badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika stasiun meteorologi

advertisement
BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA
STASIUN METEOROLOGI MUHAMMAD SALAHUDDIN BIMA
Jl. Sultan Muhammad Salahuddin Bima 84173, NTB
Telp : (0374) 43215 Fax : (0374) 43123
Email : [email protected]
BMKG
ANALISIS EKSTRIM DI KECAMATAN ASAKOTA
( TANGGAL 4 dan 5 DESEMBER 2016 )
I.
INFORMASI HUJAN EKSTREM
Lokasi
Pos Hujan Kecamatan Asakota Kolo Kota Bima
TANGGAL
II.
Minggu, 4 Desember 2016 dan Senin, 5 Desember 2016
DATA CURAH HUJAN
Curah hujan
terukur (mm)
Stasiun
4 Desember
Pos Hujan Bima
Kota : Bima
Kecamatan : Asakota
113
Curah hujan
terukur (mm)
5 Desember
98
Keterangan
Hujan Sangat Lebat (4 Desember)
Hujan Lebat (5 Desember)
III.
ANALISIS METEOROLOGI
INDIKATOR
KETERANGAN
1. SST dan Anomali
Data model analisis SST tanggal 4 & 5 Desember 2016 menunjukkan
bahwa suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia khususnya
perairan Pulau Sumbawa hangat berkisar 29 – 30°C. kondisi ini
menunjukan adanya pasokan uap air yg cukup ke wilayah Pulau
Sumbawa untuk pembentukan awan konvektif. Analisis anomali SST
tanggal 4 & 5 Desember 2016 bernilai positif 0 s/d 1°C di perairan
selatan dan utara Pulau Sumbawa. Nilai anomali ini menunjukan
kondisi diatas normal, memberikan peran dalam meningkatkan
pertumbuhan awan konvektif.
2. SOI DAN NINO 3.4
Nilai Indeks Osilasi Selatan ( SOI ) tgl 4 & 5Desember 2016 adalah -1.7,
Enso dalam kondisi Netral.
Nino3.4 tgl 4 Desember 2016 adalah -0.25, Enso dalam kondisi netral,
menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap hujan
di wilayah Indonesia.
3. MJO (Madden
Madden Julian Osilasi tanggal 4 & 5 Desember 2016 berada pada posisi
Julian Oscillation)
Netral. Menunjukan bahwa MJO tidak berperan dalam pembentukan
awan konvektif di wilayah Indonesia.
Nilai OLR hingga tanggal 4 & 5Desember 2016 berwarna biru (-30
hingga -50) yang artinya berpotensi terjadinya pertumbuhan awan
hujan di wilayah pulau Sumbawa.
Indeks Monsoon menunjukkan aktifnya angin baratan (nilai positif).
Kondisi ini menunjukkan bahwa masa udara berasal dari Benua Asia
yang banyak mengandung uap air dalam proses pertumbuhan awan
hujan.
4. Pola Tekanan
Data analisis medan tekanan 4 Desember 2016 menunjukkan adanya
beberapa tekanan rendah di Samudera Pasifik, dan di Benua Australia.
Pengaruh tekanan rendah di BBS yang cukup kuat menyebabkan
sebagian besar masa udara berasal dari BBU. Kondisi tekanan pada
tanggal 5 Desember masih menunjukkan kondisi yang sama tidak ada
perubahan significant. Terlihat posisi tekanan udara masih berada di
Samudera Hindia selatan Pulau Bali.
5. Pola Angin
Berdasarkan analisis angin gradien tanggal 4 Desember 2016 jam
12.00 utc menunjukan adanya perlambatan angin (konvergensi) di
Pulau Sumbawa akibat adanya tekanan rendah di Pulau Bali.
Perlambatan angin tersebut berpotensi terhadap pertumbuhan awan
hujan. Selain di Pulau Sumbawa, terlihat juga sirkulasi Eddy di Aceh,
yang menyebabkan belokan angin dan konvergensi di Pulau Sumatera.
Belokan angin juga terlihat di Sulawesi Tenggara, Kepulauan Ambon,
dan Papua. Kondisi angin gradien tidak menunjukkan perubahan yang
significant dari tanggal 4. Dikarenakan terjadinya perlambatan angin
dan beberapa tekanan rendah di BBS, sehingga tidak terjadi perubahan
yang significant.
6. Indeks
Stabilitas Analisis Labilitas udara tanggal 3 Desember 2016 di wilayah pulau
(SI, KI, dan LI)
Sumbawa sebagai berikut:
Showalter Indeks menunjukan nilai 0 s/d -1. Kondisi tersebut
merupakan kondisi atmosfer yang sedang tidak stabil dan berpeluang
terjadinya pertumbuhan awan konvektif.
K-Indeks menunjukkan nilai 40- 45. Kondisi tersebut menunjukkan
berpotensi konveksi sedang.
Analisis labilitas udara tanggal 5 Desember 2016
Lifted Index menunjukkan nilai negatif, yang artinya memungkinkan
terjadinya badai guruh.
K-Indeks menunjukkan nilai 40- 45. Kondisi tersebut menunjukkan
berpotensi konveksi sedang.
Showalter Indeks menunjukan nilai 0 s/d -1. Kondisi tersebut
merupakan kondisi atmosfer yang sedang tidak stabil dan berpeluang
terjadinya pertumbuhan awan konvektif.
Kondisi ketidakstabilan atmosfer sudah terlihat satu hari sebelum
kejadian hujan sangat lebat di wilayah Bima (3 Desember 2016).
7. Kelembapan Relatif Berdasarkan data Kelembapan udara tgl 4 Desember 2016 pada
lapisan 850mb jam 00.00 utc di Pulau Sumbawa bernilai 80-100%,
lapisan 700mb jam 00.00 utc bernilai 70-80%.
Kelepmbapan udara tgl 5 Desember 2016 lapisan 850mb bernilai 80100%. Untuk lapisan 700mb bernilai 80-100%.
Hal ini menunjukkan bahwa kondisi udara pada tanggal 4 & 5
Desember cukup basah hingga pada lapisan 700mb, sangat berpotensi
untuk pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
8. Citra Satelit Cuaca
Analisa citra satelit himawari diwilayah Pulau Sumbawa tanggal 4
Desember 2016 menunjukan bahwa pada pukul 03.50 UTC (11.50
Wita) terlihat adanya pertumbuhan awan di wilayah perairan utara
Bima. Berdasarkan citra satelit cloud classification terdektesi awan
Cumulonimbus (Cb) di perairan Utara Bima. Pada pukul 04.10 UTC
(12.10 Wita) awan Cb sudah memasuki wilayah Pulau Sumbawa
khususnya bagian Utara (lokasi kecamatan Asakota). Hingga pukul
11.30 UTC (19.30 Wita) perlahan-lahan awan Cb meluruh. Tetapi pukul
16.40 UTC (00.40 Wita) awan Cb kembali muncul di Kecamatan
Asakota, kondisi ini berlangsung hingga esok hari tanggal 5 Desember
2016 10.00 UTC (17.00 wita). Selanjutnya di dominasi tutupan awan
menengah yang menyebabkan potensi hujan berdurasi lama hingga
keesokan harinya (tanggal 6 Desember 2016).
9. Citra Radar Stasiun Analisa citra radar tanggal 4 Desember 2016 pukul 03.50 UTC (11.50
Meteorologi
M. Wita) terlihat perkumpulan awan di perairan utara pulau Bima.
Salahuddin Bima
Pergerakan angin yang terdekteksi oleh radar dari arah utara. Sehingga
perkumpulan awan di utara berpotensi bergerak menuju wilayah
kecamatan Asakota. Pukul 04.10 UTC (12.10 Wita) terlihat ada awan
Cb di wilayah kecamatan Asakota, kondisi ini berpotensi terjadi hujan
sedang disertai petir. Pukul 06.00 UTC (14.00 Wita) masih terjadi
hujan di wilayah kecamatan Asakota dan beberapa kecamatan lainnya.
Awan yang terdeteksi di citra radar awan adalah jenis menengah
dengan sifat hujan yang merata dan berdurasi lama. Pukul 11.30 UTC
(19.30 Wita) kondisi cuaca berangsur-angsur membaik. Pukul 15.10
UTC (23.10 Wita) terlihat kembali pertumbuhan awan di perairan
utara pulau Bima. Pukul 16.40 (00.40 Wita) terlihat pertumbuhan
awan Cb di wilayah kecamat Asakota dan terjadi hujan dengan
intensitas lebat. Hingga pukul 18.10 UTC (02.10 Wita) hujan dengan
intensitas ringan-sedang masih berlangsung di kecamatan Asakota dan
beberapa kecamatan lainnya hingga pukul 04.20 UTC (12.20 Wita
tanggal 5 Desember). Pukul 05.50 UTC (13.50 Wita) terjadi lagi hujan
ringan di wilayah kecamatan Asakota. Kondisi tersebut berlangsung
secara terus menerus dengan intensitas ringan-lebat hingga pukul
23.30 UTC (07.30 Wita tanggal 6 Desember 2016).
IV.
KESIMPULAN
 Berdasarkan hasil analisa semua unsur cuaca diatas dapat disimpulkan bahwa hujan lebat
yang terjadi pada tgl 4 & 5 Desember 2016 di sebabkan oleh adanya tekanan rendah di Pulau
Bali yang mengakibatkan terjadinya perlambatan dan belokan angin di Pulau sumabwa
Khususnya wilaya Kota Bima. Kondisi tersebut menyebabkan petumbuhan awan
Cumulunimbus (Cb) pada malam hari dan memberikan peluang hujan intensitas sedang
dengan durasai yang lama yaitu sepanjang hari.
V.
PROSPEK KEDEPAN
Untuk 1-3 hari ke depan, perlu di waspadai terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga Lebat
di wilayah Bima dan Dompu, disertai petir dan angin kencang secara berdurasi singkat
VI.
PERINGATAN DINI
WAKTU
4 Desember 2016
12.00 Wita
4 Desember 2016
16.20 Wita
ISI PERINGATAN DINI
Peringatan Dini Cuaca Bima tgl 4 Desember 2016 pukul 12.00 Wita Potensi
terjadi hujan Sedang yang disertai petir pada pukul 12.10 WITA di wilayah
Asakota, Ambalawi, Pajo dan meluas ke wil. Raba dan Hu’u. Kondisi ini
diperkirakan berlangsung hingga pukul 14.00 Wita.
Prakirawan BMKG Bima
Peringatan Dini Cuaca Bima tgl 4 Desember 2016 pukul 16.20 Wita Potensi
terjadi hujan Sedang-lebat yang disertai petir pada pukul 16.40 WITA di
wilayah Asakota, Ambalawi dan meluas ke wil. Raba, Mpunda, Rasanae
Barat, Timur. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pukul 18.30
Wita.
Prakirawan BMKG Bima
LAMPIRAN :
Gambar 1 Suhu Muka Laut tanggal 4 &5 Desember 2016
Gambar 2 Anomali Suhu Muka Laut tanggal 4 & 5 Desember 2016
F
Ga
Gambar 3 indeks SOI (kiri) dan indeks NINO 3,4 (kanan)
Gambar 4 MJO (Kiri), Anomali OLR (Kanan) dan Indeks monsoon (Bawah)
Gambar 5 Analisis MSLP tanggal 4 & 5 Desember 2016
Gambar 6 Analisis angin Gradien tanggal 4 & 5 Desember 2016
Gambar 7 SI (Kiri), KI (Kanan) dan LI (Bawah) tanggal 3 & 5Desember 2016
Gambar 8 Kelembaban relatif lapisan 850mb (kiri) dan 700mb (kanan) tgl 4 & 5 Des 2016
a. 03.50 UTC (11.50 WITA)
b. 04.10 UTC (12.10 WITA)
d. 16.40 UTC (00.40 WITA)
c. 11.30 UTC (19.30 WITA)
e. 10.00 UTC Tanggal 5 Desember(18.00 WITA)
Gambar 9 Citra Satelit
Gambar 11 Citra Radar 03.50UTC (11.50Wita) (Kiri) dan 04.10UTC (12.10Wita) (Kanan)
Gambar 12 Citra Radar 06.00UTC (14.00Wita) (Kiri) dan 11.30UTC (19.30Wita) (Kanan)
Gambar 13 Citra Radar 15.10UTC (23.10Wita) (Kiri) dan 16.40UTC (00.40Wita) (Kanan)
Gambar 14 Citra Radar 18.10UTC (02.10Wita) (Kiri) dan 04.20UTC tgl 5 des (12.20Wita) (Kanan)
Gambar 14 Citra Radar 05.50UTC (12.50Wita) (Kiri) dan 23.0UTC (07.00Wita) (Kanan)
Bima, 6 Desember2016
KEPALA STASIUN METEOROLOGI
M. SALAHUDDIN BIMA
PRAKIRAWAN
DARYATNO, SP, MP
NIP. 196805021990031003
SUPRIADIN, SP
NIP. 197510101995031001
Download