Langkah untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas Iskandar Abubakar Ketua GRSP Indonesia SETIAP KEJADIAN KECELAKAAN DIDAHULUI OLEH PELANGGARAN LANGKAH AMPUH UNTUK MENURUNKAN ANGKA KECELAKAAN ADALAH DENGAN MENURUNKAN P ELANGGARAN LALU LINTAS Perubahan Paradigma • Paradigma lama Paradigma baru Kegagalan pengemudi: Keterlaluan Faktor manusia Jalan car Kegagalan sistem pengemudi, jalan dan kendaraan kegagalan pengemudi: kurang keahlian Fatality Rates – Country Data Fatality Rates – WHO Estimate Deaths per 100,000 popula on 40 TH 35 30 25 20 NP SL IN 15 BH TI ID BD 10 5 MV 0 100 1,000 10,000 Per capita income US$ (2013) 100,000 Tantangan UTAMA: pengguna jalan Rentan Country 56% in SEAR % deaths vulnerable road users Bangladesh 45 Bhutan DPR Korea 5 - India Indonesia Maldives 47 59 67 Myanmar Nepal 58 - Sri Lanka Thailand 81 83 Timor Leste - Global Decade of Action 2010-2020 Pengguna jalan Rentan 1. Edukasi 2. Pemisahan Perilaku berisiko 1.Kecepatan 2.Helm 3.Alcohol 4.Telpon Genggam Perijinan 1. Professional 2. Non-professional Legislasi 1. Pembentukan, pemberlakuan, dan amandemen 2. Enforcement Peraturan-perundangan yang komprehensif • Hukuman harus mencegah perilaku masa depan dan Menghukum sekarang • Harus tepat: denda yang tinggi saja mungkin tidak cukup untuk mencegah perilaku mungkin perlu dikombinasikan • Harus wajar: bandingkan dengan hukuman lain untuk pelanggaran, terutama ketika berhadapan dengan hukuman pidana • Harus diimplementasikan • Hukuman harus Sejalan dengan tingkat pelanggaran dan dapat Gabungan (denda + penjara + suspensi lisensi) Hukuman dalam keselamatan jalan Usually monetary penalty applied on the scene Monetary $$$ Used for most offences Usually no court appearance unless disputed License Suspension Allows suspension of license without court appearance Point system Points deducted for each violation and then sanction applied at a "critical" specified threshold (warning letters, license suspensions) Usually in combination with monetary penalty Vehicle impoundment Immediate seizure of vehicle (regardless of whether driven by owner) Imprisonment For drink-driving or crashes involving serious injuries or deaths seizure of license plate or sticker applied to vehicle Requires court appearance Safer road designs 1. Best practices 2. Black spots 3. Traffic Calming IIT Delhi 2005 IIT Delhi 2005 Penanganan pasca kecelakaan Peranan orang disekitar laka Access thd pengobatan dan kedaruratan System emergensi/a mbulance Data/sistem informasi Keluaran penanganan pasca laka Penanaganan korban sebelum rumkit Penanganan korban Rehabilitasi EVIDENCE – VEHICLE SPEED Kecepatan pd saat benturan, km/h Resiko yang dihadapi berbagai pengguna Cedera pada pengemudi yg menggunakan sabuk keselamatan Fatalitas pengemudi yg bersabuk, Fatalitas pejalan kaki yg tertabrak mobil 30 0.04 0.01 0.08 50 0.10 0.03 0.87 80 0.42 0.21 1.00 100 0.80 0.61 1.00 120 1.00 1.00 1.00 I Probability kematian pejalan kaki tertabrak pada kecepatan tertentu Pedestrian 100 Seatbelted car occupant Probability of death, per cent 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0 10 20 30 40 50 60 Velocity at impact, km/h 70 80 90 Batas kecepatan di kawasan linkungan perumahan dan kegiatan bisnis Speed limits: 30 km/h Arteri perkotaan: 40-50 km/h 100 Penutup • Kita masih harus mengejar ketertinggalan dalam menurunkan angka kecelakaan dalam memenuhi komitmen PBB 50 persen dalam sepuluh tahun. • Banyak pekerjaan rumah yang harus kita lakukan terkait dengan 5 pilar keselamatan lalu lintas jalan. • Masing-masing instansi terkait harus mengambil langkah sesuai kewenangannya