keahlian LKP diakreditasi
6%
30%
Persentase PKBM diakreditasi
5%
25%
Persentase satker yang telah menerapkan sistem penilaian
berbasis kinerja
45%
100%
Persentase satker menerapkan e-Keuangan
100%
100%
5%
75%
Persentase satker menerapkan e-Pengadaan > 50% Paket PBJ
II.L.023.23
4.672,9
k)
413,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian
Balitbang
8.3
2014
Jumlah SNP yang dikembangkan
5
Jumlah pemantauan dan evaluasi SNP
6
8
Jumlah penyempurnaan SNP
-
2
60
61
Jumlah kabupaten/kota yang membentuk jaringan kerjasama
penelitian
Jumlah model pembelajaran TK yang dihasilkan
Penyediaan Sistem Pembelajaran,
Tersedianya Model Kurikulum dan Pembelajaran
Penyempurnaan Kurikulum Pendidikan Dasar serta Kurikulum dan Pembelajaran PAUD,
Jumlah model kurikulum SD/MI yang dihasilkan
dan Menengah serta Pembelajaran
DIKDAS, DIKMEN, dan Pendidikan orang dewasa.
Jumlah model kurikulum SDLB dan SMPLB
5
2
14
k)
1
17
k)
2
26
k)
Jumlah model kurikulum Paket A
1
17
k)
Jumlah model kurikulum SMP/MTs yang dihasilkan
1
13
k)
Jumlah model kurikulum Paket B
1
9
k)
Jumlah model kurikulum SMA/MA yang dihasilkan
1
3
Jumlah model kurikulum SMK yang dihasilkan
1
5
Jumlah model kurikulum SMLB
1
2
Jumlah model kurikulum Paket C
1
1
Persentase TK yang mengembangkan program pembelajaran
aktif yang menghasilkan lulusan yang kreatif, memiliki jiwa
kewirausahaan dan karakter bangsa
31%
100%
Persentase TKLB yang mengembangkan program pembelajaran
aktif yang menghasilkan lulusan yang kreatif, memiliki jiwa
kewirausahaan dan karakter bangsa
31%
100%
Persentase PAUD non formal yang mengembangkan program
pembelajaran aktif yang menghasilkan lulusan yang kreatif,
memiliki jiwa kewirausahaan dan karakter bangsa
31%
100%
II.L.023.24
328,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
Persentase SD/SDLB/Paket A yang mengembangkan kurikulum
dengan pembelajaran aktif yang menghasilkan lulusan yang
kreatif, memiliki jiwa kewirausahaan dan karakter bangsa
39%
100%
Persentase SMP/SMPLB/Paket B yang mengembangkan
kurikulum dengan pembelajaran aktif yang menghasilkan lulusan
yang kreatif, memiliki jiwa kewirausahaan dan karakter bangsa
42%
100%
Persentase SMA/MA yang mengembangkan kurikulum dengan
pembelajaran aktif yang menghasilkan lulusan yang kreatif,
memiliki jiwa kewirausahaan dan karakter bangsa
42%
100%
Persentase SMK yang mengembangkan kurikulum dengan
pembelajaran aktif yang menghasilkan lulusan yang kreatif,
memiliki jiwa kewirausahaan dan karakter bangsa
46%
100%
Persentase Paket C yang mengembangkan kurikulum dengan
pembelajaran aktif yang menghasilkan lulusan yang kreatif,
memiliki jiwa kewirausahaan dan karakter bangsa
18%
100%
Persentase SMLB yang mengembangkan kurikulum dengan
pembelajaran secara aktif yang menghasilkan lulusan yang
kreatif, memiliki jiwa kewirausahaan dan karakter bangsa
mandiri minimal 90%
Persentase kabupaten/kota yang menyusun kurikulum orang
dewasa berkelanjutan secara mandiri
Jumlah model kurikulum untuk pendidikan orang dewasa
berkelanjutan
Jumlah standar kompetensi pendidikan kewirausahaan, budaya
dan karakter bangsa pada tingkat nasional, daerah dan sekolah
18%
100%
25%
100%
1
5
k)
-
2
k)
II.L.023.25
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
8.4
Penyediaan Data Pendidikan untuk
Perumusan Kebijakan Nasional
Persentase penerapan kurikulum sekolah dasar-menengah yang
disempurnakan
Tersedianya Data PAUD, DIKDAS, DIKMEN dan Persentase TK/TKLB/PAUD non formal yang jumlah datanya
Pendidikan Orang Dewasa
teremajakan dalam padati-web dirinci menurut kab/kota
2014
10%
100%
61%
92%
Persentase data SD/SDLB/MI yang jumlah datanya teremajakan
dalam padati-web dirinci menurut kabupaten/kota
62%
92%
Persentase data SMP/SMPLB/MTs yang jumlah datanya
teremajakan dalam padati-web dirinci menurut kabupaten/kota
42%
94%
Persentase data Paket A/Paket B yang jumlah datanya
teremajakan dalam padati-web dirinci menurut kabupaten/kota
25%
95%
Persentase SMA/SMK/SMLB/MA/ MAK/Paket C yang jumlah
(entitas) datanya teremajakan ( up to date ) dalam padati-web
dirinci menurut kab/kota
Persentase penduduk melek huruf usia ≥ 15 tahun yang jumlah
datanya teremajakan dalam padati-web dirinci berdasarkan jenis
kelamin dan jenis keaksaraan yang dikuasai per kabupaten/kota
41%
90%
20%
80%
Persentase data pelaksana program pengarusutamaan gender yang
jumlah datanya teremajakan (up to date ) dalam padati-web
dirinci menurut kabupaten/kota
Persentase lembaga kursus dan pelatihan berakreditasi yang
jumlah datanya teremajakan dalam padati-web dirinci menurut
bidang keterampilan per kabupaten/kota
20%
80%
20%
80%
Persentase peserta uji kompetensi pendidikan orang dewasa
berkelanjutan yang jumlah datanya teremajakan dalam padati-web
dirinci menurut jenis kompetensi per kabupaten/kota
20%
60%
II.L.023.26
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
724,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
8.5
8.6
Penyediaan Informasi untuk Perumusan
Kebijakan Nasional
Penyediaan Informasi Hasil Penilaian
Pendidikan
2014
Tersedianya Informasi untuk Perumusan Kebijakan Jumlah laporan riset kebijakan tentang PAUD
Nasional PAUD, DIKDAS, DIKMEN, DIKTI, dan Jumlah laporan riset kebijakan tentang SD/MI/Paket A
Pendidikan Orang Dewasa
Jumlah laporan riset kebijakan tentang SMP/MTs/Paket B
2
10
k)
2
10
k)
2
10
k)
Jumlah laporan riset kebijakan tentang SMA/MA/Paket C
2
11
k)
Jumlah laporan riset kebijakan tentang SMK
3
18
k)
Jumlah laporan riset kebijakan tentang politeknik
-
7
k)
Tersedianya Informasi Penilaian Kualitas PAUD,
DIKDAS, DIKMEN, dan Pendidikan Orang
Dewasa
Jumlah laporan riset kebijakan tentang universitas
2
10
k)
Jumlah laporan riset kebijakan tentang kursus dan pendidikan
orang dewasa
Jumlah laporan riset kebijakan tentang lintas jenjang pendidikan
2
17
k)
5
25
k)
Jumlah laporan inovasi pendidikan
5
25
k)
80%
100%
5.100
5.100
Kesesuaian sistem ujian akhir nasional dengan memperhatikan
kemampuan sosial, watak, budi pekerti, kecintaan terhadap
budaya-bahasa indonesia
Jumlah soal UASBN + Paket A (Bahasa indonesia, MIPA,
matematika)
Jumlah soal untuk bank soal UN SMP dan Paket B
8.000
8.000
Jumlah bank soal UN SMA/SMLB, SMK dan Paket C
16.300
16.300
Jumlah soal non kognitif
2.000
2.000
Persentase PAUD formal yang terpetakan kesiapan belajarnya
5%
30%
Persentase PAUD nonformal yang terpetakan kesiapan belajarnya
5%
30%
Persentase guru SD/SDLB yang terpetakan kompetensinya
10%
30%
Persentase bantuan profesional penilaian di kab/kota
25%
100%
II.L.023.27
115,4
238,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
Persentase guru SMP/SMPLB yang terpetakan kompetensinya
20%
60%
Persentase guru dikmen yang dipetakan kompetensinya
40%
90%
4
20
Jumlah laporan survei nasional dan internasional tentang hasil
belajar
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.023.28
k)
365.156,6
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH TAHUN 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KESEHATAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Milyar)
INDIKATOR
2014
Meningkatnya koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan 1. Jumlah Kab/Kota yang mempunyai kemampuan
dan pemberian dukungan manajemen Kementerian
tanggap darurat dalam penanganan bencana
Kesehatan
2. Persentase rumah tangga yang melaksanakan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
105
300
50
70
Persentase rumah tangga yang melaksanakan PHBS
50
70
895,8
1.2 Penanggulangan Krisis Kesehatan
Meningkatnya pelaksanaan pemberdayaan dan promosi
kesehatan kepada masyarakat
Meningkatnya penanggulangan krisis secara cepat
Jumlah Kab/Kota yang mempunyai kemampuan
tanggap darurat dalam penanganan bencana
105
300
651,0
1.3 Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan dan Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan
Terumuskannya kebijakan pembiayaan dan jaminan
kesehatan
Persentase penduduk (termasuk seluruh penduduk
miskin) yang memiliki jaminan kesehatan
59
100
842,4
284,2
1.1 Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan
2
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian
Kesehatan
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur
Kementerian Kesehatan
Persentase pengelolaan sarana prasarana aparatur
Kementerian Kesehatan sesuai standar
3
3
3
Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur
Kementerian Kesehatan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas aparatur
Kementerian Kesehatan
Meningkatnya kualitas penelitian, pengembangan, dan
pemanfaatan di bidang kesehatan
Persentase unit kerja yang menerapkan administrasi
yang akuntabel
Jumlah penelitian yang diproses dalam HAKI
60
100
2
10
4
II.L.024.1
13.823,0
443,0
k)
2.409,3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KESEHATAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
5
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
5.1 Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi
5.2 Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak
Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh
masyarakat
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan
reproduksi
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan anak
2014
1. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih (cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan (PN))
2. Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1)
84
90
84
90
3. Persentase balita ditimbang berat badannya
(jumlah balita ditimbang/seluruh balita (D/S))
65
85
1. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih (cakupan PN)
2. Persentase ibu hamil yang mendapatkan
pelayanan antenatal (cakupan kunjungan kehamilan
ke empat (K4))
3. Persentase fasilitas pelayanan kesehatan yang
memberikan pelayanan KB sesuai standar
84
90
84
95
10
100
1. Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1)
84
90
2. Cakupan pelayanan kesehatan bayi
3. Cakupan pelayanan kesehatan balita
84
78
90
85
II.L.024.2
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Milyar)
11.216,1
2.194,0
1.723,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KESEHATAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
5.3 Pembinaan Gizi Masyarakat
Meningkatnya kualitas penanganan masalah gizi
masyarakat
2.804,2
1. Persentase balita gizi buruk yang mendapat
perawatan
2. Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S)
100
100
65
85
Jumlah Puskesmas yang menerapkan pelayanan
kebidanan sesuai standar dan pedoman
70
350
70.000
78.000
3.994,6
1
5
78.647,2
76
96
76
96
60
100
5.4 Pembinaan Keperawatan dan Kebidanan
Meningkatnya Pembinaan Keperawatan dan Kebidanan
5.5 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya pada Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Anak
6 Pembinaan Upaya Kesehatan
Jumlah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) beroperasi
Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya pada Program Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu dan Anak
Meningkatkan upaya Kesehatan dasar, rujukan,
1. Jumlah kota di Indonesia yang memiliki RS
tradisional, alternatif dan komplementer, kesehatan kerja, standar kelas dunia (world class )
olah raga dan matra serta standarisasi, akreditasi dan
2. Jumlah puskesmas yang menjadi puskesmas
peningkatan mutu pelayanan kesehatan
perawatan di perbatasan dan pulau-pulau kecil
terluar berpenduduk
Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar kepada
1. Jumlah puskesmas yang menjadi puskesmas
masyarakat
perawatan di perbatasan dan pulau-pulau kecil
terluar berpenduduk
2. Persentase puskesmas rawat inap yang mampu
PONED
6.1 Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Milyar)
II.L.024.3
68,0
1.252,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KESEHATAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
6.2 Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan
Meningkatnya pelayanan medik spesialistik kepada
masyarakat
1. Jumlah kota di Indonesia yang memiliki RS
standar kelas dunia (world class )
2. Persentase RS kab/kota yang melaksanakan
PONEK
3. Persentase RS Pemerintah menyelenggarakan
pelayanan rujukan bagi Orang dengan HIV dan AIDS
(ODHA)
4. Jumlah Kab/Kota yang dilayani oleh RS bergerak
di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan
kepulauan (DTPK)
Persentase RS yang melayani pasien penduduk
miskin peserta program Jamkesmas
6.3 Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Masyarakat Miskin
(Jamkesmas)
Meningkatnya pelayanan kesehatan rujukan bagi
penduduk miskin di RS
6.4 Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat Miskin
(Jamkesmas)
Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan
miskin di Puskesmas
kesehatan dasar bagi penduduk miskin
6.5 Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
untuk puskesmas
Jumlah puskesmas yang mendapatkan bantuan
operasional kesehatan dan menyelenggarakan
lokakarya mini untuk menunjang pencapaian Standar
Pelayanan Minimal (SPM)
II.L.024.4
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Milyar)
434,5
1
5
80
100
60
100
14
18
75
95
24.782,7
8.481
9.000
6.447,2
300
9.000
4.940,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KESEHATAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
6.6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan
7
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
7.1 Pembinaan Imunisasi dan Karantina Kesehatan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Milyar)
INDIKATOR
2014
Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya pada Program Pembinaan Upaya
Kesehatan
Jumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) vertikal yang
ditingkatkan sarana dan prasarananya
34
34
Menurunnya angka kesakitan, kematian dan kecacatan
akibat penyakit
1. Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat
imunisasi dasar lengkap
2. Angka penemuan kasus Malaria per 1.000
penduduk
3. Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk
4. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang
ditemukan
5. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang
disembuhkan
6. Angka kesakitan penderita DBD per 100.000
penduduk
7. Prevalensi kasus HIV
8. Jumlah kasus Diare per 1.000 penduduk
9. Jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM)
Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat
imunisasi dasar lengkap
80
90
2
1
235
73
224
90
85
88
55
51
0,2
350
2.500
<0,5
285
20.000
80
90
Meningkatnya pembinaan di bidang imunisasi dan
karantina kesehatan
II.L.024.5
40.320,8
11.263,4
K)
1.205,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KESEHATAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
7.2 Pengendalian Penyakit Menular Langsung
7.3 Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
7.4 Penyehatan Lingkungan
Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat
penyakit menular langsung
1. Prevalensi kasus HIV
2. Jumlah kasus TB per100.000 penduduk
3. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang
ditemukan
4. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang
disembuhkan
5. Jumlah kasus Diare per 1.000 penduduk
6. Persentase ODHA yang mendapatkan Anti
Retroviral Treatment (ART)
7. Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut
pengetahuan tentang HIV dan AIDS
Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit 1. Angka kesakitan penderita DBD per100.000
penduduk
bersumber binatang
2. Angka penemuan kasus Malaria per 1.000
penduduk
1. Persentase penduduk yang memiliki akses
Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas
terhadap air minum berkualitas
lingkungan
2. Persentase kualitas air minum yang memenuhi
syarat
3. Persentase penduduk yang menggunakan jamban
sehat
II.L.024.6
2014
0,2
<0,5
235
73
224
90
85
88
350
30
285
50
65
95
55
51
2
1
62
67
85
100
64
75
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Milyar)
1.237,3
1.254,0
2.054,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KESEHATAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Milyar)
INDIKATOR
2010
7.5 Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat
penyakit tidak menular
7.6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya pada Program Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan
2014
40
100
1.084,4
Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan
Jumlah UPT vertikal yang ditingkatkan sarana dan
tugas teknis lainnya pada Program Pengendalian Penyakit prasarananya
dan Penyehatan Lingkungan
59
59
4.427,3
Meningkatnya sediaan farmasi dan alat kesehatan yang Persentase ketersediaan obat dan vaksin
memenuhi standar, dan terjangkau oleh masyarakat
80
100
8.1 Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan
8.2 Peningkatan Produksi dan Distribusi Kefarmasian
Meningkatnya ketersediaan obat esensial generik di
Persentase ketersediaan obat dan vaksin
sarana pelayanan kesehatan dasar
Meningkatnya produksi bahan baku dan obat lokal serta Jumlah bahan baku obat dan obat tradisional
mutu sarana produksi dan distribusi kefarmasian
produksi di dalam negeri
80
100
5
45
8.3 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Persentase dokumen anggaran yang diselesaikan
Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat
Kesehatan
Persentase tenaga kesehatan yang profesional dan
Meningkatnya ketersediaan dan mutu sumber daya
memenuhi standar kompetensi
manusia kesehatan sesuai dengan standar pelayanan
kesehatan
80
100
421,1
60
80
15.536,2
8
9
Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan (PPSDMK)
Persentase provinsi yang memiliki Perda tentang
Kawasan Tanpa Rokok
II.L.024.7
8.139,4
7.473,2
k)
125,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KESEHATAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
9.1 Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan
9.2 Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
9.3 Sertifikasi, Standardisasi, dan Peningkatan Mutu SDM
Kesehatan
9.4 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan
SDM Kesehatan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Milyar)
INDIKATOR
Meningkatnya perencanaan dan pendayagunaan SDM
kesehatan
Meningkatnya pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
tenaga kesehatan
Terselenggaranya sertifikasi, standardisasi, dan
peningkatan mutu SDM kesehatan
Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya pada Program Pengembangan dan
Pemberdayaan SDM Kesehatan
1. Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan dan
diberi insentif di DTPK
2. Jumlah residen senior yang didayagunakan dan
diberi insentif
Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan yang
ditingkatkan kemampuannya
1. Jumlah SDM kesehatan di fasilitas kesehatan yang
telah ditingkatkan kemampuannya melalui
pendidikan berkelanjutan
2. Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki
standar kompetensi
1. Jumlah UPT yang ditingkatkan sarana dan
prasarananya
2. Jumlah lulusan tenaga kesehatan dari lembaga
pendidikan pemerintah
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN KESEHATAN 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.024.8
2014
1.200
7.020
k)
700
4.850
k)
2.350
13.000
k)
908,1
7.530
42.530
k)
2.316,0
30
90
30
60
13.000
75.000
2.884,9
7.823,2
k)
141.761,9
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH TAHUN 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
1
1.1
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya
Pembinaan Administrasi Perencanaan
1.Menguatnya tatakelola dan sistem pengendalian
manajemen Departemen Agama.
2. Meningkatnya kerukunan umat beragama melalui
pembentukan dan efektifitas FKUB
1.Terlaksananya Penyusunan Program dan
Anggaran
1. Operasional FKUB
2.Jumlah FKUB
1.Terlaksananya Penyusunan Program dan Anggaran DIPA (Dokumen)
2. Terlaksananya Penyusunan Bahan Nota Keuangan Bahan Nota Keuangan (Draft)
1.2
Pembinaan Administrasi Kepegawaian
1.3
Pembinaan Administrasi Keuangan dan BMN
1.4
1.5
Terlaksananya Diklat Pra Jabatan
Terlaksananya Penyusunan Laporan Keuangan dan
BMN serta Pendampingan Pengelolaan Laporan
Keuangan di daerah
Pembinaan Administrasi Organisasi dan Tatalaksana Terlaksananya Pembentukan dan Penyempurnaan
Organisasi Departemen Agama
Pembinaan Administrasi Hukum dan KLN
1. Terlaksananya Penyuluhan Hukum bagi Aparatur
Dep. Agama dan Konsultansi Hukum untuk
Penyelesaian Kasus-Kasus Gugatan Hukum di
Pengadilan
Pegawai aparatur, Guru dan Dosen yang
mengikuti diklat (orang)
Laporan Keuangan dan BMN (Provinsi)
Struktur Organisasi Departemen Agama
(Provinsi)
Penyuluhan Hukum dan Konsultansi Hukum
(Kegiatan)
II.L.025.1
1
183
5
1.645
K)
12.771,1
K)
15
1
100
5
K)
1
5
K)
K)
K)
208,8
33.834
101.642
33
33
324,0
33
33
128,8
2
10
K)
918,8
138,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
1.6
Pembinaan Administrasi Umum
1.7
Pembinaan Administrasi PKUB
1.8
Pembinaan Pendidikan Agama & Keagamaan
Konghucu dan Multikultural
Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama
1.9
1.11
1.12
1.13
15
K)
1
5
K)
469,9
5
K)
112,1
10
K)
11,1
33
33
Operasional FKUB TK. Kabupaten (FKUB)
150
440
2. Terlaksananya Pembangunan Sekber FKUB
3. Terlaksananya Pemulihan Pasca Konflik
1.10
3
2. Terlaksananya Kajian Peraturan PerundangPeraturan Perundang-Undangan dan Data
Undangan, Orientasi dan penyusunan Data Base
Base Peraturan Per-UU-an (Kegiatan)
Peraturan Per-UU-an
Tersedianya Biaya pemeliharaan Sarana/Prasarana dan Pemeliharaan Sarana/Prasa rana dan Biaya
Biaya Langganan Daya dan Jasa Kantor Dep.Agama Langganan Daya dan Jasa (Tahun)
Pusat
Terlaksananya Pengelolaan dan Pembinaan
Pelaksanaan Pengelolaan dan Pembinaan
Administrasi PKUB
Administrasi PKUB (Paket)
Terlaksananya Pengelolaan dan Pembinaan
Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan
Pendidikan Agama dan Keagamaan
(Kegiatan)
1. Tersedianya dana operasional FKUB
Operasional FKUB Tk.Provinsi (FKUB)
Pembinaan Administrasi Informasi Keagamaan dan Terlaksananya Pengembangan dan Pemeliharaan
Kehumasan
Infrastruktur Jaringan Online dan sewa jaringan
telekomunikasi satelit
Pembinaan Administrasi KORPRI
Terlaksananya Pengelolaan dan Pembinaan
Administrasi Korpri
Pembinaan Administrasi TEKNIS URUSAN HAJI Terlaksananya Pengelolaan dan Pembinaan
(ATASE)
Administrasi Atase Haji
Pembinaan Administrasi Kanwil
Terlaksananya Pembayaran Gaji, Uang makan, dan
Tunjangan serta Biaya pemeliharaan Sarana/Prasarana
dan Biaya Langganan Daya dan Jasa Kantor
Dep.Agama Daerah
1
2
Sekber FKUB Tk.Kab/Kota (Unit)
Kegiatan Pemulihan Pasca Konflik
(Kegiatan)
Infrastruktur Jaringan Online dan jaringan
telekomunikasi satelit (Kegiatan)
15
1
30
5
2
2
Pelaksanaan Pengelolaan dan Pembinaan
Administrasi Korpri (Paket)
Pelaksanaan Pengelolaan dan Pembinaan
Administrasi Atase Haji (Paket)
Gaji, Uang makan, dan Tunjangan serta
Pemeliharaan Sarana/Prasarana dan Biaya
Langganan Daya dan Jasa (Paket)
1
II.L.025.2
5
322,4
K)
145,5
K)
14,1
1
5
K)
36,1
1
5
K)
9.941,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
2
2.1
3
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
4
4.1
4.2
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur Negara Kementerian Agama
Penyediaan Sarana dan Prasarana Aparatur
Departemen Agama
Terlaksananya Penyediaan Sarana Aparatur
Sarana Aparatur (Paket)
1
5
K)
475,0
Terlaksananya Penyediaan Sarana Aparatur
Sarana Aparatur (Paket)
1
5
K)
475,0
76
415
K)
573,4
3
15
K)
192,4
76
464
K)
76,3
81
495
K)
76,3
85
519
K)
76,2
72
439
K)
76,2
66
404
K)
76,0
Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Menguatnya sistem pengendalian manajemen dan
sistem pengawasan internal Departemen Agama.
Aparatur Kementerian Agama
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Terlaksananya tata kelola dan manajemen pada Itjen
Lainnya Sekretariat Itjen
Pengawasan Fungsional Wilayah I
Terlaksananya Audit Kinerja dan Audit Khusus
Keuangan
Pengawasan Fungsional Wilayah II
Terlaksananya Audit Kinerja dan Audit Khusus
Keuangan
Pengawasan Fungsional Wilayah III
Terlaksananya Audit Kinerja dan Audit Khusus
Keuangan
Pengawasan Fungsional Wilayah IV
Terlaksananya Audit Kinerja dan Audit Khusus
Keuangan
Pengawasan Fungsional Wilayah V
Terlaksananya Audit Kinerja dan Audit Khusus
Keuangan
Program Bimbingan Masyarakat Islam
Meningkatnya pelayanan agama Islam
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Lainnya Sekretariat Ditjen Bimas Islam
Pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan
Syariah
Laporan Kinerja dan Laporan Keuangan
(Satker)
Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
pada Itjen (kegiatan)
Laporan Kinerja dan Laporan Keuangan
(Satker)
Laporan Kinerja dan Laporan Keuangan
(Satker)
Laporan Kinerja dan Laporan Keuangan
(Satker)
Laporan Kinerja dan Laporan Keuangan
(Satker)
Laporan Kinerja dan Laporan Keuangan
(Satker)
Pelayanan Nikah
Penyuluh Agama Islam Non PNS (Orang)
Pengelolaan Zakat (Provinsi)
Pengelolaan Wakaf (Provinsi)
Terlaksananya tata kelola dan manajemen Bimas IslamPerencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
Bimas Islam (kegiatan)
1.Tersedianya dana operasional KUA
Terselenggaranya Pelayanan Nikah (Unit)
II.L.025.3
5.025
74.821
33
33
3
5.025
5.025
74.821
33
33
15
5.025
6.860,7
K)
168,7
5.169,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
4.3
4.4
4.5
5
2.Terehabilitasinya KUA
3.Terlaksananya bantuan pemberdayaan lembaga
sosial keagamaan
Pengelolaan dan Pembinaan Penerangan Agama
Tersedianya Tunjangan Penyuluh Agama Islam Non
Islam
PNS/PPPN Islam
Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Zakat Terlaksananya pengelolaan zakat dan pembinaan
pemberdayaan lembaga-lembaga zakat
Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Wakaf Terlaksananya pengelolaan wakaf dan pembinaan
pemberdayaan lembaga-lembaga wakaf
Program Pendidikan Islam
Tercapainya Akses dan Mutu Pendidikan Islam
Kualitas Gedung KUA (Unit)
Lembaga Sosial Keagamaan (Paket)
Penyuluh Agama Islam Non PNS (Orang)
Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan
Zakat (Provinsi)
Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan
Wakaf (Provinsi)
APM MI
APK MI
APM MTs
APK MTs
APK MA
APK PTA
Rasio APM peserta didik perempuan:laki
laki pada MI
Rasio APM peserta didik perempuan:laki
laki pada MTs
Rasio APM peserta didik perempuan:laki
laki pada MA
Rasio APM peserta didik perempuan:laki
laki pada PTA
Terlaksananya tata kelola dan manajemen pendidikan Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
Islam
pendidikan Islam (kegiatan)
5.1
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Lainnya Sekretariat Ditjen Pendidikan Islam
5.2
Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah Ibtidaiyah Meningkatnya APM MI
APM MI
II.L.025.4
500
3
74.821
3.300
38
K)
K)
74.821
1.045,8
33
33
279,7
33
33
197,1
10,55%
13,44%
14,54%
19,32%
7,35%
2,89
>0,98
10,64%
13,66%
14,93%
21,41%
8,56%
3,50
1
150.005,8
>0,97
1
>0,8
1
1,12
1,04
3
15
10,55%
10,64%
K)
43.701,0
12.651,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
Meningkatnya APK MI
APK MI
Rasio APM peserta didik perempuan:laki
laki pada MI
Terlaksananya Rehab Ruang Kelas MI
Ruang Kelas MI yang direhab (Ruang)
Terlaksananya Bantuan Peningkatan Mutu Madrasah Mutu Madrasah MIN (Lokasi)
MI
Mutu Madrasah MIS (Lokasi)
Terlaksananya Pembangunan Perpustakaan MI
Perpustakaan MI (Ruang)
Terselenggaranya Ujian Nasional MI/MTs Bidang
Penyelenggaraan Ujian Nasional MI/MTs
Studi Keagamaan
Bidang Studi Keagamaan (Orang)
5.3
Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah
Tsanawiyah
Meningkatnya APM MTs
APM MTs
Meningkatnya APK MTs
APK MTs
Rasio APM peserta didik perempuan:laki
laki pada MTs
Terlaksananya Rehab Ruang Kelas MTs
Ruang Kelas MTs yang direhab (Ruang)
Terlaksananya Bantuan Peningkatan Mutu Madrasah Mutu Madrasah MTsN (Lokasi)
MTs
Mutu Madrasah MTsS (Lokasi)
Terlaksananya Pembangunan Laboratorium IPA di
Laboratorium IPA di MTS (Ruang)
MTS
Tersedianya Peralatan Laboratorium IPA di MTS
Peralatan Laboratorium IPA di MTS (Set)
5.4
Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah Aliyah
Terlaksananya Pembangunan RKB MTS
Meningkatnya APK MA
RKB MTS (Ruang)
APK MA
Rasio APK peserta didik perempuan:laki
laki pada MA
II.L.025.5
13,44%
>0,98
13,66%
1
2.165
80
8.805
580
K)
80
500
1.300.000
1.080
2.000
1.300.000
K)
K)
K)
14,54%
14,93%
19,32%
>0,97
21,41%
1
6.350
80
18.526
580
K)
80
500
1.080
2.000
K)
500
2.000
K)
950
7,35%
>0,8
5.702
8,56%
1
K)
K)
K)
6.341,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
Terlaksananya Rehab Ruang Kelas MA
Terlaksananya Pengembangan Mutu MA melalui
Kontrak Prestasi
Terlaksananya Pengembangan Pendidikan
Ketrampilan MA
Terlaksananya Bantuan Peningkatan Mutu Madrasah
MA
Ruang Kelas MA yang direhab (Ruang)
Mutu MA melalui Kontrak Prestasi (Lokasi)
Pendidikan Ketrampilan MA (Lokasi)
Mutu MAN (Lokasi)
Mutu MAS (Lokasi)
Terlaksananya Pengembangan MAN Insan Cendekia MAN Insan Cendekia (Lokasi)
5.5
Terlaksananya Pembangunan Madrasah Bertaraf
Internasional
Terselenggaranya Ujian Nasional MA Bidang Studi
Keagamaan
Terlaksananya Pembangunan USB MA
Terlaksananya Pembangunan RKB MA
Terlaksananya Pembangunan Laboratorium dan
Perpustakaan MA
Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Terlaksananya Sertifikasi Guru
Tenaga Kependidikan Madrasah
Terlaksananya Beasiswa guru Program S1
Terlaksananya Kualifikasi Guru Program S2
Terlaksananya Bantuan Peningkatan Kualifikasi Guru
Program S1
Terlaksananya Kualifikasi Guru melalui Dual Mode
Terlaksananya Beasiswa kompetensi ganda guru
dalam jabatan
Madrasah Bertaraf Internasional (Lokasi)
Penyelenggaraan Ujian Nasional MA
Bidang Studi Keagamaan (Orang)
USB MA (Unit)
RKB MA (Unit)
Laboratorium dan Perpustakaan MA (Unit)
2.121
48
10.021
288
K)
58
350
K)
113
565
K)
188
2
940
3
K)
46
K)
16
K)
270.000
270.000
243
500
450
503
2.500
2.250
K)
Guru yang tersertifikasi (Orang)
90.000
480.000
K)
Guru madrasah yang S1 (Guru)
Guru madrasah yang S2 (Guru)
Guru madrasah yang S1 (Guru)
3.500
2.000
10.800
21.000
12.000
57.000
K)
Kualifikasi Guru madrasah (Guru)
10.000
53.000
K)
2.800
14.000
K)
Beasiswa guru kompetensi ganda (Guru)
II.L.025.6
K)
K)
K)
K)
46.747,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
Terlaksananya Sertifikasi Guru dalam jabatan melalui Sertifikasi guru melalui beasiswa (Guru)
jalur pendidikan
Terlaksananya subsidi tunjangan fungsional Guru Non Tunjangan fungsional Guru Non - PNS
- PNS
(Orang) Sudah S1
Tunjangan fungsional Guru Non - PNS
Belum S1 (Orang)
Terlaksananaya Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Tunjangan Profesi Guru non PNS (Orang)
Non PNS
Terlaksananaya Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Tunjangan Profesi Guru PNS (Orang)
PNS
Terlaksananaya Pembayaran Tunjangan Khusus Guru Tunjangan Khusus Guru (Orang)
5.6
Rasio Guru Perempuan-Laki-laki yang bersertifikat
pendidik
Penyediaan Subsidi Pendidikan Madrasah Bermutu Tersedianya anggaran BOS MI dan MTs
rasio
Siswa MI, MTs penerima BOS (Siswa)
MI
- Kota
- Kabupaten
MTs
- Kota
- Kabupaten
Tersedianya Beasiswa Miskin MI
Tersedianya Beasiswa Miskin MTs
Tersedianya Beasiswa Miskin MA
- Kota
- Kabupaten
- Kota
- Kabupaten
Siswa Miskin MI Penerima Beasiswa
(Siswa)
Siswa Miskin MTs Penerima Beasiswa
(Siswa)
Siswa Miskin MA Penerima Beasiswa
(Siswa)
II.L.025.7
2.400
13.500
184.311
184.311
275.037
275.037
52.144
294.144
87.691
235.691
3.500
3.500
50%
K)
85%
6.184.150
6.595.965
3.364.009
3.588.025
494.245
2.869.764
2.820.141
527.158
3.060.867
3.007.940
355.239
2.464.902
640.000
378.895
2.629.045
640.000
540.000
540.000
320.000
320.000
23.780,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
5.7
5.8
5.9
Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan
Keagamaan Islam
Terlaksananya Operasional Penyelenggaraan Paket A
dan B
Terlaksananya Penyelenggaraan Program Wajar
Dikdas pada Pontren Syalafiyyah
Terselenggaranya Life Skills dan Short Course
Pendidikan Non Formal
Terselenggaranya Pembelajaran Paket C Pontren dan
Lembaga Pendidikan Keagamaan
Terlaksananya Pengelolaan dan Pembinaan
Pendidikan Agama dan Keagamaan
Penyelenggaraan Paket A dan B (Lembaga)
Penyelenggaraan PPS Program Wajar
Dikdas pada Pontren (Lembaga)
Life Skills dan Short Course Pendidikan
Non Formal (Lembaga)
Paket C pada Pontren dan Lembaga
Pendidikan Keagamaan (Lokasi)
Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan
(Lokasi)
Penyediaan Subsidi Pendidikan Agama Islam
Bermutu
Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Tinggi
Islam
928
1.160
8.027
8.027
100
125
300
350
34
34
610.366
651.011
a. BOS Siswa Diniyah Ula
a. BOS Siswa Diniyah Ula
191.794
204.566
- Kota
- Kabupaten
b. BOS Siswa Diniyah Wustha
- Kota
- Kabupaten
b. BOS Siswa Diniyah Wustha
11.599
180.195
418.572
12.371
192.195
446.445
- Kota
- Kabupaten
Meningkatnya APK PTA
- Kota
- Kabupaten
APK PTA
24.617
393.955
2,89
26.256
420.189
3,50
Rasio APK peserta didik perempuan:laki
laki pada PTA
Terlaksananaya Peningkatan Sarana Prasarana Perti Sarana Prasarana Pendidikan Tinggi
Termasuk Pasca Bencana
(Lembaga)
Terlaksananya Pengembangan Perpustakaan dan ICT Perpustakaan dan ICT (Unit)
Terlaksananya Penelitian pada PTAN
Lembaga Peneliti (Lembaga)
II.L.025.8
1,12
1,04
53
68
62
53
53
1.244,0
1.628,8
10.009,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
Terlaksananya Pembangunan Gedung PTAN
4
4
53
53
59.538
59.538
788,5
2.035
400
2.535
600
2.021,4
Profesi Dosen PNS (Orang)
Profesi Dosen Non PNS Guru Besar
(Orang)
Dosen PTAI yang S2 (Orang)
Dosen PTAI yang S3 on Going (Orang)
Dosen PTAI yang S3 Baru (Orang)
Terlaksananya Kualifikasi Dosen Program S2/S3
Dosen Program S2/S3 (Dosen)
Terlaksananya Percepatan Sertifikasi Dosen
Dosen yang tersertifikasi (Dosen)
Terlaksananya Peningkatan Kompetensi Dosen (short Dosen yang mengikuti Short Course (Orang)
course)
Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Agama
Terlaksananya Pengelolaan dan Pembinaan
Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan
Islam pada Sekolah
Pendidikan Agama dan Keagamaan
(Lokasi)
Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Terlaksananya Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Kualitas dan kesejahteraan Pendidik dan
Pengawas Pendidikan Agama Islam
Pendidik dan Pengawas Pendidikan Agama Islam
Pengawas (Provinsi)
3.864
430
13.864
430
600
200
250
1.250
4.000
100
2.900
450
1.000
6.250
17.000
400
34
34
Program Bimbingan Masyarakat Kristen
6.697
6.697
34
34
5.10
Penyediaan Subsidi Pendidikan Tinggi Islam
5.11
Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Dosen dan
Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi Islam
Terlaksananya Pengabdian Masyarakat Berbasis
Program
Tersedianya Beasiswa Mahasiswa Miskin
Terlaksananya Beasiswa S1 santri berprestasi
Tersedianya Tunjangan Profesi Dosen Non PNS
Gedung Pendidikan Tinggi Agama
(Lembaga)
Pengabdian Masyarakat Berbasis Program
(Lembaga)
Mahasiswa Miskin Penerima Beasiswa
(Orang)
Beasiswa S1 santri berprestasi (Orang)
Profesi Dosen Non PNS (Orang)
Tersedianya Tunjangan Profesi Dosen PNS
Tersedianya Tunjangan Profesi Dosen Non PNS Guru
Besar
Terlaksananya Beasiswa Dosen Program S2
Terlaksananya Beasiswa Dosen Program S3
5.12
5.13
6
Terselenggaranya urusan dan pendidikan agama
Kristen
Kinerja Penyuluh Agama Kristen Non PNS
(Orang)
Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan
(Lokasi)
II.L.025.9
33
33
K)
K)
K)
K)
K)
1.015,5
75,9
1.646,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
6.1
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Lainnya Sekretariat Ditjen Bimas Kristen
6.2
Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Kristen 1.Tersedianya Tunjangan Penyuluh Agama Kristen
Non PNS/PPPN
2.Terlaksananya bantuan pemberdayaan lembaga
sosial keagamaan
Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Kristen
1.Terlaksananya Pengelolaan dan Pembinaan
Pendidikan Agama dan Keagamaan
2.Terlaksananaya Peningkatan Sarana Prasarana Perti
Termasuk Pasca Bencana
3.Terlaksananya Pengembangan Perpustakaan dan
ICT
4.Terlaksananya Penelitian pada PTAN
5.Terlaksananya Pengabdian Masyarakat Berbasis
Program
Program Bimbingan Masyarakat Katolik
Terselenggaranya urusan dan pendidikan agama
Katolik
6.3
7
Terlaksananya tata kelola dan manajemen pendidikan Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
Kristen
pendidikan Kristen (kegiatan)
Kinerja Penyuluh Agama Kristen Non PNS
(Orang)
Lembaga Sosial Keagamaan (Paket)
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Lainnya Sekretariat Ditjen Bimas Katolik
7.2
Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Katolik 1. Tersedianya Tunjangan Penyuluh Agama Katolik
Non PNS/PPPN
2. Terlaksananya bantuan pemberdayaan lembaga
sosial keagamaan
15
6.697
6.697
1
15
Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan
(Lokasi)
Sarana Prasarana Pendidikan Tinggi
(Lembaga)
Perpustakaan dan ICT (Lembaga)
34
34
7
7
4
6
Lembaga Peneliti (Lembaga)
Pengabdian Masyarakat Berbasis Program
(Lembaga)
Penyuluh Agama Katolik Non PNS (Orang)
6
6
6
6
4.406
4.405
34
34
Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan
(Lokasi)
Terlaksananya tata kelola dan manajemen pendidikan Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
pendidikan Katolik (kegiatan)
Katolik
7.1
3
Penyuluh Agama Katolik Non PNS (Orang)
Lembaga Sosial Keagamaan (Paket)
II.L.025.10
3
15
4.406
4.406
1
10
K)
93,1
248,7
K)
1.304,3
K)
790,0
K)
71,8
182,9
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
7.3
8
8.1
8.2
8.3
9
Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Katolik
Program Bimbingan Masyarakat Hindu
1. Terlaksananya Pengelolaan dan Pembinaan
Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan
Pendidikan Agama dan Keagamaan
(Lokasi)
2. Terlaksananaya Peningkatan Sarana Prasarana Perti Sarana Prasarana Pendidikan Tinggi
Termasuk Pasca Bencana
(Lembaga)
Terselenggaranya urusan dan pendidikan agama HinduPenyuluh Agama Hindu Non PNS (Orang)
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Terlaksananya tata kelola dan manajemen Bimas
Lainnya Sekretariat Ditjen Bimas Hindu
Hindu
Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Hindu 1. Tersedianya Tunjangan Penyuluh Agama Hindu
Non PNS/PPPN
2. Terlaksananya bantuan pemberdayaan lembaga
sosial keagamaan
Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Hindu
1. Terlaksananya Pengelolaan dan Pembinaan
Pendidikan Agama dan Keagamaan
2. Terlaksananaya Peningkatan Sarana Prasarana Perti
Termasuk Pasca Bencana
3. Terlaksananya Pengembangan Perpustakaan dan
ICT
4. Terlaksananya Penelitian pada PTAN
5. Terlaksananya Pengabdian Masyarakat Berbasis
Program
Program Penyelenggaraan, Pembinaan dan
Terlaksananya Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang
tertib dan lancar
Pengelolaan Haji dan Umrah
Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan
(Lokasi)
Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
Bimas Hindu (kegiatan)
Penyuluh Agama Hindu Non PNS (Orang)
34
34
1
1
3.088
3.088
34
34
3
15
3.088
3.088
1
10
Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan
(Lokasi)
Sarana Prasarana Pendidikan Tinggi
(lembaga)
Perpustakaan dan ICT (lembaga)
34
34
3
3
2
3
Lembaga Peneliti (lembaga)
Pengabdian Masyarakat Berbasis Program
(lembaga)
Pelaksanaan Ibadah Haji serta Pengawasan
Haji yang Tertib dan Lancar (Jamaah)
3
3
3
3
210.000
1.050.000
Lembaga Sosial Keagamaan (Paket)
II.L.025.11
535,3
1.003,8
K)
40,7
144,7
K)
818,4
K)
1.117,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
9.1
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Terlaksananya tata kelola dan manajemen
Lainnya Setditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Penyelenggaraan Haji dan Umrah
Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
Penyelenggaraan Haji dan Umrah (kegiatan)
9.2
Pembinaan Haji dan Umrah
9.3
Pelayanan Haji dan Umrah
9.4
Pengelolaan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji
dan Umrah
Terlaksananya Pengelolaan biaya penyelenggaraan
Ibadah Haji dan Umrah
10
Program Bimbingan Masyarakat Budha
Terselenggaranya urusan dan pendidikan agama
Budha
Terlaksananya Pembinaan Ibadah Haji dan Umrah
Pelaksanaan Pembinaan Ibadah Haji dan
Umrah (Provinsi)
Terlaksananya Pelayanan Ibadah Haji dan Umrah serta Pelaksanaan Ibadah Haji serta Pengawasan
Pengawasan Haji
Haji yang Tertib dan Lancar (Jamaah)
Pelaksanaan Pengelolaan biaya
penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah
(kegiatan)
Penyuluh Agama Buddha Non PNS (orang)
Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan
(lokasi)
Terlaksananya tata kelola dan manajemen pendidikan Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
pendidikan Agama Budha (kegiatan)
Agama Budha
10.1
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Lainnya Sekretariat Ditjen Bimas Buddha
10.2
Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan dan Urusan 1. Terlaksananya Pengelolaan dan Pembinaan
Agama Budha
Pendidikan Agama dan Keagamaan
2. Tersedianya Tunjangan Penyuluh Agama Buddha
Non PNS/PPPN
3. Terlaksananya bantuan pemberdayaan lembaga
sosial keagamaan
4. Tersedianya Beasiswa Mahasiswa Miskin
Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan
(lokasi)
Penyuluh Agama Buddha Non PNS (orang)
Lembaga Sosial Keagamaan (Paket)
Mahasiswa Miskin Penerima Beasiswa
(orang)
5. Terlaksananaya Peningkatan Sarana Prasarana Perti Sarana Prasarana Pendidikan Tinggi
Termasuk Pasca Bencana
(lembaga)
II.L.025.12
3
33
210.000
34
15
33
1.050.000
1.498
34
34
15
34
34
1.498
1.498
1
9
503
503
2
2
98,1
170,5
K)
34
1.498
3
K)
775,4
73,5
561,2
K)
99,7
461,5
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
11
Program Penelitian dan Pengembangan Serta
Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama
11.1
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Lainnya Sekretariat Badan Litbang dan Diklat
11.2
11.4
Penelitian dan Pengembangan Kehidupan
Keagamaan
Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama
dan Keagamaan
Penelitian dan Pengembangan Lektur Keagamaan
11.5
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Administrasi
11.3
11.6
11.7
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis
Keagamaan
Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran
6. Terlaksananya Pengembangan Perpustakaan dan
ICT
7. Terlaksananya Penelitian pada PTAN
8. Terlaksananya Pengabdian Masyarakat Berbasis
Program
Terlaksananya penyelenggaraan Penelitian dan
Pengembangan serta Pendidikan dan Pelatihan
Departemen Agama
Perpustakaan dan ICT (lembaga)
1
1
Lembaga Peneliti (lembaga)
Pengabdian Masyarakat Berbasis Program
(lembaga)
Penelitian dan Pengembangan Agama
(kegiatan)
1
1
1
1
Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
Agama dan Keagamaan (kegiatan)
Diklat Struktural dan Diklat Fungsional
(kegiatan)
Terlaksananya tata kelola dan manajemen Litbang dan Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
Diklat
Litbang dan Diklat (kegiatan)
Terlaksananya Penelitian dan Pengembangan Lektur Lektur Kehidupan Keagamaan (kegiatan)
kehidupan Keagamaan
Terlaksananya Penelitian dan Pengembangan Lektur Lektur Pendidikan Agama dan Keagamaan
Pendidikan Agama dan Keagamaan
(kegiatan)
Terlaksananya Penelitian dan Pengembangan Lektur Lektur Keagamaan (kegiatan)
Keagamaan
Terlaksananya Diklat Struktural dan Diklat Fungsional Diklat Struktural dan Diklat Fungsional
(kegiatan)
Terlaksananya Diklat Struktural dan Diklat Fungsional Diklat Struktural dan Diklat Fungsional
(kegiatan)
Terlaksananya Pentashihan Mushaf Al-Quran
Pentashihan AlQuran (kegiatan)
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN AGAMA 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.025.13
53
K)
55
K)
22
118
K)
3
15
K)
678,6
3
23
K)
194,9
10
59
K)
115,0
6
38
K)
169,2
10
57
K)
808,7
71
K)
692,1
30
K)
84,6
9
10
12
2
2.743,0
178.547,4
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
I
PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI
TENAGA KERJA DAN PRODUKTIVITAS
1.
Pengembangan Standar Kompetensi Kerja dan
Program Pelatihan
4.059,9
Tersusunnya standar kompetensi kerja nasional
yang sesuai dengan kebutuhan pengguna sektor
industri manufaktur dan sektor non-industri
manufaktur.
Peta kompetensi industri sesuai kebutuhan pengguna;
Jumlah Asosiaso profesi yang terlibat penyusunan SKKNI -
Survey dan
pemetaan sektor
manufaktur dan non
manufaktur
40% asosiasi profesi
Jumlah penetapan SKKNI sesuai peta kompetensi industri
50% SKKNI
Jumlah Penetapan SKKNI sesuai peta kompetensi non
manufaktur termasuk jasa logistik
Jumlah ketetapan SKKNI yang diterapkan oleh diklat
profesi;
Tersusunnya harmonisasi peraturan tentang sertifikasi
kompetensi tenaga kerja.
-
K)
30% SKKNI
-
40% SKKNI
peraturan kerangka
kualifikasi nasional
peraturan kerangka
kualifikasi nasional
K)
Jumlah penetapan standar kompetensi dalam kerangka
MRA
Jumlah program pelatihan berbasis kompetensi
II.L.026.1
50
6
K)
500
K)
458,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
Terlaksananya pelatihan berbasis kompetensi
2.
3.
Pelatihan Kewirausahaan
Terlaksananya pelatihan calon wirausaha baru
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan, Sarana dan Diterapkannya tata kelola manajemen yang baik
Pemberdayaan Kelembagaan Pelatihan dan
oleh lembaga pelatihan berbasis kompetensi
Produktivitas
Jumlah tenaga kerja yang mendapat pelatihan berbasis
kompetensi
Jumlah calon wirausaha baru yang dilatih
25.000
370.000
K)
40.000
K)
417,5
696,7
Tersusunnya standar baku yang memenuhi kriteria sebagai
lembaga pelatihan berbasis kompetensi
Rancangan standar baku
Penetapan standar
baku dan sosialisasi
di 33 provinsi
K)
Tersusunnya panduan tata pengelolaan dan pengembangan
manajemen lembaga pelatihan
Pedoman manajemen
lembaga pelatihan yang
berlaku secara nasional
Pedoman
manajemen lembaga
pelatihan dan
sosialisasi di 33
provinsi
K)
65
K)
65
K)
11
43
K)
3
8
4
40
40
20
11
11
120
65
K)
Jumlah lembaga pelatihan kerja yang menerapkan pedoman
tata pengelolaan dan pengembangan manajemen lembaga
pelatihan
Jumlah pemerintah daerah yang melaksanakan komitmen
40
kesepakatan dan kesepahaman untuk pengembangan
lembaga pelatihan berbasis kompetensi
Jumlah BLK yang menyelenggarakan pelatihan berbasis
kompetensi;
Jumlah BLK yang menerapkan ISO
Jumlah BLK yang diakreditasi sebagai TUK
Jumlah BLK yang diakreditasi sebagai BLU
Jumlah lembaga pelatihan yang terakreditasi
Jumlah BLK yang ditingkatkan kualitasnya
II.L.026.2
K)
K)
K)
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
4
5
6
Peningkatan Penyelenggaraan Pemagangan
Dalam dan Luar Negeri
Peningkatan Kompetensi Instruktur dan Tenaga
Kepelatihan
Pengembangan dan Peningkatan Produktivitas
II
PROGRAM PENEMPATAN DAN
PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
1
Peningkatan Perlindungan Pekerja Migran
Melalui Perbaikan Regulasi
Terselenggaranya pelatihan melalui pemagangan
bersertifikat kompetensi yang berbasis pengguna
di dalam dan luar negeri
Meningkatnya kompetensi instruktur dan tenaga
kepelatihan
Meningkatnya produktivitas tenaga kerja dan
perusahaan
Jumlah peserta yang mengikuti pemagangan di perusahaan
10.000
50.000
K)
K)
Jumlah peserta pemagangan yang mendapat sertifikat
kompetensi
Jumlah instruktur pelatihan berbasis kompetensi yang
memiliki sertifikat
2.500
22.500
% instruktur berbasis
kompetensi naik 30%
% instruktur
berbasis kompetensi
naik 60%
Jumlah manajer BLK berbasis kompetensi yang dilatih
20% manajer BLK
100% manajer BLK
K)
Jumlah Tenaga kerja yang ditingkatkan produktivitasnya
47.500
K)
Jumlah Kabupaten/kota yang melaksanakan pengukuran
produktivitas
110 kab/kota
247,6
209,5
163,4
3.267,6
Tersedianya regulasi yang melindungi pekerja
migran.
Ratifikasi konvensi buruh migran dan keluarganya
Penyiapan ratifikasi
konvensi buruh migran
Amandemen UU 39/2004;
Persiapan amandemen UU Amandemen UU
K)
100% peraturan
turunan tersusun
K)
K)
Persentase peraturan turunan amandemen UU
Ratifikasi konvensi
buruh migran
Jumlah perjanjian penempatan MoU dengan negara tujuan
10 MOU
17 MOU
%Calon pekerja migran yang terlayani dan tercatat pada
dinas tenaga kerja provinsi dan kabupaten
100% calon pekerja
migran terlayani
100% calon pekerja
migran terlayani
Tersedianya sistem komputerisasi Tenaga Kerja Luar
Negeri (Sisko TKLN)
Jumlah atase ketenagakerjaan yang memberi perlindungan
pekerja migran
14 embarkasi
14 embarkasi
13 Atase
13 Atase
II.L.026.3
488,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2
Pengembangan dan Peningkatan Perluasan
Kesempatan Kerja
Tersedianya peluang kerja produktif di berbagai
bidang usaha produktif
24.000 orang, 231
Kab/Kota
384.000 Orang; 360
Kab/kota
K)
856,7
Jumlah wirausaha baru yang tercipta
5.396 Orang, 270 Paket
45.000 Orang
K)
763,8
7000 Orang
Pendamping
wirausaha
6.400 Orang TKS
K)
Jumlah pendamping wirausaha baru
Jumlah Tenaga Kerja Sukarela yang melakukan
1.000 Orang TKS
pendampingan dalam Program perluasan Kesempatan Kerja
3
Peningkatan Pengembangan Pasar Kerja
Terbangunnya layanan sistem informasi pasar
kerja.
2014
(a) Jumlah penganggur yang memperoleh pekerjaan
sementara; (b) Jumlah kabupaten/kota yang
menyelenggarakan program pengurangan pengangguran
sementara
Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan sinergi
program APBN untuk perluasan kesempatan kerja
231 Kab / Kota
200 Kab/ Kota
Adanya sistem informasi pasar kerja on-line
a. Electronic form
Sistem Informasi
Pasar kerja online
Operasional dan
pemeliharaan
b. Document
management
c. Job order management
d. Recruitment
management
II.L.026.4
K)
K)
269,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
e. Selection management
f. Security
g. Interoperability
h. Placement
management
i. Campaign
management
Terwujudnya pusat-pusat pelayanan informasi
pasar kerja berkualitas yang dibutuhkan oleh
pencari kerja dan pengguna tenaga kerja.
j. Operasional
33 Provinsi
Jumlah pusat layanan informasi pasar kerja tingkat provinsi 6 Provinsi menerapkan
dan kabupaten/kota yang terhubung dengan sistem dengan model bisnis layanan IPK menerapkan model
bisnis layanan IPK
sistem bursa kerja on-line dan menerapkan standar layanan
sesuai ”model bisnis layanan” yang baik
20 Kab/Kota menerapkan 60 Kab/Kota
model bisnis layanan IPK menerapkan model
bisnis layanan IPK
Tersedianya infrastruktur SIM pasar kerja (33 provinsi, 200 server, network, koneksi
kab/kota)
internet
server, network,
koneksi internet
Tersedianya infrastruktur SIM pasar kerja (33 provinsi, 200
kab/kota)
Jumlah pencari kerja yang memanfaatkan jasa pusat layanan
informasi pasar kerja
Jumlah bursa kerja yang memenuhi standar pelayanan
umum
Koneksi internet
II.L.026.5
Server, network, koneksi
internet
100.000
1.500.000
33 provinsi, 146 Kab/kota 33 provinsi, 456
Kab/Kota
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
III
PROGRAM PENINGKATAN PEMBINAAN
DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
1
Penyempurnaan Peraturan Ketenagakerjaan
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
1.346,5
Tersusunnya Peraturan yang dapat mendorong
penciptaan kesempatan kerja dan memperkuat
lembaga HI
Tersusunnya peraturan bidang HI yang meliputi pengaturan Naskah akademik
ttg kompensasi & penetapan PHK, Hubungan kerja
(PKWT&Outsourcing), pengupahan (UM, KHLm,upah
selama skorsing), perlindungan pekerja, mogok kerja
Amandemen, UU,
Peraturan
pelaksanaan,
Sosialisasi,
konsolidasi
K)
Tersusunnya peraturan tentang organisasi pekerja/buruh
Amandemen, UU,
Peraturan
pelaksanaan,
Sosialisasi,
konsolidasi
K)
Tersusunnya peraturan tentang penyelesaian perselisihan HI
Amandemen, UU,
Peraturan
pelaksanaan,
Sosialisasi,
konsolidasi
K)
4 rancangan naskah
K)
5,0
Inventarisasi Perda
HI & assessment,
Sosialisasi dan
konsolidasi dengan
Pemda
K)
145,0
Terbangunnya kebijakan ketenagakerjaan pusat
Harmonisasi kebijakan jaminan sosial
dengan kebijakan/peraturan daerah secara sinergis
Selarasnya peraturan bidang HI
II.L.026.6
Inventarisasi perda HI
182,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
1
Pengelolaan Kelembagaan dan Pemasyarakatan
Hubungan Industrial
IV
PROGRAM PERLINDUNGAN TENAGA
KERJA DAN PENGEMBANGAN SISTEM
PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
1
Peningkatan Perlindungan Pekerja Perempuan
dan Penghapusan Pekerja Anak
Tercapainya kesepakatan dalam hubungan kerja.
Tersusunnya mekanisme perundingan secara bipartit,
pencatatan, keterwakilan dan verifikasi SP/SB
2 naskah
4 naskah
K)
Jumlah lembaga kerjasama (LKS) bipartit di perusahaan
naik 5%
% LKS Bipartit di
perusahaan naik
20% dari 2010
K)
Jumlah perwakilan pekerja, SP/SB dan pengusaha yang
mendapat pendidikan teknik bernegosiasi
Jumlah pembentukan LKS tripartit kabupaten/kota
Jumlah anggota LKS bipartit dan tripartit yang
diberdayakan
Jumlah SDM yang memahami Hl
Tersusunnya SKKNI ahli HI
500
5.000
K)
49 LKS
160 LKS
242 LKS
1800 LKS
K)
3000
Inventarisasi kompetensi
30.000
Inventarisasi
kompetensi,
pemetaan dan
penerapan SKKNI
AHI
K)
368,5
K)
1.000,8
Memfasilitasi pekerja anak untuk kembali ke
dunia pendidikan atau memperoleh pelatihan
keterampilan
Berkurangnya jumlah anak yang bekerja pada
bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak
Meningkatnya perlindungan kepada pekerja
perempuan
Jumlah pekerja anak yang ditarik dari BPTA
3.000
28.200
Persentase pekerja anak yang ditarik dari BPTA yang
dikembalikan ke dunia pendidikan dan/atau memperoleh
pelatihan keterampilan
Persentase perusahaan yang memenuhi norma kerja
perempuan dan anak
100%
100%
10%
40%
II.L.026.7
K)
212,0
58,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
Tersedianya kebijakan dalam upaya perlindungan pekerja
perempuan dan anak
2
Peningkatan Penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Diterapkannya manajemen dan standar K3.
Jumlah pengawas ketenagakerjaan dalam pengawasan
norma kerja perempuan dan anak yang ditingkatkan
kapasitasnya
Jumlah perusahaan yang menerapkan manajemen K3
Menurunnya jumlah kecelakaan dan penyakit
akibat kerja
Jumlah tenaga pengawas yang memenuhi standar
kompetensi.
Draft RPP
Penanggulangan Anak
yang Bekerja di Luar
Hubungan Kerja
PP Penanggulangan
Anak yang Bekerja
di Luar Hubungan
Kerja dan aturan
pelaksanaan
K)
Pedoman Pengawasan
Norma Kerja Perempuan
Pedoman
Pengawasan Norma
Kerja Perempuan
dan Sosialisasi
K)
120
990
K)
% perusahaan naik 10%
% perusahaan naik
50% dari 2010
20% tenaga pengawas K3 65 % tenaga
bersertifikat kompetensi pengawas K3
bersertifikat
kompetensi
Persentase tenaga pengawas yang ditingkatkan kapasitasnya
100% tenaga
pengawas
ditingkatkan
kapasitasnya
II.L.026.8
460,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
V
VI
VII
VIII
a.
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN
PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA
DEPNEKERTRANS
PROGRAM PENGAWASAN DAN
PENINGKATAN AKUNTABILITAS
APARATUR DEPNAKERTRANS
PROGRAM PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN DEPNAKERTRANS
PROGRAM PENGEMBANGAN
MASYARAKAT DAN KAWASAN
TRANSMIGRASI
Dukungan Teknis dan Manajemen Ditjen
■ Tersedianya dukungan manajemen dan teknis
P2MKT
terhadap pelaksanaan pengembangan masyarakat
transmigrasi dan kawasan transmigrasi
(Pembangunan Perdesaan di Wilayah Strategis)
1.423,3
228,7
286,7
3.399,6
■ Tersusunnya Program dan Anggaran Satuan Kerja 170 Pkt
(Pusat, Provinsi dan Kabupaten)
873 Pkt
K)
■ Terwujudnya pelaksana Anggaran dan Pelaporan 12 Pkt
berbasis Kinerja secara optimal sesuai dengan
ketentuan APBN
■ Tersedianya sarana dan prasara-na kerja pada 6
12 Pkt
Satuan Kerja sesuai kebutuhan organisasi
■ Meningkatnya kompetensi pegawai sebanyak 490 450 org
orang yang sesuai dengan kebutuhan organisasi
60 Pkt
K)
60 Pkt
K)
2.410 org
K)
60 Pkt
K)
■ Tersedianya bahan rumusan Norma, Standar,
Kriteria dan Prosedur (NSPK)
II.L.026.9
12 Pkt
259,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
b.
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
dan Masyarakat di Kawasan Transmigrasi
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
10
127 Lembaga
K)
■ Jumlah aparat yang memiliki kapasitas
pengelolaan dan pelayanan di Kawasan Transmigrasi
144 kimtrans
743 kimtrans
K)
■ Meningkatnya kapasitas sumber daya
manusia dalam proses pengembangan di
kawasan transmigrasi (Pembangunan
Perdesaan di Daerah Tertinggal)
■ Jumlah fasilitasi kegiatan yang dilakukan;
■ Jumlah pelatihan dan pendampingan yang
diberikan
12 bln
12 kali
60 bln
60 kali
K)
■ Meningkatnya peran serta lintas sector,
swasta dan masyarakat di kawasan
transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di
Daerah Tertinggal)
■ Terciptanya peningkatan kualitas dasar
masyarakat di Kawasan Transmigrasi
(Pembangunan Perdesaan di Daerah
Tertinggal)
■
■
■
Jumlah lintas sector yang berperan
Jumlah swasta / investor yang berperan
Jumlah masyarakat transmigrasi yang berperan
5 LS
9
34.861 Kel
36 LS
59
197.550 Kel
K)
■
■
■
■
Bantuan Pangan
Bantuan Pendidikan
Bantuan Kesehatan
Pelayanan Mental spiritual
13.876 Kel
27.925 Kel
36.861 Kel
131
Kel
3 kali
87.433 Kel
165.904 Kel
200.052 Kel
735 Kel
K)
12 kali
K)
■ Meningkatnya penguatan kelemba-gaan
perdesaan di permukiman transmigrasi
(Pembangunan Perdesaan di Daerah
Tertinggal)
■
■ Meningkatnya kapasitas aparat dalam
pengelolaan dan pelayanan bagi masyarakat di
kawasan transmigrasi (Pembangunan
Perdesaan di Daerah Tertinggal)
■ Meningkatnya partisipasi masyarakat
dalam pengembangan masyarakat dan
kawasan transmigrasi (Pengembangan
Ekonomi Lokal dan Daerah di Daerah
Tertinggal)
Jumlah kelembagaan masyarakat yang mandiri
■ Jumlah pelatihan /Bintek/ Diseminasi/ studi
Banding mengenai pengembangan ekonomi lokal dan
daerah untuk aparatur pengelola kawasan transmigrasi
II.L.026.10
K)
K)
K)
K)
K)
K)
1.107,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
■ Terlaksananya pelatihan BDS bagi
masyarakat dan pengusaha lokal/ daerah di
kawasan transmigrasi (Pengembangan
Ekonomi Lokal dan Daerah di Daerah
Tertinggal)
■ Jumlah pelatihan BDS bagi masyarakat dan
pengusaha lokal/daerah di kawasan transmigrasi
3 kali
17 kali
K)
■ Terbentuknya forum lintas stakeholder
terkait perencanaan dan penga-nggaran
program/ kegiatan pengembangan ekonomi
lokal dan daerah di kawasan transmigrasi
(Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah
di Daerah Tertinggal)
■
5
43
K)
■
% jumlah stakeholder non pemerintah yang
terlibat di dalam forum lintas stakeholder.
20%
50%
■ Meningkatnya penguatan kelem-bagaan
perdesaan di permukiman transmigrasi
(Pembangunan Perdesaan di Daerah
Perbatasan)
■ Meningkatnya kapasitas aparat dalam
pengelolaan dan pelayanan bagi masyarakat di
kawasan transmigrasi (Pembangunan
Perdesaan di Daerah Perbatasan)
■
10 lembaga
28 lembaga
K)
■ Jumlah aparat yang memiliki kapasitas
pengelolaan dan pelayanan di Kawasan Transmigrasi
26
kimtrans
107 kimtrans
K)
■ Meningkatnya kapasitas sumber daya
manusia dalam proses pengembangan di
kawasan transmigrasi (Pemba-ngunan
Perdesaan di Daerah Perbatasan)
■ Meningkatnya peran serta lintas sector,
swasta dan masyarakat di kawasan
transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di
Daerah Perbatasan)
■ Terciptanya pe-ningkatan kualitas dasar
masyarakat di Kawasan Transmigrasi
(Pembangunan Perdesaan di Daerah
Perbatasan)
■
Jumlah fasilitasi kegiatan yang dilakukan;
12 bln
60 bln
K)
■ Jumlah pelatihan dan pendampingan yang
diberikan
■ Jumlah lintas sector yg berperan
■ Jumlah swasta / investor yang berperan
■ Jumlah masyarakat transmigrasi yang berperan
12 bln
60 bln
K)
1 LS
2
41.013 Kel
33 LS
10
226.652 Kel
K)
■
■
■
■
2.449 Kel
4.928 Kel
4.152 Kel
23 Kel
12.718 Kel
23.456 Kel
26.591 Kel
105 Kel
K)
Jumlah forum lintas stakeholder yang aktif.
Jumlah kelembagaan masyarakat yang mandiri
Bantuan Pangan
Bantuan Pendidikan
Bantuan Kesehatan
Pelayanan Mental spiritual
II.L.026.11
K)
K)
K)
K)
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
■ Meningkatnya partisipasi masyarakat
dalam pengembangan masyarakat dan
kawasan transmigrasi (Pengembangan
Ekonomi Lokal dan Daerah di Daerah
Perbatasan)
■ Jumlah pelatihan /Bintek/ Diseminasi/ studi
Banding mengenai pengembangan ekonomi lokal dan
daerah untuk aparatur pengelola kawasan transmigrasi
1 kali
5 kali
K)
■ Terlaksananya pelatihan BDS bagi
masyarakat dan pengusaha lokal/ daerah di
kawasan transmigrasi (Pengembangan
Ekonomi Lokal dan Daerah di Daerah
Perbatasan)
■ Jumlah pelatihan BDS bagi masyarakat dan
pengusaha lokal/daerah di kawasan transmigrasi
1 kali
5 kali
K)
■ Terbentuknya forum lintas stakeholder
terkait perencanaan dan pengangga-ran
program/ kegiatan pengembangan ekonomi
lokal dan daerah di kawasan transmigrasi
(Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah
di Daerah Perbatasan)
■
1
11
K)
■
% jumlah stakeholder non pemerintah yang
terlibat di dalam forum lintas stakeholder.
20%
50%
■
Meningkatnya penguatan kelembaga-an
perdesaan di permukiman transmigrasi
(Pembangunan Perdesaan di Wilayah
Strategis)
■
6
lembaga
43 lembaga
K)
■
Meningkatnya kapasitas aparat dalam
pengelolaan dan pelayanan bagi masyarakat di
kawasan transmigrasi (Pembangunan
Perdesaan di Wilayah Strategis)
■
Jumlah aparat yang memiliki kapasitas
pengelolaan dan pelayanan di Kawasan Transmigrasi
77
UPT
385 UPT
K)
■
Meningkatnya kapasitas sumber daya
manusia dalam proses pengembangan di
kawasan transmigrasi (Pembangunan
Perdesaan di Wilayah Strategis)
■
Jumlah pelatihan dan pendampingan yang
diberikan
12 kali
60 kali
K)
Jumlah forum lintas stakeholder yang aktif.
Jumlah kelembagaan masyarakat yang mandiri
II.L.026.12
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
■
Meningkatnya peran serta lintas sector,
swasta dan masyarakat di kawasan
transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di
Wilayah Strategis)
■
Terciptanya peningkatan kualitas dasar
masyarakat di Kawasan Transmigrasi
(Pembangunan Perdesaan di Wilayah
Strategis)
■
■
■
Jumlah lintas sector yang berperan
Jumlah swasta / investor yang berperan
Jumlah masyarakat transmigrasi yang berperan
6 Ls
11
10.254 Kel
43 Ls
69
56.666 Kel
K)
■
■
■
■
Bantuan Pangan
Bantuan Pendidikan
Bantuan Kesehatan
Pelayanan Mental spiritual
4.082 Kel
8.214 Kel
10.254 Kel
35 Kel
24.964 Kel
47.420 Kel
56.666 Kel
207 Kel
K)
K)
K)
K)
K)
K)
■ Meningktanya partisipasi masyarakat
dalam pengembangan masyarakat dan
kawasan transmigrasi (Pengembangan
Ekonomi Lokal dan Daerah di Wilayah
Strategis)
■ Jumlah pelatihan /Bintek/ Diseminasi/ studi
Banding mengenai pengembangan ekonomi lokal dan
daerah untuk aparatur pengelola kawasan transmigrasi
1 Kali
5 kali
K)
■ Terlaksananya pelatihan BDS bagi
masyarakat dan pengusaha lokal/daerah di
kawasan transmigrasi (Pengembangan
Ekonomi Lokal dan Daerah di Wilayah
Strategis)
■ Jumlah pelatihan BDS bagi masyarakat dan
pengusaha lokal/daerah di kawasan transmigrasi
1 Kali
5 kali
K)
■ Terbentuknya forum lintas stakeholder
terkait perencanaan dan penganggaran
program/ kegiatan pengembangan ekonomi
lokal dan daerah di kawasan transmigrasi
(Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah
di Wilayah Strategis)
■
2 Forum
11 Forum
K)
20%
50%
Jumlah forum lintas stakeholder yang aktif.
■
% jumlah stakeholder non pemerintah yang
terlibat di dalam forum lintas stakeholder.
II.L.026.13
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
c.
Perencanaan Teknis Pengembangan Masyarakat ■ Meningkatnya kualitas dan kese-suaian
dan Kawasan Transmigrasi
perencanaan teknis pe-ngembangan masyarakat
dan kawasan transmigrasi (Pembangunan
■ Pengembangan Masyarakat dan Kawasan
Transmigrasi dan regu-lasi yang mendukung
pengembangan kawasan transmigrasi sebagai
kawasan Perkotaan Baru (Pengembangan
Ekonomi Lokal dan Daerah di Daerah
Tertinggal)
■
Meningkatnya kualitas dan kesesuaian
perencanaan teknis pengembangan
masyarakat dan kawasan transmigrasi
(Pembangunan Perdesaan di Daerah
Perbatasan)
■
Jumlah sosialisasi perencanaan pengembangan
masyarakat dan kawasan transmigrasi
7 prov
16 prov
■
Rencana Teknis Pembinaan Permukiman
Transmigrasi
■
Rencana Teknis Pengembangan Masyarakat di
Kawasan Transmigrasi
■
Rencana Teknis Pengembangan Kawasan
Transmigrasi
■ Jumlah MasterPlan, ActionPlan, dan Business
Plan Wilayah Pembangunan Transmigrasi (WPT)
10
kimtrans
6 Kws
114 kimtrans
K)
23 Kws
K)
5 Kws
23 Kws
K)
1 Kws
5 Kws
K)
■ Prosentase MasterPlan, Action Plan, dan Business 100%
Plan Wilayah Pembangunan Transmigrasi (WPT) yang
disahkan.
■ Jumlah SDM Aparatur yang mampu mengelola
70 org
kawasan perkotaan baru/KTM
■ Jumlah sosialisasi perencanaan pengembangan
1 prov
masyarakat dan kawasan transmigrasi
100%
■ Rencana Teknis Pembinaan Permukiman
Transmigrasi
■ Rencana Teknis Pengembangan Masyarakat di
Kawasan Transmigrasi
■ Rencana Teknis Pengembangan Kawasan
Transmigrasi
II.L.026.14
133,7
545 org
K)
10 prov
K)
2
kimtrans
1 Kws
16 kimtrans
K)
3 Kws
K)
1 Kws
3 Kws
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
■ Pengembangan Masyarakat dan Kawasan
Transmigrasi dan regulasi yang mendukung
pengembangan kawasan transmigrasi sebagai
kawasan Perkotaan Baru (Pengembangan
Ekonomi Lokal dan Daerah di Daerah
Perbatasan)
■ Meningkatnya kualitas dan kesesuaian
perencanaan teknis pengembangan
masyarakat dan kawasan transmigrasi di
kawasan transmigrasi (Pembangunan
Perdesaan di Wilayah Strategis)
d.
Pengembangan Usaha di kawasan transmigrasi
■ Jumlah MasterPlan, ActionPlan, dan Business
Plan Wilayah Pembangunan Transmigrasi (WPT)
1 Kws
■ Prosentase MasterPlan, Action Plan, dan Business 100,00%
Plan Wilayah Pembangunan Transmigrasi (WPT) yang
disahkan.
15 org
■ Jumlah SDM Aparatur yang mampu mengelola
kawasan perkotaan baru/KTM
■ Jumlah sosialisasi perencanaan pengembangan
2 kali
masyarakat dan kawasan transmigrasi
5 Kws
K)
100,00%
65 org
K)
10 kali
K)
■ Rencana Teknis Pembinaan Permukiman
Transmigrasi
■ Rencana Teknis Pengembangan Masyarakat di
Kawasan Transmigrasi
■ Rencana Teknis Pengembangan Kawasan
Transmigrasi
■ jumlah lahan produktif di permukiman/kawasan
transmigrasi
3 kimtrans
26 kimtrans
K)
1 Kws
5 Kws
K)
2 Kws
6 Kws
K)
5.654
Ha
23.576 Ha
K)
■ Meningkatnya produktivitas desa dalam
pengem-bangan pangan/ komoditas unggulan
di kawasan transmigrasi (Pembangunan
Perdesaan di Daerah Tertinggal)
■ Jumlah produktivitas lahan di permukiman
kawasan transmi-grasi.
8.934 Ton
43.384 Ton
K)
■ Meningkatnya kemampuan masyarakat
dalam penerapan tekno-logi tepat guna dan
penyerapan informasi pasar di kawasan
transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di
Daerah Tertinggal)
■
■
■
■
■
13 Unit
11 bh
11 bh
1 unit
91 Unit
94 bh
95 bh
561 kel
5 unit
K)
■ Berkembangnya lahan usaha produksi
pertanian di permukiman/kawasan
transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di
Daerah Tertinggal)
Jumlah usaha Pengolahan hasil
Jumlah pasar desa
Jumlah jaringan Pemasaran
Jumlah kelompok usaha peternakan
Jumlah Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA)
II.L.026.15
K)
K)
K)
K)
534,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
■ Meningkatnya pembiayaan bagi usaha
mikro dan kecil menengah di kawasan
transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di
Daerah Tertinggal)
5 SKIM
K)
279 unit
K)
23 Kel
306 Kel
K)
■ Jumlah fasilitasi peningkatan iklim investasi
kondusif yang menstimulasi peran serta aktif
masyarakat dan dunia usaha (swasta) dalam
pembangunan perdesaan di kawasan transmigrasi
6 Kws
48 Kws
K)
■ Jumlah Skim Kredit untuk investasi
■ Jumlah bimbingan, pendampingan, dan pelatihan
kepada masyarakat dan pengembangan lahan di
kawasan transmigrasi
1 SKIM
16
Kws
15 SKIM
95 Kws
K)
9 Kws
K)
9 unit
K)
■ Jumlah bantuan skim kredit mikro di kawasan
1 SKIM
transmigrasi
■ Jumlah Lembaga ekonomi (koperasi /LKM-BMT 32 Unit
Trans di permukiman transmigrasi)
■
■ Meningkatnya penciptaan usaha melalui
iklim investasi yang kondusif di kawasan
transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di
Daerah Tertinggal)
■ Peningkatan kemandirian masyarakat
dalam pemenuhan pangan baik untuk
produksi/ketersediaan, konsumsi pribadi
maupun dijual kembali (pemasaran dan
distribusi) di kawasan transmigrasi
(Pembangunan Perdesaan di Daerah
Tertinggal)
■ Berkembangnya lembaga usaha ekonomi
daerah, terutama di bidang permodalan dan
perizinan usaha, di kawasan transmigrasi
(Pengembangan Ekonomi Lokal di Daerah
Tertinggal)
jumlah kelompok tani di kawasan
Transmigrasi
■ Jumlah lembaga Perbankan/ keuangan di kawasan 2 Kws
transmigrasi
■ Jumlah koperasi
2 unit
II.L.026.16
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
■
Meningkatnya fasilitasi pengembangan
usaha ekonomi kawasan transmigrasi sebagai
kawasan perkotaan baru (Pengembangan
Ekonomi Lokal di Daerah Tertinggal)
■ Meningkatnya kualitas kerja sama antar
daerah dan kemitraan pemerin-tah swasta
dalam men-dukung pengembangan ekonomi
kawasan (Pengembangan Ekonomi Lokal di
Daerah Tertinggal)
■
Berkembangnya lahan usaha produksi
pertanian di permukiman/kawasan
transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di
Daerah Perbatasan)
■
Meningkatnya produktivitas desa dalam
pengembangan pangan/ komoditas unggulan
di kawasan transmigrasi (Pembangunan
Perdesaan di Daerah Perbatasan)
■
Meningkatnya kemampuan masyarakat
dalam penerapan tekno-logi tepat guna dan
penyerapan informasi pasar di kawasan
transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di
■
Meningkatnya pembiayaan bagi usaha
mikro dan kecil menengah di kawasan
transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di
Daerah Perbatasan)
■
Jumlah tenaga fasilitator di kawasan transmigrasi 328 org
1.983 org
K)
■ Jangka waktu penyelenggaraan fasilitasi di
kawasan transmigrasi
■ Jumlah pendampingan Pengembangan Usaha
Ekonomi Kawasan
■ Agrocenter
■ Pengembangan Investasi swasta
■ Jumlah Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA)
12 Bln
60 Bln
K)
3 Unit
15 Unit
K)
2 Kws
2 Kws
10 Kws
13 Kws
11 Kws
K)
■
3
Forum
3
Sektor
3
998 Ha
16 Forum
K)
16 Sektor
K)
16
3.256 Ha
K)
■
Jumlah produktivitas lahan di permukiman
kawasan transmi-grasi.
1.577 Ton
5.979 Ton
K)
■
Jumlah usaha Pengolahan hasil
■
Jumlah pasar desa
■
Jumlah jaringan Pemasaran
■
Jumlah kelompok usaha peternakan
■
Jumlah bantuan skim kredit mikro di kawasan
transmigrasi
■
Jumlah Lembaga ekonomi (koperasi /LKMBMT Trans di permukiman transmigrasi)
3 Unit
2 bh
2 bh
0
SKIM
6 Unit
12 Unit
14 bh
14 bh
79 kel
0 SKIM
K)
39 unit
K)
jumlah forum kerja sama antar daerah/wilayah
jumlah sektor/bidang ekonomi yang
■
dikerjasamakan
■
Jumlah MoU sektor terkait
■
jumlah lahan produktif di permukiman/kawasan
transmigrasi
II.L.026.17
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
■
Meningkatnya penciptaan usaha melalui
iklim investasi yang kondusif di kawasan
transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di
Daerah Perbatasan)
5 Kel
42 Kel
K)
2 Kws
12 Kws
K)
0
SKIM
■
Jumlah bimbingan, pendampingan, dan pelatihan 2 Kws
kepada masyarakat dan pengembangan lahan di
kawasan transmigrasi
4 SKIM
K)
11 Kws
K)
■
jumlah kelompok tani di kawasan
Transmigrasi
■
Jumlah fasilitasi peningkatan iklim investasi
kondusif yang menstimulasi peran serta aktif
masyarakat dan dunia usaha (swasta) dalam
pembangunan perdesaan di kawasan transmigrasi
■
■
Peningkatan kemandirian masyarakat
dalam pemenuhan pangan baik untuk
produksi/ketersediaan, konsumsi pribadi
maupun dijual kembali (pemasaran dan
distribusi) di kawasan transmigrasi
(Pembangunan Perdesaan di Daerah
Perbatasan)
Jumlah Skim Kredit untuk investasi
■ Berkembangnya lembaga usaha ekonomi
daerah, terutama di bidang permodalan dan
perizinan usaha, di kawasan transmigrasi
(Pengembangan Ekonomi Lokal di Daerah
Perbatasan)
■ Jumlah lembaga Perbankan/ keuangan di kawasan 1 Kws
transmigrasi
■ Jumlah koperasi
2 unit
5 Kws
K)
7 unit
K)
■
Meningkatnya fasilitasi pengembangan
usaha ekonomi kawasan transmigrasi sebagai
kawasan perkotaan baru (Pengembangan
Ekonomi Lokal di Daerah Perbatasan)
■
425 org
K)
12 Bln
60 Bln
K)
1 Unit
5 Unit
K)
1 Kws
1 Kws
4 Kws
5 Kws
5 Kws
K)
Jumlah tenaga fasilitator di kawasan transmigrasi 80 org
■ Jangka waktu penyelenggaraan fasilitasi di
kawasan transmigrasi
■ Jumlah pendampingan Pengembangan Usaha
Ekonomi Kawasan
■ Agrocenter
■ Pengembangan Investasi swasta
■ Jumlah Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA)
II.L.026.18
K)
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
■ Meningkatnya kualitas kerja sama antar
daerah dan kemitraan pemerin-tah swasta
dalam mendukung pengembangan ekonomi
kawasan (Pengembangan Ekonomi Lokal di
Daerah Perbatasan)
5 Forum
K)
5 Sektor
K)
5
7.792 Ha
K)
3.878 Ton
13.666 Ton
K)
4 unit
3 bh
3 bh
-
26 unit
27 bh
27 bh
16 kel
K)
■ Jumlah bantuan skim kredit mikro di kawasan
1 Kws
transmigrasi
■ Jumlah Lembaga ekonomi (koperasi /LKM-BMT 10 Unit
Trans di permukiman transmigrasi)
5 Kws
K)
82 unit
K)
■
35 Kel
435 Kel
K)
2 Kws
15 Kws
K)
1
Forum
1
Sektor
1
2.778 Ha
■ Produktivitas lahan di permukiman/ kawasan
transmigrasi
■ Meningkatnya kemampuan masyarakat
dalam penerapan tekno-logi tepat guna dan
penyerapan informasi pasar di kawasan
transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di
Wilayah Strategis)
■
■
■
■
■ Meningkatnya pembiayaan bagi usaha
mikro dan kecil menengah di kawasan
transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di
Wilayah Strategis)
■ Berkembangnya lahan usaha produksi
pertanian di permukiman/ kawasan
transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di
Wilayah Strategis)
■ Meningkatnya produktivitas desa dalam
pengem-bangan pangan/ komoditas ung-gulan
di kawasan transmigrasi (Pembangunan
Perdesaan di Wilayah Strategis)
■ Meningkatnya penciptaan usaha melalui
iklim investasi yang kondusif di kawasan
transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di
Wilayah Strategis)
■
jumlah forum kerja sama antar daerah/wilayah
jumlah sektor/bidang ekonomi yang
■
dikerjasamakan
■
Jumlah MoU sektor terkait
■ Jumlah lahan produktif di permukiman/kawasan
transmigrasi
jumlah usaha Pengolahan hasil
Jumlah pasar desa
Jumlah jaringan Pemasaran
Jumlah kelompok usaha peternakan
jumlah kelompok tani di kawasan
Transmigrasi
■ Jumlah fasilitasi peningkatan iklim investasi
kondusif yang menstimulasi peran serta aktif
masyarakat dan dunia usaha (swasta) dalam
pembangunan perdesaan termasuk di daerah
transmigrasi
II.L.026.19
K)
K)
K)
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
■ Peningkatan kemandirian masyarakat
dalam pemenuhan pangan baik untuk
produksi/keter-sediaan, konsumsi pribadi
maupun dijual kembali (pemasaran dan
distribusi) di kawasan transmigrasi
(Pembangunan Perdesaan di Wilayah
Strategis)
■ Berkembangnya lembaga usaha ekonomi
daerah, terutama di bidang permodalan dan
perizinan usaha, di kawasan transmigrasi
■
Meningkatnya fasilitasi pengembangan
usaha ekonomi kawasan transmigrasi sebagai
kawasan perkotaan baru (Pengembangan
Ekonomi Lokal dan Daerah di Wilayah
Strategis)
■ Meningkatnya kualitas kerja sama antar
daerah dan kemitraan pemerintah swasta
dalam mendukung pengembangan ekonomi
kawasan (Pengembangan Ekonomi Lokal dan
Daerah di Wilayah Strategis)
e.
Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan
Transmigrasi
■ Meningkatnya fungsi dan ketersediaan sarana
prasarana di kawasan transmigrasi (Pembangunan
Perdesaan di Daerah Tertinggal)
■ Jumlah bimbingan, pendampingan, dan pelatihan
kepada masyarakat dan pengembangan lahan di
kawasan transmigrasi
4 kali
· Jumlah lembaga
1 unit
Perbankan/keuangan
· Jumlah koperasi
1 unit
■
Jumlah tenaga fasilitator di kawasan transmigrasi 146 org
23 kali
K)
5 unit
K)
5 unit
699 org
K)
K)
■ Jangka waktu penyelenggaraan fasilitasi di
kawasan transmigrasi
■ Jumlah pendampingan Pengembangan Usaha
Ekonomi Kawasan
■ Agrocenter
■ Jumlah Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA)
12 Bln
60 Bln
K)
4 Unit
20 Unit
K)
1 Kws
1 Kws
3 Kws
3 Kws
K)
■
2
7
K)
■
jumlah sektor/ bidang ekonomi yang dikerja
samakan
■
Jumlah MoU sektor terkait
1 Sektor
8 Sektor
K)
1
8
K)
■
Pengembangan Jalan
120 Km
483,56 Km
K)
■
■
■
■
■
Pengembangan Drainase
Pengembangan Sarana Air Bersih
Pengembangan Energi Terbarukan
Pengembangan Bangunan Fasiitas Umum
Rehabilitasi Rumah Transmigran
14,4 Km
3.150.000 liter
32 Unit
700 Unit
47,84 Km
13.446.361 liter
71.200 Watt
190 Unit
1.680 Unit
K)
jumlah forum kerja sama antar daerah/wilayah
II.L.026.20
K)
K)
K)
K)
K)
899,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
■
Meningkatnya akses terhadap sarana dan
prasarana kawasan transmigrasi pada kawasan
tertinggal (Pengembangan Ekonomi Lokal dan
Daerah di Daerah Tertinggal)
■
Meningkatnya fungsi dan ketersediaan
sarana prasarana di kawasan transmigrasi
(Pembangunan Perdesaan di Daerah Perbatasan)
Meningkatnya akses terhadap sarana dan
■
prasarana kawasan transmigrasi pada kawasan
perbatasan (Pengembangan Ekonomi Lokal
dan Daerah di Daerah Perbatasan)
■ Meningkatnya fungsi dan ketersediaan
sarana prasarana di kawasan transmigrasi pada
kawasan strategis (Pembangunan Perdesaan di
Wilayah Strategis)
■ Meningkatnya akses terhadap sarana dan
prasarana kawasan transmigrasi pada kawasan
strategis (Pengembangan Ekonomi Lokal dan
62,65 km
47 km
29.042.735 liter
486.906 watt
56 unit
54 Km
6,4 Km
2.326.430 Liter
K)
K)
3 unit
30 Km
8.152 Watt
48 Unit
10,1 km
7 km
3.333.334 liter
23.810 watt
11 unit
120,894 Km
Pengembangan Drainase
3,6 Km
11,96 Km
K)
■
Pengembangan Sarana Air Bersih
2.326.430 Liter
K)
■
■
■
■
■
■
■
Pengembangan Energi Terbarukan
Pengembangan Bangunan Fasilitas Umum
Pengembangan jalan
Pengembangan drainase
Pengembangan Sarana Air Bersih
Pengembangan Energi Terbarukan
Pengembangan Fasilitas Umum
787.500
Liter
48 Unit
21,38 km
17.800 Watt
88 Unit
36,28 km
9 km
4.666.667 liter
23.810 watt
26 unit
K)
■
■
■
■
■
■
■
■
Pengembangan jalan
Pengembangan drainase
Pengembangan Sarana Air Bersih
Pengembangan Energi Terbarukan
Pengembangan Fasilitas Umum
Pengembangan Jalan
Pengembangan Drainase
Pengembangan Sarana Air Bersih
■
■
■
■
■
■
■
■
Pengembangan Energi Terbarukan
Pengembangan Bangunan Fasiitas Umum
Pengembangan jalan
Pengembangan drainase
Pengembangan Sarana Air Bersih
Pengembangan Energi Terbarukan
Pengembangan Fasilitas Umum
Pengembangan Jalan
■
II.L.026.21
9.2 km
13 km
5.555.556 liter
176.457 watt
3 unit
12 Km
2 Km
787.500
Liter
29 Unit
4 km
6 unit
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
f.
Penyerasian Lingkungan di kawasan transmigrasi
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
■ Jumlah dokumen pengelolaan lingkungan hidup di 24 Dok
kawasan transmigrasi
■ Jumlah mitigasi lingkungan
13
kimtrans
■ Jumlah fasilitasi dan advokasi penyerasian
5 Pkt
lingkungan
■ Jumlah permukiman transmigrasi yang mandiri
12 kimtrans
112 Dok
K)
94 kimtrans
K)
20 Pkt
K)
132 kimtrans
K)
■ Meningkatnya Desa Mandiri Energi
dikawasan Transmigrasi (Pembangunan
Perdesaan di Daerah Tertinggal)
■ Jumlah permukiman transmigrasi yang akan
berkembang menjadi Desa Mandiri Energi
1
kimtrans
5 kimtrans
K)
■ Meningkatnya kelestarian dan fungsi
lingkungan hidup di kawasan transmigrasi
(Pembangunan Perdesaan di Daerah
Tertinggal)
■ Jumlah dokumen pengelolaan lingkungan
■ Jumlah Evaluasi Perkembangan Kawasan
Transmigrasi
1 Dok
-
8 Dok
44 Kws
K)
22 Kws
26 Dok
K)
16 Kimtrans
K)
5 Pkt
K)
21 Kimtrans
K)
5 Kimtrans
K)
■ Meningkatnya pengelolaan dan
pemanfaatan lingkungan dalam mendukung
kelestarian fungsi lingkungan hidup di
kawasan transmigrasi (Pembangunan
Perdesaan di Daerah Tertinggal)
■ Meningkatnya kemandirian masyarakat
di permukiman transmigrasi pada kawasan
tertinggal (Pembangunan Perdesaan di Daerah
Tertinggal)
■ Meningkatnya pengelolaan dan
pemanfaatan lingkungan dalam mendukung
kelestarian fungsi lingkungan hidup di
kawasan transmigrasi (Pembangunan
Perdesaan di Daerah Perbatasan)
■ Meningkatnya kemandirian masyarakat
di permukiman transmigrasi pada kawasan
tertinggal (Pembangunan Perdesaan di Daerah
Perbatasan)
■ Meningkatnya Desa Mandiri Energi
dikawasan Transmigrasi (Pembangunan
Perdesaan di Daerah Perbatasan)
■
Jumlah mitigasi lingkungan
7 Kws
■ Jumlah dokumen pengelolaan lingkungan hidup di 4 Dok
kawasan transmigrasi
■ Jumlah mitigasi lingkungan
2
Kimtrans
■ Jumlah fasilitasi dan advokasi penyerasian
1 Pkt
lingkungan
■ Jumlah permukiman transmigrasi yang mandiri
2
Kimtrans
■ Jumlah permukiman transmigrasi yang akan
berkembang menjadi Desa Mandiri Energi
II.L.026.22
1
Kimtrans
K)
K)
465,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
■ Meningkatnya kelestarian dan fungsi
lingkungan hidup di kawasan transmigrasi
(Pembangunan Perdesaan di Daerah
Perbatasan)
■ Meningkatnya pengelolaan dan
pemanfaatan lingkungan dalam mendukung
kelestarian fungsi lingkungan hidup di
kawasan transmigrasi (Pembangunan
Perdesaan di Wilayah Strategis)
■ Jumlah dokumen pengelolaan lingkungan
■ Jumlah Evaluasi Perkembangan Kawasan
Transmigrasi
5 Dok
12 Kws
K)
9 Kws
28 Dok
K)
25 Kimtrans
K)
4
Kimtrans
38 Kimtrans
K)
1 Dok
-
■
Jumlah mitigasi lingkungan
2 Kws
■ Jumlah dokumen pengelolaan lingkungan hidup di 6 Dok
kawasan transmigrasi
■ Jumlah mitigasi lingkungan
3
Kimtrans
K)
K)
■ Meningkatnya kemandirian masyarakat
di permukiman transmigrasi pada kawasan
tertinggal (Pembangunan Perdesaan di
Wilayah Strategis)
■
■ Meningkatnya kelestarian dan fungsi
lingkungan hidup di kawasan transmigrasi
(Pembangunan Perdesaan di Wilayah
Strategis)
■ Jumlah dokumen pengelolaan lingkungan
■ Jumlah Evaluasi Perkembangan Kawasan
Transmigrasi
1 Dok
-
12 Dok
12 Kws
K)
■
1 Kws
9 Kws
K)
Jumlah permukiman transmigrasi yang mandiri
Jumlah mitigasi lingkungan
II.L.026.23
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
IX
a.
b.
Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi
Dukungan teknis dan manajemen Ditjen
P4Trans
Pengembangan Peran Serta Masyarakat dalam
pembangunan transmigrasi
3.816,2
Tersedianya dukungan manajemen dan teknis
terhadap pelaksanaan pembangunan transmigrasi
dan perpindahan transmigrasi
Meningkatnya peranserta masyarakat dalam
pembangunan transmigrasi dalam rangka
pembangunan perdesaan di daerah tertinggal
Meningkatnya peranserta masyarakat dalam
pembangunan transmigrasi dalam rangka
1. Tersusunnya Program dan anggaran pd setiap
satuan kerja
2. Terwujudnya pelaksanaan anggaran dan
penyusunan laporan
3. Tersedianya sarana dan prasana kerja bagi 6 satker
4. Peningkatan kompetensi pegawai sesuai dgn
kebutuhan organisasi
5. Tersedianya Norma, standar, Kriteria dan prosedur
(NSPK)
■ Instansi yang bekerjasama mendukung program
transmigrasi
■ Kabupaten/Kota yang bersedia melaksanakan
pembangunan transmigrasi
■ Minat masyarakat untuk mengikuti program
transmigrasi
■ Kesepakatan bersama antar Prov dan Perjanjian KSAD
antar Kab/Kota
■ Nilai rencana investasi yang akan dikembangkan oleh
Badan Usaha
■ Instansi yang bekerjasama mendukung program
transmigrasi
■ Kabupaten/Kota yang bersedia melaksanakan
pembangunan transmigrasi
■ Minat masyarakat untuk mengikuti program
transmigrasi
■ Kesepakatan bersama antar Prov dan Perjanjian KSAD
antar Kab/Kota
■ Nilai rencana investasi yang akan dikembangkan oleh
Badan Usaha
II.L.026.24
12
60 bulan
K)
16
lembaga
96 kab
80 lembaga
K)
19.600 kel
106.030 kel
23 kab
26 kab
1,4 trilyun
8,8 trilyun
K)
16 lembaga
80 lembaga
K)
96 kab
104 kab
19.600 kel
106.030 kel
23 kab
26 kab
1,4 trilyun
8,8 trilyun
104 kab
K)
K)
K)
426,9
130,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
Meningkatnya peranserta masyarakat dalam
pembangunan transmigrasi dalam rangka
pembangunan perdesaan di
wilayah strategis
■ Instansi yang bekerjasama mendukung program
transmigrasi
■ Kabupaten/Kota yang bersedia melaksanakan
pembangunan transmigrasi
■ Minat masyarakat untuk mengikuti program
transmigrasi
■ Kesepakatan bersama antar Prov dan Perjanjian KSAD
antar Kab/Kota
■ Nilai rencana investasi yang akan dikembangkan oleh
Badan Usaha
c.
Penyediaan Tanah Transmigrasi
Tersedianya lahan untuk pembangunan Kawasan
Transmigrasi dalam rangka pembangunan
perdesaan di daerah tertinggal
■ Tersedianya lahan untuk pembangunan
Kawasan Transmigrasi dalam rangka
pembangunan perdesaan di daerah perbatasan
4
20 lembaga
lembaga
24 kab
26 kab
4.900 kel
26.530 kel
K)
K)
6 kab
7 kab
0,4 trilyun
2,7 trilyun
K)
■ Luas lahan yang tersedia (Ha)
48000 Ha
240.000 Ha
K)
■ Luas lahan yang didukung oleh legalitas
15360 Ha
84.316 Ha
K)
■ Luas lahan yang dibagikan
7860 Ha
42.420 Ha
K)
■ Data tentang bidang tanah yang dibagikan transmigran 26 lok
137 lok
K)
■ Jumlah dan jenis dokumen pertanahan
■ Prosentase penyelesaian kasus pertanahan
■ Luas lahan yang tersedia (Ha)
2 dok
15%
32000 Ha
10 dok
20%
160.000 Ha
K)
■ Luas lahan yang didukung oleh legalitas
10240 Ha
55.984 Ha
K)
■ Luas lahan yang dibagikan
5240 Ha
28.280 Ha
K)
■ Data tentang bidang tanah yang dibagikan transmigran 17 lok
91 lok
K)
■ Jumlah dan jenis dokumen pertanahan
■ Prosentase penyelesaian kasus pertanahan
10 dok
20%
K)
II.L.026.25
2 dok
15%
K)
192,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
■ Tersedianya lahan untuk pembangunan
Kawasan Transmigrasi dalam rangka
pembangunan perdesaan di wilayah Strategis
d.
Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan
Transmigrasi dan Penempatan Transmigrasi
Tersedianya rencana pembangunan Kawasan
Transmigrasi dan rencana penataan persebaran
penduduk di Kawasan Transmigrasi dalam rangka
pembangunan perdesaan di daerah tertinggal
■ Luas lahan yang tersedia (Ha)
20000 Ha
100.000 Ha
K)
■ Luas lahan yang didukung oleh legalitas
6400 Ha
35.240 Ha
K)
■ Luas lahan yang dibagikan
3226 Ha
17646 Ha
K)
■ Data tentang bidang tanah yang dibagikan transmigran 15 lok
75 Lok
K)
■ Jumlah dan jenis dokumen pertanahan
2 dok
■ Prosentase penyelesaian kasus pertanahan
15%
■ Rencana Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT) 3 WPT
dan Rencana Detail Pusat WPT
10 dok
15%
18 WPT
K)
■ Rencana Kawasan Pengembangan Transmigrasi (SKP) 4 SKP
39 SKP
K)
■ Rencana Teknis Permukiman/redesain tata ruang
perdesaan terintegrasi dengan Kawasan Transmigrasi
13 SP
122 SP
K)
■ Rencana Teknis Sarana dan Prasarana Permukiman
Transmigrasi
■ Rencana Teknis Pengembangan SDM dan Penataan
Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi
2
RT SAPRAS
4 SKP
23 RT SARPRAS
K)
40 SKP
K)
■ Rencana Teknis Detail Desain Sarana dan Prasarana
Pusat Kawasan Perkotaan Baru
■ Data Potensi sasaran pengarahan dan perpindahan
transmigrasi
3 DED
20 DED
K)
12 Kab
12 Kab
II.L.026.26
K)
111,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
Tersedianya rencana pembangunan Kawasan
Transmigrasi dan rencana penataan persebaran
penduduk di Kawasan Transmigrasi dalam rangka
pembangunan perdesaan di daerah perbatasan
Tersedianya rencana pembangunan Kawasan
Transmigrasi dan rencana penataan persebaran
penduduk di Kawasan Transmigrasi dalam rangka
pembangunan perdesaan di kawasan strategis
■ Rencana Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT) 2 WPT
dan Rencana Detail Pusat WPT
12 WPT
K)
■ Rencana Kawasan Pengembangan Transmigrasi (SKP) 3 SKP
27 SKP
K)
■ Rencana Teknis Permukiman/redesain tata ruang
perdesaan terintegrasi dengan Kawasan Transmigrasi
9 SP
81 SP
K)
■ Rencana Teknis Sarana dan Prasarana Permukiman
Transmigrasi
■ Rencana Teknis Pengembangan SDM dan Penataan
Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi
1 RT SARPRAS
14 RT SARPRAS
K)
3 SKP
28 SKP
K)
■ Rencana Teknis Detail Desain Sarana dan Prasarana 2 DED
Pusat Kawasan Perkotaan Baru
■ Data Potensi sasaran pengarahan dan perpindahan
12 Kab
transmigrasi
■ Rencana Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT) 1 WPT
dan Rencana Detail Pusat WPT
13 DED
K)
12 Kab
K)
7 WPT
K)
■ Rencana Kawasan Pengembangan Transmigrasi (SKP) 1 SKP
16 SKP
K)
■ Rencana Teknis Permukiman/redesain tata ruang
perdesaan terintegrasi dengan Kawasan Transmigrasi
5 SP
50 SP
K)
■ Rencana Teknis Sarana dan Prasarana Permukiman
Transmigrasi
■ Rencana Teknis Pengembangan SDM dan Penataan
Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi
1 RT SAPRAS
9 RT SARPRAS
K)
1 SKP
16 SKP
K)
II.L.026.27
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
e.
Pembangunan Permukiman di Kawasan
Transmigrasi
Termanfaatkan dan terkelolanya sumberdaya alam
dan lingkungan hidup melalui pembangunan
Kawasan Transmigrasi dalam bentuk WPT atau
LPT yang layak dalam rangka pembangunan
perdesaan di daerah tertinggal
Termanfaatkan dan terkelolanya sumberdaya alam
dan lingkungan hidup melalui pembangunan
Kawasan Transmigrasi dalam bentuk WPT atau
LPT yang layak dalam rangka pembangunan
perdesaan di daerah perbatasan
■ Rencana Teknis Detail Desain Sarana dan Prasarana
Pusat Kawasan Perkotaan Baru
■ Data Potensi sasaran pengarahan dan perpindahan
transmigrasi
■ Lahan yang dibuka (Ha)
■ Jalan antar SKP, antar permukiman dan jalan
lingkungan permukiman transmigrasi
■ Rumah Transmigran dan Jamban Keluarga (RTJK)
yang dibangun (Unit)
■ Rumah penduduk setempat yang
dipugar/dikembang-kan (Unit)
■ Fasilitas Umum/ Fasilitas Sosial yang
dibangun/dikem-bangkan (Unit)
■ Sarana Air Bersih dan Sanitasi yang dibangun
(Paket)
■ Sarana dan Prasarana Kawasan Perkotaan Baru
Yang di siapkan
■ Luas Lahan Siap Bangun di Pusat Kawasan
Perkotaan Baru
■ Lahan yang dibuka (Ha)
■ Jalan antar SKP, antar permukiman dan jalan
lingkungan permukiman transmigrasi
■ Rumah Transmigran dan Jamban Keluarga (RTJK)
yang dibangun (Unit)
■ Rumah penduduk setempat yang
dipugar/dikembang-kan (Unit)
■ Fasilitas Umum/ Fasilitas Sosial yang
dibangun/dikem-bangkan (Unit)
■ Sarana Air Bersih dan Sanitasi yang dibangun
(Paket)
■ Sarana dan Prasarana Kawasan Perkotaan Baru
Yang di siapkan
■ Luas Lahan Siap Bangun di Pusat Kawasan
Perkotaan Baru
II.L.026.28
K)
1 DED
7 DED
3 Kab
3 Kab
3.571 ha
7,99 km
28.087 ha
505,05 km
K)
3.926 unit
24.230 unit
K)
576 unit
3.199 unit
K)
12 unit
84 unit
K)
912 unit
5.098 unit
K)
9
SAPRAS
180 ha
57 SARPRAS
K)
1.140 ha
K)
2.381 ha
18.725 ha
K)
5,33 km
336,71 km
K)
2.480 unit
12.964 unit
K)
384 unit
2.133 unit
K)
8 unit
56 unit
K)
608 unit
3.399 unit
K)
6 SAPRAS
36 SARPRAS
K)
120 ha
760 ha
K)
K)
2.572,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
Termanfaatkan dan terkelolanya sumberdaya alam
dan lingkungan hidup melalui pembangunan
Kawasan Transmigrasi dalam bentuk WPT atau
LPT yang layak dalam rangka pembangunan
perdesaan di kawasan strategis
■ Lahan yang dibuka (Ha)
■ Jalan antar SKP dalam Kawasan Transmigrasi
3.225,6 ha
0 km
15.696,4 Ha
64,2 km
K)
§ Jalan antar Permu-kiman dalam SKP
§ Jalan lingkungan dalam Permukiman (Km)
■ Rumah Transmigran dan Jamban Keluarga (RTJK)
yang dibangun (Unit)
■ Rumah penduduk setempat yang
dipugar/dikembang-kan (Unit)
■ Fasilitas Umum/ Fasilitas Sosial yang
dibangun/dikem-bangkan (Unit)
■ Sarana Air Bersih dan Sanitasi yang dibangun
(Paket)
■ Sarana dan Prasarana Kawasan Perkotaan Baru
Yang di siapkan
■ Luas Lahan Siap Bangun di Pusat Kawasan
Perkotaan Baru
0 km
34,68 km
1.448 unit
116,8
359,12 km
8.038 unit
K)
315 unit
1.653 unit
K)
5 unit
30 unit
K)
391 unit
3.008 unit
K)
1.898 pkt
11.346 pkt
K)
30 ha
182 Ha
K)
3.926 kel
21.230 kel
K)
11.615 kel
63.527 kel
K)
3.926 kel
21.230 kel
K)
3.926 kel
21.230 kel
K)
131 Aktn
708 Aktn
K)
14.153 kel
K)
42.352 kel
K)
14.153 kel
K)
2014
2010
f.
Fasilitasi perpindahan dan penempatan
transmigrasi
Terwujudnya persebaran penduduk yang serasi
dengan daya dukung sumberdaya alam dan daya
tampung lingkungan hidup di Kawasan
Transmigrasi dalam rangka pembangunan
perdesaan di daerah tertinggal
Terwujudnya persebaran penduduk yang serasi
dengan daya dukung sumberdaya alam dan daya
tampung lingkungan hidup di Kawasan
Transmigrasi dalam rangka pembangunan
perdesaan di daerah perbatasan
■ Jumlah keluarga yang difasilitasi perpindahannya
ke Kawasan Transmigrasi
■ Jumlah keluarga penduduk yang tertata terintegrasi
dalam Kawasan Transmigrasi
■ Data administrasi kependudukan masyarakat di
Kawasan Transmigrasi
■ Jumlah bantuan perbekalan yang diberikan kepada
calon transmigran
■ Jumlah fasilitasi pelatihan calon transmigran
■ Jumlah keluarga yang difasilitasi perpindahannya 2.617 kel
ke Kawasan Transmigrasi
■ Jumlah keluarga penduduk yang tertata terintegrasi 7.744 kel
dalam Kawasan Transmigrasi
■ Data administrasi kependudukan masyarakat di
2.617 kel
Kawasan Transmigrasi
II.L.026.29
K)
K)
K)
382,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
■ Jumlah bantuan perbekalan yang diberikan kepada
calon transmigran
■ Jumlah fasilitasi pelatihan calon transmigran
Terwujudnya persebaran penduduk yang serasi
dengan daya dukung sumberdaya alam dan daya
tampung lingkungan hidup di Kawasan
Transmigrasi dalam rangka pembangunan
perdesaan di daerah strategis
■ Jumlah keluarga yang difasilitasi perpindahannya
ke Kawasan Transmigrasi
■ Jumlah keluarga penduduk yang tertata terintegrasi
dalam Kawasan Transmigrasi
■ Data administrasi kependudukan masyarakat di
Kawasan Transmigrasi
■ Jumlah bantuan perbekalan yang diberikan kepada
calon transmigran
■ Jumlah fasilitasi pelatihan calon transmigran
TOTAL ALOKASI KEMENNAKERTRANS 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.026.30
2.617 kel
14.149 kel
K)
87 Aktn
472 Aktn
K)
1.640 kel
8.850 kel
K)
5.141 kel
26.771 kel
K)
1.640 kel
8.850 kel
K)
1.640 kel
8.850 kel
K)
52
Aktn
291 Aktn
K)
18.829,2
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN SOSIAL
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
I.
II.
Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kementerian Sosial
Peningkatan kecepatan dan ketepatan pelayanan
manajemen yang efisien, efektif dan akuntabel.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
Persentase dokumen perencanaan dan penganggaran,
dokumen kepegawaian dan administrasi tata laksana,
dokumen keuangan, dan dokumen perundangan yang tepat
waktu dan tepat guna
85
100
Persentase peningkatan efektivitas dan efisiensi pelayanan
umum, humas dan penyuluhan sosial
Persentase temuan penyimpangan dalam pelaksanaan
program dan kegiatan yang ditindaklanjuti
85
100
50
100
111,0
50
100
4.547,6
2.981,3
Menurunnya penyimpangan dalam pelaksanaan program
dan kegiatan.
III.
Program Peningkatan Pengawasan dan
Akuntabilitas Aparatur Pembangunan
Kesejahteraan Sosial
Program Pemberdayaan Sosial
Meningkatnya fungsi sosial PMKS penerima manfaat
melalui pemberdayaan dan pemenuhan kebutuhan dasar.
Persentase PMKS penerima manfaat yang mampu berperan
dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial melalui melalui
pelaksanaan pemberdayaan sosial
1.
Penanggulangan Kemiskinan
Tersalurkannya bantuan pemberdayaan masyarakat bagi
fakir miskin dalam bentuk KUBE dan stimulan UEP.
Tersedianya akses kesempatan kerja dan berusaha,
pelayanan kesehatan dasar dan pendidikan dasar melalui
KUBE (kelompok)
Tersedianya akses perumahan dan permukiman melalui
Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (unit)
12.793
80.028
K)
6.150
38.420
K)
Tersedianya permukiman dan infrastruktur (unit)
2.300
3.720
Pemberian jaminan hidup (KK)
4.270
7.010
2.
Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
(KAT)
Terpenuhinya kebutuhan dasar, aksesibilitas dan
pelayanan sosial dasar bagi warga KAT
II.L.027.1
2.701,2
738,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN SOSIAL
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
2014
IV.
Program Rehabilitasi Sosial
Meningkatnya fungsi sosial penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS) penerima manfaat melalui
pelaksanaan pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi
sosial.
Persentase PMKS penerima manfaat yang mampu
melaksanakan peranan dan fungsi sosial melalui
pelaksanaan pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial
50
100
4.054,3
1.
Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial Anak
Terlaksananya pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi
sosial bagi anak dan balita telantar, anak jalanan, anak
berhadapan dengan hukum, dan anak yang membutuhkan
perlindungan khusus.
Jumlah anak dan balita telantar, anak jalanan, anak cacat,
anak berhadapan dengan hukum, dan anak yang
membutuhkan perlindungan khusus yang berhasil dilayani,
dilindungi dan direhabilitasi baik di dalam maupun di luar
panti (jiwa)
159.500
263.000
1.717,1
2.
Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Terlaksananya pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi
sosial bagi lanjut usia telantar.
Jumlah lanjut usia telantar yang berhasil dilayani, dilindungi
dan direhabilitasi baik di dalam maupun di luar panti (jiwa)
22.040
51.420
635,1
3.
Rehabilitasi dan Perlindungan Penyandang
Cacat
Terlaksananya pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi
sosial bagi penyandang cacat.
Jumlah penyandang cacat yang berhasil dilayani, dilindungi
dan direhabilitasi baik di dalam maupun di luar panti (jiwa)
34.900
75.640
1.293,7
V.
Program Perlindungan dan Jaminan Sosial
Persentase PMKS penerima manfaat yang mampu
Meningkatnya fungsi sosial PMKS penerima manfaat
melalui pelaksanaan pelayanan, perlindungan dan jaminan melaksanakan peranan dan fungsi sosial melalui
sosial.
pelaksanaan pelayanan, perlindungan dan jaminan sosial
50
100
13.490,8
1.
Bantuan Sosial Korban Bencana Alam
40.000
247.900
K)
2.340,2
43.000
266.900
K)
945,1
816.000
1.170.000
50
100
50
100
2.
3.
VI.
Terpenuhinya kebutuhan darurat dan pelayanan sosial bagi Jumlah korban bencana alam yang berhasil dibantu dan
korban bencana alam.
dilayani (jiwa)
Bantuan Sosial Korban Bencana Sosial
Terpenuhinya kebutuhan darurat dan pelayanan sosial bagi Jumlah korban bencana sosial yang berhasil dibantu dan
korban bencana sosial.
dilayani (jiwa)
Bantuan Tunai Bersyarat
Terlaksananya pemberian Bantuan Tunai Bersyarat bagi Jumlah RTSM yang mendapatkan Bantuan Tunai Bersyarat
RTSM (PKH);
PKH (RTSM)
Persentase pekerja sosial dan tenaga kerja kesejahteraan
Program Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Peningkatan jumlah pekerja sosial dan tenaga kerja
kesejahteraan sosial yang kompeten.
sosial yang kompeten/ terlatih secara profesional
Pengembang-an Kesejahteraan Sosial
Peningkatan pemanfaatan data, informasi, hasil kajian,
hasil penelitian sebagai dasar penyusunan kebijakan dan
program.
Persentase pemanfaatan data, informasi, hasil kajian, hasil
penelitian sebagai dasar penyusunan kebijakan dan program
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN SOSIAL 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.027.2
8.985,0
423,3
25.608,2
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEHUTANAN
No.
1.
PROGRAM/PRIORITAS
Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi
SASARAN(Hasil Outcomes/Output yang
diharapkan)
TARGET
INDIKATOR
2010
2014
Areal hutan produksi tertata dalam unit-unit pengelolaan berupa
Peningkatan investasi usaha pemanfaatan hutan
KPHP dan usaha pemanfaatan (IUPHHKproduksi dan industri primer hasil hutan, serta
peningkatan produksidan diversifikasi hasil hutan. HA/HT/HHBK/RE/Jasling)
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
1.587,9
Produksi dan diversifikasi usaha pemanfaatan pada hutan alam
produksi meningkat (sebesar 5 % terdiri dari hasil hutan
kayu/HHBK/Jasling)
Kinerja usaha pemanfaatan hutan tanaman dan intesitas pemanfaatan
hutan produksi meningkat (luas tanaman bertambah 3 juta Ha)
a.
Peningkatan Pengelolaan Hutan Tanaman
Peningkatan produksi hutan tanaman
Penatausahaan hasil hutan dan iuran kehutanan berjalan tertib sesuai
ketentuan (PNBP meningkat 25%)
Ekspor hasil hutan meningkat (50% produk bersertifikat legalitas
kayu)
Penambahan areal ijin usaha pemanfaatan hutan tanaman (HTI/HTR)
seluas 3 juta ha
450.000 ha
3.000.000 ha
450.000 ha
2.650.000 ha
5 unit
50 unit
1%
5%
Unit IUPHHK bersertifikat PHPL meningkat 50 %
10%
50%
50% produksi penebangan bersertifikat Legalitas Kayu
10%
50%
300.000 ha
2.500.000 ha
Penambahan areal tanaman pada hutan tanaman (HTI/HTR) seluas
2,65 juta ha.
b.
Peningkatan Pengelolaan Hutan Alam
Produksi
Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada 50 unit
manajemen hutan tanaman
Peningkatan produksi dan diversifikasi hutan alam Produksi hasil hutan kayu/bukan kayu/jasa lingkungan sebesar 5 %
Pengelolaan LOA oleh IUPHHK-HA/RE seluas 2,5 juta ha
II.L.029.1
249,5
275,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEHUTANAN
No.
c.
d.
e.
2.
PROGRAM/PRIORITAS
SASARAN(Hasil Outcomes/Output yang
diharapkan)
TARGET
INDIKATOR
2010
Peningkatan perencanaan pengelolaan hutan
produksi
areal hutan produksi tertata baik dalam kesatuan Terbentuknya KPHP pada seluruh kawasan hutan produksi
pengelolaan hutan produksi (KPHP) maupun unit- Tersedianya areal calon/usulan pemanfaatan hutan produksi dalam
unit usaha pemanfaatan hutan produksi
bentuk unit-unit usaha pada 26 provinsi.
Peningkatan tertib peredaran hasil hutan dan Penatausahaan hasil hutan dan iuran kehutanan
PNBP dari investasi pemanfaatan hutan produksi meningkat sebesar
iuran hasil hutan
berjalan tertib sesuai ketentuan
10%
Implementasi SIM PUHH secara online di seluruh unit management
IUPHHK dan IPHHK
Peningkatan usaha industri primer kehutanan Peningkatan ekspor industri hasil hutan
Pemenuhan bahan baku dari hutan tanaman dan limbah meningkat
75%
Produk industri hasil hutan yang bersertifikat legalitas kayu
meningkat 50%
Efisiensi penggunaan bahan baku industri meningkat sebesar 10%
(rata-rata 2% per tahun)
Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan
Terjaminnya kepastian kawasan hutan sehingga Data dan informasi geospasial dasar tematik kehutanan terkini
Pemantapan Kawasan Hutan
dapat berfungsi secara optimal
tingkat nasional sebanyak 5 judul
Ijin pinjam pakai kawasan hutan dengan kompensasi PNBP paling
tinggi 300 unit
Rencana makro kehutanan tentang perlindungan dan konservasi
sumberdaya alam, pemanfaat, rehabilitasi hutan dan lahan dan
penataan ruang sebanyak 4 judul
2014
20%
100%
20%
100%
2%
10%
20%
100%
15%
75%
10%
50%
2%
10%
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
100,5
325,5
121,7
1.798,4
Tata batas kawasan hutan sepanjang 25.000 Km, terdiri dari batas
luar dan batas fungsi kawasan hutan
Penunjukan kawasan hutan provinsi terselesaikan 100%
Keputusan Menteri Kehutanan tentang penetapan wilayah Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) dan Kesatuan Pengelolaan
Hutan Lindung (KPHL) di 28 propinsi
a.
Pengukuhan Kawasan Hutan
Tata batas kawasan hutan serta terkendalinya
perubahan fungsi dan peruntukan kawasan hutan
Tata batas kawasan hutan sepanjang 25.000 km, terdiri dari batas
luar dan batas fungsi kawasan hutan
Keputusan penunjukan kawasan hutan propinsi selesai (100%)
Penetapan kelompok hutan yang telah selesai tata batas temu gelang
sebanyak 75%
Rekomendasi tentang perubahan fungsi kawasan hutan
terselesaikannya sebanyak 75%
Penanganan berupa penerbitan Surat keputusan tentang pelepasan
kawasan hutan terselesaikan sebanyak 75%
II.L.029.2
3.400 km
25.000 km
20%
100%
15%
75%
15%
75%
15%
75%
393,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEHUTANAN
No.
b.
c.
PROGRAM/PRIORITAS
Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan
(KPH)
Penyusunan rencana makro kawasan hutan
SASARAN(Hasil Outcomes/Output yang
diharapkan)
TARGET
INDIKATOR
2010
Terwujudnya pengelolaan kawasan hutan dalam Penetapan wilayah kesatuan pengelolaan hutan produksi (KPHP) di
28 provinsi
unit-unit pengelolaan, baik kawasan hutan
konservasi, hutan produksi maupun hutan lindung Penetapan wilayah kesatuan pengelolaan hutan konservasi (KPHK)
di seluruh Indonesia
Penetapan wilayah kesatuan pengelolaan hutan lindung (KPHL) di
28 provinsi
Peraturan perundang-undangan penyelenggaraan kesatuan
pengelolaan hutan (KPH) sebanyak 4 judul
Peta areal kerja dan peta pencadangan (IUPHHK-HT dan HA,
HKm, HTR) selesai 90%.
Perencanaan kawasan hutan secara optimal yang Rencana makro kehutanan tentang perlindungan dan konservasi
meliputi rencana makro kawasan hutan, penataan SDA, pemanfaatan, rehabilitasi hutan dan lahan, dan penataan ruang
sebanyak 4 judul
ruang, statistik dan pengemhangan jaringan
komunikasi data kehutanan
Persetujuan substansi teknis kehutanan dalam revisi RTRWP di
seluruh Indonesia
Bahan kebijakan perencanaan ruang, pemanfaatan dan pengendalian
pemanfaatan ruang kawasan hutan sebanyak 3 judul dan data
strategis kehutanan sebanyak 5 judul.
d.
Inventarisasi dan pemantauan sumberdaya
hutan
Data dan informasi sumber daya hutan yang
meliputi :hasil inventarisasi, pemantauan,
pemetaan dan pengelolaan jaringan data spasial
Data dan informasi geospasial dasar tematik kehutanan terkini
tingkat nasional sebanyak 5 judul
Data dan informasi potensi kayu di kawasan hutan tingkat nasional
sebanyak 5 judul
Data dan informasi pendugaan carbon kawasan hutan tingkat
nasional sebanyak 5 judul
Basis data spasial sumberdaya hutan yang terintegrasi sebanyak 5
kali update
II.L.029.3
2014
4 Prov
28 Prov
4 Prov
28 Prov
4 Prov
28 Prov
2 Judul
4 Judul
15%
90%
1 judul
4 judul
50%
100%
2 judul
8 judul
1 judul
5 judul
1 judul
5 judul
1 judul
5 judul
1 kali
5 kali
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
189,0
298,5
378,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEHUTANAN
No.
e.
3.
PROGRAM/PRIORITAS
Pengendalian penggunaan kawasan hutan
untuk pembangunan di luar kegiatan
kehutanan
Konservasi Keanekaragaman Hayati dan
Perlindungan Hutan
SASARAN(Hasil Outcomes/Output yang
diharapkan)
terlaksananya penggunaan kawasan hutan sesuai
dengan persyaratan teknis dan ketentuan yang
berlaku
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
INDIKATOR
2010
Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dengan kompensasi penerimaan
bukan pajak (PNBP) paling tinggi 80% dari pemohon
Wajib bayar tertib membayar PNBP Penggunaan Kawasan Hutan
minimal 80%
Data dan informasi penggunaan kawasan hutan tersedia di 32
provinsi
Peraturan perundangan untuk pengendalian dan penertiban
penggunaan kawasan hutan tanpa ijin sebanyak 1 judul
Biodiversity dan ekosistemnya berperan signifikan Taman nasional dan kawasan konservasi lainnya yang potensi
sebagai penyangga ketahanan ekologis dan keanekaragaman hayatinya tinggi, terdapat spesies langka dan
penggerak ekonomi riil serta pengungkit martabat flagship, atau mempunyai fungsi pelindung hulu sungai, dan atau
bangsa dalam pergaulan global
memiliki potensi wisata alam signifikan, sudah dapat mandiri dalam
arti mampu menghasilkan uang untuk membiayai program
pengembangan konservasi
16%
2014
80%
15%
80%
6 Prov
32 Prov
1 Judul
1 Judul
53,5
6.715,2
Populasi keanekaragaman hayati dan spesies yang terancam pubah
meningkat 3% dari kondisi tahun 2008 sesuai kondisi biologis dan
kesediaan habitat
Kasus baru tindak pidana kehutanan (illegal logging, perambahan,
perdagangan tumbuhan dan satwa liar(TSL) ilegal, penambangan
ilegal dan kebakaran hutan ) penanganannya terselaikan minimal
75%
a.
Pengembangan Kawasan Konservasi dan
Ekosistem Esensial
Hotspot (titik api) di pulau Kalimantan, pulau Sumatera, dan pulau
Sulawesi berkurang 20% setiap tahun
Meningkatnya destinasi wisata alam yang dapat berperan dalam
pasar wisata nasional
Meningkatnya pengelolaan dan pendayagunaan 50 Konflik dan tekanan terhadap kawasan taman nasional dan kawasan
unit taman nasional dan 477 unit kawasan konservasi lainnya (CA, SM, TB, dan HL) menurun sebanyak 5%
konservasi lainnya (CA, SM, TB, dan HL) dan
ekosistem esensial.
Pengelolaan ekosistem esensial sebagai penyangga kehidupan
meningkat 10%.
Penanganan perambahan kawasan hutan pada 12 provinsi prioritas
(Sumut, Riau, Jambi, Sumsel, Sumbar, Lampung, Kaltim, Kalteng,
Kalsel, Kalbar, Sultra, dan Sulteng)
Restorasi ekosistem kawasan konservasi, 1 paket per tahun
II.L.029.4
1%
5%
2%
10%
2 Prov
12 Prov
1 paket
5 paket
1.381,3
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEHUTANAN
No.
b.
PROGRAM/PRIORITAS
Penyidikan dan Perlindungan Hutan
SASARAN(Hasil Outcomes/Output yang
diharapkan)
2010
Meningkatnya pengamanan kawasan hutan, hasil Kasus baru tindak pidana kehutanan (illegal logging, perambahan,
hutan dan jaminan terhadap hak negara atas hutan perdagangan TSL,illegal, penambangan illegal dan kebakaran)
penanganannya terselesaikan minimal sebanyak 75%
Tunggakan perkara (illegal logging, perambahan, perdagangan TSL
illegal, penambangan illegal dan kebakaran) terselesaikan sebanyak
25% per tahun
c.
Kasus hukum perambahan kawasan konservasi terselesaikannya
sebanyak 20%
Pengembangan konservasi spesies dan genetik Meningkatnya
kualitas
konservasi Populasi keanekaragaman hayati dan spesies terancam punah
keanekaragaman hayati dan produk tumbuhan dan meningkat sebesar 3% dari kondisi tahun 2008 sesuai kondisi
satwa liar
biologis dan kesediaan habitat
Penangkaran dan pemanfaatan jenis keanekaragaman hayati secara
lestari meningkat 5%
Kerjasama internasional dan konvensi di bidang konservasi
keanekaragaman hayati sebanyak 1 paket per tahun
Terselenggaranya skema DNS Kehutanan, 1 paket per tahun
d.
e.
Pengendalian kebakaran hutan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
INDIKATOR
Meningkatkan sistem pencegahan pemadaman, Hotspot di Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, dan Pulau Sulawesi
penanggulangan, dampak kebakaran hutan dan berkurang 20% setiap tahun.
lahan
Luas kawasan hutan yang terbakar ditekan hingga 50% dibandingkan
kondisi tahun 2008
Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam
penanggulangan bahaya kebakaran hutan di 30 DAOPS
Pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan Meningkatnya pemanfaatan jasa lingkungan dan Pengusahaan pariwisata alam meningkat sebesar 60% dibandingkan
dan wisata alam
wisata alam
tahun 2008, dan ijin usaha pemanfaatan jasa lingkungan air baru
sebanyak 25 unit.
PNBP dibidang pengusahaan pariwisata alam meningkat 100%
dibandingkan tahun 2008.
Peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar kawasan konservasi
tertentu meningkat menjadi minimal Rp 800.000,00 per bulan per
kepala keluarga (atau sebesar 30%) melalui upaya-upaya
pemberdayaan masyarakat.
II.L.029.5
2014
15%
75%
25%
76,30%
4%
20%
0%
3%
1%
5%
1 paket
1 paket
1 paket
5 paket
20%
67,20%
10%
50%
6 DAOPS
30 DAOPS
5 Unit
25 Unit
20%
100%
6%
30%
836,6
462,9
K)
1.275,0
464,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEHUTANAN
No.
4.
PROGRAM/PRIORITAS
Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
SASARAN(Hasil Outcomes/Output yang
diharapkan)
TARGET
INDIKATOR
2010
2014
Berkurangnya lahan kritis pada DAS Prioritas Fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan kritis
sehingga dapat mengurangi resiko bencana alam, termasuk hutan mangrove, gambut dan rawa pada DAS Prioritas
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat seluas 2,5 juta ha.
dalam usaha komoditas kehutanan
Fasilitasi penetapan areal kerja pengelolaan hutan kemasyarakatan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
16.131,0
(HKm) seluas 2 juta ha.
Fasilitasi pembangunan hutan rakyat untuk bahan baku industri
pertukangan seluas 250.000 ha.
Fasilitasi penetapan areal sumber benih di seluruh bioregion seluas
6.000 ha, dan pengelolaan areal sumber benih yang telah ada seluas
4.500 ha.
Rencana pengelolaan DAS terpadu pada 108 unit DAS prioritas.
Fasilitasi penetapan areal kerja hutan desa seluas 500.000 ha.
a.
b.
Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan
berkurangnya lahan kritis melalui rehabilitasi dan Fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi hutan pada DAS prioritas
seluas 800.000 ha.
Lahan, dan Reklamasi Hutan di DAS Prioritas reklamasi hutan
Fasilitasi rehabilitasi lahan kritis pada DAS prioritas seluas
500.000 ha.
Fasilitasi pengembangan hutan kota seluas 5000 ha.
Pengembangan Perhutanan Sosial
meningkatnya pengelolaan
pemberdayaan masyarakat
hutan
Fasilitasi rehabilitasi hutan mangrove, gambut dan rawa seluas
295.000 ha
melalui Fasilitasi penetapan areal kerja pengelolaan hutan kemasyarakatan
(HKm) seluas 2 juta ha
Fasilitasi 500 kelompok/unit ijin usaha pengelolaan HKm
Pengembangan perbenihan tanaman hutan
ketersediaan materi genetik, sumber benih, dan
benih berkualitas yang memadai
800.000 Ha
100.000 Ha
500.000 Ha
1.000 Ha
5.000 Ha
60.000 Ha
295.0006 Ha
400.000 Ha
2.000.000 Ha
100 Klpk
500 Klpk
Fasilitasi 50 unit kemitraan usaha HKm
10 Unit
50 Unit
Fasilitasi dukungan kelembagaan ketahanan pangan di 32 provinsi
4 Prov
32 Prov
50.000 Ha
250.000 Ha
6 Kab
30 Kab
100.000 Ha
500.000 Ha
4.500 Ha
4.500 Ha
Fasilitasi pembangunan hutan rakyat Kemitraan untuk bahan baku
kayu industri pertukangan seluas 250.000 Ha
Fasilitasi pembentukan dan berfungsinya sentra HHBK Unggulan di
30 kabupaten
Areal kerja hutan desa seluas 500.000 ha
c.
160.000 Ha
Areal sumber benih seluas 4.500 ha terkelola secara baik
II.L.029.6
8.222,5
6.239,2
109,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEHUTANAN
No.
PROGRAM/PRIORITAS
SASARAN(Hasil Outcomes/Output yang
diharapkan)
2010
Fasilitasi pembangunan areal sumber benih seluas 6.000 ha
d.
5.
DAS
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
INDIKATOR
2014
1.200 Ha
6.000 Ha
Pengembangan Seed for People 1 paket per tahun
1 paket
5 paket
K)
Pengembangan sentra bibit 1 paket/tahun
1 paket
5 paket
K)
22 DAS
108 DAS
Terbangunnya base line data pengelolaan DAS di 36 BPDAS
7 BPDAS
36 BPDAS
Tersedianya data dan peta lahan kritis di 36 BPDAS
7 BPDAS
36 BPDAS
Pembinaan penyelenggaraan pengelolaan
DAS
Terselenggaranya pengelolaan
terpadu pada DAS priorutas
secara Rencana pengelolaan DAS terpadu di 108 DAS prioritas
Penelitian dan Pengembangan Kementerian
Kehutanan
Minimal 60% hasil penelitian dan pengembangan Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna untuk
kehutanan dapat dimanfaatkan dalam pengambilan bidang hutan alam, biodiversitas dan pengelolaan DAS sebanyak 7
kebijakan, pengelolaan teknis kehutanan dan
judul
pengayaan ilmu pengetahuan, termasuk
Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna bidang
pengembangan kebijakan dan teknis yang
hutan tanaman dan HHBK sebanyak 6 judul
berkaitan dengan isu-isu perubahan iklim
Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna bidang
721,9
1.109,2
pengolahan hasil hutan sebanyak 5 judul
Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pegguna bidang
lansekap hutan, perubahan iklim dan kebijakan kehutanan sebanyak
7 judul
a.
Penelitian dan Pengembangan Kebijakan
Kehutanan dan Perubahan Iklim.
Ketersediaan dan termanfaatkan iptek dasar dan Iptek dasar dan terapan yang dihasilkan pada bidang lansekap hutan,
terapan bidang lansekap hutan, adaptasi dan perubahan iklim dan kebijakan kehutanan sebanyak 7 judul
mitigas perubahan iklim, dan kebijakan kehutanan
Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna pada
bidang lansekap hutan, perubahan iklim dan kebijakan kehutanan
sebanyak 7 judul.
II.L.029.7
20%
100%
20%
100%
113,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEHUTANAN
No.
b.
c.
d.
PROGRAM/PRIORITAS
Penelitian dan Pengembangan Konservasi
dan Rehabilitasi Sumberdaya Alam.
Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
Penelitian dan Pengembangan Peningkatan
Produktivitas Hutan
6.
Dukungan Managemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Jenderal
Kementerian Kehutanan
f.
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Aparatur Kementerian Kehutanan dan SDM
Kehutanan Lainnya
SASARAN(Hasil Outcomes/Output yang
diharapkan)
tersedia dan termanfaatkannya Iptek dasar dan
terapan konservasi dan rehabilitasi sumberdaya
alam
TARGET
INDIKATOR
2010
Iptek dasar dan terapan yang dihasilkan bidang hutan alam,
biodiversitas dan pengelolaan DAS, 7 judul.
Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna bidang
hutan alam, biodiversitas dan pengelolaan DAS sebanyak 7 judul.
ketersediaan dan termanfaatkannya IPTEK dasar Iptek dasar dan terapan yang dihasilkan pada bidang pengolahan
dan terapan bidang pengolahan hasil hutan
hasil hutan sebanyak 5 judul
Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna bidang
pengolahan hasil hutan sebanyak 5 judul
ketersediaan dan pemanfaatan IPTEK dasar dan Iptek dasar dan terapan bidang hutan tanaman dan hasil hutan bukan
terapan hutan tanaman
kayu (HHBK) sebanyak 6 judul
Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna bidang
hutan tanaman dan HHBK sebanyak 6 judul
Penyuluhan kehutanan
Meningkatnya kualitas dan kapasitas SDM
Depratemen Kehutanan serta SDM kehutanan
lainnya (Pemda dan Masyarakat)
Penyelenggaraan SMK kehutanan 1.440 siswa
Diklat teknis dan administrasi 15.000 orang peserta
Sertifikasi ISO 9001 : 2007 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Kehutanan sebanyak 5 unit
Peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat Pembentukan 500 kelompok masyarakat produktif mandiri
dalam pembangunan kehutanan serta peningkatan
Peningkatan kapasitas 4.500 orang penyuluh kehutanan
kesejahteraan masyarakat
Kampanye Indonesia Menanam (KMI) pada 33 provinsi
Kemitraan/jejaring kerja penyuluhan kehutanan sebanyak 5 paket
7
100%
20%
100%
20%
100%
20%
100%
20%
100%
20%
100%
120,2
109,7
158,2
2.976,7
Karyasiswa lulus studi S2/S3 sebanyak 325 orang siswa
g..
2014
20%
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas
Aparatur Kementerian Kehutanan
285 siswa
1.440 siswa
3.000 orang
15.000 orang
65 siswa
325 siswa
0 unit
5 unit
100 Klpk
500 Klpk
900 Org
4.500 Org
33 Prov
33 Prov
1 Paket
5 Paket
761,2
407,2
215,5
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN KEHUTANAN 2010 – 2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.029.8
30.533,9
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
1
Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan
Tangkap
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
5.500.000
8.144,8
INDIKATOR
Meningkatnya produktivitas perikanan tangkap dan Jumlah Produksi perikanan tangkap (ton)
kesejahteraan nelayan
5.384.740
Jumlah pendapatan nelayan:
a.
b.
Pengelolaan Sumber Daya Ikan (SDI)
Pembinaan dan Pengembangan Kapal
Perikanan, Alat Penangkap Ikan, dan
Pengawakan Kapal Perikanan
- pendapatan nelayan pemilik/bulan (Rp)
1.769.220
2.441.550
- pendapatan nelayan buruh/bulan (Rp)
601.730
1.200.000
Meningkatnya Wilayah Pengelolaan Perikanan
• Jumlah lokasi pemantauan dan evaluasi perlindungan
(WPP) yang terjamin ketersediaan sumber daya ikan dan pengkayaan SDI
dengan data dan pengelolaan pemanfaatan yang
terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu.
·
6 prov
33 prov
• Jumlah ekosistem PUD yang teridentifikasi (8 prov
per tahun)
8 prov
40 prov
• Jumlah peraian teritorial dan kepulauan yang
teridentifikasi sumber dayanya
1 WPP
11 WPP
33 prov
• Jumlah ZEEI yang teridentifikasi sumber dayanya
11 prov
27 prov
500 unit
700 unit
Terwujudnya kecukupan kapal perikanan Indonesia Jumlah dan jenis kapal penangkap ikan yang memenuhi
(yang laik laut, laik tangkap dan laik simpan), alat standar laik laut, laik tangkap dan laik simpan
penangkap ikan (yang sesuai SNI) dan pengawakan
yang memenuhi standar di setiap WPP
II.L.032.1
354,6
K)
K)
384,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
c.
d.
Pengembangan Pembangunan dan
Pengelolaan Pelabuhan Perikanan
Pelayanan Usaha Perikanan Tangkap yang
Efisien, Tertib, dan Berkelanjutan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
Jumlah alat penangkap ikan dan alat bantu
penangkapan ikan yang memenuhi standar
600 unit
2.929 unit
Jumlah awak kapal perikanan yang memenuhi standar
kompetensi
60 orang
240 orang
968 unit
988 unit
Jumlah penyiapan pembangunan pelabuhan perikanan
sesuai dengan rencana induk
35 Lokasi
190 Lokasi
Jumlah pelabuhan perikanan yang mempunyai Wilayah
Kerja Operasional Pelabuhan Perikanan (WKOPP)
10
50
8.000 SIUP, SIPI/SIKPI
12.000 SIUP,
SIPI/SIKPI
2.500
4.500
4.900 SIPI
8.900 SIPI
Meningkatnya pembangunan dan pencapaian
Jumlah pelabuhan perikanan dengan fokus
standar pelayanan prima di pelabuhan perikanan
pembangunan di lingkar luar dan daerah perbatasan
dengan fasilitas penunjang produksi, pengolahan,
yang potensial
pemasaran dan kesyahbandaran yang sesuai standar.
Meningkatnya pelayanan prima dan ketertiban
Jumlah keabsahan dan kelengkapan dokumen usaha
usaha perikanan tangkap sesuai ketersediaan SDI di perikanan tangkap
setiap WPP secara akuntabel dan tepat waktu.
Jumlah pelaku usaha perikanan tangkap yang
memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
Jumlah kapal dan jenis alat penangkap ikan yang
diperbolehkan sesuai dengan ketersediaan sumber daya
ikan di setiap WPP
II.L.032.2
6.084,8
K)
200,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
e.
2
Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan dan Jumlah kawasan potensi perikanan tangkap yang
Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil
menjadi kawasan Minapolitan dengan usaha yang
bankable serta realisasi investasi usaha perikanan
tangkap.
Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya
Meningkatnya produksi, produktivitas dan mutu
hasil perikanan budidaya.
Jumlah kawasan minapolitan potensi perikanan
tangkap yang memiliki Kelompok Usaha Bersama
(KUB) yang Mandiri.
5 PPI
2014
1 PP 5 PPI
999 KUB
1.800 KUB
Jumlah usaha perikanan tangkap yang memenuhi
kelayakan usaha dan bankable
999 KUB
1.800 KUB
Volume produksi perikanan budidaya (ton)
Jumlah kawasan perikanan budidaya yang memiliki
prasarana dan sarana sesuai kebutuhan.
Pengembangan Sistem Produksi
Pembudidayaan Ikan
1 PP
Jumlah Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang
Mandiri.
Jumlah benih dengan mutu terjamin.
a
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Meningkatnya produksi perikanan budidaya dengan Jumlah produksi perikanan budidaya air tawar.
mutu terjamin dan data akurat.
5.376.200
16.891.000
Benih ikan 256
miliar ekor
K)
Bibit rumput laut 267.280
ton
Bibit Rumput laut
2,8 juta ton
K)
76 kab/kota
238 kab/kota
- Payau : 45 kawasan
- Payau : 145
kawasan
- Tawar : 76 kawasan
- Tawar : 238
kawasan
- Laut : 56 kawasan
- Laut : 158
kawasan
1,4 juta ton
4,6 juta ton
1.137.920 ton
2.022.220 ton
Jumlah produksi perikanan budidaya laut
2.846.475 ton
10.288.175 ton
1.000 unit
7.000 unit
II.L.032.3
4.331,4
Benih ikan 36 miliar ekor
Jumlah produksi perikanan budidaya air payau.
Jumlah usaha perikanan budidaya yang bersertifikat
dan memenuhi standar.
454,1
620,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
b.
Pengembangan Sistem Perbenihan Ikan
Terpenuhinya kebutuhan benih untuk produksi dan Jumlah produksi induk unggul.
pasar dengan mutu terjamin dan data akurat.
Jumlah unit perbenihan yang bersertifikat dan benih
yang memenuhi standar
c.
Pengembangan Sistem Kesehatan Ikan dan
Lingkungan Pembudidayaan Ikan
Kawasan perikanan budidaya yang sehat serta
produk perikanan yang aman dikonsumsi.
Pengembangan Sistem Usaha
Pembudidayaan Ikan
2014
6,5 juta ekor induk
52,2 juta ekor induk
K)
267.280 ton
2,7 juta ton
K)
51 unit
404 unit
K)
Jumlah laboratorium uji yang memenuhi standar teknis. Lab. Kualitas air : 25 unit
Lab. Kualitas air :
48 unit
Lab. HPI (hama penyakit
ikan) : 20 unit
Lab. HPI : 35 unit
Lab. Residu : 9 unit
Lab. Residu : 25unit
350 kab
450 kab
157 kelompok
3.388 kelompok
Jumlah kawasan perikanan budidaya yang sehat serta
persentasi jenis biota perairan yang dikonservasi.
d.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Kawasan potensi perikanan budidaya menjadi
Jumlah kelompok usaha perikanan budidaya yang
kawasan Minapolitan dengan usaha yang bankable . memenuhi standar kelembagaan dan jumlah
tenagakerja yang memiliki kopetensi.
Jumlah usaha perikanan budidaya yang memperoleh
SNI serta jumlah lembaga sertifikasi yang terakreditasi
394 orang
2.364 orang
936 unit usaha
4.948 unit usaha
19 Lab uji; 3 LSSM
(lembaga sertifikat sistem
mutu)
43 Lab uji
1.115.666 Ha, 70 potensi
kawasan
1.365.416 Ha, 150
potensi kawasan
534,3
678,3
466,4
15 LSSM
e.
Pengembangan Sistem Prasarana dan
Sarana Pembudidayaan Ikan
Kawasan perikanan budidaya yang memiliki
prasarana dan sarana sesuai kebutuhan.
Luas lahan budidaya sesuai target produksi disertai
data potensi yang akurat.
II.L.032.4
667,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
2014
f.
Pengawalan dan Penerapan Teknologi
Terapan Adaptif Perikanan Budidaya
Sentra produksi perikanan budidaya yang memiliki Persentase unit usaha yang mendapatkan pelayanan
komoditas unggulan dan menerapkan teknologi
sertifikasi sesuai standar dengan informasi yang akurat.
inovatif.
100%
100%
1.109,5
3
Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan
Meningkatnya produk olahan bernilai tambah,
Jumlah pangsa pasar ekspor, penambahan jumlah
jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan,
ragam produk ekspor, nilai ekspor atau volume ekspor,
investasi, distribusi dan akses pasar hasil perikanan serta jumlah impor terkendali sesuai standard dan
kebutuhan.
3,2% pangsa ekspor
3,2% pangsa ekspor
1.585,2
6 ragam produk ekspor
11 ragam produk
ekspor
US$ 2,9 Milyar nilai
ekspor
US$ 5 miliar nilai
ekspor
1,38 juta ton volume
ekspor
2,43 juta ton
volume ekspor
0,28 juta ton volume impor
0,49 juta ton
volume impor
58 lokasi
84 lokasi
a.
Fasilitasi Pengembangan Industri Pengolahan Meningkatnya volume produk olahan hasil
Hasil Perikanan
perikanan dengan kemasan dan mutu terjamin
Jumlah sarana prasarana pengolahan sesuai target
produksi pengolahan
Jumlah sentra pengolahan
Volume produksi dari UKM
b.
Fasilitasi Pengembangan Jaminan Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan
Meningkatnya unit penanganan, pengolahan dan
Jumlah laboratorium sertifikasi yang memiliki sarana
distribusi hasil perikanan yang memperoleh
prasarana sesuai standar mutu laboratorium
sertifikasi sesuai standar nasional dan internasional
Jumlah kegiatan penanganan, pengolahan, distribusi
dan pengujian mutu hasil perikanan yang memperoleh
SNI dan persyaratan internasional
Jumlah laboratorium uji mutu hasil perikanan yang
memperoleh akreditasi dari KAN
Jumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) dan hasil
perikanan yang bersertifikasi
II.L.032.5
245,5
K)
5 lokasi
25 lokasi
2,3 juta ton
2,8 juta ton
17 lab
40 lab
K)
179 SNI
1.095 SNI
K)
17 lab
40 lab
K)
424 UPI
1.768 UPI
K)
233,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
c.
Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan
Pemasaran Dalam Negeri Hasil Perikanan
Meningkatnya jumlah desa yang memiliki pasar
yang mampu memfasilitasi penjualan hasil
perikanan dan tingkat konsumsi ikan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Jumlah pelelangan ikan dan pasar ikan yang berfungsi
sesuai standar
Jumlah lokasi pelaksanaan kegiatan Gemarikan
(Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan)
d.
Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan
Pemasaran Luar Negeri Hasil Perikanan
Meningkatnya jumlah pangsa pasar ekspor
perikanan
Jumlah penambahan negara tujuan ekspor
e.
Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan
Sistem Usaha dan Investasi Perikanan
Meningkatnya jumlah nilai investasi (PMA dan
PMDN) bidang pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan dan jumlah unit pengolahan ikan yang
memenuhi standar ketenagakerjaan
Jumlah unit usaha pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan yang memenuhi standar ketenagakerjaan
sesuai SKKNI
4
Program Pengelolaan Sumber Daya Laut,
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Meningkatnya penataan dan pemanfaatan sumber
daya kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil secara
berkelanjutan dan mensejahterakan masyarakat
Jumlah UKM binaan yang berpotensi ekspor
2014
18 TPI
271 TPI
K)
7.061 pasar
35 ribu pasar
K)
33 provinsi
33 provinsi
3
5
590,9
94,1
50
50
430 UPI
3.860 UPI
K)
244,9
Jumlah kawasan pesisir yang tahan terhadap ancaman
kerusakan, memiliki infrastruktur dasar serta jumlah
ragam dan volume produk kelautan yang
dikembangkan
10 kawasan, 2 kapal, 50
ribu ton
140 kawasan
12 kapal
500 ribu ton
K)
3.856,0
Jumlah kawasan laut, pesisir dan pulau-pulau kecil
yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan
yang terintegrasi, akuntabel dan terkini serta terkendali
pemanfaatannya
23 kawasan
145 kawasan
K)
Jumlah kelompok usaha mikro yang mandiri serta
jumlah usaha mikro di kawasan pesisir dan pulau-pulau
kecil
800.000 usaha
2.000.000 usaha
120 unit
300 unit
II.L.032.6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
a.
Pengelolaan dan Pengembangan Konservasi
Kawasan dan Jenis
SASARAN
2010
Terkelolanya 20% kawasan ekosistem terumbu
karang, lamun, mangrove dan 15 jenis biota
perairan yang terancam punah
kawasan konservasi laut dan kawasan konservasi
perairan tawar dan payau yang dikelola secara
berkelanjutan seluas 4,5 juta ha
Jumlah kawasan konservasi dan jenis biota perairan
dilindungi yang diidentifikasi dan dipetakan secara
akurat.
b.
Tersedianya 145 rencana zonasi nasional/ provinsi/ Jumlah kawasan laut dan pesisir yang memiliki peta
Penataan Ruang dan Perencanaan
potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi,
Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir Dan Pulau- kabupaten/ kota, 50 masterplan minapolitan, 30
Pulau Kecil
masterplan kluster pulau-pulau kecil bernilai
akuntabel dan terkini
ekonomi tinggi serta 12 master plan kawasan sentra
produksi kelautan
Jumlah kawasan pulau-pulau kecil yang memiliki peta
potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi,
akuntabel dan terkini
c.
Pendayagunaan Pesisir dan Lautan
Terkelolanya 50 Kawasan minapolitan yang tahan
terhadap ancaman kerusakan dan mempunyai
infrastruktur dasar, serta 3 produk kelautan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Jumlah luasan kawasan pesisir rusak yang pulih
kembali.
2014
K)
745,4
50 kawasan
K)
481,1
23 kawasan
145 kawasan
K)
60 ha
5.000 ha
K)
900 ribu ha
4,5 juta ha
9 Kawasan dan 3 jenis
9 Kawasan dan 3
jenis
6 kawasan
Jumlah ragam dan volume produk kelautan yang
dikembangkan pada kawasan pesisir dan lautan.
- BMKT
2 kapal
12 kapal
K)
- Garam
50 ribu ton
500 ribu ton
K)
200 ribu liter
7,2 juta liter
K)
- Deep sea water
II.L.032.7
404,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
d.
e.
5
a
Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil
Pelayanan Usaha dan Pemberdayaan
Masyarakat
Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan
Peningkatan Operasional Pengawasan
Sumber Daya Perikanan
Terwujudnya 200 pulau kecil yang memiliki
infrastruktur mamadai, ekosistem baik, siap
terhadap bencana, dan 25 di antaranya terinvestasi
Meningkatnya usaha perikanan yang sesuai
ketentuan
2014
Jumlah pulau kecil yang diidentifikasi dan dipetakan
potensinya secara akurat termasuk pulau-pulau kecil
terluar
20 pulau
205 pulau
K)
Jumlah pulau kecil yang memiliki infrastuktur memadai
secara terintegrasi termasuk pulau-pulau kecil terluar
20 pulau
205 pulau
K)
Meningkatnya keberdayaan dan kemandirian 2 juta Jumlah kelompok usaha mikro di kawasan pesisir dan
usaha skala mikro di seluruh kawasan minapolitan pulau-pulau kecil yang bankable.
pesisir, beroperasinya sarana usaha mikro di 300
- Pengembangan sarana usaha Mikro LKM
kabupaten/kota pesisir.
- Dana Pemberdayaan Masyarakat Desa/PNPM MK
Indonesia bebas Illegal, Unreported &
Unregulated (IUU) Fishing serta kegiatan yang
merusak sumber daya kelautan dan perikanan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
-
Tenaga pendamping
-
Kelompok Usaha Mikro
1.300,6
100 unit
100 unit
120 kab/kota
120 kab/kota
480 orang
480 orang
800.000 usaha
800.000 usaha
Persentase wilayah pengelolaan perikanan bebas IUU
fishing
62%
100%
Persentase pelaku tindak pidana kelautan dan
perikanan yang divonis secara akuntabel dan tepat
waktu serta persentase penurunan tindak pidana
kelautan dan perikanan
55%
100%
Jumlah usaha penangkapan ikan di wilayah bagian
barat yang sesuai ketentuan
280 kapal
2.680 kapal
Jumlah usaha penangkapan ikan di wilayah bagian
timur yang sesuai ketentuan
180 kapal
1.712 kapal
II.L.032.8
578,5
3.049,6
170,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
b
c
d
Peningkatan Operasional Pengawasan
Sumber Daya Kelautan
Peningkatan Operasional dan Pemeliharaan
Kapal Pengawas
Meningkatnya wilayah perairan Indonesia yang
bebas kegiatan ilegal dan merusak
Meningkatnya wilayah pengelolaan perikanan
bebas IUU fishing
Pengembangan Sarana dan Prasarana
Terpenuhinya sarana dan prasarana pengawasan
Pengawasan dan Pemantuan Kapal Perikanan dengan rancang bangun dan sistem pemantauan
yang terintegrasi dan tepat sasaran
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
Jumlah wilayah perairan yang bebas kegiatan
perusakan ekosistem perairan
4 wilayah
27 wilayah
Jumlah wilayah perairan yang bebas kegiatan
pencemaran
7 wilayah perairan
40 wilayah perairan
Jumlah wilayah pengelolaan perikanan bagian barat
bebas IUU Fishing
3 WPP
5 WPP
Jumlah wilayah pengelolaan perikanan bagian timur
bebas IUU Fishing
6 WPP
6 WPP
87,0
1.617,3
Jumlah pemenuhan sarana pengawasan yang memadai
secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu
536,9
Kapal Pengawas
0
55
K)
Speedboat
15
137
K)
Stasiun Radar Satelit
0
0
K)
Transmitter VMS
0
1
K)
Pemenuhan prasarana pengawasan yang memadai
secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu
e
Penyelesaian tindak pidana kelautan dan
perikanan
Meningkatnya pelaku tindak pidana kelautan dan
perikanan yang divonis secara akuntabel dan tepat
waktu serta persentase penurunan tindak pidana
kelautan dan perikanan
Kantor dan Bangunan Pengawas
5
30
K)
Dermaga
2
27
K)
Pos Pengawas
15
70
K)
4000
40.164
K)
Jumlah Kapal yang diperiksa
II.L.032.9
93,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
6
Program Penelitian dan Pengembangan
IPTEK Kelautan dan Perikanan
Termanfaatkannya hasil riset dan inovasi IPTEK
kelautan dan perikanan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
Jumlah inovasi IPTEK yang : memperoleh pengakuan
(HKI, SNI, dan Penghargaan), direkomendasikan dan
mempunyai model penerapan
IPTEK yang memperoleh
pengakuan (HKI, SNI,
penghargaan) 3 buah
IPTEK yang
memperoleh
pengakuan (HKI,
SNI,
penghargaan)13
buah
K)
Hasil riset yang menjadi rekomendasi basis kebijakan
dan di publikasikan
5
36
K)
6 buah
23 buah
K)
413,0
2.721,7
a.
Penelitian dan Pengembangan IPTEK
Perikanan Tangkap
Wilayah perairan Indonesia yang teridentifikasi
potensi produksi, karakteristik, kebutuhan
konservasi SDInya serta jumlah inovasi teknologi
dan rekomendasi pengelolaannya.
Jumlah rekomendasi pengelolaan
b.
Penelitian dan Pengembangan IPTEK
Perikanan Budidaya
HKI (Hak Kekayaan Intelektual), rekomendasi,
inovasi teknologi dan produk biologi yang
meningkatkan efisiensi produksi, ragam, kualitas
dan keamanan komoditas unggulan.
Jumlah rekomendasi yang meningkatkankan efisiensi
produksi, ragam varietas baru/unggul, kualitas dan
keamanan komoditas unggulan
5
25
K)
434,4
c.
Penelitian dan Pengembangan IPTEK
Kelautan
Rekomendasi dan inovasi teknologi perlindungan
pantai, energy terbarukan, pengawasan, eksplorasi,
eksploitasi, instrumentasi kelautan, maritim,
mitigasi/adaptasi bencana dan perubahan iklim yang
meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber daya
kelautan
Jumlah rekomendasi dan inovasi teknologi
perlindungan, pengawasan, eksplorasi, eksploitasi,
instrumentasi kelautan, maritim, mitigasi/adaptasi
bencana dan perubahan iklim yang meningkatkan
efisiensi pengelolaan sumber daya kelautan secara
berkelanjutan
2
10
K)
242,8
9
45
K)
II.L.032.10
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
d.
Penelitian dan Pengembangan IPTEK
Kewilayahan, Dinamika dan Sumber Daya
Nonhayati Pesisir dan Laut
Wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil yang
teridentifikasi potensi, karakteristik, kebutuhan
konservasi SDNHL dan fenomena alamnya serta
jumlah rekomendasi pengelolaan dan model
pemanfaatannya.
Jumlah rekomendasi pengelolaan dan model
pemanfaatannya, serta Jumlah paket data terkait
dengan fenomena alam dan sumber daya non hayati di
wilayah pesisir ,laut, serta pulau-pulau kecil
Rekomendasi dan/atau
model pemanfaatan: 3
2014
Rekomendasi
dan/atau model
pemanfaatan: 15
1paket data terkait
5 paket data terkait
fenomena alam laut, 5
fenomena alam laut,
paket data terkait SDNH, 25 paket data terkait
pesisir, dan laut
SDNH, pesisir, dan
laut
K)
260,7
K)
Jumlah HKI (Hak Kekayaan Intelektual), rekomendasi
serta inovasi teknologi dan bioteknologi yang
meningkatkan efisiensi pengolahan secara optimal,
ragam, nilai tambah, kualitas dan keamanan produk
unggulan/ prospektif.
Paket Teknologi: 3
Paket Teknologi: 16,
HKI :2
K)
241,9
Penelitian dan Perekayasaan Sosial Ekonomi Rekomendasi pengelolaan sumber daya kelautan
Kelautan dan Perikanan
dan perikanan berkelanjutan dan model
pengembangan usaha dan pemasaran berbasis
minapolitan.
Jumlah rekomendasi pengelolaan sumber daya kelautan
dan perikanan berkelanjutan dan model pengembangan
usaha dan pemasaran berbasis minapolitan
Rekomendasi: 4 bh
Rekomendasi: 20 bh
K)
206,2
Model pengembangan: 4
bh
Model
pengembangan:
20bh
K)
Pengembangan SDM Kelautan dan
Perikanan
Lulusan pendidikan memiliki kompetensi sesuai
kebutuhan dan dapat diserap untuk kebutuhan tenaga
kerja di dunia usaha dan dunia industri
980 orang
5.600 orang
K)
e.
Penelitian dan Pengembangan IPTEK
Pengolahan Produk dan Bioteknologi
Kelautan dan Perikanan
f.
7
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
HKI, rekomendasi serta inovasi teknologi dan
bioteknologi yang meningkatkan efisiensi
pengolahan secara optimal, ragam, nilai tambah,
kualitas dan keamanan produk unggulan/
prospektif.
SDM KP memiliki kompetensi sesuai kebutuhan
II.L.032.11
2.348,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
a.
Pelatihan Kelautan dan Perikanan
Terselenggaranya pelatihan yang sesuai standar
Jumlah lulusan pelatihan yang sesuai standar serta
serta persentase lulusan yang meningkat kinerjanya jumlah lulusan yang meningkat kinerjanya sesuai
sesuai standar kompetensi dan kebutuhan pasar
standar kompetensi dan kebutuhan pasar
b.
Penyuluhan Kelautan dan Perikanan
Meningkatnya kawasan potensi perikanan yang
memiliki kelompok pelaku utama yang mandiri
dalam mengembangkan usaha perikanan
c.
Pendidikan Kelautan dan Perikanan
8
2014
6.160 masyarakat 1.103
aparatur
15000 masyarakat
2200 aparatur
347,6
Jumlah kelompok potensi perikanan yang disuluh
300 Kelompok di 50
kawasan
700 kelompok di 50
kawasan
447,1
Terpenuhinya tenaga terdidik kompeten sesuai
standar dan kebutuhan serta prioritas nasional
Jumlah lulusan pendidikan yang kompeten sesuai
standard dan kebutuhan serta prioritas nasional
1.400 orang
7000 orang
Pengawasan dan peningkatan Akuntabilitas
Aparatur DKP
Pengelolaan administrasi, keuangan, BMN, SPIP
dan Tindak Lanjut Temuan satker lingkup DKP
yang akuntabel dan tepat waktu
Persentase satker lingkup DKP yang melaksanakan
pengelolaan administrasi, keuangan, BMN, SPIP dan
Tindak Lanjut Temuan yang akuntabel dan tepat waktu
30%
70%
9
Peningkatan Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya DKP
Meningkatnya dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya lingkup DKP
a
Pembinaan dan Koordinasi Penyiapan
Produk Hukum dan Penataan Organisasi
DKP
K)
963,4
278,7
4.105,3
Persentase pemenuhan peraturan perundang-undangan
serta efektivitas dan kemutakhiran hukum laut,
perjanian, perizinan, organisasi dan tata laksana sesuai
kebutuhan nasional dan tantangan global, serat
pelayanan bantuan hukum yang akuntabel
II.L.032.12
50%
90%
66,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
b
Pengembangan dan Pembinaan
Perkarantinaan Ikan
Persentase media pembawa hama penyakit ikan impor,
ekspor dan antar area yang bebas hama penyakit ikan
karantina dengan laboratorium karantina yang sesuai
standar OIE dan SNI
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.032.13
63,34%
2014
83,4%
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
1.702,0
30.420,8
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
No.
I
1
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang
diharapkan)
PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER
DAYA AIR
Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Meningkatnya ketersediaan dan terjaganya
3
kelestarian air dengan kapasitas 12 miliar m
Terkendalinya bahaya banjir, meningkat dan
terjaganya ketersediaan air di Daerah Aliran
Sungai Bengawan Solo
1
TARGET
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
2010
59.949,6
15.625,5
6.481,3
Jumlah waduk dan embung/situ yang
dibangun sebanyak 12 waduk dan 158
embung/situ
1 waduk selesai dibangun; 5 waduk 11 waduk selesai dibangun; 1
dalam pelaksanaan pembangunan; waduk dalam pelaksanaan
20 embung/situ selesai dibangun pembangunan; 158 embung/situ
selesai dibangun
Jumlah waduk, embung/situ yang
direhabilitasi sebanyak 29 waduk dan 298
embung/situ
2 waduk selesai di rehabilitasi, 9
waduk dalam pelaksanaan
rehabilitasi dan 37 embung/situ
selesai direhabilitasi
29 waduk selesai di rehabilitasi,
dan 298 embung/situ selesai
direhabilitasi
Jumlah waduk/embung/situ yang
dioperasikan dan dipelihara sebanyak 182
waduk/embung/situ
Jumlah kawasan sumber air yang di
konservasi sebanyak 15 kawasan
Jumlah waduk yang dibangun di DAS
Bengawan Solo (7 waduk )
182 waduk/embung/situ
166 waduk/embung/situ
9 kawasan
15 kawasan
1 Waduk Bendo (Ponorogo)
1 Waduk Bendo (Ponorogo)
900,0
1 Wadung Gondang (Sragen)
1 Wadung Gondang (sragen)
Penyelesaian 1 Waduk Gonggang 1 Waduk Gonggang
306,0
20,0
1 Waduk Kresek (Madiun)
457,0
II.L.033.1
1 Waduk Kresek (Madiun)
K))
1.845,3
K))
1.320,0
K))
645,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang
diharapkan)
TARGET
INDIKATOR
2010
2014
1 Waduk Kedung Bendo (Pacitan) 1 Waduk Kedung Bendo
(Pacitan)
1 Waduk Kendang (Blora)
1 Waduk Pidekso (Wonogiri)
1 Waduk Pidekso (Wonogiri)
Prasarana sumber daya air di DAS
Bengawan Solo yang direhabilitasi
terpeliharanya waduk di DAS Bengawan
Solo
terlaksananya konservasi di DAS Bengawan
Solo
II.L.033.2
553,0
107,0
1.350,0
Penanganan Sedimen Waduk
Wonogiri dan Konservasi DAS
Keduang
Rehabilitasi 7 Waduk (Prijetan,
Cengklik, Tlogo Ngebel, Banjar
Anyar, Tlego Sarangan, Kedung
Uling, Gonggang)
Tertanganinya Sedimen Waduk
Wonogiri dan Konservasi DAS
Keduang
Rehabilitasi 7 Waduk (Prijetan,
Cengklik, Tlogo Ngebel, Banjar
Anyar, Tlego Sarangan, Kedung
Uling, Gonggang)
1.060,0
Rehabilitasi Embung / Waduk
Lapangan
Operasi WS dan Pemeliharaan
Infrastruktur SDA Bengawan Solo
Terehabilitasi Embung / Waduk
Lapangan
Terlaksananya operasi WS dan
Pemeliharaan Infrastruktur SDA
Bengawan Solo
105,0
Terkonservasinya 2 Kali (Kali
Tirtomoyo & Kali Asin)
130,0
Terkonservasinya arboretum
Sumber Daya Air Bengawan Solo
2
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
106,0
180,0
60,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
No.
2
3
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang
diharapkan)
TARGET
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
2010
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan
Meningkatnya dan terjaganya kualitas dan
Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya cakupan layanan pada 2,55 juta hektar daerah Luas layanan jaringan irigasi yang
irigasi, 1,21 juta daerah rawa dan pemanfaatan ditingkatkan (129,38 ribu hektar)
air tanah untuk irigasi seluas 44,89 ribu hektar Luas layanan jaringan irigasi yang
direhabilitasi (1,34 juta hektar)
Luas layanan jaringan irigasi yang
dioperasikan dan dipelihara (2,315 juta
hektar)
Luas layanan jaringan rawa yang
ditingkatkan (10 ribu hektar)
Luas layanan jaringan rawa yang
direhabilitasi (450 ribu hektar)
Luas layanan jaringan rawa yang
dioperasikan dan dipelihara (1,2 juta hektar)
115 ribu hektar
129,38 ribu hektar
K))
22.509,0
2.924,5
200 ribu hektar
1,34 juta hektar
K))
13.000,0
2,315 juta hektar
2,315 juta hektar
10 ribu hektar
10 ribu hektar
85 ribu hektar
450 ribu hektar
800 ribu hektar
1,2 juta hektar
60,0
K))
1.700,0
1.000,0
K))
Jumlah sumur air tanah yang dibangun (70 70 sumur air tanah
sumur air tanah)
Jumlah sumur air tanaha yang direhabilitasi 230 sumur air tanah
(1.875 sumur air tanah) untuk mengairi areal
seluas 37.500 hektar
70 sumur air tanah
Jumlah sumur air tanah yang dioperasikan 425 sumur air tanah
dan dipelihara (2.192 sumur air tanah) untuk
mengairi areal seluas 43.840 hektar
2.192 sumur air tanah
Luas layanan jaringan tata air tambak yang 1.000 hektar
dibangun / ditingkatkan (seluas 1.000 hektar)
1.000 hektar
II.L.033.3
2.000,0
77,0
1.875 sumur air tanah
615,8
K))
219,2
K))
7,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang
diharapkan)
TARGET
4.000 hektar
Meningkatnya layanan prasarana air baku
dengan kapasitas 43.4 m3/det dan terjaganya Kapasitas air baku yang ditingkatkan sebesar
layanan air baku dengan kapasitas 44.8 m3/det 43,4 m3/det
Kapasitas parasarana air baku yang
direhabilitasi sebesar 12,3 m3/det
Kapasitas prasarana air baku yang terjaga
sebesar total 44,8 m3/det
Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi dan Terlindunginya kawasan seluas 48,66 ribu
Pengamanan Pantai
hektar dari bahaya banjir dan terlindunginya Panjang sarana/prasarana pengendali banjir
kawasan pantai sepanjang 80 km dari abrasi
yang dibangun (216 km)
pantai serta terkendalinya 16 juta m3 lahar
Panjang sarana/prasarana pengendali banjir
gunung berapi/sedimen
yang direhabilitasi (386 km)
Panjang sarana/prasarana pengendali banjir
yang dioperasikan dan dipelihara (2.000 km)
untuk mengamankan kawasan seluas 35,7
ribu hektar
525,0
380,0
Berkembangnya DI & Drainase
Bengawan Jero / rawa Jero
Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku
7,6 m3/det
43,4 m3/det
K))
6.349,4
5.549,4
2,5 m3/det
12,3 m3/det
K))
700,0
5,5 m3/det
44,8 m3/det
K))
100,0
168 km
216 km
K))
15.465,6
2.508,6
139 km
386 km
K))
3.745,0
700 km
2.000 km
Jumlah sarana/prasarana pengendali
28 buah
lahar/sedimen yang dibangun (28 buah)
untuk mengendalikan lahar/sedimen dengan
volume 16 juta m3
4
175.000 hektar
K))
berkembangnya daerah irigasi dan drainase di
DAS Bengawan Solo
4
2014
2010
Luas layanan jaringan tata air tambak yang
direhabilitasi (seluas 175 ribu hektar)
3
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
II.L.033.4
927,5
K))
28 buah
116,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang
diharapkan)
TARGET
2014
2010
Jumlah sarana/prasarana pengendali
4 buah
lahar/sedimen yang direhabilitasi (85 unit)
untuk mengendalikan lahar/sedimen dengan
volume 6 juta m3
85 buah
Jumlah sarana/prasarana pengendali
lahar/sedimen yang dioperasikan dan
dipelihara (150 unit) untuk mengendalikan
lahar/sedimen dengan volume 12 juta m3
150 buah
Panjang sarana/prasarana pengaman pantai
yang dibangun (30 km)
Panjang sarana/prasarana pengaman pantai
yang direhabilitasi (50 km)
Panjang sarana/prasarana pengaman pantai
yang dipelihara (50 km )
Diselesaikannya dan berfungsinya Banjir Kana Diselesaikannya pembangunan kanal timur
Timur untuk mengurangi daerah genangan
paket 22 s/d 29
akibat banjir di Wilayah Jakarta
Diselesaikannya kegiatan supervisi
konstruksi Banjir Kanal Timur
Terbangunnya bangunan akhir / jetty di
muara Banjir Kanal Timur
Terbangunnya jalan inspeksi
Terbangunnya perkuatan tebing
Diselesaikannya normalisasi Kali Blencong
Terbangunnya inlet Cakung
Terbangunnya Saluran Gendong
5
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
II.L.033.5
10 buah
145,0
K))
75,0
K))
30 km
30 km
200,0
3 km
50 km
K))
278,5
30 km
50 km
K))
50,0
7 Paket
7 paket
1 kegiatan
1 kegiatan
5,7
800 meter
196,1
613,7
19 km
17 km
1 km
76,4
59,3
79,5
1 buah
7 km
14,2
17,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang
diharapkan)
TARGET
INDIKATOR
Terkendalinya bahaya banjir di Daerah Aliran terbangunnya prasarana pengendali banjir
Sungai Bengawan Solo
6
2014
2010
Terbangunnya Utilitas (PGN Jaktim, PLN
Jaktim, TPJ)
Terbangunnya Jembatan penyeberangan
orang (BKT 226)
Terbangunnya Jembatan BKT 207
Terbangunnya drain inlet
Terbangunnya perkuatan bronjong
Tebangunnya jalan oprit
Diselesaikanya pekerjaan galian dan
timbunan hulu Kali Sunter
Diselesaikannya Pemasangan Grass Block
II.L.033.6
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
3 unit
20,2
1 buah
5,1
1 buah
2 buah
18.000 m3
2 buah
100 meter
5,1
2,2
41,8
7,3
0,9
23,5 meter
28,2
pompa banjir di 5 lokasi
kawasan retensi di 3 Sungai di
Ponorogo
1 Bendung Gerak/Bojonegoro
Barrage
Jabung Ring Dike
Remaining Works LSRIP-phase I
pompa banjir di 5 lokasi
kawasan retensi di 3 Sungai di
Ponorogo
1 Bendung Gerak/Bojonegoro
Barrage
Jabung Ring Dike
Remaining Works LSRIP-phase I
40,0
50,0
1 Bendung Gerak Sembayat
Tanggul Kota Ngawi
Pengaturan kawasan rawan banjir
Bojonegoro
Flood Forecasting Warning System
(FFWS) Bengawan Solo
1 Bendung Gerak Sembayat
Tanggul Kota Ngawi
Pengaturan kawasan rawan banjir
Bojonegoro
Flood Forecasting Warning
System (FFWS) Bengawan Solo
260,0
460,0
100,0
650,0
61,0
40,0
40,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang
diharapkan)
TARGET
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
2010
Tanggul Kiri Bengawan Solo
Rengel-Centini
terehabilitasinya prasarana pengendali banjir pintu air Demangan
pintu air Demangan
Normalisasi 3 Sungai (Kali
Normalisasi Kali 3 sungai
Mungkung, Kali Grompol dan Kali (Mungkung, Kali Grompol dan
Sawur)
Kali Sawur)
Perbaikan dan Pengaturan Kali
Madiun (Kwadungan-Ngawi)
Normalisasi Kali Lamong
Perbaikan Sungai Bengawan Solo
Hulu (Jurug-Sragen)
Rehabilitasi Pasca Banjir Kali
Madiun
II
1
130,0
170,0
540,0
Normalisasi Kali Lamong
Perbaikan Sungai Bengawan Solo
Hulu (Jurug-Sragen)
Rehabilitasi Pasca Banjir Kali
Madiun
1.100,0
2.005,0
120,0
PROGRAM PENYELENGGARAAN JALAN
Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan
Kapasitas Jalan dan Jembatan Nasional
148.418,9
Terjaganya kualitas jalan dan jembatan
sepanjang 171.695 Km
Meningkatnya kapasitas dan kualitas jalan
sepanjang 19.407,27 Km jalan nasional dan
26.957,83 meter jembatan
7
480,0
Jumlah jalan yang dipreservasi sepanjang
31.227,80 Km
171.695 Km
Jumlah jembatan yang dipreservasi sepanjang 118.837,54 Meter
602.944,40 Meter
Jumlah jalan yang ditingkatkan kapasitasnya 3.660,30 Km
(pelebaran) sepanjang 19.370 Km
171.695 Km
K))
602.944,4 Meter
K))
5.426,1
19.370 Km
K))
67.021,5
Jumlah jalan lingkar/bypass yang dibangun
sepanjang 36,65 Km
Jumlah jembatan yang bangun sepanjang
16.157,83 meter
0,24 Km
36365 Km
K))
534,5
3.170,42 Meter
16.157,83 Meter
K))
4.000,9
II.L.033.7
47.545,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang
diharapkan)
TARGET
Pembinaan Pelaksanaan Preservasi dan
Peningkatan Kapasitas Jalan dan Fasilitasi
Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan
3
Penyusunan kebijakan, program dan anggaran Meningkatnya kualitas kebijakan, program dan
serta evaluasi pelaksanaan program
pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan jalan
100% per tahun
Penyiapan standar pedoman, penyusunan
Meningkatnya kualitas standar dan pedoman
desain supervisi dan keselamatan jalan serta teknis penyelenggaraan jalan 90% per tahun
pengelolaan peralatan bahan jalan/jembatan
4
5
6
7
8
8
Meningkatnya kapasitas jalan tol sepanjang
120,35 Km
Terlaksananya pengaturan, pengusahaan dan
pengawasan penyelenggaraan jalan tol 100%
per tahun
10.800 Meter
K))
2.437,0
1.377,94 Km
K))
7.403,9
K))
8.815,0
Jumlah jalan tol yang dibangun sepanjang
120,35Km
5,05 Km
29,40 Km
Jumlah kebijakan, program dan evauasi
penyelenggaraan jalan
1
1
Jumlah dokuen NSPK dan SPM yang
disusun
0,9
0,9
1
1
1.046,8
1
1
1.046,8
1
1
523,4
Jumlah panjang jalan tol yang dibangun oleh 1
swasta
1
523,4
Pembinaan dan monitoring evaluasi
Terlaksananya pembinaan dan fasilitasi
Jumlah kegiatan monitoring, evaluasi dan
pelaksanaan jalan dan jembatan wilayah barat penyelenggaraan jalan dan jembatan di wilayah pembnaan pelaksanaan teknis jalan daerah
barat 100% per tahun
wilayah barat
Pembinaan dan monitoring evaluasi
Terlaksananya pembinaan dan fasilitasi
Jumlah kegiatan monitoring, evaluasi dan
pelaksanaan jalan dan jembatan wilayah timur penyelenggaraan jalan dan jembatan di wilayah pembnaan pelaksanaan teknis jalan daerah
timur 100% per tahun
wilayah timur
Dukungan manajemen dan dukungan teknis
Meningkatnya kualitas tata kelola
Jumlah dukungan manajemen dan teknis
lainnya Direktorat Jenderal Bina Marga
penyelenggaraan jalan 100% per tahun
penyelenggaraan jalan
Penyelenggaraan jalan tol
2014
2010
Jumlah flyover/underpass yang dibangun
4.345,00 Meter
sepanjang 10.800 meter
Jumlah jalan strategis di lintas Selatan Jawa, 113,43 Km
perbatasan, terpencil dan terluar yang
dibangun sepanjang 1.377,94 Km
2
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
II.L.033.8
1.308,5
785,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
No.
III
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang
diharapkan)
TARGET
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
2010
PROGRAM PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
50.000,0
Meningkatnya kualitas perencanaan dan
pengendalian pemanfaatan ruang bagi
terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan
(termasuk adaptasi dan mitigasi perubahan
iklim)
Meningkatnya jumlah kabupaten kota yang
menerapkan NSPK bidang Permukiman
dalam rangka perencanaan dan pengendalian
pemanfaatan ruang bagi terwujudnya
pembangunan permukiman yang
berkelanjutan
Meningkatkan kualitas lingkungan permukimanMeningkatnya jumlah kawasan yang
dan cakupan pelayanan (dasar) bidang
mendapat akses pelayanan infrastruktur
Pekerjaan Umum untuk meningkatkan
bidang permukiman
kesejahteraan masyarakat
1 Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan
Penyelenggaraan dalam Pengembangan
5 paket, 205 kab/kota
207 kab/kota
207 kab/kota
9
Jumlah penyusunan NSPK bidang
2 paket, 80 kab/kota
pengembangan permukiman
Jumlah Strategi Pembangunan Permukiman 50
dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIK)
Jumlah Rencana Pengembangan Kawasan
Permukiman (RPKP)
II.L.033.9
30
5 paket, 205 kab/kota
K))
83,0
207 kab/kota
K))
292,0
207 kab/kota
K))
290,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang
diharapkan)
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
2014
2010
207 kawasan
Jumlah rencana tindak penanganan kawasan 95
kumuh perkotaan di kab/kota
207 kawasan
K))
272,0
60 paket
Jumlah peningkatan kemampuan peran serta 0
masyarakat dalam penyelenggaraan
pengembangan permukiman
60 paket
K))
26,0
Jumlah kawasan kumuh di perkotaan yang
tertangani
Jumlah satuan unit hunian Rumah Susun
yang terbangun dan infrastruktur
pendukungnya
Jumlah kawasan perumahan bagi MBR
95
207 kawasan
K))
1.358,0
3960
26.760 unit
K))
3.330,0
104
240 kawasan
K))
837,0
15 kawasan
K))
65,0
205 kawasan
K))
780,0
185 kawasan
K))
1.285,0
8.803 desa
K))
2.800,0
207 kawasan
26.760 unit
240 kawasan
15 kawasan
205 kawasan
185 kawasan
8.803 desa
10
TARGET
INDIKATOR
Jumlah kawasan permukiman rawan bencana 3
Jumlah kawasan perdesaan potensial /
55
agropolitan yang tertangani
Jumlah kawasan yang dilayani oleh
50
infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi
dan sosial
Jumlah peningkatan lingkungan hunian untuk 1500
masyarakat yang tinggal di pulau kecil, desa
tertinggal dan terpencil
II.L.033.10
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang
diharapkan)
102 kawasan
2
Pengaturan, Pembinaan, Dan Pengawasan
Dalam Penataan Bangunan Dan Lingkungan
Termasuk Pengelolaan Gedung Dan Rumah
Negara, serta Penyelenggaraan Pembangunan
Bangunan Gedung dan Penataan
Kawasan/Lingkungan Permukiman
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
2014
2010
102 kawasan
K))
259,0
7
37 NSPK
K))
19,0
NSPK di 32 kab/kota, RTBL di 32
kab/kota, RISPK di 41 kab/kota
dan 32 kawasan, RTH di 33
kab/kota, Rencana Tindak
Pengembangan Kawasan
Permukiman Tradisional dan
Bersejarah di 33 kawasan
NSPK di 226 kab/kota, RTBL di
193 kab/kota, RISPK di 125
kab/kota dan 155 kawasan, RTH
di 213 kab/kota, Rencana Tindak
Pengembangan Kawasan
Permukiman Tradisional dan
Bersejarah
K))
496,0
Jumlah kawasan yang mengalami
39
peningkatan kualitas lingkungan di kawasan
perbatasan dan pulau kecil terluar
37 NSPK
Jumlah NSPK bidang Penataan Bangunan
dan Lingkungan
NSPK di 226 kab/kota, RTBL di 193 kab/kota, Jumlah pendampingan penyusunan NSPK
RISPK di 125 kab/kota dan 155 kawasan,
bidang penataan bangunan dan lingkungan
RTH di 213 kab/kota, Rencana Tindak
oleh Pemda
Pengembangan Kawasan Permukiman
Tradisional dan Bersejarah
33 propinsi
Jumlah propinsi yang mendapatkan
33
pembinaan peningkatan kualitas
penyelenggaraan bangunan gedung
Jumlah kab/kota yang mendapat
5
pemeliharaan gedung negara yang bersejarah
33 propinsi
65 kab/kota
K))
240,0
111 kab/kota
Jumlah kab/kota yang mendapat manfaat
pengembangan sarana dan prasarana
pencegahan dan penanggulangan bahaya
kebakaran
7
111 kab/kota
K))
329,0
128 kab/kota
Jumlah kab/kota yang mendapatkan
peningkatan bangunan gedung yang
memenuhi persyaratan kelengkapan
aksesibilitas pada bangunan gedung
10
128 kab/kota
K))
43,0
65 kab/kota
11
TARGET
INDIKATOR
II.L.033.11
241,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang
diharapkan)
2014
2010
Jumlah kawasan yang meningkat kualitasnya 32
152 kawasan
K))
1.137,0
207 kawasan
Jumlah kawasan yang mengalami
39
peningkatan kualitas ruang terbuka hijau
pada lingkungan permukiman
Jumlah kawasan yang mengalami
65
peningkatan kualitas lingkungan permukiman
tradisional dan bersejarah
207 kawasan
K))
562,0
160 kawasan
K))
400,0
Jumlah propinsi yang mendapatkan PIP2B
33 Propinsi
K))
160,0
20.293 Kel/Desa
K))
5.943,0
K))
67,7
K))
644,7
33 Propinsi
21.984 kel/des
12
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
152 kawasan
160 kawasan
3
TARGET
INDIKATOR
Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan,
75 buah NSPK
Pengembangan Sumber Pembiayaan Dan Pola
Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan
Infrastruktur Sanitasi Dan Persampahan
426 Bantek, Bintek, dan pendampingan SSK
22
Jumlah kel/des yang mendapatkan
9556
pendampingan pemberdayaan masyarakat
PNPM-P2KP
Jumlah NSPK untuk pengelolaan air limbah, 3 NSPK air limbah; 2 NSPK
drainase, dan persampahan yang tersusun
drainase; 3 NSPK persampahan
25 NSPK air limbah, 20 NSPK
drainase, dan 30 NSPK
persampahan
Jumlah Bantek, Bintek, dan pendampingan 34 Bantek, Bintek, dan
226 Bantek, Bintek, dan
(SSK) pengelolaan air limbah, drainase, dan pendampingan (SSK) air limbah; 8 pendampingan (SSK) air limbah;
persampahan
Bantek, Bintek, dan pendampingan 50 Bantek, Bintek, dan
(SSK) drainase; 22 Bantek, Bintek, pendampingan (SSK) drainase;
dan pendampingan (SSK)
dan 150 Bantek, Bintek, dan
persampahan
pendampingan (SSK)
persampahan
II.L.033.12
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang
diharapkan)
TARGET
2010
2014
65 paket diklat
Jumlah penyelenggaraan pelatihan (Diklat) 6 paket diklat pengelolaan air
teknis pengelolaan sanitasi lingkungan dan limbah; 2 paket diklat pengelolaan
persampahan
drainase; 2 paket diklat
pengelolaan persampahan
35 paket diklat pengelolaan air
limbah; 15 paket diklat
pengelolaan drainase; dan 15
paket diklat pengelolaan
persampahan
K))
129,5
426 kegiatan monev
Jumlah monev kinerja pengembangan air
limbah, drainase, dan persampahan
226 kegiatan monev air limbah;
50 kegiatan monev drainase; 150
kegiatan monev persampahan
K))
54,9
15 kegiatan fasilitasi pengembangan sumber
pembiayaan dan pengembangan pola ivestasi
persampahan
Jumlah fasilitasi pengembangan sumber
2 kegiatan fasilitasi
pembiayaan dan pola investasi bidang
persampahan melalui kerjasama pemerintah,
dunia usaha, dan masyarakat
15 kegiatan fasilitasi
pengembangan sumber
pembiayaan dan pengembangan
pola ivestasi persampahan
K))
15,0
peningkatan pelayanan air limbah di 221
kab/kota
Pembangunan prasarana dan sarana air
limbah dengan sistem off-site dan on-site
11 kab/kota dengan sistem offsite dan 210 kab/kota dengan
sistem on-site
50 kab/kota
K))
4.458,0
K))
3.204,0
K))
5.500,0
penanganan drainase di 50 kab/kota (4.600 Ha) Pembangunan drainase perkotaan
peningkatan TPA di 210 kab/kota , sarana
pengumpul sampah sebanyak 250 unit ,
persampahan terpadu 3R di 250 lokasi
13
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Peningkatan/pembangunan TPA, prasarana
pengumpulan sampah dan persampahan
terpadu 3R
II.L.033.13
34 kegiatan monev air limbah; 7
kegiatan monev drainase; 21
kegiatan monev persampahan
11 kab/kota sistem off-site; 30
kab/kota sistem on-site
26 kab/kota
55 kab/kota peningkatan TPA dan Peningkatan TPA di 210 kab/kota
50 lokasi persampahan terpadu 3R , 250 unit sarana pengumpul
sampah, dan 250 lokasi
persampahan terpadu 3R
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
4
Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan,
Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola
Investasi, serta Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang
diharapkan)
peningkatan pelayanan air minum di 4.650
desa, 577 kawasan MBR perkotaan, 820 IKK,
100 kawasan khusus (pemekaran, pulau
terluar, perbatasan, terpencil, dan KAPET),
dan 53 kawasan pelabuhan perikanan
TARGET
2010
Jumlah desa, kawasan MBR perkotaan,IKK,
dan kawasan khusus (pemekaran, pulau
terluar, perbatasan, terpencil, dan KAPET)
yang terfasilitasi
pembinaan bagi 185 PDAM dan 225 nonPDAM
Rencana Induk SPAM di 200 kab/kota
Jumlah PDAM dan non-PDAM yang
memperoleh pembinaan
Jumlah Rencana Induk SPAM yang telah
ditetapkan
diklat bagi penyelenggara air minum di 100
Jumlah penyelenggaraan pelatihan (Diklat)
kab/kota dan monev di 299 kab/kota
teknis dan jumlah monev pengembangan air
minum
22 NSPK air minum dan NSPK dalam Perda di Jumlah NSPK tersusun dan jumlah kab/kota
100 kab/kota
yang menyelenggarakan pengembangan
SPAM sesuai NSPK
fasilitasi pinjaman bank bagi 107 PDAM,
Jumlah laporan pra studi kelayakan KPS dan
prastudi KPS di 23 PDAM , dan 9 laporan
studi alternatif pembiayaan
studi alternatif pembiayaan pengembangan
SPAM
II.L.033.14
2014
K))
10.884,0
pembinaan 35 PDAM dan 30 non- Pembinaan bagi 185 PDAM dan
PDAM
225 non-PDAM
30 kab/kota
200 kab/kota
K))
996,0
K))
209,0
18 kab/kota, 50 kab/kota
Diklat bagi penyelenggara air
minum di 100 kab/kota dan
monev di 299 kab/kota
22 NSPK air minum dan NSPK
dalam Perda di 100 kab/kota
K))
83,0
K))
104,0
107 PDAM terfasilitasi pinjaman
bank, prastudi KPS di 23 PDAM ,
dan 9 laporan studi alternatif
pembiayaan pengembangan
SPAM
K))
71,0
32 provinsi dan 8 lokasi
K))
74,0
1.472 desa, 74 kawasan MBR
perkotaan, 144 IKK, 18 kawasan
khusus, dan 13 kawasan pelabuhan
perikanan
4 NSPK
20 PDAM terfasilitasi pinjaman
bank, 3 PDAM prastudi KPS
kampanye hemat air di 32 provinsi dan
Jumlah aktivitas reuse/daur ulang air, jumlah 32 provinsi
percontohan reuse dan daur ulang air limbah di provinsi yang melakukan kampanye
8 lokasi
14
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
4.650 desa, 577 kawasan MBR
perkotaan, 820 IKK, 100
kawasan khusus (pemekaran,
pulau terluar, perbatasan,
terpencil, dan KAPET), dan 53
kawasan pelabuhan perikanan
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
No.
5
Pelayanan Manajemen Bidang Permukiman
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang
diharapkan)
Pelaksanaan administrasi penggajian dan
perkantoran untuk 9.500 pegawai
31 paket untuk persampahan dan drainase, 65
unit untuk air minum dan air limbah, 33 paket
cadangan mendesak bidang Perkim
6
Penyusunan Kebijakan, Program dan
185 paket
Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data
Informasi serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur
Bidang Permukiman
IV
PROGRAM PENYELENGGARAAN
PENATAAN RUANG
Pengembangan Kapasitas dan Pelembagaan
Penyelenggaraan Penataan Ruang
1
2
15
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
TARGET
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
2010
9.500 pegawai dan 233 paket
K))
1.167,0
Penyediaan prasarana dan sarana air minum, 5 paket, 13 unit dan 5 paket
air limbah, persampahan dan drainase pada cadangan
lokasi pasca bencana/konflik sosial
31 paket untuk persampahan dan
drainase, 65 unit untuk air minum
dan air limbah, 33 paket cadangan
mendesak bidang Perkim
K))
650,0
Jumlah paket penyusunan kebijakan, strategi, 37 paket
program dan anggaran, kerjasama luar negeri
dan pola investasi, evaluasi, data dan
informasi
185 paket
K))
441,2
2 kegiatan
29 kegiatan
K)
33 provinsi
33 provinsi
-
Jumlah pegawai dan paket pembinaan
1.900 pegawai dan 45 paket
2.545,1
Meningkatnya SDM Penataan ruang yang
berkualitas
Jumlah kegiatan pelatihan bidang penataan
ruang yang dilaksanakan
Perencanaan, Pemanfaatan, dan Pengendalian Keserasian dan keselarasan program
Jumlah rencana tata ruang yang telah
Pemanfaatan Ruang Wilayah Nasional
pembangunan yaitu program dalam RTRWN, disinkronkan program pembangunannya
termasuk Melakukan Koordinasi dan Fasilitasi RTR Pulau, RTR KSN, RTR PKN, PKSN
Proses Penetapan Dokumen-dokumen yang
dihasilkan
II.L.033.15
44,0
720,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
No.
3
16
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
Penyiapan dan Penetapan Materi Peraturan
Perundangan-undangan dan NSPK Bidang
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang
diharapkan)
TARGET
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
2010
Tersusunnya PP Sesuai Amanat UU 26/2007, Meningkatnya (Presentase) Penyelesaian PP 8 NSPK
yaitu:
Sesuai Amanat UU 26/2007
• PP tentang Penyelenggaraan Pembinaan
Penataan Ruang
• PP tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
(termasuk di dalamnya adalah PP tentang
Kriteria dan Tata Cara Peninjauan Kembali
RTRW
• PP tentang Zonasi Sistem Nasional
• PP tentang Prosedur Perolehan Izin
Pemanfaatan Ruang Dan Tata Cara
Penggantian Yang Layak
• PP tentang Insentif dan Disinsentif
• PP tentang Pengendalian Pemanfaatan Ruang
• PP tentang Kriteria Kawasan Perkotaan
• PP tentang Penataan Kawasan Perkotaan
• PP tentang Penataan Kawasan Agropolitan
• PP tentang Penataan Ruang Kawasan
Perdesaan
• PP tentang Sanksi Administratif
II.L.033.16
60 NSPK
K)
96,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
No.
17
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang
diharapkan)
TARGET
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
2010
4
Perencanaan, Pemanfaatan dan Pengendalian Tersusunnya Perpres Sesuai Amanat UU
Pemanfaatan Ruang Wilayah Nasional
26/2007:
Termasuk Melakukan Koordinasi dan Fasilitasi • Perpres RTR Pulau
Proses Penetapan Dokumen-dokumen yang
• Perpres RTR KSN
Dihasilkan
Meningkatnya Penyelesaian Perpres sesuai
Amanat UU 26/2007
4 RTR Pulau dan 4 Perpres KSN
7 RTR Pulau dan 69 Perpres
KSN
K)
204,5
5
Fasilitasi Penyusunan Substansi Raperda
RTRW dan Rencana Rincinya
Tersusunnya Perda Sesuai Amanat UU
26/2007:
• Perda mengenai RTRW Provinsi
• Perda mengenai RTRW Kabupaten
Meningkatnya Penyelesaian Perda Provinsi
dan Kabupaten Amanat UU 26/2007
4 kegiatan
11 kegiatan
K)
11,4
6
Peningkatan kualitas hasil penyelenggaraan
penataan ruang
Terlaksananya bantek dan bintek penataan
ruang di pusat dan daerah
Jumlah kegiatan stock taking tata ruang
provinsi
0
18 kegiatan
K)
15,0
Jumlah kabupaten yang mendapatkan bantek 3 kab
peningkatan pelaksanaan penataan ruang
kabupaten pemenang PKPD
15 kab
K)
18,8
Jumlah kabupaten yang mendapatkan
44 kab
bimbingan teknis penataan ruang wilayah
kabupaten
Jumlah kabupaten yang mendapatkan
1 kawasan
bimbingan teknis pengembangan
wilayah/kawasan perdesaan dan agropolitan
220 kab
K)
103,2
28 kawasan
K)
24,3
Jumlah kegiatan bimbingan teknis
6 kegiatan
pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan
ruang wilayah provinsi
22 kegiatan
K)
21,9
II.L.033.17
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang
diharapkan)
TARGET
Pembinaan PPNS bidang Penataan Ruang
8
Perumusan Kebijakan, Program dan Anggaran, Laporan kinerja penyelenggaraan penataan
Kerjasama Luar Negeri serta Evaluasi Kinerja ruang di pusat dan daerah
Pelaksanaan Kegiatan
Tersusunnya strategi pengembangan
Perencanaan tata ruang serta koordinasi
kelembagaan inovasi perencanaan (epemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang kawasan metropolitan serta planning) , penetapan zonasi kegiatan di kota
pembinaan pelaksanaan pengembangan
dan penetapan bank lahan untuk pembangunan
permukiman
di perkotaan
9
Terbinanya PPNS bidang penataan ruang
Terselenggaranya penyediaan basis data dan
informasi perkotaan
Meningkatnya upaya pengelolaan lingkungan
dan mitigasi bencana alam dalam perencanaan
dan pelaksanaan rencana pembangunan
perkotaan
18
2014
2010
Jumlah kawasan andalan/koridor yang
1 kawasan
mendapatkan arahan pengembangan wilayah
lintas provinsi
Jumlah wilayah sungai yang mendapatkan 6 ws
fasilitasi penataan ruang lintas wilayah
7
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
15 kawasan
K)
15,0
69 ws
K)
85,7
Jumlah (orang) PPNS yang dibina
90 orang
500 orang
K)
32,5
Jumlah kegiatan evaluasi kinerja
penyelenggaraan penataan ruang
7 kegiatan
40 kegiatan
K)
42,0
Jumlah kajian strategi pengembangan
3 kajian
kelembagaan inovasi perencanaan (eplanning) , penetapan zonasi kegiatan di kota
dan penetapan bank lahan untuk
pembangunan di perkotaan
15 kajian
K)
24,5
Jumlah pemutakhiran basis data informasi
perkotaan
Jumlah kota pusaka, rawan bencana dan
PKPD yang ditingkatkan kualitas
pengembangan perkotaan dan kapasitas
kelembagaannya
5 kegiatan
K)
20,0
31 kota
K)
62,0
II.L.033.18
1 kegiatan
3 kota
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang
diharapkan)
Terlaksananya pengembangan perkotaan
beserta kapasitas kelembagaannya, terutama
kota-kota baru dan kota-kota yang
berkembang pesat
TARGET
2014
2010
Jumlah kota yang memperoleh pembinaan 18 kota
teknis pelaksanaan pengembangan perkotaan
dan kapasitas kelembagaannya
109 kota
K)
74,1
V
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya
VI
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kementerian Pekerjaan Umum
841,0
VII
Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas
Aparatur Negara
739,6
VIII
IX
2.894,2
Penelitian dan Pengembangan Kementerian PU
Penyelenggaraan Pembinaan Konstruksi
2.027,0
Meningkatnya kapasitas dan kinerja pembina
jasa konstruksi Pusat dan daerah
Meningkatnya kapasitas dan kinerja pembina
jasa konstruksi Pusat dan daerah dengan
indikator Indeks pembinaan jasa konstruksi
nasional dan daerah
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN PU 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
19
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
II.L.033.19
1.389,0
268.804,3
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENKO POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
I
II
2.1
2.2
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya
Meningkatnya dukungan administratif dan
pelaksanaan operasional KemenkoPolhukam
Program Peningkatan Koordinasi Bidang Politik,
Hukum dan Keamanan
1. Meningkatnya efektivitas koordinasi perumusan
dan pelaksanaan kebijakan politik dalam negeri
Koordinasi Pemantapan Demokratisasi dan
Kelembagaan
Terselenggaranya koordinasi kebijakan
pemantapan demokratisasi dan kelembagaan
Koordinasi Pengelolaan Pemantapan Otonomi
Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan
Pengelolaan Pemantapan Otonomi Khusus
2. Meningkatnya efektivitas koordinasi perumusan
dan pelaksanaan kebijakan politik luar negeri
1. % penyelenggaraan dukungan manajemen dan tugas
teknis lainnya yang profesional, akuntabel, efisien dan
efektif
2. % persiapan reformasi birokrasi oleh seluruh K/L di
bawah koordinasi Kemenko Polhukam
3. Jumlah K/L di bawah lingkup koordinasi Kemenko
Polhukam yang melaksanakan program 100 hari tepat
waktu
% rekomendasi kebijakan politik dalam negeri yang
dilaksanakan oleh kementerian teknis dan pemda.
1. Jumlah Rapat Koordinasi Pemantapan Demokratisasi
dan Kelembagaan
2. Jumlah dokumen Indeks demokrasi Indonesia
3. Jumlah pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
1. Jumlah Rapat Koordinasi Otonomi Khusus
2. Jumlah pemantauan dan evaluasi
3. Jumlah rapat koordinasi Desk Papua
4. Jumlah pemantauan perkembangan sosial politik di
Papua
% tindak lanjut rekomendasi kebijakan politik luar
negeri yang dilaksanakan oleh kementerian teknis dan
Pemda
II.L.034.1
2014
80%
95%
406,6
80%
95%
100%
100%
60%
80%
12
60
K)
4
12
4
12
4
3 dok
20
60
20
60
20
K)
60%
80%
307,6
39,9
K)
K)
35,2
K)
K)
K)
14,1
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2.3
Koordinasi strategi politik luar negeri
Terselenggaranya koordinasi kebijakan strategi
politik luar negeri
2.4
Koordinasi kerjasama ASEAN
Terselenggaranya koordinasi kebijakan kerjasama
ASEAN
2.5
Koordinasi kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika
Terselenggaranya koordinasi kebijakan kerjasama
Asia, Pasifik dan Afrika
2.6
Koordinasi kerjasama Amerika dan Eropa
Terselenggaranya koordinasi kebijakan kerjasama
Amerika dan Eropa
2.7
Koordinasi hubungan multilateral
Terselenggaranya koordinasi kebijakan hubungan
multilateral
3. Meningkatnya efektivitas koordinasi perumusan
dan pelaksanaan kebijakan hukum dan hak azasi
manusia
4. Meningkatnya efektivitas koordinasi perumusan
dan pelaksanaan kebijakan pertahanan negara
2.8
Koordinasi wilayah negara dan tata ruang pertahanan Terselenggaranya koordinasi kebijakan wilayah
negara dan tata ruang pertahanan
2014
1. Jumlah rapat koordinasi peningkatan kualitas strategi
politik luar negeri
2. Jumlah pemantauan dan evaluasi
1. Jumlah rapat koordinasi pelaksanaan cetak biru
komunitas ASEAN dan kerjasama ASEAN
12
60
K)
4
12
20
60
K)
2. Jumlah pemantauan dan evaluasi
1. Jumlah Rapat Koordinasi peningkatan kualitas
kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika
2. Jumlah pemantauan dan evaluasi
1. Jumlah Rapat Koordinasi peningkatan kualitas
kerjasama Amerika dan Eropa
2. Jumlah pemantauan dan evaluasi
1. Jumlah rapat koordinasi peningkatan kualitas
hubungan multilateral
2. Jumlah pemantauan dan evaluasi
% tindak lanjut rekomendasi kebijakan hukum dan
hak azasi manusia yang dilaksanakan oleh kementerian
teknis dan pemda
Rasio tindak lanjut rekomendasi kebijakan pertahanan
negara yang dilaksanakan oleh kementerian teknis
4
12
20
60
K)
4
12
20
60
K)
4
12
20
60
K)
4
60%
20
80%
K)
75%
90%
12
60
K)
12
12
K)
12
60
K)
4. Jumlah pemantauan dan evaluasi
8
40
K)
5. Jumlah rapat koordinasi Desk Wiltas dan PPKT
12
60
K)
6. Jumlah pemantauan perkembangan sosial politik di
wiltas dan PPKT
4
20
K)
1. Jumlah Rapat Koordinasi Wilayah Negara dan Tata
Ruang Pertahanan
2. Jumlah Rapat Koordinasi Pembentukan Badan
Nasional Pengelolaan Perbatasan
3. Jumlah koordinasi pemetaan batas wilayah RI dengan
Malaysia, PNG, Timor Leste, Singapura dan Palau
II.L.034.2
K)
K)
K)
K)
2,8
2,8
2,8
2,8
2,8
49,4
39,9
20,6
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
5. Meningkatnya efektivitas koordinasi perumusan
dan pelaksanaan kebijakan keamanan nasional
2.9
2.10
Koordinasi penanganan kejahatan transnasional dan
terorisme
Koordinasi penanganan konflik dan kontijensi
Terselenggaranya koordinasi kebijakan
penanganan kejahatan transnasional dan terorisme
Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan
Penanganan Konflik dan Kontijensi
6. Meningkatnya efektivitas koordinasi perumusan
dan pelaksanaan kebijakan kesatuan bangsa
2.11
Koordinasi pengelolaan masyarakat kawasan
tertinggal
Terselenggaranya koordinasi kebijakan
pengelolaan masyarakat kawasan tertinggal
% rekomendasi kebijakan keamanan nasional yang
ditindaklanjuti oleh kementerian teknis dan Pemda
2014
60%
80%
1. Jumlah Rapat Koordinasi Urusan Kejahatan
Transnasional dan Terorisme
2. Jumlah pemantauan dan evaluasi
3. Jumlah Rapat Koordinasi Urusan Terorisme Bersama
dengan DKPT
4. Jumlah Rapat Koordinasi Desk Koordinasi
Pemberantasan Terorisme
5. Jumlah pemantauan dan evaluasi perkembangan
terorisme termasuk modus operandi
12
60
K)
4
12
20
60
K)
12
60
K)
4
20
K)
6. Jumlah Rapat Koordinasi Pengelolaan Peningkatan
kapasitas DKPT menjadi BKPT
1. Jumlah Rapat Koordinasi Penanganan Konflik dan
Kontijensi
2. Jumlah pemantauan dan evaluasi
12
60
K)
12
60
K)
4
20
K)
3. Jumlah rapat koordinasi Desk Aceh
4. Jumlah pemantauan perkembangan sosial politik di
NAD
5. Jumlah Rapat Koordinasi Desk Sulteng
6. Jumlah pemantauan dan evaluasi perkembangan sosial
politik di Sulteng
% tindak lanjut rekomendasi kebijakan yang
dilaksanakan oleh kementerian teknis dan Pemda
12
4
60
20
K)
12
4
60
20
K)
60%
80%
12
60
K)
20
K)
1. Jumlah Rapat Koordinasi Pengelolaan Masyarakat
Kawasan Tertinggal
2. Jumlah pemantauan dan evaluasi
II.L.034.3
4
66,8
14,5
K)
36,1
K)
K)
17,1
3,4
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2.12
Koordinasi wawasan kebangsaaan
Terselenggaranya koordinasi kebijakan wawasan
kebangsaaan
7. Meningkatnya efektivitas koordinasi perumusan
dan pelaksanaan kebijakan komunikasi dan
informasi di bidang politik, hukum dan keamanan
2.13
Koordinasi media center dan kehumasan
Terselenggaranya koordinasi kebijakan media
center dan kehumasan
III
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Memadainya sarana dan prasarana aparatur
IV
Program Peningkatan Koordinasi Keamanan dan
Keselamatan di Laut
1. Meningkatnya dukungan administrasi dan teknis
Menkopolhukam-Bakorkamla
2. Meningkatnya operasi bersama keamanan laut
2014
1. Jumlah Rapat Koordinasi Wawasan Kebangsaaan
12
60
K)
2. Jumlah pemantauan dan evaluasi
Rasio tindak lanjut rekomendasi kebijakan yang
dilaksanakan oleh kementerian teknis dan Pemda
4
60%
20
80%
K)
12
60
K)
12
4
60%
60
20
80%
K)
30%
32%
30%
32%
1. Jumlah Rapat Koordinasi penguatan Media Center dan
Kehumasan
2. Jumlah Rapat Koordinasi KIP
3. Jumlah pemantauan dan evaluasi
Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur
1. Terpenuhinya kebutuhan seluruh unit organisasi
Bakorkamla
2. Jumlah dan cakupan operasi bersama keamanan laut
3,4
22,6
3,4
K)
43,4
1.246,9
4.1
Peningkatan koordinasi pengawasan keamanan laut
Meningkatnya efektivitas dan efisiensi
penyelenggaraan pengawasan keamanan laut
Penyelesaian sistem early warning dan sea
surveillance termasuk integrasinya
15%
100%
570,3
4.2
Peningkatan operasi bersama keamanan laut
Menurunnya angka pelanggaran hukum di laut
Menurunnya angka pelanggaran hukum di laut
30%
32%
232,0
TOTAL ALOKASI KEMENKO POLHUKAM 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.034.4
2.004,5
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOORDINATOR PEREKONOMIAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
1.
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
206,4
2.
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3.
Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian
400,6
a.
Koordinasi Kebijakan Makro
Meningkatnya koordinasi kebijakan makro yang
mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi
Persentase pelaksanaan rencana tindak kebijakan
makro yang tepat waktu
50%
75%
3,0
b.
Koordinasi Kebijakan Pasar Modal, Perbankan Dan
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Meningkatnya koordinasi kebijakan pasar modal,
perbankan dan lembaga keuangan bukan bank yang
mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi
Persentase pelaksanaan rencana tindak kebijakan
pasar modal, perbankan, dan lembaga keuangan
bukan bank yang tepat waktu
60%
80%
3,5
c.
Koordinasi Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
80%
3,1
Koordinasi Penyusunan Skim Pembiayaan Kredit,
Asuransi, dan Remitansi untuk Pekerja Migran
60%
80%
1,9
e.
Koordinasi Kebijakan Ketahanan Pangan
Persentase Rekomendasi hasil koordinasi Kebijakan
KUR yang terimplementasikan
Persentase Rekomendasi hasil koordinasi Kebijakan
Koordinasi Pembiayaan Kredit, Asuransi, dan
Remitansi untuk Pekerja Migran yang
diimplementasikan
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan
bidang ketahanan pangan yang terimplementasikan
60%
d.
Meningkatnya Koordinasi Kebijakan Kredit Usaha
Rakyat (KUR)
Meningkatnya Koordinasi Penyusunan Skim
Pembiayaan Kredit, Asuransi, dan Remitansi untuk
Pekerja Migran
50%
90%
19,5
117,5
Meningkatnya koordinasi urusan ketahanan pangan
II.L.035.1
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOORDINATOR PEREKONOMIAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
f.
Koordinasi Kebijakan Bidang Perkebunan dan
Hortikultura
Meningkatnya Koordinasi kebijakan di bidang
Perkebunan dan Hortikultura
g.
Koordinasi Kebijakan Bidang Pengembangan Urusan
Perikanan dan Peternakan
Meningkatnya Koordinasi kebijakan di bidang
Pengembangan Urusan Perikanan dan Peternakan
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Persentase Rekomendasi hasil koordinasi Kebijakan
perkebunan dan hortikultura yang diimplementasikan
85%
100%
11,6
Persentase Rekomendasi hasil koordinasi Kebijakan
Pengembangan Urusan Perikanan dan Peternakan
yang diimplementasikan
Koordinasi Pengembangan Kebijakan Pengembangan
Meningkatnya koordinasi kebijakan pengembangan
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan
Bahan Bakar Nabati
bahan bakar nabati
pengembangan bahan bakar nabati yang
diimplementasikan
Koordinasi Pengembangan Desa Mandiri Energi
Meningkatnya koordinasi pengembangan Desa Mandiri Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan
Energi
dalam pelaksanaan kebijakan Desa Mandiri Energi
yang ditindaklanjuti
Persentase rekomendasi hasil Koordinasi Dan
Meningkatnya koordinasi dan sinkronisasi
Koordinasi Dan Sinkronisasi Kebijakan Bidang
Sinkronisasi Kebijakan Bidang Percepatan
implementasi kebijakan percepatan penyediaan dan
Percepatan Penyediaan Dan Pemanfaatan Energi
Penyediaan Dan Pemanfaatan Energi Alternatif yang
pemanfaatan energi alternatif
Alternatif
terimplementasi
Koordinasi Penataan Kelembagaan Pengembangan UKM Meningkatnya kapasitas kewirausahaan UKM berbasis Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan
Berbasis Inovasi
innovasi
pengembangan UKM berbasis innovasi yang
ditindaklanjuti;
Koordinasi Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
Meningkatnya kualitas koordinasi kebijakan
Prosentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan
peningkatan dan pengembangan ekspor
peningkatan dan pengembangan ekspor yang
terimplementasikan
Koordinasi Penataan Dan Pengembangan Sistem Logistik Terkoordinasinya Pelaksanaan Kebijakan Penataan dan Persentase Rekomendasi hasil koordinasi Kebijakan
Nasional
pengembangan Sistem Logistik Nasional
Penataan dan Pengembangan Sistem Logistik
Nasional yang ditindaklanjuti
Koordinasi Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi Meningkatnya Koordinasi di Bidang peningkatan
Persentase Rekomendasi hasil koordinasi kebijakan
(PEPI)
Ekspor dan peningkatan Investasi
di Bidang Peningkatan Ekspor dan Investasi yang
terimplementasikan
85%
100%
11,8
40%
75%
4,7
40%
70%
5,7
50%
90%
30,0
70-75%
90-100%
24,7
60-70%
95-100%
11,4
60%
85%
7,6
65%
85%
15,8
II.L.035.2
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOORDINATOR PEREKONOMIAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
2014
o.
Koordinasi Pengembangan dan Penerapan sistem NSW
dan ASW
Meningkatnya Koordinasi di Bidang Pengembangan
dan Penerapan NSW dan ASW
Persentase Rekomendasi hasil koordinasi kebijakan
di Bidang Pengembangan dan Penerapan NSW dan
ASW yang terimplementasikan
80%
95%
16,2
p.
Koordinasi Pengembangan Urusan Infrastruktur
Transportasi
· Meningkatnya Koordinasi Urusan Infrastruktur
Transportasi
60%
85%
19,3
q.
Koordinasi Pengembangan Urusan Penataan Ruang Dan
Pengembangan Wilayah (termasuk KEK, KAPET, dan
Kawasan Ekonomi lainnya)
a. Meningkatnya Koordinasi Urusan Penataan Ruang
Dan Pengembangan Wilayah
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan
Urusan Infrastruktur Transportasi yang
terimplementasi
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan
Urusan Penatan Ruang dan Pengembangan Wilayah
yang terimplementasi
75%
90%
22,7
b.Terselesaikannya Peraturan Penyelenggaraan KEK
dan penetapan Lokasi KEK dan pengembangan
KAPET
Persentase peraturan pelaksana UU KEK yang
terselesaikan
Jumlah Lokasi KEK yang ditetapkan
60%
95%
-
1
7
K)
-
r.
Koordinasi Pengembangan Kerjasama Ekonomi Dan
Pembiayaan Eropa, Afrika Dan Timur Tengah
Meningkatnya koordinasi kerjasama ekonomi dan
pembiayaan Eropa, Afrika dan Timur Tengah
Persentase hasil koordinasi kebijakan di bidang
kerjasama ekonomi dan pembiayaan Eropa, Afrika
dan Timur Tengah yang diimplementasikan
60-70%
95-100%
9,7
s.
Koordinasi Pengembangan Kerjasama Ekonomi Dan
Pembiayaan Asia
Meningkatnya koordinasi kerjasama ekonomi dan
pembiayaan Asia
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan di
bidang kerjasama ekonomi dan pembiayaan Asia
yang diimplementasikan
60-70%
95-100%
9,7
TOTAL ALOKASI KEMENKO PEREKONOMIAN 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.035.3
724,5
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOORDINATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
I.
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya
Terlaksananya seluruh kegiatan pendukung pelaksanaan kegiatankegiatan koordinasi bidang kesejahteraan rakyat.
Persentase tersosialisasikannya kegiatan bidang kesra
melalui media massa.
Jumlah LHP tepat waktu.
265,5
1 dokumen
Persentase pengelolaan keuangan tepat waktu.
100%
Persentase terpenuhinya sarana dan prasarana guna
mendukung pelaksanaan operasional perkantoran.
100%
Jumlah pegawai yang memilik kompetensi sesuai jabatan.
II.
Pengembangan Kebijakan Kesejahteraan
Rakyat
2014
400 pegawai
Jumlah dokumen perencanaan yang dihasilkan.
4 dokumen
Jumlah kajian kebijakan bidang kesra.
7 dokumen
Meningkatnya koordinasi dalam mengembangkan dan menyerasikan Jumlah kegiatan koordinasi sesuai bidang yang
dilaksanakan
kebijakan kesra dalam upaya Penanggulangan kemiskinan dan
pengurangan pengangguran serta Tanggap Cepat Masalah kesra
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.
II.L.036.1
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
30 kegiatan
koordinasi
30 kegiatan
koordinasi
475,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOORDINATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
1.
Penataan Kelembagaan Jaminan Sosial
Nasional (Dewan Jaminan Sosial
Nasional)
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
1. Tersedianya NIK bagi setiap peserta jaminan sosial;
NIK sudah terlaksana bagi seluruh masyarakat (bekerja
sama dengan Depdagri).
30%
100%
2. Tersusunnya perangkat hukum SJSN;
1. UU BPJS
100%
100%
80%
100%
30%
100%
100%
100%
2. PP PBI
3. PP Jaminan Kesehatan
4. PP Kepesertaan
3. Tersusunnya berbagai studi dan kajian di bidang jaminan sosial
untuk memperkuat pelaksanaan SJSN.
4. Terharmonisasinya regulasi di bidang jaminan sosial;
(bekerja sama dengan Depkes, Depnaker, Dephan,
MenPAN, Depkeu)
PP Pensiun; Jaminan Kecelakaan Kerja; Jaminan Hari
Tua; dan Jaminan Kematian (bekerja sama dengan
Depkeu)
PP Tata Pengelolaan dan Pengembangan Dana Jaminan
Sosial (bekerja sama dengan Depkeu)
Unit Permodelan Keuangan SJSN
(bekerja sama dengan Depkeu)
Studi Lansia, Pensiun, Jamkesmas, Pekerja Informal
(bekerja sama dengan Bappenas).
Studi Keterkaitan Pembiayaan SJSN dengan Aturan
Perdagangan, Ketenagakerjaan, Perpajakan dan Investasi
(bekerja sama dengan Depkeu).
100%
Harmonisasi dengan UU Dana Pensiun
(bekerja sama dengan Depkeu)
100%
II.L.036.2
100%
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
50,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOORDINATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
Harmonisasi dengan UU Jamsostek (bekerjasma dengan
Depnaker)
1. Rencana Transisi BPJS
5. Terselenggaranya jaminan sosial berbasis asuransi bagi seluruh
pekerja formal maupun informal dengan prioritas utama asuransi
kesehatan; dan terciptanya sistem, prosedur, serta struktur organisasi
penyelenggara jaminan sosial yang efisien dan efektif;
2. Rencana detil organisasi dan anggaran pengendali
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
100%
100%
100%
BPJS
3. Memulai pendaftaran pemberi kerja dan pekerja
4. Rencana Pendataan dan Jumlah Kontribusi
5. Merancang sosialisasi pada masyarakat
6. Membangun strategi pengembangan fasilitas kesehatan
7. Negosiasi dengan penyedia layanan kesehatan dan
menyusun skema monitoringnya
6. Meningkatnya jangkauan/cakupan jaminan sosial terhadap
pekerja miskin (yang tidak mampu memberikan kontribusi/iuran);
7. Meningkatnya kualitas manfaat jaminan sosial bagi pekerja;
(bekerja sama dengan Depkeu dan Depkes)
Implementasi model manajemen tabungan hari tua pada
BPJS (bekerja sama dengan Depkeu)
Jumlah peserta jaminan sosial dari masyarakat/pekerja
miskin (bekerja sama dengan Depnaker)
100%
Kualitas manfaat jaminan sosial (bekerja sama dengan
Depnaker).
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN KOORDINATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.036.3
741,4
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
TARGET
NO
1
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Kementerian Kebudayaan dan
Pariwisata
SASARAN
Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan,
perencanaan dan pelaksanaan yang ditunjang oleh
pembinaan adminstrasi dan keuangan Kemenbudpar
2010
2.014
1. Jumlah dokumen pelaksanaan pembinaan administrasi serta
dokumen perencanaan dan hukum
2. Jumlah Publikasi informasi kebudayaan dan pariwisata
94
488
K)
12
79
K)
3. Jumlah penyelenggaraan administrasi kepegawaian dan
organisasi dilingkungan Kemenbudpar
4. Jumlah peserta Diklat Aparatur Negara
33
208
K)
1.593
9.222
K)
47
260
K)
16
122
K)
4
30
K)
148
743
K)
5. Jumlah kerjasama internasional bidang kebudayaan dan
pariwisata
6. Jumlah informasi kebudayaan dan pariwisata dan jumlah
media informasi
7. Jumlah fasilitasi dan pendukungan kegiatan pembangunan
kebudayaan dan pariwisata Pusat dan Daerah
2
Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata
3
Pengawasan Dan Peningkatan Akuntabilitas
Aparatur Kementerian Kebudayaan dan
Pariwisata
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur Jumlah pengadaan dan pemeliharaan Inventaris kantor
1. Meningkatnya akuntabilitas kinerja satuan
kerja/unit kerja di lingkungan Kemenbudpar
1. Persentase satuan kerja yang telah melaksanakan sistem AKIP
100
100
2. Meningkatnya keandalan SDM Pengawas
didukung dengan SOP Pengawas
2. Persentase hasil temuan yang ditindaklanjuti
100
100
9
27
3. Jumlah SOP pengawasan yang telah ditetapkan dan
dilaksanakan
II.L.040.1
805,9
188,7
137,6
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
TARGET
NO
4
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
Pengembangan Nilai Budaya, Seni dan
Perfilman
SASARAN
4.2
Pelestarian dan Pengembangan Kesenian
Pengembangan Perfilman Nasional
4.3
Peningkatan Sensor Film
4.4
Pengembangan Galeri Nasional
4.5
Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional
2010
2.014
1. Meningkatnya internalisasi, revitalisasi, dan
reaktualisasi nilai-nilai budaya yang mendukung
pembangunan karakter dan pekerti bangsa.
1. Jumlah peserta sosialisasi dan intenalisasi nilai nilai budaya
1.200
6.900
K)
2. Meningkatnya apresiasi terhadap keragaman
seni budaya dan perfilman.
3. Meningkatnya kreatifitas, dan produktifitas
2. Jumlah reaktualisasi, inventarisasi, dan dokumentasi karya
budaya
3. Jumlah produksi film nasional yang berkualitas
4. Jumlah karya seni budaya yang memperoleh perlindungan
hak kekayaan intelektual
5. Jumlah fasilitasi pergelaran, pameran, festival karya seni
budaya dan film
6. Jumlah fasilitasi sarana pengembangan, pendalaman, dan
pergelaran seni budaya
220
1.100
K)
75
400
391
2.000
K)
83
415
K)
25
529
K)
1. Jumlah fasilitasi pergelaran, pameran, festival, lomba, dan
pawai
2. Jumlah reaktualisasi kesenian yang hampir punah
3. Jumlah naskah inventarisasi karya seni budaya
4. Jumlah fasilitasi sarana bagi pengembangan, pendalaman dan
pegelaran seni budaya
1. Jumlah Fasilitasi Festival Film dalam dan luar negeri
20
100
K)
10
125
504
K)
11
11
2. Jumlah fasilitasi organisasi dan komunitas perfilman
18
18
40.000
221.000
1.750
4
75
2.000
4
415
-
1
110
1.157
4. Tersedianya sarana bagi pengembangan,
pendalaman dan pagelaran seni budaya di kota
besar dan ibukota kabupaten/kota
4.1
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Meningkatnya apresiasi, kreativitas, dan
produktivitas para pelaku seni
Meningkatnya kualitas dan kuantitas produksi film
nasional
Meningkatnya kualitas dan kuantitas layanan
lembaga sensor film
Meningkatnya kualitas pengelolaan Galeri Nasional
Jumlah film/video/iklan lulus sensor
1. Jumlah karya seni yang dipamerkan
2. Jumlah karya seni yang diakuisisi
3. Jumlah karya seni rupa yang dipreservasi (konservasi dan
restorasi)
4. Jumlah fasilitasi prasarana pengembangan pusat kebudayaan
nasional
Meningkatnya pemanfaatan hasil hasil kajian sejarah Jumlah naskah kajian pelestarian sejarah dan nilai tradisional
dan nilai tradisional
II.L.040.2
2
25
-
1.542,1
K)
174,2
K)
K)
201,0
K)
133,7
219,2
K)
K)
256,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
2.014
Pelestarian dan Pengembangan Nilai-Nilai
Tradisi
Meningkatnya inventarisasi, revitalisasi, dan
reaktualisasi nilai-nilai tradisi
1. Jumlah naskah inventarisasi nilai tradisi
2. Jumlah karya budaya bernilai tradisi hasil reaktualisasi
50
5
50
25
4.7
Pembangunan Karakter dan Pekerti Bangsa
Meningkatnya internalisasi nilai-nilai budaya yang
mendukung pembangunan karakter dan pekerti
bangsa
600
3.900
K)
Pengembangan Masyarakat Adat
Meningkatnya pemberdayaan komunitas adat
50
32
10
25
300
32
10
25
K)
4.8
1. Jumlah peserta internalisasi dan sosialisasi karakter dan
pekerti bangsa
2. Jumlah pelaku budaya penerima penghargaan
1. Jumlah fasilitasi dan advokasi komunitas adat
2. Jumlah naskah inventarisasi komunitas adat
1. Jumlah fasilitasi sarana pengembangan, pendalaman, dan
pergeleran seni budaya
1
1
K)
5.600
37.500
K)
1
9
K)
4.6
4.9
5
5.1
Meningkatnya manajemen dan pelaksanaan tugas
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Lainnya Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni teknis lainnya dalam rangka pengembangan nilai
budaya, seni dan perfilman
dan Film
2. Jumlah fasilitasi prasarana pengembangan pusat kebudayaan
nasional
Kesejarahan, Kepurbakalaan, dan Permuseuman 1. Meningkatnya internalisasi nilai kesejarahan dan 1. Jumlah peserta internalisasi dan sosialisasi nilai-nilai sejarah
wawasan kebangsaan yang mendukung pembangunan dan sejarah kewilayahan Indonesia
karakter dan jatidiri bangsa
Pengembangan Nilai Sejarah
2. Meningkatnya kualitas pengelolaan,
perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan
warisan budaya, khususnya Benda Cagar
Budaya/Situs/ Kawasan Cagar Budaya
2. Jumlah warisan budaya dunia dan cagar budaya nasional
yang ditetapkan dan dikelola secara terpadu
3. Meningkatnya kualitas pelayanan dan
pengelolaan museum, termasuk naskah-naskah kuno
3. Jumlah benda cagar budaya yang dilindungi dan dipelihara
2.100
7.700
4. Jumlah situs dan kawasan cagar budaya yang dilindungi,
dipelihara, dan dieksplorasi
2.226
2.490
Meningkatnya internalisasi nilai-nilai sejarah
5. Jumlah museum yang memenuhi standar pelayanan dan
pengelolaan
6. Jumlah koleksi naskah kuno yang diselamatkan dan dikelola
4
79
3.120
4.000
1. Jumlah naskah sejarah
2. Jumlah peserta internalisasi dan sosialisasi nilai-nilai sejarah
3
5.200
15
33.300
II.L.040.3
31,6
K)
50,0
26,0
K)
450,5
2.091,3
K)
K)
K)
28,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
TARGET
NO
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
Pengembangan Geografi Sejarah
SASARAN
Meningkatnya pemahaman dan apresiasi masyarakat
terhadap sejarah kewilayahan Indonesia
1. Jumlah naskah sejarah kewilayahan Indonesia
2. Jumlah peta/atlas geografi sejarah
3. Jumlah peserta internalisasi dan sosialisasi sejarah
kewilayahan Indonesia
Pengembangan Pengelolaan Peninggalan Bawah Meningkatnya kualitas perlindungan, pemeliharaan, 1. Jumlah situs bawah air yang diidentifikasi, diinventarisasi,
Air
pengembangan, dan pemanfaatan peninggalan bawah dipetakan, ditetapkan, dan dieksplorasi
air
2. Jumlah BCB bawah air yang diselamatkan, diamankan,
dirawat, diawetkan, dan dimanfaatkan
Pengembangan Pengelolaan Peninggalan
Kepurbakalaan
Pengembangan Pengelolaan Permuseuman
Pengembangan Pengelolaan Museum Nasional
Meningkatnya kualitas perlindungan, pemeliharaan,
pengembangan, dan pemanfaatan BCB/Situs dan
Kawasan kepurbakalaan secara terpadu
Meningkatnya kualitas pengelolaan dan pelayanan
museum, termasuk museum daerah
Meningkatnya kualitas pengelolaan dan pelayanan
museum nasional
5.7
Pelestarian Peninggalan Sejarah dan Purbakala
Meningkatnya kualitas perlindungan, pemeliharaan,
pengembangan, dan pemanfaatan BCB/Situs dan
Kawasan kepurbakalaan
5.8
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Lainnya Direktorat Jenderal Sejarah dan
Purbakala
Terselenggaranya kegiatan koordinasi perencanaan
dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan,
penyusunan kebijakan, peningkatan kualitas SDM
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
1. Jumlah warisan budaya dunia dan cagar budaya nasional
yang ditetapkan dan dikelola secara terpadu
2. Jumlah BCB/situs/kawasan yang diinventarisasi dan
ditetapkan secara nasional
3. Jumlah cagar budaya nasional yang dinominasikan dan
didaftarkan sebagai warisan dunia
1. Jumlah koleksi dan naskah yang dikelola
2. Jumlah museum yang direvitalisasi
3. Jumlah Museum Berskala Nasional yang dikembangkan
4. Jumlah pengunjung museum.
1. Jumlah koleksi dan naskah yang dikelola
2. Jumlah penerbitan publikasi museum (eksemplar)
3. Jumlah pengunjung museum nasional
4. Luas pengembangan dan penataan gedung C, tempat
penyimpanan (storage ) dan ruang presentasi (m2)
1. Jumlah Cagar Budaya/Situs/kawasan yang dilestarikan
2. Jumlah inventarisasi dan pendaftaran peninggalan purbakala
3. Jumlah kajian pelestarian peninggalan purbakala
Jumlah fasilitasi sarana perlindungan, pengembangan, dan
pemanfaatan kepurbakalaan dan permuseuman
II.L.040.4
2010
2.014
5
1
400
29
11
4.200
K)
8
73
K)
34,7
1.000
6.000
1
9
K)
67,9
1.100
1.700
4
4
620
4
1
1.500
84
2
56.500
2.500
5.500
200.000
1.142
371.000
2.500
49.500
1.500.000
89.538
2.218
2.600
2.470
2.600
56
33
346
168
28,0
K)
K)
395,8
K)
K)
K)
230,6
K)
K)
K)
1.036,8
K)
K)
269,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
TARGET
NO
6
6.1
6.2
6.3
6.4
6.5
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
Pengembangan Destinasi Pariwisata
Pengembangan Daya Tarik Pariwisata
Pemberdayaan Masyarakat di Destinasi
Pariwisata
SASARAN
Meningkatnya destinasi pariwisata yang berdaya
saing tinggi di pasar global
Pengembangan Usaha, Industri dan Investasi
Pariwisata
Pengembangan Standardisasi Pariwisata
1. Lama tinggal wisatawan (hari):
1. Mancanegara
2. Nusantara
2. Pengeluaran wisatawan harian:
1. Mancanegara (USD)
2. Nusantara (Rp ribu)
3. Persentase investasi bidang pariwisata terhadap investasi
nasional
Jumlah daya tarik wisata alam, bahari dan budaya
Meningkatnya kualitas dan kuantitas penataan daya
tarik wisata
Meningkatnya kesadaran dan keterlibatan masyarakat 1. Jumlah kelompok sadar wisata
dalam pembangunan kepariwisataan
2. Jumlah masyarakat sadar wisata (orang)
Peningkatan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata Meningkatnya jumlah desa wisata
Berkembangnya usaha, industri dan investasi
pariwisata
Terlaksananya penyusunan dan pemutakhiran
standard pariwisata, serta penerapan standard dan
kompetensi pariwisata
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Jumlah desa wisata
2010
2.014
7,8
2,1
8
3
1000
600
5,19
2.000
750
6,43
7
29
1.381,5
K)
101,3
200
4.000
1.100
22.000
K)
200
2.000
K)
406,0
73,0
1. Jumlah kebijakan usaha pariwisata (naskah)
2. Jumlah industri/asosiasi pariwisata yang mendapat dukungan
8
4
48
35
K)
3. Jumlah pola perjalanan (travel pattern )
4. Jumlah profil investasi pariwisata
5. Jumlah UMKM dan industri kreatif bidang pariwisata
6
5
8
37
33
48
K)
1. Jumlah standard kompetensi
2. Jumlah standard usaha
3. Jumlah materi uji kompetensi dan pedoman sertifikasi usaha
8
6
8
38
32
36
K)
1.000
7
5.000
36
K)
10
10
50
50
K)
4. Jumlah master assesor dan assesor
5. Jumlah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan LSU pariwisata
6. Jumlah fasilitasi sertifikasi kompetensi (ribu orang)
7. Jumlah tenaga kerja yang disertifikasi (ribu orang)
II.L.040.5
65,0
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
140,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
6.6
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Lainnya Direktorat Jenderal Pengembangan
Destinasi Pariwisata
7
7.1
7.2
7.3
Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Peningkatan Promosi Pariwisata Luar Negeri
SASARAN
Terselenggaranya kegiatan koordinasi perencanaan
dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan,
penyusunan kebijakan, peningkatan kualitas SDM
aparatur, dan pendukungan teknis dalam
meningkatkan kapasitas pengelolaan destinasi
pariwisata
Pengembangan Informasi Pasar Pariwisata
2010
2.014
7
29
2
15
7
36
29
239
6,75
8,6
230
72
276
361
2. Jumlah perwakilan promosi pariwisata Indonesia ( Indonesia
Tourism Promotion Representative Officers ) di luar negeri
(kota)
12
65
K)
1. Jumlah penyelenggaraan promosi langsung (direct
promotion ), dan event pariwisata berskala nasional dan
internasional (event )
43
220
K)
2. Jumlah pendukungan event seni, budaya dan pariwisata
daerah (event )
1. Jumlah dokumen hasil analisis pasar dalam dan luar negeri
(naskah)
2. Jumlah penyebaran informasi fokus pasar pariwisata
Indonesia (naskah)
3. Jumlah peserta Perjalanan Pengenalan (Famillirization
Trip /Fam Trip ) sesuai target, jadwal, fokus pasar dan pasar
potensial (media atau usaha)
31
162
K)
23
115
K)
640
3.200
K)
100
550
K)
8.000
44.000
K)
1. Jumlah kegiatan pemutakhiran basis data dan informasi
destinasi
2. Jumlah Organisasi Pengelolaan Destinasi (Destination
Management Organization /DMO) (buah)
3. Jumlah dukungan fasilitas pariwisata (daya tarik)
4. Jumlah dukungan teknis pengembangan destinasi pariwisata
Meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara dan 1. Jumlah kunjungan wisman (juta orang)
wisatawan nusantara
2. Jumlah pergerakan wisnus (juta perjalanan)
Meningkatnya partisiipasi pariwisata Indonesia pada 1. Jumlah partisipasi pada bursa pariwisata internasional,
bursa, misi penjualan (sales mission ) dan festival di pelaksanaan misi penjualan (sales mission ), dan pendukungan
penyelenggaraan festival (event )
tingkat internasional
Peningkatan Promosi Pariwisata Dalam Negeri Meningkatnya jumlah event pariwisata dalam negeri
Meningkatnya pemanfaatan informasi pasar
pariwisata oleh pelaku pariwisata
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
4. Jumlah permintaan pasar untuk berkunjung ke Indonesia
(transaksi)
II.L.040.6
596,2
K)
2.437,0
K)
544,6
225,6
211,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
TARGET
NO
7.4
7.5
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
Peningkatan Publikasi Pariwisata
Peningkatan Pertemuan, Perjalanan Insentif,
Konferensi, dan Pameran (Meeting, Incentive
Travel, Conference, and Exhibition/ MICE)
SASARAN
Meningkatnya kelengkapan informasi tujuan
pariwisata Indonesia
Meningkatnya penyelenggaraan Pertemuan,
Perjalanan Insentif, Konferensi, dan Pameran
(Meeting, Incentive Travel, Conference, and
Exhibition/ MICE) nasional dan internasional di
Indonesia
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
2.014
10
50
K)
1.150
5.706
K)
3. Jumlah bahan promosi cetak dan promosi elektronik yang
didistribusikan (ribu eksemplar)
1. Jumlah daerah yang dikembangkan menjadi tujuan wisata
MICE (daerah)
2. Jumlah promosi penyelenggaraan MICE
3. Jumlah pendukungan penawaran (bidding ) dan
penyelenggaraan MICE
709
3.544
K)
5
32
K)
12
56
60
292
K)
102
476
K)
501,4
5.865
K)
1.551,1
1. Jumlah destinasi yang memiliki data dan informasi yang
lengkap (daerah)
2. Jumlah bahan promosi cetak, promosi elektronik, publikasi
media cetak, media elektronik dan media luar ruang (ribu buah)
724,7
229,7
K)
7.6
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Lainnya Direktorat Jenderal Pemasaran
Terselenggaranya kegiatan koordinasi perencanaan
dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan,
penyusunan kebijakan, peningkatan kualitas SDM
aparatur, dan pendukungan teknis peningkatan
pemasaran pariwisata
Jumlah event pengembangan kebijakan pemasaran dan promosi
pariwisata oleh masyarakat dan daerah
8
Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan
Pariwisata
Meningkatnya kapasitas sumber daya pembangunan
kebudayaan dan pariwisata
1. Jumlah sumber daya yang dilatih di bidang kebudayaan dan
kepariwisataan (orang)
2. Jumlah lulusan pendidikan tinggi kepariwisataan yang
terserap di pasar tenaga kerja di dalam maupun luar negeri
(orang)
1.150
1.241
6.831
K)
3. Jumlah penelitian dan pengembangan
Jumlah sumber daya yang dilatih di bidang kebudayaan dan
kepariwisataan (orang)
165
1.150
850
5.865
K)
K)
34,0
144
735
K)
246,1
8.1
Pengembangan SDM Kebudayaan dan
Pariwisata
Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia
aparatur/industri dan masyarakat bidang kebudayaan
dan pariwisata
8.2
Penelitian dan Pengembangan Bidang
Arkeologi
Meningkatnya penelitian dan pengembangan bidang Jumlah penelitian dan pengembangan bidang arkeologi
arkeologi
II.L.040.7
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
8.3
Penelitian dan Pengembangan Bidang
Kepariwisataan
Meningkatnya litbang pariwisata dalam mendukung
kebijakan pembangunan kepariwisataan
8.4
Penelitian dan Pengembangan Bidang
Kebudayaan
Meningkatnya litbang kebudayaan dalam mendukung Jumlah penelitian dan pengembangan bidang kebudayaan
kebijakan pembangunan kebudayaan
8.5
Pengembangan Pendidikan Tinggi Bidang
Pariwisata
Meningkatnya profesionalisme dan daya saing SDM
bidang parwisata di lembaga pendidikan tinggi
pariwisata
8.6
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Lainnya Badan Pengembangan Sumber Daya
Kebudayaan dan Pariwisataa
Meningkatnya dukungan pelayanan manajemen
sumber daya kebudayaan dan pariwisata
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Jumlah penelitian dan pengembangan bidang kepariwisataan
1. Jumlah program studi
2. Jumlah mahasiswa aktif (orang)
3. Jumlah dosen (orang)
4. Jumlah lulusan pendidikan kepariwisataan di lembaga
pendidikan tinggi pariwisata (orang)
5. Jumlah penelitian dosen (naskah laporan)
Jumlah pelayanan manajemen pengembangan sumber daya
kebudayaan dan pariwisata
TOTAL ALOKASI KEMENBUDPAR 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.040.8
2010
2.014
8
50
K)
36,0
13
65
K)
36,0
34
4.780
390
1.241
42
27.030
500
6.831
79
21
588
107
1.088,5
K)
K)
K)
K)
110,5
10.135,2
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN BUMN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
1
PROGRAM PEMBINAAN BUMN
a.
Dukungan pelaksanaan program prioritas Pemerintah bidang
energi (Prioritas Nasional)
b.
Restrukturisasi BUMN besar / penting / strategis (Prioritas
Nasional)
· Terwujudnya Penerapan Best Practices GCG dan sistem
penilaian kinerja
· Meningkatnya peran BUMN dalam pengelolaan SDA
strategis dan pertahanan nasional
· Meningkatnya Laba BUMN
· Meningkatnya peran BUMN untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional
· Meningkatnya kualitas pelaksanaan penugasan
pemerintah untuk pelayanan umum (PSO)
· Meningkatnya peran BUMN dalam keperintisan usaha,
dan pengembangan UMKM
· Terwujudnya sistem pengelolaan BUMN yang semakin
sehat dan kompetitif
· Meningkatnya peran BUMN dalam percepatan prioritas
pembangunan nasional
Risalah rapat
Surat persetujuan
Laporan hasil monitoring
Kajian Restrukturisasi BUMN
Pelaksanaan Restrukturisasi
Monitoring dan Evaluasi
II.L.041.1
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
372,0
Risalah
Surat
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
5
1
5
1
10
6
5
1
5
1
10
6
13,8
62,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN BUMN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
e.
f.
Penyusunan best practice GCG
Penetapan sistem remunerasi berbasis kinerja di BUMN
Tersusunnya best practice GCG
Peraturan mengenai sistem remunerasi
g.
h.
Penyusunan peraturan mengenai penilaian kinerja di BUMN
yang mangacu pada standar internasional
Kajian, evaluasi dan monitoring pendayagunaan aset BUMN
i.
Penetapan target, monitoring, dan evaluasi kinerja BUMN
Peraturan mengenai penerapam sistem penilaian yang
Peraturan
mengacu kepada standar internasional
Inventarisasi dokumen yang terkait dengan pendayagunaan Dokumen
aset
Risalah rapat RUPS/RPB
Risalah
j.
Penetapan peraturan pelaksanaan pemisahan administrasi
keuangan PSO dan Perpres tentang SOP pelaksanaan PSO
Peraturan pelaksanaan pemisahan administrasi keuangan
PSO dan Perpres tentang SOP pelaksanaan PSO
Peraturan
k.
Penyusunan peraturan perundangan yang mengarah pada
perwujudan pengelolaan BUMN berbasis mekanisme korporasi
murni
Kajian BUMN rugi dan bermasalah
Penyusunan dan pelaksanaan Program Tahunan Privatisasi
Terwujudnya harmonisasi peraturan perundangan yang
mengarah pada perwujudan pengelolaan BUMN berbasis
mekanisme korporasi murni
Berkurangnya jumlah BUMN Rugi dan Bermasalah
Penyusunan Program Tahunan Privatisasi
Peraturan
Laporan
Laporan
Kajian rightsizing BUMN
Uji kepatutan dan kelayakan calon Direksi dan Dewan
Komisaris
Dukungan pelaksanaan program prioritas Pemerintah bidang
ketahanan pangan
Hasil kajian
Terpilihnya Direksi dan Komisaris
Risalah rapat
surat persetujuan
Laporan hasil monitoring
Risalah rapat
surat persetujuan
Laporan hasil monitoring
l.
m.
n.
o.
p.
q.
Dukungan pelaksanaan program prioritas Pemerintah bidang
infrastruktur
paket
Peraturan
II.L.041.2
1
2014
1
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
8,8
1,0
0,8
3
3
16,8
282
282
93,5
2
0,8
1
4,0
1
1
1
1
25,0
10,8
Laporan
BUMN
1
20
1
20
4,0
25,0
Risalah
Surat
Laporan
Risalah
Surat
Laporan
5
1
5
5
1
5
5
1
5
5
1
5
18,5
12,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN BUMN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
2
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN
DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA
PROGRAM PENINGKATAN PENGAWASAN DAN
AKUNTABILITAS APARATUR NEGARA
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA
APARATUR NEGARA
SASARAN
INDIKATOR
2010
3
4
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
361,6
12,0
22,0
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN BUMN 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.041.3
767,6
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI
TARGET
NO,
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
1
PENINGKATAN KEMAMPUAN IPTEK UNTUK PENGUATAN SISTEM INOVASI NASIONAL
a,
Penguatan kompetensi lembaga litbang
Berkembangnya pusat-pusat unggulan iptek
Jumlah pusat-pusat unggulan iptek
1
1
5,0
b,
Pengembangan budaya iptek
Jumlah kawasan percontohan
1
1
5,0
c,
Peningkatan kapasitas SDM iptek (PN11)
Terbangunnya kawasan percontohan pengembangan
budaya masyarakat yang kreatif dan inovatif
Meningkatnya kapasitas SDM iptek
S2 = 50, S3 = 10
250,0
d,
Peningkatan sarana dan prasarana litbang
1
S2 = 50, S3 =
25
1
e,
Litbang Ketahanan Pangan (PN5)
3
3
50,0
4
4
1
1
25,0
2
2
1
50,0
f,
Dukungan iptek untuk penciptaan dan pemanfaatan
sumber energi baru dan terbarukan (PN 8)
1.850,0
Jumlah karyasiswa
Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana litbang
Jumlah lab yang telah direvitalisasi
yang memadai
Kebijakan peningkatan dukungan litbang untuk ketahanan Jumlah kebijakan
pangan khususnya pengembangan pupuk ekologis dan
benih unggul-adaptif terhadap lingkungan sub-optimal,
Jumlah riset bersama
teknologi panen, teknologi pengelolaan lahan marjinal
untuk produksi pangan,
Kebijakan peningkatan dukungan iptek untuk penciptaan Jumlah kebijakan
dan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan,
termasuk koordinasi kebijakan untuk persiapan
Jumlah riset bersama
pembangunan PLTN
Paket Koordinasi
II.L.042.1
5,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI
TARGET
NO,
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
g,
h,
Dukungan litbang untuk penurunan emisi gas CO2
dan adaptasi perubahan iklim (PN9)
Kebijakan peningkatan dukungan litbang untuk
penurunan emisi gas CO2 dan adaptasi perubahan iklim
Pendayagunaan teknologi mitigasi bencana (PN9)
Kebijakan pendayagunaan teknologi mitigasi bencana
Jumlah riset bersama
Jumlah kebijakan
49,0
5
5
1
Tersusunnya Standard Operation Procedure (SOP)
Jumlah SOP
Peningkatan kapasitas respons aparatur pemerintah dalam
peringatan dini dan penanganan bencana
i,
Dukungan pengembangan dan pendayagunaan
teknologi pendukung pembangunan daerah tertinggal,
terdepan dan pasca konflik serta penyelesaian
pemetaan wilayah perbatasan RI (PN10)
j,
k,
l,
2014
Jumlah kebijakan
5
5
1
49,0
1
1
1
1
1
5,0
Fasilitasi proses perolehan hak paten dan kepemilikan Kebijakan untuk fasilitasi proses perolehan hak paten dan Jumlah kebijakan
HKI produk teknologi dan produk kreatif (PN11)
kepemilikan HKI produk teknologi dan produk kreatif
1
1
10,0
Pelaksanaan Insentif Perolehan Paten dan
Kepemilikan HKI
Peningkatan kemampuan inovasi dan kreativitas
pemuda
Jumlah usulan paten dan kepemilikan HKI
yang difasilitasi
Jumlah kebijakan
10
10
1
1
Jumlah pilot peningkatan inovasi dan
kreativitas pemuda
Jumlah paket riset dasar
Jumlah paket riset terapan
Jumlah paket penelitian
4
4
44
78
5
35
60
5
Kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi pengembangan
dan pendayagunaan teknologi pendukung pembangunan
daerah tertinggal, terdepan dan pasca konflik,
penyelesaian pemetaan wilayah perbatasan RI dengan
Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Filipina
Terlaksananya insentif perolehan paten dan kepemilikan
HKI
Kebijakan peningkatan kemampuan inovasi dan
kreativitas pemuda
m,
Pelaksanaan Insentif riset dasar dan terapan
Terlaksananya insentif riset dasar dan terapan
n,
Peningkatan litbang iptek unggulan di bidang
kesehatan, obat-obatan dan instrumentasi medis
Meningkatnya litbang iptek unggulan di bidang
kesehatan, obat-obatan dan instrumentasi medis
Jumlah kebijakan
Jumlah pilot pendukung teknologi untuk
pembangunan daerah tertinggal
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
II.L.042.2
15,0
150,0
225,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI
TARGET
NO,
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
o,
p,
Pelaksanaan insentif difusi iptek
Pelaksanaan insentif peningkatan kapasitas iptek
sistem produksi
Peningkatan dukungan teknologi bagi pemberdayaan
industri strategis bidang pertahanan (PNL1)
Terlaksananya insentif difusi iptek
Terlaksananya insentif peningkatan kapasitas iptek sistem
produksi
Kebijakan dukungan teknologi untuk revitalisasi industri
pertahanan
r,
Peningkatan Efektivitas Riset secara sinergi antara
Perguruan Tinggi dgn Lembaga Litbang
Kebijakan peningkatan efektivitas riset secara sinergi
antara perguruan tinggi dengan lembaga riset
s,
Pengembangan jaringan kerjasama penelitian
internasional
Peningkatan promosi dan diseminasi iptek
Peningkatan Pemanfaatan dan Pengembangan
Perangkat Lunak Berbasis Open Source
2010
q,
t,
u,
2
3
Jumlah paket
Jumlah paket insentif
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
92
130
75
100
325,0
225,0
1
1
1
1
25,0
1
1
15,0
Meningkatnya jaringan kerjasama penelitian internasional Jumlah kerjasama penelitian internasional
8
8
10,0
Terlaksananya diseminasi iptek
Meningkatnya pemanfaatan perangkat lunak berbasis
open source
10
1
5
10
1
5
75,0
25,0
Jumlah kebijakan
Jumlah kegiatan bersama hasil koordinasi dan
sinkronisasi
Jumlah kebijakan
Jumlah paket
Jumlah standardisasi
Jumlah pilot implementasi interoperabilitas
teknologi informasi dan komunikasi
DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS LAINNYA
PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
499,2
116,9
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.042.3
2.466,1
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
2014
I.
PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER
DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
2.733,8
1
Pengelolaan Kualitas Air dan Kawasan Gambut Tersedianya perangkat kebijakan pengelolaan kualitas % penyiapan penetapan kelas air di tingkat kabupaten/kota
air, ekosistem gambut dan ekosistem danau yang
untuk 13 sungai-sungai prioritas dari 119 kabupaten/kota, yang
terpadu dan bersifat lintas K/L , antara lain Kemen PU, terkoordinasi lintas K/L dan daerah
Kemenhut, Kementan, Pemda
25%
100%
K)
Jumlah pembinaan teknis pengelolaan kualitas air terhadap 119
kabupaten/kota di 13 DAS, yang terkoordinasi dengan K/L
terkait, termasuk DAS Citarum secara terpadu lintas K/L
20%
100%
K)
% penyiapan pemetaan kesatuan hidrologi gambut yang
terkoordinasi dengan K/L terkait
10%
100%
K)
Jumlah provinsi dilakukannya verifikasi karakteristik ekosistem
gambut yang terkoordinasi dengan K/L terkait
1
33
K)
Tersusunnya Program dan Rencana Aksi Terpadu Pengelolaan
Ekosistem 15 Danau Prioritas Berkelanjutan yang terkoordinasi
dengan K/L terkait
15
15
Jumlah pemantauan dan evaluasi pengendalian kerusakan
ekosistem situ yang terkoordinasi dengan K/L terkait
3
11
II.L.043.1
176,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
2
Peningkatan Konservasi dan Pengendalian
Kerusakan Hutan dan Lahan
Meningkatnya kualitas kebijakan konservasi dan
Jumlah kebijakan konservasi dan pengendalian kerusakan hutan
pengendalian kerusakan hutan dan lahan yang terpadu dan lahan yang ditetapkan/ diterbitkan (kriteria dan pedoman)
dan bersifat lintas K/L, antara lain dengan Kemenhut, yang terkoordinasi antar K/L dan daerah terkait
BPN dan Pemda
15
80%
80%
8
8
Data kondisi kerusakan hutan dan lahan pada 11 DAS prioritas
dan berpotensi rawan longsor yang terkoordinasi antar K/L
terkait
80%
80%
Data tutupan lahan dan perubahan penggunaan lahan (land use
change) melalui Program Menuju Indonesia Hijau
100%
100%
Jumlah provinsi (pendekatan ekosistem) yang dipantau sesuai
data potensi dan kejadian bencana
10
30
% rekomendasi kebijakan konservasi an pengendalian
kerusakan hutan dan lahan yang diimplementasikan daerah dari
jumlah propinsi yang dipantau setiap tahunnya
50%
50%
% penyelesaian dokumen konsep, naskah akademis, pedoman
dan peraturan perundang-undangan berkaitan dengan daya
dukung dan daya tampung lingkungan [dari 12 dokumen yang
direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L
16,7%
100%
% penyelesaian dokumen pedoman kebijakan pengawasan
pemanfaatan ruang berdasarkan daya dukung dan daya
tampung lingkungan [dari 5 dokumen yang direncanakan] yang
terkoordinasi antark K/L
20%
100%
Diterapkannya mekanisme pencegahan kebakaran hutan dan
lahan di 8 Provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan yang
terkoordinasi antar K/L dan daerah
Pengawasan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang
Terlaksananya pengawasan pemanfaatan ruang dan
evaluasi pemanfaatan ruang berdasarkan daya dukung
dan daya tampung lingkungan yang terpadu dan
bersifat lintas K/L
2014
3
Data sebaran hotspot di 8 Provinsi rawan kebakaran hutan dan
lahan yang didiseminasi ke K/L dan daerah terkait
3
TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
II.L.043.2
K)
143,3
95,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
Pengendalian Pencemaran Air
Menurunnya beban pencemar air dari industri yang
dipantau dan diawasi
2014
% penyelesaian kajian daya dukung 4 pulau besar yang
terkoordinasi antar K/L
0
100%
% penyelesaian kajian penyimpangan pemanfaatan ruang dan
dampaknya terhadap lingkungan kerusakan dan bencana [dari
20 lokasi yang direncanakan] dan didiseminasi kepada K/L dan
daerah terkait
0
100%
6,7%
100%
% penerapan instrumen daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup di wilayah ekoregion yang terkoordinasi anta
K/L dan daerah
0
100%
Jumlah propinsi dilaksanakannya pengawasan dan evaluasi
pemanfaatan ruang dan alih fungsi lahan/ruang dan
pelaksanaan instrumen pengawasan pemanfaatan ruang di
kawasan lahan gambut, hutan dan DAS prioritas untuk
menunjang pencapaian Prioritas Nasional 9 RPJMN 20102014
2
33
% PPLHD yang ditingkatkan kapasitasnya dalam pengawasan
pemanfaatan ruang [dari 250 orang PPLHD yang
direncanakan]
10%
100%
Jumlah industri pertambangan, energi dan migas yang dipantau
dan diawasi
200
220
Jumlah agroindustri yang dipantau dan diawasi
220
245
Jumlah industri manufaktur yang dipantau dan diawasi
260
330
Jumlah industri yang taat terhadap peraturan LH
480
720
Jumlah izin pembuangan air limbah ke laut yang dikeluarkan
20
100
K)
Jumlah pedoman teknis/peraturan perundang-undangan
2
26
K)
% penerapan instrumen daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup dalam perencanaan ruang dan evaluasi
pemanfaatan ruang di kabupaten dan propinsi [dari 11
kabupaten dan 4 propinsi yang direncanakan] yang
terkoordinasi antar K/L dan daerah
4
TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
II.L.043.3
142,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
5
6
7
Pengendalian Pencemaran Udara
Menurunnya beban pencemar udara dari industri yang Jumlah industri pertambangan, energi dan migas yang dipantau
dipantau dan diawasi
dan diawasi
Pengendalian Pencemaran Udara Dari Emisi dan Menurunnya emisi dan kebisingan dari kendaraan di
Kebisingan Kendaraan Bermotor
prioritas kota-kota yang dipantau
Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Kegiatan
Pertambangan, Energi, Minyak dan Gas
TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Meningkatnya kebijakan dan penaatan pengelolaan B3
dan limbah B3 serta meningkatnya jumlah limbah B3
yang dikelola dalam kegiatan pertambangan, energi,
minyak dan gas
2014
200
220
Jumlah agroindustri yang dipantau dan diawasi
220
245
Jumlah industri manufaktur yang dipantau dan diawasi
260
330
Jumlah industri yang taat terhadap peraturan LH
480
720
Jumlah penurunan beban pencemar udara dari industri yang
dipantau dan diawasi
2,5%
12,5%
K)
Jumlah pedoman teknis/peraturan perundang-undangan
2
26
K)
Jumlah peraturan perundangan yang ditetapkan
2
37
K)
Jumlah daerah (provinsi/kota) yang difasilitasi dalam
penyusunan Peraturan Daerah tentang pengendalian
pencemaran udara khususnya sumber bergerak
4
36
K)
Jumlah kota yang difasilitasi dalam penerapan pemeriksaan
emisi dan perawatan kendaraan bermotor (P&P)
4
36
K)
Jumlah kebijakan sektor yang difasilitasi dalam mendukung
reduksi emisi (penetapan standar emisi dan kebisingan, bahan
bakar, manajemen transportasi, kendaraan tidak bermotor
(NMT), uji emisi bagi kendaraan pribadi, land use planning )
2
10
K)
Jumlah kota yang dievaluasi kualitas udaranya
16
36
Jumlah pembinaan teknis dalam pengendalian pencemaran
sumber bergerak
5
25
K)
Jumlah produk perumusan kebijakan dan/atau standar dan/atau
pedoman pengelolaan Bahan, Berbahaya dan Beracun (B3) &
limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas
[Draft Permen LH]
1
5
K)
II.L.043.4
120,8
104,8
106,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
Jumlah kegiatan pemantauan dan/atau analisis dan/ atau
evaluasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan B3 & limbah B3
kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas
8
9
Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Manufaktur,
Agroindustri dan Jasa
Administrasi Pengelolaan B3 dan Limbah B3
Meningkatnya kebijakan dan pertimbangan teknis
dalam pengawasan penaatan pengelolaan limbah B3
serta meningkatnya jumlah limbah B3 yang dikelola
dalam kegiatan manufaktur, agroindustri dan jasa
TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
K)
1
5
Jumlah perusahaan yang mendapat pengawasan kinerja
penaatan pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan,
energi, minyak dan gas
200
220
Jumlah daerah dan/ atau perusahaan yang mendapat bimbingan
teknis pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan,
energi, minyak dan gas
5
10
Jumlah lingkup kegiatan dari seluruh ketentuan konvensi
internasional pengelolaan B3 dan Limbah B3 yang ada
3
19
K)
Jumlah kebijakan, pedoman teknis yang diterapkan dalam
Pengelolaan Limbah B3 pada kegiatan manufaktur dan
agroindustri [dalam bentuk pedoman]
2
10
K)
Jumlah pengawasan kinerja industri yang dilakukan pembinaan
dan pengawasan
480
575
Jumlah daerah dan/ atau perusahaan yang mendapat bimbingan
teknis pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan manufaktur
agroindustri dan jasa
5
45
K)
Jumlah lingkup kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan
konvensi internasional pengelolaan B3 dan Limbah B3 (dari
seluruh ketentuan Internasional yang ada)
4
20
K)
2
14
K)
Meningkatnya penaatan pengelolaan bahan dan limbah Jumlah kebijakan/ pedoman/ standar/ data base yang dihasilkan
B3
dalam rangka kegiatan administrasi pengelolaan B3 & limbah
B3 [Permen LH dan pedoman]
II.L.043.5
107,8
88,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
Jumlah registrasi B3 dan rekomendasi, ijin dan notifikasi
pengelolaan limbah B3
10
11
Penanganan Kasus Lingkungan
Peningkatan Instrumen Ekonomi dalam
Pengelolaan Lingkungan Hidup
TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
K)
1.000
5.000
Jumlah provinsi yang mendapat bimbingan teknis administrasi
pengelolaan B3 & limbah B3
5
33
Jumlah kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan konvensi
internasional pengelolaan B3 dan Limbah B3 (dari seluruh
ketentuan internasional yang ada)
4
20
% pengaduan masyarakat yang dikelola melalui penerimaan,
penelaahan dan klasifikasi, penerusan kepada pihak terkait
yang berwenang, atau ditangani langsung
100%
100%
% dugaan tindak pidana LH yang ditindaklanjuti melalui proses
penyelidikan dan penyidikan (pulbaket) sampai proses
pengadilan [perkiraan 100 kasus per tahun]
80%
100%
% penanganan kasus perdata LH yang ditindaklanjuti secara
perdata di dalam maupun di luar pengadilan [perkiraan 100
kasus per tahun]
80%
100%
Jumlah kasus lingkungan yang terevaluasi dan tereksaminasi
2
18
Meningkatkan kualitas kebijakan insentif dan
% telaahan teknis diterima menjadi rekomendasi teknis insentif
pendanaan lingkungan dalam pengelolaan lingkungan untuk peningkatan pengelolaan LH (90-100 proposal UMKM
hidup
yang diajukan per tahun)
80%
80%
%jumlah UMKM yang melaksanakan peningkatan kualitas LH
dengan kebijakan insentif melalu K/L atau Pemda terkait
80%
80%
% Jumlah pemantauan terhadap UMKM yang telah mendapat
insentif
80%
80%
Jumlah pedoman dan fasilitas teknis yang terkait dengan
valuasi ekonomi SDA dan LH
5
28
K)
Jumlah dokumen tentang bahan rumusan kebijakan insentif dan
pendanaan lingkungan terpadu (lintas K/L)
4
20
K)
100%
100%
Meningkatnya kualitas penanganan kasus lingkungan
Bimbingan teknis pengembangan instrumen ekonomi dan
perhitungan PDRB Hijau di daerah terpilih (lintas K/L)
II.L.043.6
K)
89,7
K)
96,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
12
Pengendalian Pencemaran Limbah Domestik
Meningkatnya kinerja pengelolaan limbah domestik
(sampah) di kota-kota yang dipantau
Jumlah kota metropolitan dan besar yang dipantau
Jumlah ibukota provinsi yang dipantau
20
2
10
% capaian peningkatan kinerja pengelolaan sampah melalui
pengawasan
50%
75%
% volume pengurangan sampah melalui 3 R (Reduce, Reuse,
Recycle ) dalam skala kota untuk kota besar dan metropolitan
[dari baseline data tahun 2008]
2,5%
15%
Jumlah pedoman teknis di bidang pengendalian pencemaran
limbah usaha skala kecil
1
5
K)
K)
Jumlah sentra usaha skala kecil yang dibina
Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati Meningkatkan kualitas kebijakan untuk menangani
konservasi keanekaragaman hayati
91,1
10%
Jumlah penurunan beban pencemar dari sentra usaha skala keci
yang dibina
14
27
20
Jumlah pedoman teknis di bidang pengelolaan limbah domestik
Pengendalian Pencemaran Limbah Usaha Skala Meningkatnya pengelolaan usaha skala kecil
Kecil
27
2014
10%
Jumlah penurunan beban pencemar dari sumber limbah cair
domestik dari kegiatan apartemen dan perumahan mewah di 3
propinsi (Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat)
13
TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Jumlah dokumen laporan dan rekomendasi kebijakan
konservasi keanekaragaman hayati
K)
3
39
80%
80%
3
15
K)
Jumlah rekomendasi kajian kebijakan konservasi
keanekaragaman hayati diimplementasikan
1
5
K)
Jumlah hasil Rekomendasi pemantauan pelaksanaan kebijakan
konservasi keanekaragaman hayati yang ditindaklanjuti
1
5
K)
Jumlah daerah kegiatan pemantauan pelaksanaan kegiatan
konservasi keanekaragaman hayati
10
50
K)
Terfasilitasinya pengembangan program Taman
Keanekaragaman Hayati di beberapa daerah
2
10
K)
II.L.043.7
74,0
75,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
15
Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Meningkatnya kapasitas kelembagaan yang menangani % pengembangan kebijakan kelembagaan lingkungan hidup
pengelolaan lingkungan hidup daerah
Peningkatan Partisipasi Masyarakat dan
Lembaga Kemasyarakatan dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup
2014
100%
100%
% pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah bidang LH di daerah provinsi setiap tahun
33
33
% terlaksananya monev dan Pembinaan Penerapan SPM bidang
LH terhadap pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah
kabupaten/kota di lembaga LH daerah provinsi setiap tahun
33
33
% terlaksananya Kerja Sama Antar Daerah (KSAD) dalam
PLH (sampai keluarnya MoU dalam pengelolaan LH di daerah)
di 10 daerah provinsi dan daerah kab/kota
20%
100%
Updating basis data peta kelembagaan lingkungan hidup daerah 100%
untuk 520 lembaga LH kab/kota, 33 provinsi setiap tahun
100%
Diterapkannya pedoman monitoring dan evaluasi kapasitas
kelembagaan LH daerah di 520 Kabupaten/Kota setiap tahun
5%
75%
100%
100%
Meningkatnya kualitas kebijakan, partisipasi
Terbentuknya kelompok masyarat dan lembaga
masyarakat dan lembaga kemasyarakatan yang terlibat kemasyarakatan (EPW, Kaukus, Ormas, OKP,
dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Profesi/Asosiasi, pengembangan perumahan yang berwawasan
lingkungan dan CSR bidang lingkungan) yang berpartisipasi
dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
45
246
K)
Meningkatnya keterlibatan jumlah kelompok masyarat dan
lembaga kemasyarakatan (EPW, Kaukus, Ormas, OKP,
Profesi/Asosiasi, pengembangan perumahan yang berwawasan
lingkungan dan CSR bidang lingkungan) dalam perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup di daerah
35
195
K)
Pembinaan revitalisasi kelembagaan lingkungan hidup daerah
dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) bidang lingkungan hidup di
33 provinsi setiap tahun
16
TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
II.L.043.8
67,7
K)
70,3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
Peningkatan Data, Informasi dan Infrastruktur
Sistem Informasi Lingkungan Hidup
Tersedianya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH % provinsi yang menyusun SLHD dari 33 Provinsi yang
dalam skala provinsi dan kabupaten/kota, dan
direncanakan
meningkatnya kualitas data, informasi, dan sistem
informasi pengelolaan lingkungan hidup
100%
% kabupaten/kota yang menyusun SLHD dari 456
Kabupaten/Kota yang direncanakan
35%
100%
% jenis data sektor terkait tingkat pusat yang terkumpul dari 80
jenis data sektor yang direncanakan
60%
100%
4
20
K)
K)
Jumlah aplikasi e-gov di bidang lingkungan hidup
Peningkatan Sarana Teknis Pengendalian
Dampak Lingkungan
Meningkatnya kualitas pemantauan lingkungan yg
didukung dgn Sarana Pengendalian Teknis Dampak
Lingkungan yg berkualitas
K)
55%
Jumlah kajian informasi yang diimplementasikan dalam
kebijakan di bidang lingkungan hidup per tahun
18
2014
200
Jumlah kelompok masyarakat bersama dengan Pemda yang
terlibat dalam melaksanakan kegiatan 3 R (Reduce, Reuse,
Recycle )
17
TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2
30
% jumlah data pemantauan kualitas lingkungan (air, udara,
tanah, kebisingan, deposisi asam, POP’s, biologi)
30%
70%
% jumlah laboratorium pengujian parameter kualitas
lingkungan yang dibina sesuai dengan peraturan yang berlaku
30%
70%
% jumlah pelatihan/ workshop/ seminar/ lokakarya yang diikuti
oleh personil Pusarpedal
30%
70%
% jumlah sarana dan prasarana teknis Pusarpedal yang
memenuhi kelayakan sesuai peraturan yang berlaku
30%
70%
% jumlah metode pengujian parameter kualitas lingkungan yg
dikaji
30%
70%
% jumlah baku mutu lingkungan yang dikaji
10%
50%
II.L.043.9
77,7
117,3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
19
20
24
Perlindungan Atmosfir dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim
Peningkatan Konservasi dan Pengendalian
Kerusakan Ekosistem Pesisir dan Laut
Pemulihan dan Penanganan Media Lingkungan
(Lahan, Pesisir dan Perairan) Tercemar Limbah
B3
TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Tersedianya perangkat kebijakan dan terlaksananya
kegiatan untuk melindungi fungsi atmosfir &
mengendalikan dampak perubahan iklim
Jumlah konsep kebijakan di bidang perlindungan atmosfir dan
pengendalian dampak perubahan iklim
Meningkatnya kebijakan, pertimbangan teknis dan
pengawasan penaatan pelaksanaan pengelolaan limbah
B3 dalam rangka pemulihan kualitas media lingkungan
akibat pencemaran limbah B3
K)
3
17
100%
100%
Jumlah sektor yang mendapatkan bimbingan teknis untuk
melakukan inventori GRK & BPO
-
6
% penetapan baseline untuk pengurangan konsumsi Bahan
Perusak Ozon (BPO) - HCFC
100%
100%
% pengurangan konsumsi Bahan Perusak Ozon (BPO) - HCFC
-
10%
Jumlah pemerintah daerah provinsi yang dilakukan pembinaan
teknis untuk kajian kerentanan dan adaptasi perubahan iklim
3
11
Jumlah sektor dan daerah yang mendapatkan bimbingan teknis
untuk melakukan kegiatan perlindungan atmosfir dan
pengendalian dampak perubahan iklim
5
50
K)
% penyiapan penyusunan perangkat untuk sektor yang akan
mendapatkan bimbingan teknis untuk melakukan inventori
GRK & BPO
Meningkatnya kualitas kebijakan konservasi dan
pengendalian kerusakan ekosistem pesisir dan laut
2014
Implementasi konsep Program Kampung Iklim
2
22
K)
Jumlah kajian, rekomendasi, dan kebijakan peningkatan
konservasi dan pengendalian kerusakan pesisir dan laut yan
dditetapkan (per tahun)
3
19
K)
% capaian inventarisasi data kerusakan ekosistem pesisir dan
laut dengan basis jumlah kabupaten yang memiliki pesisir
[akumulatif]
10%
50%
Jumlah daerah yang diverifikasi tingkat kerusakan ekosistem
dan kualitas lingkungan (per tahun)
5
41
K)
Jumlah model implementasi kebijakan di regional
5
25
K)
Jumlah kebijakan/ pedoman/ standar yang dihasilkan dalam
rangka pemulihan kualitas media lingkungan tercemar limbah
B3 [draft kebijakan]
3
7
K)
Jumlah lokasi pemantauan media lingkungan tercemar limbah
B3 [status rencana pemulihan]
30
30
Jumlah lokasi pengawasan pengelolaan limbah di pelabuhan
(umum dan khusus)
5
25
K)
Jumlah pengawasan kegiatan pemulihan kualitas media
lingkungan [status penanganan media lingkungan tercemar
limbah B3]
8
50
K)
II.L.043.10
112,1
75,9
58,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
TARGET
NO
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
27
Peningkatan Kapasitas Penegakan Hukum
Lingkungan
II.
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN
DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS
LAINNYA KEMENTERIAN NEGARA
LINGKUNGAN HIDUP
III.
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN
PRASARANA APARATUR NEGARA
KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN
HIDUP
Meningkatnya kapasitas aparat penegak hukum
lingkungan
TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
Jumlah pelaksanaan sistem tanggap darurat pengelolaan B3
dan limbah B3 [draft Permen LH]
1
5
K)
Jumlah lingkup kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan
konvensi internasional pengelolaan B3 dan limbah B3 (dari
seluruh ketentuan Internasional yang ada)
3
15
K)
Jumlah publikasi/modul informasi pengelolaan B3 dan limbah
B3
2
10
K)
Jumlah hakim lingkungan yang meningkat kapasitasnya g( reen
bench )
150
550
K)
Jumlah kepolisian lingkungan yang meningkat kapasitasnya
66
330
K)
Jumlah penyidik PPNS yang meningkat kapsitasnya
100
1800
K)
Jumlah JPU yang meningkat kapasitasnya
66
432
K)
Jumlah litigator yang meningkat kapasitasnya
5
245
K)
Jumlah SDM pengelola pengaduan yang meningkat
kapasitasnya
50
1450
K)
Jumlah mediator, arbiter, pihak ketiga yang meningkat
kapasitasnya
99
1499
K)
Teroptimalisasi PPNS dan PPLH di regional
5
25
K)
Terlaksananya koordinasi nasional dan regional di bidang
penegakan hukum lingkungan
6
30
K)
59,8
1.265,0
37,0
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.043.11
4.035,8
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
1.
2.
3.
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Lainnya
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
KUKM
Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
2014
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
1.619,9
48,0
Meningkatnya kinerja kelembagaan dan
usaha koperasi dan UMKM
a. Produktivitas UMKM;
Peningkatan 5 %
Peningkatan 5 %
b. SumbanganUMKM dalam pembentukan
PDB;
c. Nilai ekspor produk UMKM;
Peningkatan 6 %
Peningkatan 6 %
Peningkatan 15 %
Peningkatan 15 %
d. Nilai investasi UMKM;
Peningkatan 25%
Peningkatan 25%
e. Jumlah koperasi aktif;
f. Jumlah koperasi aktif yang melaksanakan
RAT;
Proporsi 70 % dari total jumlah
koperasi
Proporsi 45 % dari koperasi
aktif
Proporsi 80 % dari total
jumlah koperasi
Proporsi 55 % dari
koperasi aktif
g. Volume usaha koperasi.
Peningkatan 20 %
Peningkatan 20 %
II.L.044.1
2.480,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
a.
Penataan peraturan perundang-undangan terkait
perkoperasian, lembaga keuangan mikro (LKM),
pendaftaran dan perijinan usaha, lokasi usaha,
penggunaan produksi dalam negeri, dan
penyebarluasan teknologi tepat guna, beserta
ketentuan pelaksanaannya.
SASARAN
2014
2010
Peraturan perundang-undangan dan
ketentuan pelaksanaan terkait koperasi,
UMKM dan sistem pendukungnya yang
diterbitkan/disempurnakan.
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Jenis peraturan perundang-undangan yang terkait RUU Koperasi;
koperasi, UMKM dan sistem pendukungnya
Materi RUU LKM;
yang disepakati untuk disusun, diperbaiki,
ditetapkan dan dijabarkan dalam ketentuan
RPP-UU No. 20/2008;
pelaksanaannya.
PP-Pengganti PP 9/ 95;
UU Koperasi;
K)
39,5
K)
7,5
UU LKM;
PP untuk UU No.
20/2008; PP-Pengganti
PP 9/ 95;
Perpres Lembaga
Pengembangan dan
Pengawasan KSP/ KJKS;
Perpres Lembaga
Perpres Lembaga APEX;
Pengembangan dan Pengawasan RPP-UU Koperasi; RPPKSP/ KJKS;
UU LKM;
Perpres Lembaga APEX;
Peraturan Teknis
b.
Peninjauan dan penghapusan berbagai pungutan Terselenggaranya peninjauan pungutan yang
dan regulasi yang merugikan koperasi dan
merugikan koperasi dan UMKM, baik
UMKM, baik yang sektoral maupun spesifik
sektoral maupun spesifik daerah.
daerah.
Laporan yang berisikan sejumlah rekomendasi
40 Regulasi
penghapusan pungutan yang merugikan koperasi
dan UMKM, baik sektoral maupun spesifik
daerah.
II.L.044.2
Peraturan Teknis
200 Regulasi
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2014
2010
c.
Pembentukan Forum Koordinasi Pemberdayaan Berfungsinya Forum Koordinasi
Koperasi dan UMKM.
Pemberdayaan koperasi dan UMKM.
d.
Perluasan pelayanan kredit/ pembiayaan bank
bagi koperasi dan UMKM, yang didukung
pengembangan sinergi dan kerja sama dengan
lembaga keuangan/ pembiayaan lainnya.
Meningkatnya jangkauan pelayanan kredit/
pembiayaan bank bagi koperasi dan UMKM.
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Terbitnya landasan hukum.
Konsep struktur dan fungsi
Forum Koordinasi
Pemberdayaan Koperasi dan
UKM
a. Kerja sama pembiayaan yang melibatkan
5 Memorandum of
bank dan lembaga keuangan/ pembiayaan
Understanding (MOU)
lainnya.
b. Terfasilitasinya Lembaga Penjaminan Kredit 8 Proprinsi
Daerah (LPKD) yang melakukan coguarantee dengan lembaga penjaminan
nasional.
Forum Koordinasi
Pemberdayaan Koperasi
dan UKM
K)
2,3
25 MOU
K)
8,2
33 Propinsi
K)
15,7
c. Jumlah Koperasi yang dapat mengakses
kredit/ pembiayaan bank melalui linkage .
100
500
K)
1,8
d. Jumlah LKM (koperasi dan BPR) yang
melakukan kerjasama pembiayaan dengan
bank.
e . Jumlah LKPD
100
500
K)
5,0
2
12
K)
10,0
II.L.044.3
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
e.
Peningkatan peran lembaga keuangan bukan
bank, seperti Koperasi Simpan Pinjam
(KSP)/Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS),
perusahaan modal ventura, anjak piutang, sewa
guna usaha, dan pegadaian, dalam mendukung
pembiayaan bagi koperasi dan UMKM, disertai
dengan pengembangan jaringan informasinya.
SASARAN
2014
2010
f.
Peningkatan kapasitas kelembagaan dan kualitas
layanan lembaga keuangan mikro (LKM),
termasuk untuk akreditasi dan sertifikasi
pelayanan LKM, termasuk LKM yang berbadan
hukum koperasi.
Meningkatnya kapasitas dan jangkauan
lembaga keuangan bukan bank untuk
menyediakan pembiayaan usaha bagi
koperasi dan UMKM.
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Jumlah lembaga pembiayaan bukan bank yang
dibentuk.
100 KSP/KJKS
500 KSP/KJKS
1 Lembaga Modal Ventura
Daerah (LMVD)
5 LMVD
K)
13,1
a. Meningkatnya kapasitas kelembagaan
LKM.
Jumlah LKM yang terdaftar dan terakreditasi
sesuai ketentuan hukum tentang LKM.
100 LKM
500 LKM
K)
2,5
b. Meningkatnya kapasitas dan kualitas
layanan LKM.
Jumlah pengelola LKM yang mengikuti
pelatihan.
Jumlah sumber daya manusia (SDM) pengelola
KSP/KJKS yang bersertifikat.
-
4.000 pengelola LKM
K)
4,0
1.200 orang
6.000 Org
K)
5,0
Jumlah lembaga pendidikan dan pelatihan
(diklat) profesi (LDP) KJK dan tempat uji
kompetensi (TUK) yang diperkuat.
-
8 Unit
K)
6,0
4.500 orang
K)
5,0
Jumlah manajer/kepala cabang KJK yang
900 orang
diikutkan diklat dan sertifikasi kompetensi LKM.
II.L.044.4
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2014
2010
g.
Penyediaan sistem insentif dan pembinaan bagi
UMKM yang berbasis inovasi dan berorientasi
ekspor.
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Insentif dukungan
pemasaran, subsidi bunga
dan peningkatan
kapasitas SDM di 25
provinsi
K)
5,0
-
Pelatihan 800 orang
terkait manajemen
ekspor, ISO, mutu
K)
4,0
a. Tersedianya sistem insentif bagi UMKM Jenis dan jangkauan sistem insentif bagi UMKM Insentif dukungan pemasaran,
yang berbasis inovasi dan berorientasi
yang berbasis inovasi dan berorientasi ekspor.
subsidi bunga dan peningkatan
ekspor.
kapasitas SDM di 5 provinsi.
b. Terfasilitasinya KUKM potensial
mengikuti pameran di luar negeri.
Pengembangan/perluasan pasar ekspor produk
KUKM melalui pameran di luar negeri.
140 KUKM
700 KUKM
K)
42,5
c. Terfasilitasinya KUKM dalam
Pengembangan desain produk.
Pengembangan daya saing pemasaran Industri
Kreatif KUKM potensial/ ekspor.
160 KUKM
800 KUKM
K)
7,0
d. Terwujudnya peningkatan kemampuan
berinovasi UMKM dalam pengembangan
desain produk UMKM serta
memasarkannya.
Peningkatan daya saing dan pemasaran produk
kriya KUMKM.
100 KUKM
500 KUKM
K)
5,0
e. Meningkatnya akses pasar produk
KUMKM.
Meningkatnya daya saing dan identitas produk
UMKM dibidang makanan dan minuman.
200 KUKM
1.000 KUKM
K)
7,0
f. Berkembangnya komoditas unggulan
daerah melalui pendekatan One Village
One Product (OVOP) di beberapa
propinsi.
Meningkatnya budidaya, pengolahan/ industri,
pemasaran dan sarana penunjang (modal,
pendampingan, teknologi dll.).
4 Lokasi
20 Lokasi
K)
10,0
II.L.044.5
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
h.
Pengembangan dan penguatan sentra-sentra
produksi/ klaster usaha skala mikro dan kecil,
terutama di daerah tertinggal dan terisolir.
SASARAN
2014
2010
i.
Dukungan pengembangan kemitraan yang
melibatkan koperasi dan UMKM dalam
pengembangan produk-produk unggulan yang
berbasis rantai nilai, subkontrak, alih teknologi,
pemasaran/ ekspor, atau investasi.
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
a. Meningkatnya peran koperasi dalam
pengembangan dan pengelolaan pasar.
Pengembangan sarana pemasaran di daerah
tertinggal/perbatasan.
100 UMi
500 UMi
K)
11,3
b. Terfasilitasinya sarana usaha pedagang
kaki lima (PKL) yang memiliki koperasi/
kelompok.
Tertatanya sarana usaha PKL dan terbangunnya
sarana pemasaran produk KUKM.
150 UMi
2.150 UMi, 5 koperasi
K)
34,2
c. Meningkatnya kapasitas produksi sentra
UMKM.
d. Tersedianya dukungan penguatan sentrasentra produksi/ klaster usaha mikro dan
kecil terutama di daerah tertinggal dan
terisolir.
Bantuan sarana usaha produksi melalui koperasi
.
Jumlah usaha skala mikro dan kecil yang
difasilitasi bantuan usahanya, pengenalan
teknologi tepat guna, dan replikasi model
teknologi tepat guna.
60 koperasi
300 koperasi
K)
175,0
25 koperasi
125 koperasi
K)
19,5
a. Terfasilitasinya pembentukan jaringan
usaha melalui koperasi.
b. Terfasilitasinya kemitraan pemasaran
eko-produk KUMKM.
c. Meningkatnya jumlah KUMKM yang
bermitra di sektor pariwisata.
d. Terfasilitasinya kemitraan pola waralaba
di kalangan KUMKM.
e. Terfasilitasinya kemitraan pemasaran
produk energi biomassa KUMKM.
f. Terfasilitasinya kemitraan KUMKM
dengan BUMN.
5 koperasi
300 UMi
1.500 UMi
180 UKM
900 UKM
300 KUMKM
1.500 KUMKM
K)
5,0
Pengembangan kemitraan eko-produk KUMKM. 100 KUMKM
500 KUMKM
K)
5,0
Kemitraan KUMKM di sektor pariwisata.
1.500 KUMKM
K)
6,4
3,0
Pengembangan jaringan usaha melalui koperasi.
300 KUMKM
Kemitraan waralaba.
100 KUMKM
500 KUMKM
K)
Kemitraan pemasaran produk energi biomassa.
110 KUMKM
550 KUMKM
K)
1,5
Kemitraan KUMKM dengan BUMN.
200 KUMKM
1.000 KUMKM
K)
3,0
II.L.044.6
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2014
2010
j.
Dukungan pemasaran produk dan jasa koperasi
dan UMKM melalui pengembangan dan
penguatan kelembagaan, informasi pasar dan
jaringan pemasaran baik domestik maupun
ekspor.
g. Meningkatnya mutu dan desain kemasan
produk KUKM.
h. Terfasilitasinya kemitraan pola
subkontrak di kalangan KUMKM.
i. Terwujudnya kemitraan yang saling
menguntungkan antara koperasi dengan
peritel modern.
j. Tercapainya peningkatan produktivitas
UMKM.
a. Tersedianya trading house bagi
KUMKM.
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Pengembangan kemasan produk KUKM.
500 KUKM
2.500 KUKM
K)
11,3
Pengembangan kemitraan pola subkontrak.
-
400 KUMKM
K)
2,1
Pengembangan jaringan dengan bisnis ritel
modern (SME’sCo mart).
200 KUMKM
1.000 KUMKM
K)
10,0
Peningkatan produktivitas usaha mikro melalui
klinik bisnis.
Pengembangan trading house bagi KUMKM
dalam rangka mengoptimalisasikan ekspansi
pemasaran dan promosi produk KUMKM ke
dalam maupun luar negeri, khususnya di Timur
Tengah.
150 UMI
750 KUMKM
K)
13,8
10 Unit
50 Unit
K)
5,0
b. Terpromosinya KUKM yang memiliki
produk berkualitas.
c. Tersedianya dukungan pemasaran bagi
usaha mikro.
d. Terwujudnya pengelolaan manajemen
pasar tradisional oleh Koperasi.
Penyelenggaraan Smesco Festival
500 KUKM
500 KUKM
K)
20,0
Peningkatan akses produk usaha mikro melalui
pasar rakyat
Pengembangan pengelolaan manajemen pasar
tradisional.
1.000 Umi
5.000 UMi
K)
27,5
-
4 paket
K)
1,2
e. Pengembangan Pusat PromosI KUKM.
Pusat Promosi KUKM.
5 lokasi
25 lokasi
K)
2,5
1.000 UMi
K)
20,0
3.600 KUKM
K)
59,8
1.275 KUKM
K)
17,5
f. Peningkatan fungsi dan kualitas sarana
dan prasarana pasar tradisional.
Pengembangan pasar tradisional melalui
koperasi.
g. Tersebar informasi produk-produk
KUKM yang berkualitas.
h. Meningkatnya akses pasar produk
KUKM melalui penyediaan sarana
prasarana pemasaran.
Terselenggaranya pameran produk-produk
720 KUKM
KUKM yang berkualitas.
Penyediaan fasilitasi sarana prasarana pemasaran 255 KUKM
produk KUKM.
II.L.044.7
200 UMi
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2014
2010
k.
Penyusunan blueprint pengembangan
kewirausahaan nasional yang didukung
pembenahan pranata kelembagaan
a. Tersusunnya blueprint pengembangan
kewirausahaan nasional.
b. Diperbaikinya pranata kelembagaan
pengembangan kewirausahaan, terutama
dalam aspek regulasi dan kurikulum
pendidikan dan pelatihan kewirausahaan
sesuai dengan blueprint pengembangan
kewirausahaan.
l.
Peningkatan kompetensi pengusaha skala mikro, Meningkatnya kompetensi pengusaha skala
kecil dan menengah serta pengelola koperasi.
mikro, kecil dan menengah serta pengelola
koperasi.
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Dokumen blueprint pengembangan
kewirausahaan nasional disusun.
Dokumen blueprint
pengembangan
kewirausahaan
ditetapkan, dan
pemasyarakatannya.
Gerakan Kewirausahaan
Nasional dan
kelembagaan pendukung
K)
4,0
K)
3,0
Kurikulum dan modul
diklat kewirausahaan
bagi pengusaha skala
mikro, kecil dan
menengah, serta
pengelola koperasi
diterapkan.
Sistem standarisasi dan
sertifikasi SDM koperasi
dan UKM dan
pemasyarakatannya.
K)
5,0
K)
4,0
K)
2,5
5 Modul
2.250 pengusaha skala
mikro, kecil dan
menengah serta
pengelola koperasi
25 Modul
K)
2,5
1.000 orang
5.000 orang
K)
25,0
Kajian blueprint
pengembangan kewirausahaan
nasional selesai.
a. Regulasi dan pranata kelembagaan
pengembangan kewirausahaan nasional yang
diselaraskan dengan dokumen blueprint .
-
b. Kurikulum dan modul pendidikan dan
pelatihan kewirausahaan khususnya untuk
pengusaha skala mikro, kecil dan menengah,
serta pengelola koperasi diperbaiki dan
diterapkan.
-
a. Sistem standarisasi dan sertifikasi
kompetensi SDM Koperasi dan UKM.
-
b. Jumlah pengusaha skala mikro, kecil dan
menengah serta pengelola koperasi yang
mengikuti diklat keterampilan teknis dan
manajerial.
c. Jumlah modul diklat dan pendidikan
vocational .
d. Jumlah peserta yang mengikuti diklat
vocational.
II.L.044.8
450 pengusaha skala mikro,
kecil dan menengah serta
pengelola koperasi
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2014
2010
m.
n.
o.
p.
Terlaksananya revitalisasi dan pengembangan
Revitalisasi dan pengembangan lembaga
pendidikan dan pelatihan koperasi dan UMKM. lembaga pendidikan dan pelatihan koperasi
dan UMKM.
a. Pedoman revitalisasi lembaga diklat
KUMKM.
-
Pedoman standarisasi
diklat KUMKM
K)
2,9
b. Jumlah tenaga pengelola dan instruktur
pada lembaga diklat yang dilatih.
120 orang
600 orang
K)
3,0
5.000 orang
K)
2,5
7.000 orang
K)
6,0
Kurikulum diklat
pembina koperasi dan
penerapannya.
2.400 orang
K)
2,9
K)
2,0
Landasan hukum tentang
jabatan fungsional
penyuluh perkoperasian
K)
2,0
Revitalisasi sistem pendidikan, pelatihan dan
penyuluhan perkoperasian bagi anggota dan
pengelola koperasi, serta calon anggota dan
kader koperasi.
Sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan
perkoperasian bagi anggota dan pengelola
koperasi, serta calon anggota dan kader
koperasi semakin efektif.
a. Jumlah peserta peningkatan pemahaman
koperasi di kalangan masyarakat kelompok
strategis.
b. Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan
peningkatan pemahaman koperasi pada SDM
koperasi.
1.000 orang
Peningkatan kemampuan pembina koperasi.
Meningkatnya kemampuan pembina koperasi.
a. Materi kurikulum dan diklat pembina
koperasi.
Penyempurnaan kurikulum
diklat pembina koperasi
Penyuluhan perkoperasian kepada masyarakat
luas yang disertai dengan pemasyarakatan
contoh-contoh koperasi sukses yang dikelola
sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip
koperasi yang baik.
Terselenggaranya penyuluhan perkoperasian
yang menjangkau masyarakat luas dan
disertai dengan contoh-contoh terbaik praktik
berkoperasi.
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
b. Jumlah pembina koperasi yang mengikuti
diklat.
a. Landasan hukum bagi penyelenggaraaan
penyulihan perkoperasian.
-
Konsep landasan hukum
tentang jabatan fungsional
penyuluh perkoperasian
b. Materi dan media penyuluhan
1 paket
5 paket
K)
5,0
c. Jumlah masyarakat yang berpartisipasi
dalam penyuluhan perkoperasian.
120 orang di 4 propinsi
600 orang di 20 propinsi
K)
2,9
d. Jumlah jabatan fungsional penyuluh
koperasi.
-
2.400 orang
K)
4,0
II.L.044.9
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2014
2010
e. Jumlah peserta pembinaan dan
pengembangan SDM Koperasi.
q.
Peningkatan peran Pemda, BUMN dan lembaga
swadaya masyarakat dalam penyediaan
dukungan pembiayaan bagi koperasi dan
UMKM, yang didukung penyelarasannya
dengan program-program pembiayaan nasional
bagi koperasi dan UMKM.
a. Meningkatnya penyediaan pembiayaan
bagi koperasi dan UMKM yang didukung
peran Pemda, BUMN dan lembaga swadaya
masyarakat.
Meningkatnya penyediaan pembiayaan bagi
koperasi dan UMKM yang didukung peran
Pemda, BUMN dan lembaga swadaya
masyarakat.
7 propinsi menyediakan
dukungan pembiayaan
KUMKM melalui dana APBD
Jumlah UMKM yang diseleksi untuk
mendapatkan pembiayaan melalui sertifikasi
tanah.
Jumlah UMKM yang dibina setelah mendapatkan 20%
sertifikasi tanah.
b. Meningkatnya Jumlah koperasi dan
UMKM yang sudah memanfaatkan
pembiayaan yang disediakan melalui
dukungan/ program Pemda, BUMN
(PKBL), Corporate Social Responsibility
(CSR), dan lembaga swadaya masyarkat.
r.
Penyediaan skim-skim pembiayaan yang sesusai Tersedianya skim-skim pembiayaan khusus
dengan kebutuhan dan kapasitas usaha mikro,
yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas
seperti dana bergulir, bantuan sosial, dan
usaha mikro.
tanggung renteng
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
50 koperasi
Jumlah koperasi dan UMKM yang sudah
memanfaatkan pembiayaan yang disediakan
500 UMKM
melalui dukungan/ program Pemda, BUMN
(PKBL), CSR, dan lembaga swadaya masyarkat.
Jenis-jenis skim pembiayaan khusus bagi usaha
mikro.
II.L.044.10
-
2.400 orang
K)
2,0
33 propinsi menyediakan
dukungan pembiayaan
KUMKM melalui dana
APBD
K)
5,0
80.000 UMKM
K)
14,0
15%
250 koperasi
1,5
K)
7,5
K)
25,0
K)
395,0
2.500 UMKM
5 jenis skim pembiayaan khusus 25 jenis skim
bagi usaha mikro.
pembiayaan khusus bagi
usaha mikro.
Penyediaan bantuan dana bagi Penyediaan bantuan
2600 pelaku usaha
dana bagi 7.900 pelaku
mikro/koperasi
usaha mikro/koperasi
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
s.
Dukungan sistem insentif bagi penyedia jasa
pendampingan dan konsultasi keuangan yang
mendukung peningkatan akses koperasi dan
UMKM kepada sumber-sumber pembiayaan.
SASARAN
2014
2010
t.
u.
v.
Dukungan pengenalan teknologi bagi usaha
skala mikro dan kecil, tidak terkecuali bagi
sektor informal.
Pemasyarakatan dan pembinaan kewirausahaan
dan budaya usaha bagi masyarakat, termasuk
usaha skala mikro dan kecil.
Dukungan pengembangan wirausaha baru
melalui inkubator teknologi dan bisnis, serta
pola-pola pengembangan lainnya sesuai
blueprint pengembangan kewirausahaan.
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Jumlah Konsultan Keuangan Mitra Bank
(KKMB) yang ditingkatkan kapasitasnya.
Jumlah koperasi dan UMKM yang sudah
memanfaatkan jasa pendampingan dan konsultasi
keuangan, baik yang disediakan pemerintah,
a. Tersedianya dukungan pengenalan
Jumlah teknologi tepat guna yang dikenalkan
teknologi bagi usaha skala mikro dan kecil, kepada usaha mikro dan kecil.
tidak terkecuali bagi sektor informal.
Jumlah usaha mikro dan kecil yang menerima
dukungan teknologi tepat guna.
b. Terpromosinya KUKM yang memiliki Pengembangan dan pelayanan bisnis KUKM
produk berkualitas.
melalui trading board.
a. Jumlah peserta pemasyarakatan
Terselenggaranya pemasyarakatan dan
kewirausahaan.
pembinaan kewirausahaan dan budaya usaha
bagi masyarakat, termasuk usaha skala mikro
b. Jumlah pelaku usaha koperasi dan UMK
dan kecil.
peserta diklat kewirausahaan
a. Jumlah wirausaha baru yang
a. Tersedianya dukungan pengembangan
dikembangkan/difasilitasi melalui pola
wirausaha baru melalui inkubator teknologi
pengembangan wirausaha lainnya.
dan bisnis.
b. Jumlah tempat pendidikan keterampilan
usaha (TPKU) yang dibangun.
Tersedianya jasa pendampingan dan
konsultasi keuangan bagi koperasi dan
UMKM.
200 orang KKMB
-
1.000 orang KKMB
K)
2,7
200 koperasi
K)
4,0
2.400 UMKM
-
20 paket kegiatan
K)
10,0
350 UMKM
1.750 UMKM
K)
11,8
3.000 KUKM
15.000 KUKM
K)
6,0
2.000 orang
10.000 orang
K)
13,6
6.000 org
K)
8,2
800 orang
K)
16,0
200 unit
1.000 unit
K)
100,0
c. Jumlah calon wirausaha baru.
1.000 orang
5.000 org
K)
5,0
b. Terfasilitasi wirausaha baru melalui
pendampingan.
b. Terfasilitasi wirausaha baru melalui
pendampingan.
350 KUMK
1.750 KUMK
K)
21,5
c. Meningkatnya kemampuan usaha
KUKM melalui inkubator.
Jumlah UKM tenant binaan inkubator yang
difasilitasi.
10 Inkubator
50 Inkubator
K)
2,5
II.L.044.11
-
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
w.
Peningkatan kualitas administrasi dan
pengawasan pemberian badan hukum koperasi.
x.
Penyediaan insentif dan fasilitasi dalam rangka
pengembangan usaha dan jaringan kerja sama
usaha antar koperasi, termasuk pengembangan
koperasi sekunder.
y.
Peningkatan kapasitas kelembagaan koperasi.
Kualitas administrasi dan pengawasan
pemberian badan hukum koperasi semakin
meningkat.
Tersedianya fasilitasi bagi pengembangan
jaringan kerja sama usaha antar koperasi.
Meningkatnya kapasitas dan kinerja
kelembagaan koperasi
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Efisiensi proses administrasi pemberian badan
hukum koperasi.
30 % koperasi sudah tertata
administrasi badan hukumnya
Jumlah dan jangkauan fasilitasi bagi
pengembangan kerja sama usaha antar koperasi.
5 model kerja sama antara
koperasi sekunder dengan
anggotanya; 5 fasilitasi
pengembangan usaha koperasi
a. Jumlah kebijakan dan peserta bimbingan
teknis perkoperasian.
b. Jumlah pengembangan organisasi kantor
cabang KSP/unit simpan pinjam (USP).
5 kebijakan dan 200 KUMKM
2014
70 % koperasi sudah
tertata administrasi badan
hukumnya
25 model kerja sama
antara koperasi sekunder
dengan anggotanya; 25
fasilitasi pengembangan
usaha koperasi
5,5
K)
3,7
K)
25,0
15 kantor cabang
25 kebijakan dan 1.000
KUMKM
75 kantor cabang
K)
1,3
c. Jumlah koperasi yang menerapkan prinsip
akuntabilitas dan pengendalian koperasi.
1.500 koperasi
7.500 koperasi
K)
3,5
d. Jumlah koperasi yang diperingkat.
1.000 koperasi, dan 75 koperasi 5.000 koperasi, dan 375
berprestasi
koperasi berprestasi
K)
10,4
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN KUKM 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.044.12
4.148,1
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1
2014
13
18
K)
Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG Jumlah kebijakan, program, dan kegiatan pelaksanaan PUG di bidang
di bidang ekonomi
ekonomi di tingkat nasional dan daerah
15
31
K)
Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan
perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan
13
26
K)
-
100
2
3
K)
K)
Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG Jumlah kebijakan, program, dan kegiatan pelaksanaan PUG di bidang sosial,
Perempuan
di bidang sosial, politik, dan hukum
politik, dan hukum di tingkat nasional dan daerah
1.
Jumlah kebijakan perlindungan perempuan terhadap berbagai tindak
kekerasan
2.
Persentase cakupan perempuan korban kekerasan yang mendapat
penanganan pengaduan
1.1
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG
bidang pendidikan yang responsif
bidang pendidikan
gender
1.
Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG dalam rangka
peningkatan kualitas pendidikan
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penerapan ARG di bidang pendidikan
K/L
prov
1
5
5
19
3.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penyusunan data terpilah di bidang pendidikan
K/L
prov
-
1
8
1
1
4.
Jumlah pedoman monev pelaksanaan PUG di bidang
pendidikan dasar, menengah, tinggi, serta pendidikan budi
pekerti dan karakter bangsa
II.L.047.1
K)
K)
K)
352,3
11,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1.2
1.3
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG
bidang kesehatan yang responsif gender bidang kesehatan
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG
bidang sumber daya alam dan
bidang sumber daya alam dan lingkungan
lingkungan yang responsif gender
1.
Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang
kesehatan
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penerapan ARG di bidang kesehatan
3.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penyusunan data terpilah di bidang kesehatan
1.
Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang sumber
daya alam dan lingkungan
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penerapan ARG di bidang sumber daya alam dan
lingkungan
3.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penyusunan data terpilah di bidang sumber daya alam dan
lingkungan
1.4
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan partisipasi
partisipasi perempuan di bidang politik perempuan di bidang politik dan pengambilan
dan pengambilan keputusan
keputusan
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
3
4
K)
1
5
1
5
25
1
25
K)
3
3
K)
K/L
prov
2
5
10
28
K)
K/L
prov
-
5
14
2
5
K/L
prov
K/L
prov
1.
Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang politik
dan pengambilan keputusan
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penerapan ARG di bidang politik dan pengambilan
keputusan
K/L
prov
3
7
3
33
3.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penyusunan data terpilah di bidang politik dan pengambilan
keputusan
K/L
prov
-
3
12
1
1
4.
Jumlah pedoman monev pelaksanaan PUG di bidang
politik
II.L.047.2
12,5
K)
K)
12,5
K)
K)
K)
K)
K)
K)
18,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1.5
1.6
1.7
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG
bidang hukum yang responsif gender
di bidang hukum
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG
bidang ketenagakerjaan yang responsif bidang ketenagakerjaan
gender
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG
koperasi, usaha mikro dan kecil,
bidang koperasi, usaha mikro dan kecil, industri,
industri, dan perdagangan yang
dan perdagangan
responsif gender
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
1.
Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang hukum
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penerapan ARG di bidang hukum
3.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penyusunan data terpilah di bidang hukum
1.
Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang
ketenagakerjaan
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penerapan ARG di bidang ketenagakerjaan
3.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penyusunan data terpilah di bidang ketenagakerjaan
K/L
prov
K/L
prov
K/L
prov
K/L
prov
1.
Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang
koperasi, usaha mikro dan kecil, industri, dan perdagangan
2014
3
3
K)
1
8
2
7
1
5
8
2
33
3
K)
1
5
2
1
25
1
23
4
4
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penerapan ARG di bidang koperasi, usaha mikro dan kecil,
industri, dan perdagangan
K/L
prov
3
3
4
22
3.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penyusunan data terpilah di bidang koperasi, usaha mikro
dan kecil, industri, dan perdagangan
K/L
prov
2
4
2
23
II.L.047.3
36,4
K)
K)
14,6
K)
K)
K)
K)
K)
19,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1.8
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG
bidang pertanian, kehutanan, perikanan, bidang pertanian, kehutanan, perikanan, kelautan,
kelautan, ketahanan pangan, dan
ketahanan pangan, dan agrobisnis
agrobisnis yang responsif gender
1.
Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang
pertanian, kehutanan, perikanan, kelautan, ketahanan
pangan, dan agrobisnis
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penerapan ARG di bidang pertanian, kehutanan, perikanan,
kelautan, ketahanan pangan, dan agrobisnis
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG
bidang IPTEK dan sumber daya
bidang IPTEK dan sumber daya ekonomi
ekonomi yang responsif gender
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG
bidang infrastruktur yang responsif
bidang infrastruktur
gender
K)
10
K/L
3
3
prov
4
30
K/L
prov
3
4
3
27
2
3
K/L
prov
1
5
1
25
K/L
prov
1
2
1
10
4.
Jumlah pedoman monev pelaksanaan PUG di bidang
IPTEK dan sumber daya ekonomi
1
1
K)
1.
Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang
infrastruktur
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penerapan ARG di bidang infrastruktur
3.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penyusunan data terpilah di bidang infrastruktur
4
11
K)
-
4
18
1
13
1.
Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang IPTEK
dan sumber daya ekonomi
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penerapan ARG di bidang IPTEK dan sumber daya ekonomi
3.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penyusunan data terpilah di bidang IPTEK dan sumber daya
ekonomi
1.10
2014
4
3.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penyusunan data terpilah di bidang pertanian, kehutanan,
perikanan, kelautan, ketahanan pangan, dan agrobisnis
1.9
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
II.L.047.4
K/L
prov
K/L
prov
24,6
K)
K)
K)
14,9
K)
K)
K)
K)
16,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1.11
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan
perlindungan perempuan dari tindak
perempuan dari tindak kekerasan
kekerasan
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan penerapan sistem
penyusunan data gender
data gender
2
K)
5
9
K)
K/L
3
3
prov
prov
6
3
33
23
4.
Persentase cakupan perempuan korban kekerasan
yang mendapat penanganan pengaduan
5.
Persentase cakupan anak korban kekerasan yang
mendapat penanganan pengaduan
-
100
-
100
1.
2
4
K)
1
0
17
33
K)
1
3
2
6
K)
K/L
1
5
K)
prov
K/L
prov
5
1
1
24
1
6
K)
Jumlah kebijakan penerapan sistem data gender
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penerapan kebijakan penerapan sistem data terpilah gender
1.13
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan
perlindungan masalah sosial perempuan masalah sosial perempuan
2014
1
4.
Jumlah pedoman monev pelaksanaan PUG di bidang
infrastruktur
1.
Jumlah kebijakan perlindungan perempuan dari
tindak kekerasan
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penerapan kebijakan perlindungan perempuan dari tindak
kekerasan
3.
Jumlah kompilasi data perlindungan perempuan dari
tindak kekerasan
1.12
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
3.
Tersedianya sistem data gender
1.
Jumlah kebijakan perlindungan masalah sosial
perempuan
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penerapan kebijakan perlindungan masalah sosial
perempuan
3.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penyusunan data perlindungan masalah sosial perempuan
II.L.047.5
K/L
prov
50,1
K)
62,4
K)
K)
K)
11,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1.14
1.15
2.
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan
perlindungan tenaga kerja perempuan tenaga kerja perempuan
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan
perlindungan korban perdagangan
korban tindak pidana perdagangan orang
orang
Perlindungan Anak
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
1.
Jumlah kebijakan perlindungan tenaga kerja
perempuan
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penerapan kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan
3.
Jumlah kompilasi data perlindungan tenaga kerja
perempuan
2014
1
4
K/L
prov
1
5
1
23
K/L
prov
1
2
1
7
2
3
1.
Jumlah kebijakan perlindungan korban tindak pidana
perdagangan orang
K)
K)
K)
K)
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penerapan kebijakan perlindungan korban tindak pidana
perdagangan orang
K/L
prov
1
5
10
15
3.
Jumlah kompilasi data perlindungan korban tindak
pidana perdagangan orang
K/L
prov
-
3
6
K)
33,8
K)
1. Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan
tumbuh kembang anak
Jumlah kebijakan pelaksanaan tumbuh kembang anak
8
11
K)
2. Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan
perlindungan anak
Jumlah kebijakan pelaksanaan perlindungan anak
9
21
K)
II.L.047.6
13,0
212,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
2.1
2.2
2.3
2.4
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan pemenuhan hak
pemenuhan hak pendidikan anak
pendidikan anak
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan pemenuhan hak
pemenuhan hak kesehatan anak
kesehatan anak
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan pemenuhan hak
pemenuhan hak partisipasi anak
partisipasi anak
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan lingkungan yang
lingkungan yang layak untuk anak
layak untuk anak
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
1.
Jumlah kebijakan pemenuhan hak pendidikan anak
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
pemenuhan hak pendidikan anak
3.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penyusunan data pelaksanaan kebijakan pendidikan anak
1.
Jumlah kebijakan pemenuhan hak kesehatan anak
K/L
prov
K/L
prov
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
pemenuhan hak kesehatan anak
3.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penyusunan data kesehatan anak
1.
Jumlah kebijakan pemenuhan hak partisipasi anak
K/L
prov
K/L
prov
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
pemenuhan hak partisipasi anak
3.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penyusunan data pemenuhan hak partisipasi anak
K/L
prov
K/L
prov
1.
Jumlah kebijakan lingkungan yang layak untuk anak
2014
K)
1
3
1
5
1
1
2
1
10
1
33
2
1
4
1
4
1
2
23
1
19
2
2
1
1
25
3
17
2
2
K)
K)
K)
19,1
K)
K)
K)
12,8
K)
K)
K)
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang
lingkungan yang layak untuk anak
K/L
prov
1
4
5
29
K)
3.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penyusunan data lingkungan yang layak untuk anak
K/L
prov
1
1
5
12
K)
II.L.047.7
27,5
K)
K)
12,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
2.5
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan pengembangan
pengembangan kabupaten/kota layak
kabupaten/kota layak anak (KLA)
anak (KLA)
1.
Jumlah kebijakan pengembangan kabupaten/kota
layak anak (KLA)
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang kota
layak anak
3.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penyusunan data pengembangan kabupaten/kota layak anak
(KLA)
2.6
2.7
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan penghapusan
penghapusan kekerasan pada anak
kekerasan pada anak
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah perlindungan anak dari
tentang masalah sosial anak
masalah sosial
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
1.
K/L
prov
2014
2
2
1
10
10
10
K/L
1
2
prov
7
25
K)
1
4
K)
K)
Jumlah kebijakan penghapusan kekerasan pada anak
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang
penghapusan kekerasan pada anak
K/L
prov
1
5
6
26
3.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penyusunan data anak korban kekerasan
K/L
prov
1
2
1
13
2
4
K/L
2
5
prov
K/L
prov
5
1
2
8
1
17
1.
Jumlah kebijakan perlindungan anak dari masalah
sosial
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang
perlindungan anak dari masalah sosial
3.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penyusunan data perlindungan anak dari masalah sosial
II.L.047.8
K)
49,0
11,8
K)
K)
K)
K)
20,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
2.8
2.9
2.10
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan untuk penanganan
untuk penanganan anak yang
anak yang berhadapan dengan hukum
berhadapan dengan hukum
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan bagi
perlindungan bagi anak yang
anak yang berkebutuhan khusus
berkebutuhan khusus
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan hak sipil anak
hak sipil anak
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
1.
Jumlah kebijakan penanganan anak yang berhadapan
dengan hukum
2.
RUU Peradilan Pidana Anak
2014
3
7
1 Naskah Akademik
1 RUU
K)
3.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang
penanganan anak yang berhadapan dengan hukum
K/L
prov
2
8
6
7
4.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penyusunan data anak yang berhadapan dengan hukum
K/L
prov
1
3
3
15
2
3
K)
K)
1.
Jumlah kebijakan perlindungan bagi anak yang
berkebutuhan khusus
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang
perlindungan anak yang berkebutuhan khusus
K/L
prov
1
5
8
11
K)
3.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penyusunan data anak yang berkebutuhan khusus
K/L
prov
-
5
15
K)
1
3
K)
2.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang hak
sipil anak
K/L
prov
1
10
5
29
K)
3.
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam
penyusunan data hak sipil anak
K/L
prov
1
3
5
10
K)
1.
Jumlah kebijakan hak sipil anak
II.L.047.9
30,5
17,2
K)
K)
K)
11,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
3.
3.1
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya
Koordinasi penyusunan perencanaan
program dan anggaran, dan kerjasama
luar negeri
1.
Meningkatnya jumlah dokumen
perencanaan, pengembangan dan evaluasi
SDM dan penganggaran KPP dan PA yang
diselesaikan tepat waktu, dilaksanakan,
dipantau dan dievaluasi berdasarkan
tersedianya data terkini, terintegrasi, dan
harmonis
% rencana program dan anggaran KPP dan PA yang diselesaikan tepat
waktu, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi berdasarkan tersedianya data
terkini, terintegrasi dan harmonis
2014
100
100
2.
Meningkatnya laporan evaluasi kinerja % laporan evaluasi kinerja pembangunan Gender dan Anak berdasarkan data
pembangunan Gender dan Anak berdasarkan terkini, terintegrasi dan harmonis
data terkini, terintegrasi dan harmonis
100
100
% layanan sarana prasarana, keuangan dan pengembangan SDM yg sesuai
3.
Meningkatnya layanan sarana
prasarana, keuangan dan pengembangan SDM kebutuhan dan akuntabel
yg sesuai kebutuhan dan akuntabel
100
100
1.
% rencana program dan anggaran yang diselesaikan
tepat waktu berdasarkan data terkini, terintegrasi dan
harmonis dengan dokumen perencanaan lainnya (RPJPN,
RPJMN, Renstra)
100
100
2.
Jumlah laporan rencana dan evaluasi kinerja
organisasi
3.
% kegiatan tindak lanjut dari kerjasama Bilateral dan
Multilateral
4.
% laporan bahan pimpinan dan monev pelaksanaan
kinerja program di lingkup KPP dan PA
1
5
100
100
100
100
Meningkatnya rencana program dan anggaran serta
evaluasi kinerja organisasi yang diselesaikan,
dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi tepat waktu ,
terintegrasi dan harmonis dengan dokumen
perencanaan lainnya (RPJPN, RPJMN, Renstra)
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
II.L.047.10
303,5
45,4
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
3.5
Pengawasan pelaksanaan perlindungan Meningkatnya jumlah pengawasan pelaksanaan
anak (KPAI)
perlindungan anak
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
1.
Jumlah pengawasan pelaksanaan perlindungan anak
di prov (prov)
2.
Jumlah rekomendasi hasil pelaksanaan perlindungan
anak (laporan)
3.
% layanan prasarana keuangan tepat waktu, sesuai
kebutuhan, dan akuntabel
33
33
1
5
100
100
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.047.11
2014
43,0
K)
868,2
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PAN DAN REFORMASI BIROKRASI
PROGRAM/
NO
KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
PRIORITAS
1.
PROGRAM DUKUNGAN
MANAJEMEN DAN
PELAKSANAAN TUGAS
TEKNIS LAINNYA
KEMENEG PAN DAN RB
Terwujudnya peningkatan kinerja
manajemen internal dalam rangka
pelaksanaan tugas Kementerian
2010
2014
1. Persentase rapat-rapat koordinasi dengan instansi Pusat
dan Daerah, dalam rangka pelaksanaan program-program
PAN
100%
100%
2. Persentase dokumen administrasi perencanaan,
perkantoran, kepegawaian, dan keuangan yang dapat
diselesaikan tepat waktu
100%
100%
3. Persentase pegawai Kementerian Negara PAN & RB
yang mengikuti pendidikan dan pelatihan struktural,
fungsional, dan kursus lainnya
25%
85%
4. Persentase dokumen perencanaan dan pelaporan yang
dapat diselesaikan tepat waktu
5. Persentase pemberitaan tentang Kementerian Negara
PAN & RB di media nasional
6. Persentase barang milik negara yang
tercatat/terinventarisasi sesuai kaidah pencatatan BMN
100%
100%
100%
100%
85%
100%
7. Persentase kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan
aturan
8. Tersusunnya kebijakan/pedoman tentang budaya kerja
"bersih, melayani, dan kompeten" di lingkungan aparatur
negara
85%
100%
9 Terlaksananya kampanye budaya kerja "bersih,
melayani, dan kompeten" di lingkungan aparatur negara
10%
II.L.048.1
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
1 Perpres
100%
367,7
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PAN DAN REFORMASI BIROKRASI
PROGRAM/
NO
KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
PRIORITAS
10. Jumlah instansi pemerintah yang menjadi Pilot Project
pengembangan budaya kerja
85%
100%
8 aturan
40 aturan
20%
100%
20%
100%
20%
100%
20%
100%
20%
100%
20%
100%
100%
100%
1. Jumlah peraturan/kebijakan di bidang SDM Aparatur
11 PP, 1 Perpres, 2
aturan
1 UU, 35 PP, 2
Perpres, 8 aturan
2. Persentase insansi pemerintah yang mengirimkan data
usulan formasi PNS secara akurat dan benar sesuai aturan
40%
100%
3.
PROGRAM
PENDAYAGUNAAN
APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI
2. Terwujudnya SDM Aparatur yang
profesional, berkinerja, akuntabel dan
sejahtera
2014
30 IP
PROGRAM PENINGKATAN Terwujudnya peningkatan kualitas sarana Rasio sarana dan prasarana yang tersedia dengan kebutuhan
SARANA DAN PRASARANA dan prasarana internal dalam rangka
pegawai sesuai standar kualitas pelayanan yang baik
APARATUR KEMENEG PAN pelaksanaan tugas Kementerian
DAN RB
1. Terwujudnya organisasi
pemerintah yang proporsional,
efektif dan efisien
2010
2 IP
2.
1. Jumlah peraturan/kebijakan di bidang Kelembagaan
2. Persentase Kementerian Negara yang telah tertata
organisasi dan tata kerjanya
3. Persentase LPNK yang telah tertata organisasi dan tata
kerjanya
4. Persentase LNS yang telah tertata organisasi dan tata
kerjanya
5. Persentase Perwakilan RI di Luar Negeri yang telah
tertata organisasi dan tata kerjanya
6. Persentase Sekretariat Lembaga Negara yang telah
tertata organisasi dan tata kerjanya
7. Persentase Instansi Pemerintah (PPK-BLU) yang telah
tertata organisasi dan tata kerjanya
8. Persentase Konsolidasi struktural dan peningkatan
Kapasitas Kemeneg PAN dan RB, BKN, dan LAN
II.L.048.2
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
K)
21,0
K)
K)
454,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PAN DAN REFORMASI BIROKRASI
PROGRAM/
NO
KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
PRIORITAS
3. Terwujudnya penyelenggaraan tata
laksana pemerintah yang efisien, efektif
dan akuntabel
4. Terwujudnya instansi pemerintan
yang akuntabel dan berkinerja tinggi
2014
20%
70%
5%
45%
45%
90%
6. Persentase tenaga honorer yang telah dilakukan
verifikasi dan validasi
7. Persentase peningkatan penghasilan PNS
100%
100%
2. Persentase instansi pemerintah yg melakukan penataan
ketatalaksanaan
1. Jumlah peraturan/kebijakan di bidang Akuntabilitas
Kinerja
2. Persentase instansi yang menerapkan Sistem
Akuntabilitas Kinerja sesuai aturan
3. Persentase instansi yang dinilai akuntabel
5%
10%
1 UU, 2 aturan
5 UU, 18 PP, 8
aturan
20%
100%
6 aturan
1 UU,
30 aturan
60%
45%
40%
55%
4. Persentase instansi yang menyusun RKT (Rencana
Kinerja Tahunan)
5. Persentase LAKIP yang diterima
20%
36%
87%
99%
6.
45%
70%
30%
45%
5 PP, 1 Perpres, 3
aturan
5 PP, 1 Perpres,
1 Inpres, 14
aturan
Persentase PK yang diterima
7. Persentase instansi peserta model Island of Integrity
yang berhasil
5. Terwujudnya peningkatan kualitas
pelayanan publik
2010
3. Persentase penurunan tingkat pelanggaran disiplin
PNS
4. Persentase instansi yang menerapkan kebijakan
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
5. Persentase instansi yang menyusun informasi jabatan
dalam rangka penyusunan sistem remunerasi berdasarkan
merit system
1. Jumlah peraturan/kebijakan di bidang Tata Laksana
1. Jumlah Peraturan/Kebijakan di bidang Pelayanan
Publik
II.L.048.3
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
K)
K)
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PAN DAN REFORMASI BIROKRASI
PROGRAM/
NO
KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
PRIORITAS
2. Jumlah Kabupaten/Kota yang mempresentasikan
kepuasan pelanggan yang disurvei berdasarkan Indeks
Kepuasan Masyarakat
3.
Skor IKM unit pelayanan
2010
33 Kab/ Kota
2014
165 Kab/ Kota
K)
60
85
120
300
-
120
50%
90%
50%
90%
75%
95%
9. Jumlah Kab/Kota yang menerapkan pedoman
peningkatan kualitas pelayanan publik berbasis partisipasi
masyarakat.
10 Kab/ Kota
135 Kab/ Kota
K)
10. Jumlah unit pelayanan publik yang menerapkan
pedoman peningkatan kualitas pelayanan publik berbasis
partisipasi masyarakat
30 Unit
350 unit
K)
1. Jumlah peraturan/kebijakan di bidang pengawasan
7 aturan
1 UU,
1 Perpres,
35 aturan
K)
40%
90%
60%
90%
60%
90%
4. Jumlah unit pelayanan yang dinilai berdasarkan usulan
instansi/Pemerintah Provinsi
5. Jumlah Pemda yang dinilai berdasarkan usulan
instansi/Pemerintah Provinsi
6. Persentase unit pelayanan/Pemda yang berkategori
terbaik sesuai penilaian
7. Persentase unit pelayanan/Pemda yang berkategori
terbaik sesuai penilaian
8. Persentase Pemerintah Daerah yang menerapkan OSS
6. Terwujudnya penyelenggaraan
pengawasan pemerintah yang
terintegrasi, efisien dan efektif
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
2. Persentase instansi pemerintah yang melaksanakan SPI
sesuai dengan ketentuan
3. Persentase jumlah temuan yang ditindaklanjuti dalam
waktu satu tahun
4. Persentase laporan dumas yang disalurkan dan telah
ditindaklanjuti oleh instansi pemerintah
II.L.048.4
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PAN DAN REFORMASI BIROKRASI
PROGRAM/
NO
KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
PRIORITAS
7. Meningkatnya pelaksanaan reformasi
birokrasi instansi secara terencana,
sistematis, dan komprehensif
2.
Pengembangan kebijakan,
koordinasi dan evaluasi
pengawasan intern pemerintah
Pengembangan kebijakan
penegakan integritas SDM
aparatur
2014
60%
90%
1. Jumlah K/L yang telah melaksanakan reformasi
birokrasi sesuai kebijakan RB Nasional
2. Tingkat kualitas pelaksanaan RB yang terukur sesuai
dengan kebijakan RB Nasional
3. Jumlah kebijakan pelaksanaan Reformasi Birokrasi
yang diterbitkan (Grand Design RBN dan kebijakan
pelaksanaannya.
17 K/L
75 K/L
70%
100%
100%
100%
Jumlah instansi yang menerima sosialisasi
5. Jumlah asistensi reformasi birokrasi kepada instansi
pusat dan daerah
6. Jumlah laporan monitoring dan evaluasi
1.
2010
5. Persentase instansi pemerintah yang melaksanakan
dan melaporkan Inpres Percepatan Pemberantasan Korupsi
yang dievaluasi sesuai pedoman
4.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
100% K/L; 30%
100% K/L; 100%
Pemda
Pemda
100% K/L; 10%
100% K/L; 20%
Pemda
Pemda
4 laporan triwulanan
20 laporan
triwulanan
1 UU,
3 peraturan
pelaksanaan,
1 sosialisasi
K)
- Tersusunnya UU tentang Sistem
Pengawasan Nasional dan peraturan
pelaksanaannya
Jumlah undang-undang dan peraturan pelaksanaannya
- Tersusunnya kebijakan tentang
Pakta Integritas bagi instansi
pemerintah
Jumlah Perpres tentang kebijakan/pedoman penerapan
Pakta Integritas
-
1
- Jumlah PP tentang Disiplin PNS
1
K)
- Jumlah PP Larangan PNS menjadi anggota Parpol
-
1,
2 sosialisasi
1
- Jumlah PP tentang Jiwa Korps dan Kode Etik PNS
-
1
K)
- Tersusunnya dan disempurnakannya
aturan hukum yang mengatur penegakan
integritas aparatur
II.L.048.5
13,9
K)
K)
9,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PAN DAN REFORMASI BIROKRASI
PROGRAM/
NO
KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
PRIORITAS
- Jumlah PP tentang pembatasan konflik kepentingan
3.
4.
5.
6.
7.
Pengembangan kebijakan,
koordinasi, monitoring dan
evaluasi Percepatan
Pemberantasan Korupsi
Tersusun dan terlaksananya kebijakan,
koordinasi, monitoring dan evaluasi
percepatan pemberantasan korupsi
Pengembangan kebijakan,
koordinasi dan evaluasi
pengawasan masyarakat
Meningkatnya pengawasan masyarakat
yang efektif dan efisien
Pelaksanaan dukungan
perumusan kebijakan PAN
Tersusunnya kebijakan/pedoman tentang - Jumlah kebijakan/pedoman;
budaya kerja “bersih, melayani, dan
kompeten” di lingkungan aparatur
negara;
- Jumlah peraturan/kebijakan (Inpres Percepatan
Pemberantasan Korupsi)
- Persentase instansi pemerintah yang melaksanakan dan
melaporkan Inpres Percepatan Pemberantasan Korupsi
yang dievaluasi sesuai pedoman
Jumlah peraturan/kebijakan di bidang pengawasan
masyarakat
Persentase laporan pengaduan masyarakat yang disalurkan
dan telah ditindaklanjuti oleh instansi pemerintah
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
2010
2014
-
1
K)
1 Inpres
1 Inpres
K)
60%
90%
6,2
1 kebijakan
60%
90%
-
1 Perpres
K)
Terlaksananya kampanye budaya kerja
kerja “bersih, melayani, dan kompeten”
di lingkungan aparatur negara.
- Persentase jumlah kampanye di media cetak dan elektronik
10%
100%
- Jumlah instansi Pemerintah yang menjadi Pilot Project
Pengembangan Budaya Kerja sesuai kebijakan
2 IP
30 IP
K)
Koordinasi perencanaan dan
evaluasi program pelayanan
publik (Prioritas Nasional)
Tersusunnya peraturan pelaksanaan dari
UU No. 25/2009 tentang Pelayanan
Publik
- Jumlah PP
5
5
K)
- Jumlah Perpres
1
1
K)
35%
100%
Peningkatan koordinasi dan
evaluasi pelayanan di bidang
kesejahteraan sosial (Prioritas
Nasional)
Terlaksananya penilaian, monitoring dan - Tersusunnya instrumen penilaian, monitoring dan evaluasi
evaluasi pelayanan publik.
penyelenggaraan pelayanan publik
- Laporan monev pelaksanaan penilaian pelayanan
1
1
K)
-
4
K)
- Persentase instansi yang telah mendapatkan sosialisasi
II.L.048.6
24,6
3,5
18,3
23,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PAN DAN REFORMASI BIROKRASI
PROGRAM/
NO
KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
PRIORITAS
8.
9.
10.
Peningkatan koordinasi dan
evaluasi pelayanan publik di
bidang pemerintahan umum,
hukum dan keamanan (Prioritas
Nasional)
Koordinasi perencanaan dan
evaluasi program kelembagaan
(Prioritas Nasional)
Pengembangan kebijakan,
koordinasi dan evaluasi
kelembagaan polhukam
(Prioritas Nasional)
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
2010
2014
K)
Tersusunnya kebijakan percepatan
peningkatan kualitas pelayanan publik
- Jumlah inpres tentang percepatan peningkatan kualitas
pelayanan publik
1
1
Terlaksananya asistensi untuk
mendorong penerapan OSS/PTSP
Terlaksananya kompetisi antar unit
pelayanan publik/ antar instansi dan
Pemerintah Daerah
- Persentase Pemerintah Daerah yang menerapkan OSS
(pelayanan terpadu satu pintu)
- Jumlah unit pelayanan yang dinilai berdasarkan usulan
70%
95%
150 unit
1250 unit
K)
100 Kab/ Kota
550 Kab/ Kota
K)
50%
90%
50%
90%
100%
100%
- Terlaksananya penataan kelembagaan - ersentase instansi pemerintah (PPK-BLU) yang telah tertata
instansi pemerintah lainnya
kelembagaannya
- Persentase LNS yang telah tertata organisasi dan tata
kerjanya
20%
100%
20%
100%
Terlaksananya penataan kelembagaan
instansi pemerintah lainnya, bidang
polhukhankam
- Persentase Kementerian Negara bidang Polhukam yang
telah tertata organisasi dan tata kerjanya (antara lain
Kementerian Sekretariat Negara)
20%
100%
- Persentase LPNK bidang polhukam yang telah tertata
organisasi dan tata kerjanya, terutama bidang pemanfaatan
tanah dan penataan ruang bagi kepentingan rakyat (BPN).
20%
100%
- Persentase Sekretariat Lembaga Negara yang telah tertata
organisasi dan tata kerjanya
20%
100%
- Terlaksananya konsolidasi struktural
dan peningkatan kapasitas Kemeneg
PAN dan RB, LAN, dan BKN.
-
Jumlah Pemda yang dinilai berdasarkan usulan Provinsi
- Persentase unit pelayanan/Pemda yang berkategori terbaik
sesuai penilaian
- Persentase unit pelayanan/Pemda yang berkategori baik
sesuai penilaian
Persentase penyelesaian konsolidasi struktural dan
peningkatan kapasitas Kemeneg PAN & RB, BKN, LAN.
II.L.048.7
23,6
5,1
5,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PAN DAN REFORMASI BIROKRASI
PROGRAM/
NO
KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
PRIORITAS
11.
12.
13.
Pengembangan kebijakan,
koordinasi dan evaluasi
kelembagaan perekonomian I
(Prioritas Nasional)
Pengembangan Kebijakan,
Koordinasi dan Evaluasi
Kelembagaan Perekonomian II
(Prioritas Nasional)
Pengembangan kebijakan,
koordinasi dan evaluasi
kelembagaan kesra
Terlaksananya penataan kelembagaan
instansi pemerintah lainnya, bidang
perekonomian I
Terlaksananya penataan kelembagaan
instansi pemerintah lainnya, bidang
perekonomian II
TARGET
2010
2014
- Persentase Kementerian Negara bidang perekonomian I
yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya, terutama
bidang penguatan keberdayaan UKMK (Kemeneg UKMK,
Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan),
pemanfaatan sumber daya kelautan (Kementerian Kelautan
dan Perikanan), pemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi
kepentingan rakyat (Kementerian PU, Kementerian
Kehutanan) dan Kemeneg PPN)
20%
100%
- Persentase LPNK bidang perekonomian I yang telah tertata
organisasi dan tata kerjanya
- Persentase Perwakilan RI yang telah tertata organisasi dan
tata kerjanya
20%
100%
20%
100%
- Persentase Kementerian Negara bidang Perekonomian II
yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya, terutama
bidang pengelolaan energi (Dep. ESDM, restrukturisasi
BUMN (Kemeneg BUMN), pemanfaatan tanah dan penataan
ruang bagi kepentingan rakyat (Dep. Pertanian) dan Kemeneg
Ristek)
20%
100%
20%
100%
20%
100%
20%
100%
20%
100%
- Persentase LPNK bidang Perekonomian II yang telah
tertata organisasi dan tata kerjanya
Terlaksananya penataan kelembagaan
- Persentase Kementerian Negara bidang kesra yang telah
instansi pemerintah lainnya, bidang kesra tertata organisasi dan tata kerjanya (antara lain Kementerian
Pendidikan Nasional)
- Persentase LPNK bidang kesra yang telah tertata
organisasi dan tata kerjanya
- Persentase Pemda yang dievaluasi organisasi dan
tatakerjanya
II.L.048.8
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
12,0
3,7
3,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PAN DAN REFORMASI BIROKRASI
PROGRAM/
NO
KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
PRIORITAS
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
2010
2014
14.
Pengembangan kebijakan,
koordinasi dan evaluasi tata
laksana perekonomian
Tersusunnya kebijakan tentang
Administrasi Pemerintahan
Jumlah UU, peraturan pelaksanaan dan sosialisasinya
-
1 UU,
2 PP,
2 sosialisasi
K)
18,5
15.
Pengembangan kebijakan,
koordinasi dan evaluasi tata
laksana korporatisasi
Tersusunnya kebijakan tentang Etika
Penyelenggara Negara
Jumlah UU, peraturan pelaksanaan dan sosialisasinya
1 RUU
1 RUU, 1 UU, 3
PP, 3 Sosialisasi
K)
12,9
16.
Pengembangan kebijakan
pemantapan pengembangan
SDM aparatur (Prioritas
Nasional)
- Tersusunnya kebijakan tentang
manajemen kepegawaian (UU tentang
SDM Aparatur Negara ).
Jumlah UU dan peraturan pelaksanaannya
-
1 RUU, 1 UU dan
peraturan
pelaksanaannya,
2 sosialisasi
K)
11,3
Tersusunnya kebijakan tentang pola Jumlah Perpres;
dasar karir PNS
Tersusunnya kebijakan tentang
Jumlah PP
penilaian kinerja pegawai (SKP)
1 Prepres
K)
1 PP
1 Perpres,
1
sosialisasi
1 PP
Tersusunnya kebijakan tentang
penilaian, pengangkatan, pemindahan
dan pemberhentian dalam dan jabatan
struktural
Jumlah Perpres
1 Perpres
1 Perpres
K)
- Tersusunnya kebijakan diklat
jabatan PNS
- Tersusunnya kebijakan tentang
pengangkatan PNS dalam jabatan
struktural
Jumlah PP
-
1 PP
K)
Jumlah PP
-
1 PP
K)
II.L.048.9
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PAN DAN REFORMASI BIROKRASI
PROGRAM/
NO
KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
PRIORITAS
17.
Pengembangan kebijakan
kesejahteraan SDM aparatur
(Prioritas Nasional)
Penyusunan kebijakan
perencanaan SDM aparatur
(Prioritas Nasional)
2010
2014
1 UU/ PP
1 UU/PP
K)
-
1 UU/PP
K)
1 PP
1 PP
K)
- Tersusunnya kebijakan (PP) tentang Jumlah PP
sistem pengadaan /rekruitmen dan
Seleksi PNS
1 PP
1 PP, 2 sosialisasi
K)
- Tersusunnya kebijakan (PP) tentang Jumlah PP
Kebutuhan Pegawai (Formasi)
1 PP
1 PP
K)
- Tersusunnya kebijakan (UU/ PP)
- Jumlah UU/PP tentang remunerasi/tunjangan kinerja
tentang remunerasi dan tunjangan kinerja Pegawai Negeri;
Pegawai Negeri
- Tersusunnya kebijakan sistem pensiun - Jumlah UU/PP tentang Pensiun PNS
PNS
- Tersusunnya kebijakan tentang sistem - Jumlah kebijakan tentang pengelolaan dana pensiun PNS
pengelolaan dana pensiun PNS
18.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
16,3
20,1
19.
Evaluasi akuntabilitas kinerja
aparatur dan penilaian kinerja
aparatur
Terlaksananya pemantauan dan evaluasi Persentase Instansi pemerintah yang akuntabilitas kinerjanya
penerapan sistem akuntabilitas kinerja
baik
instansi pemerintah
40%
55%
8,7
20.
Pembinaan penerapan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Aparatur
Terlaksananya penerapan sistem
Persentase instansi yang menerapkan sistem akuntabilitas
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah kinerja
45%
80%
9,2
21.
Pengembangan Sistem
akuntabilitas kinerja aparatur
negara
Tersusun dan tersosialisasikannya
Undang-undang Akuntabilitas
Penyelenggara Negara dan peraturan
pelaksanaannya
-
1 RUU,
1UU,
2 PP
Jumlah UU dan peraturan pelaksanaannya
II.L.048.10
K)
12,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PAN DAN REFORMASI BIROKRASI
PROGRAM/
NO
KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
PRIORITAS
22.
Penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan reformasi birokrasi
(Prioritas Nasional)
2010
-
2014
Tersusunnya kebijakan/pedoman
pelaksanaan sistem akuntabilitas kinerja
(termasuk penerapan sistem reward and
punishment bagi kinerja instansi
pemerintah, penerapan kontrak kinerja
pada setiap jabatan aparatur negara)
Jumlah kebijakan/pedoman
Meningkatnya koordinasi penyusunan
kebijakan dan pelaksanaan reformasi
birokrasi
- Jumlah kebijakan pelaksanaan reformasi birokrasi yang
diterbitkan (grand design RBN dan kebijakan
pelaksanaannya)
100%
100%
- Tingkat kualitas pelaksanaan RB yg terukur sesuai dg
kebijakan RB Nasional
- Persentase instansi yang menerima sosialisasi
70%
100%
100% K/L; 30%
Pemda
100% K/L, 10%
Pemda
4 laporan triwulanan
100% Pemda
- Persentase instansi pusat dan daerah yang dilakukan
konsultasi asistensi reformasi birokrasi
- Jumlah laporan monitoring dan evaluasi
- Persentase K/L yang telah melaksanakan Reformasi
Birokrasi sesuai kebijakan nasional
ALOKASI KEMENTERIAN PAN DAN REFORMASI BIROKRASI 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.048.11
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
20%
1 kebijakan,
pedoman
4
K)
62,7
100% Pemda
20 laporan
triwulanan
100%
843,2
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN INTELIJEN NASIONAL
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
1
a.
2
3
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya BIN
Kegiatan Penyelenggaraan Dukungan
Administrasi Operasi Intelijen
Program Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Intelijen Negara
Meningkatnya dukungan pelayanan secara teknis dan
administrasi intelijen negara
Terselenggaranya dukungan administrasi operasi intelijen
Meningkatnya dukungan pelayan secara teknis dan
administrasi intelijen
Jumlah anggaran yang tersedia
30%
32%
1.898,76
30%
32%
1.055,29
Meningkatnya pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di
lingkungan intelijen negara
Kualitas pemeriksaan dan pengawasan yang meningkat
30%
32%
19,85
Program Pengembangan Penyelidikan,
Pengamanan, dan Penggalangan Keamanan
Negara
Meningkatnya Pelaksanaan Penyelidikan, Pengamanan dan
Penanggulangan Keamanan Negara
4.030,09
a.
30%
32%
Terpantaunya kegiatan intelijen pihak lain atau negara
b.
lain
c.
Tersedianya laporan intelijen cepat, tepat dan akurat
Meningkatnya cakupan penyelidikan, pengamanan,
30%
32%
30%
32%
d.
30%
32%
30%
33%
192,00
30%
33%
1.324,56
Meningkatnya kapasitas institusi intelijen negara
a.
Kegiatan Operasi Intelijen Luar Negeri
Meningkatnya pelaksanaan penyelidikan beraspek luar negeri, % kecukupan penggelaran pos intelijen luar negeri
Ekonomi, Sosial, Budaya
Meningkatnya pelaksanaan penyelidikan beraspek dalam
Rasio kecukupan personil daerah terhadap jumlah
negeri
kabupaten/kota
b.
Kegiatan Operasi Intelijen Dalam Negeri
c
Kegiatan Operasi Kontra Intelijen
Meningkatnya upaya kontra intelijen
% pemantauan intelijen lawan
30%
33%
890,32
d.
Kegiatan Operasi Intelijen Ekonomi
Meningkatnya pelaksanaan penyidikan beraspek Ekonomi
% pemantauan intelijen beraspek ekonomi.
30%
33%
692,40
TOTAL ALOKASI BIN 2010-2014
II.L.050.1
5.948,7
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA SANDI NEGARA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1. Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Lembaga
Sandi Negara
2. Program Pengembangan Persandian Nasional
a. Pengamanan Sinyal
b. Analisa sinyal
c. Operasionalisasi Materiil Sandi
d. Pengkajian dan pengembangan peralatan sandi
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Pelayanan administrasi perkantoran lemsaneg secara
akuntabel dan pemenuhan kebutuhan aparatur persandian
dan pendukungnya
Terselenggaranya persandian sesuai kebijakan nasional,
terdukungnya komunikasi rahasia, kemandirian teknologi
persandian
Meningkatnya kebijakan, penggelaran infrastruktur, dan
layanan pengamanan sinyal
Pengamanan persandian melalui analisis teknis sandi dan
analisis kriptografi
Tersedianya materiil sandi guna mendukung
terselenggaranya komunikasi rahasia
Tersedianya kajian pengembangan peralatan sandi
2014
654,9
a.
Jumlah dokumen administrasi (paket)
211
1225
K)
b.
Jumlah layanan administrasi (paket)
26
130
K)
c. % Kepuasan user terhadap layanan administratif
dan sarana perkantoran
d. Jumlah lulusan pendidikan sandi dan
pendukungnya (orang)
a. Jumlah dokumen kebijakan persandian (paket)
95%
98%
339
1895
K)
12
273
K)
b. Jumlah operasial pengamanan komunikasi rahasia
(kali)
c. Jumlah kajian teknologi persandian (paket)
716
3580
K)
11
58
K)
Jumlah Layanan pengamanan sinyal (paket)
710
3550
K)
2.184,6
Jumlah Layanan analisa sinyal (paket)
26
130
K)
169,8
Distribusi Material Sandi (lokasi)
115
625
K)
179,7
3
13
K)
34,7
Jumlah hasil pengkajian dan pengembangan peralatan sandi
(paket)
TOTAL ALOKASI LEMSANEG 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.051.1
2.759,6
3.414,5
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : DEWAN KETAHANAN NASIONAL
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
Meningkatnya kelancaran pengelolaan dan kecukupan
dukungan operasional pelaksanaan tugas Wantanas
a.
% Pelayanan administrasi dan pelaksanaan kajian sesuai
dengan kebutuhan.
b. Tingkat kecepatan rata-rata penyelesaian urusan tata usaha
untuk Sesjen, Kedeputian dan Biro
c. % Laporan asset Wantannas yang dinilai wajar
30%
32%
45%
47%
80%
82%
d.
90%
100%
a.
Tersedianya kajian dalam bentuk saran tindak dan rencana
kontijensi bidang pengembangan pembangunan nasional untuk
mengatasi permasalahan keamanan internal, keamanan eksternal
dan bencana berskala besar;
15%
17%
b. Terselenggaranya hubungan kemitraan kerja dengan para
pakar dari jalur aspiratif, jalur akademik, dan jalur empirik;
15%
17%
c. Terwujudnya sasaran program ditinjau dari volume, waktu
dan kuantitas serta kualitas hasil kajian yang menjadi
kewenangan Wantanas
15%
17%
d. Tersedianya sistem teknologi informasi yang mampu
menyajikan data secara cepat, akurat, aman dan lengkap
45%
47%
Jumlah Kajian Pokja, Pokjasus, Rakertas, Ramusmat, Kirpat bidang
lingkungan stategis Nasional, Lingkungan Strategis Regional, dan
Lingkungan Strategis Internasional (paket)
40
200
2010
1
2
Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Wantanas
Program Pengembangan Kebijakan Ketahanan
Nasional
a. Penyelenggaraan Perumusan Kebijakan
Ketahanan Nasional Bidang Lingkungan
Strategis Nasional, Lingkungan Strategis
Regional, dan Lingkungan Strategis
Internasional
Terlaksananya kajian tentang Ekonomi, Sosial Budaya,
Hukum dan Perundang-undangan, Politik Nasional,
Perencanaan Kontijensi, Lingkungan Strategis
Nasional, Lingkungan Strategis Regional, dan
Lingkungan Strategis Internasional
Terlaksananya penyelenggaraan perumusan kebijakan
Ketahanan Nasional Bidang Lingkungan Strategis
Nasional, Lingkungan Strategis Regional, dan
Lingkungan Strategis Internasional
Laporan keuangan WTP berkelanjutan
TOTAL ALOKASI WANTANAS 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.052.1
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
2014
72,7
127,7
K)
25,9
200,4
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN PUSAT STATISTIK
No
1.
a.
b.
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
2014
PROGRAM PENYEDIAAN DAN
PELAYANAN INFORMASI
STATISTIK
Pengembangan metodologi sensus dan
survei
Meningkatnya penyediaan dan pelayanan data
dan informasi statistik
Terlaksananya kegiatan sensus dan survei
Terlaksananya Sensus Penduduk
2010
Terlaksananya statistik
wilayah kecil dan PODES
Tersedianya Kerangka Contoh Induk Survei
Rumah tangga, dan pelaksanaan Post
Enumeration on Survey (PES) terhadap Sensus
Terselenggaranya Post Enumeration Survey
(PES) terhadap Sensus Penduduk 2010, Sensus
Pertanian 2013, serta persiapan Sensus Ekonomi
2016
Penyelenggaraan PES Sensus
Penduduk 2010 serta coverage
dan content error SP 2010
(Preliminary report )
Laporan coverag e dan
content error Sensus
Pertanian 2013; Coverage
dan content error SP 2010
Penyediaan dan pengembangan statistik
kependudukan dan ketenagakerjaan
1. Tersedianya parameter demografi dan indikator-1.
Tersedianya proyeksi penduduk 20102020
indikator MDG’s serta targeting beberapa
kebijakan sosial melalui Sensus Penduduk (SP) 2.
Tersedianya indikator untuk perencanaan,
2010
evaluasi, dan analisis sosial seperti pendidikan,
lansia, perumahan, dan kecacatan, serta
pencapaian MDG’s
2. Tersedianya data statistik ketenagakerjaan dan Tersedianya indikator pengangguran dan
pengangguran pada tingkat nasional, propinsi, dan kesempatan kerja
kab/kota
1.Angka sementara SP: Agustus
2010
2. Pelaksanaan Sensus Penduduk
2010
Proyeksi penduduk 20102025
Analisis hasil SP 2010
Dua kali setahun
Setiap bulan di tingkat
nasional
II.L.054.1
8.396,1
K)
87,9
3.903,0
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN PUSAT STATISTIK
No
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
Setiap Bulan untuk tingkat
2 kali dalam 1 tahun di tingkat
nasional dan propinsi, sekali untuk Nasional, triwulanan
tingkat propinsi dan
tingkat Kabupaten/Kota
Bulanan Kab/Kota
c.
Cakupan dan Penyajian Hasil SUSENAS
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Tersedianya data statistik kesejahteraan rakyat
Kesejahteraan Rakyat
secara nasional, propinsi, kab/kota yang meliputi dipercepat
data karakteristik rumah tangga, perumahan,
pendidikan, dan kesehatan
d.
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Tersedianya data jumlah dan persentase penduduk Meningkatnya kualitas data statistic kemiskinan Perubahan tahun dasar
Ketahanan Sosial
miskin secara nasional, propinsi, dan kab/kota
makro dan mikro
Penghitungan Angka kemiskinan
makro
e.
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Tersedianya data base statistik pertanian tanaman Terlaksananya Sensus Pertanian 2013
Tanaman Pangan, Hortikultura, dan
pangan, holtikultura dan perkebunan 2013
Perkebunan
Statistik produksi tanaman pangan, Statistik produksi tanaman
holtikultura dan perkebunan
pangan, holtikultura dan
perkebunan; Profil rumah
tangga pertanian menurut
sub sektor dan struktur
ongkos usaha tanaman
unggulan; Statistik
pendapatan petani
f.
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Tersedianya data base statistik peternakan,
Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
perikanan, dan kehutanan 2013
Terlaksananya Sensus Pertanian 2013
Statistik produksi tanaman
perkebunan tahunan
g.
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Tersedianya indikator perkembangan industri
Industri, Pertambangan dan Penggalian, nasional setiap bulan, triwulan, dan tahunan
Energi, dan Konstruksi
Timelag penyajian direktori dan publikasi data
statistik industri besar dan sedang, tahunan
Oktober (t-2) tingkat propinsi
II.L.054.2
Sensus potensi desa yang
menghasilkan statistik
wilayah kecil
Analisis Hasil Sensus
Pertanian sektor
perkebunan, perikanan dan
peternakan
Agustus (t-2) tingkat
propinsi
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
946,6
204,4
1.262,0
435,5
220,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN PUSAT STATISTIK
No
h.
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Tersedianya data inflasi dan Nilai Tukar Petani
Harga
(NTP) di seluruh propinsi setiap bulan
INDIKATOR
2010
1. Tersedianya data statistik keuangan pusat
dan daerah; data direktori perusahaan
komunikasi dan teknologi informasi; serta data
statistik pariwisata
2.
i.
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Tersedianya data PDB dan PDRB sektoral
Neraca Produksi
triwulanan dan tahunan (2010=100), tabel I-O
Indonesia 2010, dan Sistem Neraca Lingkungan
1. Angka/statistik keuangan
daerah,BUMN/BUMD, dan
lembaga keuangan, Penggunaan
TI, dan statistik pariwisata tingkat:
nasional dan propinsi, Publikasi:
Desember (pariwisata), Agustus
(Keuangan)
2014
1. Angka/statistik keuangan
daerah,BUMN/BUMD,
dan lembaga keuangan,
Penggunaan TI, indeks
melek teknologi, dan
statistik pariwisata tingkat:
nasional dan propinsi,
Publikasi: Desember
(pariwisata), Agustus
(Keuangan)
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
337,0
Tersajinya data diagram timbang NTP 2012 2. NTP Tahun Dasar 2007 dengan 2. NTP tahun dasar 2012,
lag 2 bulan
disajikan bulanan dengan
lag 1 bulan
1. Meningkatnya kualitas data PDB, PDRB dan Tahun dasar 2000=100, Tingkat
nasional dan propinsi
Tabel I-O
2. Penurunan diskrepansi PDRB dengan PDB
3. Meningkatnya pemahaman terhadap SNA
2008 serta aplikasi sistem dan metodologi
penyusunan neraca produksi
II.L.054.3
Tahun dasar 2000=100,
Tingkat Nasional dan
propinsi dan
Kabupaten/Kota
182,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN PUSAT STATISTIK
No
j.
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Tersedianya data lebih berkualitas dari sisi
Neraca Pengeluaran
pengeluaran untuk PDB/PDRB Nasional/Propinsi
triwulanan dan tahunan dan PDRB Kab/kota
tahunan (2010=100), Sistem neraca sosial
ekonomi (SNSE), Neraca Arus Dana (NAD) serta
implementasi SNA 2008
1. Meningkatnya cakupan, akurasi dan relevansi 1. Inventasisasi data dasar &
pendukung untuk penyusunan
data PDB/PDRB, NAD dan SNSE dengan
PDB/PDRB (2010=100), NAD,
menyesuaikan konsep SNA 2008
dan SNSE
2. Penyamaan persepsi SNA 2008
2. Meningkatnya pemahaman terhadap SNA
dengan unit kerja non neraca
2008 serta implementasinya sesuai kondisi
internal BPS
Indonesia (SNN) Indonesia
1. Penyusunan PDB/PDRB
(2010=100), NAD dan
SNSE
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
174,3
2. Penyusunan SNN
Indonesia (aplikasi SNA
2008 menurut institusi)
Terwujudnya manajemen yang efisien, efektif, 50%
Terwujudnya good governance dan pelayanan
prima dibidang administrasi yang efektif, efisien, bersih dan bertanggung jawab, transparan serta
bebas KKN melalui sistem pengawasan yang
terpadu, dan berkualitas
ketat berbasis teknologi informasi yang mutakhir
90%
3.849,8
50%
Meningkatnya persentase cakupan pelayanan
menyeluruh kepada BPS, jumlah pembangunan
dan rehabilitasi gedung negara serta
perlengkapan sarana dan prasarana
80%
1.834,3
Persentase LAKIP yang sesuai ketentuan
90%
26,1
2
PROGRAM DUKUNGAN
MANAJEMEN DAN PELAKSANA
TUGAS TEKNIS BPS LAINNYA
3.
PROGRAM PENINGKATAN SARANA Terselenggaranya urusan rumah tangga,
inventarisasi, penyimpanan, penghapusan, dan
DAN PRASARANA APARATUR
pengadaan sarana dan prasarana
NEGARA
4.
PROGRAM PENGAWASAN DAN
PEMERIKSAAN AKUNTABILTAS
APARATUR NEGARA BPS
Meningkatnya kualitas pengawasan dan
pemeriksaan mencapai tertib administrasi yang
wajar tanpa pengecualian
TOTAL ALOKASI BADAN PUSAT STATISTIK 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.054.4
50%
14.107,0
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
1. Terwujudnya rencana pembangunan nasional
(RPJMN dan RKP) yang berkualitas
2. Terlaksananya penugasan-penugasan lainnya dari
Presiden/Pemerintah dalam kaitan kebijakan
pembangunan nasional
1. % kesesuaian antara muatan rancangan RPJMN
dengan RPJPN
2. % kesesuaian antara muatan RPJMN dengan visi,
misi, dan program Presiden terpilih
100%
100%
100%
100%
3. % kesesuaian antara muatan rancangan RKP
dengan RPJMN
4. % kesesuaian rancangan Renstra KL dengan
target/sasaran dalam rancangan RPJMN
100%
100%
100%
-
5. % kesesuaian rancangan Renja KL dengan
target/sasaran dalam rancangan RKP
1. % pelaksanaan reformasi birokrasi Kementerian
PPN/Bappenas melalui penataan kelembagaan,
ketatalaksanaan, dan sumber daya manusia
100%
100%
50%
100%
2. Tingkat kepuasan stakeholder terhadap pelayanan
Kementerian PPN/Bappenas
3. % fasilitasi dan pembinaan di bidang perencanaan
pembangunan nasional dengan mitra kerja, baik di
pusat maupun daerah
1. % ketersediaan sarana dan prasarana aparatur
Kementerian PPN/Bappenas
2. Terlaksananya pembangunan gedung baru
Bappenas
cukup
baik
cukup
baik
100%
100%
10%
-
2010
1
2
3
Program Perencanaan Pembangunan Nasional
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Terlaksananya dukungan manajemen terhadap
Tugas Teknis Lainnya Bappenas
pelaksanaan tupoksi Kementerian PPN/Bappenas
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur Bappenas
Meningkatnya sarana dan prasarana aparatur
Kementerian PPN/Bappenas
II.L.055.1
2014
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
1.416,3
1.688,0
276,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
4
Program Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur Bappenas
Meningkatnya akuntabilitas dan pengawasan aparatur
Kementerian PPN/Bappenas
1. Opini WTP dari BPK
2. Standar penilaian good governance
3. Standar penilaian AKIP
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.055.2
baik
cukup
cukup
2014
baik
baik
baik
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
19,5
3.400,0
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NO
A
A.1
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
2010
PROGRAM PENGELOLAAN PERTANAHAN NASIONAL
Pengelolaan Pertanahan Propinsi
8.238,9
Terlaksananya pengaturan dan penataan penguasaan dan
pemilikan tanah, serta pemanfaatan dan penggunaan tanah
secara optimal.
Neraca Penatagunaan Tanah di daerah (Prioritas
Nasional 6)
Inventarisasi P4T (Prioritas Nasional 6)
Terwujudnya pengembangan infrastruktur pertanahan secara
nasional, regional dan sektoral, yang diperlukan di seluruh
Indonesia
Terlaksananya percepatan legalisasi aset pertanahan,
ketertiban administrasi pertanahan dan kelengkapan
informasi legalitas aset tanah
Terlaksananya redistribusi tanah
Cakupan peta pertanahan (Prioritas Nasional 7)
100 kab/kota
500 kab/kota
K)
54,9
335.665 bidang 1.678.325 bidang
K)
366,3
2.100.000 ha
10.500.000 ha
228,3
K)
Jumlah bidang tanah yang dilegalisasi (Prioritas
Nasional 7)
326.237 bidang 4.063.430 bidang
Jumlah bidang tanah yang diredistribusi (Prioritas
Nasional 4)
Penanganan Sengketa, Konflik dan Perkara Pertanahan
(Prioritas Nasional 7)
210.000 Bidang 1.050.000 Bidang
Berkurangnya sengketa, konflik dan perkara pertanahan
serta mencegah timbulnya sengketa, konflik dan perkara
pertanahan
Terwujudnya pengendalian Penguasaan, Pemilikan,
Inventarisasi dan identifikasi tanah terindikasi terlantar
Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah dan Pemberdayaan
(Prioritas Nasional 8)
masyarakat dalam rangka peningkatan akses terhadap sumber
ekonomi
Data hasil inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil,
Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT)
Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT) (Prioritas
Nasional 10)
II.L.056.1
2.229,9
K)
2.791 kasus
K)
13.955 kasus
912,7
108,0
K)
75.900 ha
379.500 ha
36,3
K)
200 SP
885 SP
98,8
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NO
A.2
A.4
A.5
A.6
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2014
2010
Pengelolaan Wilayah Pesisir,
Data hasil inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil,
Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT) (Prioritas
Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT)
Nasional 10)
Wilayah Tertentu (WP3WT) (di
pusat)
1 Paket
5 Paket
29,6
K)
Jumlah analisa ketersediaan tanah untuk kepentingan
masyarakat, pemerintah, dan badan usaha
20%
100%
10,8
Meningkatnya jumlah tanah negara yang ditegaskan menjadi Jumlah tanah negara yang ditegaskan menjadi Tanah
Tanah Obyek Landreform (TOL) dan atau yang dikeluarkan Obyek Landreform (TOL) dan atau yang dikeluarkan
dari TOL
dari TOL
Pengembangan Kebijakan Teknis Bertambahnya jumlah kabupaten/kota yg telah memiliki
Jumlah kab/kota yang telah menyusun neraca
neraca penatagunaan tanah dan mengidentifikasi ketersediaan penatagunaan tanah & mengidentifikasi ketersediaan
dan Pelaksanaan Penatagunaan
Tanah (Prioritas Bidang)
tanah untuk pembangunan
tanah untuk pembangunan
20%
100%
36,6
20%
100%
51,0
Pengelolaan Tanah Negara, Tanah
Terlantar dan Tanah Kritis
(Prioritas Bidang)
Pengelolaan Landreform (Prioritas
Bidang)
Terselenggaranya pengelolaan tanah negara, tanah terlantar
dan kritis
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
II.L.056.2
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
INDIKATOR
A.7
Survey Potensi Tanah (Prioritas
Bidang)
Tersedianya Peta Nilai Potensi Tanah sesuai Standar Operasi Peta dan informasi potensi nilai tanah dan kawasan
dan Prosedur (SOP) sebagai referensi dan indikator ekonomi
tanah untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat
A.8
Pengaturan dan pengadaan tanah
dan legalisasi tanah instansi
pemerintah, dan BUMN/ BUMD
(Prioritas Bidang)
Terlaksananya pengaturan pengadaan tanah pemerintah,
penetapan hak atas tanah dan hak pengelolaan instansi
pemerintah & BUMN/BUMD
A.9
Pengukuran Dasar (Prioritas
Bertambahnya luas wilayah yang telah diukur di dalam
Bidang)
sistem referensi sesuai standar
Pemetaan Dasar (Prioritas Bidang) Terlaksananya survei dan pemetaan dasar sesuai Standar
Operasi dan Prosedur (SOP)
Pengelolaan Konsolidasi Tanah
Meningkatnya jumlah bidang tanah yang dikonsolidasikan
(Prioritas Bidang)
Pengaturan dan Penetapan Hak
Tersedianya rumusan kebijakan teknis dibidang pengaturan
tanah (Prioritas Bidang)
dan penetapan hak tanah serta meningkatnya pelaksanaan
penetapan dan perizinan hak tanah.
A.10
A.11
A.12
2014
2010
Terlaksananya penanganan dan penyelesaian perkara
pertanahan secara berkualitas
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
20%
100%
67,3
Jumlah penetapan hak atas tanah dan hak pengelolaan
20%
100%
12,2
Luas wilayah Indonesia yang telah terukur di dalam
sistem referensi sesuai standar
Jumlah peta dasar pertanahan yang dibuat sesuai
standar
Jumlah obyek potensi konsolidasi tanah
20%
100%
65,4
20%
100%
58,6
20%
100%
26,6
Jumlah penetapan dan perizinan hak atas tanah (SK)
20%
100%
9,1
Jumlah perkara yang ditangani dan diselesaikan oleh
BPN RI
20%
100%
13,6
20%
100%
170,3
A.13
Penanganan dan Penyelesaian
Perkara Pertanahan (Prioritas
Bidang)
A.14
Peningkatan Kualitas Pengukuran, Terlaksananya pengukuran, pemetaan dan informasi bidang Jumlah penetapan batas dan pembangunan sistem
informasi atas HGU, HGB, HPL dan HP
Pemetaan, dan Informasi Bidang tanah, ruang dan perairan yang berkualitas.
Tanah, Ruang dan Perairan
(Prioritas Bidang)
II.L.056.3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
INDIKATOR
A.15
Terwujudnya pembinaan dan pengelolaan pendaftaran hak Pembinaan dan pengelolaan hak atas tanah dan guna
Peningkatan Pendaftaran Hak
Tanah dan Guna Ruang (Prioritas atas tanah, hak milik atas satuan rumah susun, tanah wakaf, ruang
guna ruang dan perairan, serta PPAT
Bidang)
A.16
Terselenggaranya akses masyarakat dan lembaga terhadap
Pemberdayaan Masyarakat Dan
Kelembagaan Dalam Pengelolaan penguatan hak atas tanah, dan sumber permodalan dan
produksi
Pertanahan (Prioritas Bidang)
A.17
A.18
A.19
2014
2010
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
20%
100%
54,4
Akses masyarakat dan lembaga terhadap penguatan
hak atas tanah
20%
100%
10,8
Berkurangnya jumlah sengketa pertanahan
Pengkajian, Penanganan dan
Penyelesaian Sengketa Pertanahan
(Prioritas Bidang)
Jumlah penyelesaian sengketa tanah
20%
100%
15,8
Berkurangnya jumlah konflik pertanahan
Pengkajian dan Penanganan
Konflik Pertanahan (Prioritas
Bidang)
Pengendalian Pertanahan (Prioritas Menurunnya luas tanah yang terindikasi terlantar
Bidang)
Jumlah penanganan konflik tanah
20%
100%
13,6
Luas tanah yang terindikasi terlantar
20%
100%
20,0
II.L.056.4
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NO
B
B.1
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Pengembangan Peraturan
Perundang-Undangan Bidang
Pertanahan dan Hubungan
Masyarakat (Prioritas Nasional
dan Prioritas Bidang)
Pengelolaan Data dan Informasi
Pertanahan
B.3
Pembinaan Organisasi Dan
Pengelolaan Kepegawaian BPN
(Prioritas Bidang)
Pendidikan dan pelatihan bidang
pertanahan (Prioritas Bidang)
B.5
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
2010
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
B.2
B.4
TARGET
SASARAN
Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Pendidikan
STPN (Prioritas Bidang)
Terlaksananya pengembangan peraturan perundangundangan bidang pertanahan dan Hubungan Masyarakat
Jumlah paket rancangan peraturan perundangundangan dan kebijakan di bidang pertanahan dalam
rangka mendukung pelaksanaan Undang-undang
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
(Prioritas Nasional 5)
Tersusunnya peraturan perundang-undangan
pengadaan tanah untuk kepentingan umum (Prioritas
Nasional 6)
Tersedianya data dan informasi pertanahan yang terintegrasi Peningkatan akses layanan pertanahan melalui Larasita
(Prioritas Nasional 7)
secara nasional (Sistem Informasi Manajemen Pertanahan
Nasional / SIMTANAS)
Terlaksananya penataan organisasi dan layanan kepegawaian Tersedianya konsep kelembagaan serta prosedur kerja
yang jelas, efektif, efisien, dan terukur (SPOPP)
Terselenggaranya layanan pertanahan yang profesional
Jumlah SDM yang telah mengikuti pelatihan dan
pendidikan
Tersedianya sumberdaya manusia lulusan program Diploma, Jumlah lulusan program Diploma, Pendidikan khusus,
Pendidikan khusus, spesialis, S1, S2
spesialis, S1, S2
II.L.056.5
8.335,1
1 paket
5 paket
19,3
K)
1 paket
5 paket
10,4
K)
156 kab/kota
419 kab/kota
1 paket
5 paket
254,3
39,1
K)
2.630 orang
14.150 orang
47,1
K)
20%
100%
12,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NO
C
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
SASARAN
2014
2010
PROGRAM PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
522,6
C.1
C.2
D
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
(pusat) (Prioritas Bidang)
BPN RI
Pengembangan sarana prasarana pelayanan pertanahan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
(daerah) (Prioritas Bidang)
Kanwil BPN Provinsi
Pengembangan sarana prasarana pelayanan pertanahan
-
1 satker
3,5
K)
25 satker
330 satker
519,1
K)
PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR BADAN PERTANAHAN NASIONAL
TOTAL ALOKASI BPN 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.056.6
41,3
17.137,9
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : PERPUSTAKAAN NASIONAL
No
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
1
Program Pengembangan Perpustakaan
1.1
Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan
1.2
Pengembangan Pustakawan
1.3
Pengembangan Koleksi Perpustakaan
Nasional
1.4
Pengelolaan Deposit Terbitan Nasional
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
INDIKATOR
SASARAN
2014
2010
1 Jumlah pengunjung perpustakaan (juta)
2 Jumlah koleksi perpustakaan nasional (juta)
3 Jumlah perpustakaan di Indonesia yang dikelola sesuai
standar
1 Jumlah peserta diklat perpustakaan
Meningkatnya kompetensi SDM perpustakaan
2 Jumlah diklat yang diakreditasi dan dievaluasi
Meningkatnya kompetensi Pustakawan
1 Jumlah pustakawan, tenaga teknis, dan penilai yang memiliki
sertifikat
2 Jumlah pedoman dan standar kompetensi
Meningkatnya koleksi Perpustakaan Nasional
1 Jumlah penyediaan bahan pustaka (ribu)
2 Jumlah pengolahan bahan pustaka (ribu)
3 Jumlah pedoman pengolahan bahan pustaka
4 Jumlah data bibliografi dan authority (ribu)
5 Jumlah perpustakaan di Indonesia yang dikelola sesuai
standar
Meningkatnya pengelolaan dan pendayagunaan terbitan 1 Jumlah terbitan nasional dan internasional yang terhimpun
nasional hasil pelaksanaan UU Karya Cetak dan Karya
dan terkelola (ribu)
Rekam
2 Jumlah terbitan nasional yang terdata dalam Bibliografi
Nasional (BNI) dan Katalog Induk Nasional (KIN) (ribu)
Meningkatnya layanan perpustakaan, pelestarian fisik
dan kandungan naskah kuno dan budaya gemar
membaca di masyarakat
3 Jumlah judul buku terhimpun dalam Katalog Dalam
Terbitan (KDT), International Standard Book Number
(ISBN) dan International Serial Music Number (ISMN)
(ribu)
4 Jumlah Sosialisasi Serah Simpan Karya Cetak dan Karya
Rekam (UU No.4 Tahun 1990)
II.L.057.1
4,4
1,8
42
23,3
2,2
100
K)
1.345,4
700
15
-
4.100
122
464
K)
35,4
10
131
75
14
75
42
50
708
435
74
435
100
K)
81,5
407,6
K)
2,5
12,5
K)
2,5
12,5
K)
5
25
K)
K)
K)
K)
26,1
105,7
K)
K)
K)
26,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA : PERPUSTAKAAN NASIONAL
No
1.5
1.6
1.7
1.8
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Pengembangan Perpustakaan dan
Pembudayaan Gemar Membaca
Pengelolaan Perpustakaan Proklamator
2014
2010
Preservasi dan Konservasi Bahan Pustaka dan Meningkatnya kualitas pengelolaan dan pelestarian fisik 1 Jumlah fisik dan kandungan informasi bahan pustaka serta
naskah kuno yang dilestarikan (ribu)
Naskah Kuno
dan kandungan informasi bahan pustaka dan naskah
kuno
2 Jumlah naskah pedoman teknis preservasi bahan pustaka
Peningkatan Layanan Jasa Perpustakaan dan
Informasi
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
INDIKATOR
SASARAN
3 Intensitas sosialisasi preservasi bahan pustaka
1 Jumlah perpustakaan provinsi yang memiliki perangkat
Meningkatnya kegiatan layanan jasa perpustakaan dan
perpustakaan digital (e-library )
informasi yang didukung oleh sarana dan prasarana yang
memadai
2 Jumlah Kab/Kota menjadi jejaring dan memiliki perangkat
perpustakaan digital (e-library )
3 Jumlah pemustaka yang memanfaatkan Perpustakaan (juta
orang)
4 Jumlah naskah kuno/manuskrip (di inventarisasi, di translasi,
di transliterasi, dan di transmedia)-(%)
1 Jumlah perpustakaan sesuai dengan standar/tipologi
Meningkatnya upaya pengembangan perpustakaan dan
perpustakaan
budaya gemar membaca
2 Jumlah pedoman dan standar perpustakaan
3 Jumlah kajian perpustakaan dan pembudayaan gemar
membaca
4 Jumlah promosi pembudayaan gemar membaca
5 Jumlah perpustakaan keliling (mobil, dan kapal)
6 Jumlah perpustakaan umum yang dikembangkan:
a Provinsi
b Kabupaten/Kota
c Desa/Kelurahan
Meningkatnya kualitas penunjang layanan perpustakaan 1 Jumlah pengunjung perpustakaan Proklamator (ribu)
proklamator
2 Jumlah koleksi perpustakaan Proklamator (ribu)
II.L.057.2
157,7
230,8
55,4
15
75
K)
2
33
14
33
K)
-
150
K)
2,0
17,0
K)
5
10
-
350
28
5
140
36
K)
10
88
2.283
33
250
2.000
416,0
60
220
11.133
33
350
10.750
2.346,4
K)
100,7
568,1
0
212,2
843,9
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
40,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : PERPUSTAKAAN NASIONAL
No
2
3
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Taknis lainnya
Perpustakaan Nasional
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur Perpustakaan Nasional.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
INDIKATOR
SASARAN
2014
2010
Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan,
perencanaan dan pelaksanaan yang ditunjang oleh
pembinaan adminstrasi dan keuangan perpustakaan
nasional
1 Jumlah dokumen perencanaan dan anggaran
2 Jumlah laporan keuangan yang sesuai dengan Sistem
Akuntansi Pemerintah (SAP)
3 Jumlah Surat Keputusan dan dokumen kepegawaian
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana gedung dan
Jumlah sarana dan prasarana gedung dan operasional kantor
operasional peralatan kantor di lingkungan Perpusnas
di lingkungan Perpusnas yang terpelihara dengan baik (ribu
m2)
TOTAL ALOKASI PERPUSTAKAAN NASIONAL 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.057.3
36
34
180
170
K)
800
38,8
4.500
38,8
K)
531,3
K)
9,9
1.886,6
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
I.
Program Pengelolaan Sumber Daya dan Perangkat
Pos dan Informatika *)
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
Pengelolaan sumber daya informatika yang optimal
untuk mendukung pencapaian tingkat penetrasi
internet 50%, layanan broadband 30%, dan siaran
TV digital 35%
1. % pengelolaan sumber daya spektrum dan non
spektrum
40%
100%
Tumbuh kembangnya industri informatika yang layak
secara teknis
Tercapainya standar kelayakan teknis dan kualitas
layanan bertaraf internasional
2. Penggunaan alat dan perangkat telekomunikasi dalam
negeri
3. % compliance terhadap standar kelayakan teknis dan
kualitas layanan bertaraf internasional
10%
30%
40%
100%
Kebijakan, regulasi, rencana pemanfaatan dan
rekayasa sumber daya spektrum frekuensi radio
1. % jumlah penetapan pita frekuensi radio dan
pemanfaatan slot orbit satelit
2. % utilitas pemanfaatan spektrum frekuensi radio
95%
95%
40%
100%
2.922,9
Kegiatan Prioritas Nasional:
1.1
Perencanaan dan rekayasa alokasi spektrum
frekuensi
3. % rencana pengalokasian spektrum frekuensi radio
untuk broadband wireless access
II.L.059.1
100% (BWA 2,3 GHz 100% (BWA 2,3
nomadic)
GHz nomadic) +
100% (BWA 2,3
GHz mobile) +
100% (BWA 3,3
GHz)
120,7
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
4. Ketersediaan spektrum frekuensi radio di 108 MHz
untuk mendukung siaran TV digital
1.2
Pelaksanaan layanan pemanfaatan sumber daya pos
dan informatika
Kebijakan, regulasi, rencana optimalisasi sumber
daya spektrum dan non spektrum
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
K)
50% kota besar
100% kota besar
+
50% selain kota
besar
1. % pengelolaan sumber daya spektrum frekuensi radio
dan orbit satelit
2. % pengelolaan sumber daya pos, penomoran
telekomunikasi dan alamat IP
3. % pengembangan sarana dan prasarana perizinan
40%
100%
40%
100%
5%
100%
4. % permohonan pelayanan spektrum yang diproses
tepat waktu
5%
100%
1. % pencapaian standar kelayakan teknis perangkat
pos, telekomunikasi dan penyiaran
2. % peningkatan interoperabilitas pada layanan
perangkat, aplikasi dan konten
3. Jumlah spesifikasi teknis alat dan perangkat pos dan
telekomunikasi
4. Jumlah standarisasi perangkat penyiaran
40%
100%
40%
100%
10 paket
50 paket
K)
4 paket
20 paket
K)
3750
4750 buah
10 paket
50 paket
519,7
Kegiatan Prioritas Bidang:
1.3
Pengembangan standarisasi perangkat pos dan
informatika
Kebijakan, regulasi, standar, sertifikasi,
interoperabilitas perangkat pos, telekomunikasi dan
penyiaran
5. Jumlah sertifikat alat dan perangkat telekomunikasi
serta surat keterangan Uji Laik Operasi (ULO)
1.4
Pengembangan standarisasi layanan pos dan
informatika
Kebijakan, regulasi, standar, sertifikasi,
interoperabilitas layanan pos, telekomunikasi dan
penyiaran
Paket penyusunan kebijakan, regulasi, sertifikasi di
bidang layanan pos, telekomunikasi dan penyiaran
II.L.059.2
65,4
K)
65,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
1.5
Pengendalian pemanfaatan sumber daya pos dan
informatika
SASARAN
2010
1.6
1.7
II.
Kebijakan, regulasi dan penertiban dalam rangka
meningkatkan kepatuhan penggunaan sumber daya
spektrum dan non spektrum
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
1. % ketertiban dan kepatuhan pengguna sumber daya
pos, telekomunikasi dan penyiaran
2. % ketertiban dan kepatuhan terhadap penggunaan
perangkat pos, telekomunikasi dan penyiaran yang
sudah disertifikasi
3. % peningkatan pemahaman masyarakat terhadap
pemanfaatan sumber daya pos, telekomunikasi dan
informatika
% pencapaian kualitas pengujian perangkat pos,
telekomunikasi dan penyiaran
% penggunaan spektrum frekuensi radio yang mematuhi
regulasi dan penyelesaian gangguan di bidang spektrum
frekuensi radio, orbit satelit, perangkat pos,
telekomunikasi dan penyiaran
90%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
145,2
70%
90%
1.216,8
% wilayah Indonesia yang dapat dilayani pos dan
informatika
% e-literasi masyarakat dalam menggunakan sarana dan
prasarana komunikasi dan informatika
80%
100%
9.219,1
30%
50%
Keamanan jaringan internet nasional
% keamanan trafik nasional termasuk titik akses ke
lembaga pemerintahan dan critical infrastructure
50%
70%
Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkan
kuantitas dan kualitas layanan pos
1. % penyelesaian penyusunan Peraturan Pelaksana UU
No. 38 Tahun 2009 tentang Pos
60%
100%
6 paket
18 paket
Pelaksanaan layanan pengujian dan kalibrasi
perangkat pos dan informatika
Pelaksanaan monitoring, validasi dan penertiban
pemanfaatan sumber daya pos dan informatika
Layanan pengujian dan kalibrasi perangkat pos,
telekomunikasi dan penyiaran
Layanan monitor, validasi dan penertiban untuk
meningkatkan kepatuhan terhadap penggunaan
sumber daya spektrum frekuensi radio, orbit satelit,
prangkat pos, telekomunikasi dan penyiaran
Program Penyelenggaraan Pos dan Informatika *)
Ketersediaan layanan pos dan informatika
Tingkat e-literasi
67,0
Kegiatan Prioritas Nasional:
2.1
Pengembangan penyelenggaraan pos
2. Jumlah kebijakan dan regulasi
II.L.059.3
57,3
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
2.2
2.3
2.4
Pengembangan penyelenggaraan telekomunikasi
Pengembangan penyelenggaraan penyiaran
Pelaksanaan pemberdayaan dan pemerataan
pembangunan sarana dan prasarana informatika
Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkan
kuantitas dan kualitas layanan telekomunikasi
Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkan
kuantitas dan kualitas penyelenggaraan penyiaran
Layanan akses informasi dan komunikasi di wilayah
non komersial
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
3. % verifikasi terhadap pelaksanaan program PSO
100%
100%
4. % pencapaian terhadap kuantitas dan kualitas layanan
pos
1. Jumlah regulasi teknis infrastruktur menuju era
konvergensi
2. % pencapaian terhadap kualitas penyelenggaraan
telekomunikasi dan pemanfaatan aplikasi teknologi
telekomunikasi, informasi dan komunikasi
60%
100%
10 paket
87 paket
60%
100%
3. % pembahasan dan perbaikan materi RUU
Multimedia (Konvergensi Telematika) sebagai
pengganti UU No. 36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi
20%
100%
4. % pencapaian terhadap kepastian hukum berdasarkan
prinsip keadilan dan transparansi bagi pelaku industri
telekomunikasi
5. % penyusunan dan pembahasan ICT Fund dan
optimalisasi pemanfaatan PNBP
1. % pencapaian terhadap pembaharuan kebijakan
regulasi dan kelembagaan akibat adanya digitalisasi dan
perkembangan industri
2. % pencapaian terhadap ketepatan penyelesaian
layanan perijinan
3. % implementasi migrasi sistem penyiaran dari analog
ke digital
1. % desa yang dilayani akses telekomunikasi
60%
100%
100%
100%
60%
100%
50%
100%
10%
70%
100%
100%
2. % desa yang dilayani akses internet
5%
80%
3. % ibukota provinsi yang terhubung dengan jaringan
serat optik
10%
100%
II.L.059.4
K)
85,6
498,9
7.367,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2.5
Pelaksanaan pengamanan jaringan internet
Keamanan terhadap jaringan internet nasional
4. % ibukota kab/kota yang terhubung secara
broadband
5. % ibukota provinsi yang memiliki regional internet
exchange
6. % ibukota provinsi yang memiliki international
internet exchange
7. Jumlah Desa Informasi yang dilengkapi radio
komunitas
1. % pencapaian terhadap keamanan trafik nasional,
POP penyelenggara jasa internet dan internet exchange,
titik akses ke lembaga pemerintahan dan critical
infrastructure
2014
25%
75%
10%
100%
10%
100%
15 desa
500 desa
50%
70%
2. % pencapaian terhadap kemampuan data center
dalam mengelola integritas, kerahasiaan dan kemanan
data hasil pemantauan, pendeteksian dini, log file serta
penyelenggara yang mengirimkan rekaman transaksi
dan dukungan terhadap penegakan hukum
50%
70%
1. % pencapaian terhadap keterjangkauan tarif layanan
telekomunikasi, penerapan interkoneksi berbasis
NGN/konvergensi, dan pengembangan teknologi
telekomunikasi, informasi dan komunikasi
60%
100%
2. % evaluasi dokumen interkoneksi
100%
100%
3. % persiapan migrasi jaringan teknologi berbasis
protokol internet (IP)
20%
100%
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
116,2
Kegiatan Prioritas Bidang:
2.6
Pengembangan pentarifan dan interkoneksi
Kebijakan, regulasi, bimbingan teknis dan evaluasi
bidang penyelenggaraan tarif dan interkoneksi
II.L.059.5
62,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
2.7
III.
Pengendalian penyelenggaraan pos dan informatika
Program Pengembangan Aplikasi Informatika
*)
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
Kebijakan, regulasi, dan penertiban untuk
meningkatkan kepatuhan penyelenggaraan pos,
telekomunikasi dan penyiaran
1. % penyelesaian pelanggaran kepatuhan
100%
100%
2. % pencapaian terhadap penyelenggaraan pos,
telekomunikasi, penyiaran dan pengembangan dan
pemerataan pembangunan untuk peningkatan kuantitas
dan kualitas layananan
60%
100%
Perluasan penerapan dan peningkatan kualitas
layanan aplikasi e-government
Layanan e-bisnis untuk UKM
Nilai rata-rata e-Government nasional
2,6
3,4
% penerapan aplikasi e-bisnis di komunitas UKM
10%
100%
Sistem pengamanan elektronik
% jumlah penyelenggara sistem pengamanan elektronik
yang memenuhi kebutuhan masyarakat
10%
100%
Penyelenggara layanan sistem elektronik
% penyelenggara layanan sistem elektronik telah
disertifikasi
10%
100%
Kebijakan, regulasi, bimbingan teknis, dan evaluasi
pengembangan e-government untuk mendorong
peningkatan nilai e-government nasional menjadi
3,4, pencapaian tingkat e-literasi menjadi 50%
1. % penyusunan dan pembahasan RPP
Penyelenggaraan Sistem Elektronik Instansi Pemerintah
Pusat dan Daerah (e-Government) dan Master Plan eGovernment Nasional
100%
100%
2. % peningkatan penerapan dan kualitas aplikasi egovernment di pemerintah kab/kota
3. Jumlah sekolah di 5 kab/kota DIY yang memiliki
sistem e-learning (PHLN Utilization of ICT for
Education Quality Enhancement )
1. % peningkatan penerapan dan kualitas aplikasi ebisnis di komunitas UKM
2. Jumlah pusat layanan e-bisnis
10%
100%
50 sekolah
500 sekolah
10%
100%
60,4
1.530,4
Kegiatan Prioritas Nasional:
3.1
3.2
Fasilitasi penerapan dan pengembangan egovernment
Fasilitasip penerapan dan pengembangan e-bisnis
Kebijakan, regulasi, bimbingan teknis, dan evaluasi
pengembangan e-bisnis
II.L.059.6
4 paket
25 paket
877,9
K)
111,1
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
3.3
3.4
Fasilitasi penerapan dan pengembangan sistem
keamanan informasi elektronik
Pengembangan sertifikasi sistem elektronik jasa
aplikasi dan konten
Kebijakan, regulasi, bimbingan teknis, dan evaluasi 1. % pembahasan dan perbaikan materi RUU Ratifikasi
pengembangan sistem keamanan informasi elektronik Convention of Cyber Crime
2. % pembahasan dan perbaikan materi RUU Tindak
Pidana Teknologi Informasi (Cyber Crime )
Kebijakan, regulasi, bimbingan teknis, dan evaluasi
pengembangan sertifikasi sistem elektronik, jasa
aplikasi, dan konten
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
120,4
50%
100%
50%
100%
3. % penyusunan RPP pelaksana UU No. 11 Tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
100%
100%
4. % penyelenggara sistem pengamanan elektronik
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
10%
100%
1. % pengembangan, penerapan, pemanfaatan dan
penguasaan perangkat lunak open source
2. % penyelenggara layanan sistem elektronik telah
dapat disertifikasi
3. Sistem informasi layanan pekerja migran
10%
30%
10%
100%
10 paket
24 paket serta
operasional dan
pemeliharaan
K)
1000 orang
5000 orang
K)
60%
100%
10%
100%
120,7
Kegiatan Prioritas Bidang:
3.5
Pengembangan promosi dan kemitraan telematika
Promosi TIK untuk mendorong kompetisi dan
kesadaran masyarakat akan pentingnya TIK dalam
rangka pencapaian tingkat e-literasi sebesar 50%
Jumlah peserta bimbingan teknis sebagai agent of
change untuk peningkatan e-literasi di masyarakat
Pemanfaatan sarana dan prasarana informasi dan
komunikasi melalui pemberdayaan masyarakat
1. % masyarakat yang menjadi target wilayah
community access point (CAP) memanfaatkan fasilitas
CAP
2. % komunitas komunikasi dan informatika telah
mampu mengembangkan kretivitas, inovasi dan kearifan
lokal
II.L.059.7
104,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
IV.
Program Penelitian dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan
Informatika
INFRASTRUKTUR
SASARAN
2010
Karya riset menjadi acuan penyusunan kebijakan
publik bidang komunikasi dan informatika
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
% jumlah kebijakan publik bidang komunikasi dan
informatika yang berbasis pada hasil penelitian litbang
50%
100%
1.365,1
Jumlah peserta diklat Teknologi Informasi dan
Komunikasi di ICT Training Center Jababeka dan UIN
Syarif Hidayatullah (NICT HRD)
3000 orang
27000 orang
50%
100%
58,5
50%
100%
58,5
10 paket
50 paket
15%
35%
Kegiatan Prioritas Bidang:
4.1
Pelaksanaan pelatihan dan pengembangan teknologi Meningkatnya e-literasi
informasi dan komunikasi
K)
172,5
Kegiatan Prioritas KL:
4.2
Pelaksanaan penelitian dan pengembangan sumber
daya dan perangkat pos dan informatika
4.3
Pelaksanaan penelitian dan pengembangan
penyelenggaraan pos dan informatika
4.4
Penelitian dan pengembangan aplikasi informatika
dan informasi publik
Hasil penelitian dan pengembangan sumber daya dan % kebijakan/regulasi bidang pengelolaan sumber daya
standarisasi informatika
dan standarisasi pos dan informatika yang berbasis pada
rekomendasi hasil litbang
Hasil penelitian dan pengembangan penyelenggaraan % kebijakan/regulasi bidang penyelenggaraan pos dan
pos dan informatika
informatika yang berbasis pada rekomendasi hasil
litbang
POLITIK DAN KOMUNIKASI
4.5
Penelitian dan pengembangan literasi dan profesi
Terlaksananya penelitian dan pengembangan aplikasi 1. Jumlah karya riset bidang aplikasi informatika dan
informatika dan informasi publik
informasi publik
2. % pemanfaatan karya riset bidang aplikasi
informatika dan informasi publik untuk penyusunan
kebijakan/regulasi di bidang kominfo
Mendorong tumbuhnya iklim penelitian dan
pengembangan bidang komunikasi dan informatika
serta terbangunnya sumber daya manusia unggul di
bidang komunikasi dan informatika
1. Jumlah karya riset bidang literasi dan profesi
K)
50,5
K)
331,5
10
50
2. % pemanfaatan karya riset bidang literasi dan profesi
untuk penyusunan kebijakan/regulasi di bidang kominfo
15%
35%
3. Jumlah peserta Bimtek CIO
524
2524
K)
4. Jumlah peserta Bimtek Budaya dokumentasi
1048
3048
K)
5. Jumlah peserta pelatihan komunikasi publik
1025
3025
K)
II.L.059.8
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
V
5.1
Program Pengembangan Informasi dan Komunikasi
Publik
Penyediaan dan pengelolaan informasi
Meningkatnya penyebaran, pemerataan, dan
pemanfaatan informasi publik
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
6. Jumlah penerima beasiswa S2/S3 dalam dan luar
negeri
7. Jumlah paket standar kompetensi kerja bidang
kominfo
8. Jumlah SDM Kominfo yang bersertifikasi
198
1398
K)
2
42
K)
80
4980
K)
1. % Konten informasi yang diterima, dimanfaatkan
dan dikembangkan oleh pemda dan lembaga sosial
65%
90%
2. % Akses aparatur pemda dan masyarakat terhadap
media center
3. Indeks kebebasan pers di Indonesia
30%
70%
2
2
4. % Peningkatan pemanfaatan media publik oleh
masyarakat
5. % Konten yang disediakan oleh pemerintah yang
sesuai dengan kearifan lokal
6. % Kerjasama dengan lembaga kemasyarakatan yang
dilaksanakan secara efektif dan efisien
20%
40%
75%
90%
70%
90%
0
1
3 paket
15 paket
3. % Paket konten informasi publik yang siap pakai dan
dimanfaatkan oleh pemda
65%
80%
4. Jumlah aktivitas untuk peningkatan citizen
journalism
5 kali
25 kali
Tersedianya konten informasi publik yang beragam 1. Dokumen Grand design pengelolaan konten dan
dan berkualitas yang bersifat mendidik, mencerahkan, strategi penyebaran informasi
dan memberdayakan masyarakat dalam rangka NKRI 2. Dokumen database nasional, sektoral dan regional
mengenai informasi publik
II.L.059.9
1.483,2
62,7
K)
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
5.2
Kegiatan penyebaran/diseminasi informasi publik
Terlaksananya penyebaran/diseminasi informasi
publik
1. Jumlah dokumen Grand Design Media Centre
2. Jumlah media center yang diperkuat di
provinsi/kabupaten/kota
5.3
5.4
Pengembangan kebijakan komunikasi nasional
Peningkatan peran media publik dalam
pengembangan komunikasi dan informasi Nasional
Terselenggaranya pengembangan kebijakan
komunikasi nasional
Terlaksananya peningkatan peran media publik
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
3. Jumlah media center lengkap dan berfungsi sesuai
standar di provinsi/kabupaten/kota di daerah
terluar/terdepan/pasca konflik
4. % Jumlah kerja sama dengan lembaga multilateral,
bilateral dan regional yang efektif
5. % Aktivitas penyebaran informasi publik langsung ke
masyarakat sesuai rencana
1. % Kebijakan, regulasi dan standarisasi di bidang
komunikasi dan informasi publik untuk mendukung
masyarakat informasi
2. % Laporan pemantauan dan analisis pelaksanaan
kebijakan dan regulasi bidang komunikasi dan
informasi yang tepat waktu dan dimanfaatkan oleh
pimpinan
1
75 bimtek
0
2014
1
75 bimtek dan 60
penguatan media
center
60 media
center
87,1
K)
K)
65%
85%
60%
80%
70%
90%
65%
85%
1. Jumlah aktivitas penguatan lembaga/media publik
5 paket
25 paket
K)
2. Jumlah koordinasi dengan lembaga penyiaran publik
TVRI, RRI dan LKBN Antara
12 kali
60 kali
K)
II.L.059.10
20,9
69,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
5.5
5.6
VI
Pengembangan kemitraan lembaga komunikasi
Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya
Komisi Informasi (KI) Pusat
Terselenggaranya pengembangan kemitraan lembaga 1. % Aktivitas peningkatan peran organisasi
kemasyarakatan sebagai penyebar informasi (KIM,
komunikasi
media tradisional, media komunitas) di wilayah
perbatasan dan daerah tertinggal yang dilaksanakan
tepat waktu
Tersedianya dukungan teknis dan manajemen dalam
rangka kelancaran pelaksanaan tugas Komisi
Informasi (KI) Pusat
Program Dukungan Manajemen dan Layanan Teknis Meningkatnya kualitas pelayanan teknis dan
Lainnya
administrasi
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
60%
80%
2. % Aktivitas yang efektif untuk mendorong media
literasi
3. % fasilitasi penyebaran informasi publik melalui
media kemasyarakatan yang tepat waktu dan akuntabel
60%
80%
70%
90%
1. % pengaduan perselisihan masalah informasi publik
yang terselesaikan
2. % lembaga publik yang melaksanakan kode etik
keterbukaan Informasi Publik
3. Jumlah kegiatan pelaksanaan program pengembangan
peran Komisi Informasi Pusat
1. % rumusan renstra dan rencana kerja yang memiliki
sasaran dan target yang jelas dan terukur
70%
90%
70%
90%
12 paket
60 paket
82,5%
90%
2. % realisasi rencana program/kegiatan yang dapat
dilaksanakan tepat waktu dan sesuai rencana
82,5%
90%
3. Tingkat kepuasan layanan teknis dan adminstrasi
60%
80%
4. % standar kompetensi jabatan/individu yang
dilaksanakan
5. % pola karier pegawai yang dilaksanakan
60%
80%
60%
80%
II.L.059.11
297,5
34,5
K)
1.493,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
VII
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Memadainya sarana dan prasarana aparatur
Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur
60%
80%
91,0
VIII
Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Meningkatnya akuntabilitas aparatur Kominfo
Aparatur
1. Opini hasil audit BPK
WTP
WTP
145,0
2. % Laporan yang tepat waktu
70%
90%
3. % rekomendasi hasil pengawasan yang
ditindaklanjuti
70%
90%
TOTAL ALOKASI KEMENKOMINFO
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
* CATATAN
Program inti bidang infrastruktur
II.L.059.12
18.250,2
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEPOLISIAN RI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
Menyelenggarakan fungsi Manajemen kinerja Polri secara
optimal dengan melaksanakan Kegiatan Perencanaan,
Pelaksanaan, Pengendalian, Pelaporan, Pelayanan Internal dan
pembayaran gaji yang di laksanakan secara tepat waktu,
akuntabel dan terintegrasi antara
a.
Jumlah kebijakan yang dapat mengoptimalkan unit kerja
pelaksana teknis (paket)
2010
1
Program Dukungan Manajemen & Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Polri
a
Penyelenggaraan Administrasi Perawatan Personel Polri
Tercapainya tata kelola admistrasi tentang kinerja dan
anggaran Polri yang akuntabel
2
Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas
Aparatur Polri
Mewujudkan aparat Polri yang Profesional, Proporsional dan
Akuntabel sebagai implementasi reformasi Polri khususnya
perubahan kultur
b.
% kebijakan yang berpihak pada masyarakat
5 Paket
2014
50
0,55
1
c.
% Jumlah aparatur yang dikelola pengembangan karirnya
yang diberikan penghargaan/sanksi sesuai kinerjanya
0,6
0,95
d.
% perencanaan dan penganggaran berdasarkan kerangka
pengeluaran jangka menengah dengan kinerja secara terpadu
0,9
1
e.
0,8
1
0,65
1
0,75
1
100%
50%
55%
100%
52%
57%
2%
4%
% pengelolaan keuangan yang akuntabel dan tepat waktu
f.
% unit kerja yang menerapkan administrasi secara
akuntabel
g.
% peraturan Kapolri yang selaras di tingkat Mabes dan
Kewilayahan.
Terselenggaranya hak gaji dan tunjangan anggota dan PNS Polri
(belum TERMASUK RENUMERASI 50% MULAI 2010)
a.
b.
% hasil pemeriksaan yang telah ditindaklanjuti.
% tindak lanjut terhadap pengaduan masyarakat.
c.
% penurunan anggota Polri yang melakukan pelanggaran.
II.L.060.1
K)
98.757,7
93.217,7
354,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEPOLISIAN RI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
a
b
Pembinaan Profesi
Pembinaan Pengamanan Internal
Terselenggaranya disiplin internal anggota polri
Terpeliharanya keamanan internal Polri
% tindak lanjut terhadap pengaduan masyarakat.
%Prosentase Kegiatan Penyelidikan Dalam Pengungkapan KasusKasus Dugaan Pelanggaran Dan Pelanggaran Personel Polri.
c
Penyelenggaraan Komisi Kepolisian Nasional
% Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti
3
Program Peningkatan Sarana Prasarana Polri.
a
Pengembangan Alut dan Alsus Harkamtibmas
b
Pengembangan Alut dan Alsus Penyelidikan dan
Penyidikan Tindak Pidana
Meningkatnya kualitas penyusunan kebijakan dan partisipasi
masyarakat
Mendukung tugas pembinaan dan operasional Polri melalui
ketersediaan sarana dan prasarana materiil, fasilitas dan jasa
baik kualitas maupun kuantitas.
Mengaplikasikan teknologi dan peralatan harkamtibmas
dengan efektif dan efisien
Mengaplikasikan teknologi dan peralatan penyelidikan dan
penyidikan dengan efektif dan efisien
c
Pengembangan Alut dan Alsus Strategi Keamanan
d
Pengembangan Alut dan Alsus Penanggulangan
Keamanan Berkadar Tinggi
e
Pengembangaan Alut Komunikasi dan Telematika
f
Pengembangan Alut dan Alsus Kepolisian Strategis
Mengaplikasikan teknologi dan peralatan komunikasi dan
telematika kepolisian dengan efektif dan efisien
Percepatan modernisasi Alut Polri
g
Pengadaan Materiil dan Sarana Prasarana Perbatasan
Mendukung pelayanan keamanan di daerah perbatasan
h.
Pengembangan Alut Kepolisian Produksi Dalam Negeri
Meningkatkan kemandirian alut Polri produksi dalam negeri
55%
70%
2014
42,2
58%
73%
80,7
20%
60%
23%
61%
60%
61%
% Kondisi ketersediaan Alut Lidik Sidik terhadap standar
35%
36%
% Kondisi ketersediaan Alut Strategi Keamanan terhadap standar
50%
51%
% Kondisi ketersediaan Alut Penanggulangan Kamdagri terhadap
standar
60%
61%
% Kondisi ketersediaan Alut Telekomunikasi dan Telematika
terhadap standar
% Pencapain postur pelayanan kepolisian modern menurut Standar
Yan Kam Prima
Jumlah materiil pos Polri di daerah perbatasan dan pulau terluar
(pos)
Jumlah dan jenis peralatan utama dan peralatan teknis Polri yang
memenuhi standar keamanan internasional.
50%
51%
40%
41%
20
100
20%
25%
Prosentase/jml kecukupan ketersediaan sarana dan prasarana
pendukung fasilitas guna memenuhi Standar Pelayanan Kamtibmas
Prima.
% Kondisi ketersediaan Alut Harkamtibmas terhadap standar
61,9
18.553,9
411,0
289,8
Mengaplikasikan teknologi dan peralatan strategi keamanan
dengan efektif dan efisien
Mengaplikasikan teknologi dan peralatan penanggulangan
keamanan dalam negeri dengan efektif dan efisien
210,8
302,5
II.L.060.2
1,3
13.149,1
K)
15,5
1.000,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEPOLISIAN RI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
4
Program Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Kepolisian
2014
Menyelenggarakan pengkajian, penelitian dan pengembangan
yang berhubungan dengan tehnologi Kepolisian untuk
mendukung tugas kepolisian agar memenuhi
a.
Prosentase kebijakan penggunaan peralatan Polri yang
berbasis pada nilai-nilai penegakan hukum dan HAM.
20%
22%
standar peralatan utama dan peralatan teknis Polri yang
terjangkau oleh produksi dalam negeri.
b.
Jumlah dan jenis peralatan utama dan peralatan teknis
Polri yang memenuhi standar keamanan internasional yang
dilaksanakan oleh Balai Perintis Tehnologi Kepolisian
40%
42%
72,2
a
Pembuatan Prototype
Meningkatkan Kemandirian Polri dalam memberikan yanmas Jumlah Prototype yang dihasilkan
5 Prot
22 Prot
5
Program Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Polri
Memberdayakan SDM Polri di bidang pengembangan
karier,pembinaan rohani hingga pengakhiran dinas secara
proposional sesuai standar kompetensi.
1:600
1:600
2%
1%
3350
41250
K)
a.
Jumlah Gadik-Gadikan dan peserta Diklat POLRI yang
memenuhi standar kompetensi melaui Uji kompetensi (orang)
15216
76080
K)
b.
Jumlah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri
terakreditasi
c.
Standar pelayanan pendidikan dan pelatihan Polri
100%
100%
100%
100%
12906
64530
a
Pengembangan kekuatan personel Polri
6
Program Pendidikan dan latihan Polri
a
Pendidikan Pusdiklat-Polwan-
Menyelenggarakan pendidikan pembentukan peronsel polri
baik perwira maupun bintara
Mewujudkan aparatur Polri yang profesional baik dari segi
kualitas maupun kuantitas dan memiliki kompetensi sesuai
dengan bidang tugasnya melalui penyelenggaraan pendidikan
Polri sehingga mampu mengemban tugas Polri secara
profesional proposional.
Mencetak personel kompeten Polri sesuai lingkup profesispesialisasi
a.
Jumlah pengembangan kekuatan SDM Polri sesuai rasio
Polri dengan jumlah penduduk yang ideal.
b.
Berkurangnya personel Polri yang melakukan
penyimpangan dalam melayani masyrakat.
Jumlah Pendidikan Pembentukan Akpol, PPSS, Brigadir (orang)
Jumlah Pendidikan Pusdiklat-Polwan-Selabrib-Intelkam-ReskrimGasum-Lantas-Brimob
K)
20,0
965,5
907,8
555,7
K)
223,0
Selabrib-Intelkam-Reskrim-Gasum-Lantas-Brimob
89,2
II.L.060.3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEPOLISIAN RI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
7
Program Pengembangan Strategi Keamanan dan
Ketertiban
Mengembangkan langkah – langkah strategi, dan mencegah
suatu potensi gangguan keamanan baik kualitas maupun
kuantitas, sampai kepada penanggulangan sumber
a.
Jumlah Kegiatan Intelijen yang dapat menurunkan potensi
gangguan keamanan dalam negeri (paket gabungan)
penyebab kejahatan, ketertiban dan konflik di masyarakat dan
sektor sosial, politik dan ekonomi sehingga gangguan
kamtibmas menurun.
b.
Jumlah masyararakat yang dijadikan jaringan informasi
bidang Ipoleksusbudhankam
c.
a
Penyelanggaraan Strategi Keamanan dan Ketertiban I
8
Program Kerjasama Keamanan dan Ketertiban
9
Program Pemberdayaan Potensi Keamanan.
a.
Pembinaan forum kemitraan Polisi dan Masyarakat
396,9
2400
K)
30
150
K)
12
60
K)
8
40
K)
4
20
K)
41000
250260
K)
894,9
41000
250260
K)
824,5
Jumlah Informasi Pencegahan kejahatan berkadar tinggi
d.
Jumlah produk intelijen yang dihasilkan
e.
Jumlah laporan potensi gangguankeamanan yang dapat
diidentifikasi
Menurunnya potensi kejahatan berkadar ancaman tinggi
Jumlah operasi pencegahan potensi kejahatan berkadar tinggi
bidang Politik (paket)
Memperluas kerja sama bidang keamanan, pendidikan dan
a.
Jumlah Kerjama dengan derpatemen/instansi terpusat dan
pelatihan dengan kementerian/ lembaga baik dalam maupun
daerah (paket)
luar negeri.
b.
Jumlah Kerjssama dengan lembaga kepolisian di Luar
Negeri (paket)
c.
Jumlah kerjasama keamanan dengan komponen
masyarakat. (paket)
Mendekatkan Polisi dengan berbagai komunitas masyarakat
a.
Jumlah angota Polmas yang telah mendapatkan pelatihan
agar terdorong bekerja sama dengan Kepolisian secara proaktif Polmas. (orang)
dan saling mengandalkan untuk membantu tugas Kepolisian
b.
Jumlah masyarakat dan kelompok masyarakat yang sadar
dalam menciptakan keamanan dan ketertiban bersama
dan peduli keamanan.
(Community Policing).
c.
Jumlah kerjasama keamanan dengan komponen
masyarakat.
Meningkatny jumlah forum kemitraan Polisi dan msyarakat
Jumlah Forum Kemitraan Polmas (orang)
II.L.060.4
2014
480
22,5
166,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEPOLISIAN RI
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
10
Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban
masyarakat
Memelihara dan meningkatkan kondisi keamanan dan
ketertiban masyarakat agar mampu melindungi seluruh warga
masyarakat Indonesia dalam beraktifitas untuk meningkatkan
kualitas hidup yang bebas dari bahaya, ancaman dan gangguan
yang dapat menimbulkan cidera
a.
Jumlah Kriminalitas yang dapat ditindak oleh fungsi
babinkam Polri
80%
95%
18.536,2
50%
100%
4.862,6
10%
11%
71,7
45%
46%
10.019,9
kerugian serta korban akibat gangguan keamanan dimaksud.
a
Peningkatan Kualitas Layanan Publik LLAJ
b
Pembinaaan Kepolisian Perairan
c
Bina Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban
Kewilayahan
b.
Jumlah kegiatan pengaturan penjagaan patroli dan
pengawalan di jalan raya
c.
Jumlah Patroli perairan dan udara di seluruh wilayah
hukum RI
d.
Jumlah pengamanan objek vital/objek vital nasional dan
VVIP.
e.
Julah Patroli di tempat-tempat wisata dan melibatkan
satwa anjing dan kuda
f.
Jumlah Pengamanan pada pesta demokrasi lima tahunan
pemlihan presiden / wakil, legislatif biak tingkat pusat maupun
daerah
Meningkatnya pelayanan SIM, STNK, BPKB & Terbangunnya % Kecukupan jumlah pelayanan SSB per tahun
Pusat Pengendali dan Informsi LLAJ
Meningkatakan keamanan perairan pantai dan sungai;
Jumlah prosentase gangguan keamanan yang menurun pada jalur
Terpeliharanya peralatan dan pendukungnya hingga siap pakai aktivitas masyarakat yg menggunakan moda transportasi laut .
2014
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
Meningkatnya kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di % Kecukupan Jumlah operasi Kepolisian yg menjadi prioritas
wilayah tempat tinggalnya
kebutuhan masyarakat.
II.L.060.5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEPOLISIAN RI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
11
Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana
Menanggulangi dan menurunnya penyelesaian jenis kejahatan
(kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan
yang berimplikasi kontijensi dan kejahatan terhadap kekayaan
negara) tanpa melanggar HAM
Penindakan Tindak Pidana Umum
b
Penindakan Tindak Pidana Terorisme
c
Penindakan Tindak Pidana Narkoba
d
e
f
g
Meningkatnya penyelesaian penangnanan perkara Tindak
Pidana Umum
Meningkatnya penyelesaian penangnanan perkara Terorisme
Meningkatnya penyelesaian penangnanan perkara Tindak
Pidana Narkoba
Penindakan Tindak Pidana Ekonomi Khusus
Meningkatnya penyelesaian penangnanan perkara Tindak
Pidana Ekonomi
Penindakan Tindak Pidana Korupsi
Meningkatnya penyelesaian penangnanan perkara Tindak
Pidana Korupsi
Penindakan Tindak Pidana Kontijensi
Meningkatnya penyelesaian penangnanan perkara Tindak
Pidana Kontijensi
Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Kewilayahan Meningkatnya Clearance Rate Tindak Pidana di tingkat
masyarakat
3.072,9
Prosentase pengungkapan tindak pidana konvensional.
64,08%
66,00%
b.
Prosentase pengungkapan tindak pidana transnasional.
40%
55%
40%
55%
100%
100%
77
520
K)
45
305
K)
64%
67%
100%
103%
85%
88%
34%
37%
0%
3%
100%
103%
55%
58%
c.
Prosentase pengungkapan tindak pidana terhadap kekayaan
negara,
d.
Prosentase peningkatan pengungkapan tindak pidana yg
berimplikasi kontinjensi.
e.
Jumlah pembinaan teknis penyidikan dan penyelidikan
yang dilaksanakan. (paket)
f.
Jumlah bentuk-bentuk kerjasama di bidang penyidikan dan
penegakan hukum secara umum. (paket)
a
2014
a.
Jumlah Perkara dan Clerance Rate Tindak Pidana Umum tingkat
Nasional
Jumlah Perkara dan Clerance Rate Tindak Pidana Terorisme tingkat
Nasional
Jumlah Perkara dan Clerance Rate Tindak Pidana Narkoba tingkat
Nasional
Jumlah Perkara dan Clerance Rate Tindak Pidana Ekonomi Khusus
tingkat Nasional
Jumlah Perkara dan Clerance Rate Tindak Pidana Korupsi tingkat
Nasional
Jumlah Perkara dan Clerance Rate Tindak Pidana Kontijensi tingkat
Nasional
Jumlah Perkara dan Clerance Rate Seluruh Tindak Pidana di
wilayah Polda
II.L.060.6
53,4
59,7
45,5
53,4
8,5
26,7
2.697,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEPOLISIAN RI
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
12
a
13
Program Penanggulangan Gangguan Keamanan Dalam
Negeri Berkadar Tinggi
Latihan dan Penyiapan Personil Penanggulangan
Keamanan Dalam Negeri
Program Pengembangan Hukum Kepolisian
Menanggulangi gangguan keamanan dan ketertiban
masyarakat berkadar tinggi,
kerusuhan massa, kejahatan terorganisir bersenjata api dan
bahan peledak.
a.
Jumlah Efisiensi, pelaksanaan mobilisasi pasukan
bersenjata
b.
Prosentase kemampuan fungsi brimob merata di seluruh
satuan brimob pusat dan daerah
c.
Prosentase modernisasi sistem peralatan utama dan
peralatan khusus yang mendukung penanggulangan keamanan
berkadar tinggi
Tersiapkannya kemampuan pemukul penanggulangan
Jumlah kegiatan latihan personel brimob dalam penanggulangan
keamanan dalam negeri
keamanan dalam negeri
Menyelenggarakan pembinaan dan advokasi hukum serta
a.
Jumlah penyusunan dan pengkajian perundang-undangan
membangun landasan hukum dalam rangka pelaksanaan tugas
(paket)
pokok Polri selaku pelindung, pengayoman dan pelayanan
masyarakat, memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat
serta menegakkan hukum.
b.
Jumlah Bantuan hukum/saksiPenterjemah/ biaya
pengacara/penyelesaian hukum (paket)
c.
Jumlah pendapat dan saran hukum yang akan dibuat
(paket)
d.
Jumlah penyuluhan hukum yang dilaksanakan (paket)
TOTAL ALOKASI POLRI 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.060.7
2014
282,1
60%
62%
65%
67%
65%
67%
1/hari
1/hari
5
25
K)
55
275
K)
14
70
K)
30
159
K)
4,3
100,9
142.709,5
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BPOM)
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Milyar)
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
1
1.1
1.2
2
2.1
3
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya BPOM
Meningkatnya koordinasi perencanaan
pembinaan, pengendalian terhadap
program, administrasi dan sumber daya
di lingkungan BPOM sesuai dengan
standar sistem manajemen mutu
Pelayanan Informasi Obat dan Makanan, Informasi Berfungsinya sistem informasi yang
Keracunan dan Teknologi Informasi
terintegrasi secara online dan up to date
dalam pengawasan obat dan makanan
Pengembangan Tenaga dan Manajemen
Pengawasan Obat dan Makanan
Terselenggaranya pengembangan tenaga
dan manajemen pengawasan Obat dan
Makanan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Meningkatnya ketersediaan sarana dan
Aparatur BPOM
prasarana yang dibutuhkan oleh Badan
POM
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPOM Terselenggaranya pengadaan sarana dan
prasarana aparatur Badan POM
Meningkatnya Efektifitas Pengawasan
Program Pengawasan Obat dan Makanan
Obat dan Makanan dalam rangka
Melindungi Masyarakat
2014
1. Persentase unit kerja yang menerapkan
quality policy
2. Persentase unit kerja yang terintegrasi
secara online
10
30
70
80
Persentase tersedianya baseline data
pengawasan Obat dan Makanan
0
100
1)
80,2
Jumlah pegawai Badan POM yang
ditingkatkan pendidikannya S2 dan S3
0
384
k)
615,9
Persentase ketersediaan sarana dan prasarana
penunjang kinerja
60
95
Jumlah sarana dan prasarana yang diadakan
sesuai kebutuhan
1. Proporsi Obat yang memenuhi standar
(aman, manfaat dan mutu)
2. Proporsi makanan yang memenuhi syarat
2
10
99,23
99,63
75
90
II.L.063.1
1.780,7
204,3
k)
68,8
2.146,3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BPOM)
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Milyar)
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
3.1
Pengawasan Produksi Produk Terapetik dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)
3.2
Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya
3.3
Pengawasan Obat dan Makanan di 31 Balai
Besar/Balai POM
3.4
3.5
Pemeriksaan secara Laboratorium, Pengujian dan
Penilaian Keamanan, Manfaat dan Mutu Obat dan
Makanan serta Pembinaan Laboratorium POM
Standardisasi Produk Terapetik dan PKRT
Persentase sarana produksi obat yang memiliki
sertifikasi GMP yang terkini
60
85
32,6
Persentase makanan yang mengandung
cemaran bahan berbahaya/dilarang
25
10
15,7
Meningkatnya kinerja pengawasan obat
dan makanan di seluruh Indonesia
1. Jumlah sarana produksi dan distribusi Obat
dan Makanan yang diperiksa
2. Jumlah produk Obat dan Makanan yang
disampel dan diuji
Persentase Laboratorium Balai POM yang
terakreditasi secara konsisten sesuai standar
15.000
76.516
k)
97.000
494.798
k)
84
100
194,3
20
94
16,8
Meningkatnya kemampuan uji
laboratorium POM sesuai standar
Tersusunnya standar, pedoman dan
kriteria Produk Terapetik dan PKRT
yang mampu menjamin aman,
bermanfaat dan bemutu
Persentase kecukupan standar Obat yang
dimiliki dengan yang dibutuhkan
TOTAL ALOKASI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 2010-2014
Keterangan :
1)
Target tercapai pada tahun 2011
k)
Target akumulatif 5 tahun
2014
Meningkatnya Mutu Sarana Produksi
Produk Terapetik dan PKRT sesuai
Good Manufacturing Practice (GMP)
terkini
Menurunnya makanan yang
mengandung bahan berbahaya
II.L.063.2
1.619,8
4.131,3
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
1.
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Meningkatkan kelancaran dan kecukupan dukungan
Teknis Lainnya Lemhannas
pelaksanaan tugas dan operasional Lemhanas
3.
Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas
Aparatur Lemhanas
Program Pengembangan Ketahanan Nasional
Meningkatknya akuntabilitas pelaksnaan Tugas
Pokok dan Fungsi Lemhanas
Meningkatnya kualitas pelaksanaan pendidikan
pimpinan tingkat nasional secara efektif dan efisien
serta optimal yang dapat dipertanggung jawabkan
592,7
a.
% terlaksananya kegiatan yang direncanakan
75%
77%
b.
% laporan aset Lemhannas yang dinilai wajar
100%
102%
80%
82%
80%
82%
80%
82%
50%
52%
12,5
50%
52%
180,8
50%
52%
45%
47%
50%
52%
45%
47%
c. Tingkat kecepatan rata-rata penyelesaian urusan tata
usaha untuk Gubernur, Settama, Kedeputian dan
Inspektorat
d. Jumlah berita negatif dibanding total pemberitaan
2.
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
e. Rasio antara jumlah PC yang terhubung dengan
jaringan per jumlah pegawai
% jumlah laporan pengaduan yang ditindaklanjuti
a. Indeks Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan
(PPSA) Lemhannas
b. Indeks Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan
(PPRA) Lemhannas
c. Indeks Peserta Penataran Istri/Suami (PPSA/PPRA)
Lemhannas
d. Indeks pelaksanaan konsolidasi Taja, Taji, Taprof dan
pejabat struktural
e. Indeks pelaksanaan Forum Konsolidasi Bupati,
Walikota & Ketua DPRD Kabupaten/Kota
II.L.064.1
KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
4.
Program Pengembangan Ketahanan Nasional
Meningkatnya kualitas pelaksanaan Pengkajian yang a.
bersifat konseptual dan strategis mengenai berbagai b.
permasalahan nasional, regional dan internasional
c.
yang dapat dipertanggungjawabkan
d.
2014
Indeks pengkajian strategik di bidang politik
50%
52%
Indeks pengkajian strategik di bidang ekonomi
50%
52%
Indeks pengkajian strategik di bidang sosial budaya
50%
52%
Indeks pengkajian strategik di bidang pertahanan keamanan
50%
52%
e. Indeks pengkajian strategik di bidang internasional
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
46,3
50%
52%
Meningkatnya kualitas penyusunan rencana
Indeks pengkajian strategik di bidang pertahanan keamanan
pengkajian strategik di bidang pertahanan keamanan
50%
52%
8,4
a
Penyusunan Rencana dan Pelaksanaan Pengkajian
Strategik di Bidang Pertahanan Keamanan
5.
Program Pengembangan Ketahanan Nasional
Meningkatnya kualitas pelaksanaan perumusan
kebijaksanaan secara konseptual serta
mengembangkan konsep-konsep dibidang
pemantapan nilai-nilai kebangsaan yang dapat
dipertanggungjawabkan
a. Indeks pemantapan substansi nilai-nilai Ideologi dan
Kewaspadaan Nasional
b. Indeks pemantapan substansi nilai-nilai Konstitusi dan
Sistem Nasional
c. Indeks pemantapan substansi nilai-nilai Semangat Bela
Negara
d. Indeks pemantapan Transformasi Nilai-nilai Universal
50%
52%
36,5
50%
52%
55%
57%
55%
57%
e. Indeks Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Deputi
Bidang pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan
55%
57%
TOTAL ALOKASI LEMHANAS 2010-2014
II.L.064.2
868,7
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
1.
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN
DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS
LAINNYA BKPM
a.
Pengembangan Sistem Pelayanan Informasi Meningkatnya kualitas pengembangan Sistem
Peningkatan jumlah aplikasi perijinan dan non perijinan yang
dan perijinan Investasi Secara Elektronik
Pelayanan Informasi dan perijinan Investasi Secara menjadi wewenang BKPM, PTSP Propinsi, PTSP Kab./Kota
yang terbangun dalam SPIPISE
(SPIPISE) (Prioritas Nasional)
Elektronik/ Online (SPIPISE)
2010
838,6
Perijinan di 3 sektor
Jumlah peningkatan PTSP Prop. dan Kab/Kota yang terhubung 50 Kab/Kota dan 33 Propinsi
dalam SPIPISE
Terbangunnya infrastruktur dan database penanaman modal
Penambahan kapasitas dan
yang terintegrasi
kemampuan infrastruktur
pada jaringan BKPM
b.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
(Prioritas Bidang)
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan dan
pengkoordinasian pendidikan dan pelatihan bagi
aparatur
Jumlah Propinsi dan Kab/Kota yang mengikuti sosialisasi &
pelatihan
Jumlah aparatur BKPM yang mengikuti Diklat Struktural,
Diklat Teknis, Diklat Fungsional, dan tenaga kediklatan serta
jumlah kurikulum dan modul diklat.
II.L.065.1
Implementasi nasional
unyuk semua sektor
100,3
50 Kab/Kota dan 33
Propinsi
Penambahan kapasitas
dan kemampuan
infrastruktur pada
jaringan BKPM
50 Kab/Kota dan 33 Propinsi 50 Kab/Kota dan 33
Propinsi
2.579 Orang
2.000 Orang
10 modul
19 modul
34,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
2.
PROGRAM PENINGKATAN SARANA
DAN PRASARANA APARATUR
a.
Pembangunan/ pengadaan/ peningkatan
sarana dan prasarana (Prioritas Bidang)
3.
PROGRAM PENINGKATAN DAYA
SAING PENANAMAN MODAL
a.
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Persetujuan Penanaman Modal (prioritas
bidang)
63,0
Meningkatnya sarana dan prasarana kerja yang
dibutuhkan
Persentase tercapainya peningkatan sarana dan prasarana kerja
di pusat dan daerah
Meningkatnya kualitas pelayanan penerbitan surat
persetujuan penanaman modal
1. Jumlah persetujuan yang dapat diproses dalam satu satuan
waktu tertentu.
100%
100%
2. Jumlah partisipasi instansi sektoral dan daerah dalam
pelaksanaan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
100%
100%
3. Jumlah kegiatan sinkronisasi dan harmonisasi tentang tata
cara pelayanan penerbitan surat persetujuan penanaman modal
bagi aparatur pemerintah propinsi dan kabupaten atau kota serta
dunia usaha
100%
100%
5. Jumlah penyelenggaraan peningkatan kapasitas teknis bagi
aparatur pelaksana pelayanan penanaman modal
Peningkatan Kualitas Pelayanan perijinan
Penanaman Modal (prioritas bidang)
100%
63,0
1.340,3
4. Jumlah pedoman penilaian permohonan penanaman modal
b.
100%
Meningkatnya kapasitas pelayanan perijinan
penanaman modal
1 (satu) buah buku pedoman 5 (lima) buah buku
pedoman
90%
90%
1. Jumlah perijinan yang dapat diproses dalam satu satuan
waktu tertentu.
100%
100%
2. Jumlah partisipasi instansi sektoral dan daerah dalam
pelaksanaan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
100%
100%
II.L.065.2
25,4
K)
19,3
KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
3. Jumlah kegiatan sinkronisasi dan harmonisasi tentang tata
cara pelayanan perijinan penanaman modal bagi aparatur
pemerintah propinsi dan kabupaten atau kota serta dunia usaha
100%
4. Jumlah pedoman penilaian permohonan penanaman modal
1 (satu) buah buku pedoman 5 (lima) buah buku
pedoman
100%
100%
5. Jumlah penyelenggaraan peningkatan kapasitas teknis bagi
aparatur pelaksana pelayanan penanaman modal
c.
d.
Peningkatan Kualitas Pelayanan Fasilitas
Penanaman Modal (prioritas bidang)
Peningkatan Deregulasi Kebijakan
Penanaman Modal (prioritas bidang)
Meningkatnya kualitas pelayanan fasilitas
penanaman modal
100%
1. Jumlah fasilitas penanaman modal yang dapat diproses
dalam satu satuan waktu tertentu.
100%
100%
2. Jumlah partisipasi instansi sektoral dan daerah dalam
pelaksanaan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu
100%
100%
K)
24,0
3. Jumlah kegiatan sinkronisasi dan harmonisasi tentang tata
cara pelayanan fasilitas penanaman modal bagi aparatur
pemerintah propinsi dan kabupaten atau kota serta dunia usaha
5 Propinsi
10 Propinsi
4. Jumlah pedoman penilaian permohonan penanaman modal
2 pedoman
11 pedoman
5. Jumlah penyelenggaraan peningkatan kapasitas teknis bagi
aparatur pelaksana pelayanan penanaman modal
6 Materi
8 Materi
10 Bidang
54 Bidang
K)
rekomendasi
5 rekomendasi
K)
6. Tercapainya peningkatan jumlah komoditas yang dapat
dijadikan acuan dalam proses penilaian
Merealisasikan kegiatan kajian analisis kebijakan
1. Jumlah rumusan untuk bahan pertimbangan penyusunan
dan kegiatan sosialisasi kebijakan yang berorientasi rumusan kebijakan penanaman modal
pada peningkatan daya saing
II.L.065.3
K)
92,3
KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
2. Jumlah rumusan kebijakan sebagai masukan bagi
penyempurnaan kebijakan dan pengembangan penanaman
modal yang berdaya saing
e.
Pengembangan Potensi Penanaman Modal
Daerah (prioritas bidang)
Merealisasikan kegiatan identifikasi pemetaan dan
pengembangan potensi yang diarahkan bagi
peningkatan penanaman modal di daerah
1 rumusan
5 rumusan
3. Jumlah kegiatan dan peserta sosialisasi kebijakan penanaman 55 kegiatan (15 sosialisasi di
modal
dalam negeri, 5 sosialisasi di
luar negeri, 20 fasilitasi di
dalam negeri, 15 fasilitasi di
luar negeri)
55 kegiatan (15
sosialisasi di dalam
negeri, 5 sosialisasi di
luar negeri, 20
fasilitasi di dalam
negeri, 15 fasilitasi di
luar negeri)
1. Jumlah Informasi data potensi daerah yang mutakhir yang
didokumentasikan secara elektronik.
33 Propinsi
33 Propinsi
2. Jumlah kegiatan dan peserta workshop pengembangan
potensi daerah dan sosialisasi Sistem Informasi Potensi
Investasi Daerah (SIPID)
Workshop:
4 daerah
400 psrta
Sosialisasi:
5 daerah
250 org
1hasil kajian
10 peta potensi daerah
(mendalam) dan 23 peta
potensi daerah secara umum
Workshop:
6 daerah
600 psrta
Sosialisasi:
5 daerah
500 org
1hasil kajian
10 peta potensi daerah
(mendalam) dan 23
peta potensi daerah
secara umum
3. Jumlah hasil Kajian dan pemetaan tentang potensi daerah
serta pengembangan potensi wilayah investasi dan
pengembangan industri.
II.L.065.4
K)
37,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
f.
g.
h.
Pemberdayaan Usaha Nasional (prioritas
bidang)
Pengendalian Pelaksanaan Penanaman
Modal Wilayah I (prioritas bidang)
Pengendalian Pelaksanaan Penanaman
Modal Wilayah II (prioritas bidang)
Merealisasikan kegiatan fasilitasi kemitraan usaha
bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKMK)
dalam pemberdayaan usaha nasional
1. Jumlah pelaksanaan Forum Komunikasi Pemberdayaan 5 Lokasi
Usaha Nasional.
4 Lokasi
2. Jumlah pelaksanaan Matchmaking Dalam dan Luar Negeri. 4 Lokasi
5 Negara
3. Jumlah pelaksanaan Pelatihan Peningkatan Kemampuan
5 Lokasi
Kewirausahaan UMKMK.
4. Jumlah hasil Kajian Peningkatan Partisipasi UMKM.
1 Set
4 Lokasi
4 Negara
6 Lokasi
1.500 proyek
Mendorong realisasi penanaman modal di Sumatera 1. Jumlah proyek yang dipantau perkembangan realisasi
penanaman modalnya di seluruh propinsi di Pulau Sumatera dan
kepulauan di sekitarnya.
Mendorong realisasi penanaman modal di
Kalimantan , DKI Jakarta dan DI Yogyakarta
2. Jumlah daerah yang mendapatkan bimbingan dan fasilitasi 10 Daerah
penyelesaiaan masalah yang dihadapi
3. Jumlah perusahaan yang mendapatkan pengawasan
200 Perusahaan
pelaksanaan penanam modal.
1. Jumlah proyek yang dipantau perkembangan realisasi
6.000 Proyek
penanaman modalnya di propinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta,
dan seluruh propinsi di Pulau Kalimantan dan kepulauan di
sekitarnya.
5 Set
1.700 proyek
K)
42,7
10 Daerah
150 Perusahaan
7.000 Proyek
2. Jumlah daerah yang mendapatkan bimbingan dan fasilitasi
penyelesaiaan masalah yang dihadapi penanam modal antara
lain dengan instansi terkait, masyarakat sekitar lokasi proyek,
lingkungan hidup dan ketenagakerjaan
6 Daerah
6 Daerah
3. Jumlah perusahaan yang mendapatkan pengawasan
pelaksanaan penanam modal
240 Perusahaan
480 Perusahaan
II.L.065.5
39,4
28,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
i.
j.
k.
Pengendalian Pelaksanaan Penanaman
Modal Wilayah III (prioritas bidang)
Pengendalian Pelaksanaan Penanaman
Modal Wilayah IV (prioritas bidang)
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (PTSP) Penanaman Modal *)
(prioritas nasional)
Mendorong realisasi penanaman modal di Jawa
Barat, Banten, Jawa Tengah dan Sulawesi
Mendorong realisasi penanaman modal di
Direktorat Wilayah IV (Jawa Timur, Bali, NTB,
NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua
Barat)
1. Jumlah proyek yang dipantau perkembangan realisasi
penanaman modalnya di Propinsi Jawa Barat, Banten, Jawa
Tengah dan seluruh propinsi di Pulau Sulawesi dan kepulauan
di sekitarnya.
4.000 Proyek
6.000 Proyek
2. Jumlah daerah yang mendapatkan bimbingan dan fasilitasi 9 Daerah
penyelesaiaan masalah yang dihadapi penanaman modal antara
lain dari aspek dengan instansi terkait, masyarakat sekitar lokasi
proyek, lingkungan hidup dan ketenagakerjaan
9 Daerah
3. Jumlah perusahaan yang mendapatkan pengawasan
400 perusahaan
pelaksanaan penanaman modal
1. Jumlah proyek yang dipantau perkembangan realisasi
1.550 proyek
penanaman modalnya seluruh propinsi Jawa Timur, Bali, NTB,
NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat
600 perusahaan
2.000 proyek
2. Jumlah daerah yang mendapatkan bimbingan dan fasilitasi 8 daerah
penyelesaiaan masalah yang dihadapi penanaman modal antara
lain dari aspek dengan instansi terkait, masyarakat sekitar lokasi
proyek, lingkungan hidup dan ketenagakerjaan
8 daerah
3. Jumlah perusahaan yang pengawasan pelaksanaan
200 perusahaan
penanaman modal
4. Pemberian penghargaan investasi dan pelayanan Penanaman Modal kepada Propinsi atau Kabupaten/Kota serta perusahaan
PMA/PMDN
150 perusahaan
Meningkatnya kualitas pelayanan penanaman modal Pendidikan dan Pelatihan Penyelenggaraan PTSP di bidang
di pusat dan di daerah
Penanaman Modal
II.L.065.6
14,7
4 paket
Peserta : 2.000 orang
Peserta : 2.000 orang
4 jenis pelatihan:
4 jenis pelatihan:
41,1
K)
265,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
Penetapan Kualifikasi Kelembagaan PTSP di Bidang
Penanaman Modal
Pengadaan sarana dan prasarana penunjang Penyelenggaraan
PTSP di bidang Penanaman Modal
Sosialisasi perijinan dan nonperijinan di bidang penanaman
modal
Fasilitasi Penghubung di BKPM
Penyederhanaan Tata Cara Permohonan Penanaman Modal
(Streamlining Bisnis Proses perijinan dan Nonperijinan)
l.
Kerjasama Bilateral dan Multilateral di Meningkatnya strategi dan teknik yang berdaya
Bidang Penanaman Modal (prioritas bidang) saing untuk memperoleh manfaat yang optimal dari
perundingan-perundingan kerjasama bilateral dan
multilateral dalam rangka memberikan jaminan dan
perlindungan di bidang penanaman modal
Dasar, Lanjutan I, Lanjutan
II, & SPIPISE
Dasar, Lanjutan I,
Lanjutan II, &
SPIPISE
265 PTSP
265 PTSP
33 Prov + 30 kab/kota
33 Propinsi+90
kab.kota
33 Propinsi
33 Propinsi
19 instansi + 33 Propinsi
masing-masing 1 orang
19 instansi + 33
Propinsi masingmasing 1 orang
3 Instansi
3 Instansi
K)
106 Laporan
K)
20 Laporan
K)
3.Jumlah laporan koordinasi internal dan eksternal dalam
2 Laporan
kerangka kerjasama pengembangan ekonomi wilayah tertentu.
10 Laporan
K)
4. Jumlah peserta sosialisasi hasil-hasil perundingan bilateral
dan multilateral.
100 Orang
1. Jumlah laporan partisipasi aktif BKPM dalam fora
23 Laporan
perundingan kerjasama bilateral dan multilateral.
2.Jumlah laporan tentang jumlah dan kualitas bahan posisi
4 Laporan
perundingan dalam rangka kerjasama bilateral dan multilateral.
II.L.065.7
120 Orang
22,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
m.
Kerjasama Regional di Bidang Penanaman
Modal (prioritas bidang)
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
Meningkatnya strategi dan teknik yang berdaya
1. Jumlah laporan partisipasi aktif BKPM dalam fora
saing untuk memperoleh manfaat yang optimal dari perundingan kerjasama regional.
perundingan-perundingan kerjasama regional dalam
rangka memberikan jaminan dan perlindungan di
bidang penanaman modal
2. Jumlah laporan tentang jumlah dan kualitas bahan posisi
perundingan dalam rangka kerjasama regional.
3. Jumlah laporan kegiatan penyelenggaraan Seknas KESR.
30 Laporan
155 Laporan
K)
33 Laporan
158 Laporan
K)
24 Laporan
120 Laporan
K)
4. Jumlah peserta sosialisasi hasil-hasil perundingan kerjasama 180 Orang
regional
n.
o.
Kerjasama dengan Dunia Usaha Asing di
Dalam dan di Luar Negeri di Bidang
Penanaman Modal (prioritas bidang)
1. Jumlah partisipasi aktif BKPM dalam fora perundingan
Meningkatnya strategi dan teknik yang berdaya
saing untuk memperoleh manfaat yang optimal dari kerjasama dengan dunia usaha internasional.
perundingan-perundingan kerjasama dunia usaha
internasional
2. Jumlah kesepakatan kerjasama dengan dunia usaha
internasional
3. Jumlah laporan pendataan penanam modal dalam negeri
yang menjalankan kegiatan penanaman modalnya di luar
wilayah Indonesia dan sosialisasinya kepada instansi terkait.
Perencanaan Pengembangan Penanaman
Meningkatnya kualitas Pemetaan & Perencanaan
Modal Sektor Industri Agribisnis & Sumber Pengembangan Penanaman Modal Sektor Industri
Daya Alam Lainnya (prioritas bidang)
Agribisnis & Sumber Daya Alam Lainnya
1. Jumlah pedoman arah kebijakan umum perencanaan
penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya
saing di sektor industri agribisnis dan sumber daya alam
lainnya.
II.L.065.8
30,1
220 Orang
35 kali
50 kali
4 kesepakatan
16 kesepakatan
Laporan pendataan dan
informasi FDI Outflow
Indonesia melalui 5 kali
sosialisasi di KBRI/KJRI
Laporan pendataan
dan informasi FDI
Outflow Indonesia
melalui 10 kali
sosialisasi di
KBRI/KJRI
1 pedoman arah kebijakan
penanaman modal
5 pedoman arah
kebijakan penanaman
modal
16,9
K)
31,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
2. Jumlah kajian perencanaan pengembangan penanaman
1 kajian sektor baru dan 1
modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor kajian sektor Up-Dating
industri agribisnis dan sumber daya alam lainnya.
3. Jumlah kajian perencanaan insentif penanaman modal di
sektor industri agribisnis dan sumber daya alam lainnya.
1 kajian perencanaan insentif 5 kajian perencanaan
penanaman modal
insentif penanaman
modal
4. Jumlah buku pedoman tentang Norma, Standar dan
1 buku pedoman NSP
Prosedur yang Baku dalam melakukan Perencanaan Penanaman perencanaan penanaman
Modal di Pusat dan di Daerah di Sektor Agribisnis & Sumber
modal
Daya Alam lainnya.
p.
Perencanaan Pengembangan Penanaman
Meningkatnya kualitas Perencanaan Pengembangan 1. Jumlah pedoman arah kebijakan perencanaan penanaman 1 pedoman arah kebijakan
Modal Sektor Industri Manufaktur (prioritas Penanaman Modal Sektor Industri Manufaktur
modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor penanaman modal
bidang)
industri manufaktur.
2. Jumlah kajian perencanaan pengembangan penanaman
1 kajian sektor baru dan 1
modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor kajian sektor Up-Dating
industri manufaktur.
q.
Perencanaan Pengembangan Penanaman
Modal di bidang Sarana, Prasarana, Jasa
dan Kawasan (prioritas bidang)
Meningkatnya kualitas Pemetaan & Perencanaan
Pengembangan Penanaman Modal di Bidang
Sarana, Prasarana, Jasa dan Kawasan
5 kajian sektor baru
dan 1 kajian sektor
Up-Dating
5 buku pedoman NSP
perencanaan
penanaman modal
K)
K)
K)
1 pedoman arah
kebijakan penanaman
modal
5 kajian sektor baru
dan 1 kajian sektor
Up-Dating
31,8
K)
3. Jumlah kajian Perencanaan Insentif Penanaman Modal di
Sektor Industri Manufaktur
1 kajian perencanaan insentif 5 kajian perencanaan
penanaman modal
insentif penanaman
modal
K)
4. Jumlah buku tentang Norma, Standar dan Prosedur yang
Baku dalam melakukan Perencanaan Penanaman Modal di
Pusat dan di Daerah di Sektor Industri Manufaktur
1 buku pedoman NSP
perencanaan penanaman
modal
5 buku pedoman NSP
perencanaan
penanaman modal
K)
5 pedoman
K)
1. Jumlah pedoman arah kebijakan perencanaan penanaman 1 pedoman
modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor
sarana prasarana, jasa dan kawasan.
II.L.065.9
27,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
r.
Terbangunnya KEK di 5 lokasi
Pengembangan Penanaman Modal di
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (prioritas
nasional)
2. Jumlah kajian perencanaan pengembangan penanaman
1 kajian baru dan 1
modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor updating kajian
sarana prasarana, jasa dan kawasan.
5 kajian baru dan 1
updating kajian
K)
3. Jumlah kajian Perencanaan Insentif Penanaman Modal di
sektor Sarana, Prasarana, Jasa dan Kawasan.
4. Jumlah buku tentang Norma, Standar dan Prosedur Baku
dalam melakukan Perencanaan Penanaman Modal di Pusat dan
di Daerah di sektor Sarana, Prasarana, Jasa dan Kawasan.
1 kajian
5 kajian
K)
1 buku pedoman NSP
perencanaan penanaman
modal/1 Updating kajian
5 buku pedoman NSP
perencanaan
penanaman modal/ 1
Updating kajian
K)
Persentase penyusunan peraturan pelaksanaan penyelenggaraan
KEK
Persentase penetapan institusi Sekretariat Dewan Nasional KEK
Persentase pengoperasian Sekretariat Dewan Nasional KEK
s.
Peningkatan Kualitas Strategi Promosi di
Bidang Penanaman Modal (prioritas
nasional)
100%
100%
100%
-
asistensi dan fasilitasi dalam rangka penetapan dan
pengembangan KEK (a.l. verifikasi, assessment , evaluasi)
Hasil koordinasi masalah strategis di bidang pengembangan
KEK
Jumlah promosi penanaman modal di KEK
100%
100%
100%
100%
1 buku laporan
5 buku laporan
2 negara & 3 daerah
7 negara & 8 daerah
Kerja sama di bidang pengembangan KEK
Meningkatnya kualitas pengembangan strategi
1. Pemetaan kebijakan, insentif dan potensi penanaman modal 180 target investor potensial
promosi yang berpijak pada peningkatan daya saing negara pesaing dan negara target investasi yang berorientasi
penanaman modal
pada peningkatan strategi promosi penanaman modal.
II.L.065.10
18,0
5 negara
240 target investor
potensial
K)
207,3
KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
t.
Promosi Penanaman Modal Sektoral
Terpadu dan Terintegrasi di Dalam dan
Luar Negeri (prioritas nasional)
Meningkatnya kualitas promosi penanaman modal
sektoral terpadu yang berpijak pada peningkatan
daya saing penanaman modal
2. Pemetaan sektor potensial di Indonesia yang berorientasi
pada pengembangan kebijakan promosi penanaman modal.
informasi iklim investasi di
Indonesia dan 6 negara
pesaing
3. Jumlah perencanaan dan pengembangan fokus strategi
promosi penanaman modal yang berbasis sektor, wilayah dan
baurannya.
16 bahan masukan dalam
24 bahan masukan
penyusunan strategi promosi dalam penyusunan
investasi
strategi promosi
investasi
informasi iklim
investasi di Indonesia
dan 12 negara pesaing
4. Jumlah strategi promosi penanaman modal yang efektif dan 16 strategi promosi
efisien dengan mengedepankan daya saing penanaman modal.
24 strategi promosi
5. Sarana promosi penanaman modal yang efektif dengan
pengembangan kantor perwakilan BKPM di luar negeri.
Mendapatkan investor asing
sebanyak-banyaknya dari 6
perwakilan di luar negeri
Mendapatkan investor
asing sebanyakbanyaknya dari 10
perwakilan di luar
negeri
1. Penyelenggaraan promosi penanaman modal berdasarkan
sektor dan negara melalui antara lain temu usaha, business
forum, business match-making , dan sebagainya.
16 kegiatan
25 kegiatan
2. Jumlah Marketing Investasi Indonesia dan Rebranding
5 kegiatan
penanaman modal Indonesia melalui Media Internasional yang
berpijak pada daya saing penanaman modal.
3 kegiatan
3. Target partisipasi stakeholder di tingkat pusat dalam
3 media
penyelenggaraan promosi penanaman modal berdasarkan sektor
dan negara di luar negeri.
3 media
II.L.065.11
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
183,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
u.
Fasilitasi Daerah Dalam Rangka Kegiatan
Promosi Penanaman Modal (prioritas
nasional)
Meningkatnya kualitas fasilitasi daerah yang
berpijak pada peningkatan daya saing penanaman
modal
1. Jumlah fasilitasi promosi daerah
33 Instansi Penanaman
Modal Propinsi untuk ikut
serta dalam kegiatan promosi
investasi di dalam dan luar
negeri
2014
33 Instansi
Penanaman Modal
Propinsi untuk ikut
serta dalam kegiatan
promosi investasi di
dalam dan luar negeri
2. Jumlah fasilitasi pelayanan penerimaan misi penanam modal misi investasi 33 kali di pusat misi investasi 50 kali
luar negeri di pusat dan di daerah tempat tujuan rencana
dan daerah
di pusat dan daerah
penanaman modal.
3. Jumlah pelayanan pendampingan misi pusat dan daerah ke
negara potensial penanam modal di berbagai sektor usaha.
promosi investasi di 6 negara promosi investasi di
18 negara
4. Jumlah kegiatan promosi penanaman modal daerah di dalam
negeri antara lain Talkshow , Gelar Potensi Investasi Daerah
(GPID), Seminar Investasi (Business Meeting, Match Making,
One on One Meeting ).
6 kali TalkShow di TV
Nasional, 2 kali Gelar
Potensi Investasi Daerah
(GPID) di Jawa Timur dan
Sulawesi Utara, 2 kali
Seminar Investasi di Jawa
Timur dan Sulawesi Utara
(Business Meeting,
matchmaking,One-on-One
Meeting )
II.L.065.12
8 kali TalkShow di
TV Nasional, 3 kali
Gelar Potensi
Investasi Daerah
(GPID) di Sumatera
Barat, Kalimantan
Selatan dan DKI
Jakarta, 3 kali
Seminar Investasi di
Sumatera Barat,
Kalimantan Selatan
dan DKI Jakarta
(Business Meeting,
matchmaking,One-onOne Me
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
91,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
v.
Penyelenggaraan Pameran dan Penyediaan
Sarana Promosi Penanaman Modal untuk
Kegiatan di Dalam dan di Luar Negeri
(prioritas bidang)
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pameran
dan penyediaan sarana promosi penanaman modal
yang berpijak pada peningkatan daya saing
penanaman modal
2014
5. Jumlah kegiatan promosi penanaman modal daerah di luar
negeri antara lain Marketing Investasi Indonesia (MII) dan
Trade, Tourism and Investment (TTI) Forum , Joint Promotion
antara Pusat dan Daerah, Joint Promotio n antar Instansi Pusat
(Instansi Penanaman Moda Pusat dengan Instansi-instansi
Sektor dan lembaga-lembaga terkait)
Terfasilitasinya Instansi
Penanaman Modal
Propinsi/Instansi Penanaman
Modal Kabupaten
(IPMP/IPMK) dalam
kegiatan MII di 3 negara dan
TTI di 6 negara
Terfasilitasinya
IPMP/IPMK dalam
kegiatan MII di 3
negara dan TTI di 6
negara
1. Jumlah kegiatan pameran yang mengikutsertakan instansi
penanaman modal di pusat dan daerah, instansi sektoral pusat
dan daerah, asosiasi/ kalangan dunia usaha serta masyarakat
lainnya dalam pelaksanaan pameran.
150 pameran
150 pameran
2. Informasi potensi penanaman modal, antara lain profil
proyek, brosur, leaflet , Indonesia Investment News , Guide for
Investor , Investment Procedures , film, video, slide, CD ROM
dan multimedia/situs web .
1.000 eksemplar brosur dan
leaflet, 6.500 eksemplar
Brief Guide for Investment ,
15.000 eksemplar Investment
Procedures dan buku-buku
peraturan, media elektronik.
2.500 eksemplar
brosur dan
leaflet ,9.000
eksemplar Brief
Guide for Investment ,
30.000 eksemplar
Investment
Procedures dan bukubuku peraturan, media
elektronik.
II.L.065.13
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
51,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
w.
Peningkatan Pelayanan Hukum Penanaman Meningkatnya kualitas pelayanan, pertimbangan
Modal (Prioritas Bidang)
dan bantuan hukum serta penyelesaian kasus/
sengketa di bidang penanaman modal
2014
3. Jumlah kegiatan pameran baik di dalam maupun di luar
negeri.
9 pameran di dalam negeri
13 pameran di dalam
dan 15 pameran di luar negeri negeri dan 22
pameran di luar
negeri
4. Jumlah kunjungan dan minat penanaman modal sebagai
respon terhadap penyelenggaraan pameran serta kegiatan
promosi lainnya baik di dalam dan di luar negeri
1.650 pengunjung dan 100
peminat
1.650 pengunjung dan
100 peminat
Jumlah pelaksanaan bantuan hukum dan penyelesaian sengketa Pelayanan konsultasi hukum Pelayanan konsultasi
di bidang penanaman modal secara efisien efektif.
penanaman modal sejumlah hukum penanaman
48 kali konsultasi
modal sejumlah
34kali konsultasi
Penanganan permasalahan
dan bantuan hukum bidang
penanaman modal di
dalam/di luar pengadilan
sejumlah 18 kegiatan
TOTAL ALOKASI BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.065.14
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
33,7
Penanganan
permasalahan dan
bantuan hukum
bidang penanaman
modal di dalam/di
luar pengadilan
sejumlah 14 kegiatan
2.241,9
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN NARKOTIKA NASIONAL
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1.
2.
a.
b.
1
Program Dukungan Manajemen dan
Meningkatnya kinerja akuntabilitas dan keuangan BNN.
Pelaksanaan Teknis Lainnya BNN
Meningkatnya sikap positif masyarakat terhadap bahaya
Program Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba
(P4GN)
Pelaksanaan Kegiatan Diseminasi Informasi di Meningkatnya kegiatan Diseminasi Informasi P4GN
Bidang P4GN
Pelaksanaan Alternative Development
Meningkatnya kegiatan Alternatif Development
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Opini laporan akuntabilitas kinerja dan keuangan BNN.
2014
50 besar
10 besar
1.239,4
Prosentase peningkatan sikap positif masyarakat terhadap
bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba
10%
10%
2.865,2
Tingkat pemahaman masyarakat tentang bahaya
penyalahgunaan narkoba.
Jumlah penanam ganja yang beralih ke kegiatan legal
produktif (orang)
Jumlah penangkapan tersangka tindak kejahatan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba
10%
10%
92,7
50
250
10%
10%
147,0
10%
10%
37,1
K)
27,6
c.
Pelaksanaan Kegiatan Penindakan dan
Pengejaran
Meningkatnya Kegiatan Penindakan dan Pengejaran
jaringan peredaran gelap narkoba
d.
Pelaksanaan Kegiatan Interdiksi
Meningkatnya kegiatan interdiksi di pintu masuk (Bandara Jumlah Narkoba ilegal yang disita di Bandara, Pelabuhan,
dan Pelabuhan) dan Border line
dan Border line
e.
Pelaksanaan Pengembangan Rehabilitasi
Instansi Pemerintah
Meningkatnya fasilitas rehabilitasi korban penyalahgunaan Jumlah fasilitas rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba
narkoba yang dikelola Instansi Pemerintah
yang dikelola Instansi Pemerintah
-
3 Fasilitas TR
K)
279,0
f.
Pelaksanaan Pengembangan Rehabilitasi
Berbasis Komponen Masyarakat
Meningkatnya fasilitas rehabilitasi korban penyalahgunaan Jumlah fasilitas rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba
narkoba yang dikelola Komponen Masyarakat
yang dikelola Komponen Masyarakat
20 Fasilitas
100 Fasilitas
K)
69,8
II.L.066.1
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN NARKOTIKA NASIONAL
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
g.
Peningkatan Kapasitas Pelayanan BNN di
Daerah
Terselenggaranya pelayanan P4GN yang dilaksanakan oleh 1. Jumlah BNNP yang terbentuk untuk menyelenggarakan
struktur organisasi BNN Propinsi dan Kabupaten/Kota
P4GN
yang vertikal
2. Jumlah BNNK yang terbentuk untuk menyelenggarakan
P4GN
ALOKASI BNN 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
2
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
II.L.066.2
-
2014
14 BNNP dan
156 BNNK
K)
1.816,5
4.104,6
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENEG PDT
TARGET
NO
I
PROGRAM / KEGIATAN PRIORITAS
INDIKATOR
SASARAN
Program Percepatan Pembangunan Daerah
Tertinggal
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi 1. Meningkatnya pengembangan pusat produksi di
pusat produksi daerah tertinggal
daerah tetinggal
2. Terfasilitasinya pemulihan ekonomi dan
pengurangan kemiskinan, dengan menciptakan dan
memberdayakan lingkungan pendukung bagi
perbaikan kegiatan usaha dan pembangunan manusia
2010
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
4.624,7
1. Persentase kabupaten di daerah tertinggal yang memiliki pusat
produksi
2. (a). meningkatkan kemampuan dan keberdayaan petani skala
kecil dan aparat pemerintah untuk mendukung kegiatan usaha
berbasis kelompok di perdesaan, (b). Melaksanakan kegiatan
perbaikan usaha pertanian dan usaha lainnya, (c). Meningkatkan
kapasitas pemerintah daerah dalam perencanaan belanja publik,
manajemen pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi program.
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi 1. Meningkatnya pengembangan pusat pertumbuhan di
Pusat Pertumbuhan Daerah Tertinggal
Daerah Tertinggal
2. Terfasilitasinya pembiayaan untuk pengembangan
ekonomi
1. Persentase kabupaten di daerah tertinggal yang memiliki
Pusat Pertumbuhan
2. Persentase kabupaten di daerah tertinggal yang mendapatkan
fasilitasi pembiayaan untuk pengembangan ekonomi melalui (a)
Berkembangnya sektor usaha swasta berorientasi pasar, (b)
meningkatnya kualitas dan nilai tambah produksi pertanian,
perikanan, dan perkebunan, (c). Meningkatkan perdagangan
internasional, dan (d). Meningkatkan investasi dalam negeri
maupun luar negeri
II.L.067.1
20%
100%
309,6
100%
676,6
100%
20%
100%
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENEG PDT
TARGET
NO
PROGRAM / KEGIATAN PRIORITAS
INDIKATOR
SASARAN
2010
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Meningkatnya pengembangan usaha mikro kecil
usaha mikro kecil menengah dan koperasi daerah menengah dan koperasi di daerah tertinggal
tertinggal
Persentase daerah tertinggal yang mengembangkan usaha mikro
kecil menengah dan koperasi di daerah tertinggal
20%
100%
93,0
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Meningkatnya ketersediaan sumber pendanaan dan
pendanaan dan kemitraan usaha daerah tertinggal pengembangan kemitraan usaha di daerah tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang telah memiliki
sumber pendanaan dan melaksanakan kemitraan usaha dengan
daerah lain.
20%
100%
92,0
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Meningkatnya jumlah dan nilai investasi di daerah
investasi ekonomi daerah daerah tertinggal
tertinggal
Persentase kabupaten di daerah tertinggal yang telah
meningkatkan jumlah dan nilai investasi
20%
100%
96,0
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi 1. Meningkatnya kemampuan sistem, organisasi, dan
penguatan kelembagaan pemerintah daerah
SDM pemerintahan daerah untuk mewujudkan good
tertinggal , terdepan, terluar, dan pasca konflik.
governance
2. (i) Meningkatnya kemampuan kelembagaan Pemda
dan masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya lokal,
(ii) Meningkatnya kegiatan ekonomi, pengembangan
sumberdaya manusia, dan infrastruktur lingkungan
perdesaan secara terpadu di daerah tertinggal, dan (iii)
Meningkatkan mobilitas penduduk dan arus barang
antara daerah tertinggal ke pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi dan pelayanan publik, melalui PNPM
Mandiri
1. Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memperoleh
fasilitasi penguatan kelembagaan pemerintah daerah dan
mengalami peningkatan indeks good governance
2. (i) Persentase jumlah kabupaten tertinggal yang kemampuan
kelembagaan pembangunan masyarakat dan pemda meningkat
dalam pengelolaan sumberdaya lokal, (ii) Persentase jumlah
kawasan pembangunan perdesaan yang terpadu dari aspek
ekonomi, sumberdaya manusia, dan infratruktur lingkungan, dan
(iii) Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang mengalami
peningkatan mobilitas penduduk dan arus barang antara daerah
tertinggal ke pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan pelayanan
publik
20%
100%
1.227,5
64%
100%
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Meningkatnya kapasitas kelembagaan sosial
penguatan kelembagaan sosial masyarakat daerah
masyarakat daerah tertinggal
tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memperoleh
fasilitasi penguatan kelembagaan sosial masyarakat daerah
tertinggal
20%
100%
II.L.067.2
89,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENEG PDT
TARGET
NO
PROGRAM / KEGIATAN PRIORITAS
INDIKATOR
SASARAN
2010
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Meningkatnya kerjasama antar lembaga pemerintah di persentase kabupaten daerah tertinggal yang menjalin kerjasama
lembaga kerjasama antar daerah daerah tertinggal
daerah tertinggal
dengan pemerintah daerah lain.
20%
100%
85,0
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Meningkatnya kapasitas lembaga perekonomian daerah persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memperoleh
lembaga perekonomian d aerah tertinggal
tertinggal
fasilitasi penguatan lembaga perekonomian di daerah tertinggal
20%
100%
77,0
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Meningkatnya kemitraan antar lembaga pemerintahan persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memperoleh
kemitraan antar lembaga daerah tertinggal
kabupaten daerah tertinggal
fasilitasi penguatan kemitraan antar lembaga daerah tertinggal
20%
100%
77,0
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Meningkatnya koordinasi pembangunan infrastruktur
pembangunan infrastruktur kesehatan daerah
kesehatan daerah tertinggal
tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memperoleh
fasilitasi pembangunan infrastruktur kesehatan daerah tertinggal
20%
100%
70,0
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi
Kesehatan Dasar, Lanjutan Daerah Tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki
kebijakan di bidang Kesehatan Dasar Daerah Tertinggal
20%
100%
62,0
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki
kebijakan di bidang pembangunan infrastruktur pendidikan
daerah tertinggal
20%
100%
48,0
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Meningkatnya persentase kabupaten didaerah
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki
Pendidikan Dasar, Menengah Dan Kejuruan di
tertinggal yang memiliki kebijakan Pendidikan Dasar, kebijakan Pendidikan Dasar, Menengah Dan Kejuruan Daerah
Daerah Tertinggal
Menengah Dan Kejuruan Daerah Tertinggal
Tertinggal
20%
100%
48,0
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Meningkatnya persentase kabupaten didaerah
Pendidikan Luar Sekolah Daerah Tertinggal
tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang
Pendidikan Luar Sekolah Daerah Tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki
kebijakan di bidang Pendidikan Luar Sekolah Daerah Tertinggal
20%
100%
87,0
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Meningkatnya persentase kabupaten didaerah
tertinggal yang memiliki kebijakan pembangunan
pembangunan infrastruktur ekonomi daerah
infrastruktur ekonomi daerah tertinggal
tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki
kebijakan pembangunan infrastruktur ekonomi daerah
tertinggal
20%
100%
170,0
Meningkatnya persentase kabupaten didaerah
tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang
Kesehatan Dasar Daerah Tertinggal
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Meningkatnya persentase kabupaten didaerah
pembangunan infrastruktur pendidikan daerah
tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang
tertinggal
pembangunan infrastruktur pendidikan daerah
tertinggal
II.L.067.3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENEG PDT
TARGET
NO
PROGRAM / KEGIATAN PRIORITAS
INDIKATOR
SASARAN
2010
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi 1. Meningkatnya persentase kabupaten didaerah
pembangunan infrastruktur energi daerah
tertinggal yang memiliki kebijakan pembangunan
tertinggal
infrastruktur energi daerah tertinggal
2. Meningkatnya Pemanfaatan Energi Matahari untuk
Pengembangan Infrastruktur Dasar di Wilayah
Perdesaan Tertinggal Terpencil
1. Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki
kebijakan pembangunan infrastruktur energi daerah tertinggal
2. Persentase kabupetan didaerah tertinggal yang memiliki
database permintaan kelistrikan dengan menggunakan teknologi
GIS dan memanfaatkan energi matahari untuk pengembangan
infrastruktur serta peningkatan kemampuan masyarakat yang
dapat melakukan pemetaan Wilayah Rentan Perubahan Iklim
dan Kegiatan Adaptasi Untuk Mengantisipasi Perubahan Iklim
20%
100%
220,5
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Meningkatnya persentase kabupaten didaerah
pembangunan infrastruktur telekomunikasi
tertinggal yang memiliki kebijakan pembangunan
daerah tertinggal
infrastruktur telekomunikasi daerah tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki
kebijakan pembangunan infrastruktur telekomunikasi daerah
tertinggal
20%
100%
60,0
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Meningkatnya persentase kabupaten didaerah
Pembangunan Infrastruktur Transportasi Daerah
tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang
Tertinggal
pembangunan infrastruktur transportasi daerah
tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki
kebijakan di bidang pembangunan infrastruktur transportasi
daerah tertinggal
20%
100%
232,0
II.L.067.4
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENEG PDT
TARGET
NO
PROGRAM / KEGIATAN PRIORITAS
INDIKATOR
SASARAN
Pengembangan kebijakan, koordinasi, dan fasilitasi Meningkatnya koordinasi antar sektor dalam Jumlah rapat koodinasi
daerah tertinggal di kawasan perbatasan
pengembangan daera tertinggal di kawasan perbatasan
Jumlah rencana aksi pengembangan daerah tertinggal di
kawasan perbatasan yang dioperasionalisasikan
II
Program Dukungan Managemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis KPDT
2010
2014
4
4
27
27
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
147,0
660,7
TOTAL ALOKASI KPDT 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.067.5
5.285,4
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN)
TARGET
NO
PROGRAM / KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1
1.1
1.2
PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN
KELUARGA BERENCANA
Analisis dan kajian kebijakan pengendalian
penduduk
Penetapan parameter kependudukan
Tercapainya penduduk tumbuh seimbang
Meningkatnya keserasian kebijakan pembangunan
dengan kebijakan pengendalian kuantitas penduduk
Tersedianya parameter kependudukan dan KB yang
disepakati oleh lintas sektor terkait dan dijadikan
sebagai acuan dalam penyusunan rencana dan
pelaksanaan program pembangunan sektor
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
Contraceptive Prevalence Rate/CPR (%)
57,4
65
1. Jumlah peserta KB baru /PB (juta)
7,1
36,7
2. Jumlah peserta KB aktif/PA (juta)
26,7
29,8
3. Jumlah peserta KB baru mandiri (ribu)
3,4
17,3
4. Persentase peserta KB aktif mandiri
48,4
51
5. Persentase peserta KB baru MKJP
12,1
64,3
6. Persentase peserta KB aktif MKJP
24,2
27,5
7. Persentase peserta KB baru Pria
3,6
5
1. Jumlah kajian/analisis kebijakan pembangunan yang kurang
serasi dengan program KKB
2. Persentase kebijakan pembangunan yg diserasikan dengan
Kebijakan Kependudukan dan KB
1. Jumlah kajian neraca kependudukan yang disusun
34
34
-
75
34
34
K)
2. Jumlah neraca kependudukan yang disusun
34
170
K)
3. Jumlah kajian parameter kependudukan dan KB
34
170
K)
-
100
-
3
4. Persentase parameter kependudukan yang tersedia tepat
waktu
5. Indeks pemanfaatan hasil analisis parameter kebijakan
penyerasian dampak kependudukan oleh stakeholders dan
mitra kerja (dari skala 1-4)
II.L.068.1
8.476,1
K)
K)
K)
101,9
101,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN)
TARGET
NO
PROGRAM / KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1.3
1.4
Sosialisasi kebijakan dan program
kependudukan
Pengembangan kebijakan kelompok
penduduk rentan dan produktivitas penduduk
Meningkatnya komitmen lintas sektor serta
pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat tentang
pembangunan berwawasan kependudukan
1. Tersedianya kebijakan kependudukan untuk
kelompok penduduk rentan
2. Tersedianya kebijakan kependudukan terkait
mobilitas penduduk dalam rangka peningkatan
produktivitas wilayah
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
1. Persentase Stakeholders dan mitra kerja yang menerima
sosialisasi
2. Persentase penentu kebijakan yang menerapkan perspektif
pembangunan berwawasan kependudukan dalam kebijakan
sektor
-
80
-
50
3. Jumlah modul pendidikan tentang kependudukan
1
5
4. Persentase sekolah yang melaksanakan modul pendidikan
tentang kependudukan
-
20
1. Jumlah kajian tentang kondisi penduduk rentan
34
102
K)
2. Jumlah strategi penanganan Lansia dan Penduduk Rentan
34
34
K)
3. Persentase stakeholders dan mitra kerja yang mendapat
sosialisasi strategi penanganan lansia dan penduduk rentan
20
80
4. Jumlah kajian potensi wilayah pengirim dan penerima
tenaga kerja
34
102
2)
5. Jumlah analisis kebijakan pengarahan mobilitas
34
102
2)
II.L.068.2
86,3
K)
99,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN)
TARGET
NO
PROGRAM / KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1.5
1.6
Pengembangan kebijakan dan pembinaan
kesertaan ber-KB 1)
Penguatan sumberdaya penyelenggara
program KB
Meningkatnya pembinaan, kesertaan, dan kemandirian
ber-KB melalui 23.500 klinik KB pemerintah dan
swasta
Meningkatnya kapasitas sumberdaya penyelenggara
program KB di 23.500 klinik KB pemerintah dan
swasta dalam rangka pembinaan, kesertaan, dan
kemandirian ber-KB
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
1.
Persentase NSPK tentang pembinaan kemandirian ber-KB
2014
10
100
2. Jumlah klinik KB pemerintah dan swasta yang melayani
KB
3. Jumlah peserta KB baru miskin (KPS dan KS-1) dan
rentan lainnya yang mendapatkan pembinaan dan alokon gratis
melalui 23.500 klinik KB pemerintah dan swasta (juta)
23.500
23.500
3,75
19,46
K)
4. Jumlah peserta KB aktif miskin (KPS dan KS-1) dan
rentan lainnya yang mendapatkan pembinaan dan alokon gratis
melalui 23.500 klinik KB pemerintah dan swasta (juta)
11,9
62,5
K)
5.
Persentase komplikasi berat yang dilayani
0,12
0,11
6.
Persentase kegagalan KB yang dilayani
0,03
0,03
7.
Jumlah pencabutan implant yang dilayani (kasus)
297.600
1.831.941
40
90
4.700
23.500
35
100
20
85
8. Persentase kab/kota yang menyediakan sarana dan
prasarana pelayanan KB
9. Jumlah klinik KB pemerintah dan swasta yang mendapat
dukungan sarana prasarana
1. Persentase tenaga pelayanan KB terlatih di 23.500 klinik
KB pemerintah dan swasta
2. Persentase klinik KB yang melayani KB sesuai SOP (dari
23.500 klinik KB pemerintah dan swasta)
II.L.068.3
4.378,2
K)
K)
646,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN)
TARGET
NO
PROGRAM / KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1.7
Penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja Meningkatnya PSP remaja tentang PKBR
(PKBR)
1. Jumlah kebijakan tentang PKBR
50
62
b. HIV/AIDS
64
76
c. Perencanaan kehidupan berkeluarga
10
30
-
205
20
100
20
100
K)
205,3
*)
1
15
K)
7. Jumlah PIK remaja/ mahasiswa yang dibentuk dan dibina
9.373
63.977
K)
1. Jumlah kebijakan kegiatan pemberdayaan ekonomi
keluarga peserta KB
2. Jumlah PUS anggota kelompok usaha ekonomi produktif
yang menjadi peserta KB mandiri
3. Persentase Kab/kota yang mempunyai kebijakan
pemberdayaan ekonomi keluarga peserta KB
4. Jumlah mitra kerja yang memberikan bantuan modal dan
pembinaan kewirausahaan kepada kelompok usaha ekonomi
produktif
3
6
K)
22.000
110.000
20
75
34
170
K)
-
99
K)
3
15
K)
6. Jumlah center of excellent PKBR (per provinsi)
Meningkatnya pembinaan dan kemandirian ber-KB
keluarga Pra-S dan KS-1
2014
5
a. Kesehatan reproduksi remaja
4. Persentase kab/kota yang mempunyai kebijakan program
PKBR
5. Persentase mitra kerja yang melaksanakan kegiatan PKBR
Peningkatan kemandirian ber-KB keluarga
Pra-S dan KS-1
1
2. Persentase pengetahuan remaja tentang :
3. Jumlah pelatih PKBR dilatih
1.8
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
5. Jumlah tenaga pengelola kegiatan pemberdayaan ekonomi
keluarga peserta KB yang dilatih
6. Jumlah mitra kerja yang menjadi pendamping kelompok
usaha ekonomi produktif
II.L.068.4
135,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN)
TARGET
NO
PROGRAM / KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1.9
1.10
1.11
Pembinaan ketahanan keluarga
Peningkatan advokasi kepada stakeholder
Peningkatan komunikasi, informasi dan
edukasi pengendalian penduduk dan KB
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
1. Meningkatnya ketahanan keluarga dalam rangka
peningkatan kesertaan, pembinaan, dan kemandirian
ber-KB bagi PUS anggota poktan
1. Jumlah kebijakan kegiatan pembinaan ketahanan keluarga
4
8
K)
2. Meningkatnya ketrampilan keluarga dalam
pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak,
pembinaan remaja, serta peningkatan kualitas hidup
lansia
2. Jumlah mitra kerja yang melaksanakan pembinaan dan
pendampingan ketahanan keluarga
2
20
K)
3. Persentase kab/kota yang mempunyai kebijakan pembinaan
ketahanan keluarga
4. Jumlah tenaga pengelola pembinaan ketahanan keluarga
yang dilatih
5. Jumlah tenaga pelatih pembinaan ketahanan keluarga yang
dilatih
6. Jumlah prototype BKB-Kit yang diproduksi
50
75
-
1.341
K)
-
1.644
K)
1
5
K)
7. Persentase kabupaten/kota yang memperoleh dan
mendayagunakan prototype BKB-Kit
1. Jumlah kebijakan tentang advokasi kepada stakeholders
yang dikeluarkan
2. Persentase stakeholder dan mitra kerja mempunyai
kebijakan Kependudukan dan KB
1. Jumlah kebijakan tentang komunikasi, informasi, dan
edukasi
2. Persentase media dan materi KIE yang diproduksi
20
20
-
2
20
80
-
2
-
100
95
95
Meningkatnya komitmen stakeholders terhadap
pengendalian penduduk dan program KB
Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku
masyarakat tentang pengendalian penduduk dan KB
3. Persentase PUS, WUS, dan remaja yg mengetahui
informasi KKB melalui media massa (cetak dan elektronik) dan
media luar ruang
II.L.068.5
222,6
K)
281,8
K)
958,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN)
TARGET
NO
PROGRAM / KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1.12
Pengembangan media komunikasi
Tersedia dan dimanfaatkannya media dan materi KIE
pengendalian penduduk dan KB
-
100
-
328
K)
-
287
K)
-
1.000
K)
8. Jumlah petugas Mupen yang dilatih
-
1.584
K)
9. Persentase kab/kota yang mendapatkan sarana prasarana
KIE
1. Jumlah kebijakan tentang publikasi kependudukan dan KB
-
100
-
2
K)
K)
-
3
3. Persentase stakeholders mendayagunakan prototype bahan
dan media advokasi dan KIE Kependudukan dan KB
-
70
4. Persentase mitra kerja mendayagunakan prototype bahan
dan media advokasi dan KIE Kependudukan dan KB
-
100
12
60
6. Indeks kepuasan pelanggan terhadap publikasi (dari skala
1-4)
1. Jumlah kebijakan kemitraan lintas sektor dan pemerintah
daerah
2. Jumlah kab/kota yang membentuk BKKBD
3
3
1
7
K)
-
435
K)
3. Persentase kab/kota mempunyai kebijakan program KKB
dalam rencana pembangunan daerah
4. Persentase kab/kota melaksanakan NSPK
100
100
-
75
5.
Peningkatan kemitraan dengan lintas sektor
dan pemerintah daerah
Meningkatnya komitmen dan peran serta lintas sektor
dan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan program
KKB
2014
4. Persentase media cetak dan elektronik yang menayangkan
informasi KKB
5. Jumlah media luar ruang yang menayangkan informasi
KKB
6. Persentase klinik KB dan mitra kerja yang mendapatkan
media dan materi KIE
7. Jumlah PLKB yang mendapatkan KIE-Kit
2.
1.13
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Jumlah prototype yang diproduksi
Jumlah publikasi yang disusun
II.L.068.6
281,8
K)
266,3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN)
TARGET
NO
PROGRAM / KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1.14
Peningkatan kemitraan dengan sektor swasta, Meningkatnya peran serta LSM, swasta, dan masyarakat
LSM, dan masyarakat
dalam penyelenggaraan program KKB
Penyediaan data dan informasi Program
Kependudukan dan KB
Tersedianya data dan informasi Program Kependudukan
dan KB berbasis TI
Jumlah MOU baru
2
10
2.
Persentase MOU yang operasional
25
65
3.
Persentase pelatih IMP yang terlatih
20
80
4.
Persentase toga/toma/toda yang terlatih
-
75
5.
Persentase motivator swasta dan LSM yang terlatih
-
75
Peningkatan kualitas analisis data dan
Tersedia dan meningkatnya kualitas analisis data dan
informasi manajemen program kependudukan informasi manajemen program kependudukan dan KB
dan KB
K)
1.065
3.750
K)
2.
Refreshing
1.350
11.000
K)
3.
Pelatihan teknis
3.018
12.875
K)
1
4
K)
100
100
1. Jumlah kebijakan yang berkaitan dengan penyediaan data
dan informasi
2. Persentase cakupan laporan:
1.
Provinsi
2.
Kab/Kota
85
85
Jumlah data dan informasi yang tersedia tepat waktu
918
4.590
K)
1. Jumlah kebijakan analisis dan evaluasi pengelolaan
kependudukan dan KB
2. Persentase hasil analisis dan evaluasi yang dimanfaatkan
dalam pengelolaan kependudukan dan KB
2
5
K)
50
100
72
360
3.
1.16
2014
1.
6. Jumlah tenaga lini lapangan KB (PLKB/PKB) yang
terlatih:
1. Latihan dasar umum (LDU)
1.15
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
3.
Jumlah pelaporan pelaksanaan program
II.L.068.7
K)
269,8
165,6
84,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN)
TARGET
NO
PROGRAM / KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1.17
1.18
2
Peningkatan pelayanan informasi dan
dokumentasi Program KKB berbasis TI
Pengembangan teknologi informasi
komunikasi
PROGRAM PELATIHAN DAN
PENGEMBANGAN BKKBN
Meningkatnya pelayanan informasi dan dokumentasi
Program KKB bagi stakeholders
Tersedia dan meningkatnya sarana prasarana dan
teknologi informasi komunikasi program kependudukan
dan KB
Meningkatnya kualitas pelaksanaan pelatihan SDM
aparatur, serta penelitian Program Kependudukan dan
KB
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
1. Jumlah kebijakan pelayanan informasi dan dokumentasi
Program KKB berbasis TI
2. Jumlah publikasi berbahasa Indonesia
2
5
K)
6
42
K)
3. Jumlah publikasi luar negeri
2
14
K)
4. Indeks kepuasan stakeholders terhadap hasil publikasi (dari
skala 1-4)
5. Frekuensi pemutakhiran data dan informasi di website
3
3
12
12
6. Persentase PKB yang mendapatkan pelatihan e-learning
7
30
7. Persentase PKB yang mendapatkan pelatihan e-learning
dan mengakses e-learning
1. Jumlah kebijakan STIK Kependudukan dan KB
20
80
2
4
K)
2. Jumlah aplikasi STIK Kependudukan dan KB
4
20
K)
3. Jumlah pengembangan/ penyediaan infrastruktur TIK
1
5
K)
4. Persentase cakupan jejaring STIK Kependudukan dan KB
sampai kab/kota
5. Indeks kepuasan pelanggan (dari skala 1-4)
15
80
3
3
1. Jumlah SDM aparatur yang terlatih (orang)
560
12.417
K)
2. Jumlah OST dari negara lain (orang)
40
200
K)
3. Jumlah hasil penelitian dan pengembangan kependudukan
-
12
K)
4. Jumlah hasil penelitian dan pengembangan KB
3
15
K)
II.L.068.8
82,3
107,0
456,3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN)
TARGET
NO
PROGRAM / KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
3
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN
Tersedianya dukungan manajemen dalam rangka
DAN TUGAS TEKNIS LAINNYA BKKBN penyelenggaraan program kependudukan dan KB
100
100
Persentase pegawai yang memiliki profil kompetensi
30
80
3. Persentase pegawai yang memiliki score card individu
yang uptodate
4. Indeks kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi
dan kerumah tanggaan (dari skala 1-4)
5. Indeks kecepatan dan ketepatan pelayanan administrasi
perkantoran (dari skala 1-4)
6. Status laporan keuangan
75
100
3
3
3
3
-
WTP
7. Jumlah peraturan perundangan tentang SOTK (struktur
organisasi dan tata kerja)
8. Persentase kasus bantuan hukum yang dapat diselesaikan
1
5
90
90
9.
5
PROGRAM SARANA PRASARANA
APARATUR BKKBN
PROGRAM PENGAWASAN DAN
PENINGKATAN AKUNTABILITAS
APARATUR BKKBN
Tersedianya dukungan sarana prasarana aparatur
pengelola program kependudukan dan KB
Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan program, SDM
aparatur dan administrasi umum, serta ke-uangan dan
per-bekalan Prog KB
2014
1. Persentase ketersediaan peta strategi map dan score card
program kependudukan dan KB yang uptodate
2.
4
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Jumlah perangkat tata laksana
1. Ratio ketersediaan alokon dan sarana Klinik KB
10
2. Persentase kesesuaian standar gudang alokon propinsi
20
1. Persentase rekomendasi pengawasan digunakan bagi
pengambilan keputusan pimpinan
2. Persentase unit kerja yang menerapkan SAKIP
100
100
100
100
3. Persentase kepatuhan pejabat dalam melaporkan LHKPN
100
100
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.068.9
K)
K)
55
Lead time
3-1
100
TOTAL ALOKASI BKKBN 2010-2014
Lead time 3-3-1
1.840,4
3-
378,5
26,07
11.177,3
TABEL 2.3
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KOMNAS HAM
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2014
2010
I
1.1
Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Komnas
HAM
Penguatan Kesadaran HAM Masyarakat dan
Aparatur Negara.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
K)
Meningkatnya dukungan manajemen pelaksanaan Jumlah rekomendasi yang terkait dengan pembentukan,
tugas teknis Komnas HAM
perubahan & pencabutan peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan HAM
8
30
Tingkat pelibatan dan penyikapan aparat negara dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan
terhadap perempuan serta perlindungan, penegakan dan
pemajuan HAM perempuan
30%
30%
Prosentase penanganan pengaduan kasus pelanggaran HAM
yang disampaikan kepada Komnas HAM
80%
90%
Prosentase kasus pelanggaran HAM yang diselesaikan melalui
mekanisme mediasi
40%
85%
Jumlah kesepakatan/MoU kerjasama dengan stakeholder dalam
jangka waktu yang ditargetkan
12
60
K)
Jumlah rekomendasi yang terkait dengan pembentukan,
perubahan dan pencabutan peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan HAM
8
30
K)
Tingkat rekomendasi hasil pengkajian dan penelitian yang
terkait dengan pembentukan, perubahan dan pencabutan
peraturan perundang-undangan nasional
serta ratifikasi
instrumen HAM internasional
50%
80%
Meningkatnya kesadaran HAM masyarakat dan
aparatur negara melalui penguatan peraturan
perundang-undangan yang berperspektif HAM
II.L.074.1
323,8
41,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KOMNAS HAM
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2014
2010
Tingkat tindak lanjut dari rekomendasi hasil pengkajian dan
penelitian yang terkait dengan pembentukan, perubahan &
pencabutan peraturan perundang-undangan nasional serta
ratifikasi instrumen HAM internasional
1.2
Peningkatan Penanganan dan Penyelesaian
Kasus Pelanggaran HAM
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
50%
75%
Tersedianya alat ukur pemenuhan HAM (hak dasar)
4
10
Meningkatnya kesadaran masyarakat dan aparatur negara
terhadap kegiatan pemajuan HAM melalui klien feedback
survey (jumlah survey)
2
15
Prosentase kenaikan alumni pelatihan yang menjadi fasilitator
HAM
5%
25%
Prosentase kenaikan pemahaman aparatur negara terhadap
ketaatan atas produk perundang-undangan yang berperspektif
HAM.
10%
10%
Terlaksananya penanganan dan penyelesaian kasus Prosentase penanganan pengaduan kasus pelanggaran HAM
pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat
yang disampaikan kepada Komnas HAM
penegak hukum dan instansi terkait
Tersedianya sistem pengaduan online dan database pengaduan
(aplikasi)
80%
90%
1
1
Prosentase rekomendasi terkait kasus pelanggaran HAM yang
ditindaklanjuti oleh pihak terkait
40%
65%
Jumlah rekomendasi hasil penyelidikan Komnas HAM terkait
kasus pelanggaran HAM berat yang ditindaklanjuti Jaksa Agung
2
8
Prosentase kasus pelanggaran HAM yang diselesaikan melalui
mekanisme mediasi
40%
85%
Prosentase pelaksanaan hasil mediasi kasus-kasus pelanggaran
HAM
40%
75%
II.L.074.2
K)
58,3
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KOMNAS HAM
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2014
2010
1.3
Pencegahan dan Penanggulangan Segala
Bentuk Kekerasan terhadap Perempuan dan
Pemenuhan Hak Korban
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Terlaksananya kegiatan pencegahan dan
Tingkat pelibatan dan penyikapan aparat negara dalam upaya
penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan
perempuan dan pemenuhan hak korban
terhadap perempuan serta perlindungan, penegakan dan
pemajuan HAM perempuan
30%
30%
Tingkat pelibatan dan penyikapan masyarakat dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan
terhadap perempuan serta perlindungan, penegakan dan
pemajuan HAM perempuan
50%
50%
Tingkat rekomendasi hasil pengkajian dan penelitian yang terkait
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
instrumen internasional yang relevan bagi perlindungan HAM
perempuan
50%
50%
dan
10
50
Prosentase pengaduan pelanggaran HAM perempuan yang
ditindaklanjuti
50%
50%
Prosentase pendampingan dan sistem pemulihan
pelanggaran HAM yang dikembangkan
korban
25%
75%
Prosentase jumlah mekanisme penyelesaian alternatif yang
dikembangkan
25%
45%
Jumlah pemantauan termasuk pencarian
pendokumentasian pelanggaran HAM perempuan
II.L.074.3
fakta
52,4
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KOMNAS HAM
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
Prosentase pendokumentasian pelanggaran HAM yang terjadi
50%
90%
Presentase advokasi terhadap korban pelanggaran HAM
50%
50%
Meningkatnya fungsi kelembagaan Komnas Perempuan dalam
rangka menciptakan lembaga yang independen, transparan, dan
akuntabel dalam menjalankan mandat Komnas Perempuan.
20%
40%
TOTAL ALOKASI KOMNAS HAM 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.074.4
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
323,8
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR
SASARAN
2010
1
PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN
METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
a
Pengelolaan Metorologi Publik BMKG
c
d.
Pengelolaan Gempa Bumi dan Tsunami BMKG
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
3.127,6
Meningkatnya pelayanan data dan informasi
Persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi
meteorologi publik serta peringatan dini cuaca ekstrim meteorologi publik
50%
80%
Persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi
potensi kebakaran hutan
Persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi
cuaca ekstrim
Kesinambungan (sustainabilitas) Ina-TEWS
50%
80%
50%
80%
100%
100%
Kesinambungan sistem pengamatan di bidang gempabumi
dan tsunami
Kesinambungan sistem analisa data di bidang gempabumi dan
tsunami
Jumlah pelayanan informasi perubahan iklim dan kualitas
udara
90%
80%
90%
90%
75%
95%
Persentase pengguna informasi perubahan iklim dan kualitas
udara
75%
90%
Tersedianya kebijakan teknis dalam penanganan
penyediaan informasi gempa bumi dan tsunami
Pengelolaan Iklim Agroklimat dan Iklim Maritim BMKG Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan data
dan informasi di bidang iklim agroklimat dan iklim
maritim
II.L.075.1
899,7
515,0
151,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
e
f.
g.
h
Pengelolaan Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG
Pengelolaan Meteorologi Penerbangan dan Maritim
BMKG
Pengelolaan Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan
Tanda Waktu BMKG
Pengelolaan Instrumentasi, Rekayasa dan Kalibrasi
BMKG
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Tersedianya pelayanan data dan informasi di bidang
Jumlah pelayanan informasi iklim agroklimat dan iklim
perubahan iklim dan kualitas udara, serta kerjasama di maritim
tingkat nasional dan internasional terkait kegiatan di
bidang perubahan iklim dan kualitas udara
Meningkatnya kualitas, kuantitas dan jangkauan
pelayanan data, informasi dan jasa di bidang
meteorologi penerbangan dan maritim
90%
Persentase pengguna informasi perubahan iklim dan kualitas
udara
Persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi
meteorologi maritim
65%
90%
40%
85%
Persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi
meteorologi penerbangan
Frekuensi pelayanan informasi meteorologi maritim
40%
85%
365
1460
Ketersediaan data meteorologi
680
890
40
300
90%
90%
90%
90%
17
107
10%
30%
Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengelolaan
Tersedianya peralatan pengamatan seismoteknik, geopotensial
data dan informasi bidang seismologi teknik, geofisika dan tanda waktu
potensial dan tanda waktu
Tersedianya kebijakan teknis bidang instrumentasi,
rekayasan dan kalibrasi
2014
70%
Kesinambungan (sustainabilitas) sistem pengamatan, analisa,
dan pelayanan dalam bidang seismoteknik, geopotensial, dan
tanda waktu
Tersedianya data dan informasi dalam bentuk peta secara
kumulatif dan bulletin di bidang seismoteknik, geopotensial,
dan tanda waktu
Jumlah kebijakan teknis instrumentasi, rekayasa dan kalibrasi
yang disusun
Persentase informasi pengelolaan instrumentasi, rekayasa dan
kalibrasi secara maksimal
II.L.075.2
46,0
395,4
K)
62,5
K)
172,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
i
j
Pengelolaan Jaringan Komunikasi BMKG
Pengelolaan Data Base BMKG
k
Pengembangan UPT BMKG
2
DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TUGAS TEKNIS
LAINNYA BMKG
Penelitian dan Pengembangan BMKG
d.
Tersedianya kebijakan teknis bidang jaringan
komunikasi
Tersedianya mekanisme yang mengatur ketersediaan
dan pengelolaan database
Terbinanya pelaksanaan UPT BMKG
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
Jumlah kebijakan teknis jaringan komunikasi yang disusun
63%
100%
Persentase informasi pengelolaan jaringan komunikasi
90%
90%
Jumlah kebijakan database yang disusun
11
86
Persentase informasi pengelolaan database secara maksimal
20%
100%
Persentase pembinaan dan pengembangan UPT BMKG
seluruh Indonesia
80%
90%
127,9
K)
68,0
688,7
2.598,7
Terselenggaranya penelitian dan pengembangan bidang Jumlah penelitian dan pengembangan bidang meteorologi
meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
0
75
K)
Jumlah penelitian dan pengembangan bidang klimatologi
0
40
K)
Jumlah penelitian dan pengembangan bidang kualitas udara
0
16
K)
Jumlah penelitian dan pengembangan bidang geofisika
0
92
K)
Jumlah penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam
operasional
Jumlah penelitian dan pengembangan yang di publikasikan
0
51
K)
0
30
K)
Jumlah kerjasama penelitian dan pengembangan
0
34
K)
TOTAL ALOKASI BMKG 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.075.3
81,7
5.726,3
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KOMISI PEMILIHAN UMUM
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
INDIKATOR
2010
I
Program Penguatan Kelembagaan Meningkatnya kapasitas dan kredibilitas organisasi Prosentase penyiapan dan penyelenggaraan pemilu yang tepat
Demokrasi dan Perbaikan Proses penyelenggara pemilu dan pemilihan kepala daerah waktu dan akuntabel (sesuai dengan peraturan perundangan).
Politik
di KPU, KPU Provinsi, dan KPU kabupaten/kota
1.1
Penyiapan penyusunan rancangan Terselenggaraanya penyiapan penyusunan rancangan 1. Tingkat ketepatan penyiapan analisis dan masukan
peraturan KPU, advokasi,
peraturan KPU, advokasi hukum dan penyuluhannya rancangan verifikasi peraturan parpol, perseorangan peserta
penyelesaian sengketa dan
pemilu dan dana kampanye peserta pemilu, penyusunan dapil,
penyuluhan peraturan perundangdll
undangan yang berkaitan dengan
2. Tingkat ketepatan penyiapan penyusunan regulasi
penyelenggaraan Pemilu
penyelenggaraan pemilu 2014
3. Tingkat ketepatan penyiapan penyusunan tata cara dan
pelaksanaan advokasi dan penyelesaian sengketa hukum
1.2
4. Tingkat ketepatan penyiapan penyusunan dokumentasi dan
informasi hukum peraturan perundangan dan pelaksanaan
penyuluhan hukum
Pedoman, petunjuk teknis dan
Terselenggaranya bimbingan
1. % pedoman dan petunjuk teknis bimbingan teknis
bimbingan
teknis/supervisi/publikasi/sosialiasi penyelenggaraan penyelenggaraan pemilu yang diselesaikan tepat waktu dan
teknis/supervisi/publikasi/sosialisa pemilu dan pendidikan pemilih
akuntabel
si penyelenggaraan pemilu dan
2. % pedoman dan petunjuk teknis dalam rangka PAW anggota
pendidikan pemilih
DPR, DPD, DPRD dan KPU yang diselesaikan dengan
akuntabel dan tepat waktu
3. % fasilitasi bimbingan teknis (bimtek) pemilu kepala daerah
untuk KPU prov/kab/kota, PPK, dan PPS yang tepat waktu,
sesuai rencana dan efektif
II.L.076.1
-
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
85%
358,5
60%
85%
111,0
-
85%
60%
90%
60%
90%
60%
77,50%
60%
77,50%
75%
85%
247,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KOMISI PEMILIHAN UMUM
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
4. % fasilitasi bimbingan teknis (bimtek) pemilu legislatif dan
presiden untuk KPU prov/kab/kota, PPK dan PPS yang tepat
waktu sesuai rencana dan efektif
5. % kemajuan pengembangan pusat pendidikan pemilih
6. Jumlah modul pendidikan pemilih untuk kelompok
perempuan,miskin, cacat, pemilih pemula, lansia
7. Jumlah kerja sama dan kegiatan pendidikan pemilih yang
dilaksanakan
II
2.1
Program Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya
Meningkatnya kualitas dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya
Pelaksanaan manajemen
perencanaan dan data
Tersedianya dokumen perencanaan dan
penganggaran, koordinasi antar lembaga, data dan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
-
85%
35%
100%
5
25
K)
40 media massa
K)
kerja sama dengan
1.000 OMS
K)
K)
60%
40 kegiatan
kemasyarakatan
80%
-
40
K)
-
500
K)
60%
77,5%
4.328,8
1. Prosentase kesesuaian antara Renstra dan Renja K/L dan
RKA KL
2. % fasilitasi kerjasama KPU dengan lembaga lain
60%
77,50%
173,0
60%
77,50%
3. % laporan monitoring dan evaluasi yang akuntabel dan tepat
waktu
60%
77,50%
8.
% kemajuan pengembangan media center
9.
Jumlah kegiatan pendidikan pemilih bagi caleg perempuan
10. Jumlah kader parpol perempuan yang mendapatkan
pendidikan politik
Prosentase penyelenggaraan dukungan manajemen yang
profesional, akuntabel (sesuai dengan peraturan perundangan),
efisien (tepat sasaran), dan efektif (tepat guna)
II.L.076.2
-
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KOMISI PEMILIHAN UMUM
NO
TARGET
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
SASARAN
2010
4. % kemajuan penyusunan dan pelaksanaan model dan
pedoman reformasi birokrasi dan tata kelola KPU
2.2
III
Pengelolaan data, dokumentasi,
pengadaan, pendistribusian, dan
inventarisasi sarana dan pra sarana
pemilu
Program Sarana dan Prasarana
Aparatur
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
5. Frekuensi pemutakhiran data pemilih di tingkat kelurahan di
seluruh wilayah Indonesia
1. Tingkat ketepatan pengelolaan informasi kebutuhan pemilu
(tersusunya model
dan pedoman, serta
penerapan)
-
8 kali
-
90%
-
100%
3. Tingkat ketepatan standar mutu barang/jasa administrasi
pengadaan dan dokumentasi pengadaan kebutuhan Pemilu
-
95%
4. % kemajuan penyusunan peta distribusi logistik pemilu
-
100%
60%
77,5%
-
90%
Terselenggaraanya pengelolaan data, dokumentasi,
pengadaan, pendistribusian, inventarisasi sarana dan
pra sarana serta terpenuhinya logistik keperluan
2. Tingkat ketepatan pengadaan dan distribusi logistik pemilu
Pemilu.
Memadainya sarana dan prasarana operasionalisasi
KPU
2014
100%
-
5. Tingkat keberhasilan pemeliharaan sarana dan pra sarana
pemilu
Tingkat/ kesesuaian kebutuhan anggota dan staf KPU terhadap
ketersediaan sarana dan prasarana KPU/KPU Prov/Kab/Kota
dan sarana dan prasarana serta kendaraan operasional untuk
daerah pemekaran
TOTAL ALOKASI KPU 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.076.3
K)
150,0
745,0
5.432,3
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : MAHKAMAH KONSTITUSI
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2014
2010
1
Program Penanganan Perkara Konstitusi
Penyelesaian perkara konstitusi yang tepat · Prosentase perkara konstitusi yang diputus
waktu, transparan dan akuntabel
· Tersedianya biaya penanganan dan penyelesaian perkara yang
memadai
· Tersedianya satuan biaya penanganan perkara yang memadai
·
1.1
2
2.1
2.2
Penanganan Perkara PUU, SKLN, PHPU Legislatif,
Terselesaikannya penyelesaian perkara
Pilpres, Pilgub, Pilbup, Walikota dan Perkara Lainnya yang tepat waktu, transparan dan akuntabel
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Teknis Lainnya Mahkamah Konstitusi RI
Pelayanan Hubungan Masyarakat, Kerjasama,
Keprotokolan dan Pengelolaan Teknologi Informasi
Penyusunan Program, Rencana Kerja Anggaran,
Pengelolaan Keuangan, dan Pengawasan
Terlaksananya administrasi perkara
· Jumlah perkara PUU/SKLN dan perkara lainnya yang diputus
· Jumlah perkara pemilu legislatif/presiden/wapres yang
diputus
· Jumlah perkara pemilukada yang diputus
Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana ·
Penyediaan sarana dan prasarana pendukung penanganan
berbasis TI dalam penanganan perkara perkara konstitusi
konstitusi
· Penyediaan informasi penanganan perkara konstitusi kepada
masyarakat
Tersedianya fasilitas sarana prasarana · Presentase informasi perkembangan penanganan perkara
dalam penanganan perkara konstitusi
yang transparan dan akuntable
Tersusunnya
rencana
anggaran,
pengelolaan anggaran dan pengawasan
internal kelembagaan.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
· Prosentase hasil putusan yang dapat diakses publik secara on
line
· Tersusunnya rincian satuan harga penanganan perkara yang
ditangani Mahkamah Konstitusi
II.L.077.1
84%
91%
60
280
K)
660
K)
500
2.350
275,4
275,4
K)
605,1
100%
100%
100%
100%
1 Pkt
3 Pkt
55,0
K)
0,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : MAHKAMAH KONSTITUSI
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2014
2010
2.3
2.4
3
3.1
4
Penyelenggaraan Adm. Perkara, Persidangan, Putusan Terselenggaranya manajemen administrasi
dan Hukum
perkara konstitusi
Pengelolaan Arsip, Pembinaan SDM dan
Kerumahtanggaan
Terlaksananya manajemen arsip, SDM dan
pengelolaan kelembagaan.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
560 pkr
3.290
K)
Jumlah persidangan dalam penyelesaian perkara
960 sidang
4.800
K)
·
Jumlah risalah yang diselesaikan
·
Jumlah salinan putusan yang disampaikan kepada para
pihak dan masyarakat
·
Jumlah pengaduan masyarakat yang ditangani dan
ditindaklanjuti
·
Jumlah peserta dan target group diklat hukum acara
Mahkamah Konstitusi
·
Jumlah pegawai yang mengikuti diklat kepaniteraan
960 risalah
92 putusan
4.800
497
K)
60 pengaduan
760
K)
500 org
2.900
K)
100 pegawai
600
K)
24 pegawai
161
K)
40%
100%
·
Prosentase penerapan perekrutan pegawai baru sesuai
dengan standar mutu organisasi internasional (ISO)
50%
100%
·
Prosentase penyusunan analisa beban kerja unit kerja
dan pegawai
·
Prosentase penyempurnaan struktur organisasi
60%
100%
65%
100%
·
Jumlah perkara yang diregisterasi dan tidak diregisterasi
·
·
Jumlah pegawai yang mengikuti program rintisan gelar
·
Prosentase penyusunan analisis kebutuhan SDM
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana · Penyediaan sarana dan prasarana penunjang penanganan
Konstitusi RI
dalam pelaksanaan tugas Mahkamah perkara yang berbasis teknologi
Konstitusi
Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Gedung
Pengembangan sistem informasi dalam Jumlah pengembangan sistem informasi terkait dengan penanganan
penanganan perkara konstitusi
perkara
Program Kesadaran Berkonstitusi
162,2
K)
163,6
6 pkt
26
K)
18,2
172,8
TOTAL ALOKASI MAHKAMAH KONSTITUSI 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.077.2
1.216,9
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA: PUSAT PELAPORAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
1.
Program Pencegahan dan Pemberantasan Tindak
Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan Pendanaan
Terorisme
2014
250 Laporan
1.400 Laporan
K)
2.
Jumlah instansi dan Unit Intelejen Keuangan (Financial
Intelligence Unit - FIU) yang secara formal melakukan kerjasama
4 MOU
20 MOU
K)
3.
Jumlah pelaksanaan audit kepatuhan terhadap Pihak
Pelapor.
4.
Jumlah pendapat dan bantuan hukum terkait masalah TPPU
dan pendanaan terorisme maupun masalah terkait lainnya.
75 PJK
375 PJK
K)
24 Dokumen
144 Dokumen
K)
5.
Jumlah kegiatan operasional dan infrastruktur PPATK
dalam mengelola Teknologi Informasi (TI) PPATK yang sesuai
dengan Jumlah Mutu Layanan yang Baku (Service Level
Guarantee - SLG).
5 Kegiatan
31 Kegiatan
K)
6.
Tingkat pencapaian manajemen kualitas sistem TI PPATK
sesuai standar internasional (standar Cobit PO8).
1.1. Level (Sesuai
Maturity Model )
2 Level (Sesuai
Maturity Model )
1.
Jumlah laporan hasil analisis yang disampaikan kepada
Meningkatnya partisipasi pihak terkait dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan TPPU dan pendanaan penyidik dan instansi lainnya yang tidak dimintakan klarifikasi
terorisme di Indonesia.
kembali.
1 Dokumen
5 Dokumen
K)
8.
Jumlah spesifikasi kebutuhan (bussines process ) aplikasi
yang dilakukan peng-coding-an (STR, CTR, CBCC).
2 Aplikasi
9 Aplikasi
K)
9.
2 Aplikasi
12 Aplikasi
K)
7.
Jumlah pembuatan cetak biru Sistem Informasi.
Jumlah piranti lunak (software) aplikasi yang dipelihara.
II.L.078.1
229,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA: PUSAT PELAPORAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
INDIKATOR
SASARAN
2010
a.
b.
Pengembangan Riset dan Analisis Dalam Rangka
Pencegahan dan Pemberantasan TPPU dan
Pendanaan Terorisme
1. Hasil riset (analisis strategis, tipologi, dan statistik) a. Jumlah laporan analisis strategis dan tipologi.
yang berkualitas dalam upaya pencegahan dan
b. Persentase informasi hasil riset yang dapat menggambarkan
pemberantasan TPPU dan pendanaan terorisme.
perkembangan, pemetaan, dan modus pencucian uang dan
pendanaan terorisme di Indonesia.
2. Hasil analisis yang berkualitas dan bermanfaat bagi a. Jumlah laporan hasil analisis yang disampaikan kepada penyidik
penyidik dan instansi pengguna lainnya terkait
dan instansi lainnya.
pencegahan
TPPU dan
h dan
d pemberantasan
b
t
d pendanaan
d
b.
b Persentase
P
hhasil
il analisis
li i awall terhadap
h d seluruh
l h LTKM yang
terorisme.
diterima dan telah dikategorikan (high, medium, low ).
Pelaksanaan Kerjasama Nasional dan Internasional 1. Kerjasama dengan instansi dalam dan luar negeri
di Bidang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU sebagai upaya penguatan kebijakan anti pencucian
dan pendanaan terorisme.
uang dan pendanaan terorisme di Indonesia.
c.
Penelaahan dan penyusunan peraturan perundang- 1. Pendapat dan bantuan hukum terkait TPPU dan
undangan serta pemberian pendapat dan bantuan pendanaan terorisme.
hukum terkait TPPU dan pendanaan terorisme.
2. Rancangan peraturan perundang-undangan dan
peraturan pelaksana terkait masalah TPPU serta
rancangan peraturan dan kebijakan internal PPATK.
2014
4 laporan
20 laporan
100%
100%
250 laporan
1.400 laporan
85%
90%
4 MOU
20 MOU
b. Persentase terimplementasikannya kerjasama dengan instansi
dalam negeri dalam upaya penguatan kebijakan anti pencucian
uang dan pendanaan teroris di Indonesia.
70%
80%
a. Jumlah dokumen pendapat hukum terkait masalah TPPU dan
pendanaan teroris maupun masalah terkait lainnya.
24 dokumen
144 dokumen
b. Persentase pemberian pendapat hukum terkait masalah TPPU
dan pendanaan teroris maupun masalah terkait lainnya oleh
internal dan ekternal PPATK.
Jumlah rancangan peraturan perundang-undangan dan peraturan
pelaksana terkait masalah TPPU, pendanaan teroris dan masalah
terkait lainnya serta rancangan peraturan dan kebijakan internal
PPATK terkait implementasi UU TPPU dan peraturan perundangundangan terkait lainnya
100%
100%
12 dokumen
72 dokumen
a. Jumlah instansi yang secara formal melakukan kerjasama
dengan PPATK dalam bentuk Nota Kesepakatan (MoU).
II.L.078.2
K)
47,4
K)
K)
35,6
K)
32,9
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: PUSAT PELAPORAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
INDIKATOR
SASARAN
2010
d.
Pengawasan Kepatuhan terhadap Pihak Pelapor
dalam menyampaikan kewajiban pelaporan ke
PPATK.
2.
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya PPATK
Kepatuhan Pihak Pelapor dalam memenuhi kewajiban a. Jumlah pelaksanaan audit kepatuhan terhadap Pihak
Pelapor.
penyampaian laporan ke PPATK.
b. Persentase kesesuaian laporan yang diterima dari Pihak
Pelapor dengan pedoman tata cara pelaporan.
Terpenuhinya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis PPATK yang berkualitas.
3.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur PPATK
Tersedianya Sarana dan Prasarana untuk mendukung
pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi PPATK.
2014
75 PJK
375 PJK
99%
100%
K)
12,5
349,4
77,4
TOTAL ALOKASI PPATK 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.078.3
656,7
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
1
PROGRAM PENELITIAN, PENGUASAAN, DAN PEMANFAATAN IPTEK
a.
Pengembangan Sistem Dokumentasi dan Informasi
Ilmiah
b.
c.
Pengembangan Pranata Inovasi
Pengembangan Sistem Dokumentasi dan Informasi
Ilmiah
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
2.355,3
Terbangunnya pusat penelitian maju dan interdisipliner bertaraf
internasional
Drafting paten dan pendaftaran HKI atas produk inovasi
teknologi
Kapitalisasi dan pemanfaatan paten serta invensi LIPI yang
selama ini selama ini menjadi produk bernilai ekonomi yang
bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat
Terbangunnya teknopolis yang melibatkan kluster-kluster
pengetahuan, pengembangan kawasan dan pelayanan jasa
Tumbuhnya wirausahaan baru yang berbasis inovasi teknologi
II.L.079.1
15,0
Inisiasi LIPI International Center for Interdisciplinary
and Advanced Research (ICIAR)
International training-workshops, penelitian pasca
sarjana tematis internasional, twinning institution
Pendaftaran HKI
1
20
27
8,2
Paket teknologi/HKI
3
4
8,7
dokumen Kajian substansi Teknopolis (master plan
fisik)
paket sarana dan prasarana kawasan teknopolis
kajian/publikasi iptek,
paket portal pengetahuan dan bibliotainment
Database journal ilmiah
Unit usaha UMKM inovatif baru
teknologi/HKI LIPI yang diinkubasi
tenant
1
1
2
2
1
34,5
3
1
1
3
4
2
KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
2
2
1
2
8
5
5
40
Benih unggul berbasis biologi molekuler
Unit usaha UMKM inovatif baru
teknologi/HKI LIPI yang diinkubasi
tenant
Lab terakreditasi,
Sistem dan metoda uji
Prototip
Paket interlaboratory comparison
Publikasi ilmiah
Paket aplikasi e-commerce
Jumlah varietas Benih unggul
Pupuk organik dari mikroba hayati Indonesia
percontohan produksi pupuk organik di tk pedesaan
1
Keaneka-ragaman pangan
Terbangunnya fasilitas litbang bioteknologi peternakan modern
aplikasi pupuk organik pada paket biovillage
Jumlah varietas
Fasilitas Laboratorium dan peralatannya
Paket pengembangan program biotek peternakan
2
2
Pengembangan Inovasi
Tumbuhnya wirausahaan baru yang berbasis inovasi teknologi
d.
Penelitian dan Pengembangan KIM; Penelitian dan
Penguatan Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian
Terbangunnya infrastruktur system pengukuran (metrology),
pengujian dan perangkat kalibrasi nasional
e.
Litbang Benih Unggul Berbasis Biologi Molekuler
(PN5)
Litbang pupuk organic dari mikroba hayati Indonesia
(PN5)
f.
g.
Litbang keanekaragaman pangan (PN5)
Penelitian bioteknologi peternakan modern (PN5)
Penelitian Bioteknologi
Meningkatnya penguasaan dan pemanfaatan biologi molekuler
dan bioteknologi
Pengembangan Bioresource Centre dan Microbial Culture
Collection
Publikasi ilmiah nasional
Publikasi ilmiah internasional
Pembenahan koleksi mikroba rujukan, bank biji, bank
DNA, tissue culture, dan bank extract,
Master plan fasilitas koleksi
Penambahan koleksi, data base, sistem pengelolaan
bestandart nasional
II.L.079.2
1
2014
3
4
2
2
8
5
5
40
1
4
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
20,0
45,0
10
2
28,0
1
4
1
1
4
1
17,0
21,0
1000
KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
h.
Penelitian Biologi
10
30.000
31,5
paket fasilitas depositori
Jenis bahan obat
2
3
2
3
26,0
Paket Laporan O&M kebun raya LIPI
4
4
25,0
Konservasi ex-situ dalam bentuk kebun raya daerah
kebun raya (paket kawasan)
2
4
25,0
Data potensi bahan obat dari makro algae dan sponge; biota laut
potensial, terumbu karang; abalon, dan rajungan; serta sistem
informasi oseanografi.
Publikasi makalah
Prototipe
Konsep
paket
37
7
6
2
58
10
8
2
62,0
Paket informasi dasar
3
3
70,4
Terkelolanya koleksi spesimen flora dan fauna hidup maupun
awetan
i.
Penelitian Molecular Farming dan Bahan Baku Obat
j.
Pengembangan Konservasi Tumbuhan Indonesia
(Kebun Raya Bogor; Pengembangan Konservasi
Kebun Raya Cibodas; Pengembangan Konservasi
Kebun Raya Purwodadi;
l.
Pengembangan Konservasi Kebun Raya Bali )
Pengembangan Konservasi Tumbuhan Indonesia Kebun Raya Bogor
Penelitian Oceanografi
m.
Penelitian Oceanografi (PN 9)
k.
Pengembangan bahan obat berbasis bahan alam dan biologi
molekular
Terlaksananya fungsi kebun raya sebagai tempat konservasi
exsitu
Panduan dan sosialisasi kesiapsiagaan masyarakat pesisir
Pengembangan Sistem Informasi dan penelitian Kerusakan
terumbu karang
II.L.079.3
10
10
2
1
2014
10
10
2
1
1
10
30.000
Informasi mikroorganisme dalam habitat alam dan dinamikanya,
serta Pemanfaatan genetik mikroorganisme untuk mendegradasi
polutan, dan Terbangunnya infrastruktur pengamanan plasma
nutfah
Publikasi ilmiah
isolat mikroba
prototipe
paket teknologi
paten
plasma nutfah
Penambahan koleksi rujukan flora dan fauna, ,data
base, sistem pengelolaan berstandart internasional
(spesimen)
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
20,5
17,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Demo pilot plant bio-gasoline dari ligno selulosa
paket
1
1
21,3
Standardisasi teknologi pengujian konversi energi
Peningkatan kemampuan nasional dalam mengembangkan dan
memanfaatkan sumber-sumber energi baru dan terbarukan
(fuelcell, biofuel, sel surya)
paket
Prototype pembangkit energi
1
1
1
2
54,7
Penelitian material maju dan nanoteknologi
Pengembangan produk komponen berbasis magnet dan polimer
Paket komponen
2
4
40,5
q.
Litbang Teknologi Pertahanan Keamanan
1
1
1
24,0
Penelitian elektronika dan telekomunikasi
s.
Penelitian Tenaga listrik dan mekatronik; Penelitian
elektronika dan telekomunikasi;
Penelitian Informatika,
Membangun kemampuan perancangan dan rekayasa di dalam
negeri
metoda, prototipe
sistem uji safety reliability dan fungsi (paket)
Prototype Radar (seri 0)
Prototype Mobile Radar (seri 0), jaringan Radar
terkoneksi
litbang air surveilance radar
prototipe air surveilance radar
pengembangan life detector radar
Prototype
2
1
r.
Terbangunnya kemampuan di dalam negeri dalam upaya
merancang, membuat dan mengoperasikan dan menguji sendiri
Pengembangan dan pemasangan radar pengintai (surveilance
radar ) di perairan Indonesia
t.
Penelitian Informatika
u.
Penelitian Geoteknologi
Pengembangan produk open source untuk pelaksanaan egovernment
Dokumen ilmiah kontribusi Indonesia untuk perubahan iklim
n.
Penelitian Konversi Energi (PN 8)
o.
Penelitian Energi Baru dan Terbarukan
p.
II.L.079.4
Publikasi Ilmiah
Jumlah Paten
Teknologi Proses
paket
Paket pengumpulan data
Paket dokumen ilmiah
10,2
5
1
7
8
10
1
2
1
1
15,5
10,0
10,0
Final
KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
publikasi nasional
prosiding
publikasi internasional
konsep tataruang
makalah ilmiah internasional
makalah ilmiah nasional
rekomendasi
prototipe
Kajian
10
20
Kajian ilmu sosial & kemanusiaan untuk keutuhan NKRI
Ketahanan dan daya saing wilayah serta masyarakat pesisir
2
11
1
3
17
20
20
3
4
4
15
2
5
17
46,5
Makalah/ publikasi ilmiah
paket kebijakan
40
1
40
1
6,5
paket
1
1
24,5
Pengembangan dan perlindungan kekayaan budaya
Pengembangan dan perlindungan kekayaan budaya (pencegahan paket
(PN11)
kepunahan bahasa masyarakat lokal)
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA
1
1
13,1
Paket sistem pengelolalan keuangan, perencanaan dan
penganggaran,
3
3
Paket kebijakan reformasi birokrasi
Paket sistem seleksi proposal kompetitif
1
1
1
1
v.
Penelitian Geoteknologi
Konsep pengurangan resiko bencana kebumian dan perubahan
iklim
w.
Penelitian Limnologi (Sumber Daya Perairan Darat)
Konsep pengelolaan serta mitigasi dan adaptasi bencana dan
perubahan iklim global pada sumber daya perairan darat
x.
- Penelitian Kependudukan
- Penelitian politik
- Penelitian Sumber Daya Regional
- Penelitian masyarakat dan budaya
- Penelitian Ekonomi
Terwujudnya penguasaan, pengembangan, dan penerapan iptek
dalam ilmu-ilmu sosial, inovasi-ekonomi, budaya, perilaku dan
kognitif, serta hukum dan politik
y.
Litbang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kebudayaan
z.
2
a.
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Perencanaan, Penganggaran, Verifikasi dan
Perbendaharaan
Terbangunnya tatakelola litbang yang efisien dan efektif, yang
mampu mendorong kreatifitas dan profesionalisme peneliti
Penataan, Pengembangan Organisasi dan SDM
II.L.079.5
25,3
25,0
393,6
45,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
b.
Pengembangan jaringan kerjasama penelitian dan
Pemasyarakatan Iptek
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya iptek
Kegiatan sosialisasi
Kegiatan pembinaan
Kegiatan temu ilmiah
10
12
2
10
12
2
10,8
Meningkatnya kerjasama antar lembaga litbang dan antara lemlit
dengan perguruan tinggi
Aplikasi dan diseminasi Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk
peningkatan produktivitas usaha berbasis teknologi di daerah.
Meningkatnya kualitas fasilitas-fasilitas riset yang ada
7
1
5
40
1
10
1
5
40
14,0
f.
Pembinaan, Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Terbangunnya sumberdaya yang kompeten dan memenuhi
Peneliti
kebutuhan dalam perkembangan Iptek;
Penataan, Pengembangan Organisasi dan SDM
Peneliti yang mengikuti pendidikan S2 dan S3
Jejaring terbangun terkait fokal point nasional
Paket kerjasama
Wilayah aplikasi TTG
Jumlah UKM terbina
paket Rehabilitasi infrastruktur sarana dan prasarana
Gatot Subroto
paket Rehabilitasi infrastruktur sarana dan prasarana
LIPI, termasuk jaringan internet
Angkatan diklat
Paket Peraturan/kajian Peneliti
Jumlah Peneliti S2 (Kumulatif)
24
1
10
25
1
20
17,0
g.
Pengukuran dan Penelitian Perkembangan Iptek
Jumlah peneliti S3 (Kumulatif)
Jumlah Publikasi ilmiah, termasuk buku indikator iptek
2
3
5
3
30,0
c.
Kerjasama Pemanfaatan Iptek
d.
Penatausahaan, pengadaan, pemeliharaan sarana dan
prasarana
e.
3
4
5
6
Tersusunnya konsep dan rancangan pembangunan kebijakan
Iptek Nasional yang tepat
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR LIPI
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LIPI
PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABLITIAS LIPI
TOTAL ALOKASI LIPI 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.079.6
82,0
47,5
1
21,0
83,8
191,1
79,5
19,3
3.122,6
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (BATAN)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
1 PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA
a. Pelaksanaan Standardisasi Iptek Nuklir
Diperolehnya Standardisasi, akreditasi dan sertifikasi serta
jaminan mutu Iptek Nuklir
b. Penyelenggaraan Pendidikan Teknologi Nuklir
c. Peningkatan Kemitraan Teknologi Nuklir
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan teknologi
nuklir
Diperolehnya mitra komersial yang memanfaatkan hasil litbang
iptek nuklir
2 PROGRAM PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN ENERGI NUKLIR, ISOTOP DAN RADIASI
a. Pengembangan Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi
Peningkatan upaya penelitian dan pengembangan bidang
(PN 5)
pertanian yang mampu menciptakan benih unggul dan hasil
peneilitian lainnya menuju kualitas dan produktivitas hasil
pertanian nasional yang tinggi.
1
II.L.080.1
2014
Usulan SNI bidang nuklir
Jumlah Standar BATAN (SB)
% akreditasi laboratorium BATAN
3
1
40
3
2
100
% sertifikasi sistem mutu
50
100
Jumlah lulusan
120
75
Jumlah makalah nasional
15
25
Jumlah makalah internasional
Jumlah hasil litbang yang dikomersialisasikan
3
2
5
2
Jumlah mitra komersial
3
3
varietas padi (padi sawah, padi gogo, padi dataran
tinggi dan padi hibrida)
varietas kedelai (jenis biji besar, genjah, produksi
tinggi dan jenis biji hitam)
varietas kacang tanah dan kacang hijau
varietas gandum tropis dan sorghum
3
1
1
1
1
2
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
469,6
6,6
20,0
9,6
2.662,0
21,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (BATAN)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
b. Penyusunan Pedoman Infrastruktur Dasar Pendukung
Program Energi Nuklir Nasional (PN 8)
Diseminasi Hasil Litbang Iptek Nuklir (PN 8)
c. Pengembangan Teknologi Bahan Industri Nuklir
d. Pengembangan Teknologi Akselerator
e. Pengembangan Teknologi Biomedika Nuklir,
Keselamatan dan Metrologi Radiasi
f. Pengembangan Eksplorasi dan Teknologi Pengelolaan
Bahan Galian Nuklir
g. Pengembangan Teknologi Bahan Bakar Nuklir
2
Peningkatan pemanfaatan energi terbarukan termasuk energi
alternatif geothermal sehingga mencapai 2.000 MW pada 2012
dan 5.000 MW pada 2014 dan dimulainya produksi coal bed
methane untuk membangkitkan listrik pada 2011 disertai
pemanfaatan potensi tenaga surya, microhydro , dan nuklir secara
bertahap.
Paket Penyiapan Infrastruktur Tapak PLTN dan
Penyusunan Detail Desain
1
1
453,6
Paket Sosialisasi PLTN (media), advokasi
masyarakat, dunia usaha dan stakeholder yang
terkait lainnya untuk persiapan implementasi
program PLTN
3
3
138,0
Diperolehnya Bahan unggul Magnetik untuk Aplikasi Diagnostik Dokumen teknis
Protoipe bahan unggul
Publikasi ilmiah
Prototipe Mesin Berkas Elektron
Diperolehnya Desain Mesin berkas elektron untuk industri
berbasis lateks karet alam dan rancangan detil siklotron 13 MeV Dokumen teknis siklotron 13 MeV
untuk pembuatan radiofarmaka dan pengembangan obat
Publikasi Ilmiah
Diperolehnya paket teknologi penatalaksanaan kanker payudara,
dan serviks, bahan vaksin malaria tropika (Plasmodium
falciparum), metode standardisasi dan kalibrasi radiasi
Dokumen teknis/metode
Paket teknologi penatalaksanaan kanker payudara,
dan serviks
Bahan vaksin
Prototipe sistem carbone monitoring dan sistem
deteksi kontaminasi internal
Publikasi ilmiah
Diperolehnya data sumberdaya U dan Thorium di Indonesia serta Data Teknis potensi Th dan U di Indonesia,
pengembangan teknologi pengolahan bijih uranium dan thorium Dokumen teknis pemurnian bijih Uranium
Paket teknologi pengolahan bijih uranium dan
thorium
Diperolehnya paket teknologi penguasaan dan fabrikasi bahan
Dokumen Teknis
bakar PWR serta
dokumen rekayasa pabrik konversi bahan bakar nuklir
Paket teknologi
Publikasi ilmiah
II.L.080.2
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
1
13,6
1
7
7
1
1
1
6
7
17,6
4
32,0
1
1
2
4
1
1
4
1
26,5
1
3
1
3
2
3
16,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (BATAN)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
h. Pengembangan Teknologi Pengelolaan Limbah
Radioaktif dan Lingkungan
Diperolehnya Paket teknologi Pengelolaan Limbah Radioaktif
dan Pra rancangan instalasi pengolah limbah cair padat yang
dihasilkan dari operasi PLTN.
i. Pengembangan Perekayasaan Perangkat Nuklir
j. Pengembangan Teknologi dan Keselamatan Reaktor
Nuklir
k. Pengembangan Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi
l. Pengembangan Teknologi Produksi Radioisotop dan
Radiofarmaka
Dokumen Teknis
Paket Teknologi
Pototipe
Publikasi ilmiah
Diperolehnya paket pengembangan teknologi rekayasa perangkat Prototipe Perangkat Nuklir untuk kesehatan
nuklir untuk kesehatan, industri dan sistem kendali reaktor
Prototipe Perangkat Nuklir untuk industri
Prototipe Perangkat Nuklir untuk sistem kendali
reaktor
Publikasi ilmiah
Diperolehnya Desain konseptual reaktor riset inovatif; desain
Data Teknis
konseptual reaktor daya maju kogenerasi serta Evaluasi teknologi,
keselamatan dan keandalan reaktor daya PWR
Desain konseptual reaktor riset dan daya
Publikasi ilmiah
Paket Teknologi
Diperolehnya Aplikasi teknologi isotop dan radiasi di bidang
peternakan, kesehatan dan industri
Publikasi DN
Diperolehnya paket pengembangan teknologi produksi
radioisotop dan radiofarmaka
3
II.L.080.3
4
2
20,3
1
4
4
1
1
4
3
20,3
1
1
1
1
6
3
4
3
3
4
10
1
3
4
10
Publikasi LN
Paket teknologi produksi radioisotop
Paket teknologi produksi radiofarmaka
Paten
Publikasi DN
10
2
1
1
1
10
Publikasi LN
2
2
TOTAL ALOKASI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (BATAN) 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
2
1
1
19,1
50,4
24,6
3.131,5
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
1
a.
PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
Pengkajian dan Penerapan Audit Teknologi (PN11)
Termanfaatkannya Audit Teknologi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas litbang
b.
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
3
3
1.090,2
26,0
Pengkajian dan Penerapan Inkubasi Teknologi (PN11) Termanfaatkannya inkubasi teknologi untuk terbangunnya Paket rekomendasi, advokasi, sruvei dan konsultasi
mengenai inkubasi untuk meningkatkan efisiensi dan
sinergi antara lembaga litbangyasa, industri dan
efektivitas litbang dan terbangunnya sinergi antara lembaga
pemerintah
litbangyasa, industri dan pemerintah
3
3
65,4
c.
Pengkajian dan Penerapan Kebijakan Teknologi
Termanfaatkannya kebijakan inovasi teknologi untuk
untuk meningkatnya efisiensi dan efektivitas litbang
Paket rekomendasi, advokasi, sruvei dan konsultasi
kebijakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas litbang
1
1
15,2
d.
Pengembangan Teknologi Pembenihan Ikan Nila
Unggul
Termanfaatkannya teknologi produksi benih unggul ikan
nila untuk mendukung ketahanan pangan
1
e.
Pengembangan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Termanfaatkannya teknologi pengolahan hasil ikan dan
dan Peternakan;
ternak untuk mendukung ketahanan pangan
Prototipe
Rekmondasi dan alih teknologi
Kajian ikan
Prototipe ikan
Rekomendasi dan alih teknologi
Sejumlah rekomendasi, alih teknologi, prototipe, pengujian
pada pengolahan hasil ikan dan ternak (paket prototype)
f.
Bioremediasi Lahan Pertanian di Pulau Jawa,
Paket rekomedasi, advokasi, survei dan konsultasi
mengenai audit teknologi untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas litbang
Termanfaatkannya teknologi bioremediasi lahan pertanian Kajian Bioremediasi Lahan Pertanian di Pulau Jawa
untuk mendukung ketahanan pangan
Proto tipe, pengujian Bioremediasi Lahan Pertanian di
Pulau Jawa
Rekomendasi dan Alih teknologi Bioremediasi Lahan
IIII.L.081.1
4
6,0
1
2
6,8
6,5
3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
g.
Teknologi hyperspectral untuk pemetaan sentra
produksi pertanian
Termanfaatkannya Teknologi hyperspectral untuk
pemetaan sentra produksi pertanian untuk mendukung
ketahanan pangan
Rekomendasi mengenai sentra-sentra produksi pertanian
1
h.
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Produksi Obat
Generik dan Obat Herbal
Termanfaatkannya teknologi farmasi dan medika untuk
kesehatan.
rekomendasi,
prototipe, bibit unggul
1
i.
Pengembangan Pupuk Berimbang (PN 5)
Termanfaatkannya teknologi pupuk berimbang untuk
mendukung ketahanan pangan
j.
Pengembangan, Pemanfaatan dan Pemeliharaan
Tsunami Buoy dalam Program Nasional InaTEWS
Termanfaatkannya teknologi survei kelautan untuk
lingkungan hidup dan pengelolaan bencana, ketahanan
pangan, infrastruktur dan energi kelautan.
k.
l.
Pengembangan PLTP Skala Kecil (PN 8)
Teknologi Efisiensi Pemanfaatan Sumberdaya Air (PN
10)
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Energi Bersih
Termanfaatkannya sistem teknologi pembangkit listrik
Termanfaatkannya teknologi efisiensi pemanfaatan
sumberdaya air di daerah tertinggal
Termanfaatkannya sistem teknologi pembangkit listrik
skala kecil, aplikasi teknologi kualitas daya sistem energi,
serta penerapan teknologi dan sistem konservasi energi
[ada peralatan dan pemanfaatan energi kandungan
komponen dalam negeri semaksimal mungkin
m.
Rekomendasi alih teknologi dan pengujian untuk teknologi
farmasi dan medika
Prototipe produk bahan farmasi (probiotik)
Rekomendasi alat medis
Survei, pilot plant
Pilot project, peng- ujian
Pilot plant, biofer- tilizer
Pengujian, alih tekn
Rekomendasi
Terlaksananya pemeliharaan, pemanfaatan dan
pengembangan Pilot Plant Tsunami Buoy dalam program
nasional InaTEWS (Jumlah buoy)
Jumlah prototype, alih teknologi sistem dan komponen
Rekomendasi dan pilot plant untuk pemanfaatan
sumberdaya air
alih tekno-logi 2 MW
alih tekno- logi PLTP Conden- sing %MW
alih tekno- logi, pilot plant binarycyle 100kw
alih tekno- logi, binarycyle 1 MW
pilot plant binary cycle 1 Mw dan sertifi- kasi
Jumlah HAKI, prototipe, rekomendasi, pilot plant, paper,
Studi Kelayakan, hasil pengujian, dan PNBP teknologi
Gasifikasi Batubara/ Biomasa
Jumlah kajian desain & aplikasi, prototyping, studi
kelayakan, rekomendasi kebijakan danpelaksanaan, dan
intermediasi teknologi energi terbarukan, energy fosil dan
efisiensi energy (paket)
IIII.L.081.2
2014
1
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
5,0
25,5
1
79,0
1
9
1
17
36,5
1
1
2
1
177,0
6,3
23,0
1
1 kajian
1
1 FS
22,5
2
5
31,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
n.
Pemanfaatan Dimethyl Ether (DME) sebagai bahan
bakar rumah tangga
Termanfaatkannya DME pada pengembangan energi
alternatif
o.
p.
Pengembangan listrik tenaga surya
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi untuk
Pemerintahan dan Industri
Termanfaatkannya listrik tenaga surya
Termanfaatkannya dan Terkuasainya kemampuan
rekayasa di bidang teknologi informasi dan komunikasi
pilot project pada DME untuk alternatif energi
rekomendasi dan pilot plant
Prototipe, alih teknologi, pengujian untuk pendukung
transportasi dan kepemrintahan pada transportasi udara,
sistem informasi dan akuntasi, jaringan infostructure
q.
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Untuk
Transportasi Masal
Termanfaatkannya teknologi transportasi untuk
transportasi massal
Jumlah alih teknologi, rekomendasi, prototipe, pengujian
dan jasa operasional pada perkereta-apian dan otomotif
r.
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Manufaktur
untuk Teknologi Energi, Pangan, Transportasi,
K h
ddan H
k
Pengkajian
Penerapan
Teknologi Informasi dan
Termanfaatkannya Teknologi Manufaktur untuk
Teknologi Energi, Pangan, Transportasi, Kesehatan, dan
H
k
Terkuasainya
kemampuan rekayasa di bidang teknologi
Jumlah rekomndasi, alih teknologi, advokasi,
konsultasi,prototipe, mini plant pada otomasi industri
Komunikasi (PN11)
informasi dan komunikasi yang menunjang prioritas
i l
Termanfaatkannya
teknologi informasi dan komunikasi
s.
t.
Teknologi Komunikasi dan Sistem Informasi (ICT)
pertanian
rekomendas pada DME untuk alternatif energi
1
1
10,5
1
2 proto tipe,
1
1
2 proto tipe,
uji pakai
9,0
56,5
2 rekmd
2 kon sults,
rekmd, uji
coba
39,2
3 advo kasi, rekmd
3 Proto tipe,
alih tekn, advo
k3 i
34,5
3
1
30,0
3,5
pada pertanian untuk mendukung ketahanan pangan
komunikasi untuk pertanian
Rekomendasi untuk penerapan sistem informasi dan
Rekomendasi kebijakan pengurangan emisi dan
Termanfaatkannya neraca karbon dan rekomendasi
penurunan carbon pada sektor pertanian, kehutanan, lahan peningkatan carbon sink dan Pilot plant fotobioreaktor
untuk penyerap CO2 (paket rekomendasi dan model)
basah. Model fisik kolamkultur penyerap CO2,
Penyempurnaan dan pengujian peralatan produksi flare
u.
Teknologi Pengendalian dan Mitigasi Dampak
Pemanasan Global (PN 9)
v.
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Industri PertahananTermanfaatkannya teknologi pertahanan, keamanan dan
keselamatan
Peningkatan Kemandirian daya Saing Industri dan
Terbangunnya keterkaitan antar lembaga litbang, antar
UMKM Berbasis Teknologi
lemlit dengan perguruan tinggi, dan antara lemlit dengan
industri dan masyarakat pengguna.
w.
Terbangun dan termanfaatkannya prototipe Perangkat PC
USG Multi Chanel, Perangkat Lunak Free-Open Source
S
f
duntuk
K penerapan
i sistem
Si informasi danl i
Prototipe
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
Prototipe pesawat udara nir awak
rekomendasi
Terlaksanakanya pelayanan teknologi berupa rekomendasi,
alih teknologi, survei, konsultasi dan advokasi pada bidang
kebijakan teknologi (paket)
IIII.L.081.3
1
1
1
1
1
0
14,85
10,0
1
1
18,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
2
3
a.
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN
TEKNIS LAINNYA
PROGRAM PENINGKATAN SARANA
PRASARANA APARATUR BPPT
Peningkatan dan Pembangunan Laboratorium BPPT
Terpadu
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
2.125,5
356,6
Termafaatkannya laboratorium BPPT terpadu untuk
mendukunga sistem inovasi nasional dan P3IPTEK
Laboratorium dari Klaster I s/d VI untuk : Transportasi &
Produksi, Material, Proses & Konstruksi, Hankam & ICT,
GeosTech, Energi serta Fasilitas lain
TOTAL ALOKASI BPPT 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
IIII.L.081.4
1
1
356,6
3.572,3
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
1
a
b
PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENERBANGAN DAN ANTARIKSA
Pengembangan Teknologi Roket
Peningkatan kemampuan penguasaan teknologi roket
Pengembangan teknologi satelit
Peningkatan kemampuan penguasaan teknologi satelit
dan stasiun bumi
Uji terbang roket dan akuisisi data ionosfer, geomag net, Kontinuitas operasi instalasi uji terbang, stasiun peng
dan meteo
amat dir gantara untuk mendukung litbang dan
pemanfaat an sains antariksa
2014
1. Jumlah tipe/ jenis roket yang dikembangkan;
2. Jumlah unit roket yang diuji statik;
10
28
9
24
3. Jumlah roket yang diuji terbang;
4. Jumlah produksi amonium perklorat (AP) oleh LAPAN (ton);
31
2
10
20
5. Jumlah roket dengan bahan baku AP produk LAPAN yang
diuji terbangkan
5
15
6. % Peningkatan Kapasitas Sarpras Litbang Roket untuk
mencapai minimum kebutuhan
1. Jumlah Satelit yg dibuat/ diintegrasi di dalam negeri
2. Jumlah Satelit yangg akan diluncurkan
3. Jumlah rancangan satelit baru kerjasama dengan pengguna
-
45
2
-
1
-
-
-
2
-
4. Jumlah pembangunan stasiun bumi utama penerima data &
pengendali satelit
5. Jumlah Doktek satelit (user requirement, mission definition,
desain satelit, desain stasiun bumi, rancangan pengolahan data,
bentuk produk data)
c
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
% Kontinuitas operasi instalasi uji terbang dan stasiun
pengamat dirgantara
II.L.082.1
100
100
1.470,7
632,2
189,9
25,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
d
e
f
g
Pengembangan Teknologi Penerbangan
Pengembangan Teknologi Dan Bank Data Penginderaan
Jauh (PUSDATA)
Akuisisi dan pengo lahan data satelit penginderaan jauh
sumber daya alam serta pelayanan pengguna
Ops. stasiun bumi penginderaan jauh cuaca, stasiun
pengamat geomagnet, meteor, dan atmosfer dan Stasiun
Telemetri Tracking Commands (TTC) dan pelayanan
pengguna (BIAK)
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Rancang bangun pesawat nir awak, ramjet dan
diseminasi pemanfaatan teknologi dirgantara
Penguatan kemampuan akuisisi data satelit wilayah
Indonesia
Kontinuitas operasi sistem stasiun bumi satelit
penginderaan jauh sumber daya alam Parepare untuk
mendukung pelayanan kepada pengguna
Kontinuitas operasi stasiun bumi satelit peng inderaan
jauh cuaca Biak untuk mendukung pelayanan kepada
pengguna
2014
1. Jumlah jenis pesawat nir awak dan propulsi jet yang
dikembangkan
2. Jumlah pesawat nir awak dan ramjet yang di uji terbang
1
-
-
1
3. Jumlah sistem ground segment pesawat nir awak dan pesawat
ramjet yang dikembangkan
4. Jumlah Doktek Spinoff Teknologi Penerbangan
1. Jumlah penelitian dan pengembangan teknologi penginderaan
jauh
1
2
2
4
2
4
2. Jumlah doktek kajian sistem satelit multimisi (Sistem
Akuisisi Data NPP/ NPOESS, LDCM, Arsitektur system
Pengolahan Data Satelit Mulitimissi)
2
3. % Jumlah data yang terdistibusi
4. Jumlah modul Pengolahan citra berbasis Open Source
80
1.
% Keberhasilan akuisisi data sa-telit
penginderaan jauh multi misi
2.
% Jumlah “ near real time” catalog metadata
tepat waktu
3.
Jumlah kegiatan pelayanan teknis kepada
pengguna untuk kawasan Indonesia Tengah
4. % integrasi sub Sistem stasiun bumi dan Uji coba operasi
Akuisisi da ta NPP/ NPOESS, Landsat 8
1. % Kontinuitas operasi stasiun bumi penginderaan jauh cuaca,
stasiun pengamat geomagnet, meteo dan atmosfer serta TTC
2. Jumlah kegiatan pelayanan teknis kepada pengguna untuk
kawasan Indonesia Timur
II.L.082.2
143,3
93,9
80
1
95%
95%
100
100
4
4
-
50
95
95
2
2
55,1
25,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
2010
h
i.
Pengembangan Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Pemanfaatan data satelit untuk pemantauan sumber daya 1. Jumlah penelitian dan pemanfaatan teknologi penginderaan
lahan dan kondisi lingkungan
jauh
Pengundangan Undang-Undang Tentang Keantariksaan
UU Keantariksaan Nasional dan PP turunannya
2014
5
6
2. % kelengkapan data satelit lingkungan dan cuaca wilayah
Indonesia
96
100
3. Jumlah jenis informasi spasial penginderaan jauh yang dapat
diakses terkait pemantauan dan sumber daya alam, mitigasi
bencana dan hankam
7
9
4. Jumlah basis data spasial penutup dan penggunaan lahan
(satuan Propinsi )
5. % Downtime Operasi Penyajian Info mitigasi bencana dan
Inventarisasi SDAL
2
4
15
5
80,4
Sinkronisasi dan harmonisasi RUU Keantariksaan Nasional
2,0
UU Keantariksaan Nasional
RPP terkait UU Keantariksaan Nasional dan sinkronisasi /
harmonisasi
2,0
3,0
PP terkait UU Keantariksaan Nasional dan turunannya
2
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA
TOTAL ALOKASI LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.082.3
1
3,0
449,3
1.920,1
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BAKOSURTANAL
NO
1
A
PROGRAM/
KEGIATAN
PRIORITAS
PROGRAM SURVEI DAN
PEMETAAN NASIONAL
Pemetaan Dasar Rupabumi
dan Tata Ruang.
TARGET
SASARAN
2010
Meningkatnya Pemanfaatan Peta Dasar Dalam Mendukung
Pembangunan Nasional.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Jumlah dokumen Kebijakan Pemetaan Dasar Rupabumi, Jumlah Peta
Dasar Nasional Matra Darat, Lautan Dan Udara, Serta Batas Wilayah.
Memperluas pemanfaatan data dan informasi spasial tematik hasil Jumlah dokumen data dan informasi spasial SDA dan LH tematik
survei SDA dan LH untuk pengelolaan sumber daya alam dan
matra darat.
perlindungan fungsi lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Jumlah dokumen data dan informasi spasial SDA dan LH tematik
matra laut.
Jumlah dokumen data dan informasi atlas serta pengembangan
wilayah.
Tertatanya Penyelenggaraan Survei dan Pemetaan Di Bidang
Jumlah dokumen koordinasi pelaksanaan di bidang sistem jaringan
Sistem Jaringan dan Standardisasi data Spasial Serta Survei
dan standarisasi data spasial.
Geodesi dan Geodinamika.
Jumlah dokumen koordinasi pelaksanaan di bidang survei geodesi
dan geodinamika.
Kebijakan pemetaan dasar rupabumi dan meningkatnya jumlah
Jumlah Nomor Lembar Peta (NLP) Peta Rupabumi skala 1:10.000
cakupan peta rupabumi Indonesia.
(Sumatera & selatan Jawa).
Jumlah NLP Peta Rupabumi skala1:50.000 wilayah gap.
Jumlah NLP Peta Rupabumi skala1:250.000 wilayah gap.
Jumlah NLP Basis Data Geospasial skala 1:10.000 (Sumatera &
selatan Jawa), 1:50.000, dan 1:250.000.
Jumlah Dokumen Norma Spesifikasi Pedoman Kriteria (NSPK)
Jumlah dokumen pelaksanaan Koordinasi penyelenggaraan Pemetaan
Dasar Rupabumi dan Tata Ruang.
Jumlah NLP gasetir dan model penataan ruang provinsi.
II.L.083.1
2014
3
15
K)
3
15
K)
3
15
K)
3
15
K)
2
10
K)
2
10
K)
90
724
K)
1.490
K)
0
60
K)
250
2.274
K)
5
25
K)
5
25
K)
400
2.000
K)
160
2.049,1
532,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BAKOSURTANAL
NO
B
PROGRAM/
KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
Pemetaan Dasar Kelautan dan Kebijakan pemetaan dasar kelautan dan kedirgantaraan serta
Kedirgantaraan.
meningkatnya cakupan peta dasar kelautan dan kedirgantaraan.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
10
K)
13.680
68.400
K)
34.000
265.000
K)
2
109,7
Kualitas kerjasama,sinergi, koordinasi, program dan kegiatan, serta
diseminasi data spasial kelautan dan kedirgantaraan nasional.
Survei batimetri lepas pantai line km
Jumlah liputan data spasial batimetri, Pantai (LPI) dalam ln km
30.000
225.000
K)
Jumlah NLP Peta LPI skala 1:25K, 1:50K, 1:250K dan LLN 1:500K
52
292
K)
Jumlah liputan peta dasar kelautan dan kedirgantaraan dan basis data
kelautan dan kedirgantaraan
Pemutakhiran peta dasar kelautan dan kedirgantaraan serta basis data
kelautan dan kedirgantaraan
1
5
K)
4
41
K)
Pembuatan Peta LBI
2
15
K)
Pembuatan peta navigasi udara (Aeronautical Chart)
8
51
K)
Peta Resmi tingkat peringatan tsunami
2
16
K)
0
44
K)
72
161
K)
Percepatan Survei Hidrografi pantai multibeam line km
C
Pemetaan Batas Wilayah.
Kebijakan pemetaan batas wilayah dan meningkatnya cakupan
peta batas wilayah.
Jumlah NLP Peta batas wilayah negara (joint Mapping) koridor
perbatasan darat RI-PNG, RI-Malaysia skala 1:50.000
Jumlah NLP pemetaan kecamatan kawasan perbatasan darat RI-PNG,
RI-Malaysia, dan RI-RDTL skala 1:50.000 serta skala 1:25.000
Jumlah pulau pemetaan pulau-pulau terluar
25
58
K)
Jumlah daerah penataan batas provinsi/kab/kota
0
36
K)
Jumlah wilayah dalam pemetaan wilayah provinsi
0
33
K)
Jumlah wilayah dalam pemetaan wilayah kabupaten
40
397
K)
Jumlah wilayah dalam pemetaan wilayah kota
0
98
K)
Jumlah (Border Sign Post) BSP RI-RDTL
0
240
K)
II.L.083.2
89,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BAKOSURTANAL
NO
PROGRAM/
KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
Jumlah Perapatan pilar batas RI-Malaysia
22
2014
110
K)
Jumlah Perapatan pilar batas RI-PNG
0
20
K)
Jumlah Perapatan pilar batas RI-RDTL
60
300
K)
Jumlah dokumen perundingan teknis batas darat
3
15
K)
Jumlah dokumen perundingan teknis batas maritim
3
17
K)
Jumlah dokumen kajian LKI>200 NM
Jumlah dokumen pengkajian dan pemetaan batas negara dan
geopolitik
1
6
K)
1
5
K)
110
1.130
K)
1
5
K)
25
225
K)
1
5
K)
Jumlah NLP penyusunan dan pemeliharaan basisdata batas wilayah
D
Peningkatan Ketersediaan
Data Dan Informasi Survei
Sumber Daya Alam Dan
Lingkungan Hidup Matra
Darat.
Tersedianya data dan informasi spasial SDA dan LH tematik
matra darat.
Jumlah dokumen rumusan kebijakan dan NSPK survei dan pemetaan
SDA dan LH tematik matra darat.
Jumlah NLP produk inventarisasi, neraca, kebencanaan, kajian
aplikasi tekno surta, remote sensing, dinamika geografis dan kajian
wilayah, SDA dan LH matra darat yang diatur dan dikelola sebagai
basis data pemetaan nasional.
Jumlah dokumen database SDA darat.
E
F
Peningkatan Ketersediaan
Data dan Informasi Survei
Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup Matra
Laut.
Tersedianya data dan informasi spasial SDA dan LH tematik
matra laut.
Penyusunan Atlas Sumberdaya Tersedianya data dan informasi atlas serta kajian pengembangan
dan Kajian
wilayah.
Jumlah akses, diseminasi dan utilitas informasi data spasial tematik
33 Prov, 6 K/L
33 Prov, 6 K/L
SDA dan LH matra darat.
Jumlah dokumen rumusan kebijakan dan NSPK survei SDA dan LH
1
5
tematik matra laut
Jumlah produk inventarisasi, neraca, kajian aplikasi tekno surta ,
18 NLP(@5 tema) dan
90 NLP(@5
remote sensing/GIS, dinamika geografis SDA dan kajian wilayah LH
4 dok
tema) dan 20 dok
matra laut yang diatur dan dikelola sebagai basis data pemetaan
nasional
Jumlah akses, diseminasi dan utilitas informasi data spasial tematik
33 Prov, 6 K/L
33 Prov, 6 K/L
SDA dan LH matra laut
Jumlah dokumen rumusan kebijakan dan NSPK atlas serta kajian
pengembangan wilayah.
II.L.083.3
0
4
K)
63,8
66,4
K)
K)
153,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BAKOSURTANAL
NO
PROGRAM/
KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
Pengembangan Wilayah.
G
Pembangunan Infrastruktur
Data Spasial.
Rancangan rumusan kebijakan teknis, rencana dan program di
bidang pembangunan Infrastruktur Data Spasial.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
Jumlah dokumen produk atlas sumberdaya beserta basisdatanya.
18
84
K)
Jumlah dokumen kajian model spasial dinamis serta difusi,
diseminasi atlas dan kajian pengembangan wilayah.
Jumlah daerah (propinsi dan kabupaten) untuk pelaksanaan akses,
utilitas data dan informasi atlas sumberdaya dan kajian
pengembangan wilayah.
Jumlah simpul jaringan di pusat.
2
6
K)
14
70
K)
14
14
K)
6
28
K)
Jumlah simpul jaringan di kabupaten/kota.
50
480
K)
Jumlah dokumen SNI
12
60
K)
Jumlah metadata simpul jaringan pusat.
3
13
K)
Jumlah metadata simpul jaringan provinsi.
3
15
K)
Jumlah metadata simpul jaringan kabupaten/kota
4
19
K)
Jumlah pembangunan dan pengembangan penghubung simpul.
1
5
K)
Jumlah simpul jaringan di provinsi
Jumlah dokumen pembangunan dan pengembangan IDSN.
1
5
K)
Jumlah tenaga terampil melalui Diklat Teknis Surta
70
430
K)
Jumlah tenaga terampil melalui Diklat Fungsional Surveyor
Pemetaan
Jumlah Dokumen NSPK tentang Pedoman, Standardisasi Kurikulum
dan Silabus Diklat Surta
Jumlah kegiatan peningkatan Kapabilitas Personil, Infrastruktur dan
Administrasi Kediklatan
Jumlah rasio jumlah penelitian per peneliti.
140
1.160
K)
5
34
K)
5
30
K)
1:03
1:02
II.L.083.4
948,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BAKOSURTANAL
NO
H
2
TARGET
PROGRAM/
KEGIATAN
PRIORITAS
Pembangunan Data Dan
Informasi Geodesi Dan
Geodinamika.
SASARAN
2010
Rancangan rumusan kebijakan teknis, rencana dan program di
bidang pembangunan data dan informasi geodesi dan
geodinamika.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
Jumlah peraturan per-UU-an dan jumlah dokumen penyelenggaraan
reformasi birokrasi.
1 UU
1 UU, 4 PP, 2
Perpres, 3 Kep
KABAKOSURTAN
AL, 2 dokumen
reformasi
birokrasi
K)
Jumlah dokumen penegakan Sertifikasi SDM surta non-PNS dan
fungsionalisasi SDM surta PNS.
Jumlah dokumen kegiatan promosi, humas, administrasi kerjasama
dan publikasi surta.
Jumlah jaring kontrol geodesi dan geodinamika yang dirawat
0
2
K)
4
20
K)
150
950
K)
Jumlah stasiun tetap GPS dan perawatan sistem
78
458
K)
Jumlah Pembangunan stasiun tetap GPS
12
22
K)
Jumlah stasiun pasang surut laut yang dirawat
88
468
K)
Jumlah pembangunan stasiun pasang surut laut
7
7
K)
Jumlah stasiun permanen gayaberat yang dirawat
0
4
K)
Jumlah dokumen kebijakan teknis di bidang data dan informasi
geodesi dan geodinamika.
Jumlah basis data geodesi dan geodinamika.
1
5
K)
1
5
K)
Program Dukungan
Manajemen Dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya
BAKOSURTANAL
84,9
462,7
TOTAL ALOKASI BAKOSURTANAL 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.083.5
2.511,8
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN STANDARDISASI NASIONAL (BSN)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
1 PROGRAM PENGEMBANGAN STANDARDISASI NASIONAL
a. Pengembangan sistem standardisasi dan penilaian
Tersedianya peraturan perundang-undangan di bidang
kesesuaian
standardisasi dan penilaian kesesuaian
b. Perumusan Standar
c. Peningkatan Penerapan Standar
Meningkatnya jumlah Standar Nasional Indonesia (SNI) yang
ditetapkan sesuai kebutuhan pasar dan tata cara perumusan
standar
Meningkatnya penerapan standar/SNI oleh pemangku
kepentingan standardisasi
d. Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi
Meningkatnya persepsi dan partisipasi pemangku kepentingan
dalam kegiatan standardisasi
2 PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TEKNIS LAINNYA
3 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA FISIK
Draft RUU Standardi-sasi
UU Standardi-sasi
PP Standardi-sasi
Laporan sosialisasi UU dan PP Standardi-sasi
SNI
Laporan fasilitasi penerapan SNI kepada LPK dan
industri/ organisasi
Laporan promosi dan diklat standardi-sasi
TOTAL ALOKASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL (BSN) 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
1
II.L.084.1
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
299,4
11,3
1
1
200
200
24,2
1
1
55,0
1
1
54,8
178,5
5,1
483,0
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR (BAPETEN)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
1
a
PENGAWASAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR
Pengkajian Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (IBN)
b
Perumusan dan Pengembangan Peraturan Perundangan Instalasi
dan Bahan Nuklir (IBN)
Pengembangan dan Pengelolaan Pelayanan Perizinan Instalasi
dan Bahan Nuklir (IBN)
Penyelenggaraan dan Pengembangan Inspeksi Keselamatan,
Keamanan dan Safeguards Instalasi dan Bahan Nuklir (IBN)
e
Penyelenggaraan dan Pengembangan Keteknikan, Sistem
Manajemen dan Kesiapsiagaan Nuklir
2
DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA
3
PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
c
d
Tersedianya hasil kajian IBN
Dokumen kajian bidang IBN Terkait PLTN
8
8
122,5
7,6
Tersedianya rancangan peraturan perundangan IBN
Dokumen Rancangan Peraturan bidang IBN Terkait
PLTN
Dokumen Perizinan Terkait PLTN
6
7
8,0
3
3
6,9
Terselenggaranya inspeksi keselamatan instalasi nuklir, Laporan Hasil Inspeksi
safeguard dan proteksi fisik yang efektif dan efisien
54
54
15,2
Terselenggaranya pengembangan keteknikan, sistem
manajemen dan kesiapsiagaan nuklir
6
6
28,7
Terselenggaranya pelayanan perizinan IBN
Dokumen Pengembangan Keteknikan, Sistem
Manajemen dan Kesiapsiagaan Nuklir
306,9
19,6
TOTAL ALOKASI BADAN PENGAWASAN TENAGA NUKLIR (BAPETEN) 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
1
2014
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
II.L.085.1
449,0
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
NO
1.
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
PROGRAM DUKUNGAN
Meningkatnya koordinasi perencanaan pembinaan,
MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN pengendalian terhadap program, administrasi dan
TUGAS TEKNIS LAINNYA LAN
sumber daya serta kerjasama dalam lingkup LAN
2.
PROGRAM PENINGKATAN
SARANA DAN PRASARANA
APARATUR LAN
- Terlaksananya pembangunan, pengadaan dan
peningkatan sarana dan prasarana di LAN
- Terlaksanya penyelesaian pembangunan gedung
B Jakarta
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
- Persentase terlaksananya program dan kegiatan yang
direncanakan.
- Jumlah laporan kegiatan yang sesuai dengan sistem aplikasi
pelaporan
- Jumlah laporan keuangan yang sesuai dengan Sistem
Akuntansi Publik (SAP).
- Jumlah peraturan perundang- undangan yang disusun.
- Persentase pelaksanaan kegiatan kerjasama luar negeri di
bidang administrasi negara.
- Persentase ketersediaan arsip dalam memenuhi kebutuhan
administrasi dan keuangan.
- Jumlah pegawai yang dikembangkan kapasitas dan
kompetensinya.
- Jumlah publikasi hasil pelaksanaan tupoksi LAN.
- Persentase dukungan pelayanan yang dilakukan
Persentase kelengkapan sarana dan prasarana layak pakai dan
sesuai standar
Luas bangunan gedung B (10.000 m2/7 lantai)
II.L.086.1
2014
100%
100%
1 Lap
5 Lap
K)
1 Lap
5 Lap
K)
1 paket
5 paket
K)
80%
80%
100%
100%
100 orang
825 orang
K)
1 paket
100%
70%
5 paket
100%
100%
K)
30%
100%
649,5
207,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
NO
3.
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
PROGRAM PENGKAJIAN
ADMINISTRASI NEGARA DAN
DIKLAT APARATUR NEGARA
TARGET
SASARAN
INDIKATOR
2010
- Meningkatnya kualitas pendidikan dan
pelatihan sekolah pimpinan administrasi nasional
secara optimal dan terukur.
- Meningkatnya kualitas perumusan, kualitas
manajemen pelayanan publik, implementasi dan
evaluasi serta monitoring kebijakan.
- Meningkatnya kualitas pelaksanaan kajian dan
penelitian dan pengembangan dibidang
pengembangan administrasi pembangunan negara,
pengembangan sistem informasi administrasi
negara dan pengembangan hukum administrasi
negara.
2014
- Persentase kelengkapan bahan pengembangan kurikulum
dan bahan ajar pendidikan dan pelatihan kepemimpinan
(diklatpim) dan program pengembangan eksekutif nasional.
90%
100%
- Persentase kelengkapan dan bahan ajar pendidikan dan
pelatihan SPIMNAS bidang teknik manajemen, fungsional dan
kebijakan pembangunan.
100%
100%
- Tingkat kepuasan pengguna terhadap hasil telaahan,
penyusunan agenda dan sistem yang terkait dengan perumusan
implementasi dan evaluasi serta monitoring kebijakan.
50%
70%
- Tingkat pemanfaatan hasil telaahan, penyusunan agenda
dan pengembangan sistem yang terkait dengan perumusan,
implementasi dan evaluasi serta monitoring kebijakan.
10%
25%
- Tingkat kepuasan pengguna terhadap hasil telaahan dan
pengembangan sistem yang terkait dengan manajemen
pelayanan publik.
60%
80%
- Tingkat pemanfaatan hasil telaahan dan pengembangan
sistem yang terkait dengan manajemen pelayanan publik.
20%
30%
- Indeks data penyusunan telaahan kebijakan.
- Indeks data pengembangan hukum administrasi negara
- Indeks data penyusunan agenda pengembangan
administrasi negara.
- Indeks data pengembangan kerjasama dan administrasi
pembangunan sosial ekonomi.
- Indeks data pengembangan sistem informasi dan otomasi
administrasi negara.
60%
60%
40%
80%
80%
65%
30%
50%
30%
50%
II.L.086.2
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
151,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
NO
1.
2.
TARGET
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Peningkatan kualitas pembinaan
pendidikan dan pelatihan aparatur
Penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan teknik manajemen dan
kebijakan publik
SASARAN
2010
- Meningkatnya kualitas pembinaan diklat
aparatur dan widyaiswara.
Terbangunnya sistem diklat aparatur pola baru
Tersusunnya modul dan terselenggaranya diklat
pelayanan publik
3.
Peningkatan kualitas penyelenggaraan
Terselenggaranya diklat kepemimpinan tingkat I
pendidikan dan pelatihan kepemimpinan
tingkat I , II , III dan IV
4.
Pengkajian kinerja sumber daya aparatur Tersusunnya kebijakan magang bagi calon
pemimpin aparatur negara pada institusi bertaraf
internasional
5.
Pengkajian manajemen kebijakan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
- Indeks implementasi rekomendasi kajian di bidang
administrasi pembangunan, hukum administrasi negara dan
sistem informasi dan otomasi administrasi negara.
20%
40%
Standar kualitas diklat dan widyaiswara
70%
100%
-
1 SK Kepala
LAN
K)
1 modul
2 laporan
K)
-
Jumlah juknis dan pedoman kediklatan
-
Jumlah modul diklat
Laporan sosialiasi pembaharuan sistem diklat pola baru
1 modul
-
Laporan hasil revitalisasi SIDA
Laporan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan diklat
1 laporan
1 laporan
2 laporan
2 laporan
K)
-
1
K)
-
400 org
K)
60 org
300 org
K)
-
1 kebijakan
K)
-
1 laporan
1 Kajian,
1 Perka LAN
K)
Jumlah Peraturan Kepala LAN tentang Metode dan Modul
Diklat Pelayanan Publik
Jumlah peserta diklat TOT pelayanan publik berbasis
kinerja
Jumlah peserta diklat kepemimpinan tingkat I
Jumlah kebijakan tentang magang bagi calon pemimpin
aparatur negara
Jumlah laporan review kebijakan magang
Tersusunnya kebijakan penyelenggaraan diklat bagi Jumlah petunjuk teknis tentang penyelenggaraan diklat bagi
upaya penanganan dampak reformasi birokrasi
upaya penanganan dampak reformasi birokrasi instansi
instansi
TOTAL ALOKASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.086.3
9,0
K)
K)
1,9
11,7
1,2
K)
1,8
1.008,8
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NO
I
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN
DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS
LAINNYA ANRI
TARGET
SASARAN
INDIKATOR
2010
Meningkatnya efektifitas koordinasi
perencanaan program dan kegiatan serta
pengelolaan administrasi di lingkungan ANRI
1. Persentase dokumen perencanaan dan pelaporan yang
dapat diselesaikan tepat waktu
2. Persentase berkurangnya revisi kegiatan yang diajukan
unit kerja
3. Jumlah pengunjung ANRI
4. Persentase dokumen administrasi perkantoran yang
dapat diselesaikan tepat waktu
5. Persentase layanan di bidang hukum dan kerjasama
yang tepat sasaran
6. Persentase penyelesaian peraturan di bidang kearsipan
2014
100%
100%
20%
20%
2.900 org
90%
37.245 org
90%
90%
90%
100%
100%
7. Persentase penyelesaian peraturan tentang tugas dan
fungsi unit kerja
8. Persentase penyelesaian SOP unit kerja
9. Persentase penyelesaian adminstrasi kepegawaian
terkait dengan kenaikan pangkat dan usulan pensiun
pegawai
100%
100%
100%
100%
100%
100%
10. Persentase penempatan pegawai sesuai dengan
kompetensi
11. Persentase peningkatan kualitas pengelolaan,
penatausahaan anggaran/barang dan pertanggung jawaban
serta pelaporannya
100%
100%
100%
100%
12. Persentase ketersedian pedoman pengelolaan/data
base arsip dinamis dan ketersedian program/daftar arsip
vital serta ketepatan waktu pendistribusian surat/barang
cetakan
100%
100%
II.L.087.1
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
322,3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
INDIKATOR
2010
13. Jumlah laporan hasil pengawasan dan rekomendasi
pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di bidang
kearsipan
1.
Peningkatan layanan hukum, pembinaan
organisasi dan ketatalaksanaan, dan
pengelolaan pegawai di lingkungan ANRI
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
SASARAN
Tersusunnya peraturan pelaksanaan dari UU
No.43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
14. Jumlah instansi/perusahaan yang memanfaatkan jasa
kearsipan
- Jumlah PP
- Jumlah Inpres
- Jumlah Perka. ANRI
2014
6 Laporan
30 Laporan
K)
8 Instansi
40 Instansi
K)
7 PP,
1 Inpres,
52 Perka ANRI
K)
- 4 PP tentang:
· Sistem Kearsipan
Nasional (SKN),
Sistem Informasi
Kearsipan Nasional
(SIKN), Jaringan
Informasi Kearsipan
Nasional (JIKN);
7,0
· Pengelola-an Arsip
Dinamis;
II
PROGRAM PENINGKATAN SARANA
DAN PRASARANA APARATUR ANRI
Meningkatnya efektifitas pemenuhan sarana
dan prasarana kantor untuk mendukung
layanan arsip
Persentase pemenuhan sarana dan prasarana kantor untuk
mendukung layanan arsip
II.L.087.2
· Pengelola-an Arsip
Statis; dan
· Penyusu-tan Arsip
- 1 Inpres, dan
- 1 Perka ANRI
100%
100%
85,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA : ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NO
III
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
PROGRAM PENYELENGGARA-AN
KEARSIPAN NASIONAL
INDIKATOR
2010
Meningkatnya kualitas pembinaan kearsipan
secara efektif dan efisien
5%
25%
5%
75%
3. Persentase lembaga Negara dan badan pemerintah
pusat yang memiliki Jadwal Retensi Arsip (JRA)
5%
25%
4. Persentase hasil rekomendasi evaluasi yang digunakan
sebagai input penyempurnaan sistem kearsipan bagi
lembaga kearsipan daerah provinsi dan kabupaten/Kota
80%
80%
2 angkatan diklat
penciptaan Arsiparis
2 6 angkatan diklat
penciptaan Arsipa-ris
K)
-
1500 peserta diklat
teknis
2250 peserta diklat
teknis
30 instansi pusat
K)
750 peserta diklat teknis
Pembinaan kearsipan pusat
Terlaksananya penerapan Sistem Informasi
Kearsipan Dinamis Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (SIKD-TIK)
2014
1. Persentase lembaga dan unit kearsipan yang sudah
terakreditasi
2. Persentase lembaga Negara dan badan pemerintah
pusat yang memiliki pedoman kearsipan secara terpadu
5. Jumlah pendidikan dan pelatihan yang
diselenggarakan
1.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
SASARAN
Jumlah instansi pusat dan Lembaga Kearsipan Pusat yang
sudah menerapkan SIKD-TIK
TOTAL ALOKASI ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.087.3
10 instansi pusat
207,3
K)
K)
11,4
615,2
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
TARGET
NO
I.
II.
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
SASARAN
2010
PROGRAM DUKUNGAN
- Meningkatnya efektifitas koordinasi perencanaan
MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN program dan kegiatan, sumber daya serta
TUGAS TEKNIS LAINNYA BKN
pengelolaan administrasi di lingkungan BKN
PROGRAM PENINGKATAN
SARANA DAN PRASARANA
APARATUR BKN
INDIKATOR
- Terlaksananya pembangunan, pengadaan dan
peningkatan sarana dan prasarana di BKN
2014
- Persentase monev yang digunakan sebagai bahan perbaikan
proses perencanaan pada periode selanjutnya
50%
80%
- Persentase terlaksananya program dan kegiatan yang
direncanakan
- Persentase penempatan pegawai yang sesuai dengan
kompetensi
- Persentase laporan asset BKN yang dinilai wajar
100%
100%
50%
80%
60%
95%
- Opini BPK tentang laporan keuangan BKN
WDP
WTP
- Lamanya waktu merespon berita negatif
10 hari
1 hari
- Jumlah dokumentasi, informasi dan publikasi kegiatan
BKN
- Persentase gedung kantor yang dimiliki dengan gedung
kantor yang dibutuhkan
- Persentase gedung pusdiklat BKN yang dimiliki dengan
gedung pusdiklat yang dibutuhkan
- Persentase gedung arsip yang dimiliki dengan gedung arsip
yang dibutuhkan
- Persentase perbandingan rumah dinas yang dimiliki dengan
kebutuhan
- Persentase sarana penunjang yang dimiliki dengan sarana
penunjang yang dibutuhkan
II.L.088.1
40
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
1.382,3
95
100%
100%
0%
100%
63%
100%
60%
100%
70%
90%
413,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
TARGET
NO
III.
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
PROGRAM PENYELENGGARAAN
MANAJEMEN KEPEGAWAIAN
NEGARA
SASARAN
2010
- Terwujudnya rumusan kebijakan di bidang
perencanaan dan pengembangan kepegawaian
- Terwujudnya rumusan kebijakan pembinaan
kinerja dan pelaksanaan penyusunan peraturan
perundang-undangan bidang kepegawaian
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
- Presentase instansi pemerintah yang mengusulkan
formasi PNS berdasarkan pedoman perencanaan kebutuhan
pegawaii
- Persentase instansi pemerintah yang telah menerapkan
standar kompetensi jabatan di lingkungannya
30%
100%
20%
100%
- Persentase hasil kajian/penelitian yang digunakan dalam
penyusunan kebijakan nasional bidang kepegawaian
10%
40%
- Persentase lulusan diklat teknis manajemen PNS yang telah
menempati posisi sesuai dengan bidangnya
- Persentase instansi pemerintah yang menerapkan penilaian
kompetensi PNS dalam pengembangan karir kepegawaian di
lingkungannya
- Persentase PNS memiliki kompetensi jabatan sesuai
bidangnya
- Persentase produk peraturan perundang-undangan
kepegawaian mengacu pada UU Nomor 43 Tahun 1999 dan
peraturan pelaksanaannya
- Jumlah kebijakan kepegawaian baru yang ditetapkan
40%
80%
20%
100%
-
75%
50%
90%
- Persentase instansi pemerintah yang telah menerapkan
reward & punishment sesuai kinerjanya serta pola
pengembangan karier yang jelas
- Persentase instansi pemerintah yang telah menerapkan
employee benefit program
- Persentase PNS yang memiliki kompetensi jabatan sesuai
dengan bidangnya
II.L.088.2
2 Naskah
7 Naskah
50%
75%
50%
75%
40%
100%
514,7
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
SASARAN
2010
- Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan di
bidang pengadaan, kepangkatan, dan mutasi lainnya,
pelayanan pensiun PNS dan Pejabat Negara serta
penetapan pertimbangan status dan kedudukan
kepegawaian
Terwujudnya layanan kepegawaian dapat
dilakukan dengan cepat, tepat dan mudah, berbasis
teknologi informasi dan komunikasi dengan
dukungan database PNS yang akurat yang dapat
dipakai sebagai bahan penyusunan kebijakan di
bidang kepegawaian
2014
- Persentase percepatan durasi penyelesaian penetapan SK,
persetujuan, pertimbangan teknis kenaikan pangkat dan
mutasi lainnya serta pensiun PNS dan pejabat negara
80%
90%
- Persentase percepatan durasi penyelesaian penetapan
NIP, Karpeg dan Karis/Karsu
- Persentase percepatan durasi penyelesaian penetapan
persetujuan / pertimbangan status dan kedudukan
kepegawaian
- Persentase tindak lanjut evaluasi kinerja/pelayanan
kepegawaian
- Lamanya waktu pelayanan kepegawaian yang telah
disempurnakan
- Persentase instansi yang menerapkan sistem aplikasi
kepegawaian secara online
- Persentase data PNS yang up to date dan akurat
80%
90%
80%
90%
80%
90%
- Jumlah jenis pelayanan kepegawaian yang dilaksanakan
secara online sesuai standar pelayanan mutu
- Jumlah stakehoulder menggunakan sistem KPE
Meningkatnya efektifitas pelaksanaan
pengawasan dan pengendalian kepegawaian
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
- Persentase dokumen/arsip fisik yang mudah diakses secara
cepat lengkap dan benar
- Persentase ketersediaan kebijakan-kebijakan pelaksanaan
wasdal/bimtek di bidang kepegawaian
- Persentase penurunan pelanggaran norma, standar dan
prosedur (sengketa bidang kepegawaian )
- Persentase lulusan Diklatfung yang diangkat dalam jabatan
fungsional sesuai dengan kompetensi jabatan masing-masing
II.L.088.3
30 hari
10%
30%
2 Paket
31 Instansi
20 hari
90%
90%
4 Paket
150 Instansi
20%
80%
50%
90%
20%
60%
20%
80%
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
TARGET
NO
1.
2.
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
Pembangunan, pengembangan sistem
informasi dan pengolahan data
kepegawaian
Perencanaan kepegawaian dan formasi
SASARAN
2010
- Terbangunnya sistem informasi kepegawaian
yang terpadu
- Terbangunnya database kepegawaian yang
lengkap, akurat, dan terkini
- Tersusunnya kebijakan realokasi/distribusi
pegawai dan pelaksanaannya
- Tersusunnya kebijakan right sizing kepegawaian
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
- Persentase jumlah PNS yang diangkat dalam jabatan
struktural/fungsional sesuai dengan standar kompetensi jabatan
yang diterapkan (the right man on the right place )
20%
80%
- Persentase berfungsinya sistem informasi kepegawaian
nasional
- Persentase SAPK online di semua instansi pusat dan daerah
25%
100%
25%
100%
- Persentase tingkat keakuratan data kepegawaian yang
disajikan BKN
- Jumlah petunjuk teknis penataan kepegawaian sebagai
dampak pelaksanaan reformasi birokrasi
- Persentase jumlah pegawai yang telah tertangani statusnya
sebagai dampai reformasi birokrasi
- Jumlah kebijakan tentang right sizing kepegawaian
30%
100%
TOTAL ALOKASI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.088.4
-
1 Perka BKN
174,9
K)
4,8
80%
1 Perka BKN
K)
2.310,1
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
1.
PROGRAM PENGAWASAN INTERN
AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA
DAN PEMBINAAN PENYELENGGARAAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PEMERINTAH
- Meningkatnya kualitas penyelenggaraan
pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara
dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada
Kementerian/ Lembaga Bidang Perekonomian
2014
- Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang dijadikan
bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
70%
90%
- Persentase hasil pengawasan kebendaharaan umum negara
yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh Menteri
Keuangan
- Persentase masukan yang dimanfaatkan Presiden
- Persentase Kementerian/Lembaga yang laporan
keuangannya memperoleh opini minimal WDP
- Tingkat opini BPK terhadap LKPP
- Persentase peningkatan penerimaan negara dari hasil
pengawasan
- Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders
yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
50%
90%
60%
60%
60%
95%
60%
70%
80%
85%
50%
90%
- Persentase K/L dan Pemda yang menyelenggarakan SPIP
sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
20%
70%
II.L.089.1
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
1.573,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
- Meningkatnya kualitas penyelenggaraan
pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara
dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada
Kementerian/ Lembaga Bidang Polsoskam
- Meningkatnya kualitas penyelenggaraan
pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara
dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada instansi
Pemerintah Daerah
2014
- Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang dijadikan
bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
50%
90%
- Persentase hasil pengawasan kebendaharaan umum negara
yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh Menteri
Keuangan
- Persentase masukan yang dimanfaatkan Presiden
- Persentase Kementerian/Lembaga yang laporan
keuangannya memperoleh opini minimal WDP
- Persentase peningkatan penerimaan negara dari hasil
pengawasan
- Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders
yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh
stakeholders
- Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang dijadikan
bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
50%
90%
60%
60%
60%
95%
50%
90%
50%
90%
50%
90%
- Persentase hasil pengawasan kebendaharaan umum negara
yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh Menteri
Keuangan
- Persentase masukan yang dimanfaatkan Presiden
- Persentase Kementerian/Lembaga yang laporan
keuangannya memperoleh opini minimal WDP
- Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders
yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
50%
90%
75%
75%
75%
95%
100%
100%
50
300
- Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar
Pelayanan Minimal/Pelayanan Prima
II.L.089.2
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
- Meningkatnya kualitas penyelenggaraan
pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara
dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada Badan
Usaha Milik Negara/Pemerintah Daerah
- Meningkatnya kualitas penyelenggaraan
pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara
dan pembinaan penyelenggaraan SPIP terkait
kegiatan investigasi
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
- Persentase BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang GCG atau KPI
mendapat skor baik
- BUMD yang kinerjanya memperoleh minimal predikat baik
35%
75%
30%
70%
- Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang dijadikan
bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
0%
75%
- Persentase hasil pengawasan kebendaharaan umum negara
yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh Menteri
Keuangan
- Persentase BUMN yang kinerja PSO-nya baik
- Persentase BUMD yang laporan keuangannya memperoleh
opini minimal WDP
- Persentase masukan yang dimanfaatkan Presiden
- Persentase pemahaman dan kepedulian atas permasalahan
korupsi
- IPP/IPD/BUMN/BUMD berisiko fraud yang
mengimplementasikan FCP
- IPP/IPD/BUMN/BUMD yang membuat/mengoreksi
kebijakan
- Persentase terselesaikannya kasus HKP, klaim, dan
ekskalasi
- Persentase penyerahan kasus kepada instansi penegak
hukum
- Persentase hasil audit investigasi yang ditindaklanjuti oleh
instansi berwenang
- Persentase telaahan terhadap laporan penugasan investigasi
yang memenuhi standar
- Reviu terhadap laporan dan pengaduan masyarakat
ditindaklanjuti
- Persentase masukan yang dimanfaatkan Presiden
0%
75%
0%
40%
80%
60%
75%
70%
75%
80%
10
60
K)
10
35
K)
80%
84%
85%
85%
20%
50%
80%
90%
10%
10%
70%
70%
II.L.089.3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1.
2.
Pengendalian/pelaksanaan pengawasan intern
akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan
penyelenggaraan SPIP Kementerian/Lembaga
bidang fiskal dan investasi
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN
DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS
LAINNYA BPKP
- Terlaksananya Pembinaan Penyelenggaraan
SPIP
Meningkatnya kualitas dukungan manajemen dan
kapasitas penyelenggaraan pengawasan intern
akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan
penyelenggaraan SPIP
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
26
46
K)
1.650
575
5.700
1035
K)
- Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan konsultasi dan
bimbingan teknis penyelenggaraan SPIP
116
655
K)
- Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang
terealisasi
70%
90%
- Persentase jumlah pegawai BPKP yang kompeten dan
profesional di setiap bidang kompetensi yang dibutuhkan
70%
90%
- Persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelola
kepegawaian dan organisasi
- Persepsi kepuasan pengguna atas pencairan anggaran yang
diajukan sesuai prosedur
- Tingkat opini BPK terhadap laporan keuangan BPKP
7,2 skala likert
8 skala likert
7,5 skala likert
8,50 skala likert
100%
100%
- Persepsi kepuasan pegawai/satuan kerja atas pembinaan dan
bantuan hukum
- Persepsi publik yang positif terhadap BPKP
- Indeks efektivitas pengelolaan aset
- Persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelolaan sarpras
7,5 skala likert
8,5 skala likert
75%
100%
7,5 skala likert
83%
100%
8,3 skala likert
70%
80%
- Jumlah Keputusan Kepala BPKP tentang Pedoman Teknis
Penyelenggaraan SPIP
- Jumlah peserta diklat SPIP
- Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan sosialisasi SPIP
- Persentase tindak lanjut hasil pengawasan Inspektorat
BPKP
II.L.089.4
61,6
K)
2.298,3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
- Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total
jumlah yang dibutuhkan
- Persentase Pemanfaatan hasil Litbang
- Tingkat penerapan Jabatan Fungsional Auditor
- Pencapaian tatakelola APIP yang baik
- Tingkat persepsi kepuasan Instansi Pemerintah atas auditor
bersertifikat
- Terimplementasinya sistem informasi untuk mendukung
pengambilan keputusan internal (manajemen BPKP)
3.
PROGRAM PENINGKATAN SARANA
DAN PRASARANA APARATUR BPKP
Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana
aparatur BPKP
- Terimplementasinya Sistem Kendali Akuntabilitas Presiden
(PASS)
Tingkat kepuasan penerimaan layanan (skala likert 1-10)
TOTAL ALOKASI BPKP 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.089.5
2014
82%
90%
70%
60%
20%
7 skala likert
80%
80%
60%
8 skala likert
46%
70%
49%
100%
7,5
8,3
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
107,1
3.979,1
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERDAGANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1.
a.
DUKUNGAN MANAJEMEN DAN
PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS
LAINNYA KEMENTERIAN
PERDAGANGAN
Pemberdayaan Dagang Kecil dan Menengah
(Prioritas Bidang)
Terwujudnya tatakelola yang baik dan kualitas
layanan serta dukungan yang tinggi terhadap unit
kerja dilingkungan Kementerian Perdagangan
1.Presentase penyelesaian SOP
2014
100%
100%
-
60%
%
Tingkat kepercayaan stakeholders (internal maupun 3.Prosentase penyelesaian Peraturan Menteri Perdagangan/
eksternal) yang tinggi.
Keputusan Menteri Perdagangan
95%
95%
4.Presentasi penyelesaian penataan/modernisasi organisasi
dilingkungan Kementerian Perdagangan
100%
100%
5.Kualitas laporan keuangan Kementerian Perdagangan
(opini) dari BPK
WDP
WTP
4
24
1.000
1.200
Jumlah UKM yang tercantum pada database PDKM
200
1000
4. Jumlah wirausaha baru dalam rangka pemberdayaan
masyarakat madani melalui program Bantuan Sarana Usaha
Mandiri (BSUM)-(UKM)
50
50
5.
6
6
Meningkatnya, kreatifitas, kapasitas, dan
kompetensi UMKM sektor perdagangan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2.Tercapainya
p y implementasi
p
pengadaan
p g
barang-jasa
gj
secara
elektronik
1. Jumlah kebijakan dan pedoman untuk pengembangan
usaha UKM mitra binaan (bahan)
2. Jumlah UKM mitra binaan yang diberikan bimbingan
teknis, promosi/pemasaran, kemitraan usaha, sarana
dagang/sarana usaha produktif, sertifikasi, fasilitasi,
pendaftaran serta akses jaringan pembiayaan
3.
Jumlah kegiatan verifikasi dan evaluasi
II.L.090.1
2.364,0
K)
k)
110,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERDAGANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
b.
c.
Pengembangan Ekonomi Kreatif (Prioritas
Bidang)
Pengembangan Standardisasi Bidang
Perdagangan (Prioritas Bidang)
Meningkatnya kontribusi pelaku kreatif (UKM
Kreatif dan Insan Kreatif) terhadap PDB
Terlaksananya standardisasi bidang perdagangan
yang mengacu pada standar internasional
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
1.
2014
2%
4%
2. Persentase UKM Kreatif yang mendapat transaksi bisnis
di pameran DN dan LN
3. Jumlah pelaku ekonomi kreatif yang diberikan
promosi/pemasaran, kemitraan, fasilitasi, penghargaan, dan
akses pembiayaan
90%
90%
400
900
4 Persentase pelaku
4.
pelak ekonomi kreatif di Indonesia yang
ang
tercantum dalam database online
5. Jumlah brand produk ekonomi kreatif yang dihasilkan
20%
20%
26
93
Jumlah rumusan standar barang dan jasa perdagangan
2
2
2. Jumlah negosiasi pada sidang internasional yang terjadwal
(sidang)
3. Jumlah penyusunan regulasi teknis standardisasi dalam
bidang perdagangan
4. Pembuatan buku standar contoh karet konvensional
(sesuai amanat International Rubber Asosiation - IRA - setiap
2 tahun)
5. Penyelesaian pendaftaran Lembaga Penilaian Kesesuaian
(LPK) (hari)
6. Persentasi dukungan dan pemahaman publik terhadap
Kebijakan Standardisasi Bidang Perdagangan (indeks persepsi
stakeholder)
18
21
1
5
-
800
5
3
NA
80%
1.
Persentase PDB ekonomi kreatif terhadap PDB Nasional
II.L.090.2
217,5
73,0
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERDAGANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana
PRASARANA APRATUR KEMENTERIAN aparatur Kementerian Perdagangan
PERDAGANGAN
1.% Jumlah Unit Eselon I di lingkungan Kementerian
Perdagangan yang menerima manfaat berupa fasilitas sarana
dan prasarana kantor guna menunjang kegiatan kelancaran
operasional perkantoran.
3.
PENGAWASAN DAN PENINGKATAN
AKUNTABILITAS APARATUR
KEMENTERIAN PERDAGANGAN
1.Persentase penurunan jumlah temuan atas penyimpangan
peraturan perundang-undangan.
Terwujudnya pengawasan yang memberi nilai
tambah terhadap peningkatan kinerja unit,
akuntabilitas Laporan Keuangan dan tertib
administrasi di lingkungan Kementerian
Perdagangan.
100%
25%
75%
25%
75%
9 keg
9 keg
60 keg
60 keg
4 unit
28 unit
12
15
2.Persentase hasil kajian kebijakan dan pengembangan dalam
bidang perdagangan yang dijadikan sebagai bahan masukan
perumusan kebijakan
20
30
3. Persentase hasil kajian kebijakan dan pengembangan
perdagangan yang diterbitkan dalam publikasi ilmiah
80
95
2
3
2.Persentase jumlah pelaksanaan rekomendasi kebijakan
3.Peningkatan kualitas reviu Laporan Keuangan Kementerian
4.Peningkatan kualitas Evaluasi Laporan Akuntabilitas
Kinerja (LAK) Kementerian.
4.
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PERDAGANGAN
Meningkatnya kualitas hasil penelitian dan
pengembangan bidang perdagangan
2014
100%
5.Jumlah unit yang memperoleh WTA (Wilayah Tertib
Administrasi)
1.Jumlah kegiatan kajian kebijakan dan pengembangan yang
dihasilkan dalam bidang perdagangan.
4.Jumlah Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan
5.Jumlah sistem dan pelayanan data/informasi perdagangan
yang akurat dan mudah diakses
II.L.090.3
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
302,1
167,7
6.600
317,2
7.800
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERDAGANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
5.
PENGEMBANGAN EKSPOR
Meningkatnya diversifikasi pasar ekspor
1. Menurunnya pangsa ekspor di pasar ekspor utama (%)
2. Meningkatnya pangsa ekspor di pasar ekspor lainnya (%)
2014
47
41
53
59
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
1.425,9
3.Meningkatnya pelayanan promosi dan hubungan dagang :
a Jumlah kantor ITPC
a.
20
30
b. Jumlah pameran internasional & misi dagang
57
113
c. Jumlah transaksi dagang (USD juta)
650
850
d. Jumlah Inquiry
1800
4260
53
73
4.Jumlah informasi pasar dan produk (ditinjau dari negara
tujuan ekspor)
5.Jumlah informasi produk dan produsen produk ekspor
(ditinjau dari komoditi ekspor)
6.Jumlah pelatihan bagi eksportir dan calon eksportir
a.
Peningkatan kualitas promosi dan
kelembagaan ekspor (Prioritas Bidang)
Meningkatnya peran lembaga promosi dan nilai
tambah produk ekspor non migas
1.Jumlah pameran dagang dalam negeri
2.Jumlah kerjasama dengan instansi terkait/asosiasi/dunia
usaha
3.Jumlah penyelenggaraan kantor ITPC
4.Persentase penyerapan anggaran Dekon Pengembangan
Ekspor Daerah
II.L.090.4
27
47
120
21
140
30
8
11
20
30
100
100
726,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERDAGANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
b.
Pengembangan Pasar dan Produk Ekspor di
Wilayah Afrika dan Timur Tengah (Prioritas
Bidang)
SASARAN
INDIKATOR
2010
Berkembangnya informasi pasar dan produk ekspor 1.Jumlah promosi dagang internasional yang diikuti
bagi dunia usaha, serta meningkatnya kerjasama
2.Jumlah inquiry yang dihasilkan dari pameran dagang
dengan instansi terkait di wilayah Afrika dan Timur
3.Jumlah peserta yang mengikuti pameran dagang
Tengah
42
600
1.350
160
275
27
48
5
9
18
35
2. Jumlah inquiry yang dihasilkan dari pameran dagang
600
1.350
3. Jumlah peserta yang mengikuti pameran dagang
230
530
4. Jumlah buku petunjuk pasar, profil produk, analisa pasar
dan katalog produk yang disusun
5. Jumlah kerjasama dengan instansi terkait dalam
pengembangan produk dan pasar di wilayah Asia, Australia,
dan Selandia Baru
19
32
7
15
1.Jumlah pelatihan yang berorientasi ekspor
120
140
2.Jumlah pelayanan prima terhadap peserta diklat
50
70
3.Jumlah pengembangan kurikulum dan metode diklat
9
10
4.Jumlah laporan monitoring dan evaluasi diklat ekspor
120
140
5.Jumlah kegiatan promosi kegiatan PPEI
25
50
6.Jumlah kerjasama diklat ekspor di dalam dan luar negeri
55
65
7.Jumlah peserta kegiatan temu alumni
100
100
4
12
4.Jumlah buku petunjuk pasar, profil produk, analisa pasar
dan katalog produk yang disusun
5 Jumlah kerjasama dengan instansi terkait dalam
5.Jumlah
pengembangan produk dan pasar di wilayah Afrika dan Timur
Tengah
c.
d.
Pengembangan Pasar dan Produk Wilayah
Asia, Australia, dan Selandia Baru (Prioritas
Pengembangan SDM Bidang Ekspor
(Prioritas Bidang)
Berkembangnya informasi pasar dan produk ekspor 1.
bagi dunia usaha, serta meningkatnya kerjasama
Meningkatnya jumlah dan kualitas pelatihan
eksportir dan calon eksportir
2014
20
Jumlah promosi dagang internasional yang diikuti
8.Jumlah kegiatan partisipasi pameran bersama bagi alumni
sebagai layanan program pascadiklat
II.L.090.5
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
66,6
95,4
131,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERDAGANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
e.
6.
Pengembangan Pasar dan Produk Wilayah
Amerika dan Eropa (Prioritas Bidang)
PROGRAM PENINGKATAN
PERDAGANGAN LUAR NEGERI
Berkembangnya informasi pasar dan produk ekspor 1.
bagi dunia usaha, serta meningkatnya kerjasama
dengan instansi terkait di wilayah Amerika dan
Eropa
Jumlah promosi dagang internasional yang diikuti
Dukungan Sektor Perdagangan Terhadap
Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus
(Prioritas Nasional)
36
2. Jumlah inquiry yang dihasilkan dari pameran dagang
600
1.560
3 Jumlah
3.
J l h peserta yang mengikuti
ik i pameran dagang
d
195
350
4. Jumlah buku petunjuk pasar, profil produk, analisa pasar
dan katalog produk yang disusun
5. Jumlah kerjasama dengan instansi terkait dalam
pengembangan produk dan pasar di wilayah Amerika dan
Eropa
19
33
4
9
24
25
2.Waktu penyelesaian perijinan ekspor dan impor (hari)
4
1
3.Jumlah Pengawasan dan pengendalian mutu barang
(komoditi)
4.Jumlah Pembinaan pelaku usaha dan pemangku kepentingan
di bidang perdagangan luar negeri (kegiatan)
3
10
24
24
100%
100%
40
93
1
2
Meningkatnya efektivitas pelaksanaan perdagangan 1.Jumlah Rumusan kebijakan di bidang perdagangan luar
luar negeri
negeri (peraturan)
Meningkatnya peranan sektor perdagangan di
kawasan ekonomi khusus
2014
19
5.Persentase penyelesaian SOP pelayanan ekspor dan impor
a.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
6.Jumlah Perizinan ekspor dan impor yang dapat dilayani
secara Online
1. Jumlah PP tentang Kawasan Ekonomi Khusus (peraturan)
2. Jumlah kebijakan perdagangan yang dilimpahkan ke KEK
(peraturan)
II.L.090.6
1
5
107,2
1.044,7
10,9
k)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERDAGANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
b.
Pengelolaan Fasilitasi Ekspor dan Impor
(Prioritas Nasional)
Tersedianya kebijakan, Koordinasi, Bimbingan
1.Jumlah penerbitan kebijakan fasilitasi ekspor dan impor
Teknis, Monitoring dan Evaluasi di bidang fasilitasi (Peraturan)
ekspor dan impor
4
2
2
1.500
7.500
5
5
60
60
6.Jumlah partisipasi sidang - sidang fasilitasi perdagangan
didalam dan luar negeri (Kegiatan)
7.Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan monitoring fasilitasi
perdagangan (Bahan)
PEDULI MUTU :
1.1 Jumlah bimbingan teknis, sosialisasi, monitoring untuk
meningkatkan mutu produk ekspor (komoditi)
17
17
5
5
3
10
1.2 Jumlah bimtek, sosialisasi untuk meningkatkan kepedulian
mutu produk impor (daerah)
KENDALI MUTU:
2.1Pengawasan mutu barang ekspor melalui preshipment
inspection (komoditi)
8
8
3
10
2.2 Pengawasan mutu barang impor melalui pengawasan prapasar dengan mekanisme pendaftaran Nomor Pendaftaran
Barang (NPB)
650
3400
2.Jumlah pengembangan sistem elektronik bidang fasilitasi
pelayanan publik (Kegiatan)
3.Jumlah pengguna perijinan ekspor/impor online melalui
INATRADE (Perusahaan)
4.Jumlah bimbingan teknis bidang fasilitasi perdagangan
(Kegiatan)
5.Jumlah koordinasi bidang fasilitasi perdagangan (Kegiatan)
c.
Peningkatan Pengawasan dan Pengendalian
Mutu Barang (Prioritas Bidang)
Tersedianya kebijakan dan bimbingan teknis
pengawasan dan pengendalian mutu
2014
4
II.L.090.7
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
100,8
111,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERDAGANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
Pengelolaan Impor (Prioritas Bidang)
Tersedianya kebijakan, standardisasi, dan
bimbingan teknis serta evaluasi di bidang impor
2014
100
500
k)
JEJARING KERJA MUTU
3.1 Road map kerjasama lembaga penilaian kesesuaian (LPK)
baik dalam maupun luar negeri
1
5
k)
3 2 Jumlah kemampuan Lembaga Penilai Kesesuaian (LPK)
3.2
yang dipantau
3.3 Jumlah pejabat fungsional Penguji Mutu Barang (PMB)
(orang)
3.4 Jumlah Penetapan Angka Kredit (PAK) Penguji Mutu
Barang (PMB) yang diterbitkan
1. Jumlah rumusan kebijakan/peraturan di bidang impor
(peraturan)
20
100
65
325
95
495
5
5
2. Jumlah data dan informasi importasi barang yang diatur
tataniaga impornya (jenis)
3. Jumlah penerbitan penetapan importir terdaftar(IT),
3
15
4.000
5.000
2.000
2.800
3.000
4.000
2.3 Pengawasan mutu barang produk dalam negeri setara
dengan mutu produk impor melalui mekanisme pendaftaran
Nomor Regristrasi Produk (NRP)
d.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
4. Jumlah penerbitan pengakuan sebagai Importir Produsen
(IP)
5. Jumlah penerbitan surat persetujuan Impor (SPI)
6. Jumlah bimbingan teknis di bidang impor (kegiatan)
5
9
7. Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan kebijakan impor
(dokumen)
5
25
II.L.090.8
48,0
K)
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERDAGANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
7.
a.
b.
PROGRAM PENINGKATAN KERJASAMA Meningkatnya kerja sama perdagangan
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
internasional dalam rangka peningkatan dan
pengamanan akses pasar
Peningkatan Peran dan Kemampuan
Diplomasi Perdagangan Internasional
(Prioritas Nasional)
Peningkatan Kerjasama dan Perundingan
Bilateral di Kawasan Asia, Amerika dan
Australia (Prioritas Bidang)
90
19
20
174
311
140
192
7
1
40
55
2.Jumlah posisi runding yang disusun
40
55
3.Jumlah penyelenggaraan sidang internasional di Dalam
Negeri
4.Jumlah hasil perundingan Perdagangan Internasional
(MRA, MoU, Agreement, Agreed Minutes, Declaration, Chair
Report)
8
8
34
34
6
8
20
42
5
2
5.Jumlah kesepakatan kerjasama perdagangan yang
diratifikasi
Meningkatnya peran dan kemampuan Indonesia
1.Jumlah partisipasi dalam perundingan perdagangan
dibidang diplomasi perdagangan internasional guna internasional
pembukaan, peningkatan, dan pengamanan akses
pasar
Meningkatnya hasil kerjasama dan perundingan
perdagangan bilateral di kawasan Asia, Amerika
dan Australia
2014
70
1.Pemenuhan Asean Economic Community (AEC) Blue Print
berdasarkan Scorecard (%)
2.Jumlah profil kasus tuduhan dumping, tuduhan subsidi, dan
tindakan safeguard
3.Jumlah partisipasi dalam for a perundingan dan kerjasama
perdagangan internasional
4 Jumlah hasil perundingan perdagangan internasional
4.Jumlah
(Agreement, kesepakatan kerjasama komoditi, MRA,
MoU,agreement, Agreed Minutes, Declaration, Chair Report)
5.Jumlah forum konsultasi teknis kesepakatan perundingan
internasional
1.Jumlah partisipasi dalam perundingan kerjasama bilateral di
kawasan Asia, Amerika dan Australia
2.Jumlah hasil perundingan kerjasama perdagangan bilateral
di kawasan Asia, Amerika dan Australia
II.L.090.9
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
494,6
179,9
26,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERDAGANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
c.
d.
e.
8.
Peningkatan Kerjasama dan Perundingan
Bilateral di Kawasan Afrika, Eropa, dan
Timur Tengah (Prioritas Bidang)
Peningkatan Kerjasama di Bidang
Perdagangan Jasa (Prioritas Bidang)
Peningkatan Pengamanan dan Perlindungan
Akses Pasar (Prioritas Bidang)
PROGRAM PENGEMBANGAN DAN
PENGAMANAN PERDAGANGAN
DALAM NEGERI
Meningkatnya hasil kerjasama dan perundingan
perdagangan bilateral di Kawasan Afrika, Eropa,
dan Tmur Tengah
Meningkatnya Kerjasama di Bidang Perdagangan
Jasa
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
3.Jumlah kesepakatan kerjasama perdagangan bilateral di
kawasan Asia, Amerika dan Australia yang diratifikasi
1
2
1.Jumlah partisipasi dalam perundingan kerjasama bilateral di
Kawasan Afrika, Eropa, dan Timur Tengah
12
12
2.Jumlah hasil perundingan kerjasama perdagangan bilateral
di Kawasan Afrika, Eropa, dan Timur Tengah
6
20
3.Jumlah kesepakatan kerjasama perdagangan bilateral di
Kawasan Afrika, Eropa, dan Tmur Tengah yang diratifikasi
0
1
1.
10
30
3
2
28
30
19
20
19
20
90%
98%
15%
9%
12
21
Jumlah perundingan bidang jasa yang diikuti
2. Jumlah hasil perundingan bidang jasa di forum
internasional
Meningkatnya hasil pengamanan dan perlindungan 1.Jumlah submisi/sanggahan atas tuduhan dumping/tuduhan
akses pasar
subsidi/tuduhan safeguard
2.Jumlah abstraksi atas non confidential complaint tuduhan
dumping, tuduhan subsidi, dan tindakan safeguard
3.Jumlah profil kasus tuduhan dumping, tuduhan subsidi dan
tindakan safeguard
Meningkatnya efektivitas kebijakan yang menunjang 1.Persentase ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi
masyarakat
pengembangan dan pengamanan perdagangan
dalam negeri
2.Persentase rata-rata perbedaan tingkat harga Bahan Pokok
antar provinsi di Indonesia
3.Jumlah Perizinan di bidang Perdagangan Dalam Negeri
yang dilayani secara online
4.Waktu penyelesaian perizinan dan non perizinan dibidang
perdagangan dalam negeri (hari)
5.Persentase masyarakat yang memahami perlindungan
konsumen
II.L.090.10
6
2
2,5 %
12,5 %
K)
26,0
K)
20,4
34,3
2.425,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERDAGANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
a.
b.
c.
Peningkatan Kelancaran Distribusi Bahan
Pokok (Prioritas Nasional)
Pengembangan Sarana Distribusi
Perdagangan (Prioritas Nasional)
Pengembangan Kelembagaan dan Pelaku
Usaha Perdagangan (Prioritas Bidang)
2014
6.Jenis barang beredar ber-SNI Wajib yang diawasi (notifikasi
WTO)
14
46
1. Jumlah rumusan kebijakan dan standar, norma, kriteria
Terlaksananya kebijakan dan bimbingan teknis
dalam rangka peningkatan kelancaran distribusi dan dan prosedur di bidang pembinaan pasar dan distribusi (jenis)
stabilisasi harga bahan pokok
6
25
1 920
1.920
3 000
3.000
15%
9%
90%
98%
6
11
6
2
13
26
Terbangunnya sarana distribusi dalam rangka
kelancaran distribusi barang pokok
Terlaksananya kebijakan dan bimbingan teknis di
bidang pembinaan kelembagaan dan pelaku usaha
di bidang perdagangan dalam negeri
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2 Jumlah pelaku usaha yang mengikuti pembinaan,
2.
pembinaan
pelatihan dan bimbingan teknis (orang)
3. Persentase rata-rata perbedaan tingkat harga Bahan Pokok
antar provinsi di Indonesia
4. Persentase ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi
masyarakat
5. Jumlah perizinan di bidang pembinaan pasar dan distribusi
yang dilayani secara online
6. Waktu penyelesaian perizinan dan non perizinan di bidang
pembinaan pasar dan distribusi (hari)
1. Jumlah pengembangan pasar percontohan (unit)
2. Jumlah pembangunan pusat distribusi (unit)
-
4
3. Jumlah rekomendasi penataan sistem distribusi
(rekomendasi)
1.Jumlah rumusan kebijakan pembinaan usaha, lembaga
perdagangan dan pendaftaran perusahaan yang disusun
(kebijakan)
2
6
10
10
6
7
2. Jumlah perizinan di bidang usaha perdagangan yang
dilayani secara online
II.L.090.11
K)
226,8
875,5
K)
85,7
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERDAGANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
3. Waktu penyelesaian perizinan dan non perizinan di bidang
usaha perdagangan(hari)
2
27.500
27.500
150
300
126
165
51
89
Jumlah promosi produk dalam negeri (kegiatan)
4
6
1.Jumlah rumusan kebijakan dan standar norma, kriteria dan
prosedur di bidang perlindungan konsumen (rumusan)
5
20
2.Jumlah peserta pelatihan Perlindungan Konsumen yang
mengikuti pelatihan (orang)
3.Jumlah Layanan Klinik Konsumen
562
872
48
96
4.Jumlah forum-forum koordinasi perlindungan konsumen
59
65
5.Jumlah pelaku usaha mengikuti pembinaan, pelatihan dan
bimbingan teknis (orang)
6.Jumlah waralaba asing yang terdaftar (berdasarkan jumlah
Surat Tanda Pendaftaran Waralaba-STPW yang dikeluarkan
oleh kementerian perdagangan)
7.Jumlah waralabalokal/UKM yang terdaftar (berdasarkan
jumlah Surat Tanda Pendaftaran Waralaba-STPW yang
dikeluarkan oleh Disperindag Kabupaten/Kota)
e.
f.
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam
Meningkatnya penggunaan produk dalam negeri
Negeri (Prioritas Bidang)
Pengembangan Kebijakan dan Pemberdayaan Terlaksananya kebijakan pemberdayaan
Perlindungan Konsumen (Prioritas Bidang) perlindungan konsumen
Penguatan Lembaga Perlindungan Konsumen Meningkatnya saran dan pertimbangan kepada
Nasional (Prioritas Bidang)
Pemerintah terkait dengan upaya perlindungan
konsumen di Indonesia
2014
6
4.Jumlah data dan informasi perusahaan (perusahaan)
d.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
5.Jumlah sosialisasi Perlindungan Konsumen
43
60
6.Jumlah evaluasi dan pelaporan di bidang Perlindungan
Konsumen (laporan)
1.Jumlah rekomendasi kebijakan dan bahan pertimbangan
kepada Pemerintah
32
34
6
42
II.L.090.12
221,8
K)
72,5
K)
84,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERDAGANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
2..Persentase masyarakat yang memahami perlindungan
konsumen
3.Prosentase kajian dan telaahan yang dipublikasikan
Peningkatan Tertib Ukur (Prioritas Bidang)
2,50%
2014
12,50%
-
60%
70%
80%
-
20 kl
-
40
9
21
8
40
2.Jumlah UTTP yang memerlukan penanganan khusus yang
dapat ditangani untuk ditera dan tera ulang (unit)
8.100
8.100
3.Jumlah SDM metrologi legal yang melaksanakan kegiatan
metrologi legal seperti tenaga pengamat tera, tenaga penera,
tenaga pranata laboratorium, tenaga penguji, PPNS, dan
tenaga penyuluh. (orang)
705
1.000
4.Jumlah Unit Pelaksana Teknis Daerah yang dinilai dan
dibina
5.Jumlah standar milik Unit Pelaksana Teknis dan Unit
Pelaksana Teknis Daerah yang telah ditelusur secara nasional
20
20
20
20
6.Pengadaan Standar dan Peralatan standar BSML di Medan,
Makassar, Yogyakarta, dan Banjarmasin (unit)
10
50
-
3
4.Prosentase isu/pengaduan yang ditangani
g.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
5.Jumlah supervisi kepada LPKSM dalam aspek pengawasan
barang dan advokasi konsumen
6.Jumlah jenis dan pemutakhiran database perlindungan
konsumen
7.Jumlah kegiatan fasilitasi, pelatihan dan edukasi serta
penyebaran informasi perlindungan konsumen
Meningkatnya pelayanan dan pengawasan di bidang 1.Jumlah rumusan kebijakan metrologi legal yang disusun
metrologi legal
(kebijakan)
7. Jumlah perizinan di bidang kemetrologian yang dilayani
secara online
II.L.090.13
K)
K)
350,6
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERDAGANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
h.
9.
Peningkatan Efektifitas Pengawasan Barang
Beredar dan Jasa (Prioritas Bidang)
PROGRAM PENINGKATAN EFISIENSI
PASAR KOMODITI
Meningkatnya efektivitas pengawasan barang dan
jasa
Meningkatnya pembinaan, pengaturan dan
pengawasan bidang perdagangan berjangka
komoditi, sistem resi gudang dan pasar lelang
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
8. Waktu penyelesaian perizinan dan non perizinan di bidang
kemetrologian (hari)
1.Jumlah rumusan kebijakan, standar, norma dan pedoman
pengawasan barang dan jasa (kebijakan)
2.Jumlah kegiatan pengawasan barang dan jasa
2014
-
2
11
55
7
7
14
46
5
5
180
300
15
15
32
20
3.Persentase penyelesaian kasus di bidang PBK, SRG dan PL
90%
90%
4.Jumlah hari pemrosesan persetujuan kontrak komoditi yang
diajukan oleh bursa
5.Jumlah jenis publikasi dan informasi di bidang PBK, SRG
dan PL
6.Jumlah pelaksanaan sosialisasi dan edukasi di bidang PBK,
SRG dan PL
32
20
8
8
12
14
3. Jenis barang beredar ber-SNI wajib yang diawasi (notifikasi
WTO)
4.Jumlah kegiatan sosialisasi, serta publikasi peraturan dan
hasil pengawasan
5.Jumlah diklat dan bimbingan teknis PPNS-PK dan PPBJ
(orang)
1.Jumlah kebijakan teknis dalam bentuk peraturan-peraturan
di bidang perdagangan berjangka komoditi, sistem resi gudang
dan pasar lelang yang dihasilkan (peraturan)
2.Jumlah hari penyelesaian perizinan pelaku usaha
Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) dan Sistem Resi
Gudang (SRG) dan Pasar Lelang (PL) setelah dokumen
lengkap
II.L.090.14
K)
117,0
409,2
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERDAGANGAN
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
a.
b.
Pembinaan dan Pengawasan Perdagangan
Berjangka Komoditi (Prioritas Bidang)
Pembinaan dan Pengawasan Pasar Lelang
(PL) dan Sistem Resi Gudang (SRG)(Prioritas Bidang)
Meningkatnya hasil pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaku usaha dibidang perdagangan
berjangka komoditi
Meningkatnya hasil pembinaan dan pengawasan
pasar lelang dan sistem resi gudang
2014
1.Presentase kepatuhan penyampaian laporan kegiatan pelaku
usaha PBK
85%
95%
2.Jumlah hari penyelesaian perizinan pelaku usaha PBK
setelah dokumen lengkap
3 Jumlah Peserta Pelatihan Teknis Pelaku Usaha PBK (orang)
3.Jumlah
32
20
120
250
4.Persentase kepatuhan pelaksanaan transaksi
85%
95%
5.Jumlah pelaku usaha PBK yang diaudit (perusahaan)
12
20
1.Jumlah pengelola SRG
45
95
2.Persentase penanganan masalah PL dan SRG
90%
90%
3.Jumlah peserta pelatihan teknis penyelenggara PL dan SRG
(orang)
4.Jumlah pemantauan dan evaluasi PL dan SRG(kali)
150
150
65
100
5.Jumlah hari penyelesaian perizinan pelaku usaha SRG
setelah dokumen lengkap
32
20
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN PERDAGANGAN 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.090.15
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
37,5
100,7
8.950,8
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
No.
I
1
380 twin block
2
Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan swadaya
50.000 unit
50.000 unit
4
Fasilitasi pembangunan PSU kawasan perumahan dan
permukiman
Fasilitasi pembangunan PSU perumahan swadaya
700.000 unit
50.000 unit
7
Fasilitasi dan Stimulasi Penataan Lingkungan Permukiman
Kumuh
Fasilitasi pra-sertifikasi dan pendampingan pasca-sertifikasi
30.000 unit
8
Fasilitasi pembangunan rumah khusus
5.000 unit
9
Pengembangan Kebijakan dan Koordinasi Pelaksanaan
Kebijakan Perumahan dan Permukiman
PROGRAM PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN
PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
III
2014
2010
12.111,1
Fasilitasi dan stimulasi peningkatan kualitas perumahan swadaya
6
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
1.171,4
3
5
TARGET
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang
diharapkan)
PROGRAM DUKUNGAN DAN MANAJEMEN TUGAS
TEKNIS LAINNYA
PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN
Pembangunan rumah susun sederhana sewa
II
1
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
655 Ha
20 peraturan perundangan
Jumlah rusunawa terbangun
Jumlah fasilitasi dan stimulasi pembangunan baru
perumahan swadaya
Jumlah fasilitasi dan stimulasi peningkatan kualitas
perumahan swadaya
Jumlah fasilitasi dan stimulasi prasarana, sarana dan
utilitas perumahan swadaya
Jumlah fasilitasi dan stimulasi prasarana, sarana dan
utilitas perumahan swadaya
Jumlah permukiman kumuh yang terfasilitasi
Jumlah unit lahan dan bangunan rumah yang
terfasilitasi pra-sertifikasi dan pendampingan pasca
sertifikasi
Jumlah rumah khusus terbangun
Jumlah revisi peraturan perundangan
100
380
K)
4.560,0
7.500
50.000
K)
536,3
7.500
50.000
K)
286,3
90.374
700.000
K)
4.375,0
7.500
50.000
K)
236,3
50
655
K)
1.043,0
-
30.000
K)
12,0
250
5.000
K)
259,7
20
K)
802,6
4
412,0
II.L.091.1
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
No.
1
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
Pengembangan Kebijakan dan Koordinasi Pelaksanaan
Kebijakan Pembiayaan Perumahan dan Permukiman
TARGET
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang
diharapkan)
10 peraturan perundangan
2014
2010
Jumlah revisi peraturan perundangan
TOTAL ALOKASI KEMENPERA 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
2
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
II.L.091.2
2
10
K)
412,0
13.694,5
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2014
2010
1
DUKUNGAN MANAJEMEN DAN
PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS
LAINNYA KEMENTERIAN PEMUDA
DAN OLAHRAGA
Meningkatnya kualitas perencanaan, pengawasan,
administrasi keuangan dan kepegawaian, serta
pelayanan umum di Kementerian Pemuda dan
Olahraga.
2
PENINGKATAN SARANA DAN
PRASARANA APARATUR
KEMENTERIAN PEMUDA DAN
OLAHRAGA
Meningkatnya kualitas pengelolaan sarana dan
prasarana aparatur.
3
Program Pelayanan Kepemudaan
Meningkatnya partisipasi dan peran aktif pemuda di
berbagai bidang pembangunan
3.1
Pengembangan Kerjasama dan Kemitraan
Kepemudaan
Meningkatnya kemitraan, koordinasi dan
sinkronisasi kebijakan pelayanan kepemudaan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
35
175
K)
4
32
K)
100
100
1. Jumlah pengelola organisasi kepemudaan yang difasilitasi
dalam pelatihan kepemimpinan, manajemen, dan perencanaan
program.
6.000
40.000
K)
2. Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan
wawasan serta kapasitas di bidang seni budaya, iptek, dan imtaq.
8.680
48.400
K)
1. Jumlah dokumen perencanaan, penganggaran, kepegawaian,
ketatalaksanaan, pengawasan internal, yang dihasilkan secara
akurat dan tepat waktu.
2. Jumlah layanan kemasyarakatan, media massa, kelembagaan,
pimpinan, operasional, administrasi, dan perpustakaan, serta
layanan hukum yang terintegrasi, transparan, dan akuntabel.
Persentase operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana
aparatur.
1.241,3
3. Jumlah pemuda kader kepemimpinan.
4.500
38.500
K)
4. Jumlah pemuda kader kewirausahaan.
3.175
16.575
K)
5. Jumlah pembina pramuka, penegak, dan pandega yang
mendapat fasilitasi pelayanan kepemudaan.
1. Jumlah koordinasi dan kemitraan kepemudaan lintas sektor
tingkat pusat.
2. Jumlah koordinasi dan kemitraan kepemudaan antar tingkat
pemerintahan.
2.600
19.000
K)
25
25
6
33
II.L.092.1
2.260,6
896,4
34,2
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
2010
3.2
Peningkatan Wawasan Pemuda
Meningkatnya wawasan pemuda kader di bidang
kebangsaan, perdamaian, dan lingkungan hidup
1. Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam peningkatan wawasan
kebangsaan, perdamaian, dan lingkungan hidup.
5.500
32.500
K)
40,4
3.3
Peningkatan Kapasitas Pemuda
Meningkatnya kapasitas pemuda kader di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta iman dan
taqwa
1. Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan
kapasitas di bidang iptek dan imtaq.
3.180
15.900
K)
41,5
3.4
Peningkatan Potensi Sumber Daya Pemuda
Meningkatnya inventarisasi potensi sumber daya
kepemudaan
1. Jumlah fasilitasi inventarisasi potensi sumber daya
kepemudaan,
2. Jumlah naskah analisa potensi sumberdaya kepemudaan,
66
330
K)
34,0
7
35
K)
6.000
40.000
K)
30,4
98
140
412,0
3.5
Pemberdayaan Organisasi Kepemudaan
Meningkatnya kapasitas pengelolaan organisasi
kepemudaan
1. Jumlah pengelola organisasi kepemudaan yang difasilitasi
dalam pelatihan kepemimpinan, manajemen, dan perencanaan
program,
2. Jumlah organisasi kepemudaan yang difasilitasi dalam
memenuhi kualifikasi berdasarkan standar organisasi kepemudaan,
3.6
Pengembangan Kepanduan
Terlaksananya pendidikan, pengembangan, dan
pemasyarakatan kepanduan
1. Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam pendidikan
kepemudaan,
2. Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam pendidikan kepanduan
250
2.200
K)
3.100
24.000
K)
K)
3.7
Pengembangan Kepemimpinan Pemuda
Meningkatnya kapasitas dan potensi kepemimpinan
pemuda
1. Jumlah pemuda kader kepemimpinan,
4.500
38.500
3.8
Pengembangan Kepedulian Pemuda
Meningkatnya kepedulian dan kepekaan sosial
pemuda terhadap masyarakat dan lingkungan hidup
1.
3.000
3.000
299
2.649
K)
3.175
16.575
K)
66
66
3.9
Pengembangan Kewirausahaan Pemuda
Meningkatnya kapasitas dan potensi kewirausahaan
pemuda
Jumlah sarjana kader pembangunan perdesaan;
2. Jumlah pemuda kader kesukarelawanan di daerah tertinggal,
daerah bencana, dan daerah konflik;
1. Jumlah pemuda yang difasilitasi sebagai kader kewirausahaan,
2. Jumlah fasilitasi sentra-sentra kewirausahaan pemuda,
II.L.092.2
44,4
39,5
46,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
2010
3.10
Pengembangan Kreativitas dan Kualitas
Pemuda
Meningkatnya kreativitas pemuda kader di bidang
seni, budaya, dan industri kreatif.
1. Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan
kapasitas di bidang seni, budaya, dan industri kreatif.
3.180
15.900
K)
34,4
3.11
Pengembangan Kepeloporan Pemuda
1. Jumlah pemuda kader pelopor,
1.000
10.000
K)
68,4
300
1.750
K)
43,4
2. Jumlah fasilitasi sentra pemberdayaan pemuda,
33
33
Jumlah fasilitasi pelayanan pendidikan dan pelatihan.
33
33
240
1.240
K)
962,6
7.000
95.000
K)
3.12
Peningkatan Prasarana dan Sarana
Kepemudaan
Meningkatnya kapasitas dan potensi kepeloporan
pemuda
Meningkatnya pemanfaatan dan penyediaan
prasarana dan sarana kepemudaan
3.13
Peningkatan Pelayanan Sentra Pemberdayaan
Pemuda
PROGRAM PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN OLAHRAGA
Meningkatnya pelayanan pendidikan dan pelatihan
di bidang kepemudaan (PP-PON).
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
kegiatan olahraga
4
4.1
4.2
Pengembangan Olahraga Pendidikan
Pengembangan Olahraga Rekreasi
Meningkatnya kapasitas pelatih olahraga, sarana
olahraga dan penyelenggaraan kompetisi olahraga
pendidikan
Meningkatnya fasilitasi penyelenggaraan kejuaraan
olahraga rekreasi.
1. Jumlah fasilitasi penyediaan prasarana dan sarana kepemudaan,
1. Jumlah pelatih olahraga pendidikan yang memiliki kompetensi
di satuan-satuan pendidikan,
2. Jumlah peserta perlombaan/ festival/invitasi/kompetisi olahraga
rekreasi,
3. Jumlah peserta pendidikan sekolah olahraga.
200
200
1. Jumlah pelatih olahraga pendidikan yang memiliki kompetensi
di satuan-satuan pendidikan,
2. Jumlah fasilitasi kejuaraan olahraga pendidikan,
240
1.240
K)
7
35
K)
3. Jumlah fasilitasi sarana olahraga pendidikan.
66
330
K)
4. Jumlah peserta pendidikan sekolah olahraga,
200
200
1. Jumlah peserta perlombaan olahraga massal,
7.000
45.000
K)
660
4.410
K)
20
152
K)
1
9
K)
4
24
K)
44
274
K)
2. Jumlah peserta festival dan invitasi olahraga tradisional,
3. Jumlah fasilitasi kompetisi olahraga rekreasi.
4.3
Peningkatan Prasarana dan Sarana
Keolahragaan
Meningkatnya penyediaan prasarana dan sarana
keolahragaan yang memenuhi standar kelayakan
27,9
1. Jumlah naskah kebijakan penetapan prasarana olahraga
nasional,
2. Jumlah fasilitasi penyediaan prasarana olahraga,
3. Jumlah penyediaan sarana olahraga.
II.L.092.3
147,4
56,1
451,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2014
2010
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
5
5.1
Pengembangan Standardisasi Keolahragaan
Pengembangan Promosi, dan Penghargaan
Keolahragaan
Tersedianya standar nasional keolahragaan.
Meningkatnya promosi, koordinasi dan sinkronisasi
kebijakan pengelolaan, serta penghargaan
keolahragaan
Peningkatan Pelayanan Iptek, Kesehatan, dan Meningkatnya pelayanan, pengujian, dan
Informasi Olahraga
pemeriksaan kesehatan olahragawan
Pengembangan Sentra Keolahragaan
Pengembangan Olahraga Khusus
Pembinaan Olahraga Prestasi
Pengembangan Produk Industri Olahraga
Meningkatnya kapasitas pelaku industry olahraga
Meningkatnya kapasitas pelatih/instruktur/pembina
olahraga khusus dan penyelenggaraan kompetisi
l h
kh
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
kegiatan olahraga dan prestasi olahraga di tingkat
regional dan internasional
Meningkatnya fasilitasi pengembangan produk
industri olahraga
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
1. Jumlah naskah standar nasional keolahragaan,
21
109
K)
2. Jumlah pedoman pelaksanaan akreditasi keolahragaan,
20
94
K)
3. Jumlah pedoman pelaksanaan sertifikasi keolahragaan.
16
87
K)
350
2.250
K)
16
16
33
165
1. Jumlah penerima penghargaan keolahragaan,
2. Jumlah koordinasi dan kemitraan keolahragaan lintas sektor
tingkat pusat,
3. Jumlah koordinasi dan kemitraan keolahragaan antar tingkat
pemerintahan dalam rangka sosialisasi dan promosi.
75
95
2. Jumlah fasilitasi pelayanan, pengujian dan pemeriksanaan
kesehatan olahragawan di daerah.
1. Jumlah PPLP dan PPLM yang difasilitasi,
33
33
54
54
2. Jumlah pelaku industri olahraga yang memperoleh fasilitasi
peningkatan kapasitas manajemen,
3. Jumlah fasilitasi penyelenggaraan seni pertunjukkan olahraga.
60
480
K)
7
35
K)
100
500
K)
10
50
K)
9
49
K)
2. Jumlah tenaga keolahragaan pada cabang olahraga unggulan
yang memperoleh fasilitasi peningkatan kompetensi,
388
1.988
K)
3. Jumlah fasilitasi kejuaraan cabang olahraga unggulan bertaraf
internasional.
125
665
K)
1. Jumlah pelaku industri olahraga yang memperoleh fasilitasi
peningkatan kapasitas teknik produksi,
458
2.058
K)
Jumlah pelatih/instruktur/pembina olahraga khusus.
2.
Jumlah fasilitasi kejuaraan olahraga khusus.
1. Jumlah organisasi keolahragaan yang memenuhi standar
kelayakan,
II.L.092.4
107,6
K)
1. Persentase kepuasan pelanggan,
1.
94,4
17,7
38,4
50,0
2.336,6
36,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2014
2010
5.2
Pembinaan Olahraga Prestasi
Meningkatnya pembinaan olahraga prestasi
2. Jumlah fasilitasi penyelenggaraan kejuaraan olahraga
dirgantara, bahari, dan lintas alam.
1. Jumlah olahragawan andalan nasional,
2. Jumlah fasilitasi pembinaan cabang olahraga unggulan
nasional,
3. Jumlah fasilitasi kejuaraan cabang olahraga unggulan bertaraf
internasional,
4. Jumlah fasilitasi penyelenggaraan SEA Games dan Para Games
pada tahun 2011
5. Jumlah fasilitasi keikutsertaan pada Asian Games, SEA Games,
Olympic Games, Asian Para Games, Para Games, dan Paralympic
Games
5.3
5.4
Pengembangan Iptek Olahraga
Pemberdayaan Organisasi Keolahragaan
Meningkatnya penerapan iptek olahraga dalam
upaya peningkatan prestasi
Meningkatnya kapasitas pengelolaan organisasi
keolahragaan
1. Jumlah riset penerapan teknologi olahraga modern pada metode
pembinaan olahragawan,
2. Persentase pemanfaatan iptek olahraga modern pada metode
pembinaan olahragawan andalan nasional.
1. Jumlah pembina induk organisasi cabang olahraga yang dilatih
manajemen, dan perencanaan program pelatihan,
2. Jumlah fasilitasi pembinaan induk organisasi cabang olahraga.
5.5
Pengembangan dan Pembibitan Olahraga
Prestasi
Meningkatnya pembibitan olahragawan dan
pengembangan olahraga
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
1. Jumlah peserta pemanduan bakat cabang olahraga unggulan,
2. Jumlah fasilitasi keikutsertaan cabang olahraga unggulan pada
kejuaraan bertaraf internasional,
3. Jumlah fasilitasi pemusatan latihan cabang olahraga unggulan,
4. Jumlah fasilitasi penyelenggaraan kejuaraan junior cabang
olahraga unggulan bertaraf internasional.
II.L.092.5
3
15
520
520
25
27
125
135
K)
1.993,1
2
K)
2
10
K)
7
47
K)
71,9
75
95
66
466
K)
59,0
10
10
400
400
12
60
11
11
1
5
-
104,7
K)
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2014
2010
5.6
Pengembangan Tenaga Keolahragaan
Meningkatnya kapasitas tenaga keolahragaan dan
kualitas pembinaan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Jumlah tenaga keolahragaan pada cabang olahraga unggulan yang
memperoleh fasilitasi peningkatan kompetensi
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.092.6
388
1.988
K)
71,5
7.697,5
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1
Program Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi
Efektivitas Penindakan TPK
Penindakan TPK yang Kuat dan Proaktif
Efektivitas Koordinasi dan Supervisi bidang Penindakan
Berkurangnya Korupsi di Indonesia
Pencegahan TPK yang Komperehensif
Monitoring Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
Organisasi yang Bebas dari Korupsi dan Mafia Hukum
Efektivitas Penanganan Pengaduan Masyarakat
1.1
1.2
Penyelidikan Tindak Pidana Korupsi
Penyidikan Tindak Pidana Korupsi
Penyelidikan
Penyidikan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
Putusan Inkracht Pengadilan Tipikor yang Menyatakan
Terdakwa Bersalah (Persentase)
Hasil Pengembalian/ Penyelamatan Kerugian Negara dari
Eksekusi Perkara yang Telah Inkracht (Persentase)
80%
90%
50%
50%
Keberhasilan Penanganan Perkara TPK oleh Apgakum yang
Disupervisi KPK (Persentase)
Indeks Integritas Nasional (Indeks)
100%
100%
6,7
7.8
Penyelamatan Aset/Kekayaan Negara dari Pencegahan (Miliar
Rupiah)
Rekomendasi yang Diimplementasikan oleh Instansi/
Lembaga Terkait (Persentase)
Kasus korupsi dan mafia hukum yang melibatkan personil
KPK (Jumlah)
Hasil Pemeriksaan Dumas yang Dilimpahkan ke Bidang
Penindakan (Jumlah)
500
2500
30%
30%
0
0
56
392
K)
Kasus Potensial (Kasus)
60
350
K)
Kasus Solid (Kasus)
28
185
K)
949,3
K)
Penyidikan (Perkara)
55
325
K)
Penyidikan Lengkap (Perkara)
38
212
K)
II.L.093.1
45,2
44,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1.3
Penuntutan dan Eksekusi Tindak Pidana
Korupsi
1.4
Koordinasi dan Supervisi Penindakan TPK
1.5
Pengelolaan LHKPN
Penuntutan
Berkas Perkara yang dilimpahkan ke Pengadilan Negari
(Perkara)
1.7
1.8
2
2.1
Pengelolaan Gratifikasi
Penyelenggaraan Pendidikan, Sosialisasi,
dan Kampanye Anti Korupsi
2014
38
212
K)
50,5
Eksekusi
Pelaksanaan Pidana Badan (Persen)
100%
100%
Korsup Penindakan
Peningkatan Perkara yang Disupervisi KPK (Persen)
100%
100%
100%
100%
Penanganan LHKPN
Peningkatan Jumlah Penerimaan Surat Perintah Dimulainya
Penyidikan (Persen)
LHKPN yang Diumumkan dalam TBN (Jumlah
Penyelenggara Negara)
Klarifikasi kepada Penyelenggara Negara
21.000
89.000
K)
330
2.160
K)
3
21
K)
300
1.800
K)
Kasus Dserahkan kepada Dit.Lidik (Jumlah)
6
42
K)
Jumlah Instansi/Lembaga (Pemerintah, BUMN dan Swasta)
yang melaksanakan Program Pengendalian Anti Gratifikasi
2
30
K)
Jumlah Sekolah/Lembaga pendidikan yang menerapkan
Modul Anti Korupsi
Peningkatan Komunitas Anti Korupsi
60
460
K)
15
100
K)
Instansi/Lembaga (Pemerintah, Swasta, Masyarakat) yang
Melaks. Zona Anti Korupsi (Jumlah)
Kasus siap LIDIK (Jumlah)
10
95
K)
56
392
K)
3
3,5
2.102,7
3,25
3,29
1.973,0
Kasus Diserahkan kepada Dit.Lidik (Jumlah)
1.6
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Jumlah SK Penetapan Status Gratifikasi
Penanganan Gratifikasi
Pendidikan, Sosialisasi, dan Kampanye
Penanganan Pengaduan Masyarakat
Penanganan Dumas
Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPK
Efektivitas Dukungan Manajemen dan Teknis Lain
Tingkat Kepuasaan Layanan Dukungan Manajemen dan
Teknis Lainnya (Indeks, Skala 1-5))
Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia
Tingkat Layanan (SLA Biro SDM) dan Kepuasan Pegawai
(Indeks, Skala 1-5)
TOTAL ALOKASI KPK 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.093.2
22,5
45,8
15,4
57,8
25,0
3.052,0
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : DEWAN PERWAKILAN DAERAH
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
1
Program Penguatan Kelembagaan DPD dalam Terselenggara-nya pelaksanaan fungsi legislasi,
pertimbangan, dan pengawasan DPD serta penyerapan
Sistem Demokrasi
aspirasi masyarakat dan daerah dan akuntabilitas kinerja
Anggota DPD
1.
Terselenggaranya pelaksanaan kegiatan dalam
lingkup penyusunan Program Legislasi Nasional;
2.
Terselenggaranya pelaksanaan kegiatan dalam
lingkup penyusunan RUU usul DPD RI;
3.
Terselenggaranya pelaksanaan kegiatan dalam
lingkup penyusunan Pandangan/ Pendapat DPD RI
atas RUU tertentu;
4.
Terselenggaranya pelaksanaan dalam
penyusunan Pertimbangan DPD tentang APBN;
5.
Terselenggaranya pelaksanaan penyusunan
Pertimbangan DPD terhadap Hapsem BPK;
6.
Terselenggaranya pelaksanaan kegiatan dalam
lingkup penyusunan pertimbangan DPD RI atas RUU
Tertentu;
7.
Terselenggaranya kegiatan penyusunan
pertimbangan PAW Anggota BPK;
8.
Terselenggaranya pelaksanaan kegiatan dalam
lingkup penyusunan Pengawasan DPD RI atas UU
tertentu;
II.L.095.1
2014
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
1.062,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA : DEWAN PERWAKILAN DAERAH
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
9.
Terselenggaranya pelaksanaan kegiatan dalam
lingkup penguatan fungsi kelembagaan DPD RI;
10. Terselenggaranya pelaksanaan kegiatan
penyerapan aspirasi masyarakat dan daerah dan
akuntabilitas kinerja DPD RI;
1.1
Kegiatan Dukungan Penyelenggara-an Fungsi
legislasi, Pertimbangan. Pengawasan DPD dan
pengembangan kerja sama DPD (Biro
Persidangan I)
§
Terselenggaranya dukungan Persidangan Komite
I, Komite III, PPUU, Pansus/ kelompok DPD di MPR,
dan PKALP untuk pelaksana-an fungsi legislasi,
pertimbang-an dan pengawas-an DPD.
11. Kesesuaian program dan kegiatan DPD di dalam
Renja dengan RKP.
1.
% Jumlah Penyusunan Pandangan/ Pendapat
DPD atas RUU Tertentu yang diterima dari DPR;
100%
100%
100%
100%
2.
% jumlah penyusunan Pertimbangan DPD atas
RUU Tertentu yang diterima dari DPR;
100%
100%
3.
% tindak lanjut oleh DPR terhadap hasil
Pengawasan DPD atas UU Tertentu;
4.
% jumlah RUU Usul DPD yang ditindaklanjuti
oleh DPR (terhadap jumlah RUU yang diajukan);
100%
100%
100%
100%
5.
% jumlah aspirasi masyarakat dan daerah yang
diperjuangkan oleh Anggota DPD;
100%
100%
6.
Jumlah rapat KOMITE I, KOMITE III, PPUU,
Pansus/Kelompok DPD di MPR, dan PKALP dalam
rangka pelaksanaan tugas fungsi legislasi,
pertimbangan dan pengawasan DPD;
7.
Tersedianya materi sesuai dengan lingkup tugas
KOMITE I, KOMITE III, PPUU, Pansus/Kelompok
DPD di MPR, dan PKALP secara komprehensif.
II.L.095.2
472,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : DEWAN PERWAKILAN DAERAH
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
Dukungan Penyelenggara-an Fungsi Legislasi, Terselenggara-nya dukungan Persidangan KOMITE II,
Pertimbangan, Pengawasan DPD dan Fungsi KOMITE IV, persidangan paripurna/panmus, dan Badan
Badan Kehormatan
Kehormatan dalam lingkup pelaksanaan legislasi,
pertimbangan, pengawasan DPD serta penegakan kode
etik.
(Biro Persidangan II)
1.2
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
292,1
1.
Jumlah rapat KOMITE II, KOMITE IV,
Persidangan Paripurna/ Panmus, dan Badan
Kehormatan dalam rangka pelaksanaan fungsi
legislasi, pertimbangan, pengawasan, dan fungsi badan
kehormatan,
2.
% Jumlah Penyusunan Pandangan/ Pendapat
DPD atas RUU Tertentu yang diterima dari DPR;
3.
% jumlah penyusunan Pertimbangan DPD atas
RUU Tertentu yang diterima dari DPR;
4.
% tindak lanjut oleh DPR terhadap hasil
Pengawasan DPD atas UU Tertentu;
5.
% jumlah RUU Usul DPD yang ditindaklanjuti
oleh DPR (terhadap jumlah RUU yang diajukan);
6.
Jumlah set risalah persidangan dan rapat;
7.
Tersedianya materi sesuai dengan lingkup tugas
KOMITE II, KOMITE IV, Persidangan
Paripurna/panmus, dan BK secara komprehensif;
8.
Terselenggaranya penyusunan risalah secara
tepat waktu .
1.3
Kegiatan Dukungan Penyerapan Aspirasi
Masyarakat dan Daerah dan Akuntabilitas
Kinerja Anggota DPD
Terselenggara-nya kegiatan penyerapan aspirasi
masyarakat dan daerah dan akuntabilitas kinerja DPD di
33 provinsi
1.
Jumlah rapat dalam rangka penyerapan aspirasi
masyarakat dan daerah yang dilaksanakan di 33
Provinsi
II.L.095.3
33
165
K)
130,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : DEWAN PERWAKILAN DAERAH
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Lainnya DPD RI
(Sekretariat Jenderal DPD RI)
2014
2.
Jumlah rapat dengan pemda, DPRD, dan unsur
masyarakat lainnya dalam rangka penyerapan aspirasi
masyarakat daerah (asmasda) dan tindak lanjut
asmasda yang dilanjutkan di 33 provinsi.
33
165
K)
3.
Jumlah kegiatan temu konstituen dalam
pelaksanaan akuntabilitas kinerja anggota DPD yang
dilaksanakan di 33 provinsi
66
330
K)
8.
% Anggota DPD yang melakukan kegiatan
komunikasi dan konsultasi publik dalam rangka
akuntabilitas kinerja
100%
100%
Terselenggara-nya pelaksana-an kinerja Biro Administrasi,
Biro Sekretariat Pimpinan, Biro Perencanaan dan
keuangan, Pusat Data dan Informasi, Pusat Kajian Daerah,
Pusat Kajian Kebijakan dan Hukum Setjen DPD RI
1.
Terselenggaranya kegiatan perencanaan dan
pengelolaan keuangan DPD RI
100%
100%
Meningkatnya kualitas dukungan administratif dan
keahlian kepada DPD.
2.
Terselenggaranya kegiatan pelayanan
kesekratariatan Pimpinan DPD RI
3.
Terselenggaranya kegiatan administrasi
keanggotaan dan kepegawaian, penataan organisasi
dan tata laksana, pelayanan tata usaha dan pengawasan
internal Setjen DPD RI
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
4.
Terselenggaranya kegiatan penyediaan data dan
teknologi informasi
5.
Terselenggaranya kegiatan pengkajian aspirasi
masyarakat dan daerah
12 bulan
12 bulan
100% aspirasi
masyarakat dan daerah
dikaji
100% aspirasi
masyarakat dan
daerah dikaji
(Pusat Kajian Daerah)
2
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
II.L.095.4
1.356,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA : DEWAN PERWAKILAN DAERAH
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
2.1
Kegiatan Administrasi perencanaan dan
pengelolaan keuangan DPD RI (Biro
Perencanaan dan Keuangan)
Terselenggara-nya dukungan perencanaan dan
pengelolaan keuangan DPD RI sesuai dengan SOP
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
6.
Terselenggaranya kegiatan pengkajian kebijakan
dan hukum
100% kebijakan dan
hukum dapat dikaji
100% kebijakan dan
hukum dapat dikaji
1.
% kesesuaian kegiatan dan program di Renja
dengan RKP;
2.
Jumlah set penyusunan perencanaan program
dan anggaran DPD RI;
3.
Jumlah dokumen anggaran kegiatan yang
direalisasikan;
4.
Jumlah dokumen pertanggung-jawaban
anggaran kegiatan DPD yang diverifikasi;
5.
% gaji dan tunjangan bagi anggota dan pegawai
yang dibayarkan dengan tepat waktu ;
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
6.
Jumlah perjanjian kerja sama antara DPD RI dan
lembaga/negara donor dalam kerangka peningkatan
kapasitas kelembagaan DPD RI dan Setjen DPD RI.
3
15
7.
Terselenggaranya dukungan perencanaan secara
komprehensif untuk menghimpun seluruh usulan
kegiatan DPD RI;
100%
100%
8.
Tersedianya dukungan keuangan untuk
pelaksanaan kegiatan DPD RI secara optimal;
100%
100%
9.
Terselenggaranya dukungan pengelolaan gaji
dan tunjangan bagi anggota DPD RI dan tunjangan
bagi anggota DPD RI dan pegawai Setjen DPD RI;
100%
100%
II.L.095.5
736,8
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : DEWAN PERWAKILAN DAERAH
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
10. Terselenggaranya kerja sama DPD RI dan
negara/lembaga donor dalam upaya peningkatan
kapasitas kelembagaan DPD RI dan Setjen DPD RI;
2.2
2.3
2.4
Kegiatan Pengelolaan Kesekretariatan dan
Keprotokolan Pimpinan DPD (Biro
Sekretariat Pimpinan)
Terselenggaranya pelayanan penerimaan tamu/delegasi,
penatausaha-an rapat dan administrasi serta keprotokolan
bagi pimpinan DPD RI
Pengelolaan dan pengkajian aspirasi
Terselenggaranya kegiatan penyerapan, penghimpunan,
masyarakat dan daerah (Pusat Kajian Daerah) pengolahan dan pengkajian aspirasi masyarakat dan
daerah.
Kegiatan Pengolahan Data dan Teknologi
Informasi (Pusat Data dan Informasi)
Terselenggaranya pengolahan data dan teknologi
informasi dalam mendukung tugas dan fungsi DPD RI.
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
100%
100%
1
1 WTP
100%
100%
100%
100%
5.
Terselenggaranya kegiatan penerimaan
tamu/delegasi pimpinan DPD RI secara optimal
100%
100%
6.
Terselenggaranya kegiatan rapat musyawarah
Pimpinan secara optimal
1.
Jumlah aspirasi masyarakat dan daerah yang
dihimpun selama 12 bulan
2.
Jumlah kajian aspirasi masyarakat dan daerah
selama 12 bulan
3.
Jumlah kantor DPD di daerah yang terbentuk
selama 12 bulan
1.
Frekuensi peliputan media visual kegiatan DPD
RI
2.
Jumlah pencetakan bahan-bahan untuk
mendukung kegiatan sosialisasi dan pelaksanaan tugas
fungsi DPD RI selama 12 bulan
100%
100%
11. Terselenggaranya penyusunan laporan keuangan
DPD dan Setjen DPD.
1.
Jumlah penerimaan tamu/delegasi Pimpinan
DPD RI selama 12 bulan
2.
Jumlah kegiatan rapat musyawarah Pimpinan
DPD RI selama 12 bulan
3.
Jumlah penatausahaan surat bagi Pimpinan DPD
RI selama 12 bulan
4.
Terselenggaranya dukungan keprotokolan bagi
Pimpinan DPD RI secara optimal
II.L.095.6
45,9
125,0
34
136
K)
16
33
K)
100%
100%
100%
100%
10,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : DEWAN PERWAKILAN DAERAH
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
2.5
2.6
Kegiatan Penyelenggara-an Pengkajian
Kebijakan dan Hukum (Pusat Kajian
Kebijakan dan Hukum)
Terselenggara-nya kegiatan pengkajian kebijakan dan
hukum untuk mendukung Tupoksi DPD RI
Kegiatan Penatausahaan Organisasi,
Penyelenggaraan kegiatan ketatausaha-an, organisasi, dan
Keanggotaan, SDM dan Pengawasan Internal tata laksana, pengadministrasian keanggotaan dan
(Biro Administrasi)
kepegawaian serta pengawasan internal
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
3.
Jumlah pengadaan buku perpustakaan
4.
Frekuensi sosialisasi kegiatan DPD RI melalui
website dan web blog DPD RI
1.
Jumlah kajian kebijakan dalam mendukung
tupoksi DPD RI
2.
Jumlah kajian hukum dalam mendukung tupoksi
DPD RI
3.
Jumlah naskah pidato dan sambutan DPD RI
1.
RI
2.
Jumlah dokumentasi arsip dan surat-surat DPD
3.
RI
4.
5.
Jumlah set SOP pelaksanaan tugas Setjen DPD
6.
Jumlah set review laporan keuangan DPD RI
2014
100%
100%
100%
100%
3
15
K)
3
15
K)
10
50
K)
90,6
Jumlah bahan-bahan DPD RI yang digandakan
Jumlah set LAKIP
Jumlah set laporan pengawasan internal
7.
Jumlah diklat struktural dan, teknis, pra jabatan,
dan rintisan gelar bagi pegawai setjen DPD RI
8.
Terselenggaranya kegiatan dokumentasi
kearsipan DPD RI secara optimal
II.L.095.7
347,3
1
5
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : DEWAN PERWAKILAN DAERAH
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
2014
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
12 bulan
12 bulan
193,2
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
1.
Jumlah pemeliharaan gedung dan peralatan
perkantoran DPD RI
2.
Jumlah pengadaan sarana dan pra sarana
perkantoran serta kegiatan penatausahaan barang milik
negara selama 12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
3.
Jumlah dukungan penyelenggara-an rapat-rapat
di luar gedung DPD RI
4.
Jumlah dukungan pengamanan gedung DPD RI
dan kegiatan-kegiatan DPD RI
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
SASARAN
INDIKATOR
2010
3
3.1
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur DPD RI (Setjen DPD RI)
1.
Terselenggaranya kegiatan pemiliharaan gedung
dan perkantoran
2.
Tersedianya dukungan pengadaan sarana dan
prasarana peralatan kantor
3.
Tersedianya dukungan pembangunan gedung
perkantoran DPD RI
4.
Terselenggaranya kegiatan pengamanan gedung
dan kegiatan DPD RI
Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, baik di % pemenuhan kebutuhan bagi pimpinan, anggota DPD
lingkup DPD maupun Setjen DPD
maupun Sekretariat DPD
Terselenggaranya pelaksanaan kinerja Biro Umum
Kegiatan Penyelenggara-an Pelayanan Umum Terselenggaranya kegiatan pemeliharaan gedung,
Sarana dan Pra Sarana DPD RI (Biro Umum) pengadaan dan inventarisasi barang milik negara, kegiatan
akomodasi dan angkutan serta pengamanan DPD RI
TOTAL ALOKASI DPD 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.095.8
193,2
2.611,7
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : DEWAN PERWAKILAN DAERAH
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
1
Program Penguatan Kelembagaan DPD dalam Terselenggara-nya pelaksanaan fungsi legislasi,
pertimbangan, dan pengawasan DPD serta penyerapan
Sistem Demokrasi
aspirasi masyarakat dan daerah dan akuntabilitas kinerja
Anggota DPD
1.
Terselenggaranya pelaksanaan kegiatan dalam
lingkup penyusunan Program Legislasi Nasional;
2.
Terselenggaranya pelaksanaan kegiatan dalam
lingkup penyusunan RUU usul DPD RI;
3.
Terselenggaranya pelaksanaan kegiatan dalam
lingkup penyusunan Pandangan/ Pendapat DPD RI
atas RUU tertentu;
4.
Terselenggaranya pelaksanaan dalam
penyusunan Pertimbangan DPD tentang APBN;
5.
Terselenggaranya pelaksanaan penyusunan
Pertimbangan DPD terhadap Hapsem BPK;
6.
Terselenggaranya pelaksanaan kegiatan dalam
lingkup penyusunan pertimbangan DPD RI atas RUU
Tertentu;
7.
Terselenggaranya kegiatan penyusunan
pertimbangan PAW Anggota BPK;
8.
Terselenggaranya pelaksanaan kegiatan dalam
lingkup penyusunan Pengawasan DPD RI atas UU
tertentu;
II.L.095.1
2014
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
1.062,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA : DEWAN PERWAKILAN DAERAH
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
9.
Terselenggaranya pelaksanaan kegiatan dalam
lingkup penguatan fungsi kelembagaan DPD RI;
10. Terselenggaranya pelaksanaan kegiatan
penyerapan aspirasi masyarakat dan daerah dan
akuntabilitas kinerja DPD RI;
1.1
Kegiatan Dukungan Penyelenggara-an Fungsi
legislasi, Pertimbangan. Pengawasan DPD dan
pengembangan kerja sama DPD (Biro
Persidangan I)
§
Terselenggaranya dukungan Persidangan Komite
I, Komite III, PPUU, Pansus/ kelompok DPD di MPR,
dan PKALP untuk pelaksana-an fungsi legislasi,
pertimbang-an dan pengawas-an DPD.
11. Kesesuaian program dan kegiatan DPD di dalam
Renja dengan RKP.
1.
% Jumlah Penyusunan Pandangan/ Pendapat
DPD atas RUU Tertentu yang diterima dari DPR;
100%
100%
100%
100%
2.
% jumlah penyusunan Pertimbangan DPD atas
RUU Tertentu yang diterima dari DPR;
100%
100%
3.
% tindak lanjut oleh DPR terhadap hasil
Pengawasan DPD atas UU Tertentu;
4.
% jumlah RUU Usul DPD yang ditindaklanjuti
oleh DPR (terhadap jumlah RUU yang diajukan);
100%
100%
100%
100%
5.
% jumlah aspirasi masyarakat dan daerah yang
diperjuangkan oleh Anggota DPD;
100%
100%
6.
Jumlah rapat KOMITE I, KOMITE III, PPUU,
Pansus/Kelompok DPD di MPR, dan PKALP dalam
rangka pelaksanaan tugas fungsi legislasi,
pertimbangan dan pengawasan DPD;
7.
Tersedianya materi sesuai dengan lingkup tugas
KOMITE I, KOMITE III, PPUU, Pansus/Kelompok
DPD di MPR, dan PKALP secara komprehensif.
II.L.095.2
472,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : DEWAN PERWAKILAN DAERAH
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
Dukungan Penyelenggara-an Fungsi Legislasi, Terselenggara-nya dukungan Persidangan KOMITE II,
Pertimbangan, Pengawasan DPD dan Fungsi KOMITE IV, persidangan paripurna/panmus, dan Badan
Badan Kehormatan
Kehormatan dalam lingkup pelaksanaan legislasi,
pertimbangan, pengawasan DPD serta penegakan kode
etik.
(Biro Persidangan II)
1.2
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
292,1
1.
Jumlah rapat KOMITE II, KOMITE IV,
Persidangan Paripurna/ Panmus, dan Badan
Kehormatan dalam rangka pelaksanaan fungsi
legislasi, pertimbangan, pengawasan, dan fungsi badan
kehormatan,
2.
% Jumlah Penyusunan Pandangan/ Pendapat
DPD atas RUU Tertentu yang diterima dari DPR;
3.
% jumlah penyusunan Pertimbangan DPD atas
RUU Tertentu yang diterima dari DPR;
4.
% tindak lanjut oleh DPR terhadap hasil
Pengawasan DPD atas UU Tertentu;
5.
% jumlah RUU Usul DPD yang ditindaklanjuti
oleh DPR (terhadap jumlah RUU yang diajukan);
6.
Jumlah set risalah persidangan dan rapat;
7.
Tersedianya materi sesuai dengan lingkup tugas
KOMITE II, KOMITE IV, Persidangan
Paripurna/panmus, dan BK secara komprehensif;
8.
Terselenggaranya penyusunan risalah secara
tepat waktu .
1.3
Kegiatan Dukungan Penyerapan Aspirasi
Masyarakat dan Daerah dan Akuntabilitas
Kinerja Anggota DPD
Terselenggara-nya kegiatan penyerapan aspirasi
masyarakat dan daerah dan akuntabilitas kinerja DPD di
33 provinsi
1.
Jumlah rapat dalam rangka penyerapan aspirasi
masyarakat dan daerah yang dilaksanakan di 33
Provinsi
II.L.095.3
33
165
K)
130,9
KEMENTERIAN/LEMBAGA : DEWAN PERWAKILAN DAERAH
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Lainnya DPD RI
(Sekretariat Jenderal DPD RI)
2014
2.
Jumlah rapat dengan pemda, DPRD, dan unsur
masyarakat lainnya dalam rangka penyerapan aspirasi
masyarakat daerah (asmasda) dan tindak lanjut
asmasda yang dilanjutkan di 33 provinsi.
33
165
K)
3.
Jumlah kegiatan temu konstituen dalam
pelaksanaan akuntabilitas kinerja anggota DPD yang
dilaksanakan di 33 provinsi
66
330
K)
8.
% Anggota DPD yang melakukan kegiatan
komunikasi dan konsultasi publik dalam rangka
akuntabilitas kinerja
100%
100%
Terselenggara-nya pelaksana-an kinerja Biro Administrasi,
Biro Sekretariat Pimpinan, Biro Perencanaan dan
keuangan, Pusat Data dan Informasi, Pusat Kajian Daerah,
Pusat Kajian Kebijakan dan Hukum Setjen DPD RI
1.
Terselenggaranya kegiatan perencanaan dan
pengelolaan keuangan DPD RI
100%
100%
Meningkatnya kualitas dukungan administratif dan
keahlian kepada DPD.
2.
Terselenggaranya kegiatan pelayanan
kesekratariatan Pimpinan DPD RI
3.
Terselenggaranya kegiatan administrasi
keanggotaan dan kepegawaian, penataan organisasi
dan tata laksana, pelayanan tata usaha dan pengawasan
internal Setjen DPD RI
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
4.
Terselenggaranya kegiatan penyediaan data dan
teknologi informasi
5.
Terselenggaranya kegiatan pengkajian aspirasi
masyarakat dan daerah
12 bulan
12 bulan
100% aspirasi
masyarakat dan daerah
dikaji
100% aspirasi
masyarakat dan
daerah dikaji
(Pusat Kajian Daerah)
2
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
II.L.095.4
1.356,1
KEMENTERIAN/LEMBAGA : DEWAN PERWAKILAN DAERAH
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
2.1
Kegiatan Administrasi perencanaan dan
pengelolaan keuangan DPD RI (Biro
Perencanaan dan Keuangan)
Terselenggara-nya dukungan perencanaan dan
pengelolaan keuangan DPD RI sesuai dengan SOP
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
6.
Terselenggaranya kegiatan pengkajian kebijakan
dan hukum
100% kebijakan dan
hukum dapat dikaji
100% kebijakan dan
hukum dapat dikaji
1.
% kesesuaian kegiatan dan program di Renja
dengan RKP;
2.
Jumlah set penyusunan perencanaan program
dan anggaran DPD RI;
3.
Jumlah dokumen anggaran kegiatan yang
direalisasikan;
4.
Jumlah dokumen pertanggung-jawaban
anggaran kegiatan DPD yang diverifikasi;
5.
% gaji dan tunjangan bagi anggota dan pegawai
yang dibayarkan dengan tepat waktu ;
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
6.
Jumlah perjanjian kerja sama antara DPD RI dan
lembaga/negara donor dalam kerangka peningkatan
kapasitas kelembagaan DPD RI dan Setjen DPD RI.
3
15
7.
Terselenggaranya dukungan perencanaan secara
komprehensif untuk menghimpun seluruh usulan
kegiatan DPD RI;
100%
100%
8.
Tersedianya dukungan keuangan untuk
pelaksanaan kegiatan DPD RI secara optimal;
100%
100%
9.
Terselenggaranya dukungan pengelolaan gaji
dan tunjangan bagi anggota DPD RI dan tunjangan
bagi anggota DPD RI dan pegawai Setjen DPD RI;
100%
100%
II.L.095.5
736,8
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : DEWAN PERWAKILAN DAERAH
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
10. Terselenggaranya kerja sama DPD RI dan
negara/lembaga donor dalam upaya peningkatan
kapasitas kelembagaan DPD RI dan Setjen DPD RI;
2.2
2.3
2.4
Kegiatan Pengelolaan Kesekretariatan dan
Keprotokolan Pimpinan DPD (Biro
Sekretariat Pimpinan)
Terselenggaranya pelayanan penerimaan tamu/delegasi,
penatausaha-an rapat dan administrasi serta keprotokolan
bagi pimpinan DPD RI
Pengelolaan dan pengkajian aspirasi
Terselenggaranya kegiatan penyerapan, penghimpunan,
masyarakat dan daerah (Pusat Kajian Daerah) pengolahan dan pengkajian aspirasi masyarakat dan
daerah.
Kegiatan Pengolahan Data dan Teknologi
Informasi (Pusat Data dan Informasi)
Terselenggaranya pengolahan data dan teknologi
informasi dalam mendukung tugas dan fungsi DPD RI.
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
100%
100%
1
1 WTP
100%
100%
100%
100%
5.
Terselenggaranya kegiatan penerimaan
tamu/delegasi pimpinan DPD RI secara optimal
100%
100%
6.
Terselenggaranya kegiatan rapat musyawarah
Pimpinan secara optimal
1.
Jumlah aspirasi masyarakat dan daerah yang
dihimpun selama 12 bulan
2.
Jumlah kajian aspirasi masyarakat dan daerah
selama 12 bulan
3.
Jumlah kantor DPD di daerah yang terbentuk
selama 12 bulan
1.
Frekuensi peliputan media visual kegiatan DPD
RI
2.
Jumlah pencetakan bahan-bahan untuk
mendukung kegiatan sosialisasi dan pelaksanaan tugas
fungsi DPD RI selama 12 bulan
100%
100%
11. Terselenggaranya penyusunan laporan keuangan
DPD dan Setjen DPD.
1.
Jumlah penerimaan tamu/delegasi Pimpinan
DPD RI selama 12 bulan
2.
Jumlah kegiatan rapat musyawarah Pimpinan
DPD RI selama 12 bulan
3.
Jumlah penatausahaan surat bagi Pimpinan DPD
RI selama 12 bulan
4.
Terselenggaranya dukungan keprotokolan bagi
Pimpinan DPD RI secara optimal
II.L.095.6
45,9
125,0
34
136
K)
16
33
K)
100%
100%
100%
100%
10,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : DEWAN PERWAKILAN DAERAH
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
2.5
2.6
Kegiatan Penyelenggara-an Pengkajian
Kebijakan dan Hukum (Pusat Kajian
Kebijakan dan Hukum)
Terselenggara-nya kegiatan pengkajian kebijakan dan
hukum untuk mendukung Tupoksi DPD RI
Kegiatan Penatausahaan Organisasi,
Penyelenggaraan kegiatan ketatausaha-an, organisasi, dan
Keanggotaan, SDM dan Pengawasan Internal tata laksana, pengadministrasian keanggotaan dan
(Biro Administrasi)
kepegawaian serta pengawasan internal
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
3.
Jumlah pengadaan buku perpustakaan
4.
Frekuensi sosialisasi kegiatan DPD RI melalui
website dan web blog DPD RI
1.
Jumlah kajian kebijakan dalam mendukung
tupoksi DPD RI
2.
Jumlah kajian hukum dalam mendukung tupoksi
DPD RI
3.
Jumlah naskah pidato dan sambutan DPD RI
1.
RI
2.
Jumlah dokumentasi arsip dan surat-surat DPD
3.
RI
4.
5.
Jumlah set SOP pelaksanaan tugas Setjen DPD
6.
Jumlah set review laporan keuangan DPD RI
2014
100%
100%
100%
100%
3
15
K)
3
15
K)
10
50
K)
90,6
Jumlah bahan-bahan DPD RI yang digandakan
Jumlah set LAKIP
Jumlah set laporan pengawasan internal
7.
Jumlah diklat struktural dan, teknis, pra jabatan,
dan rintisan gelar bagi pegawai setjen DPD RI
8.
Terselenggaranya kegiatan dokumentasi
kearsipan DPD RI secara optimal
II.L.095.7
347,3
1
5
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : DEWAN PERWAKILAN DAERAH
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
2014
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
12 bulan
12 bulan
193,2
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
1.
Jumlah pemeliharaan gedung dan peralatan
perkantoran DPD RI
2.
Jumlah pengadaan sarana dan pra sarana
perkantoran serta kegiatan penatausahaan barang milik
negara selama 12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
3.
Jumlah dukungan penyelenggara-an rapat-rapat
di luar gedung DPD RI
4.
Jumlah dukungan pengamanan gedung DPD RI
dan kegiatan-kegiatan DPD RI
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
SASARAN
INDIKATOR
2010
3
3.1
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur DPD RI (Setjen DPD RI)
1.
Terselenggaranya kegiatan pemiliharaan gedung
dan perkantoran
2.
Tersedianya dukungan pengadaan sarana dan
prasarana peralatan kantor
3.
Tersedianya dukungan pembangunan gedung
perkantoran DPD RI
4.
Terselenggaranya kegiatan pengamanan gedung
dan kegiatan DPD RI
Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, baik di % pemenuhan kebutuhan bagi pimpinan, anggota DPD
lingkup DPD maupun Setjen DPD
maupun Sekretariat DPD
Terselenggaranya pelaksanaan kinerja Biro Umum
Kegiatan Penyelenggara-an Pelayanan Umum Terselenggaranya kegiatan pemeliharaan gedung,
Sarana dan Pra Sarana DPD RI (Biro Umum) pengadaan dan inventarisasi barang milik negara, kegiatan
akomodasi dan angkutan serta pengamanan DPD RI
TOTAL ALOKASI DPD 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.095.8
193,2
2.611,7
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KOMISI YUDISIAL
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
1.
Program Dukungan manajemen & pelaksanaan
tugas teknis lainnya Komisi Yudisial
Mewujudkan pemberian pelayanan yang handal oleh
Meningkatnya dukungan teknis administratif kepada
Komisi Yudisial bagi publik pencari keadilan
Komisi Yudisial di bidang pembiayaan kegiatan,
peningkatan SDM, akuntabilitas serta pelayanan publik
1.1
Penyelenggaraan perencanaan dan pengelolaan
keuangan perlengkapan rumah tangga serta tata
usaha dan pengembangan sumber daya manusia di
lingkungan Komisi Yudisial
Terlaksananya penyusunan dokumen perencanaan,
- Jumlah dokumen anggaran yang disusun
10
pengelolaan administrasi keuangan, perlengkapan, dan - Jumlah MoU Komisi Yudisial yang ditindaklanjuti
10
rumah tangga, serta tata usaha dan pengembangan SDM
di lingkungan Komisi Yudisial
- Jumlah penelaahan dan bantuan hukum yang ditangani
20
hingga tuntas
- % laporan keuangan yang sesuai dengan Sistem
100%
Akuntansi Pemerintah
- % ketersediaan arsip dalam memenuhi kebutuhan
100%
administrasi dan keuangan
- Pendapat yang dikeluarkan oleh eksternal auditor atas
Opini BPK WTP
laporan keuangan
- % sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan
70%
keahlian sesuai bidangnya
- Biaya rata-rata pelaksanaan administrasi umum
Penghematan 20%
2.
Program peningkatan kinerja seleksi Hakim Agung Mewujudkan penyelenggaraan kekuasaan kehakiman
dan pengawasan perilaku hakim
yang bersih dan berwibawa
1. Menurunnya jumlah laporan pengaduan masyarakat
tentang dugaan pelanggaran kode etik dan perilaku hakim
2. Terciptanya sumber daya hakim menjadi insan yang
mengabdi dan menegakkan hukum dan keadilan
II.L.100.1
2014
314,7
50
K)
50
K)
100
K)
295,7
100%
100%
Opini BPK WTP
90%
Penghematan
20%
93,3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KOMISI YUDISIAL
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2014
2010
2.1
Seleksi Hakim Agung, seleksi hakim dan Pemberian Memperoleh calon Hakim Agung kompeten untuk
Penghargaan Hakim
diajukan ke DPR, serta pemberian apresiasi terhadap
kinerja para hakim, serta hakim yang kompeten untuk
bertugas dalam lingkungan peradilan umum, peradilan
agama, dan peradilan tata usaha negara
-
Jumlah calon Hakim Agung yang mendaftar
-
Jumlah calon Hakim Agung yang lulus seleksi
80
- Jumlah hakim berprestasi yang diusulkan menerima
penghargaan
- Jumlah pelaksanaan monitoring profesionalisme Hakim
Agung
- Jumlah putusan hakim tingkat pertama, tingkat banding,
dan MA yang diteliti dan dianalisa
- % putusan hakim yang amar putusannya sesuai dengan
pertimbangan hukum serta fakta hukum
- Biaya maksimal kegiatan penelitian putusan hakim
(dlm ribu)
- % peserta yang mendaftar dalam seleksi calon Hakim
Agung
- % Hakim Agung yang profesional hasil seleksi
-
% calon Hakim Agung yang lulus seleksi
333
K)
6
72
K)
4
20
K)
1
9
K)
200
1000
K)
100%
100%
Rp
50.000
Rp
50.000
75%
85%
75%
85%
75%
85%
- % calon hakim yang lolos pemberian penghargaan
75%
90%
-
Jumlah peserta seleksi calon hakim yang mendaftar
1000
5700
K)
-
Jumlah peserta seleksi calon hakim yang lulus seleksi
500
2850
K)
80%
80%
- % peserta seleksi calon hakim yang lulus sesuai
kompetensi
II.L.100.2
45,8
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KOMISI YUDISIAL
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
NO
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
-
2.2
3.
Pelayanan pengawasan perilaku
peningkatan kompetensi hakim
hakim
Program peningkatan sarana dan prasarana
aparatur Komisi Yudisial
Biaya rata-rata seleksi calon hakim
2010
2014
Penghematan 20%
Penghematan
20%
Rp
51.240
- Biaya rata-rata kegiatan seleksi Hakim Agung per
Rp
32.500
pendaftar (dlm ribu)
1.000.000
- Biaya rata-rata kegiatan usulan pemberian penghargaan Rp
hakim (dlm ribu)
dan Penyelesaian laporan pengaduan hakim yang diduga
- Jumlah pengaduan masyarakat terkait dugaan
1719
melanggar kode etik dan pedoman perilaku hakim, serta pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim
meningkatnya kemampuan dan profesionalisme hakim
- Jumlah sidang pelanggaran kode etik dan pedoman
15
perilaku hakim yang diproses melalui Majelis Kehormatan
Hakim (MKH)
- % pengaduan masyarakat yang ditangani hingga
70%
tuntas
100%
- % hasil putusan Majelis Kehormatan Hakim yang
sesuai dengan prinsip-prinsip dalam kode etik dan
pedoman perilaku hakim
- Jumlah pelatihan kemampuan dan profesionalisme
5
hakim yang dilaksanakan
- % Peningkatan kemampuan dan profesionalisme
80%
hakim
- Biaya rata-rata pelaksanaan pelatihan
Penghematan 20%
Meningkatnya sarana dan prasarana kantor untuk
menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi
Yudisial
- Biaya rata-rata penanganan laporan pengaduan
masyarakat hingga tuntas
Meningkatnya penyelesaian pelaksanaan tugas oleh
Komisi Yudisial secara cepat dan efisien dengan sarana
dan prasarana yang memadai
TOTAL ALOKASI KOMISI YUDISIAL 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.100.3
Penghematan 20%
Rp
1.200.000
7029
K)
105
K)
47,5
75%
100%
33
K)
90%
Penghematan
20%
Penghematan
20%
9,4
417,4
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BNPB
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
2014
I
Program Penanggulangan Bencana
1
Pencegahan dan pengurangan risiko bencana 1. Tersusunnya dokumen rencana aksi daerah
pengurangan risiko bencana
2. Terlaksananya dukungan pembentukan
kelembagaan penanggulangan bencana daerah
Pemberdayaan masyarakat dalam kesiapan
Meningkatnya kapasitas aparatur dan terlaksananya
menghadapi bencana
pembinaan kelembagaan pemerintah dan masyarakat
dalam penanggulangan bencana di daerah
1. Jumlah rencana aksi daerah pengurangan risiko bencana
yang tersusun (Provinsi & kab/Kota)
2. Terbentuknya kelembagaan penanggulangan bencana
daerah (Provinsi & kab/Kota)
Terlaksananya pelatihan dan pembinaan aparatur dan masyarakat
dalam penanggulangan bencana di daerah (Provinsi & kab/Kota)
23 & 48
33 (s/d 2011)
&
275
148,6
23 & 48
33 (s/d 2011) &
275
34,5
Penyiapan peralatan dan logistik dikawasan
rawan bencana
1. Terlaksananya pemenuhan kebutuhan logistik kebencanaan
(Provinsi & kab/Kota)
2. Terlaksananya pendistribusian logistik kebencanaan pada
derah bencana (Provinsi & kab/Kota)
16 & 0
17 (s/d 2012)
& 77
460,4
1. Terlaksananya Pemenuhan kebutuhan peralatan
kebencanaan (Provinsi & kab/Kota)
2. Terlaksananya pendistribusian peralatan kebencanaan pada
daerah bencana V
1. Tersedianya data spasial kebencanaan
2. Tersedianya sistem informasi penanggulangan bencana
16 & 0
17 (s/d 2012)
& 77
289,6
5
33
2
3
1.826,8
1. Pemenuhan kebutuhan logistik kebencanaan
2. Pendistribusian logistik kebencanaan pada derah
bencana
4
5
Penyiapan peralatan dan logistik dikawasan
rawan bencana
Pengembangan aplikasi teknologi informasi
dan komunikasi untuk pengurangan risiko
dan mitigasi bencana alam
1. Pemenuhan kebutuhan peralatan kebencanaan
2. Pendistribusian peralatan kebencanaan pada
daerah bencana
1. Tersedianya data spasial kebencanaan
2. Tersedianya sistem informasi penanggulangan
bencana
II.L.103.1
K)
148,3
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BNPB
TARGET
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
2010
6
Kesiapasiagaan dalam menghadapi bencana
1. Terlaksananya pendampingan dalam penyusunan 1.
rencana kontijensi
2. Terlaksananya kesiapsiagaan dengan
2.
pembentukan satuan reaksi cepat penanggulangan
bencana (SRC-PB)
7
Tanggap darurat di daerah terkena bencana
8
Penanganan pengungsi akibat bencana
9
Rehabilitasi dan rekonstruksi bidang
prasarana fisik di wilayah pasca bencana
10
Rehabilitasi dan rekonstruksi bidang sosial
ekonomi di wilayah pasca bencana
II
III
IV
Dukungan manajemen dan pelaksanaan teknis lainnya.
Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur BNPB
Pengawasan Dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur BNPB
Jumlah rencana kontijensi yang tersusun dan
2014
5
8
TOTAL ALOKASI 20102014
(Rp Miliar)
1.915,3
Terbentuknya satuan reaksi cepat (SRC-PB) yang terbentuk
Koordinasi dan pelaksanaan penanganan tanggap
darurat dipusat dan daerah
Penanganan pengungsi akibat bencana secara efektif
dan terpadu
Koordinasi dan pelaksanaan rehabilitasi dan
rekonstruki bidang prasarana fisik di wilayah pasca
bencana (Jawa Barat, Sumatera Barat dan Wilayah
Pasca Bencana lainnya)
Terlaksananya koordinasi dan pelaksanaan penanganan tanggap
darurat dipusat dan daerah
Terlaksananya penanganan pengungsi akibat bencana secara
efektif dan terpadu
Terlaksananya koordinasi dan pelaksanaan rehabilitasi dan
rekonstruki bidang prasarana fisik di wilayah pasca bencana
(Jawa Barat, Sumatera Barat dan Wilayah Pasca Bencana
lainnya)
55
175
137,9
55
175
12,9
15
30
13,4
Koordinasi dan pelaksanaan rehabilitasi dan
rekonstruki bidang prasarana sosial ekonomi di
wilayah pasca bencana (Jawa Barat, Sumatera Barat
dan Wilayah Pasca Bencana lainnya)
Terlaksananya koordinasi dan pelaksanaan rehabilitasi dan
rekonstruki bidang prasarana sosial ekonomi di wilayah pasca
bencana (Jawa Barat, Sumatera Barat dan Wilayah Pasca
Bencana lainnya)
15
30
19,2
53,0
339,8
19,5
TOTAL ALOKASI BNPB 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.103.2
2.239,1
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
1.
PROGRAM PENINGKATAN FASILITASI
PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI
Meningkatnya kualitas penempatan dan
perlindungan pekerja migran
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2014
1.225,8
a. Terlaksananya peningkatan pelayanan
dokumen calon pekerja migran
b. Jumlah calon pekerja migran yang
Terlayani KTKLN yang dikeluarkan oleh
BNP2TKI sesuai dengan NIK
c. Kemudahan penyampaian pengaduan
a.
Kegiatan Prioritas Bidang
Fasilitasi Pelayanan Dokumen Calon TKI
b.
Penyiapan Pemberangkatan
Meningkatnya kualitas pelayanan
penempatan calon pekerja migran
Meningkatnya pemahaman hak dan
kewajiban pekerja migran
Jumlah calon pekerja migran yang mendapat layanan 500 ribu pekerja migran
dokumen sesuai standar
a. persentase jumlah calon pekerja migran
100% pekerja migran
yang ditempatkan sesuai dengan job order
ditempatkan sesuai dengan
job order
b. Jumlah calon pekerja migran yang terlayani 500 ribu pekerja migran
KTKLN yang dikeluarkan oleh BNP2TKI
sesuai dengan NIK
c. Jumlah pekerja migran yang diberi
500 ribu pekerja migran
pembekalan akhir pemberangkatan dengan
silabus yang memenuhi standar perlindungan
dan prinsip-prinsip HAM.
II.L.104.1
706,0
19,4
4,5 juta pekerja
migran
100% pekerja migran
ditempatkan sesuai
dengan job order
K)
4,5 juta pekerja
migran
K)
174,0
4,5 juta pekerja
migran
K)
244,0
110,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
2010
c. Pelayanan Advokasi dan Perlindungan
Hukum
Terlaksananya pelayanan advokasi dan
perlindungan hukum pekerja migran
a.
Kemudahan penyampaian pengaduan
b.
Jumlah pengaduan yang ditangani
c.
Kualitas pelayanan hotline service
e. Persentase pekerja migran purna
bermasalah yang direhabilitasi
20,0
100% pengaduan tertangani 100% pengaduan
tertangani
100% pekerja migran
yang diproses melalui
hotline service dalam
waktu 24 jam
15,0
30,0
60% pekerja migran
bermasalah ditangani
100% orang yang
berminat menjadi
pekerja migran
teradvokasi
100% pekerja migran
bermasalah ditangani
100% pekerja migran
bekerja dengan
dokumen resmi
d.
Pengamanan Keberangkatan
Pencegahan keberangkatan pekerja migran
non prosedural
Presentase pekerja migran yang memiliki
dokumen resmi bekerja ke luar negeri
100% pekerja migran
bekerja dengan dokumen
resmi
e.
Peningkatan Pemberdayaan TKI Purna
Kesadaran pengelolaan remitansi untuk
kegiatan produktif
Jumlah pekerja calon migran/ purna yang
mendapat edukasi pengelolaan remitansi
2000 pekerja migran
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN
PELAKSANAAN TUGAS BNP2TKI
2014
1 hotline service 24
jam (bebas pulsa)
d. Persentase calon pekerja migran yang
mendapat advokasi
2.
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
17.000 pekerja migran
30,0
40,0
15,0
K)
8,6
294,3
TOTAL ALOKASI BNP2TKI 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.104.2
1.520,1
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO
No
I
Penanggulangan Bencana Lumpur
Sidoarjo
1
1
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
Perencanaan operasi luapan lumpur
1) Memberikan rasa aman kepada penduduk yang
bermukim di wilayah pengaruh bencana lumpur
Sidoarjo; 2) Terpenuhinya hak-hak dasar warga
terdampak sesuai dengan ketentuan dalam Perpres; 3)
Terjaganya kemampuan dan keamanan Kali Porong
dalam mengalirkan luapan lumpur dan banjir; 4)
Terjaganya kemampuan tanggul dalam menahan
lumpur; 5) Berfungsinya infrastruktur jalan alternatif
dan jalan relokasi
Meningkatnya kualitas penyusunan perencanaan
pengaliran luapan lumpur ke Kali Porong
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan)
INDIKATOR
2010
2014
7.120,0
16,3
Survey Geologi
3 laporan
7laporan
K)
4,5
Pemantauan bawah permukaan
1 laporan
5 laporan
K)
3,1
II.L.105.1
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO
No
2
3
4
5
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
Penanganan luapan lumpur
Mitigasi dan penanganan bencana
geologi dan monitoring lingkungan
Perencanaan dan pengelolaan
pemulihan sosial
Pengelolaan penanganan bantuan
sosial
Terlaksananya pengaliran luapan lumpur ke Kali
Porong
INDIKATOR
2010
2014
800,4
Meningkatnya kemampuan penyediaan data dan
informasi fenomena geologi dan penanganan bencana
geologi.
Meningkatnya kualitas penyusunan rencana di bidang
sosial kemasyarakatan
Terselenggaranya bantuan sosial kemasyarakatan
warga terdampak akibat semburan dan luapan lumpur
Sidoarjo
Penanganan pengaliran luapan
lumpur
beroperasinya 6
unit kapal keruk,
27 juta m 3
beroperasinya
12 unit kapal
keruk,
48 juta m3
K)
800,4
Pemantauan dan penanganan
mitigasi
1 laporan
5 laporan
K)
8,3
Pendidikan dan pelatihan
teknis/keterampilan.
10 angkatan (400
orang)
50 angkatan
(2.000 orang)
K)
8,5
14,1
8,9
97,8
Bantuan sosial yang berupa
bantuan kontrak rumah
a) warga 3 desa (Besuki,
Kedungcangkring, Pejarakan)
1.666 KK/
6.094 jiwa
b) warga 9 RT (Jatirejo, Siring,
Mindi)
900 KK/
2.970 jiwa
c) warga di luar PAT
2
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan)
II.L.105.2
6.664
KK/24.376
jiwa
3.600
KK/11.880
jiwa
10.412
KK/37.510
jiwa
K)
17,9
K)
9,4
K)
62,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO
No
6
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
Peningkatan dan pengelolaan
perlindungan sosial
7 Perencanaan pembangunan
infrastruktur
8
Pembangunan dan pemeliharaan
infrastruktur luapan lumpur
Terlaksananya perlindungan sosial terhadap warga
terdampak akibat semburan dan luapan lumpur
Sidoarjo
Meningkatkan kualitas penyusunan rencana
penanganan infrastruktur dan relokasi infrastruktur
INDIKATOR
2014
2010
4.064,9
5.400 bidang
K)
340,9
535 ha
K)
3.723,3
1 paket
7 paket
K)
8,0
3 paket
9 paket
K)
19,0
Pembayaran jual beli tanah dan
bangunan di 3 desa
Pembayaran jual beli tanah dan
bangunan diluar peta area
terdampak
1,800 bidang
Disain dan Supervisi
Pembangunan Jalan Arteri dan
PDAM KMS
Disain dan Supervisi
Pembangunan Infrastruktur
Luapan Lumpur
27,0
Meningkatnya pengelolaan dan pengawasan
pembangunan/pemeliharaan penanganan infrastruktur Pembangunan dan pemeliharaan
akibat luapan lumpur Sidoarjo
infrastruktur luapan lumpur
a) terbangun tanggul luar 3 desa
dan Gempolsari panjang total
sekurang-kurangnya 3.500 m
3
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan)
II.L.105.3
1.352,2
532,4
3.500 m
3.500 m
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO
No
4
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan)
INDIKATOR
2014
2010
b) selesainya perbaikan saluran 1.500 m
irigasi dan drainase dengan
panjang masing-masing sekurangkurangnya 1.500 m
1.500 m
c) perbaikan sistem drainase dan
Kali Ketapang sepanjang 22 km
dan saluran irigasi
d) selesainya normalisasi alur
500.000 m3
Kali Porong di muara melalui
pengerukan endapan sebesar
500.000 m 3
e) selesainya
1,5 km
peningkatan/pemeliharaan jalan
dengan panjang total jalan
lingkungan Mindi 1,5 km
Penataan dan pengembangan
wilayah berdekatan PAT
Revitalisasi Kali Ketapang
22 km
a) pembebasan tanah 53,25 ha
53,25 ha
b) normalisasi Kali Ketapang 24
km
24 km
II.L.105.4
K)
500.000 m3
1,5 km
14 paket
K)
181,6
544,3
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO
No
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
INDIKATOR
Pembangunan relokasi Infrastruktur
Meningkatnya pengelolaan dan pengawasan
pembangunan/ pemeliharaan penanganan infrastruktur Melanjutkan pengadaan tanah
24,76 ha
pengganti akibat luapan lumpur Sidoarjo
Pembangunanrelokasi jalan arteri 9,9 km
Pembangunan simpang susun
Kesambi
Pembangunan relokasi pipa
PDAM
Pelapisan aspal beton jalan arteri
5
2014
2010
c) pembuatan jalan inspeksi Kali
Ketapang 20 km
d) normalisasi Kali Jatianom,
Kali Datar dan Kali Bunyuk total
21 km
Penataan dan pengembangan
muara Kali Porong
a) pembuatan dermaga beserta
fasilitasnya
b) perbaikan/peningkatan jalan
Porong ke muara Kali Porong
total 17 km
9
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
TARGET
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan)
II.L.105.5
20 km
K)
21 km
94,0
1 paket
17 km
K)
738,9
24,76 ha
174,8
9,9 km
199,1
1 paket
150,0
2 pipa diameter
450 mm @ 7,1
km
2 x 7,1 km
75,0
30,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO
No
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan)
INDIKATOR
II
Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Badan Penanggulangan Lumpur
Sidoarjo
2 x 7,1 km
20,0
1.5 km
90,0
90,8
TOTAL ALOKASI BPLS 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
6
2014
2010
Pembuatan landscaping di kiri –
kanan jalan Relokasi Arteri
Porong
Pembangunan relokasi ruas di
desa Pamotan
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
II.L.105.6
7.210,8
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA PENGEMBANGAN KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (LKPP)
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2010
2.
PROGRAM PENINGKATAN
SARANA DAN PRASARANA
APARATUR LKPP
Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana LKPP
3.
PROGRAM PENGEMBANGAN
SISTEM PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH
Terwujudnya pelaksanaan bimbingan teknis pengadaan
barang/jasa pemerintah di seluruh
Kementerian/Lembaga/Daerah/Instansi Lainnya
Persentase jumlah Kementerian/ Lembaga/Daerah/Instansi
Lainnya yang sudah diberikan bimbingan teknis di bidang
pengadaan barang/jasa
10%
50%
Terwujudnya pelaksanaan advokasi pengadaan barang/jasa
pemerintah di seluruh Kementerian/ Lembaga/ Daerah/Instansi
lainnya
Persentase peningkatan jumlah Kementerian/
Lembaga/Daerah/Instansi Lainnya yang sudah diberikan advokasi
di bidang pengadaan barang/jasa
60%
100%
Terwujudnya pembinaan dalam penanganan pengaduan dan
pemberian rekomendasi penyelesaian sanggah banding
pengadaan barang/jasa pemerintah di seluruh
Kementerian/Lembaga/Daerah/ Instansi Lainnya
Persentase Peningkatan jumlah pengaduan dan sanggah banding
pengadaan barang/jasa di Kementerian/ Lembaga/Daerah/Instansi
lainnya yang terselesaikan
60%
100%
PROGRAM DUKUNGAN
MANAJEMEN DAN
PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS
LAINNYA LKPP
Terlaksananya penyempurnaan fungsi dan struktur organisasi
LKPP
Terpenuhinya SDM yang kompeten
2014
- Reorganisasi yang dilakukan sesuai dengan fungsi dan
kebutuhan LKPP
- Persentase pemenuhan kebutuhan pegawai
- Persentase pegawai LKPP yang kompetensinya sesuai dengan
penugasan
- Persentase pengurangan jumlah tenaga outsourcing
- Persentase kegiatan kantor yang telah ada SOP-nya
- Persentase implementasi pelaksanaan kegiatan yang sesuai
dengan SOP
Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
1.
Terlaksananya sistem kerja di lingkungan LKPP yang efektif
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
II.L.106.1
K)
-
2
60%
100%
100%
100%
70%
40%
30%
100%
100%
70%
100%
214,4
355,0
244,5
KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA PENGEMBANGAN KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (LKPP)
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
TARGET
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
2014
Terselesaikannya sengketa kontrak dan sengketa audit
pengadaan barang/ jasa pemerintah di seluruh Kementerian/
Lembaga/Daerah/ Instansi lainnya
Persentase Peningkatan jumlah sengketa kontrak dan sengketa
audit pengadaan barang/jasa yang terselesaikan
60%
100%
Terselesaikannya kasus korupsi, perdata, persaingan usaha dan
tata usaha negara di bidang pengadaan barang/jasa.
Persentase Peningkatan jumlah pendapat hukum dan kesaksian
ahli di bidang pengadaan barang/jasa yang dipedomani aparat
penyelidik dan penyidik, serta hakim pengadilan/persaingan usaha
60%
100%
Terwujudnya koordinasidan sinkronisasi perencanaan
Jumlah instansi pemerintah yang melaksanakan perencanaan
pengadaan barang/ jasa dalam rangka penyusunan Renja-KL dan pengadaan barang/jasa pemerintah
RKA-KL yang akurat
6
81
Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi monitoring-evaluasi
pelaksanaan pengadaan berdasarkan prinsip pengadaan
barang/jasa
Jumlah instansi yang mengimplementasikan pedoman monitoring
dan evaluasi pengadaan barang/jasa pemerintah
33
400
Terwujudnya pengadaan barang/jasa pemerintah secara
elektronik menuju satu pasar nasional
- Jumlah layanan pengadaan secara elektronik
- Jumlah LPSE yang memenuhi standar
500
50
500
500
Terciptanya sistem karir dan pembinaan profesi pengadaan
barang/jasa pemerintah.
Terciptanya sistem pendidikan dan pelatihan berbasis
kompetensi
Terciptanya sistem jaminan mutu kompetensi melalui
penyelenggaraan sertifikasi profesi yang independen dan
kredibel
Persentase pelayanan dalam pengembangan profesi ahli
pengadaan barang/jasa pemerintah
Persentase dukungan pelayanan dalam pelatihan kompetensi
pengadaan barang/jasa pemerintah
Persentase pelayanan penyelenggaraan ujian sertifikasi keahlian
pengadaan barang/jasa pemerintah
10%
100%
20%
100%
25%
100%
Terciptanya kebijakan pengadaan barang/jasa yang transparan,
konsisten, efisien dan akuntabel, serta mendukung prinsipprinsip
persaingan usaha, dapat meningkatkan peran Usaha Kecil
Menengah dan Produk dalam Negeri
Jumlah peraturan perundangan yang dihasilkan dalam pengadaan
barang/jasa pemerintah
• UU
• PP
• Perpres
• SE/Peraturan Kepala LKPP
1
-
1
3
1
8
II.L.106.2
K)
K)
K)
K)
K)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA PENGEMBANGAN KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (LKPP)
NO
TARGET
PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
SASARAN
2010
Terciptanya kebijakan pengadaan badan usaha/swasta dalam
kerangka kerjasama pemerintah-swasta
3.1
3.2
Penyusunan strategi, kebijakan serta
regulasi di bidang pengadaan umum
Pengembangan sistem e-procurement
nasional
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Tersedianya strategi, kebijakan dan regulasi di bidang
pengadaan umum
2014
Jumlah peraturan perundangan pengadaan badan usaha/swasta
dalam kerangka kerjasama pemerintah-swasta
• PP
• Perpres
Jumlah peraturan perundangan di bidang pengadaan umum:
- UU
- PP
- Perpres
- SK Kepala LKPP
Tersosialisasinya strategi, kebijakan dan regulasi di bidang - Jumlah pihak yang mendapatkan sosialisasi
pengadaan umum
- Jumlah instansi pemerintah yang difasilitasi e-procurement
Terfasilitasinya kementerian/ lembaga dan pemerintah daerah
dalam penerapan e-procurement
- Persentase layanan e-procurement yang memenuhi standar
ALOKASI LKPP 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.106.3
1
1
1
K)
2
3
5
1
4
2
5
25
K)
25
165
K)
-
95%
K)
K)
K)
K)
K)
813,9
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN SAR NASIONAL
No.
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
TARGET
SASARAN
2014
2010
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN
PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA SERTA
PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA
APARATUR BADAN SAR NASIONAL
1
2
3
4
1
1
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
Meningkatnya dukungan manajemen dan kualitas sarana dan
prasarana aparatur dalam rangka pelaksanaan program SAR
Kegiatan penyusunan rencana dan program serta kerjasama
teknik luar negeri
Kegiatan penyusunan produk hukum dan pengaturan organisasi,
tatlaksana dan kepegawaian
Kegiatan pembinaan administrasi keuangan dan pengelolaan
perlengkapan
Kegiatan pengembangan sistem informasi serta penyediaan data
dan informasi SAR
PROGRAM PENGELOLAAN PENCARIAN,
Meningkatnya pengaturan, pengawasan dan pengendalian
PERTOLONGAN DAN PENYELAMATAN
potensi SAR
Kegiatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana SAR
Optimalnya pengoperasian 7 unit BO-105
Tersedianya Helikopter type medium, 4 unit
Tersedianya Rubber Boat 104 unit
Tersedianya Rigid Inflatable Boat 50 unit
Tersedianya Rescue Boat type 36, 27 unit
Tersedianya Rescue Boat type40m, 10 unit
Tersedianya Hovercraft 12 Unit
II.L.107.1
1.917,6
11,5
28,0
1.869,1
9,0
2.560,1
paket
unit
unit
unit
unit
unit
unit
1 paket
19
10
5
1 paket
4 unit
104 unit
50 unit
27 unit
10 unit
12unit
K)
K)
K)
K)
K)
K)
2.241,9
291,2
500,0
20,8
100,0
514,5
418,0
18,0
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN SAR NASIONAL
No.
TARGET
SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
2014
2010
2
Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan serta Pemasyarakatan SAR
3
4
Kegiatan Pengelolaan Operasi dan Latihan SAR
Kegiatan Pengelolaan Komunikasi SAR
K)
1 paket
8 unit
27 unit
99 unit
5 paket
paket
12
60 Paket
K)
18,5
paket
paket
12
11
65 Paket
55 Paket
K)
281,5
18,2
Tersedianya Rescue Truck type 2, 8 unit
Tersedianya Rescue Car / Rescue Jeep
Tersedianya Rapid Deployment Vehicle 99 unit
Tersedianya lahan tanah dan dermaga kapal SAR, 5 paket
unit
unit
unit
paket
Terselenggaranya Pelatihan, pendidikan dan permasyarakatan
SAR 12 Paket
Terselenggaranya Operasi dan Latihan SAR
Terselenggaranya Pengelolaan Komunikasi SAR
TOTAL ALOKASI BASARNAS 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
2
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
II.L.107.2
4
K)
K)
K)
K)
4,0
25,5
19,8
87,4
4.477,7
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KOMISI PENGAWASAN PERSAINGAN USAHA
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
2010
1.
PENGAWASAN PERSAINGAN USAHA
a.
Penegakan Hukum Persaingan Usaha
Berjalannya Kegiatan Pengawasan Persaingan Usaha secara 1. Jumlah kegiatan penegakan hukum persaingan usaha
efektif dan kredibel dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan rakyat
2. Jumlah kegiatan pengembangan dan harmonisasi
kebijakan persaingan usaha
Meningkatnya jumlah kegiatan penegakan hukum
1. Jumlah kegiatan penanganan pelaporan
persaingan usaha sehingga mampu menciptakan kepastian 2. Jumlah kegiatan pemberkasan dan penanganan perkara
hukum dan iklim usaha yang lebih kondusif
persaingan usaha
3. Jumlah kegiatan litigasi dan monitoring pelaksanaan
putusan KPPU
4. Jumlah kegiatan penilaian dan notifikasi terhadap
rencana merger, akuisisi, dan konsolidasi
b.
Pengembangan dan harmonisasi Kebijakan
Persaingan Usaha
Meningkatnya jumlah kegiatan pengembangan dan
1. Jumlah kegiatan monitoring pelaku usaha
harmonisasi kebijakan persaingan usaha yang sehat dalam
berbagai kebijakan/ peraturan/regulasi yang ditetapkan oleh
pemerintah guna mendorong efisiensi kinerja perekonomian
dan meningkatkan kesejahteraan rakyat
2014
252
305
67
88
60
80
140
160
50
60
2
5
30
40
2. Jumlah kajian sektor industri dan perdagangan
5
6
3. Jumlah kegiatan evaluasi kebijakan pemerintah dari
perspektif persaingan usaha
16
20
II.L.108.1
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
562,4
70,1
47,4
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KOMISI PENGAWASAN PERSAINGAN USAHA
TARGET
No
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
TOTAL ALOKASI
2010-2014
(Rp Miliar)
INDIKATOR
2010
4. Jumlah saran/ pertimbangan yang disampaikan kepada
pemerintah/stakeholder
5. Jumlah perangkat aturan hukum persaingan usaha yang
diterbitkan/disahkan
TOTAL ALOKASI KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA 2010-2014
K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
II.L.108.2
2014
10
14
6
32
K)
562,4
Download