6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Skripsi yang

advertisement
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Skripsi yang dibuat oleh Supriyanto dengan judul “upaya meningkatkan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui metode snowball
throwing di SMP N 3 Kalibagor Banyumas”, skripsi tersebut menjelaskan
bahwa prestasi belajar siswa dapat di tingkatkan dengan penggunaan metode
snowball throwing. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata pre-test sebesar 66,5
meningkat menjadi 77,2 pada siklus 1, dan berubah menjadi 81,5 pada siklus
II.
Hasil skripsi karya Andriyati dengan judul “upaya meningkatkan hasil
belajar pendidikan kewarganegaraan melalui metode snowball throwing pada
pokok bahasan kedaulatan rakyat di kelas VIII SMP Boedi Oetomo Cilacap
tahun ajaran 2008-2009”, skripsi tersebut menjelaskan bahwa hasil belajar
siswa dapat meningkat secara signifikan dengan mengunakan metode
snowball throwing. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai rata-rata pre-test
sebesar 55,41 meningkat menjadi 70,69 pada siklus I, dan berubah menjadi
79,30 pada siklus II.
Pada skripsi yang dibuat oleh Eko Indriyanto dengan judul
“peningkatan motivasi belajar dan prestasi belajar IPS materi menghargai
peninggalan bersejarah melalui penerapan model kooperatif tipe snowball
throwing di kelas IV SD N 2 Pamijen”, skripsi tersebut menjelaskan bahwa
dengan menggunakan snowball throwing motivasi belajar meningkat dan
6
Upaya Meningkatkan Prestasi..., Tri Handayani, FAI UMP, 2013
7
berimbas pada hasil prestasi belajar IPS dengan materi menghargai
peninggalan sejarah meningkat. Hal ini dibuktikan dengan hasil perolehan
motivasi belajar pada siklus I dari angket dengan jumlah rata-ratanya 44.4
sedangkan prestasi ketuntasan belajar siswa mencapai 42,85%, sedangkan
pada siklus II naik menjadi 81,74 untuk rata-rata motivasi belajar dan prestasi
ketuntasan belajar siswa menjadi 85.71%.
Perbedaan mendasar antara penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti
dengan penelitian-penelitian terdahulu adalah terletak pada subjek penelitian
yaitu siswa kelas V SD N Karagklesem dan bidang studi penelitian atau mata
pelajaran yang diteliti yaitu Pendidikan Agama Islam dengan kompetensi
dasar menceritakan kisah nabi Musa AS dan nabi Isa AS.
B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
Menurut Yasa (2008:1) prestasi belajar diartikan sebagai hasil yang
dicapai individu setelah mengalami sebuah proses belajar dalam jangka waktu
tertentu. Selain itu, pengertian lain dari prestasi belajar yakni kemampuan
memaksimalkan
yang
dicapai
seseorang
dalam
suatu
usaha
yang
menghasilkan pengetahuan atau nilai-nilai kecakapan.
Dengan demikian, penulis mengambil kesimpulan bahwa prestasi
belajar Pendidikan Agama Islam merupakan hasil yang dicapai oleh peserta
didik dari upaya perubahan penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang ditunjukkan dengan nilai atau
Upaya Meningkatkan Prestasi..., Tri Handayani, FAI UMP, 2013
8
angka yang diberikan oleh guru sebagai bukti keberhasilan yang dapat dicapai
dalam pendidikan, pengetahuan, dan nilai- nilai kecakapan.
Menurut Djamarah (2002:142-171) terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu antara lain:
1. Faktor Lingkungan baik lingkungan alami (tempat tinggal siswa) maupun
lingkungan sosial budaya. Tempat tinggal siswa yang utama adalah rumah,
jika di dalam rumah atau anggota yang ada di dalam rumah tersebut
mementingkan belajar maka fasilitas seperti lampu yang cukup terang
untuk belajar maupun peralatan belajar akan terpenuhi secara baik.
Anggota keluarga yang mementingkan situasi yang kondusif untuk belajar
tidak akan dengan seenaknya menghidupkan televisi pada saat anakanaknya belajar. Lingkungan sosial budaya juga turut mempengaruhi hasil
belajar atau prestasi siswa. Lingkungan sosial yang memiliki budaya
membaca jauh lebih baik dari pada lingkungan sosial yang sama sekali
tidak mementingkan membaca, hal ini juga berpengaruh pada kepedulian
siswa terhadap informasi yang dapat berguna untuk perluasan pengetahuan
yang dimilikinya.
2. Faktor Instrumental contohnya kurikulum, program, sarana dan guru.
Kurikulum, program belajar, sarana dan prasarana belajar beserta guru
merupakan hal yang saling berkaitan. Program belajar sebagai pelaksanaan
kurikulum yang menyenangkan ditambah dengan tersedianya sarana dan
prasarana yang memadai serta disampaikan oleh guru yang menyenangkan
Upaya Meningkatkan Prestasi..., Tri Handayani, FAI UMP, 2013
9
akan menimbulkan motivasi ekstrinsik yang juga akan berpengaruh pada
hasil belajar atau prestasi siswa.
3. Kondisi Fisiologis merupakan kondisi fisik peserta didik baik panca indra,
kondisi tinggi badan dan hal yang semisal. Kondisi fisik juga turut
berpengaruh pada hasil belajar atau prestasi siswa, meskipun tidak bagi
semua orang. Terkadang ada orang yang memiliki keterbatasan fisik
namun justru karena itu ia memanfaatkan organ tubuhnya yang lain agar
dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Tidak jarang pula mereka
yang memiliki keterbatasan fisik jauh lebih bersemangat dibandingkan
dengan yang memiliki kondisi fisik yang lengkap. Kekurangan pada
kondisi fisiologis umumnya masih dapat ditanggulangi dengan memenuhi
apa yang menjadi kebutuhannya misalnya bagi siswa yang memiliki mata
minus maka sebaiknya kita menempatkannya pada barisan depan sehingga
dengan demikian siswa tersebut dapat melihat dengan jelas. Bagi siswa
yang memiliki keterbatasan pada tinggi badan yang kurang maka
sebaiknya kita menempatkan dibagian depan agar tidak terhalang oleh
punggung temannya ketika melihat ke papan white board, demikian pula
sebaliknya. Hal yang cukup sulit untuk ditanggulangi adalah kondisi fisik
yang terkait dengan kurangnya atau terbatasnya kemampuan pendengaran,
hal ini cukup mengganggu karena sebagian besar materi disampaikan
secara lisan serta dengan pendengaran kosa kata yang baru akan lebih
mudah untuk diserap. Keterbatasan seperti ini akan menghambat hasil
belajar atau prestasi belajar siswa karena minimnya pengetahuan yang
Upaya Meningkatkan Prestasi..., Tri Handayani, FAI UMP, 2013
10
dimiliki oleh siswa yang akan berimbas pada terlambatnya pemahaman
mengenai apa yang diajarkan oleh guru kepada siswa-siswanya.
4. Kondisi Psikologis seperti minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan
kemampuan kognitif. Kondisi psikologis yang sehat dan prima akan
membuat semangat belajar menjadi lebih baik dan hal tersebut akan
berimbas pada hasil belajar atau prestasi belajar siswa menjadi baik. Siswa
yang mempunyai kemampuan kognitif yang baik namun tidak didukung
dengan penghargaan pada bakat atau kemampuan yang dimiliki akan
cenderung malas menunjukkan potensi dirinya padahal pada sebenarnya ia
mampu. Kondisi psikologis yang lain adalah yang berkaitan dengan minat,
jika seorang siswa tidak menaruh minat pada suatu mata pelajaran maka
hal tersebut juga akan berimbas pada hasil belajar atau prestasi belajar
yang kurang memuaskan. Hal tersebut juga akan berimbas pada tidak
terpenuhinya nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal) yang juga akan
bermasalah bagi guru bidang studi tersebut. Hal dasar yang dapat
dilakukan adalah merubah paradigma siswa mengenai hal yang kurang
diminati tersebut, seberapapun buruknya pengetahuan tersebut akan
berguna pada masa yang akan datang, selain itu guru bidang studi juga
dapat memberikan motivasi ekstrinsik dengan penggunaan media maupun
pujian bagi kemajuan siswa tersebut meskipun kemajuan yang dicapai
hanya sedikit.
Berdasarkan faktor-faktor yang telah dikemukaan diatas maka hendaknya
masing-masing guru bidang studi dapat menciptakan situasi pembelajaran
Upaya Meningkatkan Prestasi..., Tri Handayani, FAI UMP, 2013
11
yang dapat diminati oleh setiap siswa agar pemahaman siswa terhadap materi
dapat meningkat yang juga akan berimbas pada hasil belajar atau prestasi
belajar siswa pada masing-masing bidang studi.
C. Kompetensi Dasar Menceritakan Kisah Nabi Musa AS dan Nabi Isa AS
1. Kisah Nabi Musa AS
Nabi Musa AS lahir di negara Mesir pada saat Fir’aun sedang
berkuasa. Fir’aun adalah seorang raja yang sangat sombong dan kejam.
Dia menganggap bahwa dirinya adalah Tuhan. Suatu hari Fir’aun
bermimpi bahwa akan ada bayi laki-laki keturunan Bani Israil yang
merebut kekuasaannya, Fir’aun takut kekuasaannya akan hilang maka
pada saat itu diperintahkan kepada setiap Bani Israil untuk membunuh
setiap bayi laki-laki yang lahir.
Ibu nabi Musa yang bernama Yukabad khawatir anaknya yang
berusia 3 bulan akan di bunuh oleh tentara Fir’aun. Maka atas petunjuk
Alloh
ibu
nabi
Musa
memasukkan
Musa
kedalam
peti
dan
menghanyutkannya di sungai Nil. Peti yang terhanyut ditemukan oleh
Asiyah, istri Fir’aun yang sedang mandi di sungai. Atas bujukan Asiyah,
Fir’aun mengurungkan niatnya untuk membunuh bayi laki-laki tersebut.
Musa kecil bahkan dirawat dan dididik dengan baik oleh Fir’aun dan
istrinya. Musa yang pada waktu itu masih bayi sering menangis karena
menginginkan air susu ibu. Banyak perempuan yang didatangkan untuk
menyusui Musa kecil, namun Musa tidak mau menyusu, Atas ijin Alloh
Upaya Meningkatkan Prestasi..., Tri Handayani, FAI UMP, 2013
12
Musa kecil di pertemukan kembali dengan ibunya dan disusuinya oleh ibu
kandungnya sendiri.
Ketika berumur 18 tahun, Musa yang mulai beranjak dewasa
melihat 2 orang yang sedang berkelahi. Satu dari Bani Israil dan satu lagi
dari Bani Qibti (keturunan Fir’aun). Karena Musa dari keturunan Bani
Israil maka dia membela kaumnya dan tidak sengaja membunuh orang
Qibti tersebut. Musa menyesali perbuatannya dan memohon ampun
kepada Allah, dan Allah pun mengampuninya.
Mendengar berita itu Fir’aun memerintahkan tentaranya untuk
menangkap dan membunuh Musa. Mengetahui hal itu Musa pergi
meninggalkan Mesir dan pergi ke negeri Madyan. Disana Musa bertemu
dengan nabi Syu’aib AS dan menceritakan kejadian tentang dirinya. Nabi
Syu’aib pun melindungi Musa, kemudian Musa di nikahkan dengan salah
satu putri Nabi Syu’aib, karena pada waktu itu Musa tidak memiliki apaapa untuk mahar maka sebagai ganti mahar ia bekerja kepada nabi
Syu’aib, Musa bekerja kepada nabi Syu’aib dengan cara menggembalakan
ternak-ternaknya.
Setelah 10 tahun di negeri Madyan, Musa AS berniat kembali ke
Mesir bersama Istrinya, Ia pun meminta ijin kepada nabi Syu’aib AS untuk
pergi ke Mesir. Setelah mendapat izin ditengah perjalanannya menuju
mesir, tepatnya di bukit Tursina Musa menerima wahyu dan di angkat
menjadi
seorang
rasul.
Nabi
Musa
AS
diperintahkan
untuk
memperingatkan Fir’aun agar kembali ke jalan yang benar.
Upaya Meningkatkan Prestasi..., Tri Handayani, FAI UMP, 2013
13
Karena keterbatasannya dalam kemampuan bicaranya nabi Musa
AS memohon kepada Allah agar mengutus nabi Harun AS bersamanya.
Nabi Musa AS menemui Fir’aun dan mengatakan bahwa dia adalah Rasul
Allah dan mengajak Fir’aun untuk beriman kepada Allah, Fir’aun
menantang nabi Musa AS agar menunjukan suatu mukjizat yang akan di
tandingkan dengan para penyihir yang di miliki Fir’aun.
Pada saat itu Fir’aun mengumpulkan para penyihir yang terkemuka
di negeri Mesir untuk melawan nabi Musa AS, para penyihir melemparkan
tali-temali yang seketika berubah menjadi ular kecil yang dengan cepat
merayap ke arah nabi Musa AS. Nabi Musa AS di perintahkan oleh Allah
untuk melemparkan tongkatnya yang seketika itu berubah menjadi ular
besar yang memakan ular kecil milik para penyihir Fir’aun.
Melihat kejadian itu, para penyihir takjub dan menyakini bahwa
hal tersebut berasal dari Allah, mereka langsung menyatakan keimanannya
kepada Allah dan mengakuinya bahwa nabi Musa AS adalah RasulNya.
Dengan adanya peristiwa tersebut, Fir’aun semakin membenci nabi Musa
AS dan memerintahkan tentaranya untuk mengejar dan membunuhnya.
Saat Fir’aun dan bala tentaranya semakin mendekat dan dihadapan
nabi Musa AS adalah Laut Merah, Allah memerintahkan nabi Musa AS
untuk memukulkan tongkatnya ke laut merah tersebut. Atas izin Allah laut
Merah tersebut terbelah dan berubah menjadi jalan yang besar untuk
menyeberang nabi Musa AS. Nabi Musa AS dan pengikutnya
menyeberang dengan selamat. Ketika Fir’aun dan pengikutnya mengejar
Upaya Meningkatkan Prestasi..., Tri Handayani, FAI UMP, 2013
14
dan menyeberang, atas ijin Allah laut merah menutup kembali. Fir’aun dan
bala tentaranya tenggelam di laut merah tersebut.
Rangkuman:
a. Ibu nabi Musa AS bernama Yukabad.
b. Nabi Musa AS dilahirkan dikota Mesir.
c. Ketika masih bayi nabi Musa AS dihanyutkan di sungai Nil.
d. Nabi Musa AS ketika masih kecil diasuh oleh Asiyah istri Fir’aun.
e. Pada usia 18 tahun nabi Musa AS tidak sengaja membunuh salah satu
orang dari Bani Qibthi (keturunan Fir’aun) karena membela salah
seorang dari Bani Isroil, kemudian menyesal dan bertobat kepada
Allah SWT.
f. Nabi Musa AS mendapatkan wahyu pertama di bukit Tursina.
g. Nabi Musa AS diangkat menjadi nabi pada usia 35 tahun.
h. Nabi Musa AS menikah dengan putri nabi Syu’aib AS.
i. Mahar yang diberikan nabi Musa AS untuk menikahi putri nabi
Syu’aib adalah bekerja menggembalakan kambing selama 10 tahun.
j. Mukjizat nabi Musa AS adalah dapat membelah laut dengan tongkat
dan tangan kanannya mengeluarkan cahaya putih, serta tongkat yang
berubah menjadi ular untuk melawan para tukang sihir yang dimiliki
oleh raja Fir’aun.
k. Fir’aun adalah seorang raja yang sombong dan kejam.
l. Asiyah istri Fir’aun merupakan seorang wanita yang beriman, pada
saat Fir’aun tahu bahwa Asiyah beriman kepada Allah SWT, Fir’aun
Upaya Meningkatkan Prestasi..., Tri Handayani, FAI UMP, 2013
15
memerintahkan pasukannya untuk mengikat Asiyah ditengah padang
pasir yang panas hingga ia meninggal.
m. Fir’aun mengaku sebagai Tuhan.
n. Fir’aun meninggal karena ditenggelamkan oleh Allah SWT pada laut
Merah.
2. Kisah Nabi Isa AS
Nabi Isa AS adalah putra Maryam, seorang wanita dari keturunan
Bani Israil yang shalihah. Setiap hari Maryam rajin beribadah kepada
Allah dalam mihrabnya. Atas kehendak Allah pada suatu hari Maryam
didatangi oleh malaikat yang diperintahkan Allah untuk memberi kabar
bahwa ia akan mengandung seorang putra. Maryam terkejut dan
bagaimana mungkin ia mengandung sedangkan ia belum menikah dan ia
bukan seorang pezina, Malaikat Jibril menjelaskan bahwa itu adalah
kehendak Allah, maka setelah itu Maryam menerimanya dengan ikhlas.
Saat
kandungannya
semakin
membesar,
Maryam
pergi
meninggalkan tempat tinggalnya. Di bawah pohon kurma, Maryam
melahirkan putranya yang bernama Isa yang kelak akan menjadi seorang
nabi. Maryam merasakan lapar dan haus, dan Allah memberikan ilham
agar Maryam menggoyangkan pangkal pohon kurma tempatnya berteduh,
atas izin Allah pohon kurma tersebut menjatuhkan buahnya, kemudian
Maryam memakan kurma yang terjatuh.
Peristiwa kelahiran nabi Isa AS ternyata diketahui oleh para
penduduk. Mereka menuduh Maryam telah melakukan perbuatan dosa.
Upaya Meningkatkan Prestasi..., Tri Handayani, FAI UMP, 2013
16
Maryam hanya terdiam dan memberikan isyarat agar menanyakan hal
tersebut kepada bayi yang baru dilahirkannya. Mereka mengejek apakah
mereka gila berbicara dengan bayi yang masih dalam ayunan. Atas izin
Allah nabi Isa yang saat itu masih bayi berbicara dan membela ibunya
bahwa ia tidak bersalah dan menjelaskan bahwa dia adalah utusan Allah.
Pada usia 12 tahun, nabi Isa sangat giat menuntut ilmu di Baitul
Makdis. Nabi Isa juga dikenal sebagai pribadi yang pemberani dalam
membela kebenaran dan tidak mau tunduk pada kejahatan.
Nabi Isa mengumumkan kerasulannya pada usia 30 tahun di bukit
zaitun. Saat itu ajaran Bani Israil telah menyimpang jauh dari ajaran nabi
Musa AS. Para pemimpin Bani Israil menuntut nabi Isa AS menunjukkan
mukjizatnya sebagai bukti bahwa ia adalah seorang nabi. Beberapa
mukjizat nabi Isa AS antara lain: dapat menghidupkan orang mati atas izin
Allah, menyembuhkan penyakit atas izin Allah, dan mukjizat berupa kitab
Injil. Dengan mukjizat tersebut dalam waktu singkat nabi Isa AS
memperoleh banyak pengikut, pengikut nabi Isa AS yang sangat setia
mendampingi dakwah beliau bernama Al-Hawariyyun. Pada suatu musim
paceklik Al-Hawariyyun meminta agar Nabi Isa AS berdoa dan meminta
agar Allah menurunkan makanan dari langit, Allah mengabulkan doa Nabi
Isa AS, hal tersebut menambah keimanan para pengikut nabi Isa AS.
Karena merasa kehilangan pengaruhnya, pemimpin Bani Israil
memfitnah nabi Isa AS dan mengatakan bahwa nabi Isa AS memberontak
pemerintah Romawi. Mendengar berita itu raja Romawi memerintahkan
Upaya Meningkatkan Prestasi..., Tri Handayani, FAI UMP, 2013
17
tentaranya untuk mengepung tempat tinggal nabi Isa AS dan para
pengikutnya. Sebenarnya tentara Romawi tidak mengetahui tempat tinggal
nabi Isa AS namun ada seorang pengikut Nabi Isa AS yang bernama
Yudas berkhianat dan memberitahukan dimana tempat tinggal nabi Isa AS.
Allah menyerupakan wajah yudas dengan nabi Isa AS hingga tentara
Romawi mengira bahwa Yudas itu adalah Nabi Isa AS.
Allah mengangkat nabi Isa AS ke langit dunia dan akan
menurunkannya kembali saat menjelang hari kiamat untuk membunuh
dajjal. Akhirnya tentara Romawi menangkap dan menyalib Yudas yang di
sangka nabi Isa AS. Sementara itu pengikut nabi Isa masih mengajarkan
ajaran nabi Isa AS secara sembunyi-sembunyi.
Rangkuman:
a. Ibu nabi Isa AS adalah Maryam.
b. Maryam adalah wanita yang sholehah putri Imran.
c. Sejak kecil Maryam diasuh oleh Zakariya dan Maryam selalu tinggal
di Baitul Makdis.
d. Maryam hamil tanpa menikah atas ijin Allah.
e. Mukjizat nabi Isa AS adalah dapat berbicara waktu bayi, atas ijin Allah
dapat membuat burung dari tanah liat dan menurunkan makanan.
f. Nabi Isa AS memperoleh wahyu pertamanya pada usia 30 tahun dan
diangkat menjadi nabi diatas bukit Zaitun.
g. Nabi Isa AS lahir di Bethlehem.
Upaya Meningkatkan Prestasi..., Tri Handayani, FAI UMP, 2013
18
h. Nabi Isa AS mempunyai murid-murid yang sangat setia yang dinamai
Al-Hawariyyun.
i. Yudas merupakan salah satu murid nabi Isa AS yang berkhianat yang
kemudian Allah menyerupakan wajahnya dengan nabi Isa AS yang
menyebabkan tentara Romawi menangkapnya dan menyalibnya karena
mengira bahwa Yudas adalah nabi Isa AS.
D. Metode Snowball Throwing
Metode Snowball Throwing merupakan salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang dapat digunakan untuk memberikan pemahaman terhadap
materi yang sulit dan dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan dan kemampuan siswa terhadap materi tersebut. Menurut Nanang
(2010: 49) langkah-langkah yang di lakukan dalam metode Snowball
Throwing adalah sebagai berikut:
1. Guru menyampaikan materi yang akan disampaikan secara singkat pada
kelas umum atau semua anak mendengarkan dengan seksama pada
masing-masing tempat duduknya.
2. Guru membentuk kelompok – kelompok dan memanggil setiap ketua
kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi yang telah
disampaikan.
3. Masing – masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing –
masing, kemudian menyampaikan materi yang disampaikan oleh guru
kepada teman kelompoknya.
Upaya Meningkatkan Prestasi..., Tri Handayani, FAI UMP, 2013
19
4. Kemudian masing – masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja,
untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang
telah dijelaskan ketua kelompok.
5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut kemudian dibuat seperti
bola dan dilempar kurang lebih 15 menit.
6. Setelah siswa dapat satu bola/ satu pertanyaan diberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas
berbentuk bola tersebut secara bergantian.
7. Evaluasi dengan menggunakan soal dibuat oleh guru bidang studi.
8. Penutup.
Pendapat yang serupa disampaikan oleh Tukiran (2011: 109) yang
menyatakan bahwa langkah-langkah
metode Snowball Throwing adalah
sebagai berikut:
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan secara umum guna
didengarkan oleh masing-masing siswa.
2. Guru membentuk kelompok – kelompok dan memanggil setiap ketua
kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi secara ulang.
3. Masing – masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing –
masing, untuk menyampaikan materi yang di sampaikan oleh guru.
4. Kemudian masing – masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja,
untuk menuliskan satu pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang
telah disampaikan.
Upaya Meningkatkan Prestasi..., Tri Handayani, FAI UMP, 2013
20
5. Kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilemparkan dari satu siswa ke
siswa lain selama kurang lebih 15 menit.
6. Setelah masing-masing siswa dapat satu bola, mereka dipersilakan untuk
menjawab pertanyaan secara bergantian.
7. Evaluasi dilakukan dengan memberikan soal yang harus dikerjakan oleh
masing-masing siswa.
8. Penutup
Upaya Meningkatkan Prestasi..., Tri Handayani, FAI UMP, 2013
Download