BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh
pihak yang berkepentingan, baik pihak internal perusahaan yaitu manajemen
maupun pihak eksternal perusahaan seperti investor dan kreditur. Pertumbuhan ini
diharapkan dapat memberikan aspek yang positif bagi perusahaan seperti adanya
suatu kesempatan berinvestasi. Prospek perusahaan yang berkembang bagi
investor merupakan suatu prospek yang menguntungkan, karena investasi yang
ditanamkan diharapkan akan memberikan return yang tinggi. Penelitian Vogt
dalam Julianto (2003:69) menunjukkan bahwa perusahaan yang bertumbuh akan
direspon positif oleh pasar. Menurut Smith dan Watts dalam Julianto (2003:69)
peluang pertumbuhan perusahaan tersebut terlihat pada kesempatan investasi yang
diproksikan dengan berbagai macam kombinasi nilai set kesempatan investasi
(investment opportunity set).
Konsep set kesempatan investasi pertama kali dikenalkan oleh Myers
dalam kaitannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Myers dalam Sri
Hasnawati (2005:153), set kesempatan investasi dapat memberikan petunjuk yang
lebih luas mengenai nilai perusahaan sebagai tujuan utama tergantung pada
pengeluaran di masa datang. Set kesempatan investasi atau investment opportunity
set (IOS) merupakan suatu kombinasi antara aktiva yang dimiliki (asset in place)
dengan investasi atau pilihan pertumbuhan (growth option) di masa yang akan
datang dengan net present value (NPV) positif. Set kesempatan investasi tidak
dapat diobservasi secara langsung, sehingga dalam perhitungannya diperlukan
proksi. Dalam studi terdahulu seperti yang dilakukan Smith dan Watts, Gaver dan
Gaver serta Kallapur dan Trombley, membuat tiga klasifikasi proksi set
kesempatan investasi yaitu proksi set kesempatan investasi berbasis harga, proksi
set kesempatan investasi berbasis investasi dan proksi set kesempatan investasi
berbasis varian (Sri Hasnawati, 2005:153).
Industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dipakai
sebagai sampel dalam penelitian ini, karena industri manufaktur yang ada di Bursa
Efek Indonesia (BEI) memiliki data-data yang cukup lengkap dan jenis
perusahaan lebih banyak, sehingga variasi data untuk sampel yang ada akan
semakin banyak.
Berbagai penelitian berkaitan dengan set kesempatan investasi di Indonesia
membuktikan bahwa set kesempatan investasi memiliki hubungan dengan
kebijakan utang, kebijakan dividen dan profitabilitas perusahaan misalnya yang
dilakukan oleh Imam dan Indra (2001), Tettet dan Jogiyanto (2002), dan Holydia
Lestari (2004). Menurut hasil penelitian-penelitian tersebut perusahaan yang
mengalami pertumbuhan akan lebih banyak menggunakan sumber pendanaan dari
modal sendiri atau ekuitas daripada utang. Hal ini disebabkan karena jika
pertumbuhan perusahaan dibiayai dengan utang, manajer tidak akan melakukan
investasi yang optimal, karena para kreditur akan memperoleh klaim pertama
terhadap aliran kas dari proyek investasi tersebut (Holydia, 2004:1060). Hasil
penelitian-penelitian tersebut mendukung teori biaya kontrak yang secara prinsip
menggunakan asumsi utama bahwa pemilihan kebijakan perusahaan bertujuan
untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Selain itu apabila perusahaan memiliki
tingkat utang yang tinggi, maka dana yang dimiliki perusahaan akan digunakan
untuk membayar kewajiban kepada pihak ketiga, sehingga peluang investasi yang
baik terpaksa dilepaskan. Namun menurut teori sinyal perusahaan yang memiliki
peluang investasi yang menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan
saham dan mengusahakan memperoleh modal dengan cara lain termasuk
meningkatkan utang. Bila perusahaan membagikan sebagian besar labanya
sebagai dividen, maka dana yang tersedia untuk melakukan investasi akan kecil,
sehingga perusahaan yang berkembang akan membayar dividen lebih sedikit
daripada perusahaan yang tidak berkembang, karena dana tersebut digunakan
untuk re investasi. Akan tetapi, menurut Modigliani dan Miller (Zaenal, 2005:4),
keputusan investasi perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modal perusahaan
(utang ataupun modal sendiri), dan juga disebutkan bahwa perusahaan dapat
membayar dividen pada berbagai level, dari tidak membayar sama sekali hingga
membayarkan seluruh laba sebagai dividen. Hal ini didasarkan pada argumentasi
bahwa nilai ekonomis sebuah perusahaan ditentukan sepenuhnya oleh laba operasi
yang sedang dan akan dihasilkan.
Adanya perbedaan argumen mengenai kebijakan utang, kebijakan dividen
dan profitabilitas, mendorong peneliti untuk menguji kembali pengaruh kebijakan
utang, kebijakan dividen dan profitabilitas terhadap set kesempatan investasi pada
industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun
2003-2006.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
yang menjadi pokok permasalahan pada industri manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2003-2006 dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah kebijakan utang berpengaruh signifikan terhadap investment
opportunity set (IOS)?
2. Apakah kebijakan dividen
berpengaruh signifikan terhadap investment
opportunity set (IOS)?
3. Apakah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap investment opportunity
set (IOS)?
1.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan di atas, yang
menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendapatkan bukti secara statistik pengaruh signifikan kebijakan utang
terhadap investment opportunity set (IOS).
2. Untuk mendapatkan bukti secara statistik pengaruh signifikan kebijakan
dividen terhadap investment opportunity set (IOS).
3. Untuk mendapatkan bukti secara statistik pengaruh signifikan profitabilitas
terhadap investment opportunity set (IOS)..
1.3 Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dalam rangka
pengembangan khasanah ilmu pengetahuan khususnya mengenai pengaruh
variabel-variabel akuntansi terhadap investment opportunity set (IOS) pada
industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen
perusahaan dalam mengambil keputusan.
1.4 Sistematika Penulisan
Secara garis besar, penelitian ini disusun ke dalam lima bab yang diuraikan
sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab pendahuluan ini menguraikan latar belakang masalah dan pokok
permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika
penulisan.
Bab II : Kajian Pustaka
Bab ini menguraikan landasan teori yang mendukung penelitian, hasil
penelitian sebelumnya yang terkait dan digunakan sebagai acuan dengan
penelitian yang dilaksanakan sekarang, serta rumusan hipotesis.
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini menguraikan identifikasi variabel, definisi operasional, jenis
data, metode pengumpulan data serta teknik analisis data.
Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian
Bab ini menguraikan tentang karakteristik populasi, analisis data yang
mencakup hasil perhitungan dan deskripsi hasil penelitian serta
pembahasan dari permasalahan dari permasalahan yang ada.
Bab V : Simpulan dan Saran
Bab ini menguraikan simpulan yang diperoleh dari hasil analisis dalam
pembahasan, saran-saran yang diberikan sesuai dengan simpulan yang
diperoleh dari penelitian serta keterbatasan penelitian.
Download