PERSONAL ASSIGNMENT 01 ELECTRONIC BUSINESS STRATEGIC MANAGEMENT TASK CODE : 7223M – TP1 – S2 – R1 NAME : Chairul Rizal NIM 1701564170 Lecturer : 1.Agus Putranto, S.Kom., MT., M.Sc ([email protected]) 2.Dr. Gunawan Wang, ST., MM ([email protected]) Personal Assignment 1 Session 2 Studi kasus : 7-Eleven Sejak dibawa masuk ke Indonesia oleh PT Modern Putra Indonesia (grup Modern distributor Fuji Indonesia) pada 2009, 7-Eleven membangun keunikan sebagai community store yang menarget anak muda ibukota; mereka sebagai penyedia kenyamanan, tempat nongkrong dan sosialisasi, community store, sangat pas dengan karakter konsumen Jakarta yang haus pertemuan. 7-Eleven Indonesia memang mampu menyedot kehadiran pelanggan dari golongan komunitas orang muda, serta karyawan yang butuh makan siang atau tempat nongkrong sepulang kerja. Seperti pernah diungkapkan oleh Wiwiek Yusuf, Direktur Pemasaran, sejak dibawa masuk ke Indonesia oleh PT Modern Putra Indonesia (grup Modern distributor Fuji Indonesia) pada 2009, 7-Eleven sebagai community store dipandang sangat cocok untuk langsung menarget masyarakat ibukota, terutama anak muda. Unique Selling Proposition (USP) mereka adalah penyedia kenyamanan, tempat nongkrong dan sosialisasi, community store. Sebuah survei yang dilakukan Vibiz Management Research terhadap enam gerai 7-Eleven memberikan data menarik sebagai berikut. Sekitar 65% pengunjung 7-Eleven adalah anak muda, sisanya pelajar (15%), karyawan (10%), dan keluarga 10%. Sebagian besar di antara mereka datang tidak sendirian, tapi bersama teman atau rombongan. Dalam pengamatan lebih lanjut, habit pengunjung biasanya mengobrol santai (nongkrong). Sekitar 80% di antaranya bahkan nongkrong lebih dari satu jam, 15% lainnya memanfaatkan untuk short meeting dan 5% lainnya membeli makanan untuk dibawa pulang. Ada juga di antara mereka yang sibuk sendiri dengan netbook, memanfaatkan fasilitas free wifi yang disediakan. Sejumlah pengunjung yang di-interview mengaku mereka menyukai 7-Eleven karena kenyamanan dan kebebasannya. Nilai lebih lain yang disebut adalah ruang yang terang dan bersih, display barang yang menarik, konsep self sevice, inovasi menarik, pelayan ramah dan helpful, serta kemerdekaan untuk nongkrong kapan saja dan selama apapun tanpa diusir satpam atau ditunggu antrian. Mereka juga menyukai konsep gerai yang smoking area dan disediakannya wifi gratis. Juga harga yang terjangkau dibandingkan kedai kopi semacam Starbuck. Hal lain yang disukai adalah konsep meracik minuman serta mengambil serta memilih sendiri sesuai dengan selera masing-masing. Sajian favorit mereka antara lain Slurpee, minuman bersoda setengah beku yang dijual pada suhu 28 derajat Celsius, minuman soda Big Gulp, dan Big Bite Hotdog. Namun dari 6 gerai itu, berbeda-beda pula selera pengunjungnya sehingga produk andalan masing-masing juga berbeda. Berdasarkan pengamatan, rata-rata jumlah pengunjung pada keenam gerai itu berkisar antara 600-800 orang pada hari biasa dan bisa mencapai 1000 orang pada akhir pekan. Yang menarik, Tim riset mengamati 7-Eleven tidak banyak melakukan promosi dan publikasi. Promosi gratis justru didapatkan melalui proses word of mouth yang dilakukan oleh pengunjungnya. Pada akhirnya, tim riset mengambil kesimpulan, keberhasilan 7-Eleven adalah karena mereka mampu menjawab kebutuhan anak muda akan gaya hidup modern ala barat yang identik dengan kebebasan memilih dan berkreasi. Dengan kata lain, ia berhasil membaca kebutuhan konsumen terhadap tempat hang out. Karena itu komunikasi yang mereka lakukan pun melalui social media, kanal yang digunakan anak muda urban. Twitter @7ElevenID saat ini memiliki lebih dari 50 ribu follower. Sedangkan page Facebook 7-Eleven Id disukai oleh sekitar 42 ribu fans. Fenomena ini seakan mengukuhkan pendapat bahwa sejatinya pasar yang jenuh pada dasarnya hanyalah mitos. Disini fenomena perkembangan 7-Eleven dalam tiga tahun ada 57 gerai dan hanya di Jakarta – seakan membuktikan itu. Ini juga membuktikan bahwa munculnya kuda hitam selalu saja ada. Menurut Rudolf Tjandra, Direktur Marketing PT Softex, sampai kapan pun, bahaya kuda hitam memang sangat besar. “Tidak hanya tahun 2012, di tahun-tahun sebelumnya ataupun tahun-tahun mendatang, kuda hitam pasti akan terus mengintai”. Sumber : edhyaruman.blogspot.com,diposting pada selasa, 20 maret 2012 dan di akses pada 9 mei 2014 Bacalah kasus 7-Eleven dibawah ini, lalu jawablah setiap pertanyaan dibawah ini : a. Bagaimana manajemen perusahaan ini menentukan target konsumennya ? Berikan alasannya. Jawaban : Perlu diketahui bahwa kesalahan membidik target pasar bisa mengakibatkan terbuang siasia sumber daya yang telah dikeluarkan. Untuk menentukan taget pasar, ada 2 langkah awal yang harus dilakukan, yaitu : 1. Menentukan kelompok-kelompok pembeli 2. Menentukan manfaat-manfaat utama yang dicari kelompok pembeli pada suatu produk Kedua langkah diatas dapat dilakukan dengan mengadakan riset konsumen terlebih dahulu. Jadi tidak bisa ditebak-tebak karna akibatnya fatal. Didalam buku New Wave Marketing, Hermawan Kertajaya memaparkan ada 3 (tiga) New Wave Ready Costumer. Mereka adalah : 1. Kaum Muda Yang dimaksud disini adalah yang berumur 30 tahun kebawah. Mereka adalah customer yang siap menerima New Wave Marketing. Perilaku konsumen ini dengan cepat akan memberikan gaya hidup baru dan sangat mudaj untuk menerima perubahan gaya hidup. 2. Wanita Ada 3 hal kenapa wanita sangat penting dalam pemasaran, yaitu : a. Mereka adalah konsumen yang berpengaruh b. Kekuatan wanita di lanskap bisnis semakin kuat c. Mereka konsumtif tapi teliti 3. Netizen Mereka adalah orang yang setiap harinya terkoneksi dengan internet. Mencari produk, berhubungan dengan teman dan semua dilakukan dengan media internet. b. Sebutkan segmentasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini. Jawaban : Segmentasi pasar merupakan pembagian kelompok pembeli yang memiliki perbedaan kebutuhan, karakteristik, ataupun perilaku yang berbeda di dalam suatu pasar tertentu. Segmentasi pasar bisa juga diartikan sebagai pengidentifikasian analisis perbedaan para pembeli di pasar. Segmentasi pasar menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong adalah pembagian sebuah pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda. Segmentasi pasar dapat dimaksudkan sebagai pembagian pasar yang berbeda-beda (heterogen) menjadi kelompok-kelompok pasar yang homogen, di mana setiap kelompoknya bisa ditargetkan untuk memasarkan suatu produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan, ataupun karakteristik pembeli yang ada di pasar tersebut. Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif, yaitu: Dapat diukur (measurable) Ukuran, daya beli, dan profil pasar harus dapat diukur dengan tingkat tertentu. Dapat dijangkau (accessible) Segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani secara efektif. Cukup besar (substantial) Segmentasi pasar cukup besar atau cukup memberi laba yang dapat dilayani. Suatu segmen merupakan kelompok homogen yang cukup bernilai untuk dilayani oleh progam pemasaran yang sesuai. Dapat dibedakan (differentiable) Differentiable berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas. Dapat dilaksanakan (actionable) Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Manfaat segmentasi pasar Pasar lebih mudah dibedakan Pelayanan lebih baik Strategi pemasaran lebih terarah Menemukan peluang baru Faktor penentu desain Strategi komunikasi leih efektif Melihat kompetitor dengan segmen yang sama Evaluasi target dan rencana bisnis Prosedur melakukan segmentasi pasar Survey Analisis Pembentukan Jenis-jenis segmentasi pasar Segmentasi Pasar berdasarkan Geografi Pada segmentasi ini, pasar dibagi ke dalam beberapa bagian geografi seperti negara, wilayah, kota, dan desa. Daerah geografi yang dipandang potensial dan menguntungkan akan menjadi target operasi perusahaan. Segmentasi Pasar berdasarkan Demografi Pada segmentasi ini pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok dengan dasar pembagian usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi, dan tingkat pendidikan. Segmentasi Pasar berdasarkan Psikografi Segmentasi psikografi menelaah bagaimana konsumen dengan segmen demografi tertentu merespon suatu stimuli pemasaran. Segmentasi Pasar berdasarkan Sociocultural Sebagai dasar lebih lanjut untuk segmentasi pasar, segmentasi sosiokultural yang memiliki variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) dibagi dalam segmen yang sesuai tahap pada: Daur hidup keluarga Kelas sosial Budaya dan sub budaya Lintas budaya atau segmentasi pemasaran global Segmentasi Pasar berdasarkan hubungan secara ekstrim Merupakan bentuk efektif segmentasi bagi penggunaan merek, seperti: Tingkat penggunaan: beda segmentasi terletak pada pengguna berat, pengguna sedang, dan pengguna ringan. Bukan pengguna sebuah produk, jasa, atau merek khusus. Tingkat kesadaran: kesadaran konsumen pada produk, kesiapan membeli produk, atau apakah konsumen membutuhkan informasi tentang produk tersebut. Loyalitas merek: Loyalitas konsumen pada merek dijadikan perusahaan sebagai identifikasi karakteristik konsumen di mana mereka bisa langsung menjadi pendukung promosi ke orang dengan karakteristik yang sama namun dengan populasi yang lebih besar. Segmentasi berdasarkan situasi penggunaan Kesempatan atau situasi bisa menentukan apakah konsumen akan membeli atau mengkonsumsi. Segmentasi ini dibuat untuk membantu perusahaan memperluas penggunaan produk. Segmentasi berdasarkan benefit Bentuk segmentasi yang mengklasifikasikan pembeli sesuai dengan menfaat berbeda yang mereka cari dari produk merupakan bentuk segmentasi yang kuat. Sebuah studi yang melakukan pengujian apakah yang mengendalikan preferensi konsumen terhadap micro atau craftbeer, teridentifikasi lima keuntungan strategic brand, yaitu: Fungsional (contoh kualitas) Nilai uang Manfaat sosial Manfaat emosi positif Manfaat emosi negatif Segmentasi hybrid Segmen ini dibentuk berdasarkan kombinasi beberapa variabel segmen yang membentuk sebuah segmen tunggal. Sebagai contoh segmen geodemografis, sangat berguna untuk menemukan prospek terbaik bagi seorang pengiklan atau pemasar dalam menemukan kepribadian, tujuan, dan ketertarikan dan diisolasikan di mana mereka hidup. Segmentasi Pasar berdasar Tingkah Laku Segmentasi ini dikelompokkan berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau reaksi pembeli terhadap suatu produk. [1] Referensi : [1] http://ciputrauceo.net/blog/2015/7/14/segmentasi-pasar-beserta-pengelompokan-dancontoh c. Buatkanlah Competition Mapping Matrix, yang nantinya dapat digunakan sebagai dasar perencanaan usaha. Jawaban :