BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Pada bab ini akan diuraikan tentang segala sesuatu yang bersifat penelitian. Penelitian merupakan salah satu cara penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap suatu masalah. Dengan melakukan kegiatan penelitian maka manusia dapat mencari jawaban atas suatu permasalahan. Penelitian biasanya menggunakan metode penelitian yang didasarkan dengan cara ilmiah. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. (Sugiyono, 2005, p1). Metode penelitian ialah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan yang dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan dengan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. (Sugiyono, 2005, p3). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian menurut penjelasannya. Jenis penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang berkaitan diinterprestasikan dengan dan masalah dianalisis yang sehingga diteliti, dapat kemudian data memberikan diolah, gambaran mengenai suatu hal. Metode kuantitatif disini data-data yang digunakan adalah dalam bentuk angka, kemudian diolah untuk menjawab pertanyaan yang dibutuhkan pada identifikasi masalah. Sedangkan, metode kualitatif dimaksudkan data yang digunakan adalah data kualitatif, umumnya dalam bentuk narasi atau gambar-gambar. Pada penelitian kualitatif ada data-data berupa angka-angka tetapi sebenarnya angka-angka tersebut hanya menjelaskan sesuatu. 49 50 Unit analisis dalam penelitian ini adalah organisasi yang berarti data penelitian yang dikumpul berasal dari organisasi (perusahaan) dan time horizon yang digunakan cross-sectional (penelitian yang digunakan dalam kurun waktu tertentu). Tabel 3.1 Disain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian T-1 T-2 Unit Analisis Time Horison Deskriptif PT. Artaboga Cemerlang – cabang Banten Cross-section Deskriptif PT. Artaboga Cemerlang – cabang Banten Cross-section Sumber : Hasil pengolahan Penulis, 2009 T-1 Mengetahui tingkat persediaan yang tepat bagi PT. Artaboga Cemerlang cabang Banten dalam pemenuhan permintaan konsumen Mengetahui sistem supply chain management yang harus diusulkan bagi T-2 PT. Artaboga Cemerlang cabang Banten 3.2 Operasional Variabel Penelitian Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian Tujuan Penelitian Variabel Konsep Mengetahui sejumlah barang T-1 Economic Order Quantity (EOQ) - Jumlah permintaan tahunan yang harus dipesan untuk tiap kali pemesanan agar biaya keseluruhan menjadi sekecil mungkin. Indikator - Biaya setiap kali pemesanan - Biaya penyimpanan (unit/tahun) 51 - bahan per hari Jumlah titik pemesanan ulang Reorder Point merupakan saat perusahaan (ROP) harus melakukan pemesanan - Lead Time/ Tenggang waktu pengiriman ulang T-2 Jumlah kebutuhan barang Supply Chain Merekomendasi solusi tentang Management sistem supply chain management (SCM) yang tepat untuk perusahaan - Safety stock - Aktivitas Supply Chain Management yang sedang berjalan. Sumber : Hasil pengolahan Penulis, 2009 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis data yang digunakan adalah menggunakan data primer dan data sekunder. Dimana data primer adalah data yang diperoleh dengan cara observasi, survey dan wawancara. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara pengambilan data langsung dari perusahaan dan penelitian kepustakaan. Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Tujuan Penelitian T-1 Data yang diambil 1. Data Persediaan YouC-1000 selama Jenis Data Kuantitatif, Sekunder tahun 2009 di Banten. 2. Data Penjualan YouC-1000 selama tahun 2009 di Banten. Kuantitatif, Sekunder 52 3. Biaya pemesanan untuk setiap Kuantitatif, Primer pesanan. Biaya penyimpanan per unit / tahun. 4. Leadtime pesanan yang Kuantitatif, Primer dibutuhkan. T-2 5. Aliran Supply Chain Management Kualitatif, Primer yang sedang berjalan. Sumber : Hasil pengolahan Penulis, 2009 3.4 Teknik Pengumpulan Data Langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan. Dalam memperoleh data yang relevan dengan masalah yang dibahas, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui : a. Wawancara Penulis melakukan wawancara dengan pihak perusahaan mengenai segala sesuatu yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi. b. Observasi Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan setiap hari yang berkaitan dengan penyusunan skripsi. c. Pengambilan data langsung Penulis melakukan pengambilan data dan informasi yang sudah tersedia dengan pihak perusahaan yang terkait (tanpa pihak perantara). 53 d. Penelitian Kepustakaan Library Research adalah metode penelitian yang dilakukan dengan jalan mengadakan studi kepustakaan dengan mempelajari literatur-literatur, buku, jurnal, dan sumber sejenis lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian. 3.5 Metode Analisis 3.5.1 Economic Order Quantity, Reorder Point dan Safety Stock Metode Analisis yang akan digunakan penulis adalah dengan menggunakan metode analisis EOQ (Economic Order Quantity) dan ROP (Reorder Point), Herjanto. Eddy (2007, p248-249) : 1. Economic Order Quantity Untuk menghitung EOQ dapat dilakukan dengan rumus : 2 Keterangan : Q : Jumlah Optimal barang per pesanan D : Permintaan tahunan barang persediaan dalam unit / tahun S : Biaya Pemesanan untuk setiap pesanan H : Biaya penyimpanan per unit/ tahun F : Frekuensi Pemesanan T : Masa waktu setiap pemesanan TC : biaya total persediaan 54 2. Reorder Point Untuk menghitung ROP dapat dilakukan dengan rumus : Keterangan : L : Lead Time d : Average Usage (Pemakaian rata-rata per hari) 3. Safety Stock Berdasarkan buku Herjanto, Eddy (2007, p248-249) untuk menghitung stok penngaman (safety stock) dengan rumus : Keterangan : L : Lead Time d : Average Usage (Pemakaian rata-rata per hari) SS : Safety Stock . 55 Adapun kelemahan dari metode analisis Economic Order Quantity (EOQ), diantaranya : 1. Penggunaan EOQ diasumsikan bahwa permintaan setiap periode selalu sama atau konstan sehingga apabila terjadi fluktuasi permintaan secara tiba-tiba maka akan menimbulkan kekurangan produk. 2. Metode EOQ mengasumsikan bahwa setiap barang yang akan dibeli selalu tersedia di pasar tapi pada kenyataan pasar tidak selalu tersedia bahan yang dibutuhkan 3. Harga pada setiap barang selalu konstan/tidak berubah. Pada kenyataannya kondisi perekonomian negara mungkin terjadi perubahan seperti kenaikan BBM yang dapat menyebabkan perubahan harga pada barang. 4. Biaya atau unit diasumsikan menjadi konstan, tetapi dalam prakteknya seringkali ada potongan kuantitas untuk pembelian yang besar. Dalam kasus ini membutuhkan suatu modifikasi dari model Economic Order Quantity Dasar. 5. Biaya pemesanan diasumsikan tetap meskipun pada kenyataan biaya ini sering dapat dikurangi. 3.5.2 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan karena penulis menjelaskan apa yang terdapat di dalam teori dan membandingkannya dengan kejadian atau kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Dalam hal ini adalah tentang implementasi supply chain management perusahaan yang sedang berjalan. Kemudian di evaluasi, jika 56 benar terjadi keterlambatan dalam pengiriman barang maka penulis akan merekomendasikan solusi yang baik berdasarkan teori yang ada. 3.6 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menentukan tingkat persediaan yang paling optimal agar dapat menutupi biaya operasional dan sesuai dengan permintaan konsumen di pasar. Hal ini dapat dilihat dari data historis persediaan, data historis penjualan beserta biaya yang harus dikeluarkan selama pemesanan ke supplier dan biaya penyimpanan selama persediaan ada di gudang. Langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap supply chain management yang sedang berjalan dalam hal pengiriman barang persediaan tersebut hingga diterima di pasar dengan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan konsumen. Apabila terjadi keterlambatan pengiriman barang maka penulis akan merekomendasikann solusi sistem supply chain management yang baik untuk perusahaan. Sehingga dapat memberikan peningkatan terhadap produktivitas dan efisiensi perusahaan sehingga perusahaan menjadi lebih kompetitif dalam persaingan merebut pasar di persaingan yang ketat, serta secara otomatis akan menumbuhkan loyalitas pelanggan sehingga sebuah perusahaan dapat meningkatkan penjualan. Apabila ada kesinambungan yang baik dalam operasional maka mendorong penyeimbangan antara produktivitas dan efisiensi perusahaan secara optimal.