Economy Update BREXIT DAN PENGARUHNYA TERHADAP

advertisement
Economy Update
BREXIT DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEREKONOMIAN GLOBAL
DAN INDONESIA
Kedeputian Bidang Ekonomi
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
28 Juni 2016
RINGKASAN
Dampak Brexit terhadap anjloknya pasar keuangan global merupakan eforia sesaat. Pasar dikejutkan oleh
hasil referendum yang menyatakan 51,9% memutuskan untuk UK keluar dari EU. Indeks di beberapa bursa
saham global terlihat pulih dalam dua hari terakhir, dan rupiah mengalami penguatan pada sesi penutupan
tanggal 28 Juli 2018. Hasil simulasi menunjukkan bahwa efek Brexit semata-mata tidak akan memberikan
dampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, jika Brexit mengakibatkan guncangan selanjutnya
pada perekonomian Eropa dan lebih lanjut pada perekonomian negara-negara lain, maka efek lanjutannya
diperkirakan dapat mengkoreksi pertumbuhan ekonomi Indonesia walaupun hanya secara moderat.
1. Hasil Referendum Inggris
Hasil referendum Brexit tanggal 23 Juni 2016 menyatakan bahwa 51,9% rakyat Inggris memutuskan untuk
keluar dari EU, karena selama ini mereka menganggap keanggotaan Inggris dalam EU lebih banyak membebani
Inggris daripada manfaatnya. Sehari setelah hasi referendum tersebut, Perdana Menteri Inggris David
Cameron mengundurkan diri. Sementara itu, walikota London (Sadiq Khan) menyampaikan pidato kepada
warga London untuk tetap tenang, dan memastikan pada rakyatnya bahwa London akan tetap berjaya
walaupun Inggris telah keluar dari EU. Sadiq Khan juga telah menyampaikan pernyataannya kepada 1 juta
warga Eropa yang tinggal di London, bahwa London tetap welcome terhadap warga Eropa.
Referendum dilakukan di 382 distrik di wilayah England, Wales, and Scotland; serta di wilayah Northern
Ireland dan Gibraltar. Hasil referendum menunjukkan bahwa tiga wilayah Inggris (Scotland, Northern Ireland,
dan London) memutuskan untuk tetap bergabung dengan EU, sementara wilayah Inggris lainnya memutuskan
untuk keluar EU.
1
2. Efek Brexit terhadap Ekonomi Global dan Indonesia
Setelah pengumuman hasil referendum Brexit, pasar keuangan global terlihat guncang, yang diwarnai dengan
penurunan indeks saham gabungan di hampir seluruh negara pada tanggal 24 Juni 2016. Hal ini terlihat
sebagai eforia dan reaksi sesaat terhadap Brexit dan kekawatiran sementara pasar terhadap dampak
lanjutannya. Kemudian, pada hari Senin tanggal 27 Januari 2016, beberapa indeks saham mulai pulih karena
pasar mulai menunjukkan rasionalitasnya, dimana penguatan indeks terjadi di: SET Thailand, PSE Filipina,
Shanghai China, Bombay India, JSX Indonesia, ASX Australia, dan HCMC Vietnam). Pemulihan indeks saham
terus berlanjut di hari berikutnya, terutama di NYSE USA, FTSE UK, SET Thailand, SGX Singapura, JSX Indonesia,
Shanghai China, Bombay India, serta di beberapa negara Eropa.
Indeks Saham Gabungan di Beberapa Negara
2.61% 2.31% 2.36%
24/06/2016
27/06/2016
HCMC Vietnam Index
Nikkei 225
ASX 100: Index
0.95%0.46%
0.08%
Bombay Index
Index: Hang Seng
Switzerland: SMI Index
Copenhagen 20 Index
France: Index: CAC 40
Germany: Index: DAX
Shanghai Index
FTSE Malaysia Index
Euronext Amsterdam:
Index
2.39%
0.26%
JSX: Index
1.45%
0.98%1.13%
PSE: Index
SET Index
Index: FTSE 100
Dow Jones: Index
0.79%
SGX Index
1.88%
NYSE Index
4.00%
2.00%
0.00%
-2.00%
-4.00%
-6.00%
-8.00%
-10.00%
2.64%
28/06/2016
Sumber: Bloomberg dan CEIC (diolah)
Di sisi nilai tukar, efek langsung Brexit terlihat pada pelemahan mata uang Euro dan Pound Sterling terhadap
US Dolar. Pound sterling mengalami pelemahan sebesar 8.82 persen dan Euro mengalami pelemahan sebesar
2.7% pada tanggal 24 Juni 2016. Sementara itu, mata uang yen, ringgit Malaysia, baht Thailand, dan dolar
Australia mengalami apresiasi, terutama di tanggal 27 Juni 2016. Rupiah masih mengalami depresiasi terhadap
USD pada tanggal 27 Juni 2016. Namun, seiring dengan mulai recovery nya kepercayaan pasar terutama di
kawasan regional Asia, rupiah dan beberapa mata uang Asia (Ringgit Malaysia, Dolar Singapura, dan Baht
Thailand) mengalami penguatan terhadap USD pada sesi penutupan perdagangan tanggal 28 Juli 2016.
Nilai Tukar Beberapa Mata Uang terhadap USD
Malaysia
Apresiasi
2.49%
Singapore
Philippines
Depresiasi
1.49%
0.04%
Thailand
0.57%
United Kingdom
8.82%
Vietnam
Australia
0.00%
China
0.61%
EU
Indonesia
2.70%
0.23%
Japan
-4.00%
-2.00%
0.00%
2.00%
28/06/2016
4.00%
27/06/2016
6.00%
8.00%
10.00%
24/06/2016
Sumber: Bloomberg dan CEIC (diolah)
Kepercayaan pasar terhadap mata uang rupiah juga terlihat dari apresiasi rupiah terhadap mata uang Euro dan
Pound Sterling dalam 3 hari terakhir. Sementara itu, rupiah yang sempat terdepresiasi terhadap USD dan Yen
setelah pengumuman referendum Brexit, yang kemudian kembali mengalami penguatan di sesi penutupan
perdagangan tanggal 28 Juni 2019.
2
Nilai Tukar Rupiah terhadap Beberapa Mata Uang
Rp/Euro
19477 19634
19525
19338
6/28/2016
128.9
6/28/2016
6/27/2016
6/26/2016
6/25/2016
6/24/2016
6/23/2016
6/22/2016
6/21/2016
6/20/2016
126.7 127.3
6/19/2016
6/28/2016
6/27/2016
6/26/2016
6/25/2016
6/24/2016
6/23/2016
6/22/2016
6/21/2016
6/20/2016
6/19/2016
6/18/2016
6/17/2016
6/16/2016
6/15/2016
6/14/2016
13000
128.4
127.6 126.7
6/18/2016
13188
13100
6/17/2016
13286 1326513296
6/16/2016
13327
13298
6/15/2016
13200
13260
132.7
134.0
132.0
127.7
130.0
126.1
128.0 125.1
126.0
124.0
126.2
122.0
120.0
6/14/2016
13400 13273
13300
13358
6/27/2016
Rp/yen
13495
13398
6/26/2016
6/25/2016
6/24/2016
6/23/2016
6/22/2016
6/21/2016
6/20/2016
6/19/2016
17584
Rp/USD
13600
13500
18074
18680
6/18/2016
14623
6/17/2016
14860
6/16/2016
14832
14964
6/15/2016
15059
20000
19500
18935 19053
19000
18500
18840 18902
18000
17500
17000
16500
6/14/2016
15036
6/14/2016
6/15/2016
6/16/2016
6/17/2016
6/18/2016
6/19/2016
6/20/2016
6/21/2016
6/22/2016
6/23/2016
6/24/2016
6/25/2016
6/26/2016
6/27/2016
6/28/2016
15100 14992 15010
15000
14900
15011 15049
14800
14700
14600
14500
14400
Rp/GBP
15061
Sumber: Bloomberg (diolah)
Keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa memberikan potensi kepada pasar properti di negara lain seperti
Singapore, Hongkong dan Australia untuk mengalami kenaikan harga properti yang lebih tinggi. Selain itu, dana
investasi akan cenderung mengalir ke tempat yang lebih aman (safe heaven) dan negara-negara yang
menawarkan stabilitas perekonomian. Negara Jepang dan Asia lainnya diperkirakan menjadi menjadi salah
satu safe heaven, sehingga para investor akan cenderung memindahkan dana dari ketidakpastian kondisi
Eropa ke pasar saham di negara lain yang lebih aman.
3. Simulasi Dampak Brexit
Simulasi dampak Brexit terhadap perekonomian Indonesia dilakukan melalui dua skenario, yaitu: (1) hanya
Brexit; dan (2) Brexit yang disertai guncangan/penurunan ekonomi Eropa. Hasil simulasi menunjukkan bahwa
apabila keluarnya Inggris tidak disertai dengan guncangan ekonomi Eropa, maka tidak akan memberikan
dampak negatif terhadap perekonomian Indonesia. Namun, jika terjadi guncangan ekonomi Eropa paska
Brexit, karena diperkirakan akan mengkoreksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 0,1 basis poin.
Sementara itu, variable ekonomi makro lainnya (seperti: konsumsi masyarakat, inflasi, investasi, dan ekspor)
juga tidak akan mengalami perubahan paska Brexit, jika efek lanjutan Brexit tidak memberikan guncangan
yang berarti terhadap perekonomian besar dunia seperti: Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang.
Hasil Simulasi 1: Dampak Brexit terhadap Perekonomian Indonesia
Variabel
Pertumbuhan ekonomi
Konsumsi masyarakat
Investasi
Ekspor (barang dan jasa)
Skenario 1:
hanya Brexit
0
0
0
0
Hasil Simulasi (∆ terhadap baseline)
Skenario 2:
Brexit disertai dengan Pelemahan Ekonomi Eropa
-0.1
0
-0.1
-0.1
Sumber: Oxford Economics Model (Bappenas)
3
Selanjutnya, apabila Brexit memberikan efek lanjutan terhadap pelemahan ekonomi besar lainnya seperti:
Amerika Serikat, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia pun akan mengalami penurunan. Hasil simulasi
dengan menggunakan Q-Monas Model Bappenas menunjukkan bahwa penurunan pertumbuhan ekonomi
Amerika Serikat pada tahun 2016 sebesar 0.02%, diperkirakan akan menurunkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia sebesar 0.08%. Pemulihan ekonomi selanjutnya diperkirakan akan terjadi di tahun berikutnya
selama sekitar dua tahun (2017-2018). Pemulihan tersebut terjadi melalui transmisi kebijakan sebagai berikut,
pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah menyebabkan output gap turun dan mendorong bank sentral
menurunkan tingkat suku bunga; selanjutnya, turunnya tingkat suku bunga menyebabkan investasi meningkat
dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-.1
-.05
-.3 -.2 -.1
0
0
.1
.05
Hasil Simulasi 2: Dampak Brexit terhadap Perekonomian Indonesia
2012q1
2014q1
2016q1
t
GDP
2018q1
2020q1
2012q1
2014q1
POT. GDP
2018q1
CONS
INV
EXP
IMP
2020q1
-.1
-.5
-.05
0
0
.5
.05
1
.1
GDP GAP
2016q1
t
2012q1
2014q1
2016q1
t
2018q1
2020q1
2012q1
2014q1
2016q1
t
2018q1
2020q1
INV.BLD
INV.OTH
INT.RATE NOM
INFLATION
INV.TOT
CAP.STOCK
NOM EXCHANGE RATE
IHSG
Sumber: Q-Monas Model (Bappenas)
4. Rekomendasi

Pemerintah dalam jangka pendek perlu segera menenangkan dan menjaga confident pasar agar eforia
global ini tidak berdampak terhadap perekonomian domestik Indonesia. Secara makro fundamental,
perekonomian Indonesia masih cukup baik dan didukung oleh program-program pemerintah yang
cukup solid.

Pemerintah perlu terus mengawal implementasi dari program-program pemerintah untuk dapat
meredam dampak lanjutan dari ekonomi global terhadap perekonomian Indonesia. Beberapa
program-program pemerintah jangka pendek yang perlu dikawal antara lain adalah: pelaksanaan
proyek-proyek infrastruktur, reformasi regulasi dan pembenahan iklim investasi di pusat dan daerah,
serta pengembangan pariwisata.

Kebijakan untuk menjaga daya beli masyarakat dan kebijakan counter cyclical perlu untuk tetap
dijalankan, agar ekonomi Indonesia dapat tetap tumbuh dengan kuat; yang antara lain dengan
menjaga stabilisasi harga dan percepatan belanja pemerintah.

Pemerintah perlu untuk terus memantau secara kontinu perkembangan dampak Brexit terhadap
ekonomi global serta seberapa jauh Brexit dan perjanjian antara UK dan EU akan berdampak pada
perdagangan di Eropa dan dunia. Apabila Brexit akan diikuti oleh negara-negara lain di Eropa untuk
keluar dari EU, maka uncertainty yang dapat ditimbulkan oleh Brexit berpotensi memberikan dampak
negatif lebih besar terhadap ekonomi global dan Indonesia.
4
LAMPIRAN
Dampak Brexit terhadap Perekonomian Indonesia:
Simulasi Q-Monas Model
Dalam simulasi ini shock Brexit terhadap perekonomian Indonesia akan berasal dari dua shock:
1. Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika seiring dengan uncertainty di pasar global yang memicu
capital outflow dari Indonesia ke negara-negara safe haven, seperti Amerika Serikat (AS).

Shock 1% depresiasi Rupiah selama dua kuartal (Q3 dan Q4 2016).
2.
Turunnya pertumbuhan ekonomi dunia, akibat lebih rendahnya perekonomian UK dan EU. Dalam model QMonas, pertumbuhan ekonomi dunia direpresentasikan oleh pertumbuhan ekonomi AS.

Pertumbuhan ekonomi AS di dua kuartal terakhir akan turun 0.02% (scenario terburuk).
Hasil Simulasi
-.1
-.05
-.3 -.2 -.1
0
0
.1
.05
Dampak Ekonomi Brexit Terhadap Makroekonomi Indonesia
(Pertumbuhan Ekonomi AS turun 0.02%)
2012q1
2014q1
2016q1
t
GDP
2018q1
2020q1
2012q1
2014q1
POT. GDP
2018q1
CONS
INV
EXP
IMP
2020q1
-.1
-.5
-.05
0
0
.5
.05
1
.1
GDP GAP
2016q1
t
2012q1






2014q1
2016q1
t
2018q1
2020q1
2012q1
2014q1
2016q1
t
2018q1
2020q1
INV.BLD
INV.OTH
INT.RATE NOM
INFLATION
INV.TOT
CAP.STOCK
NOM EXCHANGE RATE
IHSG
Hasil simulasi menunjukkan pada awalnya Brexit akan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dan
kemudian meningkat. Namun dalam jangka menengah, hingga tahun 2019, dampaknya cenderung negatif
terhadap pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan hasil simulasi, pertumbuhan ekonomi di tahun 2016 diperkirakan akan lebih rendah 0.006% dari
baseline, begitu juga di akhir tahun 2019. Berdasarkan kuartalan, dampak negatif terbesar dirasakan di akhir
tahun 2016 dan awal tahun 2017.
Dampak negatif terbesar berasal dari ekspor yang turun hingga 0.13 persen seiring dengan penurunan
pertumbuhan ekonomi dunia (Amerika Serikat).
Pertumbuhan ekonomi meningkat melalui mekanisme respon kebijakan moneter dalam model (Taylor Rule).
Pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah menyebabkan output gap turun dan mendorong bank sentral
menurunkan tingkat suku bunga. Turunnya tingkat suku bunga menyebabkan investasi meningkat dan
mendorong pertumbuhan ekonomi.
Mekanisme lain yang mendorong membaiknya pertumbuhan ekonomi adalah penurunan ekspor yang lebih
rendah seiring dengan efek depresiasi rupiah.
IHSG dalam model ini ada dalam model satelit terpisah yang merupakan fungsi dari antara lain GDP dan nilai
tukar. IHSG diperkirakan akan memburuk dalam beberapa kuartal ke depan seiring dengan memburuknya
pertumbuhan ekonomi dan efek nilai tukar (yang menggambarkan capital outflow).
5
Download