Batik, Kebanggaan Indonesia Written by Administrator Thursday, 13 September 2012 01:06 - Last Updated Tuesday, 25 September 2012 01:01 There are no translations available. Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta. Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB. (wikipedia.org) Dan kini, batik Indonesia juga telah mendapat pengakuan dunia internasional. Pada tanggal 02 Oktober 2009, Batik ditetapkan sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan bendawi (Masterpieces Of The Oral Intangible Heritage Of Humanity) oleh UNESCO. Hal ini mempertegas kepada dunia Internasional bahwa batik adalah milik Indonesia. Dengan diakuinya batik oleh dunia internasional, rasanya sangat aneh apabila kita sebagai bangsa Indonesia tidak melestarikan batik Indonesia. Langkah pelestarian dapat kita mulai dari diri kita sendiri. Mulailah untuk lebih mengenal batik, bisa melalui buku ataupun browsing di internet. Kemudian cintailah batik Indonesia, dengan tidak canggung atau malu ketika memakai batik. SMP Negeri 1 Jetis Ponorogo juga berperan serta dalam upaya melestarikan batik. Mulai tahun ajaran 2010/2011 sekolah ini telah memasukkan Batik sebagai salah satu materi pelajaran dengan pengampu pengajar seni rupa Bapak Suryono, S.Pd. Dan saat ini, hasil karya siswa dalam mempelajari batik sudah dapat dinikmati dengan penuh kebanggaan. Setiap hari Sabtu, seluruh siswa kelas IX selalu memakai batik karya mereka sendiri. 1/2 Batik, Kebanggaan Indonesia Written by Administrator Thursday, 13 September 2012 01:06 - Last Updated Tuesday, 25 September 2012 01:01 Dua pengajar contoh batik hasil Senikarya Budaya, siswa. Sudirman, M.Pd dan Suryono, S.Pd, memamerkan salah satu Siswa saat mengenakan batik hasil karyanya. 2/2